bekerja dalam tim

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan orang lain. Meskipun hidup berkecukupan, kecerdasan yang cukup dan kekuatan fisik yang cukup, ia akan selalu membutuhkan lingkungan dimana dia bisa berbagi, saling memberi support dan bergotong royong. Manusia tidak hanya membutuhkan agama, ilmu pengetahuan, atau hiburanatau kesenian, tetapi juga kebersamaan. Semuanya diperlukan. Karena dengan agama hidup lebih terarah, dengan pengetahuan hidup akan lebih mudah, dengan seni hidup lebih indah dan dengan kebersamaan hidup akan lebih berfaidah. Dalam definisi singkat, teamwork merupakan serangkaian nilai, sikap dan perilaku dalam sebuah tim. Sehingga tidak selalu terdiri dari sekumpulan orang dengan gaya, sikap, maupun cara kerja yang sama. Perbedaan antar tim justru merupakan potensi yang akan membuat sebuah tim menjadi kreatif dan inovatif.Untuk mencapai kerjasama tim yang baik perlu ditumbuhkan sikap positif di antara anggota tim. Antara lain kebiasaan untuk saling mendengarkan sehingga tercipta komunikasi yang baik, memberikan dukungan kepada anggota tim yang membutuhkan, dan apresisasi terhadap kontribusi dan pencapaian yang diperoleh dari setiap anggota tim. Sebuah teamwork akan menjadi penentu mulus tidaknya perjalanan organisasi. Sebab itu sangat diperlukan adanya 1

Upload: rizkhaandriyani

Post on 15-Jul-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bekerja tim

TRANSCRIPT

Page 1: Bekerja Dalam Tim

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan orang lain. Meskipun

hidup berkecukupan, kecerdasan yang cukup dan kekuatan fisik yang cukup, ia akan selalu

membutuhkan lingkungan dimana dia bisa berbagi, saling memberi support dan bergotong

royong. Manusia tidak hanya membutuhkan agama, ilmu pengetahuan, atau hiburanatau

kesenian, tetapi juga kebersamaan. Semuanya diperlukan. Karena dengan agama hidup lebih

terarah, dengan pengetahuan hidup akan lebih mudah, dengan seni hidup lebih indah dan

dengan kebersamaan hidup akan lebih berfaidah.

Dalam definisi singkat, teamwork merupakan serangkaian nilai, sikap dan perilaku dalam

sebuah tim. Sehingga tidak selalu terdiri dari sekumpulan orang dengan gaya, sikap, maupun

cara kerja yang sama. Perbedaan antar tim justru merupakan potensi yang akan membuat

sebuah tim menjadi kreatif dan inovatif.Untuk mencapai kerjasama tim yang baik perlu

ditumbuhkan sikap positif di antara anggota tim. Antara lain kebiasaan untuk saling

mendengarkan sehingga tercipta komunikasi yang baik, memberikan dukungan kepada

anggota tim yang membutuhkan, dan apresisasi terhadap kontribusi dan pencapaian yang

diperoleh dari setiap anggota tim.

Sebuah teamwork akan menjadi penentu mulus tidaknya perjalanan organisasi. Sebab itu

sangat diperlukan adanya kerjasama yang baik dalam melaksanakan tanggung jawab dalam

keorganisasian. Makalah ini akan membahas definisi teamwork, manfaat dan

fungsi teamwork, jenis teamwork, perbedaan tim kerja dan kelompok kerja, peranan tim

kerja, tahap perkembangan teamwork, dan dimensi dalam tim kerja.

1

Page 2: Bekerja Dalam Tim

1.2 TUJUAN PENULISAN

1.2.1 TUJUAN UMUM

Mengetahui konsep bekerja dalam tim atau kelompok

1.2.2 TUJUAN KHUSUS

1.2.2.1 Manpu mengetahui pengertian tim

1.2.2.2 Manpu mengetahui proses pembentukan tim

1.2.2.3 Manpu mengetahui jenis-jenis tim

1.2.2.4 Manpu mengetahui bekerja dalam tim

1.2.2.5 Manpu mengetahui dinamika kelompok

1.3 MANFAAT PENULISAN

Penulis berharap makalah ini dapat bemanfaat bagi mahasiswa untuk menerapkan

pembelajaran teoritis tentang bekerja dalam tim atau kelompok

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah :

BAB I :Pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan penulisan,

manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II :Pengertian tim, proses pembentukan tim, jenis-jenis tim, bekerja dalam tim,

dinamika kelompok

BAB III :Simpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

2

Page 3: Bekerja Dalam Tim

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 PENGERTIAN TIM

Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan

mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki 3 (tiga)

komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang-orang dalam sebuah

tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang-orang dalam sebuah tim memiliki tujuan

yang sama.Setiap tim maupun individu sangat berhubungan erat dengan kerja sama yang

dibangun dengan kesadaran pencapaian prestasi dan kinerja. Dalam kerja sama akan

muncul berbagai penyelesaian yang secara individu tidak terselesaikan. Keunggulan yang

dapat diandalkan dalam kerja sama pada kerja tim adalah munculnya berbagai

penyelesaian secara sinergi dari berbagai individu yang tergabung dalam kerja tim.

Penyelenggaraan teamwork dilakukan karena pada saat ini tekanan persaingan

semakin meningkat, para ahli menyatakan bahwa keberhasilan organisasi akan

semakin bergantung pada teamwork daripada bergantung pada individu-individu yang

menonjol. Konsep tim maknanya terletak pada ekspresi yang menggambarkan munculnya

sinergi pada orang-orang yang mengikatkan diri dalam kelompok yang disebut

dengan tim.

Tracy (2006) menyatakan bahwa teamwork merupakan kegiatan yang dikelola dan

dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi. Teamwork dapat

meningkatkan kerja sama dan komunikasi di dalam dan di antara bagian-bagian

perusahaan. Biasanya teamwork beranggotakan orang-orang yang memiliki perbedaan

keahlian sehingga dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan perusahaan.

2.2 PROSES PEMBENTUKAN TIM

1. Tingkat Perkembangan Tim

1) Pembentukan. Tingkat pembentukan adalah periode orientasi dan perkenalan.

Selama tigkat pembentukan ini, pemimpin tim harus memberikan waktu bgi

para anggota untuk mengenal satu sama lain dan mendorong mereka terlibat

dalam diskusi informal dan social.

2) Prahara. Selam tingkat prahara kepribadian individual muncul. Tingkat ini

ditandai oleh konflik dan perselisihan pendapat.

3

Page 4: Bekerja Dalam Tim

3) Penetuan norma. Selama tingkat penentuan norma, konflik-konflik

diselesaikan, dan keharmonisan serta kesatuan tim muncul. konsensus

terwujud pada siapa yang memiliki kekuasaan, siapa pemimpinnya, dan peran

– perab para anggota.

4) Pelaksanaan. Selama tingkat pelaksanaan, penekanan utama ada pada

pemecahan masalah dan penyelesaian tugas yang diberikan. Selama tingkat ini

pemimpin harus berkonsentrasi terhadap pelaksanaan kinerja tugas yang

tinggi. Spesialis sosioemosional dan spesialis tugas harus memberikan

kontribusi.

5) Pembubaran. Tingkat pembubaran muncul dalam komite, angkatan tugas, dan

tim yang memiliki tugas yang terbatas untuk dikerjakan dan dibubarkan

setelahnya. Pada saat ini, pemimpin berharap untuk memberitahukan

pembubaran tim dengan suatu ritual atau upacara, barangkali memberikan

piagam dan penghargaan untuk menandakan penutupan dan kelengkapan.

2. Kekompakan Tim

Kekompakan tim didefinisikan sebagai sejauh mana para anggota tertarik pada

tim dan termotivasi untuk tinggal didalamnya. Faktor – faktor yang menentukan

kekompakan tim :

1) Interaksi tim. Hubungan yang lebih baik antara anggota tim dan semakin

banyak waktu yang dihabiskan bersama, semakin kompak tim tersebut.

2) Konsep tujuan yang sama. Anggota tim sepakat dengan tujuan dan menjadikan

lebih kompak

3) ketertarikan pribadi terhadap tim. Para anggota memiliki sikap dan nilai yang

serupa dan senang berkumpul.

