bahasa arab - · pdf filenaskah pembelajaran bahasa arab kurikulum 2013 di sma 2...

30
MelaluiPendekatanSaintifik DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 Pembelajaran BAHASA ARAB

Upload: duongngoc

Post on 01-Feb-2018

251 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

MelaluiPendekatanSaintifik

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2014

Pembelajaran

BAHASA ARAB

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

ii

KATA PENGANTAR

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang......................................................................................... 1

B. Tujuan .................................................................................................... 2

C. Ruang Lingkup ........................................................................................ 2

D. Landasan Hukum ..................................................................................... 3

BAB II PEMBELAJARAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK..................................... 4

A. Prinsip .................................................................................................... 4

B. Pendekatan Pembelajaran Saintifik dalam Bahasa Arab ............................... 5

C. Model Pembelajaran dalam Bahasa Arab .................................................... 7

1. Discovery Learning ............................................................................ 7

2. Project Based Learning ..................................................................... 10

D. Langkah-Langkah Pemilihan Model Pembelajaran ...................................... 12

E. Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Bahasa Arab .................................. 13

1. Penilaian Kompetensi Sikap ............................................................... 14

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan .................................................... 14

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan .................................................... 14

BAB III ANALISIS KOMPETENSI ................................................................................. 19

A. Kompetensi ............................................................................................ 19

B. Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku (buku guru dan

buku siswa); ........................................................................................... 20

BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 27

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka

mencapai tujuan tersebut disusun standar nasional pendidikan, terdiri atas: standar

kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar

pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan

standar penilaian pendidikan.

Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran

berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi

peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup

bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh karena itu setiap satuan

pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh

kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang

seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara

bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan

pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik

secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.

Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan teknik,

bentuk, dan instrumen serta pedoman penilaian hasil belajar dengan pendekatan

autentik. Penilaian memungkinkan pendidik mampu menerapkan program remedial

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 2

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi

peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.

Pemerintah melalui surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud) Nomor 156928/MPK.A/KR/2013 tanggal 8 November 2013 menyatakan

bahwa mulai tahun pelajaran 2014/2015 seluruh SMA sejumlah 12.637 wajib

melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan kelas XI. Untuk menyiapkan kemampuan

guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik, serta melakukan

penilaiain autentik, Pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran, serta

menyediakan silabus, buku guru, dan buku teks untuk peserta didik.

B. Tujuan

Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran

Bahasa Arab dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Secara khusus naskah ini

bertujuan untuk:

1. Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan

kompetensi dasar.

2. Mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus.

Mengembangkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan

saintifik.

4. Merancang penilaian autentik.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup buku ini terdiri atas:

1. Penjelasan tentang Pembelajaran Saintifik dan Penilaian Autentik

2. Langkah-langkah pembelajaran saintifik dalam mata pelajaran Bahasa Arab

3. Penilaian Autentik dalam pembelajaran Bahasa Arab

4. Penjelasan tentang Analisis Kompetensi

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 3

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

D. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang

Standar Kompetensi Lulusan

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang

Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang

Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang

Standar Penilaian Pendidikan

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi

Kurikulum

9. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/KR/2013

Tahun 2013 tanggal 8 November Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum

10. Surat Edaran bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 0258/MPK.A/KR/2014 Tahun 2014 dan Nomor 420/176/SJ

tanggal 9 Januari Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikulum

11. Peraturan lain tentang Kurikulum 2013 yang berlaku

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

4

BAB II

PEMBELAJARAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK

A. Prinsip

Karakteristik pembelajaran terkait erat dengan Standar Kompetensi Lulusan dan

Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang

sasaran pembelajaran yang harus dicapai, dan Standar Isi memberikan kerangka

konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang dikembangkan dari

tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi

Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan domain sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang memiliki karakteristik berbeda untuk masing-

masing mata pelajaran. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan,

menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui

aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan

mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya,

mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Pencapain kompetensi tersebut

berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru

harus merencanakan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum dengan menggunakan

pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang mendorong kemampuan peserta

didik untuk melakukan penyingkapan/penelitian, serta dapat menghasilkan karya

kontekstual, baik individual maupun kelompok. Pendidik disarankan untuk

menggunakan menggunakan model pembelajaran antara lain model inkuiri,

discovery, problem, dan projek.

Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1)

peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-

satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3)

pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan

pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran

berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6)

pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan

jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi

keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal

(hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 5

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

5

mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar

sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi

keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun

karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran

(tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah,

dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja

adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas; (13)

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar

belakang budaya peserta didik.

