batik kebumen1.docx

19
KEBUDAYAAN JAWA BATIK KEBUMEN Disusun Oleh: Kelompok I / VII A 1. Achmad Khomsin (K7109001) 2. Agus Hadi Saputro (K7109006) 3. Amanah (K7109010) 4. Amrih Setyowati (K7109013) 5. Anggriawan Nova Prasetyo (K7109018)

Upload: shavon-jenkins

Post on 09-Aug-2015

217 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

indahhhhhh

TRANSCRIPT

Page 1: BATIK KEBUMEn1.docx

KEBUDAYAAN JAWA

BATIK KEBUMEN

Disusun Oleh:

Kelompok I / VII A

1. Achmad Khomsin (K7109001)

2. Agus Hadi Saputro (K7109006)

3. Amanah (K7109010)

4. Amrih Setyowati (K7109013)

5. Anggriawan Nova Prasetyo (K7109018)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: BATIK KEBUMEn1.docx

BATIK KEBUMEN

Batik tulis merupakan warisan budaya Indonesia yang sudah mendunia.

Berbagai daerah menghasilkan batik dengan ragam motif dan teknik yang

bermacam-macam, Kabupaten Kebumen merupakan salah satunya. Sebuah

kebanggaan bagi orang-orang yang suka dan cinta dengan karya anak bangsa.

Batik Kebumen sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, namun cerita sejarahnya

masih simpang siur. Batik Kebumen dikatakan beberapa media di bawa dari

keraton Yogya. Akan tetapi sebenarnya tidak ada bukti yang kuat tentang itu. Dari

banyaknya pengrajin Batik kebumen di pusat Batik Kebumen dari Desa Jemur,

Seliling dan Gemeksekti dusun Tanuraksan, semua Pengrajin Batik Tulis

Kebumen tidak ada yang tahu secara pasti awal Batik kebumen dibuat. Mereka

semuanya kompak menjawab bahwa mereka hanya membuat saja secara turun

temurun dan tidak mengetahui secara pasti.

A. Sejarah Batik Kebumen

Sejarah batik di Kebumen ada berbagai versi. Menurut cerita dan

beberapa sumber, cikal bakal batik tulis Kebumen dimulai pada abad ke-19.

Pada masa itu batik menjadi barang eksklusif bagi kalangan keraton. Keadaan

itu berubah ketika Pangeran Bumidirdjo membuka wilayah Kebumen dan

memperkenalkan batik kepada masyarakat.

Ada juga yang menjelaskan bahwa pembatikan di Kebumen dikenal

sekitar awal abad ke-XIX yang dibawa oleh pendatang-pendatang dari Yogya

dalam rangka dakwah Islam antara lain yang dikenal ialah Penghulu Nusjaf.

Beliau inilah yang mengembangkan batik di Kebumen dan tempat pertama

menetap ialah sebelah Timur Kali Lukolo sekarang dan juga ada peninggalan

masjid atas usaha beliau. Proses batik pertama di Kebumen dinamakan teng-

abang atau blambangan dan selanjutnya proses terakhir dikerjakan di

Banyumas/Solo. Sekitar awal abad ke-XX untuk membuat polanya

dipergunakan kunir yang capnya terbuat dari kayu. Motif-motif Kebumen ialah

Page 3: BATIK KEBUMEn1.docx

pohon-pohon, burung-burungan. Bahan-bahan lainnya yang dipergunakan ialah

pohon pace, kemudu dan nila tom.

Mengenai corak batik kebumen, awalnya berkiblat pada batik Jogja,

namun kemudian hari batik kebumen menemukan coraknya dengan filosofi

dan kultur setempat. Dahulu, batik Kebumen memiliki sejarah gemilang. Batik

tulis yang hanya untuk jarik atau sinjang itu hingga tahun 1970-an pernah

merajai pasaran batik di daerah Kedu, Banyumas hingga Lampung. Beberapa

pengusaha batik pernah menjadi juragan pada zamannya, antara lain di Desa

Wonoyoso, Desa Watubarut, dan Desa Tanuraksan, semuanya di Kecamatan

Kebumen.

