bahan presentasi blok 2

8
Bahan presentasi 1. Apa itu berpikir kitis???? Jawab : bepikir kritis adalah kegiatan akal budi berdasarkan nalar dan logika. Hal ini berarti bahwa dalam melakukan kegiatan berpikir, manusia akan mengolah Dan mengerjakan segala sesuatu berdasarkan pngetahuan yang telah ia terima. Sehigga seorang manusia akan mulai mempertimbangkan, membandingkan, serta membedakan segala pesoalan yang sedang dihadapi sehingga mampu mengambil keputusan tepat sesuai dengan kenyataan. 2. 3 dimensi dasar dalam setiap kegiatan manusia itu ada 3, yaitu ontologi. Epistemologi, dan axiologi. Ontologi merupakan teori tentang ada atau berkaitan dengan dunia kenyataan atau realitas sebagaimana adanya yang sesungguhnya. Epistemologi merupakan teori tentang pengetahuan, yaitu bagaimana cara manusia mendapatkan pengetahuan tentang realita. Axiologi merupakan teori nilai kegunaan tentang pengetahuan. Sehingga di dalam axiologi berkaitan juga dengan prinsip atau tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh manusia dan tindakan yang diambil tentu mempunyai nilai kegunaan. 3. Azas- azas pemikiran merupakan dasar yang paling terdalam dalam setiap pemikiran dan pengetahuan manusia. Azas-azas ini dibagi menjadi 4, yaitu : 1) Azas identitas adalah azas menyatakan bahwa sesuatu itu sama dengan “sesuatu itu sendiri” atau dapat dikatakan sesuatu itu adalah sebagaimana adanya dan bukan yang lain. Azas ini merupakan dasar dari semua pemikiran.

Upload: jojoclaudia

Post on 15-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PBL

TRANSCRIPT

Bahan presentasi 1. Apa itu berpikir kitis????Jawab : bepikir kritis adalah kegiatan akal budi berdasarkan nalar dan logika.Hal ini berarti bahwa dalam melakukan kegiatan berpikir, manusia akan mengolah Dan mengerjakan segala sesuatu berdasarkan pngetahuan yang telah ia terima. Sehigga seorang manusia akan mulai mempertimbangkan, membandingkan, serta membedakan segala pesoalan yang sedang dihadapi sehingga mampu mengambil keputusan tepat sesuai dengan kenyataan.

2. 3 dimensi dasar dalam setiap kegiatan manusia itu ada 3, yaitu ontologi. Epistemologi, dan axiologi. Ontologi merupakan teori tentang ada atau berkaitan dengan dunia kenyataan atau realitas sebagaimana adanya yang sesungguhnya. Epistemologi merupakan teori tentang pengetahuan, yaitu bagaimana cara manusia mendapatkan pengetahuan tentang realita. Axiologi merupakan teori nilai kegunaan tentang pengetahuan. Sehingga di dalam axiologi berkaitan juga dengan prinsip atau tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh manusia dan tindakan yang diambil tentu mempunyai nilai kegunaan.

3. Azas- azas pemikiran merupakan dasar yang paling terdalam dalam setiap pemikiran dan pengetahuan manusia.Azas-azas ini dibagi menjadi 4, yaitu : 1) Azas identitas adalah azas menyatakan bahwa sesuatu itu sama dengan sesuatu itu sendiri atau dapat dikatakan sesuatu itu adalah sebagaimana adanya dan bukan yang lain. Azas ini merupakan dasar dari semua pemikiran. Dalam logika pernyataan ini berarti apabila sesuatu diakui maka semua kesimpulan yang lain yang telah ditarik dari pengakuan itu juga harus diakui. 2) Azas kontradiksi adalah kaidah pemikiran yang menyatakan bahwa tidak mungkin sesuatu pada waktu yang sama adalah sesuatu itu dan bukan sesuatu itu maksudnya adalah mustahil ada sesuatu hal yang pada waktu bersamaan saling bertentangan. Atau dapat dikatakan adanya perumusan negatif dari azas identitas. Dalam logika hal ini berarti menaati azas identitas dengan menjauhkan diri dari kontradiksi atau tidak boleh membatalkan atau memungkiri begitu saja sesuatu yang sudah diakui.3) Azas penyisihan kemungkinan yang ketiga adalah azas yang menyatakan bahwa kemungkinan yang ketiga itu tidak ada. Atinya jika ada dua keputusan yang kontradiksi, pasti salah satunya salah. Jadi sebuah keputusan tidak dapat sama-sama salah atau sama-sama benar. Misalnya A=A dan A#A. Azas ini biasa disebut sebagai azas non kontradiksi.4) Azas kecukupan penalaran atau hukum cukup alasan yang menyatakan bahwa jika perubahan terjadi pada sesuatu, maka perubahan itu haruslah memiliki alasan yang cukup. Hal itu berarti bahwa tidak ada perubahan yang terjadi begitu saja tanpa alasan rasional yang memadai sebagai penyebab perubahan itu. Jadi di dalam azas ini segala sesuatu harus dapat dimengerti namun tidak semua kenyataan dapat dimengerti dengan cara yang memadai karena pada umumnya pikiran manusia itu juga sangat terbatas.

