bahan belajar tht juna.docx

23
ANATOMI FISIOLOGI TELINGA Seperti cabang ilmu kedokteran yang lain, dalam mendalami suatu ilmu THT kitapun juga harus benar-benar menguasai dahulu mengenai anatomi dan fisiologinya... nah.. kali ini kita akan bahas mengenai anatomi dan fisiologi telinga Telinga merupakan salah satu panca indera yang penting bagi manusia yang mempunyai dua fungsi yaitu untuk pendengaran dan keseimbangan. Telinga, menurut anatominya dibagi menjadi 3 bagian, yakni: 1. Telinga luar 2. Telinga tengah 3. Telinga dalam

Upload: junarto-putra-tandiarrang

Post on 25-Dec-2015

241 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ANATOMI FISIOLOGI TELINGA

Seperti cabang ilmu kedokteran yang lain, dalam

mendalami suatu ilmu THT kitapun juga harus

benar-benar menguasai dahulu mengenai anatomi

dan fisiologinya... nah.. kali ini kita akan bahas

mengenai anatomi dan fisiologi telinga

Telinga merupakan salah satu panca indera  yang

penting bagi manusia yang mempunyai dua fungsi

yaitu untuk pendengaran dan keseimbangan.

Telinga, menurut anatominya dibagi menjadi 3

bagian, yakni:

1. Telinga luar

2. Telinga tengah

3. Telinga dalam

Sedangkan menurut fungsinya maka telinga dibagi

menjadi 2 bagian, yakni:

1. Telinga sebagai alat pendengar

Telinga sebagai alat pendengar ini, yaitu meliputi

fungsinya untuk pengahantar bunyi yang merupakan

tugas dari telinga luar dan telinga tengah. Serta

telinga sebagai penerima bunyi yang merupakan

tugas dari telinga dalam.

2. Telinga sebagai alat keseimbangan

A N AT O M I T E L I N G A

Telinga luar (AURIS EKSTERNA)

Telinga luar terdiri atas daun telinga dan liang

telinga

1. DAUN TELINGA (AURICULA)

Telinga luar atau auris eksterna terdiri dari 3 bagian

yaitu:

1. Aurikulum = daun telinga = pina

Berbentuk pipih dan berlekuk, tersusun atas

kerangkan tulang rawan (kartilago) kecuali pada

lobulus, diliputi oleh kulit yang melekat pada

perikondrium.

Pada proses mendengar daun telinga ini berfungsi

untuk menangkap dan mengumpulkan glombang

bunyi serta menentukan arah sumber bunyi (pada

binatang aurikulum ini dapat digerakan).

2. Liang telinga luar = CANALIS AUDITORIUS

EKSTERNUS

Terdiri atas:

a. Meatus akustikus eksternus ( lubang )

b. Canalis auditorius eksternus ( saluran ), terbagi

menjadi:

 1/3 lateral = pars kartilago = cartilago auricula,

lapisan kulit ( folikel rambut, kel. Sebasea, kel.

Sudorifera, kel. Ceruminosa )

2/3 medial = pars oseus, kulit / mukosa, folikel

rambut, kelenjar, melekat erat pada tulang, infeksi

selulitis gejala hebat.

Berbentuk seperti tabung dengan penampang 0,5

cm dan panjang 2,5-3 cm.

Pada proses mendengar memiliki fungsi untuk

melanjutkan gelombang suara dan meresonansi

bunyi + 12-15 dB.

Telinga TengahSebagai batas antara telinga luar dan telinga tengah

dibatasi oleh membran yang disebut dengan

membrana tympani.

1. Membran tympani

Merupakan sutu selaput yang berwarna putih

seperti mutiara, berbentuk oval-kerucut, terdri dari:

- Pars flasida (2 lapis): terdiri atas stratum kutaneum

dan stratum mukosum

- Pars tensa (3 lapis):  terdiri atas stratum

kutaneum, stratum fibrosum, dan stratum mukosum

2. Kavum Timpani

Kavum timpani merupakan bangunan yang

berbentuk kubus yang tak teratur, terletak antara

telinga tengah dan telinga dalam.

