bawang
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Bawang merupakan istilah umum bagi sekelompok tumbuhan penting bagi
manusia yang termasuk dalam genus Allium. Umbi, daun, atau bunga bawang
dimanfaatkan sebagai sayuran atau sebagai rempah-rempah, tergantung bagaimana kita
memandangnya. Bawang merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak
lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas sayuran ini termasuk ke
dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap
makanan serta bahan obat tradisional.
Salah satu keunikan bawang adalah menimbulkan rasa perih di mata saat kita
mengupas atau mengirisnya. Kenapa bawang menimbulkan rasa perih saat dikupas?
Penyebabnya adalah karena bawang mengandung senyawa berupa enzim allinase dan
asam amino yang akan menyebar ke udara saat lapisan bawang diiris. Bertemunya dua
senyawa kimia ini akan menghasilkan senyawa baru yaitu asam sulfenat. Senyawa ini
akan menimbulkan gas saat bertemu dengan enzim LF-sintase sehingga menyebabkan
mata kita menjadi perih.Bawang biasanya tumbuh dan banyak dibudidayakan oleh
petani yang berada di daerah dataran rendah hingga berada pada ketinggian 1300 meter
di atas permukaan laut dengan kondisi yang cukup lembab dan memiliki kandungan air.
Secara umum kita sangat mengenal bawang merah dan bawang putih, namun ada
beberapa jenis bawang yang perlu kita kenal dan sering digunakan dalam berbagai
keperluan memasak atau untuk alasan kesehatan. Berikut ini adalah jenis bawang dan
manfaat yang bisa kita dapatkan dari jenis-jenis bawang : bawang merah, bawang putih,
bawang kucai, bawang prei, dan bawang bombai. Setiap jenis bawang mempunyai cara
budidaya yang berbeda – beda maupun manfaatnya bagi kehidupan.
b. Rumusan Masalah
a. Apa saja jenis – jenis bawang ?
b. Contoh salah satu budidaya bawang ?
c. Tujuan Penulisan
a) Untuk mengetahui jenis – jenis bawang.
b) Untung mengetahui budidaya bawang .
d. Manfaat Penulisan
Untuk menambah pengetahuan tentang jenis – jenis bawang serta budidaya bawang.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Bawang
Bawang adalah tumbuhan yang memiliki umbi yang kecil, terdiri dari berlapis-
lapis kulit dan mengandung aroma yang menyengat. Umbi bawang sangat sering
dibutuhkan dalam sebuah bumbu masak. Tidak hanya umbi bawang, namun daun
bawang juga sering digunakan untuk sebuah olahan makanan.
Salah satu keunikan bawang adalah menimbulkan rasa perih di mata saat kita
mengupas atau mengirisnya. Kenapa bawang menimbulkan rasa perih saat dikupas?
Penyebabnya adalah karena bawang mengandung senyawa berupa enzim allinase dan
asam amino yang akan menyebar ke udara saat lapisan bawang diiris.
b. Jenis – Jenis Bawang
Secara umum kita sangat mengenal bawang merah dan bawang putih, namun ada
beberapa jenis bawang yang perlu kita kenal dan sering digunakan dalam berbagai
keperluan memasak atau untuk alasan kesehatan.
Berikut ini adalah jenis bawang dan manfaat yang bisa kita dapatkan dari jenis-
jenis bawang:
a) Bawang Merah
Bawang merah adalah pilihan utama dalam membuat bumbu masakan, pilihan
terbaik untuk menjadi bawang goreng yang berguna sebagai penyedap dan pelengkap
menu masakan. Bawang ini memiliki umbi yang berwarna merah dan keunguan.
Bawang merah dipercaya memiliki kandungan zat yang sangat berguna bagi tubuh kita
seperti kalsium, zat besi dan vitamin C. Bawang merah diyakini berguna dalam
peyembuhan gangguan kesehatan seperti demam, batuk dan kencing manis.
b) Bawang Putih
Selain bawang merah, bawang putih juga menjadi pilihan dalam membuat
bumbu dapur dan bahan baku untuk membuat bawang goreng. Umbi bawang yang satu
ini berwarna putih dan memiliki berbagai kandungan zat yang berguna bagi kesehatan.
Bawang putih dipercaya memiliki kandungan potassium, kalsium, vitamin A, B, C, dan
zat antioksidan.
