badan pengawas pemilihan umum republik … berita acara penerusan berkas permohonan nomor...

65
- 1 - BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN SENGKETA Nomor Permohonan:003/SP-2/Set.Bawaslu/I/2013. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM Menimbang : a. Bahwa Bawaslu telah mencatat dalam Buku Registrasi Penyelesaian Sengketa Pemilu, permohonan dari: Nama : Dr. Jus Usman Sumanegara Pekerjaan/Jabatan : Ketua Umum Kewarganegaraan : Indonesia Alamat : Jl. Hos Cokroaminoto No. 55-57 Menteng Jakarta Pusat Nomor Telepon/HP : 021 3907149/3904535 Nomor faksimili : 021 3146294 Nama : Neneng A. Tuty, SH Pekerjaan/Jabatan : Sekretaris Jenderal Kewarganegaraan : Indonesia Alamat : Jl. Hos Cokroaminoto No. 55-57 Menteng Jakarta Pusat Nomor Telepon/HP : 021 3907149/3904535 Nomor faksimili : 021 3146294 Sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal yang bertindak untuk dan atas nama Partai Nasional Republik (NASREP) Calon Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tahun 2014 yang tidak ditetapkan KPU. Bertindak untuk dan atas nama Partai Nasional Republik, dengan surat permohonan bertanggal 9 Januari 2013 yang diterima di Bidang Penyelesaian Sengketa pada hari Senin Tanggal 14 Januari 2013, berdasarkan Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun 2013 Tentang Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum 2014 Bahwa Partai Nasional Republik berdasarkan Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun 2013 Tentang Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum 2014 dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh KPU dengan rincian sebagai berikut :

Upload: trinhthuan

Post on 05-May-2018

229 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 1 -

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN SENGKETA Nomor Permohonan:003/SP-2/Set.Bawaslu/I/2013.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

Menimbang : a. Bahwa Bawaslu telah mencatat dalam Buku Registrasi Penyelesaian

Sengketa Pemilu, permohonan dari: Nama : Dr. Jus Usman Sumanegara Pekerjaan/Jabatan : Ketua Umum Kewarganegaraan : Indonesia Alamat : Jl. Hos Cokroaminoto No. 55-57 Menteng Jakarta Pusat Nomor Telepon/HP : 021 3907149/3904535 Nomor faksimili : 021 3146294 Nama : Neneng A. Tuty, SH Pekerjaan/Jabatan : Sekretaris Jenderal Kewarganegaraan : Indonesia Alamat : Jl. Hos Cokroaminoto No. 55-57 Menteng Jakarta Pusat Nomor Telepon/HP : 021 3907149/3904535 Nomor faksimili : 021 3146294 Sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal yang bertindak untuk dan atas nama Partai Nasional Republik (NASREP) Calon Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tahun 2014 yang tidak ditetapkan KPU.

Bertindak untuk dan atas nama Partai Nasional Republik, dengan surat permohonan bertanggal 9 Januari 2013 yang diterima di Bidang Penyelesaian Sengketa pada hari Senin Tanggal 14 Januari 2013, berdasarkan Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun 2013 Tentang Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum 2014 Bahwa Partai Nasional Republik berdasarkan Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun 2013 Tentang Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum 2014 dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh KPU dengan rincian sebagai berikut :

Page 2: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 2 -

No Wilayah

Kepengurusan,

Keterwakilan Perempuan, Kepemilikan

kantor

Kepengurusan, Keterwakilan Perempuan,

Kepemilikan kantor dan Keanggotaan

partai politik tingkat kabupaten/Kota

Kesimpulan

Jumlah Kab/Kot

a

Syarat

minimal

75% Kab/K

ota

Jumlah Me

menuhi

Syarat

Pusat Memenuhi

Syarat

Tidak memenuhi

syarat

1 Aceh Memenuhi

Syarat 23 17 18

2 Sumatera

utara Memenuhi

Syarat 33 25 22

3 Sumatera

Barat Memenuhi

Syarat 19 14 12

4 Riau Memenuhi

Syarat 12 9 8

5 Jambi Memenuhi

Syarat 11 8 7

6 Sumatera Selatan

Memenuhi Syarat

15 11 11

7 Bengkulu Memenuhi

Syarat 10 8 7

8 Lampung Memenuhi

Syarat 14 11 10

9 Kepulauan

Bangka Belitung

Memenuhi Syarat

7 5 6

10 Kepulauan

Riau Memenuhi

Syarat 7 5 4

11 DKI Jakarta Memenuhi

Syarat 6 5 4

12 Jawa Barat Memenuhi

Syarat 26 20 18

13 Jawa

Tengah Memenuhi

Syarat 35 26 0

14 DIY Memenuhi

Syarat 5 4 0

15 Jawa Timur Memenuhi

Syarat 38 29 13

16 Banten Memenuhi

Syarat 8 6 8

17 Bali Memenuhi

Syarat 9 7 6

18 Nusa

Tenggara Barat

Memenuhi Syarat

10 8 10

19 Nusa

Tenggara Timur

Memenuhi Syarat

21 16 13

20 Kalimantan

Barat Memenuhi

Syarat 14 11 11

Page 3: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 3 -

21 Kalimantan

Tengah Memenuhi

Syarat 14 11 11

22 Kalimantan

Selatan

Tidak Memenuhi

Syarat 13 10 3

23 Kalimantan

Timur Memenuhi

Syarat 14 11 6

24 Sulawesi

Utara Memenuhi

Syarat 15 11 12

25 Sulawesi Tengah

Memenuhi Syarat

11 8 9

26 Sulawesi Selatan

Memenuhi Syarat

24 18 17

27 Sulawesi Tenggara

Memenuhi Syarat

12 9 11

28 Gorontalo Memenuhi

Syarat 6 5 4

29 Sulawesi

Barat Memenuhi

Syarat 5 4 5

30 Maluku Memenuhi

Syarat 11 8 5

31 Maluku Utara

Memenuhi Syarat

9 7 7

32 Papua Memenuhi

Syarat 29 22 25

33 Papua Barat Memenuhi

Syarat 11 8 11

b. Hasil Pemeriksaan Bahwa Bawaslu telah melakukan pemeriksaan pengambilan keputusan dengan hasil sebagai berikut :

Nama : Dr. Jus Usman Sumanegara Pekerjaan/Jabatan : Ketua Umum Kewarganegaraan : Indonesia Alamat : Jl. Hos Cokroaminoto No. 55-57 Menteng

Jakarta Pusat Nomor Telepon/HP : 021 3907149/3904535 Nomor faksimili : 021 3146294 Nama : Neneng A. Tuty, SH Pekerjaan/Jabatan : Sekretaris Jenderal Kewarganegaraan : Indonesia Alamat : Jl. Hos Cokroaminoto No. 55-57 Menteng Jakarta Pusat Nomor Telepon/HP : 021 3907149/3904535 Nomor faksimili : 021 3146294

Bertindak untuk dan atas nama Partai Nasional Republik, dalam hal ini diwakili dan/atau didampingi oleh Kuasanya 1). Habiburokhman SH, MH, 2). M. Said Bakhri, S.Sos, SH, MH, 3). Maulana Bungaran, SH, 4). Munathsir Mustaman, SH, 5). Adhe Dwi Kurnia, SH berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 2 Januari 2013. Semuanya adalah Advokat dan Penasihat Hukum dari Tim Advokasi Pusat Kajian Sengketa

Page 4: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 4 -

Pemilu (TA – PKSP) selanjutnya disebut Penerima Kuasa, yang berkedudukan hukum di Jl. Kwitang Raya No. 8 Lt. 5 Jakarta 10420; Selanjutnya disebut sebagai ------------------------------------------------ Pemohon

Terhadap

KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU)

berkedudukan di Jalan Imam Bonjol No. 29, Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa tanggal 16 Januari 2013 memberi kuasa kepada 1). Prof. Dr. Adnan Buyung Nasution; 2). Ali Nurdin, SH, ST; 3). Rasyid Alam Perasa Nasution, SH, MH; 4). Dr. Absar Kartabrata, SH, MH; 5). Robikin Emhas, SH, MH; 6). Arif Efendi, SH; 7). Syarif Hidayatullah, SH, MBA; dan 8). Syamsudin S. Pesilette, SH; Advokat yang tergabung dalam tim advokasi KPU, beralamat di Jalan Imam Bonjol No. 29 Jakarta Pusat, bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa; Selanjutnya disebut sebagai ----------------------------------------------- Termohon A. Kewenangan Bawaslu terkait Penyelesaian Sengketa Pemilu

Bahwa Pasal 259 ayat (2) dan ayat (3) menegaskan Sengketa Pemilu yang berkaitan dengan verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu dan Daftar calon Tetap anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota diselesaikan terlebih dahulu di Bawaslu. Dalam sengketa tidak dapat diselesaikan, para pihak yang merasa kepentingannya dirugikan oleh Keputusan KPU dapat mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara. Bahwa Pasal 269 ayat (1) dan ayat (2) menegaskan Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara pemilu ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dilakukan setelah seluruh upaya administratif di Bawaslu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 259 ayat 92) telah digunakan. Pengajuan gugatan dilakukan paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah dikeluarkannya Keputusan Bawaslu

B. Kedudukan Hukum Partai Nasional Republik adalah Partai Politik Calon Peserta Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD tahun 2014 yang telah terdaftar di Komisi Pemilihan Umum atas nama Partai Nasional Republik. (Bukti Terlampir)

C. Pokok Permohonan Pada pokoknya yang menjadi obyek keberatan dan/atau obyek yang disengketakan Pemohon adalah Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun 2013 tentang Penetapan Partai Politik yang Dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat Sebagai Peserta Pemilihan Tahun 2014, yang diputuskan di Jakarta tanggal 8 Januari 2013. Keputusan Termohon yang memutuskan Pemohon tidak lolos verifikasi faktual. Dalam hal adanya Surat Keputusan yang sudah dikeluarkan oleh Termohon tersebut, maka Pemohon tidak dapat menerima hasil keputusan Termohon dilandasi dengan fakta-fakta yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : 1. Provinsi Sumatera Utara

1). Kabupaten Deli Serdang KPUD tidak sempurna melakukan verifikasi faktual keanggotaan walaupun anggota sudah dihadirkan.

Page 5: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 5 -

2). Kota Tanjung Balai KPUD tidak sempurna melakukan verifikasi faktual keanggotaan walaupun anggota sudah dihadirkan.

2. Provinsi Sumatera Barat

1). Kabupaten Sijunjung a. Pemberitahuan verifikasi faktual keanggotaan yang mendadak

sementara alat transportasi terbatas dan waktu yang sempit sehingga ada beberapa anggota yang tidak sempat di verifikasi faktual karena terlambat untuk menghadiri verifikasi tersebut.

b. Pengurus DPC Nasrep bersedia mengantar petugas verifikator menemui 7 anggota yang belum hadir namun ditolak petugas verifikator.

2). Kabupaten Kepulauan Mentawai a. Jadwal verifikasi anggota bersamaan dengan masa masa

Natal, sebagian besar penduduk Kepulauan Mentawai menganut agama Kristiani.

b. DPC Partai NASREP Kabupaten Mentawai bersedia mengantarkan petugas verifikasi di hari lain kerumah anggota namun petugas verifikator menolaknya.

3. Kepulauan Riau

1). Kabupaten Karimun a. Pemberitahuan Verifikasi faktual keanggotaan dalam waktu

yang mendesak (mepet) bersamaan dengan masa-masa natal. b. Petugas verifikasi tidak optimal terkesan asal-asalan bahkan

tidak mau meneruskan verifikasi faktual.

4. Riau 1). Kabupaten Indragiri Hulu

KPUD Indragiri Hulu tidak melakukan verifikasi faktual keanggotaan.

2). Kabupaten Rokan Hilir KPUD Rokan Hilir tidak melakukan verifikasi faktual keanggotaan.

5. Jambi

1). Kabupaten Tebo Sudah dikumpulkan anggota namun dengan alasan hujan deras KPUD tidak datang.

6. Lampung

1). Kabupaten Lampung Timur KPUD tidak melakukan verifikasi faktual keanggotaan sampai tuntas.

7. Jawa Barat

1). Kabupaten Garut Tidak diberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan atau penambahan anggota.

8. DKI Jakarta 1). Jakarta Pusat

KPUD Jakarta Pusat tidak melakukan verifikasi faktual keanggotaan.

2). Jakarta Timur KPUD Jakarta Timur tidak melakukan verifikasi faktual keanggotaan.

9. Jawa Tengah

1). Kabupaten Kendal

Page 6: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 6 -

KPUD tidak mau menerima perbaikan hardcopy KTA. 2). Kabupaten Magelang

KPUD tidak melaksanakan verifikasi faktual keanggotaan.

10. Jawa Timur 1). Kota Pasuruan

Tidak sesuainya faktual verifikasi, faktual anggota dengan laporan KPU Kota Pasuruan.

11. DIY Yogyakarta

1). Kabupaten Sleman Pengurus DPC NASREP sudah menghadirkan anggota ke KPUD pada pukul 15.45 WIB tetapi kantor KPUD sudah tutup.

2). Kota Yogyakarta KPUD tidak melaksanakan verifikasi faktual keanggotaan di Kota Yogyakarta.

12. Kalimantan Selatan

1). Kabupaten Tapin KPUD tidak mau melakukan verifikasi keanggotaan dengan alasan sulit untuk ditemukan walaupun pengurus DPC sudah siap mengantarkan ke alamat anggota.

13. Kalimantan Timur

1). Kota Balikpapan KPUD tidak mau menerima perbaikan kepengurusan yang telah diajukan.

14. Sulawesi Selatan

1). Kabupaten Maros KPUD melakukan kesalahan administrasi di Kabupaten Maros.

15. Gorontalo

1). Kabupaten Bone Bolango KPUD tidak melaksanakan proses verifikasi secara tuntas.

16. Bali

1). Kabupaten Buleleng KPUD tidak kooperatif dalam melakukan verifikasi keanggotaan walaupun pengurus DPC NASREP bersedia dan siap mengantarkan ke alamat anggota yang dijadikan sample.

17. Nusa Tenggara Timur

1). Kabupaten Alor Persyaratan 30% perempuan tidak terpenuhi.

2). Kabupaten Sumba Barat Ketua DPC tidak dapat hadir karena sedang diopname dan KPUD tidak melakukan verifikasi ke rumah sakit.

3). Kabupaten Sikka Persyaratan 30% perempuan tidak terpenuhi.

18. Maluku

1). Kabupaten Seram Bagian Barat KPUD tidak mau menerima perbaikan.

2). Kabupaten Maluku Tenggara Barat KPUD tidak mau menerima perbaikan.

3). Kabupaten Maluku Tengah KPUD tidak mau menerima perbaikan.

Page 7: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 7 -

Bahwa dalam melakukan verifikasi faktual terhadap calon peserta Pemilu 2014 (dalam hal ini Pemohon), Termohon telah bertindak tidak professional dan melakukan pelanggaran terhadap pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan yaitu:

a. Pelanggaran terhadap pelaksanaan ketentuan Pasal 8 ayat (2)

huruf b, c, d, e dan j jo. Pasal 16 ayat (1) Undang-Undang No. 08 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, meliputi: 1) KPU Pusat /KPUD Provinsi/KPUD Kabupaten/Kota dalam

melakukan verifikasi faktual kepengurusan Pemohon baik tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota tidak dilakukan secara menyeluruh, tidak professional dan asal-asalan. KPU Pusat /KPUD Provinsi/KPUD Kabupaten/Kota hanya melakukan verifikasi faktual terhadap Ketua Umum/Ketua, Sekretaris Jenderal/Sekretaris dan Bendahara Umum/Bendahara serta unsur pengurus keterwakilan perempuan. Sementara kepengurusan pria sebagai unsur pembagi dalam menentukan keterwakilan 30% perempuan tidak dilakukan veriifikasi faktual. Pelanggaran terhadap pelaksanaan ketentuan keterwakilan 30% perempuan Verifikasi faktual terhadap persyaratan Pasal 8 ayat (2) huruf e Undang-Undang No. 08 tahun 2012 yaitu KPUD Provinsi dan KPUD Kabupaten/Kota melakukan verifikasi terhadap keterwakilan 30% perempuan menjadi persyaratan mutlak sehingga yang tidak memenuhi ketentuan 30% perempuan seperti yang dilakukan oleh KPUD Provinsi Kalimantan Selatan. Padahal berdasarkan Undang-Undang pasal 8 huruf e Keterwakilan 30% perempuan hanya diberlakukan ditingkat pusat.

2) Kepengurusan tingkat kecamatan sama sekali tidak dilakukan verifikasi faktual oleh KPUD Kabupaten/Kota, padahal berdasarkan penjelasan Pasal 16 (1) Undang-Undang No. 08 tahun 2012 terhadap pengurus partai politik di daerah harus dilakukan verifikasi faktual dan menyeluruh. Informasi dari pengurus Pemohon di Kabupaten Manggarai Barat, Atambua, Rote Endao, Sikka, Alor dan Sumba Timur beberapa parpol yang dinyatakan lolos tidak memenuhi syarat kepengurusan 50% di tingkat kecamatan, dan untuk itu kami meminta Bawaslu untuk melakukan pengecekan.

b. Pelanggaran terhadap pelaksanaan verifikasi faktual

keanggotaan: Pelaksanaan verifikasi faktual keanggotaan oleh KPUD Kabupaten/Kota sangat tidak professional dan tidak jujur, tidak proporsional, asal-asalan, tidak akuntabel dan pelaksanaan waktu verifikasi terjadi diskriminasi antara verifikasi faktual keanggotaan untuk Partai kelompok 16 dan kelompok partai 18. Sehingga dibeberapa Kabupaten/Kota sangat merugikan Pemohon seperti terjadi di Jakarta Pusat dan Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta, Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, Kota Yogyakarta, Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, Kabupaten Deli Serdang dan Kota Tanjung Balai Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Sijunjung

Page 8: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 8 -

dan Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Indragiri Hulu dan Rokan Hilir Provinsi Riau, Kabupaten Tanjung Balai Karimun Provinsi Kepulauan Riau, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Bangli dan Kota Denpasar Provinsi Bali, Kabupaten Sumba Barat provinsi Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat Provinsi Maluku. Dalam melakukan verifikasi faktual keanggotaan rencana pelaksanaan verifikasi faktual tidak ada pemberitahuan hari, waktu, tempat dan pelaksanaan jam yang pasti, KPUD hanya memberitahukan siap-siap dalam 3 sampai 4 hari. Pemberitahuan KPUD seperti itu jelas sangat menyulitkan Pemohon untuk menghadirkan atau mengumpulkan anggota sesuai permintaan KPUD yang pemberitahuannya mendadak dalam waktu yang singkat mengingat posisi tempat tinggal anggota yang tersebar di beberapa wilayah apalagi kondisinya yang terdiri dari beberapa kepulauan yang letaknya berjauhan.

c. Verifikasi Kantor Tetap Provinsi KPUD Provinsi Kalimantan Selatan lalai melakukan verifikasi dokumen kantor tetap partai yang sudah diperbaiki dan diserahkan kepada KPUD. Sehingga KPUD Provinsi Kalimantan Selatan hanya melakukan verifikasi terhadap dokumen lama saja, sementara dokumen kantor tetap partai yang baru yang telah diperbaiki tidak diverifikasi.

d. KPU Pusat/KPUD Provinsi dan KPUD Kabupaten/Kota tidak

melakukan verfikasi faktual terhadap buku rekening bank partai sebagaimana diatur dalam Pasal Pelanggaran terhadap huruf j. Tindakan KPU Pusat/KPU Provinsi dan KPUD Kabupaten/kota terhadap pelaksaanaan verifikasi faktual sebagaimana terurai di atas jelas-jelas telah melanggar Undang-Undang sehingga produk hukum yang dihasilkan cacat hukum.

e. Melanggar asas penyelenggara pemilu

KPU Pusat/KPU provinsi dan KPUD Kabupaten/Kota dalam melakukan verifiaksi faktual telah menyimpang dari asas penyelenggara pemilu sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang No 15 Tahun 2011 sebagai berikut : 1) Asas jujur, adil, professional dan tertib

Dalam melakukan verifikasi faktual keanggotaan KPU tidak melakukan verifkasi secara sungguh-sungguh dan tidak jujur sehingga ada partai yang dinyatakan memenuhi syarat dan ada partai yang tidak memenuhi syarat.

2) Tidak profesional

KPU dalam menetapkan waktu pelaksanaan verfikasi faktual keanggotaan tidak terprogram dengan baik tentang kepastian hari, waktu dan tempat sehingga para anggota tidak bisa mengatur waktu untuk hadir dalam verifikasi faktual karena waktu dan tempatnya tidak ditetapkan secara pasti oleh KPUD.

3) Kepastian hukum

Dalam menyelenggarakan verifikasi faktual KPU sebagai institusi penyelenggara Negara tidak mengindahkan peraturan perundang-undangan bahkan dengan sengaja melakukan

Page 9: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 9 -

pelanggaran terhadap Undang-Undang No 15 tahun 2011 Pasal 2, Undang-Undang 8 tahun 2012 Pasal 8 dan Pasal 16 ayat (1). Sehingga Partai Nasional Republik banyak dirugikan khususnya pada saat verfikasi keanggotaan dan verfikasi faktual terhadap unsur 30 % premepuan.

f. Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu

KPU /KPU Provinsi/ KPUD Kabupaten kota sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 08 Tahun 2012 Pasal 251 dan Undang-Undang No. 15 Tahun 2011 Pasal 26 ayat (2) telah melakukan pelanggaran Kode Etik Penyelenggaran Pemilu sebagai berikut: a) Putusan Pleno KPU tanggal 8 Januari 2013 tidak adil karena

KPU tidak mempertimbangkan keberatan-keberatan dari partai politik yang disampaikan kepada KPUD Provinsi dan KPUD Kabupaten/Kota.

b) KPU melakukan diskriminasi waktu dan tidak adil dalam melakukan verifikasi keanggotaan terhadap partai kelompok 16 dan kelompok 18.

c) Pedoman dan peraturan KPU terhadap pelaksanaan verifikasi faktual lebih banyak kepada partai kelompok 18 dibandingkan kepada partai kelompok 16.

d) Putusan memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat terhadap partai calon peserta pemilu 2014 seharusnya menjadi wewenang KPU Pusat bukan wewenang KPUD Provinsi dan KPUD Kabupaten/Kota.

e) Hasil pleno berupa rekapitulasi pelaksanaan verifikasi faktual tidak diserahkan kepada partai politik calon peserta pemilu 2014, yang diserahkan hanya surat keputusan dan berita acara hasil rapat pleno.

Bahwa alasan Termohon menyatakan Pemohon tidak lolos verifikasi faktual adalah tidak dapat diterima karena fakta-fakta sebagaimana terurai pada poin 2 di atas membuktikan adanya ketidaksesuaian dengan fakta yang ada, karena faktanya untuk propinsi-propinsi tersebut seluruh syarat minimal sudah Pemohon penuhi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2013 jo. Peraturan KPU No. 14 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pendaftaran, Verifikasi, Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPR, Anggota DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota jo. Surat Edaran Komisi Pemilihan Umum Nomor 588/KPU/XI/2012 Perihal Verifikasi Faktual Kelengkapan Syarat Partai Politik Calon Peserta Pemilu 2014 jo. Surat Edaran Komisi Pemilihan Umum Nomor 759/KPU/XII/2012 Perihal Rekapitulasi Hasil Verifikasi Faktual Partai Politik. Bahwa Keputusan Termohon yang menyatakan Pemohon tidak lolos verifikasi faktual Partai Politik calon peserta Pemilu 2014 tersebut adalah Keputusan yang melanggar hukum dan merugikan Pemohon. Bahwa dengan demikian Keputusan Termohon yang menyatakan Pemohon tidak lolos verifikasi faktual Partai Politik calon peserta Pemilu 2014 haruslah dibatalkan dan Pemohon harus diperkenankan mengikuti penyelenggaraan Pemilu 2014. Bahwa oleh karena itu Bawaslu perlu segera memeriksa dan mengabulkan permohonan pemohon dalam waktu yang cepat agar Pemohon dapat mengikuti penyelenggaraan Pemilu 2014 sesuai dengan jadwal yang ada.

Page 10: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 10 -

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon kepada Bawaslu Republik Indonesia menjatuhkan keputusan sebagai berikut:

1. Menerima dan/atau Mengabulkan Permohonan Pemohon (Partai

Nasional Republik) untuk seluruhnya.

2. Menyatakan Keputusan Termohon (Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia) tertanggal 8 Januari 2013 sebagaimana diketahui dari Surat Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun 2013 yang menyatakan Pemohon (Partai Nasional Republik) tidak lolos verifikasi faktual Partai Politik Peserta Pemilu 2014 adalah salah dan bertentangan dengan hukum.

3. Membatalkan Keputusan Termohon (Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia) tertanggal 8 Januari 2013 sebagaimana diketahui dari Surat Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun 2013 yang menyatakan Pemohon (Partai Nasional Republik) tidak lolos verifikasi faktual Partai Politik Peserta Pemilu 2014.

4. Menyatakan Pemohon Partai Nasional Republik (NASREP) lolos

verifikasi faktual Partai Politik Calon Peserta Pemilu 2014.