4. KeputusanPada umumnya kebenaran dan kesalahan terletak pada sebuah keputusan. Namun yang harus kita ketahui bahwa di dalam pikiran manusia itu bukan untuk membuat keputusan menjadi benar. Tetapi mencari kesesuaian atau ketidaksesuaian sebuah keputusan dengan kenyataan.Keputusan dibagi menjadi 4 bagian : 1) Berdasarkan sifatnya terdapat keputusan kategori tanpa syarat dan keputusan hipotesis. Keputusan kategori tanpa syarat umumnya bersifat abadi dan permanen. Dalam keputusan ini, predikat menerangkan subjek tanpa syarat. Yang termasuk dalam keputusan kategoris ini adalah susunan kata yang menyatakan kata tentu, niscaya, mustahil, dan lain. Sedangkan keputusan hipotesis, predikat menerangkan subjek dengan suatu syarat, tidak secara mutlak. Misalnya keputusan hipotesis kondisional ditandai dengan jika (...) maka (...)2) Berdasarkan materinya dapat dibedakan menjadi keputusan analitis dan keputusan sintetis. Keputusan analitis : keputusan dimana predikat menyebutkan sifat hakiki yang pasti terdapat dalam subjek. Hal itu terjadi dengan menganalisa dan menguraikan subjek. Keputusan analitis tidak membutuhkan pengalaman tetapi pemahaman nyata. Misalnya matematika, aljabar, logika. Sedangkan keputusan sintetik dimana predikat menyebutkan sifat yang tidak hakiki, tidak niscaya yang terdapat pada subjek tetapi dapat dikaitkan dengan subjek itu. Hal ini terjadi berdasarkan pengalaman atau menambahkan pengetahuan baru.3) Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi keputusan positif (afirmatif) dan negatif. 4) Berdasarkan luasnya. Keputusan dibagi menjadi keputusan universal, partikular, dan keputusan singular. Keputusan universal adalah keputusan dimana predikat menerangkan seluruh luas subjek. Misalnya semua orang akan mati. Keputusan partikular adalah keputusan dimana predikat menerangkan sebagian dari seluruh luas objek. Misalnya ditandai dengan kata beberapa, sebagian. Sedangkan keputusan singular adalah keputusan dimana predikat menerangkan satu benda saja. Misalnya Tukiman dapat mati.5. PenyimpulanAdalah suatu kegiatan pengetahuan manusia dimana pengetahuan manusia yang lama bergerak menuju ke pengetahuan yang baru dengan bertolak dari pengetahuan yang ada.1) Penyimpulan berdasarkan sifat dibagi menjadi 2, yaitu : penyimpulan langsung dan penyimpulan tidak langsung. Penyimpulan langsung yaitu penyimpulan yang diberikan tanpa adanya pembuktian-pembuktian atau tanpa menggunakkan suatu metode. Sedangkan penyimpulan tidak langsung adalah penyimpulan yang menggunakkan metode atau terdapat pembuktian-pembuktian sebelum menyimpulkan sesuatu.2) Berdasarkan cara bagaimana terjadinya yaitu penyimpulan induktif dan penyimpulan deduktif. Proses penyimpulan induksi adalah suatu proses dimana akal budi manusia menyimpulkan pengetahuan dari khusus atau partikular ke pengetahuan universal atau umum. Sedangkan deduksi adalah suatu proses menyimpulkan pengetahuan yang universal atau umum ke pengetahuan khusus atau partikular. Pada penyimpulan induksi berlaku pada semua bidang empiris dan berdasarkan pengalaman.

6. SilogismeSilogisme merupakan prosesnya jalannya penyimpulan atau cara kerja penyimpulan dimana dari dua keputusan disimpulkan suatu keputusan yang baru. Silogisme dibagi menjadi dua yaitu : silogisme kategoris dan silogisme hipotesis. 1) Silogisme kategoris adalah silogisme yang premis-premis dan kesimpulannya berupa keputusan kategoris. 2) Silogisme hipotesis merupakan silogisme yang hanya terdiri atas satu premis atau lebih yang berupa keputusan hipotesis. Jadi silogisme pada umumnya berkaitan erat dengan keputusan yang telah dibahas sebelumnya. Silogisme hipotesis dibagi menjadi tiga yaitu silogisme hipotesis kondisional yang ditandai dengan pernyataan jika...maka... silogisme hipotesis disyungtif yang ditandai dengan ungkapan atau....sedangkan silogisme hipotesis kongyungtif ditandai dengan ungkapan tidak sekaligus (...) dan (...)

