batuk2

32
BATUK Mengenal Batuk Secara Sempit Mengenal Macam-Macam Batuk Batuk bukan penyakit, tapi gejala.Banyak penyakit yang gejalanya diawali batuk. Dokter dalam menentukan penyakit, tidak hanya batuk saja sebagai instrumen diagnosa, tapi ada tarikan nafas yang diperiksa dengan stetoskop, pemeriksaan darah dan foto rontgen. Macam - macam batuk : 1. Batuk Infeksi Batuk berdahak, jumlah dahak yang dihasilkan sangat banyak, sehigga menyumbat saluran pernafasan. Warna dahak kuning hijau. Bila tidak diobati akan memperparah infeksi saluran pernafasan, dan nasaf penderita menjadi sesak. 2. Batuk Kering Batuk ini tidak mengeluarkan dahak. Tenggorokan terasa gatal, sehingga merangsang timbulnya batuk. Penyakit influensa biasanya diawali dengan batuk, kadang disertai pilek, demam. Batuk ini harus diobati karena mengganggu kenyamanan tidur,perut nyeri, muntah, bahkan bilabatuknya keras akan dapat memecahkan pembuluh darah pada mata. Ini terlihat pada bagianputih mata yang nampak bercak darah. 3. Batuk yang khas - Batuk rejan, batuknya bisa berlangsung 100 hari. Bisa menyebabkan pita suara radang dan suara parau. - Batuk penyakit TBC, berlangsung berbulan-bulan, kecil-kecil, timbul sekali-sekali, kadang seperti hanya berdehem. Pada TBC batuk bisa disertai bercak darah segar. - Batuk karena asma, sehabis serangan asma lendir banyak dihasilkan. Lendir inilah yang merangsang timbulnya batuk. - Batuk karena penyakit jantung lemah, darah yang terbendung di paru-paru, menjadikan paru-paru menjadi basah. Kondisi basah pada paru-paru ini yang merangsang timbulnya batuk. - Batuk karena gugup, pikiran tidak tenang, ketakutan. Kondisi tersebut bisa mendadak timbul batuk. Batuk seperti ini akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Upload: andora46

Post on 08-Jul-2016

223 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

aaaa

TRANSCRIPT

Page 1: BATUK2

BATUK

Mengenal Batuk Secara Sempit

Mengenal Macam-Macam BatukBatuk bukan penyakit, tapi gejala.Banyak penyakit yang  gejalanya diawali batuk. Dokter dalam menentukan penyakit, tidak hanya batuk saja sebagai instrumen diagnosa, tapi ada tarikan nafas yang diperiksa dengan stetoskop, pemeriksaan darah dan foto rontgen.Macam - macam batuk :

1.      Batuk InfeksiBatuk berdahak, jumlah dahak yang dihasilkan sangat banyak, sehigga menyumbat saluran pernafasan. Warna dahak kuning hijau. Bila tidak diobati akan memperparah infeksi saluran pernafasan, dannasaf penderita menjadi sesak.

2.      Batuk KeringBatuk ini tidak mengeluarkan dahak. Tenggorokan terasa gatal, sehingga merangsang timbulnya batuk. Penyakit influensa biasanya diawali dengan batuk, kadang disertai pilek, demam. Batuk ini harus diobati karena mengganggu kenyamanan tidur,perut nyeri, muntah, bahkan bilabatuknya keras akan dapat memecahkan pembuluh darah pada mata. Ini terlihat pada bagianputih mata yang nampak bercak darah.

3.      Batuk yang khas- Batuk rejan, batuknya bisa berlangsung 100 hari. Bisa menyebabkan pita suara radang dan suara parau.- Batuk penyakit TBC, berlangsung berbulan-bulan, kecil-kecil, timbul sekali-sekali, kadang seperti hanya berdehem. Pada TBC batuk bisa disertai bercak darah segar.- Batuk karena asma, sehabis serangan asma lendir banyak dihasilkan. Lendir inilah yang merangsang timbulnya batuk.- Batuk karena penyakit jantung lemah, darah yang terbendung di paru-paru, menjadikan paru-paru menjadi basah. Kondisi basah pada paru-paru ini yang merangsang timbulnya batuk.- Batuk karena gugup, pikiran tidak tenang, ketakutan. Kondisi tersebut bisa mendadak timbul batuk. Batuk seperti ini akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.- Batuk karena kanker paru-paru yang menahun tidak sembuh. Batuknya tidak tentu. Bila kerusakan paru-paru semakin luas, batuk semakin tambah.- Batuk karena kemasukan benda asing, pada saat saluran pernafasan berusaha mengeluarkan benda asing maka akan menimbulkan batukBatuk Bisa Juga Kita GolongkanAda dua jenis batuk yaitu:Batuk Ringan      Batuk sebenarnya bukan merupakan penyakit tersendiri, tetapi biasanya merupakan  gejala yang terdapat pada berbagai penyakit tenggorokan, paru-paru atau saluran pipa udara (bronchus), peyakit TBC, penyakit paru-paru disertai batuk, penyakit radang tonsil, influensa yang juga disertai batuk. Maka untuk  mengobati penyakit batuk agar dapat sembuh dengan sesungguhnya  perlu diketahui lebih dulu  tentang penyakit lainnya  yang menjadi  penyebab batuk tersebut. Tetapi apabila  bukan  disebabkan  oleh penyakit lain  yang serius  maka  biasanya  karena  kerongkongan  gatal,  merokok,  makan gula-gula dan makanan yang 

Page 2: BATUK2

berminyak (goreng-gorengan). Karena perubahan udara yang dingin dan lembab, karena masuk angin sehingga terjadi salesma, ini semua sering menjadi penyebab batuk.Batuk yang seperti ini disebut dengan batuk ringan.Batuk Rejan      Batuk rejan (kinkhoest) atau sering disebut batuk 100 hari  ini pada umumnya menyerang pada anak-anak dan balita, tetapi kadang-kadang  juga menyerang orang tua. Penyakit ini dapat menular, tetapi setelah satu kali tertular seseorang akan menjadi kebal. Penularan penyakit ini dapat melalui udara/pernapasan, oleh karena itu jika ada  yang terserang  penyakit ini, hendaknya menjauhkan anak-anak darinya.Lebih-lebih pada waktu penderita baru mendapat serangan.Batuk ini disebabkan oleh infeksi dari Bordetella pertusis.      Pada awalnya penyakit ini hanya kelihatan  seperti batuk pilek biasa, tapi lama kelamaan  frekuensi batuknya menjadi lebih sering. Pada waktu batuk  atau ketika terjangkit, seorang abak wajahnya akan  akan kelihatan merah, urat-urat bagian  leher  dan kepala menonjol. Kadang-kadang disertai  muntah-muntah  kalau  dahak yang ada dikerongkongan tidak dapat dikeluarkan, anak tersebut akan kelihatan susah atau sesak napas  dan mengeluarkan suara “ngik-ngik†�, kelopak mata kelihatan membengkak,  dan  juga pada waktu batuk  ada yang sampai mengeluarkan darah. Penyakit ini  akan lebih berbahaya  kalau komplikasi  dengan Broncho Pneumonia/Bronchitis (radang saluran paru-paru).

Mencakup Batuk Secara Luas

Batuk merupakan salah satu gejala yang paling sering ditemukan pada anak, dan merupakan keluhan yang seringkali menyebabkan orang tua membawa anak mereka ke dokter.Batuk merupakan gejala dari sebagian besar infeksi pernapasan. Infeksi pernapasan meliputi:

Infeksi pernapasan atas, seperti pilek (dikenal juga sebagai common colds, hidung beringus, nasofaringitis akut atau faringorinitis akut.)

Infeksi pernapasan bawah, seperti pneumonia, bronkitis, bronkiolitis.Kadang-kadang batuk terdengar hebat. Namun demikian, biasanya batuk bukan merupakan gejala yang membahayakan. Sebenarnya batuk merupakan suatu refleks tubuh untuk membantu membersihkan jalan napas. Namun demikian, batuk dapat menjadi alasan untuk berkunjung ke dokter. Kita perlu mengenal jenis-jenis batuk, agar kita tahu bagaimana menanganinya dan mengetahui pula kapan sebaiknya kita meminta bantuan medis.

