bahan teori pelaziman operan

Upload: amos-noz

Post on 06-Jul-2015

309 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TEORI PELAZIMAN OPERAN

http://okeeducation.blogspot.com/2008/09/teori-pembelajaran-behaviorisme.html

Teori Pembelajaran BehaviorismeDiposting oleh Didik Apriyanto | 12:58 AM | Materi Kuliah | 1 komentar

adalah perubahan I. Ivan Pavlov

tingkah

laku

setelah

terjadi

proses

belajar

dalam

diri

siswa

(1) Pengertian Teori Pelaziman Klasik Pavlov;

(a) Generalisasi : Rangsangan yg sama hasilkan tindak balas yg sama. Cth: Ali risau setiap kali diadakan ujian kimia. Ia juga risau dengan ujian biologi kerana dua matapel tersebut ada kaitan dgn yg lain. Oleh itu kerisauan kimia telah digeneralisasikan dgn biologi..

(b) Diskriminasi ; Tindakan individu terhadap suatu rangsangan tertentu shj. Cth Jika Ali ambil ujian Sejarah ia tak risau nak ambil ujian Bahasa Inggeris kerana ia tiada kaiatan dengan yg lain. (c) Penghapusan; Rangsangan terlazim tidak disertai dgn rangsangan tidak terlazim. Cth Bunyi loceng biasanya rehat, tapi kita larang murid buat demikian, akibatnya bunyi loceng- murid tak kata itu tandanya rehat

(2) Kerangka berfikir teori : Setiap Rangsangan akan menimbulkan gerak balas. (anjing/air liur). II. John Watson (1878 - 1958)

John Broades Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9 Januari 1878 dan wafat di New York City pada tanggal 25 September 1958. Ia mempelajari ilmu filsafat di University of Chicago dan memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1903 dengan disertasi berjudul "Animal Education". Watson dikenal sebagai ilmuwan yang banyak melakukan penyelidikan tentang psikologi binatang. Pada tahun 1908 ia menjadi profesor dalam psikologi eksperimenal dan psikologi komparatif di John Hopkins University di Baltimore dan sekaligus menjadi direktur laboratorium psikologi di universitas tersebut. Antara tahun 1920-1945 ia meninggalkan universitas dan bekerja dalam bidang psikologi konsumen.

John Watson dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme di Amerika Serikat. Karyanya yang paling dikenal adalah "Psychology as the Behaviourist view it" (1913). Menurut Watson dalam beberapa karyanya, psikologi haruslah menjadi ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia tidak mengakui adanya kesadaran yang hanya diteliti melalui metode introspeksi. Watson juga berpendapat bahwa psikologi harus dipelajari seperti orang mempelajari ilmu pasti atau ilmu alam. Oleh karena itu, psikologi harus dibatasi dengan ketat pada penyelidikan-penyelidikan tentang tingkahlaku yang nyata saja. Meskipun banyak kritik terhadap pendapat Watson, namun harus diakui bahwa peran Watson tetap dianggap penting, karena melalui dia berkembang metode-metode obyektif dalam psikologi. Peran Watson dalam bidang pendidikan juga cukup penting. Ia menekankan pentingnya pendidikan dalam perkembangan tingkahlaku. Ia percaya bahwa dengan memberikan kondisioning tertentu dalam proses pendidikan, maka akan dapat membuat seorang anak mempunyai sifat-sifat tertentu. Ia bahkan memberikan ucapan yang sangat ekstrim untuk mendukung pendapatnya tersebut, dengan mengatakan: "Berikan kepada saya sepuluh orang anak, maka saya akan jadikan ke sepuluh anak itu sesuai dengan kehendak saya".

Teori Pelaziman Klasik Watson;

Bukti emosi manusia boleh dilazimkan dengan pelaziman klasik (Albert dan Tikus Putih) Oleh itu, guru perlu pilih rangsangan yg menyeronokkan utk bina pembelajaran.

III.Edward Lee Thorndike

Teori Pelaziman Operan Thorndike (Cuba Jaya)

(a) Hukum kesediaan: Persediaan individu utk belajar dari segi psikomotor, afektif dan kognitif.

