berjudul: “pengaruh - sinta.unud.ac.id ii.pdf · pebedaan pembahasan, penelitian sebelumnya...

23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya oleh Indarsih (2015) dalam penelitiannya yang berjudul: “Pengaruh Teknologi Sistem Informasi Baru dan Kepercayaan Dalam Kinerja Individualmengemukakan bahwa penerapan teknologi sistem informasi dalam suatu organisasi memiliki peranan penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan sistem informasi baru dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi baru terhadap kinerja individual. Sampel dalam penelitian ini adalah semua karyawan bagian keuangan yang bekerja di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Berdasarkan metode convenience sampling, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 37 responden. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden, data yang terkumpul dianalisis menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis hipotesis pertama, teknologi sistem informasi baru berpengaruh terhadap kinerja individual yang ditunjukkan dengan nilai t hitung (2,285) lebih besar dari pada ttabel (2,035) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 <= 0,05. Sehingga H1 dalam penelitian ini terdukung secara statistik. Hasil analisis hipotesis yang kedua, kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru berpengaruh terhadap kinerja individual yang ditunjukkan dengan nilai thitung (6,752) lebih besar dari pada ttabel (2,035) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 <= 11

Upload: nguyentruc

Post on 21-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya oleh Indarsih (2015) dalam penelitiannya yang

berjudul: “Pengaruh Teknologi Sistem Informasi Baru dan Kepercayaan Dalam

Kinerja Individual” mengemukakan bahwa penerapan teknologi sistem informasi

dalam suatu organisasi memiliki peranan penting dalam meningkatkan kinerja

karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan sistem

informasi baru dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi baru terhadap kinerja

individual. Sampel dalam penelitian ini adalah semua karyawan bagian keuangan

yang bekerja di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Berdasarkan metode

convenience sampling, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak

37 responden. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden, data

yang terkumpul dianalisis menggunakan regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil analisis hipotesis pertama, teknologi sistem informasi baru

berpengaruh terhadap kinerja individual yang ditunjukkan dengan nilai thitung (2,285)

lebih besar dari pada ttabel (2,035) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 <=

0,05. Sehingga H1 dalam penelitian ini terdukung secara statistik. Hasil analisis

hipotesis yang kedua, kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru

berpengaruh terhadap kinerja individual yang ditunjukkan dengan nilai thitung (6,752)

lebih besar dari pada ttabel (2,035) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 <=

11

12

0,05. Sehingga H2 dalam penelitian ini terdukung secara statistik. Persamaan dalam

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama tentang sistem

informasi terbaru terhadap kinerja individual dan waktu penelitian, sedangkan

perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah metode analisis

data yang digunakan, penelitian sebelumnya menggunakan metode analisis data

regresi linier berganda sedangkan penelitian ini menggunakan teknik analisis data

deskriptif dan kualitatif.

Fahmiswari (2013) dalam penelitiannya yang berjudul: “Pengaruh Kinerja

Individual Karyawan Terhadap Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi”,

mengemukakan bahwa kinerja individual karyawan sangat berhubungan erat dengan

tingkat pendidikan seseorang, program pelatihan yang pernah diterima, pengalaman

kerja yang pernah dilakukan dan insentif yang diberikan perusahaan. Populasi yang

digunakan dalam penelitian ini akan langsung menjadi sampel dalam penelitian ini

yang berjumlah sebanyak 78 karyawan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan

kuesioner. Hasil analisis regresi linear berganda diperoleh Adjusted R2=0,428,

Sig.F=0,000 dapat dilihat bahwa model summary besarnya Adjusted R2 adalah 0,428

berarti variabel efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dapat dijelaskan

oleh variabel tingkat pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja dan insentif sebesar

42,8 persen, sedangkan sisanya sebesar 57,2 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain

yang berupa variabel yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Hasil Penelitian

menunjukkan tingkat pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja dan insentif

berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas penggunaan sistem informasi

13

akuntansi pada kantor cabang PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Terbuka). di

Provinsi Bali, wilayah Bali Selatan. Berdasarkan telaah penelitian diatas terdapat

pebedaan pembahasan, penelitian sebelumnya membahas tentang pengaruh kinerja

individual karyawan, sedangkan pembahasan ini membahas tentang kajian perubahan

penerapan sistem informasi terbaru dan pada teknik analisis data penelitian

sebelumnya menggunakan metode analisis regresi linear berganda, sedangkan

penelitian sekarang menggunakan teknik analisis data deskriptif dan kualitatif.