B. Pendekatan Pembelajaran Saintifik dalam Bahasa Arab

Pembelajaran sintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah

saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pembelajaran tersebut

tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, tetapi proses pembelajaran

dipandang sangat penting. Pendekatan ini menekankan pada proses pencarian

pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui berbagai kegiatan, yaitu

mengamati, menanya, mengeksplor/mengumpulkan informasi/mencoba,

mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Sesuai dengan karakteristik bahasa sebagai alat komunikasi, pembelajaran bahasa

tidak hanya mempelajari ilmu bahasa yang terkait dengan gramatika, tatacara

membaca atau menulis saja, tetapi harus merefleksikan kompetensi sikap berbahasa

yang santun, cara berfikir ilmiah, dan keterampilan berbahasa yang komunikatif, baik

lisan maupun tulisan, baik aktif maupun pasif melalui keterampilan mendengar,

berbicara, membaca dan menulis. Selain itu, seperti halnya Bahasa Mandarin dan

Bahasa Jeapang, Bahasa Arab memiliki lambang huruf dan cara menuliskannya yang

khas, maka untuk pembelajaran Bahasa Arab peserta didik juga harus mampu

menuliskan bahasa tersebut dengan huruf Arab. Selanjutnya, pembelajarannya Bahasa

Arab adalah pembelajaran yang berbasis tema, artinya pembelajaran melalui tema

yang dipergunakan untuk memahami struktur teks, unsur kebahasaan, unsur budaya

yang terdapat dalam teks.

Pendekatan pembelajaran saintifik dalam Bahasa Arab dapat dilakukan sebagai

berikut;

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 6

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

6

1. Kegiatan mengamati dilakukan dengan memaksimalkan panca indra dengan cara

melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Pengamatan

dilakukan terhadap materi yang berbentuk fakta, yaitu fenomena atau peristiwa

dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau fakta langsung yang bisa

disentuh, dilihat, dan sebagainya.

Contoh:

a. Peserta didik mengamati gambar/video Cara orang Arab mengenalkan diri dan

mengenalkan orang lain, atau

b. Cara menyapa seseorang yang belum dikenal, atau

c. Huruf, atau kata, atau kalimat perkenalan/sapaan dalam Bahasa Arab dan

ditulis dalam huruf Arab.

2. Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip dan

prosedur melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas.

Contoh:

a. Peserta didik mendiskusikan kapan, dengan siapa, apa yang mereka katakan

saat mereka melakukan salaman yang ada pada gambar/video yang

ditampilkan.

b. Bagaimana cara menuliskan huruf, kata, atau kalimat dalam bahasa Arab

dengan menggunakan huruf Arab

3. Mencoba

a. Peserta didik mencoba memperkenalkan diri dalam Bahasa Arab, mulai

dengan mengulang kalimat, melengkapi percakapan yang rumpang, sampai

memperkenalkan diri dengan beberapa teman di kelas.

b. Peserta didik mencoba menulis huruf, atau kata, atau kalimat dalam bahasa

Arab dengan menggunakan huruf Arab.

4. Mengasosiasi

a. Peserta didik membandingkan memperkenalkan diri dalam bahasa dan budaya

Indonesia dengan bahasa dan budaya Arab, dan menarik kesimpulan

persamaan dan perbedaannya.

b. Peserta didik membandingkan huruf, atau kata dalam bahasa Arab dan

pelafalannya, serta menuliskannya dengan huruf Latin.

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 7

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

7

5. Mengomunikasikan

Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi yang membandingkan antara

bahasa dan budaya Arab dengan bahasa dan budaya Indonesia dalam Bahasa

Arab secara lisan atau tulisan menggunakan huruf Arab.

C. Model Pembelajaran dalam Bahasa Arab

Model-model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Arab

sehingga dapat membangkitkan kreativitas dan keingintahuan peserta didik, antara lain

Discovery Based Learning, Project Based Learning, dan Problem Based

Learning.

1. Discovery Learning

Discovery learning adalah teori belajar yang menempatkan peserta didik sebagai

pembelajar aktif dalam membangun pengetahuan yang diharapkan. Langkah-

langkah operasionalnya adalah sebagai berikut.

a. Menciptakan stimulus

Kegiatan penciptaan stimulus (rangsangan) dilakukan pada saat peserta didik

melakukan aktivitas mengamati fakta atau fenomena dengan cara melihat,

mendengar, membaca, atau menyimak. Fakta yang disediakan dimulai dari

yang sederhana hingga kompleks atau fenomena yang menimbulkan

kontroversi.

Selain itu, pendidik dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan

pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang

mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini

berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat membantu

peserta didik dalam mengeksplorasi bahan. Ketika memberikan stimulus, guru

dapat menggunakan teknik bertanya, dengan cara mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang dapat mengarahkan peserta didik pada kondisi internal yang

mendorong eksplorasi.

b. Menyiapkan pernyataan masalah

Tahap kedua, guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengidentifikasi masalah-masalah yang relevan dengan bahan pelajaran.

