bab_i

4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Salah satu berita yang di laporkan Mangkoe (2013) bahwa Indonesia berada pada urutan terakhir dengan kualitas pendidikan terburuk di dunia berdasarkan catatan program International for Student Assesment(Lampost.co). Untuk meningkatkan mutu pendidikan, usaha telah dilakukan oleh pengelola pendidikan salah satunya dengan menyempurnakan proses pendidikan yang nantinya akan menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Guru berada pada titik sentral untuk mengatur, mengarahkan, dan menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Pemahaman akan pengertian dan pandangan guru terhadap model pembelajaran akan mempengaruhi peranan dan aktivitas siswa dalam belajar. Sebaliknya, aktivitas guru dalam mengajar serta aktivitas siswa dalam belajar sangat bergantung pula pada pemahaman guru terhadap model pembelajaran. Melalui observasi yang telah dilakukan peneliti, proses pembelajaran Rencana Anggaran Biaya (RAB) di kelas X Teknik Sipil C (XTS C) SMK Negeri 5 Surakarta minat belajar siswa dirasa kurang terhadap materi yang disampaikan. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selalu didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi, biasanya guru menggunakan metode ceramah, dimana siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif.

Upload: mukhammad-baihaqi

Post on 15-Feb-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

skripsi manajemen

TRANSCRIPT

Page 1: BAB_I

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia

adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik

pendidikan formal maupun informal. Salah satu berita yang di laporkan Mangkoe

(2013) bahwa “Indonesia berada pada urutan terakhir dengan kualitas pendidikan

terburuk di dunia berdasarkan catatan program International for Student

Assesment” (Lampost.co). Untuk meningkatkan mutu pendidikan, usaha telah

dilakukan oleh pengelola pendidikan salah satunya dengan menyempurnakan

proses pendidikan yang nantinya akan menghasilkan pendidikan yang berkualitas.

Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru

sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya

interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Guru berada pada titik

sentral untuk mengatur, mengarahkan, dan menciptakan suasana kegiatan belajar

mengajar yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Pemahaman akan

pengertian dan pandangan guru terhadap model pembelajaran akan mempengaruhi

peranan dan aktivitas siswa dalam belajar. Sebaliknya, aktivitas guru dalam

mengajar serta aktivitas siswa dalam belajar sangat bergantung pula pada

pemahaman guru terhadap model pembelajaran.

Melalui observasi yang telah dilakukan peneliti, proses pembelajaran

Rencana Anggaran Biaya (RAB) di kelas X Teknik Sipil C (XTS C) SMK Negeri

5 Surakarta minat belajar siswa dirasa kurang terhadap materi yang disampaikan.

Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selalu

didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi, biasanya guru menggunakan

metode ceramah, dimana siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa

yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan

demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi

pasif.

Page 2: BAB_I

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Pembelajaran konvensional yang cenderung didominasi oleh metode

ceramah cenderung monoton dan cepat membosankan. Namun, pembelajaran

konvensional tentu masih relevan untuk digunakan, karena tidak bisa dipungkiri

bahwa metode ceramah harus tetap digunakan, hanya saja perlu di modifikasi agar

tidak terkesan membosankan.

Pada pelaksanaan pembelajaran RAB di kelas X Teknik Sipil C SMK N

5 Surakarta terdapat masalah sebagai berikut: (1) keaktifan dan minat siswa dalam

mengikuti pembelajaran masih belum nampak, (2) kemandirian dan tanggung

jawab siswa dalam mengerjakan tugas masih rendah disebabkan pemahaman

siswa kurang terhadap materi yang disampaikan. Hal ini menggambarkan

efektifitas belajar mengajar dalam kelas masih rendah, sehingga menyebabkan

prestasi belajar siswa kelas X TS C pada mata pelajaran RAB belum maksimal.

Dari permasalahan yang ada salah satu cara supaya tidak monoton dalam

pembelajaran dikelas, maka peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran

RAB kelas X TSC SMK N 5 Surakarta mencari model pembelajaran yang tepat

dan sesuai supaya siswa mampu memahami materi dan dapat meningkatkan

keaktifan siswa pada pelaksanaan pembelajaran RAB secara merata.

Pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya mempunyai karakteristik

yang beda dengan mata pelajaran yang lain. Siswa harus menguasai komponen

bangunan, seperti pondasi, dinding, lantai, atap dsb. Siswa harus mampu

menghitung RAB, dan mengkompilasi. Sementara tidak semua siswa menguasai

semua objek yang akan dihitung. Hal ini yang merupakan pertimbangan bagi

penulis untuk memilih model pembelajaran “Kooperatif Tipe Jigsaw” yaitu suatu

metode pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok, bertanggung jawab

atas penguasaan materi belajar yang ditugaskan kepadanya, kemudian

mengajarkan bagian tersebut kepada anggota kelompok yang lain.

Johnson dan Johnson (2005) mengemukakan ciri-ciri pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw: terdapat saling ketergantungan yang positif di antara

anggota kelompok, berbagi kepemimpinan, berbagi tanggung jawab, dan

menekankan pada tugas dan kebersamaan. Sehingga pelaksanaan pembelajaran

RAB dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

Page 3: BAB_I

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

diharapkan mampu meningkatkan efektifitas dan prestasi belajar siswa kelas X

Teknik Sipil C SMK Negeri 5 Surakarta.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah efektifitas belajar siswa melalui model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar pada

mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya kelas X Teknik Sipil C SMK

Negeri 5 Surakarta ?

2. Adakah peningkatan prestasi belajar siswa setelah menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata pelajaran Rencana

Anggaran Biaya kelas X Teknik Sipil C SMK Negeri 5 Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui efektifitas belajar siswa melalui model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar pada

mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya kelas X Teknik Sipil C SMK

Negeri 5 Surakarta

2. Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa setelah

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata pelajaran

Rencana Anggaran Biaya kelas X Teknik Sipil C SMK Negeri 5 Surakarta

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bisa member manfaat dan solusi terhadap

permasalahan penelitian baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai sarana untuk menambah referensi dalam ilmu pengetahuan

dibidang pendidikan.

b. Sebagai bahan pertimbangan dan perkembangan pada penelitian di

masa mendatang.

Page 4: BAB_I

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2. Manfaat Praktis

a. Kepala Sekolah, yaitu memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka

meningkatkan kualitas pengajaran dan pendidikan.

b. Guru, yaitu penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan atau

referensi tentang model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa.

c. Siswa, yaitu dapat menumbuhkan semangat kerjasama antar siswa, serta

memberikan variasi pembelajaran yang berbeda sehingga memudahkan

siswa untuk memahami materi pelajaran.

d. Peneliti, yaitu menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan

peneliti khususnya yang terkait dengan penelitian yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.