3. Norma Tim

Norma tim adalah standar perilaku yang sama – sama dimiliki oleh para

anggota tim dan membimbing perilaku mereka. Norma bersifat informal. Norma

juga tidak tertulis, seperti halnya peraturan dan prosedur.

Norma mengidentifikasikan nilai – nilai utama, mengklarifikasi harapan –

harapan peran, dan memudahkan kelangsungan hidup tim. Norma yang relevan

dengan perilaku sehari – hari dan hasil kerja serta kinerja karyawan secara

berangsur –angsur berkembang. Empat cara berkembangnya norma tim yang

lazim untuk mengendalikan dan mengarahkan perilaku yaitu :

4

Page 5: Bekerja Dalam Tim

1. Peristiwa penting. Peristiwa penting dalam sejarah tim membangun teladan

yang penting.

2. Keunggulan. Keunggulan berarti bahwa perilaku pertama yang muncul dalam

tim sering kali menentukan teladan untuk harapan – harapan tim nantinya.

3. Perilaku pembawaan. Perilaku pembawaan menghadirkan norma – norma ke

dalam tim dari luar.

4. Pernyataan yang eksplisit. Dengan pernyataan yang eksplisit, para pemimpin

atau para anggota tim dapat memprakarsai norma–norma dengan

mengungkapkannya pada tim.

2.3 JENIS-JENIS TIM

2.3.1 Tim Formal

Tim formal diciptakan oleh organisasi sebagai bagian dari struktur formal

organisasi. Dua jenis tim formal yang paling umum adalah tim vertikal dan tim

horizontal.

2.3.2 Tim Vertikal

Tim vertikal terdiri dari seorang manajer dan para bawahannya dalam rantai

komando formal. Terkadang tim ini disebut tim fungsional atau tim komando. Setiap

tim diciptakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu lewat aktifitas

dan interaksi bersama para anggota.

2.3.3 Tim Horizontal

Tim horizontal terdiri atas karyawan – karyawan dari tingkat hierarkis yang

hampir sama, tetapi dari bidang keahlian yang berbeda. Dua jenis tim horizontal yang

paling umum adalah angkatan tugas dan komite.

1. Angkatan tugas adalah kelompok karyawan dari departemen – departemen

berbeda yang dibentuk untuk menangani aktifitas tertentu dan hanya bertahan

sampai tugas itu selesai.

2. Komite biasanya berumur panjang dan mungkin merupakan bagian permanen dari

struktur organisasi. Komite memberikan keuntugan yaitu: memungkinkan para

anggota organisasi untuk bertukar informasi, menghasilkan saran – saran untuk

mengoordinasi unit – unit organisasional yang diwakilkan, mengembangkan

berbagai ide dan solusi baru untuk masalah – masalah organisasional yang ada,

dan membantu perkembangan berbagai praktik dan kebijaksanaan organisasional

yang baru.

5

Page 6: Bekerja Dalam Tim

2.3.4 Tim dengan Tujuan Khusus

Tim dengan tujuan khusus adalah tim yang diciptakan diluar organisasi formal

untuk mengerjakan proyek kepentingan atau kreatifitas khusus. Tim dengan tujuan

khusus masih merupakan bagian dari organisasi formal dan memiliki struktur

laporannya sendiri.

2.3.5 Tim dengan Kepemimpinan Mandiri

Tim yang dibentuk dalam satu departemen yang sama dan anggotanya adalah

karyawan untuk mendiskusikan cara-cara peningkatan kualitas, efisiensi. Tim

pemecahan masalah biasanya terdiri atas 5 sampai 12 karyawan per jam dari

departemen yang sama yang dengan sukarela bertemu untuk mendiskusikan cara –

cara peningkatan kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja. Tim pemecahan masalah

biasanya merupakan langkah pertama dalam langkah perusahaan menuju partisipasi

karyawan yang lebih besar. Seiring dengan bertambah dewasanya perusahaan, tim

pemecahan masalah berangsur – angsur berkembang menjadi tim dengan

kepemimpinan mandiri. Kepemimpinan mandiri biasanya terdiri dari 5 sampai 20

pekerja dengan lebih dari satu keterampilan yang menggilir pekerjaan untuk

menghasilkan produk atau layanan yang menyeluruh atau setidaknya satu aspek

menyeluruh atau bagian dari sebuah produk atau layanan. Ide pokoknya adalah bahwa

tim – tim itu sendiri, dan bukan para manajer atau supervisor, bertanggung jawab atas

pekerjaan mereka, membuat keputusan, mengawasi kinerja mereka sendiri, dan

mengubah perilaku kerja mereka seperti yang dibutuhkan untuk memecahkan

masalah, mencapai tujuan, dan menyusuaikan diri terhadap kondisi – kondisi yang

berubah.

