bank sentral (i)

45
Agustina Suparyati,SE,ME 1

Upload: aisyahwijayanti

Post on 15-Feb-2016

42 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kebansentralan

TRANSCRIPT

Page 1: Bank Sentral (i)

Agustina Suparyati,SE,ME

1

Page 2: Bank Sentral (i)

1. Pendahuluan Fungsi Uang Pengaruh JUB dalam Kegiatan Ekonomi dan Keuangan2. Kelembagaan Perkembangan Status dan Kedudukan Bank Sentral Perkembangan Status dan Kedudukan Bank Indonesia Tujuan dan Tugas Pokok Bank Indonesia Hubungan dengan Pemerintah Indepedensi Akuntabilitas dan Transparansi3. Kebijakan Moneter Gambaran umum Kebijakan Moneter Kebijakan Moneter Di Indonesia Kebijakan Moneter Di Indonesia dengan Sasaran Kestabilan Harga

Menuju Inflation Targeting UTS

2

Page 3: Bank Sentral (i)

4. Kebijakan Perbankan Gambaran Umum Sistem dan Kebijakan Perbankan Di Indonesia Penilaian Kesehatan Perbankan5. Kebijakan Sistem Pembayaran Gambaran Umum Peran Bank Sentral dalam Sistem Pembayaran Sistem Pembayaran Di Indonesia6. Mengenal Produk dari Bank Indonesia 7. Organisasi Bank Indonesia Organisasi Bank Sentral Pada Umumnya Gambaran Umum Organisasi Bank Indonesia Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

UAS

3

Page 4: Bank Sentral (i)

Buku Pedoman Perry Warjiyo, Bank Indonesia, Sebuah Pengantar, PPSK Bank Indonesia, 2004

Proses Pembelajaran • Interaksi Dosen Di Kelas• Presentasi Kelompok• Kuliah Umum • Kunjungan Ke Bank Indonesia

4

Page 5: Bank Sentral (i)

Uang berperan penting dalam kegiatan ekonomi dan keuangan

Fungsi uang1. Medium of Exchange (Alat Pembayaran)2. Unit of Account (satuan hitung)3. Store of Value (Penyimpan Nilai)4. Standard of Deffered Payment (Standar

Pembayaran yang dapat ditunda) Pengertian uang tidak hanya terbatas pada uang

kartal tetapi berkembang menjadi berbagai bentuk dan variasinya, dari uang giral, simpanan di bank, kartu kredit dan sebagainya.

5

Page 6: Bank Sentral (i)

Perkembangan Jumlah Uang Beredar (JUB) berpengaruh langsung terhadap kegiatan ekonomi dan keuangan seperti :pertumbuhan ekonomi suku bunga konsumsiinvestasiekspor-impor suku bunganilai tukarinflasiDapat dijelaskan dengan analisis :•Mekanisme Transmisi•AD-AS•IS-LM

6

Page 7: Bank Sentral (i)

A. Peran Bank Sentral

Bank sentral bertujuan dan diberi tanggung jawab untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai dari mata uang yang diedarkan tersebut.

Uang yang beredar saat ini adalah berupa Fiat money, dalam arti bahwa negara memberi wewenang kepada bank sentral untuk menerbitkan dan mengedarkan uang tersebut atas dasar kepercayaan, tanpa adanya kewajiban untuk menyediakan sejumlah emas atau cadangan lain sebagai jaminan dari penerbitan uang tersebut .

7

Page 8: Bank Sentral (i)

KENAPA PERLU BANK SENTRAL ? PERAN DAN FUNGSI BANK SENTRAL PERKEMBANGAN BANK SENTRAL DI

BEBERAPA NEGARA

8

Page 9: Bank Sentral (i)

Beragamnya masalah yang ditimbulkan oleh beragamnya lembaga keuangan mendorong pemerintah untuk :◦ Menciptakan suatu sistem atau prosedur yang

dapat menciptakan ‘’likuiditas’’ sehingga dapat menjamin kepastian mata uang di masyarakat.

◦ Menciptakan suatu cara yang dapat digunakan untuk mengontrol inflasi.

Sebagai otoritas moneter, kebijakan bank sentral sangat berpengaruh terhadap seluruh kegiatan ekonomi suatu negara.

