jenis baja

23
JENIS, CARA MEMPEROLEH, SIFAT DAN PEMANFAATAN DALAM KONTRUKSI BAJA MAKALAH Untuk memenuhi tugas matakuliah Pengetahuan Bahan Teknik yang dibina oleh Ibu Sukarnati Oleh Akhmad Sukhaemi 120513428412 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN

Upload: ridwan-prayogi

Post on 17-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

JENIS, CARA MEMPEROLEH, SIFATDAN PEMANFAATAN DALAM KONTRUKSI BAJA

MAKALAHUntuk memenuhi tugas matakuliahPengetahuan Bahan Teknikyang dibina oleh Ibu Sukarnati

Oleh

Akhmad Sukhaemi 120513428412

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK MESINOktober 2013

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBaja merupakan salah satu bahan yang banyak dipakai dan digunakan di seluruh dunia untuk menunjang kehidupan manusia sehari-hari, khususnya di dunia industry. Untuk menjadikan baja, dibutuhkan banyak proses yang dilakukan dalam pembuatannya, sehingga membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat dipakai dalam berbagai keperluan. Misalkan dalam baja digunakan dalam kontruksi sebuah jembatan, maka sifat-sifat baja harus keras, kuat, dan tahan korosi, berbeda dengan penggunaan baja digunakan sebagai spring atau pegas, maka sifat-sifat baja yang diperlukan ialah ulet, kuat, tetapi elastis. Hal ini berarti baja memiiki sifat dan karakteristik masing-masing sesuai dengan penggolongan baja, jenis-jenis baja, serta dalam penggunaanya.Dalam dunia industry khususnya, keperluan baja sangat dibutuhkan dan difungsikan untuk menunjang kegiatan mereka, misalkan baja digunakan untuk mata pisau, atau pahat, maka pahat harus lebih keras dari benda kerjanya. Maka unsur-unsur senyawa ditambahkan dalam proses pembuatan baja mata pisau atau pahat untuk mendapatkan sifat-sifat yang di inginkan atau diperlukan. Seorang insinyur atau perancangan, harus mengetahui jenis-jenis baja, sifat-sifat baja itu sendiri, sehingga dalam sebuah perancangan, atau penggunaan, baja tersebut bisa digunakan sesuai dengan kontruksi yang dibutuhkan.Baja secara umum dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu baja karbon (carbon steel), dan baja paduan (alloy steel). Baja karbon digolongkan lagi berdasarkan banyaknya karbon yang terkandung dalam baja, sehingga setiap penggolongan mempunyai karakteristik masing-masing. Untuk baja paduan dgolongkan lagi berdasarkan banyaknya perpaduan unsur-unsur lain yang terkandung didalamnya. Hal ini berarti, sebelum kita menggunakan baja untuk menunjang keperluan industry khususnya, maka kita harus mengenali berbagai macam jenis baja, serta unsur-unsur yang terkandung didalamnya, sehingga kita bisa mengetahui setiap sifat dan karakteristik masing-masing baja.1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Apa saja jenis-jenis baja.1.2.2 Bagaimana cara memperoleh baja.1.2.3 Bagaimana sifat dan karakteristik baja.1.2.4 Bagaimana pemanfaatan dalam kontruksi baja.

