bayam gdfgdfgdgd
DESCRIPTION
ddadadaddadTRANSCRIPT
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mengenal Tanaman Bayam
2.1.1 Sejarah Tanaman Bayam (Amaranthaceae)
Tanaman bayam merupakan salah satu jenis sayuran komersial yang mudah diperoleh
disetiap pasar, baik pasar tradisional maupun pasar swalayan.Harganyapun dapat
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.Tumbuhan bayam ini awalnya berasal dari
negara Amerika beriklim tropis, namun sekarang tersebar keseluruh dunia.Hampir
semua orang mengenal dan menyukai kelezatannya.Rasanya enak, lunak dan dapat
memberikan rasa dingin dalam perut dan dapat memperlancar pencernaan.Umumnya
tanaman bayam dikonsumsi bagian daun dan batangnya.Ada juga yang memanfaatkan
biji atau akarnya sebagai tepung, obat, bahan kecantikan, dan lain-lain.Ciri dari jenis
bayam yang enak untuk dimakan ialah daunnya besar, bulat, dan empuk.Sedangkan
bayam yang berdaun besar, tipis diolah campur tepung untuk rempeyek (Yusni B,
Nurudin Azis, 2001).
2.1.2 Morfologi Tanaman Bayam
Klassifikasi botani tanaman bayam adalah sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
class : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Family : Amaranthaceae
Universitas Sumatera Utara
Upfamily : Amaranthoideae
Genus : Amaranthus L
(http://id.wikipedia.org/wiki/Bayam, 2010).
Tanaman bayam sangat mudah dikenali, yaitu berupa perdu yang tumbuh tegak,
batangnya tebal berserat dan ada beberapa jenisnya mempunyai duri. Daunnya biasa
tebal atau tipis, besar atau kecil, berwarna hijau atau ungu kemerahan (pada jenis
bayam merah). Bunganya berbentuk pecut, muncul di pucuk tanaman atau pada ketiak
daunnya. Bijinya berukuran sangat kecil berwarna hitam atau coklat dan mengilap.
Tanaman bayam sangat toleran terhadap perubahan keadaan iklim. Bayam banyak
ditaman di dataran rendah hingga menengah, terutama pada ketinggian antara 5-2000
meter dari atas permukaan laut. Kebutuhan sinar matahari untuk tanaman bayam
adalah tinggi, dimana pertumbuhan optimum dengan suhu rata-rata 20-300 C, curah
hujan antara 1000-2000 mm, dan kelembaban di atas 60 %. Oleh karena itu, bayam
tumbuh baik bila ditanam di lahan terbuka dengan sinar matahari penuh atau berawan
dan tidak tergenang air/becek (Yusni B, Nurudin Azis, 2001).
2.2 Klassifikasi Tanaman Bayam
Bayam merupakan salah satu sayuran dengankandungan kalsium yang tinggi.
Keberadaan kalsium dalam daun tanaman bayam adalah sebagai kalsium oksalat.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Spinach#Calcium, 2010).
Di Indonesia hanya dikenal 2 (dua) jenis tanaman bayam budidaya, yaitu
Amaranthus tricolor dan Amaranthus hybridus. Bayam cabut atau bayam sekul/bayam
putih (Amaranthus tricolor L.) memiliki batang berwarna kemerahan atau hijau
keputihan dan memiliki bunga yang keluar dari ketiak cabang. Bayam cabut yang
batangnya merah disebut bayam merah, sedangkan yang batangnya hijaukeputihan
disebut bayam hijau. Bayam tahun, bayam skop atau bayam kakap (Amaranthus
hybridus L.) memiliki daun lebar. Varietas bayam diluar dari jenis tersebut merupakan
bayam liar.Bayam cabut lebih banyak dikenal oleh masyarakat dibandingkan dengan
bayam petik. Bayam petik banyak dijumpai di daerah Jawa tengah dan Jawa timur,
seperti Banyumas dan Yogyakarta. Sedangkan bayam cabut banyak dijumpai di
Universitas Sumatera Utara
daerah Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian, dan Jakarta(http://cerianet-
agricultur.blogspot.com/2008/12/budidaya-bayam.html, 2010).
