bahan sosialisasi pendidikan menengah universal
DESCRIPTION
Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 32 ayat 2 Peraturan Pemerintah No 17 tahun 2010tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Permendikbud No 72 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus Permendikbud No 80 tahun 2013 tentang Pendidikan Menengah UniversalTRANSCRIPT
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanTAHUN 2014
Menuju Pencapaian PMU:Sekolah Menengah Terbuka
Landasan Hukum
• Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 32 ayat 2
• Peraturan Pemerintah No 17 tahun 2010tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
• Permendikbud No 72 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus
• Permendikbud No 80 tahun 2013 tentang Pendidikan Menengah Universal
Modal Sumber Daya Manusia
Adanya Bonus Demografi..merupakan modal dasar bagi peningkatanproduktivitas ekonomi dan pengembangan pasar domestik...
100 tahun kemerdekaan"Bonus Demografi"
Sumber: Menko Perekonomian
Dependency Ratio semakin kecil (2010-2035):Usia produktif semakin besar (Bonus Demografi ~ Demographic Dividen), kesempatan danpotensi meningkatkan produktivitas semakin tinggi, semakin tinggi tingkat kesejahteraan.
Akan tetapi kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi Bencana Demografi~Demografic Disaster.
Kualitas SDM sebagai kata kunci, Pendidikan dan Kesehatan sebagai peran kunci. 7
Wajib Belajar Diamanatkan oleh Undang-Undang Wajib diikuti oleh semua penduduk usia sekolah Dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Sanksi bagi yang tidak mengikuti
Pendidikan Menengah Universal (PMU)
Pendidikan menengah yang meliputi SMA,MA, dan SMK Pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh
warga negara RI untuk mengikuti pendidikan menengah yang bermutu
Difasilitasi oleh Pemerintah untuk menampung semua penduduk usia sekolah
Pembiayaan ditanggung bersama oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat
Sanksi relatif longgar bagi yang tidak mengikuti4
Pentingnya Pendidikan Menengah Universal
5
Memanfaatkan Bonus Demografi Indonesia Sebagai Modal Sumberdaya ManusiaMemanfaatkan Bonus Demografi Indonesia Sebagai Modal Sumberdaya Manusia11
Menjawab tantangan persaingan global yang membutuhkan SDM berpendidikanMenjawab tantangan persaingan global yang membutuhkan SDM berpendidikan44
Pendidikan menengah memiliki kontribusi positif terhadap kehidupan bersosial dan berpolitikPendidikan menengah memiliki kontribusi positif terhadap kehidupan bersosial dan berpolitik55
Usia lulus SMP/Sederajat masih belum layak bekerja, sehingga bila tidak sekolah akan memiliki dampak sosial yang kurang baikUsia lulus SMP/Sederajat masih belum layak bekerja, sehingga bila tidak sekolah akan memiliki dampak sosial yang kurang baik
Wajib belajar memiliki korelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi, daya saing, kesehatan, dan pendapatanWajib belajar memiliki korelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi, daya saing, kesehatan, dan pendapatan33
66
Menjaga kesinambungan dan konsekuensi logis keberhasilan wajib belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun.Menjaga kesinambungan dan konsekuensi logis keberhasilan wajib belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun.22
Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Menengah
Rata-Rata Nas APK SM
76,44 %
Tahun 2011/2012Perkembangan APK Dikmen
2005/2006-2011/2012 (Persen)
Distribusi APK DikmenKabupaten/Kota 2011/2012
(235 Kab/Kota)(262Kab/Kota)
6
(256 Kab/Kota) (241 Kab/Kota)
7
Prinsip Dasar Implementasi PMU
Prinsip Dasar
Implementasi PMU
2. Pemerataan distribusi layanan pendidikan
menengah untuk menjangkau yang tidak
terjangkau
2. Pemerataan distribusi layanan pendidikan
menengah untuk menjangkau yang tidak
terjangkau
1. Mutu yang terjaga, tidak berkurang karena adanya
penambahan daya tampung
1. Mutu yang terjaga, tidak berkurang karena adanya
penambahan daya tampung
3. Pencapaian target APK di tingkat
nasional, provinsi dan kabupaten/kota secara
bertahap.
3. Pencapaian target APK di tingkat
nasional, provinsi dan kabupaten/kota secara
bertahap.
