bersatu mengawal pengadaan yang bebas korupsi deputi monev dan...•bad governance : kolusi,...

14
Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Upload: buiphuc

Post on 05-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi Deputi Monev dan...•Bad Governance : Kolusi, persekongkolan ... Panitia Panitia yang tidak transparan Panitia yang kolutif dipersempit

Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi

LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Page 2: Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi Deputi Monev dan...•Bad Governance : Kolusi, persekongkolan ... Panitia Panitia yang tidak transparan Panitia yang kolutif dipersempit

LPSE dan Ruang Lingkup TI Pendahuluan

Sumber:

LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

• Angka korupsi di Indonesia masih tinggi • Skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2010 = 2,8 • Rangking ke-110 di dunia, dan ke-20 di Asia Pasifik • Meningkat 0,2 dari tahun 2008 (2,6)

Page 3: Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi Deputi Monev dan...•Bad Governance : Kolusi, persekongkolan ... Panitia Panitia yang tidak transparan Panitia yang kolutif dipersempit

• APBN 2011 = Rp. 1.200 Triliun. Estimasi Belanja Pengadaan Barang/Jasa (30%)= 400 Triliun

• Pengadaan barang/jasa masih merupakan jenis perkara korupsi tertinggi yang ditangani KPK (44%) , meski persentasenya berkurang

LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Sumber:

Korupsi Pengadaan Barang/Jasa

Page 4: Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi Deputi Monev dan...•Bad Governance : Kolusi, persekongkolan ... Panitia Panitia yang tidak transparan Panitia yang kolutif dipersempit

• Persentase kerugian negara terbesar (38%) hasil temuan BPK Semester I 2011, berada di sektor pengadaan barang/jasa

LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Sumber : Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I tahun 2011

Korupsi Pengadaan Barang/Jasa

Page 5: Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi Deputi Monev dan...•Bad Governance : Kolusi, persekongkolan ... Panitia Panitia yang tidak transparan Panitia yang kolutif dipersempit

• Informasi harga dan barang terbatas

• Akses pasar yang terbatas

• Pasar yang tersekat-sekat (fragmented)

• Persaingan usaha tidak sehat/premanisme

• Bad Governance : Kolusi, persekongkolan

• SDM pengadaan terbatas

• Kredibilitas proses tidak terjamin

Penyebab Korupsi Pengadaan Barang/Jasa

LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Page 6: Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi Deputi Monev dan...•Bad Governance : Kolusi, persekongkolan ... Panitia Panitia yang tidak transparan Panitia yang kolutif dipersempit

Celah Korupsi dalam Pengadaan Barang/Jasa dan Peran e-Proc/LPSE dalam Mereduksinya

Tahap Kegiatan PBJ Modus Operandi Peran e-Proc/LPSE Tahap Perencanaan Penggelembungan Harga Publikasi Rencana Umum Pengadaan dalam Inaproc

melalui LPSE dan trasparansi proses pengadaan dapat mereduksi penyimpangan ini

Rencana Pengadaan yang Diarahkan

Rekayasa untuk Pemaketan KKN

Penentuan jadwal pengadaan tidak realistis Tahap Pembentukan Panitia

Panitia yang tidak transparan Panitia yang kolutif dipersempit kesempatannya dengan penggunaan aplikasi eProc

Integritasnya lemah

Panitia yang memihak

Panitia yang tidak independen Tahap prakualifikasi

Dokumen Aspal

Konsep interopabilitas data/informasi/dokumen dalam eProc akan mereduksi dokumen aspal

Yang memenuhi syarat kualifikasi terbatas Transparansi akan mempersempit kecurangan Tahap penyusunan dokumen lelang

Dokumen lelang tidak standar Ada standarisasi dokumen eProc

Rekayasa kriteria evaluasi Kekeliruan dokumen dapat dikoreksi banyak pihak karena kemudahan mendownload dokumen

Spesifikasi yang diarahkan Pengumuman Pengumuman fiktif TIDAK MUNGKIN DILAKUKAN DENGAN EPROC