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 8

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

8

Kemudian peserta memilih salah satu masalah dan dirumuskan dalam bentuk

pernyataan singkat.

c. Mengumpulkan data/mencoba

Tahap ketiga, ketika eksplorasi berlangsung, peserta didik mengumpulkan

informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau

tidaknya pernyataan masalah tersebut. Pembuktian ini dapat dilakukan antara

lain dengan cara mengumpulkan (collecting) berbagai informasi yang relevan,

membaca literatur, mengamati objek, atau melakukan uji coba. Dengan

demikian, peserta didik secara aktif menemukan pengetahuan baru yang

berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi.

d. Mengolah Data

Tahap keempat, peserta didik melakukan pengolahan data dan informasi yang

telah diperoleh baik melalui wawancara, observasi, dan metode lainnya, lalu

ditafsirkan. Semua informasi yang telah dikumpulkan, semuanya diolah, diacak,

dan diklasifikasikan.

e. Memverifikasi data

Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk

membuktikan benar atau tidaknya jawaban atas pernyataan masalah. Verifikasi

bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif.

Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada,

pernyataan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah

terbukti atau tidak.

f. Menarik kesimpulan

Tahap generalisasi atau menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah

kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua

kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.

Berdasarkan hasil verifikasi, dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari

generalisasi. Setelah menarik kesimpulan, peserta didik harus memperhatikan

proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan materi pelajaran

atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari

pengalaman seseorang, serta pentingnya proses pengaturan dan generalisasi

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 9

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

9

dari pengalaman-pengalaman itu.

Pemilihan model discovery learning memerlukan persyaratan pendukung untuk

mereduksi kelemahan yang sering ditemukan, antara lain:

a. secara klasikal, peserta didik memiliki pengetahuan awal yang lebih baik pada

keterampilan berbicara dan menulis. Bagi peserta didik yang kurang terampil, akan

mengalami kesulitan dalam mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep,

yang tertulis atau lisan sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustrasi;

b. jumlah peserta didik tidak terlalu banyak, untuk memudahkan dalam membantu

mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya;

c. pemilihan materi dengan kompetensi dominan pada pemahaman;

d. perlu fasilitas memadai seperti sumber, media, dan peralatan pembelajaran.

Manfaat pemilihan model discovery learning antara lain:

a. membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-

keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam

proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya;

b. menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer pengetahuan karena

pemerolehannya bersifat pribadi;

c. menimbulkan rasa senang pada peserta didik karena tumbuhnya rasa penyelidikan

dan berhasil;

d. memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai dengan

dengan keecepatannya sendiri;

e. menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya dengan melibatkan

akal dan motivasinya;

f. membantu peserta didik memperkuat konsep dirinya karena memperoleh

kepercayaan diri bekerjasama dengan yang lainnya;

g. membantu peserta didik menghilangkan keraguan karena mengarah pada

kebenaran yang final yang dialami dalam keterlitbatan kegiatannya;

h. mendorong peserta didik berpikir secara intuitif, inisiatif, dalam merumuskan

hipotesis;

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 10

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

10

i. dapat mengembangkan bakat, motivasi, dan keingintahuan;

j. kemungkinan peserta didik belajar dengan memanfaatkan belajar dari berbagai

jenis sumber belajar.

2. Project Based Learning

Pembelajaran berbasis proyek (PBL) merupakan metode belajar yang

menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam

beraktivitas secara nyata. Langkah-langkah operasionalnya adalah sebagai berikut:

a. Menentukan pertanyaan mendasar.

Pada tahapan ini, guru memberikan pertanyaan yang dapat memberi

penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas dengan cara

mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan

sebuah investigasi mendalam. Guru diharapkan dapat mengangkat topik yang

relevan untuk peserta didik sesuai dengan tuntutan kompetensi. Penyiapan

pertanyaan dapat dilakukan diawal semester agar dapat merancang kegiatan

selanjutnya.

b. Mendesain perencanaan proyek

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dan peserta didik.

Dengan demikian, peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” proyek

tersebut. Perencanaan terdiri dari aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat

mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, pengintegrasian berbagai

subjek yang mungkin, dan alat dan bahan yang dapat diakses untuk

membantu penyelesaian proyek.

c. Menyusun Jadwal

Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam

menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:

1. membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,

2. membuat deadline penyelesaian proyek,

3. membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 11

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

11

4. membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak

berhubungan dengan proyek, dan

5. meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang

pemilihan suatu cara.

d. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek

Pendidik bertanggungjawab untuk memonitor aktivitas peserta didik selama

menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta

didik pada setiap proses. Dengan kata lain, pemdidik berperan sebagai mentor

pada saat peserta didik beraktivitas. Rubrik dapat digunakan untuk

mempermudah proses monitoring dan merekam keseluruhan aktivitas peserta

didik.

e. Menguji hasil

Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian

kompetensi dasar, serta mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik,

memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta

didik dan membantu pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran

berikutnya.

f. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman

Pada akhir pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap

aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik

secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk

mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.

guru dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki

kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya diperoleh suatu

temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada

tahap awal pembelajaran.