Jenis-jenis batuk dan Apa Maknanya

1. Batuk "Menggonggong"Batuk seperti ini biasanya disebabkan oleh croup, yaitu suatu peradangan pada larings dan trakea yang dicetuskan oleh alergi, perubahan suhu di malam hari, atau yang paling sering adalah infeksi pernapasan atas akibat virus. Pada anak kecil, saluran napas yang kecil akan semakin menyempit ketika mengalami peradangan. Pita suara pun akan membengkak sehingga anak mengalami kesulitan bernapas. Anak usia kurang dari 3 tahun paling sering menderita croup. Croup dapat muncul mendadak di tengah malam, sehingga orang tua pun khawatir. Walaupun kebanyakan kasus dapat ditangani di rumah, apabila anak dicurigai mengalami croup, hubungilah dokter untuk mendiskusikan kondisinya.

2. Batuk Rejan (" Whooping Cough)Bunyi "whoop" adalah bunyi yang terjadi setelah batuk, yaitu pada saat anak tersebut berusaha menarik napas dalam setelah batuk terus-menerus selama berberapa kali. Jika anak mengeluarkan bunyi "whoop" (yang terdengar seperti "hoop") setelah batuk terus-menerus sebanyak beberapa kali, kemungkinan besar ada gejala pertusis (batuk rejan) -terutama jika

Page 3: BATUK2

anak anda belum menerima vaksinasi difteri/tetanus/pertusis (DTP/DTaP).Di lain pihak, bayi yang menderita pertusis biasanya tidak mengeluarkan bunyi "whoop" setelah episode batuk yang panjang, tetapi bayi seperti ini dapat kekurangan oksigen atau bahkan berhenti napas karena penyakit ini. Pada bayi dan anak yang masih sangat kecil, pertusis dapat mematikan. Oleh karena itu, segera hubungi dokter.

3. Batuk dengan MengiBatuk yang disertai bunyi mengi saat anak mengeluarkan udara napas, ini mungkin menandakan adanya suatu "sumbatan" di jalan napas bawah. Sumbatan ini dapat disebabkan oleh pembengkakan akibat infeksi pernapasan (seperti bronkiolitis atau pneumonia), asma, atau akibat adanya suatu yang tersangkut di jalan napas.Pada keadaan seperti ini, hubungilah dokter, kecuali kalau anak anda sudah sering mengalami masalah ini dan anda telah mempunyai obat, seperti inhaler atau nebulizer, disertai dengan petunjuk penggunaan obat tersebut untuk menangani asma di rumah. Apabila anak tidak membaik dengan pengobatan tersebut,hubungi dokter.

4. StridorBerbeda dengan mengi, stridor merupakan suara napas yang berisik dan kasar yang terdengar pada saat anak menghirup napas. Jika terdengar stridor, segera hubungi dokter.Stridor, paling sering disebabkan oleh pembengkakan di jalan napas atas, biasanya akibat croup karena virus. Namun, kadang-kadang dapat juga timbul akibat adanya benda asing yang menyumbat jalan napas atau akibat infeksi yang lebih berat yaitu epiglotitis. Epiglotitis rnerupakan keadaan yang mengancam jiwa, dimana epiglotis mengalami pembengkakan dan menutupi aliran udara ke paru. Penyebab pembengkakan epiglotis yang paling sering adalah adalah infeksi bakteri Haemophilus influenzae tipe B (Hib). Namun, epiglotitis dapat juga timbul karena penyebab lain seperti luka bakar karena air panas, cedera di tenggorokan, dan berbagai infeksi virus dan bakteri.

5. Batuk Mendadakjika anak batuk secara tiba-tiba, mungkin anak tersedak makanan atau minuman masuk "jalur yang salah" yaitu ke saluran napas atau ada sesuatu (misalnya potongan makanan, muntahan, atau mungkin mainan atau uang logam) yang tersangkut di tenggorokannya atau jalan napasnya. Batuk membantu membersihkan dan membebaskan jalan napas dari sumbatan tersebut.Batuk dapat berlangsung hingga semenit atau hanya sebentar saja diakibatkan tenggorokan atau jalan napasnya teriritasi. Akan tetapi, jika batuk tidak kinjung reda atau justru menjadi sulit bernapas, hubungi dokter. Jangan coba-coba membersihkan tenggorokannya dengan jari anda karena tindakan ini justru dapat mendorong sumbatan yang ada semakin jauh ke bawah ke pipa udara.

6. Batuk Malam HariBanyak batuk yang memburuk pada malam hari. Hal ini karena pada saat anak berbaring di tempat tidur, sumbatan pada hidung dan sinus mengalir ke tenggorokan dan menimbulkan iritasi. Keadaan ini umumnya tidak mengkhawatirkan kecuali bila sampai mengganggu tidur si anak.Asma juga dapat mencetuskan batuk malam hari karena jalan napas kita cenderung lebih sensitif dan menjadi lebih mudah teriritasi pada malam hari.

7. Batuk Siang Hari

Page 4: BATUK2

Biasanya ditimbulkan oleh alergi, asma, pilek (colds), flu, dan infeksi pernapasan lainnya. Udara dingin atau aktivitas dapat memperberat batuk, dan batuk ini seringkali membaik pada malam hari atau pada saat anak beristirahat. Pada keadaan ini, sebaiknya AC tidak dinyalakan, tidak ada binatang piaraan atau asap, yang menyebabkan anak batuk.

8. Batuk disertai Pilek (Colds)Kebanyakan pilek (colds) disertai dengan batuk. Oleh karena itu, dapat dimengerti jika saat anak anda pilek, ia juga mengalami batuk (kering atau berdahak). Batuk ini biasanya berlangsung selama 1 minggu ketika gejala pilek (colds) lainnya telah mereda.

9. Batuk dengan DemamJika anak batuk, dengan demam yang tidak tinggi dan hidung beringus, kemungkinannya adalah ia menderita pilek (colds) biasa. Di lain pihak, batuk yang disertai 39 derajat Celcius atau lebih tinggi dimana anak tampak lesu dan napasnya cepat, pikirkan kemungkinan pneumonia. Pada kasus ini, hubungi dokter sesegera mungkin.

10. Batuk dengan MuntahBatuk yang berat pada anak seringkali merangsang refleks muntah. Biasanya, hal ini tidak membahayakan kecuali jika muntah berkelanjutan. Anak yang batuk dengan pilek (colds)/ flu atau asma, bisa muntah apabila lendir mengalir ke lambung dan menyebabkan mual. Perlu diingat, keadaan ini dapat merupakan hal yang biasa dan tidak berbahaya.

3 tahun - 4 tahun20-305 tahun - 9 tahun15-3010 tahun atau lebih15-30

Selain menghitung laju napas, anda dapat juga memperhatikan kepala dan dada anak. Bila anak cenderung menengadahkan kepala (ke belakang), hal ini menunjukkan adanya kesulitan napas pada anak. Disamping itu, dapat pula ditemukan cekungan di di bawah leher, di sela iga dan di atas ulu hati yang menunjukkan anak berusaha menggunakan otot bantu napas untuk memudahkannya bernapas. Perhatikan juga adanya napas cuping hidung yang menandakan kesulitan bernapas pada anak.

