profil ntb 2009

10

Click here to load reader

Upload: distamben-ntb

Post on 10-Jun-2015

2.701 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Profil Ntb 2009

TEWUJUDNYA MASYARAKATNUSA TENGGARA BARAT YANG BERIMAN

DAN BERDAYASAING

Mengembangkan masyarakat madani yang berakhlak mulia,berbudaya, menghormati pluralitas dan kesetaraan gender;

Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yangberkeadilan, terjangkau dan berkualitas;

Menumbuhkan ekonomi berbasis sumberdaya lokal danmengembangkan investasi dengan mengedepankan prinsippembangunan berkelanjutan

Melakukan percepatan pembangunan infrastruktur strategisdan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi;

Menegakkan supremasi hukum, pemerintahan yang bebas KKNdan memantapkan otonomi daerah;

Page 2: Profil Ntb 2009

GAMBARAN UMUM NTB

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 64

Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan

Nusa Tenggara Timur, berlaku sejak 17 Desember 1958, menetapkan wilayah NTB sebagai

daerah otonom dengan ibukota di Mataram.

a. Letak Geografis

Provinsi NTB secara geografis terletak antara 08° 10’ - 09° 05’ Lintang Selatan dan

115° 46’ - 119° 05’ Bujur Timur dengan batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Laut Jawa dan Laut Flores.

Sebelah Timur : Selat Sape, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sebelah Selatan : Samudera Hindia.

Sebelah Barat : Selat Lombok, Provinsi Bali.

Luas daratan Provinsi NTB adalah 20.153,15 km2

, yang terdiri dari dua pulau

utama yaitu Pulau Lombok seluas 4.738,70 km2

(23,51%) dan Pulau Sumbawa seluas

15.414,50 km2

(76,49%). Di sekitar pulau tersebut terdapat ± 332 pulau-pulau kecil

dengan panjang pantai 2.333 km.

Dengan letak geografis tersebut, NTB mempunyai kedudukan yang sangat

strategis karena:

Berada pada lintas perhubungan Banda Aceh-Atambua yang secara ekonomis cukup

menguntungkan;

merupakan lintas perdagangan Surabaya-Makasar;

sebagai daerah lintas wisata antara Pulau Bali, Komodo dan Toraja (segitiga emas

pariwisata Indonesia).

b. Penduduk

Penduduk NTB menurut data tengah tahunan Tahun 2007 berjumlah 4.292.491

jiwa, dengan kepadatan penduduk rata-rata mencapai 211 jiwa per km2 dan tingkat

pertumbuhan 1,27% per tahun. Data jumlah penduduk Tahun 2007 berdasarkan angka

jumlah penduduk tengah tahunan belum dapat dirinci menurut jenis kelamin, kelompok

umur, dan sex ratio sehingga untuk beberapa data yang disajikan masih dalam rincian

jumlah penduduk per kabupaten/kota sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Page 3: Profil Ntb 2009

Tabel 1.1. Jumlah Penduduk NTB per Kabupaten/KotaBerdasarkan Angka Tengah Tahunan Tahun 2007

No Kabupaten/KotaJumlah

PendudukLaju Per-

tumbuhan

1 LOMBOK BARAT 796.107 2,58

2 LOMBOK TENGAH 831.286 1,55

3 LOMBOK TIMUR 1.056.312 1,18

4 SUMBAWA 406.888 1,69

5 DOMPU 208.867 2,01

6 BIMA 412.504 0,64

7 SUMBAWA BARAT 97.013 2,08

71 MATARAM 356.141 1,72

72 KOTA BIMA 127.373 1,94

52 Provinsi NTB 4.292.491 1,64Sumber : BPS – NTB 2007

Mengingat data demografi yang berkaitan dengan jumlah penduduk Tahun

2007, sampai saat ini untuk beberapa komponen belum dapat dirinci menurut

kabupaten/kota, maka komponen jumlah penduduk usia kerja sektoral dan tingkat

pendidikan yang disajikan dalam laporan ini adalah data penduduk secara total Tahun

2006, belum terpilah berdasarkan kabupaten/kota, sebagaimana diklasifikasikan pada

tabel-tabel berikut:

Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Kabupaten/Kota Tahun2006

KAB/KOTA 0 – 14 TH 15 – 64 TH 65 TH + TOTAL

Kab. Lombok Barat 230.008 522.070 30.865 782.943

Kab. Lombok Tengah 241.960 547.520 36.292 825.772

Kab. Lombok Timur 321.225 681.633 50.489 1.053.347

Kab. Sumbawa 116.989 266.740 19.771 403.500

Kab. Dompu 69.755 129.841 6.818 206.414

Kab. Bima 136.442 253.655 20.178 410.275

Kab. Sumbawa Barat 28.890 63.822 3.125 95.837

Kota Mataram 97.208 239.599 16.376 353.183

Kota Bima 38.906 82.117 5.012 126.035

Total 1.281.383 2.786.997 188.926 4.257.306

Sumber: BPS – NTB Tahun 2006

Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Kegiatan Sehari-hariTahun 2005 dan 2006

KAB/KOTA BEKERJAMENCARI

KERJATOTAL SEKOLAH

MENGURUSRMT

LAINNYA TOTAL

Kab. Lombok Barat 294.460 28.781 323.241 35.381 114.632 37.778 187.791

Kab. Lombok Tengah 412.417 8.229 420.646 34.769 88.896 23.897 147.562

Page 4: Profil Ntb 2009

KAB/KOTA BEKERJAMENCARI

KERJATOTAL SEKOLAH

MENGURUSRMT

LAINNYA TOTAL

Kab. Lombok Timur 400.177 29.902 430.079 44.306 179.175 62.305 285.786

Kab. Sbw + Sbw Brt 211.910 11.006 222.916 21.816 61.182 28.148 111.146

Kab. Dompu 86.899 3.922 90.821 11.432 23.837 6.576 41.485

Kab. Bima 198.474 3.606 202.080 20.878 47.567 16.014 84.459

Kota Mataram 135.526 11.993 147.519 38.379 52.021 17.241 107.641

Kota Bima 43.336 8.075 51.411 9.689 18.072 6.385 34.146

Total20052006

1.783.1991.093.075

105.514186.259

1.888.7132.093.075

216.650269.848

585.382491.796

198.344121.204

1.000.376882.848

Sumber : BPS – NTB Tahun 2006

Tabel 1.4. Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut LapanganUsaha Tahun 2005 dan 2006

KAB/KOTAL A P A N G A N U S A H A

PERTANIAN INDUSTRI PERDAGANGAN JASA LAINNYA TOTAL

Kab. Lombok Barat 118.196 34.877 67.646 23.009 50.732 294.460

Kab. Lombok Tengah 235.246 74.251 36.112 28.138 38.670 412.417

Kab. Lombok Timur 204.242 45.724 56.420 45.442 47.349 400.177

Kab. Sbw+Sbw Brt 141.067 5.119 25.321 17.545 22.858 211.910

Kab. Dompu 55.467 1.922 11.158 10.128 8.224 86.899

Kab. Bima 142.766 6.021 22.107 12.219 15.361 198.474

Kota Mataram 5.247 12.893 47.674 44.676 25.036 135.526

Kota Bima 10.775 4.160 10.363 11.530 6.508 43.336

Total20052006

913.006899.526

184.967190.271

276.801346.017

192.687232.080

215.738238.922

1.783.1991.906.816

Sumber : BPS – NTB Tahun 2006

Dari ketiga tabel di atas, dapat diketahui bahwa penduduk usia produktif

pada Tahun 2006 (kelompok umur 15–64 tahun) sebesar 65,46% (2.786.997 jiwa),

dan sisanya 34,54% (1.470.309 jiwa) merupakan penduduk non-produktif (kelompok

umur 0–14 tahun dan 64 tahun keatas).

Pada aspek ketenagakerjaan, penduduk usia 15 tahun keatas yang masih

mencari kerja pada Tahun 2006 sebesar 6,26% (186.259 jiwa), sedangkan 52,22%

(1.093.075 jiwa) telah bekerja pada berbagai lapangan usaha, yaitu: Sektor

Pertanian 899.526 orang (47,17%), Sektor Perdagangan 346.017 orang (18,15%),

Sektor Jasa 232.080 orang (12,17%), Sektor Industri 190.271 orang (9,98%) dan

sektor lainnya 238.922 orang (12,53%). Penyerapan tenaga kerja terbesar terdapat

pada Sektor Pertanian, sesuai dengan tipologi Daerah NTB yang agraris dan memiliki

potensi lahan pertanian yang luas (± 62,00% dari luas wilayah).