5. Memerintahkan Termohon Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) untuk melaksanakan keputusan ini.

6. Memerintahkan Termohon Komisi Pemilihan Umum Republik

Indonesia (KPU RI) untuk mengikut-sertakan Pemohon dalam Pemilihan Umum 2014 untuk seterusnya.

2. Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil Pemohon sebagaimana dimaksud

di atas, Pemohon mengajukan bukti- tertulis sebagai berikut: 1) Foto Copy Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor

05/Kpts/KPU/Tahun 2013 tentang Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Tahun 2014

2) Foto Copy BA KPU Nomor 05/BA/I/2013 Tentang Rekapitulasi Hasil Verifikasi faktual kepengurusan Partai politik tingkat pusat, tingkat Provinsi dan Tingkat Kabupaten/Kota serta keanggotaan Partai politik

3) Foto Copy BA KPU Nomor 08/BA/I/2013 Tentang Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Tahun 2014

a. Lamp 1 : Partai Politik dinyatakan memenuhi syarat sebagai peserta pemilihan umum tahun 2014

b. Lamp 2 : Partai Politik dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai peserta pemilihan umum tahun 2014

4) Foto Copy Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

5) Foto Copy Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum

6) Foto Copy Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pendaftaran, Verifikasi, Dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota

7) Foto Copy Surat KPU kepada KPU provinsi dan KPU Kab/Kota selueurh Indoensia Perihal Verifikasi Fakual kelengkapan Syarat Partai Politik Peserta Pemilu 2014, Tertanggal 2 November 2012

8) Foto Copy Surat KPU kepada KPU Provinsi dan KPU Kab/Kota selueurh Indoensia Perihal Rekapitulasi Hasil Verifikasi Fakual

Page 11: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 11 -

Partai Politik, Tertanggal 14 Desember 2012 9) Foto Copy keputusan Menteri Hukum Dan Hak asasi Manusia

Nomor M.HH-15.AH.11.01 Tahun 2012 10) Foto Copy Surat KPU kepada Pimpinan Pusat Partai Nasional

Republik Perihal Hasil Verifikasi Fakual DPP Partai Politik Calon peserta Pemilu, Tertanggal 10 Desember 2012

11) Foto Copy Surat DPP Partai Nasional Republik Kepada Ketua KPU Perihal permohonan Pertimbangan Hasil Pleno KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, Tertanggal 4 Januari 2013

12) Foto Copy Tanda terima DPP Partai nasonal Republik Nomor 001/DPP/Nasrep/I/2013, Tertanggal 4 Januari 2013

13) Foto Copy Tanda Terima Dari Badan Pengawas Pemilu Nomor 001/DPP/Nasrep/I/2013, Tertanggal 4 Januari 2013

14) Foto Copy Tanda Terima Surat DKPP Dari DPP Partai Nasional Republik, Tertanggal 4 Januari 2013

15) Foto Copy BA Verifikasi Faktual Pengurus Dan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota Nomor 99/BA/KPU.K-NB/2012, Tertanggal 12 Desember 2012

16) Foto Copy BA Verifikasi Faktual Hasil Perbaikan Pengurus Dan anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten Indragiri Hulu nomor 147/XII/2012

17) Foto Copy BA Verifikasi Faktual Hasil Perbaikan Pengurus Dan anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten Indragiri Hulu Nomor 159/XII/2012

18) Foto Copy Pernyataan keberatan Hasil Rekapitulasi Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi Dan DPRD Kabupaten/Kota Indragiri Hulu

19) Foto Copy Pernyataan keberatan Hasil Rekapitulasi Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi Dan DPRD Kabupaten/Kota Rohil

20) Foto Copy Pernyataan keberatan Hasil Rekapitulasi Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi Dan DPRD Kabupaten/Kota tingkat Kabupaten Karimun, Tertanggal 18 Desember 2012

21) Foto Copy Tanda Terima Form Pernyataan Keberatan Dari Partai Nasrep Tertanggal 30 Desember 2012

22) Foto Copy BA KPU Kabupaten Karimun Tentang Verifikasi Faktual Perbaikan Pengurus Dan Anggota Partai Politik Nomor 193/BA/KPU/KAB-KRM/031-436710/XII/2012

23) Foto Copy surat KPU Kabupaten Karimun kepada Pimpinan Partai Nasrep Tentang Pemberitahuan Tertanggal 24 Desember 2012

24) Foto Copy Pernyataan keberatan Hasil Rekapitulasi Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi Dan DPRD Kabupaten/Kota tingkat Provinsi Kepulauan Riau

25) Foto Copy Surat DPC Partai Nasrep Kabupaten Kepulauan Mentawai kepada KPU Mentawai, Tertanggal 27 Desember 2012

26) Foto Copy Nota Keberatan Partai Nasrep Kabupaten Sijunjung Terhadap Hasil Verifikasi Faktual Partai Politik Tingkat Kabupaten

27) Foto copy Tanda Terima Nota Keberatan Partai Politik Terhadap Hasil Verifikasi Faktual Kabupaten Sijunjung

28) Foto Copy BA Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Verifikasi Pengurus dan anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten Bengkulu Selatan Nomor 129/BA/XII/2013

29) Foto Copy BA Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Verifikasi Pengurus Dan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota Nomor 1.140/BA/XII/2012 KPU Jakarta Pusat

30) Foto Copy Pernyataan Keberatan Hasil Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Jakarta Pusat

31) Foto Copy Surat Pemberitahuan KPU Kabupaten Ciamis Kepada

Page 12: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 12 -

DPC Partai Nasrep Tentang Hasil verifikasi Faktual Kepengurusan dan Keanggotaan Partai Politik Calon Peserta Pemilu Tahun 2014

32) Foto Copy BA KPU Kabupaten Ciamis Tentang Hasil Verifikasi Faktual Keanggotan Partai Politik Tingkat Kabupaten Ciamis Nomor :22/BA/XII/2012

33) Foto Copy BA Verifikasi Faktual Pengurus dan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten Nomor 84/BA-Pleno/Pileg/XII/2012 KPU Kabupaten Purwakarta

34) Foto Copy BA rekapitulasi Hasil Verifikasi Pengurus Dan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota Nomor 12/BA/I/2012 KPU Provinsi Jawa Barat

35) Foto Copy BA KPU Kabupaten Sleman Tentang Penerimaan KTA Partai Nasrep

36) Foto Copy surat KPU Kabupaten Karanganyar kepada Pimpinan Partai Nasrep Tingkat Kabupaten Tentang penyampaian Hasil Verifikasi Faktual Partai Politik

37) Foto Copy Surat penyampaian hasil verifikasi faktual KPU Kabupaten Jepara kepada Pimpinan Partai Politik Nasrep nomor 270/521/KPU-Kab-012.329342/XII/2012

38) Foto Copy Surat KPU Kabupaten Pekalongan Kepada ketua-Ketua Partai Politik Perihal Berita Acara Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Nomor 255/KPU -012.329279/XII/2012, Tertanggal 11 Desember 2012

39) Foto Copy Surat KPU Kabupaten Pekalongan Kepada Ketua Partai Nasrep Kabupaten Pekalongan Perihal Pemberitahuan Hasil Verifikasi Faktual Nomor 263/KPU-Kab-012.329279/XII/2012

40) Foto Copy Tanda Terima dokumen Partai Nasrep dari KPU Kabupaten Pati tertanggal 18 Desember 2012

41) Foto Copy BA KPU Kabupaten Pati Tentang Hasil Rekapitulasi Hasil verifikasi pengurus dan Aanggota Partai Politik Tingkat Kabupaten Pati 2012 nomor 170/BA/XII/2012

42) Foto Copy pernyataan keberatan hasil verifikasi partai politik calon peserta pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dari Partai Nasrep tertanggal 29 Desember 2012

43) Foto Copy Pernyataan Keberatan hasil verifikasi partai politik calon peserta pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dari Partai Nasrep tertanggal 4 Desember 2013

44) Foto Copy pernyataan keberatan hasil verifikasi partai politik calon peserta pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dari Partai Nasrep tertanggal 2 Janurai 2013 KPU Kabupaten Grobogan

45) Foto Copy surat KPU Provinsi Jawa Tengah kepada Pimpinan Partai Nasrep Provinsi Jawa Tengah perihal Penyampaian BA Verifikasi Faktual Hasil Perbaikan Nomor 1146/KPU-Prov-012/11/XII/2012

46) Foto Copy BA KPU Provinsi Jawa Tengah Tentang Pelaksanaan Verifikasi Faktual Hasil Perbaikan Pengurus Partai Politik Tingkat Provinsi Nomor 72/BA/II/XII/2012

47) Foto Copy Lembaran Verifikasi Faktual Pengurus Partai Politik Tingkat Provinsi (Lampiran Model F6-Parpol) Provinsi Jawa Tengah

48) Foto Copy BA Rekapitulasi Hasil Verifikasi Faktual Kepengurusan Partai Politik Pasca Putusan DKPP Tingkat Provinsi Nomor 1/BA/11/I/2012 KPU Jawa Tengah

49) Foto Copy Pernyataan Keberatan Hasil Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi Jawa Tengah

50) Foto Copy BA Rekapitulasi Hasil Verifikasi Pengurus dan anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota Nomor 02/BA/I/2013 KPU Provinsi Jawa Timur

51) Foto Copy Pernyataan keberatan Hasil Verifikasi Partai Politik

Page 13: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 13 -

Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi Dan DPRD Kabupaten Tingkat Provinsi Jawa Timur

52) Foto Copy Pernyataan keberatan Hasil Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi Dan DPRD Kabupaten/Kota tingkat Kota Denpasar

53) Foto Copy Pernyataan keberatan Hasil Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi Dan DPRD Kabupaten/Kota tingkat, Kabupaten Buleleng

54) Foto Copy Pernyataan keberatan Hasil Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi Dan DPRD Kabupaten/Kota tingkat, Kabupaten Bangli

55) Foto Copy BA Verifikasi Faktual Hasil Perbaikan Pengurus Dan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten Kutai Timur Nomor 270/900/KPU/XII/2012

56) Foto Copy BA Verifikasi Pengurus Dan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten Kutai Timur Nomor 270/908/KPU/XII/2012

57) Lembaran verifikasi Faktual/Verifikasi Faktual hasil perbaikan Pengurus Partai Politik Tingkat Kabupaten Kutai Timur

58) Foto Copy Surat DPC Partai Nasional Republik Kepada KPU Kabupaten Kutai Timur tertanggal 29 Desember 2012

59) Foto Copy Pernyataan Keberatan Hasil Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Kabupaten Balikpapan Kalimantan Timur

60) Foto Copy surat KPU Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kepada Partai Nasrep Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tentang Pemberitahuan Hasil Verifikasi Faktual Partai Politik Peserta Pemilu 2014

61) Foto Copy BA Rekapitulasi Hasil Verifikasi Pengurus dan Keangotaan Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota Nomor 06/BA/I/2013 Provinsi Nusa Tenggara Timur

62) Foto Copy Pernyataan Keberatan Hasil Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi Dan DPRD Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi

63) Foto Copy Surat Pemberitahuan KPU Kabupaten Maros Kepada Ketua Partai Nasrep Tentang Pemberitahuan Hasil Verifikasi Faktual dan Masa Perbaikan Parpol Calon Peserta Pemilu 2014

64) Foto Copy Tanda terima Berkas Pendaftaran/verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2014 KPU Kabupaten Maros

65) Foto Copy lembaran Hasil verifikasi Faktual Parpol Calon Peserta Pemilu Tahun 2014 Oleh KPU Kabupaten Maros

66) Foto Copy Tanda bukti penerimaan Kartu Tanda Anggota Partai Politik (lampiran 2 Model F-Parpol)

67) Foto Copy Pernyataan Keberatan DPD Nasrep Sulawesi Selatan Terhadap Hasil verifikasi Parpol Caln Peserta Pemilu DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota

68) Foto Copy Tanda terima Pernyataan Keberatan dari DPW Partai Nasrep Sulawesi Selatan

69) Foto Copy Pernyataan Keberatan Hasil Verifikasi 18 Partai Politik Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi, Provinsi Gorontalo

70) Foto Copy BA Rekapitulasi Hasil Verifikasi Pengurus Dan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota Nomor : 03/KPU-PROV-028/I/2013

71) Foto Copy Pernyataan Keberatan Hasil Verifikasi Partai Politik Calon peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi Maluku

72) Foto Copy Surat Dewan Pakar DPP Partai Nasrep Kepada Bapak sahar L Hasan Dan Bapak Prof. Yusril DPP PBB

73) Foto Copy Pernyataan keberatan Hasil Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi Dan DPRD

Page 14: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 14 -

Kabupaten/Kota tingkat, Tingkat Provinsi Mauluku Utara 74) Foto Copy surat DPD Partai Nasrep Maluku Utara kepada Bawaslu

Provinsi maluku Utara 75) Foto Copy Kliping Koran 76) Foto Copy BA Hasil Verifikasi Faktual Keanggotaan Partai Politik

Tingkat Kabupaten/Kota Nomor 1477/BA/XII/2012 KPU Kota Pasurua

77) Foto Copy Lembaran verifikasi Faktual Perbaikan Pengurus Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota Pasuruan

78) Foto Copy surat Pernyataan keberatan Hasil Verifikasi Faktual Nomor 0023/DPC.Nasrep/I/2012 Kota Pasuruan

79) Foto Copy laporan Dugaan pelanggaran Administrasi Verifikasi Faktual

80) Foto Copy Tanda Bukti Penerimaan Laporan Dari Bawaslu

3. Bahwa selain bukti-bukti tertulis, pemohon menyampaikan keterangan

dalam sidang pemeriksaan pada Tanggal 21 Januari 2013, Tanggal 22 Januari 2013, Tanggal 25 Januari 2013 dan Tanggal 29 Januari 2013, dengan hasil sebagai berikut : 1. Harmein Oesman, SH (Ketua DPD Partai Nasrep Provinsi

Sumatera Utara)

1.1. Propinsi Sumatera Utara terdiri dari 33 Kabupaten/Kota. 1.2. Untuk memenuhi syarat 75 % kepengurusan di Kabupaten,

maka seharusnya Pemohon memiliki pengurus di 25 Kabupaten/Kota

1.3. Bahwa menurut klaim Termohon, Pemohon hanya lolos di 22 Kabupaten/kota, yang berarti masih kurang 3 Kabupaten/Kota untuk dapat dinyatakan lolos Verifikasi Faktual di Propinsi Sumatera Utara.

1.4. Bahwa seharusnya Pemohon dinyatakan lolos Verifikasi Faktual di Kabupaten Nias, Nias Selatan, Tanjung Balai dan Batubara, namun oleh Termohon secara salah dinyatakan tidak lolos Verifikasi Faktual di kabupaten-kabupaten tersebut.

Kabupaten Nias

1.5. Bahwa untuk Kabupaten Nias, jumlah Anggota minimal untuk memenuhi persyaratan keanggotaan di Pasal 8 ayat (2) UU Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilu Anggota DPR, Anggota DPD dan Anggota DPRD adalah 148 anggota.

1.6. Bahwa DPC Pemohon sudah menyerahkan 260 Kartu Tanda Anggota Pemohon kepada KPUD Kabupaten Nias.

1.7. Bahwa KPUD Kabupaten Nias melakukan pengecekan dengan mengambil 26 sampling dari 260 KTA yang DPC Pemohon serahkan

1.8. Bahwa KPUD Kabupaten Nias mendalilkan jika dari 26 KTA yang dijadikan sampling, 13 diantaranya Memenuhi Syarat (MS) dan 13 Tidak Memenuhi Syarat (TMS).Dengan demikian masih kurang 2 KTA yang memenuhi Syarat (MS) agar DPC Pemohon dinyatakan sesuai.

1.9. Bahwa KPUD Kabupaten Nias sama sekali tidak memberikan kesempatan kepada Pemohon untuk mengajukan perbaikan atas 2 KTA yang dinyatakan KPUD Kabupaten Nias TMS.

1.10. Bahwa seharusnya berdasarkan Pasal 19 ayat (6) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Verifikasi Partai Politik Peserta

Page 15: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 15 -

Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota KPUD Kabupaten Nias memberikan waktu kepada DPC Pemohon untuk melakukan perbaikan pemenuhan persyaratan.

1.11. Bahwa dalam persidangan di Bawaslu Termohon tidak dapat menunjukkan bukti alasan 2 KTA yang dijadikan sampling tersebut TMS.

Kabupaten Nias Selatan 1.12. Bahwa untuk Kabupaten Nias Selatan, jumlah Anggota minimal

untuk memenuhi persyaratan keanggotaan di Pasal 8 ayat (2) UU Nomor 8 Tahun 2012 adalah 401 anggota.

1.13. Bahwa KPUD Kabupaten Nias Selatan mendalilkan jika dari 41 KTA yang dijadikan sampling, 20 diantaranya Memenuhi Syarat (MS) dan 21 Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

1.14. Bahwa KPUD Kabupaten Nias Selatan sama sekali tidak memberikan kesempatan kepada Pemohon untuk mengajukan perbaikan atas 21 KTA yang dinyatakan KPUD Kabupaetn Nias Selatan TMS dengan alasan terlambat.

1.15. Bahwa seharusnya berdasarkan Pasal 19 ayat (6) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Verifikasi Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota KPUD Kabupaten Nias Selatan memberikan waktu kepada DPC Pemohon untuk melakukan perbaikan.

1.16. Bahwa KPUD Kabupaten Nias Selatan menyatakan Pemohon TMS kepengurusan karena tidak dapat menemui Sekretaris DPC Pemohon.

1.17. Bahwa KPUD Kabupaten Nias Selatan tidak mau menerima alasan bahwa Sekretaris DPC Kabupaten Nias Selatan dalam kondisi diopname karena sakit parah hingga meninggal dunia satu minggu kemudian.

1.18. Bahwa dalam persidangan di Bawaslu Termohon tidak dapat menunjukkan bukti alasan 21 KTA yang dijadikan sampling tersebut TMS.

Kabupaten Tanjung Balai

1.19. Bahwa KPUD Kabupaten Tanjung Balai menolak perbaikan KTA

yang diajukan oleh DPC Pemohon dengan alasan terlambat, padahal perbaikan tersebut diserahkan masih pada hari yang sama.

1.20. Bahwa seharusnya berdasarkan Pasal 19 ayat (6) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Verifikasi Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/KotaKPUD Kabupaten Tanjung Balai memberikan waktu kepada DPC Pemohon untuk melakukan perbaikan.

Kabupaten Batubara

1.21. Bahwa untuk Kabupaten Batubara, jumlah Anggota minimal

Page 16: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 16 -

untuk memenuhi persyaratan keanggotaan di UU Nomor 8 Tahun 2012 adalah 501.

1.22. Bahwa KPUD Kabupaten Batubara mendalilkan jika dari 501 KTA yang dijadikan sampling, 20 diantaranya Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

1.23. Bahwa DPC Pemohon telah menyerahkan kekurangan 200 KTA tersebut kepada KPUD Kabupaten Batubara, akan tetapi KPUD Kabupaten Batubara tetap menyatakan Pemohon TMS keanggotaan di Kabupaten Batubara.

2. Sdr Nurhadiman (Ketua DPC Partai Nasrep Kabupaten Sijunjung-

Sumatera Barat)

2.1. Bahwa untuk Kabupaten Sijunjung, jumlah Anggota minimal untuk memenuhi persyaratan keanggotaan di UU Nomor 8 Tahun 2012 adalah 250.

2.2. Bahwa KPUD Kabupaten Sijunjung menyatakan Pemohon TMS kepengurusan.

2.3. Bahwa KPUD Kabupaten Sijunjung emlakukan verifikasi faktual dengan 3 kali tahapan.

2.4. Bahwa pada verifikasi faktual tahap pertama, dinyatakan 4 KTA yang diverifikasi Memenuhi Syarat (MS).

2.5. Bahwa pada verifikasi tahap kedua, dinyatakan 22 KTA yang diverifikasi Memenuhi Syarat (MS).

2.6. Bahwa pada pada verifikasi tahap ketiga, dinyatakan 6 dari 12 KTA yang diverifikasi Memenuhi Syarat (MS).

2.7. Bahwa dengan demikian jumlah KTA yang MS adalah 34 dan itu berarti telah memenuhi syarat minimal MS KTA yakni 26.

2.8. Bahwa anehnya dalam Rapat Pleno, KPUD Kabupaten Sijunjung menyatakan DPC Pemohon TMS keanggotaan.

2.9. Bahwa dalam persidangan di Bawaslu, KPUD Kabupaten Sijunjung mengakui bahwa jumlah seluruh KTA yang dinyatakan MS adalah 34.

3. Sdr Elias, S.Pd. (Ketua DPC Partai Nasrep Kabupaten Kepulauan Mentawai –Sumatera Barat)

3.1 Bahwa dalam persidangan di Bawaslu KPUD Kabupaten

Mentawai menyatakan Pemohon Memenuhi Syarat (MS) keanggotaan untuk Kabupaten Mentawai.

3.2 Bahwa KPUD Kabupaten Mentawai menyatakan Pemohon TMS kepengurusan dan TMS jumlah keterwakilan minimal 30% pengurus perempuan.

3.3 Bahwa Verifikasi Faktual di Kabupaten Mentawai dilaksanakan pada saat libur natal dan tahun baru dimana sebagian besar penduduk Kabupaten Mentawai penganut agama Kristen.

3.4 Bahwa sebagian pengurus DPC Pemohon yang berjenis kelamin perempuan pulang ke kampung halaman yang terletak di pulau yang terpisah sehingga pada saat diVerifikasi Faktual tidak diketemukan.

3.5 Bahwa pengurus DPC Pemohon menawarkan untuk mengantar verifikator ke kampung pengurus tersebut, namun verifikator menolak.

3.6 Bahwa seberapapun jauhnya asalkan masih di wilayah Kabupaten Mentawai, seharusnya verifikator tetap harus mendatangi pengurus tersebut.

3.7 Bahwa berdasarkan Pasal 8 ayat (2) UU Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah dan Anggota Dewan Perwakilan rakyat Daerah, syarat minimal keterwakilan 30 %

Page 17: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 17 -

perempuan hanya berlaku pada tingkat pengurus pusat partai politik.

4. Sdr Yendriadi (Ketua DPC Partai Nasrep Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat)

4.1. Bahwa untuk Kabupaten Pesisir Selatan jumlah Anggota

minimal untuk memenuhi persyaratan keanggotaan di UU Nomor 8 Tahun 2012 adalah 500.

4.2. Bahwa KPUD Pesisir Selatan mendalilkan jika dari 50 KTA yang dijadikan sampling, 47 diantaranya Memenuhi Syarat (MS) dan 4 Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

4.3. Bahwa DPC Pemohon sebenarnya sudah menghadirkan 4 orang yang TMS ke KPUD Kabupaten Pesisir Selatan.

4.4. Bahwa anehnya dalam Pleno, KPUD Pesisir Selatan menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

5. Sdr Jeffry de Jong (Kabupaten Karimun -Kepulauan Riau)

5.1. Bahwa Pemberitahuan Verifikasi Faktual keanggotaan dalam

waktu yang mendesak (mepet) bersamaan dengan masa-masa Natal.

5.2. Bahwa verifikator tidak optimal, terkesan asal-asalan bahkan tidak mau meneruskan Verifikasi Faktual.

5.3. Bahwa seharusnya Verifikasi Faktual dilakukan hingga tuntas. 6. Sdr Supianto ( Riau)

Indragiri Hulu

6.1. Bahwa KPUD Kabupaten Inderagiri Hulu tidak melakukan Verifikasi Faktual.

6.2. Bahwa anehnya dalam Pleno, KPUD Kabupaten Inderagiri Hulu menyatkan Pemohon TMS

Rokan Hilir

6.3. Bahwa KPUD Kabupaten RokanHilir tidak melakukan Verifikasi

Faktual 6.4. Bahwa anehnya dalam Pleno, KPUD Kabupaten Rokan Hilir

menyatakan Pemohon TMS. 7. Sdr Dr. Firdaus Nur (Jambi).

7.1. KPUD Kabupaten Tebo menyatakan Pemohon TMS

keanggotaan 7.2. Bahwa sejatinya KPUD Kabupaten Tebo tidak melakukan

Verifikasi Faktual 7.3. Sudah DPC Pemohon sudah mengumpulkan anggota untuk

diVerifikasi Faktual, namun dengan alasan hujan deras KPUD Kabupaten Tebo tidak datang.

8. Sdr Yan Rofi Alam (Lampung Timur - Lampung)

8.1. Bahwa KPUD Kabupaten Lampung Timur tidak melakukan

Verifikasi Faktual keanggotaan Pemohon tapi anehnya KPUD Kabupaten Lampung Timur menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

8.2. Bahwa pada tanggal 18 Desember 2012 Pukul 13.30 DPC Pemohon menyerahkan 1000 KTA ke kantor KPUD Kabupaten Lampung Timur.

8.3. Bahwa setelah dihitung ternyata ada kekurangan 200 KTA,

Page 18: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 18 -

sehingga DPC Pemohon meminta waktu untuk mengambil kekurangannya tersebut.

8.4. Bahwa pada saat mengantar kekurangan 200 KTA tersebut pada pukul 21.00 WIB, ternyata Komisoner KPUD Lampung Timur sudah tidak ada di kantor.

