batuan beku

Upload: indra-melta

Post on 09-Oct-2015

97 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Makalah

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    1/48

    BATUAN BEKU

    ~ 1 ~

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.Maksud dan Tujuan

    Mengetahui apa yang dimaksud dengan batuan beku

    Mengetahui jenis - jenis batuan beku

    Mengetahui klasifikasi batuan beku

    Mengetahui asal usul dan proses terbentuknya batuan beku

    Mengetahui sifatsifat batuan beku

    Mengetahui manfaat batuan beku

    B.Manfaat

    Agar memahami klasifikasi batuan beku ditinjau dari segi komposisi

    kimianya serta proses pembentukan batuan beku. Selain itu dapat

    diketahui untuk menentukan jenis komposisi kimia yang ada dalam

    batuan tersebut.

    Agar mengetahui daerah - daerah tempat penyebaran batuan beku diIndonesia, serta cara pengolahan batuan tersebut.

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    2/48

    BATUAN BEKU

    ~ 2 ~

    BAB II

    DASAR TEORI

    A.Pengertian Batuan Beku

    Batuan bekuatau batuan igneus (dariBahasa Latin:ignis, "api") adalah

    jenisbatuan yang terbentuk darimagma yang mendingin dan mengeras, dengan

    atau tanpa proseskristalisasi,baik di bawah permukaan sebagai

    batuanintrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai

    batuanekstrusif(vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair

    ataupun batuan yang sudah ada, baik dimantel ataupunkerakbumi. Umumnya,

    proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut:

    kenaikantemperatur,penurunantekanan,atau perubahan komposisi. Lebih dari 700

    tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah

    permukaan kerakbumi.

    Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen (1960), F. F Groun (1947),

    Takeda (1970), magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang pijar

    terbentuk secara alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.5002.5000C dan bersifat

    mobile (dapat bergerak) serta terdapat pada kerak bumi bagian bawah. Dalammagma tersebut terdapat beberapa bahan yang larut, bersifat volatile (air, CO2,

    chlorine, fluorine, iron, sulphur, dan lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas

    magma, dan non-volatile (non-gas) yang merupakan pembentuk mineral yang lazim

    dijumpai dalam batuan beku.

    Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke

    permukaan bumi, maka mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal

    dengan peristiwa penghabluran. Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat

    (magma), oleh NL. Bowen disusun suatu seri yang dikenal dengan Bowens

    Reaction Series.

    Dalam mengidentifikasi batuan beku, sangat perlu sekali mengetahui karakteristik

    batuan beku yang meliputi sifat fisik dan komposisi mineral batuan beku.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batuanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Magmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristalisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Intrusi_(geologi)http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekstrusif_(geologi)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mantel_(geologi)http://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_(geologi)http://id.wikipedia.org/wiki/Temperaturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Temperaturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_(geologi)http://id.wikipedia.org/wiki/Mantel_(geologi)http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekstrusif_(geologi)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Intrusi_(geologi)http://id.wikipedia.org/wiki/Kristalisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Magmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Batuanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latin
  • 5/19/2018 Batuan Beku

    3/48

    BATUAN BEKU

    ~ 3 ~

    B.Batuan Beku

    1. Plutonik

    Batuan beku plutonik atau batuan beku dalam adalah batuan beku yang

    telah menjadi kristal dari sebuah magma yang meleleh di bawah permukaan

    Bumi. Magma yang membeku di bawah tanah sebelum mereka mencapai

    permukaan bumi disebut dengan nama pluton. Nama Pluto diambil dari nama

    Dewa Romawi dunia bawah tanah.

    Terbentuk karena suatu proses yang terjadi akibat adanya aktivitas magma

    (plutonisme) yang berada dibawah permukaan bumi yang berusaha keluar

    namun tidak muncul kepermukaan yang di akibat adanya tekanan dan

    temperature yang sangat tinggi dari dalam bumi, yaitu dengan cara menerobosbatuan yang sebelumnnya sudah terbentuk atau ada, sehingga menghasilkan

    beberapa bentuk tubuh dari batuan beku.

    Batuan ini secara genesa terjadi dan terbentuk disuatu tempat yang berada

    dibawah permukaan bumi yang membeku dengan lambat, sehingga

    menghasilkan perbedaan dari komposisi mineral, susunan kimia, struktur,

    tekstur yang tidak beraturan, ebrbentuk tabular, bentuk pipas sehingga

    menhasilkan tubuh batuan beku dengan jenis yang berbeda- beda. Dimana

    kontak batuan intrusi dengan batuan yang diintrusi atau daerah batuan, bila

    sejajar dengan lapisan batuan maka tubuh intrusi ini disebut konkordan. Bila

    batuan yang mengintrusi memotong dari lapisan massa batuan yang diintrusi

    maka disebut dengan diskordan.

    Secara Umum dapat kita simpulkan bahwa batuan plutonik ( Plutonic Rock)

    mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

    - Batuan ini mengalami pembekuan jauh didalam permukaan bumi (DEEP

    SEATED INTRUSION).

    - Ukuran kristalnya besar besar

    - Tidak terdapat lobang lobang gas

    - Memiliki sifat magma yang sangat kental

    - Tekanan gas kecil

    - Batuan plutonic dapat berkomposisi semua jenis magma.

    - Batuan ini mengalami proses kristalisasi dalam jangka waktu yang sangat

    lama.

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    4/48

    BATUAN BEKU

    ~ 4 ~

    - Secara khusus batuan ini hanya memiliki 1 tekstur batuan, yaituFANERIK.

    Contoh contoh batuan plutonik adalah sebagai berikut :

    1. Peridotite

    Warna batuan : abu-abu kehitaman

    Granularitas : fanerik

    Genesa batuan : intrusif

    Komposisi batuan :amphibole,feldspar,quartz

    Jenis batuan : Beku Ultrabasa

    Nama batuan : peridotite

    2. Gabro, Diorit, Granit

    Manfaatnya : Digunakan sebagai hiasan lantai dan dinding rumah

    2. Vulkanik

    Batuan beku vulkanik atau batuan beku luar adalah batuan beku yang terjadi

    karena keluarnya magma ke permukaan bumi dan menjadi lava atau meledak

    secara dahsyat di atmosfer dan jatuh kembali ke bumi sebagai batuan, atau

    dengan kata lain Batuan Beku vulkanik merupakan batuan beku yang terbentuk

    merupakan hasil dari proses cooling down Magma atau Lava.Jadi pada batuan

    beku khusus untuk vulkanik ini bukan hanya hasil pembekuan magma tetapi

    juga lava yang berlangsung didalam tubuh gunung api maupun dipermukaan

    bumi atau disebut juga intrusi dangkal (Shallow Intrusion).

    Dikarenakan proses pembekuanya berada pada dalam tubuh api ataupun

    dipermukaan bumi, sehingga proses pembekuanya berlangsung cepat

    dikarenakan langsung kontak dengan udara maupun air yang ada dipermukaan

    bumi. Jika proses pembekuaan magma ini berlangsung secara cepat maka

    belum sempat menngalami proses kristalisasi sempurna sehingga hanya

    terbentuk kristal yang kecil-kecil ataupun glassy.

    Pada batuan beku jenis inilah kita temui jenis tekstur batuan beku yang

    beragam, namun tidak untuk tekstur fanerik.

    Beberapa contoh jenis teksturnya :

    a) Afanitik

    b) Porfiritk

    c) Glassy

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    5/48

    BATUAN BEKU

    ~ 5 ~

    Adapun ciri - ciri batuan beku vulkanik adalah sebagai berikut :

    - Batuan ini mengalami pembekuan di luar permukaan bumi

    - Ukuran kristalnya kecil kecil / massa dasarnya gelas

    - Terdapat lobang lobang gas

    - Memiliki sifat magma yang encer

    - Tekanan gas besar

    - Batuan ini mengalami proses kristalisasi dalam jangka waktu yang cepat

    Contoh contoh batuan vulkanik:

    1. Basalt

    - Manfaatnya : Digunakan sebagai batuan untuk pondasi bangunan

    2. Granidiorit

    - Warna Batuan : Abu keputihan

    - Granularitas : Fanerik

    - Genesa Batuan : Ekstrusif

    - Komposisi Mineral : Ortoklas, dan Kuarsa

    - Jenis Batuan : Beku Asam

    - Nama Batuan : Granodiorit

    3. Diorit

    - Warna Batuan : Putih kecoklatan

    - Granularitas : Afanitik

    - Genesa Batuan : Ekstrusif

    - Komposisi Mineral : Ortoklas, dan Kuarsa

    - Jenis Batuan : Beku Asam

    - Nama Batuan : Riolit

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    6/48

    BATUAN BEKU

    ~ 6 ~

    C.Intrusi

    Yang dimaksud dengan intrusi magma ialah masuknya magma kedalam lapisan-

    lapisan batuan pembentuk kulit bumi (magma tidak sampai keluar). gerakan dari

    magma intrusi datar (sill atau lempeng intrusi) adalah magma yang menyusup

    diantara dua lapisan batu-batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan tersebut.

    lakolit adalah magma yg menerobos diantara lapisan kecil bumi paling atas. gang

    (korok) adalah batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela-

    sela lipatan. diatrema adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan

    gunung berapi.

    http://4.bp.blogspot.com/-ys2SSSYANJg/USlQXu76rCI/AAAAAAAAABA/JbJDu79AqYY/s1600/Intrusi-magma-vulkanisme.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-ys2SSSYANJg/USlQXu76rCI/AAAAAAAAABA/JbJDu79AqYY/s1600/Intrusi-magma-vulkanisme.jpg
  • 5/19/2018 Batuan Beku

    7/48

    BATUAN BEKU

    ~ 7 ~

    Bentuk intrusi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

    Bentuk Konkordan

    Bentuk Diskordan

    1.