9

Page 10: Bank Sentral (i)

Bank sentral juga berfungsi sebagai pengawas bank dan sebagai pengatur lalu lintas pembayaran, bank sentral juga sangat vital dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. (Di negara berkembang pada umumnya sektor keuangan masih di dominasi oleh industri perbankan).

Bank sentral sebagai mitra strategis dan penyeimbang bagi otoritas fiskal dalam menjaga stabilitas ekonomi makro suatu perekonomian.

10

Page 11: Bank Sentral (i)

Secara sistimatik, Bank Sentral adalah institusi yang merupakan pusat dari sistem pembayaran yang bertugas untuk menggaransi ( menjamin) pembayaran dan mengontrol pertumbuhan money supply serta memelihara kredibilitas dari mata uang di suatu negara

Status,fungsi, dan keberadaan Bank Sentral berdasarkan teori moneter yang mana terdapat 2 pandangan tentang perlu dan tidaknya central bank.

11

Page 12: Bank Sentral (i)

Pandangan I : ◦ BS tidak diperlukan karena dengan adanya free

banking system bank bebas berkompetisi, hanya bank yang baik(sehat) akan bertahan. Bank yang tidak sehat akan mati dengan sendirinya. Kompetisi menjamin stabilitas dan kredibilitas mata uang.

◦ Sentralisasi tidak berguna. BS hanya dibutuhkan sebatas pada fungsinya sebagai institusi menjadi fungsi uang sebagai unit of account.

12

Page 13: Bank Sentral (i)

Pandangan II : - Mendukung adanya BS. Karena sentraliasi

terbukti mampu mengatasi berbagai krisis yang terjadi sepanjang sejarah perbankan di dunia manapun.

13

Page 14: Bank Sentral (i)

BBank sentral di berbagai negara bermula dari bank ank sentral di berbagai negara bermula dari bank komersial, komersial, yang berkembang menjadi bank yang berkembang menjadi bank sirkulasi dan kemudian sirkulasi dan kemudian menjadi bank sentral yang modern dengan tujuan yang fokus menjadi bank sentral yang modern dengan tujuan yang fokus dan independen .........dan independen .........

Bank komersial Bank komersial berfungsi sbg bank berfungsi sbg bank sirkulasisirkulasi..

Juga sbg bankers’ Juga sbg bankers’ bank (lenders of last bank (lenders of last resort).resort).

Peran kebijakan Peran kebijakan moneter, perbankan, moneter, perbankan, dan sistem dan sistem pembayaran pembayaran terbatas.terbatas.

Peran kebijakan moneter, Peran kebijakan moneter, perbankan, dan sistem perbankan, dan sistem pembayaran meningkat.pembayaran meningkat.

Kadang masih sbg bank Kadang masih sbg bank komersial.komersial.

Sebagai bagian dr Sebagai bagian dr Pemerintah, termasuk Pemerintah, termasuk pembiayaan fiskal dan pembiayaan fiskal dan program Pemerintah.program Pemerintah.

Tujuan jamak (inflasi, kurs, Tujuan jamak (inflasi, kurs, pertumbuhan, lapangan pertumbuhan, lapangan kerja, neraca pembayaran)kerja, neraca pembayaran)

Tujuan tunggal, Tujuan tunggal, yaitu stabilitas yaitu stabilitas hargaharga, , utk utk pertumbuhan pertumbuhan ekonomi.ekonomi.

Fokus pd tiga Fokus pd tiga tugas: kebijakan tugas: kebijakan moneter, moneter, perbankan, dan perbankan, dan sistem sistem pembayaran.pembayaran.

Independen dr Independen dr Pemerintah dg Pemerintah dg koordinasi.koordinasi.

Penguatan Penguatan akuntabilitas dan akuntabilitas dan transparansi.transparansi.

