batuan beku

19
Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta NGLANGGRAN Petrologi Batuan Beku Batuan beku yaitu batuan hasil kristalisasi magma ataupun merupakan kumpulan agregat mineral yang saling interloking. Tempat-tempat terbentuknya batuan beku terbagi 4 yaitu: 1. MOR ( Mid Oceanic Ridge) 2. Zona Subduksi 3. Hotspot Oceanic 4. Continental rift 1. MOR, merupakan hasil dari lempeng yang saling menjauh (divergen) yaitu lempeng samudra dengan lempeng samudra. Magma yang dihasilkan bersifat basa biasanya terdiri dari basalt. 2. Zona Subduksi hari dari lempeng yang saling mendekat, bertabrakan (konvergen) terjadi antara lempeng benua dengan lempeng samudra. Magma yang dihasilkan bersifat intermediet biasanya terdiri dari andesit. 3. Hotspot Oceanic merupakan hasil dari letusan magma akibat adanya rekahan, dan karena magma bersifat mobile maka mencari zona lemah untuk keluar ke permukaan. Magma yang dihasilkan bersifat basa biasanya terdiri dari basalt. 4. Continental rift merupakan tempat keluarnya magma pada zona lemah yang terdapat di lempeng benua. Magma yang dihasilkan bersifat asam yaitu terdiri dari granit. Evolusi magma dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Hibridisasi, pembentukan magma baru karena percampuran dua magma yang berlainan jenis 2. Sinteksis, proses pembentukan magma baru karena proses asimilasi dengan batuan samping atau terlarutnya batuan asal kedalam magma.

Upload: aulia-kurnia-hady

Post on 03-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BATUAN BEKU

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

PetrologiBatuan Beku

Batuan beku yaitu batuan hasil kristalisasi magma ataupun merupakan kumpulan agregat mineral yang saling interloking. Tempat-tempat terbentuknya batuan beku terbagi 4 yaitu:

1. MOR ( Mid Oceanic Ridge)2. Zona Subduksi3. Hotspot Oceanic4. Continental rift

1. MOR, merupakan hasil dari lempeng yang saling menjauh (divergen) yaitu lempeng samudra dengan lempeng samudra. Magma yang dihasilkan bersifat basa biasanya terdiri dari basalt.

2. Zona Subduksi hari dari lempeng yang saling mendekat, bertabrakan (konvergen) terjadi antara lempeng benua dengan lempeng samudra. Magma yang dihasilkan bersifat intermediet biasanya terdiri dari andesit.

3. Hotspot Oceanic merupakan hasil dari letusan magma akibat adanya rekahan, dan karena magma bersifat mobile maka mencari zona lemah untuk keluar ke permukaan. Magma yang dihasilkan bersifat basa biasanya terdiri dari basalt.

4. Continental rift merupakan tempat keluarnya magma pada zona lemah yang terdapat di lempeng benua. Magma yang dihasilkan bersifat asam yaitu terdiri dari granit.

Evolusi magma dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Hibridisasi, pembentukan magma baru karena percampuran dua magma yang berlainan jenis

2. Sinteksis, proses pembentukan magma baru karena proses asimilasi dengan batuan samping atau terlarutnya batuan asal kedalam magma.

3. Anateksis, pembentukan magma pada peleburan batuan pada kedalaman yang dalam.

Differensiasi magma, yaitu semua proses yang merubah magmadari keadaan awal yang homogen dalam skala besar menjadi masa batuan yang berkomposisi bervariasi. Proses-proses differensiasi magma meliputi:

a. Fragsinasi, pemisahan kristal dari larutan magma, karena proses kristalisasi yang berjalan tidak seimbang.

b. Crystal setling, pengendapan kristal oleh gravitasi dari kristal-kristal berat Ca, Mg, Fe, yang memperkaya magma pada bagian dasar waduk.

c. Liquid immisibility, larutan magma yang mempunyai suhu rendah akan pecah menjadi larutan yang masing-masing akan membeku membentuk bahan yang heterogen.

d. Crystal Flotation, pengendapan kristal ringan dari sodium (Na) dan potasium (K) yang akan memperkaya magma pada bagian atas waduk

Page 2: BATUAN BEKU

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

e. Vesiculation, proses dimana magma mengandung komponen seperti CO2, SO2,S2,Cl2, H2O sewaktu naik kepermukaan membentuk gelembung gas dan membawa serta komponen volatil sodium (Na) dan potasium (K).

f. Diffussion, bercampurnya batuan dinding dengan magma didalam waduk magma secara lateral.