    DikeAdalah tubuh batuan beku yang tabular atau memanjang yang memotong

    batuan yang berumur lebih tua.Dikedibentuk oleh injeksi magma yang masuk

    kedalam rekah-rekah batuan. Ketebalannya dari beberapa centimeter sampai

    beberapa puluh meter dan panjangnya dari beberapa meter sampai ratusan

    meter.

    2. Sill

    Sillatau disebut jugasheetbiasanya bidang kontaknya sejajar dengan bidang

    perlapisan batuan samping, atau secara sederhanasilladalah tubuh batuan beku

    yang melembar dan kedudukannya pararel atau sejajar dengan batuan

    sekitarnya.

    Ukuran darisilldapat mencapai beberapa ratus meter tebalnya.

    http://1.bp.blogspot.com/-0s1DYh1N1wo/TpB0s0DCcNI/AAAAAAAAAD8/lWI3Oea-x6o/s1600/111.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-j7tuB1nBkSY/TpB03YqjPVI/AAAAAAAAAEM/W6-UmgMcgOc/s1600/115.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-0s1DYh1N1wo/TpB0s0DCcNI/AAAAAAAAAD8/lWI3Oea-x6o/s1600/111.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-j7tuB1nBkSY/TpB03YqjPVI/AAAAAAAAAEM/W6-UmgMcgOc/s1600/115.jpg
  • 5/19/2018 Batuan Beku

    8/48

    BATUAN BEKU

    ~ 8 ~

    3. Lakolit

    Bentuk ini dihasilkan ketika magma yang menerobos sepanjang bidang yang

    lemah dan menyebabkan bentuk kubah (dome) dengan sudut kemiringan yang

    merata ke berbagai arah. Tetapi kadang-kadang bentuknya asimetri.Diameter laccolithdapat berkisar 2 sampai 4 mil dan kedalamannya dapat

    mencapai ribuan meter, dimana secara ideal bagian dasarnya tetap rata.

    GambarLaccolith

    4. Lefolit

    Intrusi jenis ini merupakan kebalikan dari bentukpacolith. Bentuknya

    cembung ke bawah yaitu bagian tengah intrusi melengkung ke bawah. Diameterdari lopolith ini biasanya puluhan sampai ratusan kilometer dan kedalamannya

    sampai ribuan meter

    5. Fakolit

    Adalah bentuk intrusi yang menempati antiklin atau sinklin yang berbentuk

    lensa dan hal ini tergantung dari bentuk intrusinya terhadap perlapisan yang

    terlipat sebelumnya. Ketebalanphacolithdapat mencapai ratusan meter kadang

    ribuan meter.

    6. Stock

    Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil

    dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan

    penyerta suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit

    Jenjang Volkanik, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan

    magma ke kepundan. Kemudian setelah batuan yang menutupi di sekitarnya

    tererosi, maka batuan beku yang bentuknya kurang lebih silindris dan menonjoldari topografi disekitarnya.

    http://4.bp.blogspot.com/--xMxdtSP89s/TpB0w9JPwfI/AAAAAAAAAEA/30QDkL1SN7A/s1600/112.jpg
  • 5/19/2018 Batuan Beku

    9/48

    BATUAN BEKU

    ~ 9 ~

    Bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur batuan di sekitarnya disebut

    konkordan diantaranya adalah sill, lakolit dan lopolit. Lopolit, bentuknya mirip

    dengan lakolit hanya saja bagian atas dan bawahnya cekung ke atas.Batuan

    beku dalam selain mempunyai berbagai bentuk tubuh intrusi, juga terdapat jenis

    batuan berbeda, berdasarkan pada komposisi mineral pembentuknya. Batuan-

    batuan beku luar secara tekstur digolongkan ke dalam kelompok batuan beku

    fanerik.

    7. Batolit

    Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai

    akibat penurunan suhu yang sangat lambat. Atau dengan kata lain, batolit

    adalah intrusi magma yang berada dekat dengan dapur magma. Pada gambar

    diatas tergambar pada angka 1 yang menunjukkan posisi terbentuknya batuan

    beku akibat dari intrusi yang disebut batolit.

    D. Mineral Penyusun Batuan Beku

    1. Mineral Utama

    Pada dasarnya mineral pembentuk batuan beku sebagian besar (90%)

    mengandung oksigen, silikon, aluminium, besi, kalsium, sodium, potasium

    dan magnesium. Atau bisa juga dikelompokkan berdasarkan warna

    mineralnya. Mineral utama dapat dilihat di Deret Bowen.

    1)

    Kelompok mineral gelap (Mafic) mengandung banyak unsur magnesium(Mg) dan besi (Fe)

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    10/48

    BATUAN BEKU

    ~ 10 ~

    2) Kelompok mineral terang (Felsic) banyak mengandung unsur aluminium

    (Al), kalsium (Ca), Natrium (Na), kalium (K) dan silium (Si).

    Sebelah kiri mewakili mineral gelap dan sebelah kanan mewakili mineral

    terang.

    Mineral-mineral ini terbentuk langsung dari kristalisasi magma yang

    menjadi penentu dalam penamaan batuan.

    Deret Bowen secara umum menggambarkan urutan kristalisasi mineral

    sesuai dengan penurunan suhu (bagian kiri) dan perbedaan kandungan

    magma (bagian kanan), dengan asumsi bahwa semua magma berasal dari

    magma induk yang bersifat basa.

    Bagian ini dibagi menjadi 2 cabang, kontinyu dan diskontinyu

    Deret Kontinyu

    Deret ini dibangun dari feldspar plagioklas. Dalam deret kontinyu, mineral

    awal akan ikut serta dalam pembentukan mineral selanjutnya. Dari bagan,

    plagioklas yang kaya kalsium akan terbentuk terlebih dahulu, seiring dengan

    penurunan suhu, plagioklas itu akan bereaksi dengan sisa larutan magma

    yang pada akhirnya akan membentuk plagioklas yang kaya dengan sodium.

    Demikian seterusnya hingga plagioklas yang kaya kalsium dan sodium habis

    dipergunakan. Karena mineral awal akan terus bereaksi, maka sulit

    ditemukan plagioklas yang kaya kalsium di alam bebas.

    Deret Diskontinyu

    Deret ini dibangun dari mineralferro-magnesian sillicates. Dalam deret ini,

    satu mineral ini akan bereaksi menjadi mineral lain pada suhu tertentu

    dengan melakukan reaksi dengan larutan sisa magma. Bowen menemukan

    bahwa pada suhu tertentu akan membentuk olivin yang jika diteruskan akan

    bereaksi dengan sisa larutan magma membentuk pyroxene. Jika pendinginan

    dilanjutkan, akan terbentuk biotite (sesuai skema). Deret ini berakhir ketika

    biotite mengkristal, yang berarti semua besi dan magnesium dalam larutan

    magma telah habis untuk membentuk mineral.

    2. Mineral Ikutan/Tambahan

    Mineral tambahan adalah mineral-mineral yang terbentuk akibat

    kristalisasi magma, terdapat dalam jumlah yang sedikit. Mineral ini tidak

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    11/48

    BATUAN BEKU

    ~ 11 ~

    menjadi pedoman dalam menentukan nama batuan. Contoh: Zirkon,

    magnesit, hematit, pirit, rutil apatit, garnet, sphen.

    3. Mineral Sekunder

    Mineral sekunder merupakan mineral hasil ubahan mineral utama, darihasil pelapukan, dari reaksi hidrotermal maupun hasil metamorfosisme

    terhadap mineral utama. Contohnya adalah serpentit, kalsit, serisit,

    kalkopirit, kaolin, klorit, pirit.

    E.Klasifikasi Batuan Beku

    1. Sifat Kimia / Komposisi Kimia

    a) Asam

    Batuan beku asam adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan

    magma secara ekstrusif atau hasil pembekuan di daerah permukaan dimana

    proses pembekuan berada di daerah vulkanik (di permukaan bumi), proses

    pembekuan sangat cepat dengan temperature yang tinggi sehingga

    umumnya butiran pada batuan beku basa lebih halus dan berwarna terang

    (felsik) dengan indeks color 65%.

    Contoh yang digunakan pada batuan beku asam adalah granite dan

    granodiorite. Keduanya merupakan batuan beku intrusif. Tekstur pada

    kedua batuan tersebut adalah coarse-grained. Mineral penyusunnya adalah

    kuarsa, potassium feldspar, plagioclase feldspar, sodium, biotite,muscovite,

    dan amphibole. Warna batuan ini tidak begitu gelap, cenderung terang

    dengan presentase 0-25%. Berat jenis granit 2,67 dan berat jenis

    granodiorite 2,72b) Basa

    Batuan beku basa adalah batuan yang terbentuk langsung dari

    pembekuan magma dimana proses pembekuan berada di daerah plutonik

    (di bawah permukaan bumi ), proses pembekuan sangat lambat

    dengan temperature yang rendah sehingga umumnya butiran pada

    ba tuan bekubasa lebih kasar, jarang memperlihatkan struktur visikular

    (lubang-lubang gas) dan berwarna gelap (maf ik). Batuan beku b asamemil iki kandungansilica 45-52%.

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    12/48

    BATUAN BEKU

    ~ 12 ~

    Batuan beku basa biasanya berwarna gelap karena ia memiliki kandungan

    mineral ferromagnesium. Memiliki berat jenis sekitar 2,9-3,2 (Blyth &

    Freitas,1984). Mineral yang menyusunnya ialah pyroxene, plagioclas

    feldspar, kalsium,dan olivine (Lutgens & Tarbuck, 2012). Tekstur batuan

    tergantung pada proses pembentukan batuannya.

    Contoh batuan beku basa adalah gabro, basalt, dan dolerite.

    c) Intermediet

    Batuan beku intermediet vulkanik adalah batuan yang terbentuk dari

    pembekuan magmasecara ekstrusif atau hasil pembekuan di daerah

    permukaan dimana proses pembekuan berada di daerah vulkanik (di

    permukaan bumi ), proses pembekuan sangat cepat dengan temperature

    yang tinggi sehingga umumnya butiran pada batuan ini lebih halus dan

    berwarna Medium gray or medium green (Intermediate) dengan indeks

    color 20% - 40%.