Memiliki waktu penelitian yang berbeda, penelitian sebelumnya dilaksanakan pada

tahun 2013, sedangkan penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2015.

Silviana (2013) dalam penelitiannya yang berjudul: “Hubungan Penerapan

Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

(Survey pada 9 Kota di Provinsi Jawa Barat)” mengemukakan bahwa penerapan

sistem informasi akuntansi berhubungan terhadap kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah pada pemerintah kota di Jawa Barat. Hal ini sesuai dengan

pernyataan bahwa laporan keuangan dihasilkan dari suatu proses yang didasarkan

pada input yang baik, proses yang baik, dan output yang baik. Ketiga aspek tersebut

haruslah terpadu dan berkesinambungan sebagai pondasi sistem pelaporan keuangan

yang baik. Berdasarkan jawaban responden dari entitas yang diteliti, variabel

penerapan sistem informasi akuntansi memberikan kontribusi sebesar 47,10 persen

terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Kontribusi sebesar 47,10

persen menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi dapat menjelaskan kualitas

laporan keuangan sebesar 47,10 persensedangkan sisanya sebesar 52,90 persen

14

disebabkan oleh faktor lain diluar penelitian ini. Hal ini disebabkan oleh sistem

informasi akuntansi merupakan sistem terintegrasi dalam menghasilkan laporan

keuangan, walaupun terdapat faktor-faktor yang masih kurang optimal diantaranya

kompetensi sumber daya manusia yang berlatarbelakang pendidikan akuntansi juga

masih minim di bagian keuangan maupun di Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Berdasarkan telaah penelitian diatas terdapat pebedaan pembahasan,

penelitian sebelumnya membahas tentang hubungan penerapan sistem informasi

akuntansi sedangkan pembahasan ini membahas tentang kajian perubahan penerapan

sistem informasi terbaru dan pada teknik analisis data penelitian sebelumnya

menggunakan metode analisis korelasional spearman, sedangkan penelitian sekarang

menggunakan teknik analisis data deskriptif dan kualitatif.

2.2.Deskripsi Konsep

Adapun konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

2.2.1. Tinjauan Tentang Perubahan

Perubahan menurut Atkinson (1987) dan Brooten (1978) dalam Nurhidayah

(2003) merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang

berbeda dengan keadaan sebelumnya dan merupakan proses yang menyebabkan

perubahan pola perilaku individu. Menurut Harigopal (2006), Perubahan juga bisa

berarti ketidakpuasan terhadap keyakinan lama kemudian percaya kepada yang baru.

Perubahan adalah pergerakan dari situasi sekarang ke masa depan, dari keadaan yang

dikenal ke keadaan yang relatif tidak dikenal.

15

Menurut Wibowo (2006), Perubahan itu sendiri adalah membuat sesuatu

menjadi berbeda, perubahan merupakan pergeseran dari keadaan sekarang suatu

organisasi menuju pada keadaan yang diinginkan dimasa depan. Perubahan sering

terjadi dengan sendirinya, bahkan sering terjadi tanpa kita sadari bahwa perubahan

tersebut sedang berlangsung.

Perubahan dalam pengelolaan yang meliputi:

1. Kepemimpinan

Kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang

untuk mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakan,

mengarahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima

pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu

tercapainya suatu tujuan tertentu telah ditetapkan.

