bab3 -rencana pengembangan kecamatan belawan

34
BAB 3 RENCANA PENGEMBANGAN KECAMATAN MEDAN BELAWAN 3.1. LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kota Medan, dimana letak geografisnya berada pada 03 0 - 48 0 Lintang Utara dan 98 0 – 42 0 Bujur Timur. Luas Kecamatan Medan Belawan adalah 2.625 Ha yang terbagi atas 6 kelurahan dan letak daerahnya berada pada ketinggian 3 meter diatas permukaan laut (mdpl). Batas administrasi Kecamatan Medan Belawan berdasarkan Kecamatan Medan Belawan Dalam Angka Tahun 2008 adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Percut Sei Tuan(Kab. D.Serdang) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Labuhan(Kota Medan) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Hamparan Perak(Kab. D.Serdang) III-1

Upload: boykesir

Post on 05-Aug-2015

555 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

BAB 3

RENCANA PENGEMBANGAN KECAMATAN MEDAN BELAWAN

3.1. LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI

Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kota

Medan, dimana letak geografisnya berada pada 030 - 480 Lintang Utara dan 980 – 420

Bujur Timur. Luas Kecamatan Medan Belawan adalah 2.625 Ha yang terbagi atas 6

kelurahan dan letak daerahnya berada pada ketinggian 3 meter diatas permukaan laut

(mdpl).

Batas administrasi Kecamatan Medan Belawan berdasarkan Kecamatan Medan Belawan

Dalam Angka Tahun 2008 adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka.

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Percut Sei Tuan(Kab. D.Serdang)

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Labuhan(Kota Medan)

Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Hamparan Perak(Kab. D.Serdang)

Adapun jarak dari pusat Kecamatan Medan Belawan ke Kantor Walikota (Pusat Kota

Medan) adalah ± 23 Km.

Tabel 3.1 Luas Wilayah Kecamatan Medan Belawan Tahun 2009

No Kelurahan luas (km2)1 Belawan I 1,102 Belawan II 1,753 Belawan Bahari 1,034 Belawan Bahagia 0,54

III-1

Page 2: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

No Kelurahan luas (km2)5 Belawan Sicanang 15,106 Bagan Deli 2,30

Jumlah 21,82 Sumber : Kecamatan Medan Belawan dalam Angka 2011

3.1.1 Karakteristik Kependudukan Kecamatan Medan Belawan

a. Berdasarkan Jumlah Dan Distribusi Penduduk

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik maupun data profil

Kecamatan, maka jumlah penduduk Kecamatan Medan Belawan tahun 2010 adalah

95.506 jiwa dan distribusi penduduk terbesar berada pada Kelurahan Belawan II yaitu

20.913 jiwa dan Kelurahan Bagan Deli memiliki jumlah penduduk sebanyak 15.860

jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2 Jumlah dan Distribusi Penduduk Di Kecamatan Medan Belawan Tahun

2010

No Desa/Kelurahan Luas (Km2) Jumlah Penduduk

1 Belawan I 1,1 20.1612 Belawan II 1,75 20.9133 Belawan Bahari 1,03 11.9884 Belawan Bahagia 0,54 11.8885 Belawan Sicanang 15,1 14.6966 Bagan Deli 2,3 15.860Jumlah Total 21,82 95.506

Jumlah Penduduk kecamatan Medan Belawan sebanyak 95.506 penduduk terdiri dari

48.889 orang laki-laki serta 46.617 orang perempuan. Berdasarkan kelompok umur,

distribusi penduduk kecamatan Medan Belawan relatif lebih banyak penduduk usia

produktif. Terdapat warga negara Indonesia turunan cina yang berdomisili di

kecamatan ini. Sebanyak 6.004 orang warga Indonesia keturunan cina berdomisili di

kecamatan Medan Belawan, yakni 3.252 laki-laki dan 2.752 perempuan.

