bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

21
0 jg

Upload: yuni-kurniati

Post on 01-Dec-2014

407 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

Pembahasan mengenai "positioning" kota Bandung yang tepat pada masa kini (2013), bertepatan dengan penggantian "positining" kota Bandung sebelumnya yang menjadi pertimbangan atas pembahasan yang dipaparkan.

TRANSCRIPT

Page 1: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

0

jg

Page 2: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

1

Page 3: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

2

DAFTAR ISI

COVER I ....................................................................................................................... 0

COVER II ...................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 2

SEJARAH SINGKAT KOTA BANDUNG ................................................................ 3

A. Asal Usul Bandung Disebut Kota Kembang ...................................................... 4

B. Bandung Kota Pendidikan .................................................................................. 6

C. Bandung Kota Agamis? ...................................................................................... 8

D. Bandung Kota Fashion dan Wisata Belanja ....................................................... 11

OPINI PENULIS “BANDUNG… KOTA TERORISME KEHIDUPAN?” ........... 14

a. Mengapa “Terorisme Kehidupan”? .................................................................... 14

b. Fakta “Terorisme Kehidupan” merupakan hal-hal yang bersifat merusak moral

seseorang ............................................................................................................ 17

c. Siapa Korban dari “Terorisme Kehidupan” ini? ................................................. 17

d. Apa yang Mendorong Terjadinya “Teroris Kehidupan”? .................................. 18

e. Lalu, Apa Solusinya? .......................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 20

Page 4: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

3

SEJARAH SINGKAT KOTA BANDUNG

Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus

menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta,

dan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut

jumlah penduduk. Sedangkan wilayah Bandung Raya (Wilayah Metropolitan Bandung)

merupakan metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jabodetabek dan Gerbang

kertosusila (Grebang kertosusilo). Di kota yang bersejarah ini, berdiri sebuah perguruan

tinggi teknik pertama di Indonesia (Technische Hoogeschool te Bandoeng - TH

Bandung, sekarang Institut Teknologi Bandung - ITB), menjadi ajang pertempuran di

masa kemerdekaan, serta pernah menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia-

Afrika 1955,

suatu pertemuan yang menyuarakan semangat anti kolonialisme,

bahkan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru dalam pidatonya mengatakan bahwa

Bandung adalah ibu kotanya Asia-Afrika.

Pada tahun 1990 kota Bandung menjadi salah satu kota paling aman di

dunia berdasarkan survei majalah Time.

Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada jaman dulu

kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga yang

tumbuh di sana. Selain itu Bandung dahulunya disebut juga dengan Parijs van

Java karena keindahannya. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja,

dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini berangsur-

angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Dan pada tahun 2007, British

Council menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-Asia Timur.

Page 5: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

4

Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata

dan pendidikan.

A. Asal-Usul Bandung Disebut Kota Kembang

Tahun 1896, akhir abad ke-19, sekitar 116 tahun yang lalu, Bandung belum

disebut kota tetapi hanya “kampung”. Penduduknya yang terdata 29.382 orang. Tak

sampai 30.000 orang. Sekitar 1.250 orang berkebangsaan Eropa, mayoritas orang

Belanda. Bandung hanyalah desa udik yang belepotan lumpur dan Jalan Braga yang

kemudian melegenda di Bandung masih berupa jalan tanah becek bertahi sapi dan kuda.

Lentera menjadi sumber penerang kala malam tetapi tidak semua jalan berlampu

minyak itu. Jembatan Cikapundung di Jalan Asia-Afrika sekarang masih berbahan balok

kayu yang dilapisi jerami dan tahi kuda.

Pada tahun 1896 itulah “Desa Bandung” diusulkan menjadi lokasi pertemuan

Pengurus Besar Perkumpulan Pengusaha Perkebunan Gula (Bestuur van de Vereniging

van Suikerplanters) yang berpusat di Surabaya. Karena masih kampung, tentu saja

fasilitas Bandung belum memadai sebagai kota kongres. Meneer Jacob, seorang panitia

kongres waktu itu mendapat masukan dari Meneer Schenk, seorang Tuan Perkebunan

(onderneming) di Priangan. Untuk memeriahkan dan menghangatkan dingin

pegunungan dan suasana pertemuan waktu itu, didatangkanlah Noniek-Noniek Cantik

Indo-Belanda dari Perkebunan Pasirmalang. Singkat kata, kongres itu pun “sukses

besar”. Bagi pengusaha perkebunan gula yang banyak datang dari Jawa Tengah dan

Jawa Timur, kongres di Bandung sangat berkesan dan merasa “lekker kost zonder

ongkos”. Usai kongres, para peserta lantas menebarkan istilah “De Bloem der Indische

Bergsteden (Bunganya kota pegunungan di Hindia Belanda)”. Tetapi sebutan “bloem”

Page 6: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

5

oleh pengusaha perkebunan yang puas atas “layanan” selama kongres itu lebih

mengarah pada servis yang diberikan oleh Noniek-Noniek Cantik Indo-Belanda itu.

