BAB 6 MOTIVASI DALAM BELAJAR

A. Pengertian Motivasi“Motivasi mewakili proses-proses psokologikal yang meyababkan timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatansukarela (Volunter) yang diarahkan ke arah tujuan tertentu.” (Mitchell, Dalam Winardi, 2001, 1).

B. Motivasi Dalam PembelajaranDalam pembelajaran motivasi adalah sesuatu yang menggerakan atau mendorong siswa untuk belajar atau menguasai materi pelajaran yang sedang diikuti. Tanpa motivasi, siswa tidak akan tertarik dan sesius dalam mengikuti pembelajara. Sebaliknya, dengan adanya motivasi yang tinggi, siswa akan tertarik dan terlibat aktif bahkan berinisiatif dalam proses pembelajaran.

C. Motivasi dan Prestasi Belajar SiswaPrestasi belajar siswa adalah hasil dari berbagai upaya dan daya yang tercermin dari partisipasi belajar yang dilakukan siswa dalam pempelajari materi pelajaran yang diajarkan oleh guru.

Berbagai pakar yang juga diperkuat oleh temuan berbagai penelitian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan atau korelasi yang kuat antara kerja dan prestasi.Motivasi belajar berkorelasi dengan kinerja belajar sedangkan kinerja belajar berkorelasi dengan prestasi belajar, maka prestasi belajar secara tidak langsung berkorelasi pula dengan prestasi belajar siswa.

Dalam hubungan ini Ranupandojo menggaris bawahi bahwa:“ Setiap orang memiliki tingkat kesuksesan yang berbeda satu dengan yang lain. Perbadaan tingkat kesuksesan ini dipengaruhi oleh faktor motivasi dari yang bersangkutan. Dengan demikian ada hubungan erat antara kesuksesan seseorang dengan motivasi…” (Ranupandojo 1996, halaman:18)

D. Sumber-sumber Motivasi Belajar SIswaPandangan lain tentang motivasi adalah sebagai dikemukakan oleh Gray dan kawan-kawan yaitu;“(…)motivasi merupakan hasil sejumlah proses, yang bersifat internal atau eksternal bagi seseorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dan hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu”.

1. Motivasi Ekstrinsika. Pengertian

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi untuk belajar yang berasal dari luar siswa itu sendiri. Motivasi eksternal ini diantaranya ditimbulkan oleh faktor-faktor yang muncul dariluar pribadi siswa itu sendiri termasuk dari guru. Faktor- faktor tersebut bisa positif bisa negatif.

b. Sifat-sifat Motivasi EkstrinsikDari kedua contok tersebut maka dapat disimpulkan beberapa sifat-sifat motivasi ekstrinsik sebagai berikut ini.

1) Karena munculnya bukan atas kesadaran sendiri, maka motivasi eksrinsik mudah hilang atau tidak dapat bertahan lama.

2) Motivasi ektrinsik jika diberikan terus menerus akan menimbulakan motivasi intrinsic dalam diri siswa.

2. Motivasi Intrinsika. Pengetian

Motivasi intrinsik adalah motivasi untuk belajar yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Motivasi intrinsik ini diantaranya ditumbulkan oleh faktor-faktor yang muncul dari pribadi siswa itu sendiri terutama kesadaran akan manfaat tersebut bisa berupa:

1) Keterpakaian kompetensi dalam bidang yang sedang dipelajari dalam pekerjaan atau pehidupan kelak.

2) Keterpakaian pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran dalam memperluas wawasannya sehingga memberikan kemampuan dalam mempelajari materi lain.

3) Diperolehnya rasa puas karena keberhasilan mengetahui tentang sesuatu yang selama ini menjadi obsesi atau dambaannya.

4) Diperolehnya kebanggaan karena adanya pengakuan oleh lingkuang sosial terhadap kompetensi prestasinya dalam belajar.

b. Sifat-sifat Motivasi IntrinsikDiantara sifat-sifat motivasi intrinsik yaitu;

1) Walaupun motivasi intrinsik sangat diharapkan, namun justru tidak selalu timbul dalam diri siswa.

2) Karena munculnya atas kesadaran sendiri, maka motivasi intrinsik akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan motivasi ekstrinsik.

c. Tanda-tanda adanya Motivasi IntrinsikBerikut ini adalah beberapa tanda-tanda adanya motivasi intrinsik dalam diri siswa (Gintings, 2005, halaman: 9)

1) Adanya bukti yang jalas tentang keterlibatan, kreativitas, dan rasa menikmati pelajaran dalam diri siswa selama pembelajaran berlangsung.

2) Adanya suasana hati (mood) yang positif sebagai keseriusan dan keceriaan.

3) Munculnya pertanyaan dan pengamatan dari siswa yang mengkaitkan materi pelajaran.

4) Terdapat diskusi personal lanjutan setelah selesai jam pelajaran.

5) Menyerahkan tugas atau kerja proyek tanpa diingatkan oleh guru.

6) Berusaha keran dan tidak cepat menyerah dalam mengatasi kesulitan belajar atau komunikasi serta penyelesaian tugas.

7) Mengusulkan atau menetapkan tugas yang relevan untuk dirinya sendiri.

8) Mengupayakan penguasaan materi secara mandiri dengan memanfaatkan berbagai strategi dan sumber belajar.

E. Beberapa Teori Tentang Motivasi dan Implikasinya Dalam Pembelajaran1. Teori Isi atau Content Theory

a. Teori Hirarki Kebutukan Maslowb. Teori Kebutuhan McClelland

2. Teori Proses atau Process Theory

3. Teori Pelaku atau Reinforcement Theory

F. Teori X dan Teori Y McGregorDalam teori tersebut McGregor membedakan manusia kedalam dua kelompok yang saling bertentangan sifat-sifatnya dalam melakukan pekerjaan yang berdampak pada kinerja yang bersankutan. Teori X menyatakan bahwa pada dasarnya setiap manusia memiliki sifat malas, tidak jujur, dan tidak dapat dipercaya dalam melakukan tanggung jawabnya. Seorang guru yang menganut teori X akan memimpin kelasnya secara otoriter, melakukan pengawasan yang ketat, dan selalu berprasangka negatif dan menerapkan hukuman kepada siswa untuk menjamin ketercapaian tujuan pembalajaran.Sebaliknya teori Y berpandangan positif yaitu melihat bahwa semua manusia pada dasarnya memiliki pengarahan dan pengendalian diri sendiri, dapat dipercaya, dan memiliki rasa tanggung jawab serta rasa keterkaitan pada lembaga.

G. Perubahan Motivasi Belajar1. Pemenuhan kebutuhan2. Pemenuhan kebutuha yang terhalangi

3. Disonansi kognitif4. Frustasi

H. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemberian MotivasiI. DemotivasiJ. Pemberian Motivasi Dengan Model ARCSK. Guru dan Motivasi Dalam Pembelajaran