(b) Hukum Latihan: Latihan diulang2 utk tingkat kemahiran.

(c) Hukum Kesan: Kesan yg menyeronokkan akan tingkatkan hubungan rangsangan dan gerak balas. Kerangka berfikir teori : dengan menganut Cuba Jaya (ganjaran/dendaan) IV.Burrhus F. Skinner (1904 - 1990)

Burrhus Frederic Skinner dilahirkan di sebuah kota kecil bernama Susquehanna, Pennsylvania, pada tahun 1904 dan wafat pada tahun 1990 setelah terserang penyakit leukemia. Skinner dibesarkan dalam

keluarga sederhana, penuh disiplin dan pekerja keras. Ayahnya adalah seorang jaksa dan ibunya seorang ibu rumah tangga.

Skinner mendapat gelar Bachelor di Inggris dan berharap bahwa dirinya dapat menjadi penulis. Semasa bersekolah memang ia sudah menulis untuk sekolahnya, tetapi ia menempatkan dirinya sebagai outsider (orang luar), menjadi atheist, dan sering mengkritik sekolahnya dan agama yang menjadi panutan sekolah tersebut. Setelah lulus dari sekolah tersebut, ia pindah ke Greenwich Village di New York City dan masih berharap untuk dapat menjadi penulis dan bekerja di sebuah surat kabar. Pada tahun 1931, Sk inner menyelesaikan sekolahnya dan memperoleh gelar sarjana psikologi dari Harvard University. Setahun kemudian ia juga memperoleh gelar doktor (Ph.D) untuk bidang yang sama. Pada tahun 1945, ia menjadi ketua fakultas psikologi di Indiana University dan tiga tahun kemudian ia pindah ke Harvard dan mengajar di sana sepanjang karirnya. Meskipun Skinner tidak pernah benarbenar menjadi penulis di surat kabar seperti yang diimpikannya, ia merupakan salah satu psikolog yang paling banyak menerbitkan buku maupun artikel tentang teori perilaku/tingkahlaku, reinforcement dan teori-teori belajar.

Skinner adalah salah satu psikolog yang tidak sependapat dengan Freud. Menurut Skinner meneliti ketidaksadaran dan motif tersembunyi adalah suatu hal yang percuma karena sesuatu yang bisa diteliti dan diselidiki hanya perilaku yang tampak/terlihat. Oleh karena itu, ia juga tidak menerima konsep tentang self-actualization dari Maslow dengan alasan hal tersebut merupakan suatu ide yang abstrak belaka.

Skinner memfokuskan penelitian tentang perilaku dan menghabiskan karirnya untuk mengembangkan teori tentang Reinforcement. Dia percaya bahwa perkembangan kepribadian seseorang, atau perilaku yang terjadi adalah sebagai akibat dari respond terhadap adanya kejadian eksternal. Dengan kata lain, kita menjadi seperti apa yang kita inginkan karena mendapatkan reward dari apa yang kita inginkan tersebut. Bagi Skinner hal yang paling penting untuk membentuk kepribadian seseorang adalah melalui Reward & Punishment. Pendapat ini tentu saja amat mengabaikan unsur-unsur seperti emosi, pikiran dan kebebasan untuk memilih sehingga Skinner menerima banyak kritik.

(1) Teori Pelaziman Operan Skinner (Peneguhan)

(a) Peneguhan Positif: (pujian, senyuman, hadiah supaya teruskan kebaikan)

(b) Peneguhan negativ (marah, leteran supaya buat kerja)

(c) Dendaan : halang daripada buat semula kesilapan

(i) Dendaan Persembahan: Lari keliling padang, beri kerja tambahan

(ii) Dendaan Penyingkiran: Dilarang menonton tv sebab nak periksa.

(d) Prinsip Premack: Kaitkan aktiviti yg tidak diminati dgn yg diminati (Belajar dulu jika nak main bola)

(e) Pelupusan: Tiada peneguhan dengan sendirinya lupus.