Pada tahun 1960 hingga tahun 1980-an, batik tulis Kebumen mencapai

masa keemasannya. Saat itu batik tulis menjadi komoditas unggulan. Hampir

seluruh wilayah di kabupaten ini memproduksi batik tulis. Berdasarkan

riwayat, batik asli Kebumen sebenarnya hanya berpusat di beberapa desa, yaitu

Desa Watubarut (Kecamatan Kebumen), Desa Seliling (Kecamatan Alian),

Desa Jemur (Kecamatan Pejagoan), dan di Kampung Tanuraksan (Desa

Gemesekti). Di Desa Watubarut yang menjadi cikal bakal usaha batik tulis,

aktivitas batik membatik kini benar-benar punah, lantaran tak ada generasi

penerus. Saat ini tinggal beberapa daerah saja yang masih bertahan dan terus

menghasilkan batik tulis, diantaranya adalah Desa Jemur, Seliling, dan

Gemeksekti.Menurut informasi dari Dinas Perindustrian Kabupaten Kebumen,

kira-kira terdapat sekitar 300 motif klasik khas Kebumen. Sebagian besar

bercorak flora, fauna, dan geometri. Dari segi warna, batik tulis Kebumen lebih

beragam daripada batik dari daerah lainnya. Selembar kain batik bisa

mengandung empat kombinasi warna seperti cokelat, ungu, biru, hijau, kuning,

atau hitam. Ada pula batik tulis dengan dominasi warna merah (bang-bangan)

atau biru (biron).

Page 4: BATIK KEBUMEn1.docx

B. Motif Batik Kebumen

1. Asal-usul Motif Batik Kebumen

Umumnya para perajin tidak mengetahui asal-usul dan makna motif

batik yang ia buat. Mereka hanya sekedar membatik karena turun temurun

dari nenek moyangnya ataupun sekedar meniru batik yang sudah ada dan

berkembang di Kebumen. Selain itu motif-motif batik yang saat ini

berkembang di Kebumen umumnya lebih bermakna artistik ketimbang

bernilai filosofi yang bermakna nilai moral dan harapan-harapan.

Berdasarkan keterangan para perajin, sebagian besar dari mereka tidak

pernah mencoba mencari informasi mengenai asal-usul/sejarah, siapa yang

memberi nama dan makna dari motif batik yang ia buat. Mereka sekedar

mengikuti orang tua mereka dahulu dalam membatik.

2. Motif Batik Kebumen

Menurut penuturan Ibu Salbiyah, motif batik Kebumen pada dasarnya

ada tiga. Yaitu merakan (burung merak), pelataran seperti daun-daunan

yang lebar, dan jagatan atau sekar jagat. Masih ada motif kombinasi yang

bercorak lengkap, yakni kawung, ada kawung uwer dan ada kawung

jenggot. Untuk batik kawung jenggot ini, sepintas terkesan porno. Menurut

Muhtadin, yang dikenal sebagai pengusaha batik dan juga sebagai ketua

kelompok perajin batik “MEKAR SARI”, warnanya agak berbeda dari batik

lainnya, karena didominasi warna hitam, dan ada perpaduan antara gambar

alam dan manusia, termasuk jenggot atau jambang lelaki. Kesannya seperti

porno, kawung jenggotan, namun motif batiknya justru menarik dan banyak

digemari oleh para ibu zaman dulu. Untuk jenis motif ini sangat langka,

karena menurut penuturan Pak Muhtadin di desanya hanya ada satu orang

yang bisa membatik jenis Kawung Jenggot.

Motif merakan mudah dikenali dari ornamen bergambar burung

merak, memanjang dari kepala hingga ekor. Di ujung sayap yang panjang,

ada warna melingkar kecil-kecil. Corak pelataran juga begitu unik, yakni

perpaduan gambar dedauan, dan bunga-bungaan yang ada di halaman, atau

pelataran rumah. Adapun motif sekar jagat tergolong paling istimewa dan

Page 5: BATIK KEBUMEn1.docx

banyak disukai. Sebab motif ini menggambarkan kombinasi seluruh isi

alam, atau jagat raya ini. Ada pepohonan, pemandangan alam, ada rumah,

bahkan pagar rumah kadang muncul pada motif ini.

Dari ketiga motif batik khas Kebumen, yang dominan bertahan adalah

corak sekar jagat. Motif batik ini seakan menjadi trade mark batik tulis

Kebumen. Para kolektor batik juga memburu jenis itu karena terkesan

orisinil, dan kuat dalam motif dan warna.

