bab.ii tinjauan umum - dewey.petra.ac.id · tinjauan umum tinjauan kota surabaya 1.1. kondisi fisik...

16
BAB.II TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik * LETAK Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di antara 07°12' sampai 07°21 Lintang Selatan dan 112°36' sampai 112°54 Bujur Timur. Merupakan daerah rendah di aras permukaan air laut. * BATAS WILAYAH Sebelah Utara : Selat Madura Sebelah Timur : Selat Madura Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo Sebelah Barat : Kabupaten Gresik * LUAS Luas wilayah Surabaya adalah 274.06 Km 2 , terbagi dalam 5 Wilayah Pembantu Walikota, 19 Wilayah Kecamatan dan 163 Desa/Kelurahan. Untuk sekarang ini Surabaya telah berpenduduk ± 3 juta jiwa dengan kepadatan penduduk ± 8000 per Km 2 . * KLIMATOLOGI Kelembaban rata-rata : 74% Tekanan udara rata-rata : 1.011,46 Mbs 8

Upload: others

Post on 06-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB.II TINJAUAN UMUM - dewey.petra.ac.id · TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik * LETAK Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di antara 07°12' sampai

BAB.II

TINJAUAN UMUM

TINJAUAN KOTA SURABAYA

1.1. Kond is i Fisik

* LETAK

Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di

antara 07°12' sampai 07°21 Lintang Selatan dan 112°36'

sampai 112°54 Bujur Timur. Merupakan daerah rendah di

aras permukaan air laut.

* BATAS WILAYAH

Sebelah Utara : Selat Madura

Sebelah Timur : Selat Madura

Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo

Sebelah Barat : Kabupaten Gresik

* LUAS

Luas wilayah Surabaya adalah 274.06 Km2, terbagi

dalam 5 Wilayah Pembantu Walikota, 19 Wilayah

Kecamatan dan 163 Desa/Kelurahan. Untuk sekarang ini

Surabaya telah berpenduduk ± 3 juta jiwa dengan

kepadatan penduduk ± 8000 per Km2.

* KLIMATOLOGI

Kelembaban rata-rata : 74%

Tekanan udara rata-rata : 1.011,46 Mbs

8

Page 2: BAB.II TINJAUAN UMUM - dewey.petra.ac.id · TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik * LETAK Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di antara 07°12' sampai

Temperatur rata-rata : 27,63°C

Curah hujan rata-rata : 117 mm

1.2. Tinjauan Peribadatan Pi Surabaya

Adapun dari keseluruhan penduduk Surabaya, terbagi ke

dalam beberapa agama yang salah satunya adalah agama

Kristen. Lagipula diketaui dari data yang ada pemeluk agama

Kristen mempunyai urutan ke dua dalam hal kuantitas bila

dibandingakan dengan agama-agama yang lain.

Tabel 2.1

Banyaknya Pemeluk Agama Menurut Jenisnya

Agama

Islam

Kristen

Katholik

Buddha

Hindu

Lain-lain

1980

1.722.546

146.679

67.488

22.027

8.581

-

1988

1.871.922

157.915

90.216

34.096

21.417

11.353

1989

2.070.537

170.542

95.134

33.300

18.430

-

1990

2.134.447

173.129

97.678

34.015

26.800

5.036

1991

2.248.050

180.582

105.872

24.255

26.449

5.108

Sumber : Departemen Agama Kotamadya Surabaya

Sedang tempat ibadah yang ada di Surabaya dapat dilihat pada

perkembangannya melalui tabel di bawah ini :

9

Page 3: BAB.II TINJAUAN UMUM - dewey.petra.ac.id · TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik * LETAK Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di antara 07°12' sampai