(2) Kerangka berfikir teori :operan conditioning, perilaku dapat dimanipulasi dengan mengelola kondisi reinforcement Teori Pelaziman Operan (ukur ganjaran/dendaan Merpati).

(3) Aplikasi Teori Skinner dalam Bilik Darjah

(1) Beri peneguhan positif pd tindakan yg baik.

(2) Ganjaran harus sesuai dgn kesukaran pembelajaran.

(3) Hati-hati beri peneguhan negatif takut dianggap hukuman.

(4) Latihan berulang perlu utk pengukuhan pembelajaran

(5) Beri keutamaan pada Latihan yg wujudkan pengukuhan.

Edward Tolman:

Tolman berpendapat bahwa melalui perilaku bertujuan, proses belajar bukanlah sesuatu situasi yang dapat diamati semuanya, tetapi proses nyata dari belajar terdiri dari operasi kognitif yang terpusat. Kerangka berfikir teori : teori behaviorisme purposif, yang mencakup segi positif dari konsep behavioristik dan kognitif.

Albert Bandura (1925 - )

Albert Bandura dilahirkan pada tahun 1925 di Alberta, Canada. Dia memperoleh gelar Master di bidang psikologi pada tahun 1951 dan setahun kemudian ia juga meraih gelar doktor (Ph.D). Setahun setelah lulus, ia bekerja di Standford University.

Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial (Social Learning Theory), salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Albert Bandura menjabat sebagai ketua APA pada tahun 1974 dan pernah dianugerahi penghargaan Distinguished Scientist Award pada tahun 1972.

Kekurangan dan kelebihan

Pembelajaran pada siswa yang berpusat pada guru bersifat mekanistik dan hanya berorientasi pada asil yang dapat diamati dan diukur sehingga kejelian dan kepekaan guru pada situasi dan kondisi belajar sangat penting dalam penerapan kondisi behavioristik. Pnerapan teori behavioristik juga mengakibatkan terjadinya pross pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi siswa yi guru sbg sentral bersikap otoriter komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menntukan apa yang harus murid pelajari. Murih dipandang pasif prlu motivasi dari luar dan sangat dipengaruhi oleh penguatan dari guru. Metode ini cocok untuk pemerolehan kemampuan yang membutuhkan praktwek dan pembiasaan yang mengandung unsure-unsur kecepatan, spontanitas, kelenturan, reflek dan daya tahan dsb. Teori Belajar Humanistik

Adalah teori yang menjelaskan bahwa pada hakekatnya setiap diri manusia adalah unik, memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan menentukan perilakunya. Dalam kaitan itu maka setiap diri manusia adalah bebas dan memiliki kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang mencapai aktualisasi diri. Lebih lanjut dinyatakan bahwa kebutuhan manusia adalah bertingkat-tingkat, terdiri dari tingkatan = kebutuhan keamanan,pengakuan dan aktualisasi diri.

1. Carl Rogers (1902 - 1987)

Carl Ransom Rogers dilahirkan di Oak Park, Illinois, pada tahun 1902 dan wafat di LaJolla, California, pada tahun 1987. Semasa mudanya, Rogers tidak memiliki banyak teman sehingga ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca. Dia membaca buku apa saja yang ditemuinya termasuk kamus dan ensiklopedi, meskipun ia sebenarnya sangat menyukai buku-buku petualangan. Ia pernah belajar di bidang agrikultural dan sejarah di University of Wisconsin. Pada tahun 1928 ia memperoleh

gelar Master di bidang psikologi dari Columbia University dan kemudian memperoleh gelar Ph.D di dibidang psikologi klinis pada tahun 1931.

Pada tahun 1931, Rogers bekerja di Child Study Department of the Society for the prevention of Cruelty to Children (bagian studi tentang anak pada perhimpunan pencegahan kekerasan tehadap anak) di Rochester, NY. Pada masa-masa berikutnya ia sibuk membantu anak-anak bermasalah/nakal dengan menggunakan metode-metode psikologi. Pada tahun 1939, ia menerbitkan satu tulisan berjudul "The Clinical Treatment of the Problem Child", yang membuatnya mendapatkan tawaran sebagai profesor pada fakultas psikologi di Ohio State University. Dan pada tahun 1942, Rogers menjabat sebagai ketua dari American Psychological Society.