Berdasarkan tingkat pendidikan, penduduk usia 15 tahun keatas yang

bekerja masih didominasi oleh penduduk berpendidikan rendah, yaitu berpendidikan

dasar/tidak pernah sekolah (64,23%), dan berpendidikan menengah keatas

(39,77%). Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 5: Profil Ntb 2009

Tabel 1.5. Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut TingkatPendidikan Tahun 2005 dan 2006

NO KAB/KOTA

PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN

TDK/BLMPERNAHSEKOLAH

TDK/BLMTAMAT

SDSD/MI

SMP /MTS

SMA/MA/SMK

Diploma PT JUMLAH

1 Kab. Lombok Barat 97.103 64.348 70.443 26.960 26.732 3.951 4.923 294.460

2 Kab. Lombok Tengah 144.922 72.286 96.208 52.209 40.397 3.176 3.219 412.417

3 Kab. Lombok Timur 85.739 90.267 110.971 48.937 45.360 7.904 10.999 400.177

4 Kab. Sbw+Sbw Brt 14.811 41.592 79.632 34.532 36.224 2.136 2.983 211.910

5 Kab. Dompu 13.848 20.522 16.489 12.543 17.685 2.501 3.311 86.899

6 Kab. Bima 31.365 49.598 46.079 26.396 39.399 2.764 2.873 198.474

7 Kota Mataram 16.641 17.840 26.985 15.592 37.779 6.147 14.542 135.526

8 Kota Bima 6.514 6.807 6.747 4.862 13.686 2.448 2.272 43.336

Total20052006

410.943301,856

363.260309,618

453.554613,309

222.031289,468

257.262290,995

31.02747,445

45.12254,125

1.783.1991,906,816

Sumber : BPS – NTB Tahun 2006

NTB merupakan salah satu daerah penyedia Tenaga Kerja ke luar negeri.

Negara tujuan utama yang menjadi pilihan tenaga kerja asal NTB adalah Malaysia,

Saudi Arabia, diikuti Korea, Kuwait, Singapura, Taiwan, Hongkong, Jordania, Abudabi

dan Brunei Darussalam. Secara rinci jumlah TKI yang bekerja di luar negeri selama

kurun waktu Tahun 2005 - 2006 sebagaimana tabel berikut.

Tabel 1.6. Jumlah TKI Asal NTB Berdasarkan Negara Tujuan Tahun 2006 dan 2007

NO NEGARA TUJUANTAHUN 2006 TAHUN 2007

L P Jumlah L P Jumlah

1 Saudi Arabia 140 16.353 16.493 270 17.149 17.419

2 Malaysia 26.250 713 26.963 24.519 616 25.135

3 Korea 64 44 108 - - -

4 Singapura - - - - - 2

5 Brunei Darussalam - - - - - -

6 Taiwan - - - - 19 19

7 Hongkong - - - - 6 6

8 Abu Dhabi 2 48 50 - - -

9 Jordania - 67 67 1 370 371

10 Kuwait - 255 255 - 71 71

11 Emirat Arab - - - 2 109 111

12 Qatar - - - - - -

13 Oman - - - - - -

14 Bahrain - - - - - -

15 - - -

Jumlah 26.456 17.620 44.076 24.792 18.342 43.134

Sumber: Disnaker NTB Tahun 2007

Page 6: Profil Ntb 2009

1. Kondisi Ekonomi

a. Potensi Unggulan Daerah

Pengembangan perekonomian di suatu daerah membutuhkan sektor yang

dapat menjadi tulang punggung untuk menunjang pertumbuhan, yang dikenal

dengan sektor unggulan. Sejalan dengan pemikiran tersebut, terdapat beberapa

sektor unggulan yang mendukung pertumbuhan perekonomian NTB.