Pemilihan model Project Based Learning memerlukan dukungan persyaratan untuk

mereduksi kendala yang sering terjadi, antara lain:

a. peserta didik terbiasa dengan aktivitas pemecahan masalah sehingga proyek

tidak memakan waktu terlalu lama;

b. dukungan sarana dan perasarana memadai termasuk perlatan belajar di

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 12

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

12

laboratorium;

c. pengaturan waktu dan jadwal kegiatan yang terkontrol;

d. perlunya kejelasan tugas dan hasil yang diharapkan dari kegiatan proyek.

Manfaat pemilihan model pembelajaran Project Based Learning, antara lain:

a. meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar;.

b. mendorong kemampuan peserta didik melakukan pekerjaan penting;

c. mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dan

berpikir kritis;

d. mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan

sumber daya;

e. memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik

dalam mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu serta sumber-

sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas;

f. melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan

menunjukkan pengetahuan yang dimiliki dan kemudian

mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

g. membuat suasana belajar menyenangkan sehingga peserta didik maupun

guru menikmati proses pembelajaran.

D. Langkah-Langkah Pemilihan Model Pembelajaran

Pemilihan model-model pembelajaran di atas sebagai pelaksanaan pendekatan

saintifik pembelajaran memerlukan analisis yang cermat sesuai dengan karakteristik

kompetensi dan kegiatan pembelajaran dalam silabus. Pemilihan model pembelajaran

mempertimbangkan hal-hal berikut.

1. Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut kategori pengetahuan

faktual, konseptual, dan prosedural. Untuk pengetahuan faktual dan konsepetual,

guru dapat memilih Discovery Learning, sedangkan untuk pengetahuan

prosedural Project Based Learning dan Problem Based Learning.

2. Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan kompetensi dasar dari KI-

4. Untuk keterampilan abstrak, guru dapat memilih Discovery Learning dan

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 13

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

13

Problem Based Learning, sedangkan untuk keterampilan konkrit menggunakan

Project Based Learning.

3. Karakteristik sikap yang dikembangkan, baik sikap religious (KI-1) maupun sikap

sosial (KI-2)

Berikut contoh matrik pemilihan model yang dapat digunakan sesuai dengan dimensi

pengetahuan dan keterampilan.

Dimensi Pengetahuan

Dimensi Keterampilan

Abstrak Kongkrit

Faktual Discovery Learning Discovery Learning

Konseptual Discovery Learning Discovery Learning

Prosedural Discovery Learning

Problem Based Learning

Discovery Learning

Problem Based Learning

Metakognitif

Discovery Learning

Project Based Learning

Problem Based Learning

Discovery Learning

Project Based Learning

Problem Based Learning

E. Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada struktur kurikulum

2013, oleh sebab itu penilaian hasil belajar Bahasa Arab harus dikembangkan sesuai

dengan konsep penilaian Kurikulum 2013, yaitu penilaian autentik yang mencakup

domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dicapai peserta didik secara

terpadu.

Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific

approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Penilaian

autentik mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam

rangka mengamati/mengobservasi, menanya, mencoba, menalar, membangun jejaring

atau mengomunikasikan. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas

kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan

kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Penilaian autentik dalam pembelajaran Bahasa Arab dapat dilakukan sebagai berikut;

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 14

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

14

1. Penilaian Kompetensi Sikap

Pengumpulan informasi terkait sikap peserta didik pada pembelajaran Bahasa

Arab dilakukan dengan teknik observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan

jurnal, disesuaikan dengan karakteristik KD pada KI-1 dan KI-2. Penilaian sikap

dilaksanakan pada saat kegiatan belajar berlangsung, dimulai dari proses

mengamati, menanya, mengeksplor data, mengasosiasi, sampai

mengkomunikasikan hasil pembelajarannya berkaitan pelafalan lambang huruf

Arab dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Penilaian ini digunakan untuk

mengukur pencapaian Kompetensi Inti 1 dan 2, dengan Kompetensi Dasar 1.1,

2.1, 2.2, 2.3, dan 2.4.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Pengumpulan informasi terkait pencapaian pengetahuan peserta didik dilakukan

melalui tes dengan teknik tes tertulis dan pemberian tugas. Pengetahuan Bahasa

Arab terakumulasi pada Kompetensi Inti 3, dengan Kompetensi Dasar 3.1, 3,2,

3.3, dan 3.4.