III-2

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan Tahun 2011

Page 3: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

b. Berdasarkan Mata Pencaharian

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2007

sampai 2010, penduduk Kecamatan Medan Belawan mempunyai struktur mata

pencarian yang beragam, lebih dominan pegawai swasta. Mata pencaharian penduduk

Kecamatan Medan Belawan terdiri dari pegawai diri, pegawai swasta, polri, pedagang,

Nelayan. Untuk lebih lengkap dapat dijelaskan pada tabel Mata Pencaharian sebagai

berikut :

Tabel 3.3

Komposisi Mata Pencaharian Penduduk Pegawai Negeri

No Kelurahan

PegawaiNegeri (Jiwa)

2007 2008 2009 20101 Belawan Pulau Sicanang 85 86 85 872 Belawan Bahagia 153 153 158 1583 Belawan Bahari 123 123 126 1244 Belawan II 379 379 381 3845 Bagan Deli 133 133 112 1096 Belawan I 263 263 255 257

Medan Belawan 1,136 1,137 1,117 1,119

Berdasarkan tabel Komposisi Mata Pencaharian Penduduk dapat memberikan

gambaran mengenai mata pencaharian di Kecamatan Medan Belawan pada pegawai

Negeri dan Swasta pada tahun 2007 berdasarkan analisa data BPS sebesar 13,88 %,

tahun 2008 sebesar 13,89 %, tahun 2009 sebesar 13,46 % sedangkan pada tahun 2010

sebesar 13,25%.

Tabel 3.4

Komposisi Mata Pencaharian Penduduk Pegawai Swasta

No Kelurahan

PegawaiSwasta (Jiwa)

2007 2008 2009 20101 Belawan Pulau Sicanang 1,318 1,318 1,326 1,3322 Belawan Bahagia 837 837 841 856

III-3

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan Tahun 2011

Page 4: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

No Kelurahan

PegawaiSwasta (Jiwa)

2007 2008 2009 20103 Belawan Bahari 959 959 965 9714 Belawan II 1,726 1,726 1,751 1,7925 Bagan Deli 1,013 1,013 1,062 1,0816 Belawan I 1,192 1,192 1,231 1,294

Medan Belawan 7,045 7,045 7,176 7,326

Berdasarkan tabel Komposisi Mata Pencaharian Penduduk dapat dilihat gambaran

mengenai mata pencaharian di Kelurahan Bagan Deli. Pada Pegawai Negeri pada

tahun 2007 berdasarkan analisa data BPS sebesar 11,60%, tahun 2008 sebesar

11,60%, tahun 2009 sebesar 9,54% dan pada tahun 2010 sebesar 9,15% sedangkan

sebagai pegawai swasta tahun 2007 berdasarkan analisa data BPS sebesar 88,39%,

tahun 2008 sebesar 88,39%, tahun 2009 sebesar 90,45% dan pada tahun 2010 sebesar

90,84% .

Tabel 3.5

Komposisi Mata Pencaharian Penduduk Nelayan

No Kelurahan

Nelayan (Jiwa)

2007 2008 2009 20101 Belawan Pulau Sicanang 218 218 207 2032 Belawan Bahagia 752 752 769 7723 Belawan Bahari 939 939 965 8894 Belawan II 227 227 231 2435 Bagan Deli 1,685 1,685 1,689 1,4746 Belawan I 1,367 1,367 1,377 1,296

Medan Belawan 5,188 5,188 5,238 4,877

Berdasarkan tabel Komposisi Mata Pencaharian Penduduk dapat memberikan

gambaran mengenai mata pencaharian di Kecamatan Medan Belawan pada Nelayan

dan Pedagang pada tahun 2007 berdasarkan analisa data BPS sebesar 29,00%, tahun

2008 sebesar 29,00%, tahun 2009 sebesar 59,67% sedangkan pada tahun 2010 sebesar

57,09%.

