baru ntb & kaltim
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 baru NTB & KALTIM
1/10
Provinsi NTB
1. Jalan dan Kondisi umumJalan nasional yang ada di wilayah NTB hanya mampu menahan beban angkutan
maksimal 8,6 Ton. Panjang jalan nasional di wilayah NTB mencapai 601
kilometer, di antaranya ruas jalan dari Pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok
Barat menuju Labuhan Lombok, Kabupaten Lombok Timur hingga Pelabuhan
Poto Tano di Pulau Sumbawa dan jalan jurusan Sumbawa-Bima sampai di
Pelabuhan Sape. Jalan utama yang menghubungkan satu kabupaten dengan
kabupaten lain di Pulau Sumbawa hanya terdiri dua lajur. Lebar jalan antar ruas
satu dengan ruas lainnya bisa berbeda. Lajur yang sempit dapat ditemui di
sejumlah titik, khususnya di jalan berkelok di puncak bukit dengan jurang curam
antara Empang (perbatasan Kabupaten Sumbawa-Kabupaten Dompu) hingga
Bima. Untuk melintas dan berpapasan dengan kendaraan lain di ruas jalan yang
sempit seperti itu, salah satu pengguna jalan harus mengalah guna menghindari
kecelakaan. Meski mengalah, untuk menepikan kendaraan, harus dilihat pula
posisi ban, sebab selisih permukaan aspal dengan jalan tanah di pinggir jalan
cukup tinggi, mencapai 10-25 sentimeter yang bisa membuat celaka.Jalan
nasional itu merupakan jalur truk angkutan barang jenis tronton (daya angkut
melebihi 20 ton) dari Pelabuhan Lembar di Pulau Lombok ke Pulau Sumba,
melewati pelabuhan penyeberangan Poto Tano. jarak tempuh mulai pelabuhan
penyeberangan Poto Tano di Kabupaten Sumbawa hingga Kabupaten Bima
jauh, mencapai 350 kilometer. kerusakan jalan nasional pada titik tertentu di
wilayah NTB sangat mungkin dipicu oleh perlintasan truk angkutan barang yang
melebihi standar beban maksimal atau daya dukung jalan yang hanya 8,6 ton.
-
7/22/2019 baru NTB & KALTIM
2/10
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Nusa Tenggara Barat
(NTB)Ahmad Bahruddin menyatakan tekadnya untuk meningkatkan pengawasan
terhadap truk angkutan barang yang melebihi maksimum sumbu tekanan (MST)
jalan nasional, supaya dapat mencegah kerusakan jalan akibat kelebihan tonase.
Permasalahan infrastruktur yang dihadapi di NTB pada dasarnya menyangkut 5
(lima) masalah pokok, yaitu; infrastruktur perhubungan baik di darat, laut
maupun udara; infrastruktur pengairan/irigasi; infrastruktur Air bersih;
listrik dan infrastruktur telekomunikasi. Dari kelima masalah infrastruktur
tersebut, dua masalah pokok, yaitu infrastruktur telekomunikasi dan
Irigasi/air bersih, sudah dapat ditangai dengan cukup baik. Saat ini cakupan
air bersih perkotaan mengalami perluasan dari 74% menjadi 75,56%. Namun
kondisi infrastruktur lainnya terutama kondisi jalan hingga saat ini harus diakui
sebagian besar kurang mantap. Dari panjang jalan Provinsi 1.842,33 Km,
hanya 551,28 Km (29,92%) kondisinya baik, 296,95 Km (16,12%) dalam
kondisi sedang 381,65 Km (20,72%) dalam kondisi rusak ringan dan 467,75
Km (25,39%) dalam kondisi rusak berat. Untuk mempercepat penyelesaian
masalah infrastruktur jalan tersebut, Pemerintah Provinsi NTB melaksanakan
pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dengan sistem multi
years dengan menggandeng investor/pengusaha.
