bahaya narkoba bagi generasi penerus bangsa
DESCRIPTION
Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus BangsaTRANSCRIPT
BAHAYA NARKOBA BAGI GENERASI PENERUS BANGSA
Disusun oleh :
M.HARDIAN ANDRIANTO
F/25/10.212
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-NYA, sehingga
kami penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam
selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing
umatnya di jalan yang benar.
Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam penyusunan makalah
ini. Makalah ini kami susun berdasarkan tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia yang
berjudul “Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa”. Makalah ini bersisi tentang
pengertian, macam-macam, dan bahaya Narkoba. Penyusunan makalah ini salah satunya bertujuan
memberi informasi kepada para remaja tentang bahaya Narkoba.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khusunya para remaja. Penyusun
juga meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Semarang, 12 Februari 2013
Penyusun
M.HARDIAN ANDRIANTO
BRIGTAR NO.AK 10.212
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Narkoba dan Macam – Macam Narkoba
B. Faktor yang Mendorong
C. Bahaya Narkoba
D. Penyelesaian atau Solusi
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa
dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk
perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan
remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa
remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta
bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi
hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data
menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia
remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan
menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui
jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat
penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan
kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Pengertian narkotika menurut Undang-Undang no 27 bahwa narkoba atau narkotika yang
dimaksud ini adalah suatu zat atau pun obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis. Zat tersebut akan menyebabkan penurunan atau pun perubahan
kesadaran, menghilangkan rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan / adiktif (kecanduan). Untuk itulah kita harus benar-benar mengetahui
akan dampak dan bahaya narkoba itu sendiri.1
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba",
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementrian Negara Republik
Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika , psikotropika dan zat adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang
umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba
sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat
hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan
akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.2
1 Pengertian Narkoba Menurut UU RI No. 22 Tahun 1997
2 http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba
B. Rumusan MasalahKami membuat makalah ini dengan rancangan pertanyaan-pertayaan yang timbul dari benak kami,
diantaranya:
1. Apa pengertian dan macam-macam Narkoba?
2. Bagaimana penyebaran nya di masyarakat?
3. Apa bahaya Narkoba?
4. Bagaimana mengatasinya?
C. Tujuan
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian
meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut dapat membahayakan
keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang
diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif
penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi
harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran
narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Makalah ini bertujuan:
1. Sebagai pengetahuan bagi para remaja tentang bahasa narkoba bagi dirinya
2. Sebagai sebuah referensi sehingga para remaja itu bisa mengerti tentang jenis-jenis narkoba
D. Manfaat1. Mengetahui seberapa bahayanya jika mengkonsumsi narkoba.
2. Efek-efek apa saja jika menggunakan narkoba.
3. Mengetahui apa sebenarnya guna narkoba.
BAB II
PEMBAHASAN
A)PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM NARKOBA
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri
dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Narkotika
digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-undang
tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:
Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina,
kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan
sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada
aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Terdapat empat golongan psikotropika
menurut undang-undang tersebut, namun setelah diundangkannya UU No. 35 tahun 2009 tentang
narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan narkotika. Dengan
demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya menyangkut psikotropika golongan III
dan IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997. Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon,
Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic
Diethylamide) dan sebagainya.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang
dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistem syaraf pusat,
seperti:
• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik
(karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang
beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether dan
sebagainya.3
B)PENYEBARAN NARKOBA DI INDONESIA
Permufakatan Jahat adalah perbuatan dua orang atau lebih yang bersekongkol atau
bersepakat untuk melakukan, melaksanakan, membantu, turut serta melakukan, menyuruh,
menganjurkan, memfasilitasi, memberi konsultasi, menjadi anggota suatu organisasi kejahatan
Narkotika, atau mengorganisasikan suatu tindak pidana Narkotika. Keterangan tentang tindakan
yang sangat tidak dibenarkan hukum tersebut diatur dalam Pasal 1 ayat 18 Undang – Undang
Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika sebagai landasan hukum bagi setiap orang yang
melakukan transaksi barang terlarang tersebut.
3 http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba
Indonesia merupakan negara yang manjadikan Narkoba sebagai barang yang ilegal dan
tidak dibenarkan untuk beredar di negara ini. Sehingga bagi siapa saja baik itu warga negara
Indonesia maupun warga negara asing yang kedapatan berhubungan dengan narkoba baik itu
pengguna, pengedar, atau bahkan hanya sekedar kurir diwilayah hukum Indonesia, maka pihak
kepolisian akan segera menindak tegas mereka tanpa memandang latar belakangnya.
