bappeda litbang provinsi bali - poltekkes · pdf filemerokok, narkoba, obesitas); ... •...

BAPPEDA LITBANG PROVINSI BALI

Disampaikan dalam acara:

Workshop pemetaan kebutuhan Topik Penelitian KesehatanDenpasar, 9 Agustus 2017

Bappeda Litbang Prov Bali

Isu Strategis Pembangunan Prov. Bali

1. KEPENDUDUKAN (masalah pertumbuhan penduduk dan ketimpangan pertumbuhan antar kabupaten/kota)

2. KUALITAS DAYA SAING DAERAH (peningkatan kualitas SDM)

3. DISPARITAS TINGKAT KEMISKINAN ANTAR DAERAH (perbedaan sumber-sumber dan potensi ekonomi yang dimiliki)

4. KESEHATAN (transisi epidemiologi penyakit)

• Penyakit infeksi masih cukup banyak (TBC, DB, Diare);

• Munculnya penyakit infeksi baru (SARS, flu burung, HIV/AIDS);

• Penyakit degeneratif (jantung koroner, stroke, kanker);

• Penyakit sebagai akibat prilaku (kecanduan minuman beralkohol, merokok, narkoba, obesitas);

• Kesakitan dan kematian sebagai akibat kecelakaan lalu lintas.

Indikator Makro Ekonomi2016 2017 2018

Target Realisasi Target Target

Jumlah Penduduk (juta jiwa) 4.200,1 - 4.246,5 4.292,2

Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) (6,83 - 7,56) 6,25 (6,3 - 6,7) (6,6 - 7,2)

Kemiskinan (%) (3,83 - 3,75) 4,15 (3,2- 3,0) (2,8 - 2,6)

Jumlah Penduduk Miskin (ribu) 160,3 174,94 161,37 -178,35 154,52 -171,69

Tingkat Pengangguran (%) (1,61 - 1,56) 1,89 (2,3 - 2,2) (2,2 - 2,0)

Gini Ratio

0,318 0,366 0,35 0,34

(0,325-0,310) (0,340 - 0,360) (0,330 -0,350)

IPM

75,5 73,27 73,2 74,25

75,35 - 75,75) (72,98 -73,44) (74,03 - 74,47)

Investasi (triliun Rp.) 58,253 - 32,8 33,25

Ekspor (juta US$) 673,24 - 542,6 574,99

KONDISI MAKRO EKONOMI TAHUN 2016 – 2018(RJMD PROVINSI BALI 2013-2018 PERUBAHAN)Bappeda Litbang

Prov Bali

PEMERINTAH PROVINSI BALI BANGUN CANA

INDIKATOR TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016

Laju PertumbuhanPenduduk (%)

1.23 1.20 1.17 1.14

Sex Ratio (%) 101.38 101.40 101.42 101.43

Kepadatan (Km2) 719.63 728.25 736.7 745

Dengan luas wilayahsebesar 5.636,66 km2

PROYEKSI PENDUDUK BALITAHUN 2013-2016


PERTUMBUHAN EKONOMI BALI DAN NASIONALTAHUN 2013-2016


PRESENTASE KEMISKINAN PROVINSI SE- INDONESIABULAN MARET 2016 DAN SEPTEMBER 2016

Kalimantan Timur

Jawa Barat

Maluku

Banten

Papua Barat

Aceh

Kepulauan Riau

Sumatera Utara

Sulawesi Utara

Sumatera Barat

Riau

DKI Jakarta

Kalimantan Utara

Maluku Utara

Sulawesi Selatan

Bangka Belitung

Lampung

Kalimantan Barat

Jawa Tengah

Jawa Timur

Papua

Nusa Tenggara Barat

Sumatera Selatan

Jambi

Gorontalo

Kalimantan Selatan

Nusa Tenggara Timur

Sulawesi Tenggara

Kalimantan Tengah

Sulawesi Barat

Sulawesi Tengah

D.I. Yogyakarta

Bengkulu

Bali 1.282.81

2.84

2.97

2.98

3.13

3.14

3.21

3.53

3.65

3.67

3.80

3.86

3.96

4.10

4.15

4.22

4.43

4.46

4.77

4.82

5.17

5.36

5.76

5.80

6.12

6.41

6.44

7.39

7.52

7.75

7.77

8.49

8.55

Indonesia = 5,33 persen

✓ TPT terendah

di Provinsi Bali

sebesar 1,28

persen

Tingkat PengangguranTerbuka (TPT)

