bab.i . pendahuluan 1.1. latar belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/renstra...

48
1 BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan bidang Ketenagakerjaan, Ketransmigrasian dan Kependudukan merupakan permasalahan yang tak akan pernah tuntas. Penanganan permasalahan inipun tidak akan mampu diselesaikan secara sektoral maupun regional, tetapi harus dilakukan secara komprehesif koordinatif, serentak dan sinergis baik lintas sektoral maupun lintas wilayah (teritorial), serta bersifat terus menerus, mengingat pertumbuhan penduduk yang merupakan generasi angkatan kerja baru selalu muncul dan tidak akan pernah berhenti. Terlambat dalam mempersiapkan penanganan dapat berakibat fatal bagi upaya pembangunan Kota Semarang. Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan akan menimbulkan dampak yang sangat luas, baik dibidang ekonomi, politik, Sosial budaya, hukum bahkan sampai pada bidang pertahanan dan keamanan. Permasalahan penting yang selalu mewarnai bidang ketenagakerjaan, ketransmigrasian dan kependudukan adalah tingginya angka penganggguran, rendahnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja atau pekerja, kesempatan kerja yang ada tidak sesuai dengan kompetensi pencari kerja, masih sering terjadinya gejolak ketenagakerjaan berupa unjuk rasa dan mogok kerja, tingkat kesejahteraan pekerja yang masih jauh dari harapan, lemahnya perlindungan tenaga kerja, pekerja anak, perdagangan anak dan perempuan, serta pertumbuhan dan penyebaran penduduk secara proporsional kurang merata. Mengingat penanganan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sangat penting, maka diperlukan suatu perencanaan strategis dibidang ketenagakerjaan, ketransmigrasian selama kurun waktu 5 (Lima) tahun kedepan terhitung mulai tahun 2010 2015.

Upload: phungtruc

Post on 05-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

1

BAB.I .

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Permasalahan bidang Ketenagakerjaan, Ketransmigrasian dan

Kependudukan merupakan permasalahan yang tak akan pernah tuntas. Penanganan

permasalahan inipun tidak akan mampu diselesaikan secara sektoral maupun

regional, tetapi harus dilakukan secara komprehesif koordinatif, serentak dan

sinergis baik lintas sektoral maupun lintas wilayah (teritorial), serta bersifat terus

menerus, mengingat pertumbuhan penduduk yang merupakan generasi angkatan

kerja baru selalu muncul dan tidak akan pernah berhenti. Terlambat dalam

mempersiapkan penanganan dapat berakibat fatal bagi upaya pembangunan Kota

Semarang.

Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan akan menimbulkan dampak

yang sangat luas, baik dibidang ekonomi, politik, Sosial budaya, hukum bahkan

sampai pada bidang pertahanan dan keamanan.

Permasalahan penting yang selalu mewarnai bidang ketenagakerjaan,

ketransmigrasian dan kependudukan adalah tingginya angka penganggguran,

rendahnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja atau pekerja, kesempatan kerja

yang ada tidak sesuai dengan kompetensi pencari kerja, masih sering terjadinya

gejolak ketenagakerjaan berupa unjuk rasa dan mogok kerja, tingkat kesejahteraan

pekerja yang masih jauh dari harapan, lemahnya perlindungan tenaga kerja, pekerja

anak, perdagangan anak dan perempuan, serta pertumbuhan dan penyebaran

penduduk secara proporsional kurang merata.

Mengingat penanganan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sangat

penting, maka diperlukan suatu perencanaan strategis dibidang ketenagakerjaan,

ketransmigrasian selama kurun waktu 5 (Lima) tahun kedepan terhitung mulai

tahun 2010 – 2015.

Page 2: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

2

1.2 Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah beberapa kali terakhir dengan Nomor 12 Tahun 2007

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja / Serikat

Buruh;

5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan

Hubungan Industrial;

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Stuktur Organisasi dan

Tata Kerja Perangkat Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan Stuktur;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara,

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

Page 3: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

3

15. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Jangka Panjang

Menengah Nasional Tahun 2005 - 2009;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas

Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah;

17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor : 09 Tahun 2007 tentang

Penanggulangan Pekerja Anak;

18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun

2005-2025;

19. Peraturan Gubernur No. 94 Tahun 2006 tentang Komite Aksi Provinsi

Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Anak;

20. Peraturan Gubernur No. 23 Tahun 2008 tentang Rencana Aksi Provinsi

Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Anak;

1.2. Maksud dan Tujuan.

Maksud

Rencana Strategis (Renstra) ini merupakan dokumen perencanaan pembangunan

bidang ketenagakerjaan, ketransmigrasian, periode 5 (lima) tahun terhitung sejak

tahun 2010 sampai dengan tahun 2015, ditetapkan dengan maksud memberikan

arah sekaligus menjadi acuan bagi pemangku program dan kegiatan di bidang

kesekretariatan maupun bidang-bidang teknis dan UPTD di lingkungan Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang dalam upaya mendukung Visi,

Misi, dan Kebijakan Walikota Semarang dalam rangka mewujudkan Kota

Semarang yang lebih sejahtera dengan penekanan pada Pengurangan Pengangguran

dan Pengentasan Kemiskinan , Penangangan Banjir dan dan Rob , Peningkatan

Page 4: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

4

Infrastruktur, Peningkatan Pelayanan Publik , Kesetaraan Gender, Kesehatan serta

Pendidikan yang diharapkan dapat mendukung pembangunan nasional.

Tujuan :

a. Mewujudkan keterpaduan perencanaan Program dan mempertajam prioritas

pembangunan.

b. Tercapainya hasil-hasil pembangunan bidang Ketenagakerjaan,

Ketransmigrasian secara optimal bagi kesejahteraan masyarakat.

1.3. Sistimatika Penulisan

Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Kota Semarang Tahun

2010-2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Didalamnya memuat tentang latar belakang penyusunan Renstra

ditinjau dari aspek keterkaitan dengan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2010-

2015 dan memuat secara ringkas tentang Sistematika penyusunan.

Bab II : Gambaran Pelayanan Dinas Tenaga Kerja,

Transmigrasi Kota Semarang.

Secara substansi bab ini membahas tentang Struktur Organisasi,

Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan, Tugas dan Fungsi.

Kondisi yang ada sekarang, Kondisi yang diinginkan, dan Rencana

Proyeksi ke depan tentang Ketenagakerjaan, Ketransmigrasian,

termasuk didalamnya tentang Standar Pelayanan Minimum dan Hasil

Capaian Kinerja yang ada sekarang, dan apa yang diharapkan ke

depan.

Bab III : Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok Dan Fungsi

Bab V : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi Dan

Kebijakan.

Page 5: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

5

Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan

pelaksanaan program – program pembangunan untuk kurun waktu 5

(lima) tahun, yaitu tahun 2010 -2015.

Bab VI : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja Kelompok

Sasaran dan Pendanaan Indikatif .

Berisi tentang penjelasan prioritas-prioritas program dan kegiatan

serta indikasi pendanaan dan sumber dananya baik yang berasal dari

APBD Kota, APBD Provinsi, APBN dan Sumber pendanaan lainnya

dalam periode lima tahun dan tahunan. Indikator Kinerja adalah

refleksi capaian prioritas program dan kegiatan yang telah

direncanakan dan terukur, sedangkan indikator kinerja selain dengan

prosentase juga penjelasan naratif.

Bab VII : Penutup

Berisi tentang penegasan fungsi Renstra yaitu berlaku sebagai acuan

dan pedoman bagi segenap unsur jajaran di lingkungan Dinas

Tenaga Kerja dan, Transmigrasi Kota Semarang dalam Penyusunan

Rencana Kerja, Penguatan peran Stakeholder, dan dasar evaluasi dan

pelaporan pelaksanan kinerja tahunan dan lima tahunan, serta hal-hal

yang ingin dicapai di masa yang akan datang.

Page 6: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

6

BAB.II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

A. TUGAS

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor : 12 tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang , Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan urusan

pemerintahan daerah dibidang tenaga kerja dan transmigrasi berdasarkan

asas otonomi dan tugas pembantuan.

B. FUNGSI

Untuk melaksanakan tugas di atas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasii

Kota Semarang mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang Pelatihan Tenaga Kerja,

Bidang Penempatan dan Transmigrasi, Bidang Hubungan

Industrial serta Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan.

2. Penyusunan rencana program dan rencana anggaran Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi.

3. Pengkoordinasian peleksanaan tugas Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi.

4. Pelaksanaan kebijakan operasional dan penyelenggaraan kajian

tknis pemberian perijinan dan / atau mau perijinan di bidang

Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.

5. Pembinaan ,pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan di bidang

Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.

6. Pelaksanaan pertanggungjawaban terhadap kajian

teknis/rekomendasi perijinan dan / atau non perijinan di bidang

tenagakerja dan transmigrasi.

Page 7: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

7

7. Pelaksanaan pembinan, pemantauan,pengawasan dan pengendalian

serta monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap UPTD.

8. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi.

9. Pelaksanaan pembinaan , pemantauan, pengawasan dan

pengendalian serta monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

10. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai

dengan bidang tugasnya.

C. STRUKTUR ORGANISASI.

Page 8: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

8

2.2. Sumber Daya SKPD

Secara organisatoris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang berada

dibawah Pemerintah Kota Semarang. Sedangkan tugasnya melaksanakan tugas

pemerintahan Kota Semarang di bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.

Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdiri dari :

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris

3. Bidang Pelatihan

4. Bidang Penempatan Tenaga Kerja

5. Bidang Hubungan Industrial

6. Bidang Pengawasan

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Jumlah karyawan / karyawati Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota

Semarang tercatat sebanyak 97 orang PNS , dengan perincian sebagai berikut :

a. Menurut jenis kelamin

Laki – laki : 52 orang

Perempuan : 45 orang

b. Menurut tingkat pendidikan

Pasca Sarjana (S2) : 9 orang

Sarjana (S1) : 48 orang

Sarjana Muda (D-3) : 5 orang

SLTA : 31 orang

SLTP : 1 orang

SD : 3 orang

c. Menurut golongan

Golongan IV : 11 orang

Golongan III : 75 orang

Golongan II : 10 orang

Golongan I : 1 orang

Page 9: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

9

d. Pejabat struktural

Eselon II B : 1 orang

Eselon III A : 1 orang

Eselon III B : 4 orang

Eselon IV A : 16 orang

Eselon IV B : 1 orang

e. Pejabat fungsional

Laki – laki : 7 orang

Perempuan : 9 orang

Guna menunjang kelancaran pelaksanaan operasional Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Semarang di dukung dengan dengan sarana kendaraan dinas

berupa :

a. Kendaraan roda 4 (empat) : 2 buah

b. Kendaraan roda 2 (dua) : 15 buah

c. Komputer : 53 buah

d. Lap Top : 15 buah

e. LCD : 3 buah

f. Scener : 1 buah

g. Foto Digital :` 3 buah

h. Printer : 64 buah

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang

dapat digambarkan sebagai berikut :

Jumlah Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada tahun 2005 sebesar 63,45

%, dengan angkatan kerja sebanyak 699.016 0rang , pada tahun 2006 TPAK

sebesar 65,78 % dengan angkatan kerja 702.118 0rang , pada tahun 2007 TPAK

sebesar 62,52 % sedangkan pada tahun 2008 sebesar 64,27 % .dengan angkatan

kerja 744.439 0rang , pada tahun 2009 TPAK sebesar 64,75 % dengan angkatan

kerja 709.464 0rang.

Page 10: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

10

Pembangunan di bidang pelayanan system antar kerja menunjukkan

adanya peningkatan bahwa pada tahun 2005 jumlah pencari kerja sebesar 16.444

Orang, tahun 2006 sebesar 23.292 0rang, tahun 2007 sebesar 24.525 0rang dan

tahun 2008 sebesar 24.378 0rang sedangkan pada tahun 2009 sebesar

21.951.Orang., sehingga total pencari kerja yang terdatar pada disnakertrans

selama kurun waktu 5 (lima ) tahun sebesar 86.212 0rang

Jumlah Lowongan Pekerjaan pada tahun 2005 sebesar 4.470.lowongan,

tahun 2006 sebesar 14.359 lowongan , tahun 2007 sebesar 23.095 lowongan ,

tahun 2008 sebesar 20.878 lowongan sedangkan pada tahun 2009 sebesar 12.525

lowongan , sehingga total lowongan yang tersedia selama kurun waktu 5 (lima)

tahun sebanyak 75.327 lowongan.

Jumlah Penempatan Tenaga Kerja pada tahun 2005 sebesar 4.470 0rang,

tahun 2006 sebesar 5.352 0rang, tahun 2007 sebesar 7.311 0rang , tahun 2008

sebesar 8.975 0rang sedangkan pada tahun 2009 sebesbesaar 8.449 Orang.

Sehingga total penempatan tenaga kerja selama kurun waktu 5 (lima) tahun

sebesar 34.557 0rang.

Jumlah Penempatan Transmigrasi tahun 2005 sebanyak 10.KK, tahun

2006 sebesar 15 KK, tahun 2007 sebesar 5 KK , tahun 2008 sebesar 12 KK pada

tahun 2009 sebanyak 9 KK. Sehingga total penempatan transmigrasi selama

kurun waktu 5 (lima) tahun sebanyak 51 KK

Disamping hal tersebut juga terbentuk Wira Usaha Baru (WUB) tahun

2006 sebanyak 1 kelompok / 20 Orang, tahun 2007 sebanyak 23 kelompok / 345

0rang, tahun 2008 sebanyak 42 kelompok / 630 0rang , tahun 2009 sebanyak 21

kelompok / 315 0rang dan 20 0rang TKM ( Tenaga Kerja Mandiri ) sehingga total

WUB selama kurun waktu 5 ( lima ) tahun sebanyak 87 kelompok / 1.310 0rang

serta Tenaga Kerja Mandiri sebanyak 20 Orang .

Pembangunan di bidang pelatihan menunjukkan angka peningkatan

dimana pelaksanaan pelatihan pada tahun 2005 sebanyak 1.490 Orang, sedangkan

pada tahun 2006 sebanyak 75 0rang, tahun 2007 sebanyak 300 0rang , tahun

2008 sebanyak 410 0rang pada tahun 2009 sebanyak 280 Orang, dengan total

pelatihan selama kurun waktu 5 (lima) tahun sebanyak 2.555.Orang

Page 11: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

11

Pembangunan di bidang hubungan industrial mengalami perbaikan,

dimana setiap menentukan Upah Minimum Kota tidak banyak menimbulkan

gejolak. Upah Minimum Kota mengalami peningkatan dimana pada tahun 2005

UMK sebesar Rp 473.600 pada tahun 2006 sebesar Rp.586.000,- Tahun 2007

sebesar Rp.650.000,-. Tahun 2008 sebesar Rp.715.700,- sedangkan pada tahun

2009 sebesar Rp. 838.500,-( 100 % KHL) perlu diketahui bahwa UMK mulai

tahun 2008 sudah menunjukkan angka 100 % dari Kebutuhan Hidup Layak

(KHL). Hal ini dapat meredam gejolak para pekerja / Serikat Pekerja / Serikat

Buruh di Kota Semarang. Jumlah kasus hubungan industrial ( PHI/PHK ) pada

tahun 2005 sebanyak 315 kasus dimana PHI sebanyak 52 kasus dan PHK

sebanyak 263 kasus, pada tahun 2006 sebanyak 218 kasus terdiri PHI sebanyak 38

kasus dan PHK sebanyak 180 kasus, pada tahun 2007 jumlah kasus sebanyak 258

kasus terdiri PHI sebanyak 54 kasus dan PHK sebanyak 204 kasus , pada tahun

2008 sebanyak 286 kasus terdiri PHI sebanyak 63 kasus dan PHK sebanyak 221

kasus , pada tahun 2009 jumlah kasus sebanyak 256 kasus terdiri PHI sebanyak 48

kasus dan PHK sebanyak 208 kasus , sedangkan kasus unjuk rasa pada tahun 2005

sebanyak 8 kasus, pada tahun 2006 sebanyak 7 kasus, pada tahun 2007 sebanyak

2 kasus, pada tahun 2008 sebanyak 9 kasus dan pada tahun 2009 sebanyak 8

kasus.

Penyelesaian kasus hubungan industrial antara pekerja / buruh atau serikat

pekerja / serikat buruh dengan pengusaha / organisasi pengusaha mengalami

penurunan dan dapat di selesaikan sesuai dengan peraturan perundang undangan

yang berlaku, demikian juga mogok kerja atau unjuk rasa mengalami penurunan.

Pembangunan di bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dilakukan dengan

baik hal ini dapat dilihat jumlah kecelakaan kerja pada tahun 2005 sebanyak 429

kecelakaan dengan rincian meninggal 38 0rang , Cacat/luka berat 96 Orang, luka

ringan 295 0rang , dengan kejadian kecelakaan sebagai berikut kecelakaan di

tempat kerja 229 0rang kekecelekaan lalulintas /menuju tempat kerja 200 0rang ,

pada tahun 2006 sebanyak 461 0rang dengan rincian meninggal 7 0rang, luka

berat 34 0rang , luka ringan 420 0rang dengan kejadian kecelakaan sebagai

berikut kecelakaan di tempat kerja 248 0rang kecelakaan lalulintas /menuju

Page 12: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

12

tempat kerja 312 0rang , padna tahun 2007 sebanyak 306 kecelakaan dengan

rincian meninggal 7 0rang, cacat/luka berat 11 0rang, luka ringan 288 0rang

dengan kejadian kecelakaan sebagai berikut , kecelakaan ditempat kerja 184

0rang kecelakaan lalulintas /menuju tempat kerja 122 0rang, pada tahun 2008

sebanyak 405 kecelakaan dengan rincian meninggal 11 0r ang , cacat / luka berat

9 0rang , luka ringan 385 0rang , dengan kejadian kecelakaan sebagai berikut

kecelakaan ditempat kerja 241 0rang , kecelakaan lalulintas / menuju tempat kerja

182 0rang sedangkan pada tahun 2009 sebanyak 372 kecelakaan. Dengan rincian

meninggal 4 0rang , cacat/luka berat 5 0rang , luka ringan 363 0rang dengan

kejadian kecelakaan sebagai berikut, kecelakaan ditempat kerja 218. 0rang ,

kecelakaan lalulintas / menuju tempat kerja 154 0rang . Dengan total kecelakaan

selama kurun waktu 5 ( lima ) tahun sebanyak 2.090 0rang

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota

Semarang dimaksud, maka pelayanan Dinas dapat digambarkan sebagai berikut :

A. Bidang Ketenagakerjaan :

a. Penurunan prosentase jumlah pengangguran di kota semarang sebesar :

1. Tahun 2011 : 14,26 %

2. Tahun 2012 : 13,84`%

3. Tahun 2013 : 13,33 %

5. Tahun 2014 : 12,73 %

6 Tahun 2015 : 12,07 %

b. Peningkatan jumlah penempatan tenaga kerja di kota Semarang sebesar :