2. Pelabuhanpelabuhan Lembar disinggahi oleh kapal penumpang PT. PELNI sebanyak 8
(delapan) kali perbulan dengan rata-rata penumpang 1.500 orang/kapal serta
kapal cepat PT. ASDP (Persero) 2 (dua) kali seminggu. Packing Plant Indocement
akan dibangun di wilayah yang berada di Daerah Lingkungan Kerja (DLKR)
-
7/22/2019 baru NTB & KALTIM
3/10
Pelabuhan Lembar dengan kapasitas 250.000 ton pertahun dan juga akan
dibangun untuk Docking Repair kapal-kapal dengan Dead Weight Tonage (DWT)
kapal rata-rata ukuran 1000 1500 Ton.
Pelabuhan basa dan pelabuhan bima
Jumlah barang yang dibongkar di ketiga pelabuhan yang ada sebanyak 1.446.641
ton naik 23,00 persen dari tahun 2011, sedangkan jumlah barang yang dimuat
sebanyak 179.111 ton, naik 83,22 persen dari tahun 2011. Bila dilihat menurut
pelabuhan, pada pelabuhan Lembar jumlah barang yang dibongkar 841.350 ton
(58,16 persen) dan yang dimuat 3.500 ton (1,95 persen), pada pelabuhan Badasjumlah barang yang dibongkar 308.300 ton (21,31 persen) dan jumlah barang
yang dimuat 76.551 ton (42,74 persen). Sedangkan pada pelabuhan Bima jumlah
barang yang dibongkar 296.991 ton (20,53 persen) dan jumlah barang yang
dimuat 99.060 ton (55,31 persen).
Provinsi Kaltim1. Jalan dan kondisi umum
jalan Trans Kalimantan poros selatan yang menghubungkan Kaltim-Kalsel
sepanjang 240 Kilometer. Jalan yang rusak mencapai panjang 225 Kilometer,
-
7/22/2019 baru NTB & KALTIM
4/10
sehingga yang baik hanya 15 Kilometer. kondisi jalan nasional maupun jalan
provinsi di Kaltim yang umumnya berkelas III B, yakni hanya boleh dilewati
kendaraan seberat delapan ton, juga menjadi persoalan tersendiri, karena rata-
rata truk-truk pengangkut batu bara, kelapa sawit dan alat berat yang melintas
beratnya mencapai 16 ton.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
TRANSPORTASI DARAT
Jaringan di jalan provinsi Kalimantan Timur saat ini mencapai 8.189,78 Km, baikyang dibangun Pemerintah Pusat, Pemerintah provinsi maupun Pemerintah
Kabupaten/Kota. Sedangkan rasio panjang jalan terhadap luas wilayah adalah
sebesar 52,53 Km per 1000 Km. Jaringan jalan lintas Kalimantan di Wilayah
Kalimantan Timur dapat dikelompokan menjadi tiga poros yaitu :
Poros Selatan
menghubungkan kawasan Kalimantan Selatan - Batu Aji/Kerang Dayu - Tanah
Grogot - Kuaro - Penajam - Balikpapan - Samarinda - Bontang - Sangatta - Muara
Wahau - Tanjung Redep - Tanjung Selor.
Poros Tengah
menghubungkan kawasan Samarinda - Tenggarong - Kota Bangun - Melak -
Barong Tongkok - Kalimantan Tengah.
Poros Utara
-
7/22/2019 baru NTB & KALTIM
5/10
menghubungkan kawasan Samarinda - Sangatta - Muara Wahau - Berau -
Bulungan, jaringan jalan ini tengah di upayakan untuk mencapai kabupaten
Malinau dan Nunukan.
TRANSPORTASI SUNGAI
Sistem transportasi sungai ini berkembang di sepanjang sungai Mahakamhingga ke hulu, yang menghubungkan daerah pantai Kabupaten KutaiKartanegara, Tenggarong hingga pedalaman Kabupaten Kutai Kertanegara
dan Kabupaten Kutai Barat.
Sungai-sungai lain yang digunakan sebagai sarana transportasi adalahSungai Sangatta, Sungai Bengalon, Sungai Kandilo dan Sungai Telake.