MenurutProvinsi,

Februari 2017

Pendidikan Februari 2016 Februari 2017

SD Ke Bawah 1,64 0,43

Sekolah Menengah Pertama 2,15 2,47

Sekolah Menengah Atas 2,65 1,28

Sekolah Menengah Kejuruan 3,01 1,06

Diploma I/II/III / Universitas 1,89 2,32

Jumlah 2,12 1,28

Komposisi Pengangguran Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan, Februari 2016 – Februari 2017

BAPPEDA

PROV BALI

0,65%

0,53%

1,07%

70,87

71,62

72,09

72,48

73,27

2011 2012 2013 2014 2015

73,65

2016

0,52%

1,09%

Pada tahun 2016, IPM Bali tumbuh 0,52 persen. Pertumbuhan tahun ini lebih rendah dibanding tahun 2015.

1,10%

Pertumbuhan tahun ini juga tercatatsebagai yang terendah dalam enamtahun terakhir

TREN PERTUMBUHAN IPM BALI, 2011-2016

BAPPEDA

PROV BALI

▪ Harapan Lama Sekolah (EYS)Tahun 2016 meningkat 0.07 tahun

▪ Rata-rata Lama Sekolah (MYS)Tahun 2016 meningkat 0.1 tahun

Angka Harapan Hidup saat LahirTahun 2016 meningkat 0,06 tahun

Pengeluaran Per Kapita/tahunDisesuaikanTahun 2016 meningkat 201 ribuRupiah

70.6170.78

70.9471.11 71.20

71.35 71.41

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

7.74 7.77 8.05 8.10 8.11 8.26 8.36

11.71 12.12 12.26 12.40 12.64 12.97 13.04

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

MYS EYS

12,074 12,307

12,530 12,738 12,831

13,078 13,279

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

TREN KOMPONEN IPM PROVINSI BALI, 2010 -2016


ANGKA HARAPAN HIDUP (AHH)PROVINSI BALI TAHUN 2010 – 2015 (TAHUN)

70.61

70.78

70.94

71.11

71.20

71.35

70.20

70.40

70.60

70.80

71.00

71.20

71.40

71.60

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

PEMERINTAH PROVINSI BALI

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI BALI

TUJUAN PEMBANGUNAN

DI PROVINSI BALI

MENUJU

BALI MANDARA


VISI BALI MANDARA


Bappeda Litbang Prov Bali

BALI YANG AMAN, MAJU, DAMAI DAN SEJAHTERAVISI

Misi 1Dimensi pembangunan

manusia

Misi 2Dimensi pembangunan kewilayahan dan sosial

politik

Misi 2Dimensi pembangunan

ekonomi

Mewujudkan Bali yang berbudaya, Metaksu,

Dinamis, Modern

• Pendidikan,

• Kesehatan,• Tenaga kerja (daya

saing),• IPTEK,• Perempuan dan Anak,

• nilai-nilai budaya

Mewujudkan Bali yang Aman, Damai, Tertib,

Harmonos, serta bebas dari berbagai Ancaman

• Tata ruang,• Sumberdaya air• Kehutanan,• Kependudukan,• Toleransi dan kerjasama

umat, serta • Keamanan

Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan

Sukkerta Lahir Bhatin

• Pertanian,• Perikanan kelautan• Industri kecil dan RT,• Pariwisata,• Ekspor,• Investasi



ARAH PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN

2017* 2018*

Target Realisasi Target Target

1. Angka kematian bayi 29 12 5,9 10 10

2. Angka usia harapan hidup 70,78 71,51 - 71,58 n/a 71,51 - 71,58 71,51 - 71,58

3. Balita gizi buruk 86 bayi (1.7%) 1,3% 102 orang 1,2% 1,2%

4. Rasio dokter per satuan penduduk

a. Rasio dokter spesialis/100.000 penduduk 9.32 9.32 12.2 9.32 9.32

b. Rasio dokter umum/100.000 penduduk 23.77 23.78 27.2 23.78 23.79

c. Rasio dokter gigi/100.000 penduduk 7.91 7.92 9.1 7.92 7.92

5. Rasio tenaga medis/100.000 penduduk 40.99 41.100 149,4 41.150 41.150

6. Cakupan komplikasi kebinanan yang tertangani 65.15 80% 72,4 80 80

7. Cakupan pertolonganpersalinan ditolong tenaga kesehatan 95.73 100% 96,96 100 100

8. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 96,21 100% 100 100 100

9. Cakupan penemuan dan penanganan penderita TBC 78 70% 59,4 70 70

10. Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD 100 100% 100 100 100

Bidang Urusan Kesehatan

Target dan Realisasi Capaian Kinerja Tiap TahunKondisi Kinerja

Awal Periode

RPJMD*

URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR

2016

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA

PEMBANGUNAN DAERAH

Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan urusan Pemerintah

Peningkatan Derajat

Kesehatan Masyarakat

Peningkatan Pelayannan KB dan

Kesehatan Reproduksi

Penguatan Promotif dan Preventif Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat

Peningkatan Akses dan

Mutu Pelayanan Kesehatan

Sasaran Prioritas Kesehatan

Percepatan Perbaikan

Gizi Masyarakat

Meningkatnya Derajat

Kesehatan Masyarakat

Persentase Peningkatan Pasien yang dilayani

Rumah sakit Jiwa Provinsi

Bali

Jumlah Pelayannan Rumah Sakit pada RS Mata Bali Mandara

Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Bayi (AKB)

Persentase Balita

Malnutrisi dan Gizi

Kurang (%)

JumlahAngka Usia

Harapan Hidup

Cakupan (%) JKBM

pada penduduk sasaran

Sasaran Program Prioritas


-

1,000,000

2,000,000

3,000,000

4,000,000

5,000,000

6,000,000

7,000,000

2014 2015 2016 2017 2018 *)

5,051,007

5,560,886 5,816,332

6,475,791

5,074,958

483,120 578,558 798,366

679,400 474,794

Belanja APBD Belanja Fungsi Kesehatan

PEREMBANGAN BELANJA URUSAN PENDIDIKAN 2014 – 2018 (juta rupiah)

(10,44%) (11,36%)(14,47%)

(12,46%)(11,34%)

INDONESIA SEHAT

PROV.SEHAT

KAB/KOTA SEHAT

KECAMATAN SEHAT

DESA/KELURAHANSEHAT

MENUJU INDONESIA SEHAT

KABUPATEN/KOTA

SEHAT

(KKS)

SANITASI TOTAL

BERBASIS

MASYARAKAT

(STBM)

GERAKAN

MASYARAKAT

SEHAT

(GERMAS)

PRILAKU POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT

MENJAGA YANG SEHAT TETAP SEHAT

MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN

MENGEDEPANKANUPAYA PROMOTIF DAN

PREVENTIFDALAM PELAYANAN KESEHATAN

PENERAPAN STANDART MUTU PELAYANAN

PATIENTS SAFETYAKREDITASI FASYANKES

PEMBANGUNAN BERWAWASAN

KESEHATAN

MEMAKSIMALKAN PERAN LINTAS SEKTOR UNTUK

PEMB KESEHATANPEMBERDAYAAN DAN

KEMANDIRIAN MASYARAKAT

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

SASARANPARADIGMA

SEHAT

PENDEKATAN “CONTINUUM OF CARE”& “LIFE CYCLE”BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH TAHAPANSIKLUS HIDUP MANUSIA

PENDEKATAN KELUARGA

STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)

Outcome: Menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan (termasuk

STUNTING) yang berkaitan dgn sanitasi dan perilaku dg menciptakan kondisi

sanitasi total

Output: Meningkatnya pembangunan sanitasihigiene melalui peningkatan demand & supply

Pilar 1:Stop BABS

(Buang Air BesarSembarangan)

Pilar 2:CTPS

(Cuci TanganPakai Sabun)

Pilar 3:PAMM-RT

(Pengelolaan Air Minum dan

Makanan RumahTangga)

Pilar 5:PengelolaanLimbah CairRumah Tangga

Komponen Dasar STBM:

1. Perubahan Perilaku

2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan

3. Pengelolaan berbasis masyarakat yang berkelanjutan

4. Dukungan institusi kepada masyarakat (enabling environment)

PENDEKATAN STBM dan PENDEKATAN KELUARGA

12 INDIKATOR KELUARGASEHAT

A. PROGRAM GIZI, KEEHATAN IBU DAN ANAK :- Keluarga mengikuti KB- Ibu bersalin di faskes- Bayi dgn imunisasi lengkap- Bayi dg asi ekslusif 6bulan- Pertumbuhan balita dipantau

B. PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR DAN TDK MENULAR :- Penderita TB Paru yg berobat

sesuai standar- Penderita Hipertesi berobat

secara teratur- Gangguan jiwa berat di obati

dan tdk diterlantarkan

C. PRILAKU DAN KESEHATAN LINGKUNGAN :- Keluarga tidak merokok- Memakai/memiliki air bersih- Memakai/memiliki jamban- Menjadi anggota JKN/Askes

Sinergi Lintas Sektor dan Lintas Program

Menciptakankebutuhanmasyarakat

Ketersediaansaranasanitasi

PemicuanPendekatan agama

Pendekatan sosialbudaya

Wirausahasanitasi

TeknologiTepatGuna

Data akses

jamban

• Dinkes : • PL, Promkes, gizi,• Kesga• Bapermas• TP PKK• Dharma Wanita• Pramuka• TP UKS• Dinas Pendidikan

Kebijakan/PeraturanPemerintah, Pemda (Propinsi, Kab/kota, Desa/Kel.)