Carl Rogers adalah seorang psikolog humanistik yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka (antara klien dan terapist) dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Rogers menyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas terapist hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar. Menurut Rogers, teknik-teknik assessment dan pendapat para terapist bukanlah hal yang penting dalam melakukan treatment kepada klien.

Hasil karya Rogers yang paling terkenal dan masih menjadi literatur sampai hari ini adalah metode konseling yang disebut Client-Centered Therapy. Dua buah bukunya yang juga sangat terkenal adalah Client-Centered Therapy(1951) dan On Becoming a Person (1961).

2. Abraham Maslow (1908 - 1970)

Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tahun 1908 dan wafat pada tahun 1970 dalam usia 62 tahun. Maslow dibesarkan dalam keluarga Yahudi dan merupakan anak tertua dari tujuh bersaudara. Masa muda Maslow berjalan dengan tidak menyenangkan karena hubungannya yang buruk dengan kedua orangtuanya. Semasa kanak-kanak dan remaja Maslow merasa bahwa dirinya amat menderita dengan perlakuan orangtuanya, terutama ibunya.

Keluarga Maslow amat berharap bahwa ia dapat meraih sukses melalui dunia pendidikan. Untuk menyenangkan kemauan ayahnya, Maslow sempat belajar di bidang Hukum tetapi kemudian tidak dilanjutkannya. Ia akhirnya mengambil bidang studi psikologi di University of Wisconsin, dimana ia memperoleh gelar Bachelor tahun 1930, Master tahun 1931, dan Ph.D pada tahun 1934. Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Menurut Maslow, manusia

termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri).

Kekurangan dan Kelebihan

Teori ini cocok untuk di terapkan pada materi- materi yang bersifat pembentukan kepribadian,hati nurani,perubahan sikap dan analisis terhadap fenomena social. Indikator keberhasilan dari teori ini adalah siswa senang, bergairah, berinisiatif dalam belajar,dan terjadi perubahan pola pikir siswa,perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Ciri-ciri guru yang baik dan kurang baik menurut Humanistik Guru yang baik menurut teori ini adalah : Guru yang memiliki rasa humor, adil, menarik, lebih demokratis, mampu berhubungan dengan siswa dengan mudah dan wajar.Ruang kelads lebih terbuka dan mampu menyesuaikan pada perubahan. Sedangkan guru yang tidak efektif adalah guru yang memiliki rasa humor yang rendah ,mudah menjadi tidak sabar ,suka melukai perasaan siswaa dengan komentsr ysng menyakitkan,bertindak agak otoriter, dan kurang peka terhadap perubahan yang ada.

Teori Burrhus F.Skinner Burrhus F. Skinner telah membuat suatu teori berkaitan dengan prinsip-prinsip utama pelaziman operan atau tindak balas terhadap sesuatu perlakuan. Dalam teori ini, makhluk hidup mempunyai pilihan untuk berindak balas atau tidak, berasaskan kepada ganjaran yang disediakan. Teori prinsip-prinsip utama pelaziman operan Skinner terbahagi kepada dua bahagian:

a. peneguhan Dalam bahagian peneguhan ini pula terbahagi kepada 2 bahagian:a.i. Peneguhan positif Dalam peneguhan positif ini, sesuatu mahkluk hidup yang diberikan upah/ ganjaran/ hadiah atau apa sahaja bentuk pengukuhan atas apa sahaja yang dilakukannya akan mengulangi perlakuan atau perbuatan tersebut.

a.ii. Peneguhan negatif Dalam peneguhan negatif pula, sesuatu makhluk hidup akan mengulangi sesuatu perkara yang boleh mengurangi kesakitan, rasa malu dan apa-apa sahaja jenis perlakuan negatif atau yang sewaktu dengannya. Seorang ibu yang waras tidak akan membiarkan

anak kecilnya menangis sepanjang masa. Dia akan sedaya upaya memujuk anaknya supaya berhenti menangis.