Batik Kebumen jelas berbeda dengan keberadaan batik-batik di

daerah lain yang masing-masing memiliki latar dan pengaruh dari berbagai

unsur, sehingga batik dapat berkembang sebagai sebuah simbol budaya, adat

istiadat dan spiritual. Tentang Batik Kebumen, tidak terlacak pengaruh

budaya dari mana, karena semua mengakui bahwa keberadaan motif-motif

yang berkembang berasal dari pengaruh pengamatan indrawi para perajin

sendiri. Batik Kebumen lebih berkembang sebagai murni seni batik yang

menekankan pada nilai artistik bukan pada nilai makna dibalik sebuah

gambar. Sehingga justru menunjukkan keunikannya sendiri. Batik Kebumen

yang berorientasi pada alam (ekologis), menggambarkan masyarakat

Kebumen yang bersahaja dan sangat menghormati kehidupan yang

ditawarkan oleh alam.

Menurut Ketua Paguyuban Batik Lawet Sakti Kebumen, H. Hamami

Abdul Rohman, motif batik Kebumen yang dibuat terinspirasi dari budaya

Kebumen sehingga muncul kekhasan warna dan coraknya. Rata-rata ide

dasar pembuatan motif batik berasal dari apa saja. Bisa dari alam sekitar

seperti bunga yang tumbuh di halaman, daun, makanan khas atau saat

melihat corak batik yang menurutnya bagus, lalu dia mengembangkan

menjadi karya berbeda. Termasuk pewarnaan yang digunakan adalah warna-

warna khas Kebumen, seperti biru, merah, ungu, cokelat, hijau dan kuning.

Page 6: BATIK KEBUMEn1.docx

a. Motif Kawung Jenggot

1) Asal-usul

Motif dasar dari kawung jenggot adalah motif kawung karena

kawung jenggot merupakan pengembangan dari motif kawung itu

sendiri. Motif kawung konon diciptakan oleh salah satu Sultan

Mataram. Motif ini diilhami oleh sebatang pohon aren yang buahnya

kita kenal dengan kolang kaling. Motif ini dihubungkan dengan

binatang kuwangwung.

2) Pemberi nama

Asal-usul motif kawung jenggot tidak diketahui pasti, namun

kalau motif asli kawung kemungkinan diberi nama oleh Sultan

Mataram. Mengenai sejarah, siapa yang pertama membuat atau siapa

yang mencetuskan nama itu sampai saat ini belum ada yang

mengetahui. Perajin yang bisa membuat motif ini pun hanya satu

orang sehingga motif kawung jenggot termasuk motif yang langka.

Kalau sejarah secara umum dari motif kawung memang ada

keterkaitan dengan keraton.

3) Makna Motif Kawung

Pohon aren dari atas (ujung daun) sampai pada akarnya sangat

berguna bagi kehidupan manusia, baik itu batang, daun, nira, dan

buah. Hal tersebut mengisaratkan agar manusia dapat berguna bagi

siapa saja dalam kehidupannya, baik itu dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Makna lain yang

terkandung dalam motif kawung ini adalah agar manusia yang

memakai motif kawung ini dapat menjadi manusia yang ideal atau

unggul serta menjadikan hidupnya menjadi bermakna.

Motif batik kawung sendiri bergambar bunga pohon aren (buah

kolang-kaling). Motif batik kawung mempunyai  geometris segi empat

menurut kebudayaan Jawa melambangkan suatu ajaran tentang

terjadinya kehidupan manusia. Motif kawung bermacam ragamnya

diantaranya adalah kawung jenggot.

Page 7: BATIK KEBUMEn1.docx

4) Pendaftaran di HAKI

Motif ini belum dipatenkan, hanya baru diusulkan untuk

dipatenkan.

Pertimbangan pembeli untuk membeli motif ini: karena unik dan

langka. Motif kawung jenggot ini motif yang langka dan jarang karena

di Kebumen baru satu orang yang bisa membuatnya sehingga

jumlahnya terbatas.

b. Srikit

Asal-usul : belum diketahui asal usul motif ini. Motif

srikit konon berasal dari kisah Ratu Sirikit.

Pemberi nama : tidak diketahui

Makna : tidak diketahui

Pendaftaran di HAKI : belum di ketahui

Pertimbangan pembeli untuk membeli motif ini karena motifnya bagus

dan motifnya penuh.

