badan perencanaan pembangunan daerah (bappeda) … · memiliki kemampuan supranatural yang...

30
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kotawaringin Timur 2013

Upload: buikien

Post on 03-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah(Bappeda) Kabupaten Kotawaringin Timur

2013

Pengantar

Syukur kepada Allah Swt. atas selesainya buku tariankhas Kabupaten Kotawaringin Timur ini sebagai upayamelakukan identifikasi dan inventarisasi tarian khasdaerah yang dapat berperan sebagai identitas dan ikonwisata daerah.

Kami ucapkan terimakasih kepada segenap pihak yangtelah membantu hingga buku ini dapat diselesaikan,terutama kepada pihak kecamatan dan pelaku seni tarimaupun budayawan di Kotim, dengan tidak lupamemohon saran dan kritiknya untuk perbaikan lebihlanjut. Termasuk kemungkinan ditambahkannya jenistarian yang belum tercantum dalam buku ini.

Semoga buku ini dapat bermanfaat dalam memajukankesenian daerah yang kita cintai, demi mencapaikesejahteraan masyarakat Kotawaringin Timur yanglebih baik.

Kepala Bappeda Kab. Kotim

Drs. H. Burhanuddin HAB., MM

Pendahuluan

Kekhasan tarian menjadi elemen penting dalam menunjang pariwisata dan dapat menjadi ciri khas

suatu daerah. Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki kebudayaan yang unik yang selain mempunyai kultur

dayak pedalaman sebagaimana didapati didaerah hulu, juga memiliki kultur dayak pesisir yang menyatu dengan

kebudayaan pendatang. Dinamika pencampuran budaya ini memberi muatan dinamis pada budaya -

terutama kesenian- di Sampit maupun Kabupaten Kotawaringin Timur.

Pada dasarnya tarian yang berkembang di Kotimdibedakan atas tarian tradisional dari tarian garapan

baru yang berpijak pada budaya dan ritual setempat.

Dalam buku in,i khusus untuk tarian tradisional, penulisannya dibagi secara geografis berdasarkan

identifikasi lokasi dimana tarian tersebut berkembangyakni bagian utara, bagian tengah, dan bagian selatan

dengan ciri khasnya masing-masing.

Daftar Isi

1. Tari Tabur Pari2. Tari Sangiang3. Tari Manganjang Manyangiang4. Tari Bigal5. Tari Saluang Murik6. Tari Nganjan Ritual7. Tari Kinyah Bawi8. Tari Salekap9. Tari Katambung10. Batirik11. Mamanda12. Hadrah13. Tari Giring-giring14. Tari Musim Panen15. Tari Mamantate Maruntih16. Tari Kahanjak Kasanang17. Tari Manugal18. Tari Geng Geng Takerek Kerek19. Tari Nenjang Sapundu20. Tari Penyang Hapungkal Simpei21. Tari Dundam Baayun22. Tari Nyai Dayang Intan23. Tari Mandau

Tarian Tradisional

• Tari Tabur PariTariain ini dimainkan oleh 10 penari yang terdiri

atas lima penari laki-laki dan lima penariperempuan. Dengan menggunakan alat musik

bambu, kusak, dan Mandau. Tarian yang berkembang di Kecamatan Cempaga Hulu ini

menceritakan keceriaan masyarakay Dayak dalammempertahankan kebudayaan bahuma sebagai

mata pencaharian utama. Dalam bahuma, laki-lakidan perempuan bergotong royong menugal dan

menabur padi. Tarian ini didominasi oleh gerakan-gerakan manasai kansan dan memainkan mandau.

Bagian Utara

Tarian Tradisional

• Tari Sangiang

Tari sangiang diiringi dimainkan olehdelapan orang penari. Merupakan tarianyang menggambarkan cara masyarakatDayak Ngaju pada zaman dahulu untukmengobati orang yang terkena penyakitalamiah/benda-benda gaib. Perlengkapandalam tarian ini adalah bahalai satulembar, beras tawur, mayang/pusu, danMandau. Tarian ini berkembang terutamadi Kecamatan Telaga Antang.