    Komposisi mineralnya antara lain yaitu :

    - Amphibole

    - Plagioclase

    - Feldspar

    - Pyroxene(mineral khusus)

    Batuan intermediet yang biasa kita kenal adalah andesit dan diorite. Andesit

    adalah batuan vulkanik menengah dalam komposisi antara basal dan granit.

    Hal ini umumnya abu-abu atau hijau dan terdiri dari plagioklas dan mineral

    gelap (biasanya biotit, amphibole, atau piroksen). Ini adalah nama untuk

    Pegunungan Andes, rantai gunung berapi di ujung barat Amerika Selatan, di

    mana ia berlimpah. Karena gunungapi, andesit biasanya sangat halus

    berbutir. Diorit adalah setara plutonik dari andesit. Itu bentuk dari magma

    yang sama seperti andesit dan, akibatnya,sering mendasari andesit seperti

    rantai pegunungan sebagai Andes. Andesit adalah batuan beku yang

    terutama terdiri dari ekstrusif feldspars plagioklas piroksen ditambah dan /

    atau hornblende. Biotit, magnetit, kuarsa dan sphene adalah unsur umum.

    Batuan beku intermediate komposisi 5263% kandunagan sio2, seperti

    andesit dan diorit, bentuk dengan proses serupa dengan yang menghasilkan

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    13/48

    BATUAN BEKU

    ~ 13 ~

    magma granit. magma mereka mengandung silika kurang dari granit, baik

    karena mereka merupakan oleh leleh kerak benua yang lebih rendah dalam

    silika atau karena magma basaltik dari mantel telah terkontaminasi magma

    granit.

    2. Proses Terbentuknya

    a) Ekstrusi

    Batuan ekstrusi terdiri atas semua material yang dikeluarkan dari

    dalam bumi kepermukaan baik di daratan maupun di bawah permukaan

    laut. Batuan akan mendingin dengan proses sangat cepat, sebagian

    berbentuk padat, debu atau suatu larutan yang kental dan panas, dikenal

    dengan sebutan lava. Batuan ekstrusi selalu berkaitan dengan jalur

    gunungapi yang masih aktif maupun sudah mati.

    Hasil letusan gunungapi aktif dapat menghasilkan debu yang

    tersebar keluruh tempat serta terbawa angin, berukuran butir dari kasar

    sampai sangat halus. Selain debu dihasilkan pula batuan berbentuk padatan

    yang bercampur dengan material beraneka ukuran yang diendapkan dekat

    dengan pusat kegiatan yang biasanya dinamakan batuan piroklastik.Percampuran antara batuan yang berukuran besar dengan lava dan debu

    vulkanik seingga membentuk agglomerat. Butiran halus seperti debu dan

    fragmen batuan membentuk batuan tersendiri, bila ukurannya bercampur

    antara ukuran kerikil dengan halus dinamakan tras sedang bila halus

    semuanya dinamakan tuf.

    Selain yang disebut di atas masih ada batuan lain yang termasuk ke

    dalam batuan ekstrusi adalah cairan magma yang membeku dekat dengan

    permukaan bumi biasanya berbentuk korok, dikemaupunsill.

    b) Intrusi

    Batuan intrusi adalah batuan yang terbentuk jauh di bawah

    permukaan bumi yang berasal dari cairan magma dengan proses

    pembekuannya berjalan lambat dan perlahan sehingga menghasilkan butiran

    kristal berukuran kasar.

    Bentuk dari intrusi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain

    tubuhplutonmemiliki bentuk intrusi yang tidak beraturan berukuran sangat

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    14/48

    BATUAN BEKU

    ~ 14 ~

    besar sampai puluhan kolimeter dengan ukuran kristal sangat kasar sampai

    mega kristal. Intrusi berbentuk tabular mempunyai dua bentuk yang

    berbeda, yaitu dike(retas) memotong arah lapisan batuan sedangsill searah

    lapisan batuan.

    Pada saat ini sebagian batuan intrusi sudah nampak dipermukaan

    bumi memiliki bentuk yang khusus secara morfologi serta sangat mudah

    sekali untuk dikenali. Munculnya dipermukaan bumi disebabkan oleh

    proses-proses geologi yang bekerja seperti pengangkatan yang kemudian

    diikuti oleh proses erosi batuan penutupnya pada tahap akhir muncullah

    batuan intrisu dipermukaan bumi yang hilang semua batuan penutupnya.

    Bentuk tidak beraturan pada umumnya berbentuk diskordan dan

    biasanya memiliki bentuk yang jelas di permukaan bumi.Penampang

    melintang dari tubuh pluton (intrusi dengan bentuk tidak beraturan)

    memperlihatkan bentuk yang sangat besar dan kedalamannya yang tidak

    diketahui batasnya. Bentuk tidak beraturan biasanya dimiliki luas oleh

    batolit, singkapan di permukaan memiliki luas yang hampir 100 km2.

    Sedangkan stok memiliki sifat yang hampir sama dan hanya di ukurnya saja

    yang jauh berbeda.

    Batuan beku yang telah mengalami pelapukan ataupun ubahan akan

    mempunyai komposisi kimia yang berbeda. Karena itu batuan yang akan

    dianalisa haruslah batuan yang sangat segar dan belum mengalami ubahan

    Batuan Intrusi Batuan Ekstrusi

    Granit

    Syenit

    Diorit

    Tonalit

    Monsonit

    Gabro

    Riolit

    Trahkit

    Andesit

    Dasit

    Latit

    Basal

    3. Berdasarkan Mineraloginya

    Dalam klasifikasi ini indeks warna akan menunjukkan perbandingan mineral

    mafik dan felsik. (S.J. Shand, 1943) membagi empat macam batuan, yaitu :

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    15/48

    BATUAN BEKU

    ~ 15 ~

    1) Leucrocatic rocks, mengandung kurang 30% mineral mafik.

    2) Mesocratic rocks, mengandung 30% - 60% mineral mafik.

    3) Melanocratic rocks, mengandung 60% - 90% mineral mafik.

    4) Hipermelanic rocks, mengandung lebih 90% mineral mafik.

    Sedangkan S. Jellis, 1948 membagi empat golongan pula yaitu :

    1) Holofelsic, untuk batuan beku dengan indeks warna kurang 10%

    2) Felsic, untuk batuan beku dengan indeks warna 1040%

    3) Mafelsic, dengan indeks warna 40% - 70%

    4) Mafik, batuan beku dengan indeks warna lebih 70%.

    a) Felsik

    Batuan beku felsik adalah batuan beku yang secara megaskopis memiliki kenampakanberwarnaterang. Warna terang atau cerah ini berasal dari mineral-mineral

    felsik penyusunnya.Mineral Felsik adalah adalah mineral primer atau mineral

    utama pembentuk batuan beku,berwarna cerah atau terang, tersusun oleh unsur-

    unsur Al, Ca, K, dan Na. Mineral felsik dibagimenjadi tiga, yaitu felspar,

    felspatoid (foid) dan kuarsa. Di dalam batuan, apabila mineral foidada

    maka kuarsa tidak muncul dan sebaliknya. Selanjutnya, felspar dibagi lagi

    menjadi alkalifelspar dan plagioklas.

    Pada umumnya batuan beku felsik memiliki indeks warna antara 10% - 40%. Batuan

    beku felsikyang tersusun oleh mineral kuarsa pada umumnya bersifat asam,

    dimana kandungan silikanyalebih besar dari 66%.

    1. keluarga granit

    - riolit: bersifat felsik, mineral utama kuarsa, alkali felsparnya

    melebihiplagioklas

    2. keluarga granodiorit

    - qz latit: felsik, mineral utama kuarsa, Na Plagioklas dalamkomposisi

    yang berimbang atau lebih banyak dari K Felspar

    3. keluarga syenit

    - trakhit: felsik hingga intermediet, kuarsa atau foid tidak

    dominanttapi hadir, K-Felspar dominant dan melebihi Na-Plagioklas,

    kadang plagioklas juga tidakhadir

    4. keluarga monzonit

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    16/48

    BATUAN BEKU

    ~ 16 ~

    - latit: felsik hingga intermediet, kuarsa atau foid hadir dalam jumlah

    kecil, Na-Plagioklas seimbang atau melebihi K-Felspar

    5. keluarga syenit

    - fonolit foid: felsik, mineral utama felspatoid, K-Felspar

    melebihiplagioklas

    6. keluarga tonalit

    - dasit: felsik hingga intermediet, mineral utama kuarsa dan plagioklas

    (asam) sedikit/tidak ada K-Felspar.

    Dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu batuan beku kaya

    kuarsa, batuan beku kayafeldspathoid (foid) dan batuan beku miskin kuarsa

    maupun foid. Batuan beku kaya kuarsaberupa kuarzolit, granitoid, granit

    dan tonalit; sedangkan yang miskin kuarsa berupa syenit,monzonit,

    monzodiorit, diorit, gabro dan anorthosit.Pada kelompok batuan beku asam yang

    dominan adalah kuarsa, plagioklas, orthoklas dansedikit kehadiran hornblende dan biotit.

    Kelompok batuan ini melimpah pada wilayah-wilayahdengan tatanan tektonik

    kratonik (benua), seperti di Asia (daratan China), Eropa dan Amerika. Ia

    membeku pada suhu 650-800C.

    b) Mafik

    Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarna gelap, terutama biotit,

    piroksen, amphibol dan olivin.

    Klasifikasi batuan beku berdasarkan indeks warna menurut S.J. Shand,

    1943, antara lain :

    -Batuan beku Leucoctaris rock, jika mengandung kurang dari 30% mineral

    mafik.

    -Batuan beku Mesococtik rock, jika mengandung 30%60% mineral

    mafik.

    -Batuan beku Melanocractik rock, jika mengandung lebih dari 60% mineral

    mafik.