1.3 Tujuan1.3.1 Mengetahui jenis-jenis baja berdasarkan penggolongannya.1.3.2 Mengetahui dan memahami cara memperoleh baja.1.3.3 Mengetahui, memahami dan menjelaskan sifat serta karakteristik baja.1.3.4 Mengetahui dan memahami contoh pemanfaat dalam kontruksi baja.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Jenis-Jenis BajaBaja merupakan salah satu bahan yang dipergunakan manusia khususnya dalam keperluan dunia industry. Sering kali kita menjumpai alat-alat perkakas disekitar kita, misalkan kikir. Kikir digunakan untuk menghaluskan permukaan besi (benda kerja), agar kikir tidak cepat aus, dan dapat digunakan maka diperlukan tingkat kekerasan yang lebih tinggi dari besi, maka bahan baja yang dipilih dalam proses pembuatannya. Baja ialah logam paduan dengan besi (Fe) sebagai unsur dasar dan karbon ( C ) sebagai unsure paduan utamanya, jadi baja merupakan logam paduan, logam besi sebagai unsure dasar dengan beberapa elemen lainnya, termasuk karbon. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0,2 % sampai 2,1 % berat grade-nya. Elemen berikut ini selalu ada dalam baja ialah karbon, mangan, fosfor, sulfur, silicon, dan sebagaian kecil oksigen. Dan fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengerasan pada kisi Kristal atom besi. Baja karbon adalah baja yang mengandung karbon lebih kecil 1,7 %, sedangkan besi mempunyai kadar karbon lebih besar dari 1,7 %. Baja mempunyai unsur-unsur lain sebagai pemadu yang dapat mempengaruhi sifat baja, misalkan baja perpaduan dengan magnesium, baja dengan mangan, baja dengan silisium. Setiap masing-masing unsure paduan dalam baja akan mempengaruhi sifatnya. Baja secara umum bisa dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu Baja karbon ( Carbon steel) dan Baja paduan ( Alloy steel).

2.1.1 Baja karbon (carbon steel)Baja karbon ialah baja yang terdiri dari besi (Fe) dan karbon ( C ) saja tanpa adanya bahan pemadu dan unsure lain yang terdapat dalam kandungan baja karbon, tetapi unsure Silisium, Mangan, Phosphor, Sulfur digunakan dengan presentase sangat kecil karena digunakan untuk mengurangi rapuh panas serta menghilangkan lubang-lubang pada saat proses penuangan/pembuatan baja karbon.Baja karbon berdasarkan kadar prosentase karbon dikelompokan menjadi 3 yaitu1. Baja karbon rendah (low carbon steel)Baja karbon rendah (low carbon steel) mengandung karbon antara 0.025%-0,25% karbon, setiap satu ton baja karbon rendah mengandung 10-30 kg karbon. Baja karbon jenis ini digunakan dalam plat baja, strip dan baja batangan atau profil. a. Baja karbon rendah (low karbon steel) yang mengandung 0.04%-0,10% C dijadikan baja-baja plat, rantai, pipa, dll.b. Baja karbon rendah yang mengandung 0,05% C digunakan untuk keperluan bodi kendaraan.c. Baja karbon rendah yang mengandung 0, 15%-0,20% C digunakan untuk kontruksi jembatan, bangunan, membuat baut atau dijadikan baja kontruksi.2. Baja karbon menengah (medium carbon steel)Baja karbon menengah (medium carbon steel) mengandung karbon antara 0,25%-0,55% C dan setiap satu ton baja kabon mengandung antara 30-60 kg. Baja jenis ini memiliki sifat sulit dibengkokkan, dilas, atau dipotong, dan digunakan untuk keperluan alat-alat perkakas bagian mesin, misalkan roda gigi, poros as, poros engkol, connecting rods, car exles dll.3. Baja karbon tinggi (high carbon steel)Baja karbon tinggi (high carbon steel) mengandung kadar karbon antara 0,56%-1,7% C dan setiap satu ton baja karbon tinggi mengandung anatara 70-130 kg. Baja jenis ini mempunyai kekuatan paling tinggi dan banyak digunakan untuk material tools, misalkan palu, gergaji, atau pahat potong, dan digunakan untuk keperluan industry misalkan pembuatan kikir, pegas, pisau cukur, mata gergaji, dll.

