batuan beku

4
Batuan beku terbentuk dan magma yang mendingin menjadi padat. Secara umum ciri-ciri batuan beku adalah homogen dan kompak. tidak ada pelapisan, dan tidak mengandung fosil. Batuan beku dibedakan menjadi dua kelompok. yaltu berdasarkan tempat pembekuannya dan berdasarkan mineral penyusunnya. a. Berdasarkan Tempat Pembekuan Berdasarkan tempat pembekuannya, terdapat tiga Jenis batuan beku, yaitu batuan beku dalam, batuan beku korok (gang), dan batuan beku luar. 1) batuan beku dalam Batuan beku dalam terbentuk jauh di bawah permukaan bumi, yaltu pada kedalaman 15-50 km. Batuan beku dalam hanya terdiri dari kristal saja. Karena tempat pembekuannya dekat dengan astenosfer, pendinginan magmanya berlangsung sangat lambat sehingga menghasilkan batuan atau kristal yang besar-besar dan berbutir kasar. Batuan beku dalam disebut juga batuan plutonis. Contoh: a) Granit yang mengandung kuarsa, feldspar dan mika dengan tekstur rata. b) Gabbro yang di dalamnya terdapat mineral berwarna gelap. 2) Batuan beku Korok (Gang) Batuan beku korok terbentuk di daerah korok atau celah kerak bumi sebelum magma sampai ke permukaan bumi. Proses pembekuan magma berlangsung agak cepat sehingga membentuk batuan yang mempunyal krlstal yang besar, kecil, dan bahkan ada yang tidak mengkristal misalnya bahan amorf. Misalnya, magma yang mempunyai susunan granit dan membeku di dalam gang akan membentuk batuan beku yang disebut

Upload: yuri-syahwirawan

Post on 09-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

batuan beku

TRANSCRIPT

Page 1: Batuan beku

Batuan beku terbentuk dan magma yang mendingin menjadi padat. Secara umum ciri-ciri batuan beku adalah homogen dan kompak. tidak ada pelapisan, dan tidak mengandung fosil.

Batuan beku dibedakan menjadi dua kelompok. yaltu berdasarkan tempat pembekuannya dan berdasarkan mineral penyusunnya.

a. Berdasarkan Tempat Pembekuan

Berdasarkan tempat pembekuannya, terdapat tiga Jenis batuan beku, yaitu batuan beku dalam, batuan beku korok (gang), dan batuan beku luar.

1) batuan beku dalam

Batuan beku dalam terbentuk jauh di bawah permukaan bumi, yaltu pada kedalaman 15-50 km. Batuan beku dalam hanya terdiri dari kristal saja. Karena tempat pembekuannya dekat dengan astenosfer, pendinginan magmanya berlangsung sangat lambat sehingga menghasilkan batuan atau kristal yang besar-besar dan berbutir kasar. Batuan beku dalam disebut juga batuan plutonis.

Contoh:

a) Granit yang mengandung kuarsa, feldspar dan mika dengan tekstur rata.

b) Gabbro yang di dalamnya terdapat mineral berwarna gelap.

2) Batuan beku Korok (Gang)

Batuan beku korok terbentuk di daerah korok atau celah kerak bumi sebelum magma sampai ke permukaan bumi. Proses pembekuan magma berlangsung agak cepat sehingga membentuk batuan yang mempunyal krlstal yang besar, kecil, dan bahkan ada yang tidak mengkristal misalnya bahan amorf. Misalnya, magma yang mempunyai susunan granit dan membeku di dalam gang akan membentuk batuan beku yang disebut porfiri granit (granit fosfir). Batuan beku korok sering juga disebut batuan terobosan.

3) batuan beku luar

Batuan beku luar (efusif) atau disebut juga batuan lelehan. Batuan ini proses membekunya terjadi di permukaan bumi. Magma yang keluar ke permukaan bumi mengalami proses pendinginan dan pembekuan yang sangat cepat. Oleh karena itu, butirannya halus dan tidak terbentuk kristal-kristal batuan.

Page 2: Batuan beku

Contoh:

a) Batu apung yang mengandung rongga-rongga gas.

b) Obsidian atau batu kaca yang bersinar dan berwarna hitam, abu-abu, kuning, atau cokiat.

b. Berdasarkan Mineral Penyusun

Berdasarkan mineral penyusunnya, terdapat dua Jenis batuan beku, yaltu batuan beku mineral ringan dan batuan beku mineral berat.