• Kanwil Agama• Tokoh agama• MUI• Eco RI• (Masjid dsb)

• Tokoh masyarakat• Media (jurnalis)• Dinas Pariwisata

• Dinkes• APPSANI• CSR• Lembaga

Keuangan• BAZIS/BAZNA

• Dinas PU• BTKL• Puslitbang• Univ./PT

Puskesmas

Peraturan BersamaMENTERI DALAM NEGERI

danMENTERI KESEHATAN

Nomor 34 tahun 2005 danNomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005

Tentang

Pedoman PenyelenggaraanKabupaten/Kota Sehat

KABUPATEN KOTA SEHAT merupakan suatu kondisi

kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman

dan sehat untuk dihunipenduduk, yang dicapai

melalui terselenggaranyapenerapan beberapa

tatanan dengan kegiatanyang terintegrasi yang

disepakati masyarakat danpemerintah daerah

Penyelenggaraankab/kota sehatTercapainya kondisi Kab/Kota untuk hidup dengan bersih,nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan sebagaitempat bekerja bagi warganya dengan caraterlaksananya berbagai program kesehatan dan sektorlain, sehingga dapat meningkatkan sarana danproduktifikatas dan perekonomian masyarakat.

TUJUAN

• Kab/kota sehat (KKS) adalah suatukondisi kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman dan sehatuntuk dihuni penduduk, yang dicapai melalui terselenggaranyapenerapan beberapa tatanandengan kegiatan yang terintegrasiyang disepakati masyarakat danpemerintah daerah

• Penyelenggaraan KKS adalah berbagai kegiatan untuk mewujudkan Kab/kota sehat melalui pemberdayaan masyarakat, melalui forum yang difasilitasi oleh Pemerintah Kab/Kota.

DEFINISI

PENYELENGGARAN KAB./KOTA SEHAT

• PENDEKATAN TERPADU, MENYELURUH,

LINTAS SEKTOR DAN MASYARAKAT SELAKU

PELAKU UTAMA

• OPERASIONALISASI PEMBANGUNAN

BERKELANJUTAN, PEMBANGUNAN

BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN

PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN

Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014)ya

Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015

Cedera7%

PenyakitTidak

Menular37%

PenyakitMenular

56%

Cedera8%

PenyakitTidak

Menular49%

PenyakitMenular

43%

Cedera9%

PenyakitTidak

Menular58%

PenyakitMenular

33%

1990 2000 2010 2015

Keterangan: Pengukuran beban penyakit dgn Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup dlm tahun akibat kesakitan & kematian prematur

Cedera13%

PenyakitTidak

Menular57%

PenyakitMenular

30%

TRANSISI EPIDEMIOLOGI

• Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat

GANGGUAN PENCERNAAN

KERUSAKANORGAN

Mengonsumsi makanan gorengan

dan berlemak

Minum minumanbersoda

Jarang mengonsumsiBuah dan Sayur

Malas

Merokok

Minum Alkohol

Jarang AktivitasFisik

OBESITAS

GANGGUAN PENCERNAAN

KANKER PARU

KEMATIAN

STROKE

JANTUNG

DAN LAIN-LAIN

KERUSAKANORGAN

AKIBATNYA. .

POLA GAYA HIDUP

MENYEBABKAN

PENYAKIT TIDAK MENULAR PERLU DICEGAH

Melalui

GERAKAN MASYARAKATHIDUP SEHAT (GERMAS)

OLEH SEBAB ITU............

TUJUAN GERMAS

AGAR MASYARAKAT BERPERILAKU SEHAT SEHINGGA BERDAMPAK PADA :

KesehatanTerjaga

Biayauntukberobatberkurang

ProduktifLingkungan

Bersih

Bentuk Kegiatan

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

1 Melakukan Aktivitas Fisik

2 Mengonsumsi Sayur dan

Buah

3 Tidak Merokok

4 Tidak Mengonsumsi Alkohol

5 Memeriksa Kesehatan

Secara Rutin

6 Membersihkan Lingkungan

7 Menggunakan Jamban

bappeda litbang provinsi bali - poltekkes · pdf filemerokok, narkoba, obesitas); ... •...

Documents