Bawang putih dapat meningkatkan kekebalan tubuh maupun sebagai penawar
racun di dalam tubuh. Zat antioksidan yang terdapat pada bawang putih berguna
mengurangi resiko serangan kanker dan menghambat laju proses penuaan tubuh kita.
Jika rajin dikonsumsi bawang putih juga akan meningkatkan insulin darah bagi
penderita diabetes, mampu menurunkan kolestrol darah, dan menyembuhkan penyakit
tekanan darah tinggi.
c) Bawang Kucai
Bawang kucai atau biasa disebut dengan daun kucai ini memiliki daun yang
panjang dan pipih. Sering dirajang dan diiris kecil saat digunakan sebagai pelengkap
dan penyedap masakan. Bawang kucai memiliki senyawa tetametiloksamida dan ester
17-etadekadesenil yang dipercaya memiliki manfaat untuk kesehatan. Senyawa ini
memiliki khasiat sebagai antihipertensi.
d) Bawang Prei
Bawang prei adalah jenis bawang yang tidak memiliki umbi. Bawang prei
memiliki batang yang besar dan tebal dengan daun yang panjang pipih. Terkadang
terdapat rongga pada batangnya. Selain sering digunakan sebagai pelengkap masakan,
bawang prei juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Bawang prei memiliki kandungan
zat tanin, saponin, maupun minyak asiri. Zat ini berkhasiat untuk menyembuhkan sesak
nafas, batuk, flu, dan mampu menghilangkan bengkak pada tubuh akibat digigit
serangga atau karena bisul.
e) Bawang Bombay
Bawang bombay merupakan jenis bawang yang memiliki perpaduan bawang
merah dan bawang putih. Dari bentuknya menyerupai bawang merah namun ukurannya
lebih besar. Tetapi dari warna maupun aromanya menyerupai bawang putih.
Selain berguna menjadi bumbu dapur, bawang bombay memiliki berbagai
manfaat untuk kesehatan tubuh. Jika rajin dikonsumsi bawang bombay berguna untuk
meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menekan kolesterol darah. Bawang bombay
juga dapat mencegah penggumpalan darah, hal ini dikarenakan bawang bombay
memiliki kandungan allicin yang berfungsi sebagai antitrombotik. Bawang bombay
sangat baik dikonsumsi bagi yang memiliki gangguan penyempitan pembuluh darah
dan bagi penderita hipertensi. Bawang bombay juga dapat menurunkan kadar gula
penderita diabetes serta berguna dalam menurunkan resiko kanker.
c) Contoh Budidaya Bawang
Salah satu contoh budidaya bawang misalnya budidaya bawang merah. Bawang
merah (Alium cepa)
merupakan komoditi
sayuran yang sangat
dibutuhkan oleh banyak
orang baik untuk industry
maupun kebutuhan dapur
rumah tangga sebagai
bumbu masak penyedap.
Sebenarnya budidaya bawang merah tidaklah sulit asalkan mau mengganti pola lama
yaitu penggunaan pupuk kimia dan pestisida berlebihan, menjadi budi daya semi
organic murah namun produksi tinggi. CV Anugerah Karya Makmur (AKM) berupaya
memberikan bimbingan budi daya bawang merah yang berorientasi pada visi pertanian
Sehat, Produktif dan Ramah lingkungan, sehingga hasilnya bias berkompetisi di era
perdagangan bebas.
1. Pra Tanam
a) Syarat Tumbuh
Jenis tanah yang dikehendaki oleh bawang merah adalah Alluvial, Glay Humus
atau Latosol, tektur tanah sedang sampai liat, ketinggian 0 – 400 m dpl, kelembaban 50
– 70 %, pH 5,6 – 6,5 dan suhu 25 – 320C. Bawang merah dapat tumbuh pada tanah
sawah atau tegalan asalkan air selalu tersedia.
b) Pengolahan Tanah
Tanah di bajak kemudian di garu sampai rata dengan kedalaman 20 cm biarkan
sampai beberapa hari, bedengan di buat dengan ukuran lebar 120 – 180 cm di antara
bedengan dibuat saluran air (salir) dengan ukuran lebar 40 cm dan kedalaman 50 cm.