Tabel 2.2

Banyaknya Tempat Ibadah Menurut Jenisnya

Agama

Masjid

Langgar/Mushola

Gereja Kristen

Gereja Katholik

Vihara

Pura

Lain-lain

1987

584

1.872

265

13

16

16

14

1988

588

1.791

244

15

8

10

14

1989

680

1.257

241

16

5

9

-

1990

682

1.254

244

16

8

10

-

1991

683

1.708

244

16

8

10

-

Sumber : Departemen Agama Kotamadya Surabaya

1.3. Tinjauan Pendidikan Pi Surabaya

Banyaknya bangunan-bangunan sekolah sesuai jenis dan

statusnya, menunjukkan bahwa di Surabaya ini merupakan

salah satu kota pendidikan. Jadi sebagai kota yang

menyandang gelar INDRAMARDI, diharapkan Surabaya

mampu untuk mewujudkannya, baik dalam pembangunan

gedung-gedungnya maupun peningkatan kualitas dan

kuantitas murid-muridnya.

Tabel 2.3

Banyaknya Sekolah, Kelas, Guru Dan Murid Yang Berstatus Swasta Tahun Ajaran 1991/1992

Jcnis Sekolah

Sekokih Tk

Sekolah Dasar

SMTP

SMTA

Sekolah

10.442

417

424

276

Kelas

1.772

2.971

2.308

2.098

Guru

2.552

4.713

8.001

4.985

Murid

51.237

101.789

93.748

79.638

10

Page 4: BAB.II TINJAUAN UMUM - dewey.petra.ac.id · TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik * LETAK Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di antara 07°12' sampai

GEREJA

2.1 Deskripsi Gereja

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tertera arti dari

Gereja adalah:

1. gedung/rumah tempat berdoa dan melakukan upacara

agama Kristen

2. badan/organisasi umat Kristen yang sama kepercayaan,

ajaran, dan tata caranya

Jadi gereja dapat dipandang dari 2 sudut, dari sudut

kerohanian ia tidak berbentuk benda, sedang dari sudut

jasmani, ia ditentukan lokasinya, batas daerahnya,

kuantitasnya, sehingga terwujud gereja atau

perhimpunan sidang jemaat.

2.2 Tinjauan Gereja Secara Etimologis

Kata gereja berasal dari kata igreya (Portugis) yang

berarti kawanan domba yang dikumpulkan oleh salah seorang

gembala. Dalam bahasa Yunani digunakan kata kuriake yang

artinya menjadi milik Kurios (Tuhan, Allah, Yesus Kristus).

Diperkirakan kata Church (Inggris), Kerk (Belanda), Kirk

(Scotlandia), Kirche (Jerman) diambil dari kata Kuriake ini.

Jadi di sini juga berarti persekutuan orang-orang yang

menjadi milik Tuhan.

Sementara yang lain seperti eglesc (Perancis), iglesia

(Spanyol), eglvvys (Wales) kelihatannya diambil langsung

11

Page 5: BAB.II TINJAUAN UMUM - dewey.petra.ac.id · TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik * LETAK Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di antara 07°12' sampai

dari kata eklesia (Yunani) ; yang ada dalam perjanjian baru,

yang berarti dipanggil dari antara orang banvak. Kemudian

di dalam 1 Korintus 1:2, gereja disebut sebagai orang yang

dikuduskan di dalam Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi

orang suci dan menyeru nama Tuhan di segala tempat. Disini

bisa dikatakan bahwa gereja adalah suatu persekutuan. Suatu

persekutuan orang-orang yang dipanggil oleh Injil, menjadi

prajurit-prajurit Kristus dan menjadi suci kembali di hadapan

Allah oleh karena pekerjaan Yesus Kristus.

2.3. Misi Gereia

Emil Brunner mengatakan bahwa sebuah gereja ada

karena misi, dan sebaiknya bila tidak ada misi, maka

gerejapun tidak akan ada. Atau dengan istilah yang lain,

gereja yang tidak terlibat dalam misi tidak lama lagi akan

mati. Oleh karenanya gereja-gereja diharapkan mempunyai

misi khusus yang siap diterapkan dalam kehidupan

gerejaninya.