8.5. Bahwa dalam persidangan di Bawaslu KPUD Lampung Timur mengakui bahwa ia memang meninggalkan kantor pukul 21.00 WIB.

8.6. Bahwa dalam persidangan salah satu Komisoner Termohon (Sdr Ida Budiarti) mengakui jika tidak ada ketentuan dari Termohon untuk memberi batasan waktu sampai pukul berapa, yang ada adalah batasan tanggal.

8.7. Bahwa menurut Pasal 38 Peraturan Bawaslu Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD, pengakuan para pihak merupakan alat bukti yang diberi kode P 147 yang sudah diserahkan ke Sekretariat Bawaslu.

8.8. Bahwa dengan demikian jelas jika Keputusan KPUD Lampung Timur yang tidak melakukan Verifikasi Faktual keanggotaan namun menyatakan Pemohon TMS keanggotaan adalah salah dan bertentangan dengan hukum.

9. Sdr Abubakar Fahmi (Jakarta Timur)

9.1. Bahwa KPUD Kota Jakarta Timur tidak mendatangi alamat

anggota yang dijadikan sampling verifikasi keanggotaan. 9.2. Bahwa KPUD Jakarta Pusat meminta DPC Pemohon untuk

menghadirkan anggota sebanyak 100 orang dalam waktu hanya 1 hari.

9.3. Bahwa sikap KPUD Kota Jakarta Pusat ini tentu saja melanggar asas kepatutan dan keadilan.

10. Sdri Diva Mende.(Jakarta Pusat)

10.1. Bahwa KPUD Jakarta Pusat tidak melakukan Verifikasi Faktual

keanggotaan , namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

10.2. Bahwa surat undangan dari KPUD Jakarta Pusat untuk melakukan Verifikasi Faktual keanggotaan baru diterima DPC Pemohon pada tanggal 27 Desember 2012 pukul 17.00 Sore, padahal Verifikasi Faktual tersebut dijadwalkan pada tanggal 28 Desember 2012.

10.3. Bahwa waktu penyampaian undangan tersebut sangat tidak patut karena tidak mungkin DPC Pemohon bisa mengumpulkan 100 anggota yang akan diVerifikasi Faktual dalam waktu hanya beberapa jam saja.

11. Sdr Sunarwa (Kabupaten Garut – Jawa Barat)

11.1. Bahwa KPUD Kabupaten Garut menolak memberikan waktu

perbaikan daftar anggota kepada DPC Pemohon. 11.2. Bahwa pada awalnya DPC Pemohon menyerahkan Soft Copy

perbaikan daftar anggota dan ditolak oleh KPUD Kabupaten Garut dan diminta untuk menyerahkan Hard Copy.

11.3. Akan tetapi setelah menyerahkan Hard Copy, KPUD Kabupaten Garut tetap menolak.

11.4. Akibatnya KPUD Kabupaten Garut tidak melakukanVerifikasi Faktual keanggotaan sampai tuntas namun anehnya KPUD Kabupaten Garut menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

Page 19: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 19 -

12. Sdr Anna Rohana (Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya)

12.1. Bahwa KPUD Kota Tasikmalaya tidak melakukan Verifikasi

Faktual dan tidak menyampaikan undangan Verifikasi Faktual, namun anehnya justru dalam pleno menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

12.2. Bahwa seharusnya untuk Kota Tasikmalaya, Pemohon dinyatakan lolos Verifikasi Faktual.

12.3. Bahwa KPUD Kabupaten Tasikmalaya pada awalnya menyatakan Pemohon Memenuhi Syarat (MS) keanggotaan, namun anehnya keputusan tersebut dirubah secara sepihak menjadi Tidak Memenuhi Syarat (TMS) keanggotaan.

13. Sdr Tedjo Sukmono .(Kabupaten Jepara – Jawa Tengah).

13.1. Bahwa KPUD Kabupaten Jepara memberikan informasi

Verifikasi Faktual secara mendadak dan tanpa adanya surat pemberitahuan resmi.

13.2. Bahwa Verifikasi Faktual keanggotaan dilakukan pada jam kerja sehingga banyak anggota yang tidak ditemukan dirumahnya karena anggota tersebut sedang bekerja, KPUD Kabupaten Jepara tidak melakukan Verifikasi Faktual lagi pada waktu lain diluar jam kerja.

13.3. Bahwa anehnya dalam Pleno KPUD Kabupaten Jepara menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

13.4. Bahwa pada pemeriksaan di Bawaslu KPUD Kabupaten Jepara mengakui jika memang tidak melakukan Verifikasi Faktual.

14. Sdr Marno (Kabupaten Wonogiri – Jawa tengah).

14.1. Bahwa KPUD Kabupaten Wonogiri tidak melakukan Verifikasi

Faktual, namun anehnya menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

14.2. Bahwa KPUD Kabupaten Wonogiri mengklaim telah melakukan Verifikasi Faktual dengan sampling 100 orang pada tanggal 26 Desember 2012.

14.3. Bahwa dengan mengingat kondisi alam Kabupaten Wonogiri yang berbukit-bukit dan cukup luas adalah mustahil dan tidak masuk akal KPUD Kabupaten Wonogiri dapat melakukan Verifikasi Faktual terhadap 100 orang hanya dalam waktu 1 hari.

15. Sdr Sukoco (Kabupaten Pemalang – Jawa Tengah)

15.1. Bahwa KPUD Kabupaten Pemalang tidak melakukan Verifikasi

Faktual keanggotaan, namun anehnya dalam Pleno menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

15.2. Bahwa DPC Pemohon telah menyerahkan 700 KTA kepada KPUD Kabupaten Pemalang.

15.3. Bahwa kekurangan 300 KTA telah dibawa oleh DPC Pemohon dan diantarkan ke kantor KPUD Kabupaten Pemalang, namun KTA tersebut ditolak oleh KPUD Kabupaten Pemalang dengan alasan kedatangan DPC Pemohon terlambat 5 menit.

15.4. Bahwa sikap KPUD Kabupaten Pemalang yang tidak mau menerima 300 KTA tambahan tersebut tidak dapat dibenarkan karena melanggar asas kepantasan.

Page 20: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 20 -

15.5. Bahwa anehnya KPUD Kabupaten Pemalang juga menolak melakukan Verifikasi Faktual terhadap 700 KTA yang sudah terlebih dahulu diserahkan.

16. Sdr Kurniawan Subekti (Kabupaten Magelang)

16.1. Bahwa KPUD Kabupaten Magelang tidak melaksanakan

Verifikasi Faktual keanggotaan dengan maksimal. 16.2. Bahwa KPUD Kabupaten Magelang tidak pernah

menyampaikan undangan Verifikasi Faktual kepada DPC Pemohon, namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

16.3. Bahwa dalam pemeriksaan di Bawaslu, KPUD Kabupaten Magelang tidak membantah bahwa tidak menyampaikan undangan Verifikasi Faktual.

17. Sdr Haris Tanto (Sukoharjo – Jawa Tengah)

17.1. Bahwa KPUD Sukoharjo tidak memberikan undangan untuk

Verifikasi Faktual kepada DPC Pemohon, namun anehnya menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

17.2. Bahwa Verifikasi Faktual keanggotaan dilakukan pada jam kerja sehingga banyak anggota yang tidak ditemukan dirumahnya karena anggota tersebut sedang bekerja, KPUD Kabupaten Sukoharjo tidak melakukan Verifikasi Faktual lagi pada waktu lain diluar jam kerja.

18. Sdr Eko Budi Purnomo (Kabupaten Karang Anyar – Jawa

Tengah)

18.1. KPUD Kabupaten Karang Anyar menyatakan tidak ditemukan anggota di desa Suruh Kalang

18.2. Bahwa DPC Pemohon telah menghadirkan anggota untuk diVerifikasi Faktual tetapi ditolak oleh KPUD Kabupaten Karang Anyar.

18.3. Bahwa dalam persidangan di Bawaslu ternyata KPUD Karang Anyar mengakui bahwa ia melakukan Verifikasi Faktual berdasarkan SK Kepengurusan DPC Pemohon yang lama.

19. Sdr Raden Bogo (Kabupaten Wonosobo)

19.1. Bahwa KPUD Kabupaten Wonosobo tidak menyampaikan

pemberitahuan akan dilakukan Verifikasi Faktual, padahal data-data sudah disiapkan oleh DPC Pemohon.

19.2. Bahwa KPUD Kabupaten Wonosobo tidak melakukan Verifikasi Faktual keanggotaan, namun anehnya dalam pleno menyatakan Pemohon TMS keanggotaan

20. Sdr Muhamad Lutfi (Kabupaten Pati)

20.1. Bahwa dalam melakukan Verifikasi Faktual KPU Kabupaten

Pati bersikap intimidatiif dan mengajukan pertanyaan yang menada-ada sehingga banyak angota Pemohon yang menjadi takut.

20.2. Bahwa KPU Kabupaten Pati menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

20.3. Bahwa dalam pemeriksan di Bawaslu, salah seorang anggota KPUD Kabupaten Pati kembali menunjukkan sikap intimidatif dengan berbicara keras setengah berteriak dan menunjukka foto yang ia klaim sebagai bukti bahwa Pemohon TMS

Page 21: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 21 -

keanggotaan. 20.4. Bahwa setelah diamati ternyata foto-foto tersebut tidak dapat

dibuktikan sebagai orang yang mengaku sebagai anggota Pemohon.

20.5. Bahwa dalam pemeriksaan di Bawaslu pula anggota KPUD Kabupaten Pati tersebut mengakui memang KPUD Kabupaten Pati mengajukan pertanyaan yang aneh kepada orang yang diVerifikasi Faktual.

20.6. Bahwa dalam persidangan di Bawaslu, KPUD Pati tidak dapat membuktikan berapa orang yang diVerifikasi Faktual, berapa orang yang dinyatakan MS dan berapa orang yang dinyatakan TMS.

21. Sdri Rahayu Senjayawati

Kabupaten Kendal

21.1. Bahwa KPUD Kab. Kendal tidak melakukan verifikasi faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan.

21.2. Bahwa KPUD Kab. Kendal tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kab. Kendal dari KPU pusat.

21.3. Bahwa seharusnya KPUD Kab. Kendal tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

21.4. Bahwa dalam pemeriksaan di Bawaslu KPUD Jawa Tengah mengakui bahwa KPUD Kab. Kendal tidak melakukan verifikasi faktual

Kabupaten Pekalongan 21.5. Bahwa KPUD Kab. Pekalongan tidak melakukan verifikasi

faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

21.6. Bahwa KPUD Pekalongan tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Pekalongan dari KPU pusat.

21.7. Bahwa seharusnya KPUD tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

21.8. Bahwa dalam pemeriksaan di Bawaslu KPUD Jawa Tengah mengakui bahwa KPUD Pekalongan tidak melakukan verifikasi faktual

Kabupaten Tegal 21.9. Bahwa KPUD Kab. Tegal tidak melakukan verifikasi faktual

namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan

21.10. Bahwa KPUD Kab. Tegal tidak mau menerima perbaikan KTA. 21.11. Bahwa seharusnya berdasarkan Pasal 19 ayat 6 peraturan

KPU No. 14 Tahun 2012 KPU Kab. Tegal harus memberikan waktu kepada DPC Pemohon untuk melakukan perbaikan.

Kota Semarang 21.12. Bahwa KPUD Kota Semarang tidak melakukan verifikasi

Page 22: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 22 -

faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan.

21.13. Bahwa KPUD Kota Semarang tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kota Semarang dari KPU pusat.

21.14. Bahwa seharusnya KPUD Kota Semarang tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012. Bahwa dalam pemeriksaan di Bawaslu KPUD Jawa Tengah mengakui bahwa KPUD Kota Semarang tidak melakukan verifikasi faktual

Kabupaten Sragen 21.15. Bahwa KPUD Kab. Sragen tidak memberitahukan jadwal

verifikasi faktual sehingga melanggar asas keterbukaan yang merupakan salah satu asas penyelenggaraan Pemilu sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu

21.16. Bahwa verifikasi keanggotaan dilakukan pada jam kerja sehingga banyak anggota yang tidak ditemukan dirumahnya, dan KPUD Kab. Sragen tidak melakukan verifikasi faktual lagi pada waktu lain diluar jam kerja.

Kabupaten Grobogan 21.17. Bahwa KPUD Kab. Grobogan tidak melakukan verifikasi

faktual keanggotaan. 21.18. Bahwa padahal DPC Pemohon telah menyerahkan data 1095

KTA untuk di verikasi faktual Kabupaten Temanggung 21.19. Bahwa KPUD Kab. Temanggung tidak melakukan verifikasi

faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

21.20. Bahwa KPUD Temanggung tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Temanggung dari KPU pusat. Bahwa seharusnya KPUD Temanggung tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

21.21. Bahwa dalam pemeriksaan di Bawaslu KPUD Jawa Tengah mengakui bahwa KPUD Temanggung tidak melakukan verifikasi faktual

Kota Tegal 21.22. Bahwa KPUD Kota Tegal tidak melakukan verifikasi faktual

namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

21.23. Bahwa KPUD Kota Tegal tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kota Tegal dari KPU pusat.

21.24. Bahwa seharusnya KPUD Kota Tegal tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No.

Page 23: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 23 -

588/KPU/XI/2012. 21.25. Bahwa dalam pemeriksaan di Bawaslu KPUD Jawa Tengah

mengakui bahwa KPUD Kota Tegal tidak melakukan verifikasi faktual

Kabupaten Brebes 21.26. Bahwa KPUD Kab. Brebes melakukan verifikasi faktual tanpa

adanya surat pemberitahuan hal ini melanggar Pasal 2 Undang-Undang No.15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu yang berbunyi ” Penyelenggara Pemilu berpedoman pada asas : g. Keterbukaan

21.27. Bahwa verifikasi faktual keanggotaan dilaksanakan pada jam kerja sehingga banyak anggota tidak temukan

Kabupaten Rembang 21.28. Bahwa KPUD Kabupaten Rembang melakukan verifikasi

faktual tanpa adanya surat pemberitahuan hal ini melanggar Pasal 2 Undang-Undang No.15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu yang berbunyi ” Penyelenggara Pemilu berpedoman pada asas : g. Keterbukaan

21.29. Bahwa verifikasi faktual keanggotaan dilaksanakan pada jam kerja sehingga banyak anggota tidak temukan

Kota Pekalongan 21.30. Bahwa KPUD Kota Pekalongan tidak melakukan verifikasi

faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

21.31. Bahwa KPUD Kota Pekalongan tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kota Pekalongan dari KPU pusat.

21.32. Bahwa seharusnya KPUD Kota Pekalongan tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

21.33. Bahwa dalam pemeriksaan di Bawaslu KPUD Jawa Tengah mengakui bahwa KPUD Kota Pekalongan tidak melakukan verifikasi faktual

Kabupaten Banjarnegara 21.34. Bahwa KPUD Kabupaten Banjarnegara tidak melakukan

verifikasi faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

21.35. Bahwa KPUD Kabupaten Banjarnegara tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kabupaten Banjarnegara dari KPU pusat.

21.36. Bahwa seharusnya KPUD Kabupaten Banjarnegara tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

21.37. Bahwa dalam pemeriksaan di Bawaslu KPUD Jawa Tengah mengakui bahwa KPUD Kabupaten Banjarnegara tidak melakukan verifikasi faktual

Page 24: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 24 -

Kabupaten Batang 21.38. Bahwa KPUD Kabupaten Batang tidak melakukan verifikasi

faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

21.39. Bahwa KPUD Kabupaten Batang tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kabupaten Batang dari KPU pusat.

21.40. Bahwa seharusnya KPUD Kabupaten Batang tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

21.41. Bahwa dalam pemeriksaan di Bawaslu KPUD Jawa Tengah mengakui bahwa KPUD Kabupaten Batang tidak melakukan verifikasi faktual

Kabupaten Cilacap 21.42. Bahwa KPUD Kab. Cilacap tidak memberitahukan jadwal

verifikasi faktual 21.43. Bahwa tiba-tiba KPUD Kab. Cilacap meminta DPC Pemohon

untuk menghadirkan anggota ke kantor KPUD Kab. Cilacap pada hari itu juga

21.44. Bahwa karena waktu sudah sore hari dan jarak rumah anggota 40 KM dari kantor KPUD Kab. Cilacap maka anggota tersebut tidak bisa hadir

Kabupaten Demak 21.45. Bahwa KPUD Kabupaten Demak melakukan verifikasi faktual

tanpa adanya surat pemberitahuan hal ini melanggar Pasal 2 Undang-Undang No.15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu yang berbunyi ” Penyelenggara Pemilu berpedoman pada asas : g. Keterbukaan

21.46. Bahwa KPUD Kabupaten Demak tidak pernah melaksanakan verifikasi faktual keanggotaan karena DPC Pemohon melakukan cross check pada anggota belum pernah di verifikasi faktual

Kabupaten Purbalingga 21.47. Bahwa KPUD Kabupaten Purbalingga melakukan verifikasi

faktual tanpa adanya surat pemberitahuan hal ini melanggar Pasal 2 Undang-Undang No.15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu yang berbunyi ” Penyelenggara Pemilu berpedoman pada asas : g. Keterbukaan

21.48. Bahwa verifikasi faktual keanggotaan dilaksanakan pada jam kerja sehingga banyak anggota tidak temukan

Kabupaten Blora 21.49. Bahwa KPUD Kabupaten Blora tidak melakukan verifikasi

faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

21.50. Bahwa KPUD Kabupaten Blora tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kabupaten Blora dari KPU pusat.

Page 25: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 25 -

21.51. Bahwa seharusnya KPUD Kabupaten Blora tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

Kabupaten Kebumen

21.52. Bahwa KPUD Kabupaten Kebumen tidak melakukan verifikasi faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

21.53. Bahwa KPUD Kabupaten Kebumen tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kabupaten Kebumen dari KPU pusat.

21.54. Bahwa seharusnya KPUD Kabupaten Kebumen tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

22. Sdr Sugeng Widodo (Kota Yogyakarta – DI Yogyakarta)

22.1. KPUD Kota Yogyakarta tidak melaksanakan Verifikasi Faktual

keanggotaan secara maksimal namun justru menyatakan Pemohon TMS keangotaan.

22.2. 97 anggota dari sample 113 anggota Partai Nasrep Kota Yogyakarta merasa tidak pernah didatangi oleh verifikator, tetapi KPUD Kota Yogyakarta menyatakan tidak menemukan alamat anggota tersebut.

22.3. KPUD Kota Yogyakarta menginformasikan akan melakukan Verifikasi Faktual secara lisan di kantor KPUD Kota Yogyakarta pada tanggal 27 Desember, tetapi petugas KPUD mengaku melakukan Verifikasi Faktual dihari yang lain.

22.4. Bahwa dalam pemeriksaan di Bawaslu KPU Propinsi Yogyakarta tidak dapat membuktikan bahwa KPU kota Yogyakarta melakukan Verifikasi Faktual.

23. Sdr Muntohar (Kabubaten Sleman – DI Yogyakarta) 23.1. Bahwa KPUD Kabupaten Sleman tidak melakukan Verifikasi

Faktual di Kabupaten Sleman, namun anehnya menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

23.2. Bahwa dalam persidangan di Bawaslu, KPU Propinsi Yogyakarta tidak dapat membuktikan bahwa KPUD Kabupaten Sleman melakukan Verifikasi Faktual.

23.3. Bahwa mengingat lokasi rumah anggota pemohon di Kabupaten Sleman yang berdekat-dekatan, banyak yang berada dalam satu dukuh, jika KPUD Kabupaten Sleman melakukan Verifikasi Faktual tentu akan sangat mudah diketahui. Namun faktanya tidak ada satupun saksi yang mengetahui jika KPUD Kabupaten Sleman benar melakukan Verifikasi Faktual.

24. Sdr Sugeng Widodo (Kota Yogyakarta – DI Yogyakarta) 24.1. Bahwa KPUD Kota Yogyakarta tidak melakukan Verifikasi

Faktual di Kota Yogyakarta, namun anehnya menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

24.2. Bahwa dalam persidangan di Bawaslu, KPU Propinsi Yogyakarta tidak dapat membuktikan bahwa KPUD Kota Yogyakarta melakukan Verifikasi Faktual.

24.3. Bahwa mengingat lokasi rumah anggota pemohon di Kota Yogyakarta yang berdekat-dekatan, banyak yang berada dalam satu dukuh, jika KPUD Kota Yogyakarta melakukan Verifikasi

Page 26: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 26 -

Faktual tentu akan sangat mudah diketahui. Namun faktanya tidak ada satupun saksi yang mengetahui jika KPUD Kota Yogyakarta benar melakukan Verifikasi Faktual.

25. Sdr Sukarjo (Kota Bantul – DI Yogyakarta) 25.1. KPUD Kota Bantul tidak melakukan verifikasi faktual dengan

mendatangi alamat angota yang disampling. 25.2. KPUD Kota Bantul meminta DPC Pemohon menghadirkan 89

orang yang disampling hanya dalam waktu kurang dari 24 jam. 25.3. Bahwa DPC Pemohon sudah berhasil mendatangkan 73 orang

anggota dan seluruhnya MS, sisanya yang tidak hadir dinyatakanTMS.

25.4. Bahwa sikap KPUD Kota Bantul ini tentu saja bertentangan dengan asas kepantasan dan keadilan.

25.5. Bahwa oleh karena itu seharusnya untuk Kota Bantul Pemohon dinyatakan lolos verifikasi faktual.

26. Sdr FX Suparman (Kabupaten Kulonprogo – DI Yogyakarta)

26.1. Bahwa KPUD Kabupaten Kulonprogo tidak melakukan

Verifikasi Faktual di Kota Yogyakarta, namun anehnya menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

26.2. Bahwa dalam persidangan di Bawaslu, KPU Propinsi Yogyakarta tidak dapat membuktikan bahwa KPUD Kabupaten Kulonprogo melakukan Verifikasi Faktual.

26.3. Bahwa mengingat lokasi rumah anggota pemohon di Kabupaten Kulonprogo yang berdekat-dekatan, banyak yang berada dalam satu dukuh, jika KPUD Kabupaten Kulonprogo melakukan Verifikasi Faktual tentu akan sangat mudah diketahui. Namun faktanya tidak ada satupun saksi yang mengetahui jika KPUD Kabupaten kulonprogo benar melakukan Verifikasi Faktual.

26.4. Bahwa oleh karena itu seharusnya untuk Kabupaten kulonprogo, Pemohon dinyatakan lolos Verifikasi Faktual.

27. Sdr Achmad Basori (Kota Pasuruan – Jawa Timur)

27.1. Bahwa KPUD Kota Pasuruan tidak memberitahu jadwal pelaksanaan verifikasi faktual, hal ini melanggar asas keterbukaan yang diatur dalam pasal 2 UU Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara Pemilu.

27.2. Bahwa karena tidak diketahui kapan dilakukanverifikasi faktual, DPC Pemohon kesulitan untuk mengkonsolidasikan anggota untuk bersiap menghadapi verifikasi faktual keanggotaan.

27.3. Bahwa KPUD Kota Pasuruan baru melakukan verifikasi terhadap 2 orang dari 21 sample KTA yang diserahkan.

27.4. Bahwa 2 orang tersebut dinyatakan TMS, namun KPUD Kota Pasuruan tidak bisa membuktikan alasan mengapa 2 orang tersebut dinyatakan TMS.

27.5. Bahwa anehnya KPUD Kota Pasuruan juga tidak mau melanjutkan verifikasi faktual terhadap sisa 19 orang yang DPC Pemohon ajukan.

28. Sdr Achmad Suharsono (Kabupaten Jombang – Jawa Timur) 28.1. Bahwa KPUD Kabupaten Jombang tidak melakukan verifikasi

faktual. 28.2. Bahwa KPUD Kabupaten Jombang meminta SK Kepengurusan

DPC Pemohon yang asli sesuai dengan pemberitahauan. 28.3. Bahwa SK Kepengurusan DPC Pemohon yang asli tersebut

sedang dalam pengiriman dari DPP melalui DPD Pemohon.

Page 27: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 27 -

28.4. Bahwa KPU Kabupaten Jombang hanya memberikan waktu 2 hari untuk mendapatkan SK DPC Pemohon yang asli tersebut, dan waktutersebut tidak cukup.

29. Sdr Marwan (Kota Surabaya – Jawa Timur)

29.1. Bahwa pada persidangan tanggal 25 Januari 2013, Sdr Marwan sudah hadir di persidangan Bawaslu untuk memberikan keterangan tentang permasalahan Verifikasi Faktual di Kota Surabaya.

29.2. Bahwa karena Termohon tidak siap menghadirkan KPUD Kota Surabaya, maka dengan ini keterangan Sdr Marwan disampaikan secara tertulis dalam kesimpulan ini.

29.3. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 8 Desember 2012 Pukul 22.30 WIB KPU Kota Surabaya menyampaikan undangan kepada DPC Pemohon agar dapat menghadirkan 100 orang anggota untuk dapat diverifikasi faktual di Kantor KPUD Kota Surabaya keesokan harinya atau Hari Minggu 9 Desember 2012 Pukul 09.00 WIB.

29.4. Bahwa waktu yang diberikan KPUD Kota Surabaya tersebut sangat tidak layak sehingga tidak mungkin DPC Pemohon dapat menghadirkan 100 orang angota dalam waktu sesingkat itu.

