bagian 1 asli

59
1

Upload: dheka-lazuardi

Post on 09-Dec-2015

241 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

aa

TRANSCRIPT

Page 1: Bagian 1 Asli

1

Page 2: Bagian 1 Asli

BAGIAN 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar BelakangKondisi ekonomi dalam negeri di tahun 2014 diperkirakan masih belum membaik,

karena masih dalam proses peralihan kekuasaan presiden yang baru sehingga para

investor belum sepenuhnya berani untuk menginvestasikan modalnya secara

penuh. Kondisi inilah pula menyebabkan anjloknya perekonomian indonesia

akibatnya melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Peningkatan daya saing nasional perlu dikembangkan pada sektor sektor produksi,

utamanya industri pertanian dan pariwisata. Pembangunan industri didorong

untuk meningkatkan nilai tambah berbagai komoditi unggulan, khususnya koridor

ekonomi dalam kerangka Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia (MP3EI). Namun demikian, daua saing nasional dapat

meningkat jika daya saing daerah lebih baik. Peningkatan daya saing nasional

tidak terlepas dari kemempuan daerah untuk meningkatkan daya saingnya . Oleh

sebab itu, peningkatan daya saing nasional perlu dilakukan melalui peningkatan

daya saing daerah secara merata dan terintegrasi.

Pada tahun 2013, industri keramik Indonesia memiliki kapasitas 1,4 juta m2/hari

dan produksi 1,32 juta m2/hari. Hasil produksi 85% diserap pasar lokal dan 15%

diekspor. Nilai penjualan industri keramik mencapai Rp 30 triliun dan

diproyeksikan pada tahun 2014 ini mencapai Rp 34 triliun. Saat ini produsen

keramik lantai dan dinding berjumlah 35 perusahaan dengan jumlah pabrik

keseluruhan 80 buah. Secara keseluruhan industri keramik mampu menyerap

tenaga kerja sebanyak ± 200.000 orang.

2

Page 3: Bagian 1 Asli

Produksi keramik nasional setiap tahunnya terus meningkat dan memberikan

kontribusi yang cukup signifikan dalam mendukung pertumbuhan perekonomian

nasional. Oleh karena itu, diharapkan industri keramik dapat terus meningkatkan

kualitas maupun desainnya guna merebut pangsa pasar dalam negeri dan manca

negara. Hal ini menunjukan masih diperlukannya perusahaan pertambangan

dibidang bahan baku pembuatan keramik yaitu tepung kaolin khususnya untuk

pembuatan badan keramik.

1.2.Maksud dan TujuanMaksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan Penelitian Perencanaan Tambang

Kaolin ini adalah untuk melakukan kajian teknis, ekonomi, dan lingkungan serta

menilai kelayakan pembangunan perusahaan pertambangan kaolin di Dusun Jetak,

Desa Karangsari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul, DIY dalam usaha

pemenuhan kebutuhan kaolin sebagai bahan baku pembuatan badan keramik di

daerah Jawa Tengah dan sekitarnya.

1.3.Lingkup MateriLingkup materi dari kegiatan Penelitian Perencanaan Tambang Kaolin yang akan

disusun adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1.

Lingkup Materi Perencanaan Tambang Kaolin

Aspek Tinjauan

Aspek Sumberdaya alam dan

lingkungan hidup

Ketersedianaan bahan baku (kapasitas, kualitas dan

keberlanjutan) Analisis potensi dampak pembangunan

pabrik semen terhadap lingkungan hidup

Aspek Produksi 1. Kapasitas produksi

2. Tinjaun proses dan metoda produksi kaolin

3

Page 4: Bagian 1 Asli

3. Kebutuhan sumberdaya dan infrastruktur penunjang

Pemasaran 1. Analisa permintaan dan penawaran

2. Mencari pasar dan menghitung pasar potensial,

permintaan efektif, segmen pasar

3. Pemilihan strategi pemasaran Untuk mengetahui dan

menilai apakah produk tepung kaolin yang dihasilkan

dapat diterima dan diserap oleh pasar

Aspek ekonomi dan investasi 1. Menentukan kebutuhan modal investasi

2. Membuat proyeksi benefit dan cost pembuatan

perusahaan kaolin

3. Mengetahui tingkat pengembalian modal

4. Pengaruh pembangunan perusahaan kaolin dalam

peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.

Ilmu Sosial 1. Kebutuhan dan peran perusahaan pertambangan kaolin

dalam penyerapan tenaga kerja

2. Analisis perubahan struktur ekonomi akibat

pembangunan pabrik

3. Identifikasi dampak sosial terhadap rencana

pembangunan perusahaan kaolin

1.4.Lingkup WilayahKawasan yang akan dilakukan penilaian kelayakan pembangunan perusahaan

kaolin adalah di Dusun Jetak, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, DIY.

4

Page 5: Bagian 1 Asli

BAGIAN 2

TINJAUAN KEBIJAKAN

Ruang lingkup penyusunan perencanaan tambang Kaolin di Desa Karangsari,

Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, DIY mencakup studi kelayakan dan

perijinan.Studi kelayakan mengacu pada keputusan Menteri Pertambangan dan

Sumber Daya Mineral Nomor 1543.K/29/MEM/2000, tanggal 3 November 2000,

tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan di Bidang

Pertambangan Umum. Studi kelayakan ini diawali dengan kegiatan pengumpulan

data sekunder, pengambilan data lapangan, pengujian laboratorium, pengolahan

data dengan komputasi dan pembuatan laporan perencanaan. Studi kelayakan

mencakup:

a. Mengolah data geologi dan eksplorasi

b. Mengolah data geoteknik

c. Mengolah data hidrologi dan hidrogeologi

d. Menyusun rencana penambangan

e. Menentukan sistem pengangkutan dan penimbunan

f. Menguji kualitas dan cara pengolahan

g. Menentukan kelayakan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja

h. Menentukan kelayakan organisasi dan tenaga kerja

i. Menentukan kelayakan pemasaran

j. Mine Closure

k. Menentukan kelayakan ekonomi (investasi dan analisis kelayakan)

5

Page 6: Bagian 1 Asli

BAGIAN 3

GAMBARAN UMUM POTENSI DAN

CADANGAN PENDUKUNG PEMBANGUNAN

PERUSAHAAN PERTAMBANGAN KAOLIN

3.1.Ketersediaan Cadangan KaolinKaolin adalah satu mineral industri yang berpotensi cukup di Indonesia. Yang

terbesar dan mungkin terbaik berada di Pulau Bangka dan Belitung. Eksploitasi

potensi ini belum optimal. Untuk itu, informasi yang terkait dengan

pengembangan usaha pertambangan kaolin mutlak harus dilakukan.  Produksi

kaolin Indonesia dapat dikatakan sebagian besar sudah dapat memasok keperluan

di dalam negeri, kecuali untuk keramik bermutu tinggi yang mengharuskan

persyaratan ketat.

Potensi kaolin di Indonesia sekitar 66,21 juta ton yang terdiri dari 12,95 juta ton

cadangan terbukti, 26,57 juta ton cadangan terunjuk dan 26,70 juta ton cadangan

tereka. Potensi cadangan tersebut tersebar di beberapa daerah, seperti Kalimantan

Barat, Kalimantan Selatan, Bangka dan Belitung dengan mutu cukup baik

terutama untuk digunakan sebagai bahan baku keramik dan pengisi (filler).