2.1.2 Baja Paduan (Alloy steel)Baja paduan (Alloy steel) ialah baja yang dalam pembuatannya ditambahkan unsure-unsur lain, campuran yang sengaja dibuat antara baja karbon dengan unsur-unsur lain yang akan mempengaruhi sifat-sifat baja, misalnya sifat kekerasan, liat, kecepatan membeku, titik cair, dan sebagainya yang bertujuan memperbaiki kualitas dan kemampuannya. Penambahan unsur-unsur lain dalam baja karbon dapat dilakukan satu atau lebih unsur, tergantung dari karakteristik atau sifat khsusus yang dikehendaki. Unsur-unsur paduan untuk baja ini dibagi dalam dua golongan yaitu :1. Unsur yang membuat baja menjadi kuat dan ulet, dengan menguraikannya ke dalam ferrite (misalnya Ni, Mn, sedikit Cr dan Mo). Unsur ini terutama digunakan untuk pembuatan baja konstruksi.2. Unsur yang bereaksi dengan karbon dalam baja dan membentuk karbida yang lebih keras dari sementit (misalnya unsure Cr, W, Mo, dan V). unsur ini terutama digunakan untuk baja perkakas. Pengaruh unsur paduan untuk memperbaiki sifat-sifat baja antara lain:a. Silisium (14Si) dapat menambah sifat elastis dan mengurangi perkembangan gas di dalam cairan baja. Baja dengan paduan silisium biasanya digunakan untuk membuat pegas.b. Mangan (25Mn) merupakan unsur yang harus selalu ada di dalam baja dengan jumlah yang kecil dan sebagai pencegah oksidasi. Dengan demikian setiap proses kimia dan proses metalurgi dapat berlangsung dengan baik. Penambahan unsur mangan (Mn) di dalam baja paduan menambah kekuatan dan ketahanan panas baja paduan itu serta penampilan yang lebih bersih dan mengkilat.c. Nikel (28Ni) dapat mempertinggi kekuatan regangannya sehingga baja paduan ini menjadi liat dan tahan tarikan. Penambahan unsur nikel di dalam baja karbon berpengaruh pula terhadap ketahanan korosi. Oleh karena itu baja paduan ini biasa digunakan untuk bahan membuat sudu-sudu turbin, roda gigi, bagian-bagian mobil dan sebagainya.d. Chromium (24Cr) dapat memberikan kekuatan dan kekerasan baja lebih meningkat, tahan korosi dan tahan aus. Dengan sifat-sifat itu membuat baja paduan ini baik untuk bahan poros, dan roda gigi. Penambahan unsur chromium biasanya diikuti dengan penambahan nikel.e. Molybdenum (42Mo) dengan penambahan molybdenum akan memperbaiki baja karbon menjadi tahan terhadap suhu tinggi, liat, dan kuat. Baja paduan ini biasanya digunakan sebagai bahan untuk membuat alat-alat potong misalnya pahat.f. Wolfram (74W) dengan penambahan unsur ini memberikan pengaruh yang sama seperti pada penambahan molybdenum dan biasanya juga dicampur dengan unsur nikel (28Ni) dan chromium (24Cr). Baja paduan ini memiliki sifat tahan terhadap suhu tinggi. Oleh sebab itu, banyak digunakan untuk membuat pahat potong yang lebih dikenal dengan nama baja potong cepat (HSS/High Speed Steel).g. Vanadium (23V) dengan penambahan unsur ini akan memperbaiki struktur Kristal baja menjadi halus dan tahan aus, terlebih bila dicampur dengan chromium. Baja paduan ini digunakan untuk membuat roda gigi, dan sebagainya.h. Cobalt (27Co) dengan penambahan unsur ini akan memperbaiki sifat kekerasan baja meningkat dan tahan aus serta tetap keras pada suhu yang tinggi. Baja paduan ini banyak digunakan untuk konstruksi pesawat terbang atau konstruksi yang tahan panas dan tahan aus.i. Tembaga (29Cu) baja paduan yang memiliki ketahanan korosi yang besar diperoleh dengan penambahan tembaga berkisar 0,5 1,5% tembaga pada 99,95 99,85% Fe. Baja paduan ini disebut Armco yang digunakan untuk membuat konstruksi jembatan, menara-menara, dan lain-lain.Baja paduan dilakukan penambahan unsure dengan tujuan untuk menaikan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya), untuk menaikan sifat mekanik pada temperature rendah, untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi) dan utnutk membuat sifat-sifat special. Baja paduan diklafikasikan menurut kadar karbonya dibagi menjadi 3 yaitua. Low alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 %b. Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 10 %c. High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %

Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus (special alloy steel) &high speed steel. 1. Baja Paduan Khusus (special alloy steel) ialah baja jenis ini mengandung satu atau lebih, logam-logam seperti nikel, chromium, manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).2. High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel ialah dengan Kandungan karbon : 0,70 % 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada carbon steel.

2.2 Proses Memperoleh BajaBaja sering kali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalkan dalam kontruksi sebuah jembatan, pada rel kereta api, pada pegas mesin mobil, dll. Untuk menjadikan baja, banyak proses yang harus dilakukan dalam proses memperoleh baja tersebut, sehingga membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat dipakai dalam berbagai keperluan.

Proses memperoleh baja dilakukan beberapa tahap, yaitu2.2.1 Tahap pertamaMengolah biji-biji besi menjadi besi kasar dengan melalui beberapa proses. Proses awal ialah mengurangi senyawa-senyawa dan zat-zat lain yang terkandung dalam besi dengan tahap berikuta. Dibersihkan.b. Dipecah-pecah dan digiling sampai menjadi halus, sehingga partikel besi dapat dipisahkan dari bahan yang tidak diperlukan dengan menggunakan magnit.c. Dibentuk menjadi pellet (bulatan-bulatan kecil) dengan diameter + 14 mm. Untuk memudahkan dalam pembentukan pellet maka ditambahkan tanah liat, sehingga dapat dirol menjadi bentuk bulat. Setelah proses awal dilakukan, maka bijih besi diproses pada dapur tinggi. Dapur tinggi mempunyai konstruksi yang cukup besar dengan ketinggian mencapai 100 meter. Dinding luar terbuat dari baja dan bagian dalam dilapisi batu tahan api yang mampu menahan temperatur tinggi. Pada bagian atas dapur tinggi terdapat corong untuk memasukkan bahan baku, yaitu bijih besi, kokas dan batu kapur. Kokas adalah batu bara yang telah diproses (disuling kering) sehingga dapat menghasilkan panas yang tinggi. Batu kapur berfungsi untuk mengikat bahan-bahan yang tidak diperlukan.d. Proses pada dapur tinggi adalah dengan meniupkan udara panas ke dalam dapur tinggi untuk membakar kokas dengan temperatur + 2000oC. Cairan besi dan terak akan turun ke dasar dapur tinggi secara perlahan-lahan dan selanjutnya dituang ke kereta khusus. Hasil ini disebut besi kasar, yang kemudian dapat diproses lebih lanjut menjadi baja.