MEKANISME BATUKPada dasarnya mekanisme batuk dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase inspirasi, fase kompresi dan fase ekspirasi. Batuk biasanya bermula dari inhalasi sejumlah udara, kemudianglotis akan menutup dan tekanan di dalam paru akan meningkat yang akhirnya diikuti dengan pembukaan glotis secara tiba-tiba dan ekspirasi sejumlah udara dalam kecepatan tertentuFase inspirasi dimulai dengan inspirasi singkat dan cepat dari sejumlah besar udara, pada saat ini glotis secara reflex sudah terbuka. Volume udara yang diinspirasi sangat bervariasi jumlahnya, berkisar antara 200 sampai 3500 ml di atas kapasitas residu fungsional. Penelitian lain menyebutkan jumlah udara yang dihisap berkisar antara 50% dari tidal volume sampai 50% dari kapasitas vital. Ada dua manfaat utama dihisapnya sejumlah besar volume ini. Pertama, volume yang besar akan memperkuat fase ekspirasi nantinya dan dapat menghasilkan ekspirasi yang lebih cepat dan lebih kuat. Manfaat kedua,volume yang besar akan memperkecil rongga udara yang tertutup sehingga pengeluaran sekret akan lebih mudah

Page 5: BATUK2

Setelah udara di inspirasi, maka mulailah fase kompresi dimana glotis akan tertutup selama 0,2 detik. Pada masa ini,tekanan di paru dan abdomen akan meningkat sampai 50 100mmHg. Tertutupnya glotis merupakan ciri khas batuk, yang membedakannya dengan manuver ekspirasi paksa lain karenaakan menghasilkan tenaga yang berbeda. Tekanan yang didapatkan bila glotis tertutup adalah 10 sampai 100% lebih besar dari pada cara ekspirasi paksa yang lain. Di pihak lain, batukjuga dapat terjadi tanpa penutupan glottis

Kemudian, secara aktif glotis akan terbuka dan berlangsunglah fase ekspirasi. Udara akan keluar dan menggetarkan jaringan saluran napas serta udara yang ada sehingga menimbulkan suara batuk yang kita kenal. Arus udara ekspirasi yang maksimal akan tercapai dalam waktu 3050 detik setelah glotis terbuka, yang kemudian diikuti dengan arus yang menetap' Kecepatan udara yang dihasilkan dapat mencapai 16.000 sampai 24.000 cm per menit, dan pada fase ini dapat dijumpai pengurangan diameter trakea sampai 80%

Mengenal Batuk Secara Sempit

Mengenal Macam-Macam BatukBatuk bukan penyakit, tapi gejala.Banyak penyakit yang  gejalanya diawali batuk. Dokter dalam menentukan penyakit, tidak hanya batuk saja sebagai instrumen diagnosa, tapi ada tarikan nafas yang diperiksa dengan stetoskop, pemeriksaan darah dan foto rontgen.Macam - macam batuk :

1.      Batuk InfeksiBatuk berdahak, jumlah dahak yang dihasilkan sangat banyak, sehigga menyumbat saluran pernafasan. Warna dahak kuning hijau. Bila tidak diobati akan memperparah infeksi saluran pernafasan, dannasaf penderita menjadi sesak.

2.      Batuk KeringBatuk ini tidak mengeluarkan dahak. Tenggorokan terasa gatal, sehingga merangsang timbulnya batuk. Penyakit influensa biasanya diawali dengan batuk, kadang disertai pilek, demam. Batuk ini harus diobati karena mengganggu kenyamanan tidur,perut nyeri, muntah, bahkan bilabatuknya keras akan dapat memecahkan pembuluh darah pada mata. Ini terlihat pada bagianputih mata yang nampak bercak darah.

Page 6: BATUK2

3.      Batuk yang khas- Batuk rejan, batuknya bisa berlangsung 100 hari. Bisa menyebabkan pita suara radang dan suara parau.- Batuk penyakit TBC, berlangsung berbulan-bulan, kecil-kecil, timbul sekali-sekali, kadang seperti hanya berdehem. Pada TBC batuk bisa disertai bercak darah segar.- Batuk karena asma, sehabis serangan asma lendir banyak dihasilkan. Lendir inilah yang merangsang timbulnya batuk.- Batuk karena penyakit jantung lemah, darah yang terbendung di paru-paru, menjadikan paru-paru menjadi basah. Kondisi basah pada paru-paru ini yang merangsang timbulnya batuk.- Batuk karena gugup, pikiran tidak tenang, ketakutan. Kondisi tersebut bisa mendadak timbul batuk. Batuk seperti ini akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.- Batuk karena kanker paru-paru yang menahun tidak sembuh. Batuknya tidak tentu. Bila kerusakan paru-paru semakin luas, batuk semakin tambah.- Batuk karena kemasukan benda asing, pada saat saluran pernafasan berusaha mengeluarkan benda asing maka akan menimbulkan batukBatuk Bisa Juga Kita GolongkanAda dua jenis batuk yaitu:Batuk Ringan      Batuk sebenarnya bukan merupakan penyakit tersendiri, tetapi biasanya merupakan  gejala yang terdapat pada berbagai penyakit tenggorokan, paru-paru atau saluran pipa udara (bronchus), peyakit TBC, penyakit paru-paru disertai batuk, penyakit radang tonsil, influensa yang juga disertai batuk. Maka untuk  mengobati penyakit batuk agar dapat sembuh dengan sesungguhnya  perlu diketahui lebih dulu  tentang penyakit lainnya  yang menjadi  penyebab batuk tersebut. Tetapi apabila  bukan  disebabkan  oleh penyakit lain  yang serius  maka  biasanya  karena  kerongkongan  gatal,  merokok,  makan gula-gula dan makanan yang  berminyak (goreng-gorengan). Karena perubahan udara yang dingin dan lembab, karena masuk angin sehingga terjadi salesma, ini semua sering menjadi penyebab batuk.Batuk yang seperti ini disebut dengan batuk ringan.Batuk Rejan      Batuk rejan (kinkhoest) atau sering disebut batuk 100 hari  ini pada umumnya menyerang pada anak-anak dan balita, tetapi kadang-kadang  juga menyerang orang tua. Penyakit ini dapat menular, tetapi setelah satu kali tertular seseorang akan menjadi kebal. Penularan penyakit ini dapat melalui udara/pernapasan, oleh karena itu jika ada  yang terserang  penyakit ini, hendaknya menjauhkan anak-anak darinya.Lebih-lebih pada waktu penderita baru mendapat serangan.Batuk ini disebabkan oleh infeksi dari Bordetella pertusis.      Pada awalnya penyakit ini hanya kelihatan  seperti batuk pilek biasa, tapi lama kelamaan  frekuensi batuknya menjadi lebih sering. Pada waktu batuk  atau ketika terjangkit, seorang abak wajahnya akan  akan kelihatan merah, urat-urat bagian  leher  dan kepala menonjol. Kadang-kadang disertai  muntah-muntah  kalau  dahak yang ada dikerongkongan tidak dapat dikeluarkan, anak tersebut akan kelihatan susah atau sesak napas  dan mengeluarkan suara “ngik-ngik†�, kelopak mata kelihatan membengkak,  dan  juga pada waktu batuk  ada yang sampai mengeluarkan darah. Penyakit ini  akan lebih berbahaya  kalau komplikasi  dengan Broncho Pneumonia/Bronchitis (radang saluran paru-paru).Penanganan ProfesionalSalah satu cara terbaik untuk mendiagnosis batuk adalah dengan mendengar. Dokter akan menentukan cara penanganannya antara lain berdasarkan bunyi batuknya. Karena sebagian besar penyakit pernapasan disebabkan oleh virus, dokter tidak perlu meresepkan antibiotika pada banyak kasus batuk. Antibiotika tidak digunakan untuk pencegahan. Antibiotika dapat digunakan untuk "mengobati" infeksi bakteri tetapi antibiotika tidak mempunyai efek

Page 7: BATUK2

terhadap virus.

Pada common colds, antibiotika tidak diperlukan karena karena antibiotika tidak mempercepat penyembuhan dan tidak mencegah komplikasi. Jika dicurigai pneumonia atau infeksi bakteria lainnya, dokter mungkin akan meresepkan antibiotika. Penggunaan antibiotika yang tidak tepat menyebabkan bakteri menjadi kebal (resisten) terhadap antibiotika. Resistensi ini merupakan masalah berat yang mengkhawatirkan seluruh dunia dan dapat menimbulkan penyakit yang serius dan kematian. Untuk mencegah resistensi ini, maka hal-hal yang perlu dilakukan antara lain adalah jangan meminta antibiotika pada dokter jika anda/anak anda mengalami pilek (colds). Di lain pihak, jika anda mendapat antibiotika untuk infeksi bakteri, gunakan sesuai petunjuk dokter; jangan berbagi antibiotika dengan orang lain.

Pada umumnya, obat-obat batuk tidak diperlukan. Obat-obat ini, baik yang diresepkan atau yang dijua! bebas, mungkin mempunyai efek samping yang tidak menyenangkan dan bahkan dapat berbahaya bag! bay! dan anak kecil. Biasanya yang paling baik ialah dengan membiarkan perjalanan penyakitnya, hingga penyakit itu sembuh dengan sendirinya.