Cavum timpani terdiri atas 3 bagian:

a. Epitimpanum; merupakan cavum timpani bagian

atas yang berhubungan dengan antrum dengan

aditus ad antrum

b. Mesotimpanum; merupakan cavum timpani

bagian tengah

c. Hipotimpanum; merupakan cavum timpani bagian

bawah yang berhubungan dengan tuba eustachius

Pembagian secara fisiologi:

a. Timpani anterior, terdiri dari: mesotimpani,

hipotimpani, tuba auditiva

b. Timpani posterior, terdiri dari: retrotimpani

( antrum dan selula)

Cavum timpani berisi:

- Osikula: Maleus, Inkus, Stapes

- Muskulus: muskulus temsor timpani, stapedius

- Lain-lain: ligamen, saraf (korda timpani)

Pada proses mendengar:

- Membran timpani dan osikula memperkuat

gelombang bunyi sekitar 25-30 kali. Sedangkan

muskulus stapedius dan muskulus tensor timpani

mengurangi gelmbang bunyi yang berlebihan.

3. Tuba Eustachius

Menghibungkan cavum timpani dengan nasofaring.

Terdiri dari 2 bagian, yaitu:

a. Pars osseus : 1/3 bagian lateral ( panjang 12 mm )

selalu terbuka

b. Pars cartilaginosa / pars membranacea: 2/3

bagian medial , selalu tertutup.

Tuba pada anak lebih pendek, lebih lebar, dan lebih

horisontal. Oleh karena itu anak sering mengalami

otitis media akut karena kuman mudah masuk.

Berfungsi:

- Drainase

- Ventilasi (pertahankan tekanan udara dan

oksigenasi)

4. Antrum dan sel-sel mastoid

- Berhubungan dengan cavum timpani melalui aditus

ad antrum.

- Dibentuk oleh pars squamosa dan pars petrosa,

dimana melekat m. Sternokleidomastoideus dan m.

Digastricus venter posterior

- Mengandung rongga udara yang disebut selluale,

yang juga berhubungan dengan antrum

- Antrum sudah ada sejak kecil sedang selula

terbentuk sejak kehidupan tahun-tahun pertama

sampai tahun ke 5 atau ke 6

- Radang di cavum timpani dapat menyebabkan

radang di antrum mastoidea disebut mastoiditis.

Telinga Dalam = Auris Interna = Labirin

Telinga dalam terdiri atas 2 bagian:

Terdiri dari 2 bagian:

1. Tulang = labirin osseus

2. Membran = labirin membranaceus

Labirin membranaseus terdapat didalam labirin

osseus, diantara keduanya terdapat perilimphe,

sedang didalam labirin membranaseus terdapat

endolimphe.

A. Labirin Osseus

Terdiri dari:

1. Cochlea, seperti rumah siput terletak didepan,

berupa bangunan 2,5 lingkaran

2. Canalis semisirkularis:

- Canalis semisirklaris horisontalis / lateralis

- Canalis semisirkularis superior / anterior

- Canalis semisirkulais inferior / posterior

B. Labirin membranaceus

Terdapat diadalam labirin osseus dengan pemisah

perilimphe yang berisi endolimpe. Terdiri dari:

1. Duktus cochlearis: di dalam cochlea fungsi

pendengaran: n. Cochlearis

2. Saculus dan utriculus : didalam vestibulum

a. Saculus

Bentuk: globoid, lebih besar utriculus

Letak: depan bawah

Terdapat daerah sensoris maculi saculi, terdiri dari:

1. sel-sel reseptor

2. sel-sel penyokong

3. membrane basilaris

beraksi terhadap gerakan ventrikel

b. Utriculus

Bentuk ovoid

Letak belakang atas

Terdapat daerah sensoris makuli utriculus, terdiri

dari:

- Sel-sel reseptor

- Sel-sel penyokong

- Membrane basilaris

Bereaksi terhadap gerakan horizontal, linier

3. Duktus semisirkularis : di dalam kanalis

semisirkularis pada membrana basilaris terdapat

organon corti dengan bangunan:

- Pilar dalam dan pilar luar yang membentuk tunel of

corti

- Sel-sel rambut dalam 1 deret keluar 3-4 deret

- Sel-sel penyokong: el deiters, sel hansen, claudies

dan membrane tektoria.