Pada pemerintahan Kepala Daerah masa bakti Tahun 2003-2008, telah

dilakukan kajian penentuan sektor unggulan perekonomian NTB. Pendekatan

perhitungan Location Quotient (LQ) dan Social Accounting Matrix (SAM)

digunakan untuk memberikan gambaran teoritis dan empiris tentang sektor

unggulan perekonomian NTB. Namun demikian sejalan dengan perkembangan

dinamika perekonomian lokal, nasional maupun global, maka sebagian dari para

pihak ekonomi NTB memandang perlu untuk meng-up date hasil kajian tersebut.

Berkaitan dengan itu, Kantor Bank Indonesia Mataram bekerjasama dengan

Lembaga Penelitian Universitas Mataram, melakukan Penelitian Pengembangan

Komoditas Unggulan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Provinsi NTB.

Penelitian tersebut menjadi relevan dalam rangka memotret sektor

unggulan dalam perekonomian NTB, karena berdasarkan Sensus Ekonomi Tahun

2006 yang dilakukan oleh Biro Pusat Statistik, daya dukung UMKM terhadap

perekonomian NTB sangat besar. Penelitian Pengembangan Komoditas Unggulan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Provinsi NTB, yang dilakukan pada Tahun

2007 menggunakan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP), dengan

menggunakan beberapa aspek dan kriteria untuk menentukan suatu sektor atau

komoditas menjadi unggulan, sebagaimana tampak pada tabel berikut ini:

Tabel 1.7. Aspek, Kriteria Dan Bobot Penetapan Komoditi Produk Jasa Usaha (KPJu)Unggulan UMKM Tingkat Kecamatan dan Kabupaten/Kota

NO. ASPEK BOBOT

1. Tujuan Penetapan KPJu Unggulan UMKM1.1. Penciptaan Lapangan Kerja 0,64981.2. Peningkatan Daya Saing 0,27071.3. Pertumbuhan Ekonomi 0,07942. Kriteria Penetapan KPJu Unggulan Jenjang Kecamatan2.1. Jangkauan Pasar 0,28442.2. Ketersediaan Input, Sarana Produksi atau Usaha 0,22272.3. Kontribusi Terhadap Perekonomian Kecamatan 0,28572.4. Jumlah Unit Usaha, Rumah Tangga, Produksi, Luas Areal atau Populasi KPJu 0,20723. Kriteria Penetapan KPJu Unggulan Tingkat Kabupaten/Kota3.1. Ketersediaan Pasar 0,16063.2. Teknolgi dan Manajemen Usaha 0,07483.3. Harga/Nilai Tambah 0,08653.4. Aksesibilitas dan Kebutuhan Modal 0,08403.5. Penyerapan Tenaga Kerja 0,19313.6. Ketrampilan Tenaga Kerja Yang Dibutuhkan 0,10423.7. Bahan Baku 0,0845

Page 7: Profil Ntb 2009

NO. ASPEK BOBOT

3.8. Sarana Produksi dan Usaha 0,06383.9. Sumbangan Terhadap Perekonomian Daerah 0,08813.10. Aspek Sosial Budaya (termasuk ciri khas/karakteristik daerah) 0,0603

Berdasarkan metode dan hasil analisis data, maka ditetapkan KPJu

sektor/sub sektor di tingkat provinsi antara lain:

KPJu Sektor Usaha Tanaman Pangan: padi, kacang kedelai, jagung, kacang

tanah, dan kacang hijau.

Sektor Usaha Sayuran: bawang merah, tomat, kangkung, cabe, dan cabe

rawit.

Sektor Usaha Buah-Buahan: mangga, pisang, rambutan, pepaya dan durian.

Sektor Usaha Perkebunan: jambu mete, tembakau, kelapa, kopi dan jarak.

Sektor Usaha Perikanan adalah perikanan laut, rumput laut, tambak, mutiara

dan budidaya air tawar.

Sektor usaha peternakan besar adalah sapi, kambing, kerbau, kuda dan

domba.

Sektor usaha peternakan kecil yaitu ayam ras, ayam buras, itik, bebek dan

merpati.

Sektor usaha kehutanan adalah pencari madu, pencari kayu bakar, pencari

rotan, berburu binatang dan pencari bambu hutan.

Sektor usaha perindustrian adalah tenun gedogan, bata/genteng, konveksi,

penjahit dan anyaman rotan/ketak.