2.3 Manfaat Tanaman Bayam
Mengkonsumsi bayam dalam jumlah yang cukup memberikan manfaat yang besar.
Ditinjau dari kandungan gizinya, bayam merupakan jenis sayuran hijau yang banyak
manfaatnya bagi kesehatan dan pertumbuhan badan, terutama bagi anak-anak dan para
ibu yang sedang hamil. Di dalam daun bayam terdapat cukup banyak kandungan
protein, mineral, kalsium, zat besi dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Sayur bayam memiliki khasiat untuk mencegah hilangnya penglihatan akibat usia
yang menua (macular degeneration), katarak, penyakit kanker, tekanan darah tinggi
dan bayi lahir cacat. Juga sebagai sumber folate, dapat membantu mencegah penyakit
jantung dan bayi lahir cacat. Tanaman bayam juga merupakan tanaman obat yang bisa
dijadikan sebagai obat tradisional berkhasiat yang dengan dapat diramu sendiri.
Dibeberapa negara berkembang tanaman bayam dipromosikan sebagai sumber protein
nabati, karena berfungsi ganda bagi pemenuhan kebutuhan gizimaupun dalam
pelayanan kesehatan masyarakat (http://warnadunia.com/tanaman-obat-bayam-dan-
khasiatnya/, 2010).
2.4 Mengolah Sayur Bayam Yang Benar
1. Dihindari memanasi sayur bayam, karena bayam mengandung zat besi
Fe2+(ferro). Jika zat besi ini terlalu lama bereaksi dengan udara (O2), akan
teroksidasi menjadi Fe3+(ferri). Karena yang bermanfaat bagi tubuh adalah
Fe2+ sedangkan Fe3+ bersifat racun bagi tubuh.
2. Dihindari mengkonsumsi sayur bayam yang telah dimasak lebih dari 5 jam.
Karena bayam juga mengandung nirat (NO3), zat ini akan berubah menjadi
nitrit (NO2) yang berifat racun bagi tubuh jika teroksidasi dengan udara.
Semakin lama teroksidasi dengan udara maka akan semakin banyak nitrit
yang terbentuk.
Universitas Sumatera Utara
3. Dihindari mengolah sayur bayam menggunakan panci aluminium. Karena
unsur bahan aluminium dapat bereaksi dengan zat besi yang ada dalam
bayam dan bersifat racun.
4. Dihindari menyimpan bayam terlalu lama di lemari es. Sebaiknya dipilih
bayam yang baru dipetik dan langsung dimasak. Karena bayam segar yang
baru dicabut telah mengandung nitrit kira-kira 5 mg/kg. Bila bayam disimpan
dalam lemari es selama 1 hari saja, diperkirakan senyawa nitrit akan
meningkat 21 mg/kg (7 %) (http://akuinginhijau.org/2008/06/18, 2010).
2.5 Kandungan Gizi bayam
Didalam daun tanaman bayam terdapat cukup banyak kandungan protein, mineral,
kalsium, zat besi dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Pada tabel 2.1
diuraikan mengenai komposisi gizi yang terkandung tiap 100gpada daun tanaman
bayam, yaitu :
No. Zat gizi Bayam hijau Bayam merah
1. Kalori (kal.) 36 51
2. Karbohidrat 6.5 10.0
3. Lemak (g) 0.5 0.5
4. Protein (g) 3.5 4.6
5. Kalsium (mg) 267 368
6. Fosfor (mg) 67 111
7. Besi (mg) 3.9 2.2
8. Vitamin A (SI) 6090 5800
9. Vitamin B1 (mg) 0.08 0.08
10. Vitamin C (mg) 80 80
11. Air (g) 86.9 82
Sumber : Daftar komposisi bahan makanan, Depkes 1980
Universitas Sumatera Utara
2.6 Unsur Kalsium
Kalsium adalah golongan logam alkali tanah,urutannomor 5 yang paling banyak
terdapat dikerak bumi.Kalsium merupakan logam berwarna putih yang bersifat sedikit
lunak. Kalsium memiliki titik leburpada suhu 845oC. Kalsium bereaksi dengan
oksigen pada kelembaban udara tinggi; pada reaksi ini terbentuk kalsium oksida
dan/atau kalsium hidroksida
Sifat umum logam alkali tanah adalah :
1. berwujud padat Konfigurasi elektronnya menunjukan bahwa logam alkali tanah
mempunyai elektron valensi ns2. Selain jari-jari atomnya yang lebih kecil
dibandingkan logam alkali, kedua elektron valensinya yang telah berpasangan
mengakibatkan energi ionisasi logam alkali tanah lebih tinggi daripada alkali.
