bb 2 pengertian kpp

Upload: vivielina

Post on 02-Mar-2016

61 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

p

TRANSCRIPT

Rural Infrastructure Support to PNPM Mandiri

Rural Infrastructure Support to PNPM Mandiri

Bahan Bacaan 1PENGERTIAN, TUJUAN DAN SASARAN KELEMBAGAAN KPP PENGERTIAN

KPP Sebagai Kelembagaan MasyarakatKelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) sebagai lembaga merupakan sekumpulan orang yang menyatukan diri dalam kegiatan pengelolaan, pemanfaatan, pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur di desa yang bekerja secara sukarela atas dasar prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat. Berdasarkan pengertian tersebut, maka KPP berfungsi sebagai wadah untuk menumbuh kembangkan nilai-nilai sosial di tingkat masyarakat. KPP mengupayakan pemupukan rasa kepedulian terhadap kepentingan bersama dan tujuan bersama di tingkat masyarakat melalui penyadaran secara terus-menerus.KPP Sebagai Pengelola Pemanfaatan dan Pemeliharaan.

KPP sebagai lembaga merupakan sekumpulan orang yang mempunyai kemampuan sebagai fasilitator, motivator, dan mediator dalam pengelolaan pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur. Berdasarkan pengertian tersebut, maka keberhasilan kegiatan KPP sebagai Lembaga Pemanfaat dan Pemeliharaan infrastruktur dapat diukur dari beberapa hal, sebagai berikut :

a. Keanggotaan yang solid, dimana semua anggota tahu akan hak dan kewajibannya;b. Ketentuan kelompok, yaitu adanya aturan main secara tertulis dan menjadi aturan kerja kelompok yang ditaati;

c. Rapat anggota, berjalan rutin dan dihadiri anggota;

d. Administrasi dan pelaporan, dikerjakan secara tertib, tahu manfaatnya;

e. Kerjasama dan interaksi diantara anggota berjalan dengan baik, terarah, dan saling menunjang;

f. Pengurus KPP aktif menggerakkan dan memotivasi anggota agar kegiatan bisa berjalan;

g. Tingkat partisipasi masyarakat melaksanakan kegiatan bersama dalam pengelolaan, pemanfaatan, pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur;

h. Ada usaha kelompok yang berorientasi pada keuntungan, effisiensi dan kebersamaan, yang sebagian dapat disisihkan untuk pemeliharaan infrastruktur.

Pada aspek teknis operasional dan pemeliharaan kinerja KPP sebagai lembaga pemanfaat dan pemeliharaan infrastruktur dapat diukur dari :a. Jumlah dan jenis infrastruktur yang ada;

b. Jumlah dan jenis infrastruktur yang dimanfaatkan;

c. Jumlah dan jenis infrastruktur yang tidak berfungsi;

d. Jumlah orang/masyarakat yang menggunakan;

e. Jumlah luas wilayah (coverage) yang terlayani. Sedangkan pada aspek keuangan, maka kinerja dan prestasi KPP sebagai lembaga dapat diukur dari :a. Jumlah pendapatan yang dihasilkan;

b. Biaya yang diperlukan untuk menghasilkan pendapatan tersebut;

c. Jumlah uang yang diterima;

d. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional.KPP Sebagai Mitra Pemerintahan Desa

Kebijakan Pemerintah mengenai Pemberdayaan Masyarakat secara tegas dirumuskan di dalam Tap MPR NO.IV /MPR/1999 tentang GBHN dan UU no.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Desa. Rumusan kebijakan tersebut menegaskan bahwa antara kebijakan pemberdayaan Masyarakat dan penyelenggara Pemerintah Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa. UU. No.22 tahun 1999 secara eksplisit mengatur ketentuan penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan. Dalam penjelasan pasal 108 UU dimaksud dinyatakan bahwa di desa dengan dibentuk lembaga lainnya sesuai dengan kebutuhan desa dan ditetapkan dengan peraturan desa, lembaga dimaksud merupakan mitra pemerintah Desa dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat Desa

Berdasarkan pemahaman terhadap UU tersebut, maka KPP adalah merupakan wadah aspirasi masyarakat yang menjalin kemitraan dengan pemerintahan desa dalam perencanaan pembangunan dan pemanfaatan serta pemeliharaan infrastruktur secara partisipatif. Kedudukan KPP dengan perangkat organisasi masyarakat lainnya di tingkat desa dan pemerintahan desa tidak bersifat struktural formal melainkan hubungan yang bersifat fungsional, kemitraan, dan komplementer atau saling melengkapi serta mendukung satu sama lain.