Pengetahuan Bahasa Arab terdiri dari kosa kata, struktur kalimat (unsur

kebahasaan), ungkapan –ungkapan yang mempresentasikan budaya setempat

(unsur budaya). Kosa kata dikembangkan dari mulai cara melafalkan dan menulis

karena terdapat perbedaan antara pelafalan dan penulisan, selanjutnya digabung

menjadi kalimat dengan tata Bahasa Arab. Kosa kata, struktur bahasa (unsur

kebahasaan) dipelajari dalam satu kesatuan utuh berbentuk wacana lisan dan

tulisan yang diikat oleh tema yang berbeda pada setiap semester. Tema yang

dipelajari dimulai dari Identitas Diri, Kehidupan Sekolah, Kehidupan Keluarga,

Kehidupan Sehari-hari, Kegiatan Waktu Senggang dan Wisata.

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Pengumpulan informasi terkait keterampilan Bahasa Arab dalam bentuk

penyusunan teks lisan dan tulisan sederhana diukur dengan teknik tes praktik,

melalui unjuk kerja, unjuk karya (produk), yang ditulis menggunakan huruf Arab

dan penilaian terhadap pelafalannya. Penilaian ini digunakan untuk mengukur

pencapaian Kompetensi Inti 4, yang terdiri dari KD 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4.

Instrumen penilaiannya dilengkapi dengan rubrik, seperti contoh berikut ini:

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 15

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

15

Contoh: Rubrik penyusunan teks lisan.

Penilaian penyusunan teks lisan terdiri dari empat kriteria, yaitu pelafalan, tata

bahasa, kosa kata, pemahaman. Rentang skor dari masing-masing kriteria adalah:

Rubrik Pelapalan

Skor Kriteria

5 Jika pelafalan sangat baik mendekati penutur asli

4 jika pelafalan dapat dipahami walaupun dengan aksen yang berbeda

3 jika kesulitan pelafalan namun tidak menyebabkan salah pemahaman

2 jika sangat sulit dipahami yang disebabkan pelafalan dan bahkan harus sering diulang

1 jika kesulitan pelafalan yang sangat parah sehingga tidak dapat dipahami.

Rubrik Tata bahasa

Skor Kriteria

5 jika tidak ditemukan kesalahan tata bahasa

4 jika ditemukan kesalahan struktur tetapi tidak merubah pemahaman

3 jika seringkali ditemukan kesalahan struktur yang mengakibatkan perbedaan makna

2 jika ditemukan kesulitan struktur sehingga mengambil kembali contoh dasar

1 jika kesulitan pelafalan yang sangat parah sehingga tidak dapat dipahami.

Rubrik Kosa kata

Skor Kriteria

5 jika penggunaan kosa kata dan ungkapan mirip dengan penutur asli

4 jika dapat menggunakan kosa kata dengan leluasa tetapi masih ditemukan kata yang kurang tepat sehingga mengakibatkan ketidaksesuaian kosa kata

3 jika komunikasi menjadi terbatas karena adanya ketidakcocokan kosa

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 16

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

16

Skor Kriteria

kata

2 jika sering terlihat ragu-ragu karena masalah linguistik

1 jika berbicara secara terbata-bata dan terpenggal sehingga tidak dapat dipahami.

Rubrik Pemahaman

Skor Kriteria

5 jika dapat dipahami secara jelas

4 jika dapat dipahami dalam situasi normal walaupun terkadang harus diulang

3 jika dapat memahami percakapan apabila diucapkan secara jelas dan lambat

2 jika hanya dapat memahami percakapan yang diulang-ulang

1 jika tidak dapat memahami percakapan sangat sederhana.

Contoh kriteria penilaian komptensi keterampilan Berbicara dalam Bahasa Arab

dapat dilihat pada table 1 berikut;