b.Denda Denda adalah tindakan yang diberikan untuk mengurang atau menghapuskan sesuatu perilaku. Denda adalah salah satu bentuk rangsangan yang dijangka boleh mengurang atau terus menghapuskan sesuatu perilaku.

http://corpsbribu.blogspot.com/2008/06/teori-belajar-behavioristik.html

CORPS BRIBUCORPS BRIBU Merupakan sebuah perkumpulan semi formal. Anggotanya terdiri dari para jomblowan. TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK 18:37 | Author: CORPS BRIBU TEORI BELAJAR BEHAVIOURISTIK

1. Albert Bandura (1925) A. Teori Albert Bandura sangat terkenal dengan Teori Pembelajaran Sosial ( Social Learning Theory) yaitu sikap, tabiat dan tingkah laku individu itu ditiru dan dipelajari daripada interaksinya dengan masyarakat atau orang lain. Apabila orang itu menganggap suatu sikap atau tabiatnya tidak disukai, maka dia memilih sama dan mau meneruskannya atau justru mengubah sikap dan tabiatnya itu. Individu meneruskan atau mengubah sikap dan tabiatnya karena adanya faktor-faktor pengukuh yang mempengaruhi perilakunya. Menurut teori bandura ada dua jenis faktor pengukuh. Yang pertama adalah faktor di luar diri individu yaitu perkara-perkara yang dialami secara langsung akibat perlakuannya seperti pujian atau kutukan yang dialaminya setelah melakukan suatu perbuatan. Melalui pujian atau kutukan tersebut, individu belajar apa yang disebut sebagai peratiran-peraturan masyarakat. Faktor pengukuh yang kedua adalah faktor yang datang dari sistem yang ada di dalam diri individu itu sendiri, seperti konsep diri dan estim diri. Dalam estim diri individu terbagi menjadi dua yaitu estim diri yang banyak memperkukuh sikap dan tabiatnya sendiri disebut estim tinggi. Sedangkan estim rendah yaitu individu tidak banyak memperkukuh sikap dan tabuatnya sendiri. Kedua estim dalam diri tersebut sangat mempengaruhi sikap dan tabiat serta perilaku individu. B. Aplikasi dalam pembelajaran Guru perlu menerapkan beberapa strategi untuk mempengaruhi pemikiran dan perilaku siswa. Dan

sebagai pembimbing atau konselor, guru dapat menggunakan berbagai pendekatan baik secara individu maupun kelompok. Dalam pembelajaran guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat mendorong siswa untuk berkembang sesuai dengan bakat dan minatnya. Karena siswa merupakan salah satu siswa yang sikap, tabiat dan perilakunya terbentuk dengan melihat dan mengamati orang lain yang ada di sekitarnya. Guru beserta seluruh warga sekolah merupakan salah satu model yang dapat ditiru oleh siswa. Selama pembelajaran berlangsung, guru memberikan pujian pada siswa yang unggul dan berprestasi. Sebaliknya guru memberikan hukuman pada siswa yang berbuat menyimpang. 2. Burhuss Frederic Skinner (1904-1990) A. Teori

Skinner dalam teori Operant Conditioning/ Teori Pelaziman Operan mengatakan bahwa perkembangan kepribadian seseorang atau perilaku yang adalah sebagai akibat dari respon terhadap adanya kejadian eksternal. Atau tingkah laku seseorang merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu. Bagi Skinner konsep utama pelaziman operan terbagi menjadi dua yaitu penguatan (reinforcement) dan denda (punishment). Penguatan terdiri dari dua macam yaitu penguatan positif dengan cara memberikan reward/imbalan dan penguatan negatif yang memungkinkan individu mengulangi tingkah laku yang dapat menjauhi dan mengurangi keadaan negatif. Untuk membuktikan teorinya, Skinner mengadakan penelitian pengondisian operan pada seekor tikus. Tikus dimasukkan ke dalam sebuah kotak yang sudah dipersiapkan secara khusus. Tikus bergerak kesana-kemari, dan secara kebetulan menginjak alat penekan (operant conditioning) yang diikuti adanya makanan. Setiap kali tikus menginjak alat penekan, disusul dengan keluarnya makanan(stimulus tak terkondisi), akhirnya gerakan tikus itu (trial and error) makin terarah pada alat penekan. Tingkah laku tikus menekan disebut tingkah laku operan, dari tidak ada menjadi tersedia makanan. Makanan merupakan imbalan (reward) bagi tingkah laku menekan alat. Pada percobaan berikutnya Skinner hanya akan memberikan makanan jika lampu