Dengan singkat, misi gereja di dunia ini tidak lain

adalah untuk melaksanakan marturia, diakonia dan koinonia.

Masturia (kesaksian) : gereja dipanggil untuk memberita

kan kabar baik (Injil) tcntang

kasih anugerah Allah, pcmbcbasan

dan anugerah Allah melalui

Kristus.

12

Page 6: BAB.II TINJAUAN UMUM - dewey.petra.ac.id · TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik * LETAK Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di antara 07°12' sampai

Diakonia (pelayanan) : gereja diharapkan untuk mengabdi

pada manusia, terlepas (pelayanan)

dari soal-soal agama secara sempit

(gereja berkarya untuk segi

kemanusiaan).

Misalnya : menolong manusia

dalam kebutuhannya yang praktis

(kekurangan makanan, pakaian,

dan membebaskan dari

penderitaan-penderitaan).

Koinonia (persekutuan): dengan persekutuan di dalam

gereja diwujudkan pola pelayanan

dan kesaksian

Yang akhirnya pelaksanaan ke-3 misi tersebut dapat

dipraktekkan dalam usaha-usaha sebagai berikut :

- Melakukan kesaksian dan penginjilan

- menyebarkan dan menyiarkan hal-hal yang gerejawi

- meningkatkan pembacaan Alkitab.

- mengadakan sekolah minggu secara rutin

- menggalang para pcmuda

- membentuk team masyarakat dalam bidang sosial

(mengunjungi para orang cacat/orang sakit, panti asuhan

dan Iain-Iain)

- dan sebagainya.

13

Page 7: BAB.II TINJAUAN UMUM - dewey.petra.ac.id · TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik * LETAK Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di antara 07°12' sampai

Disini nampak adanya 2 hubungan gereja, dimana selain

raenciptakan hubungan yang vertikal (Gereja dengan Allah),

Gereja juga menampakkan hubungan yang horisontal dengan

sesama manusia.

2.4 Tujuan Dan Sasaran Gereia

Adapun tujuan dari gereja adalah sebagai berikut :

- mengkotbahkan injil-injil kerajaan Allah di seluruh dunia

sebagai suatu kesaksian terhadap semua bangsa.

- menjala manusia, untuk diajak dan dikenalkan kepada

Kristus Yesus (Lukas 5 : 1 0 )

- melayani dan memuliakan Tuhan (Matius 5 : 16) serta

memasyhurkan segala kebaikan Tuhan (I Petrus 2 : 9)

Sedang sasaran pengembangan misi gereja merupakan

salah satu straiegi Gereja dalam menjawab kebutuhan dan

tantangan situasi masyarakat dewasa ini yang antara lain

adalah :

- melakukan penginjilan ke daerah yang beluin dijangkau

injil.

- membuka bentuk-bentuk baru yang terdiri dari kumpulan-

kumpulan orang-orang Kristen di pemukiman-pemukiman

baru.

- dan scbagainya.

14

Page 8: BAB.II TINJAUAN UMUM - dewey.petra.ac.id · TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik * LETAK Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di antara 07°12' sampai

3. TINJAUAN ARSITEKTUR GEREJA

Bila bercerita tentang Arsitektur Gereja, tidak mungkin terlepas

dengan sejarah yang mengacu pada Arsitektur Barat, mulai dari dahulu

hingga sekarang. Sejarah Arsitektur ini timbul pertama kali di

Mesopotamia, dan berturut-turut diikuti oleh Arsitektur-arsitektur di

Persia, Mesir, Yunani, Romawi, Byzantium, Arsitektur Romanika,

Arsitektur Gothic, Arsitektur Renaissance, Art Nouveau, Bauhaus dan

berkembang terus sampai sekarang ini. Dan dari waktu ke waktu,

Arsitektur ini banyak mengalami pasang surut serta

perubahan-perubahan baik dalam gaya/tampilan, bentuk, aliran, dll.

