bhan hormon tiroid.docx

11
Hormon Tiroid Hormon tiroid hanya disintesis dalam kelenjar tiroid, walaupun sekitar 70% dari hormon steroid aktif yang utama, T3, dihasilkan dalam jaringan perifer melalui deiodinasi dari tiroksin; T4. Sel-sel kelenjar tiroid mengkonsentrasikan iodium untuk sintesis hormon tiroid melalui transpor aktif. Sel kelenjar tiroid tersusun dalam folikel-folikel yang mengelilingi bahan koloidal, dan menghasilkan suatu glikoprotein yang besar, tiroglobulin. Iodium dioksidasi dengan cepat dan disatukan dengan cincin aromatik tirosin pada tiroglobulin (organifikasi). Residu tirosin 4 kemudian dirangkai bersama untuk menghasilkan tironin. Organifikasi dan perangkaian dikatalisir oleh peroksidase tiroid pada permukaan apeks sel dalam mikrovili yang meluas ke dalam ruang koloid. Tiroglobulin dilepaskan -bersama dengan tironin yang melekat padanya- ke dalam folikel, dan bertindak sebagai suatu cadangan bagi hormon. Hormon tiroid dibentuk oleh ambilan balik dari tiroglobulin melalui endositosis dan pencernaan proteolitik oleh hidrolase lisosoma dan peroksidase tiroid, menghasilkan berbagai tironin. Dalam keadaan normal, kelenjar melepaskan T4 dan T3 dalam rasio sekitar 10:1, dan melalui suatu mekanisme transpor aktif. Kelenjar Tiroid Kelenjar tiroid letaknya melengkung di permukaan anterior trakea tepat di bawah tulang rawan tiroid. Terdiri dari 2 lobus yang

Upload: septianfajaristanto

Post on 06-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Hormon Tiroid Hormon tiroid hanya disintesis dalam kelenjar tiroid, walaupun sekitar 70% dari hormon steroid aktif yang utama, T3, dihasilkan dalam jaringan perifer melalui deiodinasi dari tiroksin; T4. Sel-sel kelenjar tiroid mengkonsentrasikan iodium untuk sintesis hormon tiroid melalui transpor aktif. Sel kelenjar tiroid tersusun dalam folikel-folikel yang mengelilingi bahan koloidal, dan menghasilkan suatu glikoprotein yang besar, tiroglobulin. Iodium dioksidasi dengan cepat dan disatukan dengan cincin aromatik tirosin pada tiroglobulin (organifikasi). Residu tirosin 4 kemudian dirangkai bersama untuk menghasilkan tironin. Organifikasi dan perangkaian dikatalisir oleh peroksidase tiroid pada permukaan apeks sel dalam mikrovili yang meluas ke dalam ruang koloid. Tiroglobulin dilepaskan -bersama dengan tironin yang melekat padanya- ke dalam folikel, dan bertindak sebagai suatu cadangan bagi hormon. Hormon tiroid dibentuk oleh ambilan balik dari tiroglobulin melalui endositosis dan pencernaan proteolitik oleh hidrolase lisosoma dan peroksidase tiroid, menghasilkan berbagai tironin. Dalam keadaan normal, kelenjar melepaskan T4 dan T3 dalam rasio sekitar 10:1, dan melalui suatu mekanisme transpor aktif.

Kelenjar TiroidKelenjar tiroid letaknya melengkung di permukaan anterior trakea tepat di bawah tulang rawan tiroid. Terdiri dari 2 lobus yang disatukan oleh hubungan yang berbentuk silinder yaitu isthmus. Ukuran dari kelenjar sangat beragam tergantung keturunan, lingkungan dan faktor nutrisi. Namun, rata-rata beratnya kira-kita 34 gram. Banyaknya pembuluh darah pada kelenjar ini menyebabkan kelenjar berwarna merah tua. Kelenjar tiroid mengandung sejumlah besar folikel tiroid yang berbentuk bundar yang dilapisi oleh epithelium kubus sederhana. Sel-sel folikel dalam rongga folikel mengadakan lipatan-lipatan dan diisi oleh cairan koloid dengan sejumlah besar protein terlarut. Jaringan kapiler sekeliling folikel membawa nutrisi dan menerima hasil yang disekresikan. Sel-sel folikel mensintesis protein globular yang disebut tiroglobulin yang mengandung asam amino tirosin, merupakan prekusor hormon tiroid. Bersama dengan yodium yang diabsorbsi dari saluran pencernaan membentuk ikatan kovalen membentuk molekul hormon tiroid. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin (T4) dan T3.