Kalau sebutan Kembang dirujukkan pada bunga dalam makna harfiah, tentu tidak

tepat pada masa itu, seratus tahun lalu, karena hanya ada satu taman di Bandung. Dalam

buku Wajah Bandoeng Tempo Doeloe, Haryoto Kunto menulis bahwa kembang yang

dimaksud ialah Kembang Dayang yang dalam bahasa Sunda sama dengan WTS

(Wanita Tunasusila) atau pelacur, atau PSK (Pekerja Seks Komersial, sebuah istilah

salah kaprah yang disebarkan oleh kalangan keblinger. Lantas, apakah istri layak

disebut Pekerja Seks Domestik?). Dalam makna kias, sebutan WTS bagi Bandung

muncul karena kota ini akan disoleki, dirias, dihias hanya ketika akan dikunjungi

pejabat negara, tamu resmi dari dalam dan luar negeri. Analogi ini cukup mengena

juga.

Pada waktu kongres itu, yakni pada acara penutupannya, didatangkan juga

“zangeres”, yaitu biduan/nita yang berasal dari Paris, Prancis. Sudah rahasia umum,

para pengusaha perkebunan memang kaya raya sehingga hiburan apapun yang ada di

Eropa akan mereka sewa dan didatangkan ke Jawa. Tapi sayang, ketika artis akan

menyanyi, tiada piano di Bandung. Pada saat itu, tidak ada satu pun piano di “kampung”

Bandung. Tapi untunglah, ada piano rongsokan yang bisa diutak-atik diperbaiki oleh

Jan Fabricius lalu dibawa ke Societeit Concordiayang letaknya di sebelah Hotel

Homann. Tapi malangnya lagi, tidak ada satu orang pun angggota panitia yang bisa

main piano waktu itu. Untunglah ada Mama Homann, seorang ibu yang menjadi istri

pemilik Hotel Savoy Homann di Bandung.

Sekian dekade kemudian, muncullah ragam sanjungan untuk Bandung sebagai

Kota Kembang, baik dalam arti harfiah maupun maknawiah. Satu lagu yang enak

Page 7: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

6

didengar adalah lagu Kota Kembang yang dinyanyikan oleh Tetty Kadi, biduanita era

1970-an yang kini menjadi anggota DPR. Sebait liriknya di bawah ini.

“Kota Kembang yang selalu, sangat kurindukan

Di sana aku dibesarkan, diasuh ayah bunda,

Tiada pernah kulupakan, hingga aku dewasa”

B. Bandung Kota Pendidikan

Kota Bandung merupakan salah satu kota pendidikan, dan Soekarno yang

merupakan presiden pertama Indonesia, pernah menempuh pendidikan tinggi di Institut

Teknologi Bandung (ITB) yang didirikan oleh pemerintah kolonial Hindia-

Belanda pada masa pergantian abad ke-20.

Pendidikan

Formal

SD atau MI

Negeri dan

Swasta

SMP atau

MTS

Negeri dan

Swasta

SMA Negeri

dan Swasta

MA Negeri

dan Swasta

SMK

Negeri

dan

Swasta

Perguruan

Tinggi

Jumlah 1.034 250 184 24 96 130

Data sekolah di kota Bandung

Sumber: nisn.jardiknas.org Data Siswa

Sejak jaman kolonial Belanda, Kota Bandung merupakan incaran para student dari

berbagai penjuru tanah air untuk melanjutkan pendidikannya di Bandung. Saat itu yang

ada hanya Technise Hoge School (THS) yang sekarang nomenklaturnya Institut

Teknologi Bandung (ITB). Termasuk Soekarno yang mendalami keilmuannya di THS

hingga lulus. Dalam masa pendidikannya, Soekarno juga berjuang untuk mencapai

Indonesia Merdeka di Bandung.

Sampai tahun 1955, pendidikan tinggi baru THS sekarang ITB saja. Kemudian

muncul Perguruan Tinggi lainnya, Universitas Negeri Padjadjaran (Unpad). Belum ada

perguruan tinggi swasta. Beberapa tahun setelah Unpad memulai operasionalnya,

Page 8: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

7

berdirilah Universitas Parahyangan (Unpar). Baru setelah itu bermunculan perguruan

tinggi swasta, termasuk akademi swasta, pendidikan setaraf D-1-3.