Bagian Utara

Ilustrasifoto :http://banuahujungtanah.files.wordpress.com

Tarian Tradisional

• Manganjan ManyangiangMemberi pengobatan serta mendoakankeselamatan kepada orang yang sakit. Seorang sangiang ditambah tujuh orangatau lebih. Alat-alatnya terdiri ataslawung, ekor burung (tingang), selendang, piring mangkuk, dan berassesajen. Tarian ini dapat ditemuiterutama di Kecamatan Antang Kalang.

Bagian Utara

Tarian Tradisional

• BigalTarian ini menunjukkan kesatuan danpersatuan tidak membeda-bedakan antaramiskin dan kaya, suku, ras, dan yang lainnyaserta hidup damai dalam kemajemukan. Penari dalam tarian ini berjumlah enam orangterdiri dari empat orang penari ditambah duaorang pemberi minuman (baram). Perempuan memakai kebaya dan sarung. Pakaian bisa seragam, bisa bebas. Laki-lakimemakai celana panjang dan baju lenganpanjang.Seperti halnya tarian Manganjan, tarian ini banyak ditemui di Kecamatan AntangKalang.

Bagian Utara

Ilustrasi foto : http://borneoheadlines.blogdetik.com/files/2011/04/1-foto-kaki-300x207.png

Tarian Tradisional

• Tari Saluang MurikTarian ini menggambarkan salah satuaktivitas yang berkaitan dengan sungai. Tarian ini dilakukan oleh delapan orangpenari, terdiri atas empat laki-laki danempat perempuan. Pada tarian iniperempuan memakai asesoris selendangdan lain-lain. Tarian ini berkembangutamanya di Kecamatan Antang Kalang.

Bagian Utara

Tarian Tradisional

Nganjan Ritual

Tarian ini dapat ditemukan di KecamatanAntang Kalang. Jumlah penari tidak dibatasi,

tetapi minimal tujuh orang. Tarian inimerupakan ritual untuk mengarah roh/arwah

orang yang meninggal ke alam roh (barasbulau habusung intan hakarangan lamiang

lewu tatau dia rumpang tulang, rundung raja isen kamalesu uhat) yang artinya hidup yang

penuh dengan kebahagiaan dan kemuliaantidak mengenal kemiskinan dan kesusahan. Alat yang digunakan dalam ngajan meliputi

ekor burung (tingang), kembang, kunyit, pita merah, minyak kelapa, giling pinang, dan

baram (tuak) yang dipimpin oleh pisur(rohaniawan) dengan pakaian khusus dan rapi

serta memakai sarung.

Bagian Utara

Tarian Tradisional

• Tari Kinyah BawiTarian ini dimainkan oleh delapan penari dan enam pemain musik. Tarian ini menggunkan mandau, tombak, dan talawang (perisai). Dalam tarian yang diiringi dengan gendang, rebab, suling, kenong, gong, dan kecapi ini digambarkan ketangkasan putri dayak dalam ilmu bela diri menggunakan senjata khas suku dayak untuk membela diri dari serangan musuh. Tarian ini terutama ditemukan diKecamatan Cempaga

Bagian Tengah

Tarian Tradisional

• Tari SalekapTarian yang diiringi dengan gendang, suling, gong, kecapi, rebab, dan kenong ini ditarikan oleh delapan penari dan enam pemain musik. Mengisahkan tentang keterampilan putera-puteri dayak dalam menggunakan bambu sebagai alat tari yang bisa dikreasikan. Tarianini dimainkan delapan penari dan enampemain musik, dengan alat musik yang digunakan terdiri atas gendang, suling, ketambung, gong, rebab, kecapi dan kenong. Tarian ini utamanya berkembang di kecamatanCempaga.

Bagian Tengah

Ilustrasi foto : 1.ytimg.com/vi/KSuxssZhZ4I/maxresdefault.jpg

Tarian Tradisional

• Tari KatambungMerupakan tarian yang mengisahkan tentangputera-puteri masyarakat Dayak dalammenggunakan gendang ketambung yang beriramakan ciri khas kesenian Dayak dalammenyambut tamu dan acara pesta. Tarian inidimainkan delapan penari dan enam pemainmusik, dengan alat musik yang digunakanterdiri atas gendang, suling, ketambung, gong, rebab, dan kenong. Tarian ini masih dapatditemui di Kecamatan Cempaga.

