baru ntb & kaltim

Upload: iksan-mustofa

Post on 10-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 baru NTB & KALTIM

    1/10

    Provinsi NTB

    1. Jalan dan Kondisi umumJalan nasional yang ada di wilayah NTB hanya mampu menahan beban angkutan

    maksimal 8,6 Ton. Panjang jalan nasional di wilayah NTB mencapai 601

    kilometer, di antaranya ruas jalan dari Pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok

    Barat menuju Labuhan Lombok, Kabupaten Lombok Timur hingga Pelabuhan

    Poto Tano di Pulau Sumbawa dan jalan jurusan Sumbawa-Bima sampai di

    Pelabuhan Sape. Jalan utama yang menghubungkan satu kabupaten dengan

    kabupaten lain di Pulau Sumbawa hanya terdiri dua lajur. Lebar jalan antar ruas

    satu dengan ruas lainnya bisa berbeda. Lajur yang sempit dapat ditemui di

    sejumlah titik, khususnya di jalan berkelok di puncak bukit dengan jurang curam

    antara Empang (perbatasan Kabupaten Sumbawa-Kabupaten Dompu) hingga

    Bima. Untuk melintas dan berpapasan dengan kendaraan lain di ruas jalan yang

    sempit seperti itu, salah satu pengguna jalan harus mengalah guna menghindari

    kecelakaan. Meski mengalah, untuk menepikan kendaraan, harus dilihat pula

    posisi ban, sebab selisih permukaan aspal dengan jalan tanah di pinggir jalan

    cukup tinggi, mencapai 10-25 sentimeter yang bisa membuat celaka.Jalan

    nasional itu merupakan jalur truk angkutan barang jenis tronton (daya angkut

    melebihi 20 ton) dari Pelabuhan Lembar di Pulau Lombok ke Pulau Sumba,

    melewati pelabuhan penyeberangan Poto Tano. jarak tempuh mulai pelabuhan

    penyeberangan Poto Tano di Kabupaten Sumbawa hingga Kabupaten Bima

    jauh, mencapai 350 kilometer. kerusakan jalan nasional pada titik tertentu di

    wilayah NTB sangat mungkin dipicu oleh perlintasan truk angkutan barang yang

    melebihi standar beban maksimal atau daya dukung jalan yang hanya 8,6 ton.

  • 7/22/2019 baru NTB & KALTIM

    2/10

    Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Nusa Tenggara Barat

    (NTB)Ahmad Bahruddin menyatakan tekadnya untuk meningkatkan pengawasan

    terhadap truk angkutan barang yang melebihi maksimum sumbu tekanan (MST)

    jalan nasional, supaya dapat mencegah kerusakan jalan akibat kelebihan tonase.

    Permasalahan infrastruktur yang dihadapi di NTB pada dasarnya menyangkut 5

    (lima) masalah pokok, yaitu; infrastruktur perhubungan baik di darat, laut

    maupun udara; infrastruktur pengairan/irigasi; infrastruktur Air bersih;

    listrik dan infrastruktur telekomunikasi. Dari kelima masalah infrastruktur

    tersebut, dua masalah pokok, yaitu infrastruktur telekomunikasi dan

    Irigasi/air bersih, sudah dapat ditangai dengan cukup baik. Saat ini cakupan

    air bersih perkotaan mengalami perluasan dari 74% menjadi 75,56%. Namun

    kondisi infrastruktur lainnya terutama kondisi jalan hingga saat ini harus diakui

    sebagian besar kurang mantap. Dari panjang jalan Provinsi 1.842,33 Km,

    hanya 551,28 Km (29,92%) kondisinya baik, 296,95 Km (16,12%) dalam

    kondisi sedang 381,65 Km (20,72%) dalam kondisi rusak ringan dan 467,75

    Km (25,39%) dalam kondisi rusak berat. Untuk mempercepat penyelesaian

    masalah infrastruktur jalan tersebut, Pemerintah Provinsi NTB melaksanakan

    pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dengan sistem multi

    years dengan menggandeng investor/pengusaha.