29.5. Bahwa tindakan KPUD Kota Surabaya dalam memberikan waktu yang tidak layak tersebut jelas melanggar asas kepatutan dan asas keadilan.

30. Sdr Suratin S (Kabupaten Blitar – Jawa Timur)

30.1. Bahwa pada persidangan tanggal 25 Januari 2013, Sdr Suratin S sudah hadir di persidangan Bawaslu untuk memberikan keterangan tentang permasalahan Verifikasi Faktual di Kabupaten Blitar.

30.2. Bahwa karena Termohon tidak siap menghadirkan KPUD Kabupaten Blitar, maka dengan ini keterangan Sdr Marwan disampaikan secara tertulis dalam kesimpulan ini.

30.3. Bahwa KPUD Kabupaten Blitar melakukan verifikasi faktual keanggotaan pada tanggal 24 s/d 25 Desember 2012.

30.4. Bahwa pada tanggal 26 Desember 2012 seorang angota Tim Verifikasi memberitahu secara resmi bahwa hasil verifikasi sebanyak 100 + 3 anggota dinyatakan Memenuhi Syarat (MS)

30.5. Bahwa anehnya pada tanggal 27 Desember jam 16.00 Ketua KPUD Kabupaten Blitar menyatakan jumlah anggota pemohon yang MS belum mencapai 103, karena ada sampling baru dari propinsi.

30.6. Bahwa pelaksanaan verifikasi faktual di hari natal (25 Desember) jelas melanggar asas kepantasan dan kepatutan.

30.7. Bahwa KPUD Kabupaten Blitar juga tidak dapat membuktikan berapa anggota Pemohon yang TMS dan apa alasannya.

31. Sdr F Setiawan (Kabupaten Jember – Jawa Timur).

31.1. Bahwa KPUD Kabupaten Jember tidak melakukan verifikasi faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

31.2. Bahwa KPUD Kabupaten Jember tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kabupaten Jember dari KPU pusat.

31.3. Bahwa seharusnya KPUD Kabupaten Jember tidak boleh

Page 28: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 28 -

menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

32. Sdr Juli Rusmana (Kabupaten Magetan – Jawa Timur)

32.1. Bahwa KPUD Kabupaten Magetan tidak melakukan verifikasi faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

32.2. Bahwa KPUD Kabupaten Magetan tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kabupaten Magetan dari KPU pusat.

32.3. Bahwa seharusnya KPUD Kabupaten Magetan tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

33. Sdr M Syamsul Ma’arif R, SH (Kabupaten Tuban)

33.1. Bahwa KPUD Kabupaten Tuban tidak melakukan verifikasi faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

33.2. Bahwa KPUD Kabupaten Tuban tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kabupaten Jember dari KPU pusat.

33.3. Bahwa seharusnya KPUD Kabupaten Tuban tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

34. Sdr Zaenal Abidin (Kabupaten Ponorogo – Jawa Timur)

34.1. Bahwa KPUD Kabupaten Ponorogo tidak melakukan verifikasi faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

34.2. Bahwa KPUD Kabupaten Jember tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kabupaten Ponorogo dari KPU pusat.

34.3. Bahwa seharusnya KPUD Kabupaten Ponorogo tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

35. Sdr Suparman (Kabupaten Ngawi – Jawa Timur)

35.1. Bahwa KPUD Kabupaten Ngawi tidak melakukan verifikasi

faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

35.2. Bahwa KPUD Kabupaten Ngawi tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kabupaten Ngawi dari KPU pusat.

35.3. Bahwa seharusnya KPUD Kabupaten Ngawi tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

36. Sdr Suyanto (Kabupaten Pacitan – Jawa Timur)

Page 29: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 29 -

36.1. Bahwa KPUD Kabupaten Pacitan tidak melakukan verifikasi

faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

36.2. Bahwa KPUD Kabupaten Pacitan tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kabupaten Pacitan dari KPU pusat.

36.3. Bahwa seharusnya KPUD Kabupaten Pacitan tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

37. Sdr Drajad Wibowo (Kabupaten Bondowoso – Jawa Timur)

37.1. Bahwa KPUD Kabupaten Bondowoso tidak melakukan verifikasi

faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

37.2. Bahwa KPUD Kabupaten Bondowoso tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kabupaten Bondowoso dari KPU pusat.

37.3. Bahwa seharusnya KPUD Kabupaten Bondowoso tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

38. Sdr Moch Anwar S pd (Kabupaten Trenggalek- Jawa Timur)

38.1. Bahwa KPUD Kabupaten Trenggalek tidak melakukan verifikasi

faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

38.2. Bahwa KPUD Kabupaten Trenggalek tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kabupaten Trenggalek dari KPU pusat.

38.3. Bahwa seharusnya KPUD Kabupaten Trenggalek tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

39. Sdr Bambang Slamet Riyadi (Kota Mojokerto – Jawa Timur)

39.1. Bahwa KPUD Kabupaten Mojokerto tidak melakukan verifikasi faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

39.2. Bahwa KPUD Kabupaten Jember tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kabupaten Mojokerto dari KPU pusat.

39.3. Bahwa seharusnya KPUD Kabupaten Mojokerto tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

40. Sdr Soeyadi Atma Atmojo (Kabupaten Sidoarjo – Jawa Timur)

40.1. Bahwa KPUD Kabupaten Sidoarjo tidak melakukan verifikasi keanggotaan di Desa yang KPUD Kabupaten Sidoarjo tentukan sendiri sebelumnya, namun anehnya KPUD Kabupaten

Page 30: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 30 -

Sidoarjo secara sepihak menyatakan Pemohon TMS keangotaan.

40.2. Bahwa KPUD Kabupaten Sidoarjo memeinta DPC Pemohon mengumpulkan 79 anggota dalam waktu hanya 1 hari yang tentu saja sangat tidak patut.

40.3. Bahwa sikap KPUD Kabupaten Sidoarjo ini tentu telah melanggar asas kepantasan dan keadilan.

41. Sdr Rully Swantoro (Kabupaten Kediri – Jawa Timr)

41.1. Bahwa KPUD Kabupaten Kediri tidak melakukan verifikasi faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

41.2. Bahwa KPUD Kabupaten Kediri tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kabupaten Kediri dari KPU pusat.

41.3. Bahwa seharusnya KPUD Kabupaten Kediri tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

42. Sdr Dedy Yosep Kurniawan (Kota Kediri – Jawa Timur)

42.1. Bahwa KPUD Kota Kediri tidak melakukan verifikasi faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS kepengurusan 30% Perempuan

42.2. Bahwa KPUD Kota Jember tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPUD Kota Kediri dari KPU pusat.

42.3. Bahwa seharusnya KPUD Kota Kediri tidak boleh menolak SK Pemohon sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

43. Sdr Anang Misran (Kalimantan Selatan) Kabupaten Tapin

43.1. Bahwa KPUD Kabupaten Tapin menyatakan Pemohon TMS

jumlah minimal 30 % jumlah pengurus perempuan. 43.2. Bahwa berdasarkan Pasal 8 ayat 2 huruf c UU Nomor 8 Tahun

2012 batasan minimal 30 % jumlah pengurus perempuan hanya berlaku untuk Pengurus Pusat Partai Politik.

43.3. Bahwa KPUD Kabupaten Tapin tidak melakukan Verifikasi Faktual keangotaan walaupun DPC Pemohon bersedia mengantarkan ke alamat anggota yang akan diverifikas, namun anehnya KPUD Kabupaten Tapin menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

Kabupaten Hulu Sungai Tengah 43.4. Bahwa KPUD Hulu Sungai Tengah tidak melakukan Verifikasi

Faktual, namun menyatakan DPC Pemohon TMS keanggotaan. 43.5. Bahwa dalam persidangan di Bawaslu, KPUD Hulu Sungai

Tengah tidak dapat membuktikan bahwa ia telah melakukan Verifikasi Faktual keanggotaan.

43.6. Bahwa dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPD Pemohon untuk Propinsi Kalimantan Selatan, Sdr Anang Misran berkenan menjelaskan permasalahan yang terjadi di Kabupaten hulu

Page 31: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 31 -

Sungai Selatan, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjarmasin.

43.7. Bahwa karena Termohon tidak siap menghadirkan KPUD Hulu Sungai Selatan, KPUD Kabupaten Tanah laut, KPUD Kabupaten Tanah Bumbu dan KPUD Kota Banjarmasin, maka kesaksian Sdr Anang Misran disampaikan secara tertulis dalam kesimpulan ini.

Kabupaten Hulu Sungai Selatan 43.8. Bahwa KPUD Hulu Sungai Selatan tidak melakukan verifikasi

keanggotaan sampai tuntas, namun anehnya dalam rapat pleno menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

43.9. Bahwa julah minimal anggota di Kabupaten Tapin seharusnya 380 orang

43.10. Bahwa DPC Pemohon sdh menyerahkan 380 Hard Copy KTA untuk dierifikasi, kemudian KPUD Kabupaten Hulu Sungai Selatan mengambil sampling 38 KTA untuk diverifikasi.

43.11. Bahwa setelah melakukan verifikasi hingga 33 orang yang semuanya MS, KPUD Kabupaten hulu Sungai Selatan tidak melanjutykan verifikasi terhadap 5 orang yang tersisa dengan alasan waktu sudah habis.

Kabupaten Tanah Laut 43.12. Bahwa KPUD Kabupaten Tanah Laut tidak melakukan verifikasi

faktual hingga tuntas, namun anehnya dalam rapat pleno menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

43.13. Bahwa KPUD Kabupaten Tanah Laut menolak untuk mendatangi alamat masing-masing 39 angota yang dijadikan sampel.

43.14. Bahwa KPUD Kabupaten Tanah Laut meminta DPC Pemohon untuk menghadirkan 39 angota tersebut dalam waktu kurang dari 24 jam.Sikap KPUD Kabupaten Tanah Laut ini jelas melanggar asas kepantasan dan asas keadilan.

Kabupaten Kotabaru Hardcopy KTA yang diserahkan kepada KPUD sebanyak 385 KTA, dijadikan sample sebanyak 39 orang anggota. Pada saat verifikasi keanggotaan KPUD tidak melaksanakan verifikasi faktual dengan mengunjungi alamat dari masing-masing anggota tersebut, namun meminta Pengurus Nasrep dalam waktu kurang dari 24 jam untuk menghadirkan para anggota yang dijadikan sample ke kantor KPUD namun sampai batas akhir verifikasi faktual masih ada 3 (tiga) anggota yang masih belum bisa dihadirkan. Kabupaten Tanah Bumbu 43.15. Bahwa KPUD Kabupaten Tanah Laut tidak melakukan verifikasi

faktual hingga tuntas, namun anehnya dalam rapat pleno menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

43.16. Bahwa KPUD Kabupaten Tanah Bumbu menolak untuk mendatangi alamat masing-masing 35 angota yang dijadikan sampel.

43.17. Bahwa KPUD Kabupaten Tanah Bumbu meminta DPC Pemohon untuk menghadirkan 35 angota tersebut dalam waktu kurang dari 24 jam.Sikap KPUD Kabupaten Tanah Bumbu ini jelas melanggar asas kepantasan dan asas keadilan.

Page 32: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 32 -

Kota Banjarmasin 43.18. Bahwa KPUD Kota Banjarmasin tidak pernah memberitahukan

kapan dilakukan verifikasi faktual keanggotaan, namun tiba-tiba Pemohon dinyatakan TMS keanggotaan.

43.19. Bahwa seluruh anggota Pemohon di Kota Banjarmasin tidak merasa pernah didatangi petugas verifikasi KPUD Kota Banjarmasin

44. Sdr Sindoro Tjokrotekno (Kalimantan Timur)

Kota Balikpapan 44.1. Bahwa KPUD Kota Balikpapan tidak mau menerima perbaikan

kepengurusan yang baru, sedangkan SK kepengurusan yang lama tidak berlaku lagi.

44.2. Bahwa secara salah KPUD Kota Balikpapan kemudian dalam pleno menyatakan DPC Pemohon TMS.

44.3. Bahwa dalam persidangan di Bawaslu, Termohon tidak membantah bahwa Termohon melakukan Verifikasi Faktual berdasarkan SK yang lama.

Kota Samarinda 44.4. Bahwa KPUD Kota Samarinda melakukan survey berdasarkan

SK DPC Pemohon yang lama. 44.5. Bahwa KPUD Kota Samarinda kemudian menyatkan Pemohon

TMS. 44.6. Bahwa dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPD Pemohon

untuk Propinsi Kalimantan Timur, Sdr Sindoro Tjokrotekno berkenan memberikan kesaksian soal permasalahan yang terjadi di Kabupaten Kutai Timur,Kota Bontang dan Kota Tarakan.

44.7. Bahwa akan tetapi karena KPU tidak siap menghadirkan KPUD dari Kabupaten Kutai Timur, KPUD Kota Bontang dan KPUD Kota Tarakan, maka kesaksian Sdr Sindoro Tjokrotekno disampaikan secara tertulis dalam kesimpulan ini.

Kabupaten Kutai Timur 44.8. Bahwa KPUD Kabupaten Kutai Timur tidak maksimal dalam

melakukan verifikasi keanggotaan dengan tidak mendatangi alamat seluruh anggota yang disampling.

44.9. Bahwa KPUD Kutai Timur meminta DPC Pemohon untuk menghadirkan anggota yang akan disampling hanya dalam waktu 1 hari, karena waktu sangat mepet, banyak anggota yang datang terlambat, namun tidak diakomodir oleh KPUD Kabupaten Kutai Timur.

44.10. Bahwa KPUD Kabupaten Kutai Timur menjanjikan akan ada verifikasi lagi, namun hingga sat ini tidak pernah ada verifikasi tersebut.

Kota Bontang 44.11. Bahwa KPUD Kota Bontang melakukan verifikasi keanggotaan

tidak dengan mendatangi alamat angota yang disampling. 44.12. Bahwa KPUD Kota Bontang memeinta DPC Pemohon untuk

menghadirkan anggota yang akan disampling hanya dalam waktu 1 hari, karena waktu sangat mepet, banyak anggota yang datang terlambat, namun tidak diakomodir oleh KPUD Kota Bontang.

Page 33: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 33 -

Kabupaten Penajam Paser Utara 44.13. Bahwa KPUD Kabupaten Penajam meminta DPC Pemohon

untuk menghadirkan anggota yang akan disampling hanya dalam waktu 1 hari, karena waktu sangat mepet, banyak anggota yang datang terlambat, namun tidak diakomodir oleh KPUD Kabupaten Penajam Paser Utara.

45. Sdr Jamin Laisa (Kabupaten Bone Bolango – Gorontalo).

45.1. Bahwa KPUD Kabupaten Bone Bolango tidak melakukan Verifikasi Faktual sampai tuntas, namun menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

45.2. Bahwa dalam persidangan di Bawaslu, Termohon tidak dapat membuktikan bahwa KPUD Kabupaten Bone Bolango melakukan Verifikasi Faktual keanggotaan.

46. Sdr Andi Syarifudin (Kabupaten Maros – Sulawesi Selatan)

46.1. Bahwa KPUD Kabupaten Maros menyatakan Pemohon TMS

keanggotaan. 46.2. Bahwa status TMS keanggotaan Pemohon tersebut hanya

karena permasalahan kekakuan KPU Kabupaten Maros dalam melakukan verifikasi faktual.

46.3. Bahwa kekakuan tersebut berupa sikap KPUD Kabupaten Maros yang tidak montelerir adanya 2 KTA anggota Pemohon yang salah ketik. Satu orang bernama Kadu (KTP) tapi tertulis Kudu (KTA), padahal orangnnya sama. Demikian juga seorang Kader yang namanya tertulis Syamsiah di KTA namun nama sebenarnya Nursyiah.

46.4. Bahwa sikap KPUD Kabupaten Maros tersebut jelas telah melanggar asas keadilan dan proporsionalitas sebagaimana diatur di Pasal 2 UU Nomor 15 Tahun 2011.

4. Bahwa karena keterbatasan waktu, pemohon tidak sempat

menghadirkan pengurus dari daerah untuk menyampaikan keterangan terkait pelaksanaan verifikasi faktual yang dilakukan oleh Termohon. Berikut uraian peristiwa disertai penjelasannya :

1. Sdr Nurah Sudiarsa (Kabupaten Buleleng – Bali)

1.1. Bahwa KPUD Kabupaten Bulelang tidak tuntas dalam

melakukan Verifikasi Faktual keanggotaan walaupun pengurus DPC Pemohon siap mengantarkan ke alamat anggota yang dijadikan sampel.

1.2. Bahwa anehnya KPUD Kabupaten Buleleng secara sepihak dan pragmatis menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

1.3. Bahwa dalam pemeriksaan di Bawaslu, KPUD Propinsi Bali tidak dapat membuktikan bahwa KPUD Kabupaten Buleleng telah melakukan Verifikasi Faktual keanggotaan

2. Sdr Ir. Syarif Aklis

Kabupaten Manggarai Timur 2.1. Bahwa Termohon melakukan diskriminasi terhadap Pemohon 2.2. Bahwa DPC Pemohon dinyatakan TMS karena kantor

Page 34: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 34 -

sekretariat DPC Pemohon Kab. Manggarai Timur tidak berada di Ibu kota Kabupaten sesuai keterangan yang disampaikan anggota KPUD Kab. Manggarai Timur dalam sidang di Bawaslu

2.3. Bahwa di Provinsi Maluku Utara ada partai lain yang sudah dikukuhkan sebagai pesera Pemilu meskipun kantor sekretariat tidak berada di Ibu Kota Provinsi Maluku Utara namun berada di Ternate.

Kabupaten Alor 2.4. Bahwa KPUD Kabupaten Alor menyatakan Pemohon TMS

syarat minimal 30 % pengurus perempuan. 2.5. Bahwa berdasarkan Pasal 8 ayat (2) huruf c UU Nomor 8

Tahun 2012, syarat minimal 30 % pengurus perempuan hanya untuk pengurus tingkat DPP.

Kabupaten Sumba Barat 2.6. Bahwa KPUD Kabupaten Sumba Barat tidak melaksanakan

tugasnya untuk memverifikasi Faktual kepengurusan, namun justru menyatakan Pemohon TMS kepengurusan.

2.7. Bahwa saat dilakukan Verifikasi Faktual, Ketua DPC Pemohon di Kabupaten Sumba Barat sedang sakit keras dan menjalani rawat inap di Rumah Sakit.

2.8. Bahwa verifikator KPUD Kabupaten Sumba Barat menolak untuk melakukan Verifikasi Faktual ke Rumah Sakit tersebut.

Kabupaten Sikka – Nusa Tenggara Timur) 2.9. Bahwa KPUD Kabupaten Sikka menyatakan Pemohon TMS

syarat minimal 30 % pengurus perempuan. 2.10. Bahwa berdasarkan Pasal 8 ayat (2) huruf c UU Nomor 8

Tahun 2012, syarat minimal 30 % pengurus perempuan hanya untuk pengurus tingkat DPP.

3. Sdr Hassan Marasabessy (Maluku) Kabupaten Seram Bagian Barat

3.1. Bahwa KPUD Seram Bagian Barat tidak melakukan Verifikasi

Faktual sampai tuntas, namun secara pragmatis memeutuskan Pemohon TMS keanggotaan.

3.2. Bahwa KPUD Seram Bagian Barat menolak menerima perbaikan daftar KTA yang diajukan DPC Pemohon, padahal belum melewati batas waktu perbaikan.

Kabupaten Maluku Tenggara Barat 3.3. Bahwa KPUD Maluku Tenggara Barat tidak melakukan

Verifikasi Faktual sampai tuntas, namun secara pragmatis memeutuskan Pemohon TMS keanggotaan.

3.4. Bahwa KPUD Maluku Tenggara Barat menolak menerima perbaikan daftar KTA yang diajukan DPC Pemohon, padahal belum melewati batas waktu perbaikan.

Kabupaten Maluku Tengah 3.5. Bahwa KPUD Maluku Tengah tidak melakukan Verifikasi

Faktual sampai tuntas, namun secara pragmatis memeutuskan Pemohon TMS keanggotaan.

Page 35: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 35 -

3.6. Bahwa KPUD Maluku Tengah menolak menerima perbaikan daftar KTA yang diajukan DPC Pemohon, padahal belum melewati batas waktu perbaikan.

4. Sdr Bambang Irana SE (Bengkulu Tengah – Bengkulu)

4.1. KPUD Kabupaten Bengkulu Tengah tidak melakukan verifikasi faktual keanggotaan namun anehnya justru menyatakan pemohon TMS keanggotaan.

4.2. KPUD Kabupaten Bengkulu Tengah meminta DPC Pemohon untuk mengumpulkan angota yang akan diverifikasi ke kantor KPUD hanya dalam waktu 1 hari.

4.3. Sikap KPUD Kabupaten Bengkulu Tengah ini jelas melanggar asas kepantasan dan keadilan.

5. Bahwa pemohon, selain menyampaikan keterangan yang disampaikan

oleh Pengurus Partai Nasrep, Pemohon juga mengajukan Saksi Ahli yaitu Deni Bram, Dosen Fakultas Hukum Universitas Pancasila dengan kesimpulan sebagai berikut ;

1. Bahwa mengingat kehadiran dari mekanisme penyelesaian sengketa

Pemilu di Bawaslu pada tahap awal dan ini baru pertama kali di adakan, saksi ahli berpendapat perlu ada informasi yang simetris baik untuk pihak yang lolos maupun yang tidak lolos, mengingat kalau hal tersebut tidak dilakukan akan menyulitkan partai yang tidak lolos dalam menyusun sengketa pemilu. Hal ini menjadi penting dan sangat signifikan mengingat masih terdapatnya proses banding administrasi setelah dikeluarkannya Surat Keputusan KPU.

2. Dalam Hukum Administrasi ditentukan bahwa sebuah surat keputusan

secara ex officio mengikat badan atau pejabat yang mengeluarkan keputusan tersebut. Hal ini tentu berbanding lurus dengan tanggung jawab yang diemban oleh badan atau instansi KPU tingkat pusat. Dalam konteks verifikasi faktual jelas KPU membutuhkan data dari KPUD namun beban tanggung jawab diemban oleh KPU Pusat karena yang diajukan sengketa atau keberatan adalah SK yang dikeluarkan oleh KPU Pusat.

3. Pada dasarnya peraturan yang dibuat oleh tingkat pusat mempunyai

kekuatan mengikat pula pada tingkat daerah sebagai suatu keutuhan institusi. Dalam konteks kasus yang diceritakan oleh Pemohon sebenarnya KPU hanya memberikan batas tanggal yang dalam aspek waktu baru akan berakhir pada jam 24:00 sehingga jikalau KPUD memberikan tenggat waktu melewati itu maka KPUD bersalah tetapi sebaliknya jika KPUD memberikan waktu yang kurang dari itu maka pihak Partai Politik berada dalam posisi yang dirugikan serta KPUD dapat diartikan melanggar ketentuan KPU Pusat sendiri.

4. Dalam konteks keikutsertaan dari pihak struktur bawahan partai

sebenarnya terdapat 2 (dua) opsi untuk diikutsertakan dari pengurus DPD dan DPC. Opsi pertama adalah menghadirkan mereka dalam kapasitas sebagai bagian dari keterangan para pihak pada prinsipnya DPC dan DPD merupakan bagian kesatuan dari Partai Politik secara utuh. Opsi kedua adalah hadirnya pengurus DPC dan DPD dalam kapasitas sebagai saksi karena unsur – unsur sebagai saksi terpenuhi dalam konteks ini yaitu mendengar, melihat dan mengalami secara langsung.

5. Secara umum pelaksanaan kegiatan yang berdimensi publik terikat pada Asas Asas Umum Pemerintahan Yang Baik sebagai code of conduct bagi pejabat negara yang tertuang dalam Undang Undang

Page 36: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 36 -

Nomor 28 Tahun 1999 yang mencakup Asas Kepastian Hukum; Asas Tertib Penyelenggaraan Negara; Asas Kepentingan Umum; Asas Keterbukaan; Asas Proporsionalitas; Asas Profesionalitas; dan Asas Akuntabilitas. Sedangkan dalam penyelenggaraan pemilu pada khususnya terdapat asas yang harus dijadikan pedoman dan pegangan secara normatif dalam Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum yaitu asas mandiri; jujur; adil; kepastian hukum; tertib; kepentingan umum; keterbukaan; proporsionalitas; profesionalitas; akuntabilitas; efisiensi; dan efektivitas. Dalam hal ini saya lihat terdapat beberapa pelanggaran AAUPB maupun Asas Penyelenggaraan Pemilu seperti Profesionalitas, Keadilan,efisiensi, jujur dan kepastian hukum.

6. Sesuai penjelasan pemohon dan pengakuan termohon dalam sidang ajudikasi bahwa pelaksanaan verifikasi faktual keanggotaan dengan menggunakan metode sampling atau sensus, termohon hanya melakukan tatap muka untuk pengecekan terhadap sebagan kecil dari jumlah anggota yang dijadikan sample atau hanya melakukan tatap muka untuk pengecekan terhadap sebagian kecil jumlah anggota yang harus di sensus. Dalam kontek tersebut saksi ahli berpendapat bahwa pelaksanaan metode sampling atau sensus tersebut tidak akan bisa menarik kesimpulan atau memproyeksikan gambaran yang benar terhadap representasi populasi 1000 atau 1/1000 dari jumlah penduduk sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat (2) huruf f, Undang-Undang No : 8 Tahun 2012, karena verifikasi faktual keanggotaan dengan tata cara tersebut tidak bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah, tata cara tersebut masuk dalam katagori asal-asalan dan cacat hukum.