Daerah lainnya terdapat di Sumatera, Jawa dan Sulawesi Utara.

Mengingat persebaran kaolin cukup banyak di Pulau Jawa khususnya di daerah

Gunung Kidul, sangat diperlukan berdirinya perusahaan petambangan kaolin,

mengingat pula kebutuhan kaolin untuk bahan baku pada pembuatan badan

keramik semakin meningkat dikarenakan semakin bertambahnya pembangunan

gedung dan perhotelan yang cukup pesat sehingga dibutuhkan lebih banyak

ornamen seperti keramik untuk dipasangkan pada lantai bangunan dan hotel.

6

Page 7: Bagian 1 Asli

BAGIAN 4

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN

PERUSAHAAN PERTAMBANGAN KAOLIN

Analisis pada bagian ini akan memuat analisis pra studi kelayakan yang dilihat

berdasarkan bahan baku, dan infrastruktur, dan lain sebagainya dalam lingkup

Dusun Jetak, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung kidul. Analisis lanjutan

tersebut dilakukan melalui analisis bahan baku, infrastruktur, penentuan lokasi.

Jika sudah tergambarkan lokasinya, maka analisis kelayakan dan peluang pasar

akan mengikutinya.

4.1. Analisis Potensi dan Penentuan Lokasi Analisis potensi dan penentuan lokasi ini merupakan awal penetapan lokasi di

Dusun Jetak, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung kidul. Adapun awal penilaian

lokasi tersebut melalui pemenuhan kriteria kelayakan pembangunan perusahaan

pertambangan kaolin yakni sebagai berikut:

1. Analisis ketersediaan bahan baku baik batu gamping maupun tanah liat

sebagai bahan baku utama

2. Analisis infrastruktur,

3. Analisis kelayakan

4. Analisis peluang pasar

Berdasarkan hasil analisi didapatkan bahwa cadangan yang terpetakan di Dusun

Jetak, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung kidul adalah sebesar 2.106.839,39

ton. Dengan demikian lokasi tersebut memenuhi kriteria dan ideal untuk

kelayakan pembangunan perusahaan pertambangan kaolin.

7

Page 8: Bagian 1 Asli

4.2.Analisis Infrastruktur

4.2.1.Sistem transportasi daratUntuk menuju daerah IUP Kaolin Corporation, Ltd. dapat ditempuh melalui dua

jalur yaitu : Solo – Gunung Kidul atau Yogyakarta – Gunung Kidul. Jalur yang

umum dan mudah adalah salah satunya melalui jalur Selatan yaitu : Yogyakarta –

Gunung Kidul – Semin. Untuk sampai di lokasi IUP dapat ditempuh dalam waktu

1 – 2 jam dengan menggunakan kendaraan bermotor. Keadaan jalan dari kota

Yogyakarta sampai kota Gunung Kidul cukup baik dan sudah beraspal.

Sedangkan dari kota Gunung Kidul sampai ke lokasi penambangan berupa jalan

desa yang menanjak dan berbelok-belok. Jarak antara kota Yogyakarta sampai

lokasi IUP Kaolin Corporation,Ltd. adalah ± 65 km. Di wilayah tersebut sebagian

besar alat transportasinya menggunakan kendaraan bermotor, seperti sepeda

motor, angkutan umum dan mobil.

4.3.Analisis KelayakanAnalisis Kelayakan merupakan analisa untuk menilai suatu proyek yang akan

dikerjakan layak dikerjakan atau tidak, kelayakan tersebut dalam hal ini terkait

dengan pengembangan investasi pabrik semen dilihat dari 4 aspek yaitu aspek

sosial, aspek ekonomi, investasi, dan lingkungan hidup.

A. Aspek Sosial

Wilayah daerah penelitian Perencanaan Penambangan Kaolin meliputi 2 dusun

dan 1 desa yaitu Dusun Jetak Desa Karangsari, Dusun Nganjir Desa Karangsari.

Dari kedua dusun tersebut memiliki jumlah penduduk seperti tertera pada Tabel.

4.1.

8

Page 9: Bagian 1 Asli

Tabel 4.1.

Jumlah Penduduk Dusun Jetak dan Dusun Nganjir

No

.

Nama Dusun Jumlah Penduduk (Jiwa) Total

Laki-laki Perempuan

1. Jetak 319 370 689

2. Nganjir 330 350 680

Total 858 915 1773

Sumber: Badan Kependudukan Kecamatan Semin (Tahun 2013)

Dari kedua dusun tersebut, memiliki tingkat pendidikan yang beragam.

Keanekaragaman tingkat pendidikan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2.

Data Monografi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Karangsari

No.Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah

1.

2.

3.

4.

SD

SMP

SMA

Penguruan Tinggi

574 Orang

457 Orang

628 Orang

114 Orang

Sumber: Badan Kependudukan Kecamatan Semin (Tahun 2013)

Secara geografis dan tatanan kehidupan komunitas masyarakat dalam suatu

ekosistem sangat berpengaruh terhadap frekuensi dan distribusi suatu penyakit.

Masyarakat pada daerah rencana lokasi penambangan masih hidup dalan suasana

pedesaan dan tradisional. Daerah tempat tinggal yang sebagian masih berupa

tanah berdebu dapat menimbulkan gangguan pernafasan. Pola hidup yang kurang

bersih juga dapat menimbulkan berbagai penyakit kulit seperti panu, kadas, kurap,

kutu air, dan lain sebagainya.

9

Page 10: Bagian 1 Asli

B. Aspek Ekonomi

Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah petani . Penghasilan yang

dihasilkan dari pekerjaan petani adalah Rp 1.000.000 perpanen. Penduduk masih

memiliki pekerjaan sampingan sebagai buruh kaolin dengan penghasilan Rp

50.000 perhari. Keadaan sosial ekonomi di Desa Karangsari rata-rata sudah bisa

tergolong cukup. Mayoritas penduduk disana beragama Islam. Norma dan adat

istiadat di daerah ini dipegang teguh oleh setiap warga. Ini dibuktikan dengan

perilaku ramah yang diperlihatkan oleh setiap warga. Kebudayaan gotong royong

menjadi kebiasaan warga apabila ada anggota masyarakat yang membutuhkan

bantuan.

C. Aspek Investasi

Kajian investasi dan analisis kelayakan dilakukan untuk mengetahui prospek

sumber daya dan cadangan bahan galian Kaolin di daerah eksplorasi Kaolin

Corporation,Ltd. , yang dilaksanakan berdasarkan umur tambang selama 6 tahun

sesuai dengan target produksi yang telah direncanakan

Analisis keuangan dan keekonomian dilakukan berdasarkan konsep aliran tunai

diskontinyu (discounted cash flow analysis). Masukan utama untuk analisis

komponen biaya capital adalah biaya produksi sedangkan faktor penting lainnya

adalah produktivitas dan harga jual dari bahan galian Kaolin.

Analisis ini dibuat berdasarkan alternative pola kerja yang akan ditetapkan yaitu :

1. Operasi penambangan dilakukan sendiri dengan konsekuensi diperlukan

biaya kapital yang cukup besar untuk pembelian dan penyewaan peralatan

penambangan.

2. Seluruh kegiatan penambangan dilakukan dengan sistem kontrak. Pada

pola kerja ini tidak ada beban kapital, namun tetap memperhatikan biaya

investasi infrastruktur dan peralatan pembantu.

Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis aspek keuangan dan

keekonomian adalah :

10

Page 11: Bagian 1 Asli

1. Struktur pembiayaan adalah 40% modal sendiri dan 60% pinjaman.

2. Suku bunga modal sendiri adalah 25%

3. Suku bunga pinjaman dalam rupiah adalah 19,25 % per tahun (berdasarkan

suku bunga Bank Indonesia per - September 2014)

4. Maka i* = 19,25 % (lampiran L.25 )

5. Harga jual Produk :

Harga Kaolin dijual Rp. 700.000/ton untuk produk diambil konsumen

langsung ditempat penampungan.

Aspek ekonomi ini terdiri dari direct manufacturing cost, indirect manufacturing

cost, dan fixed manufacturing cost. Investasi total yang dikeluarkan sebesar Rp

109.257.282.113,00 dan kemudian unuk biaya operasi pertahun yang dikeluarkan

sebesar Rp 183.434.976.338,00

11

Page 12: Bagian 1 Asli

Terdapat beberapa Kriteria Investasi untuk mendapatkan gambaran-gambaran

yang rasional dari sesuatu proyek untuk diputuskan dapat atau tidaknya dibiayai

dalam program. Jenis kriteria investasi tersebut adalah :

1. Net Present Value (NPV)

2. Internal Rate of Return (IRR)

Berdasarkan proses reduksi di Kaolin Corporation, Ltd. ,maka tepung Kaolin akan

dijual dengan pendapatan pertahunnya pada tahun pertama adalah sebesar Rp.

245.000.000.000,- dan akan mengalami kenaikan yang tergantung pada tingkat

ekskalasi sebesar 5%.

IRR dari suatu investasi dapat didefinisikan sebagai tingkat suku bunga yang akan

menyebabkan nilai ekuivalen biaya investasi sama dengan ekuivalen penerimaan

atau tingkat suku bunga yang dapat menyebabkan nilai sekarang bersih sama

12

Page 13: Bagian 1 Asli

dengan nol (Stermole, Franklin,J., 1990).Pengertian di atas dirumuskan sebagai

berikut :Berdasarkan penjelasan di atas, dengan dasar struktur pembiayaan 60 %

pinjaman, maka didapatkan IRR sebesar 46 %.

NPV merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran bersih yang bernilai

sekarang dan dihitung berdasarkan tingkat pengembalian minimum. NPV

digunakan dan dihitung nilai ekuivalen pada saat ini dari aliran dana yang berupa

pendapatan dan pengeluaran di waktu yang akan dating dari suatu rencana

investasi atau asset tertentu. (Stermole, Franklin,J., 1990). Pengertian diatas dapat

diartikan sebagai berikut dengan dasar struktur pembiayaan 60 % modal

pinjaman, didapatkan nilai hitungan untuk NPV sebesar Rp. 59.380.684.003,00

PBP adalah periode waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal atau

waktu yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi yang

dihitung sejak modal ditanamkan. Berdasarkan proyeksi aliran kas (komposisi

modal : 60 % pinjaman dan 40 % sendiri) maka waktu yang diperlukan untuk

pengembalian modal adalah 3,0766 tahun.

PBP adalah periode waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal atau

waktu yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi yang

dihitung sejak modal ditanamkan. Berdasarkan proyeksi aliran kas (komposisi

modal : 60 % pinjaman dan 40 % sendiri) maka waktu yang diperlukan untuk

pengembalian modal adalah 3,0766 tahun.

13

Page 14: Bagian 1 Asli

14

Page 15: Bagian 1 Asli

15

Page 16: Bagian 1 Asli

0 1 2 3 4 5 6

Pendapatan

Hasil Penjualan 245,000,000,000 257,250,000,000 270,112,500,000 283,618,125,000 297,799,031,250 155,820,000,000

Royalti (3%) -7,350,000,000 -7,717,500,000 -8,103,375,000 -8,508,543,750 -8,933,970,938 -4,674,600,000

Pendapatan Setelah Royalti 237,650,000,000 249,532,500,000 262,009,125,000 275,109,581,250 288,865,060,313 151,145,400,000

Nilai Sisa 1,681,875,000

Biaya Operasi

- Biaya Variable

- Biaya Pemakaian Listrik -38,269,398 -40,182,868 -42,192,011 -44,301,612 -46,516,692 -48,842,527

- Biaya Pemakaian Telepon -3,317,760 -3,483,648 -3,657,830 -3,840,722 -4,032,758 -4,234,396

- Biaya Pemakaian Air -120,960,000 -127,008,000 -133,358,400 -140,026,320 -147,027,636 -154,379,018

- Biaya Penambangan -1,290,000,000 -1,354,500,000 -1,354,500,000 -1,354,500,000 -1,354,500,000 -820,450,439

- Biaya Pengangkutan -2,322,000,000 -2,438,100,000 -2,438,100,000 -2,438,100,000 -2,438,100,000 -1,476,810,790

- Biaya Pengolahan -157,646,946,180 -165,529,293,489 -165,529,293,489 -165,529,293,489 -165,529,293,489 -100,264,734,913

- Perawatan -1,101,100,000 -1,156,155,000 -1,213,962,750 -1,274,660,888 -1,338,393,932 -1,405,313,628

- Pelumas -10,458,000 -10,980,900 -11,529,945 -12,106,442 -12,711,764 -13,347,353

- Biaya Konsumsi -1,620,000,000 -1,701,000,000 -1,786,050,000 -1,875,352,500 -1,969,120,125 -2,067,576,131

- Kesehatan dan Keselamatan Kerja -135,000,000 -150,000,000 -155,000,000 -170,000,000 -175,000,000 -175,000,000

- Pengembangan Masyarakat -1,000,000,000 -900,000,000 -525,000,000 -845,000,000 -600,000,000 -550,000,000

- Reklamasi dan Pasca Tambang -82,282,584 -244,235,606 -408,800,774 -570,753,796

-Biaya Tetap

- Depresiasi (UU No. 36 Tahun 2008) -2,477,125,000 -2,477,125,000 -2,477,125,000 -2,477,125,000 -2,477,125,000 -2,477,125,000

- Amortisasi (UU No. 36 Tahun 2008) -200,000,000 -200,000,000 -200,000,000 -200,000,000 -200,000,000 -200,000,000

- Bunga Pinjaman -13,110,873,854 -9,833,155,390 -6,555,436,927 -3,277,718,463 0 0

- Gaji Pegawai -15,060,000,000 -15,813,000,000 -16,603,650,000 -17,433,832,500 -18,305,524,125 -19,220,800,331

- Jaminan Sosial Tenaga Kerja (10% gaji) -1,506,000,000 -1,581,300,000 -1,660,365,000 -1,743,383,250 -1,830,552,413 -1,922,080,033

- Biaya PBB -409,800,000 -409,800,000 -409,800,000 -409,800,000 -409,800,000 -409,800,000

Total Biaya Operasi -198,134,132,775 -203,969,319,901 -201,507,822,127 -199,799,794,982 -196,837,697,934 -131,210,494,558

Pendapatan Terpajak 39,515,867,225 45,563,180,099 60,501,302,873 75,309,786,268 92,027,362,378 19,934,905,442