    Sedangkan klasifikasi batuan beku berdasarkan indeks warna menurut S.J.

    Ellis (1948) antara lain sebagai berikut :

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    17/48

    BATUAN BEKU

    ~ 17 ~

    Batuan beku Holofelsic, batuan beku dengan indeks warna kurang dari 10%.

    Batuan beku Felsic, batuan beku dengan indeks warna 10% sampai 40%.

    Batuan beku Mafelsic, batuan beku dengan indeks warna 40% sampai 70%.

    Batuan Beku Mafik, batuan beku dengan indeks warna lebih dari 70%.

    c) Ultramafik

    Terminologi

    1. Batuan ultramafik kaya akan mineral mineral mafik ( ferro

    magnesian ) seperti olivine, piroksen dan amphibol.

    2. Kebanyakan batuan ultramafik mengandung kurang lebih 45 %

    silica ( bagaimanapun orthoproksenit di klasifikasikan sebagai

    batuan ultramafik akan tetapi mengandung hamper 60 % silica.

    3. Semua batuan ultramafik memiliki indeks warna > 70.

    4. Pada umumnya batuan ultramfik kekurangan feldspar

    5. Batuan ultramafik tidak memiliki pasangan yang tepat diantara lava.

    6. Densitas magma ultramafik akan menjadi tinggi dan terus meningkat

    sepanjang porsi sialic di dalam bumi.

    Klasifikasi batuan ultramafik

    1. Dunit

    Merupakan batuan ultramafik monomineral yang seluruhnya mengandung

    mineral olivine ( umumnya magnesia ). Mineral mineral penyerta dapat

    terdiri dari : chromit, magnetit, ilmenit dan spinel.

    Piroksenit

    Merupakan batuan ultramafik monomineral yang seluruhnya mengandung

    mineral piroksen. batuan batuan piroksenit selanjutnya diklasifiksikan

    kedalam orthorombik piroksin atau monoklin piroksen :

    Orthopiroksenit : bronzitit

    Klinopiroksenit : diopsidit, diallagit.

    2. Hornblendit

    Merupakan batuan ultramafik monomineral yang seluruhnya mengandung

    mineral hornblend.

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    18/48

    BATUAN BEKU

    ~ 18 ~

    Jenis Batuan Dunite Jenis Batuan Horblendit

    3. Serpentinit

    Merupakan batuan ultrAmafik monomineral yang seluruhnya mengandung

    mineral serpentin. Tetapi batuan ini dapat terbentuk dari batuan dunit yang

    terserpentinisasikan, atau dari hornblendit, ataupun peridotit.

    4. Peridotitit

    Merupakan batuan ultramafik yang mengandung lebih banyak olivine tetapi

    juga mengandung mineral mineral mafik lainnya di dalam jumlah yang

    signifikan. Bedasarkan mineral mineral mafik, maka batuan peridotit

    dapat di klasifikasikan sebagai berikut :

    Piroksen peridotit

    Hornblen peridotit

    Mika peridotit ( seperti kimberlit )

    Jenis Batuan Serpentinite Jenis Batuan Peridotit

    http://3.bp.blogspot.com/-C_bO-CjP8_4/T3hrwdarwoI/AAAAAAAAABw/sBuTcFOheyM/s1600/Peridotite.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-dEkygRXdxtM/T3hrLPU_DHI/AAAAAAAAABo/_S68F0xN2n0/s1600/Small+serpentinite.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-l6-i59GzkK4/T3hqsLdlvUI/AAAAAAAAABg/aoYQ8fYhWDM/s1600/horblende.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-tlziOXJupVg/T3hj_1sf9pI/AAAAAAAAABI/rbSzbmFQwuA/s1600/OlivineDuniteSml.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-C_bO-CjP8_4/T3hrwdarwoI/AAAAAAAAABw/sBuTcFOheyM/s1600/Peridotite.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-dEkygRXdxtM/T3hrLPU_DHI/AAAAAAAAABo/_S68F0xN2n0/s1600/Small+serpentinite.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-l6-i59GzkK4/T3hqsLdlvUI/AAAAAAAAABg/aoYQ8fYhWDM/s1600/horblende.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-tlziOXJupVg/T3hj_1sf9pI/AAAAAAAAABI/rbSzbmFQwuA/s1600/OlivineDuniteSml.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-C_bO-CjP8_4/T3hrwdarwoI/AAAAAAAAABw/sBuTcFOheyM/s1600/Peridotite.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-dEkygRXdxtM/T3hrLPU_DHI/AAAAAAAAABo/_S68F0xN2n0/s1600/Small+serpentinite.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-l6-i59GzkK4/T3hqsLdlvUI/AAAAAAAAABg/aoYQ8fYhWDM/s1600/horblende.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-tlziOXJupVg/T3hj_1sf9pI/AAAAAAAAABI/rbSzbmFQwuA/s1600/OlivineDuniteSml.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-C_bO-CjP8_4/T3hrwdarwoI/AAAAAAAAABw/sBuTcFOheyM/s1600/Peridotite.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-dEkygRXdxtM/T3hrLPU_DHI/AAAAAAAAABo/_S68F0xN2n0/s1600/Small+serpentinite.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-l6-i59GzkK4/T3hqsLdlvUI/AAAAAAAAABg/aoYQ8fYhWDM/s1600/horblende.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-tlziOXJupVg/T3hj_1sf9pI/AAAAAAAAABI/rbSzbmFQwuA/s1600/OlivineDuniteSml.jpg
  • 5/19/2018 Batuan Beku

    19/48

    BATUAN BEKU

    ~ 19 ~

    Piroksen peridotitadalah salah satu dari banyaknya batuan ultramafik yang

    umum. Bedasarkan pada tipe piroksen diatas, piroksen peridotit dapat

    diklasifikasikan kedalam:

    Harzburgit : olivine + orthopiroksen ( enstatit atau bronzit )

    Wehrlite : olivine + clinopiroksen ( diopsid atauu diallag )

    Lherzolite : olivine + orthopiroksen + clinopiroksen

    Lokasi keterdapatan tubuhtubuh ultramafik

    Lokasi keterdapatan tubuh tubuh ultramafik dapat disederhanakan

    menjadi 3 tipe utama :

    Batuan ultramafik yang berassosiasi dengan lapisan intrusi. Yaitu

    adanya fakta yang jelas pada lokasi ini batuan batuan ultramafik

    menembus sisa dari mineralmineral mafik yang berat selama masa

    kristalisasi batuan dasar. (intrusi skaergaard, Great Dike Afrika ).

    Tubuh yang berukuran kecil bercampur menyeluruh dengan batuan

    ultramafik ( lensa, lembaran, dikes, stock, dll ). Kadang kadang

    sebuah pengisi dari ruang magmatic diindikasikan bahwa ultramafik

    mungkin telah terintrusi oleh padatan massa kristalin.

    Terjadinya ultramafik yang sangat luas, jelas berassosiasi/

    berdampingan dengan pembentukan ofiolit, subduksi mlange, busur

    kepulauan terluar dan sabuk - sabuk orogen ( ural area, himalaya,

    new Zealand, new Caledonia, sulawesi, etc ).

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    20/48

    BATUAN BEKU

    ~ 20 ~

    BAB III

    DESKRIPSI BATUAN BEKU

    A.Struktur

    1. Masif

    Masif, yaitu apabila tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas (tidak

    menunjukkan adanya lubang-lubang) dan tidak menunjukkan adanya fragmen

    lain yang tertanam dalam tubuh batuan beku.

    2. Skoria

    Skoria, yaitu struktur yang sama dengan struktur vesikuler tetapi lubang-

    lubangnya besar dan menunjukkan arah yang tidak teratur.

    3. Vesikuler

    Vesikuler, yaitu struktur yang berlubang-lubang yang disebabkan oleh

    keluarnya gas pada waktu pembekuan magma. Lubang-lubang tersebut

    menunjukkan arah yang teratur.

    4. Amegdalodial

    Amigdaloidal, yaitu struktur dimana lubang-lubang gas telah terisi oleh

    mineral-mineral sekunder, biasanya mineral silikat atau karbonat.

    5. Xenolit

    Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya fragmen/pecahan batuan

    lain yang masuk dalam batuan yang mengintrusi.

    6. Aliran lava

    Struktur aliran lava, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran

    mineral pada arah tertentu akibat aliran lava.

    7. Lava bantal

    Pillow lava atau lava bantal, yaitu struktur paling khas dari batuan vulkanik

    bawah laut, membentuk struktur seperti bantal.

    8. Struktur Kekar

    Kekar adalah suatu fracture (retakan pada batuan) yang relatif tidak

    mengalami pergeseran pada bidang rekahnya, yang disebabkan oleh gejala

    tektonik maupun non tektonik (Ragan, 1973).

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    21/48

    BATUAN BEKU

    ~ 21 ~

    Secara umum dicirikan oleh:

    a). Pemotongan bidang perlapisan batuan;

    b). Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb;

    c). Kenampakan breksiasi, Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan

    sifat dan karakter retakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada batuan

    tersebut.

    Perbedaan kekar dengan struktur retakan biasa adalah, kekar terjadi dalam pola-

    pola yang teratur. Biasanya berupa garis lurus yang arahnya tegak lurus vektor

    tegasan (stress). Terkadang beberapa kekar saling berpotongan, membagi

    sebuah batuan besar menjadi balok-balok yang saling terpisah. Kekar terjadi

    pada lingkungan geologi yang bertekanan rendah.

    Kekar memegang peranan penting di geofisika, misalnya sebagai jalur migrasi

    minyak bumi atau air tanah. Apabila kekar dilewati larutan hidrotermal, maka

    mineral dapat mengendap di sana, membentuk urat mineral. Selain itu,

    pemetaan kekar sangat penting dilakukan sebelum membuat desain waduk.