2. Komunikasi

Komunikasi dalam sebuah organisasi ini merupakan salah satu bentuk tindakan

atau perilaku manajerial yang sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi. Tanpa

komunikasi organisasi tidak akan berjalan, komunikasi ini sebagai pertunjukan

atau pesan dan penafsiran pesan diantara unit–unit komunikasi yang merupakan

bagian dari suatu organisasi tertentu.

3. Hubungan internal dan eksternal organisasi

Tidak ada organisasi yang bisa mencapai sempurna mampu mengumpulkan

secara internal semua sumber yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya,

Tetapi juga bisa secara eksternal. Strategi eksternal ini merupakan usaha yang

16

dimaksudkan untuk benar–benar mengubah lingkungan tersebut. Jadi hubungan

internal dan ekternal dalam organisasi ini saling berkaitan.

Berdasarkan definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan

merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda

dengan keadaan sebelumnya, serta ketidakpuasan terhadap keyakinan lama kemudian

percaya kepada yang baru menuju pada keadaan yang diinginkan dimasa depan.

2.2.2. Tinjauan Tentang Penerapan

Menurut Mulyasa (dalam Suwarno, 2009:28), “Implementasi (penerapan)

merupakan suatu proses penerapan ide, konsep kebijakan atau inovasi dalam suatu

tindakan praktis, sehingga memberi dampak baik perubahan pengetahuan,

ketrampilan maupun nilai dan sikap”.

Menurut Yusuf (2010:1),“Implementasi (penerapan) bukan sekedar aktivitas,

tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan”. Implementasi

sebagai suatu proses penerapan ide, konsep dan kebijakan dalam suatu tindakan

praktis akan menjadi aktual melalui proses pembelajaran (Suwarno, 2009:29).

Menurut Susilo (2007:174) (dalam Imam Mawardi,2009:1), “Implementasi

(penerapan) merupakan suatu penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam

suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan

pengetahuan, keterampilan maupun nilai, dan sikap”.

17

Berdasarkan definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan

(implementasi) merupakan aktivitas untuk menjalankan suatu program berdasarkan

acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.

2.2.3. Tinjauan Tentang Sistem Informasi

1). Pengertian Sistem

Menurut Kristanto (2007:1), Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-

prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Fathansyah (2002:9)

menyatakan, sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah

komponen fungsional (dengan satuan fungsi / tugas khusus) yang saling berhubungan

dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses / pekerjaan

tertentu. Sedangkan menurut Kristanto (2007:1), sistem adalah kumpulan dari

elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2). Pengertian Informasi

Menurut Andri Kristanto (2007:7), Informasi juga berarti kumpulan data yang

diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Witarto (2004:9) menyatakan, informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat

sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprise pada

yang menerimanya. Informasi dapat juga dikatakan sebagai data yang telah diproses,

yang mempunyai nilai tentang tindakan atau keputusan.

18

Berdasarkan pemaparan dari beberapa pakar para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan informasi adalah data yang telah diproses kemudian diolah menjadi

bentuk yang lebih berguna, digunakan untuk mengambil keputusan.

3). Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:11), Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasasi,

dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Jadi

dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu alat yang membantu dalam

menyediakan informasi bagi penerimanya dan untuk membantu dalam pengambilan

keputusan bagi manajemen didalam operasi perusahaan sehari-hari dan informasi

yang layak untuk pihak luar perusahaan. Di dalam suatu organisasi, informasi

merupakan sesuatu yang penting di dalam mendukung proses pengambilan keputusan

oleh pihak manajemen. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat

lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.

Berdasarkan definisi di atas, terdapat beberapa kata kunci, yaitu:

1. Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer dan

pemprosesan informasi.

2. Sistem manusia dan mesin: ada interaksi antara manusia sebagai pengelola dan

mesin sebagai alat untuk memproses informasi. Ada proses manual yang harus

dilakukan manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin.

19

3. Sistem basis data terintegrasi: adanya penggunaan basis data secara bersama-sama

(sharing) dalam sebuah database management system.

4. Mendukung operasi: Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk

mendukung operasi organisasi.

