bab2(aspek umum)

33
BAB II ASPEK UMUM A. Sejarah PT. TELKOM PT.TELKOM Indonesia Tbk adalah suatu badan usaha yang memiliki sejarah panjang. Berawal pada tahun 1884, pemerintah kolonial Belanda mendirikan Post en Telegraafdienst sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang ekspedisi surat menyurat untuk domistik dan jasa layanan telegraph internasional. Jasa telepon mulai ada di Indonesia mulai 1882, hingga tahun 1906 bentuk perusahaan adalah swasta tetapi telah mendapat izin dari pemerintah selama 25 tahun. Pada tahun 1906 pemerintah kolonial Belanda membentuk departemen untuk mengawasi kegiatan jasa pos dan telekomunikasi di Indonesia dengan Staatsblad No 52 Tahun 1884. Penyelenggaraan telekomunikasi oleh swasta ini berlangsung sampai tahun 1906 dan sejak itu diambil oleh pemerintah Hindia Belanda dengan 12

Upload: mseptian

Post on 18-Jun-2015

1.137 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab2(aspek umum)

BAB II

ASPEK UMUM

A. Sejarah PT. TELKOM

PT.TELKOM Indonesia Tbk adalah suatu badan usaha yang memiliki

sejarah panjang. Berawal pada tahun 1884, pemerintah kolonial Belanda

mendirikan Post en Telegraafdienst sebuah perusahaan swasta yang bergerak

di bidang ekspedisi surat menyurat untuk domistik dan jasa layanan telegraph

internasional.

Jasa telepon mulai ada di Indonesia mulai 1882, hingga tahun 1906 bentuk

perusahaan adalah swasta tetapi telah mendapat izin dari pemerintah selama

25 tahun. Pada tahun 1906 pemerintah kolonial Belanda membentuk

departemen untuk mengawasi kegiatan jasa pos dan telekomunikasi di

Indonesia dengan Staatsblad No 52 Tahun 1884.

Penyelenggaraan telekomunikasi oleh swasta ini berlangsung sampai

tahun 1906 dan sejak itu diambil oleh pemerintah Hindia Belanda dengan

berdasarkan kepada Staatsblad No 39 Tahun 1906. Sejak itu berdirilah Post

Telegraaf en Telefoondients, atau di sebut PTT Dients yang pada tahun 1927

di tetapkan sebagai Perusahaan Negara Pemerintah Hindia Belanda.

Jawata PTT berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang–Undang (Perpu) No 19 tahun 1961 Perusahaan Jawata

PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) pos dan telekomunikasi. Pada

tahun 1961, jasa pos dan telekomunikasi baru berdiri dengan bentuk

12

Page 2: Bab2(aspek umum)

perusahaan pemerintah pertama agar menjaga jasa pos dan telekomunikasi di

wilayah Sumatera, dimana mulai terbentuk pada tahun 1970 secara nasional.

Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 240

tahun 1961 Perusahaan Jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara

(PN) Pos dan Telekomunikasi. Pemerintah memisahkan jasa pos dengan

telekomunikasi pada tahun 1965 ke dalam dua perusahaan milik negara, yaitu

pos dan giro dan telekomunikasi.

Selanjutnya mulai tgl 28 April 1970 berdasarkan S.K. Mentri

Perhubungan no.129/U/1970 PN TELEKOMUNIKASI berubah menjadi

PERUSAHAAN UMUM TELEKOMUNIKASI yang disingkat dengan

PERUMTEL. Dalam peraturan tersebut PERUMTEL dinyatakan sebagai

penyelenggara telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi

dalam negeri maupun luar negeri. Pada saat itu hubungan komunikasi luar

negeri di selenggarakan oleh PT Indonesia Satelit Corporation (INDOSAT)

yang saat itu berstatus perusahaan asing, bagian dari Amerika cable and radio

Corporation sebuah perusahaan di negara bagian Delaware, Amerika Serikat.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 53 tahun 1980, PERUMTEL

ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara telekomunikasi dalam negeri

dan INDOSAT sebagai penyelenggara telekomunikasi jasa luar negeri.

Peraturan Pemerintah no.39 tahun 1974 tentang PERUMTEL juga diubah

yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah no.54 tahun 1980.

Pada tahun 1991, berdasarkan Peraturan PEMERINTAH No 25 tahun

1991, pemerintah mengubah PERUMTEL dari “Perusahaan Umum” menjadi

13

Page 3: Bab2(aspek umum)

perusahaan negara dengan layanan untuk masyarakat umum sebagai tujuan

utama perusahaan, yaitu “Persero“. Peralihan bentuk perusahaan tersebut

ditandai dengan penanda tanganan Akte Pendirian Perusahaan Perseroan

(Persero) PT.Telekomunikasi Indonesia oleh Notaris Imas Fatimah,SH

bersama-sama dengan Menparpostel Soesilo Sudarman yang bertindak selaku

kuasa dari Mentri Keuangan sebagai pemegang saham, hari Selasa tanggal 24

September 1991 jam 09.30 WIB di Deparpostel, Jl. Kebon Sirih 36 Jakarta

Pusat.

Perusahaan negara mempunyai keterbatasan kewajiban untuk tujuan

komersil sehingga berubah nama menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)

PT Telekomunikasi Indonesia yang juga dikenal dengan TELKOM, disyahkan

pada tahun 1995. bisnis TELKOM terbagi menjadi 12 unit operasi regional

yang dikenal dengan “Witel“ (Wilayah Usaha Telekomunikasi), dimana secara

terpusat dikontrol oleh kantor pusat TELKOM di Bandung, Jawa Barat.

Tiap Witel mempunyai struktur manajemen tersendiri yang bertanggung

jawab untuk semua aspek bisnis TELKOM dalam wilayah mereka, dari

penyediaan jasa telepon hingga kegiatan manajemen dan keamanan, meskipun

mereka bukan merupakan perusahaan berorientasi keuntungan terpisah,

Jika ditelaah, perubahan–perubahan terebut dimaksudkan untuk

meningkatkan kemampuan perusahaan. Perubahan besar–besaran terjadi pada

tahun 1995, Meliputi:

1. Restrukturisasi internal.

2. Kerja Sama Operasi (KSO).

14

Page 4: Bab2(aspek umum)

3. Initial Public Offering (IPO).

Restrukturisasi internal dimaksudkan untuk pengelolaan perusahaan

menjadi lebih efisien dan efektif, karena terjadi pemisahan bidang usaha

kegiatan bisnis perusahaan yang terbagi menjadi 3 (tiga) area utama, yaitu:

1. Primary businesses (Bisnis Utama).

2. Related businesses (Bisnis Sampingan).

3. Overhead perusahaan (Jasa Pendukung Bisnis).

Bisnis utama perusahaan adalah menyediakan jasa sambungan lokal dan

sambungan lokal jarak jauh dalam negeri. Bisnis yang berhubungan termasuk

jasa selular bergerak, saluran sewa, telex, penyewaan satelit transponder,

VSAT (Very Small Aperture Terminal) dan berbagai jasa tambahan lainnya

yang diselenggarakan dengan membentuk perusahaan patungan.

Bisnis sampingan terebut, tidak dioperasikan oleh TELKOM secara

langsung seluruhnya melalui kerja sama Joint Venture dimana TELKOM

mempunyai keuntungan langsung dan tidak langsung. Kemudian bisnis selular

analog dioperasikan oleh TELKOM dengan perjanjian pembagian keuntungan

bersama Investor. Hal ini menjadikan perhatian lebih lagi perusahaan untuk

mengubah penambahan bisnis sampingan (related businesses) kearah kerja

sama Joint Venture. Perusahaan juga merencanakan untuk mendelegasikan

perusahaan luar (outsource) untuk jasa pendukung bisnis sebagai bagian dari

restrukturisasi.

Juga sebagai bagian dari restrukturisasi, TELKOM menghilangkan

struktur Witel dan membuat delapan Divisi Operasi pada tanggal 1 Juli 1995,

15

Page 5: Bab2(aspek umum)

termasuk tujuh Divisi Regional (DIVRE) dimana penyediaan jasa telepon

tidak berdasarkan wilayahnya dan divisi jasa jaringan dimana menyediakan

jasa sambungan lokal jarak jauh melalui operasi secara nasional infrastruktur

jaringan transmisi dan satu Divisi Network yang keduanya mengelola bidang

usaha utama. Divisi regional ini menjadi pengganti struktur WITEL yang

memiliki daerah teritorial tertentu, namun halnya menyelenggarkan jasa

telepon lokal dan mendapat bagian dari jasa telepon Sambungan Langsung

Jarak Jauh (SLJJ), Sambungan Langsung Internasional (SLI) melalui

perhitungan interkoneksi. Fungsi tiap divisi adalah terpisah, team bergerak

dalam desentralisasi (tidak terpusat) manajemen dan aspek biaya dan

keuntungan dibagi terpisah dengan menjaga internal aspek keuangan masing–

masing.

PT.TELKOM sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara mempunyai tugas

pokok membangun, mengembangkan dan mengusahakan telekomunikasi

untuk nasional dalam rangka meningkatkan hubungan nasional dan juga

internasional untuk menunjang pembangunan.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas PT TELKOM

mempunyai fungsi sebagai penyelenggara layanan informasi dan komunikasi

secara selektif dan agresif dalam lingkup masyarakat informasi global agar

mampu memberikan nilai yang maksimal bagi pelanggan.perusahaan dan

pemegang saham terlebih bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.

16

Page 6: Bab2(aspek umum)

1. Struktur Organisasi PT. TELKOM

Struktur manajemen PT. TELKOM secara garis besar hanya meliputi

kantor perusahaan besar dan divisi–divisi kantor perusahaan yang mempunyai

struktur sederhana, hanya terdiri dari Dewan Direksi yang dibantu oleh

Kelompok Pengembang Bisnis, Sekretaris Perusahaan, Kepala Audit Internal

dan beberapa Vice Presiden. Dalam kaitannya dengan divisi, Kantor

Perusahaan hanyalah menetapkan hal–hal yang strategis sedangkan

penjabaran operasional dilakukan oleh masing–masing divisi.

Sebagai hasil dari restrukturisasi pada bulan Juli 1995, organisasi PT.

TELKOM terbagi dalam 7 (tujuh) Divisi Regional dan 1 (satu) Divisi Network

yang keduanya mengelola bidang usaha utama. Divisi Regional

menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayah masing-masing, sedangkan

Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi dalam negeri melalui

pengoperasian jasa transmisi jalur utama nasional.

Ketujuh Divisi Regional (DIVRE) tersebut adalah :

a. DIVRE I meliputi wilayah Sumatera.

b. DIVRE II meliputi wilayah Jakarta Raya (JABOTABEK) ditambah

Serang, Bogor, Karawang dan Purwokerto.

c. DIVRE III meliputi wilayah Jawa Barat kecuali Serang, Bogor, Karawang,

Purwokerto.

d. DIVRE IV meliputi wilayah Jawa Tengah dan DIY.

e. DIVRE V meliputi wilayah Jawa Timur.

f. DIVRE VI meliputi wilayah Kalimantan.

17

Page 7: Bab2(aspek umum)

g. DIVRE VII meliputi wilayah kawasan timur Indonesia (Sulawesi, Bali,

Nusa Tenggara, Maluku dan Papua).

Sedangkan yang termasuk dalam Divisi Penunjang :

a. Divisi Riset dan Teknologi Informasi (RISTI).

b. Divisi Atelir.

c. Divisi Properti.

d. Divisi Pelatihan.

e. Divisi Sistem Informasi (SISFO).

f. Divisi Pembangunan.

g. Divisi Network

h. Divisi Multimedia

Berdasarkan keputusan Direksi PT. TELKOM, mulai tanggal 31

Desember 1996, PT. TELKOM menambah 2 Divisi, yaitu Divisi Multimedia

dan Divisi Pembangunan. Divisi Multimedia mengelola jasa Multimedia dan

Network Provider dimasukkan sebagai Pengelola Bisnis Utama, sedangkan

Divisi Pembangunan termasuk Divisi Penunjang.

Sejak tahun 1966, dua dari tujuh DIVRE perusahaan yaitu DIVRE II

Jakarta dan DIVRE V Jatim dikelola langsung oleh PT. TELKOM. Sedangkan

lima lainnya dikelola oleh mitra KSO sebagai unit-unit yang terpisah (dikenal

dengan unit KSO). Setiap DIVRE membawahi Kantor Cabang

Telekomunikasi (KANCATEL).

18

Page 8: Bab2(aspek umum)

2. Ruang Lingkup Divisi-Divisi PT. TELKOM

Adapun ruang lingkup usaha dari masing-masing divisi dapat

diuraikan sebagai berikut :

a. Divisi Network

Menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri

melalui pengoperasian Jaringan Transmisi Jalur Utama Nasional.

Divisi yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam

negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional.

Pelanggan divisi network utamanya adalah untuk kepentingan internal

PT. TELKOM, namun bila memungkinkan dapat juga untuk melayani

eksternal.

b. Divisi Atelir

Berfungsi sebagai Repair Center (Pusat Perbekalan) bagi

kepentingan PT. TELKOM, meliputi Pengetesan dan Modul Repair,

menyediakan suku cadang perangkat dan konsultasi teknis.

c. Divisi Properti

Mengelola properti (tanah, gedung dan lain-lain) milik PT.

TELKOM yang tidak berkaitan dengan alat produksi. Pengelolaan

properti ini diutamakan bagi kepentingan PT. TELKOM.

d. Divisi Pelatihan

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai PT.

TELKOM untuk menunjang terbentuknya Sumber Daya Manusia yang

berkualitas, profesional dan berintegrasi.

19

Page 9: Bab2(aspek umum)

e. Divisi Sistem Informasi

Divisi yang menyediakan sistem informasi, baik untuk

kepentingan PT. TELKOM maupun pihak lain. Produk-produk

layanan yang dihasilkan software, management information system,

interkoneksi billing, dan proses telepon selular.

f. Divisi Pembangunan

Melaksanakan pembangunan, konstruksi jaringan, desain proyek

dan pengadaan untuk kepentingan karyawan. Divisi yang

melaksanakan pembangunan, konstruksi jaringan, konsultasi

pembangunan, desain proyek, dan pengadaan untuk kepentingan PT.

TELKOM. Divisi pembangunan ini tidak menangani pembangunan

yang menjadi tanggung jawab mitra KSO yang harus diselesaikan

sampai akhir Repelita VI.

g. Divisi Multimedia

Divisi PT. TELKOM yang mengelola jasa multimedia dan

network provider untuk melayani masyarakat, langganan dan internal

PT. TELKOM, internet provider, corporate customer.

Divisi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan bisnis masa

depan yang ditandai dengan adanya konvergensi telepon, televisi

kabel (video communication) dan internet (computer communication).

h. Divisi Riset Tekhnologi Informasi ( RiSTi )

Divisi yang melaksanakan riset dan pembangunan teknologi

telekomunikasi dan informasi untuk kepentingan internal

20

Page 10: Bab2(aspek umum)

PT.TELKOM, baik riset pengembangan produk baru, standarisasi

perangkat, grand scenario technology uji kaji laboratorium.

Masing-masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang

terpisah berdasarkan desentralisasi serta bertindak sebagai pusat

investasi ( Divisi Regional ) dan pusat kentungan ( Divisi Network dan

Divisi Lain). Serta mempunyai laporan keuntungan internal yang

terpisah.

Untuk mewujudkan percepatan pembangunan dan sekaligus

mengatasi pendanaan maka PT. TELKOM mengikutsertakan

perusahaan swasta dalam pembangunan jaringan, penyediaan jasa-jasa

khusus dan pelaksanaan operasinya partisipasi swasta sampai saat ini

dikenal dalam bentuk pola bagi hasil (PBH), perusahaan patungan dan

kerjasama operasional (KSO), KSO merupakan suatu organisasi

kemitraan yang tidak membentuk suatu badan hukum, namun tetap

sebagai suatu organisasi kemitraan yang tidak termasuk divisi dari PT.

TELKOM. Divisi dari KSO meliputi Divre I, III, IV, VI, dan VII.

Divisi KSO dikelola oleh mitra KSO yang merupakan konsosium dari

beberapa perusahaan dalam dan luar negeri. Masa berlakunya KSO

ditetapkan selama 15 tahun dan pada akhir masa KSO seluruh hak

kepemilikan dan kepentingan mitra KSO yang berkaitan dengan

sarana atau jaringan baru dan semua pekerjaan yang sedang berjalan

dialihkan pada PT. TELKOM.

21

Page 11: Bab2(aspek umum)

B. Sekilas Tentang KANDATEL Malang

Kandatel Malang terletak di Jalan Achmad Yani Nomor 11 Malang,

sebelum beralamat di Jalan Achmad Yani Nomor 11 Malang Kandatel Malang

terletak di Jalan Basuki Rachmad. Gedung Kandatel Malang terdiri dari 9

lantai, masing-masing lantai ditempati oleh bagian-bagian yang berbeda-beda,

antara lain :

1. Lantai dasar yaitu baseman (parkir).

2. Lantai 1 meliputi bagian pelayanan, kantin, toko

koperasi dan foto copy.

3. Lantai 2 meliputi bagian UPCC, CS, ruang Deputy

General Manager dan ruang General Manager.

4. Lantai 3 meliputi bagian Marketing, Jarakses,

UPMB, UPIM, dan OSCC.

5. Lantai 4 meliputi bagian Pranjar, KUG, Support dan

SDM.

6. Lantai 5 meliputi bagian SISFO.

7. Lantai 6 meliputi bagian UPPR.

8. Lantai 7 meliputi bagian ruang musholla,

perpustakaan, fitnes dan budaya.

9. Lantai 8 meliputi aula atau ruang rapat.

10. Lantai 9 yaitu HELLI PAD.

Wilayah Kandatel Malang meliputi :

1. Area Pelayanan Malang.

22

Page 12: Bab2(aspek umum)

2. Kancatel pasuruan.

3. Kancatel Blitar.

4. Kancatel Kepanjen.

5. Kancatel Batu.

6. Kancatel Pandaan.

Area pelayanan Malang mempunyai dua sektor Ophar Jarakses untuk

meningkatkan kualitas pekerjaan yang dipimpin oleh seorang Asisten

Manager Sektor dan dibantu oleh beberapa staf dan karyawan serta beberapa

pegawai lainnya. Sektor tersebut terdiri dari :

1. Sektor Malang I meliputi :

a. STO Malang Kota.

b. STO Sawojajar.

c. STO Klojen

d. STO Buring.

e. STO Gadang.

2. Sektor Malang II meliputi :

a. STO Blimbing.

b. STO Pakis.

c. STO Tumpang.

d. STO Singosari.

e. STO Lawang.

Sedangkan untuk luar daerah kawasan Malang, tetapi masih dalam kawasan

Malang Raya terdiri dari:

23

Page 13: Bab2(aspek umum)

1. STO Batu

2. UP Ngantang.

3. UP Karangploso.

4. UP Turen.

5. UP Ampelgading.

6. UP Dampit.

7. UP Gondanglegi.

8. UP Bantur.

9. UP Donomulyo.

10. UP Sumberpucung.

11. UPGunung Kawi.

12. UP Kepanjen.

13. UP Pagak.

14. UP Sumbermanjing Wetan.

Kandatel Malang dipimpin oleh seorang General Manager dan dibantu

Deputy General Manager beserta beberapa Manager dan Junior Manager.

Adapun pembagian tugasnya adalah sebagai berikut:

1. General Manager DATEL

General Manager bertanggung jawab atas tercapainya tujuan bisnis

yang diselenggarakan melalui operasi Kandatel di wilayah geografisnya,

yaitu mencakup:

a. Tercapainya target revenue.

b. Tertagihnya piutang usaha dari revenue yang dihasilkan.

24

Page 14: Bab2(aspek umum)

c. Efesiensi biaya penyelenggaraan fungsi delivery channel dan layanan

konsumen, dengan tetap menjaga efektivitas dalam upaya pemenangan

kompetisi perebutan customer.

d. Kesiapan dan kehandalan infrastruktur access.

e. Terselenggaranya aktivitas operasi layanan customer, sales, customer

care, serta operasi dan pemeliharaan infrastruktur access, yang

diselenggarakan di wilayah geografisnya.

f. Terpenuhinya alokasi sumber daya operasional di Divisi Regional.

g. Memastikan bahwa semua resiko pada proses bisnis di dalam lingkup

Kandatel yang bersangkutan diidentifikasi, dievaluasi, dan dikontrol

dengan semestinya.

Untuk kelancaran penyelenggaraan operasinya, General Manager

dibantu oleh Deputy General Manager Kandatel, dengan pembagian tugas

diselaraskan dan disesuaikan dengan kondisi di masing-masing Kandatel.

Selain di bantu oleh Deputy General Manager, General Manager

Kandatel juga dibantu oleh Kandatel Secretary yang bertanggung jawab

atas kelancaran dan dukungan bagi kegiatan-kegiatan perkantoran dan

protokoler pada Kandatel. Adapun tugas yang dilakukan oleh Kandatel

Secretary adalah sebagai berikut:

a. Melakukan peran sebagai koordinator penyiapan materi yang akan

disampaikan General Manager dalam berbagai pertemuan.

25

Page 15: Bab2(aspek umum)

b. Mengelola jadwal aktivitas-aktivitas General Manager Kandatel dan

Deputy General Manager Kandatel yang bersifat strategis, khusus

terkait komitmen pada pihak ketiga.

c. Menyelenggarakan peran sekretariat dan dukungan administrasi

perkantoran pada Kandatel, termasuk pengelolaan korespondensi

dengan pihak luar.

d. Mengkoordinasikan kegiatan protokoler Kandatel.

e. Menyusun laporan manajemen Kandatel.

2. Manager Business Performance

Seorang Manager Business Performance memiliki tugas untuk

melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Mengelola manajemen performansi Kandatel.

b. Mengelola, menyiapkan, melengkapi, dan memelihara berbagai

panduan dan prosedur operasi.

c. Mengelola upaya pencegahan fraud.

d. Mengelola upaya pengendalian kualitas.

e. Melakukan supervisi dan monitoring pelaksanaan kerjasama

kemitraan.

3. Manager Access Network Maintenance

Manager Access Network Maintenance bertanggung jawab atas

terjaganya kondisi kesiapan operasi access network. Untuk melakukan

perannya, Manager Access Network Maintenance ditugaskan untuk

melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

26

Page 16: Bab2(aspek umum)

a. Menyusun rencana pemeliharaan access network.

b. Memelihara, meng-up date, dan entry data access network.

c. Melakukan pengetesan, pengukuran dan pengecekan fisik access

network.

d. Melakukan penjagaan kesiapan operasi, dengan perbaikan atau

penggantian fisik yang rusak serta pemeliharaan rutin.

4. Manager Access Network Operation

Manager Access Network Operation bertanggung jawab dalam memenuhi

layanan jasa kepada customer. Untuk itu maka Manager Access Network

Operation ditugaskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Melaksanakan Operasi Access (pasang baru, mutasi, penanganan

gangguan) untuk melayani pelanggan corporate, OLO (Other License

Operator), dan personal.

b. Melaksanakan Operasi Public Service Access.

5. Manager Customer Care

Manager Customer Care bertanggung jawab atas pelaksanaan

aktivitas layanan kepada customer. Adapun tugas-tugasnya adalah sebagai

berikut:

a. Melakukan problem handling, monitoring, kontrol, dan evaluasi

kualitas pelayanan untuk Personal Customer.

b. Melakuakan aktivitas dukungan pelayanan dan kemitraan chanel

distribution (Plasa, Flexi Centre, Wartel, dan Outlet).

6. Manager Fixed Phone Sales

27

Page 17: Bab2(aspek umum)

Manager Fixed Phone Sales bertanggung jawab atas pelaksanaan

aktivitas sales untuk produk fixed phone (wireless dan wireline). Untuk

melakukan perannya, Manager Fixed Phone Sales ditugaskan melakukan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Melakukan program promosi.

b. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka penjualan produk fixed

phone.

c. Melakukan kegiatan spreading dan canvassing outlet.

d. Melakukan pembuatan mikro demand, dan customer profiling.

e. Melakukan pengelolaan distribusi kartu.

f. Memonitor, memfasilitasi, dan membina sales force.

g. Mengelola data pelanggan.

7. Manager Data and VAS Sales

Manager Data and VAS Sales bertanggung jawab atas pelaksanaan

aktivitas sales untuk produk Data dan VAS (Value Added Services).

Adapun tugas-tugas yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Melakukan program promosi.

b. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka penjualan produk Data dan

VAS.

c. Melakukan pembuatan mikro demand, dan customer profiling.

d. Memonitor, memfasilitasi, dan membina sales force.

8. Manager General Support

28

Page 18: Bab2(aspek umum)

Manager General Support bertanggung jawab atas penyediaan

fasilitas penyelenggaraan operasional Kandatel. Untuk melakukan

perannya, maka Manager General Support ditugaskan untuk melakukan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Mengelola proses manajemen logistik, dalam rangka pemenuhan

kebutuhan logistik dan sarana umum yang diperlukan untuk

penyelenggaraan aktivitas operasional Kandatel.

b. Mengelola, mengatur pendayagunaan, mengadministrasikan, serta

memenuhi aspek-aspek perlindungan yang diperlukan atas seluruh aset

yang berada di lingkungan wilayah operasi Kandatel.

c. Mengelola aktivitas pengamanan aset, personil, informasi, dan data

operasional perusahaan.

d. Mengelola aktivitas yang terkait dengan pembinaan hubungan dengan

lingkungan, termasuk community development, serta dukungan

penyelenggaraan tanggung jawab perusahaan dalam hal penyaluran

dana bina kemitraan.

9. Junior Manager Kancatel

Junior Manager Kandatel adalah pimpinan Kantor Cabang TELKOM

yang membawahi Seksi Operation dan Maintenance Access,

Administration Support, dan Seksi Pelayanan. Dalam menjalankan

perannya Junior Manager Kancatel bertanggung jawab langsung kepada

General Manager Kandatel.

29

Page 19: Bab2(aspek umum)

C. VISI, MISI dan Budaya Korporasi

1. Visi

To become a dominant Infocom player in the region.

Menjadi Infocom Player mengandung arti bahwa PT. TELKOM

bergerak dalam bisnis informasi dan komunikasi yang secara nyata

diwujudkan dalam bentuk keragaman produk jasa. Semula layanan yang

disajikan hanya POTS (Plain Ordinary Telephone Service), dan kini

menjadi PMVIS (Phone, Mobile, View, Internet, Service).

Dominant Infocom Player in the Region mengandung pengertian

bahwa PT. TELKOM berupaya untuk menempatkan diri sebagai

perusahaan Infocom terkemuka dan berpengaruh di kawasan Asia

Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.

2. Misi

Telkom mempunyai misi memberikan layanan “one stop Infocom”

dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik,

berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas dengan harga yang

kompetitif.

Telkom akan mengelola bisnis melalui prakik–praktik terbaik dengan

mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan

teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling

menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

3. Budaya

“ The TELKOM Way “

30

Page 20: Bab2(aspek umum)

Budaya korporasi yang dikembangkan TELKOM mencakup tiga

unsur sebagai berikut :

a. Asumsi Dasar, yakni tanggapan atau pandangan dasar yang

menentukan bagaimana insan TELKOM mempersepsi, berpikir, dan

merasakan sesuatu. Anggapan atau pandangan ini diterima tanpa perlu

mempertanyakan lagi kebenarannya. Esensi budaya TELKOM terletak

pada asumsi dasar ini.

b. Nilai-nilai, yakni apa yang dianggap penting, apa yang sebaiknya, atau

apa yang berharga.

c. Artefak, perilaku, mencakup benda-benda, symbol, upacara, serenomi,

tingkah laku.

Asumsi dasar adalah komponen yang terdalam dari budaya. Sedangkan

nilai dan perilaku merupakan manivestasi yang lebih konkret dari asumsi

dasar, bahkan artefak bisa dilihat dan dirasakan.

Dengan demikian dalam model budaya TELKOM ada kaitan yang

tidak terpisahkan. Ketiganya harus dilihat dan dilakukan sebagai satu

kesatuan yang utuh dan terpadu.

D. Arti Logo, Kredo dan Maskot PT TELKOM

1. Arti Logo TELKOM

31

Page 21: Bab2(aspek umum)

Gambar 2.1 Logo TELKOM

a. Bentuk bulatan dari Logo melambangkan : Keutuhan Wawasan

Nusantara, Ruang gerak TELKOM secara Nasional dan International.

b. TELKOM yang mantap, modern, luwes, dan sederhana.

c. Warna biru tua dan biru muda bergradasi : Melambangkan teknologi

telekomunikasi tinggi / canggih yang terus berkembang dalam suasana

masa depan yang gemilang.

d. Garis-garis tebal dan tipis yang mengesankan gerak pertemuan yang

beraturan : Menggambarkan sifat komunikasi dan kerjasama yang

selaras secara berkesinambungan dan dinamis.

e. Tulisan INDONESIA dengan huruf Future Bold Italic :

Menggambarkan kedudukan perusahaan, TELKOM sebagai Pandu

Bendera Telekomunikasi Indonesia (Indonesia Telecomunication Flag

Carrier).

2. Arti Kredo TELKOM

Gambar 2.2 Kredo TELKOM

32

Page 22: Bab2(aspek umum)

a. Kami selalu fokus kepada pelanggan.

b. Kami selalu memberikan pelayanan yang prima dan mutu produk yang

tinggi serta harga yang kompetitif.

c. Kami selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang

terbaik (Best Practices).

d. Kami selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inovatif, dalam

penigkatan produktivitas dan kontrabusi kerja.

e. Kami selalu berusaha menjadi yang terbaik.

3. Maskot TELKOM (Be Bee)

Gambar 2.3 Maskot TELKOM

a. Antena lebih sensitif terhadap segala keadaan dan perubahan

b. Mahkota kemenangan

c. Mata yang tajam dan cerdas

d. Sayap lincah dan praktis

e. Tangan kuning memberikan karya yang terbaik

Filosofi Dibalik Sifat dan Perilaku Be Bee :

33

Page 23: Bab2(aspek umum)

Lebah tergolong makhluk sosial yang senang bekerja sama, pekerja

keras yang mempunyai sistem berupa pembagian peran operasional dan

fungsional untuk menghasilkan yang terbaik berupa madu yang

bermanfaat bagi berbagai pihak. Di habitatnya lebah mempunyai dengung

sebagai tanda keberadaan dan loyal terhadap kelompok berupa

perlindungan bagi koloninya dan menyerang bersama bila diganggu.

Lebah memiliki potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat dan kuat

sehingga bisa bergerak cepat, gesit dan efektif dalam menghadapi

tantangan alam. Lebah berpandangan jauh ke depan dengan merancang

pembangunan sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang

biak, dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup

koloninya. Lebah berwarna biru merupakan penggambaran insan

TELKOM Indonesia.

34