    2. Pelabuhanpelabuhan Lembar disinggahi oleh kapal penumpang PT. PELNI sebanyak 8

    (delapan) kali perbulan dengan rata-rata penumpang 1.500 orang/kapal serta

    kapal cepat PT. ASDP (Persero) 2 (dua) kali seminggu. Packing Plant Indocement

    akan dibangun di wilayah yang berada di Daerah Lingkungan Kerja (DLKR)

  • 7/22/2019 baru NTB & KALTIM

    3/10

    Pelabuhan Lembar dengan kapasitas 250.000 ton pertahun dan juga akan

    dibangun untuk Docking Repair kapal-kapal dengan Dead Weight Tonage (DWT)

    kapal rata-rata ukuran 1000 1500 Ton.

    Pelabuhan basa dan pelabuhan bima

    Jumlah barang yang dibongkar di ketiga pelabuhan yang ada sebanyak 1.446.641

    ton naik 23,00 persen dari tahun 2011, sedangkan jumlah barang yang dimuat

    sebanyak 179.111 ton, naik 83,22 persen dari tahun 2011. Bila dilihat menurut

    pelabuhan, pada pelabuhan Lembar jumlah barang yang dibongkar 841.350 ton

    (58,16 persen) dan yang dimuat 3.500 ton (1,95 persen), pada pelabuhan Badasjumlah barang yang dibongkar 308.300 ton (21,31 persen) dan jumlah barang

    yang dimuat 76.551 ton (42,74 persen). Sedangkan pada pelabuhan Bima jumlah

    barang yang dibongkar 296.991 ton (20,53 persen) dan jumlah barang yang

    dimuat 99.060 ton (55,31 persen).

    Provinsi Kaltim1. Jalan dan kondisi umum

    jalan Trans Kalimantan poros selatan yang menghubungkan Kaltim-Kalsel

    sepanjang 240 Kilometer. Jalan yang rusak mencapai panjang 225 Kilometer,

  • 7/22/2019 baru NTB & KALTIM

    4/10

    sehingga yang baik hanya 15 Kilometer. kondisi jalan nasional maupun jalan

    provinsi di Kaltim yang umumnya berkelas III B, yakni hanya boleh dilewati

    kendaraan seberat delapan ton, juga menjadi persoalan tersendiri, karena rata-

    rata truk-truk pengangkut batu bara, kelapa sawit dan alat berat yang melintas

    beratnya mencapai 16 ton.

    PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

    PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR

    TRANSPORTASI DARAT

    Jaringan di jalan provinsi Kalimantan Timur saat ini mencapai 8.189,78 Km, baikyang dibangun Pemerintah Pusat, Pemerintah provinsi maupun Pemerintah

    Kabupaten/Kota. Sedangkan rasio panjang jalan terhadap luas wilayah adalah

    sebesar 52,53 Km per 1000 Km. Jaringan jalan lintas Kalimantan di Wilayah

    Kalimantan Timur dapat dikelompokan menjadi tiga poros yaitu :

    Poros Selatan

    menghubungkan kawasan Kalimantan Selatan - Batu Aji/Kerang Dayu - Tanah

    Grogot - Kuaro - Penajam - Balikpapan - Samarinda - Bontang - Sangatta - Muara

    Wahau - Tanjung Redep - Tanjung Selor.

    Poros Tengah

    menghubungkan kawasan Samarinda - Tenggarong - Kota Bangun - Melak -

    Barong Tongkok - Kalimantan Tengah.

    Poros Utara

  • 7/22/2019 baru NTB & KALTIM

    5/10

    menghubungkan kawasan Samarinda - Sangatta - Muara Wahau - Berau -

    Bulungan, jaringan jalan ini tengah di upayakan untuk mencapai kabupaten

    Malinau dan Nunukan.

    TRANSPORTASI SUNGAI

    Sistem transportasi sungai ini berkembang di sepanjang sungai Mahakamhingga ke hulu, yang menghubungkan daerah pantai Kabupaten KutaiKartanegara, Tenggarong hingga pedalaman Kabupaten Kutai Kertanegara

    dan Kabupaten Kutai Barat.

    Sungai-sungai lain yang digunakan sebagai sarana transportasi adalahSungai Sangatta, Sungai Bengalon, Sungai Kandilo dan Sungai Telake.

