identifikasi batuan beku

13
1 Deskripsi Batuan Beku 1. Warna Warna segar batuan beku dapat bervariasi, dari hitam, abu-abu sampai putih cerah. Warna ini sangat dipengaruhi oleh komposisi meneral penyusun batuannya(rock forming minerals). Apabila terjadi pencampuran antara mineral gelap dengan terang maka warna batuan beku dapat hitam berbintik- bintik putih, abu-abu bercak putih, atau putih bercak hitam, tergantung warna mineral mana yang dominan. 2. Tekstur Tekstur didefinisikan sebagai keadaan atau hubungan yang erat antar mineral-mineral sebagai bagian dari batuan dan antara mineral-mineral dengan massa gelas yang membentuk massa dasar dari batuan. Pada umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu: 1. Fanerik Suatu batuan dikatakan memiliki tekstur fanerik jika kristalnya dapat dilihat jelas dengan mata biasa. Kristal jenis fanerik ini dapat dibedakan menjadi: Halus (fine), ukuran diameter butir kurang dari 1 mm. Sedang (medium), ukuran diameter butir antara 1 – 5 mm. Kasar (coarse), ukuran diameter butir antara 5 – 30 mm. Sangat kasar (very coarse), ukuran diameter butir lebih dari 30 mm. 2. Afanitik Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak dapat dibedakan dengan mata biasa sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur afanitik dapat tersusun Sekolah Tinggi Teknologi Nasional | Deskripsi Batuan Beku

Upload: muhammad-hidayat

Post on 03-Aug-2015

336 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

By : Muhammad Hidayat STTNAS 2012

TRANSCRIPT

Page 1: identifikasi batuan beku

1

Deskripsi Batuan Beku

1. Warna

Warna segar batuan beku dapat bervariasi, dari hitam, abu-abu sampai putih cerah. Warna ini sangat dipengaruhi oleh komposisi meneral penyusun batuannya(rock forming minerals). Apabila terjadi pencampuran antara mineral gelap dengan terang maka warna batuan beku dapat hitam berbintik-bintik putih, abu-abu bercak putih, atau putih bercak hitam, tergantung warna mineral mana yang dominan.

2. Tekstur

Tekstur didefinisikan sebagai keadaan atau hubungan yang erat antar mineral-mineral sebagai bagian dari batuan dan antara mineral-mineral dengan massa gelas yang membentuk massa dasar dari batuan. Pada umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu:

1. Fanerik

Suatu batuan dikatakan memiliki tekstur fanerik jika kristalnya dapat dilihat jelas dengan mata biasa. Kristal jenis fanerik ini dapat dibedakan menjadi:

Halus (fine), ukuran diameter butir kurang dari 1 mm. Sedang (medium), ukuran diameter butir antara 1 – 5 mm. Kasar (coarse), ukuran diameter butir antara 5 – 30 mm. Sangat kasar (very coarse), ukuran diameter butir lebih dari 30 mm.

2. Afanitik

Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak dapat dibedakan dengan mata biasa sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur afanitik dapat tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya. Dalam analisa mikroskopis dapat dibedakan:

Mikrokristalin, ukuran butiran sekitar 0,1 – 0,01 mm. Kriptokristalin, Ukuran butiran berkisar antara 0,01 – 0,002 mm. Holohialin, apabila batuan beku tersusun oleh gelas.

|

Page 2: identifikasi batuan beku

2

3. Struktur

Struktur adalah kenampakan batuan secara makro yang meliputi kedudukan lapisan yang jelas/umum dari lapisan batuan. Struktur yang dapat dilihat pada contoh-contoh batuan(hand speciment sample), yaitu:

Masif, yaitu apabila tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas (tidak menunjukkan adanya lubang-lubang) dan tidak menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam tubuh batuan beku.

Vesikuler, yaitu struktur yang berlubang-lubang yang disebabkan oleh keluarnya gas pada waktu pembekuan magma. Lubang-lubang tersebut menunjukkan arah yang teratur.

Skoria, yaitu struktur yang sama dengan struktur vesikuler tetapi lubang-lubangnya besar dan menunjukkan arah yang tidak teratur.

Amigdaloidal, yaitu struktur dimana lubang-lubang gas telah terisi oleh mineral-mineral sekunder, biasanya mineral silikat atau karbonat.

Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya fragmen/pecahan batuan lain yang masuk dalam batuan yang mengintrusi.

4. Komposisi Mineral

A. Mineral Primer

Adalah mineral yang terbentuk langsung dari pembekuan magma, dalam jumlah yang melimpah sehingga kehadirannya sangat menentukan nama batuan beku. berdasarkan warnanya dibagi menjadi 2:

Mineral felsik, yaitu mineral yang berwarna terang, terutama terdiri dari mineral kwarsa, feldspar, feldspatoid dan muskovit.

Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarna gelap, terutama biotit, piroksen, amphibol dan olivin.

B. Mineral Sekunder

Adalah mineral hasil ubahan dari mineral primer, baik karena pelapka, reaksi hidrothermal, atau metamorfisme. Jadi tidak terbentuk langsung dari pembekuan magma. Namun begitu keberadaannya melimpah, dapat mempengaruhi penamaan batuan. Contohnya: kalsit, klorit, limonit, mineral lempung.