Bank Sirkulasi Bank Sirkulasi & Bankers’ & Bankers’

bankbank

Bank SentralBank Sentral((awalawal))

Bank SentralBank Sentral(dewasa ini)(dewasa ini)

14

14

Page 15: Bank Sentral (i)

Pada umumnya tugas Bank Sentral terdiri atas :1. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan

moneter2. Mengatur dan mengawasi bank3. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem

pembayaranCatatan : Tidak semua Bank Sentral melaksanakan ketiga tugas tersebut,

namun semua Bank Sentral berfungsi sebagai otoritas moneter

15

Page 16: Bank Sentral (i)

Negara Otoritas Moneter Pengatur Bank Sistem Pembayaran

Indonesia Ya Ya Ya Malaysia Ya Ya Ya Selandia Baru Ya Ya Ya Afrika Selatan Ya Ya Tidak Brasil Ya Ya Sebagian India Ya Ya Sebagian Singapura Ya Ya Sebagian Belanda Ya Sebagian Ya Itali Ya Sebagian Ya J erman Ya Sebagian Ya Amerika Ya Sebagian Sebagian Perancis Ya Sebagian Sebagian Australia Ya Tidak Ya J epang Ya Tidak Ya Brunei Ya Tidak Tidak Hong Kong Ya Tidak Tidak Inggris Ya Tidak Tidak

Sumber : berbagai referensi 16

16

Page 17: Bank Sentral (i)

Sebelum Indonesia merdeka, belum memiliki bank sentral, yang ada adalah bank yang berfungsi sebagai bank sirkulasi yang dilakukan oleh De Javasche Bank yang diberi hak aktrooi sejak tahun 1827 yaitu hak mencetak dan mengedarkan uang Gulden Belanda oleh pemerintah Belanda.

Pada tahun 19 September 1945 dalam sidang Dewan Menteri diputuskan untuk mendirikan bank sirkulasi milik negara yang merupakan cikal bakal berdirinya Bank Negara Indonesia (BNI)

Tahun 1946, pemerintah kesulitan untuk menjadikan BNI ditetapkan sebagai bank sentral RIS sehingga menerima De Javasche Bank sebagai Bank Sentral.

Tanggal 6 Desember 1951 dikeluarkan undang-undang untuk me-nasionalisasikan De Javasche Bank

Pada tanggal 1 Juli 1953 dikeluarkan UU No 11 tahun 1953 tentang Pokok Bank Indonesia sebagai ganti De Javasche Bank , dan mulai saat itu lahirlah Bank Sentral di Indonesia.

17

Page 18: Bank Sentral (i)

Tujuan dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral Republik Indonesia diatur secara jelas dalam UU No 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No 3 Tahun 2004

Kestabilan nilai tukar sangat mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bank Indonesia harus mempertimbangkan dan melakukan koordinasi dengan pemerintah agar kebijakan yang ditempuh sejalan dan saling mendukung dengan kebijakan fiskal dan ekonomi lainnya.

18

Tujuan Tunggal Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Page 19: Bank Sentral (i)

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sesuai undang-undang Bank Indonesia memiliki 3 tugas yaitu :1.Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter2.Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,dan3.Mengatur dan mengawasi bank

19

Page 20: Bank Sentral (i)

INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI :

KUALITAS PENTING BANK SENTRAL MODERN

20

Page 21: Bank Sentral (i)

AGENDA 21

1. Short Overview Mengapa Suatu Perekonomian Memerlukan Bank Sentral

2. Institutional Reformand Good Governance Membentuk Bank Sentral Modern

3.Apa ArtiIndependesi dan Mengapa Penting

4.Jenis Independensi

5.Bagaimana Mengukur Independensi Bank Sentral

6.Adakah Korelasi Independensi Bank Sentral Dengan Laju Inflasi

8.Perbandingan Independensi Bank Sentral Beberapa Negara

7.Independensi Bank Indonesia

9. Pengertian dan Makna Akuntabilitas dan Transparansi Bank Sentral

10.Akuntabilitas dan Transparansi Bank Indonesia

21

Page 22: Bank Sentral (i)

Diperlukan sebagai lembaga yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter terutama untuk mengatur dan mengendalikan peredaran uang dalam perekonomian

Diperlukan untuk mengatur dan mengawasi perbankan agar aktivitasnya dapat berkembang sehat, berjalan lancar dapat mendorong kegiatan ekonomi

Diperlukan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

22

Bank Sentral :

3 (tiga) alasan utama :Pada tataran makro : 1. Kestabilan HargaPada tataran mikro : 2. Regulator dan Banker’s Bank

3. Sistem Pembayaran

1.Short OverviewMengapa Suatu Perekonomian Memerlukan Bank Sentral

22

Page 23: Bank Sentral (i)