Waktu tayang pengumuman sebentar

Media pengumuman sulit diakses

Materi pengumuman terbatas

LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Page 7: Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi Deputi Monev dan...•Bad Governance : Kolusi, persekongkolan ... Panitia Panitia yang tidak transparan Panitia yang kolutif dipersempit

Tahap Kegiatan PBJ Modus Operandi Peran e-Proc/LPSE

Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Lelang

Dokumen Lelang yang diserahkan tidak sama TIDAK MUNGKIN DILAKUKAN DENGAN E-Proc

Lokasi pengambilan dokumen sulit dicari

Pendaftaran dipersulit

Syarat pengambilan dokumen dipersulit

Penjelasan (Aanwijzing) Prebid meeting yang terbatas TIDAK MUNGKIN DILAKUKAN DENGAN E-Proc

Dialog dalam penjelasan sering tidak terdokumentasi dengan jelas

Sesama Penyedia melakukan persekongkolan horizontal

Panitia dan penyedia melakukan persekongkolan vertikal

Tahap pemasukan dan pembukaan dokumen

Relokasi tempat pemasukan dokumen TIDAK MUNGKIN DILAKUKAN DENGAN E-Proc

Pemasukan dokumen penawaran yang terlambat

Penyerahan dokumen fiktif

Pemasukan dokumen dihalang-halangi

Perubahan dokumen penawaran setelah batas akhir

Tahap evaluasi penawaran Penggantian dokumen

Penggantian tidak bisa dilakukan, hasil evaluasi dipublikasi luas

Evaluasi lelang tertutup dan tersembunyi Format hasil evaluasi bisa dibakukan (dibuat template) secara sistem

Hasil evaluasi tidak dipublikasi secara detail dan luas

Tahap pengumuman Tanggal pengumuman sengaja ditunda

Perubahan jadwal dalam eProc harus disertai alasan yang jelas

Pengumuman yang tidak informatif Konten pengumuman sudah ditentukan aplikasi

Sanggahan Panitia tidak menanggapi sanggahan penting Akan ketahuan

Sanggahan sering terlambat/tidak sampai Pasti sampai

Lain-lain Alokasi waktu dalam jadwal tidak sesuai ketentuan Dapat dibuat otomatisasi jadwal dalam sistem

LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Page 8: Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi Deputi Monev dan...•Bad Governance : Kolusi, persekongkolan ... Panitia Panitia yang tidak transparan Panitia yang kolutif dipersempit

E-Proc sebagai Instrumen Anti Korupsi Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK) adalah alat ukur dalam menilai kemajuan suatu instansi publik dalam mengembangkan upaya pemberantasan korupsi di instansinya. PIAK merupakan pengembangan/modifikasi dari AIA (Anti Corruption Initiative Assessment) yang dibuat oleh lembaga anti korupsi di Korea, ACRC (Anti Corruption and The Civil Rights Commission) sejak tahun 2002, yang diadopsi KPK untuk pemberantasan korupsi di Indonesia. Delapan Indikator PIAK 2011: 1. Kode etik 2. Transparansi dalam manajemen SDM 3. Transparansi penyelenggara negara 4. Transparansi dalam pengadaan

• Sudah melaksanakan pengadaan secara elektronik 5. Mekanisme pengaduan masyarakat 6. Akses publik dalam memperoleh informasi 7. Pelaksanaan saran perbaikan yang diberikan BPK/APIP/KPK 8. Promosi antikorupsi

LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Instansi pusat/daerah yg skor PIAKnya >6 (skala 0-10) sudah terapkan e-Proc.

Sejalan dengan penerapan e-Proc, skor PIAK tiap tahun mengalami perbaikan.