Page 3: BATUAN BEKU

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

DESKRIPSI BATUAN BEKU

Jenis batuan : a. batuan beku asam yaitu batuan beku yang mengandung lebih dari 66% SiO2. Plutonik dan Vulkanik.

b. batuan beku intermediet yaitu batuan beku yang mengandung 52-66% SiO2. Plutonik dan Vulkanik.

c. batuan beku basa yaitu batuan beku yang mengandung 45-52% SiO2. Plutonik dan Vulkanik.

d. batuan beku ultrabasa yaitu batuan beku yang mengandung <45% SiO2. Plutonik.

Plutonik hanya masa dasar kristal dan permukaannya kasarVulkanik terdapat masa gelas dan masa kristal, serta mempunyai permukaan yang halus, biasanya memiliki lubang-lubang gas.Warna batuan : a. Felsic, terang kya SiO2

b. mafic, gelap kaya fe, mg.Struktur : Masif, Jointing, Vesikuler, amigdaloidal, xenolith, autobreccia, dll.Tekstur : a. Derajat Kristalisasi

- Holokristalin, seluruhnya terdiri dari masa dasar kristal

- Hipokristalin, terdiri dari masa dasar kristal dan masa dasar gelas

- Holohyalin, seluruhnya terdiri dari masa dasar gelasb. Granularitas

- afanitik, mineralnya tidak dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang, atau hanya dapat dengan menggunakan mikroskopis.- fanerik, mineralnya dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang sekalipun.

c. Kemas- Bentuk Kristal

* Euhedral, apabila bidang kristalnya sempurna* Subhedral, apabila sebagian bidang kristal tidak kelihatan lagi.* Anhedral, apabila mineral tidak mempunyai bidang kristal asli.

- Relasi* Equigranular, apabila memiliki ukuran kristal yang relatif seragam. Panidiomorfik, Hipiodiomorfik, Allotiomorfik* Inequigranular, apabila memiliki ukuran kristal yang tidak seragam. Porfiritik dan Vitroverik.

Tekstur Khusus merupakan refleksi dari proses yang dialami batuan pada saat kristalisasi magma, yang dimiliki oleh batuan-batuan tertentu.

Diabasik : plagioklas radier terhadap piroksen seperti parutan kelapa. Intergranular : ruang plagioklas diisi oleh mineral mafic. Intersetral : ruang plagioklas diisi oleh masa dasar gelas, mineral sekunder, tambahan. Ophitic : plagioklas terdapat didalam olivin atau piroksen, piroksen lebih besar. Grafik : percampuran antara ortoklas dengan kuarsa, kuarsa runcing-runcing.

Page 4: BATUAN BEKU

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

Mirmekit : grafik yang kuarsanya seperti cacing. Poikilitik : Kristal tunggal berukuran kasar melingkupi butiran kristal lain yang cukup

melimpah, seperti inklusi tapi melimpah. Misalnya butiran memanjang plagioklas terlingkupi oleh K felspar.

Korona : Tekstur di mana mineral yang lebih awal dikelilingi/dilingkupi butiran memanjang kristal yang lain yang radial/menyebar, Disebabkan oleh pelarutan pada post magmatic reaction antara dua mineral yang berdekatan.

Phertitik : pertumbuhan bersama antara K-Feldspar dalam plagioklas asam Feldspar lebih besar.

Trachitik, KF dan plagioklas menunjukkan pola kesejajaran.

Komposisi Mineral :

Mineral Utama, yaitu mineral yang terbentuk pada saat proses pembekuan magma, merupakan dasar pembentukan dasar batuan beku.

Mineral Mafic, mineral yang berwarna gelap karena dominan mengandung Fe dan Mg. Terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu : Kelompok olivin:

1. Forsterit (Mg2SiO4)2. Fayalite (Fe2SiO4)3. Monticellite (CaMgSi04)4. Tephroite (Mn2SiO4) 5. Liebenbergite (Ni2SiO4) 6. Co-olivine (CO2SiO4) 7. Ca-olivine (Ca2SiO4) 8. Kirschsteinite (CaFeSiO4) 9. Glaucochroite (CaMnSiO4)