Untuk singkatnya, dari beberapa tetua-tetua Arsitektur ini,

Arsitektur Romawi-lah yang nantinya dijadikan sebagai dasar

konstruksi gereja (Basilika-gedung pengadilan), meskipun bila dilihat

di Mesopotamiapun sudah dikenal bangunan-bangunan keagamaan,

seperti kuil-kuil tempat penyembahan dewa-dewa yang dinamakan

Ziggurats.

Menyinggung sedikit tentang Arsitektur Yunani, Arsitektur

Yunani melebihi kehebatan arsitektur-arsitektur para pendahulunya

(1300 SM). Dalam berkarya Arsitektur mereka telah

mempertimbangkan dan mcnyesuaikan desain bangunannya dengan

faktor-faktor di sekelilingnya. Misalnya : faktor geografis, iklim,

bahan bangunan, kepercayaan, kebiasaan scrta struktur masyaraktnya

dan Iain-lain. Dalam finishingpun, diselesaikan secara mendetail,

sehingga timbullah ornamcn-ornamcn yang ikut menyemarakkan

15

Page 9: BAB.II TINJAUAN UMUM - dewey.petra.ac.id · TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik * LETAK Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di antara 07°12' sampai

tampilan bangunannya. Ini divisualkan lewat ornamen-ornamen pada

kolom, yang langgamnya dikenal dengan Doric, Ionic & Corinthian.

Kemudian berlanjut ke ROMAWI. dimana sedikit banyak dalam

hal agama dipengaruhi oleh Yunani. Sedang Arsitektur Romawi sendiri

merupakan kombinasi Arsitektur Yunani (kolom balok) dengan

Arsitektur Asia Barat yang mempunyai struktur lengkung. Orang-orang

Romawi berhasil menciptakan suatu konstruksi yang lebih hebat

daripada Yunani. Mereka mampu membuat bentang-bentang lebar tanpa

kolom di tengahnya. Namun bila ditinjau dari segi estetika

bangunannya, Yunani lebih unggul dan lebih teliti, dan ini terbukti

pada langgam-langgam kolom Romawi yang penerapannya agak kacau.

Sedang di atas, telah dikatakan bahwa Arsitektur Romawi ini

merupakan dasar dari konstruksi gereja, dari Gedung Basilika yang

difungsikan sebagai gedung pengadilan, berubah menjadi Gereja atas

persetujuan pemimpin Agama Kristen pada waktu itu.

16

Page 10: BAB.II TINJAUAN UMUM - dewey.petra.ac.id · TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik * LETAK Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di antara 07°12' sampai

S \ciAsa. :

C«W»e*UiU

Apse , 4ekv\pz»-f albiB-

BabKs e*x,

&? M\A

v e

hoe-Hie*

A+Riwkn

KETERANGAN - Nave - Narthex

Iluang Utama

Aise? tempat para orang Krtisten yang belum resmi

- Aisel : Ruang yang terbentuk akibat perluasan di kiri & kanan bangunan (terdapat deretan kolom)

- Atrium : Ruang terbuka di belakang narthex

-Babtisery: Tempat melakukan pembabtisan

- Cathedrill: Tempat duduk Uskup

Denah (Se^uwi !3asiliUj*.

Tradisi-tradisi mulai mempengaruhi upacara-upacara

gerejani, altar untiik para dewa sekarang diganti sebagai

mesbah kurban untuk tubuh Kristus. Palung para dewa yang

menghiasi Ruang Basilika, diganti dengan patung-patung

orang Suci. Kurban di atas altar sekarang diganti dengan

meja pcrjamuan malam, dan juga dibedakannya antara tempat

umat di satu pihak, kcdudukan Imam yang melakukan

upacara di pihak lainnya.

17

Page 11: BAB.II TINJAUAN UMUM - dewey.petra.ac.id · TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik * LETAK Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di antara 07°12' sampai

Berbicara tentang Arsitektur Byzantium, Arsitektur ini

mempunyai tampilan yang berbeda dengan yang sebelumnya.