Tiroksin atau T4 (tetraiodothyronine) dan T3 (triiodothyronine)Faktor utama yang mengatur laju pelepasan homon tiroid adalah TSH. TSH merangsang transport jodium ke dalam sel-sel folikel dan merangsang produksi tiroglobulin dan tiroid peroksidase serta merangsang pelepasan hormon tiroid. Fungsi hormon tiroid: Hormon tiroid berfungsi mengaktifkan gen yang terlibat dalam sintesis enzim yang berfungsi dalam proses glikolisis dan produksi ATP serta meningkatkan laju metabolisme dalam sel. Oleh karena meningkatkan produksi panas maka disebutcalorigenic effect. Pada anak-anak, produksi TSH meningkat pada suhu dingin. Efek ini dapat membantu mereka beradaptasi dengan suhu yang dingin. Hormon tiroid sangat esensial pada perkembangan tulang, otot dan sistem saraf. Kelenjar tiroid menghasilkan jumlah yang besar T4, tetapi T3 merupakan hormon yang efeknya sangat kuat, segera dan dalam waktu yang singkat dalam meningkatkan laju metabolisme.

KalsitoninPopulasi sel-sel endokrin yang ke dua yang terselip di antara sel-sel kuboidal folikel adalah yang dikenal dengan sel-sel C atau sel parafolikular. Sel-sel C menghasilkan hormon kalsitonin (CT) yang bekerja mengatur konsentrasi Ca dalam cairan tubuh. Peningkatan konsentrasi Ca dalam cairan tubuh merangsang pelepasan kalsitonin. CT yang bekerja dengan cara: Menghambat kerja osteoklas sehingga menghambat laju pelepasan Ca oleh tulang Merangsang ekskresi Ca oleh ginjal.

Hormon Tiroid Tahap pertama pembentukan hormon tiroid adalah pompa iodida dari darah ke dalam sel dan folikel kelenjar tiroid. Membran basal sel tiroid memompakan iodida masuk ke dalam sel yang disebut denganpenjeratan iodida(iodide trapping). Sel-sel tiroid kemudian membentuk dan mensekresikan tiroglobulin dari asam amino tirosin. Tahap berikutnya adalah oksidasi ion iodida menjadi I2oleh enzim peroksidase. Selanjutnya terjadi iodinasi tirosin menjadi monoiodotirosin, diiodotirosin, dan kemudian menjadi T4dan T3yang diatur oleh enzim iodinase. Kemudian, hormon tiroid yang telah terbentuk ini disimpan di dalam folikel sel dalam jumlah yang cukup untuk dua hingga tiga bulan. Setelah hormon tiroid terbentuk di dalam tiroglobulin, keduanya harus dipecah dahulu dari tiroglobulin, oleh enzim protease. Kemudian, T4dan T3yang bebas ini dapat berdifusi ke pembuluh kapiler di sekitar sel-sel tiroid. Keduanya diangkut dengan menggunakan protein plasma. Karena mempunyai afinitas yang besar terhadap protein plasma, hormon tiroid, khususnya tiroksin, sangat lambat dilepaskan ke jaringan. Kira-kira tiga perempat dari tirosin yang teriodinasi dalam tiroglobulin tidak akan pernah menjadi hormon tiroid, hanya sampai pada tahap monoiodotirosin atau diiodotirosin. Yodium dalam monoiodotirosin dan diiodotirosin ini kemudian akan dilepas kembali oleh enzim deiodinase untuk membuat hormon tiroid tambahan. Regulasi hormon tiroid adalah sebagai berikut. Hipotalamus sebagai master gland mensekresikan TRH (Tyrotropine Releasing Hormone) untuk mengatur sekresi TSH oleh hipofisis anterior. Kemudian tirotropin atau TSH (Thyroid Stimulating Hormone) dari hipofisis anterior meningkatkan sekresi tiroid dengan perantara cAMP. Mekanisme ini mempunyai efek umpan balik negatif, bila hormon tiroid yang disekresikan berlebih, sehingga menghambat sekresi TRH maupun TSH. Bila jumlah hormon tiroid tidak mencukupi, maka terjadi efek yang sebaliknya.