Namun meskipun tindakan tegas telah dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya
pemberantasan narkoba di Indonesia tetap saja peredaran narkoba masih merajalela dinegeri
ini. Terlihat dari jumlah pecandunya di Indonesia yang makin tahun semakin meningkat. Yang
menjadi sasaran dari kejahatan narkoba tidak hanya mereka yang memiliki uang banyak,
melainkan hampir semua lapisan masyarakat baik tua maupun muda, dari yang kaya sampai
yang hidup pas – pasan, hingga mereka yang berpendidikan sampai yang buta akan ilmu
pengetahuan ikut terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
Untuk kaum muda yang merupakan pemangku peredaban masa depan dan sedang
menempuh jenjang pendidikan saja, jumlah mereka yang akrab dengan narkoba sangat
memprihatinkan. Bayangkan saja hasil survei Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan,
prevalensi penyalahgunaan narkoba di lingkungan pelajar mencapai 4,7 persen dari jumlah
pelajar dan mahasiswa di Indonesia atau sekitar 921.695 orang. Angka ini tentu saja tidak bisa
ditolerir lagi. Sebab seandainya hal ini terus dibiarkan maka bukan tidak mungkin Indonesia
kedepannya akan menjadi negara yang berpredikat sebagai surga narkoba dunia.
Menurut Kabid Pembinaan dan Pencegahan Badan Narkotika Provinsi Sumatera Utara,
Arifin Sianipar, dari jumlah tersebut, 61 persen diantaranya menggunakan narkoba jenis
analgesic dan 39 persen jenis ganja, amphetamine, ekstasi dan lem. Hal tersebut mempertegas
indikasi bahwa narkoba tidak hanya digunakan oleh kaum proletar yang memiliki dana besar
untuk mendapatkannya. Sebab bagi seorang siswa SMP sekalipun untuk membeli sekaleng
lem cukup dengan menyisihkan uang jajan yang diberikan orang tuanya.
Sebegitu parahnya sudah generasi muda kita yang terkontaminasi dengan zat – zat yang
sebenarnya sangat diilegalkan dinegeri ini. Peran orang tua sebagai lapisan pertama untuk
mencegah anak – anak mereka dari bahaya narkoba juga terkadang tidak berjalan efisien,
sebab faktor lingkungan lebih dominan dalam mempengaruhi para generasi muda untuk akrab
dengan narkoba.
Generasi muda yang merupakan generasi produktif merupakan sasaran empuk bagi
penyebaran narkoba di Indonesia. Badan Narkotika Nasional ( BNN ) menyebutkan Jumlah
pengguna narkoba terbanyak adalah mereka yang berada pada usia 20 hingga 34 tahun.
Sedangkan jenis narkoba yang paling banyak digunakan oleh pecandunya yang mendapatkan
terapi dan rehabilitasi adalah jenis heroin yang mencapai 10.768 orang, lalu mereka yang
menggunakan ganja yang mencapai 1.774 orang dan sabu-sabu sebanyak 984 orang.
Para pecandu narkoba umumnya cenderung menutup diri atau tidak terbuka dengan
orang lain tentang apa kegiatan negatif yang mereka lakukan. Praktis hanya sebagian kecil
yang berani untuk menyatakan dirinya sebagai pengguna narkoba dan berusaha untuk
mengakhiri ketergantungannya akan obat – obat terlarang tersebut. Hal ini terlihat dari jumlah
pecandu narkoba yang mendapatkan terapi dan rehabilitasi di seluruh Indonesia. Berdasarkan
data Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika
(P4GN) tahun 2010 hanya 17.734 orang. Ini menunjukan bahwa betapa minimnya niat para
pecandu narkoba untuk mengakhiri penggunaan narkoba dalam hidup mereka.
Padahal jumlah pengguna narkoba di Indonesia menurut Badan Narkotika Nasional
(BNN) mencapai 3,2 juta orang atau 1,5 % dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Dari jumlah
tersebut, sebanyak 8.000 orang menggunakan narkoba dengan alat bantu berupa jarum
suntik, yang berakibat 60 persen pecandu dengan alat bentu tersebut terjangkit HIV/AIDS, serta
sekitar 15.000 orang meninggal setiap tahun karena menggunakan napza (narkotika,
psikotropika dan zat adiktif) lain.