Duktus semisirkularis

Terdapat 3 ampula, yaitu:

- Ampula romb. Anterior

- Ampula romb. Lateral

- Ampula romb. Posterior

Pada proses mendengar; organ corti merupakan

reseptor pendengaran rangsang bunyi (mekanik)

diubah menjadi listrik.

F I S I O L O G I P E N D E N G A R A N  

Proses mendengar ini terdiri dari dua macam proses

yaitu proses konduksi dan proses sensorineural.

Yang pertama adalah proses konduksi. Pada proses

konduksi disini gelombang bunyi dikumpulkan dan

ditentukan arahnya oleh aurikulum;  kemudian

diteruskan dan diresonansi melalu meatus akustikus

eksternus (MAE); kemudian diteruskan ke

mambrana timpani dan tulang-tulang pendengaran

(meleus, inkus, stapes), disini gelombang suara

diperkuat sekitar 27 kali, setelah itu dilanjutkan

dengan proses sensorineural. 

Pada proses sensorineural disini terdiri dari proses

yang terjadi pada koklea dan retrokoklea. Dimulai

dari proses pada koklea yaitu gerakan cairan

perilimfe yang terdapat pada skala timpani dan

skala vestibuli yang akan menggetarkan membrana

reisner yang akan mendorong endolimfe sehingga

menjadikan gerakan relatif terhadap membrana

basilaris dan membrana tektoria. Gerakan-gerakan

ini merupakan rangsang mekanik yang akan

menyebabkan defleksi stereosilia sel-sel rambut,

sehingga kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan

ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini

menyebabkan proses depolarisasi pada sel rambut,

sehingga melepaskan neurotransmitter ke dalam

sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada

saraf auditorius (n. koklearis, n. akustikus) yang

akan meneruskan impuls listrik ke nukleus

auditorius di batang otak sampai ke pusat

pendengaran korteks serebri lobus temporalis

(Wernike) area 39-40. 

F I S I O L O G I K E S E I M B A N G A N  

Organ keseimbangan adalah

1. vestibular di labirin

2. mata

3. organ propioseptif

4. sistem saraf pusat

Labirin terdiri dari 2:

1. labirin statis

- makula: reseptor keseimbangan statis yang

terdapat di utrikulus dan sakulus yg merupakan

pelebaran labirin membran yg terdapat dalam

vestibulum labirin tulang; untuk gerakan lurus atau

linier

2. labirin kinetis

- Ampula: reseptor keseimbangan dinamis yang

merupakan bagian dari krista auntuk gerakan

berputar atau sentrifugal.mpularis yang terdapat

didalam setiap pelebaran kanalis semisirkularis

(ampula); untuk gerakan berputar atau sentrifugal.

Gerakan/perubahan kepala dan tubuh; perpindahan

cairan endolimfe di labirin; selanjutnya silia sel

rambut menekuk

Prinsipnya:

1. Labirin statis; gerakan otolit

2. Labirin dinamis; gerakan kupula

permeabilitas membran sel berubah; ion kalsium

masuk k dalam sel; proses depolarisasi; merangsang

pelepasan neurotransmitter eksitator; impuls saraf

sensoris/ saraf aferen: saraf vestibuler; integrasi;

pusat keseimbangan di otak (serebelum).

Sewaktu berkas silia terdorong ke arah berlawanan;

hiperpolarisasi.

Organ vestibuler merupakan tranduser yg merubah

energi mekanik (rangsangan otolit dan gerakan

endolimfe di kanalis semisirkularis); energi biolistrik

sehingga dapat memberi info tentang perubahan

posisi tubuh krn percepatan linier atau percepatan

sudut.

Sistem vestibular berhubungan dengan sistem tubuh

lainnya, sehingga kelainannya dapat menimbulkan

gejala pada sistem tubuh bersangkutan misalnya:

- Vertigo

- Nistagmus

- Reaksi saraf otonom: mual, muntah, keringat

dingin.

Tes Vestibuler:

Refleks Vestibulo-spinal

- Romberg

- Posturografi, dsb.

Refleks Vestibulo-okuler

- Tes Kalori

- Tes kursi putar Barany

- Elektronistagmografi (ENG), dsb.

Sumber:

- Buku ajar ilmu kesehatan  THT FKUI

- Slide kuliah dr. Sri Soekesi H., Sp.THT

- Gray's Anatomi for student