Tabel 1 : contoh Kompetensi Keterampilan Berbicara dalam Bahasa Arab

Kriteria Skor Penilai

an 5 4 3 2 1

Pelafalan

Pelafalan

sangat baik mendekati

penutur asli

Pelafalan da

pat dipahami walaupun

dengan aksen yang berbeda

Pelafalan

cukup baik, namun ter

kadang ada yang

menyebabkan salah

pendengar

an

Banyak

pelafalan yang

kurang baik

sehingga sulit untuk

di pahami

dan harus diulang-

ulang

Pelafalan

yang sangat

buruk sehingga

tidak dapat dipahami

Skor

maksimal 5

Tata bahasa

Penggunaan tata bahasa

yang baik

Ada bebera pa kesalahan tata

bahasa namun tidak

mengubah

Cukup sering

terjadi kesalahan

tata

Tata bahasa

yang sulit dipahami

sehingga

Kesalahan tata

bahasa yang

sangat

Skor maksim

al 5

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 17

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

17

Kriteria Skor Penilai

an 5 4 3 2 1

makna bahasa yang me

nyebabkan

perubahan makna

harus me-niru yang

sangat

dasar

parah sehingga

tidak dapat

dipahami apa yang

diutarakan

Kosa Kata

Mengguna-

kan kosa

kata dan ungkap an

yang sa ngat baik se perti

penutur asli

Mengguna-

kan kosa kata

yang kadang-kadang ku-

rang tepat te-tapi tidak me

rubah makna

Percakapan

sedikit ter-

hambat ka-rena keti

dak sesuai an pilihan

kata

Meng

gunakan

kosa kata yang ter

batas se-hingga sulit

dipahami

Meng

gunakan

kosa kata yang

sangat terbatas

sehingga

percakap an tidak

dapat dipahami

Skor

maksim

al 5

Kelancaran

Berbicara

sangat lancar

seperti penutur asli

Berbicara

cukup lancer

Berbicara

sedikit lan-car karena

ada sedikit kesulitan

linguistic

Berbicara

ragu-ragu dan terka

dang terhen ti

karena

kesulitan linguistic

Berbicara

terbata-bata dan

terpu tusputus

sehingga

tidak dapat dipahami

Skor

maksimal 5

Pemahaman

Percakapan dapat

mudah

dipahami tan pa ada kesu-

litan berarti

Percakapan dapat dipa-

hami dalam

kondisi normal wapaupn

masih ada yang perlu

diulang

Percakapan sebagian

be sar

dapat di pahami

apa bila disampaika

n dengan

jelas dan lambat

Percakapan dapat

dipahami

hanya dalam

kondisi disampaika

n secara

sangat perlahan

dan sering kali diulang

Percakapan sama

sekali tidak

dapat dipahami

walaupun secara

lambat

Skor maksim

al 5

Nilai akhir = Jumlah Perolehan Skor x 100

Jumlah skor maksimal

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 18

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

18

Contoh kriteria Penilaian Kompetensi Keterampilan Menulis dalam Bahasa Arab

tampak pada table 2 berikut;

Kriteria Skor 1 Skor 2 skor 3

Sesuai dengan perintah (jumlah kata, jenis teks)

Sesuai jumlah kata tidak sesuai tetapi jenis teks sesuai

Jumlah kata dan jenis teks tidak sesuai

Sosiolinguistik (vous/tu)

Sosiolinguistik yang tepat

Sosiolinguistik terkadang tidak tepat

Tidak mampu membedakan penggunaan tu/vous

Kemampuan menginformasikan

Menginformasikan dengan jelas

Menginformasikan dengan cukup jelas

Tidak dapat menginformasikan dengan baik

Orthographie Ejaan dan penulisan tepat

Masih ditemukan ejaan atau penulisan yang kurang tepat

Banyak ditemukan ejaan/penulisan yang salah

Tata bahasa Mampu menggunakan tata bahasa sederhana dengan baik

Masih ditemukan kesalahan tata bahasa (konjugasi)

Konjugasi dan tata bahasa yang tidak tepat

Koherensi Mampu menggabungkan kalimat dengan kata et, mais, alors, et puis.

Masih ditemukan kesalahan dalam menggabungkan kalimat

Belum mampu menggabungkan kalimat dengan baik

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

19

BAB III

ANALISIS KOMPETENSI

A. Kompetensi

Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang

dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar.

Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran

adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan

diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang

diperlukan.

Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata

pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama

pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu.

Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan

kompetensi dasar.

Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai

berikut.

Tabel 3: Kompetensi Inti kelas X

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 20

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

20

Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke lima

yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk kelas XII.

Rumusan kompetensi yang relevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut;

Tabel 4: Kompetensi Inti Kelsa XI dan XII

Kompetensi Deskripsi Kompetensi

Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

B. Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku (buku guru

dan buku siswa);

Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku secara umum dapat

digambarkan dengan bagan 1 sebagai berikut;

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 21

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

21

Penjelasan Bagan 1;

1. Kegiatan diawali dengan analisis keterkaitan antar KI dan KD sebagai berikut;

a. KI-3 dan KI-4 merupakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang

harus dicapai oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran (though

curriculum) yang akan memberikan pengalaman belajar secara langsung

(direct teaching) kepada peserta didik.

b. KI-1 dan KI-2 merupakan kompetensi sikap religious dan sikap social yang

harus dicapai peserta didik sebagai dampak pengiring (nurturant effects) yang

merupakan pengalaman belajar tidak langsung (indirect teaching)

c. Keempat kompetensi tersebut harus merupakan hasil pembelajaran secara

utuh atau teerpadu.