7. Saksi ahli berpendapat,sesuai penjelasan pemohon bahwa hasil

verifikasi faktual keanggotaan yang di klaim oleh termohon terdapat sejumlah anggota yang tidak mengakui sebagai anggota pemohon dan terdapat sejumlah anggota yang di klaim termohon tidak diketemukan, kemudian jumlah anggota yang di klaim tersebut tidak diberitahukan kepada pemohon secara terbuka, maka saksi ahli berpendapat bahwa pelaksanaan verifikasi faktual keanggotaan tersebut bertentangan dengan asas profesionalitas dan bertentangan dengan asas keterbukaan sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang No: 15 Tahun 2011, sehingga pelaksanaan verifikasi faktual keanggotaan tersebut cacat hukum.

8. Sesuai penjelasan pemohon bahwa termohon telah melakukan

diskriminasi waktu dalam melakukan verifikasi faktual keanggotaan antara kelompok parpol 16 dengan waktu verifikasi faktual keanggotaan terhadap pemohon, dimana waktu verifikasi faktual keanggotaan terhadap pemohon lebih sempit ketimbang waktu yang diberikan kepada kelompok parpol 16 maka dalam kontek tersebut saksi ahli berpendapat bahwa perlakuan diskriminasi yang dilakukan termohon tersebut bertententangan dengan prinsip-prinsip penegakkan hukum dan bertentangan dengan asas kepastian hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang No: 15 Tahun 2011, sehingga pelaksanaan verifikasi faktual keanggotan tersebut tidak dapat dibenarkan dan cacat hukum.

9. Sesuai penjelasan pemohon bahwa menurut keterangan termohon

dalam sidang ajudikasi di Bawaslu, DPC Partai Nasrep Kabupaten Manggarai Timur dinyatakan tidak memenuhi syarat disebabkan kedudukan lokasi sekretariat Partai Nasrep tidak berada di ibukota kabupaten Manggarai Timur. Bahwa sesuai bukti dokumen yang dimiliki pemohon, di provinsi Maluku Utara lokasi kantor

Page 37: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 37 -

kepengurusan tingkat provinsi dari 9 (sembilan) parpol yang telah dinyatakan lolos sebagai peserta pemilu tahun 2014 tidak berkedudukan di Kota Sofifi sebagai ibukota provinsi Maluku Utara melainkan berkedudukan di kota Ternate, namun oleh termohon kesembilan parpol tersebut dinyatakan memenuhi syarat.

10. Dalam kontek tersebut saksi ahli berpendapat, bahwa termohon telah melakukan penilaian yang diskriminatif dan melakukan tindakan yang bertentangan dengan Pasal 19 Undang-Undang No: 02 Tahun 2011 dan melakukan tindakan yang bertentangan dengan asas kepastian hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 2 huruf d, Undang-Undang No. 15 Tahun 2011, sehingga saksi ahli berpendapat tindakan termohon tersebut cacat hukum.

11. Sesuai penjelasan pemohon bahwa KPU Daerah secara kasuistik tidak bersedia menerima dokumen perbaikan kepengurusan dan dokumen perbaikan KTA pada masa perbaikan sehingga merugikan pemohon,dalam kontek tersebut KPUD yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari institusi termohon terikat untuk melaksanakan Surat Edaran termohon nomor : 588/KPU/XI/2012 tanggal 2 November 2012, maka KPUD tersebut telah melakukan tindakan indisipliner dan telah melanggar asas professionalitas sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang No. 15 Tahun 2011.

12. Sesuai penjelasan pemohon bahwa di beberapa kabupaten/kota Pengurus DPC pemohon dinyatakan tidak memenuhi syarat disebabkan tidak terpenuhinya keterwakilan 30% perempuan, walaupun pengurus DPC pemohon telah menyampaikan perbaikan formulir F-13 Parpol, sehingga tindakan termohon tersebut merugikan pemohon. Dalam kontek tersebut saksi ahli berpendapat bahwa KPUD sebagai bagian dari institusi termohon telah melakukan tindakan indisipliner dan tindakan tersebut telah melanggan asas professionalitas, asas kepastian hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang No. 15 Tahun 2011 dan melanggar Undang-Undang Nomor 08 Tahun 2012 Pasal 8 ayat (2) huruf e.

6. Bahwa terhadap permohonan Pemohon, Termohon menjawab sebagai

berikut: 1. KPU (Ida Budiati) Bahwa pokok permohonan Pemohon mempermasalahkan produk hukum KPU baik dalam bentuk Keputusan maupun Peraturan serta tenis pelaksanaan verifikasi yang dilaksanakan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Sehubungan dengan hal tersebut, Termohon menyampaikan sanggahan sebagai berikut: 1) Tafsir 30% (tiga puluh persen) keterwakilan perempuan dalam

kepengurusan partai politik dan verifikasi kepengurusan tingkat kecamatan dalam ketentuan UU Nomor 8 Tahun 2012. Review Peraturan KPU terhadap norma UU Nomor 8 Tahun 2012 merupakan kompetensi Mahkamah Agung. Untuk itu, permohonan Pemohon yang berkaitan dengan tafsir norma UU Nomor 8 Tahun 2012 kepada Bawaslu salah alamat dan patut dikesampingkan. Demikian pula dalil Pemohon yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran asas penyelenggara Pemilu tidak relevan disampaikan dalam sengketa Pemilu.

Page 38: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 38 -

2) Sanggahan KPU Provinsi terhadap dalil Pemohon tentang pelaksanaan

verifikasi faktual menjadi bukti yang tidak terpisahkan dalam perkara ini.

7. Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil Termohon sebagaimana dimaksud di

atas, Termohon mengajukan bukti- tertulis sebagai berikut : Lampung Timur

1. Surat KPU Kabupaten Lampung Timur Nomor 219/Kpukab-008.435605/XII/2012 Kepada Ketua DPC Partai Nasrep Tentang Pemberitahuan Hasil Verifikasi Faktual, Tertanggal 12 Desember 2012

2. Foto Copy SE KPU Nomor…/KPU/VIII/2012 Perihal Foto Copy Kartu Tanda Anggota, Tertanggal 10Agustus 2012

3. Foto Copy Surat KPU Nomor 423/KPU/IX/2012 Perihal Pemberitahuan, Tertanggal 10 September 2012

4. Foto Copy Surat KPU Nomor 508/KPU/X/2012 Perihal Verifikasi Administrasi Keanggotaan Partai Politik, tertanggal 12 Oktober 2012

5. Foto Copy Pernyataan keberatan hasil Verifikasi partai Politik Calon Peserta Pemilu dari Partai Nasrep Kabupaten Lampung Timur

6. Foto Copy Keterangan tertulis KPU kabupaten Lampung Timur

Kota Jakarta Pusat 1. Foto copy Lembar Verifikasi Faktual Pengurus Inti Partai Politik

(Lampiran 1 Model F-8-Parpol) 2. Rekapitulasi Hasil Verifikasi Faktual Partai Politik Tingkat Kota

Jakarta Pusat (Lampiran 6 Model F8-Parpol)

Kalimantan Selatan 1. Surat KPU Provinsi Kalimantan Selatan Kepada Ketua DPD

Partai Nasrep Provinsi Kalimantan Selatan, Tertanggal 5 Desember 2012

2. Daftar Hadir Pengurus Partai Politik Yang dihadirkan oleh KPU, Tertanggal 6 Desember 2012 dari Partai Nasional Republik

Kabupaten Tebo

1. Foto Copy Keputusan KPU Kabupaten Tebo Nomor 24 Tahun 2012 tentang pembentukan Kelompok Kerja Pendaftaran dan verifikasi Partai Politik Peserta pemilihan Umum 2014

2. Surat KPU Kabupaten Tebo Kepada Pimpinan Partai Politik Perihal penyampaian Jadwal Verifikasi, tertanggal 4 Desember 2012

3. Surat KPU Kabupaten Tebo Kepada Pimpinan Partai Nasrep Kabupaten Tebo Perihal pemberitahuan Hasil Verifikasi Faktual, tertanggal 12 Desember 2012

4. Foto Copy Daftar sampel Verifikasi parpol Kabupaten Tebo partai Nasrep

5. Foto Copy Surat Tugas KPU Kabupaten Tebo Untuk melakukan Verifikasi faktual keanggotaan Partai Nasional Republik Hasil Perbaikan

6. Copy daftar Surat Pernyataan ( Model F12 Parpol) 7. Copy daftar Surat Pernyataan ( Model F12 Parpol) tetapi tidak

bersedia menandantangani 8. Copy Surat Pernyataan Ketua RT, Tertanggal 26 Desember

2012 9. Foto Copy Lembaran Verifikasi faktual Anggota Partai Politik

Tingkat Kabupaten Tebo

Page 39: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 39 -

10. Copy Dokumentasi Faktual kantor Dan kepengurusan Partai Nasional Republik

11. Copy Kronologi Verifikasi Faktual keanggotaan Partai Nasrep kabupaten Tebo Provinsi Jambi

12. Foto Copy berita Acara Verifikasi Faktual Pengurus Dan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten, Tertanggal 29 Desember 2012

Kabupaten Sijunjung

1. Foto Copy Jawaban Tertulis KPU Kabupaten Sijunjung, Tertanggal 30 Desember 2012

2. Foto Copy Surat KPU Kabupaten Sijunjung Kepada DPC Partai Politik Perihal Pemberitahuan Jadwal Verifikasi Faktual Pengurus dan Keanggotaan Partai, tertanggal 4 Desember 2012

3. Foto Copy rekapitulasi Daftar Anggota Partai Nasrep Kabupaten Sijunjung

4. Foto Copy Lembar Verifikasi faktual Hasil Perbaikan anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten Sijunjung (Lampiran 2 Model F8-Parpol)

5. Foto Copy Surat Pernyataan ( Model F12-Parpol, Atas Nama : 1) Marlina 2) Disrul Kudung 3) Nora Syafrianita 4) RamliEfni Yanti 5) Rodianto 6) Arsaldi

6. Foto Copy Surat KPU Kabupaten Sijunjung Kepada DPC Partai Nasrep Perihal Pemberitahuan Untuk Menghadirkan anggota, tertanggal 27 Desember 2012

7. Lembaran Verifikasi Faktual Hasil Perbaikan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten (Lampiran 2 Model F8-Parpol), tertanggal 28 desember 2012

8. Foto Copy Bukti Foto pelaksanaan verifikasi kepngurusan di Kantor Partai Nasrep Kabupaten Sijunjung

9. Foto Copy Bukti Foto pelaksanaan verifikasi Partai Nasrep di KPU Kabupaten Sijunjung

10. Foto Copy daftar Hadir rapat Pleno terbuka Verifikasi Faktual partai Politik Tertanggal 29 Desember 2012

Provinsi Kepulauan Riau

1. Copy Penjelasan Tertulis Provinsi Kepulauan Riau Kabupaten 2. Foto Copy surat KPU Kabupaten Karimun Kepada Pimpinan

Partai Se-Kabupaten Karimun, Perihal Verifikasi Faktual Nomor 163/KPU-Kab/031.436710/XII/2012, Tertanggal 5 Desember 2012

3. Foto Copy surat KPU Kabupaten Karimun Kepada Pimpinan Partai, Perihal Pemberitahuan Nomor 183/KPU-Kab/031.436710/XII/2012, Tertanggal 24 Desember 2012

4. Foto Copy BA Verifikasi Faktual Perbaikan Pengurus Dan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten Nomor 193/BA/KPU/KAB-KRM/031-436710/XII/2012, Tertanggal 30 Desember 2012 a. Foto Copy Lembaran Verifikasi Faktual (Lampiran 1 Model

F8-Parpol) b. Foto Copy Lembaran Verifikasi Faktual Perbaikan (Lampiran

2 Model F8-Parpol)

5. Foto Copy BA Verifikasi Faktual Perbaikan Pengurus Dan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten Nomor

Page 40: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 40 -

192a/BA/KPU/KAB-KRM/031-436710/XII/2012 (Lampiran 4 Model F8 Parpol), Tertanggal 29 Desember 2012

6. Foto Copy Rekapitulasi Hasil verifikasi Faktual Partai Politik Tingkat Kabupaten/Kota, Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau ( Lampiran 6 Model F8 Parpol)

7. Foto Copy BA Telah Diverifikasi Faktual Nomor 33/BA/KPU/KAB-KRM/VF/XII/2012

8. Foto Copy daftar Hadir Verifikasi faktual Pengurus/Anggota Partai Politik Calon Peserta Pemilu 2014 Yang dihadirkan di Kantor KPU Kabupaten Karimun dari Partai Nasrep, tertanggal 10 Desember 2012 sampai 11 desember 2012

KPU Kabupaten Mentawai

1. Copy Penjelasan Tertulis Provinsi Kepulauan Mentawai 2. Foto Copy surat KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai Kepada

Pimpinan Partai Nasional republik, Perihal Pemberitahuan verifikasi Faktual, Nomor 33/KPU-Kab-003.435089/XII/2012, Tertanggal 7 Desember 2012

3. Foto Copy daftar Penerima Surat KPU Kabupaten kepulauan Mentawai

4. Foto Copy surat KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai Kepada Pimpinan Partai Nasrep, Perihal Pemberitahuan Berkas Perbaikan, Nomor 44/KPU-Kab-003.435089/XII/2012, Tertanggal 13 Desember 2012

5. Foto Copy daftar Penerima Surat KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai Nomor 44

6. Foto Copy surat KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai Kepada Pimpinan Partai Nasional Republik, Perihal Undangan, Nomor 33/UND/XII/2012, Tertanggal 28 Desember 2012

7. Foto Copy daftar Penerima Surat Undangan KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai Nomor 33

8. Foto Copy BA Verifikasi Faktual Hasil Perbaikan Pengurus Dan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten Nomor 113/BA/ XII/2012 (Model F8 Parpol), Tertanggal 28 Desember 2012 a. Foto Copy Lembaran Verifikasi Faktual Hasil Perbaikan

Pengurus Dan Anggota Partai Politik Tingkat Kabupaten (Lampiran 1 Model F8-Parpol)

b. Foto Copy BA Hasil Verifikasi Faktual Keanggotaan Partai Politik Tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai ( Lampiran 4 Model F8-Parpol)

9. Foto Copy Daftar Hadir Verifikasi Faktual Kepengurusan Dan Domisili kantor Partai Politik Nasrep Kabupaten Kepulauan Mentawai, Tertanggal 24 Desember 2012

10. Foto Copy Tanda Terima Penyerahan Dokumen Verifikasi Faktual Perbaikan Partai Nasional Republik (Nasrep) , Tertanggal 18 Desember 2012

11. Foto Copy Surat Pernyataan Pimpinan Partai Nasrep Nomor 077/DSP-KPU/DPP-Nasrep/XII/2012, Tertanggal 17 Desember 2012

9. Bahwa untuk memperkuat dalil-dalil jawaban Termohon, Termohon

mengajukan KPU Provinsi/KPU Kab/Kota menyampaikan keterangan terkait pokok permohonan sebagai berikut: Muhammad Yusril ( Komisioner KPU Deli Serdang) KPU Kabupaten Deli Serdang sudah melakukan verifikasi faktual

terhadap Partai Nasrep Kabupaten Deli Serdang. alamat kantor dinyatak sesuai tetapi pengurus partai tidak dapat dijumpai, dan ketika diminta untuk dihadirkan ke kantor KPU Kabupaten Deli Serdang,

Page 41: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 41 -

yang hadir hanya Ketua dan Sekretaris partai Nasrep Kabupaten Deli Serdang, sedangkan bendahara tidak hadir

Masalah keterwakilan perempuan, Partai Nasrep tidak memiliki berkas. Dan KPU Kabupaten Deli Serdang tidak menerima berkas F-3 Parpol

KPU Kabupaten Deli Serdang melakukan verifikasi faktual tahap 1 pada hari Rabu tanggal 5 Desember 2012 ke kantor partai Nasrep. Dari informasi yang didapatlan dari pegawai lawyers bahwa lantai 2 sudah lama tidak digunakan.

KPU Kabupaten Deli Serdang melaksanakan sampling keangotaan pada tanggal 10 Desember 2012. Setelah selesai berita acara sampling tersebut, langsung melakukan verifikasi faktual berdasarkan sampling

KPU Kabupaten Deli Serdang tidak bertemu dengan semua pengurus yang disampling. Jumlah populasi 1.063 orang, jumlah sampel 110, jumlah yang sesuai 7, jumlah yang menolak 5, jumlah yang tidak diperiksa dalam artian tidak diketemukan 98.

KPU Kabupaten Deli Serdang menyampaikan ke pengurus melalui surat untuk hadir di KPU Kabupaten Deli Serdang. Dan yang hadir sejumlah 6 orang, itu pun bukan termasuk daftar panggi alias orangnya berbeda

ANGGOTA KPU SIJUNJUNG/ANGGOTA KPU SUMATERA BARAT : Verifikasi Faktual Keanggotaan DPD Nasrep Kabupaten Sijunjung dari

250 KTAyang diajukan dilakukan pencumplikan ampel sebanyak 25 orang, hasil verivikasinya adalah 24 orang (4 orang memenuhi syarat dan 20 orang tidak memenuhi syarat), KPU Kabupaten Sijunjung juga telah menyurati DPD Nasrep Kabupaten Sijunjunguntuk dapat menghadirkan anggota DPD Nasrep Kabupaten Sijunjung yang terpilih sebagai sampel yang tidak berhasil ditemui petugas verifikator ke KPU Kabupaten Sijunjung yang terpilih sebanyak 16 orang dari 20 orang yang tidak memenuhi syarat tersebut. Namun hingga tahapan verifikasi faktual tahap pertaman berakhir pada tanggal 12 Desember 2012, tidak satupun anggota DPD Nasrep Kabupaten Sijunjung yang terpilih sebagai sampel yang dihadirkan oleh Pimpinan DPD Partai Nasrep Kabupaten Sijunjung ke KPU Kabupaten Sijunjung

Sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2012 yang sebagaiman telah diubah beberapa kali oleh KPU, bahwa hasil pengambilan juplik sampling maupun pengambilan sensus terhadap dukungan anggota yang dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota dengan supervisi KPU Provinsin dan itu tidak diserahkan kepada Partai Politik, jadi setelah dilakukan jumplik sampling lalu diisi dalam Lampiran Formulir Model F-8, kemudian dilakukan verifikasi ke rumah-rumah mencari anggota Partai Politik tanpa diberitahukan kepada partai, itu tahap pertama

Tahap Kedua, apabila tidak ditemukan anggota tersebut, maka KPU menyurati Partai Politik untuk menghadirkan anggota tersebut ke kantor KPU sampai berakhirnya verifikasi tahap pertama atau pada tahap kedua sampai berakhirnya tahap kedua

Verifikasi Tahap Pertama KPU Kabupaten Sijunjung dengan Lampiran 2 model F-8 yang tertulis dan ditulis tangan dan diparaf oleh anggota Partai Politik yang diverifikasi itu menemukan 4 orang yang memenuhi syarat dan 20 orang yang tidak memenuhi syarat dan kita juga membuktikan adanya surat model F-2 Partai Politik yakni pernyataan Partai Politik yang menyatakan tidak menjadi anggota Partai Politik, dokumen itu sudah saya serahan pada sidang kedua kemaren kepada Panitera dan Notulen.

Lalu kemudian KPU Kabupaten Sijunjung dengan surat nomor

Page 42: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 42 -

116/KPU/Kab-003.434976/XII/2012 itu sudah memberitahukan kepada Partai Politik untuk menghadirkan anggota partai Politik yang tidak bisa ditemui pada verifikasi tahap pertama

KPU sudah melakukan pemanggilan terhadap 16 dari 20 yang tidak diverifikasi karena yang 4 sudah mengisi surat F-12, tetapi sampai berakhirnya masa verifikasi tidak dihadirkan

Setelah itu, KPU Sijunjung menyurati Partai Politik tanggal 14 s.d 18 Desember 2012 perihal hasil verfikasi tahap pertama dimana dukungan keanggotaan dinyatakan tidak memenuhi syarat. Oleh karena itu diminta kepada Partai Politik untuk menyerahkan kembali dokumen keanggotaan dan KTA partai Politik sebagaimana yang diatur dalam Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2012 setelah selesai verifikasi tahap pertama apabila Partai Politik tidak memenuhi syarat untuk dukungan keanggotaan maka dikembalikan kepada Partai tersebut dan menerima kembali dari partai Politik pada masa perbaikan.

Jadi, verifikasi tahap pertama dianggap sudah selesai. Kalau tidak memenuhi syarat maka dikembalikan 100% terlepas apakah Partai Politik tersebut menyerahkan KTAnya juga, semua itu terserah Partai Politik, ternyata Partai Nasrep di Sijunjung menyerahkan sebanyak 281 KTA pada perbaikan verifikasi tahap pertama

Rony Tri Noveta (KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai) Surat pernyataan DPP Partai Politik mengenai sekurang-kurangnya

30% keterwakitan perempuan pada kepengurusan Parpol Tingkat Kabupaten/Kota (Model F3-Parpol) atau Surat Pernyataan DPP Partai Politik yang menyatakan tidak mampu menyertakan 30% keterwakilan perempuan pada kepengurusan DPC patai Politik Tingkat Kabupaten/Kota (Model F13-Parpol)

Bendaharanya tidak ditemukan Saya akan menegaskan bahwa Bendahara partai Nasrep Kabuapten

Mentawai tidak bisa diketemukan pada saat dilakukan verifikasi di kantor Partai Nasrep Kabupaten Mentawai dan ketika diminta untuk hadir di kantor KPU juga tidak hadir, artinya dalam kepengurusan inti saat dilakukan verifikasi tidak dapat diketemukan

KPU Kab. Mentawai : Menyangkut hal tersebut di atas, pada hari Sabtu tanggal 8 Desember

2012 KPU Kabupaten Kepulauan Metawai mengirimkan surat Nomor 33/KPU-Kab-003.435089/XII/2012 tentang Pemberitahuan Verifikasi Faktual, surat tersebut berisi jadwal verifikasi faktual ke kantor Partai Nasrep pada hari Senin tanggal 10 Desember 2012 pukul 16.00 WIB

Pada hari Senin tersebut, dilakukan verifikasi terhadap keberadaan kantor, SK kepengurusan, keterwakilan perempuan, dokumen lainnya sesuai berkas administrasi yang diterima oleh KPU.