Hanya saja tampilan ini sebenarnya merupakan

perkembangan dari bentuk-bentuk yang telah ada. Dan

bangunan yang terkenal pada waktu ini adalah Gereja Hagia

Sophia.

Lain di Byzantium, lain pula di Roma. Ciri khas

arsitektur yang ditampilkannya adalah sederhana, tenang dan

kedusunan. Ide bentuk Arsitekturnya merupakan

pengembangan dari Arsitektur Romawi (Basilika) yang

akhirnya menjadi ARSITEKTUR ROMAN1KA.

Aasil-elctue. 'Q.OW^MJI Ai*sl+«Wvie. ^rwawit

Pada abad X - XII ada sedikit pcrubahan, dimana

perubahan itu terletak pada penambahan dome pada

persilangan salib.

18

Page 12: BAB.II TINJAUAN UMUM - dewey.petra.ac.id · TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik * LETAK Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di antara 07°12' sampai

«Ske+*a :

^ 0

AfiS • \uwav\C A P S . /Qom?*.vJ'i AfcS • *Rz>rw*ni\fc»-

Arsitektur Romanika ini merupakan titik awal dari

arsitektur gereja yang lebih besar --> ARSITEKTUR

GOTHIC, dimana Arsitektur Gothic ini juga mengalami

perubahan yang merupakan perkembangan dari Arsitektur

Romanika. Ciri-cirinya antara lain: jendela-jendela dilukis

sesuai dengan riwayat kitab suci, interior jauh lebih bagus

dari yang lain, skala ruangnya sangat tinggi dan yang

terkenal adalah sistem konstruksinya yang benar-benar telah

dipikirkan dengan rapi. Orang mengatakan Arsitektur Gothic

merupakan Arsitektur Konstruksi, karena segala elemen

arsitekturnya bersifat konstruktif. Elemen cahayapun

dimainkan dalam interiornya, dan ini bermula dari

argumen-argumen teologis dalam fisika dan kosmologi para

ilmuwan dan filosofnya yang mengidentifikasikan ide ruang

dengan Tuhan yang hadir dimana-mana. "Tuhan adalah

cahaya," inilah anggapannya. Sehingga ide tentang Tuhan

tersebut mcreka representasikan dalam ben ink cahaya dan

ruang (Ven, 1991: 23). Pemikiran-pemikiran teologis ini

~~J* i i uba i l i

19

Page 13: BAB.II TINJAUAN UMUM - dewey.petra.ac.id · TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik * LETAK Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di antara 07°12' sampai

menyebabkan seni yang dimilikinya dituangkan ke dalam

Arsitektur. Tampak pada interior-interior gereja yang mulai

dilengkapi dengan lukisan-lukisan ataupun ukir-ukiran.

Evolusi Bentuk Arsitektur Gereja

Azs . tuvtant

• »

^

S-te . ^ I « m E>-a.l<?lc ^z in

- »

Aes . -Ro/viziniVso

20

Page 14: BAB.II TINJAUAN UMUM - dewey.petra.ac.id · TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik * LETAK Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di antara 07°12' sampai

Dalam masa jaya-jayanya Arsitektur Gothic, Agama

Kristen menguasai hampir seluruh Eropa. Agama Kristen

mempunyai pengaruh yang kuat. Penobatan rajapun harus

dengan persetujuan dan restu Sri Paus. Akhirnya banyak

masyarakat yang protes, sehingga timbullah gerakan

reformasi dengan tokohnya Martin Luther yang menamakan

dirinya sebagai kelompok pro-testan.

Kelompok ini lebih menekankan pada khotbahnya

(penyampaian firman Allah) dan bukan lagi seperti pada

Roma Katolik yang menekankan pada "Sakramen"nya

(upacara kebaktian). Sehingga sebagian besar tradisi Roma

Katolik tidak dianutnya lagi.