Karakter dalam sistem informasi bisa terbagi ke dalam 4 bagian, yaitu:

1. Sistem informasi memiliki komponen berupa subsistem yang merupakan elemen-

elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya

bagian input, proses, output. Contoh input adalah salesman memasukan data

penjualan bulan ini, maka disana terdapat manusia yang melakukan pekerjaan

input dengan menggunakan hardware keyboard dan menggunakan interface

sebuah aplikasi laporan penjualan yang sudah di sediakan oleh sistem informasi

tersebut.

2. Ruang lingkup sistem informasi yaitu ruang lingkup yang ditentukan dari awal

pembuatan yang merupakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut sehingga

sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya.

3. Tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai

dengan menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah informasi dianggap

berhasil apabila dapat mencapai tujuan tersebut.

4. Lingkungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup

sistemm informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini urut

dipertimbangkan pada saat perencanaan sistem informasi.

20

Seperti disebut di atas, sistem informasi memiliki komponen input, proses,

output. Tanpa ketiga komponen itu sistem informasi tidak dapat berjalan dengan baik.

1. Input : sekumpulan data yang akan kita olah menjadi sebuah informasi yang

nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.

2. Proses : suatu kegiatan dimana kita mengolah seluruh data yang ada untuk

menghasilkan suatu informasi.

3. Output : informasi-informasi yang dapat dengan mudah diperoleh, dimengerti dan

dimanfaatkan oleh masyarakat.

Selain itu, terdapat juga komponen fisik pada Sistem Informasi, yaitu:

1. Perangkat keras komputer: CPU, storage, perangkat input/output, terminal untuk

interaksi, media komunikasi data.

2. Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi), perangkat

lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi

akuntansi).

3. Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.

4. Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem.

5. Personil: yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi

keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem.

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk

menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem

yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan diganti, dapat

disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu :

21

1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang

terjamin.

2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut.

3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin atau

dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.

Dengan sistem informasi masyarakat jadi lebih mudah untuk memperoleh

informasi dengan cepat. Perkembangan sistem informasi pun dari tahun ke tahun

berkembang semakin cepat, dengan didukung oleh perkembangan teknologi,

terutama internet. Internet mungkin media yang lebih efisien dan praktis dari pada

media yang lainnya seperti koran, karena di internet orang dapat dengan mudah

mencari, merubah ataupun menambahkan informasi yang belum jelas kebenarannya.

Berbagai bidang dapat di olah melalui sistem informasi, contohnya, sistem informasi

manajemen, sistem informasi akuntansi, sistem informasi perbankan, dan masih

banyak lagi yang lainnya.

Menurut Sutarman (2009:13), Sistem Informasi adalah suatu sistem

mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi

untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas

input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi). Sistem Informasi memproses

input dan menghasilkan output yang dikirim kepada pengguna atau sistem yang

lainnya. Mekanisme timbal balik yang mengontrol operasi pun bisa dimasukkan.

Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi beroperasi di dalam sebuah

22

lingkungan. Dalam mempelajari sistem informasi, perlu diketahui mengenai

perbedaan data, informasi, dan pengetahuan.

2.2.4. Tinjauan Tentang Sistem Informasi MYOH

MYOH Technology (untuk seterusnya disebut MYOH) merupakan

perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan aplikasi sistem informasi

manajemen perhotelan. Beroperasi dan go public pada tahun 2000, MYOH adalah

perusahaan Information System pertama di Indonesia yang menempatkan sahamnya

di lantai bursa efek nasional. Dalam industri software hotel, MYOH merupakan

perusahaan lokal dan menjadi pionir pengembang sistem manajemen hotel baik di

dalam negeri maupun luar negeri. Mengawali usaha pada tahun 1988 dengan nama

PT.Daccom Anugerah Mulia (terafiliasi menjadi MYOH) dengan produk awal yang

dihasilkan adalah ParHIS (Paradise Hotel Information System). ParHIS adalah

program aplikasi hotel yang menggunakan platform DOS sebagai sistem operasinya.

