batuan beku

11
Batuan beku merupakan kumpulan (aggregate) dari bahan yang lebur yang berasal dari selubung bumi (mantel). Sumber panas yang diperlukan untuk meleburkan bahan ini berasal dari dalam bumi, dimana temperatur pada umumnya bertambah dengan 30 C setiap kilometer kedalaman (geothermal gradien). Bahan yang lebur ini, atau magma, adalah larutan yang kompleks, terdiri dari silikat dan air, dan berbagai jenis gas. Magma dapat mencapai permukaan, dikeluarkan (ekstrusi) sebagai lava, dan membeku di dalam bumi disebut batuan beku intrusif dan yang membeku dipermukaan disebut sebagai batuan beku ekstrusif. Komposisi dari magma tergantung pada komposisi batuan yang dileburkan pada saat pembentukan magma. Jenis batuan beku yang terbentuk tergantung dari berbagai faktor diantaranya, komposisi asal dari peleburan magma, kecepatan pendinginan dan reaksi yang terjadi didalam magma ditempat proses pendinginan berlangsung. Pada saat magma mengalami pendinginan akan terjadi kristalisasi dari berbagai mineral utama yang mengikuti suatu urutan atau orde, umumnya dikenal sebagai Seri Reaksi Bowen.

Upload: putri-aprillia

Post on 01-Feb-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: batuan beku

Batuan beku merupakan kumpulan (aggregate) dari bahan yang lebur yang berasal dari selubung bumi (mantel). Sumber panas yang diperlukan untuk meleburkan bahan ini berasal dari dalam bumi, dimana temperatur pada umumnya bertambah dengan 30 C setiap kilometer kedalaman (geothermal gradien). Bahan yang lebur ini, atau magma, adalah larutan yang kompleks, terdiri dari silikat dan air, dan berbagai jenis gas. Magma dapat mencapai permukaan, dikeluarkan (ekstrusi) sebagai lava, dan membeku di dalam bumi disebut batuan beku intrusif dan yang membeku dipermukaan disebut sebagai batuan beku ekstrusif.

Komposisi dari magma tergantung pada komposisi batuan yang dileburkan pada saat pembentukan magma. Jenis batuan beku yang terbentuk tergantung dari berbagai faktor diantaranya, komposisi asal dari peleburan magma, kecepatan pendinginan dan reaksi yang terjadi didalam magma ditempat proses pendinginan berlangsung. Pada saat magma mengalami pendinginan akan terjadi kristalisasi dari berbagai mineral utama yang mengikuti suatu urutan atau orde, umumnya dikenal sebagai Seri Reaksi Bowen.

Seri reaksi memberikan petunjuk pembentukan berbagai jenis batuan beku dan menjelaskan asosiasi dari beberapa mineral.Ditunjukkan bahwa mineral pertama yang terbentuk cenderung mengandung silika rendah. Seri reaksi menerus (continuous) pada plagioklas dimaksudkan bahwa, kristal pertama, plagioklas-Ca (anorthite), menerus bereaksi dengan sisa larutan selama pendinginan

Page 2: batuan beku

berlangsung. Disini terjadi substitusi Sodium (Na) terhadap Kalsium (Ca).

Seri tak-menerus (discontinuous) terdiri dari mineral-mineral feromagnesian (Fe-Mg). Mineral pertama yang terbentuk adalah olivine. Hasil reaksi selanjutnya antara olivine dan sisa larutannya membentuk piroksen (pyroxene). Proses ini berlanjut hingga terbentuk biotite.Apabila magma asal mempunyai kandungan silika rendah dan kandungan besi (Fe) dan magnesium (Mg) tinggi, magma dapat membentuk batuan sebelum seluruh seri reaksi ini terjadi. Batuan yang terbentuk akan kaya Mg dan Fe, yang dikatakan sebagai batuan mafic , dengan mineral utama olivin, piroksen dan plagioklas-Ca. Sebaliknya, larutan yang mengandung Mg dan Fe yang rendah, akan mencapai tahap akhir reaksi, dengan mineral utama felspar, kwarsa dan muskovit, yang dikatakan sebagai batuan felsic atau sialic.