Usahakan tanah galian diletakkan di bedengan dengan posisi terbalik untuk menghindari
rumput tumbuh.
c) Pupuk Dasar
Usahakan menggunakan pupuk majemuk N P K S (15-15-15-10) dosis 100 kg/ha
dicampur sapai rata pada tanah bedengan. Siram atau semprot PIOC CIREMAI i 200
watt dengan dosis 2 – 3 ltr/ ha biarkan selama 5-7 hari.
d) Pemilihan Bibit
Pilih bibit yang baik dan sehat, telah mengalami proses pengeringan dan telah
disimpan selama 2-3 bulan,umbi masih ada daun dan terikat. Umbi berukuran 3-4
gram/umbi, bentuk umbi kompak/keras dan kulit tidak terkelupas
2. Penanaman
a) Jarak Tanam
Pada musim rendengan(hujan) 20 x 15 cm untuk variets Tiron
Pada musim kemarau 15 x 15 cm varietas Ilokos,Tadayung dan Bangkok
b) Cara Tanam
Umbi bibit terlebih dahu dilepas daun keringnya atau dipotong dengan pisau
yang bersih. Pada saat sebelum tanam, celupkan umbi bibit pada larutan PIOC
CIREMAI i 200 watt dengan dosis 10 ml atau 1 tutup botol /5 ltr air. Penanaman
dilakukan dengan cara membenamkan umbi bibit pada permukaan tanah. Satu lubang
ditanam satu umbi bibit.
3. Pemeliharaan
a) Pembersihan Gulma
Pembersihan gulma dilakukan secara manual (di Indramayu disebut
rambet/matun ) pada saat tanaman berumur7 hari setelah tanam (HST), pada waktu
pembersihan gulma lakukan pengambilan telur ulat bawang. Pembersihan gulma kedua
dilakukan pada saat tanaman berumur 25 HST.
b) Pendangiran
Lakukan pendangiran yaitu tanah disekitar tanaman didangir dan dibumbum agar
perakaran bawang selalu dalam keadaan tertutup tanah. Selain itu jika bedengan sudah
rusak harus di per baiki yaitu memperkuat tepi bedengan dengan lumpur dari dasar
saluran. Pendangiran dan pembumbunan di lakukan pada saat tanaman berumur 7 HST ,
bersamaan dengan pembersihan gulma. Selanjutnya pendangiran dan pembumbunan
dilakukan pada saat tanaman berumur 25 HST.
c) Pemupukan Dan Aplikasi PIOC CIREMAI i 200 watt susulan
a. Susulan pertama
Setelah bawang merah berumur 13 HST lakukan pemupukan N P K S (15-15-
15-10) dosis 100kg/ha. Berikan pupuk tersebut di sekitar rumpun. Pada saat
pemberian pupuk jangan sampai terkena tanaman.
Setelah tanaman umur 15 HST segera lakukan penyemprotan PIOC CIREMAI i
200watt dengan dosis 1 ltr /ha atau 6 tutup botol / tangki ukuran 17 ltr air.
b. Susulan kedua
Setelah bawang merah berumur 28 HST pemupukan susulan kedua N P K S
(15-15-15-10) dosis setengah dari pupuk susulan pertama yaitu 50 kg/ha.
Setelah tanaman umur 30 HST penyemprotan PIOC CIREMAI I 200 watt
dilakukan dengan dosis 6 tutup botol/ tangki.
d) Pengairan
Pada awal pertumbuhan penyiraman dilakukan pagi dan sore. Penyiraman pagi
dilakukan sepagi mungkin sekitar jam 05 di saat daun bawang merah ada masih
kelihatan basah untuk menghindari hama dan penyakit. Penyiraman sore di hentikan
pada saat tanaman daya tumbuhnya sudah mencapai lebih 90%. Tinggi permukaan air
pada saluran air (salir) dipertahankan setinggi 20 cm dari permukan bedengan
pertanaman bawang merah. Hati hati pengaturan air pada saat musim hujan jangan
sampai kebanjiran.
4. Pembentukan Umbi
Pembentukan umbi terjadi apabila tanaman bawang merah berumur 30 – 50
HST,pada masa pembentukan umbi yang perlu diperhatikan adalah pengairan,
khususnya pada musim kemarau membutuhkan air yang banyak sehingga penyiraman
dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari.