1) batuan beku mineral ringan

Batuan beku mineral ringan tersusun atas mineral-mineral ringan yang blasanya berwarna terang, mudah pecah, dan banyak mengandung silikat. Oleh karena itu. Termasuk batuan yang bersifat asam.

2) batuan beku mineral berat

Batuan beku mineral berat tersusun atas mineral-mineral berat yang biasanya berwarna gelap, tidak mudah pecah, dan kandungan silikatnya sedikit. Oleh karena Itu, Termasuk batuan yang bersifat basa.

3. Batuan Malihan (Metamorf)

Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik fisik maupun kimiawinya. Oleh karena itu, batuan tersebut menjadi berbeda dan batuan induknya. Proses perubahan batuan dipengaruhi oleh suhu yang tinggl, tekanan yang tinggi dan waktu yang lama.

Batuan metamorf dibedakan menjadi tiga, yaltu metamorf kontak (metamorf termal). metamorf dinamo (metamorf kinetik). dan metamorf pneumatolttis kontak.

a. Metamorf Kontak

Batuan metamorf kontak terbentuk karena pengaruh Intrusi magma yang suhunya sangat tinggi. Suhu yang sangat tinggl tersebut dikarenakan letaknya dekat dengan magma. misalnya di sekitar batuan Intrusi. Contohnya batolit, lakolit, stock, sill dan dike. Makin jauh dari intrusi makin berkurang derajat metamorfosisnya, Hal itu karena temperatur yang makin rendah.

Pada zona metamorfosis banyak dltemui mineral-mineral bahan galian yang letaknya relatif teratur menurut jauhnya dari batuan intrusi. Mineral-mineral bahan galian yang terbentuk melalui proses metamorfosis antara lain besi, timah, tembaga dan zink (seng) dihasilkan dari batuan limestone dan calcareous shale.

Page 3: Batuan beku

b. Metamorf Dinamo

Batuan metamorf dinamo terbentuk karena pengaruh tekanan yang sangat tinggi, waktu yang sangat lama, dan dihasilkan dalam proses pembentukan kulit bumi karena tenaga endogen. Batuan metamorf dinamo pada umumnya terjadi di bagian atas kerak bumi. Adanya tekanan dan arah yang berlawanan menyebabkan antara lain perubahan butiran mineral menjadi pipih dan ada yang mengkrlstal kembali.

Pada jenis batuan metamorf dinamo ini batuan sedimen berubah menjadi batuan hablur, misalnya gneiss, sabak, dan serpih.

c. Metamorf Pneumatolitis Kontak

Batuan metamorf pneumatolitis kontak terbentuk karena pengaruh gas-gas dari magma. Pengaruh gas panas pada mineral batuan menyebabkan perubahan komposisi kimiawi mineral tersebut. Contoh batuan metamorf pneumatolitis kontak adalah kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin (sejenis permata).

Pengetahuan tentang batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf beserta proses pembentukannya menunjukkan adanya hubungan di antaranya. Hubungan tersebut bahkan dapat menggambarkan suatu skema daur batuan, Diawali dari magma yang membeku menjadi batuan beku, selanjutnya mengalami pelapukan dan erosi, Mengalami pengendapan, menjadi batuan sedimen dan kemudian berubah bentuk menjadi batuan metamorf. Banyak ahii geologi berpendapat bahwa kemungklnan besar batuan sedimen atau batuan-batuan lain yang telah ada dapat berubah kembali menjadi magma. Magma menjadi awal dalam mekanisme daur batuan karena pada mulanya bumi merupakan magma. Mekanisme daur batuan dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) Magma mengalami proses pendinginan sehingga terjadi kristalisasl. seianjutnya membentuk batuan beku.

2) Batuan beku mengaiaml pelapukan dan erosi, terangkut dalam bentuk larutan atau bukan larutan, selanjutnya diendapkan sampai terjadi proses sedimentasi Yang membentuk batuan sedimen. Namun ada pula yang langsung mengaiami perubahan bentuk menjadi batuan metamorf (malihan).

3) Batuan sedimen dapat mengalami perubahan bentuk baik secara kontak, dynamo, maupun hidrotermik menjadi batuan metamorf.

4) Batuan metamorf yang mencapai lapisan bumi (mendekati astenosfer) dapat berubah lagi menjadi magma atau adanya magma baru yang menjadi batuan beku lagi. Demikian daur ini berjalan seterusnya.