Tim dengan kepemimpinan mandiri merupakan tim permanen yang secara

khusus meliputi elemen – elemen berikut ini :

1. Tim mencakup para karyawan yang memiliki beberapa keterampilan dan fungsi,

dan keterampilan – keterampilan yang dikombinasikan sudah cukup untuk

mengerjakan tugas organisasional yang besar.

2. Tim diberi akses menuju sumber – sumber daya seperti informasi, peralatan,

mesin dan persediaan yang dibutuhkan untuk mengerjakan seluruh tugas.

3. Tim diberi kekuasaan dengan otoritas pembuatan keputusan yang berarti bahwa

para anggota memiliki kebebasan untuk memilih anggota baru, memecahkan

masalah, menghabiskan uang, mengawasi hasil, dan merencanakan masa depan.

6

Page 7: Bekerja Dalam Tim

2.3.6 Tim di Lingkungan Kerja yang Baru

Dua jenis tim yang semakin sering digunakan adalah tim virtual/maya dan tim

global

1. Tim virtual terdiri atas anggota – anggota yang tersebar secara geografis dan

organisasional yang terikat terutama oleh kemajuan teknologi informasi dan

telekomunikasi. Tim virtual sering meliputi para pekerja lepas, anggota organisasi

rekanan, pelanggan, pemasok, konsultan, atau pihak – pihak luar lainnya. Salah satu

keuntungan dari tim virtual adalah kemampuan untuk dengan cepat mengumpulkan

kelompok orang yang paling tepat untuk menyelesaikan proyek yang kompleks,

memecahkan masalah tertentu, atau mengekploitasi peluang strategis tertentu.

2. Tim global adalah tim kerja lintas batas yang terbentuk dari anggota – anggota dengan

kebangsaan yang berbeda yang aktifitasnya menjangkau banyak Negara. Tim global

dapat dibagi dalam dua kategori yaitu tim interkultiral yang para anggotanya berasl

dari berbagai negara atau budaya yang berbeda dan bertemu dengan berhadapan

secara langsung, dan tim global virtual yang para anggotanya tinggal di lokasi yang

terpisah di seluruh penjuru dunia dan melaksanakan pekerjaan mereka dengan

bantuan teknologi elektronik

2.4 BEKERJA DALAM TIM

Anggota tim ada kalanya harus bekerja bersamasama, dan ada kalanya harus

bekerja sendiri-sendiri. Apabila setiap anggota tim sadar hal tersebut, maka akan

sukseslah tim tersebut. Y ang harus disadari oleh tim adalah, ketika bekerja

bersama-sama dalam mengerjakan suatu projek maka, dalam kondisi tersebut ada

kesamaan tujuan. Agar sukses dalam mengerjakan tugas, maka seluruh anggota tim

harus memegang prinsip:

2.4.1 Kepercayaan

Setiap anggota tim harus saling percaya bahwa setiap anggota mampu

melaksanakan pekerjaan dengan baik. Kepercayaan ini sangat penting sebab tanpa

rasa percaya ini akan menimbulkan konflik yang akhirnya pekerjaaan menjadi tindak

tuntas.

7

Page 8: Bekerja Dalam Tim

2.4.2 Ketulusan

Kepercayaan ini harus dibangun dengan ketulusan dan tidak ada rasa saling

curiga.

2.4.3 Totalitas

Setiap anggota tim harus bekerja secara totalitas demi suksesnya sebuah

projek. Di dalam bekerja, biasanya setiap anggota memegang pekerjaan atau

fungsi yang khusus dan pekerjaan tersebut satu sama lain saling ketergantungan.