5. Peningkatan kebekerjaan
(employability) lulusan
(khususnya SMK)
5. Peningkatan kebekerjaan
(employability) lulusan
(khususnya SMK)
6. diperlukan Data yang
Cepat, Tepat waktu dan
Akurat
6. diperlukan Data yang
Cepat, Tepat waktu dan
Akurat
4. Perimbangan SMA – SMK sesuai potensi dan
kebutuhan daerah
4. Perimbangan SMA – SMK sesuai potensi dan
kebutuhan daerah
8
PERCEPATAN PENINGKATAN AKSES DAN MUTUPENDIDIKAN MENENGAH NASIONAL
0
20
40
60
80
100
120
APK
Tahun
Perbandingan APK Program Wajar 12 Tahun dan APK Normal
APK Program Wajar 12 Tahun APK NormalAPK Normal APK Wajar 12 Tahun
0
20
40
60
80
100
120
APK
Tahun
Perbandingan APK Program Wajar 12 Tahun dan APK Normal
APK Program Wajar 12 Tahun APK NormalAPK Normal APK Wajar 12 Tahun
z
APK 97,0%(2020)
APK 97,0%(2040)
Program PercepatanReguler
...menyiapkan generasi 100 tahun kemerdekaan 2045, generasi mendatang minimal lulusan menengah..
.... Melalui upaya percepatan, sasaran nasional APK pendidikan menengah sebesar 97% diperkirakan tercapai pada tahun 2020. Namun sebaliknya, bila tanpa upaya percepatan maka sasaran nasional
tersebut diperkirakan baru akan tercapai pada tahun 2040......
LANDASAN HUKUM PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS (PLK)
DALAM SISDIKNAS UU No. 20/2003 Pasal 32, Ayat (2).Pendidikan Layanan Khusus (PLK) adalah pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.
(PP No. 17/2010, Pasal 128 Pendidikan Layanan Khusus adalah …dst)Ketentuan lebih lanjut tentang penyelenggaraan pendidikan layanan khusus diatur dengan Peraturan Menteri (PP No. 17/2010, Pasal 142)
PASAL 1Pendidikan Layanan Khusus (PLK) adalah pendidikan bagi peserta
didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan yang tidak mampu dari segi ekonomi
PASAL 2 AYAT 2:
Ruang lingkup penyelenggaraan PLK meliputi jalur formal, non formal dan informal
PASAL 3 ayat 1PLK diselenggarakan dalam bentuk satuan pendidikan dan/atau program pendidikan
10
PASAL 3aBentuk penyelenggaraan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal:
Sekolah kecil jumlah peserta didik minimal 3 orang
Sekolah terbuka layanan pendidikan kunjung dari sekolah induk
Sekolah daruratLayanan pada saat situasi bencana alam dan/ atau bencana sosial
Sekolah terintegrasiPendidikan dalam satu lokasi
PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS (PKLK) DIKMEN
11
PASAL 4Bentuk penyelenggaraan Program:
o Pemindahan peserta didik ke daerah lain;o Kunjungan pendidik;o Pendidikan jarak jauh;o Bentuk lain yang tidak bertentangan
12
Pembagian Sumber Daya (Resource Sharing)
Pemda dan Sekolah Induk
, Dit.PSMA/K
Dit. PTK
, Dit.PSMA/K
Dit. PTKDit. PKLKDit. PKLK
• Menetapkan Program dan Kebijakan Pembinaan
• Berkoordinasi dengan pihak Terkait
• Sosialisasi dan Desiminasi
• Menyediakan Bahan Ajar
• Menyiapkan Pusat Sumber Belajar
• Monitoring dan evaluasi
• Menetapkan Program dan Kebijakan Pembinaan
• Berkoordinasi dengan pihak Terkait
• Sosialisasi dan Desiminasi
• Menyediakan Bahan Ajar
• Menyiapkan Pusat Sumber Belajar
• Monitoring dan evaluasi
Pustekom / Seamolec
Pustekom / Seamolec
Perguruan Tinggi terkait
Dit. SMA/KMembantu menyusun bahan ajar.
Dit. PTK•Melatih tenaga pendamping/tutor.
•Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik /tutor.
•Menyelenggarakan program pelatihan tutor
•Menyelenggaraan orientasi pengelola
Dit. SMA/KMembantu menyusun bahan ajar.
Dit. PTK•Melatih tenaga pendamping/tutor.
•Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik /tutor.
•Menyelenggarakan program pelatihan tutor
•Menyelenggaraan orientasi pengelola
• Membantu Dit. PK-PLK dalam menyiapkan dan menyelenggarakan proses pembelajaran melalui tele-conference dan penggunaan IT
• Memfasilitasi pembuatan bahan ajar yang bersifat audio visual
• Membantu Dit. PK-PLK dalam menyiapkan dan menyelenggarakan proses pembelajaran melalui tele-conference dan penggunaan IT
• Memfasilitasi pembuatan bahan ajar yang bersifat audio visual
• Melatih / Mengembangkan Buku Panduan
• Mengembangkan Program Pelatihan Tutor
• Mengembangkan Program Pelatihan TIK
• Mengembangkan bahan ajar non cetak
• Mendesain sistem monitoring, evaluasi, dan pengendalian mutu pembelajaran
• Mendampingi penyelenggaraan sekolah terbuka
• Melatih / Mengembangkan Buku Panduan
• Mengembangkan Program Pelatihan Tutor
• Mengembangkan Program Pelatihan TIK
• Mengembangkan bahan ajar non cetak
• Mendesain sistem monitoring, evaluasi, dan pengendalian mutu pembelajaran
• Mendampingi penyelenggaraan sekolah terbuka
Pemda
•Menunjuk Sekolah Induk
•Sosialisasi program
•Menyediakan data calon siswa
•Menyediakan tenaga pembimbing/tutor
•Menyediakan/memfasilitasi sapras
•Berkoordinasi dengan Direktorat PKPLK Dikmen
•Sekolah Induk
•Rekrutmen siswa, pembimbing, dan tenaga kependidikan
•Menyediakan lokasi calon TKB
•Melaksanakan proses pembelajaran
•Penilaian Hasil belajar
•Koordinasi dengan Dinas Pendidikan
•Mengelola portal
•Mengelola keuangan
•Menyediakan sarpras
Pemda
•Menunjuk Sekolah Induk
•Sosialisasi program
•Menyediakan data calon siswa
•Menyediakan tenaga pembimbing/tutor
•Menyediakan/memfasilitasi sapras
•Berkoordinasi dengan Direktorat PKPLK Dikmen
•Sekolah Induk
•Rekrutmen siswa, pembimbing, dan tenaga kependidikan
•Menyediakan lokasi calon TKB
•Melaksanakan proses pembelajaran
•Penilaian Hasil belajar
•Koordinasi dengan Dinas Pendidikan
•Mengelola portal
•Mengelola keuangan
•Menyediakan sarpras 13
14
UniversitasTerbuka
Direktorat Pemb SMA/K
Direktorat PK-LK
Direktorat PTK
Seamolec
Pengerahan Mitra
Analisa MonevSistem PenilaianUpload, Download, dan Penilaian
Bahan Ajar
Direktorat
15
Catatan : (*)Sesuai dengan indikator penyebab marjinalisasi yang digunakan UNESCO dalam global monitoring report :1.Kemiskinan, 2.Rentan, 3.Pekerjaan Anak,4.Geografi, 5.Kelompok tidak beruntung,6. Mata pencaharian, 7.Kecacatan, 8.HIV dan AIDS,9.Trafiking.