Dari sejarah, fakta dan data di atas ternyata Bandung sudah menjadi tolok ukur

pendidikan di Indonesia bahkan dunia. Mulai dari Observatorium Bosscha yang

merupakan salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia di Lembang,

Jawa Barat, sekitar 15 km di bagian utara Kota Bandung dengan koordinat geografis

107° 36′ Bujur Timur dan 6° 49′ Lintang Selatan. Lembaga Pasteur berdiri 6 Agustus

1890 dengan nama “Parc Vaccinogene” berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Hindia

Belanda Nomor 14 tahun 1890. Sampai Museum Geologi Bandung yang didirikan pada

tanggal 16 Mei 1928 yang pada awalnya berfungsi sebagai laboratorium dan tempat

penyimpanan hasil penyelidikan geologi dan pertambangan dari berbagai wilayah

Indonesia lalu berkembang lagi bukan saja sebagai sarana penelitian namun berfungsi

pula sebagai sarana pendidikan, penyedia berbagai informasi tentang ilmu kebumian

dan objek pariwisata. Serta banyak lagi Pusat Keunggulan Pendidikan yang lain seperti

ITB, UPI, Unpad, IT/IM Telkom, Widyatama, ITENAS serta banyak Univesitas,

Pusdiklat atau institusi/organisasi pendidikan lain (mis. Pojok Pendidikan) yang menjadi

referensi bagi insitusi serupa di Indonesia, Asia tenggara bahkan dunia.

Sebut saja Bandung sebagai kota pendidikan yang tak lepas dari mata masyarakat

Indonesia. Meskipun di setiap sekolah selalu di ajarkan akhlak dan moral bagi anak

anaknya dari mulai tingkat taman kanak kanak hingga sekolah menengah atas ataupun

sekolah menengah kejuruan bahkan perguruan tinggi, masih saja dirasakan pendidikan

ini belum memberikan kemanjuran (Efficacy) atas kehidupan masyarakatnya.

Diharapkan Pendidikan (khususnya di Bandung) dalam kaitannya dengan

mobilitas sosial harus mampu untuk mengubah arus utama (mainstream) peserta didik

Page 9: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

8

akan realitas sosialnya. Pendidikan merupakan anak tangga mobilitas yang penting.

Pendidikan dapat menjadi penyandar bagi mobilitas. Seiring dengan perkembangan

zaman, kita harus lebih mempercayai kemampuan individu atau keterampilan yang

bersifat membumi dan praktis daripada harus menghormati kepemilikan ijasah yang

kadang tidak sesuai dengan kenyataannya. Inilah yang ahirnya memberikan peluang

bagi tumbuhnya pendidikan yang lebih bisa memberikan kontribusi bagi kebutuhan

dunia nyata yang tentunya memiliki pengaruh bagi seseorang.

C. Bandung Kota Agamis?

Tanpa sengaja penulis menjelajah di mesin pencari google tentang positioning

kota Bandung, dan sampailah pada laman Kota Bandung yang resmi. Dalam laman

tersebut membahas tentang kota agamis yang disandang oleh Kota Bandung. Benarkah

itu? Check it out!

Bandung Agamis, tidak hanya diindikasikan dengan semakin banyaknya dan

memadainya prasarana sarana peribadatan. Bandung Agamis adalah ketika nilai-nilai

ajaran agama bisa menjadi pendorong semangat kearah perubahan yang lebih baik, nilai

agama menyatu dalam perilaku. Bandung agamis setidaknya, dicirikan dengan perilaku

yang menghargai etika dan norma hukum, meng-Akbarkan Allah, mengesampingkan

ketidakpedulian amar ma’ruf nahi munkar, mensucikan batin dari sikap tidak terpuji,

menjauhi segala perbuatan dosa dan keji, serta cinta ketertiban, kebersihan, keindahan

dan lingkungan hidup.

“Selama semua ini belum menyatu dalam perilaku, selama orientasi duniawi tidak

berubah ke ukhrowi, dan selama masih membiarkan kemaksiatan terjadi dihadapan

mata, jangan mengharap lebih, Bandung Agamis bisa terwujud,” tandas kata KH Athian

Ali Da’i dalam paparannya pada seminar dan lokakarya (semiloka) pemantapan

Page 10: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

9

Bandung Agamis, di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang 45 Bandung, (Kamis

20/11/08).

Semiloka diikuti 300 peserta, terdiri dari birokrasi, ulama, pimpinan pondok

pesantren, para tokoh agama baik Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu maupun

Budha, serta berbagai ormas Islam, diantaranya NU, Muhammadyah dan Persis.