Pneumonia, pertusis, RSV, dan kasus croup yang berat, mungkin perlu rawat inap di rumah sakit. Biasanya hal ini diperlukan hanya untuk pemantauan ketat dan untuk memastikan kecukupan asupan cairan. Kadang-kadang, jika anak mengalami kesulitan bernapas, diberikan oksigen.

Penanganan di RumahAda beberapa hal yang dapat dilakukan di rumah untuk membuat anak lebih nyaman saat ia sedang batuk. Namun, konsultasi ke dokter tetap diperlukan pada keadaan-keadaan seperti yang telah dijelaskan di atas.

Jika anak menderita asma, pastikan bahwa anda telah menerima petunjuk penanganan asma dari dokter anak. Pantau perkembangan anak dengan seksama selama serangan asma dan berikan obat-obat asma sesuai petunjuk dokter.

Jika anak-hidungnya tersumbat, bersihkan hidungnya sebelum memberikan makanannya. Untuk membersihkan lendir yang menyumbat hidung dapat digunakan tetes hidung yang mengandung garam fisiologis (NaCI 0,9%) sebanyak 2 tetes pada masing-masing hidung 15- 20 menit sebelum makan. Tetes hidung NaCI 0,9% tidak memiliki efek samping. Jangan gunakan tetes hidung yang mengandung obat lain, karena obat tersebut dapat diserap dalam jumlah yang berlebihan.

Cara lain untuk membersihkan lendir yang menyumbat hidung yaitu dengan alat hisap yang terbuat dari karet. Jangan lupa untuk memencet alat tersebut terlebih dahulu, kemudian ujung karet dimasukkan ke satu lubang hidung, lalu perlahan keluarkan dan lepaskan pencetan pada alat tersebut. Cara ini akan mengeluarkan lendir yang menyumbat hidung dan memudahkan anak bernapas kembali. Teknik ini lebih mudah dilakukan pada bayi berusia kurang dari 6 bulan. Anak yang lebih besar mungkin akan menolak cara ini. Penggunaan garam fisiologis lebih dianjurkan daripada cara ini karena alat hisap tidak mudah didapatkan dan penghisapan yang tidak hati-hati dapat menyakitkan.

Jika anak anda mengalami colds, beristirahatlah di rumah. Hal ini akan membantu penyembuhannya dan menghindarkan penularan pada orang lain. Ingat, cuci tangan merupakan hal yang penting untuk mencegah penularan.

Jika anak terbangun pada malam hari dengan batuk seperti menggonggong", bawa anak ke kamar mandi,. tutup pintu, dan putar keran shower air hangat selama

Page 8: BATUK2

beberapa menit hingga memenuhi bathtub. Jika tidak ada shower air hangat, anda dapat memasukkan air panas ke dalam ember dan biarkan ruangan menjadi penuh uap. Duduklah bersama anak di lantai kamar mandi selama sekitar 20 menit. Uap air akan membantu anak bernapas lebih mudah. Bacakanlah buku cerita supaya anak merasa nyaman.

Jaga agar lingkungan tetap lembab (AC justru membuat ruangan menjadi kering). Minuman dingin seperti jus dapat memberi rasa nyaman. Hindari minuman bersoda

atau minuman asam karena dapat merangsang saluran cerna. Jangan berikan anak (terutama bayi dan anak kecil) obat-obat batuk yang dijual bebas

tanpa petunjuk khusus dari dokter. Kebanyakan obat-obat ini menekan batuk sehingga dapat membahayakan anak. Batuk tidak boleh ditekan karena batuk justru membantu mengeluarkan sekret/kotoran yang kadang-kadang timbul pada penyakit pernapasan. Pada beberapa keadaan, obat-obat ini bahkan menimbulkan efek samping yang berbahaya bila diberikan pada bayi dan anak yang masih sangat kecil. Selain itu, pedoman dosis obat-obat yang dijual bebas untuk anak seringkali berdasarkan pedoman dosis untuk dewasa (bukan diformulasi khusus untuk bayi), jadi obat tersebut mungkin tidak bekerja secara tepat seperti yang diinginkan.

KesimpulanBatuk merupakan gejala yang paling sering ditemukan pada anak. Meskipun kadang-kadang batuk terdengar berat, batuk umumnya tidak berbahaya dan dapat ditangani di rumah. Batuk merupakan suatu refleks tubuh untuk membantu membersihkan jalan napas kita. Ingat, batuk merupakan gejala dan bukan penyakit. Jika anak batuk, harus dipikirkan apa yang menjadi penyebabnya. Oleh karena itu, kita perlu mengenal jenis-jenis batuk agar kita tahu bagaimana menanganinya dan kapan harus menghubungi dokter.

Batuk Kronik Berulang pada Anak Details

Created on Saturday, 05 January 2013 01:10

Written by Bidang Pelkesmas

Penulis : dr. Lusiana 

Page 9: BATUK2

Batuk merupakan salah satu upaya pertahanan saluran nafas yang alamiah, yaitu suatu refleks perlindungan yang alamiah untuk membuang lendir ataupun benda asing di saluran nafas. Tetapi batuk yang berkepanjangan berlama-lama pada anak tidak jarang menimbulkan kecemasan pada orang tua, Apalagi pada musim dingin ini. Karena dapat mengganggu tidur, pertumbuhan dan perkembangan anak, juga mengakibatkan seringnya bolos sekolah. Batuk yang berkepanjangan pada anak ini disebut batuk kronik berulang (BKB).

p>Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mendefinisikan istilah BKB ini, yaitu batuk lebih dari atau sama dengan 14 hari dan / atau berulang minimal 3 episode batuk dalam 3 bulan berturut-turut dengan atau tanpa gejala-gejala yang menyertainya. BKB bukanlah diagnosis penyakit final, tetapi merupakan kumpulan gejala yang masih harus diobservasi untuk mencari penyebab atau penyakit yang mendasarinya.

Bayi (0-1 tahun) Kanak-kanak awal (1-5 tahun) Kanak-kanak akhir (6-18 tahun)

 Kongenital

 - trakeomalasia - vascular ring - jantung

 Infeksi

 - pertusis, - respiratory syncytial   virus - klamidia, adenovirus

 Asma Aspirasi Refluks Gastro-esofageal  (GER) Rokok

 Aspirasi Pasca infeksi virus Asma Tuberkulosis Pertusis  OMC Refluks Gastro-esofageal (GER) Bronkiektasis

 Asma Rokok Postnasal drip (sinusitis) Pascainfeksi Infeksi Tuberkulosis OMC Bronkiektasis Psikogenik Tumor

PENYAKIT KONGENITAL

Untuk bayi, yaitu usia di bawah 1 tahun, penyakit yang harus kita singkirkan pertama kali adalah kelainan kongenital. Salah satunya penyakit jantung bawaan misalnya katup bocor, yang biasanya terdapat gejala khas lainnya, yaitu riwayat biru pada mulut dan jari, cepat lelah, menyusui kurang kuat, pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat dibanding

Page 10: BATUK2

anak seusianya. Selain itu BKB pada bayi bisa juga dikarenakan laringo/trakeomalasia dan vaskular ring, yaitu kelainan di saluran pernafasan bayi yang mengakibatkan rangsangan pada reseptor batuk.

INFEKSI

Infeksi saluran pernafasan atas berulang pada anak paling sering disebabkan oleh virus antara lain RSV, adenovirus, rhinovirus atau batuk kronik juga dapat disebabkan oleh bakteri pertusis, klamidia. Gejala penyerta lainnya adalah demam dan ada sumber penularan dari sekitar. Sayangnya pada kanak-kanak awal setelah virus hilang, gejala batuk sering betah berlama-lama mengganggu anak.

GER / ASPIRASI

Refluks Gastro-esofageal (GER) juga sering menyebabkan BKB. Gejala khasnya adalah seringnya bayi/anak mengalami muntah, tersedak dan tak jarang berat badan tidak naik-naik. Terjadi aliran balik dari lambung ke atas (esofagus), dan seringkali makanan atau cairan muntah tersebut masuk ke saluran nafas secara tak sengaja, karena memang karena pada anak-anak refleks menelannya belum sempurna. Muntahan yang sudah bercampur asam lambung ini akan membuat iritasi saluran nafas sehingga merangsang batuk yang berulang.