    Kekar umumnya terdapat sebagai rekahan tensional dan tidak ada gerak sejajar

    bidangnya. Kekar membagi-bagi batuan yang tersingkap menjadi blok-blok

    yang besarnya bergantung pada kerapatan kekarnya. Dan merupakan bentuk

    rekahan paling sederhana yang dijumpai pada hampir semua batuan. Biasanya

    terdapat sebagai dua set rekahan, yang perpotongannya membentuk sudut

    berkisar antara 45 sampai 90 derajat.

    Kekar mungkin berhubungan dengan sesar besar atau oleh pengangkatan kerak

    yang luas, dapat tersebar sampai ribuan meter persegi luasnya. Umumnya pada

    batuan yang getas. Kebanyakan kekar merupakan hasil pembubungan kerak

    atau dari kompresi atau tarikan (tension) berkaitan dengan sesar atau lipatan.

    Ada kekar tensional yang diakibatkan oleh pelepasan beban atau pemuaian

    batuan. Kekar kolom pada batuan volkanik terbentuk oleh tegasan yang terjadi

    ketika lava mendingin dan mengkerut.

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    22/48

    BATUAN BEKU

    ~ 22 ~

    Kekar juga mempunyai nilai ekonomis. Dapat memperbesar permeabilitas yang

    penting bagi migrasi dan menampung air tanah dan minyak bumi.

    Analisa kekar sangat diperlukan dalam eksplorasi dan pengembangan sumber

    daya alam. Rekahan-rekahan mengontrol endapan mineral, tembaga, timbal,

    seng, merkuri,perak,emas dan tungsten.

    Larutan hidrotermal yang berasosiasi dengan intrusi batuan beku mengalir

    sepanjang kekar-kekar dan mengendapkan mineral-mineral sepanjang dinding

    kekar, membentuk urat-urat mineral (mineral veins).

    Kekar dapat terjadi pada semua jenis batuan, dengan ukuran yang bervariasi

    dari beberapa millimeter (kekar mikro) hingga ratusan kilometer (kekar mayor).

    Sedangkan yang berukuran beberapa meter disebut dengan kekar minor.Kekar

    dapat terjadi akibat adanya proses tektonik, proses perlapukan dan perubahan

    temperature yang signifikan.

    Kekar merupakan jenis struktur batuan yang berbentuk bidang pecah. Sifat dari

    bidang ini memisahkan batuan menjadi bagian-bagian yang terpisah. Tetapi

    tidak mengalami perubahan posisinya. Sehingga menjadi jalan atau rongga atau

    kesarangan batuan yang dapat dilalui cairan dari luar beserta materi lain seperti

    air, gas dan unsur-unsur lain yang menyertainya.

    - Kekar tiang

    berbentuk seperti tiang-tiang atau tegak lurus terhadap permukaan bumi.

    Srinkage Joint adalah kekar yang disebabkan karena gaya

    pengerutan yang timbul akibat pendinginan (kalau pada batuan beku

    terlihatdalam bentuk kekar tiang/kolom) atau akibat pengeringan

    http://4.bp.blogspot.com/-6hJad8sE5qc/UVWYyoseR5I/AAAAAAAAAP4/Dv_jzv3V0rg/s1600/Srinkage+Joint.png
  • 5/19/2018 Batuan Beku

    23/48

    BATUAN BEKU

    ~ 23 ~

    (seperti pada batuan sedimen). Kekar ini biasanya berbentuk polygonal

    yang memanjang.

    - Kekar lempeng

    bila kekar berbentuk seperti lembaran-lembaran sejajar dengan permukaan

    bumi.

    Kekar seperti ini terjadi terutama pada batuan beku. Sheet joint terbentuk

    akibat penghilangan beban batuan yang tererosi.

    Penghilangan beban pada sheet joint terjadi akibat :

    1.Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh

    2.Proses erosi yang dipecepat pada bagian atas batuan beku

    3.Adanya peristiwa intrusi konkordan (sill) dangkal

    B.Tekstur

    Secara umum batuan beku dapat dibedakan dari kenampakan bentuk, ukuran

    butir dan hubungan kristal mineral-mineralnya atau disebut sebagai tekstur batuan.

    Beberapa tekstur batuan beku yang umum adalah

    1. Gelas (glassy)

    2. Afanitik (aphaniti c)

    3. Faneri k (phaneri tic)

    4. Porfi ri tik (porphyriti c)

    5. Pir oklastik (pyroclastic)

    Gelas (Glassy), tidak berbutir atau tidak mempunyai kristal (amorf). Terjadi akibat

    magma membeku dengan cepat saat menyentuh atmosfer. Suhu dan tekanan di

    atmosfer jauh lebih rendah dibandingkan dengan dapur magma. Akibatnya tidak

    sempat membentuk kristal atau amorf, seperti obsidian. Kadang lava mendingin

    atau membeku dengan cepatnya sehingga atom-atomnya tidak sempat membentuk

    http://1.bp.blogspot.com/-G90aLsKXo1M/UVWbz_p89HI/AAAAAAAAAQA/wwQ0EdKurqE/s1600/Sheet+joint.png
  • 5/19/2018 Batuan Beku

    24/48

    BATUAN BEKU

    ~ 24 ~

    mineral, sehingga yang terbentuk ialah mineraloid. Batuan beku luar yang sebagian

    atau seluruhnya terdiri dari gelas dinamakan obsidian.

    Afaniti k - (fine grain texture)- (aphaniticdari bahasa Yunani phaneros yang

    berarti terlihat, dan a yang berarti tidak) dapat diartikan mineral-mineralnya tidak

    dapat diamati dengan mata telanjang. Memperlihatkan pembekuan yang cepat

    namun masih sempat membentuk kristal yang kecil. Melalui pengamatan di bawah

    mikroskop dapat dikenali sebagai feldspar dan kuarsa.

    Faner iti k (phaneri tic), yang berarti dapat dilihat. Batuan dengan tekstur ini

    butiran mineralnya dapat dilihat tanpa mikroskop, memperlihatkan besar kristal

    yang hampir seragam dan saling mengunci (interlock). Bentuk kristal yang besar ini

    menyatakan bahwa pembekuannya berlangsung sangat lama di bawah permukaan

    bumi.

    Porfiritik,merupakan tekstur yang khusus dimana terdapat campuran antara

    butiran kasar di dalam massa dengan butiran yang lenih halus. Butiran yang relative

    sempurna dinamakan fenokrist (phenocrysts), sedangkan butiran yang lebih kecil

    disebut massa dasar (groundmass). Tekstur porfiritik menunjukkan bahwa magma

    yang sebagian membeku bergerak ke atas dengan cepat lalu mendingin dengan

    cepat pula. Sehingga meghasilkan fenokris yang dikelilingi oleh massa dasar.

    Pegmatite, merupakan batuan beku dalam yang terdiri dari mineral-mineral yang

    berukuran tidak lazim, besar-besar, sampai 2 cm atau lebih.

    Pyroklastik(dalam bahasa Yunanipyroartinya api dan klastos adalah pecah).

    Dikatakan pyroklastik jika strukturnya mirip dengan porfiritik namun bila dilihat di

    bawah mikroskop bahwa butirannya lebih banyak pecah-pecah dari pada saling

    mengunci. Fragmennya juga bengkok, terpilin dan terdeformasi. Terjadi akibat

    erupsi ledakan material berukuran debu yang dihembuskan ke atas.

    1. Warna

    Warna batuan beku berkaitan erat dengan komposisi mineral penyusunnya.

    Mineral penyusun batuan tersebut sangat dipengaruhi oleh komposisi magma

    asalnya, sehingga dari warna dapat diketahui jenis magma pembentuknya.

    a. Batuan beku berwarna cerah umumnya adalah batuan beku asam yang

    tersusun atas mineral-mineral felsik (asam) misalnya kuarsa, ortoklas,

    plagioklas, muskovit.

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    25/48

    BATUAN BEKU

    ~ 25 ~

    b. Batuan beku yang berwarna hijau kehitaman umumnya adalah batuan beku

    basa dengan mineral penysusun domain adalah mineral-mineral mafik

    (basa) misalnya olivine, piroksen, amphibol/hornblende, biotit.

    c. Batuan beku berwarna gelap sampai hitam umumnya adalah batuan beku

    intermediet dimana jumlah mineral mafik dan felsiknya hamper sama

    banyak

    d. Batuan beku yang berwarna hijau kelam dan biasanya monominerallik

    disebut batuan beku ultrabasa dengan komposisi hamper seluruhnya

    mineral mafik

    2. Kristalinitas

    Kristalinitas merupakan derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada

    waktu terbentuknya batuan tersebut. Kristalinitas dalam fungsinya digunakan

    untuk menunjukkan berapa banyak yang berbentuk kristal dan yang tidak

    berbentuk kristal, selain itu juga dapat mencerminkan kecepatan pembekuan

    magma. Apabila magma dalam pembekuannya berlangsung lambat maka

    kristalnya kasar. Sedangkan jika pembekuannya berlangsung cepat maka

    kristalnya akan halus, akan tetapi jika pendinginannya berlangsung dengan

    cepat sekali maka kristalnya berbentuk amorf. Dalam pembentukannnya

    dikenal tiga kelas derajat kristalisasi, yaitu:

    a) Holokristalin

    Holokristalin, Holokristalin adalah batuan beku dimana semuanya tersusun

    oleh kristal. Tekstur holokristalin adalah karakteristik batuan plutonik, yaitu

    mikrokristalin yang telah membeku di dekat permukaan.

    b) Hipokristalin

    Hipokristalin, Hipokristalin adalah apabila sebagian batuan terdiri dari

    massa gelas dan sebagian lagi terdiri dari massa kristal.

    c) Holohialin

    Holohialin, Holohialin adalah batuan beku yang semuanya tersusun dari

    massa gelas. Tekstur holohialin banyak terbentuk sebagai lava (obsidian),

    dike dan sill, atau sebagai fasies yang lebih kecil dari tubuh batuan.

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    26/48

    BATUAN BEKU

    ~ 26 ~

    3. Granularitas / bentuk kristal

    Granularitas dapat diartikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku.