Bagian Tengah

Tarian Tradisional

• BatirikBatirik diiringi dengan musik panting dengan

irama pantun. Batirik ditarikan oleh sedikitnyalima penari perempuan. Tarian ini gerakannyasederhana dan ditampilkan pada acaraperkawinan dan penyambutan tamu. Tarian inibanyak berkembang di Kecamatan Baamang.

Bagian Tengah

Tarian Tradisional

• MamandaMamanda termasuk ke dalam jenis kesenian tradisional

(teater rakyat) . Pada awalnya, mamanda menceritakan seputar kehidupan istana dimasa kerajaan. Dalam waktu yang sangat lama sejak kehadirannya, mamanda begitu berurat-berakar dalam kehidupan kesenian lokal masyarakat dengan bentuk yang hampir tidak berubah; peran-peran yang hampir serupa, bentuk arena pagelaran yang sama yaitu arena sentral segi empat, tata lakon yang statis, struktur cerita yang tak pernah berubah, namun ia tetap digemari dan bahkan berkembang sampai ke pelosok pedesaan yang paling terpencil sekalipun. Masyarakat umumnya menggelar mamanda pada saat upacara perkawinan, pesta keramaian kampung, dan sebagainya,

Bagian Tengah

http://www.kutaikartanegara.com/newsphoto/KoetaiTempoDoeloe2013-2.jpg

Tarian Tradisional

• Hadrah Hadrah biasanya ditampilkan saat pelaksanaan arak-arakan penganten atau dalam rangka penyambutan tamu. Kesenian ini umumnya dimainkan dalam iringinan gendang/terbang, dengan 12 pemain. Kesenian Hadrah berkembang di Kecamatan Teluk Sampit, Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara, Baamang, Ketapang, Seranau, Kotabesi, sampai Cempaga.

Bagian Selatan

Tarian Tradisional

• Giring-giringUmumnya tari giring-giring dimainkan untuk menyambut tamu. Tarian ini dilakukan dengan perlengkapan tongkat giring-giring dengan pemain umumnya berjumlah sekitar 10 orang. Tarian giring-giring berkembang di Kecamatan Teluk Sampit.

Bagian Selatan

Tarian Tradisional

• Tari Musim PanenSesuai namanya, tarian ini melukiskan kegiatan panen serta rasa syukur dan kegembiraan menyambut musim panen tersebut. Tarian yang umumnya ditarikan dalam durasi sekitar tujuh menit oleh enam orang penari. Tarian ini diiringi dengan kecapi, gendang, dan kengkanong. Tarian ini berkembang di Kelurahan Mentaya Seberang Kecamatan Seranau.

Bagian Selatan

Tarian Tradisional

• Tari Mamantate Maruntih

Tarian ini berkembang di Desa Terantang Hilir, Kecamatan Seranau.

Tarian yang menceritakan aktivitas kegiatan perkebunan ini dimainkan oleh

10 sampai dengan 15 orang dengan menggunakan alat musik tarbang,

gambus, kecapi, dan gong. Durasi tarian ini sekitar 15 menit.

Bagian Selatan

Ilustrasi foto :http://travel.detik.com/read/2012/04/23/13555

Tarian Tradisional

• Tari Kahanjak KasanangTarian ini dilakukan oleh lima orang penari dengan iringan musik tradisional. Tarian ini menggambarkan tentang sukacita menerima kedatangan tamu yang disambut dengan ekspresi senyum dan gerakan kegembiraan. Tarian ini berkembang di Kecamatan Kotabesi.

Bagian Selatan

Tarian Tradisional

• Tari ManugalTarian ini menceritakan tentang kegiatan membuka lahan pada saat musim panas, dimana laki-laki dan perempuan bekerja bersama membersihkan lahan sampai menanam benih padi (menugal). Biasanya yang laki-laki melubangi tanah dengan tugal dan perempuan menempatkan benih padi dalam lubang tugal yang dibuat oleh laki-laki. Tarian ini dimainkan oleh enam penari dengan empat penari perempuan dan dua penari laki-laki. Tarian ini berkembang di Kecamatan Kotabesi.