Di Kaltim bagian Utara terdapat terdapat Sungai Kelay dan Sungai Sengahyang menghubungkan Tanjung Reded ke daerah pedalaman di kabupaten
Berau. Sungai Kayan, Sungai Sesayap dan Sungai Sembakung
menghubungkan daerah pantai dengan daerah-daerah pedalaman masing-
masing di Kabupaten Bulungan, Malinau dan Nunukan.
TRANSPORTASI LAUT
Transportasi Laut di Kalimantan Timur hingga saat ini masih mendominasi orang
dan barang, terlebih untuk angkutan barang antar pulau serta ekspor dan impor.
Setidaknya ada 15 pelabuhan laut.
Pembangunan infrastruktur terdiri dari dua:
1. Infrastruktur fisik yang mencakup jalan, jembatan, telekomunikasi,bandara, pelabuhan laut, instalasi air minum, dan listrik.
2. Infrastruktur ekonomi mencakup perbankan, asuransi, LembagaPenjaminan Kredit dan lembaga keuangan nonbank lainnya.
-
7/22/2019 baru NTB & KALTIM
6/10
Infrastruktur Fisik terdiri dari :
1. Pembangunan Pelabuhan Nusantara Nunukan2. Penyelesaian Pembangunan Pelabuhan Laut Malundung Tarakan3. Penyelesaian Landasan Pacu Bandara Juwata Tarakan4. Penyelesaian Pembangunan Jembatan Tering Seberang Kubar5. Penyelesaian Poros Tengah ( KukarKubar )6. Pembangunan Waduk Lambakan7. Pembangunan Jalan Tol Balikpapan Samarinda Tenggarong,
SamarindaBontang SengataBengalon - Maloy
8. Pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Kariangau Balikpapan9. Pembangunan Jaringan Kereta Api rute Balikpapan Tenggarong
SebuluKota Bangun
10.Penyelesaian Pelabuhan Sungai Nyamuk / Pulau Sebatik11.Penyelesaian Pembangunan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan12.Perpanjangan Landasan Pacu Bandara Nunukan13.Pembangunan Pos Lintas Batas Laut ( PLBL ) Lamijung14.Pembangunan Pelabuhan Internasional Maloy / Kawasan Industri Maloy15.Penyelesaian Pembangunan Jembatan Mahakam II & Mahulu Samarinda16.Pembangunan Jalan Km 37 Samboja Petung Kabupaten PPU17.Pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Palaran Samarinda18.Pemindahan Bandara Temindung ke Sungai Siring Samarinda19.Perpanjangan Landasan Pacu Bandara Sepinggan Balikpapan &
Pembangunan Terminal Internasional
20.Pembangunan Jembatan Pulau Balang Balikpapan
Infrastruktur Ekonomi terdiri dari :
1. Pembangunan irigasi bagi wilayah yang potensial dalam pengembanganpertanian
2. Pembangunan terminal agribisnis di setiap kecamatan & terminal indukagribisnis di setiap Kabupaten3. Pengembangan dunia perbankan (Bank milik pemerintah / Bank milik
Swasta) untuk menjangkau seluruh wilayah / pusat pusat pertumbuhan
baru
4. Pengembangan Bank perkreditan Rakyat (BPR) yang menjangkau semuadesa
5. Pembentukan lembaga penjamin kredit untuk pengembangan ekonomikerakyatan
-
7/22/2019 baru NTB & KALTIM
7/10
FASILITAS DAN PERALATAN PELABUHAN SAMARINDADERMAGA I
Nama : Dermaga 100 Pangkalan SoekarnoFungsi / Kegunaan : Dermaga Umum
Panjang : 100 M'
Lebar : 11 M'
Kedalaman : 12 M
Konstruksi : Caison & lantai beton
Kapasitas : 1.100 T/M2
Tahun Pembuatan : 1917
Pemilik :PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)Pelabuhan Samarinda
DERMAGA II
Nama : Dermaga Umum