    Pada umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu:

    a.Fanerik atau fanerokristalin, Besar kristal-kristal dari golongan ini dapat

    dibedakan satu sama lain secara megaskopis dengan mata telanjang. Kristal-

    kristal jenis fanerik ini dapat dibedakan menjadi:

    - Halus (fine), apabila ukuran diameter butir kurang dari 1 mm.

    - Sedang (medium), apabila ukuran diameter butir antara 15 mm.

    - Kasar (coarse), apabila ukuran diameter butir antara 530 mm.

    - Sangat kasar (very coarse), apabila ukuran diameter butir lebih dari 30 mm.b. Afanitik, Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak bisa dibedakan dengan

    mata telanjang sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur

    afanitik dapat tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya. Dalam analisis

    mikroskopis dibedakan menjadi tiga yaitu :

    - Mikrokristalin, Jika mineral-mineral pada batuan beku bisa diamati dengan

    bantuan mikroskop dengan ukuran butiran sekitar 0,10,01 mm.

    - Kriptokristalin, jika mineral-mineral dalam batuan beku terlalu kecil untuk

    diamati meskipun dengan bantuan mikroskop. Ukuran butiran berkisar antara

    0,010,002 mm.

    - Amorf/glassy/hyaline, apabila batuan beku tersusun oleh gelas.

    Bentuk Kristal

    Bentuk kristal merupakan sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan

    sifat batuan secara keseluruhan. Ditinjau dari pandangan dua dimensi dikenal

    tiga bentuk kristal, yaitu:

    -Euhedral, jika batas dari mineral adalah bentuk asli dari bidang kristal.

    - Subhedral, jika sebagian dari batas kristalnya sudah tidak terlihat lagi.

    -Anhedral, jika mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli.

    -Ditinjaudari pandangan tiga dimensi, dikenal empat bentuk kristal, yaitu:

    -Equidimensional, jika bentuk kristal ketiga dimensinya sama panjang.

    - Tabular, jika bentuk kristal dua dimensi lebih panjang dari satu dimensi yang

    lain.

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    27/48

    BATUAN BEKU

    ~ 27 ~

    -Prismitik, jika bentuk kristal satu dimensi lebih panjang dari dua dimensi yang

    lain.

    -Irregular, jika bentuk kristal tidak teratur.

    4. Relasi

    Hubungan Antar Kri stal

    Hubungan antar kristal atau disebut juga relasi diartikan sebagai hubungan

    antara kristal atau mineral yang satu dengan yang lain dalam suatu batuan.

    hubungan antar kritak dapat dibagi menjadi beberapa jenis antara lain sebagai

    berikut :

    - Equigranular

    -Equigranular, yaitu jika secara relatif ukuran kristalnya yang membentuk

    batuan berukuran sama besar. Berdasarkan keidealan kristal-kristalnya,

    maka equigranular dibagi menjadi tiga, yaitu:

    -Panidiomorfik granular, yaitu jika sebagian besar mineral-mineralnya

    terdiri dari mineral-mineral yang euhedral.

    -Hipidiomorfik granular, yaitu jika sebagian besar mineral-mineralnya

    terdiri dari mineral-mineral yang subhedral.

    -Allotriomorfik granular, yaitu jika sebagian besar mineral-mineralnya

    terdiri dari mineral-mineral yang anhedral.

    - Inequigranular

    -Inequigranular, yaitu jika ukuran butir kristalnya sebagai pembentuk

    batuan tidak sama besar. Mineral yang besar disebut fenokris dan yang lain

    disebut massa dasar atau matrik yang bisa berupa mineral atau gelas.

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    28/48

    BATUAN BEKU

    ~ 28 ~

    BAB IV

    CONTOH CONTOH BATUAN BEKU

    A.Asam

    Diagenesa Batuan Beku Asam

    Batuan beku Asam : terbentuk dari pembekuan magma secara

    ekstrusif atau hasil pembekuan di daerah permukaan dimana proses

    pembekuan berada di daerah vulkanik (di permukaan bumi ).proses

    pembekuan sangat cepat dengan temperature yang tinggi sehingga

    umumnya butiran pada batuan beku basa lebih halus dan berwarna terang

    (felsik) dengan indeks color 65%

    BERDASARKAN K-FELDST-FELS

    Tekstur K-Fels1/3 2/3 T

    Fels

    HALUS Dacite Rhyodacite Rhyolite

    KASAR Granodiorite Adamelite Granite

    Deskripsi Batuan Beku Asam

    Rhyolite Granite

    http://4.bp.blogspot.com/-_xMgjsvYQLE/T475gvi5euI/AAAAAAAAAKY/HUhe3txoHow/s1600/Granite.jpghttp://thekoist.files.wordpress.com/2012/03/rhyolitewholerock.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-_xMgjsvYQLE/T475gvi5euI/AAAAAAAAAKY/HUhe3txoHow/s1600/Granite.jpghttp://thekoist.files.wordpress.com/2012/03/rhyolitewholerock.jpg
  • 5/19/2018 Batuan Beku

    29/48

    BATUAN BEKU

    ~ 29 ~

    Biotite Hornblende Granite Dacite

    1. Rhyolite

    Warna : pink

    Kristalinitas : hipokristalin

    Granularitas : Afanitik

    Relasi : equigranular

    Fabrik : subhedral

    Struktur : massive

    Komposisi mineral

    - Orthoclas 20% Hornblende 15% Biotit 15%

    - Plagioklas 10% Sanidine 20% Glass 10%- Quartz 10%

    Kegunaan : sebagai bahan dasar industri dan digunakan dalam

    ilmu pengetahuan

    2. Granite

    Warna : cokelat

    Kristalinitas : hipokristalin

    Granularitas : Fanerik

    Relasi : equigranular Fabrik : subhedral

    Struktur : massive

    Komposisi Mineral

    - Hornblende 15% Plagioklas 10% Quartz 10%

    - Sanidine 20% Biotit 15% Orthoclas 20%

    Kegunaan : sebagai bahan industri dalam pembuatan keramik

    http://3.bp.blogspot.com/-HzT92Es9JF8/T477kDqQFrI/AAAAAAAAAKw/B1pCQWrOejU/s1600/dacite.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-HzT92Es9JF8/T477kDqQFrI/AAAAAAAAAKw/B1pCQWrOejU/s1600/dacite.jpg
  • 5/19/2018 Batuan Beku

    30/48

    BATUAN BEKU

    ~ 30 ~

    3. Biotite Hornblende Granite

    Warna : abu-abu

    Kristalinitas : hipokristalin

    Granularitas : fanerik

    Relasi : equigranular

    Fabrik : subhedral

    Struktur : massive

    Komposisi mineral

    - Biotit 25% Hornblende 25% Plagioklas 10%

    - Anorthoclas 10% Microcline 10%

    - Sanidine 10% Orthoclas 10%

    Kegunaan : bahan baku industri dan ilmu pengetahuan

    4. Dacite

    Warna : abu-abu

    Kristalinitas : Hipokristalin

    Granularitas : afanitik

    Relasi : equigranular

    Komposisi mineral

    - Plagioklas 45% Hornblende 20% Quartz 15 %

    - Anorthoclas 5 % Microcline 5% Orthoclas 5%

    - Sanidine 5%

    Kegunaan : bahan baku industri dan ilmu pengetahuan.B.Basa

    Diagenesa Batuan Beku Basa

    Batuan beku basa : terbentuk langsung dari pembekuan magma dimana

    proses pembekuan berada di daerah plutonik (di bawah permukaan bumi )

    proses pembekuan sangat lambat dengan temperature yang rendah sehingga

    umumnya butiran pada batuan beku basa lebih kasar. jarang

    memperlihatkan struktur visikular ( lubang-lubang gas) dan berwarna gelap

    (mafik). Batuan beku basa memiliki kandungan silica 45-52%.

    Deskripsi Batuan Beku Basa

    Amigdaloidal Basalt Gabro

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    31/48

    BATUAN BEKU

    ~ 31 ~

    1. Amigdaloidal Basalt

    Warna : hitam

    Kristalinitas : holokristalin ( semuanya tersusun oleh kristal )

    Granularitas : fanerik ( kristal dan mineral dapat diamati )

    Relasi : inequigranular ( ukuran butir tidak sama )

    Struktur : amigdaloidal ( struktur vesikuler, telah terisi mineral

    asing

    Fabric : subhedral

    komposisi mineral:

    - hornblende : 25% - anorthoclas : 15% - piroksin : 25%

    - piroksin : 15% - orthoclas : 20%

    kegunaan : sebagai bahan baku industri

    2. Gabbro

    Warna : hitam

    Kristalinitas : hipokristalin

    Granularitas : afanitik

    Relasi : inequigranular

    Struktur : masive

    Fabric :subhedral

    komposisi mineral:

    - biotit : 35% - piroksin : 35%

    - kuarsa : 20% - olivin : 10%

    kegunaan : sebagai bahan dasar industri

    3. Olivine Gabro

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    32/48

    BATUAN BEKU

    ~ 32 ~

    Warna : hijau tua

    Kristalinitas : hipokristalin

    Granularitas : fanerik

    Relasi : inequigranular

    Struktur : masive

    Fabric :subhedral

    Komposisi mineral:

    - hornblende : 15% - olivin : 50% - plagioklas: 10%

    - kuarsa : 5% - piroksin : 20%

    kegunaan : sebagai bahan baku industri dan ilmu pengetahuan

    4. Norite

    Warna : hitam

    Kristalinitas : holokristalin

    Granularitas : fanerik

    Relasi : inequigranular

    Struktur : masive

    Fabric :subhedral

    komposisi mineral:

    - hornblende : 35% - biotit : 15%

    - plagioklas : 10% - piroksin : 20%

    kegunaan : sebagai bahan dasar industri

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    33/48

    BATUAN BEKU

    ~ 33 ~

    5. Siderite

    Warna : hitam

    Kristalinitas : holokristalin

    Granularitas : fanerik

    Relasi : inequigranular

    Struktur : masive

    Fabric :subhedral

    komposisi mineral:

    - hornblende : 50%

    - biotit : 15%

    - plagioklas : 15%

    - piroksin : 20%

    kegunaan : sebagai bahan dasar industri

    C.Intermediet

    Diagenesa Batuan Beku Intermediet

    Batuan beku Intermediet : terbentuk hasil intrusi dangkal dari pembekuan

    magma dimana proses pembekuan berada di daerah hipabisal (daerah

    pertengahan antara daerah plutonik dengan permukaan).

    proses pembekuan sedang dengan temperature yang rendah sehingga

    umumnya butiran pada batuan beku intermediet kasar .