2. Meskipun energi ionisasinya tinggi, tetapi karena energi hidrasi dari ion M2+ dari
alkali tanah lebih besar daripada energi hidrasi ion M+ dari alkali, mengakibatkan
logam alkali tetap mudah melepaskan kedua elektron valensinya, sehingga lebih
stabil sebagai ion M2+.
3. Jari-jari atomnya yang lebih kecil dan muatan intinya yang lebih besar
mengakibatkan logam alkali tanah membentuk kristal dengan susunan yang lebih
rapat, sehingga mempunyai sifat yang lebih keras daripada logam alkali dan massa
jenisnya lebih tinggi.
4. Berilium mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi dan keelektronegatifan
yang cukup besar, kedua hal ini menyebabkan berilium dalam berikatan cenderung
membentuk ikatan kovalen.
5. Potensial elektrode standar logam alkali tanah menunjukkan harga yang rendah
(negatif). Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor yang
cukup kuat, bahkan kalsium, stronsium, dan barium mempunyai daya reduksi yang
lebih kuat daripada natrium.
Universitas Sumatera Utara
6. Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu ruangan.
Oleh karena itu, unsur-unsur logam alkali tanah pada suhu ruangan.(G, Svehla,
1985).
Reaksi - reaksi logam alkali tanah secara umum adalah :
2M(s) + O2(g) 2MO(s); reaksi untuk logam Be dan Mg perlupemanasan
M(s) + O2(g) MO2 (s); Ba berlangsung dengan mudah, Sr dengan tekanan
tinggi; untuk Be, Mg, dan Ca, tidak terjadi.
M(s) + X2(g) MX2 (s), dimana X= F, Cl, Br, dan I
M(s) + S(s) MS (s)
M(s) + 2H2O (l) M(OH)2 (aq) + H2 (g);untuk logam Be tidak berlangsung, Mg
perlupemanasan.
3M(s) + N2 (g) M3N2 (s); reaksi berlangsung pada suhu tinggi, Be tidak dapat
berlangsung.
M(s) + 2H+(aq) M2+(aq) + H2 (g); reaksi cepat berlangsung.
M(s) + H2 (g) MH2 (s); reaksi berlangsung dengan pemanasan, Be dan Mg
tidak dapat berlangsung.
Keterangan : M = Logam alkali tanah
(http://www.freetechebooks.com/doc-2011/sifat-unsur-kalsium-page6.html, 2012).
Kira-kira 99 % kalsium terdapat di dalam jaringan keras yaitu pada tulang dan
gigi. 1 % kalsium terdapat pada darah dan jaringan lunak. Tanpa kalsium yang 1% ini,
otot akan mengalami gangguan kontraksi, darah akan sulit membeku, transmisi saraf
terganggu dan sebagainya. Untuk memenuhi 1% kebutuhan ini tubuh mengambilnya
dari makanan yang dimakan atau dari tulang.
Apabila makanan yang dimakan tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium,
maka tubuh akan mengambilnya dari tulang. Sehingga tulang dapat dikatakan sebagai
cadangan kalsium tubuh. Jika hal ini berlangsung dalam waktu yang lama, maka
Universitas Sumatera Utara
tulang akan mengalami pengeroposan. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan 200
jenis penyakit. Untuk ukuran Indonesia, terlebih karena harga susu yang mahal
kebutuhan akan 1000 milligram kalsium sangat sulit untuk dipenuhi. Maka dari itu
tidak aneh apabila sebagian besar masyarakat Indonesia kekurangan kalsium.
Kekurangan kalsium jelas menjadi masalah bagi tubuh terutama tulang.