Pembentukan dan Sekresi Hormon TiroidAda 7 tahap, yaitu:1.TrappingProses ini terjadi melalui aktivitas pompa iodida yang terdapat pada bagian basal sel folikel. Dimana dalam keadaan basal, sel tetap berhubungan dengan pompa Na/K tetapi belum dalam keadaan aktif. Pompa iodida ini bersifatenergy dependentdan membutuhkan ATP. Daya pemekatan konsentrasi iodida oleh pompa ini dapat mencapai 20-100 kali kadar dalam serum darah. Pompa Na/K yang menjadi perantara dalam transport aktif iodida ini dirangsang olehTSH.2.OksidasiSebelum iodida dapat digunakan dalam sintesis hormon, iodida tersebut harus dioksidasi terlebih dahulu menjadi bentuk aktif oleh suatu enzim peroksidase. Bentuk aktif ini adalah iodium. Iodium ini kemudian akan bergabung dengan residu tirosin membentuk monoiodotirosin yang telah ada dan terikat pada molekul tiroglobulin (proses iodinasi). Iodinasi tiroglobulin ini dipengaruhi oleh kadar iodium dalam plasma. Sehingga makin tinggi kadar iodium intrasel maka akan makin banyak pula iodium yang terikat sebaliknya makin sedikit iodium di intra sel, iodium yang terikat akan berkurang sehingga pembentukan T3 akan lebih banyak daripada T4.3.CouplingDalam molekul tiroglobulin, monoiodotirosin (MIT) dan diiodotirosin (DIT) yang terbentuk dari proses iodinasi akan saling bergandengan(coupling) sehingga akan membentuk triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4). Komponen tiroglobulin beserta tirosin dan iodium ini disintesis dalam koloid melalui iodinasi dan kondensasi molekul tirosin yang terikat pada ikatan di dalam tiroglobulin. Tiroglobulin dibentuk oleh sel-sel tiroid dan dikeluarkan ke dalam koloid melalui proses eksositosis granula.4.Penimbunan (storage)Produk yang telah terbentuk melalui proses coupling tersebut kemudian akan disimpan di dalam koloid. Tiroglobulin (dimana di dalamnya mengandung T3 dan T4), baru akan dikeluarkan apabila ada stimulasi TSH.5.DeiodinasiProses coupling yang terjadi juga menyisakan ikatan iodotirosin. Residu ini kemudian akan mengalami deiodinasi menjadi tiroglobulin dan residu tirosin serta iodida. Deiodinasi ini dimaksudkan untuk lebih menghemat pemakaian iodium.6.ProteolisisTSH yang diproduksi oleh hipofisis anterior akan merangsang pembentukan vesikel yang di dalamnya mengandung tiroglobulin. Atas pengaruh TSH, lisosom akan mendekati tetes koloid dan mengaktifkan enzim protease yang menyebabkan pelepasan T3 dan T4 serta deiodinasi MIT dan DIT.7.Pengeluaran hormon dari kelenjar tiroid (releasing)Proses ini dipengaruhi TSH. Hormon tiroid ini melewati membran basal dan kemudian ditangkap oleh protein pembawa yang telah tersedia di sirkulasi darah yaituThyroid Binding Protein(TBP) danThyroid Binding Pre Albumin(TBPA). Hanya 0,35% dari T4 total dan 0,25% dari T3 total yang berada dalam keadaan bebas. Ikatan T3 dengan TBP kurang kuat daripada ikatan T4 dengan TBP. Pada keadaan normal kadar T3 dan T4 total menggambarkan kadar hormon bebas. Namun dalam keadaan tertentu jumlah protein pengikat bisa berubah. Pada seorang lansia yang mendapatkan kortikosteroid untuk terapi suatu penyakit kronik cenderung mengalami penurunan kadar T3 dan T4 bebas karena jumlah protein pembawa yang meningkat. Sebaliknya pada seorang lansia yang menderita pemyakit ginjal dan hati yang kronik maka kadar protein binding akan berkurang sehingga kadar T3 dan T4 bebas akan meningkat