C. Mineral Aksesoris

Adalah mineral yang terbentuk langsung dari pembekuan magma namun jumlahnya sangat sedikit sekali, sehingga tidak mempengaruhi penamaan betuan. Contohnya: Kromit, magnetit, ilmenit, rutil, dan zirkon.

|

Page 3: identifikasi batuan beku

3

Batuan Beku Asam

Warna : Putih bintik hitam

Tekstur : Fanerik

Struktur : Massif

Komposisi : (Felsik)

Kalsit (15%)

Plagioklas (20%)

Kuarsa (20%)

Alkali Feldspar (35%)

Hornblende (10%)

Ciri khas : Umumnya bersifat masif dan keras, Berwarna abu-abu berbintik

hijau dan hitam.

Jenis Batuan : Batuan beku asam

Nama Batuan : Granite

Petrogenesa : Granite adalah batuan beku plutonik, yang terjadi dari hasil

pembekuan magma berkomposisi asam pada kedalaman tertentu

dari permukaan bumi.

|

Page 4: identifikasi batuan beku

4

Warna : Putih Kecoklatan

Tekstur : Afanitik

Struktur : Massif

Komposisi : (Felsik)

Ortoklas

Kuarsa

Ciri khas : Di anggap berasid apabila kandungan silikanya melebihi 66%.

Jenis Batuan : Batuan beku asam

Nama Batuan : Riolit

Petrogenesa : Riolit terbentuk dari pembekuan magma di dalam kerak bumi yang

lazimnya dari letupan gunung berapi, yang terbentuk daripada

pembekuan magma di luar permukaan bumi.

|

Page 5: identifikasi batuan beku

5

Batuan Beku Intermediet

Warna : Abu-abu

Tekstur : Fanerik

Struktur : Massif

Komposisi : (Intermediet)

Biotit (37%)

Plagioklas (35%)

Kuarsa (10%)

Muskovit (15%)

Alkali Feldspar (3%)

Ciri khas : Biasanya di gunakan untuk bahan pembuatan karya seni. Diorite

adalah batuan beku yang langka.

Jenis Batuan : Batuan beku intermediet

Nama Batuan : Diorit

Petrogenesa : Merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang

terbentuk dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic

pada suatu subduction zone.

|

Page 6: identifikasi batuan beku

6

Warna : Abu-abu cerah

Tekstur : Afanitik

Struktur : Massif

Komposisi : (Intermediet)

Hornblende

Feldspar

Ciri khas : Memiliki warna abu-abu cerah dengan bintik-bintik hitam, biasanya

di gunakan untuk kerajinan.

Jenis Batuan : Batuan beku intermediet

Nama Batuan : Andesite

Petrogenesa : Andesite berasal dari Magma yang biasanya meletus dari

stratovolcanoes pada lahar tebal yang mengalir, beberapa

diantaranya penyebarannya dapat mencapai beberapa kilometer.

|

Page 7: identifikasi batuan beku

7

Batuan Beku Basa

Warna : Gelap/Kehitaman

Tekstur : Fanerik

Struktur : Massif

Komposisi : (Mafik)

Olivin

Piroksin

Amphibol

Ciri khas : Bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik, terdiri atas mineral

gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan mineral hitam.

Jenis Batuan : Batuan beku basa

Nama Batuan : Gabbro

Petrogenesa : Mengacu pada sekelompok besar gelap, kasar, batuan intrusi beku

mafik kimia setara dengan basalt. Batu-batu yang plutonik,

terbentuk ketika magma cair terperangkap di bawah permukaan

bumi dan mendingin menjadi massa kristal.

|

Page 8: identifikasi batuan beku

8

Warna : Coklat kehitaman

Tekstur : Afanitik

Struktur : Massif

Komposisi : (Mafik)

Olivin

Piroksin

Amphibol

Ciri khas : Bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik, terdiri atas mineral

gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan mineral hitam.

Jenis Batuan : Batuan beku basa

Nama Batuan : Basalt

Petrogenesa : Basalt adalah batuan beku vulkanik, yang terjadi dari hasil

pembekuan magma berkomposisi basa di permukaan atau dekat

permukaan bumi.

|

Page 9: identifikasi batuan beku

9

Batuan Beku Ultra Basa

Warna : Hijau kehitaman

Tekstur : Fanerik

Struktur : Massif

Komposisi :

Plagioklas-Ca (10%)

Olivin (80%)

Piroksen (10%)

Ciri khas : Peridote merupakan variasi permata olivine terbaik yang kita kenal.

Jenis Batuan : Batuan beku ultra basa

Nama Batuan : Peridotit

Petrogenesa : Peridotit adalah batuan beku ultra basa Plutonik, yang terjadi dari

hasil pembekuan magma berkomposisi Ultra basa pada kedalaman

tertentu dari permukaan bumi.

|

Page 10: identifikasi batuan beku

10

Warna : Abu-abu

Tekstur : Fanerik

Struktur : Massif

Komposisi : (Intermediet)

Amphibol

Feldspar

Ciri khas : Berwarna keabu-abuan agak kehijauan dengan tekstur yang

permukaan yang kasar.

Jenis Batuan : Batuan beku ultra basa

Nama Batuan : Komatite

Petrogenesa : Merupakan jenis ultrabasa yang diturunkan batuan vulkanik.

Komatiite bernama untuk wilayah jenisnya di sepanjang Sungai

Komati di Afrika Selatan.

|