baja

16
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan- rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta api, jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-lain. Jembatan adalah sebuah struktur yang sengaja dibangun untuk menyeberangi jurang atau rintangan seperti sungai, lembah, rel kereta api maupun jalan raya. Jembatan dibangun agar para pejalan kaki, pengemudi kendaraan atau kereta api dapat melintasi halangan-halangan tersebut. Namun ternyata ada banyak jenis jembatan yang tentunya berbeda-beda baik dari segi struktur maupun kekuatan sampai biaya pembangunannya. 1

Upload: ramadhani-mgs

Post on 08-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPengertian jembatansecara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta api, jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-lain.Jembatan adalah sebuah struktur yang sengaja dibangun untuk menyeberangi jurang atau rintangan seperti sungai, lembah, rel kereta api maupun jalanraya. Jembatan dibangun agar para pejalan kaki, pengemudi kendaraan atau kereta api dapat melintasi halangan-halangan tersebut. Namun ternyata ada banyak jenis jembatan yang tentunya berbeda-beda baik dari segi struktur maupun kekuatan sampai biaya pembangunannya. Pembangunan jembatan ini dimulai pada bulan April 1962, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno. Biaya pembangunannya diambil dari dana rampasan perang Jepang. Bukan hanya biaya, jembatan inipun menggunakan tenaga ahli dari negara tersebut.Peresmian pemakaian jembatan dilakukan pada tahun 1965 tepatnya pada tanggal 30 September 1965 Oleh Letjend Ahmad Yani ( sore hari Pak Yani Pulang dan subuh 1 Oktober 65 menjadi Korban G.30 S PKI), sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan. Akan tetapi, setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera. tetapi masyarakat palembang lebih suka memanggil jembatan ini dengan sebutan Proyek MusiBagian tengah Jembatan Ampera, ketika baru selesai dibangun, sepanjang 71,90 meter, dengan lebar 22 meter. Bagian jembatan yang berat keseluruhan 944 ton itu dapat diangkat dengan kecepatan sekitar 10 meter per menit. Dua menara pengangkatnya berdiri tegak setinggi 63 meter. Jarak antara dua menara ini 75 meter. Dua menara ini dilengkapi dengan dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton.

Sumber :http//www.google.com/jembatan ampera1.2 Maksud dan TujuanMaksud dan Tujuan dibuatnya miniatur / permodelan sebuah jembatan adalah :1. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari konstruksi sebuah jembatan.2. Agar mahasiswa bisa merencanakan sebuah miniatur yang berskala disesuaikan dengan keadaan jemabatan.3. Agar dapat selalu meningkatkan kreatifitas mahasiswa teknik sipil 1.3 Ruang Lingkup PembahasanRuang lingkup pembahasan dalam laporan ini, penulis membatasi pokok permasalahanya pada pembuatan model (miniatur) jembatan ampera.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Jembatan Ampera Jembatan Ampera merupakan jembatan kebanggaan masyarakat Palembang, Sumatera Selatan dan menjadi Trade Mark bagi kota Palembang. Keberadaan jembatan tersebut sangat penting untuk menghubungkan daerah ulu dan ilir sehingga transportasi menjadi lancar dan otomatis juga memperlancar kehidupan ekonomi. Jembatan Ampera merupakan hadiah Bung Karno bagi masyarakat Palembang yang dananya diambil dari dana rampasan perang Jepang (juga untuk membangun Monas, Jakarta). Dahulu jembatan ini sempat diberi nama Jembatan Bung Karno, tetapi beliau tidak setuju (supaya tidak ada kultus individu), maka nama Ampera lebih cocok sesuai dengan fungsinya sebagai Amanat Penderitaan Rakyat, yang pernah menjadi slogan bangsa Indonesia pada tahun 1960-an.