2.2.2 Tahap keduaSetelah memperoleh besi kasar dari dapur tinggi, maka proses selanjutnya besi kasar diolah lagi menjadi berbagai jenis baja dengan berbagai proses.. Pemerolehan baja bisa didapatkan dari 2.2.2.1 Dapur Baja Oksigen (Proses Bassemer)Pada dapur baja oksigen dilakukan proses lanjutan dari besi kasar menjadi baja, yakni dengan membuang sebagian besar karbon dan kotoran-kotoran (menghilangkan bahan-bahan yang tidak diperlukan) yang masih ada pada besi kasar. Ke dalam dapur dimasukkan besi bekas, kemudian baru besi kasar, tapi sebagian fabrik baja banyak yang langsung dari dapur tinggi, sehingga masih dalam keadaan cair langsung disalurkan ke dapur Oksigen. Kemudian, udara (oksigen) yang didinginkan dengan air dan kecepatan tinggi ditiupkan ke cairan logam. Ini akan bereaksi dengan cepat antara karbon dan kotoran-kotoran lain yang akan membentuk terak yang mengapung pada permukaan cairan. Dapur dimiringkan, maka cairan logam akan keluar melalui saluran yang kemudian ditampung dalam kereta-kereta tuang.Untuk mendapatkan spesifikasi baja tertentu, maka ditambahkan campuran lain sebagai bahan paduan. Hasil penuangan ini dapat langsung dilanjutkan dengan proses pengerolan untuk mendapatkan bentuk/profil yang diinginkan.2.2.2.2 Dapur Baja Terbuka (Siemens Martin)Sama halnya dengan Dapur Baja Oksigen, maka dapur baja terbuka (Siemens Martin) juga merupakan dapur yang digunakan untuk memproses besi kasar menjadi baja. Dapur ini dapat menampung baja cair lebih dari 100 ton dengan proses mencapai temperatur + 16000C; wadah besar serta berdinding yang sangat kuat dan landai. Proses pembuatan dengan dapur ini adalah proses oksidasi kotoran yang terdapat pada bijih besi sehingga menjadi terak yang mengapung pada permukaan baja cair. Oksigen langsung disalurkan kedalam cairan logam melalui tutup atas. Apabila selesai tiap proses, maka tutup atas dibuka dan cairan baja disalurkan untuk proses selanjutnya untuk dijadikan bermacam-macam jenis baja.2.2.2.3 Dapur Baja ListrikPanas yang dibutuhkan untuk pencairan baja adalah berasal arus listrik yang disalurkan dengan tiga buah elektroda karbon dan dimasukkan/diturunkan mendekati dasar dapur. Penggunaan arus listrik untuk pemanasan tidak akan mempengaruhi atau mengkontaminasi cairan logam, sehingga proses dengan dapur baja listrik merupakan salah satu proses yang terbaik untuk menghasilkan baja berkualitas tinggi dan baja tahan karat (stainless steel). Dalam proses pembuatan, bahan-bahan yang dimasukkan adalah bahan-bahan yang benar-benar diperlukan dan besi bekas. Setelah bahan-bahan dimasukkan, maka elektroda-elektroda listrik akan memanaskan bahan dengan panas yang sangat tinggi (+ 7000oC), sehingga besi bekas dan bahan-bahan lain yang dimasukkan dengan cepat dapat mencair. Adapun campuran-campuran lain (misalnya untuk membuat baja tahan karat) dimasukkan setelah bahan-bahan menjadi cair dan siap untuk dituang.

2.3 Sifat dan Karakteristik BajaBaja memiliki sejumlah sifat yang menjadikan baja sering dipakai dalam kehidupan manusia khususnya industry. Beberapa sifat baja yang penting ialah kekuatan, kelenturan, kealotan, kekerasan dan ketahanan korosi.2.3.1 kekuatanBaja mempunyai daya tarik,lengkung, dan tekan yang sangat besar. Pada setiap partai baja, pabrikan baja menandai beberapa besar daya kekuatan baja itu. Pabrikan baja misalnya, memasukan satu partai baja batangan dan mencatumkan pada baja itu Fe 360. di sini Fe menunjukan bahwa partai itu menunjukkan daya kekuatan (minimum) tarikan atau daya tarik baja itu. Yang dimaksud dengan istilah tersebut adalah gaya tarik N yang dapat dilakukan baja bergaris tengah 1 mm2 sebelum baja itu menjadi patah. Dalam hal ini daya tarik itu adalah 360 N/mm2. dahulu kita mencantumkan daya tarik baja itu Fe 37, karena daya tariknya adalah 37 kgf/mm2. karena mengandung sedikit kadar karbon, maka semua jenis baja mempunyai daya tarik yang kuat. Oleh karena daya tarik baja yang kuat maka baja dapat menahan berbagai tegangan, seperti tegangan lentur.2.3.2 KelenturanBaja bukan saja kuat tetapi juga lentur . Dalam kebutuhan industry otomotif misalkan dalam komponen mesin yaitu pegas katup, maka dibutuhkan sifat komponen yang kuat, keras, tidak mudah patah tetapi elastic atau lentur. Hal itu merupakan contoh dari sifat-sifat yang terkandung dalam baja.2.3.3 KealotanPada umumnya baja bersifat sangat alot,sehingga tidak cepat patah, sulit dibengkokan, atau dipotong. Hal ini biasanya kita jumpai dalam poros axles mobil ataupun connecting rods. 2.3.4 KekerasanBaja itu sangat keras sekali sehingga sebagai bahan konstruksi, baja mungkin saja untuk digunakan berbagai tujuan. Apabila untuk produk-produk baja tertentu ada suatu keharusan,maka bisa saja baja itu, dengan cara dipanaskan,dibuat luar biasa kerasnya.2.3.5 ketahanan terhadap korosiTanpa perlindungan, baja sangat cepat berkarat. Untung saja baja diberikan perlindungan yang sangat efektif dengan berbagai cara.yaitu dengan menambahkan unsure tembaga (29Cu).

