bata (2)
TRANSCRIPT
PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN KELOMPOK 5A
BAB III
SIFAT FISIS DAN MEKANIS BATA
3.1 Definisi Batu Bata
Batu bata adalah suatu unsur bangunan yang diperuntukkan pembuatan
konstruksi bangunan dan yang dibuat dari tanah dengan atau tanpa campuran bahan-
bahan lain, dibakar dengan suhu yang cukup tinggi sehingga tidak dapat hancur lagi
bila direndam dalam air.
Jika disesuaikan dengan bahan pembuatannya, secara umum batu bata digolongkan
dalam 2 jenis:
1. Batu Bata Tanah Liat
Batu bata yang terbuat dari tanah liat ini memiliki 2 kategori utama, yaitu bata
biasa dan bata muka :
Bata biasa : memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu. Bata ini digunakan
untukdinding dan ditutup dengan semen. Bata biasa seringkali disebut dengan bata
merah.
Bata muka : memiliki permukaan yang baik, licin dan mempunyai warna atau corak
yang sama. Meski digunakan untuk dinding juga, namun bata muka tidak perlu ditutup
lagi dengan semen. Bata muka biasa disebut sebagai bata imitasi.
2. Batu Bata Pasir-Kapur
Sesuai dengan namanya, batu bata ini dibuat dari campuran kapur dan pasir
denganperbandingan 1:8 serta air yang ditekankan kedalam campuran sehingga
membentuk bata yang sangat padat. Biasa digunakan untuk bagian dinding yang
terendam air dan memerlukan kekuatan tinggi.
105
PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN KELOMPOK 5A
3.2 Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan atau mengetahui nilai
ketahanan bata terhadap kuat tekan dengan menggunakan alat Compression Machine
Hand Operated.
3.3 Alat dan bahan :
1. Compression Machine Hand Operated.
2. Ember
106
PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN KELOMPOK 5A
3. Sendok Semen.
4. Jangka sorong
5. Air + Ember
107
PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN KELOMPOK 5A
6. Batu Bata.
7. Timbangan.dengan kapasitas 10 kg dan ketelitian 0,5 gram
8. Pasir .
108
PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN KELOMPOK 5A
9. Semen.
109
PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN KELOMPOK 5A
3.4. Langkah Kerja:
A. Uji Absorbsi Bata
1. Bagilah bata menjadi 2 bagian, berilah nama yang sama untuk setiap bagian buatlah
3 benda uji.
2. Timbanglah tiap-tiap benda uji dan catatlah hasil(W1).
3. Siapkan air dan masukkan air ke dalam ember.
4. Masukkan benda uji ke dalam ember yang berisi air tersebut, kemudian diamkan
selama (+ 24jam).
5. Ambil benda uji yang telah di rendam, kemudian diamkan selama (+5menit).
6. Timbanglah kembali tiap-tiap benda uji tersebut(W2).
7. Carilah hasil penyerapan/absorbsi benda uji tersebut (W3=W2-W1)
B. Uji Tekan Bata
1. Siapkan batu bata yang telah di rendam selama + 10 menit.
2. Aduklah campuran pasir dan semen dengan perbandingan 2:1:2
3. Capping bagian atas dan bawah bata tersebut, kemudian simpan dalam suhu
ruangan selama 24 jam.
4. Ukur dimensi capping. Dapatkan luas daerah tekan.
5. Lakukan pengujian kuat tekan bata dengan compression machine hand operated.
6. Catat hasil yang tunjuk oleh jarum pada alat compression machine hand operated
sampai retak / mendekati kehancuran
7. Hitung kuat tekan yang telah diterima oleh masing-masing bata.
110
PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN KELOMPOK 5A
Cara Kerja Compression Machine Hand Operated :
1. letakkan bata ditengah luas penampang Compression Machine Hand Operated
dalm keadaan terbaring.
2. Kunci alat, kemudian pompa alat supaya alat pengujian menekan bata dengan
sempurna dan menghasilkan nilai kuat tekan bata.
3. Catat hasil ukur yang didapatkan.
Keterangan : Setiap 1 garis bernilai 0,5 KN.
Cara mencari kuat uji tekan bata dalam Mpa
1. Satuan KN yang di dapat diubah dahulu menjadi N.
2. Lalu cari luas penampang bawah dan atas capping.
3. Setelah didapatkan, bagi gaya yang didapatkan sewaktu pratikum dalam N dengan
luas rata-rata penampang capping.
111
PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN KELOMPOK 5A
LABORATORIUM KONSTRUKSI DAN TEKNOLOGI BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
JL.W.R.Supratman, Workshop UNIB Bengkulu
3.5. Hasil dan Pembahasan
1. Uji Absorbsi Batu Bata
A. Table Berat Batu Bata
SampelBerat sebelum
direndam (g)
Berat sesudah
direndam (g)
Selisih (g) Nilai
absorbsi(%)
A1 509 670 161 31,63
B1 513 625 112 21,83
C1 524 667 143 27,29
Sample A1 = 161509
X 100 %=31,63 %
Sample B1 = 112513
X 100 %=21,83 %
Sample C1 = 143524
X 100 %=27,29 %
B. Table Luas Penampang
Sample
Panjan
g (Cm)
Panjang
(mm)
Lebar
(Cm)
Lebar
(mm)
Luas
(Cm2)
Luas
(mm2)
A1 9,5 95 9,4 94 89,3 893
B1 9,4 94 9 90 84,6 846
C1 9,6 96 9,5 95 91,2 912
112
PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN KELOMPOK 5A
C. Table Luas Penampang
Sample Gaya(KN) Gaya (N) Tekanan(MPa)
A1 18 18.000 2.015
B1 14 14.000 1,654
C1 27 27.000 2,960
Perhitungan tekanan(Mpa)
1. Sample A
Dik: A = 8930 mm2
P = 18 KN = 18.000 N
Tekanan =180008930
= 2,015 MPa
2. Sample B
Dik : A = 8460 mm2
P = 14 KN = 14000 N
Tekanan = 140008460
= 1,654 Mpa
113
Tekanan =PA
PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN KELOMPOK 5A
3. Sample C
Dik : A = 9120 mm2
P = 27 KN = 27000 N
Tekanan = 270009120
= 2,960 Mpa
114
PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN KELOMPOK 5A
3.5. Kesimpulan
Dari praktikum yang kami lakukan, dapat di simpulkan bahwa kuat tekanan pada bata
di pengaruhi oleh luas penampang bata dan juga tebal mortar yang mengikat bata.
Bata yang permukaannya rata pada umumnya memiliki kuat tekan lebih besar di
bandingkan dengan bata yang permukaannya tidak rata.
1. Sample A mempunyai absorbsi sebesar 158 gr dan mempunyai tekanan sebesar
1,094 Mpa.
2. Sample B mempunyai absorbsi sebesar 116 gr dan mempunyai tekanan rata-rata
sebesar 1,754 Mpa.
3. Sample C mempunyai absorbsi rata-rata sebesar 144 gr dan mempunyai tekanan
rata-rat sebesar 3,039 Mpa.
115
PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN KELOMPOK 5A
3.6. Dokumentasi
a. Penyiapan benda uji. b. Penimbangan benda uji
c. .Perendaman benda uji. d. Peletakan mortar pada benda uji.
e. Proses capping. f. Pelepasan capping dengan papan.
116
PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN KELOMPOK 5A
g. Proses pengujian kuat tekan dengan h. Bata yang telah mengalami retak
menggunakan compression
machine hand operated.
117