ASMA

Untuk BKB atau batuk membandel pada anak yang lebih besar, asma harus kita pikirkan terlebih dahulu karena hal tersebut yang paling kerap ditemukan. Asma adalah penyakit yang juga dikhawatirkan para orang tua, karena biasanya adalah penyakit keturunan dari orang tua yang memiliki riwayat alergi dan susah untuk dihindari. Selain batuk, anak juga bisa mengalami pilek (rinitis), nafas berbunyi ngik-ngik atau sesak berulang. Jika terjadi serangan asma, aktivitas anak jadi sangat terganggu, dan jika sesak tidak ditangani dengan baik, bisa berbahaya karena membuat oksigen yang dibutuhkan tubuh kurang, biasanya jika sesak berat ditandai oleh bibir yang membiru. Derajat batuk pada asma sifatnya hilang timbul, maksudnya ada saat akut dan ada saat reda. Serangan asma sering dipicu oleh pencetus tertentu misal mengkonsumsi es, terpapar debu, rokok, kecapekan dan sebagainya.

TUBERKULOSIS

Indonesia adalah salah satu negara dengan penderita tuberkulosis (TB) terbanyak di dunia. Tetapi pada anak-anak, terutama balita, batuk bukan merupakan gejala utama yang khas untuk TB paru. Oleh karena itu perlu digali lagi mengenai gejala-gejala berikut ini: demam berulang yang tidak terlalu tinggi dan tidak diketahui penyebabnya; berat badan turun atau susah naik; pembesaran kelenjar leher; dan yang terpenting adalah riwayat kontak dengan penderita TB orang dewasa. Intensitas batuk pada tuberkulosis biasanya menetap yaitu tidak ada fase sembuh jika belum diobati penyakitnya, karena batuk terjadi akibat perangsangan kelenjar di saluran nafas.

Bagaimana mendiagnosis penyakit yang menyebabkan BKB?

Untuk mendiagnosis penyakit penyebab BKB pada anak, kita perlu menggali gejala-gejala lain yang mendukung seperti yang telah dijelaskan diatas. Jadi tidak hanya dari batuknya saja. Dokter juga akan

Page 11: BATUK2

melakukan pemeriksaan fisis untuk mencari tanda-tanda penyakit yang mendukung, misalnya dengan mendengar bunyi nafas.

Selain itu, ada kalanya praktisi kesehatan juga memerlukan beberapa pemeriksaan penunjang, antara lain pemeriksaan foto Rontgen dada untuk mencari kelainan pada paru dan jantung. Perlu juga dilakukan pemeriksaan laboratorium rutin darah, urin dan tinja berikut mikrobiologi dan kulturnya. Uji tuberkulin atau Mantoux test penting untuk dilakukan pada anak yang dicurigai terinfeksi tuberculosis. Pada kasus yang dipikirkan alergi atau dalam keluarga dijumpai riwayat alergi maka perlu dilakukan pemeriksaan uji kulit dan penentuan kadar IgE. Pada anak yang agak besar dapat dilakukan pemeriksaan uji faal paru dengan spirometri untuk menilai penyempitan saluran nafas seperti pada asma. Untuk kecurigaan kearah penyakit jantung, dilakukan pemeriksaan ekokardiografi.

Cara penanganannya?

Untuk menangani BKB, yang pertama kita harus mengetahui penyakit dasarnya. Jika ditemukan penyakit bawaan, tentu harus dikoreksi kelainannya, misal dengan pembedahan. Pada asma yang terpenting adalah penghindaran pencetus, dan kalau sedang serangan maka obat pereda asma tentunya diperlukan. Sedangkan jika terbukti BKB disebabkan infeksi tentu harus diberikan antibiotik yang sesuai.

Bolehkah memberikan pereda batuk?

Secara umum pereda batuk terdiri dari dua golongan, yaitu protusif dan antitusif. Protusif membuat batuk lebih efektif, sedang antitusif adalah penekan batuk. Mungkin jika kita bertanya pada orang tua, maka sepertinya akan banyak yang memilih antitusif karena berharap batuk segera hilang dan masalah selesai. Tetapi ternyata tidak demikian, justru kita tidak dianjurkan memilih antitusif terutama untuk anak-anak kecuali batuk sedemikian hebat dan lama seperti pada pertusis. Karena batuk merupakan mekanisme pertahanan saluran pernafasan. Dengan batuk kita bisa mengeluarkan partikel-partikel asing, mencegah tersedak sehingga mencegah makanan atau cairan masuk ke paru. Batuk juga berfungsi sebagai alarm untuk kondisi yang tidak sehat, sehingga sebenarnya kita memerlukan batuk itu sendiri. 

Nah, protusif ini adalah obat-obat yang membuat batuk menjadi efektif pada anak yang lebih besar dan bisa mengeluarkan dahak, misalnya golongan mukolitik atau ekspektoran, yang membantu mengencerkan lendir atau dahak. Jadi batuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga kita terhindar dari akumulasi lendir. Antitusif pada anak sangat dibatasi karena obat ini bekerjanya langsung di sistem saraf untuk menekan refleks batuk. Hal ini bisa berbahaya, karena jika terdapat sesuatu di saluran nafas, misal lendir atau pertikel, dengan reflek batuk ditekan, anak tidak bisa mengeluarkan lendir atau zat-zat itu. Akibatnya lama-lama bisa terjadi infeksi sekunder, jadi lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Hati-hati menggunakan obat-obat over the counter (OTC) untuk batuk, yang bisa dibeli sendiri tanpa resep dokter. Karena biasanya mengandung lebih dari satu zat aktif dan tak jarang mengandung zat aktif yang kurang dianjurkan untuk anak-anak. Seperti antitusif tadi yang biasanya digunakan pada batuk rejan, yaitu batuk hebat dan terus-menerus. Yang paling penting adalah memperbanyak minum air putih hangat, karena juga dapat membantu mengencerkan dahak. Dan untuk terapi penyebab tergantung dari penyakit penyebabnya.

Pencegahan

Page 12: BATUK2

Beberapa penyakit penyebab BKB bisa dicegah dengan imunisasi, di antaranya Difteri Pertusis Tetani (DPT) untuk mencegah batuk seratus hari atau yang lebih dikenali dengan pertusis. BCG diberikan untuk mencegah komplikasi berat TB, sedangkan imunisasi campak mencegah komplikasi radang paru yang sering menyertai penyakit campak. Imunisasi lain yang dianjurkan adalah imunisasi pneumokokus dan influenza, terutama bagi anak-anak yang daya tahan tubuhnya rendah, misal penderita asma dan jantung.Tindakan pencegahan lainnya adalah, menggunakan masker untuk mencegah penyebaran infeksi, menghindari pencetus pada penderita asma, menghindari polutan terutama didalam rumah misalnya asap rokok, menjauhkan anak terhadap asap dari kompor minyak tanah atau kayu bakar yang bisa mengakibatkan penurunan daya tahan saluran nafas.

Apa Itu Batuk Alergi?

Image by : Dokumentasi Ayahbunda

Alergi adalah proses melawan alergen (penyebab alergi) yang masuk ke dalam badan, yang memang tidak ada hubungannya dengan infeksi (virus, bakteri dll). Alergi biasanya hilang dengan pemberian anti alergi dan menjauhkan anak dari alergen yang mungkin. Penyebab alergi spesifik untuk tiap orang, hanya orang dekatnya yang memperhatikan anak yang tahu apa saja yang menyebabkan dia menderita alergi.

Begitu juga dengan batuk yang disebabkan oleh alergi. Batuk karena alergi bisa berlangsung lama atau hilang timbul selama pencetus alerginya tidak diatasi.Pembagian jenis batuk itu sendiri sangat bervariasi. Salah satunya adalah menurut penyebabnya, yakni alergi atau infeksi.

Penyebab batuk alergi adalah:

Zat-zat yang beterbangan di lingkungan kemudian terhirup hidung (inhalan). Contohnya, debu rumah, tangau (sejenis kutu kecil), partikel asap rokok, serpihan kulit binatang, serbuk sari bunga, atau zat-zat kimia yang disemprotkan (obat nyamuk, minyak wangi, dan hairspray).