Pertumbuhan tulang menurut beberapa peneliti hanya bisa terjadi sampai diusia 20
tahun. Padahal remaja seumuran itu justru berhenti mengkonsumsi susu. Di Indonesia,
kebiasaan minum susu hanya terjadi pada masa bayi dan balita saja. Setelah itu,
mayoritas masyarakat Indonesia tidak peduli akan pentingnya konsumsi susu sebagai
sumberkalsium (http://www.kamusilmiah.com/kesehatan/manfaat-kalsium-bagi-
tubuh-anda/, 2010).
2.6.1 Fungsi Kalsium Bagi Tubuh
Kepadatan tulang dan komposisi ion Ca2+ bervariasi menurut umur; meningkat selama
setengah masa hidup pertama dan menurun secara perlahan pada umur selanjutnya
dan seterusnya. Sisa ion Ca2+ tubuh ada dalam intra dan ekstrasekuler dimana
memegang peranan yang sangat vital dalam mengatur fungsi sel dan impuls saraf.
Kalsium juga merupakan komponen integral dalam mekanisme pembekuan darah.
Konsentrasi ion Ca2+ dalam plasma, terutama ion Ca2+ bebas dengan sangat hati-hati
dijaga/dipertahankan sedemikian rupa, seperti ketersediaan ion Ca2+ yang dibutuhkan
dalam transmisi impuls saraf dan kontraksi urat daging; mengatur beberapa fungsi
yang diawali oleh beberapa hormon. Aliran ion Ca2+ menyeberangi mitokondria dan
membran plasma merupakan pelengkap/integral dari fungsi syaraf dan urat daging dan
mekanisme berbeda untuk mengubah kadar ion Ca2+ intrasekuler dalam sel yang
berbeda (Maria C. Linder, 1992).
2.6.2 Penyakit Akibat Kekurangan Kalsium
Universitas Sumatera Utara
Beberapa penyakit yang mungkin timbul akibat kekurangan kalsium diantaranya
adalah :
1. Nyeri pada otot tulang
Kekurangan kalsium menyebabkan pergerakan yang tidak normal pada seluruh
otot licin dan otot jantung, sehingga tubuh kehilangan kelincahan,
pengendalian keseimbangan, gerakan dan kemampuan koordinasi.Gerakan
tubuh ditentukan oleh stimulasi otot tulang, sementara ransangan otot tulang
timbul karena peran kalsium yang sangat penting. Jika asupan kalsium dalam
tubuh tidak memadai, maka akan terjadi nyeri pada otot tulang.
2. Keropos tulang/osteoporosis
Kalsium dalam tubuh berperan sebagai elemen yang memberi kekerasan pada
tulang.Oleh karena itu, kalsium mampu membentuk kerangka yang mampu
menanggung berat badan. Jika dalam tulang tidak terdapat endapan kalsium
yang cukup, maka akan terjadi kekacauan dalam metabolisme sel tulang,
hingga volum tulang berkurang.
3. Kekebalan tubuh berkurang
Kekurangan kalsium mampu memicu terjadinya penurunan kekebalan
tubuh.Karena dengan kekurangan imunitas tubuh terhadap serangan penyakit,
maka dengan sangat mudah terjangkit berbagai penyakit yang seharusnya bisa
ditangkal oleh sistem kekebalan tubuh.
4. Daya ingat berkurang
Ion kalsium berperan penting dalam proses pengeluaran dan pengiriman sinyal
saraf. Rangsangan pada syaraf otak besar berhubungan erat dengan transmisi
ion kalsium di dalam dan di luar neuron.Ketika organisme kekurangan
kalsium, dendosignal saraf juga mengalami hambatan mekanisme rangsangan
dalam tubuh manusia juga mengalami kerundakan.Gejala pada anak-anak
mudah kaget, menangis di malam hari, resah, sulit tidur dan super aktif.
