-bersama-sama dengan komisi xiberkas.dpr.go.id/armus/file/lampiran/leg_1-20180409... · 2018. 4....

4
PROSEDUR DAN KRONOLOGIS PELAKSANAAN TUGAS FUNGSI LEGISlASI KOMISI XI DPR RI DALAM RANGKA PEMBAHASAN RUU TTG .. PERBANKAN SYARIAH Berdasarkan Keputusan Rapat Paripurna DPR RI tanggal 27 September 2005, Usul Inisiatif Komisi XI DPR RI mengenai RUU tentang Perbankan Syariah telah disetujui menjadi RUU Usul Inisiatif DPR RI. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Rapat BAMUS tanggal 27 Oktober 2005, Komisi XI DPR RI ditugaskan untuk menangani pembahasan RUU tentang Perbankan Syariah tersebut. Berdasarkan Keputusan Rapat Paripurna dan Rapat BAMUS tersebut dan sesuai dengan Ketentuan Pasal 130 ayat (7) huruf b dan ayat (8) Peraturan Tata Tertib DPR RI, Komisi XI DPR RI ditugaskan untuk mengkaji, mendalami, serta menyempurnakan kembali substansi dan rumusan dari RUU tersebut sebelum draft finalnya disampaikan kepada Pemerintah. Dengan demikian setelah Presiden menunjuk Menteri yang akan mewakili Pemerintah, RUU tersebut dapat segera dibahas bersama-sama dengan Komisi XI DPR RI. - Untuk melaksanakan tugas tersebut dan dalam rangka menyelaraskan pandangan serta latar belakang pemikiran Fraksi-fraksi pada saat pembahasannya dengan Pemerintah, Komisi XI DPR RI telah melakukan serangkaian RDP dan Rapat Intern sebagai berikut : 1. RDP dengan Deputi Gubernur Bank Indonesia, serta Direktorat Perbankan Syariah dan Direktorat Hukum Bank Indonesia, dalam rangka mengetahui latar belakang, dasar pertimbangan yang digunakan, serta tujuan yang akan dicapai oleh Bank Indonesia pada waktu menyusun rancangan draft RUU tentang Perbankan Syariah tersebut. 2. RDPU dengan Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia, untuk mengetahui substansi dan rumusan yang mung kin menjadi permasalahan atau yang akan diusulkan untuk diakomodir dalam rumusan RUU. 3. RDPU dengan Dewan Syariah Majelis Ulama Indonesia, untuk mengetahui substansi dan rumusan yang mungkin perlu disesuaikan dengan prinsip-prinsip hukum syariah dan muamallah. 4. Rapat Intern, untuk menginventarisir usulan dan/atau kritikan sebagaimana yang telah disampaikan dalam RDPjRDPU tersebut diatas, yang mungkin perlu diakomodir dalam penyempurnaan rumusan RUU.

Upload: others

Post on 15-Mar-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: -bersama-sama dengan Komisi XIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180409... · 2018. 4. 9. · Rapat dibuka pada pukul 20.00 WIB dan dinyatakan tertutup untuk umum. II. HASIL

PROSEDUR DAN KRONOLOGIS PELAKSANAAN TUGAS FUNGSI LEGISlASI KOMISI XI DPR RI

DALAM RANGKA PEMBAHASAN RUU TTG .. PERBANKAN SYARIAH

Berdasarkan Keputusan Rapat Paripurna DPR RI tanggal 27 September 2005, Usul Inisiatif Komisi XI DPR RI mengenai RUU tentang Perbankan Syariah telah disetujui menjadi RUU Usul Inisiatif DPR RI.

Selanjutnya berdasarkan Keputusan Rapat BAMUS tanggal 27 Oktober 2005, Komisi XI DPR RI ditugaskan untuk menangani pembahasan RUU tentang Perbankan Syariah tersebut.