1. Perubahan struktural serta globalisasi ekonomi dan keuangan2. Meluasnya demokratisasi sistem sosial politik di banyak negara3. Sistem ekonomi yang dianut4. Berkembangnya peran, tugas, dan tantangan bank sentral5. Teori dan kebijakan bank sentral yang terus berkembang : reformasi

Bank Sentral6. Penyempurnaan undang-undang Bank Sentral

Reformasi kelembagaan dan penguatan good governance

232. Institutional Reform And Good Governance Membentuk Bank Sentral Modern

Bank Sentral Modern adalah Bank sentral yang : Bertujuan tunggal, yaitu stabilitas harga Fokus pada tugas-tugas tertentu misal pengendalian moneter, perbankan dan sistem pembayaran Independen dari pemerintah dengan suatu mekanisme koordinasi Tuntutan penguatan akuntabilitas dan transparansi

23

Page 24: Bank Sentral (i)

Pengertian Independensi Bank SentralIndependensi didefinisikan sebagai kebebasan dari pengaruh,

instruksi/pengarahan, atau kontrol dari pihak lain.

Meyer (2000) mengartikan independensi bank sentral sebagai kebebasan dari pengaruh, instruksi/pengarahan, atau kontrol, baik dari badan eksekutif maupun badan legislatif

Fraser (1994) mendefinisikan independensi bank sentral sebagai kebebasan bank sentral untuk dapat melaksanakan kebijakan moneternya yang bebas dari pertimbangan-pertimbangan politik.

243. Apa Arti Independensi dan Mengapa Penting

24

Page 25: Bank Sentral (i)

Mengapa Penting ?Terkait dengan pencapaian tujuan akhir bank sentral, yang pada dasarnya adalah menjaga kestabilan harga dalam jangka panjang. Oleh karena itu, agar bank sentral tidak diminta untuk membiayai defisit anggaran belanja pemerintah, maka dianjurkan bank sentral yang otonom (David Ricardo, 1824)

25

Independensi Dikaitkan dengan InflasiPertimbangan teoritis atas dasar perbandingan tingkat independensi bank sentral beberapa negara, terdapat korelasi yang negatif antara tingkat independensi dengan tingkat inflasi. Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa bank sentral yang independen menurunkan resiko variability inflasi (lihat A. Alesina & L.H. Summers, 1993)

3. Apa Arti Independensi dan Mengapa Penting

25

Page 26: Bank Sentral (i)

263. Apa Arti Independensi dan Mengapa Penting

Independensi Dikaitkan dengan Pertumbuhan EkonomiHasil penelitian (Alesina & Summers, 1993) menunjukkan korelasi yang positif/negatif (inconclusive) antara tingkat independensi dengan pertumbuhan ekonomi maupun dengan growth variability

Kedua temuan tersebut mendorong studi yang terus dilakukan mengenai korelasi antara tingkat independensi bank sentral dengan kinerja perekonomian negara yang bersangkutan

26

Page 27: Bank Sentral (i)

274. Jenis Independensi

Studi dan evaluasi terhadap independensi bank sentral dilakukan dengan mengobservasi 5 faktor yaitu faktor yang terkait dengan institusional, goal, functional/instrument, organizational/personnel dan financial/budget independence

Institutional Independence Status bank sentral sebagai institusi yang terpisah khususnya dari eksekutif/pemerintah, dan juga terpisah dari kekuasaan legislatif.

Goal Independence Bank sentral yang memiliki kewenangan untuk menetapkan target atas tujuan akhir (misal: inflasi)

2.

1.

27

Page 28: Bank Sentral (i)

284. Jenis Independensi

Functional / Instrument Independence Bank sentral memiliki kewenangan untuk secara bebas menggunakan instrumen-instrumen kebijakan moneter (target operasional) dalam mencapai tujuan/target akhir

Organizational / Personnel Independence Komposisi personel dari organisasi bank sentral dan mekanisme pengangkatan serta pemberhentian pejabat bank sentral yang tidak terkait dengan pemerintah. Organizational independence juga tercermin pada kebebasan pejabat bank sentral dalam mengakomodir/menolak instruksi pemerintah.