2.4 Pemanfaatan Dalam Kontruksi BajaSetiap baja memiliki sifat dan karakteristik sendiri, hal ini dapat dibedakan dari jenis baja tersebut dan unsur-unsur lain sebagai pemadunya. Dalam sebuah kontruksi jembatan, baja yang dibutuhkan ialah keras, kuat,tidak lentur, tidak mudah patah, dan tahan korosi, maka dalam baja tersebut terkandung berbagai macam perpaduan, sehingga akan mengubah sifat materialnya sesuai dengan keperluan.Pemanfaatan baja dalam kontruksi ialah sebagai berikut2.4.1 Baja Karbon2.4.1.1 Baja karbon rendahSifatnya mudah ditempa, baja karbon digunakan untuk bodi mobil, poros, rantai, roda gigi, pipa, dll2.4.1.2 Baja karbon menengahMemiliki kekuatan lebih tinggi dari baja karbon rendah, sulit dibengkokan atau dipotong dalam pemanfaatannya digunakan sebagai poros engkol, car axles, connecting rods, hammers, dll2.4.1.3 Baja karbon tinggiMempunyai kekuatan paling tinggi dan banyak digunakan untuk material alat. Salah satu aplikasi dari baja adalah dalam pembuatan kawat baja dan kabel baja atau digunakan sebagai pahat potong.

2.4.2 Baja Paduan2.4.2.1 Baja paduan dengan silisium (14Si) digunakan untuk membuat pegas.2.4.2.2 Baja paduan dengan Mangan (25Mn) untuk mencegah oksidasi, menambah ketahanan panas, dan dimanfaatkan sebgai komponen-komponn dalam mesin atau single posh.2.4.2.3 Baja paduan dengan nikel (28Ni) berfungsi untuk menahan korosi dan dimanfaatkan untuk sudu-sudu turbin, roda gigi bagian-bagian mesin.2.4.2.4 Baja dengan paduan chromium (24Cr) untuk meningkatkan ketahanan aus dan korosi, dimanfaatkan sebagai bahan poros.2.4.2.5 Baja paduan dengan molybdenum (42Mo) digunakan untuk bahan alat-alat potong, misalkan pahat.2.4.2.6 Baja paduan dengan wolfram (74W) dimanfaatkan sebagai baja potong cepat (HSS/High Speed Steel).2.4.2.6 Baja paduan dengan vanadium (23V) dimanfaatkan untuk membuat roda gigi.2.4.2.6 Baja paduan dengan cobalt (27Co) dimanfaatkan sebgai kontruksi. Pesawat terbang atau kontruksi tahan panas dan tahan aus.2.4.2.7 Baja paduan dengan Tembaga (26Cu) digunakan untuk kontruksi jembatan, menara-menara, dll.