Kelompok Piroksen:1. Clinopiroksen

a. Aegirine (Sodium Iron Silicate) b. Augite (Calcium Sodium Magnesium Iron Aluminium Silicate) c. Clinoenstatite (Magnesium Silicate) d. Diopside (Calcium Magnesium Silicate, CaMgSi2O6) e. Esseneite (Calcium Iron Aluminium Silicate) f. Hedenbergite (Calcium Iron Silicate) g. Jadeite (Sodium Aluminium Silicate) h. Jervisite (Sodium Calcium Iron Scandium Magnesium Silicate) i. Johannsenite (Calcium Manganese Silicate) j. Kanoite (Manganese Magnesium Silicate) k. Kosmochlor (Sodium Chromium Silicate) l. Namansilite (Sodium Manganese Silicate)

Page 5: BATUAN BEKU

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

m. Natalyite (Sodium Vanadium Chromium Silicate) n. Omphacite (Calcium Sodium Magnesium Iron Aluminium Silicate) o. Petedunnite (Calcium Zinc Manganese Iron Magnesium Silicate)

2. Orthopiroksena. Hypersthene (Magnesium Iron Silicate) b. Donpeacorite, (MgMn)MgSi2O6 c. Enstatite, Mg2Si2O6 d. Ferrosilite, Fe2Si2O6 e. Nchwaningite (Hydrated Manganese Silicate)

Kelompok Amphibole:1. Orthorhombic series 2. Anthophyllite (Mg,Fe)7Si8O22(OH)2 3. Monoclinic series 4. Tremolite Ca2Mg5Si8O22(OH)2 5. Actinolite Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2 6. Cummingtonite Fe2Mg5Si8O22(OH)2 7. Grunerite Fe7Si8O22(OH)2 8. Hornblende Ca2(Mg,Fe,Al)5(Al,Si)8O22(OH)2 9. Glaucophane Na2(Mg,Fe)3Al2Si8O22(OH)2 10. Riebeckite Na2Fe2+

3Fe3+2Si8O22(OH)2

11. Arfvedsonite Na3Fe2+4Fe3+Si8O22(OH)2

12. Crocidolite Na2Fe2+3Fe3+

2Si8O22(OH)2 13. Richterite Na2Ca(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2 14. Pargasite NaCa2Mg3Fe2+Si6Al3O22(OH)2

Kelompok Mika:1. Biotit K(Mg,Fe)3(AlSiO3O10)(OH,F)2

2. Plogopit

Mineral felsic, mineral yang berwarna terang, terbagi juga menjadi beberapa kelompok yaitu:Kelompok kuarsa

a. Trimidit SiO2

b. Kristobalit SiO2

Kelompok Feldspar1. Plagioklas

Anortit, bitownit, labradorit, andesin, oligoklas, albit2. K. Feldspar

a. Ortoklas KAlSi3O8

b. Anortoklasc. Sanidin (K,Na)AlSi3O8

Page 6: BATUAN BEKU

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

d. Adulariae. Mikroklin K AlSi3O8

Kelompok Feldspatoida. Leusit K AlSi2O6

b. Nefelin (Na,K) AlSiO4

c. Kankrinit (Na,K)6-8Al6Si6O24.(CO3)1-2.2H2Od. Sodalit Na8Al6Si6O24Cl2e. Hauinf. Melilit

Kelompok Mika:Muskovite K Al2(AlSi3O10)(OH,F)2

Mineral Sekunder, mineral yang terbentuk akibat ubahan dari mineral utama, dapat dari hasil metamorfisme, hidrotermal, maupun pelapukan. Terdiri dari beberapa kelompok besar yaitu :

Kelompok Kalsit :a. Kalsit (CaCo3)b. Dolomit c. Siderit (FeCO3)d. Magnesit (MgCo3)Kelompok Serpentin:a. Antigoritb. KrisotilKelompok Klorit:a. Proktorb. Peninc. TalkKelompok Kaolin:a. Kaolin Al2O3.2SiO2.H2Ob. Hallosin

Mineral Accesory, yaitu mineral yang terbentuk bersamaan proses pembekuan magma, hanya saja mineral ini dalam jumlah yang sangat sedikit. Contoh Apatit, Beryl, Flourit, Spinel, Turmalin, Zircon, Magnetit, Ilmenit, dll.

a. Sulfida : pirit, sfalerit, asenopirit, pirotit, kalkopirit, molidenitb. Oksida : korondum, uraninit, ilminet, rutil, kasiteritc. Oksida ganda : spinel, magnetit, kromit, perovskitd. Unsur Tunggal : Emas, Sulfur.