Page 9: Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi Deputi Monev dan...•Bad Governance : Kolusi, persekongkolan ... Panitia Panitia yang tidak transparan Panitia yang kolutif dipersempit

Progres Implementasi eProc (20 Nov 2011)

Page 10: Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi Deputi Monev dan...•Bad Governance : Kolusi, persekongkolan ... Panitia Panitia yang tidak transparan Panitia yang kolutif dipersempit

Major Roadmap e-GP Indonesia

LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Page 11: Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi Deputi Monev dan...•Bad Governance : Kolusi, persekongkolan ... Panitia Panitia yang tidak transparan Panitia yang kolutif dipersempit

Target & Rencana Implementasi e-Proc Kegiatan

Penyiapan Infrastruktur

Persiapan kelembagaan

Helpdesk dan pelatihan

3. Roll out dan ekspansi layanan

4. Peningkatan layanan

1. Pengembangan sistem

Pemantapan kehandalan infrast.

Pemantapan kelembagaan

Help desk dan pelatihan

Sertifikasi Sistem dan Layanan

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

2. Piloting e-tendering

Kewajiban mulai e-proc

5. Implementasi e-purchasing

Piloting e-purchasing

Perluasan e-purchasing

e-purchasing

560 LPSE

Inpres 5

V 3.0; e-purchasing., inaproc, dll V 2.0

4,2 juta vendor,

20 ribu pokja ULP

CA/PKI

e-audit, dll

LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Page 12: Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi Deputi Monev dan...•Bad Governance : Kolusi, persekongkolan ... Panitia Panitia yang tidak transparan Panitia yang kolutif dipersempit

Kebijakan Implementasi e-Proc/LPSE 2012

1. Tahun 2012, seluruh Provinsi/Kabupaten/Kota harus sudah membentuk LPSE untuk memfasilitasi ULP/Panitia dan Penyedia dalam proses pengadaan barang/jasa secara elektronik.

2. Tahun 2012, Rencana Umum Pengadaan dan Pengumuman Pengadaaan harus ditayangkan dalam Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE

3. Tahun 2012, seluruh K/L/D/I wajib melaksanakan sebagian/seluruh paket pengadaan secara elektronik

4. Tahun 2012, seluruh LPSE harus meningkatkan layanannya menghadapi kewajiban pelaksanaan e-Proc

LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Page 13: Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi Deputi Monev dan...•Bad Governance : Kolusi, persekongkolan ... Panitia Panitia yang tidak transparan Panitia yang kolutif dipersempit

Konsep Kebijakan Implementasi e-Proc/LPSE 2012 1. SEBAGIAN/SELURUH paket disesuaikan dengan kesiapan infrasruktur/SDM/layanan yang

diberikan LPSE setempat. 2. K/L/D/I wajib melakukan kajian kesiapan penerapan e-Proc (e-Readiness) untuk

menentukan kebijakan implementasi eProc. Apabila terdapat alasan ketidaksiapan, K/L/D/I wajib membuat rencana tindak penyiapan infrastruktur/SDM untuk percepatan penyelenggaraan pengadaan secara elektronik.

3. K/L/D/I yang sudah memiliki kesiapan infrastruktur, wajib melaksanakan SELURUH pengadaan selain Pengadaan/ Penunjukan Langsung secara e-tendering mulai tahun 2012

4. Kata SEBAGIAN dalam Perpres54/2010 merupakan konsep transisional sehingga pengadaan yang telah direncanakan secara elektronik dapat di-switch ke dalam pengadaan secara manual jika terdapat kendala teknis dalam pelaksanaanya di lapangan.

5. Instansi pusat yang berada di pusat telah memiliki kesiapan infrastruktur sehingga wajib melaksanakan e-tendering untuk SELURUH paket selain PL.

6. Kewajiban pelaksanaan sebagian paket di lingkungan pemerintah daerah mengikat seluruh SKPD, bukan tingkat Pemerintah Daerah

7. Pendekatan implementasi e-Proc di setiap instansi berbeda-beda. K/L/I dan Pemerintah Daerah dapat mengeluarkan petunjuk/ketentuan teknis yang mengatur lebih lanjut tentang strategi pelaksanaan SEBAGIAN/SELURUH paket pengadaan dengan e-Proc mulai tahun 2012, dengan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada LKPP

LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Page 14: Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi Deputi Monev dan...•Bad Governance : Kolusi, persekongkolan ... Panitia Panitia yang tidak transparan Panitia yang kolutif dipersempit

Terimakasih