KARAKTERISTIK SASARAN UTAMA BERDASARKAN HAMBATAN
SOSIALGEOGRAFIEKONOMI
Anak JalananPemulungPengamenPutus sekolahPekerja anak (*)Pengemis anakPelacur anakAnak PelacurAnak Buruh
migran (*)
Anak JalananPemulungPengamenPutus sekolahPekerja anak (*)Pengemis anakPelacur anakAnak PelacurAnak Buruh
migran (*)
Sekolah Indonesia Luar Negeri
Perbatasan/ Terdepan (*)
Pedalaman (*)Pulau terpencil (*)Pulau terluarDaerah Tertinggal (*)
Sekolah Indonesia Luar Negeri
Perbatasan/ Terdepan (*)
Pedalaman (*)Pulau terpencil (*)Pulau terluarDaerah Tertinggal (*)
AtletHome SchoolingAnak yang
terkendala waktu belajar
AtletHome SchoolingAnak yang
terkendala waktu belajar
Korban narkobaMirasPerdagangan anak
(*)Anak-anak terlantarKorban kerusuhanKenakalan remajaKorban kekerasan
RTKorban HIV/AIDS (*)Anak lapas (*)
Korban narkobaMirasPerdagangan anak
(*)Anak-anak terlantarKorban kerusuhanKenakalan remajaKorban kekerasan
RTKorban HIV/AIDS (*)Anak lapas (*)
WAKTU
16
MODEL LAYANAN BANTUAN BELAJAR
17
PENGEMBANGAN TIK DAN JARINGAN (PORTAL SMA/K TERBUKA) KERJASAMA DG
PUSTEKOM DAN SEAMOLEC
PENGEMBANGAN TIK DAN JARINGAN (PORTAL SMA/K TERBUKA) KERJASAMA DG
PUSTEKOM DAN SEAMOLEC
TAHAPAN PELAKSANAAN SEKOLAH MENENGAH TERBUKA JARAK JAUH
PENYUSUNAN NASKAH
AKADEMIK
PENYUSUNAN NASKAH
AKADEMIK
PENYUSUNAN PEDOMAN PENGELOLAAN
PENYUSUNAN PEDOMAN PENGELOLAAN
PENYUSUNAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PENYUSUNAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PENYUSUNAN BAHAN AJAR MANDIRI (JARAK JAUH DAN TATAP MUKA) KERJASAMA
DG DIT.PSMA/K & UNIVERSITAS TERBUKA
PENYUSUNAN BAHAN AJAR MANDIRI (JARAK JAUH DAN TATAP MUKA) KERJASAMA
DG DIT.PSMA/K & UNIVERSITAS TERBUKA
PENERIMAAN SISWA BARU
PENYUSUNAN PETUNJUK TUTOR
KERJASAMA DG PTK DIKMEN
PENYUSUNAN PETUNJUK TUTOR
KERJASAMA DG PTK DIKMEN
MEI PELUNCURA
N
1. lmplementasi Rintisan ( Kalsel,Jatim, Jambi,Jabar,NTB)
2. Target sasaran 1000 siswa3. Pengembangan Bahan ajar kelas XI4. Rintisan 50 Sekolah Menengah Terbuka
jarak jauh tahun 2015
1. lmplementasi Rintisan ( Kalsel,Jatim, Jambi,Jabar,NTB)
2. Target sasaran 1000 siswa3. Pengembangan Bahan ajar kelas XI4. Rintisan 50 Sekolah Menengah Terbuka
jarak jauh tahun 2015
1.Pengembangan bahan ajar cetak dan noncetak untuk mata pelajaran kelas X SMA/K
2.Pengembangan sistem penilaian3.Pengembangan sistem monev
online4.Pelatihan Tutor
1.Pengembangan bahan ajar cetak dan noncetak untuk mata pelajaran kelas X SMA/K
2.Pengembangan sistem penilaian3.Pengembangan sistem monev
online4.Pelatihan Tutor
UJI COBA/ SIMULASI
PELUNCURAN
UJI COBA/ SIMULASI
PELUNCURAN
SOSIALISASI SEKOLAH
TERBUKA/RAKOR
SOSIALISASI SEKOLAH
TERBUKA/RAKOR
REVIEW FINALISASI NASKAH
REVIEW FINALISASI NASKAH
18
TARGET
Tahun 2020 Mendukung Capain PMU APK 97%
19
TARGET CAPAIAN PADA TAHUN 2020
Rintisan 5Sekolah Induk 100
Sekolah Induk
50 Sekolah Induk
300Sekolah Induk
200Sekolah Induk
150 Sekolah Induk
250Sekolah Induk
20
Target
Mei 2014 Peluncuran Sekolah Menengah Terbuka Jarak Jauh
1 Juli 2014 Menerima Siswa BaruTahun 2020 Mendukung Target Capaian PMU
APK Dikmen 97%
SASARAN LOKASI RINTISAN SMA/K TERBUKA