Perubahan-perubahan juga dialami pada Arsitektur

gerejanya sendiri. Karena kelompok Reformasi ini lebih

mementingkan acara liturgisnya (pewahyuan dan firman

Allah), maka perhatian terhadap Arsitektur gerejanya juga

mulai berkurang. Segala tempat bisa mereka gunakan sebagai

tempat berkumpul dan berdoa (melakukan kebaktian).

Jadi dengan hilangnya batasan-batasan yang terdapat

pada ruang dalam, seperti dalam Gereja Roma Katolik,

Gereja Reformasi kini menjadi lebih bebas dalam

berarsitektur. Mereka atur posisi sedemikian rupa sehingga

memudahkan dalam penyampaian wahyu Allah. Baik ruang

dalam maupun bentuk bangunannya bisa diolah dengan

bebas. Yang penting disini adalah bagaimana menciptakan

21

Page 15: BAB.II TINJAUAN UMUM - dewey.petra.ac.id · TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik * LETAK Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di antara 07°12' sampai

ruang yang mempunyai suasana akrab dan menyatu serta

mampu memfokuskan konsentrasi jemaat pada pemberi

kotbah.

Inipun dapat teiiihat sampai saat ini, dimana

bentuk-bentuk gereja Kristen lebih bervariasi dan kreatif

dibanding dengan gereja Katolik yang ada. Apalagi ditunjang

dengan teknologi yang canggih dan material bangunan yang

beragam jenisnya, maka perencanaan dan perancangan

bangunan dapat dilakukan sekehendak hati arsiteknya sesuai

dengan keadaan setempat (iklim, daya dukung tanah, kondisi

masyarakatnya, dll).

SEKOLAH SEBAGAI PUSAT PENDIDIKAN FORMAL

4 . 1 . Apa Itu Sekolah

Sekolah adalah suatu wadah tempat berlangsungnya

proses belajar mengajar dan merupakan lembaga pendidikan

formal yang merupakan lanjutan dari pembinaan yang telah

diletakkan dasar-dasarnya dalam lingkungan keluarga.

Sekolah sendiri adalah salah satu dari ketiga lembaga

pendidikan yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewanlara sebagai

tri pusat pendidikan. Dimana pendidikan ini terdiri dari :

1. lembaga keluarga

adalah unit terkccil dari masyarakat, dimana lembaga

keluarga ini merupakan lembaga kehidupan yang asasi dan

22

Page 16: BAB.II TINJAUAN UMUM - dewey.petra.ac.id · TINJAUAN UMUM TINJAUAN KOTA SURABAYA 1.1. Kondisi Fisik * LETAK Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya terletak di antara 07°12' sampai

alamiah, yangpasti secara alamiah dialami oleh kehidupan

seorang manusia.

2. lembaga sekolah

lembaga sekolah ini meneruskan pembinaan yang telah

diletakkan dasar-dasarnya dalam lingkungan keluarga.

3. lembaga masyarakat

bisa disebut sebagai lingkungan sosial yang ada di sekitar

keluarga : kampung, desa, marga ataupun pulau.

Dan di Indonesia sendiri dikenal lembaga pendidikan formal

pra sekolah, SD, SMP, SMA, sekolah kejuruan dan

perguruan tinggi.

Apa Itu Sekolah Kristen?

Dalam bukunya Kepeloporan Gereja, dikatakan bahwa

sekolah Kristen harus dapat menampakkan misi Kristen

melalui sekolah-sekolah tersebut. Oleh karenanya

sekolah-sekolah Kristen harus diselenggarakan lebih baik

dan terorganisir.

Sedang hasil dari wawancara diperoleh masukkan bahwa

dalam sekolah-sekolah Kristen selain pendidikan, pembinaan

mental rohaninya juga ditingkatkan dengan pcngenalan

terhadap Kristus.

Sedang tinjauan terhadap bangunannya secara fisik,

antara sekolah Kristen dengan sekolah-sekolah pada

umumnya hampir tidak tampak perbcdaannya.

23