5. Pematangan Umbi
Pematangan umbi bawang merah pada umur 50 -65 HST. Pada masa pematangan
umbi penyiraman cukup sore hari .
6. Panen Dan Pasca Panen
1. Apabila sebagian daun sudah rebah dan berumur 55-70 HST untuk dataran
rendah dan 70-90 HST untuk dataran tinggi, maka bawang siap di panen. Panen
dilakukan pagi hari pada saat cuaca cerah dan tanah tidak becek. Pemanenan
dilakukan dengan mencabut batang dengan daun-daunnya, selanjutnya 5 – 10
rumpun diikat menjadi satu ikatan yang disebut pocong dan beberapa pocong
diikat menjadi satu disebut gedeng ( bahasa jawa).
2. Pasca Panen penjemuran harus menggunakan alas geribig atau anyaman bambu.
Pejemuran pertama selama 5–7 hari posisi bagian daun menghadap ke atas,
penjemuran ke dua selama 3 – 4 hari dengan posisi umbi mengjadap ke atas.
Tanah yang nempel /melekat pada umbi bawang merah harus di bersihkan.
Kadar air 85% baru di simpan. Penyimpanan, ikatan bawang merah
digangungkan pada rak-rak bambu, aerasi diatur dengan baik, suhu gudang 26-
29o C dan kelembaban 70 – 80 %.
7. Pengamatan Hama dan Penyakit
a. Hama ulat bawang S. litura dan S.exigua
Trips, mulai menyerang umur 30 HST disebabkan kelembaban disekitar
tanaman relatif tinggi dengan suhu rata –rata diatas normal. Daun bawang
yang terserang warnanya putih mengkilat seperti perak. Serangan berat
terjadi apabila suhu udara di atas normal dengan kelembaban diatas 70%.
Pencegahan jika ditemukan adanya gejala seerangan, penyiraman dilakukan
pada waktu siang hari dan amati predator kumbang macan.
b. Penyakit bercak ungu atau trotol, disebabkan oleh jamur Alternaria porii melalui
umbi atau percikan air dari tanah.
Gejala serangan ditandai dengan adanya bintik lingkaran konsentris
berwarna ungu atau putih kelabu di daun dan ditepi daun kuning serta
mongering ujung-ujungnya.
Pencegahan jika ada hujan rintik-rintik atau gerimis segera lakukan
penyiraman.
c. Penyakit Antraknose atau Otomatis,disebabkan oleh jamur Colletotricum
gloespoodes.
Gejala serangan ditandai terbentuknya bercak putih pada daun, selanjutnya
terbentuk lekukan yang akan menyebabkan patahnya daun secara serentak
( istilah indramayu otomatis).
Pencegahan jika ditemukan tanaman terserang segera di cabut bakar dan
musnahkan. Untuk jamur yang ada didalam tanah siram dengan larutan
PIOC CIREMAI i 200 watt dengan dosis 1 tutup botol ciremai untuk 5 liter
air.
d. Penyakit oleh virus
Gejala pertubuhan tenaman kerdil,daun menguning, melengkung ke segala
arah dan terkulai serta anakan sedikit.
Pencegahan gunakan bibit bebas virus dan pergiliran tanaman selain
tanaman bawang,akan lebih baik apabila tanaman kacang-kacangan.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
1. Bawang adalah tumbuhan yang memiliki umbi yang kecil, terdiri dari berlapis-
lapis kulit dan mengandung aroma yang menyengat.
2. Jenis-jenis bawanganata lain bawang merah, bawang putih, bawang kucai,
bawang prei, dan bawang bombai.
3. Salah satu contoh budidaya bawang misalnya budidaya bawang merah. Bawang
merah (Alium cepa) merupakan komoditi sayuran yang sangat dibutuhkan oleh
banyak orang baik untuk industry maupun kebutuhan dapur rumah tangga
sebagai bumbu masak penyedap.
b. Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang
budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2012/12/Budidaya-Bawang-Merah-dan-Cara-
Menanam-Bawang-Merah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Bawang
http://www.bawangcrispy.com/2011/07/manfaat-jenis-bawang-bagi-kesehatan.html
http://petunjukbudidaya.blogspot.com/2013/04/budidaya-bawang-merah.html
http://propertycirebon.wordpress.com/budidaya-bawang-merah/