Artinya apabila ada anggota yang bekerja tidak secara optimal, maka akan

mengganggu kualitas anggota tim yang lain. Dengan demikian setiap anggota

harus mampu menunjukkan karya terbaiknya. Hal ini akan berdampak terhadap

kualitas projek itu secara keseluruhan. Budaya kerja tim dalam organisasi

memang sudah tidak asing lagi. Tapi agar kerja timbukan memanfaatkan rekan

kerja – dapat berjalan lancar , harus pakai aturan.

2.4.4 Kekompakan

Hampir semua pekerjaan butuh kerja tim. keberhasilan kerja tim sangat

ditentukan kekompakan anggotanya. Tim dapat kompak kalau semua anggota

paham tujuan yang ingin dicapai bersama.

2.4.5 Keadilan

Perlakuan tidak adil adalah cikal-bakal perpecahan dalam kelompok.

Oleh sebab itu dalam tim harus diterapkan peraturan, pembagian dan mekanisme

kerja yang jelas. Jangan sampai ada yang merasa beban kerjanya lebih berat dari

yang lain. Karena itu idealnya anggota tim berjumlah lima orang. Jumlah

anggota tim tergantung pada apa yang dikerjakan. Jika pekerjaannya banyak,

tim dapat dipecah-pecah menjadi beberapa tim kecil supaya mudah dikoordinasi.

Jangan lupa mengadakan evaluasi hasil kerja secara periodik, selain untuk

dapat memantau sejauh mana pencapaian tim, berguna juga untuk memompa

semangat kerja mencapai tujuan berikutnya.

2.4.6 Memahami keberagaman

Biasanya banyak kepala banyak konflik, hal ini terjadi juga dalam kerja tim.

Namanya juga menyatukan aneka ragam karakter dan talenta, pasti ada saja

bentroknya. Anggota tim dilatih untuk lebih fleksibel dengan segala hal. Juga makin

terpacu untuk lebih kreatif dan inovatif. Pekerjaan juga jadi lebih mudah dan

cepat selesai karena dibagikan kepada masing- masing anggota sesuai

kemampuannya.

8

Page 9: Bekerja Dalam Tim

.

2.5 DINAMIKA KELOMPOK

2.5.1 Pengertian dinamika Kelompok

Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu

bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap

keadaan. Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan

sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama.

Dinamika kelompok merupakan sesuatu yang terdiri dari dua atau lebih

individu yang dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggambarkan proses

kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan

keadaan yang berubah-ubah.

2.5.2 Proses Dinamika Kelompok

Proses dinamika kelompok mulai dari individu sebagai pribadi yang

masuk ke dalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum

mengenal antar individu yang ada dalam kelompok. Mereka membeku seperti

es. Individu yang bersangkutan akan berusaha untuk mengenal individu yang

lain. Es yang membeku lama-kelamaan mulaii mencair, proses ini disebut ice

breaking. Setelah saling mengenal, dimulailah berbagai diskusi kelompok, yang

kadang diskusi bisa sampai memanas, proses ini disebut storming. Storming akan

membawa perubahan pada sikap dan perilaku individu, pada proses ini individu

mengalami forming.Dalam setiap kelompok harus ada aturan main yang

disepakati bersama oleh semua anggota kelompok dan pengatur perilaku semua

anggota kelompok, proses ini disebut norming. Berdasarkan aturan inilah

individu dan kelompok melakukan berbagai kegiatan, proses ini disebut

performing.

9

Page 10: Bekerja Dalam Tim

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan

mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki 3 (tiga)

komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang-orang dalam sebuah

tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang-orang dalam sebuah tim memiliki tujuan

yang sama.Setiap tim maupun individu sangat berhubungan erat dengan kerja sama yang

dibangun dengan kesadaran pencapaian prestasi dan kinerja. Dalam kerja sama akan

muncul berbagai penyelesaian yang secara individu tidak terselesaikan. Keunggulan yang

dapat diandalkan dalam kerja sama pada kerja tim adalah munculnya berbagai

penyelesaian secara sinergi dari berbagai individu yang tergabung dalam kerja tim.

3.2 SARAN

Saran penulis, Sebagai seorang perawat nantinya, kita diharapkan mampu memahami

konsep bekerja dalam tim sehingga nantinya kita dapat menerapkan konsep tersebut

ketika kita sudah bekerja, dan makalah ini masih banyak kekurangan maka saya

mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman yang lain.

10