Pajak (25%) -9,878,966,806 -11,390,795,025 -15,125,325,718 -18,827,446,567 -23,006,840,595 -4,983,726,360

Pendapatan Bersih 29,636,900,418 34,172,385,074 45,375,977,155 56,482,339,701 69,020,521,784 14,951,179,081

Depresiasi 2,477,125,000 2,477,125,000 2,477,125,000 2,477,125,000 2,477,125,000 2,477,125,000

Amortisasi 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

Investasi Pengganti -111,000,000 -132,000,000 -111,000,000 -132,000,000 -111,000,000 -132,000,000

Investasi Total -109,257,282,113

Modal Kerja Kembali 61,144,992,113

Modal Pinjaman 65,554,369,268

Angsuran Pinjaman -29,499,466,170 -26,221,747,707 -22,944,029,244 -19,666,310,780

Jaminan Reklamasi dan Pasca Tambang Kembali 1,000,000,000 900,000,000 525,000,000 845,000,000

Net Cash Flow -43,702,912,845 3,703,559,248 11,395,762,367 25,523,072,911 40,206,153,921 71,586,646,784 78,641,296,194

Cumulative Cash Flow -43,702,912,845 -39,999,353,597 -28,603,591,230 -3,080,518,319 37,125,635,602 108,712,282,386 187,353,578,580

URAIANTahun

16

Tabel 4.5.Cash Flow

13

Page 17: Bagian 1 Asli

D. Lingkungan Hidup

Pandangan masyarakat selama ini menyatakan bahwa kegiatan pertambangan

mulai dari tahap eksplorasi hingga penutupan tambang mempunyai dampak

mengganggu dan merusak lingkungan hidup, baik dari dampak lingkungan fisik

(mengubah bentang alam) maupun dampak sosial (ganti rugi tanah atau tumbuhan

serta benturan nilai). Oleh karena itu rencana pelaksanaan kegiatan pertambangan

harus diarahkan pada pelaksanaan penambangan yang berwawasan lingkungan

dan bertumpu pada kaidah peraturan perundangan yang berlaku.

Mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2012

tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (lihat Tabel 8.1), dapat disimpulkan bahwa

Kaolin Corporation, Ltd. dengan luas IUP 30 Ha dengan produksi kaolin

sebanyak 350.000 ton/tahun atau sama dengan 135000 m3/tahun dengan densitas

2,6 ton/m3 tidak berkewajiban untuk menyusun laporan Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan (AMDAL) namun wajib menyusun dokumen Upaya

Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

(UKL-UPL).

Adapun dalam penyusunan laporan UKL-UPL nantinya Kaolin Corporation, Ltd.

berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun

2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan

Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan

Pemantauan lingkungan Hidup. Serta Peraturan Gubenur Yogyakarta No.64

Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan,

Upaya Pemantauan Lingkungan dan Dokumen Pengelolaan Lingkungan.

Tabel 4.6.

Dampak Kegiatan Pertambangan Batu Kaolin Terhadap Lingkungan

Tahap Pertambangan Komponen Lingkungan yang Terkena Dampak

17

Page 18: Bagian 1 Asli

No

1. Tahap Pra-Konstruksi a. Abiotik, meliputi kualitas udara, kebisingan,

dan transportasi.

b. Biotik, meliputi vegetasi hutan, vegetasi

binaan (kebun), satwa didaerah penyelidikan

yang akan dibuka dan biota perairan yang

melalui daerah konsensi.

c. Sosial budaya, meliputi perubahan budaya,

pembauran etnis, kesempatan kerja, kegiatan

ekonomi masyarakat, tersedianya fasilitas

yang dapat dimanfaatkan masyarakat,

persepsi masyarakat, dan kesehatan

masyarakat.

2. Tahap Persiapan a. Abiotik, meliputi iklim mikro, kualitas udara

ambient, bentang alam, kualitas air sungai

dan air tanah, perubahan fungsi lahan,

struktur dan tekstur tanah serta

kesuburannya.

b. Biotik, vegetasi binaan (kebun) berupa

tumbuhan ketela dan kacang, satwa dan

No Tahap Pertambangan Komponen Lingkungan yang Terkena Dampak

biota perairan.

c. Sosial budaya, meliputi perubahan budaya

dan pembauran etnis/budaya, kesempatan

kerja, kegiatan ekonomi masyarakat,

18

Page 19: Bagian 1 Asli

tersedianya fasilitas yang dapat dimanfaatkan

masyarakat.

3. Tahap Operasi a. Abiotik, meliputi bentang alam, kelongsoran

pada jenjang tambang dan timbunan, kualitas

udara (debu, suhu, kelembaban dan iklim

mikro), kualitas air sungai.

b. Biotik, meliputi vegetasi perkebuanan

didaerah penambangan, satwa dan biota

perairan.

c. Sosial budaya, meliputi kesempatan kerja,

berkembangnya kegiatan ekonomi

masyarakat dan meningkatnya pendapatan

masyarakat dan daerah, tersedianya fasilitas

yang dapat dimanfaatkan masyarakat serta

kesehatan masyarakat setempat.

4. Tahap Pasca-Operasi a. Abiotik, yaitu menurunnya intensitas

dampak terhadap bentang alam, kualitas

udara, kualitas air, kualitas tanah, kondisi

fisik dan kepadatan transportasi.

b. Biotik, berkurangnya gangguan terhadap

vegetasi perkebunan dan pulihnya habitat

fauna darat serta habitat biota air.

c. Sosial budaya, yaitu terjadinya pemutusan

hubungan kerja, serta permasalahan sosial

lainnya

Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada industri pertambangan

akhir-akhir ini terus berkembang seiring dengan teknologi dalam bidang industri

pertambangan. Kemajuan tersebut telah mengakibatkan munculnya berbagai

persoalan dan dampak industri pertambangan yang semakin kompleks dan telah

19

Page 20: Bagian 1 Asli

mengundang perhatian banyak orang. Hal ni terbukti dari banyaknya tekanan yang

datang dari masyarakat luas terhadap pengelolaan dan kehadiran industri

pertambangan di tengah-tengah kehidupan mereka. Munculnya persaingan yang

ketat antar industri pertambangan, sering dikaitkan dengan berbagai isu masalah

keselamatan dan kesehatan kerja yang dapat digunakan sebagai alat dalam

memasuki pasar dunia. Maka dari itu Kaolin Corporation, Ltd menerapkan Pola

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan tujuan dapat meminimalkan

tingkat kecelakaan (zero accident) dan penyakit akibat kerja (PAK) dengan cara

yang paling efektif dan efisien sehingga pada akhirnya meningkatkan

produktivitas kegiatan penambangan.

Peraturan tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja Pertambangan umum sudah

ada sejak tahun 1930 dengan nama Mijn Politie Reglement (MPR) yang

merupakan peraturan yang dibuat pada masa pemerintahan Hindia – Belanda.

Disusul dengan PPRI No. 19 tahun 1973 tentang pengaturan dan pengawasan

keselamatan kerja di bidang pertambangan yang dilakukan oleh Menteri

Pertambangan. Setelah mempelajari pertimbangan ilmu teknologi modern

mengenai pemakaian peralatan pertambangan dan dalam rangka memperlancar

usaha–usaha aktifitas pembangunan, maka pada tahun 1995 telah disempurnakan

dengan terbitnya Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi

No.555/K/26/M.PE/1995 tanggal 22 mei 1995 tentang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Pertambangan Umum (Direktorat Pertambangan dan Energi,

1995).