sudah menyala. Kalau lampu tidak menyala, meskipun alat ditekan makanan tidak keluar. Kondisi yang demikian dilakukan berulang-ulang sehingga akhirnya tikus hanya akan menekan alat apabila lampu menyala (stimulus terkondisi). Berasaskan pelaziman operan, Skinner (1951) mengembangkan teknik pembentukan (shaping) untuk melatih hewan menguasai tingkah laku kompleks yang juga relevan kepada tingkah laku manusia. Teknik pembentukan terlibat dengan menguatkan organisme setiap kali ia bertindak ke arah yang diingini sehingga ia menguasai/belajar gerak balas berkenaan dan tidak meguatkan gerak balas itu lagi. Adapun jadwal penguatan (schedule of reinforcement) yang diberikan oleh Skinner meliputi penguatan berterusan, yaitu setiap kali gerak balas dihasilkan, organisme menerima penguatan, dan penguatan berkala yaitu penguatan yang diberikan menurut kekerapan waktu tetentu.

B. Aplikasi dalam pembelajaran

Gaya mengajar guru dilakukan dengan beberapa pengantar dari guru secara searah dan dikontrol guru melalui pengulangan dan latihan-latihan. Guru memberikan penguatan berupa reward/imbalan pada siswa yang memberikan gerak balas stimulus sesuai dengan keaktifannya.

3. Erward Lee Thorndik (1874-1949) A. Teori Thorndike dengan teoro S-Rnya mengatakan bahwa belajar merupakan perstiwa terbentuknya asosiasiasosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut Stimulus (S) dengan Respon (R). dengan kata lain bahwa dasar proses belajar adalah asosiasi. Sedangkan suatu stimulus akan menimbulkan suatu respon tertentu. Dalam hal ini thorndike menggunakan kucing dan puzzle box dalam eksperimennya. Dalam proses belajar, organisme (manusia-binatang) dalam situasi yang mengandung masalah yaitu individu akan melakukan trial and error. Adapun proses belajar yang mengikuti prinsip trial and error, antara lain the law of effect (hukum efek), the law of exercise (hukum latihan) dan the law of readiness (hukum kesiapan). Kemudian Thorndike menjelaskan bahwa sesuatu yang dipelajari terdahulu akan mempengaruhi sesuatu yang dipelajari kemudian (transfer of training). Jika antara yang dipelajari terdahulu dengan yang dipelajari kemudian terdapat perbedaan sehingga sulit untuk mempelajarinya, maka terjadi transfer

negatif. Sebaliknya jika terjadi persamaan sehinga memudahkan untuk mempelajarinya, maka terjadi transfer positif. B. Aplikasi dalam pembelajaran Untuk mendapatkan respons yang baik dari siswa, guru harus memberikan stimulus agar siswa tertarik di dalam mengikuti proses belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar tercipta dengan baik dan optimal, guru menggunakan prinsip trial and error yaitu suasana yang menyenangkan (hukum efek), latihan yang berulang-ulang (hukum latihan) dan membuat siswa siap dalam menerima pelajaran (hukum kesiapan). 4. Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) A. Teori Classical Conditioning/teori Pelaziman klasik menyatakan bahwa individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya. Dalam hal ini , Pavlov menggunakan seekor anjing pada eksperimennya yang mana dengan adanya rangsang akan menghasilkan gerak balas. B. Aplikasi dalam pembelajaran Guru perlu memberikan motivasi pada siswa dan memberikan beberapa latihan, pembiasaan atau pengalaman yang menarik dengan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.