Hal senada juga dikemukakan Rektor Unpad, Ganjar Kurnia, Bandung Agamis, dapat

tercermin dari perwajahan kota dan perilaku manusianya termasuk birokrasi. Bandung

Agamis menurutnya, dapat diindikasikan dengan bersihnya birokrasi dari KKN,

berkembangnya keshalehan sosial, terjaga dan terpeliharanya ketertiban, kebersihan dan

keindahan dan lingkungan hidup, serta bangkitnya manusia dari kebodohan.

“Selama kebajikan masih dibibir, nilai agama belum jadi internal nilai diri, ngabaju dan

melembaga pada perilaku diri warganya, meski sarana peribadatan banyak dibangun

dimana-mana, ada di tiap RT, Bandung belum bisa dikatakan agamis. Jadi untuk

mujudkan Bandung Agamis, perlu merumuskan dulu indikatornya, landasan-

landasannya, membuat program-program yang terstruktur, apa ukuran-ukuran

keberhasilannya, juga strateginya yang implementatif, ” ujarnya.

Dari kegiatan penjaringan aspirasi masyarakat (Jasmara) Agama yang telah

dilakukan sebelumnya, Ketua Forum Silaturahmi Umat Beragama (FSUB) Kota

Bandung, Drs KH Akhmad Suherman, telah merumuskan sedikitnya 25 indikator

sebagai bahan masukan untuk merealisasikan Bandung Agamis, diantaranya

terwujudnya Bandung yang santun, akrab, ramah lingkungan, mandiri, menghargai

kemajemukan, adil, meningkatnya suasana religius yang harmonis, terbinanya wawasan

keberagaman keagamaan yang berdimensi universal, berkurangnya segala bentuk

kemaksiatan, terjalinnya kerjasama dan silaturahmi pemerintah kota dengan berbagai

Page 11: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

10

stakeholder keagamaan, menurunnya kenakalan remaja, terwujudnya kebebasan pekerja

swasta melaksanakan ibadah seusai agama dan kepercayaanya, tersedianya prasarana

peribadatan di pusat pusat kegiatan masyarakat. Wali Kota Bandung, H Dada Rosda

SH, M.Si mengemukakan, untuk meraih kehidupan Kota Bandung yang lebih baik,

agama dituntut tampil sebagai faktor penyeimbang dan pendorong kemajuan.

Menurutnya, persoalan kota Bandung yang cukup kompleks, adalah membangun

SADM berkualitas dengan latar belakang keagamaan yang mantap, karena agama

merupakan landasan dan bingkai penting dalam memfasilitasi kemajuan diberbagai

aspek kehidupan.

Realita kehidupan masyarakat Kota Bandung saat ini dikatakannya, sangat

membutuhkan inspirasi keagamaan yang semakin dinamis dan tetap menyejukan.

Karena menurutnya, orientasi kemajuan yang ingin dicapai masyarakat, berhadapan

dengan nilai-nilai baru serta permasalahan sosial yang akut, seperti kemiskinan,

kebodohan, keterbelakangan, kemerosotan moral dan iming-iming kesenangan yang

melanggar norma-norma hidup. Karenanya, agama menjadi solusi dalam mengamankan

potensialitas dan moral masyarakat.

Bandung Kota Agamis adalah sebuah komunitas yang religilitas masyarakatnya

sangat tinggi, menjadikan seluruh kehidupannya sebagai ibadah. Membangun

masyarakat yang berorientasi ibadah, dikatakannya, membutuhkan persyaratan-

persyaratan, diantaranya tersedianya kelembagaan untuk dapat mengembangkan

wawasan dan kemampuan di bidang agama, budaya yang terjaga dengan baik, serta

lingkungan yang baik dan toleran bagi ekspresi para pemeluk agama sesuai syariatnya

masing-masing.

Page 12: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

11

Menyongsong tata kehidupan Kota Bandung yang agamis, semiloka ini

merupakan wahana tepat, agar semua pendirian dari semua pemeluk agama, tidak

terkotak-kotak. Namun dirinya bersyukur, potret keagamaan di Kota Bandung kini,

sudah sangat menentramkan. Keberadaan agama telah mampu memfasilitasi masyarakat

dalam pemenuhan ilmu dan praktikal keagamaan, sekaligus mendorong peran

masyarakat dalam memajukan kehidupan. “Melalui semiloka ini ini, saya menghendaki

dari seluruh potensi keagamaan, ada optimalisasi kinerja dakwah, agar Bandung

terhindar dari penyakit masyarakat termasuk kemaksiatan yang semakin kronis. Karena

terbangunnya Bandung sebagai kota agamis, harus ditopang kreativitas lembaga

keagamaan mengembangkan dakwah dan sosialisasi nilai-nilai agama.