Sumber :http//www.google.com/jembatan ampera

Pada awalnya, jembatan sepanjang 1.177 meter dengan lebar 22 meter ini, dinamai Jembatan Bung Karno. Menurut sejarawan Djohan Hanafiah, pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Presiden RI pertama itu. Bung Karno secara sungguh-sungguh memperjuangkan keinginan warga Palembang, untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi.

Sumber :http//www.google.com/jembatan ampera2.2Keistimewaan Jembatan AmperaPada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat dibawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit. Pada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat mengarungi Sungai Musi. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah Jembatan Ampera hanya sembilan meter dari permukaan air sungai.

Sumber :http//www.google.com/jembatan amperaSejak tahun 1970, Jembatan Ampera sudah tidak lagi dinaikturunkan. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini, yaitu sekitar 30 menit, dianggap mengganggu arus lalu lintas antara Seberang Ulu dan Seberang Ilir, dua daerah Kota Palembang yang dipisahkan oleh Sungai Musi.Alasan lain karena sudah tidak ada kapal besar yang bisa berlayar di Sungai Musi. Pendangkalan yang semakin parah menjadi penyebab Sungai Musi tidak bisa dilayari kapal berukuran besar. Sampai sekarang, Sungai Musi memang terus mengalami pendangkalan .Pada tahun 1990, dua bandul pemberat untuk menaikkan dan menurunkan bagian tengah jembatan, yang masing-masing seberat 500 ton, dibongkar dan diturunkan karena khawatir jika sewaktu-waktu benda itu jatuh dan menimpa orang yang lewat di jembatan.

Jembatan Ampera pernah direnovasi pada tahun 1981, dengan menghabiskan dana sekitar Rp 850 juta. Renovasi dilakukan setelah muncul kekhawatiran akan ancaman kerusakan Jembatan Ampera bisa membuatnya ambruk.Bersamaan dengan eforia reformasi tahun 1997, beberapa onderdil jembatan ini diketahui dipreteli pencuri. Pencurian dilakukan dengan memanjat menara jembatan, dan memotong beberapa onderdil jembatan yang sudah tidak berfungsi.Warna jembatan pun sudah mengalami 3 kali perubahan dari awal berdiri berwarna abu-abu terus tahun 1992 di ganti kuning dan terakhir di tahun 2002 menjadi merah sampai sekarang.

BAB IIIPEMBAHASAN3.1Konstruksi Jembatan Ampera3.1.1Struktur Jembatan Ampera Panjang : 1.117 m Lebar : 22 mTinggi Menara: 63 m Jarak antara menara : 72 m Berat : 944 ton

Lebar Trotoar : 3,90 m

Tinggi Pagar 69 cm

Lebar Trotoar Samping Menara 6,25 m

Panjang Menara 5,30 m

Panjang Pondasi 23,80 m

Lebar Per/rangka 6,50 m

Lebar Jalan 14 m ( 2 jalur 4 lajur )

3.1.2Struktur Jembatan Ampera (Model Miniatur) Panjang : 135 cm ( 1:300 ) Lebar : 14,6 cm ( 1:150 )Tinggi Menara: 21cm ( 1:300)Jarak antara menara : 24cm ( 1:300)

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN4.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan detail jembatan Ampera tersebut, maka kami simpulkan untuk skala pemodelan jembatan ampera ini adalah :1. Untuk ukuran panjang pemodelan di buat sepanjang 135cm (1:300)2. Untuk ukuran lebar dibuat sepanjang 14,6cm (1:150)3. Untuk tinggi menara dibuat 21cm ( 1:300 )4. Jarak antar menara 24cm ( 1:300 )4.2 SaranDalam mengerjakan sebuah pemodelan jembatan perlu di perhatikan :1. Detail jembatan agar sesuai konstruksi jembatan yang sebenarnya2. Bentuk pelat dan jenis sambungan agar sesuai konstruksi jembatan sebenarnya.3. Skala jembatan dan pemodelan harus disesuaikan.

1