Seri reaksi ini adalah ideal, bahwa perubahan komposisi cairan magma dapat terjadi di alam oleh proses kristalisasi fraksional (fractional crystallization), yaitu pemisahan kristal dari cairan karena pemampatan (settling) atau penyaringan (filtering), juga oleh proses asimilasi (assimilation) dari sebagaian batuan yang terlibat akibat naiknya cairan magma, atau oleh percampuran (mixing) dua magma dari komposisi yang berbeda.

Dasar untuk mengelompokan batuan beku yang terutama adalah kriteria tentang komposisi mineral dan tekstur. Kriteria ini tidak saja berguna untuk pemerian batuan, akan tetapi juga untuk menjelaskan asal kejadian batuan.Banyak sekali klasifikasi yang dapat dipakai, yang penting untuk diketahui untuk kriteria mineralogi adalah ;

Kehadiran Mineral KwarsaKwarsa adalah mineral utama pada batuan felsik, dan merupakan mineral tambahan pada batuan menengah atau mafik.

Komposisi dari FelsparK-Felspar dan Na-Felspar adalah mineral-mineral utama pada batuan felsik, tetapi jarang atau tidak terdapat pada batuan menengah atau mafik. Ca- Plagioklas adalah mineral karakteristik batuan mafik.

Proporsi Mineral Feromagnesia (Fe-Mg)Sebagai batasan umum, batuan mafik kaya akan mineral Fe-Mg, dan batuan felsik kaya akan kwarsa. Olivin umumnya hanya terdapat pada batuan mafik. Piroksen dan amfibol hadir pada batuan mafik sampai menengah. Biotit umumnya terdapat pada batuan menengah sampai felsik.

Page 3: batuan beku

BATUAN INTRUSIF

Jenis Batuan : Batuan Beku BasaWarna : Gelap kehitamanStruktur : MassiveTekstur Granulitas : Fanerik

Derajat kristalisasi : HolokristalinKeseragaman Butir / Kristal : EquigranularBentuk Kristal : Subhedral

Komposisi : Olivin , Piroksen , dan AmphiboleNama : Gabrro

Petrogenesa : Gabbros tersebar secara luas tetapi tidak umum dijumpai di permukaan Bumipermukaan. Terbentuk secara Intrusif dan sebagai uplifted Sectionsdari kerak samudera.

Page 4: batuan beku

Jenis Batuan : Batuan Beku IntermedietWarna : Hitam bintik keputihanStruktur : MassiveTekstur Granulitas : Fanerik

Derajat kristalisasi : HolokristalinKeseragaman Butir / Kristal : InequigranularBentuk Kristal : Anhedral

Komposisi : Hornblende , dan BiotiteNama : Diorite

Petrogenesa : Diorite dapat terbentuk sebagai intrusi atau sebagai dikes dan sill yang lebih kecil. Kebanyakan Diorite terintrusi di sepanjang tepi benua . Dengan sejumlah kecil kuarsa dan alkali feldspar Diorite dapat menjadi Granodiorite . Jika dengan jumlah yang banyak ia akan diklasifikasikan menjadi granite. Kristal yang besar menandakan magma mengalami pendinginan secara perlahan.

Page 5: batuan beku

Jenis Batuan : Batuan Beku AsamWarna : Abu putih kehitamanStruktur : MassiveTekstur Granulitas : Fanerik

Derajat kristalisasi : HolokristalinKeseragaman Butir / Kristal : EquigranularBentuk Kristal : Subhedral

Komposisi : Kuarsa dan OrtoklasNama : Granodiorite

Petrogenesa : Granodiorite memiliki kesamaan tekstur yang mirip dengan Granite. Terdapat banyak plagioklas secara umum membuat Granodiorite terlihat lebih gelap dari Granite. Volcanic equivalen dari Granodiorite adalah Dacite. Proses pembekuan magma berlangsung dengan baik dilihat dari keseragaman butir equigranular.