Sektor usaha jasa adalah koperasi simpan pinjam, perdagangan,

bangunan/kontraktor, penjahit dan bengkel mobil/motor.

Sektor usaha pariwisata yaitu hotel/bungalow, obyak wisata kesenian, wisata

budaya, pemandian/kolam renang dan restoran.

Sektor usaha perdagangan adalah toko, hasil bumi, KUD, pasar, dan ternak.

Sektor usaha angkutan adalah angkutan antar kota, angkutan desa, angkutan

kota, bus dan benhur.

Secara umum, berdasarkan analisis diperoleh sepuluh KPJu Unggulan

lintas sektor di Provinsi NTB, sebagai berikut 1) KPJu Padi sawah (Tanaman

pangan), 2) KPJU Kedelai (Tanaman Pangan), 3) KPJu Jagung (Tanaman

Pangan), 4) KPJu Rumput Laut (Perikanan), 5) KPJu Tomat (Tanaman Pangan),

6) KPJu Ayam Ras (Peternakan), 7) KPJu Tenun Gedongan (Perindustrian), 8)

KPJu Kacang Tanah (Tanaman Pangan), 9) KPJu Mangga (Tanaman Pangan),

dan 10) KPJu Pasar (Perdagangan).

Dominasi sektor usaha tanaman pangan sebagai KPJu unggulan,

mengindikasikan bahwa struktur perekonomian Provinsi NTB masih bertumpu

pada sektor pertanian. Padahal, pengalaman menunjukkan bahwa struktur

perekonomian sebagian besar kota-kota di Indonesia, telah bergeser dari sektor

pertanian tradisional ke sektor modern yaitu sektor perindustrian (manufaktur),

perdagangan dan sektor jasa.

Page 8: Profil Ntb 2009

Dari sejumlah KPJu Unggulan Lintas Sektoral di NTB, beberapa

diantaranya perlu dicermati yaitu yang berbasis pada ketersediaan sumberdaya

alam NTB yang agraris. Baru sedikit KPJu Unggulan Lintas Sektoral di NTB yang

merupakan kegiatan usaha Off-Farm, sehingga ke depan peluang KPJu Unggulan

yang bersifat Off-Farm, secara teoritis dan empirik memiliki nilai tambah jauh

lebih besar dari usaha yang bersifat On-Farm, hendaknya menjadi penggerak

pengembangan UMKM di NTB.

b. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB

Pertumbuhan ekonomi NTB menurut perhitungan akhir Tahun 2007 Atas

Dasar Harga (ADH) berlaku (tidak termasuk pertambangan Non-Migas) sebesar

10,84 % dan 11,23 % (termasuk pertambangan Non-Migas). Angka

pertumbuhan Tahun 2007 menunjukkan indikasi meningkatnya gerak

perekonomian NTB bila dibandingkan dengan pertumbuhan Tahun 2006.

Walaupun untuk pertumbuhan Tahun 2007 ADH berlaku (tidak termasuk

pertambangan Non-Migas) mengalami penurunan dari Tahun 2006 yang sebesar

11,90 %, namun pertumbuhan Tahun 2007 ADH berlaku (termasuk

pertambangan Non-Migas) mengalami peningkatan dari pertumbuhan Tahun

2006 yang hanya sebesar 10,28 %. Perbedaan kecenderungan peningkatan

pertumbuhan perekonomian NTB ADH berlaku dengan atau tanpa

pertambangan Non-Migas, sebagai akibat dari berfluktuasinya produksi tambang

PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT). Fluktuasi produksi PT. NNT terjadi sejak

Tahun 2005-1006 dan mulai stabil pada Tahun 2007.

Pertumbuhan ekonomi berdasarkan harga berlaku seperti yang diuraikan

sebelumnya, belum dapat menunjukkan pergerakkan perekonomian secara riil

karena masih mengandung pengaruh unsur inflasi didalamnya. Sebagai upaya

menghilangkan pengaruh unsur inflasi, maka pertumbuhan ekonomi yang biasa

digunakan untuk mengukur pergerakkan perekonomian suatu daerah secara riil

adalah pertumbuhan ekonomi berdasarkan harga konstan.