Setiap baja dalam pemanfaatan kontruksi didalam kehidupan sehari-hari memiliki berbagai macam pemanfaatan. Dalam setiap pemanfaatan baja, kandungan dari karbon atau pemadu dari unsure-unsur lain memiliki presentase berbeda-beda. Presentase tersebut menunjukan bahwa setiap baja memiliki sifat serta karakteristik materialnya, dan sesuai dengan keperluan yang akan dibuat. Seperti halnya baja dalam kontruksi jembatan atau menara-menara, maka baja yang digunakan ialah baja paduan dengan Tembaga. Berbeda dengan baja yang dipakai dalam kontruksi bodi mobil, maka yang diperlukan ialah kuat, tetapi lunak dan mudah di bentuk, maka dalam hal ini menggunakan baja karbon.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanBaja ialah logam paduan dengan besi (Fe) sebagai unsure dasar dan karbon ( C ) sebagai unsure paduan utamanya. Kandungankarbin dalam baja berkisar antara 0,2% sampai 2,1% sesuai dengan berat grade-nya. Fungsi karbon dalam baja ialah sebagai unsure pengerasan pada kisi Kristal atom besi.Baja bisa dikelompokan menjadi dua, yaitu baja karbon dan baja paduan. Baja karbon ialah baja yang tidak ada unsure-unsur lain dalam proses pembuatannnya, sedangkan baja paduan ialah baja karbon yang ditambahkan unsure-unsur lain yang bertujuan mengubah sifat dan karakteristik materialnya.Dalam pemanfaatan kontruksi baja, setiap baja mempunyai karakteristik dan sifat-sifat berbeda-beda, hal ini dikarenakan dalam setiap pembuatannya prosentase kandungan karbon, atau unsure pemadu lainya berbeda-beda, hal ini bergantung pada tujuan yang nantinya dalam pemanfaatan kontruksi baja.

3.2 Saran Sebelum melakukan perancangan suatu unit, atau pun kontruksi (bangunan, otomotif, dll), kekuatan bahan yang akan dipakai harus kita hitung dan kita rancang matang-matang. Setiap jenis baja, memiliki sifat dan karakteristik masing-masing. Penting bagi orang teknik khususnya, mengenali ilmu-ilmu logam, hal ini dikarenakan sebelum melakukan pengerjaan suatu proyek, kita harus mengetahui kekuatan daya tarik, daya tekan, daya keausan, kekerasan dari masing-masing bahan. Setiap unsure paduan yang digunakan dalam proses pembentukan baja, akan mengubah sifat-sifat material itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

http://tehnikmesinindustri.wordpress.com/2010/05/10/baja-karbon/ diakses jam 08.53 tanggal 27-09-2013http://yefrichan.wordpress.com/2011/04/16/jenis-jenis-baja/diakses jam 10.46,,tanggal 26-09-2013http://diditnote.blogspot.com/2013/04/macam-jenis-baja-karbon-carbon-steel.htmldiakses jam 10.50 tanggal 26-09-2013http://diditnote.blogspot.com/2013/04/macam-jenis-baja-paduan-alloy-steel.htmldiakses jam 10.55 tanggal 26-09-2013http://www.gudangmateri.com/2011/01/proses-pembentukan-baja.htmldiakses jam 09.30 tanggal 27-09-2013http://romzneverdie.wordpress.com/metallurgy/klasifikasi-logam-dan-paduannya/#comment-27 jam 10.00 tanggal 27-09-2013http://shinqueena.wordpress.com/2009/06/07/baja-dan-proses-pembuatannya/diakses jam 11.06 tanggal 26-09-2013http://www.ilmusipil.com/proses-pembuatan-baja jam 11.15 tanggal 26-09-13diakses jam 10.10 tanggal 26-09-2013http://bongez.wordpress.com/2010/05/19/sifat-baja/ jam 11.20 tanggal 26-09-2013http://diditnote.blogspot.com/2013/04/pengertian-baja.html. Diakses jam 10.00 tanggal 26-09-2013http://id.wikipedia.org/wiki/Baja Diakses jam 11.45 tanggal 26-09-2013