Selain itu pemerintah juga mengeluarkan undang-undang guna meningkatkan

kesadaran bagi pihak perusahaan dan karyawan, undang-undang tersebut

diantaranya adalah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan

Kerja yang menyebutkan bahwa keselamatan kerja bertujuan untuk (Suma’mur,

1996):

20

Page 21: Bagian 1 Asli

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan

pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta

produktivitas nasional.

2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.

3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

Kaolin Corporation, Ltd yang menerapkan sistem tambang kuari untuk kegiatan

eksploitasi bahan galian batu kaolin tentu terdapat faktor-faktor yang dapat

menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Berdasarkan kegiatan pemantauan di

lapangan adapun sebab – sebab kecelakaan kerja yang mungkin terjadi terbagi

menjadi tiga faktor, yaitu faktor tindakan tidak aman oleh pekerja (unsafe act),

faktor kondisi kerja yang tidak aman (unsafe condition), serta faktor diluar

kemampuan manusia atau factor kehendak Tuhan (act of God). Berikut disajikan

dalam bentuk tabel :

Tabel 4.7.

Sebab – sebab Kecelakaan Kerja Kaolin Corporation, Ltd

No. Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan

1. Faktor tindakan tidak

aman oleh pekerja

(unsafe act)

a. Tidak menggunakan alat pelindung diri

(helm, sarung tangan, masker, dll) pada site

kerja (front penambangan, kaolin processing

unit, bengkel, gudang dan tempat kerja

lainnya).

b. Penggunaan alat pelindung diri yang tidak

benar.

c. Penggunaan peralatan tambang yang tidak

sesuai standar operasional prosedur.

d. Jarak antar penambang yang berdekatan

pada saat sedang menambang batu kaolin.

No. Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan

e. Faktor kelelahan pekerja.

21

Page 22: Bagian 1 Asli

f. Konsentrasi pekerja dalam melakukan

kegiatan penambangan.

g. Kecerobohan pekerja (human error).

h. Kurangnya kegiatan pengawasan kerja.

2. Faktor kondisi kerja

yang tidak aman

(unsafe condition)

a. Tinggi jenjang yang terlalu tinggi sehingga

membahayakan keselamatan penambang.

b. Peralatan pengaman yang dipakai sudah

tidak layak. Seperti masker yang digunakan

sudah sedikit sobek dan helm yang

digunakan tidak kuat.

c. Teras kerja yang terlalu sempit sehingga

dapat membahayakan keselamatan

penambang.

d. Kondisi permuka kerja yang licin pada saat

hujan karena karakteristik batu kaolin.

e. Bahan bakar dan oli mesin-mesin tambang

yang digunakan tidak tertata.

f. Kondisi permuka kerja yang berdebu.

g. Runtuhan batu kaolin yang terlepas dari

batuan induknya.

3. Faktor diluar

kemampuan manusia

atau Faktor Kehendak

Tuhan (act of God)

a. Terjadinya bencana alam seperti tanah

longsor.

22

Page 23: Bagian 1 Asli

Adapun upaya yang dilakukan disajikan dalam tabulasi berikut:

Tabel 4.8.

Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Kaolin Corporation, Ltd

No.Faktor-Faktor yang

dicegahUpaya Pencegahan Kecelakaan Kerja

1. Faktor tindakan tidak

aman oleh pekerja

(unsafe act)

a. Memberikan dan menyiapkan Alat

Pelindung Diri (APD) standar keselamatan

bagi pekerja tambang di setiap tempat

kerja.

b. Memberikan pelatihan kepada para pekerja

serta memberikan penghargaan tahunan

bagi pekerja tambang yang disiplin

c. Menetapkan standar operasional prosedur

setiap peralatan dan kegiatan tambang.

d. Memberikan instruksi tentang keselamatan

tata cara bekerja dan motivasi kepada

pekerja setiap sebelum memulai kerja.

e. Membagi waktu kerja dengan pembatasan

waktu (shift).

f. Memberikan motivasi kerja kepada para

pekerja, pemasangan rambu serta

pemasangan spanduk keselamatan dan

kesehatan kerja di workshop dan jalan

tambang.

g. Melakukan safety talk dan safety induction

sebelum para pekerja mulai bekerja.

h. Membentuk tim safety patrol dan safety

supervisor tambang.

2. Faktor kondisi kerja a. Merubah tinggi jenjang dan lebar jenjang

23

Page 24: Bagian 1 Asli

yang tidak aman

(unsafe condition)

sesuai dengan FK (Faktor Keamanan) yang

tepat.

b. Menyediakan alat pelindung diri yang

sesuai dengan standar operasional kerja.

c. Menggunakan peralatan pengaman

tambahan pada peralatan dan pekerja,

monitoring peralatan yang akan digunakan,

service peralatan secara berkala.

No.Faktor-Faktor yang

dicegahUpaya Pencegahan Kecelakaan Kerja

d. Menggunakan peralatan pengaman

tambahan sewaktu hujan.

e. Mengawasi penggunaan bahan bakar dan

oli pada mesin.

f. Menyemprotkan air pada jalan tambang

secara berkala.

g. Pemantauan dan evaluasi kestabilan lereng

pada tambang kaolin yang digunakan.

3. Faktor diluar

kemampuan manusia

atau Faktor Kehendak

Tuhan (act of God)

a. Memasang alat pemantau tanah longsor di

daerah sekitar tambang.

b. Namun apabila terjadi tanah longsor, maka

akan dilakukan pemberian santunan kepada

korban dan keluarga korban.

Manajemen Kaolin Corporation, Ltd seperti yang telah dipaparkan pada

tabulasi diatas menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerja tambang

adapun peralatan keselamatan yang digunakan ditabulasikan berdasarkan tempat

kerja sebagai berikut.

24

Page 25: Bagian 1 Asli

Tabel 4.9.

Peralatan Keselamatan Kerja Kaolin Corporation, Ltd

No

.Lokasi Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. Kuari Kaolin a. Helm pengaman

b. Sepatu pengaman

c. Kacamata pelindung

d. Sarung tangan

e. Masker debu dan earplug

f. Reflector vest

g. Alat pemadam api dan perlengkapan K-3 pada

masing-masing kendaraan pengangkut personil

dan alat-alat tambang

h. Bendera merah atau kuning (tinggi 2m) untuk

kendaraan pengangkutan personil dan pengawas

i. Rambu lalu lintas batas kecepatan truk ≤ 40

km/jam dan kendaraan personil ≤ 60 km/jam

2. Kaolin Processing

Unit

a. Helm pengaman

b. Sepatu pengaman

c. Sarung tangan

d. Masker debu dan earplug

e. Kacamata pelindung

f. Alat pemadam kebakaran

g. Perlengkapan P3K

h. Ban pinggang pengaman dengan tali pengikat

3. Bengkel a. Helm pengaman

b. Sepatu pengaman

c. Sarung tangan kulit

d. Masker debu

e. Perlengkapan P3K

f. Alat pemadam kebakaran

25

Page 26: Bagian 1 Asli

4. Gudang a. Helm dan sepatu pengaman

b. Sarung tangan kulit

c. Masker debu

d. Perlengkapan P3K

e. Alat Pemadam Kebakaran

Safety department sebagai departemen yang bertanggung jawab untuk

memfasilitasi dilaksanakannya kesehatan dan keselamatan di lingkungan kerja

memiliki kegiatan pokok sebagai berikut:

a) Memfasilitasi semua karyawan untuk berdiskusi masalah keadaan tempat

kerja, faktor dan potensi yang ada serta kelengkapan alat pelindung diri

(APD) yang dibutuhkan baik internal departemen maupun eksternal

departemen.