Berdasarkan Keputusan Rapat Paripurna dan Rapat BAMUS tersebut dan sesuai dengan Ketentuan Pasal 130 ayat (7) huruf b dan ayat (8) Peraturan Tata Tertib DPR RI, Komisi XI DPR RI ditugaskan untuk mengkaji, mendalami, serta menyempurnakan kembali substansi dan rumusan dari RUU tersebut sebelum draft finalnya disampaikan kepada Pemerintah. Dengan demikian setelah Presiden menunjuk Menteri yang akan mewakili Pemerintah, RUU tersebut dapat segera dibahas bersama-sama dengan Komisi XI DPR RI. -

Untuk melaksanakan tugas tersebut dan dalam rangka menyelaraskan pandangan serta latar belakang pemikiran Fraksi-fraksi pada saat pembahasannya dengan Pemerintah, Komisi XI DPR RI telah melakukan serangkaian RDP dan Rapat Intern sebagai berikut :

1. RDP dengan Deputi Gubernur Bank Indonesia, serta Direktorat Perbankan Syariah dan Direktorat Hukum Bank Indonesia, dalam rangka mengetahui latar belakang, dasar pertimbangan yang digunakan, serta tujuan yang akan dicapai oleh Bank Indonesia pada waktu menyusun rancangan draft RUU tentang Perbankan Syariah tersebut.

2. RDPU dengan Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia, untuk mengetahui substansi dan rumusan yang mung kin menjadi permasalahan atau yang akan diusulkan untuk diakomodir dalam rumusan RUU.

3. RDPU dengan Dewan Syariah Majelis Ulama Indonesia, untuk mengetahui substansi dan rumusan yang mungkin perlu disesuaikan dengan prinsip-prinsip hukum syariah dan muamallah.

4. Rapat Intern, untuk menginventarisir usulan dan/atau kritikan sebagaimana yang telah disampaikan dalam RDPjRDPU tersebut diatas, yang mungkin perlu diakomodir dalam penyempurnaan rumusan RUU.

Page 2: -bersama-sama dengan Komisi XIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180409... · 2018. 4. 9. · Rapat dibuka pada pukul 20.00 WIB dan dinyatakan tertutup untuk umum. II. HASIL

, ,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT

RUU INISIATIF DPR RI TENTANG PERBANKAN SYARIAH KOMISI XI DPR RI

Rapat Ke Tahun Sidang Masa Persidangan Jenis Rapat Dengan Sifat Rapat Hari/Tanggal Waktu Tempat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Hadir

2005-2006 IV Rapat Tim Penyempurnaan RUU Perbankan Syariah

Tertutup 11 Juli 2006 19.30 WIB Ruang Rapat Komisi XI DPR RI H. M. Yunus Yosfiah Ora. Tanti Sumartini, M.Si PenyempurnaanRUU Inisiatif Perbankan Syariah

.. 14 Orangdari 27 Anggota Tim Penyempurnaan RUU Inisiatif RUU Perbankan Syariah

I. PENDAHULUAN

Rapat dibuka pada pukul 20.00 WIB dan dinyatakan tertutup untuk umum.

II. HASIL PENYEMPURNAAN

1. Pasal 18 ayat (1), pending, penggunaan kata "pembiayaan" apakah akan diganti dengan kata "perkreditan"; akan dibicarakan di Komisi.

2. Pasal 18 ayat (2), diubah, menghapus kata "nasional" diantara kata "Syariah" dan "diatur", sehingga menjadi:

(2) Struktur Bank Syariah diatur dengan Peraturan Bank Indonesia.

3. Pasal 19, tetap, sesuai draft RUU DPR RI.

4. Pasal 19 huruf a, didrop.

5. Pasal 19 huruf a angka 1 dan angka 2, menyesuaikan, huruf a dihapus sehingga angka 1 menjadi huruf a dan angka 2 menjadi huruf b.

6. Pasal 19 huruf b, didrop.

7. Pasal 19 huruf b angka 1, menyesuaikan, huruf b dihapus dan angka 1 menjadi huruf c.

Page 3: -bersama-sama dengan Komisi XIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180409... · 2018. 4. 9. · Rapat dibuka pada pukul 20.00 WIB dan dinyatakan tertutup untuk umum. II. HASIL

, 2

, t

I

8. Pasal 19 huruf b angka 2, menyesuaikan, huruf b dihapus dan angka 2 menjadi huruf d.

9. Pasal 19 huruf b angka 3, menyesuaikan, huruf b dihapus dan angka 3 menjadi huruf e.

10. Pasal 19 huruf b angka 4, menyesuaikan, huruf b dihapus dan angka 4 menjadi huruf f.

11. Pasal 19 huruf b angka 5, menyesuaikan, huruf b dihapus dan angka 5 menjadi huruf g.

12. Pasal 19 huruf b angka 6, pending dengan catatan akan mengundang nara sumber, penulisan huruf dan angka menyesuaikan, huruf b dihapus dan angka 6 menjadi huruf h.