1 Tahun 2011 : 8.900 0rang

2. Tahun 2012 : 9.350 0rang

3. Tahun 2013 : 9.800 0rang

4. Tahun 2014 : 10.250 0rang

5. Tahun 2015 : 10.750 0rang

Page 13: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

13

c. Perluasan dan penciptaan lapangan kerja untuk mengurangi jumlah

penganggur.

d. Pengembangan bursa tenaga kerja terpadu bagi tenaga kerja terlatih untuk

untuk memenuhi permintaan pasar

e. Pemberdayaan dan peningkatan kompetensi dan profesionalisme tenaga

kerja bagi penganggur dan setengah penganggur.

f. Peningkatan ketrampilan bagi pencari kerja

g. Memasyarakatkan pelaksanaan uji kompetensi dan sertifikasi tenaga kerja

h. Pemberdayaan kelembagaan Bipartit serta peningkatan pemahaman dan

kesadaran berbagai pihak untuk mengupayakan kesejahteraan dan

perlindungan pekerja.

i. Peningkatan pengupahan tenaga kerja

j. Peningkatan tingkat kesejahteraan tenaga kerja

k. Lebih terjaminnya perlindungan tenaga kerja terhadap kesehatan dan

keselamatan kerja, serta penyakit akibat kerja.

l. Peningkatan proses penyelesaian kasus PHI/PHK tenaga kerja

B. Bidang Ketransmigrasian :

a. Meningkatkan dan memantapkan fasilitasi / mediasi kerjasama bidang

ketransmigrasian dengan Provinsi / Kab.Kota Penempatan transmigrasi.

b. Peningkatan kualitas penyelenggaraan transmigrasi

c. Meningkat kembangan sistem informasi ketransmigrasian agar alebih

diketahui masyarakat.

d. Mengembangkan pola apengerahan melelui forum-forum

komunikasi,informasi dan edukasi ( KIE)

e. Meningkatkan kualitas dan produktivitas SDM calon transmigran asal kota

semarang dengan meningkatkan sumberdaya pelatihan transmigrasi

f. Meningkatkan kualitas pelaksanaan pendaftaran dan seleksi calon

transmigran.

Page 14: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

14

BAB.III.

ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI.

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi.

Isu – isu Strategis baik internal maupun external merupakan faktor –

faktor yang menyebabkan timbulnya permasalahan serta akan berpengaruh dan

mewarnai pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Kota Semarang

pata tahun 2010 – 2015.

Permasalahan pokok yang dihadapi dalam pembangunan ketenagakerjaan

dan ketransmigrasian adalah :

1. Sempitnya kesempatan kerja yang disebabkan oleh :

a. Ketidak seimbangnya antara kesempatan kerja yang ada dan

dengan kebutuhan masyarakat akan pekerjaan.

b. Penyerapan angkatan kerja yang tidak sebanding dengan

pertumbuhan angkatan kerja sehingga jumlah pengangguran

bertambah

c. Lowongan kerja yang ada tidak mampu diserap oleh pencari

kerja, dikarenakan keterbatasan tingkat kompetensi

ketrampilan yang dimiliki.

2. Rendahnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja yang disebabkan

oleh :

a. Rendahnya ketrampilan tenaga kerja

b. Rendahnya kompetensi tenaga kerja

c. Ketidak sesuaian antara kualifikasi jabatan yang dibutuhkan

oleh pasar kerja dengan kompetensi yang dimiliki oleh tenaga

kerja.

3. Belum optimalnya perlindungan tenaga kerja dan pengembangan

lembaga tenaga kerja yang disebabkan oleh :

a. Kurang berfungsinya lembaga tenaga kerja.

Page 15: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

15

b. Belum optimalnya fungsi PPTKIS ( Pelaksana Penempatan

Tenaga Kerja Indonesia Swasta ) dalam memberikan

perlindungan kepada TKI ( Tenaga Kerja Indonesia )

c. Rendahnya kesadaran pengusaha untuk melaksanakan segala

ketentuan yang berlaku dibidang ketenatenaga kerjaan

d. Kurangnya kesadaran pengusaha dalam pelaksnaan peraturan

perundangan ketenagakerjaan.

e. Lemahnya penegakan hukum dibidang ketenagakerjaan

f. Rendahnya tingkat kesejahteraan pekerja / buruh disebabkan

banyak pengusaha yang menjadikan upah minimum Kota

( UMK ) merupakan upah standart.

3. Belum optimalnya sarana – sarana hubungan industrial.

4. Terbatasnya alokasi target penempatan transmigrasi

3.2. Telaahan Visi , Misi dan Program Kepala daerah dan Wakil kepala daerah

dan wakil kepala daerah Terpilih.

Visi adalah kondisi yang diinginkan pada akhir

perencanaan m – program yang direpresentasikan dalam sejumlah

sasaran hasil pembangunan yang dicapai melalui program –

program pembangunan dalam bentuk rencana kerja.

Visi Kota Semarang adalah ” TERWUJUDNYA

SEMARANG KOTA PERDAGANGAN DAN JASA, YANG

BERBUDAYA MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA ” Visi

tersebut memiliki empat kunci pokok yakni Kota Perdagangan,

Kota Jasa, Kota Berbudaya dan Masyarakat yang Sejahtera.

Kota Perdagangan, mengandung arti Kota yang

mendasarkan bentuk aktivitas pengembangan ekonomi yang

menitikberatkan pada aspek perniagaan sesuai dengan karakteristik

masyarakat kota, yang didalamnya melekat penyelenggaraan

Page 16: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

16

fungsi jasa yang menjadi tulang punggung pembangunan dalam

rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan tidak

meninggalkan potensi lainya..Pengembangan kota Perdagangan

diarahkan pada upaya untuk lebih ,meningkatkan produktivitas,

sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kota secara

keseluruhan.

Kota Jasa, sebutan sebagai kota jasa sebenarnya tidak lepas

dari status kota perdagangan, akrena perdagangan akan selalalu

terkait dengan persoalan perniagaan atau proses transaksi dan

distribusi barang dan jasa. Kota Jasa lebih menekankan pada fungsi

kota dalam pelayanan publik di berbagai bidang.

Kota Berbudaya, mengandung arti bahwa penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan senantiasa dilandasi seluruh aspek

kebudayaan yang terdiri dari cipta, rasa dan karsa yang telah

tumbuh menjadi kearifan masyarakat seperti pelaksanaan

pelaksanaan nilai religiusitas , kemanusiaan,kebersamaan,

persaudaraan, ketertiban dan sikap ketauladanan lainya dalam

lingkungan budaya masyarakat, sehingga menghasilkan

pembangunan karakter yang mengedepankan kehalusan budi dan

perasaan, manusiawi dan penghormatan terhadap hak azazi

manusia.

Sejahtera, pemberian otonomi kepada daerah, pada

hakekatnya merupakan proses pemberdayaan kolektif bagi seluruh

pemangku kepentingan yang terkait yang terkait dengan

penyelenggaraan pemerintahan daerah , agar disatu sisi tercipta

ruang yang lebih bagi segenap jajaran birokrasi pemerintah daerah

untuk memenuhi seluruh tugas dan tanggung jawabnya dengan

baik dan benar, sedangkan disisi yang lain terbuka peluang bagi

warga masyarakat dan dunia usaha untuk meningkatkan

keberdayaanya sehingga mampu dan mau secara mandiri

memenuhi segala kebutuhan hidup dan kehidupan. Sejahtera dalam

Page 17: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

17

visi ini, mengarah pada tujuan terlayani dan terpenuhinya

kebutuhan dasar hidup dan rasa aman dan tentram serta adil dalam

segala bidang.

Dalam mewujudkan Visi ” Terwujudnya Semarang Kota

Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat

Sejahtera ” di tempuh melalui 5 ( lima ) misi pembangunan daerah

yaitu :

a. Mewujudkan sumberdaya manusia dan masyarakat

Kota Semarang yang berkualitas.

b. Mewujudkan pemerintahan kota yang efektif dan

efisien, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta

menjunjung tinggi supermasi hukum.

c. Meujudkan kemandirian dan dya saing daerah.

d. Mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang

berkelanjutan.

e. Mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat.

Terkait dengan misi Kota Semarang Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kota Semarang melaksanakan Misi yang

Pertama yaitu Mewujudkan sumberdaya manusia dan masyarakat

Kota Semarang yang berkualitas.Untuk mencapai misi rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah tersebut maka

dirumuskan tujuan dan sasaran misi yang terkait dengan

Disnakertrans sebagai berikut :

Fasilitasi pengembangan kesempatan kerja / berusaha,

kesejahteraan dan perlindungan tenaga kerja, serta kualitas tenaga

kerja yang mampu bersaing di era global, dengan sasaran

pembangunan difokuskan pada :

a. Prosentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

mencapai 66,71 %.

b. Prosentase kompetensi dan produktivitas tenaga

kepelatihan mencapai 25 %

Page 18: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

18

c. Prosentase Perlindungan dan Jaminan kesejahteraan

tenaga kerja mencapai 50 %

d. Prosentase penyelenggaraan dan sistem informasi pasar

kerja yang mudah diakses oleh masyarakat mencapai

100 %.

e. Prosentase fasilitasi penyelesaian masalah hubungan

industrial mencapai 10 %

Kebijakan pada urusan ketenagakerjaan diarahkan pada

upaya pengurangan pengangguran melalui penciptaan dan

perluasan kesempatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja melalui

:

a. Peningkatan kualitas tenaga kerja.

b. Peningkatan peran lembaga pelatihan / ketrampilan dan

penyalur tenaga kerja.

c. Meningkatkan informasi bursa kerja baik dalam negeri

maupun luar negeri.

d. Fasilitasi hubungan industrial dan perlindungan tenaga

kerja.

Program – program pembangunan pada urusan

ketenagakerjaan yang dilaksanakan adalah :

a. program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga

Kerja.

b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja.

c. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi / Kabupaten / Kota

3.3.1. Telaahan Renstra K/L.

Untuk mencapai tujuan pembangunan di bidang ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian , Visi Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi lima

Page 19: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

19

tahun kedepan adalah ” TERWUJUDNYA TENAGA KERJA DAN

MASYARAKAT TRANSMIGRASI YANG PRODUKTIF, BERDAYA

SING, MANDIRI DAN SEJAHTERA”

Upaya untuk pencapaian visi tersebut diimplementasikan melalui misi

sebagai berikut :

1. Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja dan

masyarakat transmigrasi.

2. Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan

penempatan dan perlindungan tenaga kerja di dalam dan

diluar negeri.

3. Meningkatkan pembinaan hubungan industrial dan jaminan

sosial tenaga kerja.

4. Meningkatkan perlindungan tenaga kerja.

5. Membangun kawasan serta memfasilitasi perpindahan dan

penempatan transmigrasi.

6. Mengembangkan kapasitas masyarakat transmigrasi dan

kawasan transmigrasi.

7. Menerapkan organisasi yang efisien, tatalaksana yang efektif

dan terpadu dengan prinsip tata kelola kepemerintahan yang

baik ( good govermance ), meningkatkan efektivitas

pengawasan kinerja,dan melaksanakan penelitian,

pengembangan serta pengelolaan data dan informasi yang

efektif.

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan bidang ketenagakerjaan

dan ketransmigrasian adalah :

1. Menyediakan tenaga kerja yang kompeten, produktif dan

berdaya saing yang sesuai dengan perkembangan pasar kerja

serta menciptakan wirausaha baru.

2. Meningkatkan penempatan tenaga kerja yang efektif, dan

perluasan penciptaan lapangan kerja.

Page 20: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

20

3. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan

meningkatnya peran kelembagaan hubungan industrial.

4. Menciptakan pengawasan ketenagakerjaan secara mandiri

( independent ) tidak memihak ( fair treatment), profesional

dan seragam di seluruh Indonesia.

5. Mengembangkan kawasan transmigrasi menjadi tempat

tinggal dan usaha yang layak.

6. Mengembangkan masyarakat transmigrasi yang mandiri dan

kawasan transmigrasi sebagai sebagai pusat pertumbuhan

baru.

7. Mewujudkan good govermance di lingkungan Kementrian

Tenaga Kerja dan Transmigrasi, efektivitas pengawasan

kinerja, memanfaatkan hasil penelitian dan pengembangan,

serta menyediakan data dan informasi untuk

kebijakan/manajemen dan informtasi publik.

Sasaran Strategis dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian antara

lain :

1. Terlaksananya pelatihan berbasis kompetensi dan berbasis

masyarakat sebanyak 700.000 0rang.

2. Terciptanya pelayanan penempatan tenaga kerja ( bursa

kerja) di 551 Kab/Kota dan fasilitasi penempatan tenaga

kerja sebanyak 8.000.000 0rang

3. Terbentuknya Lembaga Kerja Sama ( LKS ) Bipartit di

20.000 perusahaan serta LKS Tripartitdi 33 provinsi dan 400

kab/kota.

4. Terselenggaranya pembinaan dan pengawasan dalam rangka

peningkatan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja ( SMK3 ) di 300.000 perusahaan.

5. Terbangunnya 10 wilayah Pengembangan Transmigrasi

( WPT) dan 25 Lokasi Pemukiman Transmigrasi (LPT) baru

Page 21: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

21

serta terfasilitasinya perpindahan dan penempatan 44.233

keluarga transmigran

6. Terpenuhinya kebutuhan dasar dan meningkatnya kapasitas

sumberdaya manusia dan kelembagaan masyarakat

transmigrasi untuk 86.200 keluarga kawasan transmigrasi

( 344.800 jiwa) di 478 permukiman transmigrasi serta

berkembangnya 18 kawasan transmigrasi sebagai embrio

pusat pertumbuhan baru.

7. Terciptanya tata kelola organisasi yang efektif, transparan,

akuntabel dan bersih dari KKN serta meningkatnya

pemanfaatan hasil penelitian sebagai acuan perumusan

kebijakan, serta meningkatnya ketersediaan data dan

informasi untuk kebijakan dn pelayanan informasi.

Kebijakan untuk melaksanakan Visi dan Misi supaya pencapaian

sasaran strategis Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah :

1. Peningkatan kompetensi dan kualitas produktivitas tenaga

kerja untuk mencetak tenaga kerja dan wirausaha baru yang

berdaya saing.

2. Perluasan penciptaan kesempatan kerja dan penempatan

tenaga kerja, baik dalam maupun di luar negeri.

3. Pengelolaan iklim kerja yang kondusif melalui hubungan

industrial yang harmonis.

4. Peningkatan intensitas dan kualitas pengawasan

ketenagkerjaan, keselamatan kerja dan kesehatan kerja serta

penegakan hukum.

5. Mengembangkan dan memanfaatkan potensi sumberdaya

alam perdesaan terintegrasi dengan pengembangan perkotaan

dlam satu kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah

dalam bentuk Wilayah Pengembangan Trnsmigrasi ( WPT)

atau Lokasi Pemukiman Transmigrasi ( LPT) serta fasilitasi

perpindahan dan penempatan penduduk untuk memenuhi

Page 22: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

22

kebutuhan sumberdaya manusia dan memberikan peluang

usaha dikawasan transmigrasi.

6. Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat transmigrasi dan

pengembangan kawasan transmigrasi sebagai pusat

pertumbuhan baru dalam mendukung pengembangan

perdesaan dan ekonomi lokal dan daerah untuk mewujudkan

kemandirian masyarakat dan daya saing kawasan

transmigrasi.

7. Peningkatan fungsi pembinaan manajemen, dukungan

administratif, pengawasan fungsional, sumberdaya, serta

peningkatan fungsi penelitian, pengembangan dan

pengelolaan data dan informasi.

3.3.2. Telaahan Renstra Provinsi.

Visi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa

Tengah adalah :

TERWUJUDNYA TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRAN YANG

MANDIRI BERDAYA SAING DAN SEJAHTERA SERTA TERTIB

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN.

Berdasarkan Visi tersebut, maka Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan

Kependudukan Provinsi Jawa Tengah mempunyai Misi sebagai berikut :

1. Menyusun kebijakan teknis di bidang ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian sesuai kebijakan Gubernur serta

mengembangkan kerjasama di bidang ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian antar daerah dan negara maupun lintas

sektor.

2. Mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja dan

berwirausaha di Jawa Tengah, luar daerah / Provinsi dan luar

negeri maupun kesempatan bertransmigrasi serta

Page 23: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

23

meningkatkan kualitas pelayanan informasi ketenagakerjaan

dan ketransmigrasian.

3. Membina tenaga kerja dan transmigran melalui pelatihan dan

pengembangan produktifitas tenaga kerja.

4. Menetapkan Upah minimum, pedoman jaminan

kesejahteraan purna kerja, pengawasan pelaksanaan upah

minimum, hubungan industrial, dan syarat kerja.

5. Menetapkan kebijaksanaan dan mengawasi pelaksanaan per

Undang – undangan dibidang Norma Kerja dan Jamsostek,

Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri (AKAD), Luar

Negeri (AKAN), Penyandang Cacat (Penca), Tenaga Kerja

Warga Negara Asing Pendatang (TKWNAP), Keselamatan

dan Kesehatan Kerja, hygiene perusahaan dan lingkungan

kerja dan ergonomi.

6. mengembangkan dan meningkatkan sumber daya aparatur

yang beretos kerja tinggi dan profesional, sarana dan

prasarana perkantoran serta pelatihan dan pengujian yang

memadai.

Tujuan yang ingin dicapai selama 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun

yang akan datang dengan mengacu pada visi, misi, dan obsesi Gubernur

Jawa Tengah “ BALI DESO BANGUN DESO “ serta isu – isu dan

analisa strategi. Tujuan yang ingin dicapai Dinas Tenaga Kerja,

Transmigrasi dan Kependudukan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan Kesempatan Kerja didalam dan diluar Negeri

serta Kesempatan Berusaha disektor Informal

2. Meningkatkan kompetensi kualitas, produktivitas dan

profesionalisme tenaga kerja yang standar untuk mengisi

kesempatan kerja didalam maupun diluar negeri, serta

berusaha mandiri.

Page 24: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

24

3. Mengurangi jumlah penganggur dan setengah penganggur

melalui peningkatan kualitas kemandirian dan daya saing

4. Mencegah dan menyelesaikan kasus-kasus penempatan

tenaga kerja dalam dan luar negeri.

5. Meningkatan kuantitas dan kualitas program transmigrasi.

6. Meningkatan kualitas dan kemandirian lembaga pelatihan

kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar kerja dan

penciptaan lapangan kerja.

7. Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis.dan

Meningkatkan Pelayanan Penyelesaian Kasus PHI/PHK.

8. Meningkatkan perlindungan tenaga kerja dan peningkatan

keselamatan dan kesehatan kerja.

9. Meningkatkan kualitas SDM aparatur, serta kuantitas dan

kualitas sarana dan prasarana perkantoran, serta pelatihan dan

pengujian.

10. Menciptakan kesempatan kerja dan berusaha melalui

penciptaan wirausaha baru dengan diversifikasi usaha di

pedesaan.

11. Meningkatkan ketertiban dalam penempatan tenaga kerja

dalam negeri (AKAD), luar negeri (AKAN), Penyandang

Cacat (Penca), Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang

(TKWNAP).

Sasaran yang yang ingin dicapai Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan

Kependudukan Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya pengembangan dan penambahan jaringan

Sistim Informasi Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian

2. Terselenggaranya kerjasama Ketenagakerjaan dan

Ketransmigrasian antar daerah dan luar negeri

Page 25: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

25

3. Terwujudnya peningkatan Kesempatan kerja di dalam dan di

luar Negeri serta kesempatan berusaha di sektor informal

4. Terwujudnya akses pasar kerja melalui simnakertrans

5. Terwujudnya peningkatan Kualitas dan Kuantitas Program

Transmigrasi

6. Terwujudnya peningkatan kualitas kemandirian dan daya

saing melalui pelatihan

7. Terwujudnya peningkatan relevansi lulusan pelatihan dengan

kebutuhan pasar di dalam dan di luar negeri

8. Terwujudnya peningkatan kualitas, produktifitas dan

kemandirian lembaga pelatihan tenaga kerja dalam rangka

memenuhi kebutuhan pasar kerja dan penciptaan lapangan

kerja .

9. Terwujudnya proses penyelesaian kasus PHI/PHK tingkat

Provinsi diluar PHI (Pengadilan Hubungan Industrial)

Hubungan industrial yang harmonis dan berkurangnya kasus

PHI/ PHK

10. Terwujudnya peningkatan peran dan fungsi lembaga

ketenagakerjaan dengan Indikator

11. Terwujudnya peningkatan perlindungan tenaga kerja,

meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

12. Terwujudnya peningkatan kualitas SDM aparatur yang

beretos kerja tinggi

13. Terkuranginya kasus-kasus penempatan tenaga kerja dalam

dan luar negeri

14. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Program Transmigrasi

Page 26: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

26

Strategi untuk mencapai Misi :

a. Meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam

penyerapan tenaga kerja, baik regional, nasional maupun

internasional.

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya pelatihan

dan produktivitas.

c. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dalam

penyelenggaraan bursa kerja dan optimalisasi sistem

informasi bursa kerja yang mudah diakses oleh masyarakat.

d. Meningkatkan pengawasan dan perlindungan tenaga kerja

sesuai norma hukum yang berlaku, serta meningkatkan peran

lembaga ketenagakerjaan.

e. Peningkatan pengakuan kompetensi dan profesionalisme

tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar.

f. Peningkatan kualitas dan optimalisasi kelembagaan pelatihan

serta pengembangan Net Working pelatihan dan

produktivitas.

g. Peningkatan kompetensi dan profesionalisme Sumber Daya

Manusia pelatihan.

h. Peningkatan sarana dan prasarana pelatihan.

i. Peningkatan penerapan program Trhree in One di lembaga

pelatihan kerja.

j. Pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja yang layak.

k. Peningkatan perlindungan dan kebebasan berserikat.

l. Meningkatkan fungsi pengawasan ketenagakerjaan untuk

memberikan perlindungan hak-hak normatif tenaga kerja.

m. Peningkatan kelembagaan aparatur pengawasan

ketenagakerjaan.

Page 27: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

27

n. Peningkatan Hubungan Industrial yang harmonis, dinamis

dan berkeadilan.

o. Peningkatan penyelesaian kasus-kasus ketenagakerjaan

secara cepat, mudah dan bermartabat.

p. Mengembangkan kerjasama dan koordinasi antar daerah serta

pelibatan pihak-pihak terkait dalam penyelenggaraan

transmigrasi.

q. Mengoptimalkan media informasi untuk menyampaikan

pesan program transmigrasi.

r. Meningkatkan kemampuan aparat dalam penyelenggaraan

transmigrasi.

s. Meningkatkan ketrampilan calon transmigran sesuai dengan

kondisi dan potensi SDA di lokasi tujuan.

t. Meningkatkan kualitas SDM yang profesional dan disiplin

aparatur untuk pelayanan bagi masyarakat.

u. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana perkantoran dan

pelatihan.

Kebijakan pembangunan ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah diarahkan

pada :

a. Peningkatan dan perluasan lapangan pekerjaan di berbagai

sektor.

b. Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja

sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

c. Penegakan hukum dan perlindungan tenaga kerja.

d. Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja

e. Memantapkan hubungan industrial yang harmonis.

f. Peningkatan kerjasama antar daerah dalam penyelenggaraan

dan pengembangan wilayah transmigrasi.

Page 28: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

28

g. Peningkatan media komunikasi,informasi dan edukasi

ketransmigrasian untuk menumbuhkan minat masyarakat.

h. Peningkatan calon transmigran melalui pelatihan.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategi.

Angkatan Kerja Kota Semarang berdasar Kecamatan tahun 2009

berdasarkan hasil Survey dapat dilihat dalam tabel berikut:

No Kecamatan

Angkatan Kerja Jumlah

Bekerja Mencari Pekerjaan Jumlah

L P L P L P

1 Semarang Tengah 15.524 12.862 2.408 2.563 17.932 15.425 3.357

2 Semarang Timur 14.376 13.680 4.698 5.053 19.074 18.733 37.807

3 Semarang Selatan 25.235 25.224 2.859 2.860 28.094 28.084 56.178

4 Gajah Mungkur 14.848 9.287 1.780 1.113 16.628 10.400 27.028

5 Candi Sari 17.673 14.185 3.248 1.361 20.921 15.546 36.467

6 Semarang Barat 46.705 7.286 4.846 2.423 51.551 9.709 61.260

7 Semarang Utara 34.189 14.680 2.951 2.899 37.140 17.579 54.719

8 Genuk 20.471 18.103 764 887 21.235 18.990 40.225

9 Tugu 8.153 4.813 749 398 8.902 5.211 14.113

10 Ngalian 23.436 19.596 6.780 5.418 30.216 25.014 55.230

11 Gayamsari 19.751 17.821 223 211 19.974 18.032 38.006

12 Pedurungan 25.326 25.248 12.538 9.904 37.864 35.152 73.016

13 Tembalang 44.577 28.385 769 596 45.346 28.981 74.327

14 Banyumanik 34.412 23.357 992 598 35.404 23.955 59.359

15 Gunungpati 2.672 1.113 17.324 4.635 19.996 5.748 25.744

16 Mijen 12.355 6.788 1.840 1.645 14.195 8.i433 22.628

Jumlah 359.703 242.428 64.769 42.564 424.472 284.992 709.464

Jumlah 602.131 107.333 709.464

Dari Tabel tersebut diatas Jumlah Angkatan Kerja khususnya tenaga kerja

yang masih mencari pekerjaan sebanyak 107.333 0rang di arahkan untuk

mendukung kawasan kawasan industri antara lain :

a. Kawasan Industri Genuk.

b. Kawasan Industri Candisari.

c. Kawasan Industri Tugu.

d. Kawasan Industri Candi.

e. Kawasan Industri Mijen.

Page 29: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

29

f. Kawasan Industri Pergudangan Tanjung Emas

Dengan banyak tenaga kerja yang terserap di wilayah kawasan Industri

tersebut maka akan meningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat di

sekitar wilayah kawasan industri.

3.5. Penentuan Isu – isu Strategis.

1. Berdasarkan hasil survey penganggur tahun 2009 jumlah penduduk usia 10 tahun

keatas sebanyak 1.296.304 0rang (85,77% ) dari jumlah penduduk total,

sedangkan jumlah penduduk usia kerja 15 – 59 tahun sebanyak .1.106.911.0rang.

Usia produktif terjadi pada struktur usia antara 15 – 44 tahun sebesar 875.764

0rang ( 79,11 %) dari usia kerja dan lebih spesifik lagi pada usia 15 – 19 tahun

sebanyak 138.584. 0rang ( .12,51.%) dari usia kerja.

2. Jumlah angkatan kerja tahun 2009 sebanyak 709.464. 0rang terdiri dari bekerja

sebanyak 602.131 0rang (84,87.%) dan pencari kerja sebanyak .107.333.0rang

( 15,12.%).

3. Jumlah bukan angkatan kerja ( sekolah,mengurus rumah tangga dan lain – lain )

sebanyak 586.840 .0rang terdiri dari sekolah sebanyak 277.129 .0rang ( 47,22.%)

, mengurus rumah tangga sebanyak 213.297.0rang ( 36,34.%) serta lain – lain

96.414.0rang ( 16,42.%).

4. Berdasarkan tingkat pendidikan penduduk yang bekerja tahun 2009 untuk SD

sebanyak 85.247 0rang ( 14,15.% ), SLTP sebanyak 132.298 .0rang ( 21,97.%)

dan SLTA sebanyak 195.101.0rang ( 32,40.%) ,Sarjana muda 85.094..0rang

(14,13.%) dan sarjana sebanyak 63,169.0rang (10,49.%) .

5. Jumlah pencari kerja tahun 2009 yang berpendidikan SD sebanyak 332. 0rang

(0,56.%) ,SLTP sebanyak 1.034.0rang ( 1,76.%) ,SLTA sebanyak 16.569 .0rang

( 28,28.%) Sarjana Muda 12,064 .0rang ( 20,59.%) dan Sarjana 28.583 .0rang

(.48,79.%) . Ada kecenderungan kenaikan pencari kerja terdidik.

6. Kesempatan kerja yang ada dalam negeri tidak sebanding dengan pencari kerja

yang ada hal ini terbukti pada tahun 2009 jum lah pencari kerja yang terdaftar

sebanyak 58.582 0rang, jumlah lowongan yang ada sebanyak .17.589. lowongarn,

Page 30: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

30

sedangkan yang dapat ditempatkan hanya sebanyak 8.449 0rang ( 48,03.%) dari

jumlah lowongan kerja, sedangkan tingkat penyerapan pencari kerja sebanyak

14,42. % dari jumlah pencarai kerja yang ada.

7. Lembaga latihan kerja yang dikelola Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota

Semarang dalam bentuk Unit Pelaksanan Tehnis Daerah ( UPTD) yaitu Balai

Latihan Kerja.

8. Rendahnya relevansi dan daya saing kompetensi lulusan pelatihan di lembaga

kerja ( LPK ) dengan kebutuhan pasar.

9. Rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja , sehingga perlu peningkatan

pelatihan dan pengukuran untuk antara lain Pelatihan Motivasi Kerja, Total

Quality Control ( TQC), Total Quality Manajement ( TQM) , Manajemen

Usaha,Pengendalian Mutu Terpadu, Produktivitas Tenaga Kerja serta Pelatihan 5

S.

10. Hak dan kewajiban antara pekerja dan pengusaha diatur dengan Peraturan

Perusahaan (PP ) sebanyak 559 dan Perjanjian Kerja Bersama ( PKB ) sebanyak

71.

11. Rendahnya tingkat kesejahteraan pekerja / buruh dapat dilihat dari indikasi

besaranya upah minimum karena adanya peningkatan biaya hidup.Upah

Minimum kota / regional tahun 2009 sebesar Rp.838.500 sudah mencapai 100 %

KHL, namun demikian masih ada sebagian pengusaha yang belum melaksanakan

ketentuan yang menyangkut hak dasar pekerja seperti misalnya upah minimum,

upah lembur, cutti tahunan maupun cuti haid bagi pekerja wanita , kebebasan

berserikat bagi para pekerja / buruhnya.

12. Belum efektifnya ( baik kualitas maupun kuantitas ) lembaga

ketenagakerjaan/sarana Hubungan Industrial, hal ini ditunjukan pada Peraturan

Perusahaan ( PP ) yang ada 559 (37,19.% ) dari 1.503.perusahaan wajib PP,

Perjanjian Kerja Bersama ( PKB ) yang ada 71 ( 12,86 %) dari Perserikatan Unit

Kerja ( PUK ) SP/SB yang berjumlah 552, Lembaga Kerja ( LK) Bipartit

berjumlah 44 ( 4,86 % ) dari 905 perusahaan wajib membentuk LK Bipartit.

Page 31: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

31

13. Masih banyaknya kasus norma Kecelakaan kerja, dari 2.154 perusahaan dengan

jumlah tenaga kerja 170.327 0rang terjadi 372 kasus akibat kecelakaan kerja

dengan rincian luka ringan 363 kasus, cacat 5 kasus dan mati 4 kasus.

14. Kurangnya komitmen perusahaan terhadap pelaksanaan keselamatan dan

kesehatan kerja kerja ( K3 ) yang di tandai :

a. Baru ada 79 poliklinik dari 558 perusahaan wajib.

b. Hanya terdapat 5 perusahaan yang telah memiliki sertifikasi Sistem

Manajemen K3 ( SMK3) dari 558 yang wajib menyelenggarakan.

c. Baru ada 237 perushaan yang telah terbentuk Pantia Pembina

Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( P2K3) dari 905 perushaan yang wajib

P2K3.

15. Terdapat beberapa obyek K3 yang belum mendapatkan pengesahan / perijinan,

yaitu :

a. Pesawat uap sebanyak 380 yang memiliki ijin 371, operator pesawat uap

70 0rang ,yang memiliki sertifikat sebanyak 70 0rang.

b. Pesawat angkat angkut sebanyak 400 buah yang memiliki pengesahan

sebanyak 390 buah

c. Instalasi listrik sebanyak 1.010 perusahaan yang memiliki pengesahan

sebanyak 137 perusahaan.

d. Pesawat lift sebanyak 430 buah yang memiliki pengesahan sebanyak 406

buah

e. Instalasi penyalur petir sebanyak 500 buah yang memiliki pengesahan

sebanyak 404 buah.

f. Perusahaan jasa boga yang melayani tenaga kerja sebanyak 80 perushaan

yang memiliki rekomendasi sebanyak 63 perusahaan

Page 32: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

32

BAB.IV.

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi SKPD

A. Visi.

Visi merupakan pandangan jauh ke Depan, kemana dan bagaimana

instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan

eksis, antipatif, inovatif, inovatif serta produktif.

Visi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang adalah :

TERWUJUDNYA IKLIM KETENAGAKERJAAN DAN

KETRANSMIGRASIAN YANG KONDUSIF DAN BERKUALITAS

MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA.

B. Misi

Berdasarkan Visi tersebut, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kota Semarang mempunyai Misi sebagai berikut :

a. Meningkatkan ketrampilan tenaga kerja.

b. Meningkatkan perluasan kesempatan kerja dan penempatan

transmigrasi.

c. Meningkatkan pembinaan hubungan industrial

d. Meningkatkan perlindungan tenaga kerja

e. Meningkatkan sarana pelayanan ketenagakerjaan dan

ketransnmigrasian

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

A. Tujuan

Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai selama 1 ( satu ) sampai dengan

5 ( lima ) tahun yang akan datang dengan mengacu pada visi,misi serta isu

isu dan analisa strategi. Tujuan yang ingin dicapai Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Semarang adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi jumlah pengangguran melaui peningkatan kualitas dan

produktivitas tenaga kerja serta peningkatan profesionalisme

tenaga kepelatihan.

Page 33: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

33

2. Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Kesempatan Berusaha

disektor informal.

3. Mengurangi jumlah penganggur dan setengah penganggur melalui

peningkatan kualitas kemandirian dan daya saing.

4. Menciptakan kesempatan kerja dan berusaha melalui penciptaan

wirausaha baru dengan disverifikasi usaha.

5. Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis ,

berkeadilan serta meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan

pelayanan penyelesaian kasus PHI / PHK

6. Meningkatkan perlindungan tenaga kerja dan peningkatan

keselamatan dan kesehatan kerja.

7. Meningkatkan kualitas SDM aparatur, serta kuantitas dan kualitas

sarana dan prasarana perkantoran.

B. Sasaran

1. Terwujudnya / Tersedianya tenaga kerja trampil dan tenaga

kepelatihan yang profesional dengan indikator :

a. Terwujudnya peningkatan profesionalisme tenaga

kepelatihan sebanyak 670 0rang

b. Terwujudnya peningkatan produktivitas tenaga kerja

sebanyak 330 0rang

c. Terwujudnya peningkatan pelatihan berbasis pemagangan

sebanyak 415 0rang

d. Terwujudnya ketrampilan bagi pncari kerja sebanyak

2.310 0rang

e. Meningkatnya kompetensi tenaga kepelatihan 25 %

2. Terwujudnya peningkatan Kesempatan Kerja serta kesempatan

berusaha di sektor informal dengan indikator :

a. Menurunya jumlah pengangguran sebesar 2,5 %

b. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja sebesar 66,71 %

c. Angka partisipasi angkatan kerja sebesar 63,51 %

Page 34: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

34

d. Tingkat mendapatkan kesempatan Kerja(TKSP )sebanyak

1.050. 0rang

e. Tingkat mendapatkan kesempatan berusaha di sektor inf

Ormal ( padat karya produktif ) sebanyak 1.980 0rang

c. Penempatan calon transmigran sebanyak 75 0rang

3. Terwujudnya akses pasar kerja melalui Simnakertrans dengan

indikator :

a. Terwujudnya pelayanan bursa Kerja On line dan Job Fair

sebanyak 10 kali

b. Menempatkan tenaga kerja sebanyak 49.050 0rang

4. Terwujudnya peningkatan kualitas kemandirian dan daya saing

melalui pelatihan dengan indikator :.

a. Terwujudnya kemandirian tenaga kerja melalui pelatihan

wirausaha baru sebanyak 2.970. 0rang dan Tenaga kerja

Mandiri sebanyak 1.250 0rang.

5. Meningkatkan efektifitas lembaga-lembaga ketenagakerjaan dan

sarana – sarana hubungan industrial dengan indikator:

a. Adanya rekomendasi LKS Tripartit di bidang

ketenagakerjaan sebanyak 10 rekom.

b. Pendataan / pencatatan SP/SB sebayak 100 SP/SB

c. Terbentuknya LKS Bipartit sebanyak 75 LKS

6. Meningkatkan syarat – syarat kerja ( PP,PKB) dan kesejahteraan

pekerja / buruh dengan indikator :

a. Terbentuknya koperasi karyawan sebanyak 180 koperasi

b. Terbentuknya PP/PKB yang berkualitas sebanyak 240

PP/PKB.

c. Tersedianya angka KHL sebanyak 60 KHL

d. Tersedianya usulan UMK sebanyak 5 UMK

7. Meningkatkan pelayanan penyelesaian perselisihan dan unjuk rasa

/ mogok kerja dengan indikator :

Page 35: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

35

a. Menurunya angka perselisihan hubungan industrial PHI /

PHK / Unjuk Rasa 2 % pertahun.

b. Terselesaikannya kasus hubungan industrial sebanyak

1.000 kasus.

c. Terselesaiakanya pencegahan keresahan sebanyak 50

perusahaan.

d. Terselesaikanya stiap unjuk rasa / mogok sebanyak 25

perusahaan.

8. Terwujudnya peningkatan perlindungan tenaga kerja,

meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan indikator:

a. Meningkatnya jumlah perusahaan yang menerapkan K3

/Keselamatan dan kesehatan kerja sebanyak 570

perusahaan ( 45,8 % )

9. Terwujudnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia aparatur

yang beretos kerja tinggi dengan indikator :

a. Terwujudnya pola kerja yang lancar dan nyaman dalam

penyelesaian tugas

4.3. Strategi dan Kebijakan

Untuk dapat mewujudkan Visi ” TERWUJUDNYA IKLIM

KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN YANG KONDUSIF

DAN BERKUALITAS MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA. ” tersebut

Strategi dan Kebijakan dalam pelaksanaan misi Renstra Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Semarang sebagai berikut :

4.3.1. Meningkatkan ketrampilan tenaga kerja

Strategi untuk mencapai Misi Pertama sebagai berikut ;

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya pelatihan dan

produktivitas.

c. Peningkatan pengakuan kompetensi dan profesionalisme tenaga

kerja sesuai dengan kebutuhan pasar.

Page 36: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

36

d. Peningkatan kompetensi dan profesionalisme Sumber Daya

Manusia Pelatihan.

e. Peningkatan Penerapan Program Tree In One di Lembaga

Pelatihan Kerja.

f. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelatihan.

Sedangkan kebijakan dari Strategi untuk mencapai sasaran Misi Pertama

sebagai berikut:

a. Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja sesuai

dengan kebutuhan pasar kerja.

b. Meningkatkan koordinasi fungsional antar instansi / lembaga untuk

lebih mengefektifkan program – program pendidikan dan pelatihan

tenaga kerja.

4.3.2. Meningkatkan perluasan kesempatan kerja dan penempatan

transmigrasi

Strategi untuk mencapai Misi Kedua sebagai berikut ;

b. Meningkatkan kerja sama dengan pihak – pihak terkait dalam

penyerapan tenaga kerja, baik regional, nasional maupun

internasional.

c. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan

bursa kerja dan optimalisasi sistem informasi bursa kerja yang

mudah diakses oleh masyarakat.

d. Memperluas dan menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi

jumlah penganggur dengan mendorong tumbuh kembangkannya

berusaha di sektor informal / usaha mandiri atau pada perusahaan

padat karya.

e. Peningkatan system informasi pasar kerja , pengaturan dan

penempatan tenaga kerja melalui mekanisme Antar Kerja Lokal

( AKL ), Antar Kerja Daerah ( AKAD ), Antar Kerja Antar Negara

( AKAN), Antar Kerja Khusus dan Transmigrasi.

Page 37: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

37

Sedangkan kebijakan dari Strategi untuk mencapai sasaran Misi Kedua

sebagai berikut:

a. Peningkatan dan perluasan lapangan pekerjan di berbagai sektor.

b. Perluasan kesempatan perlu lebih dimantapkan melalui usaha-

usaha dan langkah - langkah menyeluruh dan terpadu.

c. Pemanfaatnan jumlah angkat kerja yang besar sebagi kekuatan

pembangunan perlu dilakukan dengan peningkatan usaha – usaha

pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia.

4.3.3. Meningkatkan pembinaan hubungan industrial

Strategi untuk mencapai Misi Ketiga sebagai berikut ;

a. Fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselesihan

hubungan industrial.

b. Fasilitasi penyelesaian, perlindungan hukum dan jaminan sosial.

c. Sosialisasi berbagai peraturan Pelaksanaan tentang

ketenagakerjaan.

Sedangkan kebijakan dari Strategi untuk mencapai sasaran Misi Ketiga

sebagai berikut:

a. Memantapkan ketenangan bekerja dan berusaha.

b. Meningkatkan kesejahteraan pekerja dan buruh.

c. Mencegah terjadinya keresahan hubungan industrial.

4.3.4. Meningkatkan perlindungan tenaga kerja

Strategi untuk mencapai Misi Keempat sebagai berikut ;

a. Meningkatkan pengawasan dan perlindungan tenaga kerja sesuai

norma hukum yang berlaku,serta meningkatkan peran lembaga

ketenagakerjaan.

b. Meningkatkan fungsi pengawasan ketenagakerjan untuk

memberikan perlindungan hak – hak normatif tenaga kerja.

Page 38: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

38

Sedangkan kebijakan dari Strategi untuk mencapai sasaran Misi Keempat

sebagai berikut:

a. Penegakan hukum dan perlindungan tenaga kerja.

b. Peningkatan pelaksanaan pengawasan norma kerja ,norma

perempuan dan anak

4.3.5. Meningkatkan sarana pelayanan ketenagakerjaan dan

ketransnmigrasian

Strategi untuk mencapai Misi Kelima sebagai berikut ;

a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dan

disiplin aparatur untuk pelayanan bagi masyarakat.

b. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana perkantoran

Sedangkan kebijakan dari Strategi untuk mencapai sasaran Misi Kelima

sebagai berikut:

a. Mengembangkan kemampuan kualitas dan kuantitas layanan

sumber daya manusia di bidang ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian.

b. Mengembangkan sarana dan prasarana perkantoran.

Page 39: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

39

BAB.V.

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Perencanaan Program Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian Tahun 2010 – 2015

meliputi Program kewenangan urusan wajib, program urusan pilihan ,pelaksanaan tugas

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, serta pelaksanaan tugas umum pemerintahan.

1. Kewenangan Urusan Wajib Ketenagakerjaan.

a. Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan tahun 2010 – 2015 adalah

sebagai berikut :

1. Program Administrasi Perkantoran dengan Kegiatan :

a. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya air dan listrik.

b. Penyediaan Jasa kebersihan kantor.

c. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja.

d. Penyediaan alat tulis kantor.

e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan..

f. Penyediaan makanan dan minuman

g. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke Luar Daerah.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan

Kegiatan :

a. Pengadaan perlengkapan gedungkantor.

b. Pengadaan peralatan gedung kantor.

c. Pengadaan Mebelair

d. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor.

e. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional.

f. Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapan gedung kantor.

g. Pemeliharaan rutin / berkala peralatan gedung kantor.

h. Pemeliharaan rutin / berkala mebeleair.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan

Kegiatan :

Page 40: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

40

a. Sosialisasi peraturan perundang undangan.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja Keuangan dengan kegiatan :

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi

kinerja SKPD.

b. Penunjang Kinerja PA,PPK, Bendahara dan Pembantu.

c. Penyusunan Lakip ( Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah )

d. Penyusunan LKPJ ( Laporan Keterangan Pertanggung

Jawaban )

e. Penyusunan Renja ( Rencana Kerja Tahunan )

f. Penyusunan Program Kerja SKPD

g. Penyusunan Profil SKPD

h. Penyusunan RKA dan DPA Murni serta Perubahan.

i. Penyusunan Buku Data Base

j. Penyusunan Buku Informasi Ketenagakerjaan

k. Penyusunan Buku Saku.

5. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja.

Dengan Kegiatan :

a. Peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan dan

instruktur BLK.

b. Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja.

c. Peningkatan produktivitas tenaga kerja.

d. Pemagangan.

6. Program Peningkatan Kesempatan Kerja.dengan Kegiatan :

a. Penyusunan informasi bursa tenaga kerja.

b. Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja.

c. Penyiapan tenaga kerja siap pakai.

Page 41: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

41

d. Pengembangan kelembagaan produktivitas dan pelatihan

kewirausahaan..

e. Pemberian fasilitas dan mendorong sistem pendanaan

pelatihan berbasis masyarakat.

f. Penempatan Transmigrasi.

g. Padat karya produktif.

7. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

dengan Kegiatan :

a. Fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan

hubungan industrial.

b. Fasilitasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan

hukum dan jaminan sosial ketenagakerjaan.

c. Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang

ketenagakerjaan.

d. Peningkatan pengawasan , perlindungan dan penegakan

hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

b. Sasaran :

1. Tersedianya tenaga kerja dan tenaga kepelatihan yang profesional

dengan indikator :

a. Peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan sebanyak 670

0rang

b. Peningkatan produktivitas tenaga kerja sebanyak 330 0rang

c. Peningkatan pelatihan berbasis pemagangan sebanyak 415

0rang

d. Peningkatan ketrampilan bagi pencari kerja sebanyak 2.310

0rang

e. Meningkatnya kompetensi tenaga kepelatihan 25 %.

2. Meningkatnya Angka Partisipasi Angkatan Kerja sebesar 63,51 %

dengan indikator :

a. Angka partisipasi angkatan kerja sebesar 63,51 %

Page 42: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

42

3. Meningkatnya Tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 66,71 %

dengan indikator :

a. Tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 66,71 %

4. Meningkatnya pencari yang ditempatkan sebesar 25 % dengan

indikator :

a. Penempatan pencari kerja sebanyak 49.050 0rang

5. Menurunya tingkat pengangguran terbuka sebesar 2,5 % dengan

indikator :

a. Menurunya jumlah pengangguran sebesar 0,5% per tahun.

6. Terwujudnya peningkatan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha

disektor informal sebanyak 3.105 0rang dengan indikator :

a. Tingkat mendapatkan kesempatan kerja, kesempatan berusaha

disektor informal sebanyak 3.105 0rang.

7. Terwujudnya akses pasar kerja melalui sistem informasi

ketenagakerjaan ( siketan ) sebanyak 49.050 0rang dengan indikator :

a. Pelayanan bursa kerja online dan job fair sebanyak 10 kali

b. Penempatan tenaga kerja sebanyak 49.050 0rang.

8. Terwujudnya peningkatan kualitas kemandirian dan daya saing

melalui pelatihan wirausaha sebanyak 4.220 0rang dengan indikator :

a. Kemandirian tenaga kerja melalui pelatihan wirausaha

rsebanyak 4.220 0rang

9. Menurunya angka sengketa pengusaha dan pekerja sebesar 10 %

dengan indikator :

a. Menurunya perselisihan hubungan industrial ( PHI,PHK,

Unjuk rasa/Mogok ) 2 % per tahun.

10. Meningkatkan efektifitas lembaga – lembaga ketenagakerjaan dan

sarana-sarana hubungan industrial dengan indikator :

a. Adanya rekomendasi LKS tripartit sebanyak 10 tripartit.

b. Pendataan SP/SB sebanyak 225 SP/SB

c. Terbentuknya LKS Bipartir sebanyak 50 LKS

Page 43: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

43

11. Meningkatkan syarat-sayarat ( PP/PKB) dan kesejahteraan pekerja /

buruh dengan indikator :

a. Terbentuknya koperasi karyawan sebanyak 180 koperasi.

b. Terbentuknya PP/PKB sebanyak 240 PP/PKB

c. Tersedianya angka KHL sebanyak 60 KHl

d. Tersedianya usulan UMK sebanyak 5 UMK

12. Meningkatkan pelayanan penyelesaian perselisihan dan unjuk rasa /

mogok kerja dengan indikator :

a. Terselesaikanya 1.000 kasus hubungan industrial.

b. Terlaksananya pencegahan keresahan sebanyak 50 perusahaan

c. Terselesaikanya 25 kasus mogok kerja

13. Meningkatkan perlindungan tenaga kerja dan peningkatan

keselamatan dan kesehatan kerja dengan indikator :

a. Meningkatkanya jumlah perusahaan yang menerapkan K3

/Keselamatan dan kesehatan kerja terhadap 570 perusahaan.

( 45,8 % )

b. Penyuluhan K3 sebanyak 290 perusahaan

c. Pemeriksaan ketenagakerjaan 3.401 perusahaan

14. Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia ( SDM )

aparatur yang beretos kerja tinggi. Dengan indikator :

a. Terwujudnya pola kerja yang lancar dan nyaman dalam

menyelesaikan tugas

2. Kewenangan Urusan Pilihan Transmigrasi.

Untuk urusan pilihan transmigrasi tidak melaksanakan di karenakan

kegiatan penempatan transmigrasi sudah dimasukan dalam program peningkatan

kesepatan kerja .

Dari tiga program pembangunan yang ada pada Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Semarang yang menrupakan Program Unggulan adalah Program

Peningkatan Kesempatan Kerja sedangkan dua program pembanguan yang lainya

merupakan pendukung dari pada program unggulan.

Page 44: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

44

Untuk lebih jelasnya lihat matrik RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,

INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

.

Page 45: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

45

BAB.VI.

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN RPJMD

No Indikator

Kondisi

Kinerja

pada awal

periode

RENSTRA

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi

Kinerja

pada akhir

periode

RENSTRA

Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS

DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

1. Ketrampilan pencari kerja 280 0rang 380 420 460 500 550 2.310

2.

Meningkatnya kompetensi tenaga

kepelatihan 25 %

28 /478

0rg instrk 5 % 5% 5% 5% 5% 25 %

3. Profesinalisme tenaga pelatihan : 670

a. Pengelola LPK

40 40 40 40 20 20 160

b. Instruktur

40 0 20 0 20 20 60

c. Uji Kompetensi

40 40 30 30 30 0 130

d. Fasilitasi pelatihan tenaga kerja

- 60 60 60 60 60 300

e. Akreditasi LPK

- 0 5 5 5 5 20

f. Identifikasi pelatihan tenaga kerja

- 0 0 0 0 0 0

g. Jejaring pelatihan

- 0 0 0 0 0 0

h. Pelatihan berbasis kompetensi

16 0 0 0 0 0 0

I Pembinaan LPK

40 0 0 0 0 0 0

2. Produktivitas Tenaga Kerja

a. Pelatihan Peningkatan produktivitas

40 60 65 65 70 70 330

b. Identifikasi dan pengukuran

- 0 0 0 0 0 0

c. Produktivitas tenaga kerja

- 0 0 0 0 0 0

3. Pemagangan

415

a. Pra magang

- 15 15 15 15 15 75

b. Sosialisasi ke instansi

- 0 0 0 0 0 0

c. Pelatihan berbasis pemagangan

40 60 60 60 80 80 340

Page 46: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

46

II

PROGRAM PENINGKATAN

KESEMPATAN KERJA .

1

Menurunya Tingkat pengangguran terbuka

2,5 % 14,96%

14,26%

(0,70%)

13,66%

(0,60%)

13,16%

(0,50%)

12,76%

(0,40%)

12,46%

(0,30%)

12,46%

(2,5%)

2 Angka partispasi angkatan kerja ( 63,51% ) 62,21% 62,47% 62,73% 62,99% 63,25% 63,51% 63,51%

3

Tingkat partisipasi angkatan kerja ( 66,71%

) 64,75% 65,40% 65,73% 66,05% 66,38% 66,71% 66,71%

4

Pencari kerja yang ditempatkan 49.050 0rg (

25 %)

8.449

0rang 8900 9.350 9.800 10.250

10.750

49.050

a Penyusunan buku IPK 217 315 315 315 315 315

1.575

b Pendaftaran pencaker

20.000 21000 21500 22000 22500 23000

110.000

c Lowongan

10.000 10100 10500 11000 11500 12000

55.100

d Bursa Kerja

2 2 2 2 2 2

10

e Penyiapan tenaga kerja siap pakai

100 100 225 250 175 300

1.050

f Pelatihan wirausaha baru

150 190 350 360 370 380

1.650

g Tenaga kerja mandiri ( TKM)

15 50 75 100 125 150

500

h Pelatihan wirausaha baru DBHCHT

240 240 240 260 280 300

1.320

i Tenaga kerja mandiri ( TKM)DBHCHT

- 125 125 150 150 200

750

j Padat karya produktif

- 198 264 396 528 594

1.980

k Penempatan Transmigrasi

10 15 15 15 15 15

75

III

PROGRAM PERLINDUNGAN

PENGEMBANGAN LEMBAGA

KETENAGAKERJAAN

1 Menurunya Angka perselisihan hubungan

industrial PHI/PHK/Unjukrasa 2 %

pertahun 256 kasus 246 ks 241 ks 236 ks 232 ks 227 ks 227 ks

a. Pencegahan keresahan 50 persh 40 10 10 10 10 10 50

b Penyelesaian kasus 1000 kasus 200 200 200 200 200 200

1.000

c Penanganan mogok kerja 25 kasus 5 5 5 5 5 5 25

d Pembentukan LKS Bipartit 14 15 15 15 15 15 75

75 LKS

e Rekomendasi LKS Tripartit 2 2 2 2 2 2 10

sebanyak 10 Rekomendasi

f Verivikasi /pendataan SP/SB 0 45 45 45 45 45 225

225 0rganisasi

g Pementukan Koperasi karya 10 36 36 36 36 36 180

wan 180 Koperasi

h Pembinaan PP/PKB 240.pers 25 48 48 48 48 48 240

i Survey Harga Pasar / penyusu 12 12 12 12 12 12 60

Page 47: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

47

nan Angka KHL 60 kali

j Sosialisasi UMK 5 kali 0 1 1 1 1 1 5

k Sosialisasi Peraturan Perundangan 40 80 80 80 80 80 400

tentang ketenagakerjaan 400 persh

2

Meningkatnya jumlah perusahaan yang

menerapkan K3 /Keselamatan dan

perlindungan sebanyak 570 persh ( 45,8%) 237 persh 329 382 439 502 570 570

a Terbentuknya kelembagaan K3 48 53 57 63 68 289

(P2K3) di Perusahaan sebanyak 570 persh

b Penyuluhan K3 30 50 55 55 65 65 290

c Pemeriksaan ketenagakerjaan 468 521 720 720 720 720 3.401

Page 48: BAB.I . PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renstra Disnakertrans.pdf · 5 Dalam bab ini dimaksudkan sebagai acuan penyusunan dan pelaksanaan

48

BAB.VII.

PENUTUP

Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Semarang digunakan sebagai acuan, pedoman, arahan, dan tolok ukur

dalam melaksanakan kegiatan pembangunan di Bidang Ketenagakerjaan dan

Ketransmigrasian selama kurun waktu 2010 - 2015, agar dapat terlaksana secara efektif

dan efisien.

Rencana Strategis yang telah dirumuskan berdasarkan tugas pokok dan fungsi

serta dokumen perencanaan jangka menengah daerah akan dapat berhasil dengan asumsi

adanya dukungan alokasi dana serta komitmen penuh dan dukungan sepenuhnya oleh

berbagai pihak yang terkait

Koordinasi merupakan prinsip yang paling penting dalam melaksanakan

perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi

hingga pelaporan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan.

Semarang, 14 Pebruari 2011

KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN

TRANSMIGRASI KOTA SEMARANG

GUNAWAN SAPTOGIRI, SH., MM.

Pembina Tk. I

NIP. 19620502 198903 1 018