Pemberhentian pejabat bank sentral yang bukan dikarenakan oleh “serious misconduct” atau karena “insufficient performance”, dikategorikan sebagai bank sentral yang tidak memiliki personnel independence.

4.

3.

28

Page 29: Bank Sentral (i)

294. Jenis Independensi

Financial/Budget Independence Bank sentral yang dapat mengelola anggaran dan aset kekayaannya tanpa persetujuan parlemen.

Keseluruhan independensi bank sentral terefleksi pada :1. Landasan hukum2. Struktur kelembagaan3. Perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan4. Implementasi kebijakan

5.

29

Page 30: Bank Sentral (i)

Pengukuran independensi bank sentral antara lain dilakukan oleh Cukierman (1992), serta Grilli, Mascianso dan Tabellini (1991) yang menggunakan ukuran “political independence” dan “economic independence”

Yang dimaksud dengan “political independence” adalah keleluasaan bank sentral dalam menerapkan kebijakan tanpa pengaruh dari pemerintah, yang diukur dengan beberapa indikator, seperti :

a. Apakah Gubernur atau anggota Dewan Gubernur lainnya diangkat oleh pemerintah;

b. Masa jabatan Gubernur dan anggota Dewan Gubernur lainnya ;c. Apakah terdapat wakil pemerintah yang duduk di Dewan Gubernur;d. Apakah keputusan kebijakan moneter memerlukan persetujuan pemerintah

;e. Apakah tujuan mencapai kestabilan harga secara eksplisit dimuat dan merupakan bagian penting dalam undang-undang bank sentralnya.

305. Bagaimana Mengukur Independensi

30

Page 31: Bank Sentral (i)

Yang dimaksud dengan “economic independence” adalah keleluasaan bank sentral untuk menggunakan instrumen-instrumen kebijakan moneter tanpa pembatasan (Grilli, Mascianso dan Tabellini, 1991).Dalam pelaksanaan kebijakan moneter, dievaluasi sejauh mana bank sentral dapat diminta oleh pemerintah untuk membiayai defisit fiskal (quasi fiscal).

Masing-masing indikator tersebut diberi indeks. Semakin besar total indeksnya, semakin tinggi tingkat independensinya (lebih jauh baca Alberto Alesina dan Lawrence H. Summers, 1993, serta F.X. Sugiyono dan Ascarya, 2003)

315. Bagaimana Mengukur Independensi

31

Page 32: Bank Sentral (i)

Pendapat yang semula berkembang adalah bank sentral yang independen akan lebih mudah mencapai tingkat inflasi yang rendah dan dengan demikian mempermudah pencapaian kestabilan harga (RCK Burdekin, C. Wlih, Borg,1992)

Kemudian berkembang pula pendapat bahwa bank sentral yang independen juga akan lebih mudah menghadapi masalah yang timbul akibat “time inconsistency” terkait dengan “discretionary policies” oleh pemerintah (F. Kydland and E. Prescott, 1977).

Mengapa ? Karena komitmen bank sentral yang independen untuk mencapai tujuan akhir (inflasi) dapat mencegah timbulnya masalah tersebut.

326. Adakah Korelasi Independensi Bank Sentral dengan Laju Inflasi ?

32

Page 33: Bank Sentral (i)

Berbagai studi empiris menunjukkan hasil yang belum conclusive mengenai korelasi bank sentral yang independen dengan laju inflasi.

336. Adakah Korelasi Independensi Bank Sentral dengan Laju Inflasi ?

Gejala korelasi negatif mendorong perdebatan yang terus berlangsung mengenai pentingnya independensi bank sentral

Di lain pihak, hasil studi dan praktek menunjukkan bahwa monetary dicipline yang terkait dengan independensi bank sentral dapat menurunkan tingkat dan variability inflasi. Sehingga kecenderungan untuk menjadikan bank sentral yang lebih independen tetap bergulir.

33

Page 34: Bank Sentral (i)

34

New Zealand Spain Italy

Australia

Sweden France Norway

United KingdomBelgium

Denmark

Canada

JapanNetherlands

United States

GermanySwitzerland

0

2

4

6

8

10

12

14Average Annual Inflation

Rate 1973-1988 (%)

1 2 2,5 3,5 4Least Independent Most

IndependentIndex of Independence

Sumber : Alberto Alesina and Lawrence H. Summers, 1993

6. Adakah Korelasi Independensi Bank Sentral dengan Laju Inflasi ?

34

Page 35: Bank Sentral (i)

357. Independensi Bank Indonesia

1. Institutional IndependenceDisebut legal independence (lembaga negara yang independen) sesuai dengan Undang-undang No. 23 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No.3 tahun 2004 tentang Bank Indonesia.