PENETAPAN SMA INDUK DITETAPKAN BERDASARKAN ENAMVARIABEL SEBAGAI BERIKUT: 1. KABUPATEN KOTA YANG MEMILIKI APK KURANG DARI 70%2. REKOMENDASI DARI DISDIK PROVINSI/ KABUPATEN/KOTA3. KOMITMEN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI, KABUPATEN/KOTA,
DAN PTK SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN SMA/K TERBUKA4. JUMLAH PESERTA DIDIK YANG TIDAK DAPAT TERTAMPUNG
MELANJUTKAN KE JENJANG MENENGAH ATAU DAYA TAMPUNG PADA SATUAN PENDIDIKAN (SMA/K)
5. SARPRAS DILIHAT DARI: KELENGKAPAN, JUMLAH, DAN KONDISI SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH
6. KONSISI PTK DILIHAT DARI: KUALITAS, KUANTITAS, DAN KEMAMPUAN DALAM MEMANFAATKAN TIK
NO PROVINSI KAB/KOTA NAMA SEKOLAH ALAMAT
1 Jambi Marangin SMA Negeri 12 Merangin Jl. Poros Mampun Baru, Pinang Merah BI, Pamenang, Merangin, Jambi 37352
2 Jawa Barat Bandung Barat
SMA Negeri 2 Padalarang Jl. Letkol GA Manulang No. 165, Bandung Barat, Jawa Barat
3 Jawa Timur Malang SMA Negeri 1 Kepanjen Jalan Ahmad Yani No. 48, Kepanjen, Malang, Jawa Timur
4 Nusa Tenggara Barat
Lombok Barat
SMA Negeri 1 Narmada Jl. Suranadi No. 51 Narmada, Lombok Barat, NTB
5 Kalimantan Selatan
Banjar SMA Negeri 1 Gambut Jalan Gotong Royong No. 1 Gambut Banjar, Kalimantan Selatan
SEKOLAH INDUK CALON RINTISAN SMA TERBUKATAHUN 2014
ANGGARAN RINTISAN SMA TERBUKA JARAK JAUH
NO RINCIAN Jml Sat Harga Satuan Total1 Kelengkapan siswa 1 SET 200,000 = 200,000 2 Transport Siswa 65 kali 10,000 = 650,000 3 Tutorial di TKB (Tatap Muka) 8 kali 5,000 = 40,000 4 Tutorial/Praktek di Sekolah Induk (Tatap Muka) 8 Kali 5,000 = 40,000 5 Ujian (Kuis/UTS/UAS) 1 Set 100,000 = 100,000 6 Bimbingan Konseling 4 kali 5,000 = 20,000 7 Bahan Ajar (9 mapel) 1 Set 200,000 = 200,000
Jumlah 1,250,000 Total 200 Siswa 250,000,000
1 Pengarah (Provinsi) 1 org 12 bln 500,000 = 6,000,000 2 PenanggungJawab (Kab/Kota) 1 org 12 bln 450,000 = 5,400,000 3 Ketua (Kepsek) 1 org 12 bln 400,000 = 4,800,000 4 Wakasek (Koordinator SMA/K Terbuka) 1 org 12 bln 350,000 = 4,200,000 5 Anggota (PTK di Sekolah Induk dan TKB) 47 org 12 bln 300,000 = 169,200,000 6 Alat Pendukung Pengelolaan (ATK) 1 pkt 1 thn 10,400,000 = 10,400,000
Total 200,000,000
Total I + II 450,000,000
II. Anggaran Statis Pengelola SMA Terbuka
I. Anggaran Dinamis Siswa
No Nama I tem J umlah Satuan Harga Satuan Total Harga
1 Server 1 Unit 35,000,000 35,000,000 2 Personal Computer 14 Unit 5,000,000 70,000,000 3 Switch 1 Unit 5,000,000 5,000,000 4 Access Point Firewall 1 Set 3,300,000 3,300,000 5 UTP Cable 1 Roll 1,500,000 1,500,000 6 UTP Connector 3 Box 250,000 750,000 7 Crimping Tools 1 Unit 610,000 610,000 8 UPS Server 1 Unit 5,000,000 5,000,000 9 Printer 1 Unit 2,900,000 2,900,000
10 LCD Proyektor 1 Unit 5,900,000 5,900,000 11 Professional Handycam 1 Unit 10,000,000 10,000,000 12 Tripod Handycam/Camera 1 Unit 5,000,000 5,000,000 13 Tablet 40 LOT 1,150,000 46,000,000 14 Meja Komputer 14 Unit 500,000 7,000,000 15 Honor Tim Pengadaan 3 Orang 680,000 2,040,000
Rp200,000,000
Perangkat I nfrastruktur
Total
ANGGARAN RINTISAN SMA TERBUKA JARAK JAUH(JARINGAN DAN PORTAL)