Fungsi / Kegunaan : Bongkar Muat Barang
Panjang : 250 M'
Lebar : 15 M'
Kedalaman : 5.50 M LWS
Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton
Kapasitas : 3.750 T/M2
Tahun Pembuatan : 1994
Pemilik : Pelindo
Kondisi : 75 %
DERMAGA III
Nama : Dermaga Umum
Fungsi / Kegunaan : Bongkar Muat Barang
Panjang : 100 M'
Lebar : 15 M'
Kedalaman : 5.50 M LWS
Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton
Kapasitas : 1.500 T/M2
Tahun Pembuatan : 1994
Pemilik : PelindoKondisi : 75 %
DERMAGA IV
Fungsi / Kegunaan : Bongkar Muat Barang
Panjang : 50 M'
Lebar : 15 M'
Kedalaman : 5.50 M LWS
Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok & lantai betonKapasitas : 750 T/M2
Tahun Pembuatan : 1987
Pemilik : Pelindo
-
7/22/2019 baru NTB & KALTIM
8/10
DERMAGA V
Kondisi : 40 %Fungsi / Kegunaan : Bongkar Muat Barang
Panjang : 104 M'
Lebar : 15 M'
Kedalaman : 5.50 M LWS
Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton
Kapasitas : 1.560 T/M2
Tahun Pembuatan : 1992
Pemilik : Pelindo
Kondisi : 60 %
DERMAGA VI
Fungsi / Kegunaan : Bongkar Muat BarangPanjang : 100 M'
Lebar : 15 M'
Kedalaman : 5.50 M LWS
Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton
Kapasitas : 1.500 T/M2
Tahun Pembuatan : 1994
Pemilik : Pelindo
Kondisi : 75 %
DERMAGA VII
Fungsi / Kegunaan : Bongkar Muat Barang
Panjang : 60 M'
Lebar : 15 M'
Kedalaman : 5.50 M LWS
Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton
Kapasitas : 900 T/M2
Tahun Pembuatan : 1995
Pemilik : Pelindo IV
Kondisi : 85 %
DERMAGA VIIIFungsi / Kegunaan : Bongkar Muat Barang
Panjang : 112 M'
Lebar : 15 M'
Kedalaman : 5.50 M LWS
Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton
Kapasitas : 1.680 T/M2
Tahun Pembuatan : 1993
Pemilik : PelindoKondisi : 50 %
Fungsi / Kegunaan : Bongkar Muat Barang
Panjang : 50 M'
-
7/22/2019 baru NTB & KALTIM
9/10
Lebar : 7,5 M'
Kedalaman : 5.50 M LWS
Konstruksi : Tiang pancang, & lantai kayu ulinKapasitas : 375 T/M2
Tahun Pembuatan : 1980
Pemilik : Pelindo
Kondisi : 15 %
Peti kemas dan Dermaga
1. Pembangunan Terminal Peti Kemas Kariangau dengan alokasi dana sebesar Rp.
713 Milyar bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan PT. Pelindo IV, sampai
saat ini telah selesai pembangunannya dan sudah beroperasi serta telah diresmikanoleh Bapak Presiden. Untuk mendukung terminal peti kemas tersebut telah
dibangun jalan akses dari Km 13-TPK Kariangau sepanjang 13,5 Km dengan 2
jalur 4 lajur, dimana saat ini permukaan jalan dengan konstruksi rigid pavement
baru terbangun 12,85 Km dengan 1 jalur (sisi kanan) dan 1 buah jembatan dengan
progress mencapai 82,65%.
2. Pembangunan sarana dan prasarana sungai dan danau meliputi pembangunan
Dermaga Melak pada tahun 2012 telah tuntas pembangunannya. Sedangkan untuk
Pembangunan Dermaga Tidung Pale pada tahun 2012 telah dilakukan pematangan
lahan dan penyediaan pipa pancang dengan progres 100%. Rencana pada tahun
2013 dilanjutkan untuk pembangunan trestle dan dermaga.
-
7/22/2019 baru NTB & KALTIM
10/10
Peta Pelabuhan Laut Kalimantan Timur