35

Page 36: Bank Sentral (i)

Lembaga Negara(UU No. 23 /1999 jo

UU No.3/2004)

PRESIDEN

DEWANPERWAKILANRAKYAT

MAHKAMAHAGUNG

Meyampaikanlaporan keuanganBI yang telahdiperiksa

Memeriksalaporan

keuangan BI

KepalaNegara

Kepala Pe-merintahan

Informasi tertulis triwulanan/sewaktu-

waktu

PUBLIK( Informasi Tahunan )

Laporan triwulanan/sewaktu-waktu, Tahunan

BADANPEMERIKSAKEUANGAN

BANK INDONESIALembaga negara yang independen dan Badan Hukum Publik

UU BI (UUD 45) Pimpinan BI (UU BI)

Mengambil sumpah dan janji anggota Dewan Gubernur

Departemen

Badan Supervisi

Hasil telaah

STATUS DAN KEDUDUKAN BI DALAM KETATANEGARAAN RI

367. Independensi Bank Indonesia

MAHKAMAHKONSTITUSI

MAJELIS PERMUSYA-WARATANRAKYAT

36

Page 37: Bank Sentral (i)

Kedudukan Bank Indonesia selaku lembaga negara yang independen tidak sejajar dengan lembaga tinggi negara seperti DPR, BPK, MA. Kedudukan BI juga tidak sama dengan Departemen karena kedudukan BI berada diluar pemerintah

Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar BI dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.

Berdasar UU No 3 Tahun 2004, dalam menjalankan tugas dan wewenangnya BI dinilai kinerjanya oleh DPR dan melakukan koordinasi dengan pemerintah dalam merumuskan kebijakan moneternya.

BI wajib membuat laporan tahunan dan triwulanan mengenai pelaksanaan tugas dan wewenangnya kepada DPR dalam rangka akuntabilitas dan kepada pemerintah sebagai informasi.

Dalam hubunganya dengan BPK, maka BI wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang kemudian hasilnya disampaikan ke DPR.

Dalam rangka memenuhi asas transparansi, BI wajib menyampaikan laporan tahunan dan triwulan kepada masyarakat melalui media massa dengan menyampaikan ringkasannya dalam Berita Negara

37

Page 38: Bank Sentral (i)

387. Independensi Bank Indonesia

2. Goal IndependenceSesuai dengan Amandemen Undang-undang Bank Indonesia, target inflasi ditetapkan oleh Pemerintah setelah berkoordinasi dengan Bank Indonesia

3. Instrument IndependenceBI diberikan kewenangan untuk menetapkan instrumen kebijakan moneter untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan, dg mempertimbangkan dampaknya thd perkembangan ekonomi dan keuangan.

4. Personnel IndependencePihak lain dilarang melakukan segala bentuk campur tangan terhadap pelaksanaan tugas BI (psl. 9)

5. Budget IndependenceBiaya pelaksanaan kebijakan moneter independen, sementara biaya operasional harus mendapat persetujuan DPR

38

Page 39: Bank Sentral (i)

398. Perbandingan Struktur dan Independensi Bank

Sentral di Beberapa Negara

Institutional Goal Instrument Personnel Financial

1 Fed Res (USA) P P P P

2 Bank of England P

3 Bank of Canada P P

4 RBNZ (New Zealand) P

5 European Central Bank P P P P

6 Bank of Japan P P P

7 Bank Indonesia P P P

Keterangan : P Independensinya tinggi

IndependenceBank SentralNo

39

Page 40: Bank Sentral (i)

Akuntabilitas :

9. Pengertian dan Makna Akuntabilitas dan Transparansi Bank Sentral

40

Pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas yang dipaparkan secara transparan agar semua kebijakan dapat diketahui oleh para pihak yang berkepentingan (Poole, 2001)

Transparansi : Pengungkapan informasi kepada publik secara

akurat, termasuk segala informasi yang dibutuhkan oleh para pelaku pasar dalam rangka membentuk opini selengkap mungkin mengenai kebijakan yang ditempuh oleh bank sentral (Poole, 2003)

40

Page 41: Bank Sentral (i)

Perlu bagi bank sentral untuk mengimbangi pemberian independensi yang lebih besar:1. Merupakan salah satu penerapan prinsip good

governance yang sedang menjadi sorotan komunitas internasional.