Adapun dari pemaparan yang tersaji dari laman yang penulis ambil dari situs

resmi Bandung, Bandung agamis juga dapat dilihat dari banyaknya aktivitas pengajian

yang sekrang ini menjamur bak tumbuhan yang sedang bermekaran. Sungguh, ini

adalah kemajuan yang positif. Semoga Bandung Agamis akan selalu exist hingga akhir

zaman, khusunya di kota Bandung ini

D. Bandung Kota Fashion dan Wisata Belanja

Kota Bandung bukan saja memiliki julukan sebagai kota pendidikan, ia pun

memiliki julukan lain sebagai kota fashion dan wisata belanja. Tampaknya julukan

sebagai kota fashion sudah terasa kental di telinga para pelancong. Ini terbukti dari

kunjungan wisatawan dari luar Kota Bandung, yang “diburu” adalah FO dan

Distro yang mulai bisa didapat dari mulai kawasan Dago-Merdeka-Martadinata sampai

di pusat pertokoan Pasar Baru Trade Center.

Bagi wisatawan Jakarta yang kebetulan sering ber-weekend dan liburan di

Bandung, baik dalam rangka bisnis mau pun relaks sudah mengenal di mana tempat-

Page 13: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

12

tempat belanja fashion. Pelancong Jakarta dengan seleranya masing-masing tahu

kemana mereka harus belanja. Kebanyakan memang anak-anak muda dan remaja yang

menyempatkan diri relaks di Kota Bandung. Ada yang senang “berpetualang” di

kawasan Dago dengan merk-merk yang sedang ngetren. Mencari fesyen yang sekiranya

cocok dengan selera. Jika terasa agak lelah, mereka pun relaks di rumah makan/restoran

sambil menghirup udara segar kawasan Dago. Di kawasan Jl. Merdeka mereka pun bisa

memilih tempat belanja fesyen. Tampaknya di kawasan ini juga banyak pilihan dengan

tempat parkir aman. Untuk sekedar relaks karena letih mencari fesyen yang diinginkan,

tersedia pilihan restoran/rumah makan atau coffee corner.

Demikian halnya dengan kawasan Jl. Martadinata. Di kawasan ini pun banyak

pilihan yang mengesankan dan membuat puas mereka yang menginginkan fesyen.

Wisatawan Jakarta terkenal dengan kegemarannya mencari sensasi yang aneh-aneh.

Kebetulan pula warga Bandung terkenal kreativitas dalam mendesain model yang

diperkirakan disenangi masyarakat. Pelancong pun memanfaatkan kesempatan

berwisata ke Kota Bandung, tidak sekedar untuk relaks semata, melainkan juga

berkeinginan membalanjakan isi koceknya untuk kenangan jika mereka pulang ke

rumahnya. Sebab, yang berada di rumah biasanya berharap ayah-ibu atau keluarganya

membawa sekedar oleh-oleh berupa barang atau makanan khas. Mereka pun tahu di

mana membelanjakan isi koceknya. Di Kota Bandung ada dua kawasan yang memiliki

tempat belanja dengan barang-barang yang lengkap. Kawasan Pasar Baru Trade

Center dan kawasan Cihampelas. Di dua kawasan ini para wisatawan akan merasakan

puas karena apa yang diinginkannya tersedia dengan jangkauan yang dekat. Tanpa harus

berlama-lama mencari. Kebetulan pula harga barang-barang di kedua kawasan itu

sangat miring jika dibandingkan dengan di daerahnya sendiri, begitu pula model dan

Page 14: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

13

motifnya sangat mengena di hati para pelancong. Di kawasan Pasar Baru juga tersedia

aneka kuliner yang bisa dijadikan oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Oncom goreng

dengan harga yang bersaing dan cita rasa yang mengena di selera para pelancong, begitu

laris terjual dan para pelancong dengan suka cita kembali ke rumahnya dan bisa

membagikan oleh-oleh. Selain oncom goreng juga tersedia oncom mentah untuk

dimasak di rumahnya. Tahu Cibuntu juga banyak tersedia di sekitar itu. Banyak

pelancong yang memanfaatkan kesempatan sekali pergi, tiga-empat tempat dapat

dikunjungi sambil rarebo dengan oleh-oleh yang ditunggu di rumah. Yang kecipratan

rejeki dari kunjungan wisatawan ke Kota Bandung bukan saja para pedagang di

kawasan Pasar Baru atau Cihampelas. Para pedagang kecil yang berjualan di trotoar pun

seperti pedagang cireng, baso tahu, batagor atau peuyeum alias tape, pedagang topi atau

sabuk juga kecipratan rejeki. Bahkan, penjual jasa seperti tukang parkir dengan setia

melayani pemilik kendaraan bermotor. Koceknya terisi dan bisa membawa pulang

sejumlah uang ke rumah yang ditunggu keluarga.