Pada dekade tahun 1990, perusahaan mengembangkan usahanya dengan

menciptakan produk sejenis untuk platform windows yang dikenal dengan nama

MYOH Hotel Enterprise. Produk tersebut mendapat sambutan pasar yang cukup baik

karena memiliki fitur-fitur lengkap dengan kualitas yang handal. Segmentasi MYOH

Hotel Enterprise adalah hotel menengah ke atas karena memiliki modul-modul

pendukung yang lengkap yang tentunya sangat diperlukan oleh hotel yang

menginginkan integrasi antar departemen secara menyeluruh mulai dari Front Office,

Back Office, Point of Sale, PABX dan Key-Lock. Melihat kebutuhan akan sistem

aplikasi hotel untuk skala kecil dan menengah yang semakin berkembang pesat, maka

23

perusahaan membuat produk bernama INFOS (Instant Front Office System) yang

merupakan varian dari produk MYOH Hotel Enterprise.

Sistem informasi di Hotel Inna Bali Denpasar yang pertama kali digunakan

disebut “MYOH” yang mempunyai jaringan yang terhubung antara jaringan satu dan

yang lainnya. Sistem informasi ini berasal dari kantor pusat dan sejak tahun 1994

sistem informasi ini digunakan. Sistem ini berfungsi sebagai program untuk

memanage data Front Office, Restaurant, Housekeeping, dan Back Office didalam

perhotelan. Semua sistem yang ada pada bagian Front Office, manajemen, dan

sebagainya, dikendalikan dan di pantau di satu komputer server yang terletak di

bagian EDP (Electronic Data Processing) yang dikendalikan oleh seorang IT, dimana

sistem MYOH ini menggunakan jaringan LAN (Local Area Network). Sistem yang

ada sudah melakukan pengaksesan tersendiri. Jika salah satu komputer mengalami

gangguan, sistem dapat langsung di perbaiki dari komputer server tanpa harus datang

ke department tersebut, karena jarak dari satu department ke department lain cukup

jauh, tetapi apabila terjadi kerusakan seperti konsleting, kabel putus, kerusakan

keyboard, dan sebagainya baru ditangani langsung oleh bagian Information

Technology ke department yang mengalami kerusakan (Yahya Fathir, 2014).

2.2.5. Tinjauan Tentang Sistem Informasi Power Pro

Informasi adalah darah dari management, agar perusahaan dapat

memenangkan persaingan yang dapat membuahkan keputusan-keputusan yang

bersifat strategis. Untuk mendapatkan keputusan strategis dibutuhkan informasi yang

tepat, cepat, dan dipercaya. Perkembangan teknologi Software Hotel dan Restaurant

24

yang berhubungan dengan sistem transaksi pemesanan hingga pembayaran yang pada

akhirnya tersusun dalam suatu laporan transaksi yang terstruktur. Sekitar 10 tahun

telah berkonsentrasi membuat produk-produk Power Pro dalam bidang jasa Hotel dan

Restaurant. Power Pro Hotel Sistem dalam versi windows adalah pengembangan dari

beberapa versi sebelumnya yang telah disempurnakan sesuai dengan kebutuhan

informasi dari dunia perhotelan dan perkembangan teknologi. Ketakutan dalam

penerapan sistem informasi berbasis windows adalah lambatnya sistem kerja karena

harus dilakukan dengan alat bantu mouse dan keyboard. Pada Front Office

Department langsung login ke Power Pro Hotel Sistem, sedangkan pada Food and

Beverage Department digunakan sistem informasi Power Pro Point Of Sales (MyPos)

dan Power Pro My Manager (MyMgr). Kedua aplikasi software ini memiliki

perbedaan fungsi masing-masing, tetapi saling berhubungan dalam pelaksanaannya

yaitu MyPos adalah aplikasi operasional dan MyMgr adalah aplikasi untuk setup

awal dan report. Jadi MyPos di install di operasional dan MyMgr di install di Office.

Power Pro Point Of Sales adalah salah satu software yang telah menggunakan

teknologi touch screen dalam melakukan proses transaksi pada Front Line.