Pada saat melakukan verifkasi faktual, yang ditemui dan hadir di kantor partai Nasrep adalah Sekretaris Partai Nasrep, pengurus yang legalitasnya berdasarkan SK yang dimiliki ole partai dan salah seorang anggota partai

Pada saat melakukan verifikasi ada beberapa hal yang menjadi catatan, yang pertama SK yang dimiliki oleh Partai Nasrep berbeda dengan SK yang diterima oleh KPU; kedua, pengurus Partai Nasrep yang legalitasnya berdasarkan SK yang diterima oleh KPU tidak seorang pun hadir pada saat dilakukan verifikasi faktual di kantaor Partai Nasrep; ketiga, tidak seorang pun kepengurusan perempuan yang hadir pada saat dilakukan verfikasi faktual

Catatan-catatan tersebut disampaikan dan kami beritahukan kepada pengurus yang hadir untuk memperbaiki pada saat masa perbaikan dan menghadirkan Ketua dan Bendahara partai Nasrep ke KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai sebab yang bersangkutan tidak hadir

Page 43: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 43 -

pada sata dilakukan verifikasi faktual di kantor partai Nasrep Pada hari Kamis tanggal 13 Desember 2012, KPU Kabupaten

Kepualuan Mentawai mengirimkan surat nomor 42/KPU-Kab-003.435089/XII/2012 tentang pemberitahuan berkas perbaikan (surat terlampir), dalam surat tersebut dinyatakan bahwa Partai Nasrep harus melengkapi dan memperhatikan hal-hal sebagai berikut SK Kepengurusan, Bukti Status Kepemilikan kantor DPD Partai Politik, Daftar Nama dan Sususnan kepengurusan partai Nasrep, Surat Penyataan DPD Partai Politik tentang Keterwakilan Perempuan di Kabupaten Kepualauan Mentawai atau surat dari DPP partai politik yang menyatakan tidak mampu melengkapi 30% keterwakilan perempuan, memperhatian kehadiran ketua, sekretaris, dan bendahara pada saat dilakukan verifikasi faktual, memperhatikan pengurus perempuan saat dilakukan verifikasi faktual, dalam surat yang diserahkan kepada Partai Nasrep tersebut juga menyatakan secara jelas bahwa penyerahan berkas perbaikan tersebut dilakukan pada tanggal 14 s.d 18 Desember 2012

Pada tanggal 14 s.d 18 Desember 2012 tersebut, KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai menerima perbaikan berkas Partai Politik calon Peserta Pemilu tahun 2014

Pada hari selasa tanggal 18 Desember 2012, sebagai hari terakhir, Sekretaris Partai Nasrep berdasarkan SK yang dimiliki oleh partai Politik menyerahkan berkas perbaikan partai

Pada hari Senin tanggal 24 Desember 2012, Ketua partai Nasrep Sdr. Ellyas mendatangi kantor KPU kabupaten Kepulauan Mentawai untik diverifikasi secara faktual, lalu kami mengingatkan bahwa bendahara dan pengurus perempuan belum diverifikasi serta belum dihadirkan ke kantor KPU Kabupaten Kepualauan Mentawai

Pada tahap verifikasi faktual kedua, KPU Kabupaten Kepualan Mentawai juga mengkomunikasikan kepada Ketua partai Nasrep tentang bendahara dan pengurus perempuan belum diverifikasi

Tanggal 27 desember 2012, 1 hari sebelum masa perbaikan verifikasi faktual habis, kembali kami mengingatkan via telepon bahwa bendahara dan pengurus perempuan belum diverifikasi serta belum dihadirkan ke kantor KPU Kabupaten Kepualauan Mentawai, pada hari itu Ketua Partai Nasrep Kabupaten Kepulauan Mentawai mengirimkan surat via email yang menyatakan bahwa tidak bisa menghadirkan pengurus perempuan karena natal dan kesulitan transportasi

Selanjutnya via telepon, Ketua Partai Nasrep meminta tambahan waktu untuk menghadirkan pengurus perempuan dan menawarkan akan mengantar langsung petugas verifikasi ke rumah pengurus perempuan tersebut pada tanggal 3 Januari 2013, namun petugas verifikasi menolak tawaran tersebut karena sudah melebihi masa waktu verifikasi faktual

Hingga berakhirnya jadwal verifikasi faktual, yaitu tanggal 28 Desember 2012, Partai Nasrep tidak menghadirkan bendahara dan pengurus perempuan

KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai juga menyerahkan surat undangan untuk menghadiri rapat pleno terbuka, akan tetapi pada saat diserahkan ke kantor Partai Nasrep, kantor tersebut kosong

Lalu kami menelpon Pak Ellyas yang ada di padang dan memberitaukan rapat pleno terbuka, jawaban Pak Ellyas adalah beliau menyatakan sedang ada di Padang dan meminta undangan tersebut diserahkan ke pengurus

Pada hari Sabtu tanggal 29 Desember 2012, KPU Kabupaten Kepualuan Mentawai melaksanakan rapat pleno terbuka dan yang hadir hanya partai Damai Sejahtera

Anggota KPU Provinsi Kepulauan Riau (Karimun) Yang pertama, verifikasi yang mepet dan bertepatan dengan Natal.

Page 44: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 44 -

Kami sudah memberikan waktu sampai dengan tanggal 28 Desember 2012, surat pemberitahuan kita pun ada yakni Surat Ketua Pokja Verifikasi Partai Politik Nomor 183/KPU-Kab/031.436710/XII/2012 tanggal 24 Desember 2012 perihal Pemberitahuan

Pada surat itu KPU Kabupaten Karimun memberikan waktu dari tanggal 19 s.d 28 Desember 2012 (menunjukan ke Majelis Pemeriksa dan Jus Usman Sumanegara)

Nama-nama yang ada di laporan ada 28 nama, yakni 14 kita temukan dan 14 kami tidak temukan, bagi yang tidak bisa ditemukan kita suruh untuk didatangkan di KPU, alasannya alamat tidak ditemukan, alamat dibuat RT/RW (menunjukan ke Pak Nasrullah)

14 yang tidak bisa kita temukan, kami masukkan pada masa perbaikan Orang-orang yang tidak kita temukan tidak kita datangi Masa perbaikannya pun mulai tanggal 26 s.d 28 Desember 2012

Anggota KPU Provinsi Kepulauan Riau (Inhu)

Verifikasi Faktual Tahap I dilaksanakan pada tanggal 5 s.d 11

Desember 2012 Jumlah Populasi adalah 385 orang; Jumlah sampel: 39 orang, MS

sebanyak 9 orang, TMS sebanyak 12 orang, Tidak ditemukan 18 orang

Jadi diperiksa pun tidak akan mencapai angka proyeksi minimum, jadi diluluskan pun yang tidak diperiksa itu, bisa dinyatakan tidak memenuhi

Gaman Sakti (Anggota KPU Kabupaten Tebo) Pada tanggal 18, setelah Partai Nasrep menyerahkan perbaikan, kami

meminta kepada Ketua Nasrep untuk menghadirkan. Terhadap hal ini dibuktikan dengan surat Ketua KPU Kabupaten Tebo Nomor 270/175/KPU-TB/2012 tanggal 12 Desember 2012 perihal Pemberitahuan Hasil Verifikasi Faktual

Pada tanggal 26 Desember 2012 Ketua dan Sekretaris Partai Nasrep Kabupaten Tebo datang ke KPU Kabupaten Tebo menyatakan tidak mampu untuk menghadirkan anggotanya ke KPU Kabupaten Tebo atau di suatu tempat yang telah ditentukan. Karena hal itu, KPU Kabupaten Tebo melakukan rapat pokja, kami mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan khususnya seperti hari ini

Pokja membentuk tim lagi untuk turun melakukan verifikasi Jadi sejak tanggal 26 s.d 28 Desember 2012, kami melakukan

verifikasi dengan diawasi oleh Panwaslu Kabupaten Tebo, dan kami mendapatkan 9 orang, 2 orang menyatakan bukan orang partai tapi tidak mau membuat tanda tangan, kami juga jadikan sebagai bukti TMS dan ada 2 orang berdasarkan pernyataan RT setempat bukan penduduk setempat dan ini pada waktu Pimpinan PAC Pimpinan setempat memang menyatakan juga bukan orang situ, artinya ada 13 nama yang tidak memenuhi syarat, dan ini dari 35 sampel kami telah melakukan 33 orang yang dicari, hanya 31 orang yang ditemukan.

Berdasarkan hitungan rumus kami, bahwa jumlahnya itu 35-13x10 artinya Cuma 220 orang, sedangkan batas minimal kabupaten kami 314 orang

Bahwa pernyataan Pemohon yang menyebutkan kami tidak turun karena hujan, kami nyatakan tidak benar. Karena pada saat proses dari tanggal 19 s.d 26 Desember 2012 tidak terjadi hujan yang mengakibatkan kami tidak bisa turun, jika hujan kami akan turun karena memiliki kendaraan operasioanal artinya kami bisa turun. Dan selogisnya bukan “KPU yang harus datang ke tempat pertemuan, selogisnya mereka datang ke KPU”

Saya tegaskan lagi, sejak tanggal 26 Desember 2012, Ketua Nasrep

Page 45: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 45 -

Kabupaten Tebo menyatakan tidak sanggup Surat Pernyataan Keberatan pada saat pleno tidak diminta oleh Ketua

Partai Nasrep Kabupaten Tebo Mereka meminta setelah Pleno Provinsi, artinya sekitar 4 hari, setelah

dari Provinsi, mereka dinyatakan tidak memenuhi syarat di Provinsi, mereka baru meminta lagi

Anggota KPU Lampung Timur Tanggal 16 Desember 2012, kami melakukan penghitungan KTA

dan ternyata kurang, kami menyampaikan untuk melengkapi Tanggal 18 Desember 2012, sekitar jam 3 sore, Partai Nasrep

Kabupaten Lampung Timur menyerahkan KTA Saat dihitung bersama, jumlahnya kurang dari 1000. Untuk

memastikan kami meminta kepada Tim verifikator untuk memeriksa kembali

Anggota KPU Kabupaten Garut Sampel 109 Melakuakan verifikasi Faktual dengan langsung datang ke

rumahnya masing-masing Sampel yang kita dapatkan ternyata ada 47 yang tidak memenuhi

syarat, 10 meninggal dunia, Partai Nasrep sendiri mengirimkan data yang meninggal dunia, mana mungkin kita melakukan verifikasi terhadap orang yang sudah wafat.

Oleh karena itu, karena Nasrep menyampaikan pada masa perbaikan tahap kedua, kalau tidak pada tahap pertama Partai Nasrep hanya menyampaikan 309

Terhadap 309 itu kami tidak melakukan verifikasi, hal tersebut karena tidak mencapai 1000. Yang kami verifikasi hanya kepengurusan, kantor, keterwakilan perempuan

kami sampaikan harus diperbaiki pada masa perbaikan sekaligus menyerahkan KTA yang 1000 itu.

Setelah kita melakukan pleno, pada perbaikan kedua itu ternyata secara keseluruhan Nasrep tidak memenuhi syarat. F-12 kita bawa sekarang dan boleh kalau mau dicek satu per satu.

Pada saat persidangan, oleh DPC Nasrep Kabupaten Garut yang ketuanya juga hadir, memohon kepada KPU untuk menambah waktu untuk melakukan perbaikan kembali

Berdasarkan Peraturan KPU, kami tidak mungkin untuk menambah waktu sementara Peraturan KPU sudah jelas waktunya, kalau pun ada perintah dari KPU untuk memperbaiki, kita juga tidak ada masalah

KPU DKI Jakarta

Tahap I : 116 sampel, yang memenuhi syarat 16 Tahap II mereka menyerahkan lagi 900, diambil 90 sampel, yang

memenuhi syarat 10 dan yang tidak memenuhi syarat 80 Terhadap apa yang disampaikan oleh Termohon yakni

pelaksanaan verifikas faktual keanggotaan, kami ingin menyampaikan bahwa kami menerima KTA dari pengurus DPC Kota Jakarta Pusat sebesar 1.160 per tanggal 7 Setember 2012, lalu kami melakukan verifikasi pada tanggal 5 s.d 7 Desember 2012 terhadap 116 sampel yatu 10% dari 1160, dalam pelaksanaan verifkasi faktual kami ada bukti F-12 selaku yang menolak, foto, dan ada juga tanda tangan dari yang diambil. Petugas kami menemukan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 28, dan yang tidak ditemukan 72 anggota

Selanjutnya, KPU Jakarta Pusat menyerahkan kepada pengurus

Page 46: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 46 -

DPC Partai Nasrep untuk melakukan perbaikan dan menyampaikan KTA baru terkait dengan anggota yang diketemukan sebesar 1.000 dengan harapan target yang diinginkan DPC Partai Nasrep terpenuhi dengan Surat KPU Nomor 1039 KPU Kota/010328852/XII/2012

Kemudian kepada Partai Nasrep menyerahkan KTA sejumlah 1.001 pada tanggal 19 Desember 2012

Selanjutnya KPU Jakarta Pusat mengambil sampel dari 1.001 yakni 90 sampel dan KPU Jakarta Pusat melakukan verifikasi door to door. Dari 90 sampel yang diambil ditemukan bahwa yang memenuhi syarat 9, yang tidak memenuhi syarat 19, dan tidak ditemukan 62.

Pada tanggal 25 Desember 2012, surat pemberitahuan diberikan kepada Pimpinan DPC Partai Nasrep Kota Jakarta Pusat dan meminta untuk menghadirkan anggota pada tanggal 26 Desember 2012, ternyata yang bisa dihadirkan adalah 1 anggota

KPU Jateng Untuk kasus Partai Nasrep di Kabupaten Magelang bahwa KPU

tidak melakukan verifikasi faktual dan KPU memberikan informasi yang singkat

Partai Nasrep tidak menyerahkan foto copy KTA dan/atau daftar nama anggota pada tahap pertama atau kedua sehingga KPU Kabupaten Magelang mengalami kesulitan untuk melakukan verifikasi faktual

Tidak benar bahwa informasi diberikan sangat singkat, karena semua Partai Politik termasuk Partai Nasrep sudah diundang dalam sosialisasi yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Magelang pada tanggal 25 September 2012 bukti hadir terlampir, kemudian tentang verifikasi faktual keanggotaan, sudah sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan KPU

SK Kepengurusan Partai Nasrep yang menyatakan Ketua DPC Partai Nasrep Kabupaten Magelang, Kurniawan Subekti, pada saat bersamaan juga menjadi pengurus Partai Persatuan Nasional yang diketahui dari hasil verifikasi faktual terhadap Partai Persatuan Nasional. Selanjutnya, dari hasil verifikasi tersebut Kurniawan Subekti menyatakan mengundurkan diri dari kepengurusan PPN

Bahwa sampai berakhirnya batas waktu verifikasi, Partai Nasrep tidak menyampaikan daftar anggota dan foto copy KTA

KPU Kabupaten Pati Dalam permasalahan yang disampaikan Partai Nasrep dan terjadi

intimidasi serta pertanyaan yang sulit Saat verifikasi faktual yang dilakukan pada hari itu, kami

menemukan beberapa fakta yaitu nama yang ada pada partai dan pada saat ditanya nama dan alamat mengaku lupa

Orang-orang yang mengaku 30 tahun lebih adalah anak-anak santri

2 kakak beradik yang namanya tidak sesuai dengan KTA Mengaku atas nama Febriyani dan setelah ditanya Febriati Yang mengaku nama Djajuli ada 3 orang dan berumur 38 tahun Orang yang diverifikasi tidak mau saat akan difoto, saat diajak

berjabat tangan ternayata lari KPU Jateng Terkait dengan masalah Jepara, Nasrep Kabupaten Jepara pada

saat verifikasi tahap pertama tidak ada KTA nya sehingga hanya dilakukan pada kepengurusan dan domisili, itu dinyatakan MS. Pada tahap I Nasrep dinyatakan TMS dari keanggotaan.

Page 47: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 47 -

Penyerahan Tahap I, Berita Acara disampaikan dengan mengundang DPC Partai Nasrep Kabupaten Jepara, dan ternyata datang. Pada pertemuan itu disampaikan syarat-syarat dan dokumen yang harus diserahkan pada masa perbaikan. Partai juga diinformasikan tentang kapan waktu perbaikan. Pada masa perbaikan Partai Nasrep tidak memanfaatkan pada awal-awal perbaikan padahal sudah dikomunikasikan. Pada hari terkhir yakni 18 Desember 2012, Nasrep menyerahklan 700 KTA atau kurang dari minimal yang 1.000. Jumlah penduduk Kabupaten Jepara lebih dari 1 juta. Dan oleh KPU dberikan sampai dengan jam 16 untuk menyerahkan dokumen tersebut atau menambah jumlah KTA. KPU Jepara tidak mampu memberikan kelonggaran karena terikat dengan norma atau ketentuan yang dibuat oleh KPU RI. Tidak benar jika KPU Kabupaten Jepara memberikan informasi secara mendadak.

Apa yang disampiakan oleh DPC Kabupaten Jepara yang menyerahkan 2 buku, itu tidak benar, karena kami menyampaikan bahwa perbaikan bukan 2 kali tetapi seper 1.000 jumlah penduduk

KPU Jateng ( Kab. Wonogiri)

Bahwa tidak benar bahwa KPU Kabupaten Wonogiri tidak melakukan verifikasi faktual. Pada tanggal 18 Desember 2012, Partai Nasrep Kabupaten Wonogiri menyerahkan daftar anggota dan foto copy KTA. Kemudian diverifikasi pada tanggal 19 s.d 28 Desember 2012.

KPU Kabupaten Wonogiri melakukan sampel dan membuat BA Nomor 114/BA/Parpol/2012 pada tanggal 19 Desember 2012.

Dari seper 1.000 jumlah KTA, kemudian melakukan verifikasi faktual sesuai dengan tahapan yang ditetapkan. KPU Kabupaten Wonogiri sudah mendatangi nama-nama yang ada dalam sampel.

Hasil verifikasi faktual pada tanggal 27 Desember 2012, KPU Kabupaten Wonogiri telah bersurat kepada Pimpinan Parati Nasrep Kabupaten Wonogiri untuk mendatangkan 30 orang yang tidak diketemukan, dalam hal alamat ditemukan tetapi anggota tidak ada karena pindah tempat tinggal, pergi keluar kota, orang tersebut tidak dikenal di wilayahnya, alamat tidak ditemukan sehingga orangnya tidak ditemukan.

Pada tanggal 28 Desember 2012, Partai Nasrep tidak bisa menghadirkan 32 orang tersebut, sehingga yang TMS sebanyak 91 orang. Pada saat rekapitulasi terbuka tanggal 29 Desember 2012 yang dihadiri oleh Pimpinan Partai Nasrep Kabupaten Wonogiri, menyatakan tidak ada keberatan terhadap hasil yang disampaikan oleh KPU Kabupaten Wonogiri.

Maka tidak benar jika anggota KPU Kabupaten Wonogiri tidak melaksanakan verifikasi faktual.

KPU Jateng ( Kabupaten Pemalang)

Kabupaten Pemalang, disampaikan bahwa terlambat 5 menit sehingga ditolak KPU Kabupaten Pemalang.

Pada tanggal 6 Desember 2012 memberitahukan secara tertulis dengan surat Nomor 277 dan surat nomor 329336/XII/2012 tanggal 5 Desember 2012.

Pada tanggal 8 Desember 2012, pukul 10.12, KPU Kabupaten Pemalang melakukan verifikasi kepengurusan di Desa Bojong Nagka, Pemalang. Dengan hasil verifikasi sebagai berikut: pertama, kepengurusan inti, wakil ketua sudah sesuai, keterwakilan perempuan sesuai, domisili sesuai.

Pada tanggal 15 Desember 2012, keanggotaan belum sesuai. Pada tanggal 14 s.d 18 Desember 2012, KPU Kabupaten Pemalang kehadiran dari pengurus Partai Nasrep untuk

Page 48: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 48 -

menyerahkan. Pada tanggal 12 Desember 2012, telah memberikan hasil

verifikasi faktual kepengurusan dan keanggotaan dengan surat nomor 286/KPU-Kab/XII/2012 yang adapun isi surat tersbut adalah verifikasi faktual telah selesai dilakukan dengan melampirkan dokumen F-3 Parpol. Dokumen yang belum ada agar ditindaklanjuti dan dilengkapi sebelum batas akhir tanggal 18 Desember 2012, jam 16.

Pada tanggal 15 s.d 18 Desember, petugas KPU Kabupaten Pemalang sudah berkomunikasi dengan pengurus Partai Nasrep via telepon untuk segera menyerahkan fotocopy KTA sebelum batas akhir. Pada tanggal 29 Desember 2012, dalam rapat pleno hasil verifikasi faktual, Ketua dan Sekretaris Partai Nasrep tidak memberikan keberatan mengenai hasil verifikasi kepengurusan dan keanggotaan.

Jadi menurut keterangan KPU Kabupaten Pemalang, Partai Nasrep Kabupaten Pemalang tidak terlambat 5 menit, tetapi 20 menit

KPU Jawa tengah (Sukoharjo)

KPU Kabupaten Sukoharjo telah memberikan informasi tentang jadwal pelaksanaan verifikasi faktual administrasi dan persyaratan Partai Politik.

Partai Nasrep Kabupaten Sukoharjo juga kurang dari jumlah minimal sehingga dinyatakan TMS

KPU Jateng ( Karanganyar) KPU Kabupaten Karanganyar menyatakan bahwa KPU Kabupaten

Karanganyar tidak menemukan anggota di Surokalong, KPUD tidak berupaya mencari anggota, dan KPUD tidak memberikan informasi yang cukup terkait jadwal verfikasi

Hal ini berbeda dengan pernyataan yang diberikan oleh Pak Eko Budi.

KPU Kabupaten Karanganyar sudah melakukan tahapan verifikasi sesuai dengan amanat KPU RI dan KPU Provinsi

Pernyataan yang menyebutkan bahwa Partai Nasrep tidak memberikan informasi yang jelas, itu tidak benar, sebab KPU Kabupaten Karanganyar telah menyelenggarakan sosialisasi kepada Partai Politik yang ada di Kabupaten Karanganyar sebanyak 2 kali

KPU Kabupaten Karanganyar juga sudah menyerahkan hasil verfikasi faktual tahap pertama dan kedua beserta berita acara dan lampirannya

Bahwa selain menyampaikan hasil verifikasi, KPU Kabupaten Karanganyar juga menyerahkan surat nomor 910 pada tanggal 11 Desember 2012 perihal penyampaian hasil verifikasi faktual Partai Politik dan didalamnya juga menyampaikan catatan perlu dilakukan perbaikan

KPU Kabupaten Karanganyar juga memberikan informasi kepada Partai Politik jika persyaratannya kurang lengkap atau butuh diperbaiki

M. Mahfud ( Anggota KPU Kota Pasuruan)

Yang menyebabkan Partai Nasrep Kota Pasuruan TMS adalah masalah KTA

Jumlah penduduk Kota Pasuruan, 196.512.000, sehingga partai harus menyerahkan 197

Pada tahap pertama, Partai Nasrep sudah menyerahkan sejumlah 210 dan sudah kita lakukan verifikasi, 2 menolak dan 19 tidak kita

Page 49: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 49 -

temukan dengan berbagai macam sebab dan alasan, ada alamat yang tidak seusia, ada yang RW nya 9 tetapi kenyataannya 6, semua terlampir dalam bukti-bukti

Kita minta kepada Nasrep untuk menghadirkan dan Nasrep menyataka tidak mampu

Kita sampaikan pula bahwa harus menyerahkan KTA Sampling dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota dibawah supervisi

KPU Provinsi

KPU DIY ( Kabupaten Sleman) Kami mewakili temen-temen dari Kabupaten Sleman dan Kota

Jogjakarta Yang dipersoalkan oleh Partai Nasrep sebenarnya ada 2, yaitu

untuk di Sleman hanya masalah menghadirkan pukul 15.45 tetapi kantor sudah tutup dan untuk Kota Jogjakarta hanya pada verifikasi faktual tidak dilaksanakan

Kami mendapatkan informasi dari KPU Kota Jogjakarta bahwa Sdr. Bambang ini adalah Korwil Jateng dan DIY, tapi saya meragukan beliau ketua DPW Partai Nasrep DIY sesuai pengakuannya pada sat pleno di Kota Jogjakarta

Untuk Sleman, pada rapat pleno tanggal 29 Desember 2012, yang menghadiri bukan Ketua DPD nya, akan tetapi Sekretaris DPW yaitu Sdr. Muntho’a. beliau tidak membawa surat mandat sehingga hanya diberikan hak untuk bertanya saja dan tidak bisa memberikan keberatan

Masalah kantor KPU Kabupaten Sleman yang sudah tutup pada pukul 15.45 WIB, itu tidak benar. Sebenarnya pada saat itu ada rombongan yang hadir sekitar 25 orang, mulai pukul 15.50 s.d 16.25 WIB dan pada saat itu diterima oleh KPU Kabupaten Sleman dan diverifikasi bahkan disaksikan oleh anggota Panwas.

Lalu 25 orang yang datang itu diminta untuk masuk ke ruang verifikasi dan menyerahkan KTA nya sebelum dilakukan verifikasi

Ada salah satu anggota Nasrep yang membawa KTA atas nama Ir. Bram yang tahun kelahirannya 1953, tetapi yang membawa masih muda belia. Setelah ditanya nama dan alamat, dia hanya menjawab ada di situ. Ketika ditanya tahun kelahiran, beliau menjawab pada tahun 1996, ada bukti fotonya

Dalam proses menghadirkan tadi, didampingi 3 orang yang menyodorkan KTA dan KTP, sedangkan yang lain tidak mampu menyerahkan KTA nya. 3 orang tadi tidak ada dalam daftra orang yang harus dihadirkan

Daftar yang harus dihadirkan dan merupakan daftar sampel Orang-orang yang dihadirkan ke KPU Kabupaten Sleman

didampingi oleh Sdr. Wiwik Sundari yang tidak lain adalah Istri dari Sdr. Muntho’a. Sdri. Wiwik Sundari bukan merupakan anggota Partai Nasrep

Proses verifikasi selesai pada pukul 17.20 WIB, dan Panwaslu Kabupaten Sleman sudah pulang, maka proses verifikasi diakhiri

Dari sampel yang dihadirkan tadi, jika melihat populasi yang ada, maka populasi sekitar 1360 sehingga sampelnya 136 buah 130, yang MS hanya 9, yang TMS sekitar 127

KPU DIY ( Kota Jogyakarta) Sementara untuk verifikasi di Kota Jogjakarta, Sdr. Sugeng

Widodo, Ketua DPD nya, yang hadir pada saat itu menyatakan keberatan dalam forum pleno tersebut dianggapnya KPU Kota Jogjakarta pada saat verrifikasi faktual seperti siluman

Ketua KPU Kota Jogjakarta sudah menjelaskan proses verifikasinya yang sesungguhnya dimulai sejak tanggal 21 s.d 25 Desember 2012, baru tanggal 26 Desember 2012 ada proses

Page 50: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 50 -

menghadirkan bagi anggota yang tidak ditemui dari sampel 52 orang, yang MS itu 5, yang TMS itu 16, dan yang tidak ditemui itu 31.