Kota Bandung ternyata memiliki daya tarik yang luar biasa. Wisatawan merasakan

puas dengan menghirup udara segar Kota Bandung sambil belanja dan membawa

pulang oleh-oleh untuk keluarga.

Page 15: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

14

OPINI PENULIS

“BANDUNG… KOTA TERORISME KEHIDUPAN?”

Semua orang, jika mendengar kata teroris pasti akan memiliki persepsi yang

negatif. Anda yang sedang membaca pun pasti bertanya-tanya kenapa harus

mengunakan kata terorisme? Sebelum penulis menjelaskan dengan panjang lebar, ada

baiknya saya memberikan kilas balik mengenai latar belakang penggunaan kata

terorisme kehidupan.

a. Mengapa “Terorisme Kehidupan”?

Adapun saya sebagai penulis makalah ini menggunakan kata terorisme

kehidupan yaitu karena terinspirasikan oleh media massa yang mengabarkan berita yang

sedang hangat-hangatnya diperbincangkan di kota Bandung, yaitu penangkapan teroris.

Namun kata terorisme yang penulis gunakan bukanlah semata-mata membahas tentang

masalah teroris yang sedang marak diperbincangkan saat ini. Hal ini supaya pembaca

sekalian penasaran, mengapa “terorisme kehidupan”?. Seperti yang dijelaskan pada

kamus besar Bahasa Indonesia, bahwa terorisme merupakan kata sifat yang bermakna

buruk atau kejelekan. Adapun maksud penulis menggunakan kata terorisme ini

berkaitan dengan makna kejelekan yang sedang marak terjadi di Kota Bandung akhir-

akhir ini.

Kejelekan-kejelekan yang penulis maksud berkaitan dengan penjulukan yang

menurut hemat saya sangat tepat disandang oleh kota Bandung saat ini, dan bahkan

akan menjadi tittle yang abadi bagi kota Bandung, yang jika tidak adanya perbaikan-

perbaikan yang dilakukan secara kontinyu. Mengapa harus kejelekan-kejelekan yang

dibahas dalam pembahasan ini? Karena dengan mengetahui kejelekan yang ada, bisa

Page 16: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

15

membuat sebuah hal yang buruk menjadi yang baik. Dengan cara apa? Tentu saja

dengan mengetahui kelemahannya.

TERORISME. Semua orang akan paham akan makna secara umum dari kata

tersebut. Menurut survey yang diberikan oleh media massa, jika seseorang yang

mendengar kata teroris, maka persepsi yang ada dalam pikiran mereka adalah seseorang

yang memiliki sifat jahat dan suka membuat onar, adapun keonaran yang hampir semua

orang tahu adalah masalah pengeboman. Saya berani mengatakan bahwa akibat dari

pengeboman itu akan merusak berbagai hal yang berada di wilayah pengeboman. Dan

Anda pasti setuju dengan pendapat saya ini bukan? Tentu saja pernyataan tersebut

adalah pengertian yang sebenarnya. Namun dalam pembahasan yang penulis angkat

adalah masalah terorisme kehidupan dan dampak negatifnya.

Dewasa ini, telah banyak kasus mengenai pencurian, pemerkosaan,

pembunuhan, maupun kriminalitas-kriminalitas lainnya yang jika penulis sebutkan satu

persatu akan berdampak habisnya satu atau lebih pages makalah. Tentu saja hal ini

sangat berlebihan. Namun pada kenyataannya tidak dapat dipungkiri jika memang benar

adanya. Kasus-kasus yang merugikan inilah yang dimaksud dengan teroris kehidupan.

Kehidupan kota Bandung yang dahulu baik-baik saja, bahkan tercatat pada majalah

Time[1]

yang memberitakan bahwa kota Bandung adalah kota yang teraman di dunia.

Namun apalah daya. Sekarang ini, berita tersebut hanya kenang-kenangan belaka.

Bandung telah tercoreng dengan berbagai tindak kriminalitas yang tersebar di seluruh

penjuru Bandung. Dimana hal ini berdampak pada masalah kehidupan yang ada di

Bandung. Apakah masih layak menyandang kota teraman di dunia? Jangankan aman di

dunia, sesorang yang sedang berada dalam lubang kecil di Bandung tak akan bisa lari

Page 17: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

16

dari kriminalitas dan kerusakan-kerusakan yang ada. Mulai dari segi moral maupun

psikisnya. Sangat memperihatinkan bukan?