BNN menambahkan ada beberapa langkah yang perlu dilakukan guna mencegah
maraknya peredaran narkoba, yakni pencegahan dengan cara melakukan sosialisasi secara
intensif akan bahaya narkoba, penindakan bagi yang terbukti menjadi pengedar dan pengguna,
serta rehabilitasi dan pendampingan terhadap pengguna narkoba.
Internet Media Baru Transaksi Narkotika
Pengedar narkoba memiliki banyak cara dalam melaakukan transaksi barang haram
tersebut. Mayoritas narkoba yang beredar di Indonesia diimpor dari luar negeri. Malaysia adalah
pemasok terbesar Narkoba ke Indonesia, selain negara-negara Afrika, Thailand, Vietnam dan
masih banyak negara lain yang menjadi produsen narkoba bagi negara ini. Sehingga untuk
membawa masuk narkoba ke Indonesia diperlukan trik-trik khusus agar tidak tertangkap oleh
petugas Bandara. Selain melalui jalur udara penyelundupan narkoba juga sering melalui jalur-
jalur perbatasan seperti Nunukan dan Entikong dan jalur laut melalui Batam, Belawan, dan
Aceh.
Kebanyakan dari mereka yang ingin menjual narkoba ke Indonesia menggunakan kurir
khusus yang terkadang nekat untuk menelan barang haram tersebut untuk disembunyikan
didalam perut agar tidak tertangkap oleh petugas. Atau cara lain yang sering digunakan adalah
menyimpannya didalam benda – benda yang tidak dicurigai oleh petugas. Kelakuan nekat para
kurir narkoba tersebut dikarenakan untung menggiurkan yang akan mereka raih dari penjualan
narkoba di Indonesia. Berdasarkan data dari BNN, peredaran narkoba di Indonesia memiliki
nilai yang fantastis sehingga menjadi daya tarik besar buat para pemainnya. Pada periode
Januari sampai November 2011 saja peredaran narkoba mencapai 28 Milyar Rupiah lebih, tapi
nilai ini hanyalah sebagian kecil dari peredaran sesungguhnya di Indonesia. Selain itu
perbandingan harga narkoba di Indonesia dengan diluar negeri sangat jauh berbeda. Salah
satu contohnya adalah narkoba favorit di kalangan para pemakainya adalah shabu-shabu, di
Malaysia di bandrol 300.000 Rupiah tapi di sini bisa berharga sampai Rp. 2 Milyar lebih.
Namun cara – cara seperti ini agaknya sudah terlalu usang untuk digunakan karena
sering kurir – kurir yang membawa narkoba dari luar negeri ke Indonesia tertangkap di bandara
sebelum mereka melakukan transaksi jual beli. Meski demikian tidak jarang juga ada kurir yang
lolos dari pemeriksaan petugas bandara sehingga barang haram yang dia bawa dari luar negeri
untuk membunuh masa depan jutaan rakyat Indonesia dapat dijual dengan harga yang tinggi.
Setelah lolos dari proses pemeriksaan di bandara, tinggal bagaimana cara mereka
mengemas barang tersebut sedemikian rupa untuk segera dijual kepada pemesan tanpa harus
diketahui oleh aparat kepolisian. Disini kembali para pengedar melakukan hal – hal yang dapat
mengelabui petugas.
Seperti yang baru – baru ini terjadi saat Badan Narkotika Nasional (BNN) membongkar
tiga kasus penyelundupan narkoba melalui jasa pengiriman barang di Denpasar, Bali. Salah
satu kurir yang ditangkap di areal parkir perusahaan jasa pengiriman barang kedapatan
membawa 628,5 gram kokain yang dimasukkan dalam kancing-kancing gaun dalam paket
berisi tujuh gaun dan 178 kancing yang dia bawa. Selain itu aparat juga menangkap seorang
tersangka yang akan mengambil kiriman paket dari Jakarta berupa kotak cakram digital berisi
shabu-shabu seberat 95,8 gram di sebuah perusahaan jasa pengiriman di kawasan Sesetan.
Cara yang dilakukan oleh pengedar narkoba ini seolah tidak ada habisnya. Belakangan
ada hal baru yang mulai terungkap oleh aparat kepolisian tentang cara transaksi narkoba dari
luar negeri. Internet yang selama ini akrab dengan kehidupan kaula muda perlahan mulai
dimanfaatkan untuk media transaksi narkoba.