Serikit sekar klasik ijem(tumpal)

c. Jagatan Kebumen/Sekar Jagat

1) Asal-usul

Mengenai asal-usul motif sekar jagat ini

tidak diketahui. Motif ini sudah sangat terkenal

sejak jaman nenek moyang para pembatik

Kebumen.

Page 8: BATIK KEBUMEn1.docx

2) Pemberi nama

Sama halnya dengan asal-usul yang sulit terlacak, pemberi nama

motif ini pun tidak diketahui.

3) Makna

Motif Sekar Jagad mengandung makna kecantikan dan

keindahan sehingga orang lain yang melihat akan terpesona. Ada pula

yang beranggapan bahwa motif Sekar Jagad sebenarnya berasal dari

kata “kar jagad” (Kar=peta; Jagad=dunia), sehingga motif ini juga

melambangkan keragaman diseluruh dunia. Motif ini menggambarkan

kombinasi seluruh isi alam, atau jagat raya ini. Ada pepohonan,

pemandangan alam, ada rumah, bahkan pagar rumah kadang muncul

pada motif ini.

Motif Jagatan Kebumen menggambarkan keanekaragaman

budaya etnis dan kekayaan alam Kebumen. Motif batik tersebut

berusaha merangkum beberapa gambaran dari pantai, karang, burung,

dan tumbuh-tumbuhan. Motif batik yang berkembang lebih banyak

disandarkan pada esensi artistik gambar yang berusaha

menggambarkan keanekaragaman alam dan budaya dalam selembar

kain.

Pertimbangan pembeli untuk membeli karena dianggap motif

khas Kebumen dan mengandung kerumitan dalam pembuatan motif

dan pewarnaannya. Selain itu motifnya juga motif penuh dan

tergolong motif klasik.

Jagatan pisang bali Jagatan Biron Jagatan pisang bali

d. Motif Lain Batik Kebumen

Page 10: BATIK KEBUMEn1.docx

Sekaran sato tipas ukel tombel

Suluran tipas(bang-bangan)

Suruhan kupu latar limaran sanggan

C. Pembuatan Batik Kebumen

1. Ketersediaan Bahan

Bahan-bahan pendukung untuk membatik di daerah Kebumen masih

sangat sulit. Hanya ada satu tempat untuk membeli bahan-bahan pembuatan

batik. Namun diakui para perajin, untuk membuat motif-motif yang sulit

yang memerlukan pewarna yang berkualitas dan lebih bervariasi harus

memesan bahan pewarna dan malam dari Yogya, Solo, atau Pekalongan.

Page 11: BATIK KEBUMEn1.docx

2. Proses Pembuatan

Untuk membuat motif jagatan atau srikit biasanya memerlukan waktu

yang lebih lama daripada batik lainnya. Waktu yang diperlukan mencapai 1-

2 bulan. Hal ini dikarenakan kerumitan dari motif serta proses pewarnaan

yang lama. Jika umumnya motif lain hanya dua kali pewarnaan, sedangkan

untuk motif jagatan dan srikit butuh empat kali proses pewarnaan. Karena

inilah harga untuk motif jagatan dan srikit lebih mahal. Selain itu, lamanya

proses pembuatan karena umumnya para perajin menjadikan kegiatan

membatik hanya sebagai kerjaan sambilan untuk mengisi waktu luang.

Page 12: BATIK KEBUMEn1.docx

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Wibiono. 2012. Motif-motif Batik Kebumen: Makna dan Upaya

Pelestariannya. http://duniasosbud.blogspot.com/2012/09/motif-motif-

batik-kebumen-makna-dan.html. yang diakses pada tanggal 26 November

2012.

Bambang Wibiono. 2012. Gambaran Tentang Batik Kebumen.

http://duniasosbud.blogspot.com/2012/08/gambaran-tentang-batik-

kebumen.html

http://warsobumen.blogspot.com/2011/05/motif-batik-tulis-kebumen.html yang

diakses pada tanggal 26 November 2012.

http://produsenbatik.com/kekhasan-batik-kebumen.html yang diakses pada

tanggal 26 November 2012.

http://batik-kebumen.blogspot.com/ yang diakses pada tanggal 26 November

2012.

http://sosbud.kompasiana.com/2012/10/02/batik-kebumen-bergairah-lagi/ yang

diakses pada tanggal 26 November 2012.