Untuk selanjutnya kompetensi dasar (KD) dikembangkan menjadi indicator

pencapaian kompetensi (IPK).

Contoh hasil pengembangan IPK;

KD Materi Pokok IPK Pengetahuan

3.1 Memahami cara menyapa, berpamitan,

mengucapkan terima kasih, meminta maaf, meminta izin, instruksi dan

memperkenalkan diri serta cara meresponnya terkait topik identitas diri

dan kehidupan sekolah

Ucapan salam dan identitas diri

السالم عليك

+ صباح الخيز

صباح النور

+ كيف حالك ؟

أنا بخيز

3.1.1 Mencocokkan ujaran-ujaran (kata,frasa dan kalimat) yang didengar

3.1.2

Melengkapi kata, frasa, atau kalimat dengan huruf atau kata yang didengar

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 22

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

22

KD Materi Pokok IPK Pengetahuan

dengan memperhatikan unsur kebahasaan, struktur teks dan unsur budaya yang

sesuai kontek penggunaannya.

+ هن أنت ؟

أنا تلويذ

+ ها اسوك ؟

اسوى إبزاهين

Mengenalkan diri sendiri, seperti

اسوى

أنا خالد باكستانً

atau

أنا ابزاهين

أنا تلويذ

أنا فى الوزحلة أألولى

هن هدرسة العالية الحكوهية

جاكزتا 65

3.1.3

Menanya-kan, ujaran tentang informasi umum, kapan, dengan siapa melakukan persalaman secara selektif, dan rinci

Dst……

2. Aloksi waktu/Alat/Bahan/Media

a. Alokasi waktu diambil jumlah yang sesuai dengan silabus

b. Sumber/Alat/media; jika hasil kajian analisis memiliki perbedaan dengan yang

tercangtum di salabus, maka dilakukn peneyesuain dengn hasil kajian (sesuai

karakteristik materi pemeblajaran)

3. Pengembangan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD-3. Guru dapat

mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercntum di silabus sesuai

dengan karakteristik peserta didik. Pengembangan materi pembelajaran merujuk

pada materi pokok dalam silabus dan buku.

Hasil pengembangan materi pembelajaran harus mencakup pengetahuan factual,

konseptual, dan procedural (untuk kelas X), serta pengetahuan metakognitif

(untuk kelas XI dan XII).

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 23

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

23

Pengetahuan factual adalah pemngatahuan tentang kejadian atau peristiwa yang

dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati.

Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan antara lai dengan;

1) Mengenalkan diri sendiri menggunakan Bahasa Arab

2) Percakapan perkenalan diri dalam Bahasa Arab.

3) Video perkenalan diri.

Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan tentang ide yang

mempersatukan fakta-fakta yang saling berhubungan. Sebagai contoh peserta

didik mengenal dan memahami lambang huruf Arab dan cara menuliskannya, baik

huruf maupun kata, atau kalimat.

Pengetahuan procedural merupakan sederetan langkah yang bertahap dan

sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari

kompetensi pada aspek keterampilan.

Contoh:

Peserta didik memahami cara menulis dan dapat menggabungkan huruf Arab

menjadi kalimat, misal untuk huruf ي pada awal atau akhir kata.

Selain itu, guru juga harus dapat mengembangkan materi yang kontekstual, baik

materi yang sudah tercantum dalam buku maupun pengembangan dengan

menggunakan sumber lain. Materi yang kontekstual dapat mengintegrasikan

muatan local yang mencakup keunggulan lingkungan setempat atau materi

kekinian yang sedang menjadi pembicaraan.

Selanjutnya guru harus mencari materi dari buku atau mengembangkannya dari

sumber lain yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan. Dari materi

tersebut dibuat suatu kegiatan yang berisi nilai-nilai kepramukaan untuk

diserahkan dan dilaksanakan kepada dan oleh Pembina Pramuka pada saat

kegaiatan kepramukaan yang terjadwal.

Contoh aktualisasi Bahasa Arab dalam kegiatan kepramukaan;

Membuat kaligrafi. Kegiatan ini akan melatih antara lain kreatifitas, kecerdasan dan

keterampilan berfikir, serta meningkatkan pemahaman terhadap agama Islam.

Selain itu juga materi dikembangkan agar siswa memiliki Lower Order Thinking

Skills (LOTS) dan Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 24

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

24

Contoh LOTS; Menulis kosa kata dalam huruf Arab

Contoh HOTS: Membuat kaligrafi tentang ungkapan dalam bahasa Arab.

4. Pengembangan kegiatan pembelajaran. Guru dapat mengembangkan kegiatan

pembelajaran yang sudah tercntum di silabus sesuai dengan hasil kajian terhadap

materi pembelajaran dikaitkan dengan hasil kajian terhadap KI-2 dan KI-2.