Bagan 1

Kedudukan KPP Dalam Organisasi Desa

TUJUAN KELEMBAGAAN KPPSecara umum tujuan dibentuk KPP adalah sebagai wadah pengorganisasian masyarakat (civil society organizing) dalam yang mampu memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat, terutama dalam kegiatan pengelolaan, pemanfaatan, pengoperasian dan pemeliharaan keberlanjutan infrastruktur di desa. Sedangkan tujuan khusus dibentuk KPP adalah sebagai berikut:Tujuan Jangka Pendek (dalam masa kegiatan RIS PNPM)

a. Terwujudnya salah satu sarana bagi RIS PNPM untuk melakukan pengorganisasian masyarakat dalam kegiatan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan RIS PNPM di tingkat Desa;

b. Terwujudnya kepedulian masyarakat desa dengan membentuk system pemantauan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang berbasis pada proses kegiatan RIS PNPM di tingkat Desa;

c. Terciptanya system pengawasan keuangan, system pelayanan, dan system pertanggung jawaban dalam pelaksanaan infrastruktur RIS PNPM di Desa;

d. Tergalangnya potensi material dan nonmaterial yang berbasis masyarakat untuk kepentingan pelaksanaan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur;

e. Hubungan operasional antara OMS dan KPP dalam pelaksanaan RIS PNPM sesuai dengan peran, fungis dan tugas masing-masing;

f. Terbangunnya sinergi dengan para pelaku pembangunan di desa dalam pelaksanaan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur desa;g. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengelolaan, pemanfaatan, pengoperasian serta pemeliharaan sarana dan prasarana;h. Meningkatkan akses masyarakat terhadap berbagai sumberdaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan, memanfaatkan dan memelihara sarana;i. Meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan dan memelihara sarana secara berkelanjutan;j. Menjadi penghubung antara masyarakat dengan pemerintah daerah setempat serta kelompok peduli lainnya yang dapat membantu dalam pemeliharaan keberlanjutan sarana;k. Membuat peraturan dan kebijakan yang mendukung pemanfaatan dan pemeliharaan sarana;l. Membangun inisiatif warga untuk senantiasa bekerjasama memanfaatkan dan memelihara sarana.Tujuan jangka panjang (pasca konstruksi RIS PNPM)a. Terwujudnya KPP sebagai organisasi masyarakat warga yang mandiri, memiliki posisi runding yang setara dengan para pelaku pembangunan lainnya;b. Terbentuk organisasi masyarakat warga yang dapat menampung aspirasi dan kebutuhan dalam pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan;c. Terbentuknya sistem pengambilan keputusan masyarakat warga sesuai dengan norma kemasyarakatan yang dikembangkan dalam pemanfaat dan pemeliharaan infrastruktur;d. Terlembaganya sistem dan kerja sama antara warga desa melalui KPP dengan masyarakat peduli serta pihak-pihak lain dalam rangka pemeliharaan infrastruktur dan penangulangan kemiskinan;e. Adanya sistem dan mekanisme pengelolaan keuangan, pelayanan dan pertanggungjawaban dalam pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur menuju keberlanjutan proses pemberdayaan masyarakat dan upaya penanggulangan kemiskinan di desa dalam jangka panjangSASARAN PEMBENTUKAN KPPAdapun yang menjadi sasaran dibentuknya KPP dari dan oleh masyarakat warga adalah sebagai berikut:

a. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengelolaan, pemanfaatan, pengoperasian dan pemeliharaan sarana/prasarana;

b. Meningkatnya akses masyarakat kepada berbagai sumberdaya kunci yang dibutuhkan dalam kegiatan pengelolaan, pemanfaatan, pengoperasian dan pemeliharaan sarana;

c. Meningkatnya pengetahuan, motivasi dan kesadaran warga masyarakat untuk memanfaatkan dan memelihara sarana secara berkelanjutan;

d. Berfungsinya KPP sebagai mediator antara masyarakat dengan pemerintah daerah serta kelompok peduli lainnya dalam pemeliharaan sarana;

e. Adanya norma dan aturan yang telah disepakati bersama oleh masyarakat untuk mendukung kegiatan pengelolaan, pemanfaatan, pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur secara berkelanjutan;

f. Terbangunnya inisiatif warga untuk senantiasa bekerjasama memanfaatkan dan memelihara infrastruktur.

VISI DAN MISI KPPVISI KPP

Secara filosofis, visi KPP adalah Terwujudnya Masyarakat yang Berdaya dan mampu bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam memanfaatkan serta memelihara Infrastruktur secara mandiri dan berkelanjutan. Visi KPP tersebut di atas terkait dengan upaya untuk mendorong masyarakat desa agar memiliki jati-diri dan karakter, seperti berikut:

a. Sebagai kelompok masyarakat mandiri;

b. Memiliki posisi dan kekuatan runding yang setara;

c. Memiliki kemandirian dalam pengambilan keputusan dan kebijakan;

d. Mampu menjadi sumber dan fasilitator dalam mengatasi masalah sosial, ekonomi dan lingkungan mereka secara bersama;

e. Mampu melembagakan nilai-nilai kemanusiaan, norma dan prinsip kemasyarakatan, demokrasi, keterbukaan, kebersamaan dalam kesetaraan dan keberagaman;

f. Mampu membangun sistem pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur berbasis pada masyarakat,

g. Bertindak pro-aktif dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan publik.