13. Pasal 19 huruf b angka 7, menyesuaikan, huruf b dihapus dan angka 7 menjadi huruf i.

14. Pasal 19 huruf b angka 8, menyesuaikan, huruf b dihapus dan angka 8 menjadi huruf j.

15. Pasal 19 huruf b angka 9, menyesuaikan, huruf b dihapus dan angka 9 menjadi huruf k.

16. Pasal 19 huruf b angka 10, diubah, menambah kata "yang" diantara kata "kontrak" dan "berdasarkan", penulisan huruf dan angka menyesuaikan, huruf b dihapus dan angka 10 menjadi huruf I.

17. Pasal 19 huruf b angka 11, menyesuaikan, huruf b dihapus dan angka 11 menjadi huruf m.

18. Pasal 19 huruf b angka 12, menyesuaikan, huruf b dihapus dan angka 12 menjadi huruf n.

19. Pasal 19 huruf b angka 13, menyesuaikan, huruf b dihapus dan angka 13 menjadi huruf o.

20. Pasal 19 huruf b angka 14, menyesuaikan, huruf b dihapus dan angka 14 menjadi huruf p.

21. Pasal 19 huruf b angka 15, diubah, menghapus kalimat "undang-undang ini" dan kalimat "yang berlaku", substansi pending dengan catatan akan mengundang nara sumber, penulisan huruf dan angka menyesuaikan, huruf b dihapus dan angka 15 menjadi huruf q, rumusan sementara:

15. melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank Umum Syariah sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah, dan peraturan perundang-undangan.

Catatan : Bank Indonesia diminta untuk mencari bentuk produk hukum yang sesuai untuk mengatur ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan Bank Syariah.

22. Pasal 20, tetap, penunjukkan kepada Pasal 18 menyesuaikan.

23. Pasal 20 huruf a dan huruf b, tetap, sesuai draft RUU DPR RI.

Page 4: -bersama-sama dengan Komisi XIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180409... · 2018. 4. 9. · Rapat dibuka pada pukul 20.00 WIB dan dinyatakan tertutup untuk umum. II. HASIL

I'

~ 3

24. Pasal 20 huruf c, disempurnakan, sehingga menjadi:

c. melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannyai

25. Pasal 20 huruf d, diubah, kalimat "sesuai dengan ketentuan dalam perundang-undangan dana pensiun yang berlaku", sehingga menjadi:

d. bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun berdasarkan prinsip Syariah;

26. Pasal 20 huruf e, tetap, sesuai draft RUU DPR RI.

27. Pasal 20 huruf f, diubah, pada akhir rumusan ditambahkan kalimat "yang berdasarkan prinsip Syariah", sehingga menjadi:

f. menyelenggarakan keglatan atau produk bank berdasarkan transaksi elektronik yang berdasarkan prinsip Syariah;

28. Pasal 20 huruf g, rumusan tetap, isi substansi huruf g dipindahkan menjadi huruf i (tukar tempat), yaitu:

g. menerbitkan surat berharga jangka pendek berdasarkan Prinsip Syariah, menawarkan dan memperdagangkan surat berharga itu baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pasar modal;

29. Pasal 20 huruf h, tetap, dengan catatan penjelasan pasal mengenai "secara langsung maupun tidak langsunglf.

30. Pasal 20 huruf i, substansi tetap, mengganti kalimat "sesuai dengan" menjadi kata "berdasarkan", lsi substansi huruf i dipindahkan menjadi huruf 9 (tukar tempat), sehingga menjadi:

i. menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank Syariah lainnya yang berdasarkan prinsip Syariah.

31. Pasal 20 huruf j, pending, khususnya menyangkut pencantuman kalimat "ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia".

Catatan: 1. Penggunaan kata "pembiayaanlf, apakah akan diganti dengan kata

"perkreditan". 2. Agar terdapat keseragaman mengenai nomenklatur "diatur dengan",

"ditetapkan oleh", "ditetapkan dalanl", "dengan izin Bank Indonesia, persetujuan Bank Indonesia",

3. Pembahasan selanjutnya pada masa sidang yang akan datang, akan dilakukan pada hari komisi (malam hari).

Rapat diskor pada pukul 23.10 WIB

Jakarta, 11 Juli 2006 Ketua Rapat,

~ H. M. Yunus Yosfiah

C:\Documents and Settings \IBM COMPUTER\My Documents\RUU-Perbankan-Syariah \RUU-syariah-ll-Ju/-06. doc