rujuk balik di era jknidicabangtangerang.org/upload/20200215110320-dr. hadiwijaya, mp… · rawat...

30
Dr. Hadiwijaya, MPH, MHKes Sekeretaris IDI Banten PIT V IDI Tangerang, ATRIA HOTEL 15 FEBUARI 2020 Rujuk Balik D i Era JKN ?

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Dr. Hadiwijaya, MPH, MHKes

    Sekeretaris IDI Banten

    PIT V IDI Tangerang, ATRIA HOTEL 15 FEBUARI 2020

    Rujuk Balik Di Era JKN ?

  • dr. Hadiwijaya.MPH.MHKes,

    081310101003

    PENDIDIKAN

    FK UNIKA ATMA JAYA JAKARTA 1996

    MMR FK. UGM JOGJAKARTA 2009

    MHKes FH SUGIJA PRANATA SEMARANG 2011

    PEKERJAAN

    PRAKTEK PRIBADI SEJAK 1999 SD SEKARANG

    DIREKTUR PT RSIA BUN 2014 SAMPAI SEKARANG

    ORGANISASI

    MPPK PB IDI 2018-2021

    SEKRETARIS UMUM IDI BANTEN 2018 – 2021

    BHP2A IDI TANGERANG, PERSI BANTEN, PP ARSSI, PP

    PERDAWERI, PERDAWERI BANTEN DAN PP REKLIN 2018-2021

  • PENGERTIAN RUJUKAN

    SISTEM RUJUKAN BERJENJANGOUTLINE

    PROGRAM RUJUK BALIK

  • 1. PENGERTIAN RUJUKAN

    Sistem rujukan :

    Suatu sistem penyelenggaraan pelayanan

    kesehatan yang melaksanakan pelimpahan

    tanggung jawab timbal balik terhadap suatu

    kasus penyakit atau masalah kesehatan

    secara vertikal (kepada unit yg lebih mampu

    menangani) atau secara horizontal (antar unit

    yang setingkat kemampuannya).

  • Konsultasi adalah upaya untuk meminta pendapat, saran dan

    nasehat dari dokter lain.

    Merujuk adalah upaya menyerahkan pasien kepada dokter lain

    (secara vertikal atau horizontal). Keduanya bertujuan membantu

    pasien mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Konsultasi

    horizontal terutama untuk sesama dokter spesialis karena pada

    hakekatnya tubuh manusia itu utuh dan bukan hanya sekedar

    kumpulan sistem, organ atau jaringan belaka yang seringkali

    dijadikan ciri spesialisasi.

    Pihak terujuk/terkonsultasikan harus lebih mampu, ahli dan

    mau menangani lebih baik. Konsultasi dan rujukan selain

    karena keterbatasan perujuk, juga agar menghindari

    kemungkinan kesalahan dalam diagnosis, pengobatan maupun

    pelayanan medis yang dapat merugikan pasien.

    Rawat bersama adalah bekerja dalam tim yang saling

    berkonsultasi tentang penyakit-penyakit yang diderita satu

    penderita.

  • Perintah Merujuk !!!!

    UNDANG UNDANG PRAKTIK KEDOKTERAN 29/2004

    UNDANG UNDANG RUMAH SAKIT 44/2009

    UNDANG UNDANG 36/2014 TENAGA KESEHATAN

    KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA 2012

    PERMENKES 001/2012 SISTEM RUJUKAN PELKES PERORANGAN

    PERMENKES 9/2014 KLINIK

    PERMENKES 4/2018 TENTANG KEWAJIBAN RUMAH SAKIT & PASIEN

  • UU PRAKDOK 29/2004, Ps 51, (b)

    Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakanpraktik kedokteran mempunyai kewajiban :

    (b). merujuk pasien ke dokter atau dokter gigilain yang mempunyai keahlian ataukemampuan yang lebih baik, apabila tidakmampu melakukan suatu pemeriksaan ataupengobatan;

  • SANKSI ?

    KETENTUAN PIDANA : UUPK , Ps 79

    Dipidana dengan pidana kurungan paling

    lama 1 (satu) tahun atau denda paling

    banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta

    rupiah), setiap dokter atau dokter gigi yang :

    (c) dengan sengaja tidak memenuhi

    kewajiban sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 51 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,

    atau huruf e.

  • KODEKI 2012 KEWAJIBAN Dokter thd Pasien, Ps 1

    Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan

    mempergunakan seluruh keilmuan dan

    ketrampilannya untuk kepentingan pasien,

    yang ketika ia tidak mampu melakukan suatu

    pemeriksaan atau pengobatan, atas

    persetujuan pasien/ keluarganya, ia wajib

    merujuk pasien kepada dokter yang

    mempunyai keahlian untuk itu

  • Cakupan Penjelasan, Ps 1 Kodeki 2012

    (1) Setiap dokter wajib memerankan sikap tulus ikhlas dan bekerja dengan seluruh keilmuan kepada setiap pasiennya

    (2) Dalam hal problem penyakit pasien di luar kompetensinya, seorang dokter wajibmengkonsultasikan ke ahlinya.

    (3) Setiap dokter perujuk wajib menuliskan ringkasan medik pasien tersebut secukupnya dalam amplop tertutup, agar sejawat terujuk dapat memperoleh informasi memadai untuk secepatnya menangani pasien.

    (4) Seorang dokter seyogyanya berkonsultasi dengan sejawat lain sesama satu fasilitas pelayanan kesehatan (intramural, termasuk rawat bersama) atau merujuk alih rawat (ekstramural) secara patut

  • UU No. 36 / 2014 ttg Tenaga Kesehatan

    Pasal 58 Ay (1), Tenaga

    Kesehatan dalam menjalankan

    praktik wajib:

    e) merujuk Penerima Pelayanan

    Kesehatan ke Tenaga Kesehatan

    lain yang mempunyai Kompetensi

    dan kewenangan yang sesuai.

  • SANKSI Ps 82

    (1) Setiap Tenaga Kesehatan yang tidak melaksanakan

    ketentuan ……….Pasal 58 ayat (I)…….., dikenai sanksi

    administratif.

    (3) Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah

    daerah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya

    memberikan sanksi administratif kepada Tenaga Kesehatan dan

    Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) dan ayat (2)

    (4) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

    dapat berupa:

    a. teguran lisan;

    b. peringatan tertulis;

    c. denda adminstratif; dan/atau,

    d. pencabutan izin.

  • Permenkes No 4 / 2018 ttg Kewajiban Rumah Sakit & Pasien

    Pasal 2 (J)

    Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban : melaksanakan sistem rujukan;

    Pasal 14 :

    1.Kewajiban Rumah Sakit melaksanakan sistem rujukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf j dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    2.Dalam melaksanakan sistem rujukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Rumah Sakit wajib menjadi bagian dari jaringan sistem rujukan yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah.

    3.Upaya rujukan oleh Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara aktif dan berkoordinasi dengan Pasien/keluarga.

    4. Upaya rujukan oleh Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (3), paling sedikit berupa:

    A. melakukan pertolongan pertama dan/atau tindakan stabilisasi kondisi Pasien sesuai indikasi medis serta sesuai dengan kemampuan untuk tujuan keselamatan Pasien selama pelaksanaan rujukan;

    B. melakukan komunikasi dengan penerima rujukan dan memastikan bahwa penerima dapat menerima Pasien dalam hal keadaan Pasien gawat darurat; dan

    C. membuat surat rujukan untuk disampaikan kepada penerima rujukan.

  • PERSETUJUAN RUJUKAN

    Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan

    Pasal 12(1) Rujukan harus mendapatkan persetujuan dari pasiendan/atau keluarganya.(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan setelah pasien dan/atau keluarganya mendapatkanpenjelasan dari tenaga kesehatan yang berwenang.(3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)sekurang-kurangnya meliputi:a. diagnosis dan terapi dan/atau tindakan medis yangdiperlukan;b. alasan dan tujuan dilakukan rujukan;c. risiko yang dapat timbul apabila rujukan tidak dilakukan;d. transportasi rujukan; dane. risiko atau penyulit yang dapat timbul selama dalamperjalanan.

  • SURAT PENGANTAR RUJUKAN

    Pasal 15Surat pengantar rujukan sebagaimana dimaksud dalamPasal 13 huruf c sekurang-kurangnya memuat :a. identitas pasien;b. hasil pemeriksaan (anamnesis, pemeriksaan fisik danpemeriksaan penunjang) yang telah dilakukan;c. diagnosis kerja;d. terapi dan/atau tindakan yang telah diberikan;e. tujuan rujukan; danf. nama dan tanda tangan tenaga kesehatan yangmemberikan pelayanan.

    Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan

  • Kop Surat

    KLINIK PRATAMA ..................................................................................................

    Alamat ...................................................................................

    ______________________________________________________________________________________________________SURAT

    PENGANTAR RUJUKAN

    Nomer : .........................

    Kepada Yth.

    ................................................

    ................................................

    Dengan ini kami mengirimkan pasien :

    Nama : ................................................ jenis kelamin :.................................

    tanggal lahir :................................................ pekerjaan :.................................

    alamat :...................................................................................................................

    dengan :

    anamnesis : ...........................................................................................

    pemeriksaan fisik : ...........................................................................................

    pemeriksaan penunjang : ...........................................................................................

    diagnosis kerja : ...........................................................................................

    terapi dan/atau tindakan yang telah diberikan : .....................................................................................

    tujuan rujukan : ..........................................................................................

    Terimakasih.

    tanggal dan waktu : ................................................

    nama dan tanda tangan tenaga kesehatan ...............................................................................

    Catatan :

    Rujukan telah mendapatkan Persetujuan dari pasien dan/atau keluarganya.

    Persetujuan diberikan setelah pasien dan/atau keluarganya mendapatkan Penjelasan, meliputi: diagnosis dan terapi dan/atau tindakan medis

    yang diperlukan; alasan dan tujuan dilakukan rujukan; risiko yang dapat timbul apabila rujukan tidak dilakukan; ransportasi rujukan; danrisiko

    atau penyulit yang dapat timbul selama dalam perjalanan.

  • 2. SISTEM RUJUKAN

    BERJENJANG

  • DINKES KAB/KOTA & OP

    DINKES PROV & OP

    KEMENKES

    ******tersier

    ***

  • Mekanisme rujukan berjenjangPMK 001/2012 , Pasal 4 (Sistem Rujukan Yankes Perorangan)

    (1) Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang,sesuai kebutuhan medis dimulai dari pelayanan kesehatantingkat pertama.(2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapatdiberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkatpertama.(3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapatdiberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkatkedua atau tingkat pertama.(4) Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan kedokter dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan kesehatantingkat pertama.(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat(2), ayat (3), dan ayat (4) dikecualikan pada keadaangawat darurat, bencana, kekhususan permasalahankesehatan pasien, dan pertimbangan geografis.

  • PMK 001/2012 , Pasal 4 (Sistem Rujukan Yankes Perorangan)

    (1) Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang, sesuai

    kebutuhan medis dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.

    (2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas

    rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.

    (3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas

    rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama.

    (4) Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter

    dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama.

    (5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3),

    dan ayat (4) dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana,

    kekhususan permasalahan kesehatan pasien, dan pertimbangan

    geografis.

  • 3. PROGRAM RUJUK BALIK

  • Landasan hukum PRB

    1. Permenkes No 71 / 2013 ttgPelayanan Kesehatan pada JKN

    2. PerBPJS No 1/ 2014 ttgPenyelenggaraan JKN

    3. SE Menkes RI No HK/Menkes/32/I/2014 ttgPelaksanaan Pelayanan Kesehatanbagi Peserta BPJS K pada FKTP & FKTL dalam PenyelengaraanJaminan Kesehatan.

  • PELAYANAN RUJUK BALIK : Pelayanankesehatan yg diberikan kepada penderita di faskes atas rekomendasi/rujukan dari dokterspesialis/subspesialis yang merawat

    PELAYANAN PROGRAM RUJUK BALIK : Pelayanan kesehatan yg diberikan kepadapenderita penyakit kronis dengan kondisistabil dan masih memerlukan pengobatan/ asuhan keperawatan jangka panjang ygdilaksanakan di FKTP atas rekomendasi/ rujukan dari dokter Spesialis/Sub Spesialisyg merawat.

    PELAYANAN OBAT RUJUK BALIK : Pemberian obat-obatan untuk penyakitkronis di FKTP sebagai bagian dari Program Pelayanan Rujuk Balik.

  • PESERTA PRB ?

  • FAKES TINGKAT PERTAMA BPJS CENTER/ POJOK PRB

    FASKES TINGKAT LANJUTAN IFRS/APOTEK

    Mekanisme Pelayanan PRB

    PESERTA

    SURAT RUJUKAN

    SEP (SURAT

    ELIGIBILITAS PESERTA)

    PELAYANAN SPESIALIS/

    SUB SPESIALIS

    DIAGNOSA PENYAKIT KRONIS

    YA

    KONDISI STABIL

    ?

    • SURAT RUJUKAN BALIK

    • RESEP OBAT KRONIS

    • SEP• INDENTITAS

    PESERTA

    PENDAFTARAN PESERTA

    • VERIFIKASI DATA• LEGALISASI RESEP

    OBAT KRONIS• DOKUMENTASI

    BUKU KONTROL PRB

    PENERIMAAN OBAT KRONIS

    TIDAK

    A

  • MANFAAT PRB