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    34/48

    BATUAN BEKU

    ~ 34 ~

    jarang memperlihatkan struktur visikular ( lubang-lubang gas) dan berwarna

    gelap (mafik) dengan indeks color

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    35/48

    BATUAN BEKU

    ~ 35 ~

    2. Hornblende Syenite

    warna : Hitam

    kristalinitas : hipokristalin

    Granularitas : fanerik

    Relasi : equigranular

    Komposisi mineral:

    Hornblende 55% Adularia 20% Quartz 5%

    Plagioklas 10% Biotit 10% Glass 5%

    Kegunaan : sebagai bahan dasar industri

    3. Diorite Warna : abu-abu

    Kristalinitas : hipokristalin

    Granularitas : Fanerik

    Relasi : inequigranular

    Komposisi Mineral

    Sanidine 10% Adularia 5% Quartz 25%

    Plagioklas 30% Hornblende 15% Biotit 10%

    Kegunaan : Sebagai bahan baku industri dan ilmu pengetahuan

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    36/48

    BATUAN BEKU

    ~ 36 ~

    4. Monzonite

    Warna : abu-abu

    Kristalinitas : hipokristalin

    Granularitas : fanerik

    Relasi : inequigranular

    Komposisi mineral

    Hornblende 30% Quartz 25% Plagioklas 15%Sanidine 15% Adularia 10% Glass 5%

    Kegunaan : sebagai bahan dasar industri

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    37/48

    BATUAN BEKU

    ~ 37 ~

    BAB V

    PENGOLAHAN BATUAN BEKU

    Batu bara

    PROSES PENGOLAHAN BATU BARA

    Terdiri dari beberapa unit, yaitu :

    1.Unit Pengolahan Awal Batu Bara

    2.Unit Pencairan

    3.Unit Distilasi

    4.Unit Hidrogenasi Solvent

    1. Unit Pengolahan Awal Batu Bara

    Tujuannya adalah untuk mengolah batu bara menjadi bentuk yang dapat

    dimasukkan ke dalam proses pencairan batu bara.Batu bara yang

    diterima dari lapangan masih dalam bentuk bongkahan sehingga perlu

    dilakukan grinding. Ukuran rata-rata batu bara 20 cm dan ukuran yang

    diinginkan 0,01 cm.Proses Grinding yang digunakan harus bertahap :

    - Roller Crusher

    - Pengeringan

    - Menggunakan Ballmils

    2. Unit Pencairan

    Batu bara yang telah melewati tahap grinding selanjutnya dialirkan ke

    slurry mixer menggunakan conveyor.Pada slurry mixer, batu bara

    dicampur dengan solvent heavy oil sehingga didapatkan slurry .Setelah

    itu dicampur menggunakan aliran solvent dari aliran bawah solvent

    hydrogenation unit .Hasil akhir dari slurry mixer dicampur dengan

    hidrogen.Sebelum masuk reaktor,aliran tersebut akan melewati pre-

    heater untuk menaikkan suhu mendekati suhu reaktor 4000 C.Setelah

    keluar dari reaktor, akan melewati separator yang terdiri dari 2 jenis,

    yaitu :

    - Separator suhu tinggi

    - Separator pemsihan gas

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    38/48

    BATUAN BEKU

    ~ 38 ~

    3. Unit Distilasi

    Proses distilasi ini merupakan distilasi atomsferik yang bertujuan untuk

    memisahkan naptha yang sudah bebas senyawa ringan dari senyawa

    beratnya dan keluar sebagai produk utama, selanjutnya akan masuk ke

    distilasi vakum.Produk bawah dari kolom ini adalah residu, keluaran

    atas kolom berupa distilat besar yang akan menuju ke Solvent

    Hydrogenation Unit

    4. Unit Hidrogenasi Solvent

    Setelah itu akan melewati Solvent booster pump untuk memompa

    aliran.Kemudian dimasukkan hidrogen Dipanaskan oleh pre-heating

    furnace sebelum masuk ke solvent hydrogenation reactor untuk

    menaikkan suhu dari 320-4000C dan juga digunakan katalis Ni-Mo

    (Al2O3)

    5. Kinerja Proses

    Kinerja proses ditunjukan oleh efisiensi massa dan energi dari

    keseluruhan proses.Efisiensi massa dapat dilihat dari efisiensi

    karbon.Efisiensi energi dapat dilihat dari neraca energi. Setelah itu akan

    melewati satu separator untuk memisahkan gas-gas (sebagian besar

    hidrogen) yang terbentuk dan digunakan sebagai recycyle

    hydrogen.Sedangkan produk dari reaktor hidrogenasi solvent akan

    masuk ke stripper .Keluaran bawah stripper adalah solvent yang

    digunakan sebagai donor hidrogen yang akan dicampur ke batu bara

    umpan dalam slurry mixer .Keluaran atasnya berupa naptha dan lain-lain

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    39/48

    BATUAN BEKU

    ~ 39 ~

    BAB VI

    KEGUNAAN DAN PEMANFAATAN

    1. Obsidian

    Genesa :

    Obsidian merupakan batuan yang terbentuk oleh hasil kegiatan erupsi

    gunung api bersusunan asam hingga basa yang pembekuannya sangat cepat

    sehingga akan terbentuk gelas atau kaca daripada kristal dominan. Obsidian

    adalah batuan yang disusun secara keseluruhan dari kaca amorf dan sedikit

    kristal feldspar, mineral hitam dan kuarsa.

    Kegunaan :

    sebagai bahan baku beton ringan, isolasi bangunan, plesteran, isolator

    temperatur tinggi/rendah, bahan penggosok, saringan/filter, bahan pembawa

    (media) dan campuran makanan ternak

    2.Riolit

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    40/48

    BATUAN BEKU

    ~ 40 ~

    Genesa :

    Riolit terbentuk dari pembekuan magma di dalam kerak bumi yang

    lazimnya dari letupan gunung berapi. yang terbentuk daripada pembekuan

    magma di luar permukaan bumi. Riolit adalah bersifat asid dan bes. Namun

    sebenarnya sifat asid batuan ini bergantung kepada kandungan silika di

    dalamnya. Riolit di anggap berasid apabila kandungan silikanya melebihi

    66%. Riolit sering ditemukan berupa lava.

    Kegunaan :

    sebagai bahan baku beton ringan, isolasi bangunan, plesteran, isolator

    temperatur tinggi/rendah, bahan penggosok, saringan/filter, bahan pembawa

    (media) dan campuran makanan ternak.

    3.Granit

    Genesa :

    Granit adalah batuan beku plutonik, yang terjadi dari hasil pembekuan

    magma berkomposisi asam pada kedalaman tertentu dari permukaan bumi.

    Umumnya bersifat masif dan keras, bertekstrur porfiritik, terdiri atas

    mineral kuarsa, ortoklas, plagioklas, biotit, dan hornblende. Berwarna abu-

    abu berbintik hijau dan hitam, kehijau-hijauan dan kemerah-merahan.

    merupakan batuan beku dalam yang mempunyai kristal-kristal kasar.

    Kegunaan :

    Kegunaan Granit sebagai bahan Bangunan rumah dan gedung, untuk

    bangunan Monumen, jalan dan jembatan, sebagai batu hias

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    41/48

    BATUAN BEKU

    ~ 41 ~

    (dekorasi), sebagai bahan baku industri poles (tegel, ornamen, dll) dan

    bahan bangunan (gedung, jalan , jembatan, dll), selain itu dapat

    digunakan sebagai bahan baku pembuatan aksesoris rumah seperti

    lantai,wastafel dan meja serta di bidang konstruksi.

    4. Andesit

    Genesa :

    Andesite berasal dari Magma yang biasanya meletus dari stratovolcanoes

    pada lahar tebal yang mengalir, beberapa diantaranya penyebarannya dapat

    mencapai beberapa kilometer. Magma Andesite dapat juga menghasilkan

    letusan seperti bahan peledak yang kuat yang kemudian membentuk arus

    pyroclastic dan surges dan suatu kolom letusan yang sangat besar.

    Andesites terbentuk pada temperatur antara 900 dan 1,100 derajat Celsius.

    Di dalam andesite terdapat sekitar 52 dan 63 persen kandungan silika (

    Sio2). Mineral-mineral penyusun Andesite yang utama terdiri dari

    plagioclase feldspar dan juga terdapat mineral pyroxene ( clinopyroxene

    dan orthopyroxene) dan hornblende dalam jumlah yang kecil.

    Kegunaan :

    Sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan batu belah untuk Bahan

    konstruksi (bangunan dan jalan), bangunan perumahan, alas jalan, Sebagai

    agregat, pondasi , batu hias dan lain-lainnya. Andesit juga dapat dijadikan

    sebagai bahan baku industri poles (tegel, ornamen, dll). Batuan ini sangat

    potensial untuk dikembangkan ke arah eksploitasi (penambangan) secara

    skala besar

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    42/48

    BATUAN BEKU

    ~ 42 ~

    Keterdapatan :

    Sebaran batuan ini banyak dijumpai di daerah kaki perbukitan maupun

    lembah-lembah sungai. Keterdapatanya batuan ini terdapat hampir disemua

    tempat di Indonesia, terutama di Indonesia bagian timur.