Bagian Selatan

Ilustrasi foto :http://4.bp.blogspot.com/_Iyk9Z3mnwpw/TTekrg87kq

TarianGarapanBaru

GengGeng TakerekKerek

Tarian ini berasal dari cerita rakyat dayak di daerah Kecamatan Seranau, Sungai Seragam kabupaten Kotawaringin Timur. Tari “geng geng takerek kerek” diangkat dari tradisi jaman dahulu yang merupakan kisah turun temurun tetek tatum suku dayak pedalaman yang berbentuk nyanyian atau syair . Yang pada waktu itu lahir dari kebiasaan orang tua ketika menakuti anak –anaknya agar segera pulang kerumah dan tidur ketika malam hari datang.

NenjangSapundu

Nenjang Sapundu (Mendirikan Sapundu) bagi sukuDayak penganut Kaharingan dapat menjadi penghubungantara kehidupan masa kini dengan kehidupan leluhur. Di setiap ukiran, bersemayam citra, penghargaan, perlambangan kasih sayang dan bentuk bakti atasnenek moyang mereka yang sarat dengan aura mistisdan ghaib. Terinspirasi dari kesakralan Sapundu inilahdikreasikan tarian ini.

PenyangHapungkal Simpei

Tarian ini perpaduan dari berbagai macam tarian yang memiliki arti kesatuan hapakat hinje ate, di antaranyaadalah Babukung (Komunikasi Alam), Giring-giring(Penghormatan), Manggetem (Bergotong-royong),

Manasai (Pergaulan luas), Manugal(menanam padi), dan Bahalai Kupu-Kupu (keakraban). Dari keenam tarian diatas merupakan gambaran dariadat-istiadat budaya suku Dayak Kalimantan Tengah

DundamBaayun

Tarian ini melukiskan tradisi meayun anakdalam buaian. Dima doa dan shalawt dijadikan

senandung dalam menidurkan si buah hati. Kasih sayang ibu dalam membesarkan anakterus terkenang, walaupun sang ibu telah

berpulang ke sang Pencipta.

Nyai Dayang Intan

Nyai Dayang Intan adalah sosok wanita dayak yang memiliki kemampuan supranatural yang melegenda. Ia

mampu melepaskan jerat pengaruh hitam yang bersemayam dalam diri seseorang. Tari ini mempunyai

semangat membunuh kemalasan dan kebodohan untukmembentuk generasi tangguh yang membangun

kampung halaman.

TariMandau

Tari Mandau merupakan satu dari sekian banyak tarian ataujenis tarian yang lahir dari kultur budaya masyarakat sukudayak Kalimantan Tengah. Tari Mandau suku dayak adalahsimbolisasi semangat masyarakat suku dayak dalammembela harkat dan martabat. Selain menggambarkanpatriotism warga bumi tambun bungai untuk menjaga tanahkelahirannya. Tari Mandau juga merupakan simbolisasikeperkasaan dan patriotisme suku Dayak Kalimantan Tengah dalam menghadapi tantangan di hidupnya.

Referensi :Zainudin, 2013. Lokakarya Seni Tari Berbasis Apresiasi Seni Tradisi Khas

Sampit Kotawaringin Timur Titik Terang Bagi Seniman Tari danSanggar Tari di Sampit.

Normansyah, 2013. Menemukembangkan Tarian Tradisional Khas Kabupaten Kotawaringin Timur sebagai Ikon Daerah dan Daya Tarik Pariwisata. Bulletin Mediasi, Edisi III-2013.

Hasil Wawancara dan Data dari Kecamatan-kecamatan di Kotim.Foto : Zainudin dan Normansyah, :

http://travel.detik.com/read/2012/04/23/13555http://banuahujungtanah.files.wordpress.comhttp://4.bp.blogspot.com/_Iyk9Z3mnwpw/TTekrg87kq1.ytimg.com/vi/KSuxssZhZ4I/maxresdefault.jpghttp://borneoheadlines.blogdetik.com/files/2011/04/1-foto-kaki-300x207.png

Keindahan Pantai Ujung PandaranTeluk Sampit – Kotawaringin Timur

Kalimantan Tengah