Page 7: BATUAN BEKU

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

CONTOH BATUAN BEKU ASAMJenis Batuan : Batuan beku Asam VulkanikWarna: CoklatStruktur : MasifTekstur : -D.Kristalisasi :Hipokristalin

-D.Granularitas : Afanitik-Fanerik Sedang

-Kemas : - Bentuk Kristal : Euhedral-Subhedral- Relasi: Inequigranular Vitroverik

Komposisi Mineral: Plagioklas 60%, Kuarsa 12%, K.Feldspar 12%, Masa Gelas 10%, Biotit 6%Nama Batuan : Dasit

Jenis batuan: Batuan Beku Asam PlutonikWarna: HitamStruktur: MasifTekstur: -D.Kristalisasi: Holokristalin

-D.Granularitas: Fanerik kasar-Kemas: -bentuk kristal:

Euhedral-Relasi:

Equigranular Panidiomorfik GKomposisi Mineral: Plagioklas 40%, Biotit 35%, K.Feldspar 10%, Kuarsa 15%

Nama Batuan: granodiorit

Jenis Batuan: Batuan Beku Asam PlutonikWarna: PutihStruktur: Masif Tekstur: -D.kristalisasi: Holokristalin

-D.granularitas: Fanerik Sedang-Kemas: -Bentuk Kristal: subhedral

-Relasi: Equigranular Hipiodiomorfik GKomposisi Mineral: K.Feldspar 45%, Biotit 30%, Plagioklas 10%, Kuarsa 15%Nama Batuan: granit

Page 8: BATUAN BEKU

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

CONTOH BATUAN BEKU INTERMEDIET

Jenis Batuan: Batuan Beku Intermediet PlutonikWarna: Abu-abuStruktur: MasifTekstur: -D.Kristalisasi: Holokristalin

-D.Granularitas: Fanerik Sedang-Kasar-Kemas: -Bentuk Kristal: Subhedral

-Relasi: Inequigranular PorfiritikKomposisi Mineral: Plagioklas 50%, Hornblende 35%, K.Feldspar 10%, kuarsa 5%.Nama Batuan:diorit

Jenis Batuan: Batuan Beku Intermediet VulkanikWarna: HitamStruktur: Masif Tekstur: -D.Kristalisasi: Hipokristalin

-D.Granularitas: Afanitik-Fanerik sedang-Kemas: -Bentuk Kristal: Subhedral

-Relasi: Inequigranular VitroverikKomposisi Mineral: Plagioklas 45%, Hornblende 25%, K.feldspar 10%, Masa Gelas 15%, Kuarsa 5%Nama Batuan: Andesit

Jenis Batuan: Batuan Beku Intermediet VulkanikWarna: Coklat Struktur: Masif Tekstur: -D.Kristalisasi: Hipokristalin

-D.Granularitas: Afanitik-Fanerik sedang-Kemas: -Bentuk Kristal: Subhedral

-Relasi: Inequigranular VitroverikKomposisi Mineral: K.Feldspar 55%, Hornblende 20%, Masa Gelas 15%, plagioklas 10%Nama Batuan:Trakit

Page 9: BATUAN BEKU

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

CONTOH BATUAN BEKU BASA

Jenis Batuan: Batuan Beku Basa Vulkanik Warna: HitamStruktur: Xenolith, SkoriaTekstur: -D.Kristalisasi: Hipokristalin

-D.Granularitas: Afanitik-Fanerik Sedang-Kemas: -Bentuk Kristal: Anhedral

-Relasi: Inequigranular VitroverikKomposisi Mineral: Masa Gelas 75%, Piroksen 15%, Plagioklas10%Nama Batuan: basalt

Jenis Batuan: Batuan Beku Basa PlutonikWarna: Abu-AbuStruktur: Masif Tekstur: -D.Kristalisasi: Holokristalin

-D.Granularitas: Fanerik Sedang-Kemas: -Bentuk Kristal: Subhedral

-Relasi: Equigranular Hipiodiomorf GKomposisi Mineral: Plagioklas 50%, Piroksen 40%, Olivin 10%Nama Batuan: gabro

Jenis Batuan: Batuan Beku Basa HypabisalWarna: CoklatStruktur: MasifTekstur: -D.Kristalisasi: Hipokrisalin

-D.Granularias: Afanitik-Fanerik Sedang-Kemas : -Bentuk Kristal: Subhedral

-Relasi: Inequigranular VitroverikKomposisi Mineral: Plagioklas 40%, Piroksin 30%, masa Gelas 20%, Hornblende 10%Nama Batuan: Diabas Tekstur Khusus : Diabasik