b) Melakukan pencegahan kecelakaan atau ketidaktahuan akan kondisi yang

tidak aman (unsafe condition) dan tindakan yang tidak aman (unsafe act)

setiap karyawan atau orang lain yang berada ditempat kerja.

c) Mengadakan inspeksi terhadap bangunan dan peralatan keselamatan kerja

mulai dari konstruksi, letak, penyusunan dan penyimpanan barang, alat

keselamatan yang harus tersedia serta rambu-rambu yang harus dipasang.

d) Meningkatkan sumber daya manusia baik dari segi pengetahuan tentang K3

ataupun dari segi pemahaman tentang K3 dengan mengadakan training.

e) Mengadakan kegiatan-kegiatan yang bisa meningkatkan kesadaran tentang

K3 serta mengajak karyawan turut berperan aktif dalam mengkampanyekan

K3.

f) Melaksanakan statistik kecelakaan kerja yaitu berupa perhitungan tentang

rata-rata frekuensi waktu kerja yang hilang, tingkat rata-rata keparahan

waktu kerja yang hilang, besarnya kerusakan peralatan yang dikonversikan

kedalam mata uang dan memperhitungkan kerugian dari setiap kecelakaan

yang terjadi dalam hitungan mata uang.

26

Page 27: Bagian 1 Asli

g) Melakukan kegiatan inisiatif yang dilakukan berdasarkan faktor dan potensi

bahaya yang diamati sebagai langkah preventif atas kecelakaan kerja dan

penyakit akibat kerja.

Kaolin Corporation, Ltd. merencanakan Coorporate Social Responsibility (CSR)

melalui kegiatan Community Development (CD) atau pengembangan masyarakat

selama operasi produksi sampai dengan pascatambang. Kaolin Corporation, Ltd.

merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pertambangan kaolin

yang berlokasi di Desa Karang Sari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul,

Provinsi DIY, ikut serta berperan aktif dalam pengembangan masyarakat sekitar

dan menjadikan masyarakat serta pemerintah sebagai mitra kerja dalam mencapai

pembangunan berkelanjutan. Dalam menjalankan program pengembangan

masyarakat, Kaolin Corporation, Ltd. membagi ke dalam dua rencana, yaitu

rencana strategis jangka menengah dan rencana strategis jangka panjang.

1) Rencana Strategis Jangka Menengah

Rencana strategis jangka menengah merupakan langkah awal untuk

membina dan mengembangkan masyarakat sekitar untuk mendapatkan hasil yang

tidak cukup lama. Terdapat dua program dalam rencana strategis jangka

menengah antara lain program Pendidikan dan Program Pembangunan

infrastruktur bagi masyarakat sekitar. Program rencana strategis jangka menengah

selengkapnya sebagai berikut:

Tabel 4.10.

Matriks Rencana Strategis Jangka Menengah Program Coorporate Social

Responsibility (CSR) Kaolin Corporation, Ltd.

No.Program

StrategisRencana Tujuan Pelaksana

Sasaran

Kegiatan

1. Pendidikan a. Bantuan

perlengkapan SD N

Karangsari I, seperti

papan tulis, meja,

Meningkatkan

mutu

pendidikan

masyarakat

a. Kaolin

Corporation,

L.td

b. Pemerintah

a. Anak-anak

di Desa

Karangsari

b. Relawan

27

Page 28: Bagian 1 Asli

kursi, dan lain-lain.

b. Bantuan

perlengkapan murid

di SD N Karangsari

I, seperti seragam,

buku, alat tulis, dan

lain-lain

c. Pemberian dana

operasional kepada

siswa tidak mampu

sekitar area

pertambangan

Kaolin

Corporation,

L.td di Desa

Karangsari,

Kecamatan

Semin.

Kecamatan

Semin

c. Organisasi

swadaya

masyarakat

Pen-

didikan

c. Para Guru

No.Program

StrategisRencana Tujuan Pelaksana

Sasaran

Kegiatan

SD N Karangsari I,

d. Beasiswa

pendidikan bagi

murid berprestasi

dan kurang mampu

di SD N Karangsari

I,

e. Penambahan

fasilitas

laboratorium di SD

SD N Karangsari I,

f. Beasiswa untuk

melanjutkan ke

tingkat Perguruan

Tinggi bagi yang

berprestasi dan

kurang mampu

maupun putra-putri

karyawan Kaolin

28

Page 29: Bagian 1 Asli

Corporation, L.td.

No.Program

StrategisRencana Tujuan Pelaksana

Sasaran

Kegiatan

g. Membuat

perpustakaan

keliling.

h. Membuat program

Internet Masuk

Desa.

2. Memper-

baiki

fasilitas

bangunan

dan

Infrastruktu

r (Balai

Dusun,

Kantor,

Sekolah,

Rumah

Peribadatan

)

a. Perbaikan jalan

dan jembatan di

Desa Karangsari.

b. Renovasi dan

pembangunan SD

SD N Karangsari I,

c. Renovasi dan

pembangunan

sarana ibadah.

d. Perbaikan sanitasi

masyarakat.

e. Renovasi Balai

Dusun Jetak.

a. Memper-

baiki Infra-

struktur

Desa

Karangsari,

sekitar area

per-

tambangan

Kaolin

Corporation

, L.td.

b. Meningkat-

kan aktifitas

sosial

masyarakat

Desa

Karangsari

a. PT. Zeolit

Nusantara

b. Pemerintah

Kecamatan

Gedangsari

c. Organisasi

swadaya

masyarakat

Masyarakat

di Kecamatan

Gedangsari

3. Keagamaan a. Mengadakan

santunan kepada

kaum dhuafa dan

yatim piatu.

b. Menyelenggarakan

kegiatan

Meningkatkan

aktifitas sosial

masyarakat

Desa

Hargomulyo

a. Kaolin

Corporation,

L.td

b. Pemerintah

Kecamatan

Masyarakat

di Kecamatan

Semin

29

Page 30: Bagian 1 Asli

keagamaan

bersama

masyarakat sekitar.

Semin

c. Organisasi

swadaya

masyarakat

No.Program

StrategisRencana Tujuan Pelaksana

Sasaran

Kegiatan

4. Kesehatan a. Menyelenggarakan

program donor darah

secara periodic dan

program kebersihan.

b. Menyelenggarakan

khitanan massal.

c. Menyalurkan air

bersih untuk

masyarakat.

Meningkatkan

mutu

kesehatan

masyarakat

sekitar area

pertambangan

Kaolin

Corporation,

L.td

a. Kaolin

Corporation,

L.td

b. Pemerintah

Kecamatan

Semin

c. Organisasi

swadaya

masyarakat

Masyarakat

di Kecamatan

Semin

2) Rencana Strategis Jangka Panjang

Rencana strategis jangka panjang merupakan program jangka panjang untuk

membina dan mengembangkan masyarakat sekitar sehingga masyarakat bisa tetap

bertahan ketika perusahaan tidak lagi beroperasi produksi. Terdapat dua program

dalam rencana strategis jangka panjang antara lain Program Kesehatan dan

Olahraga serta Program pembangunan ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Program rencana strategis jangka panjang selengkapnya sebagai berikut :

Tabel 4.11

Matriks Rencana Strategis Jangka Panjang Program Coorporate Social

Responsibility (CSR) Kaolin Corporation, Ltd.