Menurut Kepala Humas BNN Kombes Polisi Sumirat Dwiyanto, sejak awal Februari 2012
lalu dalam pertemuan internasional yang dihadiri BNN, sudah dibahas mengenai kemungkinan
digunakannya media online untuk transaksi narkoba di Indonesia. Melalui intelejen BNN,
disimpulkan bahwa pengedar narkoba internasional via internet biasanya kerap menggunakan
kode atau sandi tertentu untuk melakukan transaksi. Peredaran narkoba via internet mencuat
pasca tertangkapnya anak angkat Rano Karno, Raka Widyarma yang memesan narkoba via
online. Raka Widyarma, tertangkap polisi saat memesan lima butir ekstasi via online dari
Malaysia. Raka ditangkap bersama seorang rekannya di sebuah rumah di Bintaro Jaya, Jakarta
Selatan dan kini ditahan di Polres Bandara Soekarno-Hatta.
Pemerintah harus lebih pro aktif dalam memberantas peredaran Narkoba di Indonesia,
sebab perlahan cara yang digunakan oleh para pengedar narkoba juga semakin canggih dan
terorganisir. Oleh sebab itu peran aktif pemerintah dan petugas yang berwenang harus lebih
ditingkatkan demi memelihara kondusifitas anak bangsa agar tidak terkontaminasi narkotika.4
C) BAHAYA NARKOBA BAGI GENERASI MUDA
Narkoba adalah obat, bahan dan zat bukan makanan yang jika diminum, dihisap,
dihirup, ditelan atau disuntik berpengaruh pada kerja otak dan sering menyebabkan
ketergantungan.Akibatnya, kerja otak berubah. Demikian pula fungsi vital organ lain seperti
jantung, peredaran darah, pernapasan, dan lain-lain.
Dampak bahaya Penyalahgunaan Narkoba :
Dampak Fisik :
1. Gangguan pada sistem saraf (neorologis) : kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran,
kerusakan saraf tepi.
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) : infeksi akut otot jantung,
gangguan peredaran darah.
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) : penanahan, bekas suntikan dan alergi
4 http://regional.kompasiana.com/2012/05/28
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) : penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas,
penggesaran jaringan paru-paru, pengumpulan benda asing yang terhirup.
5. Dapat terinfeksi virus HIV dan AIDS, akibat pemakain jarum suntik secara bersama-sama.
Dampak psikologis :
Berfikir tidak normal, berperasaan cemas, tubuh membutuhkan jumlah tertentu untuk
menimbulkan efek yang di inginkan, ketergantungan / selalu membutuhkan obat.
Dampak sosial dan ekonomi :
Selalu merugikan masyarakat baik ekonomi, sosial, kesehatan & hukum.
Ciri-ciri penyalahguna Narkoba :
1. Perubahan fisik dan lingkungan sehar-hari : jalan sempoyongan; penampilan dunguk; bicara
tidakjelas; mata merah; kurus dan nyeri tulang.
2. Perubahan psikologis :gelisah, bingung, apatis, suka menghayal, dan linglung.
3. Perubahan prilaku sosial :menghindari kontak mata langsung; suka melawan; mudah
tersinggung; ditemukan obat2an, jarum suntik dalam kamar/ tas; suka berbohong; suka bolos
sekolah; malas belajar, suka mengurung diri di kamar.
Faktor narkoba berbicara tentang farmalogi zat, yaitu jenis dosis, cara pakai,
pengaruhnya pada tubuh, serta ketersediaan dan pengendalian peredarannya.
Dari sudut individu, penyalahgunaan narkoba harus dipahami dari masalah perilaku yang
kompleks, yang juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.Lingkungan berbicara tentang
keluarga, kelompok sebaya, kehidupan sekolah, dan masyarakat.
Dari ketiganya, yang terpenting adalah faktor individu. Seorang harus bertanggung jawab atas
perilakunya dan tidak boleh mempersalahkan orang lain atau keadaan. Tanggung jawab adalah
masalah pengambilan keputusan, yang dilakukan atas pertimbangan mengenai apa yang baik
dan buruk. Ada lima faktor utama seorang menjadi rawan terhadap narkoba yaitu :
1 Keyakinan Adiktif
Keyakinan adiktif adalah keyakinan tentang diri sendiri, orang lain dan dunia sekitar. Semua
keyakinan itu menentukan kepribadian, dan perilakunya sehari-hari. Beberapa keyakinan adiktif
adalah harus sempurna,harus menguasai dan mengendalikan orang lain, harus memperoleh
apa yang diinginkannya.Keyakinaan itu umumnya tidak disadari, seseorang tidak akan
mengatakan keyakinan itu kepada dirinya sendiri atau kepada orang lain.
