beneficence - etika hukum
DESCRIPTION
etika hukum beneficenceTRANSCRIPT
KDB : Beneficence
No. Subjek Pernyataan Sesuai / Melanggar parameter KDB
Alasan
1. Pasien Ia mengalami patah kaki dan luka parah dibagian kepala. Tukang becak tidak segera ditangani karena masih menunggu proses administrasi selesai.
Melanggar no. 10 “Kewajiban menolong pasien gawat-darurat”
Melanggar karena
tukang becak dalam
kondisi yang emergensi
namun tidak segera
ditangani. Serta tidak
menjalankan kewajiban
untuk menolong pasien
yang gawat-darurat.
2. Pasien Seluruh korban pada akhirnya dapat diselamatkan.
Sesuai No.1 “Mengutamakan altruisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain)”
Cocok karena dengan
mengutamakan
altruisme maka semua
korban dapat
terselamatkan.
3. Perawat Ia memenuhi seluruh kebutuhan pasien dan bekerja sesuai standar operasional prosedur rumah sakit.
Sesuai No.8 & 13“Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien” & “Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan”
Karena Ia telah
memenuhi semua
kebutuhan pasien jadi
pasien akan bahagia.
Lalu juga bekerja
sesuai standar
operasional agar
maksimalisasi kepuasan
tertinggi secara
menyeluruh
4. Perawat Perawat Mawar juga terkadang bekerja lebih dari jam kerjanya dalam melakukan perawatan pasien.
Sesuai No. 1 & 8“Mengutamakan altruisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain)” & “Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien”
Hal ini sesuai dengan
Beneficence no. 1 & 8
karena Ia rela terus
menolong tanpa pamrih
dan memaksimalisasi
kebahagiaan.
5. Perawat Perawat Mawar juga Sesuai No. 14 Cocok karena Ia
aktif dalam organisasi profesi dan sering menghadiri seminar keprofesian. Hal ini dilakukan perawat Mawar untuk dapat mengembangkan ilmunya.
“Mengembangkan profesi secara terus-menerus”
mengembangkan
profesinya dengan cara
aktif dalam
organisasi serta seminar
keprofesian.
6. Perawat Perawat Mawar termasuk perawat dengan kinerja paling baik.
Sesuai No. 4 “Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya”
Karena Ia bekerja
dengan kinerja yang
baik sehingga
mengusahakan
manfaatnya akan lebih
besar.
7. Perawat Ia sering membimbing perawat yang baru dalam melaksanakan tugasnya.
Sesuai No. 14 “Mengembangkan profesi secara terus-menerus”
Menggembangkan
profesi karena Ia turut
membantu perawat
yang baru untuk
berlatih.
8. Perawat Ia sering mengerjakan hal yang semestinya menjadi tugas perawat lain.
Sesuai No. 13 “Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan”
Karena ia sangat
memaksimalisasikan
kepuasan pasien
9. Dokter ...dokter menemukan kondisi patologis lain pada Pak Bupati.
Sesuai No. 9“Minimalisasi akibat buruk”
Dengan begitu dokter
meminimalisi akibat
buruk dar kondisi
patologis lainnya.
10. Dokter Walaupun begitu, dokter tetap menyarankan agar pasien tukang becak memeriksa kondisinya secara rutin ke rumah sakit.
Sesuai No. 9 “Minimalisasi akibat buruk”
Dengan memberi saran
untuk berobat ulang,
dokter sudah
meminimliasi kondisi
dari tukang becak.
11. Tak jarang rumah sakit harus memberlakukan lembur untuk tenaga kesehatan tertentu. Hal ini dapat meningkatkan risiko kesalahan yang dilakukan tenaga
Melanggar No. 9 “Minimalisasi akibat buruk”
Hal ini melanggar
karena dengan banyak
perawat yang kelelahan
maka akan berakibat
buruk.
kesehatan ketika melakukan praktik karena kelelahan.
12. Apoteker ...pelayanan informasi obat dilakukan secara secukupnya.
Melanggar No. 9 “Minimalisasi akibat buruk”
Melanggar karena
menambah risiko buruk
13. Pasien Banyak pasien yang tidak diberi informasi yang cukup mengenai pemakaian obat.
Melanggar No. 9 “Minimalisasi akibat buruk”
Hal ini sangat
melanggar karena
dengan kurangnya
informasi mengenai
obat, akan
membahayakan
keadaan pasien
tersebut.
14. Apoteker Terkadang kesibukan sering menjadi alasan bagi yang bekerja di IFRS melakukan pekerjaan tidak sesuai SOP, contohnya ketika terdapat obat yang tidak tersedia, asisten apoteker langsung mengganti obat tersebut dengan merk lain (zat aktif sama) tanpa menginformasikannya pada dokter penulis resep atau pasien, dia berpendapat bahwa tidak akan masalah karena harga tidak beda jauh.
Melanggar No. 4 & 9 “Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya “ & “Minimalisasi akibat buruk”
Hal ini melanggar
karena malah
menambah resiko
akibat buruk kepada
pasien yang
mengkonsumsi obat –
obat tersebut.
15. Apoteker Apoteker Andi langsung menghubungi Supir beruntung obat tersebut belum dikonsumsi, apoteker meminta maaf dan menjelaskan hal yang sebenarnya ke supir tersebut. Begitulah keseharian yang terjadi di rumah sakit.
Sesuai No. 9 “Minimalisasi akibat buruk”
Karena Apoteker langsung menghubungi pasien dan menjelaskan hal yang sebenarnya terjadi.