Dari penjabaran mengenai penjulukan kota Bandung pada page sebelum-

sebelumnya, menurut hemat saya bahwa penjulukan tersebut masih bisa dikenakan oleh

Kota Bandung dengan satu kondisi tertentu. Kenapa? Setiap kondisi tertentu tersebut

tidak lepas dari kemajuan teknologi yang ada. Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kemajuan

teknologi di Indonesia telah menjajah kawasan teknologi di Bandung. Hal ini dibuktikan

dengan terlihatnya dari informasi yang menyebar begitu cepatnya. Berita yang disajikan

oleh media pun berisikan hal-hal yang positif sampai dengan negatif. Dari sumber

informasi inilah, suatu persepsi dapat diubah dengan mudahnya. Karena inilah adat

istiadat dari media, suatu media tidak bisa dikatakan media jika tidak dapat merubah

pola pikir seseorang, minimal pola dari tata cara seseorang menanggapi sebuah

informasi yang baru saja ia dapat untuk diolah dalam pikirannya. Sebagai contohnya

adalah, jika si A mendapatkan informasi A’ (baca: A aksen) yang merupakan informasi

positif yang dipublikasikan oleh sebuah media, namun si A mengolah informasi tersebut

menjadi A’ yang negatif. Kenapa demikian? Hal ini diakibatkan tentang bagaimana cara

ia mengolah informasi tersebut berbeda dengan pengolahan informasi yang diolah oleh

orang yang mempublikasikan informasi tersebut. Dan contoh realnya adalah dimana

sebuah media yang menginformasikan tentang masalah perampokan yang terjadi pada

sebuah kawasan elit. Maksud tujuan informasi tersebut adalah menginformasikan hal

yang baik karena berkaitan dengan perkembangan situasi dan kondisi di kawasan elit

tersebut. Namun, dikarenakan cara pengolahan data dalam pikiran seseorang itu

berbeda-beda, maka timbullah dimana persepsi orang mengatakan bahwa seperti inilah

hal yang sedang nge-trend saat ini. Dan tidak sedikit orang-orang yang membaca,

Page 18: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

17

mendengar maupun melihat informasi tersebut untuk mencoba hal yang serupa. Maka

terjadilah kejahilan-kejahilan yang berdampak negatif hingga mengakar sampai saat ini.

Inilah topik yang sedang saya bahasa dalam lembaran-lembaran tulisan ini.

b. Fakta “Terorisme Kehidupan” merupakan hal-hal yang bersifat merusak

moral seseorang.

Adapun hal-hal yang bersifat merusak moral seseorang dalam pembahasan ini

terbukti dari informasi-informasi dari berbagai media yang mengabarkan bahwa telah

banyak kriminalitas yang telah tejadi di kota Bandung ini. Bahkan berkembang dengan

pesatnya. Seperti yang dilansirkan oleh sebuah laman dari TV lokal Bandung

mengatakan bahwa: “Dalam satu hari satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung

menerima sedikitnya sembilan sampai tujuh belas tindak kejahatan yang terjadi di Kota

Bandung. Hal ini berdasarkan laporan dari masyarakat yang melihat atau menjadi

korban kejahatan tersebut, terutama kasus Ranmor dan Penjambretan.”[2]

Tak hanya

berdasarkan survey dari TV Lokal Bandung, namun berdasarkan laporan dari

Kepolisian Republik Indonesia Daerah Jawa Barat menegaskan bahwa Bandung

mencapai angka kriminalitas tertinggi.[3]

Sungguh memperihatinkan. Dengan image

yang telah dibangun sekian lama untuk mendapatkan respon yang baik bagi masyarakat,

sekarang ini tak ubahnya menjadi benalu yang merusak pepohonan yang merambat ke

dalam jati diri masyarakat Bandung itu sendiri. Tidakkah fakta ini menjadi sorotan yang

lebih penting untuk dibahas daripada hanya sekedar berkampanye mengenai janji-jani

yang diucapkan oleh calon legislatif yang hanya sekedar khayalan di balik mimpi

belaka?

c. Siapa Korban dari “Terorisme Kehidupan” ini?