    Di Kaltim bagian Utara terdapat terdapat Sungai Kelay dan Sungai Sengahyang menghubungkan Tanjung Reded ke daerah pedalaman di kabupaten

    Berau. Sungai Kayan, Sungai Sesayap dan Sungai Sembakung

    menghubungkan daerah pantai dengan daerah-daerah pedalaman masing-

    masing di Kabupaten Bulungan, Malinau dan Nunukan.

    TRANSPORTASI LAUT

    Transportasi Laut di Kalimantan Timur hingga saat ini masih mendominasi orang

    dan barang, terlebih untuk angkutan barang antar pulau serta ekspor dan impor.

    Setidaknya ada 15 pelabuhan laut.

    Pembangunan infrastruktur terdiri dari dua:

    1. Infrastruktur fisik yang mencakup jalan, jembatan, telekomunikasi,bandara, pelabuhan laut, instalasi air minum, dan listrik.

    2. Infrastruktur ekonomi mencakup perbankan, asuransi, LembagaPenjaminan Kredit dan lembaga keuangan nonbank lainnya.

  • 7/22/2019 baru NTB & KALTIM

    6/10

    Infrastruktur Fisik terdiri dari :

    1. Pembangunan Pelabuhan Nusantara Nunukan2. Penyelesaian Pembangunan Pelabuhan Laut Malundung Tarakan3. Penyelesaian Landasan Pacu Bandara Juwata Tarakan4. Penyelesaian Pembangunan Jembatan Tering Seberang Kubar5. Penyelesaian Poros Tengah ( KukarKubar )6. Pembangunan Waduk Lambakan7. Pembangunan Jalan Tol Balikpapan Samarinda Tenggarong,

    SamarindaBontang SengataBengalon - Maloy

    8. Pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Kariangau Balikpapan9. Pembangunan Jaringan Kereta Api rute Balikpapan Tenggarong

    SebuluKota Bangun

    10.Penyelesaian Pelabuhan Sungai Nyamuk / Pulau Sebatik11.Penyelesaian Pembangunan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan12.Perpanjangan Landasan Pacu Bandara Nunukan13.Pembangunan Pos Lintas Batas Laut ( PLBL ) Lamijung14.Pembangunan Pelabuhan Internasional Maloy / Kawasan Industri Maloy15.Penyelesaian Pembangunan Jembatan Mahakam II & Mahulu Samarinda16.Pembangunan Jalan Km 37 Samboja Petung Kabupaten PPU17.Pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Palaran Samarinda18.Pemindahan Bandara Temindung ke Sungai Siring Samarinda19.Perpanjangan Landasan Pacu Bandara Sepinggan Balikpapan &

    Pembangunan Terminal Internasional

    20.Pembangunan Jembatan Pulau Balang Balikpapan

    Infrastruktur Ekonomi terdiri dari :

    1. Pembangunan irigasi bagi wilayah yang potensial dalam pengembanganpertanian

    2. Pembangunan terminal agribisnis di setiap kecamatan & terminal indukagribisnis di setiap Kabupaten3. Pengembangan dunia perbankan (Bank milik pemerintah / Bank milik

    Swasta) untuk menjangkau seluruh wilayah / pusat pusat pertumbuhan

    baru

    4. Pengembangan Bank perkreditan Rakyat (BPR) yang menjangkau semuadesa

    5. Pembentukan lembaga penjamin kredit untuk pengembangan ekonomikerakyatan

  • 7/22/2019 baru NTB & KALTIM

    7/10

    FASILITAS DAN PERALATAN PELABUHAN SAMARINDADERMAGA I

    Nama : Dermaga 100 Pangkalan SoekarnoFungsi / Kegunaan : Dermaga Umum

    Panjang : 100 M'

    Lebar : 11 M'

    Kedalaman : 12 M

    Konstruksi : Caison & lantai beton

    Kapasitas : 1.100 T/M2

    Tahun Pembuatan : 1917

    Pemilik :PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)Pelabuhan Samarinda

    DERMAGA II

    Nama : Dermaga Umum

    Fungsi / Kegunaan : Bongkar Muat Barang

    Panjang : 250 M'

    Lebar : 15 M'