Page 10: BATUAN BEKU

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

CONTOH BATUAN BKU ULTRABASA

Jenis Batuan: Batuan Beku Ultrabasa PlutonikWarna: Hijau Struktur: Masif Tekstur: -D.Kristalisasi: Holokristalin

-D.Granularitas: Fanerik Sedang-Kemas: -Bentuk Kristal: Euhedral

-Relasi: Equigranular Panidiomorfik GKomposisi Mineral: Olivin 60%, Piroksen 35%, Plagioklas 5%Nama Batuan: Peridotit

Jenis Batuan: Batuan Beku Ultrabasa PlutonikWarna: HijauStruktur: MasifTekstur: -D.Kristalisasi: Holokristalin

-D.Granularitas: Fanerik Kasar -Kemas: -Bentuk Kristal: Euhedral

-Relasi: Equigranular Panidiomorfik GKomposisi Mineral: Olivin 95%, Piroksen 5%Nama Batuan: Dunit

Jenis Batuan : Batuan Beku Ultrabasa PlutonikWarna : HitamStruktur : MasifTekstur : - D. Kristalisasi : Holokristalin

- D. Granularita : Fanerik Kasar- Kemas : -Bentuk Kristal : Subhedral

-Relasi :Equigranular Hipiodiomorf GK. Mineral : Piroksen 95%, Hornblende 5%Nama Batuan : Piroksenit

Page 11: BATUAN BEKU

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

Penamaan batuan beku :

Asam Vulkanik KF>TP : Riolit Asam Plutonik KF >TP : Granit

Asam Vulkanik KF=TP : Riodasit Asam Plutonik KF=TP : Adamelit

Asam Vulkanik KF<TP : Dasit Asam Plutonik KF<TP : Granidiorit

Intermediet Vulkanik KF>TP : Trachyt Intermediet Plutonik KF >TP : Syenit

Intermediet Vulkanik KF=TP : Trachyandesit Intermediet Plutonik KF=TP : Monzonit

Intermediet Vulkanik KF<TP : Andesit Intermediet Plutonik KF<TP : Diorit

Basa Vulkanik : Basalt Basa Plutonik : Gabro

Page 12: BATUAN BEKU

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

Ultrabasa : Peridotite dan Dunite

Page 13: BATUAN BEKU

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

Page 14: BATUAN BEKU

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

Berdasarkan Mineralogi dan tekstur batuan, (Williams, 1954) ,mengelompokkan kerabat batuan beku yang meliputu :

1. Kerabat batuan Ultramafic dan Lamprofir2. Kerabat Batuan Gabro Kalk Alkali3. Kerabat Batuan Gabro Alkali4. Kerabat Batuan Diorit Monzonit Syenit5. Kerabat Batuan Granodiorit Adamelit Granit

Ultramafic & Lamprofir

Gabro Alkali Gabro Kalk Alkali

Diorit Monzonit Syenit

Granodiorit Adamelit Granit

Warna >70 40-70 40-70 10-40 10Kuarsa - - - <10% >10%Plagioklas An 70 An 50-70 An 50-70 An 30-50 <An 30Mineralogi Ol,px, hbl, plg

basaOl, px, hbl, plg basa, KF>10%

Ol, px, hbl, plg basa, KF<10%

Ol, px, hbl, plg biot, kw, dan KF<10%

Biot, kw, KF>>, Plg. Asam

1. Kerabat Batuan Ultramafic dan lamprofirCiri-ciri:

Disebut juga kelompok peridotit Indeks warna > 70 Tidak mengandung Feldspar Kandungan silika <45% Umumnya berbutir kasar Dijumpai pada dasar intrusi

2. Kerabat Batuan Gabro Kalk-AlkaliCiri-ciri:

Indeks warna >40 Plagioklas basa An50-80 Kandungan silika 45-52% Kuarsa, feldspar <10% Mineralogi : olivin, piroksen

3. Kerabat Batuan Gabro Alkali Indeks warna >40 Kandungan silika 45-52% Kuarsa, feldspar >10% Mineralogi : olivin, piroksen ( augit, pigeonit, hiperstene)

4. Kerabat Batuan Diorit Monzonit Syenit Indeks warna < 40 Tidak mengandung kuarsa, atau <10% Kandungan silika 52-66% Mineralogi : plagioklas , KF, Hornblende, biotit, olivin, piroksen

5. Kerabat Granodiorit Adamelit Granit

Page 15: BATUAN BEKU

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

Kuarsa > 10% KF > TP Indeks warna 10 Mineralogi : kuarsa, plgioklas asam(albit), biotit>>, hornblende<<.