Jenis Batuan : Batuan Beku AsamWarna : Coklat putih kehitamanStruktur : MassiveTekstur Granulitas : Fanerik

Derajat kristalisasi : HolokristalinKeseragaman Butir / Kristal : InequigranularBentuk Kristal : Anhedral

Komposisi : Hornblende, dan FeldsparNama : Granite

Petrogenesa : Granite mengkristal dari magma kaya Si yang ber mil-mil jauhnya di dalam permukaan Bumi. Banyak deposit mineral yang terbentuk dekat dengan badan Granite yang sedang mengkristal berasal dari larutan hidrotermal yang dikeluarkan badan tersebut. Kristal yang besar menandakan magma mengalami pendinginan secara perlahan . Granulitas Fanerik terbentuk di dalam Bumi / Plutonik .

Page 6: batuan beku

BATUAN EKSTRUSIF

Jenis Batuan : Batuan Beku BasaWarna : Hitam hingga kehijauan atau kecoklatanStruktur : MassiveTekstur Granulitas : Afanitik

Derajat kristalisasi : HipokristalinKeseragaman Butir / Kristal : EquigranularBentuk Kristal : Anhedral

Komposisi : Olivin , Piroksen , dan AmphiboleNama : Basalt

Petrogenesa : Lantai samudera sebagian besar terdiri dari Basalt. Basalt dapat membentuk Pulau Volcanic jika dierupsi oleh gunung api di basin samudra. Terlihat butir yang halus menunjukan bahwa magma megalami pendinginan yang cepat sehingga kristal-kristal besar tidak sempat terbentuk.

Page 7: batuan beku

Jenis Batuan : Batuan Beku IntermedietWarna : Abu abu gelap hingga terangStruktur : MassiveTekstur Granulitas : Afanitik

Derajat kristalisasi : HipokristalinKeseragaman Butir / Kristal : InequigranularBentuk Kristal : Anhedral

Komposisi : Plagioklas feldspar , piroksen ,dan biotiteNama : Andesit

Petrogenesa : Terbentuk dari Magma berkadar silika intermidiet.Volcanic equivalen dari Andesite yaitu Diorite. Andesite umumnya ditemukan Interbedded dengan debu vulkanif dan tuff. Granulitas Afanitik memnandakan magma belum sempat terkristalisasi dengan sempurna sehingga menghasilkan kristal kristal halus.

Page 8: batuan beku

Jenis Batuan : Batuan Beku AsamWarna : Abu abu kecoklatanStruktur : MassiveTekstur Granulitas : Afanitik

Derajat kristalisasi : HipokristalinKeseragaman Butir / Kristal : InequigranularBentuk Kristal : Anhedral

Komposisi : Kuarsa , plagioklas , biotite , hornblende dan piroksenNama : Dacite

Petrogenesa : Terbentuk dari ekstrusi Magma berkadar silika intermidiet.Volcanic equivalen dari Dacite yaitu Granodiorite.Disepanjang Pinggiran benua, magma Dacite terbentuk di area dimana kerak samudera tenggelam di bawah kerak benua. Granulitas Afanitik memnandakan magma belum sempat terkristalisasi dengan sempurna sehingga menghasilkan kristal kristal halus.

Page 9: batuan beku

Jenis Batuan : Batuan Beku AsamWarna : coklat keabuanStruktur : MassiveTekstur Granulitas : Afanitik

Derajat kristalisasi : HipokristalinKeseragaman Butir / Kristal : InequigranularBentuk Kristal : Anhedral

Komposisi : Kuarsa , natrium feldspar , biotite , piroksen , plagioklas ,dan amphibole.Nama : Rhyolite

Petrogenesa : Terbentuk dari ekstrusi Magma berkadar silika tinggi. Ukuran butir yang kecil menandakan bahwa kristalisasi telah terjadi sebelum lava mengalir ke permukaan. Rhyolite secara khusus tersingkap pada interior dan pinggiran dari benua.