III-4

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan Tahun 2011

Page 5: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

Tabel 3.6 Komposisi Mata Pencaharian Penduduk Pedagang

No Kelurahan

Pedagang (Jiwa)

2007 2008 2009 20101 Belawan Pulau Sicanang 1,132 1,132 314 3182 Belawan Bahagia 1,472 1,472 536 5713 Belawan Bahari 2,149 2,149 246 2514 Belawan II 3,212 3,212 1,296 1,3025 Bagan Deli 1,941 1,941 325 3326 Belawan I 2,792 2,792 823 891

Medan Belawan 12,698 12,698 3,540 3,665

Berdasarkan tabel Komposisi Mata Pencaharian Penduduk dapat dilihat gambaran

mengenai mata pencaharian di Kelurahan Bagan Deli pada Nelayan pada tahun 2007

berdasarkan analisa data BPS sebesar 46,46%, tahun 2008 sebesar 46,46%, tahun

2009 sebesar 83,86% dan pada tahun 2010 sebesar 81,61% sedangkan sebagai

Pedagang tahun 2007 berdasarkan analisa data BPS sebesar 53,53%, tahun 2008

sebesar 53,53%, tahun 2009 sebesar 16,13% dan pada tahun 2010 sebesar 18,38 %.

3.1.2. Kondisi Perekonomian Kecamatan Medan Belawan

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 yang

menjelaskan Kondisi ekonomi Kecamatan Medan Belawan yang mempunyai sejumlah

pasar dan pertokoan belum cukup ramai mendukung kegiatan perekonomian di

Kecamatan Medan Belawan, diantaranya terdapat hanya 2 pasar, 1 pertokoan dan 8

Swalayan. Terdapat 2 SPBU dan 6 agen minyak tanah di Kecamatan Medan Belawan.

Untuk fasilitas bengkel kendaraan bermotor, bengkel yang ada di kecamatan ini yaitu

sebanyak 20 bengkel sepeda motor dan 4 bengkel mobil.

Salah satu peran penting pendorong pertumbuhan perekonomian di Kecamatan Medan

Belawan adalah Pelabuhan laut yang berjarak 26 Km dari pusat Kota. Kegiatan Ekspor

dan Impor Kabupaten/ Kota lain dilakukan di pelabuhan ini seperti aktivitas bongkar

muat barang setiap harinya. Namun kecenderungan berkembangnya jasa transportasi laut

III-5

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan Tahun 2011

Page 6: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

ini memerlukan pembangunan fasilitas daya tampung barang dengan lokasi yang dekat

dengan pelabuhan serta memadai.

III-6

Page 7: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

Gambar 3.1 : Peta Kecamatan Medan Belawan

III-7

Page 8: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

3.2. RENCANA PENGEMBANGAN KECAMATAN MEDAN BELAWAN

Sesuai dengan RTRW Kota Medan tahun 2011-2031 ditetapkan bahwa Kecamatan

Medan Belawan adalah salah satu dari 8 sub pusat pelayanan di Kota Medan. Sub Pusat

Pelayanan di Kota Medan adalah:

1. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Belawan

2. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Labuhan

3. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Marelan

4. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Perjuangan

5. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Area

6. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Helvetia

7. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Selayang

8. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Timur

Sub Pusat Pelayanan Kota Medan Belawan berfungsi sebagai:

1. Pusat pelayanan transportasi laut

2. Pusat kegiatan bongkar muat dan impor-ekspor

3. Pusat pelayanan pertahanan keamanan

4. Pusat kegiatan industri

5. Pusat kegiatan perikanan.

Menurut Vision Plan yang membahas rencana pengembangan Kota Medan beserta kota-

kota satelitnya yaitu Binjai, Deli Serdang dan Lubuk Pakam, diberikan 2 opsi alternatif

rencana pengembangan fisik untuk Kota Medan dan kota-kota satelitnya.

Pada opsi 1, dasar penyusunan konsep rencananya adalah pengembangan lanjut dari pola

pengembangan kota yang sudah ada saat ini, dengan arah pengembangan ke utara untuk

mengoptimalkan wilayah utara yang belum berkembang sebagaimana mestinya.