Zat-zat kimia tertentu yang terkandung dalam makanan (alergen). Contohnya, zat pewarna makanan, zat pengawet makanan, dan histamin di dalam beberapa jenis makanan laut.

Proses batuk alergi adalah zat inhalan maupun alergen yang masuk ke dalam tubuh balita akan memicu produksi lendir secara berlebihan dan menyebabkan pembengkakan pada saluran pernapasan. Akibatnya, ujung-ujung saraf di dalam selaput lendir menjadi terangsang dan timbulah batuk.

Gejala tambahan:

Pilek dan bersin-bersin, bila pembengkakan selaput lendir terjadi pada saluran pernapasan atas sehingga menyebabkan hidung tersumbat.

Batuk kadang disertai sesak napas, dan napas berbunyi (mengi) atau asama. Bila pembengkakan selaput lendir terjadi pada saluran pernapasan bawah (seluruh saluran paru-paru), bisa terjadi penyempitan saluran pernapasan.

Page 13: BATUK2

SKENARIOSeorang anak 3 thn diantar ibunya ke RS dengan demam yang tinggi, anak rewel dan tidak

pernah tidur sejak semalam. Menurut ibunya dalam 3 bulan terakhir ini sudah berkali-kali ia

membawa anaknya ke dokter dengan keluhan beringus dan batuk yang hilang timbul,

terutama malam hari dan hampir satu bulan terakhir ini batuk dan beringus anaknya tidak

berhenti yang kadang disertai sesak. Pada saat penimbangan di posyandu bulan lalu BB

anaknya 10 kg. Anaknya anak ke 3, kedua anaknya juga sering mengalami keluhan yang

sama, hanya saja tidak separah anaknya yang ketiga ini.

KATA/ KALIMAT KUNCI :

1.      Anak umur 3 thn

2.      Demam tinggi

3.      Batuk, beringus yang hilang timbul

4.      Disertai sesak

5.      BB 10 kg

6.      Kedua kakaknya juga mengalami hal yang sama tapi tidak separah anaknya yang ketiga

PERTANYAAN :

      1. Jelaskan bagaimana patomekanisme batuk !

      2. Jelaskan penyakit-penyakit sistem pernapasan yang berhubungan dengan skenario !

     3. Bagaimana epidemiologi dari penyakit-penyakit sistem pernapasan yang berhubungan

dengan skenario !

   4.Sebutkan pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis dari penyakit-penyakit

sistem pernapasan yang berhubungan dengan skenario !

    5. Bagaimana penatalaksanaan dari penyakit-penyakit sistem pernapasan yang berhubungan

dengan skenario !

     6.Bagaimana komplikasi dari penyakit-penyakit sistem pernapasan yang berhubungan dengan

skenario !

     7.Bagaimana prognosis dari penyakit- penyakit sistem pernapasan secara keseluruhan !

JAWABAN PERTANYAAN :

    1. Patomekanisme batuk

Batuk dimulai ketika suatu zat atau benda asing mencapai salah satu reseptor batuk di hidung,

tenggorokan, atau dada. Reseptor tersebut kemudian menyampaikan pesan ke pusat batuk di

Page 14: BATUK2

otak yang memeberi perintah untuk batuk. Lalu hidung menghirup napas, epiglotis dan pita

suara menutup rapat sehingga udara dalam paru-paru terjebak. Otot perut dan dada akan

berkontraksi dengan kuat sambil menekan sekat rongga tubuh. Akhirnya epiglottis akan

memebuka dengan tiba-tiba, dan udara yang terjebak tadi mendadak keluar, terjadilah batuk.

    2. Penyakit- penyakit sistem pernapasan yang sesuai dengan skenario

  Pneumonia pada anak

Ialah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam- macam etiologi seperti bakteri,

virus, jamur dan benda asing. Mekanisme daya tahan traktus respiratorius bagian bawah

sangat efisien untuk mencegah infeksi dan terdiri dari :

-          Susunan anatomis rongga hidung

-          Jaringan tifoid di naso-oro farings

-          Silia

-          Refleks batuk

-          Refleks epiglottis mencegah terjadinya aspirasi sekret yang terinfeksi

-          Drainase sistem limfatik

-          Fagositosis

  TBC anak

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis

dan Mycobacterium bovis ( namun sangat jarang ). Penularannya biasanya melalui udara,

hingga sebagian besar fokus primer tb terdapat dalam paru.

  Asma

Asma merupakan penyakit dengan karakteristik meningkatnya reaksi trakea dan bromkus

ooleh berbagai macam pencetus disertai timbulnya penyempitan luas saluran napas bagian

bawah yang dapat berubah-ubah derajatnya secara spontan atau dengan pengobatan.

    3.Epidemiologi dari penyakit-penyakit sistem pernapasan yang berhubungan dengan skenario!

  Pneumonia pada anak

Pneumococcus merupakan penyebab utama pneumonia. Angka kejadian tertinggi ditemukan

pada usia kurang dari 4 thn dan mengurang seiring dengan meningkatnya umur.

  TBC anak

Uji tuberkulin pada 50 % penduduk menunjukkan hasil positif dengan perincian berdasarkan

golongan umur yakni 1-6 tahun sekitar 35%.

Page 15: BATUK2

  Asma

Kira-kira 2-20% populasi anak dilaporkan pernah menderita asma. Belum ada penyelidikan

secara pasti mengenai angka kejadian asma pada anak di Indonesia, namun diperkirakan

berkisar 5-10%.

   4. Pemeriksaan dari penyakit-penyakit sistem pernapasan  yang berhubungan dengan skenario!

  Pneumonia pada anak

   5. Pemeriksaan laboratorium

Gambaran darah menunjukkan leukositosis, biasanya 15.000-40.000/mm3 dengan pergeseran

ke kiri. Kuman penyebab dapat dibiak dari dari usapan tenggorokan dan 30 % dari darah.

Urin biasanya berwarna merah tua, mungkin terdapat albuminuria ringan karena suhu yang

naik dan sedikit torakhialin.

  TBC Anak

A.    Uji tuberkulin

Pemeriksaan ini merupakan alat diagnosis yang penting dalam menegakkan diagnosis

tuberkulosis. Uji tuberkulin lebih penting lagi artinya pada anak kecil bila diketahui adanya

konversi dari negatif. Pada anak di bawah umur 5 tahun dengan uji tuberkulin positif, proses

tuberkulosis biasanya masih aktif meskipun tidak menunjukkan kelainan klinis dan

radiologis, demikian pula kalau terdapat konversi uji tuberkulin. Uji tuberkulin dilakukan

berdasarkan timbulnya hipersensitivitas terhadap tuberkuloprotein karena adanya infeksi.

            Ada beberapa cara melakukan uji tuberkulin yaitu cara Moro dengan salep, dengan

goresan disebut patch test cara von Pirquet, cara Mantoux dengan penyuntikan intrakutan dan

“ multiple puncture methode “ dengan 4-6 jarum berdasarakan cara Heaf dan Tine. Sampai

sekarang cara Mantoux masih dianggap sebagai cara yang paling dapat

dipertanggungjawabkan karena jumlah tuberkulin yang dimasukkan dapat diketahui

banyaknya.

            Reaksi lokal yang terdapat pada uji Mantoux terdiri atas :

  Eritema karena vasodilatasi primer

  Edema karena reaksi antara antigen yang disuntikkan dengan antibodi

  Indurasi yang dibentuk oleh sel mononukleus

Pembacaan uji tuberkulin dilakukan 48-72 jam setelah penyuntikan dan diukur

diameter melintang dari indurasi yang terjadi. Uji tuberkulin akan menjadi negatif untuk

sementara pada penderita tuberkulosis ( anergi ) dengan :

Page 16: BATUK2

  Malnutrisi energi protein

  Tuberkulosis berat

  Morbili varisela

  Vaksin virus

  Penyakit ganas

A.    Pemeriksaan radiologis

Gambaran radiologis paru yang biasanya dijumpai pada tuberkulosis paru ialah :

  Komplek primer dengan atau tanpa perkapuran

  Pembesaran kelenjar paratrakeal

  Penyebaran milier

  Penyebaran bronkogen

  Atelektasis

  Pleuritis dengan efusi

Pemerikasaan radiologis paru saja tidak dapat digunakan untuk membuat diagnosis

tuberkulosis, tetapi harus disertai data klinis lainnya.