No

.

Program

StrategisRencana Tujuan Pelaksana Sasaran Kegiatan

1. Pembanguna

n Ekonomi

a. Pembinaan dan

pendampingan

a. Meningkat-kan

pembangunan

a. Kaolin

Corporati

Masyarak

at di

30

Page 31: Bagian 1 Asli

manajemen

usaha pertanian

dan perkebunan

di Desa Karang

Sari.

b. Pembinaan

pembibitan

tanaman bagi

masyarakat Desa

Karang Sari.

c. Pembinaan dan

Pendampingan

ekonomi mikro

masyarakat.

b. Mengajar-kan ke-

mandirian

masyarakat dalam

berusaha.

on, L.td

b. Pemerinta

h

Kecamata

n Semin

c. Organisasi

swadaya

masyaraka

t

Kecamata

n Semin

No

.

Program

StrategisRencana Tujuan Pelaksana Sasaran Kegiatan

serta

penggalakan

UKM di Desa

Karang Sari.

d. Pelatihan

keahlian khusus

bagi masyarakat

Desa Karang

Sari seperti

menjahit,

bengkel, tukang,

dan lain-lain.

e. Pemasaran

produk rumah

tangga Desa

Karang Sari dan

UKM serta hasil

perkebunan.

f. Pengadaan air

c. Meningkat-kan

kemampu-an

masyarakat dalam

berusaha.

d. Mencipta-kan

pem-bangunan

berke-lanjutan.

e. Meningkat-kan

taraf hidup

masyarakat.

31

Page 32: Bagian 1 Asli

bersih bagi

warga Desa

Karang Sari

(pembelian pipa

PVC dan

penyediaan

tukang).

g. Bantuan sarana

penunjang

(listrik, air, dan

lain-lain)

2. Kesehatan

dan Olahraga

a. Bantuan biaya

operasional

Puskesmas

pembantu di

Desa

Hargomulyo.

b. Program

vaksinasi dan

obat murah bagi

warga Desa

Meningkatkan mutu

kesehatan

masyarakat sekitar

area pertambangan

Kaolin Corporation,

L.td

a. Kaolin

Corporati

on, L.td

b. Pemerinta

h

Kecamata

n

Gedangsar

i

c. Organisasi

swadaya

masyaraka

t

Masyarakat di

Kecamatan Semin

No

.

Program

StrategisRencana Tujuan Pelaksana Sasaran Kegiatan

Karang Sari.

c. Penggalakan

posyandu di

Desa Karang

Sari.

d. Membangun

MCK yang

layak untuk

32

Page 33: Bagian 1 Asli

masyarakat.

e. Pengobatan

gratis bagi

masyarakat

Desa Karang

Sari.

f. Membagi abate

secara gratis di

Desa Karang

Sari.

g. Menyumbangka

n ambulance

agar dapat

digunakan

sebagai

penunjang

kegiatan

kesehatan

masyarakat.

h. Bantuan acara

olahraga di

Desa Karang

Sari.

i. Pengadaan

sarana olahraga.

2. Sosial

Budaya

a. Mengadakan

program sosial

tanggap darurat

dan pemulihan.

b. Pelestarian seni

budaya, adat,

dan tradisi

lokal.

Melestarikan

budaya asli

daerah

sekitar area

pertambanga

n dan juga

meningkatka

n kepedulian

masyarakat.

a. Kaolin

Corporati

on, L.td

b. Pemerinta

h

Kecamata

n Semin

c. Organisasi

swadaya

Masyarakat di

Kecamatan Semin

33

Page 34: Bagian 1 Asli

masyaraka

t

Peluang Pasar

Prospek kaolin untuk kebutuhan keramik di Yogyakarta, Jawa Tengah,

Tangerang, Jakarta dan Jawa Barat sangat menjanjikan, hal ini disebabkan oleh

banyak faktor seperti :

1. Pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta, Jawa Tengah, Tangerang, Jakarta dan

Jawa Barat sangat pesat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya

pembangunan infrastruktur seperti bangunan yang berbanding lurus dengan

kebutuhan kaolin sebagai bahan pembentukan keramik.

2. Jumlah penduduk Yogyakarta, Jawa Tengah, Tangerang, Jakarta dan Jawa

Barat yang sangat banyak,menyebabkan kebutuhan akan pembangunan

rumah sebagai tempat tinggal meningkat.

3. Yogyakarta, Jawa Tengah, Tangerang, Jakarta dan Jawa Barat merupakan

kota tujuan wisata. Seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan maka

diperlukan pembangunan sarana penunjang pariwisata salah satunya yaitu

penginapan.

Kaolin Corporation, L.td memiliki keunggulan produk dibandingkan dengan

produk perusahaan lainnya.

Tabel 4.12Perbandingan Produk Kaolin Corporation, L.td kaolin dengan Produk Lain.

Parameter Produk Kaolin Corporation, L.td Produk Kaolin semin

Harga(per karung @50kg) 45.000 45.000

Ketersediaan produk Mampu menyediakan Produksi perhari terbatas

34

Page 35: Bagian 1 Asli

dalam jumlah besar

Kualitas produk Kecerahan 80-82 % kecerahan 55-60 %

Ukuran butir Kaolin -300 # -200 +225 #

Adapun perusahaan-perusahaan yang bekerjasama dengan Kaolin Corporation,

L.tdadalah :

1. PT. Sandjaja Keramik Intan.

Yogyakarta: Jl Kyai Mojo No 94 Jogja, no telepon 0274 587141yang mana perusahaan ini bergerak pada Bahan bangunan / Building Material Betonmix, Genteng, Keramik, Pintu waterproof, Carton, Ceramic Kanmuri, Platinum, Metal Roofing, Paint Aquaproof, Roof Gerard, Onduline, Suryaroof, Tegola, Ceramic, Tile Floor, Ceramic, Tile Wall, Door Excellent, Excellent, Tile, Ceramic Diamond, Diamond, Diamond, Ventilator, Waterproofing Aquagard.

2. PT. Gunung Jati Raya.

Jl. KH Agus Salim Pert THD BI A/6, Purwodinatan, Semarang Timur

50121 Telp (0243).770576

3. PT Mega Mulia Keramik

Kawasan Industri Candi BI 3/10–11.

4. PT. Sakuramas Internusa Sejahtera

Kantor Pusat

Jl. Jend Gatot Subroto Km 4 RT 005/02

Keroncong, Cibodas

Tangerang 15134 Banten

5. PT. Dwimitra Nuansa Satria

Jl Husein Sastranegara 1 RT 006/02

Benda, Benda

Tangerang Kota 15125 DKI Jakarta

6. PT. Ayekeh Team Indonesia

35

Page 36: Bagian 1 Asli

Kawasan Industri Jababeka Tahap I

Jl Jababeka II-J Kawasan Industri Jababeka Tahap I II-E Bl CC/32

Cibitung, Bekasi 17520 Jawa Barat

Perkembangan dan peningkatan sektor pembangunan di Indonesia saat ini akan

sangat mempengaruhi produksi dan pemasaran keramik dalam negeri di masa

mendatang. Peningkatan pembangunan khususnya bidang properti yang saat ini di

Indonesia sedang berkembang pesat dan pembangunan daerah yang bersifat

otonom melalui pengembangan wilayah oleh Presiden. Oleh karena itu Kaolin

Corporation, L.td menentukan arah pemasaran bahan galian industri untuk

memenuhi kebutuhan akan tepung kaolin sebagai bahan pengisi badan keramik

dalam negeri .