2 Kepribadian Adiktif
Beberapa ciri kepribadian adiktif adalah teropsesi pada diri sendiri, kurangnya jati diri, hidup
tanpa tujuan, depresi yang tersembunyi, tidak mampu mengatasi masalah dan kebutuhan
pemuasan segera.
3 Ketidakmampuan Menghadapi Masalah
Seorang yang tinggal dalam keluarga dan masyarakat adiktif, memiliki sedikit sekali orang-
orang yang dapat menjadi teladan tentang bagaimana menghadapi masalah dengan baik dan
benar.Sebaliknya kebanyakan orang lebih suka mencari penyelesaian masalah saat itu juga
yang langsung dapat memuaskan keinginannya.
4 Tidak Terpenuhinya Kebutuhan Emosional
Tidak Terpenuhinya Kebutuhan yang seharusnya seorang terima yaitu, rasa aman, tujuan
hidup, serta kegembiraan.Hal ini masih pula ditambah ketidakmampuan seseorang mengatasi
masalah, dan rasa nyaman pada adiksi.
5 Kurangnya Dukungan Sosial Tanpa adanya dukungan sosial yang memadai dari
keluarga, sekolah, dan masyarakat, ketidakmampuan menghadapi masalah menyebabkan
mencari penyelesaian pada narkoba.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mulai menyalahgunakan narkoba, sehingga
pada akhirnya dapat menyebabkan ketergantungan. Beberapa faktor penyebab
penyalahgunaan narkoba diantaranya yaitu:
1. Faktor kepribadian
Beberapa hal yang termasuk di dalam faktor pribadi adalah genetik, bilogis, personal,
kesehatan dan gaya hidup yang memiliki pengaruh dalam menetukan sorang remaja terjerumus
dalam penyalahgunaan narkoba .
Kurangnya Pengendalian Diri
Orang yang coba-coba menyalahgunakan narkoba biasanya memiliki sedikit pengetahuan
tentang narkoba, bahaya yang ditimbulkan, serta aturan hukum yang melarang
penyalahgunaan narkoba.
Konflik Individu/Emosi Yang Belum Stabil
Orang yang mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi individu yang tidak biasa dalam
menghadapi penyelesaian masalah cenderung menggunakan narkoba, karena berpikir keliru
bahwa cemas yang ditimbulkan oleh konflik individu tersebut dapat dikurangi dengan
mengkonsumsi narkoba.
Terbiasa Hidup Senang / Mewah
Orang yang terbiasa hidup mewah kerap berupaya menghindari permasalahan yang lebih
rumit. Biasanya mereka lebih menyukai penyelesaian masalah secara instan, praktis, atau
membutuhkan waktu yang singkat sehingga akan memilih cara-cara yang simple yang dapat
memberikan kesenangan melalui penyalahgunaan narkoba yang dapat memberikan rasa
euphoria secara berlebihan.
2. Faktor Keluarga
Kurangnya kontrol keluarga
Orang tua terlalu sibuk sehingga jarang mempunyai waktu mengontrol anggota keluarga. Anak
yang kurang perhatian dari orang tuanya cenderung mencari perhatian diluar, biasanya mereka
juga mencari kesibukan bersama teman-temanya.
Kurangnya penerapan disiplin dan tanggung jawab
Tidak semua penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh remaja dimuali dari keluarga yang
broken home, semua anak mempunyai potensi yang sama untuk terlibat dalam
penyalahgunaan narkoba. Penerapan disiplin dan tanggung jawab kepada anak akan
mengurangi resiko anak terjebak ke dalam penyalahgunaan narkoba. Anak yang mempunyai
tanggung jawab terhadap dirinya, orang tua dan masyarakat akan mempertimbangkan
beberapa hal sebelum mencoba-coba menggunakan narkoba.