Pada bulan Maret 2014 sistem informasi di hotel Inna Bali mengalami

perubahan dari sistem informasi MYOH ke sistem informasi Power Pro. Di lihat dari

sisi kontrol sistem informasi Power Pro lebih bagus dari MYOH. Topologi jaringan

menggunakan model star topologi standar yang bisa menghubungkan dari server

pusat ke server-server lainnya. Sistem informasi Power Pro ini bisa diperbaiki lewat

jaringan internet dan berjalan di windows server 2003. Database sistem informasi

25

Power Pro ini menggunakan database firebeat. Sistem Informasi Power Pro ini

dikelola oleh PT.Infotek Jaya Makmur (Yahya Fathir, 2014).

2.2.6. Tinjauan Tentang Persepsi

Notoadmojo (2003:133), menyebutkan bahwa persepsi biasanya juga

diartikan mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan dengan tindakan yang

akan diambil.

Menurut Sunaryo (2004:94), persepsi dapat diartikan sebagai proses

diterimanya rangsang melalui pancaindra yang didahului oleh perhatian sehingga

individu mampu mengetahui, mengartikan, dan menghayati tentang hal yang diamati,

baik yang ada di luar maupun dalam diri individu.

Menurut Philip Kotler (1993:219), Persepsi adalah proses bagaimana

seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan

informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Persepsi dapat

diartikan sebagai suatu proses kategorisasi dan interpretasi yang bersifat selektif.

Adapun faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah karakteristik orang

yang dipersepsi dan faktor situasional. Proses pembentukan persepsi diawali dengan

masuknya sumber melalui suara, penglihatan, rasa, aroma atau sentuhan manusia,

diterima oleh indera manusia (sensory receptor) sebagai bentuk sensation. Sejumlah

besar sensation yang diperoleh dari proses pertama diatas kemudian diseleksi dan

diterima. Fungsi penyaringan ini dijalankan oleh faktor seperti harapan individu,

motivasi, dan sikap. Sensation yang diperoleh dari hasil penyaringan pada tahap

kedua itu merupakan input bagi tahap ketiga, tahap pengorganisasian sensation. Dari

26

tahap ini akan diperoleh sensation yang merupakan satu kesatuan yang lebih teratur

dibandingkan dengan sensation yang sebelumnya. Tahap keempat merupakan tahap

penginterpretasian seperti pengalaman, proses belajar, dan kepribadian. Apabila

proses ini selesai dilalui, maka akan diperoleh hasil akhir berupa persepsi.

Menurut Adler & Rodman (2009), di dalam proses individu dituntut untuk

memberikan penilaian terhadap suatu objek yang dapat bersifat positif atau negatif,

senang atau tidak senang dan sebagainya. Dengan adanya persepsi maka akan

terbentuk sikap, yaitu suatu kecenderungan yang stabil untuk bertindak secara

tertentu di dalam situasi yang tertentu pula. Indikator persepsi ada tiga:

1. Seleksi (selection)

Seleksi adalah tindakan memperhatikan rangsangan tertentu dalam lingkungan.

2. Organisasi (organization)

Setelah menyeleksi informasi dari lingkungan, kita mengorganisasikannya

dengan merangkai sehingga menjadi bermakna.

3. Interpretasi (interpretation)

Interpretasi adalah proses subjektif dari menjelaskan persepsi ke dalam cara yang

kita mengerti.

Berdasarkan definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa persepsi

merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses pengindraan, yaitu

proses diterimanya stimulus oleh alat indra, kemudian individu ada perhatian, lalu

diteruskan ke otak, dan baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang

dinamakan persepsi. Dengan persepsi individu menyadari tentang keadaan

27

lingkungan yang ada di sekitarnya maupun tentang hal yang ada disekitarnya maupun

tentang hal yang ada dalam diri individu yang bersangkutan.

2.2.7. Tinjauan Tentang Hotel

Pitana dan Diarta (2009:67-68), menyebutkan bahwa usaha perhotelan

meliputi kegiatan penyediaan kamar menginap, pelayanan makanan dan minuman,

pelayanan binatu atau pencucian pakaian dan fasilitas akomodasi dan lainnya yang

diperlukan bagi penyelenggaraan kegiatan usaha hotel tersebut. Hotel diklasifikasikan

berdasarkan bintang menjadi lima kategori yaitu hotel bintang satu sampai bintang

lima. Selain hotel bintang terdapat hotel melati yang dahulu disebut losmen.

Menurut Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola

oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas

kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan mampu

membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa

adanya perjanjian khusus.

Pengertian Hotel menurut Darminto dan Suryo (2002:11) adalah penginapan

yang diwajibkan memenuhi aturan yang berlaku dalam menawarkan penginapan,

makanan dan perlindungan atas barang bawaan pada tamunya. Secara fisik, hotel

adalah sebuah bangunan yang terdiri dari beberapa ruangan yang digunakan oleh

tamu untuk beberapa saat serta menyediakan jasa serta fasilitas yang dibutuhkan oleh

tamunya.

Berdasarkan definisi para ahli diatas menyimpulkan bahwa hotel adalah

sebagai suatu usaha jasa yang merupakan sarana pendukung kegiatan pariwisata,

28

pengelolaannya dilakukan secara professional dan didukung oleh tenaga kerja yang

memiliki keterampilan baik dalam bidang perhotelan.

Jenis Hotel

Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau

sifat khas yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000). Berdasarkan hal tersebut, dapat

dilihat dari lokasi dimana hotel tersebut dibangun, sehingga dikelompokkan menjadi:

1. City Hotel

Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang

bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel

disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis

yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel

tersebut.

2. Residential Hotel

Hotel yang berlokasi di daerah pinngiran kota besar yang jauh dari keramaian

kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di

daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin

tinggal dalam jangka waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi

dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.

3. Resort Hotel

Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai

(beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama

29

diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi

mereka yang ingin berekreasi.

4. Motel (Motor Hotel)

Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang

menghubungan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya

dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan

sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan

dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel

ini menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.

Segi Jumlah Kamar Hotel

Menurut Tarmoezi (Tarmoezi,2000:3), dari banyaknya kamar yang disediakan,

hotel dapat dibedakan menjadi :

1. Small Hotel

Jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar.

2. Medium Hotel

Jumlah kamar yang disediakan antara 28- 299 kamar.

3. Large Hotel

Jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar.

Klasifikasi Hotel Berdasarkan Kelas:

1. Hotel Bintang Satu (*)

1) Jumlah kamar standar minimum 20 kamar.

2) Kamar mandi di dalam.

30

3) Luas kamar standar minimum 20 m2.

2. Hotel Bintang Dua (**)

1) Jumlah kamar standar minimum 25 kamar.

2) Kamar suite minimum 1 kamar.

3) Kamar mandi di dalam.

4) Luas kamar standar minimum 22 m2.

5) Luas kamar suite minimum 44 m2.

3. Hotel Bintang Tiga (***)

1) Jumlah kamar standar minimum 50 kamar.

2) Kamar suite minimum 2 kamar.

3) Kamar mandi di dalam.

4) Luas kamar standar minimum 24 m2.

5) Luas kamar suite minimum 48 m2.

4. Hotel Bintang Empat (****)

1) Jumlah kamar standar minimum 100 kamar.

2) Kamar suite minimum 3 kamar.

3) Kamar mandi di dalam.

4) Luas kamar standar minimum 24 m2.

5) Luas kamar suite minimum 48 m2.

5. Hotel Bintang Lima (*****)

1) Jumlah kamar standar minimum 300 kamar.

2) Kamar suite minimum 4 kamar.

31

3) Kamar mandi di dalam.

4) Luas kamar standar minimum 26 m2.

5) Luas kamar suite minimum 52 m2.