Kegiatan pembelajaran terdiri atas;

a. Kegiatan pendahuluan yang mencakup antara lain orientasi atau penyiapan

peserta didik dalam menghadapi pembelajaran, pemberian motivasi, dan

pembahasan pengetahuan prasyarat.

b. Kegiatan inti kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan

mengomunikasikan.

1) Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan

panca indra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh,

atau menyimak.

Contoh:

Peserta didik mengamati gambar/video sikap tubuh orang-orang

yang bersalaman atau menyimak percakapan memperkenalkan diri

dalam Bahasa Arab.

Peserta didik mengamati penulisan kata ucapan salam dalam huruf

Arab, misalnya السالم عليك

2) Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep,

prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas.

Contoh:

Peserta didik mendiskusikan kapan, dengan siapa, apa yang mereka

katakan saat mereka melakukan salaman yang ada pada

gambar/video yang ditampilkan.

Peserta didik mendiskusikan cara menuliskan dan melafalkan kata

pada saat melakukan salaman dalam huruf Arab.

3) Mencoba

Peserta didik mencoba memperkenalkan diri dalam bahasa Indonesia,

mulai dengan mengulang kalimat, melengkapi percakapan yang

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA 25

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

25

rumpang, sampai memperkenalkan diri dengan beberapa teman di

kelas.

Peserta didik mencoba membuat kalimat salam dan menulisknnya

dalam huruf Arab

4) Mengasosiasi

Peserta didik membandingkan memperkenalkan diri dalam bahasa dan

budaya Indonesia dengan bahasa dan budaya Arab, dan menarik

kesimpulan persamaan dan perbedaannya.

5) Mengomunikasikan

Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi yang membandingkan

antara bahasa dan budaya Arab dengan Indonesia, secara lisan dan

tulisan dengan menggunakan huruf Arab.

Kelima kegiatan tersebut di atas, tidak harus terjadi dalam satu kali

pertemuan, tetapi setiap pertemuan fokus kepada kegiatan mana yang akan

dilakukan disesuaikan dengan karakteristik materi atau IPK.

Contoh;

Jika dalam satu RPP terdapat 3 (tiga) kali pertemuan, maka dapat

direncanakan sebagai berikut;

pertemuan pertama fokus kepada kegiatan mengamati dan menanya,

pertemuan kedua fokus kepada menanya, mengumpulkan informasi, dan

mengasosiasi

pertemuan ketiga fokus kepada kegiatan mengomunikasikan.

c. Kegiatan penutup berisi antara lain kegiatan menyusun kesimpulan,

merefleksi, atau membahas pembelajaran yang akan datang.

5. Mengembangkan rencana penilaian yang mencakup penilaian kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Catatan:

Agar lebih jelas bagaimana merancang dan menyusun, serta melaksanakan

penilaian, lihat naskah Model Penilaian di SMA).

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

26

BAB IV

PENUTUP

Efektifitas pembelajaran merupakan indikator keberhasilan belajar, artinya semakin kegiatan

pembelajaran, maka hasil belajar semakin berkualitas dan sebaliknya, semakin tidak efektif

kegiatan pembelajaran, maka berdampak hasil belajar yang tidak optimal.

Kurikulum 2013 mengembangkan proses pembelajaran yang mencakup KI-1, KI-2, KI-3, dan

KI-4 dengan dua modus proses pembelajaran, yaitu proses pembelajaran langsung dan

proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses

pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan

keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang

dalam silabus dan RPP berupa kegiatan pembelajaran dan langkah-lamgkah pembelajaran.

Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan pendekatan

saintifik yaitu melalui mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau

menganalisis, serta mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya.

Guru mengembangkan materi pembelajaran, alternative kegiatan pembelajaran, dan

penilaian yang diperlukan berdasarkan kajian terhadap silabus dan buku (buku guru dan

buku siswa). Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama

proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran

tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Baik pembelajaran

langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak

terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD

yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4 berupa kompetensi pengetahuan dan kompetensi

keterampilan. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses

pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2 yang

merupakan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.

Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang

mengacu pada Silabus dan buku.

Naskah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2013 di SMA

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

27

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. Longman.

Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press. Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty.

Educational Policy, 12, 525-541. http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and

Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press. Kemendikbud (2013). Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP

No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara). Jakarta.

Kemendikbud (2013). Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi

Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta Kemendikbud (2013). Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan

Dasar dan Menengah. Jakarta Kemendikbud (2013). Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan

Dasar dan Menengah. Jakarta Kemendikbud (2014). Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian

Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta Kemendikbud (2013). Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan

Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta Kemendikbud (2013). Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.

Jakarta UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003

No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301). Jakarta Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief

Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of Western Australia.