MISI KPP

KPP dibentuk melalui proses demokratis yang mencerminkan keikut-sertaan seluruh warga. Lembaga ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kehidupan masyarakat yang mandiri dan mampu memanfaatkan dan memelihara sarana di desa. Oleh karena itu, KPP mengemban misi untuk Menumbuhkan kembali ikatan sosial dan menggalang solidaritas sesama warga agar saling bekerja sama demi kebaikan bersama dalam pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur secara berkelanjutan.

Sebagai lembaga yang mandiri, KPP diharapkan mampu menjalankan fungsi-fungsi advokasi terhadap hak-hak masyarakat desa dan diharapkan dapat mendorong terwujudnya masyarakat sipil/warga (civil society). Untuk dapat mencapai misi KPP dimaksud, perlu pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar pengembangan kelembagaan KPP; yang meliputi:

a. KPP yang dibangun dari, oleh dan untuk masyarakat dengan jiwa keswadayaan selalu berupaya untuk mengaplikasikan prinsip kemasyarakatan dalam setiap kegiatannya, yang dicirikan melalui nuansa demokrasi, transparansi, partisipasi, akuntabilitas dan desentralisasi pada setiap proses pengambilan keputusan maupun penetapan strategi pengembangan kegiatan;b. KPP bertanggung jawab kepada masyarakat di kelurahan atau desa setempat, karena dipilih langsung oleh masyarakat serta merupakan cerminan keterwakilan dan representasi nilai setempat yang ada, melalui legitimasi yang diberikan oleh masyarakatnya;c. KPP dapat mengembangkan/memiliki usaha-usaha strategis yang dapat dipertanggung jawabkan eksistensinya, baik dari segi hukum maupun sebagai salah satu dukungan terhadap peningkatan kinerja pemeliharaan sarana dan upaya penanggulangan kemiskinan di wilayahnya.

PERAN DAN FUNGSI KPP

Peran KPP Secara umum, KPP diperankan sebagai suatu entitas pengambilan keputusan dan kelembagaan di tingkat masyarakat untuk membangun kembali tatanan kehidupan masyarakat mandiri dalam pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur, dengan rincian tugas pokok atau peran seperti diuraikan berikut:a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan serta aturan main (termasuk sangsi) secara demokratis dan partisipatif tentang hal-hal yang berkaitan dengan pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur di desanya;

b. Mengorganisasi masyarakat untuk bersama-sama merumuskan rencana pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur desa secara berkelanjutan;

c. Memantau, mengawasi dan memberi masukan untuk berbagai kebijakan maupun program pemerintah daerah yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat miskin maupun pembangunan secara menyeluruh di desa;

d. Menjamin dan mendorong peran serta kaum perempuan dan masyarakat miskin di wilayahnya, melalui proses serta hasil keputusan yang adil dan demokratis;

e. Membangun transparansi atau prinsip keterbukaan, khususnya kepada masyarakat atau pihak luar pada umumnya tentang kegiatan maupun keuangan pelaksanaan program;

f. Melaksanakan rapat kelembagaan tahunan dengan dihadiri masyarakat luas dan memberikan pertanggung-jawaban atas segala keputusan dan kebijakan yang diambil kepada masyarakat;

g. Membuka akses dan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk melakukan kontrol terhadap kebijakan, keputusan, kegiatan dan keuangan yang ada di bawah lingkup tanggung jawab KPP;

h. Memfasilitasi aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam perumusan kebutuhan dan usulan program serta kegiatan pembangunan wilayah desa setempat dan penanggulangan kemiskinan, untuk dapat dikomunikasikan, dikoordinasikan dan diintegrasikan dengan program serta kebijakan pemerintah Desa, Kecamatan maupun Kabupaten;

i. Memfasilitasi jaringan (networking) kerjasama dengan berbagai potensi sumber daya yang berada di luar masyarakat setempat untuk keberlanjutan pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur.

Fungsi KPP

Sebagai kelembagaan masyarakat KPP berfungsi sebagai motor penggerak dalam pemeliharaan infrastruktur Desa untuk membangun kembali nilai etika, moral, norma dan ikatan-ikatan sosial dalam kehidupan bermasyarakat dengan mendorong tumbuhnya sikap kepedulian, kebersamaan, kerjasama dan kemandirian. Secara spesifik, fungsi-fungsi sebagai kelembagaan masyarakat dapat diterjemahkan sebagai:

a. Menumbuhkan kembali nilai-nilai kearifan lokal serta norma maupun prinsip kemasyarakatan dan sikap demokrasi dalam kehidupan nyata masyarakat setempat;

b. Mengembangkan aturan (kode etik dan tata laku) yang menjadi acuan bersama dalam pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur;

c. Menjadi mediasi aspirasi dan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur;

d. Pusat informasi dan komunikasi bagi warga masyarakat desa setempat, khususnya terkait dengan pemeliharaan dan pemanfaatan infrastruktur;

e. Pusat advokasi dalam mengintegrasikan kebutuhan serta program masyarakat dengan kebijakan maupun program pemerintah setempat.

EMBED PowerPoint.Slide.12

Bahan Bacaan Pelatihan Fasilitator Masyarakat RIS PNPM Mandiri29

BPD

LPM

KPP