    5. Diorit

    Genesa :

    Merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang Terbentuk

    dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu

    subduction zone. biasanya diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan

    membentuk suatu gunung didalam cordilleran ( subduction sepanjang tepi

    suatu benua, seperti pada deretan Pegunungan). Terdapat emplaces yang

    besar berupa batholiths ( banyak beribu-ribu mil-kwadrat) dan

    mengantarkan magma sampai pada permukaan untuk menghasilkan gunung

    api gabungan dengan lahar andesite.

    Kegunaan :

    batu diorit ini dapat dijadikan sebagai batu ornamen dinding maupun lantaibangunan gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan / jalan

    raya.

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    43/48

    BATUAN BEKU

    ~ 43 ~

    6. Basalt

    Genesa :

    Basalt adalah batuan beku vulkanik, yang terjadi dari hasil pembekuan

    magma berkomposisi basa di permukaan atau dekat permukaan bumi.

    Umumnya bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik, terdiri atas mineralgelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan mineral hitam

    Kegunaan :

    Kegunaan basalt sebagai bahan baku industri poles (tegel, ornamen, dll),

    bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll) dan

    Sebagai agregat.

    Keterdapatan :

    Madiun, Mojokerto, Pasuruan, Malang, Probolinggo,

    7.Peridotit

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    44/48

    BATUAN BEKU

    ~ 44 ~

    Genesa :

    Peridotit adalah batuan beku ultra basa Plutonik, yang terjadi dari hasil

    pembekuan magma berkomposisi Ultra basa pada kedalaman tertentu dari

    permukaan bumi. merupakan Suatu batuan ultramafic yang memiliki

    butiran kasar dengan suatu tenunan crystallkine, merupakan karakteristik

    dari kerak samudra bagian bawah dan pembentukan jenis batuan dengan

    prinsip theupper mantel. Mineral penyusun Peridotite sebagian besar terdiri

    olivine dan pyroxene.

    Kegunaan :

    sebagai batu setengah permata sebagai bahan untuk perhiasan dan abrasif

    (ampelas). Pembentukan nikel dari hasil pelapukan peridotit. Peridote

    merupakan variasi permata olivine terbaik yang kita kenal

    8. Gabro

    Genesa :

    Gabro memiliki komposisi mineral yang mirip dengan basalt, terjadi dari

    hasil pembekuan magma berkomposisi basa di permukaan atau dekat

    permukaan bumi. Umumnya bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik,

    terdiri atas mineral gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan

    mineral hitam.

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    45/48

    BATUAN BEKU

    ~ 45 ~

    BAB VII

    PENYEBARAN BATUAN BEKU

    Penyebaran batuan beku di Indonesia

    Beberapa jenis batuan beku penting yang banyak terdapat di alam adalah sebagai

    berikut :

    1. Granit

    Granit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang,

    berwarna terang, mempunyai banyak warna umumnya putih, kelabu, merah

    muda atau merah. Warna ini disebabkan oleh variasi warna dan mineral

    feldspar. Granit terbentuk jauh di dalam bumi dan tersingkap di permukaan

    bumi karena adanya erosi dan tektonik. Granit merupakan batuan yang banyak

    terdapat di alam.

    Di Indonesia, granit terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya

    (Papua), dan lain-lain. Granit dapat digunakan sebagai bahan pengeras jalan,

    pondasi, galangan kapal, dan bahan pemoles lantai, serta pelapis dinding.

    2.

    GranodioritGranodiorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga

    sedang, berwarna terang, menyerupai granit. Granodiorit dapat digunakan untuk

    pengeras jalan, pondasi, dan lain-lain. Granodiorit banyak terdapat di

    alamdalam bentuk batolit, stock, sill dan retas yang tersebar di Bukit Barisan,

    Sumatera.

    3. Diorit

    Diorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang,

    warnanya agak gelap. Diorit merupakan batuan yang banyak terdapat di

    alam.Di Jawa Tengah banyak terdapat di kota Pemalang dan Banjarnegara.

    Diorit dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan lain-lain.

    4. Andesit

    Andesit adalah batuan leleran dari diorit, mineralnya berbutir halus, komposisi

    mineralnya sama dengan diorit, warnanya kelabu. Gunung api di Indonesia

    umumnya menghasilkan batuan andesit dalam bentuk lava maupun piroklastika.

    Batuan andesit yang banyak mengandung hornblenda disebut andesit

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    46/48

    BATUAN BEKU

    ~ 46 ~

    hornblenda, sedangkan yang banyak mengandung piroksin disebut andesit

    piroksin. Batuan ini banyak digunakan untuk pengeras jalan, pondasi,

    bendungan, konstruksi beton, dan lain-lain. Adapun yang berstruktur lembaran

    banyak digunakan sebagai batu tempel.

    5. Gabro

    Gabro adalah batuan beku dalam yang umumnya berwarna hitam, mineralnya

    berbutir kasar hingga sedang. Dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi,

    dan yang dipoles sangat disukai karena warnanya hitam, sehingga baik untuk

    lantai atau pelapis dinding. Di Pulau Jawa, batuan ini terdapat di Selatan

    Ciletuh, Pegunungan Jiwo, Serayu, dan Pemalang.

    6. Basal

    Basal adalah batuan leleran dari gabro, mineralnya berbutir halus, berwarna

    hitam. Gunung api di Indonesia umumnya menghasilkan batuan basal dalam

    bentuk lava maupun piroklastika. Batuan ini banyak digunakan untuk pengeras

    jalan, pondasi, bendungan, konstruksi beton, dan lain-lain. Basal yang

    berstruktur lembaran banyak digunakan sebagai batu tempel. Basal umumnya

    berlubang-lubang akibat bekas gas, terutama pada bagian permukaannya.

    7. Batu kaca (obsidian)

    Batukaca adalah batuan yang tidak mempunyai susunan dan bangun kristal

    (metamorf). Batukaca terbentuk dari lava yang membeku tiba-tiba, dan banyak

    terdapat di sekitar gunungapi. Pada umumnya berwarna coklat, kelabu,

    kehitaman atau tidak berwarna (putih seperti kaca). Batukaca yang dihancurkan

    dengan ukuran kecil dan dicampur dengan semen, dapat dibuat granit buatan.

    Di zaman purba, batuan ini banyak digunakan untuk membuat mata lembing,

    mata panah, dan lain-lain.

    8. Batu apung

    Batuapung dibentuk dari cairan lava yang banyak mengandung gas. Dengan

    keluarnya gas dari cairan lava akan menimbulkan lubang-lubang atau

    gelembung-gelembung pada lava yang telah membeku. Lubang-lubang ini

    berbentuk bola, ellips, silinder atau tak teratur bentuknya. Dengan adanya

    lubang-lubang ini membuat batuapung jadi ringan. Di Indonesia batuapung

    yang terkenal dihasilkan oleh Gunung Krakatau. Demikian juga batuapung

    dapat dibuat dengan cara memanaskan batuan obsidian hingga gasnya keluar.

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    47/48

    BATUAN BEKU

    ~ 47 ~

    9. Konglomerat

    Konglomerat adalah batuan sedimen yang tersusun dari bahan-bahan dengan

    ukuran berbeda dan bentuk membulat yang direkat menjadi batuan padat.

    Bentuk fragmen yang membulat akibat adanya aktivitas air, umumnya terdiri

    atas mineral atau batuan yang mempunyai ketahanan dan diangkut jauh dari

    sumbernya. Di antara fragmen-fragmen konglomerat diisi oleh sedimen -

    sedimen halus sebagai perekat yang umumnya terdiri atas Oksida Besi, Silika,

    dan Kalsit. Fragmen-fragmen konglomerat dapat terdiri atas satu jenis mineral

    atau batuan atau beraneka macam campuran. Seperti halnya breksi, sifatnya

    yang heterogen menjadikan berwarna-warni. Konglomerat umumnya

    diendapkan pada air dangkal.

  • 5/19/2018 Batuan Beku

    48/48

    BATUAN BEKU

    ~ 48 ~

    BAB VIII

    PENUTUP

    KESIMPULAN

    Batuan beku adalah jenisbatuan yang terbentuk darimagma yang mendingin dan

    mengeras, dengan atau tanpa proseskristalisasi,baik di bawah permukaan maupun

    di atas permukaan bumi.

    Berdasarkan proses terbentuknya batuan beku terbagi atas batuan beku

    ekstrusi dan intrusi.

    Batuan beku tersebar di berbagai wilayah di Indonesia yang memiliki kriteria danciriciri tertentu berdasarkan daerahnya.

    Setiap batuan beku memiliki kegunaan dan manfaatnya tersendiri, dan berpengaruh

    besar terhadap kehidupan sehari - hari.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://manfaat-pengetahuan.blogspot.com/

    http://dikageologi.wordpress.com/

    http://scientificindonesia.wordpress.com/

    http://en.wikipedia.org/

    https://www.google.co.id/search

    http://geology.com/rocks/

    http://serbasejarah.blogspot.com/

    http://id.wikipedia.org/wiki/Batuanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Magmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristalisasihttp://manfaat-pengetahuan.blogspot.com/http://manfaat-pengetahuan.blogspot.com/http://dikageologi.wordpress.com/2012/09/14/batuan-beku/http://dikageologi.wordpress.com/2012/09/14/batuan-beku/http://scientificindonesia.wordpress.com/http://scientificindonesia.wordpress.com/http://en.wikipedia.org/http://en.wikipedia.org/https://www.google.co.id/searchhttps://www.google.co.id/searchhttp://geology.com/rocks/http://geology.com/rocks/http://serbasejarah.blogspot.com/http://serbasejarah.blogspot.com/http://serbasejarah.blogspot.com/http://geology.com/rocks/https://www.google.co.id/searchhttp://en.wikipedia.org/http://scientificindonesia.wordpress.com/http://dikageologi.wordpress.com/2012/09/14/batuan-beku/http://manfaat-pengetahuan.blogspot.com/http://id.wikipedia.org/wiki/Kristalisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Magmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Batuan