Dari 31 yang tidak dapat ditemui, KPU sudah memberikan surat pemberitahuan dan yang dihadirkan ke KPU Kota hanya 20, dengan demikian yang MS hanya bertambah 20, sementara syarat minimalnya adalah 41

KPU Kalsel

Berdasarkan SK yang menyatakan 25%, diantara 25 itu adalah perempuan, padahal menurut SK yang kita terima, memang pada tahap I kita terima dan kita katakan secara administrasi itu sesuai karena 10 menjadi 25 itu memenuhi, tapi kita minta untuk hadir sampai batas waktu yang ditentukan

Sampai dengan batas waktu terakhir perempuannya tidak bisa dihadirkan, bahkan pada saat tahap perbaikan perempuannya pun tidak bisa dihadirkan

Satu pun tidak ada yang hadir, ini dibuktikan dengan Daftar Hadir Pengurus Partai Politik yang dihadirkan oleh KPU Provinsi Kalimantan Selatan, hari Rabu, tanggal 5 Desember 2012; hari Jum’at, tanggal 6 Desember 2012, bertempat di KPU Provinsi Kalimantan Selatan yang hadir Cuma 3 (tiga) orang yaitu Ketua, Bendahara, dan Sekretaris Partai Nasrep, perempuannya tidak ada sama sekali, Tidak mengisi F-13.

Jika ada F-13, dia memenuhi persyaratan sampai dengan 30% kepengurusan perempuan

KPU Kabupaten Tapin

Pada tanggal 6 Desember 2012 kami verifikasi faktual terhadap

kepengurusan ternyata memenuhi syarat Kami melakukan verifikasi faktual dengan 2 langkah yakni

mendatangi rumah-rumah dan kami minta untuk dikumpukan ke kantor KPU

Tanggal 9 Desember 2012, 4 orang manyatakan bukan anggota Nasrep, kata pengurus Nasrep mereka tidak bisa menghadirkan

KPU Kota BalikPapan

Intinya adalah Nasrep di Kota Balikpapan ada perbaikan pengurus, tetapi menyerahkan perbaikan itu di luar jadwal yang telah ditetapkan, jadi terlambat dan tidak memenuhi syarat

10. Bahwa berdasarkan permohonan pemohon, Termohon menyampaikan kesimpulan sebagai tanggapan terhadap permohon pemohon sebagai berikut:

a. Berdasarkan rekapitulasi hasil verifikasi partai politik, Partai Nasional

Republik (NASREP) tidak memenuhi persyaratan di tingkat provinsi yaitu Kalimantan Selatan dan tidak memenuhi syarat minimal 75% (tujuh puluh lima persen) kabupaten/kota di 19 (sembilan belas) provinsi. Dengan demikian Partai Nasrep tidak dapat ditetapkan sebagai peserta Pemilu karena tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud ketentuan Pasal 8 ayat (2), Pasal 16 ayat (1), dan Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012.

b. Materi permohonan Pemohon tidak menyebutkan secara spesifik seluruh daerah yang dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagaimana angka 1. Pemohon hanya menyebutkan 18 (delapan belas) provinsi,

Page 51: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 51 -

dan dalam proses ajudikasi, Pemohon hanya mampu menghadirkan pengurus Partai Nasrep di 10 (sepuluh) daerah, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali dan NTT, dimana para pengurus tersebut tidak mampu membuktikan Pemohon memenuhi syarat yang ditentukan.

c. Dalam proses ajudikasi, Termohon bersama KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota telah memberikan keterangan secara lisan dan tertulis untuk membantah seluruh dalil Pemohon yang dilengkapi dengan bukti hasil verifikasi faktual partai politik.

d. Berdasarkan fakta dan bukti tersebut di atas, sudah selayaknya

permohonan Pemohon dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima.

Pertimbangan Bawaslu

1. Kewenangan untuk menyelesaikan pokok permohonan sengketa;

Berdasarkan Pasal 258 ayat (1) dan Pasal 268 ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD juncto Pasal 3 ayat (2) huruf a Peraturan Bawaslu Nomor 15 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD menyatakan bahwa Bawaslu menyelesaikan sengketa Pemilu yang timbul antara KPU dan Partai Politik Calon Peserta Pemilu yang tidak lolos verifikasi sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan KPU tentang penetapan Partai Politik Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Undang-Undang Nomor 8 tahun 2012 tentang pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD

2. Kedudukan hukum Pemohon

a) Bahwa Partai Nasional Republik berkedudukan sebagai Partai Politik Calon Peserta Pemilu yang tidak lolos sebagai peserta pemilu akibat dikeluarkannya Keputusan KPU Nomor 05/KPTS/KPU/Tahun 2013 tentang Penetapan Partai Politik Peserta Pemiluhan Umum Tahun 2014

b) Bahwa Partai Nasional Republik tercantum di dalam daftar Partai Politik yang tidak lolos sebagai peserta pemilu sebagaimana Lampiran II Keputusan KPU Nomor 05/KPTS/KPU/Tahun 2013 angka 19.

c) Berdasarkan Pasal 9 ayat (1) huruf a Peraturan Bawaslu Nomor 15 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD, Pemohon memiliki kedudukan hukum untuk mengajukan permohonan penyelesaian sengketa Pemilu kepada Bawaslu.

3. Jangka Waktu

Bahwa Pemohon mengajukan Permohonan setelah Pemohon mengumukan Keputusan KPU Nomor 05/KptsKPU/Tahun 2013, yakni pada tanggal 8 Januari 2013. Oleh karena itu, pengajuan Permohonan memenuhi syarat waktu pengajuan permohonan.

4. Pertimbangan Hukum

Menimbang bahwa permohon telah dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh Termohon berdasarkan Rekapitulasi Hasil Verifikasi Faktual Partai Politik sebagaimana lampiran Keputusan KPU Nomor 05/KPTS/KPUTahun 2013. Untuk tingkat Kabupaten/Kota, Pemohon tidak memenuhi syarat Kepengurusan, Keterwakilan Perempuan, Kepemilikan kantor dan

Page 52: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 52 -

Keanggotaan partai politik sebagaimana dalam table berikut :

NO WILAYAH KETERANGAN TIDAK MEMENUHI SYARAT

1 Sumatera utara Tidak Memenuhi Syarat di 3 Kab/Kota

2 Sumatera Barat Tidak Memenuhi Syarat di 2 Kab/Kota

3 Riau Tidak Memenuhi Syarat di 1 Kab/Kota

4 Jambi Tidak Memenuhi Syarat di 1 Kab/Kota

5 Bengkulu Tidak Memenuhi Syarat di 1 Kab/Kota

6 Lampung Tidak Memenuhi Syarat di 1 Kab/Kota

7 Kepulauan Riau Tidak Memenuhi Syarat di 1 Kab/Kota

8 Dki Jakarta Tidak Memenuhi Syarat di 1 Kab/Kota

9 Jawa Barat Tidak Memenuhi Syarat di 2 Kab/Kota

10 Jawa Tengah Tidak Memenuhi Syarat di 26 Kab/Kota

11 DIY Tidak Memenuhi Syarat di 5 Kab/Kota

12 Jatim Tidak Memenuhi Syarat di 16 Kab/Kota

13 Bali Tidak Memenuhi Syarat di 1 Kab/Kota

14 NTT Tidak Memenuhi Syarat di 3 Kab/Kota

15 Kalsel Tidak Memenuhi Syarat di 7 Kab/Kota

16 Kaltim Tidak Memenuhi Syarat di 5 Kab/Kota

17 Sulawesi selatan Tidak Memenuhi Syarat di 1 Kab/Kota

18 Gorontalo Tidak Memenuhi Syarat di 1 Kab/Kota

19 Maluku Tidak Memenuhi Syarat di 3 Kab/Kota

Menimbang bahwa terhadap dalil pemohon yang menyatakan Termohon tidak profesional dan melakukan pelanggaran terhadap pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana disebutkan dalam pokok permohonan angka 3. Bawaslu menimbang dugaan pelanggaran a quo diselesaikan dalam proses penanganan pelanggaran atau diteruskan kepada instansi yang berwenang. Menimbang bahwa terkait permasalahan yang tidak dibuktikan oleh Pemohon di dalam proses penyelesaian sengketa pemilu di Bawaslu, maka Bawaslu menimbang untuk mengesampingkan permasalahan tersebut. Menimbang bahwa Termohon menyatakan Pemohon tidak memenuhi syarat 30 % keterwakilan perempuan dalam kepengurusan di tingkat Provinsi di Provinsi Kalimantan Selatan, Bawaslu menimbang sebagai berikut:

Berdasarkan Keputusan yang sudah diambil Bawaslu pada Keputusan Nomor 001/SP-2/Set.Bawaslu/I/2013, Bawaslu sudah mengambil pertimbangan hukum bahwa penyertaan 30% keterwakilan perempuan di dalam kepengurusan mengacu pada Pasal 8 ayat (2) huruf e Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD yang secara tegas mengatur 30% keterwakilan perempuan dalam kepengurusan untuk pengurus di tingkat pusat.

Bahwa terhadap kepengurusan pemohon di tingkat provinsi di Kalimantan Selatan yang dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh Termohon, Bawaslu menyatakan kepengurusan pemohon di tingkat Provinsi di Provinsi Kalimantan Selatan beralasan hukum dan dapat diterima.

Menimbang bahwa untuk memperkuat dalilnya, Pemohon telah mengajukan sejumlah keterangan dan bukti dalam proses pemeriksaan, yang secara konkrit merunjuk pada hal-hal yang mengakibatkan partai pemohon dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat di tingkat Kabupaten/Kota dan tingkat provinsi, maka Bawaslu akan mempertimbangkannya secara kasus per kasus, yang pada pokoknya diuraikan sebagai berikut:

Page 53: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 53 -

1. Sumatera Utara Bahwa untuk memenuhi syarat 75 % kepengurusan di kabupaten/kota pada Provinsi Sumatera Utara, maka Pemohon harus memiliki pengurus di 25 Kabupaten/Kota dari Propinsi Sumatera Utara terdiri dari 33 Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Utara. Bahwa dalam Keputusan KPU No. 5/Kpts/KPU/Tahun 2013 Pemohon dinyatakan hanya lolos di 22 kabupaten/kota. Berarti masih kurang 3 Kabupaten/Kota untuk dapat dinyatakan lolos. Bahwa Pemohon mendalilkan, seharusnya Pemohon dinyatakan lolos verifikasi faktual di empat kabupaten lain, selain yang sudah dinyatakan TMS di atas, yaitu Kabupaten Nias, Nias Selatan, Tanjung Balai dan Batubara, dengan dasar sebagai berikut: a. Untuk Kabupaten Nias

Untuk memenuhi persyaratan keanggotaan, sesuai Pasal 8 ayat (2) UU Nomor 8 Tahun 2012, di Kabupaten Nias jumlah anggota minimal adalah 148 anggota. Untuk itu, DPC Pemohon sudah menyerahkan 260 Kartu Tanda Anggota Pemohon kepada KPU Kabupaten Nias.

Bahwa KPU Kabupaten Nias telah melakukan verifikasi faktul dengan melakukan pengecekan terhadap 26 sample angggota, yang menurut KPU Kabupaten Nias, dari 26 KTA yang dijadikan sample tersebut terdapat 13 Memenuhi Syarat (MS) dan 13 Tidak Memenuhi Syarat (TMS). Oleh karena itu, masih kurang 2 sampel anggota yang memenuhi Syarat (MS) agar DPC Pemohon dinyatakan sesuai.

Bahwa KPU Kabupaten Nias sama sekali tidak memberikan kesempatan kepada Pemohon untuk mengajukan perbaikan atas 2 KTA yang dinyatakan KPU Kabupaten Nias TMS.

Bahwa terhadap keterangan Pemohon tersebut, Termohon tidak memberikan bantahan yang tegas. Oleh karena itu, Bawaslu dapat mempertimbangkan dalil Pemohon sepanjang menyangkut syarat keanggotaan.

Bahwa untuk dapat dinyatakan memenuhi syarat suatu Partai Politik harus memenuhi, selain persyaratan anggota, juga harus memenuhi persyaratan kepengurusan dan domisili kantor, hal mana tidak secara tegas disampaikan oleh Pemohon apakah telah memenuhi dua syarat terakhir tersebut.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon dan bukti Termohon, dalil Pemohon yang menyatakan telah memenuhi syarat di Kabupaten Nias tidak dapat dipertimbangkan.

b. Kabupaten Nias Selatan

Bahwa untuk Kabupaten Nias Selatan, jumlah Anggota minimal untuk memenuhi persyaratan keanggotaan di Pasal 8 ayat (2) UU Nomor 8 Tahun 2012 adalah 401 anggota.

Bahwa berdasarkan verifikasi faktual yang dilakukan terhadap 41 anggota yang dijadikan sampel, terdapat 20 anggota yang Memenuhi Syarat (MS) dan 21 Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

Dalam rangka pemenuhan syarat tersebut, Pemohon berharap agar KPU Kabupaten Nias Selatan memberikan waktu tambahan kepada Pemohon untuk mengajukan perbaikan atas 21 KTA yang dinyatakan KPU Kabupaten Nias Selatan TMS.

Bahwa KPU Kabupaten Nias Selatan menyatakan Pemohon TMS dalam hal kepengurusan karena Sekretaris DPC Nasrep Nias Selatan tidak ditemukan. KPU Kabupaten Nias Selatan tidak mau menerima kebenaran adanya Sekretaris DPC Kabupaten Nias Selatan, yang waktu itu sedang diopname karena sakit parah hingga meninggal dunia satu minggu kemudian.

Page 54: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 54 -

Bahwa terhadap persyaratan kepengurusan DPC Nias Selatan, Bawaslu berpendapat seharusya Termohon dapat melakukan verifikasi ke tempat Sekretaris tersebut dirawat. Dengan demikian, terhadap dalil Pemohon sepanjang menyangkut kepengurusan dapat dipertimbangkan.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon dan bukti Termohon, dalil Pemohon yang menyatakan telah memenuhi syarat di Kabupaten Nias tidak dapat dipertimbangkan.

c. Kabupaten Tanjung Balai

Bahwa KPU Kota Tanjung Balai menolak perbaikan KTA yang diajukan oleh DPC Pemohon dengan alasan terlambat, padahal perbaikan tersebut diserahkan masih pada hari yang sama..

Bahwa seharusnya berdasarkan Pasal 19 ayat (6) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Verifikasi Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/KotaKPU Kabupaten Tanjung Balai memberikan waktu kepada DPC Pemohon untuk melakukan perbaikan.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon dan bukti Termohon, dalil Pemohon yang menyatakan telah memenuhi syarat di Kabupaten Nias tidak dapat dipertimbangkan.

d. Kabupaten Batubara

Untuk Kabupaten Batubara, jumlah Anggota minimal untuk memenuhi persyaratan keanggotaan adalah 501.

Menurut hasil verifikasi yang dilakukan KPU terhadap 50 sample, 20 di antaranya tidak sesuai.

Untuk itu, Pemohon telah menyerahkan 200 KTA kepada KPU Kabupaten Batubara, namun KPU Kabupaten Batubara tetap menyatakan Pemohon TMS.

Bahwa terhadap pemenuhan persyaratan keanggotaan tersebut, Pemohon juga tidak dapat membuktikan bahwa Pemohon memenuhi syarat di kabupaten tersebut. Dalam pemeriksaan, Pemohon juga tidak menjelaskan apakah Pemohon telah memenuhi syarat lainnya, yaitu kepengurusan dan domisili kantor kepengurusan.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon dan bukti Termohon, dalil Pemohon yang menyatakan telah memenuhi syarat di Kabupaten Nias tidak dapat dipertimbangkan.

2. Provinsi Sumatera Barat

a. Kabupaten Sijunjung Bahwa Pemohon mendalilkan memenuhi syarat di Kabupaten Sijunjung, dengan alasan sebagai berikut:

Bahwa untuk Kabupaten Sijunjung, jumlah anggota minimal partai politik untuk memenuhi persyaratan keanggotaan di UU Nomor 8 Tahun 2012 adalah 250 orang.

Bahwa KPU Kabupaten Sijunjung telah melakukan verifikasi faktual dengan 3 kali tahapan. Pada tahap pertama dinyatakan 4 KTA yang diverifikasi Memenuhi Syarat (MS); pada tahap kedua dinyatakan 22 KTA Memenuhi Syarat (MS); dan pada tahap ketiga dinyatakan 6 dari 12 KTA yang diverifikasi Memenuhi Syarat (MS). Dengan demikian, jumlah KTA yang MS adalah 34 dan itu berarti telah memenuhi syarat minimal MS KTA yakni 26 orang.

Bahwa menurut KPU Sijunjung, pihaknya telah melakukan Verifikasi Faktual keanggotaan DPD NasRep Kabupaten Sijunjung, terhadap

Page 55: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 55 -

sampel sebanyak 24 orang, dengan hasil 4 orang memenuhi syarat dan 16 orang tidak berhasil ditemui, dan 4 orang mengisi F-12.

Bahwa menurut KPU Kabupaten Sijunjung DPD NasRep Kabupaten Sijunjung telah diminta untuk menghadirkan 16 anggotanya yang tidak dapat ditemukan itu ke KPU Kabupaten Sijunjung, tetapi sampai berakhirnya masa verifikasi tahap pertama tidak dihadirkan.

Bahwa kemudian, KPU Sijunjung menyurati Partai Politik tanggal 14 s.d 18 Desember 2012 perihal hasil verfikasi tahap pertama di mana dukungan keanggotaan dinyatakan tidak memenuhi syarat. Kepada Partai Politik tersebut diminta untuk menyerahkan kembali dokumen keanggotaan dan KTA partai Politik sebagaimana yang diatur dalam Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2012.

Bahwa berdasarkan keterangan yang disampaikan dalam proses pemeriksaan terbuka, pihak Termohon dari Kabupaten Sijunjung terkesan tidak memahami proses verifikasi faktual terhadap keanggotaan Partai, sehingga Bawaslu tidak dapat mempertimbangkan keterangannya tersebut.

b. Kabupaten Kepulauan Mentawai

Bahwa Pemohon mendalilkan memenuhi syarat di Kabupaten Kepulauan Mentawai, dengan alasan sebagai berikut:

Sebagaimana diakui oleh dalam persidangan di Bawaslu KPU Kabupaten Mentawai mengakui Pemohon Memenuhi Syarat (MS) keanggotaan untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Bahwa KPU Kabupaten Mentawai menyatakan Pemohon TMS di kepengurusan Pemohon di Kabupaten Mentawai adalah karena tidak memenuhi keterwakilan minimal 30% pengurus perempuan.

Bahwa berdasarkan Pasal 8 ayat (2) UU Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah dan Anggota Dewan Perwakilan rakyat Daerah, syarat minimal keterwakilan 30 % perempuan hanya berlaku pada tingkat pengurus pusat partai politik.

Bahwa KPU Mentawai menerangkan, Pemohon tidak berhasil mendatangkan salah satu pengurusnya ke kantor KPU setempat, yaitu Bendahara, menurut Pemohon pengurus tersebut adalah seorang perempuan yang pergi pulang kampung untuk merayakan Natal, dan karena alasan tidak tersedia angkutan, yang bersangkutan tidak dapat didatangkan ke kantor KPU Kabupaten Mentawai untuk diverifikasi kebenarannya.

Bahwa mengingat beratnya kondisi geografis di Kabupaten Kepulauan Mentawai, sudah sewajarnya apabila KPU memberikan dispensasi kepada Pemohon, apalagi ketika itu Pemohon juga menyatakan kesediaannya untuk mengantar Termohon ke tempat bendara dimaksud.

Bahwa dengan demikian, dalil Pemohon yang menyatakan memenuhi syarat di Kabupaten Kepulauan Mentawi dapat diterima.

c. Kabupaten Pesisir Selatan Bahwa untuk Kabupaten Pesisir Selatan, jumlah anggota minimal untuk memenuhi persyaratan keanggotaan adalah 500 orang, sehingga sampel yang harus diverifikasi adalah 50 orang.

Bahwa menurut keteranggan Termohon, KPU Pesisir Selatan telah melakukan verifikasi terhadap 50 sampel, di mana 47 di antaranya Memenuhi Syarat (MS) dan 4 Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

Bahwa terhadap yang tidak memenuhi syarat tersebut, menurut Pemohon, pihaknya sudah menghadirkan 4 orang ke KPU Kabupaten Pesisir Selatan. Namun, dalam Pleno, KPU Pesisir Selatan menyatakan Pemohon TMS keanggotaan. Sehingga demikian, Pemohon mendalilkan telah memenuhi syarat di daerah tersebut.

Page 56: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 56 -

Bahwa terhadap hal itu, Termohon tidak memberikan bantahan yang tegas. Oleh karena itu, Bawaslu dapat mempertimbangkan dalil Pemohon.

3. Provinsi Kepulauan Riau a. Kabupaten Karimun

Bahwa Pemohon mendalilkan telah memenuhi syarat di daerah ini dengan alasan Termohon terkesan asal-asalan, bahkan tidak mau meneruskan vereifikasi faktua terhadap keanggotaan Termohon di Kabupaten Karimun.

Bahwa sesuai dengan ketentuan mengenai persyaratan, kepengurusan suatu partai politik di tingkat kabupaten/kota tidak hanya menyangkut persyaratan keanggotaan, melainkan juga hal kepengurusan dan domisili kantor.

Bahwa setelah menilai dan mencermati dengan seksama atas keterangan dan bukti yang diajukan oleh Pemohon, jawaban dan bukti Termohon, Bawaslu menilai dalil Pemohon kurang cukup bukti.

4. Provinsi Riau a. Kabupaten Indragiri Hulu

Bahwa Pemohon mendalilkan Termohon tidak secara sungguh-sungguh melakukan verifikasi faktual di kabupaten tersebut, namun Pemohon dinyatakan memenuhi syarat. Bahwa Termohon menjelaskan bahwa di Indragiri Hulu telah melakukan verifikasi faktual terhadap 39 sampel dari 385 KTA yang diserahkan oleh Pemohon. Namun, karena berdasarkan hasil verifikasi hanya 9 orang yang memenuhi syarat, sedangkan sisanya sebanyak 12 orang tida ditemukan dan 12 orang tidak memenuhi syarat, maka Termohon menilai bahwa Pemohon tidak mungki lagi memenuhi syarat. Bahwa setelah mendengar keterangan dan bukti yang disampaikan oleh Pemohon serta keterangan dan bukti Termohon, maka Bawaslu menilai tidak dapat mempertimbangkan dalil Pemohon tersebut.

b. Kabupaten Rokan Hilir Bahwa, sama seperti di Indragiri Hilir, Pemohon mendalilkan bahwa Termohon tidak secara sungguh-sungguh melakukan verifikasi faktual di Kabupaten Rokan Hilir, namun Pemohon dinyatakan memenuhi syarat di kabupaten tersebut. Bahwa karena sudah dinyatakan memenuhi syarat, maka Bawaslu menilai tidak perlu mempertimbangkan dalil Pemohon tersebut.

5. Jambi

Kabupaten Tebo Pemohon mendalilkan bahwa seharusnya dinyatakan memenuhi syarat di Kabupaten Tebo, dengan alasan:

Bahwa sejatinya KPU Kabupaten Tebo tidak melakukan Verifikasi Faktual terhadap keanggotaannya. Termohon sudah mengumpulkan anggotanya untuk diverifikasi faktual, namun dengan alasan hujan deras KPU Kabupaten Tebo tidak datang.

Bahwa dalil Pemohon tersebut telah dibantah oleh Termohon dengan mengatakan bahwa setelah hasil verifikasi keanggotan Pemohon diumumkan pada tanggal 26 Desember 2012 dan hanya 9 yang memenuhi syarat dari total 35 orang sampel, Pemohon menyatakan tidak mampu lagi memenuhi persyaratan tersebut. Bahwa dalam pemeriksaan, Pemohon tidak secara tegas membatah keterangan Termohon tersebut. Bahwa setelah mendengar keterangan dan bukti yang disampaikan oleh Pemohon serta keterangan dan bukti Termohon, maka Bawaslu menilai dalil Pemohon tersebut tidak beralasan hukum dan tidak dapat

Page 57: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 57 -

dipertimbangkan. 6. Provinsi Lampung

Kabupaten Lampung Timur.

Bahwa KPU Kabupaten Lampung Timur tidak melakukan Verifikasi Faktual keanggotaan Pemohon tapi anehnya KPU Kabupaten Lampung Timur menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

Bahwa menurut Pemohon, pada tanggal 18 Desember 2012 Pukul 13.30 Pemohon menyerahkan 1.000 KTA ke kantor KPU Kabupaten Lampung Timur. Namun, setelah dihitung ternyata ada kekurangan 200 KTA, sehingga DPC Pemohon meminta waktu untuk mengambil kekurangannya tersebut.

Bahwa pada saat mengantar kekurangan 200 KTA tersebut pada pukul 21.00 WIB, ternyata Komisoner KPU Lampung Timur sudah tidak ada di kantor.

Bahwa dalam pemeriksaan di Bawaslu, Pemohon mengakui telah meninggalkan kantor KPU Lampung Timur pada pukul 21.00 WIB.

Bahwa pada saat pemeriksaan Termohon mengakui tidak ada ketentuan dari Termohon untuk memberi batasan waktu sampai pukul berapa, yang ada adalah batasan tanggal.

Bahwa oleh karena itu, Pemohon mendalilkan seharusnya Pemohon dinyatakan memenuhi syarat di Kabupaten Lampung Timur.

Bahwa Bawaslu berpendapat seharusnya KPU Lampung Timur dapat menerima dokumen keanggotaan Termohon dan memverifikasinya. Meski demikian, berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon dan keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil pemohon tidak dapat dipertimbangkan.