Efek Primer Hormon TiroidSel-sel sasaran untuk hormon tiroid adalah hampir semua sel di dalam tubuh. Fungsi hormon tiroid adalah: Merangsang laju metabolik sel-sel sasaran dengan meningkatkan metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Merangsang kecepatan pompa natrium-kalium di sel sasaran. Kedua fungsi bertujuan untuk meningkatkan penggunaan energi oleh sel, terjadi peningkatan laju metabolisme basal, pembakaran kalori, dan peningkatan produksi panas oleh setiap sel. Meningkatkan responsivitas sel-sel sasaran terhadap katekolamin sehingga meningkatkan frekuensi jantung. meningkatkan responsivitas emosi. Meningkatkan kecepatan depolarisasi otot rangka, yang meningkatkan kecepatan kontraksi otot rangka. Hormon tiroid penting untuk pertumbuhan dan perkembangan normal semua sel tubuh dan dibutuhkan untuk fungsi hormon pertumbuhan.Pengaturan Faal TiroidGambar 4 : pengaturan faal tiroidAda 3 macam kontrol terhadap faal kelenjar tiroid :1.TRH (Thyrotrophin Releasing Hormone)Hormon ini merupakan tripeptida, yang telah dapat disintesis, dan dibuat di hipotalamus. TRH menstimulasi keluarnya prolaktin, kadang-kadang jugaFollicle Stimulating Hormone(FSH) danLuteinizing Hormone(LH).2.TSH ( Thyroid Stimulating Hormone)TSH yang masuk dalam sirkulasi akan mengikat reseptor di permukaan sel tiroid (TSH-Reseptor-TSH-R) dan terjadilah efek hormonal sebagai kenaikan trapping, peningkatan iodinasi, coupling, proteolisis sehingga hasilnya adalah produksi hormon meningkat.3.Umpan balik sekresi hormonKedua hormon ini mempunyai efek umpan balik di tingkat hipofisis. T3 selain berefek pada hipofisis juga pada tingkat hipotalamus. Sedangkan T4 akan mengurangi kepekaan hipofisis terhadap rangsangan TRH.Tubuh memiliki mekanisme yang rumit untuk menyesuaikan kadar hormon tiroid. Hipotalamus menghasilkanThyrotropin-Releasing Hormone, yang menyebabkan kelenjar hipofisa mengeluarkan TSH. TSH merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid dalam darah mencapai kadar tertentu, maka kelenjar hipofisa menghasilkan TSH dalam jumlah yang lebih sedikit, jika kadar hormon tiroid dalam darah berkurang, maka kelenjar hipofisa mengeluarkan lebih banyak TSH.

Pengaturan dan sekresi hormone tiroid

Diawali kelenjar Hipotalamus di otak mensekresikan TRH (Thyrotropin-Releasing Hormone), yang disekresikan oleh ujung-ujung saraf di dalam eminansia mediana hipotalamus. Dari mediana tersebut, TRH kemudian diangkut ke kelnjar Hipofisis anterior , lewat darah porta hipotalamus-hipofisis. TRH langsung mempengaruhi hifofisis anterior untuk meningkatkan pengeluaran TSH (Tirotrof Stimulating Hormon)

TSH merupakan salah satu hormon yang dproduksi oleh kelenjar hipofisis anterior yang mempunyai efek spesifik terhadap kelenjar tiroid untuk mensekresi hormon tiroksin yang penting dalam metabolisme :Akibat TSH dari Hipofisis itulah kelenjar thyroid terjadi hal hal1. Meningkatkan proteolisis tiroglobulin yang disimpan dalam folikel, dengan hasil akhirnya adalah terlepasnya hormon-hormon tiroksin ke dalam sirkulasi darah dan berkurangnya subtansi folikel tersebut.2. Meningkatkan aktifitas pompa yodium, yang meningkatkan kecepatan proses iodide trapping di dalam sel-sel kelenjar, kadangakala meningkatkan rasio konsentrasi iodida intrasel terhadap konsentrasi iodida ekstrasel sebanyak delapan kali normal.3. Meningkatkan iodinasi tirosin untuk membentuk hormon tiroksin.4. Meningkatkan ukuran dan aktifitas sensorik sel-sel tiroid.5. Meningkatkan jumlah sel-sel tiroid, disertai dengan dengan perubahan sel kuboid menjadi sel kolumner dan menimbulkan banyak lipatan epitel tiroid ke dalam folikel.Sekresi thiroid dari hal hal tersebut mengakibatkan Efek Umpan Balik Hormon Tiroksin ke hipofisis, sehingga mampu menurunkan kembali Sekresi TSH oleh Hipofisis AnteriorIni dapat dismpulkan .Meningkatnya hormon tiroksin produksi thiroid di dalam cairan darah akan menurunkan sekresi TSH oleh hipofisis anterior. Hal ini terutama dikarenakan efek langsung hormon tiroksin terhadap hipofisis anterior.UsiaAkan terjadi

JaninAborsiKelahiran matiAnomali kongenitalPeningkatan angka kematian perinatalPeningkatan kematian bayiNeurologis kretinisme Mental defisiensi Tuli-bisu Kejang diplegia JulingMyxedematous kretinisme DwarfismeMental defisiensi

NeonatusNeonatal gondokhipotiroidismeNeonatal

Anak dan remajaGondokJuvenile hipotiroidismeGangguan fungsi mentalnyaMenghambatperkembangan fisik

DewasaGondokGondok dengan komplikasinyahypothyroidismGangguan fungsi mentalnyaYodium diinduksi hipertiroidisme

Tabel25.1:defisiensiyodiumgangguan