Pusat-pusat pengembangan ditempatkan di daerah ex polonia (CBD), daerah Tanjung

Mulia (Pusat Pemerintahan) dan Belawan (Regional Centre) mengikuti jalur kereta api

yang ada.

III-7

Page 9: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

Untuk memanfaatkan jaringan transportasi umum kereta api dimasa datang area

disepanjang jalur kereta api yang menghubungkan wilayah CBD, pusat pemerintahan dan

Regional Centre di wilayah Belawan akan di kembangkan sebagai koridor inti kota

dengan kepadatan tinggi. Fasilitas fasilitas kota lainnya seperti fasilitas olahraga, fasilitas

rekreasi dan sebagainya juga ditempatkan sepanjang jalur ini.

Gambar 3.2 Opsi 1 – Kota Medan beserta Kota Satelitnya - Vision Plan Kota Medan

Sejalan dengan pengembangan daerah inti kota ini, perlu dikembangkan juga jalan semi-

expressway yang menghubungkan jalan tol dengan jalan linkar luar dari utara ke selatan

untuk menampung arus lalulintas yang akan meningkat sepanjang koridor inti kota

tersebut. Lebih jelasnya dapat dilihat pada peta struktur di atas.

Dalam opsi 1 Medan bagian selatan tetap merupakan wilayah kota utama, sedangkan

Binjai, Lubuk Pakam, Tanjung Morawa dan Belawan diperhitungkan sebagai wilayah

III-8

Page 10: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

kota yang lebih kecil atau kota satelit yang dihubungkan oleh jaringan jalan tol ke kota

Medan.

Tanjung Morawa diperhitungkan sebagai salah satu wilayah kota satelit mengingat

aksessibilitasnya yang baik (dilayani jalan tol) dan lokasinya yang sangat dekat dengan

kota Medan.

Didalam batas administratif kota Medan, struktur yang terlihat adalah Medan (bagian

selatan) sebagai daerah wilayah kota utama dan Belawan sebagai wilayah kota satelit.

Struktur kota pada opsi 1 ini pada dasarnya berupaya mengarahkan pengembangan kota

kearah utara (Belawan) dengan pembentukan inti kota pada jalur utara selatan sepanjang

jalur kereta api.

Pusat-pusat kegiatan diwilayah Mebidang diatur dalam 3 tingkatan sebagai berikut:

1. CBD Polonia dan Pusat Pemerintahan

Secara hirarki CBD Polonia dan pusat pemerintahan/perdagangan di daerah

Tanjung Mulia akan menjadi pusat primer dan pusat business utama

2. Pusat Kota (Town Centre)

Pusat kegiatan di Belawan seperti pusat kegiatan di Binjai, Lubuk Pakam dan

Tanjong Morawa akan menjadi pusat wilayah (Regional Centre), mengingat

pusat-pusat kegiatan ini juga akan melayani wilayah pedesaan yang luas

disekitarnya.

3. Sub Pusat Kota (Sub Town Centre)

Sub-pusat kota melayani bagian wilayah kota dalam skala yang lebih kecil.

Lokasi yang diusulkan dalam konsep rencana ini masih bersifat inikatif. Studi mengenai

ketersediaan lahan dan hambatan-hambatan yang ada akan menentukan lokasi pusat

kegiatan yang diusulkan.

Lokasi dan luas area yang diusulkan dalam konsep rencana ini masih bersifat indikatif,

studi akan kebutuhan dan ketersediaan lahan akan menentukan lokasi yang tepat untuk

kegiatan-kegiatan yang diusulkan.

III-9

Page 11: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar pusat-pusat kegiatan di bawah ini

III-10

Gambar 3.3 Pusat-pusat Kegiatan Kota Medan dalam Vision Plan

Page 12: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

Menurut Rencana Opsi 1 ini , Kecamatan Medan Belawan dijadikan Pusat Wilayah.

Lokasi Kegiatan-kegiatan utama yang diusulkan dalam opsi 1 adalah di sepanjang jalur

kereta api utara selatan seperti terlihat dalam konsep pada halaman ini.

Kegiatan-kegiatan utama tersebut meliputi:

• Pelabuhan Belawan

• Export Processing Zone (Belawan)

• Theme Park (Belawan)

• Regional Centre (Belawan)

• Waterfront City (Belawan)

• Business Park (Medan Deli)

• Pusat Olahraga (Medan Deli)

• Pusat Perdagangan (Tanjung Mulia)

• Pusat Pemerintahan (Tanjung Mulia)

• CBD (Polonia)

• Hutan Kota (Polonia)

• Perumahan susun tinggi (Polonia)

Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.

III-11

Page 13: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

Gambar 3.4 Kegiatan-kegiatan Utama Kota Medan dalam Vision Plan

III-12

Page 14: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa kegiatan yang ada di Kecamatan Medan

Belawan sebagai kota satelit dari Kota Medan adalah Pelabuhan Belawan, Export

Processing Zone (Belawan), Theme Park (Belawan), Regional Centre (Belawan), dan

Waterfront City (Belawan).

Untuk rencana perumahan, Belawan akan menjadi tempat bagi perumahan kepadatan

rendah yang dikembangkan juga di kota satelit Binjai, Tanjung Morawa dan Lubuk

Pakam. Perumahan yang akan ditawarkan bersfat “Sururban living” bagi penduduk yang

menginginkan tinggal didaerah yang lebih hijau di suburban area.

Waterfront City didaerah Belawan adalah salah satu wilayah yang dikembangkan untuk

perumahan berkepadatan rendah. Perumahan waterfront ini akan memperkaya type-type

perumahan yang ada dikota Medan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini.

III-13

Gambar 3.5 Perencanaan Perumahan dalam Vision Plan Kota Medan

Page 15: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

Opsi 2 rencana pengembangan Kota Medan dan kota-kota satelitnya adalah

pengembangan jalan tol timur barat yang menghubungkan Binjai, Belawan, dan Tanjung

Morawa dengan airport yang baru. Jaringan jalan tol ini akan menjadi tulang punggung

perhubungan lalulintas masa depan di Medan dan Mebidang.

Dengan dasar pemikiran diatas, pusat-pusat kegiatan yang baru akan menempati area

sepanjang jaringan jalan tol tersebut yang berpusat dipersimpangan Tanjung Mulia. Area

dipersimpangan jalan tol sangat berpotensi sebagai pusat kegiatan yang baru baik untuk

Medan maupun Mebidang. Dalam opsi 2, daerah ini dimanfaatkan sebagai pusat

pemerintahan propinsi, pusat perdagangan, pusat pelayanan masyarakat tingkat regional

dan pusat pemerintahan kota.

Opsi 2 ini juga membuka peluang untuk pembentukan kota baru didaerah timur laut

memanfaatkan lahan PTP dan mengantisipasi pertumbuhan didaerah timur yang akan

terus meningkat seiring dengan pemindahan pelabuhan udara ke daerah Kuala Namu.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.6….

III-14

Gambar 3.6 Opsi 2 - Kota Medan beserta Kota Satelitnya – Vision Plan Kota Medan

Page 16: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

Dalam opsi 2, Medan (bagian selatan) dan Medan Baru (didaerah timur laut) merupakan

2 bagian kota utama. Belawan, Tanjong Morawa, Lubuk Pakam dan Binjai menjadi kota

yang lebih kecil atau kota satelit yang dihubungkan ke bagian kota utama oleh jaringan

jalan tol.

Struktur kota pada opsi 2 ini pada dasarnya berupaya mengarahkan pengembangan kota

kearah timur laut dengan pembentukan inti kota yang baru pada jalur persimpangan jalan

tol.

Pada opsi 2 ini pengembangan kota lebih mengarah pada wilayah Deli Serdang yang

memiliki potensi lahan yang luas. Opsi 2 ini juga mengantisipasi keinginan pasar properti

yang diperkirakan akan meningkat tinggi pada jalur jalan tol kearah airport Kuala Namu.

Didalam batas administratif kota Medan sendiri, struktur yang terlihat adalah Medan

(bagian selatan) sebagai daerah kota utama dan Belawan sebagai kota satelit. Medan

bagian tengah (Tanjung Mulia) akan menjadi daerah transisi yang juga akan berfungsi

sebagai pusat perdagangan yang baru dan pusat pemerintahan kota.

Kendala dari pelaksanaan opsi 2 adalah adanya perkebunan tembakau deli di utara jalan

tol menuju Lubuk Pakam yang sudah ditetapkan sebagai daerah konservasi.

Pusat-pusat kegiatan diwilayah Mebidang pada opsi 2 ini diatur dalam 3 tingkatan

sebagai berikut:

1. CBD Polonia dan Pusat Pemerintahan

Secara hierarchy CBD Polonia dan pusat pemerintahan/perdagangan di daerah

Tanjung Mulia akan menjadi pusat primer dan pusat business utama

2. Pusat Wilayah (Regional Centre)

Pusat kegiatan di Belawan seperti pusat kegiatan di Binjai, Lubuk Pakam dan

Tanjong Morawa akan menjadi pusat wilayah (Regional Centre), mengingat

pusat-pusat kegiatan ini juga akan melayani wilayah pedesaan yagn luas

disekitarnya.

III-15

Page 17: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

3. Sub Pusat Kota (Sub Town Centre)

Sub-pusat kota melayani bagian wilayah kota dalam skala yang lebih kecil.

Gambar 3.7 Opsi 3 – Pusat-Pusat Kegiatan Kota Medan dalam Vision Plan

Lokasi Kegiatan-kegiatan utama yang diusulkan dalam opsi 2 terpecah dalam 3 kelompok

seperti terlihat dalam konsep pada halaman ini.

Kegiatan-kegiatan utama di Belawan:

• Pelabuhan

• Export Processing Zone

• Theme Park

• Regional Centre

• Waterfront City

III-16

Page 18: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

Kegiatan Utama di persimpangan jalan tol:

• Business Park (Deli Serdang)

• Pusat Olahraga (Deli Serdang)

• Pusat Pemerintahan Propinsi (Deli Serdang)

• Pusat Pemerintahan Kota (Medan)

• Pusat Perdagangan (Medan)

Kegiatan Utama didaerah Polonia

• CBD dan pusat Konvensi (Polonia)

• Hutan Kota (Polonia)

• Perumahan Susun Tinggi

Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Dalam Opsi 2 perumahan berkepadatan tinggi akan dikembangkan didaerah Polonia

mengingat tingginya harga lahan didaerah ini dan rencana pengembangan Polonia

sebagai daerah hijau kota yang membatasi area pengembangan fisik.

III-17

Gambar 3.8 Opsi 2 – Perencanaan Perumahan dalam Vision Plan

Page 19: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

Perumahan berkepadatan sedang akan berkembang disekitar pusat pemerintahan

dipersimpangan jalan tol dan diseputar CBD polonia.

Perumahan kepadatan rendah akan berkembang di kota satelit Binjai, Belawan, Tanjung

Morawa dan Lubuk Pakam yang akan menawarkan “Sururban living” bagi penduduk

yang menginginkan tinggal didaerah yang lebih hijau di suburban area.

Mengacu pada RTRW dan vision plan, maka Kecamatan Belawan yang merupakan kota

satelit dari Kota Medan akan menjadi tempat bagi kegiatan:

1. Pelabuhan penumpang.

2. Industri. Kawasan industri dan pelabuhan akan terus berkembang dan

menyediakan lapangan kerja dimasa datang terutama bila kawasan Export

Processing Zone sudah dikembangkan.

3. Pertahanan keamanan.

4. Perikanan. Untuk kegiatan perikanan sudah ditentukan Penentuan Kawasan

Minapolitan sesuai dengan SK Walikota Medan No. 523/1284 K. Sesuai dengan

SK tersebut, Kelurahan Bagan Deli termasuk ke dalam Kawasan Minapolitan

Perikanan Tangkap, Kelurahan Belawan Sicanang termasuk dalam Kawasan

Minapolitan Perikanan Budidaya, Kelurahan Belawan Bahari dan Belawan

termasuk dalam Kawasan Minapolitan Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Perikanan.

5. Export Processing Zone.

6. Theme Park. Theme Park yang akan mengubah image wilayah utara dari daerah

kumuh menjadi pusat rekreasi. Theme park ini sekaligus dipakai sebagai buffer

untuk mencegah makin rusaknya lingkungan hutan bakau oleh pembukaan lahan

bagi perumahan liar.

7. Regional Centre. Pusat regional ini akan menjadi mini CBD dengan pusat

perbelanjaan yang lengkap, pusat pemerintahan lokal, pusat pelayanan masyarakat

yang modern dan pusat hiburan yang menarik. Proposal untuk mengembangkan

CBD Belawan juga sangat sulit direalisir bila hanya sebagian kecil penduduk

terutama dari kalangan menengah bawah yang bersedia tinggal didaerah ini.

Mengingat hal-hal tersebut diatas, pengembangan wilayah utara Medan harus

III-18

Page 20: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

dimulai dengan perubahan image dari image wilayah kumuh menjadi wilayah

hunian yang menarik.

8. Waterfront City. Lahan yang memiliki waterfront di selatan pelabuhan Belawan

juga dicadangkan untuk perumahan kelas menengah dan menengah atas

mengingat lokasinya yang menarik dan aksesibilitasnya yang tinggi dari jalan tol

Belawan. Perumahan kelas menengah atas ini diperlukan untuk mengubah kesan

wilayah utara sebagai daerah miskin.

Menyadari potensi wilayah utara ini, yaitu tersedianya lapangan kerja dimasa datang,

adanya waterfront area yang dapat dikembangkan sebagai waterfront housing yang

menarik, rendahnya harga lahan dan adanya hutan bakau yang dapat dirancang menjadi

hutan taman, bird sanctuary dan kegiatan rekreasi lainnya.

Dengan adanya kegiatan ekonomi yang kuat diwilayah utara, perumahan penduduk kelas

menengah diharapkan akan bertumbuh diwilayah Medan Marelang yang seterusnya akan

mengakselerasi pertumbuhan wilayah utara kota medan.

Untuk merealisasi rencana ini, campur tangan pemerintah kota sangat diharapkan,

terutama dalam menarik investor untuk membangun theme park di daerah utara yang

sebagian areanya sudah digunakan untuk perumahan liar. Keberhasilan pemerintah dalam

mengembangkan pusat rekreasi didaerah ini akan menjadi titik awal suksesnya

pengembangan diwilayah utara.

Lokasi pada vision planning masih merupakan indikatif. Oleh sebab itu, rujukan lokasi

yang tepat adalah RDTR Kecamatan Medan Belawan tahun 2009-2029. Berdasarkan

RDTR, zoning rencana guna lahan di Kecamatan Medan Belawan terdiri dari tambak,

peti kemas, mangrove, lahan kosong, permukiman, pelabuhan, industry, perdagangan,

dan pelabuhan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.9.

Dilihat dari gambar 3.9. dapat ditentukan garis besar peruntukan lahan tiap kelurahan

berdasarkan RDTR di Kecamatan Belawan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

III-19

Page 21: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

Tabel 3.7.Garis Besar Peruntukan Lahan tiap Kelurahan

No Kelurahan Garis besar peruntukan lahan1 Belawan I Pelabuhan, perdagangan, permukiman tepi laut (waterfront

city)2 Belawan II Tambak dan permukiman tepi sungai (waterfront city)3 Belawan Bahari Tambak, Permukiman tepi sungai (waterfront city) dan

pengolahan dan pemasaran hasil perikanan4 Belawan Bahagia Permukiman tepi sungai (waterfront city)5 Belawan

SicanangLahan mangrove, lahan kosong , perikanan budidaya, theme

park (taman hutan)6 Bagan Deli Peti kemas, permukiman tepi laut (waterfront city) dan

minapolitan perikanan tangkap

III-20

Page 22: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

Gambar 3.9. Rencana Pembagian Blok Peruntukkan dalam RDTR Kecamatan Medan Belawan

III-21

Page 23: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

3.3. POTENSI WISATA BAHARI DI KECAMATAN MEDAN BELAWAN

Pemko Medan sudah lama mempertimbangkan pengembangan wisata bahari di Kota

Belawan melihat potensi laut yang dimiliki dan jaraknya yang dekat dengan pusat Kota

Medan (27 km) sehingga bisa menjadi tujuan wisata alternative bagi penduduk Kota

Medan.

Berdasarkan potensi fisik, kegiatan wisata bahari yang potensial dikembangkan di

Kecamatan Medan Belawan adalah:

1. Memancing

2. Menyusuri hutan mangrove melalui sungai

3. Berbelanja ikan segar

4. Berjalan menyusuri dan melihat-lihat sisi laut

5. Berjalan menyusuri perumahan tepi laut dan tepi sungai (waterfront city)

6. Memakan ikan laut dengan restoran terapung

7. Bermain sepeda air

Sesuai dengan peruntukan lahan tiap kelurahan, dapat dilihat potensi wisata tiap

kelurahan di Kecamatan Medan Belawan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 3.8. Potensi Wisata Bahari tiap Kelurahan

No Kelurahan Garis besar peruntukan lahan Potensi Wisata Bahari1 Belawan I Pelabuhan, perdagangan,

permukiman tepi laut (waterfront city)

Wisata menyusuri permukiman tepi laut

(waterfront city)2 Belawan II Tambak dan permukiman tepi

sungai (waterfront city)Wisata menyusuri

permukiman tepi sungai (waterfront city)

3 Belawan Bahari

Tambak, Permukiman tepi sungai (waterfront city) dan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan

Wisata menyusuri permukiman tepi sungai

(waterfront city) dan tempat berbelanja ikan segar dan makan ikan di

restoran-restoran4 Belawan Permukiman tepi sungai Wisata menyusuri

III-22

Page 24: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

No Kelurahan Garis besar peruntukan lahan Potensi Wisata BahariBahagia (waterfront city) permukiman tepi sungai

(waterfront city)5 Belawan

SicanangLahan mangrove, lahan kosong, minapolitan perikanan budidaya,

taman hutan

tempat berbelanja ikan segar dan makan ikan di

restoran-restoran, wisata petualangan menyusuri

hutan6 Bagan Deli Peti kemas, permukiman tepi laut

(waterfront city) dan minapolitan perikanan tangkap

Wisata menyusuri permukiman tepi laut (waterfront city) dan

tempat berbelanja ikan segar dan makan ikan di

restoran-restoran, berjalan menyusuri sisi laut (muara),

bermain sepeda air di muara, dll.

Potensi wisata bahari terbesar terdapat di Kelurahan Bagan Deli karena kelurahan ini

merupakan muara tempat pertemuan antara laut dan sungai sehingga bibir pantai (muara)

panjang dibanding dengan kelurahan lain yang berbatasan dengan darat dan hanya

memiliki sungai-sungai kecil. Oleh sebab itu, bermacam-macam wisata bahari dapat

dilakukan di sini dengan memanfaatkan muara tersebut.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

III-23

Page 25: Bab3 -Rencana Pengembangan Kecamatan Belawan

III-24Gambar 3.10 Peta Potensi Wisata Bahari Belawan