B.     Pemeriksaan bakteriologis

Penemuan basil tuberkulosis memastikan diagnosis tuberkulosis, tetapi tidak ditemukannya

basil tuberkulosis bukan berarti tidak menderita tuberkulosis. Bahan- bahan yang digunakan

untuk pemeriksaan bakteriologis ialah :

  Bilasan lambung

  Sekret bronkus

  Sputum pada anak besar

  Cairan pleura

  Likuor serebrospinal

  Cairan asites

  Asma

A.    Pemeriksaan fisik

-          Pada inspeksi  : terlihat pernapasan yang cepat dan sukar, disertai batuk-batuk paroksismal,

kadang-kadang terdapat “ wheezing “ ( mengi ).

-          Pada perkusi : terdengar hipersonor seluruh thorax, terutama bagian bawah posterir. Daerah

pekak jantung dan hati mengecil.

Page 17: BATUK2

-           Pada auskultasi : mula-mula bunyi nafas kasar/mengeras, tapi pada stadium lanjut suara

napas melemah atau hampir tidak terdengar karena aliran udara sangat lemah.

B.     Uji faal paru

Pemeriksaan ini sangat berguna untuk menilai asma meliputi diagnosis dan pengelolaannya.

Uji faal paru dikerjakan untuk menilai derajat obstruksi, menilai hasil provokasi bronkus,

menilai hasil pengobatan dan mengikuti perjalanan penyakit. Uji faal tidak selalu mudah

dilakukan, terutama pada anak dibawah umur 5-6 tahun. “ Peak flow meter “ adalah alat yang

paling sederhana, sedangkan dengan spirometer memberikan data yang lebih lengkap.

C.     Foto rontgen thorax

Pemeriksaan ini perlu dilakukan dan pada foto akan tampak corakan paru yang meningkat.

Hiperinflasi terdapat pada serangan akut dan pada asma kronik.

D.    Pemeriksaan darah

Eosinofil dapat ditemukan pada darah tepi, sekret hidung dan sputum. Dalam sputum dapat

ditemukan kristal Charcot-Leyden dan spiral Curshman. Bila ada infeksi mungkin akan

didapatkan pula lekositosis polimorfonukleus.

   6. Penatalaksanaan dari penyakit-penyakit sistem respirasi yang berkaitan dengan skenario !

  TBC  anak

Regimen dasar pengobatan TB adalah kombinasi INH dan RIF selama 6 bulan dengan PZA

pada 2 bulan pertama. Pada TB berat dan  ekstrapulmonal biasanya pengobatan dimulai

dengan kombinasi 4-5 obat selama 2 bulan

o   Pemberian obat tuberculostatikum mencegah penyebaran lebih lanjut basil tb dn

menyembuhkan bronkopneumonia tb, tetapi obat tuberculostatikum tdk mmpunyai efek

terhadp lesi did lm bronkus. Anti biotika yg mmpunyai spectrum luas perlu ditambahkn klo

ada infeksi nonspesifik yg sering terjadi berulang-ulang pada endibronkitis. Juga perlu di

berikn kortikosteroid.

o   Penderita TB  dan pengobatanya harus adekuat,pengobatan TB memakan  waktu minimal 6

bulan.

o   Terdapat du TB alternative terapi pada paru, yaitu :

-Terapi jangka panjang (terapi tanpa rifampsin)

Terapi ini menggunakan isoniazid, etambutol dalam jangka waktu 24 bulan atau 2 tahun

Page 18: BATUK2

-Terapi jangka pendek

Terapi ini menggunakan regimen rifampisin dan isoniazid dalam jangka waktu minimal 6

Bulan.

PENCEGAHAN

o   Kemoprofilaksis : sbg kemoprofilaksis bias ax dipakai INH dgn dosis 10 mg/kgbb hr slma

1thn

o Vaksinasi BCG pada bayi / anak

o Terapi pencegahan

o Pengobatan TB paru BTA positif untuk mencegah penularan

o Terapipencegahan

 Kemoprofilaksis pada Penderita HIV/AIDS INH  dosis 5 mg/ kg BB ( tdk lebih

300 mg) sehari selama minimal 6 bulan.

  Pneumonia pada anak

o   Penisilin diberikan 50.000 U/kgbb/hari dan ditambah dengan kloramfenikol 50-75

mg/kgbb/hari atau diberikan antibiotika yang mempunyai spectrum luas seperti ampisilin.

o   Pengobatan diteruskan sampai anak bebas  panas selama 4-5 hari.

o   Anak yang sangat sesak nafasnya memerlukan pemberian cairan itravena dan oksigen.

PENCEGAHAN

         Menghindarkan bayi (anak) dari paparan asap rokok, polusi udara dan tempat keramaian

yang berpotensi penularan.

         Menghindarkan bayi (anak) dari kontak dengan penderita ISPA.

         Membiasakan pemberian ASI.

         Segera berobat jika mendapati anak kita mengalami panas, batuk, pilek. Terlebih jika disertai

suara serak, sesak napas dan adanya tarikan pada otot diantara rusuk (retraksi).

         Periksakan kembali jika dalam 2 hari belum menampakkan perbaikan. Dan segera ke RS jika

kondisi anak memburuk.

         Imunisasi Hib (untuk memberikan kekebalan terhadap Haemophilus influenzae, vaksin

Pneumokokal Heptavalen (mencegah IPD= invasive pneumococcal diseases) dan vaksinasi

influenzae pada anak resiko tinggi, terutama usia 6-23 bulan. Sayang vaksin ini belum dapat

dinikmati oleh semua anak karena harganya yang cukup mahal.

  ASMA

Page 19: BATUK2

  Bronkodilator simpatomimetik seperti juga bronkodilator lainnya, disamping dipakai untuk

mengobati serangan asma juga dipakai sebagai obat untuk mencegah serangan asma.

  Penggunaan jangka panjang, misalnya pada asma kronik atau persisten.

  Bronkodilator yang bekerja sebagai penstimulasi reseptor beta adrenergic di jalan napas.obat

ini diberikan dalam bentuk sirup.

PENCEGAHAN

  Pengindaran factor-faktor pencetus

  Obat-obat dan terapi imunologik

6.      Komplikasi dari penyakit-penyakit sistem pernapasan  yang berhubungan dengan skenario!

  Pneumonia pada anak

Dengan penggunaan antibiotik, komplikasi hampir tidak pernah dijumpai. Komplikasi yang

dapat dijumpai ialah : empiema, otitis media akut. Komplikasi lain seperti meningitis,

perikarditis, osteomielitis, peritonitis lebih jarang dilihat.

  TBC anak

Konjungtivitis fliktenularis dapat juga dijumpai pada anak dengan tuberkulosis, terutama

tuberkulosis tonsil, adenoid dan telingah tengah. Flikten pada mata diduga sebagai gejala

hipersensitivitas dan dalam flikten tidak terdapat basil tuberkulosis. Selama tuberkulosis atau

fokus tuberkulosismasih ada, flikten sering tetap hilang timbul.

  Asma

Bila serangan asma sering terjadi dan telah berlangsung lama,maka akan terjadi emfisema

dan mengakibatkan perubahan bentuk thoraks yaitu thoraks membungkuk ke depan dan

memanjang.

   7. Prognosis dari penyakit-penyakit sistem pernapasan secara keseluruhan !

Dipengaruhi oleh banyak faktor seperti umur anak, berapa lama telah mendapat infeksi,

luasnya lesi, keadaan gizi,keadaan sosial ekonomi keluarga, serta diagnosis dini dan

penanganan dini dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.

Daftar Pustaka   Ilmu Kesehatan Anak FK UI.

  Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. ECG.

  Buku Saku Ilmu Penyakit Paru.

  Nelson Pediatric.ECG.