*Catatan : Setelah membahas teori ini, kalian harus mengatakan kembali ke mind map untuk menjelaskan pembahasan skenarionya.

Pembahasan kasus berdasarkan mind mapBerdasarkan skenario dapat dikaji dalam tiga dimensi dasar yaitu ontologi, epistemologi, dan axiologi. Dari segi ontologi jika dihubungkan dengan skenario bahwa Reinhold dan Gunther berada pada sebuah realita atau kenyataan yang sangat sulit dimana mereka berada pada salah satu puncak gunung yang tertinggi di dunia, disertai dengan adanya hantaman badai, dan suhu yang sangat dingin yang menyebabkan frostbite dan hipotermia. Kajian ontologis ini menimbulkan azas identitas yaitu sesuatu yang mereka hadapi tersebut adalah sebagaimana adanya. Selain itu terjadi perbedaan keputusan yang menimbulkan azas kontradiksi dan akhirnya membuat Reinhold merasa dilema. Dari segi epistemologi yaitu mereka mengetahui bahwa dalam suhu -50o C mereka harus bergegas turun agar mereka tidak terkena hipotermia dan frostbite atau niscaya mereka akan meninggal kurang dari tiga jam. Dari pengetahuan tersebut, bisa dijadikan alasan yang kuat dan cukup bagi mereka untuk turun dari gunung. Hal ini memunculkan asas kecukupan penalaran dalam mengambil keputusan sesuai keputusan yang dihadapi, dimana Gunther memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanannya karena ia mempunyai alasan bahwa tubuhnya sudah tidak mampu untuk digerakan lagi. sedangkan,Reinhold sang kakak berpikir menggunakan nalarnya dalam mengambil sebuah keputusan di antara dua pilihan yang sangat sulit dan membuatnya menjadi dilema. Pilihan yang pertama adalah ia tetap tinggal dan menemani adiknya sampai mereka berdua meninggal bersama-sama atau pilihan keduanya adalah ia harus bergerak turun dengan sisa tenaga yang ada untuk mencari pertolongan adiknya. Dari kajian dimensi axiologinya, akhirnya Reinhold mengambil keputusan untuk tetap bergerak turun dan keputusannya tersebut berkaitan dengan azas non kontradiksi artinya bahwa keputusan yang pada akhirnya ia ambil merupakan keputusan yang tidak bisa dikatakan sama-sama salah dan juga sama-sama benar. Karena dia berada pada situasi yang sangat dilema dan keputusan yang ia ambil tergolong keputusan hipotesis bersyarat. Selain itu keadaan ini juga menimbulkan adanya keputusan partikular. Hal ini dapat dijelaskan dari pengambilan keputusan yang dia ambil sendiri tanpa harus mengikuti keputusan adiknya, Gunther sehingga disebut sebagai keputusan partikular.

Dilihat dari penyimpulannya, skenario tersebut lebih mengarah pada penyimpulan berdasarkan sifatnya yang tidak langsung karena sebelum ia menyimpulkan keputusan apa yang ia ambil, ia menggunakkan nalarnya sebagai metode sebelum bertindak. Sedangkan dari cara bagaimana terjadinya, Reinhold mengarah pada gaya induksi artinya penyimpulannya tersebut berdasarkan keadaan dirinya sendiri terlebih dahulu yang berniat untuk bergerak turun lalu menuju ke arah umum yaitu bertujuan mencari pertolongan untuk adiknya agar mereka berdua dapat selamat.

Penilaian kami terhadap keputusan Reinhold pada umumnya benar dan baik. Dikatakan benar karena Reinhold dengan sisa tenaga yang ada terus melanjutkan perjalanannya turun, dan dikatakan benar karena tujuan ia tetap turun selain untuk menyelamatkan dirinya sendiri ia juga bertujuan untuk mencari bantuan untuk adinkya. Jika kami berada di posisi Reinhold kami juga akan mengambil keputusan seperti Reinhold dan sebelum bertindak, tentunya diperlukan adanya berpikir kritis menggunakan nalar dan logika sehingga menghasilkan buah keputusan yang baik dan benar apalagi jika dalam keadaan dan situasi yang sulit seperti kedua saudara tersebut.