    Kedalaman : 5.50 M LWS

    Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton

    Kapasitas : 3.750 T/M2

    Tahun Pembuatan : 1994

    Pemilik : Pelindo

    Kondisi : 75 %

    DERMAGA III

    Nama : Dermaga Umum

    Fungsi / Kegunaan : Bongkar Muat Barang

    Panjang : 100 M'

    Lebar : 15 M'

    Kedalaman : 5.50 M LWS

    Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton

    Kapasitas : 1.500 T/M2

    Tahun Pembuatan : 1994

    Pemilik : PelindoKondisi : 75 %

    DERMAGA IV

    Fungsi / Kegunaan : Bongkar Muat Barang

    Panjang : 50 M'

    Lebar : 15 M'

    Kedalaman : 5.50 M LWS

    Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok & lantai betonKapasitas : 750 T/M2

    Tahun Pembuatan : 1987

    Pemilik : Pelindo

  • 7/22/2019 baru NTB & KALTIM

    8/10

    DERMAGA V

    Kondisi : 40 %Fungsi / Kegunaan : Bongkar Muat Barang

    Panjang : 104 M'

    Lebar : 15 M'

    Kedalaman : 5.50 M LWS

    Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton

    Kapasitas : 1.560 T/M2

    Tahun Pembuatan : 1992

    Pemilik : Pelindo

    Kondisi : 60 %

    DERMAGA VI

    Fungsi / Kegunaan : Bongkar Muat BarangPanjang : 100 M'

    Lebar : 15 M'

    Kedalaman : 5.50 M LWS

    Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton

    Kapasitas : 1.500 T/M2

    Tahun Pembuatan : 1994

    Pemilik : Pelindo

    Kondisi : 75 %

    DERMAGA VII

    Fungsi / Kegunaan : Bongkar Muat Barang

    Panjang : 60 M'

    Lebar : 15 M'

    Kedalaman : 5.50 M LWS

    Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton

    Kapasitas : 900 T/M2

    Tahun Pembuatan : 1995

    Pemilik : Pelindo IV

    Kondisi : 85 %

    DERMAGA VIIIFungsi / Kegunaan : Bongkar Muat Barang

    Panjang : 112 M'

    Lebar : 15 M'

    Kedalaman : 5.50 M LWS

    Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton

    Kapasitas : 1.680 T/M2

    Tahun Pembuatan : 1993

    Pemilik : PelindoKondisi : 50 %

    Fungsi / Kegunaan : Bongkar Muat Barang

    Panjang : 50 M'

  • 7/22/2019 baru NTB & KALTIM

    9/10

    Lebar : 7,5 M'

    Kedalaman : 5.50 M LWS

    Konstruksi : Tiang pancang, & lantai kayu ulinKapasitas : 375 T/M2

    Tahun Pembuatan : 1980

    Pemilik : Pelindo

    Kondisi : 15 %

    Peti kemas dan Dermaga

    1. Pembangunan Terminal Peti Kemas Kariangau dengan alokasi dana sebesar Rp.

    713 Milyar bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan PT. Pelindo IV, sampai

    saat ini telah selesai pembangunannya dan sudah beroperasi serta telah diresmikanoleh Bapak Presiden. Untuk mendukung terminal peti kemas tersebut telah

    dibangun jalan akses dari Km 13-TPK Kariangau sepanjang 13,5 Km dengan 2

    jalur 4 lajur, dimana saat ini permukaan jalan dengan konstruksi rigid pavement

    baru terbangun 12,85 Km dengan 1 jalur (sisi kanan) dan 1 buah jembatan dengan

    progress mencapai 82,65%.

    2. Pembangunan sarana dan prasarana sungai dan danau meliputi pembangunan

    Dermaga Melak pada tahun 2012 telah tuntas pembangunannya. Sedangkan untuk

    Pembangunan Dermaga Tidung Pale pada tahun 2012 telah dilakukan pematangan

    lahan dan penyediaan pipa pancang dengan progres 100%. Rencana pada tahun

    2013 dilanjutkan untuk pembangunan trestle dan dermaga.

  • 7/22/2019 baru NTB & KALTIM

    10/10

    Peta Pelabuhan Laut Kalimantan Timur