Page 19: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

18

Siapa diantara Anda sekalian yang tidak terpesona akan kemajuan dan kemewahan

hingga fasilitas yang begitu lengkap dan nyaman di kota nan Elit ini? Tentu saja semua

orang yang merasakannya tidak akan mau lepas dari kenyamanan dan kelebihan-

kelebihan yang tersedia. Namun, pernahkah Anda berpikir sejenak bahwa tak semuanya

dari kebaikan dan kelebihan-kelebihan yang tersedia menjadikan Anda merasa puas,

bahkan Anda akan terjebak di dalam lubang yang penuh dengan mimpi-mimpi buruk.

Jadi, siapakah korban dari itu semua? Yakni mereka yang tinggal di kota Bandung yang

sekarang ini menjadi top center model bagi perantau yang rata-rata profesinya menjadi

seseorang yang sedang menyelesaikan studinya maupun orang yang bekerja sampai

menetap sekalipun.

d. Apa yang Mendorong Terjadinya “Teroris Kehidupan”?

Agama yang menjadi basic kehidupan kini mulai pudar diakibatkan media massa

yang terlalu memprovokasi khalayaknya menjadi pribadi yang bersifat matrealistis dan

terlalu menjorok ke arah duniawi. Hal inilah yang sebenarnya menjadi pendorong

kerusakan-kerusakan di Bandung. Tanpa adanya agama yang baik yang merupakan

cikal bakal pembentukan buruknya karakter seseorang, dipastikan akan merusak hal-hal

yang awalnya merugikan diri sendiri hingga kepada orang lain, yang akan meluas

menjadi kerusakan-kerusakan di lingkungannya hingga mencakup luasnya daerah yang

ia tempati hingga berakibat fatal bagi siapapun. Seperti yang kita lihat saat ini. Mungkin

Anda bosan membaca, mendengar maupun melihat kasus-kasus yang berbau

kriminalitas, gossip yang tidak jelas sumber berita dan kepastiannya hingga sandiwara

yang dilakukan oleh politikus-politikus yang selalu berkoar tanpa ilmu yang memadai.

Siapa diantara kalian yang menyenangi akan akibat dari hal-hal negatif tersebut? Tentu

dari kita semua tidak menginginkan hal itu terjadi.

Page 20: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

19

e. Lalu, Apa Solusinya?

Sangat umum sekali jika suatu masalah yang terjadi di jantung kota itu

diakibatkan karena system pemerintahan yang tidak baik. Namun apakah hal itu secara

keseluruhan benar adanya? Tahukah Anda sekalian, bahwa pemerintah itu hanya

seorang manusia biasa yang tidak bisa membagi waktunya dalam waktu yang

bersamaan untuk memperbaiki situasi dan kondisi daerah yang ia pimpin. Pemerintah

dibantu oleh pejabat-pejabat kota yang memiliki tugasnya masing-masing dalam

mengatur daerah-daerah. Dan ujung dari akar pembentukan daerah yang baik adalah

mayarakat itu sendiri. Jadi, tidak akan bisa menjadi baik suatu pohon jika akarnya rusak.

Begitu pula dengan system pemerintahan di kota Bandung ini, bahwa tidak akan

menjadi baik jika masyarakatnya itu sulit untuk merubah pola hidupnya sesuai dengan

aturan yang berlaku dengan menunaikan hak dan kewajibannya secara seimbang.

Kerusakan-kerusakan ini sebenarnya terjadi karena sikap individualisme

masyarakatnya itu sendiri. Pernahkah Anda mendengar seorang gubernur kota Bandung

mencuri ayam? Tentu tidak pernah bukan? Lalu, siapa? Ya, mereka adalah masyarakat

itu sendiri. tapi tidak semuanya seperti itu. Namun ada baiknya diadakan intropeksi diri

antara masyarakat dan pemerintah. Jangan selalu merasa benar. Karena sifat egoisme

inilah yang menjadi awalnya rusaknya moral hingga divisualisasikan dalam kehidupan

nyata hingga menjadi terorisme kehidupan.

Page 21: Bandung.. kota terorisme kehidupan.docx

20

DAFTAR PUSTAKA

http://www.airlimbahku.com/2012/11/asal-usul-bandung-disebut-kota-kembang.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandung

http://blogs.itb.ac.id/djadja/2012/02/24/bandung-sebagai-city-of-eduaction-kota-

pendidikan-berdasarkan-contoh-dan-tindakan/

http://www.bandung.go.id/?fa=berita.detail&id=1059

http://kartikatoast.com/products/5-bandung-kota-fashion-dan-wisata-belanja

Sumber catatan dalam keterangan penomoran:

[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandung

[2]http://www.pjtv.co.id/berita/detail/global/2676/17-kasus-kejahatan-terjadi-di-kota-

bandung-dalam-sehari.html

[3]http://www.lodaya.web.id/?p=10963