3. Faktor Lingkungan
Masyarakat Yang Individualis
Lingkungan yang individualistik dalam kehidupan kota besar cenderung kurang peduli dengan
orang lain, sehingga setiap orang hanya memikirkan permasalahan dirinya tanpa peduli dengan
orang sekitarnya. Akibatnya banayak individu dalam masayarakat kurang peduli dengan
penyalahgunaan narkoba yang semakin meluas di kalangan remaja dan anak-anak.
Pengaruh Teman Sebaya
Pengaruh teman atau kelompok juga berperan penting terhadap penggunaan narkoba. Hal ini
disebabkan antara lain karena menjadi syarat kemudajan untuk dapat diterima oleh anggota
kelompok. Kelompok atau Genk mempunyai kebiasaan perilaku yang sama antar sesama
anggota. Jadi tidak aneh bila kebiasaan berkumpul ini juga mengarahkan perilaku yang sama
untuk mengkonsumsi narkoba.
4. Faktor Pendidikan
Pendidikan akan bahaya penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah juga merupakan salah
satu bentuk kampanye anti penyalahgunaan narkoba. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki
oleh siswa-siswi akan bahaya narkoba juga dapat memberikan andil terhadap meluasnya
penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
5. Faktor Masyarakat dan Komunitas Sosial
Faktor yang termasuk dan mempengaruhi kondisi sosial seorang remaja atnara lain hilangnya
nilai-nilai dalam sebuah keluarga dan sebuah hubungan, hilangnya perhatian dengan
komunitas, dan susahnya berdaptasi dengan baik (bisa dikatakan merasa seperti alien,
diasingkan)
6. Faktor Populasi Yang Rentan
Remaja masa kini hidup dalam sebuah lingkaran besar, dimana sebagian remaja berada dalam
lingkungan yang beresiko tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba. Banyak remaja mulai
mencoba-coba narkoba, seperti amphetamine-type stimulants ( termasuk didalamnya alkohol,
tembakau dan obat-obatan yang diminum tanpa resep atau petunjuk dari dokter, serta obat
psikoaktif ) sehingga menimbulkan berbagai macam masalah pada akhirnya
Akibat penyalahgunaan narkoba bagi pelajar
1)Bagi Diri Sendiri
a. Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja :
1) Daya ingat sehinnga mudah lupa
2) Perhatian sehingga sulit berkonsentrasi
3) Persepsi sehingga memberi perasaan semu.
b. Keracunan, yaitu timbul akibat pemakaian narkoba dalam jumlah yang cukup,
berpengaruh pada tubuh dan perilakunya.
c. Overdosis, terjadi karena sudah lama berhenti pakai, lalu memakai lagi dengan dosis
yang dahulu digunakan. Overdosis dapat menyebabkan kematian karena terhentinya
pernapasan atau peredaran otak.
d. Gejala putus zat, yaitu gejala ketika dosis yang dipakai berkurang atau dihentikan
pemakaianya.
e. Berulang kali kambuh, yaitu ketergantungan menyebabkan craving (rasa rindu pada
narkoba) walaupun telah berhenti pakai. Itulah sebabnya pecandu akan berulang kali kambuh.
f. Gangguan perilaku, yaitu sulit mengendalikan diri, mudah tersinggung, menarik diri dari
pergaulan, serta hubungan dengan keluarga terganggu. Terjadi perubahan mental, gangguan
pemusatan perhatian, motivasi belajar lemah
EFEK SAMPING & CIRI – CIRI PECANDU NARKOBA
Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian, pemakaian sebelumnya
dan harapan pengguna. Selain kegunaan medis untuk mengobati nyeri, batuk dan diare akut,
narkotika menghasilkan perasaan “lebih membaik” yang dikenal dengan eforia dengan
mengurangi tekanan psikis. Efek ini dapat mengakibatkan ketergantungan. tanda tanda fisik,
dapat dilihat dari tanda – tanda fisik si pengguna, seperti :
1. mata merah
2. mulut kering
3. bibir bewarna kecoklatan
4. perilakunya tidak wajar
5. bicaranya kacau
6. daya ingatannya menurun
Ada pun tanda – tanda dini anak yang telah menggunakan narkotik dapat dilihat dari beberapa
hal antara lain :
1. anak menjadi pemurung dan penyendiri
2. wajah anak pucat dan kuyu
3. terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
4. matanya berair dan tangannya gemetar
5. nafasnya tersengal dan susuh tidur
6. badannya lesu dan selalu gelisah
7. anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menantang orang tua
Lalu bagaimana mengetahui bahwa anggota keluarga jadi pecandu obat terlarang itu? Mardan
Sadzali memberikan ciri-ciri yang mudah diketahui pada pecandu narkoba.