7. DKI Jakarta

a. Jakarta Pusat

Bahwa untuk melengkapi persyaratan keanggotan Termohon, Pemohon meminta Pemohon untuk menghadirkan anggota sebanyak 100 orang dalam waktu hanya 1 hari.

Bahwa menurut termohon sikap KPU Kota Jakarta Pusat tersebut telah melanggar asas kepatutan dan keadilan.

Bahwa oleh karena itu, Pemohon mendalilkan seharusnya Pemohon dinyatakan lolos verifikasi faktual untuk Kota Jakarta Pusat.

Bahwa Termohon telah membantah keterangan dari Termohon, dengan menyatakan bahwa Termohon telah melakukan verifikasi terhadap keanggotaan Pemohon. Bahkan, pada perbaikan Termohon masih melakukan verifikasi keanggotaan Pemohon, namun Pemohon tidak dapat dinyatakan memenuhi syarat karena tidak mendatangkan sebanyak 62 anggotanya yang tidak ditemukan pada verifiasi di lapangan.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon dan keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil pemohon tidak dapat dipertimbangkan.

8. Provinsi Jawa Barat.

a. Kabupaten Garut

Bahwa menurut Pemohon, Pemohon tidak memenuhi syarat di Kabupaten Garut karena Termohon menolak memberikan waktu perbaikan daftar anggota kepada Pemohon.

Bahwa menurut Pemohon pada awalnya Pemohon sudah menyerahkan softcopy perbaikan daftar anggotanya, tetapi ditolak oleh KPU Kabupaten Garut dan diminta untuk menyerahkan Hard Copy. Akan tetapi setelah menyerahkan Hard Copy, KPU Kabupaten Garust tetap menolak.

Bahwa terhadap keterangan Pemohon tersebut, Pemohon

Page 58: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 58 -

menyampaikan bantahannya dengan menjelaskan bahwa Termohon telah melakukan verifikasi seseuai dengan ketentuan, dengan hasil akhir terdapat 47 orang yang tidak memenuhi syarat dan 10 orang telah meninggal dunia. Kepada Termohon, Pemohon meminta agar diberikan dispensasi berupa penambahan waktu untuk melengkapi syarat keanggotaannya, namun Termohon tidak bersedia memenuhi karena tidak ingin akan mengalami masalah.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon dan keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil Pemohon yang menyatakan pihaknya seharusnya memenuhi syarat di Kabupaten Garut tidak beralasan dan karena itu tidak dapat dipertimbangkan.

b. Kota Tasikmalaya

Bahwa menurut Pemohon, KPU Kota Tasikmalaya tidak melakukan Verifikasi Faktual dan tidak menyampaikan undangan Verifikasi Faktual, namun anehnya justru dalam pleno menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

Bahwa oleh karea itu seharusnya untuk Kota Tasikmalaya, Pemohon dinyatakan lolos Verifikasi Faktual.

Bahwa Termohon tidak memberikan bantahan terhadap keterangan Pemohon tersebut, karena dalam dokumen Permohonan Sengketa yang disampaikan oleh Pemohon sebelumnya, statusnya di Kota Tasikmalaya tidak dipermasalah, sehingga KPU tidak siap untuk memberikan jawaban.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon dan keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil Pemohon yang menyatakan pihaknya seharusnya memenuhi syarat di Kabupaten Garut tidak beralasan dan karena itu tidak dapat dipertimbangkan.

c. Kabupaten Tasikmalaya

Bahwa menurut Pemohon, pada awalnya Pemohon dinyatakan Memenuhi Syarat (MS) keanggotaan. Namun anehnya keputusan tersebut diubah secara sepihak menjadi Tidak Memenuhi Syarat (TMS) keanggotaan.

Bahwa oleh karena itu, Pemohon mendalilkan seharusnya untuk Kabupaten Tasikmalaya Pemohon dinyatakan lolos Verifikasi Faktual.

Bahwa terhadap perubahan status keanggotaan dari semula MS menjadi TMS itu, Termohon menyatakan bahwa hal itu terjadi karena ada kesalahan.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon dan keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil Pemohon yang menyatakan pihaknya seharusnya memenuhi syarat di Kabupaten Garut tidak beralasan dan karena itu tidak dapat dipertimbangkan.

9. Jawa Tengah

a. Kabupaten Jepara

Bahwa menurut Pemohon, di Kabupaten Jepara Termohon memberikan informasi Verifikasi Faktual secara mendadak dan tanpa adanya surat pemberitahuan resmi.

Bahwa menurut Pemohon, verifikasi faktual keanggotaan partai politik dilakukan pada jam kerja sehingga banyak anggota yang tidak dapat ditemukan di rumahnya karena anggota tersebut sedang bekerja. Kemudian KPU Kabupaten Jepara tidak melakukan verifikasi faktual lagi pada waktu lain di luar jam kerja.

Bahwa oleh karena itu, Pemohon mendalilkan bahwa Pemohon seharusnya dinyatakan memenuhi syarat di kabupaten tersebut.

Bahwa pada pemeriksaan di Bawaslu, Pemohon mengakui tidak dapat menemui seluruh anggota Pemohon pada saat verfikasi ke lapangan. Oleh karena itu, Termohon meminta kepada Pemohon

Page 59: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 59 -

untuk mendatangkan anggota yang tidak dapat ditemui tersebut ke kantor KPU Kabupaten Jepara.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon serta keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil Pemohon yang menyatakan pihaknya seharusnya memenuhi syarat di Kabupaten Jepara tidak dapat dipertimbangkan.

b. Kabupaten Wonogiri.

Bahwa menurut Pemohon, KPU Kabupaten Wonogiri tidak melakukan Verifikasi Faktual terhadap keanggotaan. Oleh karena itu, Pemohon seharusnya dinyarakan memenuhi syarat di Kabupaten tersebut.

Bahwa menurut Pemohon, Termohon tidak mungkin melakukan verifikasi faktual di Wonogiri dengan sampling 100 orang pada tanggal 26 Desember 2012, sebagaimana disebut Pemohon dalam pemeriksaan di Bawaslu. Menurut Pemohon, karena kondisi alam Kabupaten Wonogiri yang berbukit-bukit dan cukup luas adalah mustahil dan tidak masuk akal KPU Kabupaten Wonogiri dapat melakukan verifikasi faktual terhadap 100 orang hanya dalam waktu 1 hari.

Bahwa terhadap keterangan Pemohon tersebut, Termohon menyatakan tidak siap memberikan penjelasan, dengan alasan Pemohon tidak mencantumkan masalah statusnya di Kabupaten Wonogiri dalam dokumen Permohonan Sengketa yang pertama kali disampaikan kepada Bawaslu.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon serta keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil Pemohon yang menyatakan pihaknya seharusnya memenuhi syarat di Kabupaten Wonogiri tidak dapat dipertimbangkan.

c. Kabupaten Pemalang

Bahwa menurut Pemohon, KPU Kabupaten Pemalang tidak melakukan Verifikasi Faktual terhadap keanggotaannya, padahal Pemohon telah menyerahkan 700 KTA kepada KPU Kabupaten Pemalang.

Bahwa menurut Pemohon, Termohon tidak menerima kekurangan 300 KTA telah diantarkan ke kantor KPU Kabupaten Pemalang, dengan alasan kedatangan DPC Pemohon terlambat 5 menit dan menyatakan sikap KPU Kabupaten Pemalang tersebut tidak dapat dibenarkan karena melanggar asas kepantasan.

Bahwa menurut Pemohon, KPU Kabupaten Pemalang juga menolak melakukan Verifikasi Faktual terhadap 700 KTA yang sudah terlebih dahulu diserahkan.

Bahwa oleh karena itu, Pemohon mendalilkan harus dinyatakan sebagai memenuhi syarat untuk Kabupaten Pemalang.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon serta keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil Pemohon yang menyatakan pihaknya seharusnya memenuhi syarat di Kabupaten Pemalang tidak memiliki alasan hukum yang cukup.

d. Kabupaten Magelang

Bahwa Pemohon menilai KPU Kabupaten Magelang tidak melaksanakan Verifikasi Faktual keanggotaan Pemohon dengan maksimal dan tidak pernah menyampaikan undangan Verifikasi Faktual kepada DPC Pemohon.

Bahwa oleh karena itu, Pemohon mendalilkan bahwa seharusnya pihaknya harus dinyatakan sebagai memenuhi syarat di kabupaten tersebut.

Bahwa dalam pemeriksaan di Bawaslu, Termohon mengakui tidak melakukan verifikasi faktual terhadap keanggotaan Pemohon, karena

Page 60: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 60 -

Pemohon tidak pernah menyerahkan dokumen keanggotaannya kepada Termohon sampai berakhirnya batas verifikasi.

Bahwa Termohon membantah tuduhan Pemohon yang menyebut Termohon tidak pernah memberikan undangan verifikasi terhadap Pemohon.

Bahwa dalam pemeriksaan sengketa ini, Termohon juga menyatakan bahwa Ketua DPC Pemohon di Kabupaten Magelang, bernama Kurniawan Subekti, pada saat yang bersamaan tercatat sebagai pengurus Partai Persatuan Nasional. Namun, ketika diketahui, Kurniawan Subekti menyatakan mundur dari kepengurusan Partai Persatuan Nasional.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon serta keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil Pemohon yang menyatakan pihaknya seharusnya memenuhi syarat di Kabupaten Magelang tidak memiliki alasan hukum yang cukup.

e. Kabupaten Sukoharjo

Bahwa menurut Pemohon, KPU Sukoharjo tidak memberikan undangan untuk Verifikasi Faktual kepada DPC Pemohon, namun anehnya menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

Bahwa menurut Pemohon, Verifikasi Faktual keanggotaan Termohon di Kabupaten Sukoharjo dilakukan pada jam kerja sehingga banyak anggota yang tidak ditemukan di rumahnya karena anggota tersebut sedang bekerja dan KPU Kabupaten Sukoharjo tidak melakukan Verifikasi Faktual lagi pada waktu lain di luar jam kerja.

Bahwa oleh karena itu, Pemohon mendalilkan seharusnya untuk Kabupaten Sukoharjo Pemohon dinyatakan lolos Verifikasi Faktual.

Bahwa Termohon tidak memberikan bantahan terhadap keterangan Pemohon tersebut, dengan alasan dalam dokumen Permohonan Sengketa yang disampaikan oleh Pemohon sebelumnya, statusnya di Kabupaten Sukoharjo tidak dipermasalah, sehingga KPU tidak siap untuk memberikan jawaban.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon serta keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil Pemohon yang menyatakan pihaknya seharusnya memenuhi syarat di Kabupaten Sukoharjo tidak memiliki alasan hukum yang cukup.

f. Kabupaten Karang Anyar

Bahwa menurut Pemohon, KPU Kabupaten Karang Anyar menyatakan tidak ditemukan anggota di desa Suruh Kalang, Kabupaten Karang Anyar. Kemudian, DPC Pemohon telah menghadirkan anggotanya untuk diverifikasi tetapi ditolak oleh KPU Kabupaten Karang Anyar.

Bahwa oleh karena itu, Pemohon mendalilkan untuk Kabupaten Karang Anyar seharusnya Pemohon dinyatakan lolos Verifikasi Faktual.

Bahwa dalam pemeriksaan sengketa ini, KPU Karang Anyar mengakui telah melakukan Verifikasi Faktual berdasarkan SK Kepengurusan DPC Pemohon yang lama.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon serta keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil Pemohon yang menyatakan pihaknya seharusnya memenuhi syarat di Kabupaten Karang Anyar tidak memiliki alasan hukum yang cukup.

g. Kabupaten Wonosobo

Bahwa menurut Pemohon, KPU Kabupaten Wonosobo tidak menyampaikan pemberitahuan kepada Pemohon bahwa akan dilakukan Verifikasi Faktual, padahal Pemohon sudah menyiapkan

Page 61: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 61 -

data-datanya. Dengan demikian, KPU Kabupaten Wonosobo tidak melakukan verifikasi faktual keanggotaan Termohon.

Bahwa oleh karena itu, Pemohon mendalilkan seharusnya untuk Kabupaten Wonosobo Pemohon dinyatakan Verifikasi Faktual.

Bahwa Termohon tidak memberikan bantahan terhadap keterangan Pemohon tersebut, dengan alasan dalam dokumen Permohonan Sengketa yang disampaikan oleh Pemohon sebelumnya, statusnya di Kabupaten Wonosobo tidak dipermasalah, sehingga KPU tidak siap untuk memberikan jawaban.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon serta keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil Pemohon yang menyatakan pihaknya seharusnya memenuhi syarat di Kabupaten Wonosobo tidak memiliki alasan hukum yang cukup.

h. Kabupaten Pati

Bahwa menurut Pemohon, dalam melakukan Verifikasi Faktual KPU Kabupaten Pati bersikap intimidatiif dan mengajukan pertanyaan yang mengada-ada dan berrsikap intimidatif sehingga banyak anggota Pemohon yang menjadi takut.

Bahwa oleh karena itu, Pemohon mendalilkan seharusnya untuk Kabupaten Pati Pemohon dinyatakan lolos Verifikasi Faktual.

Bahwa dalam pemeriksaan sengketa ini, Termohon mengakui memberikan beberapa pertanyaan terhadap anggota Pemohon pada saat verifikasi. Hal itu dilakukan untuk memastikan identitas orang yang bersangkutan, namun membantah tuduhan Pemohon yang menyatakan Termohon berikap intimidatif.

Bahwa dalam pemeriksaan, Termohon mengatakan bahwa banyak anggota yang didatangkan oleh Pemohon tidak berani menyebutkan namanya pada saat diverifikasi, sehingga menimbulkan kecurigaan bagi tim verifikator bahwa nama orang yang diverifikasi itu sesuai dengan nama orang yang didatangkan oleh Pemohon.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon serta keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil Pemohon yang menyatakan pihaknya seharusnya memenuhi syarat di Kabupaten Pati tidak memiliki alasan hukum yang cukup.

i. Kabupaten Kendal

Bahwa menurut Pemohon, KPU Kabupaten Kendal tidak melakukan verifikasi faktual namun anehnya justru menyatakan Pemohon TMS keanggotaan, TMS kepengurusan dan TMS 30% keterwakilan Perempuan.

Bahwa KPU Kab. Kendal tidak melakukan verifikasi tersebut karena ada perbedaan antara SK yang di serahkan DPC Pemohon dengan SK yang diterima KPU Kabupaten Kendal dari KPU pusat.

Bahwa seharusnya KPU Kabupaten Kendal tidak boleh menolak SK Pemohon, sesuai dengan surat edaran KPU No. 588/KPU/XI/2012.

Bahwa dalam pemeriksaan sengketa ini, Termohon yang diwakili oleh KPU Kabupaten Kendal mengakui tidak melakukan verifikasi faktual terhadap keberadaan Pemohon.

Bahwa oleh karena itu, Pemohon mendalilkan seharusnya untuk Kabupaten Kendal Pemohon dinyatakan lolos verifikasi faktual.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon serta keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil Pemohon yang menyatakan pihaknya seharusnya memenuhi syarat di Kabupaten Pati tidak memiliki alasan hukum yang cukup.

Bahwa terhadap dalil Pemohon yang menyatakan bahwa seharusnya di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kota Semarang, Kabupaten Sragen, Kabupaten Grobogan,

Page 62: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 62 -

Kabupaten Temanggung, Kota Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Rembang, Kota Pekalongan, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Batang, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Demak, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Blora, dan Kabupaten Kebumen, seharusnya dinyatakan memenuhi syarat verifikasi faktual, sebagaimana dinyatakan dalam kesimpulannya terkait Permohonan Sengketa yang diajukan untuk diselesaikan di Bawaslu, Bawaslu tidak dapat memberikan pertimbangan, karena masalah di sejumlah kabupaten/kota tersebut tidak disebut-sebut dalam dokumen Permohonan Sengketa, dan tidak pernah diperiksa dalam pemeriksanaan sengketa ini.

10. DI Yogyakarta

a. Kota Yogyakarta

Bahwa menurut Pemohon, KPU Kota Yogyakarta tidak melaksanakan Verifikasi Faktual keanggotaan Pemohon.

Bahwa menurut Pemohon, sebanyak 97 anggota dari sample 113 anggota Partai Nasrep Kota Yogyakarta merasa tidak pernah didatangi oleh verifikator, dengan alasan tidak menemukan alamat anggota tersebut.

Bahwa menurut Pemohon, KPU Kota Yogyakarta menginformasikan akan melakukan Verifikasi Faktual secara lisan di kantor KPU Kota Yogyakarta pada tanggal 27 Desember, tetapi petugas KPU mengaku melakukan Verifikasi Faktual di hari yang lain.

Bahwa oleh karena, Pemohon mendalilkan seharusnya untuk Kota Yogyakarta Pemohon dinyatakan lolos Verifikasi Faktual.

Bahwa dalam pemeriksaan sengketa ini, KPU Propinsi Yogyakarta membantah keterangan Pemohon dengan mengatakan bahwa KPU kota Yogyakarta telah melakukan Verifikasi Faktual.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon serta keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil Pemohon yang menyatakan pihaknya seharusnya memenuhi syarat di Kota Yogyakarta tidak memiliki alasan hukum yang cukup.

b. Kabubaten Sleman

Bahwa menurut Pemohon, KPU Kabupaten Sleman tidak melakukan Verifikasi Faktual di Kabupaten Sleman, namun menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

Bahwa menurut Pemohon, mengingat lokasi rumah anggota Pemohon di Kabupaten Sleman yang berdekat-dekatan, banyak yang berada dalam satu dukuh, jika KPU Kabupaten Sleman melakukan Verifikasi Faktual tentu akan sangat mudah diketahui. Namun faktanya tidak ada satupun saksi yang mengetahui bahwa KPU Kabupaten Sleman benar melakukan Verifikasi Faktual.

Bahwa oleh karena itu, Pemohon medalilkan seharusnya untuk Kabupaten Sleman, Pemohon dinyatakan lolos Verifikasi Faktual.

Bahwa dalam pemeriksaan sengketa ini, Termohon membantah tuduhan Pemohon tersebut. Menurut Termohon, pada hari terakhir masa verifikasi faktual, Pemohon masih mendatangkan sebanyak 25 anggota ke kantor KPU Kabupaten Sleman. Termohon melakukan verifikasi terhadap anggota tersebut, meski mereka datang pada sekitar pukul 15.50 – 16.25. Padahal, biasanya kantor KPU Kabupaten Sleman pada pukul 16.00.

Menurut Termohon, pada saat verifikasi tersebut ada orang yang membawa kartu anggota atas nama Ir. Bram yang tahun kelahirannya tahun 1953, tetapi yang mengaku sebagai pemilik kartu tersebut masih muda belia. Terhadap hal ini, Pemohon tidak memberikan bantahan.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon serta keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil Pemohon

Page 63: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 63 -

yang menyatakan pihaknya seharusnya memenuhi syarat di Kabupaten Sleman tidak memiliki alasan hukum yang cukup.

c. Kabupaten Bantul

Bahwa menurut Pemohon, KPU Kabupaten Bantul tidak melakukan verifikasi faktual dengan mendatangi alamat anggota yang disampling.

Bahwa menurut Pemohon, KPU Kota Bantul meminta DPC Pemohon menghadirkan 89 orang yang disampling hanya dalam waktu kurang dari 24 jam.

Bahwa Pemohon sudah berhasil mendatangkan 73 orang anggota dan seluruhnya MS, sisanya yang tidak hadir dinyatakan TMS.

Bahwa sikap KPU Kota Bantul ini tentu saja bertentangan dengan asas kepantasan dan keadilan.

Bahwa oleh karena itu, Pemohon mendalilkan seharusnya untuk Kabupaten Bantul Pemohon dinyatakan lolos verifikasi faktual.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon serta keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil Pemohon yang menyatakan pihaknya seharusnya memenuhi syarat di Kabupaten Bantul tidak memiliki alasan hukum yang cukup.

d. Sdr FX Suparman (Kabupaten Kulonprogo – DI Yogyakarta)

Bahwa KPU Kabupaten Kulonprogo tidak melakukan Verifikasi Faktual di Kota Yogyakarta, namun anehnya menyatakan Pemohon TMS keanggotaan.

Bahwa dalam persidangan di Bawaslu, KPU Propinsi Yogyakarta tidak dapat membuktikan bahwa KPU Kabupaten Kulonprogo melakukan Verifikasi Faktual.

Bahwa mengingat lokasi rumah anggota Pemohon di Kabupaten Kulonprogo yang berdekat-dekatan, banyak yang berada dalam satu dukuh, jika KPU Kabupaten Kulonprogo melakukan Verifikasi Faktual tentu akan sangat mudah diketahui. Namun faktanya tidak ada satupun saksi yang mengetahui jika KPU Kabupaten kulonprogo benar melakukan Verifikasi Faktual.

Bahwa oleh karena itu seharusnya untuk Kabupaten kulonprogo, Pemohon dinyatakan lolos Verifikasi Faktual.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon serta keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil Pemohon yang menyatakan pihaknya seharusnya memenuhi syarat di Kabupaten Kulonprogo tidak memiliki alasan hukum yang cukup.

11. Jawa Timur

a. Kota Pasuruan

Bahwa menurut Pemohon, KPU Kota Pasuruan tidak memberitahu jadwal pelaksanaan verifikasi faktual, hal ini melanggar asas keterbukaan yang diatur dalam Pasal 2 UU Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara Pemilu.

Bahwa karena tidak diketahui kapan dilakukan verifikasi faktual, Pemohon kesulitan untuk mengkonsolidasikan anggota untuk bersiap menghadapi verifikasi faktual keanggotaan.

Bahwa menurut Pemohon, KPU Kota Pasuruan juga tidak mau melanjutkan verifikasi faktual terhadap sisa 19 orang yang DPC Pemohon ajukan.

Bahwa oleh karena itu, Pemohon mendalilkan seharusnya untuk Kota Pasuruan, Pemohon dinyatakan lolos Verifikasi Faktual.

Bahwa Termohon menjelaskan untuk Kota Pasuruan telah dilakukan verifikasi keanggota Termohon, dengan hasil 2 menolak dan 19 tidak ditemukan. Termohon juga mejelaskan bahwa telah

Page 64: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun

- 64 -

meminta Pemohon untuk menghadirkan anggota lainnya agar memenuhi syarat, namun Pemohon menyatakan tidak mampu.

Bahwa berdasarkan keterangan dan bukti yang disampaikan Pemohon serta keterangan dan bukti Pemohon, Bawaslu menilai dalil Pemohon yang menyatakan pihaknya seharusnya memenuhi syarat di Kota Pasuruan tidak memiliki alasan hukum yang cukup.

Bahwa untuk menyangkut persyaratan Pemohon di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur, yang oleh Termohon dimasukkan dalam kesimpulan akhir, seperti di Kabupaten Jombang, Kabupaten Blitar Kabupaten Jember, dan Kabupaten Magetan, Bawaslu tidak memberikan pertimbangan karena hal tersebut tidak pernah diperiksa secara terbuka selama pemeriksaan sengketa ini, karena memang Pemohon tidak memasukkan masalah itu dalam Perohonan Sengketa kepada Bawaslu.

Bahwa meskipun Pemohon dapat membuktikan bahwa di beberapa kabupaten/kota yang dalam Keputusan Nomor 5/Kpts/KPU/Taun 2013 dinyatakan TMS dan setelah pemeriksaan terbukti atau dapat diterima telah memenuhi syarat, namun secara keseluruhan perubahan itu tidak memberikan perubahan secara signifikan terhadap status Pemohon. Bahwa terhadap daerah-daerah yang tidak memenuhi syarat kepengurusan 75% Kabupaten/Kota sebagaimana dibuktikan Pemohon dalam Pemeriksaan tidak signifikan mempengaruhi keterpenuhan syarat kepengurusan 75% Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat (2) huruf c Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD dikarenakan masih ada 20 Provinsi yang merupakan klaim sepihak yang tidak dibuktikan Pemohon dalam pemeriksaan serta Bawaslu tidak menilai kebenarannya Kesimpulan Bahwa Bawaslu terhadap hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud huruf c, mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Bawaslu berwenang menyelesaikan sengketa pemilu sebagaimana permohonan a quo

2) Pemohon memiliki kedudukan hukum untuk mengajukan permohonan a quo

3) Permohonan a quo diajukan masih dalam jangka waktu pengajuan permohonan

4) Pemohon tidak memenuhi syarat memiliki kepengurusan 75% Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pasal 8 ayat (2) huruf c Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD

Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu

b. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD

c. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD

Menetapkan :

Menolak Permohonan Pemohon Untuk Ditetapkan Sebagai Peserta Pemilu Anggota DPR, DPD, Dan DPRD Tahun 2014

Demikian diputuskan di dalam rapat pleno Bawaslu pada hari Rabu, tanggal 30 Januari 2013 oleh 1) Dr.Muhammad, S.IP., M.Si., 2) Nasrullah, S.H., 3) Endang Wihdatiningtyas S.H., M.H.,

Page 65: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK … Berita Acara penerusan Berkas Permohonan Nomor 005/SP-2/set.Bawaslu/I/2013 perihal Keberatan Terhadap Keputusan KPU Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun