beneficence - etika hukum

6
KDB : Beneficence No . Subjek Pernyataan Sesuai / Melanggar parameter KDB Alasan 1. Pasien Ia mengalami patah kaki dan luka parah dibagian kepala. Tukang becak tidak segera ditangani karena masih menunggu proses administrasi selesai. Melanggar no. 10 “Kewajiban menolong pasien gawat-darurat” Melanggar karena tukang becak dalam kondisi yang emergensi namun tidak segera ditangani. Serta tidak menjalankan kewajiban untuk menolong pasien yang gawat- darurat. 2. Pasien Seluruh korban pada akhirnya dapat diselamatkan. Sesuai No.1 “Mengutamakan altruisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain)” Cocok karena dengan mengutamakan altruisme maka semua korban dapat terselamatkan. 3. Perawa t Ia memenuhi seluruh kebutuhan pasien dan bekerja sesuai standar operasional Sesuai No.8 & 13 “Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/pref erensi pasien” & “Maksimalisasi kepuasan Karena Ia telah memenuhi semua kebutuhan pasien jadi pasien akan bahagia. Lalu

Upload: mutiara

Post on 11-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

etika hukum beneficence

TRANSCRIPT

Page 1: Beneficence - Etika Hukum

KDB : Beneficence

No. Subjek Pernyataan Sesuai / Melanggar parameter KDB

Alasan

1. Pasien Ia mengalami patah kaki dan luka parah dibagian kepala. Tukang becak tidak segera ditangani karena masih menunggu proses administrasi selesai.

Melanggar no. 10 “Kewajiban menolong pasien gawat-darurat”

Melanggar karena

tukang becak dalam

kondisi yang emergensi

namun tidak segera

ditangani. Serta tidak

menjalankan kewajiban

untuk menolong pasien

yang gawat-darurat.

2. Pasien Seluruh korban pada akhirnya dapat diselamatkan.

Sesuai No.1 “Mengutamakan altruisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain)”

Cocok karena dengan

mengutamakan

altruisme maka semua

korban dapat

terselamatkan.

3. Perawat Ia memenuhi seluruh kebutuhan pasien dan bekerja sesuai standar operasional prosedur rumah sakit.

Sesuai No.8 & 13“Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien” & “Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan”

Karena Ia telah

memenuhi semua

kebutuhan pasien jadi

pasien akan bahagia.

Lalu juga bekerja

sesuai standar

operasional agar

maksimalisasi kepuasan

tertinggi secara

menyeluruh

4. Perawat Perawat Mawar juga terkadang bekerja lebih dari jam kerjanya dalam melakukan perawatan pasien.

Sesuai No. 1 & 8“Mengutamakan altruisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain)” & “Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien”

Hal ini sesuai dengan

Beneficence no. 1 & 8

karena Ia rela terus

menolong tanpa pamrih

dan memaksimalisasi

kebahagiaan.

5. Perawat Perawat Mawar juga Sesuai No. 14 Cocok karena Ia

Page 2: Beneficence - Etika Hukum

aktif dalam organisasi profesi dan sering menghadiri seminar keprofesian. Hal ini dilakukan perawat Mawar untuk dapat mengembangkan ilmunya.

“Mengembangkan profesi secara terus-menerus”

mengembangkan

profesinya dengan cara

aktif dalam

organisasi serta seminar

keprofesian.

6. Perawat Perawat Mawar termasuk perawat dengan kinerja paling baik.

Sesuai No. 4 “Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya”

Karena Ia bekerja

dengan kinerja yang

baik sehingga

mengusahakan

manfaatnya akan lebih

besar.

7. Perawat Ia sering membimbing perawat yang baru dalam melaksanakan tugasnya.

Sesuai No. 14 “Mengembangkan profesi secara terus-menerus”

Menggembangkan

profesi karena Ia turut

membantu perawat

yang baru untuk

berlatih.

8. Perawat Ia sering mengerjakan hal yang semestinya menjadi tugas perawat lain.

Sesuai No. 13 “Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan”

Karena ia sangat

memaksimalisasikan

kepuasan pasien

9. Dokter ...dokter menemukan kondisi patologis lain pada Pak Bupati.

Sesuai No. 9“Minimalisasi akibat buruk”

Dengan begitu dokter

meminimalisi akibat

buruk dar kondisi

patologis lainnya.

10. Dokter Walaupun begitu, dokter tetap menyarankan agar pasien tukang becak memeriksa kondisinya secara rutin ke rumah sakit.

Sesuai No. 9 “Minimalisasi akibat buruk”

Dengan memberi saran

untuk berobat ulang,

dokter sudah

meminimliasi kondisi

dari tukang becak.

11. Tak jarang rumah sakit harus memberlakukan lembur untuk tenaga kesehatan tertentu. Hal ini dapat meningkatkan risiko kesalahan yang dilakukan tenaga

Melanggar No. 9 “Minimalisasi akibat buruk”

Hal ini melanggar

karena dengan banyak

perawat yang kelelahan

maka akan berakibat

buruk.

Page 3: Beneficence - Etika Hukum

kesehatan ketika melakukan praktik karena kelelahan.

12. Apoteker ...pelayanan informasi obat dilakukan secara secukupnya.

Melanggar No. 9 “Minimalisasi akibat buruk”

Melanggar karena

menambah risiko buruk

13. Pasien Banyak pasien yang tidak diberi informasi yang cukup mengenai pemakaian obat.

Melanggar No. 9 “Minimalisasi akibat buruk”

Hal ini sangat

melanggar karena

dengan kurangnya

informasi mengenai

obat, akan

membahayakan

keadaan pasien

tersebut.

14. Apoteker Terkadang kesibukan sering menjadi alasan bagi yang bekerja di IFRS melakukan pekerjaan tidak sesuai SOP, contohnya ketika terdapat obat yang tidak tersedia, asisten apoteker langsung mengganti obat tersebut dengan merk lain (zat aktif sama) tanpa menginformasikannya pada dokter penulis resep atau pasien, dia berpendapat bahwa tidak akan masalah karena harga tidak beda jauh.

Melanggar No. 4 & 9 “Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya “ & “Minimalisasi akibat buruk”

Hal ini melanggar

karena malah

menambah resiko

akibat buruk kepada

pasien yang

mengkonsumsi obat –

obat tersebut.

15. Apoteker Apoteker Andi langsung menghubungi Supir beruntung obat tersebut belum dikonsumsi, apoteker meminta maaf dan menjelaskan hal yang sebenarnya ke supir tersebut. Begitulah keseharian yang terjadi di rumah sakit.

Sesuai No. 9 “Minimalisasi akibat buruk”

Karena Apoteker langsung menghubungi pasien dan menjelaskan hal yang sebenarnya terjadi.

Page 4: Beneficence - Etika Hukum