• Pecandu daun ganja : Cenderung lusuh, mata merah, kelopak mata mengattup terus, doyan
makan karena perut merasa lapar terus dan suka tertawa jika terlibat pembicaraan lucu.
• Pecandu putauw : Sering menyendiri di tempat gelap sambil dengar musik, malas mandi
karena kondisi badan selalu kedinginan, badan kurus, layu serta selalu apatis terhadap lawan
jenis.
• Pecandu inex atau ekstasi : Suka keluar rumah, selalu riang jika mendengar musik house,
wajah terlihat lelah, bibir suka pecah-pecah dan badan suka keringatan, sering minder setelah
pengaruh inex hilang.
• Pecandu sabu-sabu : gampang gelisah dan serba salah melakukan apa saja, jarang mau
menatap mata jika diajak bicara, mata sering jelalatan, karakternya dominan curiga, apalagi
pada orang yang baru dikenal, badan berkeringat meski berada di dalam ruangan ber-AC, suka
marah dan sensitive.
CIRI-CIRI UMUM :
- Susah diajak bicara
- Mulai sulit untuk diajak terlibat dalam kegiatan keluarga
- Mulai pulang terlambat tanpa alasan
- Mudah tersinggung
- Mulai berani bolos
CIRI-CIRI PENYALAHGUNAAN NARKOBA :
Perubahan Fisik dan Lingkungan Sehari-hari
- Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk
- Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci
- Sering menerima telepon atau tamu yang tidak dikenal
- Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar / di
dalam tas
- Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan dibagian tubuh
- Sering kehilangan uang/barang di rumah
- Mengabaikan kebersihan diri
Perubahan Perilaku Sosial
- Menghindari kontak mata langsung
- Berbohong atau manipulasi keadaan
- Kurang disiplin
- Bengong atau linglung
- Suka membolos
- Mengabaikan kegiatan ibadah
- Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga
- Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang atau tempat-
tempat tertutup
Perubahan Psikologis
- Malas belajar
- Mudah tersinggung
- Sulit berkonsentrasi
DAMPAK PSIKOLOGIS & SOSIAL LAIN SECARA UMUM
- Emosi yang tidak terkendali
- Kecenderungan berbohong
- Tidak memiliki tanggung jawab
- Hubungan dengan keluarga, guru dan teman serta lingkungannya terganggu
- Cenderung menghindari kontak komunikasi dengan orang lain
- Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan.5
D)Pencegahan dan penanggulangan narkoba
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan
narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba.
Kami sebagai penulis mengelompokkan solusi atas persoalan narkoba ini ke dalam dua
komponen penting penyelenggara negara ini, yaitu pemerintah dan masyarakat.
Ada tiga tingkat intervensi yang dapat dilakukan pemerintah, yaitu:
1.Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,
penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll.
Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap
intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk
materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
5 http://bomberpipitpipit.wordpress.com/bahaya-narkoba
2.Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan
(treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 – 3 hari
dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi
komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan
bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3.Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses
penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk
mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam
masyarakat.
Adapun solusi alternatif yang dapat dilakukan oleh masyarakat (Non-pemerintah)
dalam mengatasi masalah narkoba ini, adalah dengan menggunakan beberapa
pendekatanyang diterapkan kepada mereka, baik yang belum ataupun yang sudah
terjerat belitan narkoba.
Beberapa pendekatan yang penulis maksud adalah sebagai berikut:
1.Pendekatan agama (religius). Melalui pendekatan ini, mereka yang masih ‘bersih’
dari dunia narkoba, senantiasa ditanamkan ajaran agama yang mereka anut. Agama
apa pun, tidak ada yang menghendaki pemeluknya untuk merusak dirinya, masa
depannya, serta kehidupannya. Setiap agama mengajarkan pemeluknya untuk
menegakkan kebaikan, menghindari kerusakan, baik pada dirinya, keluarganya,
maupun lingkungan sekitarnya. Sedangkan bagi merekayang sudah terlanjur masuk
dalam kubangan narkoba, hendaknya diingatkan kembali nilai-nilai yang terkandung di
dalam ajaran agama yang mereka yakini. Dengan jalan demikian, diharapkan ajaran
agama yang pernah tertanam dalam benak mereka mampu menggugah jiwa mereka
untuk kembali ke jalan yang benar.