Page 20: BATUK2

KOMPAS.com - Orang tua Sandiaz sangat khawatir. Sejak usia 6 bulan hingga sekarang, anak yang berusia 5 tahun itu hampir setiap bulan selalu ke dokter karena sakit. Keluhan yang sering dialami adalah batuk, pilek dan panas. Pada umumnya disebabkan virus.Kekhawatiran orangtua beralasan karena anak tersebut sudah terlalu sering minum obat, apalagi  setiap sakit antibiotika dikonsumsi secara rutin. Anak ini juga sering mengalami overdiagnosis TBC atau divonis sebagai TBC atau "Flek", padahal tidak menderita penyakit tersebut. Kecapekan, cuaca, minum es, makan gorengan atau tertular sakit di sekolah selama ini dianggap sebagai penyebab gangguan tersebut.Sebenarnya, anak mudah sakit utamanya karena daya tahan tubuh yang buruk. Tanpa disadari, penyebabya adalah infeksi dari orang dekat dalam rumah seperti orangtua, kakak, kakek atau neneknya yang berpotensi sebagai sumber utama penularan.Penyebab daya tahan tubuh yang tidak optimal ini sering terjadi pada mereka dengan saluran cerna yang sensitif. Kondisi ini terjadi karena sebagian besar atau sekitar 70 persen mekanisme pertahanan tubuh terdapat dalam saluran cerna. Biasanya, hal ini sering terjadi pada penderita alergi, asma dan sensitif pencernaan. Anak yang sering sakit dan kontak di rumah yang sering sakit ternyata mempunyai masalah kesehatan yang sama. Hal ini biasanya terjadi pada anak atau saudara kandung atau salah satu orangtua yang wajahnya sama. Faktor fenotip atau kesamaan wajah dalam keluarga seringkali sebagai indikator menunjukkan kesamaan permasalahan kesehatan yang samaMenurut mitos yang berkembang di masyarakat, penyebab anak sering sakit adalah akibat debu, udara dingin, hujan, faktor cuaca, tertular sekolah, terlalu capek, AC, hujan, minum es, makan gorengan atau kipas angin. Padahal kalau dicermati, problem utamanya bukan sekedar masalah itu. Tetapi infeksi berulang karena daya tahan tubuh anak tidak bagus, dan kontak sumber penularan yang sering sakit di sekitarnya. Infeksi berulang biasanya sering disebabkan karena kontak erat dengan seseorang yang sering sakit di dalam rumah. Penderita yang sering terkena infeksi virus ringan ini kerap tidak disadari dan dianggap bukan sakit, tetapi dikira penyebab lain.Infeksi virus berulang pada orang dewasa selama ini dianggap karena terlalu lelah, masuk angin, asma, alergi atau sinusitis. Memang, biasanya penderita alergi mudah terkena infeksi batuk dan pilek. Bukan hanya orang awam, dokter pun seringkali sulit membedakan gejala alergi dan infeksi sehingga gejala infeksi ini dianggap sebagai gejala alergi. Gejala umum yang sering dialami adalah badan sering pegal dan capek, nyeri tenggorok, badan meriang dan sakit kepala.Gangguan infeksi virus berulang ini oleh masyarakat awam bahkan oleh sebagian dokter sering dianggap sebagai alergi dingin, alergi debu, masuk angin, kecapekan, sering keluar kota, masuk angin, karena asap rokok, panas dalam. Padahal, gangguan tersebut sebenarnya infeksi virus ringan yang dapat menular kepada anak, apabila daya tahan tubuhnya menurun.Bila infeksinya ringan pada orang dewasa, gangguan ini terjadi hanya dalam 2-3 hari saja, tetapi sering berulang timbul. Sehingga istilah yang sering diberikan adalah "mau flu tidak jadi". Penderita golongan ini bisanya mengalami gangguan alergi hidung, sinusitis, asma, dan masalah sensitif pada saluran cerna.Pada anak usia sekolah, seringkali orangtua menyalahkan karena teman di sekolah sering sakit. Sebenarnya bila dicermati di lingkungan sekolah memang tidak akan pernah bebas anak sakit. Dalam lingkungan kelas, memang mungkin terdapat 30% anak yang mudah sakit karena daya tahan tubuhnya buruk. Tetapi sebagian besar lainnya relatif jarang sakit karena daya tahan tubuhnya baik. Sehingga yang harus diperhatikan adalah daya tahan tubuh anak, bukan disalahkan sekolahnya.

Page 21: BATUK2

Infeksi berulang pada anak Infeksi berulang pada anak adalah infeksi yang sering dialami khususnya infeksi saluran napas akut. Keadaan ini oleh dokter kerap didiagosis sebagai (BKB) Batuk Kronis Berulang, atau sebagian orang awam menyebut penyakit batuk dan pilek yang tidak sembuh-sembuh. Padahal, sebenarnya gangguan batuk pilek tersebut hilang karena infeksi berulang mudah terkena sakit atau istilah awamnya on and off.Manifestasinya timbul kadang keras, berkurang sedikit, kemudian meningkat lagi berulang dalam jangka panjang. Sebenarnya, infeksi batuk pilek tersebut penyebabnya utamanya virus yang biasanya akan membaik dalam 5-7 hari. Kondisi ini diakibatkan karena rendahnya kerentanan seseorang terhadap infeksi. Biasanya infeksi berulang ini dialami berbeda dalam kekerapan kekambuhan, berat ringan gejala, jenis penyakit yang timbul dan komplikasi yang diakibatkan.Gangguan ini sering terjadi pada penderita alergi dan pada penderita defisiensi imun, meskipun kasus yang terakhir tersebut relatif jarang terjadi. Infeksi berulang terjadi bila terjadi infeksi lebih dari 8 kali dalam setahun atau bila terjadi infeksi 1-2 kali tiap bulan selama 6 bulan berturut-turut.  Pada infeksi berulang biasanya didapatkan kerentanan dalam timbulnya gejala klinis suatu penyakit, khususnya demam. Bila terjadi demam, sering sangat tinggi atau lebih dari 39oC. Dengan penyakit yang sama, anak lain mungkin hanya mengalami demam sekitar 38- 38,5oC. Biasanya penderita lebih beresiko mengalami pnemoni, mastoiditis, spesis, ensefalitis dan meningitis.Faktor penyebabFaktor penyebab utama lain dari dari anak yang mudah sakit di antaranya adalah paparan dengan lingkungan, struktur dan anatomi organ tubuh, masalah sistem kekebalan tubuh (mekanisme sistem imun yang berlebihan (penderita alergi) atau kekurangan) atau penyakit infeksi yang tidak pernah diobati dengan tuntas. Faktor genetik diduga ikut berperanan dalam gangguan ini. Pada genetik tertentu didapatkan perbedaan pada kerentanan terhadap infeksi. Anak laki-laki lebih sering mengalami gangguan ini.Faktor lingkungan seperti kontak dengan sumber infeksi sangat berpengaruh. Kelompok anak yang mengikuti sekolah prasekolah lebih sering mengalami infeksi 1,5-3 kali dibandingkan dengan anak yang tinggal di rumah. Perokok pasif kemungkinan dua kali lipat untuk terkena infeksi. Jumlah anggota keluarga di rumah meningkatkan terjadinya infeksi. Keluarga dengan jumlah 3 orang hanya didapatkan 4 kali infeksi pertahun sedangkan jumlah keluarga lebih dari 8 didapatkan lebih 8 kali infeksi pertahun.Sering dialami penderita alergiInfeksi berulang juga sering dialami penderita gangguan mekanisme sistem kekebalan tubuh berupa "overactive" sistem kekebalan (alergi) dan "underactive" sistem kekebalan (defisiensi imun). Adanya gangguan tersebut mengakibatkan adanya gangguan sistem imun yang berfungsi menghancurkan jamur, virus dan bakteri.Penderita alergi, khususnya yang mengalami hipersensitif saluran cerna dengan gangguan mual, muntah atau gangguan pencernaan lainnya,  sering mengalami kondisi daya tahan tubuh yang menurun. Penderita alergi terus meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Alergi dapat mengganggu semua organ atau sistem tubuh kita tanpa terkecuali. Berdasarkan mekanisme pertahan tubuh yang dijelaskan sebelumnya, tampaknya gangguan saluran cerna dan asma sering mengganggu mekanisme pertahanan tubuh. Alergi makanan tampaknya ikut berperanan penting dalam dalam gangguan ini.