2.2.8. Tinjauan Tentang Front Office

Front Office berasal dari bahasa Inggris “Front” yang artinya depan, dan

“Office” berarti kantor. Jadi Front Office adalah Kantor Depan dan fungsi utama dari

bagian kantor depan hotel adalah menjual (dalam arti menyewakan) kamar kepada

para tamu. Dalam konteks pengertian hotel, kantor depan merupakaan sebuah

department di hotel yang letaknya dibagian depan. Tepatnya tidak begitu jauh dari

pintu depan hotel atau lobby. Area ini merupakan tempat yang paling sibuk di hotel.

Dengan lokasi dibagian depan maka Front Office termasuk departement yang paling

mudah dicari dan dilihat oleh tamu (Bagyono,2006:21). Untuk menyebut Front

Office, sebagian hotel menggunakan istilah yang lain yaitu Guest Service Area (area

pelayan tamu). Oleh karena itu kepala departementnya disebut Guest Service

Manager. Sedangkan petugasnya disebut Guest Service Agent. Sedangkan kata front

liner adalah sebutan untuk petugas kantor depan yang langsung berhubungan dengan

tamu (direct guest contact), seperti: reception, cashier, guest relation officer,

doorman dan bellboy (Bagyono, 2006:21).

Menurut Sulastiyono (2011:63-186), Peranan dan fungsi utama dari bagian

kantor depan hotel adalah menjual (dalam arti menyewakan) kamar kepada para

tamu. Oleh karena fungsinya itu, maka lokasi atau letak kantor depan hotel

seharusnya berada di tempat yang mudah dilihat atau diketahui oleh tamu.

32

Menurut Tarmoezi (2000:18), Kantor depan merupakan department yang

bertanggung jawab atas penjualan kamar hotel berdasarkan cara yang sistematik

melalui reservasi hingga penyerahan kamar kepada tamu hotel dan memberikan

pelayanan informasi kepada para tamu hotel selama mereka berada dan menginap

dihotel.

Berdasarkan definisi para ahli diatas maka penulis menyimpulkan bahwa

Front Office merupakankantor depan dan fungsi utama dari bagian kantor depan yaitu

menjual (dalam arti menyewakan) kamar hotel kepada tamu.

2.2.9. Tinjauan Tentang Food and Beverage

Menurut Agusnawar (Operasional Tata Graha Hotel, 2002:15), food and

beverage adalah department yang bertugas menyediakan dan menyajikan makanan

dan minuman di hotel, yang mempunyai fungsi melaksanakan penjualan makanan

dan minuman, dan prosedur serta peralatan yang benar. Dengan demikian dapat

menjamin kualitas pelayanan yang sesuai dengan keinginan tamu. Sekalipun

melakukan fungsi menjual makanan dan minuman, tetapi dibalik itu semuanya

terdapat kegiatan-kegiatan yang sangat komplek. Kegiatan itu adalah melaksanakan

usaha pengembangan produk makanan dan minuman, merencanakan kegiatan-

kegiatan yang dapat menarik tamu untuk makan dan minum direstoran hotel,

melakukan pembelian bahan-bahan makanan dan minuman, penyimpanan bahan-

bahan makanan dan minuman, melakukan pengolahan, penyajian makanan dan

minuman serta penghitungan produk.

33

Menurut Rachman Arief, Abd (2005:113) menyebutkan bahwa food and

beverage department yaitu bagian yang bertugas mengolah, memproduksi dan

menyajikan makanan dan minuman untuk keperluan tamu hotel, baik dalam kamar,

restoran/coffee-shop, banquet (resepsi pertemuan), makanan karyawan, dan

sebagainya.

Menurut Soekresno dan Pendit (1998:4), menyebutkan bahwa food and

beverage department adalah bagian dari hotel yang mengurus dan bertanggung jawab

terhadap kebutuhan pelayanan makanan dan minuman serta kebutuhan lain yang

terkait, dari para tamu yang tinggal maupun yang tidak tinggal di hotel tersebut dan

dikelola secara komersial serta professional. Berdasarkan definisi para ahli diatas

menyimpulkan bahwa Food and Beverage department adalah bagian dari hotel yang

bertugas menyediakan dan menyajikan makanan dan minuman di hotel.