2.Pendekatan psikologis. Dengan pendekatan ini, mereka yang belum terjamah
‘kenikmatan semu’ narkoba, diberikan nasihat dari ‘hati ke hati’ oleh orang-orang yang
dekat dengannya, sesuai dengan karakter kepribadian mereka. Langkah persuasif
melalui pendekatan psikologis ini diharapkan mampu menanamkan kesadaran dari
dalam hati mereka untuk menjauhi dunia narkoba. Adapun bagi merekayang telah larut
dalam ‘kehidupan gelap’ narkoba, melalui pendekatan ini dapat diketahui, apakah
mereka masuk dalam kategori pribadiyang ekstrovert (terbuka), introvert (tertutup), atau
sensitif. Dengan mengetahui latar belakang kepribadian mereka, maka pendekatan ini
diharapkan mampu mengembalikan mereka pada kehidupan nyata, menyusun kembali
kepingan perjalanan hidupyang sebelumnya berserakan, sehingga menjadi utuh
kembali.
3.Pendekatan sosial. Baik bagi mereka yang belum, maupun yang sudah masuk
dalam ‘sisi kelam’ narkoba, melalui pendekatan ini disadarkan bahwa mereka
merupakan bagian penting dalam keluarga dan lingkungannya. Dengan penanaman
sikap seperti ini, maka mereka merasa bahwa kehadiran mereka di tengah keluarga
dan masyarakat memiliki arti penting. Dengan beberapa pendekatan di atas,
diharapkan mampu menggerakkan hati para remaja dan generasi mudayang masih
‘suci’ dari kelamnya dunia narkoba untuk tidak larut dalam trend pergaulan. yang
menyesatkan. Dan bagi mereka yang sudah tercebur ke dalam ‘kubangan’ dunia
narkoba, melalui beberapa pendekatan tersebut, diharapkan dapat kembali sadar akan
arti penting kehidupan ini, yang amat sayang jika digadaikan dengan kesenangan yang
nisbi.6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba ialah mejadi tanggung jawab kita
semua. Narkoba merupakan segolongan obat, bahan, atau zat, yang jika masuk ke dalam
tubuh berpengaruh terutama pada fungsi otak (susunan saraf neuron pusat) dan sering
menimbulkan ketergantungan (adiktif). Terjadi perubahan pada kesadaran, pikiran, perasaan,
dan perilaku pemakainya. Zat yang ditelan, masuk ke dalam lambung, lalu pembuluh darah.
Jika dihisap atau dihirup, zat masuk ke dalam pembuluh darah melalui hudung dan paru-paru.
Jika disuntikkan, zat langsung masuk ke darah. Darah membawa zat itu ke dalam otak. Otak
adalah pusat kendali tubuh. Jika kerja berubah, seluruh organ tubuh pun ikut berpengaruh.
Kepedulian adalah sebuah bentuk dari cinta dan kasih sayang kita sebagai manusia
sosial yang berbudaya. Setiap kita adalah nasihat bagi orang lain, dan begitupula sebaliknya.
Kita semua mengakui bahwa setiap orang tidak ada yang mencapai kesempurnaan. Oleh
karena itu dengan sikap kepedulian itu akan membentuk kesempurnaan dengan cara saling
melengkapi satu sama lain.
Melalui sikap kepedulian, pencegahan berbagai tindak kriminal, kenakalan remaja,
keamanan, kedamaian, keharmonisan, akan mudah diciptakan. Dengan sikap kepedulian ini,
maka motto bahwa, ”Pencegahan lebih baik dari mengobati”, akan benar-benar terbukti dalam
kasus pemakaian obat-obat terlarang.
Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalah keluarga. Oleh
karena itu, orang tua merupakan orang penting (significant other) dalam sosialisasi. Guna
mencegah terjerumusnya para penerus bangsa tersebut ke dunia Narkoba, maka campur
tangan dan tanggung jawab orang tua memegang peranan penting di sini.
6 http://id.wikipedia.org/wiki/pencegahan-Narkoba
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian Narkoba Menurut UU RI No . 22 Tahun 1997
http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba
http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba
http://regional.kompasiana.com/2012/05/28
http://bomberpipitpipit.wordpress.com/bahaya-narkoba
http://id.wikipedia.org/wiki/pencegahan-Narkoba