5. Gangguan dalam jantung
Jantung mengemban tugas untuk mempertahankan nyawa.Meski hanya sebesar
kepalan tangan, jantung mampu menghantarkan darah setiap saat kesetiap sel
dalam tubuh.Kemampuan ini berasal dari kontraksi otot jantung secaraterus-
menerus. Padahal kontraksi dan ekspansi jantung serta penyimpanan dan
Universitas Sumatera Utara
penggunaan energinya tidak lepas dari pengaruh kalsium
(http://en.wikipedia.org/wiki/Spinach#Calcium, 2010).
2.7 Metode Destruksi
Dalam suatu analisa kuantitatif terkadang dilakukan destruksi terhadap zat (bahan
pemeriksaan) terlebih dahulu. Destruksi merupakan suatu cara untuk merusak atau
merombak suatu zat menjadi zat lain yang dapat menunjukkan identifikasi terhadap
salah satu unsur yang terdapat dalam zat aslinya dan biasanya menggunakan bahan-
bahan zat oksidator (Sari, F. 1992).
2.7.1 Destruksi Basah
Metode destruksi basah dilakukan dengan memanaskan sampel (sampel organik
biologis) dengan asam-asam pekat atau bahkan campuran dari asam-asam
tersebut.Jika asam yang digunakan cukup untuk mengoksidasi, maka sampel yang
dipanaskan dalam suhu yang cukup tinggi, dan jika pemanasan dilanjutkan dalam
waktu yang lama, maka sebagian besar dari sample telah teroksidasi dengan sempurna
(Almatsier, 1987).
Destruksi basah pada prinsipnya adalah penggunaan asam nitrat untuk
mendestruksi zat organik pada suhu rendah dengan maksud menghindari kehilangan
mineral akibat penguapan.Pada tahap selanjutnya, proses sering kali berlangsung
sangat cepat akibat pengaruh asam perklorat atau hidrat peroksida.Destruksi basah
pada umumnya digunakan untuk menganalisa arsen, tembaga, timah hitam, timah
putih dan seng.
Ada tiga macam cara kerja destruksi basah yang dapat dilakukan, yaitu :
1. Destruksi basah menggunakan HNO3 dan H2SO4
2. Destruksi basah menggunakan HNO3, H2SO4 dan HClO4
3. Destruksi basah menggunakan HNO3, H2SO4 dan H2O2
(Apriyanto, A. 1989)
Universitas Sumatera Utara
Keuntungan metode destruksi basah dengan menggunakan pelarut asam nitrat
yaitu metodenya sederhana, oksidasinya kontiniu dan cepat, serta unsur-unsur yang
diperoleh mudah larut sehingga dapat ditentukan dengan metode analisis tertentu.
Kekurangan metode ini adalah reaksi yang terjadi berlangsung kuat dan dapat
membuat residu keluar, maka dalam pelaksanaan pemanasan harus lebih berhati-hati
(Raimon, 1992).
2.7.2 Destruksi Kering
Destruksi kering merupakan penguraian (perombakan) senyawa organik dalam sampel
menjadi anorganik dengan cara pengabuan dengan suhu pemanasan tertentu (Raimon,
1992).
Untuk menentukan suhu pengabuan dengan metode destruksi kering, terlebih
dahulu ditinjau jenis bahan yang akan dianalisis. Bila logam yang terbentuk bersifat
menguap, seperti halnya dalam analisis unsur kadmium dan kromium maka perlakuan
ini tidak memberikan hasil yang baik, disebabkan pada suhu tinggi bahan-bahan
organik ini sudah habis menguap.
Semakin rendah suhu pengabuan, semakin lama pula waktu yang diperlukan
untuk proses pendestruksian, sedangkan bila suhu pengabuan makin tinggi maka
semakin besar pula kemungkinan kehilangan unsur analit karena penguapan
disamping karena terbentuknya senyawa hasil destruksi yang sukar larut. Kekurangan
destruksi ini yaitu memerlukan waktu yang cukup lama, penggunaan tanur listrik yang
membutuhkan biaya banyak karena harus dinyalakan lama sehingga menyebabkan
tingginya biaya listrik (http://www.pkm.dikti.net, 2010).