Trend saat ini yang mengarah kepada jenis investasi properti sangat

diminati oleh masyarakat, khususnya masyarakat kelas menengah ke atas.

Berbagai produk-produk properti seperti rumah tinggal, apartemen, pusat

perbelanjaan, rumah kantor, serta pembangunan hotel sangat berkembang pesat.

Kaolin Corporation, L.td sangat paham akan hal tersebut untuk memanfaatkan

prospek tersebut. Selain itu, berlakunya otonomi daerah sangat berpengaruh

terhadap permintaan kaolin di pasaran.

Faktor-faktor teknis yang diperhatikan oleh Kaolin Corporation, L.td dalam

proses pemasaran produk tepung kaolin, antara lain:

1. Kualitas produk tepung kaolin yang dihasilkan

Kualitas produk tepung kaolin yang diproduksi oleh Kaolin Corporation, L.td

memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

- Ukuran butir batukaolin -300 mesh

- Kuat tekan kaolin 16,19 Mpa

- Densitas loose kaolin 2,6 ton/m3

36

Page 37: Bagian 1 Asli

- Kadar air 2 %

- Derajat kecerahan

2. Kontinuitas produksi dari tambang

Kaolin Corporation, L.td berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik

untuk konsumen, hal ini ditunjukkan dengan kegiatan produksi yang berusaha

mencukupi kebutuhan konsumen akan kaolin. Sehingga kontinuitas produksi

Kaolin Corporation, L.td berlangsung hingga saat ini. Target produksi PT.

Breksit Mangli Resources adalah 1.190 ton/hari (350.000 ton/tahun).

3. Kemudahan transportasi

Lokasi pemasaran Kaolin Corporation, L.td terletak di lokasi yang strategis

dan mudah dijangkau. Dengan lokasi Desa Karang Sari, Kec. Semin, Kab.

Gunung Kidul, Kantor pemasaran Kaolin Corporation, L.td selain sebagai

kantor pelayanan pemesanan juga digunakan sebagai stockpile untuk produk

tepung kaolin, sehingga konsumen yang ingin melihat dan membeli langsung

produk dapat langsung dilayani di kantor pemasaran Kaolin Corporation,

L.td.

4. Ketepatan waktu penyerahan produk kepada konsumen

Kaolin Corporation, L.td. ingin selalu memberikan pelayanan yang baik

kepada konsumen. Hal ini dibuktikam dengan ketepatan waktu penyerahan

produk kepada konsumen sesuai dengan perjanjian jual beli yang telah

disepakati ( kontrak ).

Sedangkan sistem pengiriman yang telah di atur dalam kontrak Jual Beli yaitu

konsumen sendiri yang mengurus pengiriman dengan mengirimkan truk ke

lokasi pemasaran.

Sistem pembayaran Kaolin Corporation, L.td menerapkan dua sistem yaittu

pembayaran dalam bentuk kontrak yaitu pembeli bisa mendapatkan tepung Kaolin

jika sudah melakukan pembayaran yang sesuai dengan kontrak dan harga yang

telah ditetapkan ( lampiran J). Harga produk di Kaolin Corporation, L.td ( PT.

Sandjaja Keramik Intan, PT. Gunung Jati Raya, PT Mega Mulia Keramik, PT.

37

Page 38: Bagian 1 Asli

Sakuramas Internusa Sejahtera, PT. Dwimitra Nuansa Satria, dan PT. Ayekeh

Team Indonesia)

- 300 mesh : Rp 45.000/ karung 50kg.

Dan untuk pembeli lainnya mengikuti harga di Kaolin Corporation, L.td.

BAGIAN 5

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penyusunan laporan untuk perusahaan Kaolin Corporation, Ltd.

Yang berlokasi di Dusun Jetak, Desa Karangsari, Kecamatan, Semin, Kabupaten

Gunung Kidul, DIY maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kaolin Corporation, Ltd. Adalah perusahaan yang bergerak dibidang

pertambangan bahan galian kaolin. Wilayah yang dimohonkan terletak di

Dusun Jetak, Desa Karangsari, Kecamatan, Semin, Kabupaten Gunung

Kidul, DIY.

2. Jumlah cadangan tertambang dari elevasi 345 mdpl – 260 mdpl adalah

2.105.649,943 ton dengan umur tambang selama 5 tahun

3. Penambangan menggunakan metode tambang terbuka dengan sistem Side

Hill dengan tinggi jenjang 5 meter, lebar jenjang minimum 7,5 m,

kemiringan jenjang tunggal 450 dengan overall slope 400.

4. Rencana produksi kaolin pada tahun ke-1 hingga tahun ke-5 sebesar

350.000 ton/tahun.

5. Pengolahan kaolin dilakukan dengan mereduksi ukuran butir dan

mengelompokkan ukuran butir sehingga diperoleh produk dengan ukuran

-300 mesh dengan harga Rp 35.000,00/ 50 ton

6. Pemasaran dilakukan dengan kontarak kerja sama dengan beberapa unit

usaha yang ada di dalam negeri, baik bersifat tidak tetap ataupun tetap

selama 1 tahun kontarak jual beli, yaitu:

38

Page 39: Bagian 1 Asli

PT. Sandjaja Keramik Intan

PT.Gunung Jati Raya

PT. Mega Mulia Keramik

PT. Sakurmas Internusa Sejahtera

PT. Dwimitra Nuansa Satria

PT. Ayekeh Team Indonesia

7. Investasi yang diperlukan berupa investasi awal sebesar Rp 48.112.290,00

dan modal kerja sebesar Rp 61.144.992,00 sehingga total investasi

sebesar Rp 109.257.282,133. Pendanaan berasal dari 60% pinjaman bank

dengan bunga 19,25% /tahun selama 4 tahun dan 40% modal sendiri.

8. Dari hasil analisis keekonomian diperoleh NPV sebesar Rp

59.380.684,003. , IRR 46% dan PBP 3,0766 tahun, maka perencanaan ini

layak untuk ditambang.

9. Jumlah tenaga kerja total adalah 106 orang dengan komposisi 63 tenaga

kerja tetap dan 43 tenaga kontarak

10. Pengelolaan lingkinagan akan dilakukan oleh Kaolin Corporation, Ltd. .

dan pemantauan dilakukan oleh instansi terkait antara lain pemerintah

daerah setempat serta konsultan lingkungan yang ada secara kontinyu

sesuai dengan UKL dan UPL yang telah ada.

11. Rencana penutupan tambang dan reklamasi Kaolin Corporation,Ltd. Akan

dijadikan perkebunana jati dan lubang yang terbuat akan difungsikan

sebagai kolam ikan dengan pemeliharaan awal dilakukan oleh Kaolin

Corporation, Ltd. Yang kemudian akan dikelola oleh masyarakat.

39

Page 40: Bagian 1 Asli

14