2. Bervariasi dari satu bank sentral ke bank sentral lain, tergantung tatanan politik dan UU yang melandasinya, selain tentunya terkait dengan sistem ekonomi yang dianut.

3. Akuntabilitas biasanya dipertanggungjawabkan kepada publik. Ada juga yang dipertanggungjawabkan kepada parlemen/wakil rakyat melalui rapat kerja dan atau penilaian kinerja.

419. Pengertian dan Makna Akuntabilitas dan Transparansi Bank Sentral

41

Page 42: Bank Sentral (i)

UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004, Akuntabilitas kepada DPR dan publik secara langsung.

Audit Kinerja1. Penyampaian laporan tertulis tentang pelaksanaan tugas dan

wewenang secara tahunan dan triwulanan kepada DPR, Pemerintah, dan masyarakat (melalui media massa).

2. laporan tersebut digunakan DPR sebagai bahan evaluasi/penilaian tahunan terhadap kinerja Dewan Gubernur dan BI sejalan dengan fungsi pengawasan yang diemban oleh DPR.

3. DPR dapat meminta penjelasan mengenai pelaksanaan tugas dan wewenangnya, termasuk penilaian kinerja BI

Audit Anggaran - Keuangan1. Penyampaian anggaran operasinal untuk mendapatkan persetujuan

DPR dan penyampaian anggaran kebijakan secara khusus kepada DPR2. Pemeriksaan keuangan oleh BPK dan penyampaian laporannya

kepada DPR sbg bahan untuk evaluasi kinerja keuangan BI.3. Penyampaian lapran keuangan tahunan ke masyarakat (melalui media

massa). Pengawasan Lainnya

1. Pembentukan Badan Supervisi untuk membantu DPR melaksanakan fungsi pengawasan di bidang tertentu.

10. Akuntabilitas dan Transparansi Bank Indonesia

42

42

Page 43: Bank Sentral (i)

Transparansi BI semakin dituntut dalam UU No. 23 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004, serta berkembangnya demokratisasi di Indonesia:

1. Penyampaian informasi kepada masyarakat luas pada setiap awal tahun, mengenai evaluasi pelaksanaan kebijakan tahun sebelumnya, serta rencana kebijakan dan penetapan sasaran-sasaran moneter untuk tahun yang akan datang.

2. Komunikasi scr berkala atas keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) baik melalui press release maupun press conference.

3. Penerbitan berbagai publikasi seperti Tinjauan Kebijakan Moneter Bulanan, Perkembangan Ekonomi dan Moneter Triwulanan, dan Laporan Tahunan. Juga statistik dan hasil-hasil penelitian.

4. Penyampaian laporan triwulanan dan tahunan kepada Pemerintah sebagai informasi.

5. Diskusi dan program sosialisasi lainnya dengan pakar, dunia usaha, perbankan, dan media di Pusat dan daerah.

4310. Akuntabilitas dan Transparansi Bank Indonesia

43

Page 44: Bank Sentral (i)

1. Warjiyo, Perry (editor), Bank Indonesia: Bank Sentral Republik Indonesia, Sebuah Pengantar, Bank Indonesia, 2004

2. Sugiyono, F.X dan Ascarya, Kelembagaan Bank Indonesia, Buku Seri Kebanksentralan No. 5, Bank Indonesia, 2003

3. Mishkin, Economics of Money, Banking and Financial Market, 20014. Alesina, Alberto, Summers, L. H, Central Bank Independence &

Macroeconomic Performance ; Soul Comparative Evidence, Journal of Money Credit and Banking, 1993

5. Cukierman, Alex,”Central Bank Strategy, Credibility, and Independence”, Cambridge, MA, MIT Press, 1992

6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2004

44BAHAN KEPUSTAKAAN

44

Page 45: Bank Sentral (i)

45

45