2.8 Spektroskopi Serapan Atom
Peristiwa serapan atom pertama kali diamati oleh Fraunhofer, ketika menelaah garis-
garis hitam pada spektrum matahari. Sedangkan yang memanfaatkan prinsip serapan
atom pada bidang analisis adalah seorang Australia bernama Alan Walsh di tahun
1955. Sebelumnya ahli kimia banyak bergantung pada cara-cara spektrofotometrik
Universitas Sumatera Utara
metode analisis spektrografik. Beberapa cara ini yang sulit dan memakan waktu,
kemudian segera digantikan dengan spektroskopi serapan atom atau atomic absorption
spectroscopy (AAS).
Metode ini sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah. Teknik ini
mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan metode spektroskopi emisi
konvensional, emisi tergantung pada sumber eksitasi. Bila eksitasi dilakukan secara
thermal tidak selalu spesifik, dan eksitasi secara serentak pada berbagai jenis spesies
dalam satu campuran dapat saja terjadi. Sedangkan dengan nyala, eksitasi unsur-unsur
dengan tingkat energi eksitasi yang rendah dapat dimungkinkan. Tentu saja
perbandingan banyaknya atom yang tereksitasi terhadap atom yang berada pada
tingkat dasar harus cukup besar, karena metode serapan atom hanya tergantung pada
perbandingan ini dan tidak bergantung pada temperatur. Metode serapan atom
sangatlah spesifik. Logam-logam yang membentuk campuran kompleks dapat
dianalisis dan selain itu tidak selalu diperlukan sumber energi yang besar.
Metode SSA berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap
cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya.
Transisi elektronik suatu unsur bersifat spesifik. Dengan absorpsi energi, berarti
memperoleh lebih banyak energi suatu atom pada keadaan dasar dinaikkan tingkat
energinya ke tingkat eksitasi (Khopkar, S.M, 2002).
Spektrofotometer serapan atom pertama kali digunakan pada tahun 1955 oleh
Walsh. Sesudah itu tidak kurang dari 65 unsur diteliti dapat dianalisa dengan cara
tersebut. Spektrofotometer serapan atom digunakan untuk analisa kuantitatif unsur-
unsur logam dalam jumlah mikro (trace) dan sangat mikro (ultra trace). Cara analisis
ini memberikan kadar total unsur logam dalam suatu cuplikan tersebut. Cara ini cocok
untuk analisis mikro logam karena mempunyai kepekaan yang tinggi (batas deteksi
kurang dari 1 ppm), pelaksanaannya relatif lebih sederhana dan interferensinya
sedikit. Spektrofotometri serapan atom didasarkan pada penyerapan energi sinar oleh
atom-atom netral, dan sinar yang diserap biasanya sinar tampak atau sinar ultra
lembayung. Dalam garis besarnya prinsip spektrofotometri serapan atom sama saja
dengan spektrofotometri sinar tampak atau sinar ultra violet. Perbedaan terletak pada
bentuk spektrum, cara pengerjaan cuplikan dan peralatannya. Spektrofotometri
serapan atom didasarkan pada proses penyerapan energi radiasi dari sumber nyala
atom-atom yang berada pada proses penyerapan energi radiasi atom-atom yang berada
Universitas Sumatera Utara
pada tingkat energi dasar. Komponen-komponen utama yang menyusun
spektrofotometri serapan atom adalah sumber cahaya, atomizer, monokromator,
detektor, dan penampilan data (Anderson, 1987).
2.8.1 Kegunaan Spektrofotometri Serapan Atom
Jika cahaya dengan panjang gelombang resonansi dilewatkan nyala yang mengandung
atom-atom yang bersangkutan, maka sebagian cahaya itu diserap dan jauhnya
penyerapan berbanding lurus dengan banyaknya atom keadaan dasar yang berada
dalam nyala.Hal ini merupakan dasar penentuan kuantitatif dengan menggunakan
SSA.
Proses terbentuknya uap yang mengandung atom-atom dalam nyala, dapat
diringkaskan sebagai berikut : bila suatu larutan yang mengandung senyawa yang
cocok dari yang akan diselidiki itu dilewatkan kedalam nyala, terjadilah peristiwa
sebagai berikut :
1. Penghilangan pelarut atau evaporasi yang meninggalkan residu padat
2. Penguapan zat padat dilanjutkan dengan disosiasi menjadi atom-atom penyusun
yang mula-mula akan berada dalam keadaan dasar (Vogel, A.I., 1994).