Pertumbuhan ekonomi Tahun 2007 ADH konstan Tahun Dasar 2000

mencapai sebesar 3,16% dan meningkat dari pertumbuhan ekonomi Tahun 2006

ADH konstan Tahun 2000 yang hanya sebesar 2,19 %. Gambaran pertumbuhan

ekonomi NTB periode tiga tahun terakhir sebagaimana tabel berikut:

Tabel 1.8. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB ADH Konstan Tahun Dasar Tahun2000 Provinsi NTB menurut Sektor Tahun 2005-2007 (tidaktermasuk Pertambangan Non-Migas)

SEKTOR 2005 2006 2007

1. Pertanian 0,94 3,11 0,962. Pertambangan & Penggalian (3,81) (5,26) 1,343. Industri Olah 7,29 6,35 5,754. Listrik, Gas & Air 7,35 9,77 5,425. Bangunan 5,31 5,16 6,556. Dagang, Hotel & Restoran 6,84 7,80 6,887. Pengangkutan & Komunikasi 7,30 6,92 5,50

Page 9: Profil Ntb 2009

SEKTOR 2005 2006 2007

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Usaha 5,70 7,90 6,179. Jasa-jasa 3,57 2,70 1,44

Pertumbuhan NTB 1,79 2,19 3,16

Sumber Data: Kerjasama Kantor Bank Indonesia Mataram dengan BPS NTB, 2007.Keterangan: angka dalam kurung berarti bernilai negatif

Memperhatikan pertumbuhan ekonomi setiap lapangan usaha dalam tiga

tahun terakhir pada tabel 1.8, terlihat bahwa lapangan usaha pertambangan dan

penggalian mengalami pergerakkan yang signifikan, dari kontraksi sebesar (-)

5,26 % pada Tahun 2006 bergerak kearah (+) sebesar 1,34 %. Pergerakkan

positif sektor pertambangan dan penggalian tersebut memberikan kontribusi

besar terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi NTB selama periode waktu

tiga tahun terakhir, secara total dari sekitar 2,19 % pada Tahun 2006 menjadi

3,16 % pada Tahun 2007 ADH konstan Tahun 2000, baik dengan atau tanpa

pertambangan Non-Migas. Sedangkan sektor selain sektor pertambangan dan

penggalian justru mengalami fluktuasi pertumbuhan.

Selain sektor pertambangan dan penggalian, sektor bangunan mengalami

peningkatan, walaupun dengan angka yang jauh di bawah kenaikan

pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian. Pada Tahun 2005 dan 2006

pertumbuhan sektor bangunan masing-masing hanya mencapai 5,31 % dan 5,16

%, angka tersebut meningkat menjadi sekitar 6,55 % pada Tahun 2007.

Sedangkan tujuh sektor lainnya di dalam perekonomian NTB mengalami

penurunan pertumbuhan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa perekonomian

NTB masih sangat tergantung pada sektor formal yang bersumber dari sektor

publik

c. Wilayah Administrasi.

Provinsi NTB meliputi tujuh wilayah Kabupaten dan dua Kota, yaitu:

1. Kabupaten Lombok Barat,

2. Kabupaten Lombok Tengah,

3. Kabupaten Lombok Timur,

4. Kabupaten Sumbawa,

5. Kabupaten Sumbawa Barat,

6. Kabupaten Dompu,

7. Kabupaten Bima,

8. Kota Mataram, dan

9. Kota Bima.

Page 10: Profil Ntb 2009

Tabel 1.9. Data Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan Desa di Provinsi NTB sampai denganTahun 2007

No Kab./KotaTahun 2006 Tahun 2007

Kec Kel Desa Kec. Kel. Desa

1 Kab. Lombok Barat 15 - 121 15 - 121

2 Kab. Lombok Tengah 12 12 112 12 12 112

3 Kab. Lombok Timur 20 13 106 20 13 106

4 Kab. Sumbawa 20 8 145 23 8 144

5 Kab. Sumbawa Barat 5 - 37 8 - 45

6 Kab. Dompu 8 9 54 8 9 54

7 Kab. Bima 18 - 167 18 - 184

8 Kota Mataram 3 23 - 6 50 -

9 Kota Bima 3 25 - 5 38 -

Jumlah 100 90 725 115 130 766Sumber: Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTB