beda zat toksik dan racun

Upload: anggra-olgabella

Post on 15-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BEDA ZAT TOKSIK DAN RACUN :A. Zat Toksik : tidak selalu dilabeli beracun tetapi bisa jadi karena cara penggunaan yang keliru atau pengguna yang salah misalnya tidak cocok untuk ibu hamil atau menyusui tetapi tetap digunakan maka dapat menyebabkan efek ketoksikan. Efek umum zat toksik yaitu sifatnya akut dan kronis. Akut (paparan tunggal atau berulang dengan durasi waktu kurang dari 14 hari). Kemunculan efek toksik sesudah paparan akut dapat terjadi secara cepat maupun terjadi setelah interval tertentu. Efek yang seperti ini disebut sebagai delayed toxicity (toksisitas tertunda) sedangkan kronis (paparan berlangsung terus menerus selama lebih dari 90 hari). Efek toksik pada paparan kronis dapat tidak dikenali sampai setelah paparan terjadi berulang kali. Efek berbahaya, baik akibat paparan akut maupun kronis, dapat bersifat reversibel maupun ireversibel. Reversibilitas relatif efek toksik tergantung daya sembuh organ yang terkena. Efek toksik dapat muncul sebagai gangguan fungsi fisiologi, biokimiawi atau perubahan struktur sel, jaringan, organ atau tubuh suatu organisme. Perubahan fisiologi tidak disertai perubahan struktur morfologi sel, organ atau jaringan tertentu dapat di tentukan dengan pemeriksaan biokimiawi cairan fisiologi misalnya plasma darah. Sebagai contoh perubahan keseimbangan asam basa pada keracunan aspirin. Perubahan struktur umumnya didahului oleh perubahan fisiologi dan biokimiawi sel, jaringan atau organ. Perubahan itu dapat ringan dan reversible atau dapat juga irreversibel misalnya efek teratogenik. Efek toksik dapat berupa efek tidak khas (nonspesific) misalnya korosif, iritatif atau kaustik, dapat juga berupa efek khas, misalnya lesi (cedera), teratogenesis (kelainan atau cacat akibat gangguan organogenesis), mutagenesis (aberasi kromosom pada nukleotida sehingga fungsi biokimiawi berubah), karsinogenesis (gangguan pengendalian dan pertumbuhan sel sehingga abnormal/ tidak semestinya). Efek biologis akibat paparan campuran beberapa bahan dapat digolongkan sebagai adiktif, sinergitik, potensiasi, antagonistik dan toleransi. Pada potensiasi, satu dari dua bahan tidak menimbulkan toksik, namun ketika terjadi paparan kedua bahan tersebut, efek toksik dari bahan yang aktif akan meningkat. Kondisi sinergistik dua bahan yang mempunyai sifat toksik sama atau salah satu bahan memperkuat bahan yang lain, maka efek toksik yang dihasilkan lebih bahaya. Antagonistik merupakan dua bahan toksik yang mempunyai kerja berlawanan, toksik yang dihasilkan rendah/ringan. Toleransi merupakan keadaan yang ditandai oleh menurunnya reaksi terhadap efek toksik suatu bahan kimia tertentu. Biasanya efek toksik campuran bahan kimia bersifat aditif.B. Racun : selalu dilabeli beracun pada label bahan kimia sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Efek umum racun sifatnya akut (jika terpapar secara sengaja atau tidak maka efeknya langsung terlihat sehingga mudah untuk di identifikasi). Dosis racun yang besar dapat menyebabkan kematian yang lebih cepat. Racun bersifat korosif (asam sulfat, asam nitrat), bersifat iritan (arsen,air raksa), neurotika (eter, kloroform) Efek racun : a. Local : menyebabkan reaksi local pada tempat pemakaiannya misalnya korosifb. Sistemik : menyebabkan gangguan fisiologis pada sistem tubuh tertentu misalnya gastrointestinal, sisitem urogenital