Metode spektrofotometri serapan atom (SSA) telah mengalami perkembangan
yang sangat pesat.Sampai saat ini telah digunakan untuk mendeteksi (menganalisis)
hampir keseluruhan unsur-unsur logam dalam sistem periodik unsur. Metode SSA
digunakan untuk menganalisis sampel yang terdapat di dalam bentuk bahan-bahan
biologi, pertanian makanan dan minuman, air, tanah, pupuk dan juga bahan-bahan
pencemar lingkungan
Metode SSA adalah berdasarkan pada penyerapan cahaya oleh atom dengan
panjang gelombang setiap unsur adalah spesifik yang sesuai dengan lampu katoda
unsur tersebut. Hubungan diantara nilai serapan atom (absorbansi) dengan kepekatan
(konsentrasi) dapat dilihat dari persamaan Beer – Lambert, yaitu :
A = a b c
A = - log T
A = - log I1/I0
A = log I0/I1
Universitas Sumatera Utara
A = log 1/T
A = log I0/I1 = a b c; atau
A = I0/I1 = 10-abc
I1 = I0 . 10abc
I0 = I1 . 10-abc
Dimana :
A = serapan atom
I0 = intensitas awal
I1 = intensitas akhir
a = intensitas molar
b = tinggi tunggu pembakar
c = konsentrasi atom
Dari hukum Beer – Lambert dapat dibuat grafik kalibrasi antara nilai serapan atom
terhadap konsentrasi sampel. Kepekatan sample yang terlalu tinggi atau rendah akan
menyebabkan penyimpangan terhadap hukum Beer – Lambert tersebut (Walsh, 1955).
2.8.2 Penyimpangan Hukum Lambert- Beer
Menurut hukum Lambert-Beer bahwa suatu grafik dari absorbansi terhadap
konsentrasi molar akan merupakan garis lurus dengan kemiringan €b. Akan tetapi
seringkali pengukuran pada sistem kimia yang sesungguhnya menghasilkan grafik
hukum Beer yang tidak linear pada seluruh jangkau konsentrasi. Harga € diperkirakan
tergantung pada sifat macam zat penyerap dalam larutan dan pada panjang gelombang
radiasi. Kebanyakan penyimpangan dari hukum Beer yang dijumpai disebabkan oleh
kegagalan atau ketidakmampuan untuk melakukan pengawasan terhadap dua segi
tersebut (A.L Underwood, 1986).
2.8.3 Gangguan Pada SSA Dan Mengatasinya
Gangguan yang nyata pada SSA adalah seringkali didapatkan suatu harga yang tidak
sesuai dengan konsentrasi unsur sampel yang ditentukan. Penyebab dari gangguan ini
Universitas Sumatera Utara
adalah faktor matriks dan faktor kimia,yaitu adanya gangguan molekuler yang bersifat
menyerap radiasi.
Sampel dalam bentuk molekul karena disosiasi yang tidak sempurna akan
cenderung mengabsorsi radiasi dari sumber radiasi. Demikian juga terjadinya ionisasi
atom akan menjadi sumber kesalahan pada SSA oleh karena spectrum radiasi oleh ion
jauh berbeda spekrum absorpsi atom netral yang memang akan ditentukan. Ada
beberapa usaha untuk mengurangi gangguan kimia pada SSA, yaitu dengan cara :
1. Menaikkan temperatur nyala agar mempermudah penguraian untuk itu
digunakan gas pembakar campuran C2H2 + N2O yang memberikan nyala
dengan temperatur yang tinggi
2. Menambahkan elemen pengikat gugus atau atom penyangga, sehingga terikat
kuat. Akan tetapi atom yang ditentukan bebas sebagai atom netral, misalnya,
penentuan logam yang terikat sebagai garam dengan penambahan logam, yang
lainnya akan terjadi ikatan lebih kuat dengan anion pengganggu.
3. Pengeluaran unsur pengganggu dari matriks sampel dengan cara ekstraksi
(Mulja Muhammad, 1995).
Universitas Sumatera Utara