bentuk formulasi pestisida

2
Bentuk-bentuk formulasi pada pestisida antara lain: Bentuk Cair 1. EC (Emulsifiable Cocentrate atau Emulsible Cocentrate). Sediaan berbentuk pekatan (konsentrat) cair dengankonsentrasi bahan aktifd yang cukup tinggi. Kosentrasi ini jika dicampur dengan air akan membentuk emilsi (butiran denda cair yang melayang dalam media cair lain). EC umumnya digunakan dengan cara disemprot, meskipun dapat pula digunakan dengan cara lain. 2. Soluble Concentrate in water (WSC) atau Water Soluble Concentrate (WSC). Formulasi ini mirip EC, tetapi bila decampur air tid qak membentuk emulsi, melainkan membentuk larutan homogen. Umumnya, sediaan ini digunakan dengan cara disemprotkan. 3. Aeous Solution (AS) atau Aquaous Concentrate (AC). pekatan ini diarutkan dalam air. Persisida yang diformulasi dalam bentuk AS dan AC umumnya pestisida berbentuk garam yang mempunyai kelarutan tinggi dalam air. Pestisida ini juga dighunakan dengan cara disemprot. 4. Soluble (SL). Pekatan cair ini jika dicampurkan air akan membentuk larutan. Pestisida ini digunakan dengan cara disemprotkan. SL juga dapat mengacu pada formulasi slurry. 5. Flowable (F) atau Flowabel ini Water (FW). Formulasi ini berupa konsentrasi cair yangs angat pekat. Bila dicampur air, F atau FW akan membentuk emilsi seperti halnya WP. Pada dasarnya FW adalah WP yang dibasahkan. 6. Ultra Low Volume (ULV). Sediaan khusus untuk penyemprotan dengan volume ultra rendah, yakni volume semprot antara 1 hingga 5 liter/hektar. ULV umumnya merupakan sdiaan siap pakai, tanpa harus dicampur dengan air. Bentuk padat 1. Wettable Powder (WP). Formulasi WP bersama EC merupakan formulasi klasik yang masih banyak digunakan dingga saat ini. WP adalah formulasi bentuk tepung yang bila dicampur air akan membentuk suspensi yang penggunaannya dengan cara disemprot.

Upload: srirahayu

Post on 08-Aug-2015

64 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bentuk formulasi pestisida

Bentuk-bentuk formulasi pada pestisida antara lain:

Bentuk Cair

1. EC (Emulsifiable Cocentrate atau Emulsible Cocentrate). Sediaan berbentuk

pekatan (konsentrat) cair dengankonsentrasi bahan aktifd yang cukup tinggi.

Kosentrasi ini jika dicampur dengan air akan membentuk emilsi (butiran denda

cair yang melayang dalam media cair lain). EC umumnya digunakan dengan cara

disemprot, meskipun dapat pula digunakan dengan cara lain.

2. Soluble Concentrate in water (WSC) atau Water Soluble Concentrate (WSC).

Formulasi ini mirip EC, tetapi bila decampur air tid qak membentuk emulsi,

melainkan membentuk larutan homogen. Umumnya, sediaan ini digunakan

dengan cara disemprotkan.

3. Aeous Solution (AS) atau Aquaous Concentrate (AC). pekatan ini diarutkan

dalam air. Persisida yang diformulasi dalam bentuk AS dan AC umumnya

pestisida berbentuk garam yang mempunyai kelarutan tinggi dalam air. Pestisida

ini juga dighunakan dengan cara disemprot.

4. Soluble (SL). Pekatan cair ini jika dicampurkan air akan membentuk larutan.

Pestisida ini digunakan dengan cara disemprotkan. SL juga dapat mengacu pada

formulasi slurry.

5. Flowable (F) atau Flowabel ini Water (FW). Formulasi ini berupa konsentrasi cair

yangs angat pekat. Bila dicampur air, F atau FW akan membentuk emilsi seperti

halnya WP. Pada dasarnya FW adalah WP yang dibasahkan.

6. Ultra Low Volume (ULV). Sediaan khusus untuk penyemprotan dengan volume

ultra rendah, yakni volume semprot antara 1 hingga 5 liter/hektar. ULV umumnya

merupakan sdiaan siap pakai, tanpa harus dicampur dengan air.

Bentuk padat

1. Wettable Powder (WP). Formulasi WP bersama EC merupakan formulasi klasik

yang masih banyak digunakan dingga saat ini. WP adalah formulasi bentuk

tepung yang bila dicampur air akan membentuk suspensi yang penggunaannya

dengan cara disemprot.

2. Soluble powder (S atau SP). Formulasi bentuk tepung yang bia dicampur air

akan menghasilkan larutan homogen. Pestisida ini juga digunakand enga cara

disemprotkan.

3. Butiran (G). Butiran yang umumnya merupakan sedian siap pakai dengan

konsetrasi rendah. Pestisida butiran digunakan dengan cara ditaburkan di

lapagan (baik secara manual dengan tangan atau dengan mesin penabur)

setelah penaburan dapat diikuti denga pegolahan tanah atai tidak. Disamping

formulasi G dikenal juga fomulasi SG, yakni sand granular.

Page 2: Bentuk formulasi pestisida

4. Water Dipersible Granule (WG atau WDG) . WDG atau WG berbentuk butiran,

mirip G, tetapi penggunaanya sangat berbeda. Formulasi WDG harus diencerkan

denga air dan digunakan dengan cara disemprotkan.

5. Seed dreesing (SD) atau Seed Treatment (ST). Sediaan berbentuk tepung yang

khusus digunakan untuk perawatan benih

6. Tepug Hembus atau Dust (D). Sediaan siap pakai dengan konsentrasi rendah

yang digunakan dengan cara dihembuskan.

7. Umpan atau bait (B) ready Mix Bait (RB atau RMB). umpan merupakan formulasi

siap pakai yang umumya digunakan untuk formulasi rodentisida.