bab2(aspek umum)
TRANSCRIPT
BAB II
ASPEK UMUM
A. Sejarah PT. TELKOM
PT.TELKOM Indonesia Tbk adalah suatu badan usaha yang memiliki
sejarah panjang. Berawal pada tahun 1884, pemerintah kolonial Belanda
mendirikan Post en Telegraafdienst sebuah perusahaan swasta yang bergerak
di bidang ekspedisi surat menyurat untuk domistik dan jasa layanan telegraph
internasional.
Jasa telepon mulai ada di Indonesia mulai 1882, hingga tahun 1906 bentuk
perusahaan adalah swasta tetapi telah mendapat izin dari pemerintah selama
25 tahun. Pada tahun 1906 pemerintah kolonial Belanda membentuk
departemen untuk mengawasi kegiatan jasa pos dan telekomunikasi di
Indonesia dengan Staatsblad No 52 Tahun 1884.
Penyelenggaraan telekomunikasi oleh swasta ini berlangsung sampai
tahun 1906 dan sejak itu diambil oleh pemerintah Hindia Belanda dengan
berdasarkan kepada Staatsblad No 39 Tahun 1906. Sejak itu berdirilah Post
Telegraaf en Telefoondients, atau di sebut PTT Dients yang pada tahun 1927
di tetapkan sebagai Perusahaan Negara Pemerintah Hindia Belanda.
Jawata PTT berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang–Undang (Perpu) No 19 tahun 1961 Perusahaan Jawata
PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) pos dan telekomunikasi. Pada
tahun 1961, jasa pos dan telekomunikasi baru berdiri dengan bentuk
12
perusahaan pemerintah pertama agar menjaga jasa pos dan telekomunikasi di
wilayah Sumatera, dimana mulai terbentuk pada tahun 1970 secara nasional.
Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 240
tahun 1961 Perusahaan Jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara
(PN) Pos dan Telekomunikasi. Pemerintah memisahkan jasa pos dengan
telekomunikasi pada tahun 1965 ke dalam dua perusahaan milik negara, yaitu
pos dan giro dan telekomunikasi.
Selanjutnya mulai tgl 28 April 1970 berdasarkan S.K. Mentri
Perhubungan no.129/U/1970 PN TELEKOMUNIKASI berubah menjadi
PERUSAHAAN UMUM TELEKOMUNIKASI yang disingkat dengan
PERUMTEL. Dalam peraturan tersebut PERUMTEL dinyatakan sebagai
penyelenggara telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi
dalam negeri maupun luar negeri. Pada saat itu hubungan komunikasi luar
negeri di selenggarakan oleh PT Indonesia Satelit Corporation (INDOSAT)
yang saat itu berstatus perusahaan asing, bagian dari Amerika cable and radio
Corporation sebuah perusahaan di negara bagian Delaware, Amerika Serikat.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 53 tahun 1980, PERUMTEL
ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara telekomunikasi dalam negeri
dan INDOSAT sebagai penyelenggara telekomunikasi jasa luar negeri.
Peraturan Pemerintah no.39 tahun 1974 tentang PERUMTEL juga diubah
yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah no.54 tahun 1980.
Pada tahun 1991, berdasarkan Peraturan PEMERINTAH No 25 tahun
1991, pemerintah mengubah PERUMTEL dari “Perusahaan Umum” menjadi
13
perusahaan negara dengan layanan untuk masyarakat umum sebagai tujuan
utama perusahaan, yaitu “Persero“. Peralihan bentuk perusahaan tersebut
ditandai dengan penanda tanganan Akte Pendirian Perusahaan Perseroan
(Persero) PT.Telekomunikasi Indonesia oleh Notaris Imas Fatimah,SH
bersama-sama dengan Menparpostel Soesilo Sudarman yang bertindak selaku
kuasa dari Mentri Keuangan sebagai pemegang saham, hari Selasa tanggal 24
September 1991 jam 09.30 WIB di Deparpostel, Jl. Kebon Sirih 36 Jakarta
Pusat.
Perusahaan negara mempunyai keterbatasan kewajiban untuk tujuan
komersil sehingga berubah nama menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Telekomunikasi Indonesia yang juga dikenal dengan TELKOM, disyahkan
pada tahun 1995. bisnis TELKOM terbagi menjadi 12 unit operasi regional
yang dikenal dengan “Witel“ (Wilayah Usaha Telekomunikasi), dimana secara
terpusat dikontrol oleh kantor pusat TELKOM di Bandung, Jawa Barat.
Tiap Witel mempunyai struktur manajemen tersendiri yang bertanggung
jawab untuk semua aspek bisnis TELKOM dalam wilayah mereka, dari
penyediaan jasa telepon hingga kegiatan manajemen dan keamanan, meskipun
mereka bukan merupakan perusahaan berorientasi keuntungan terpisah,
Jika ditelaah, perubahan–perubahan terebut dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan perusahaan. Perubahan besar–besaran terjadi pada
tahun 1995, Meliputi:
1. Restrukturisasi internal.
2. Kerja Sama Operasi (KSO).
14
3. Initial Public Offering (IPO).
Restrukturisasi internal dimaksudkan untuk pengelolaan perusahaan
menjadi lebih efisien dan efektif, karena terjadi pemisahan bidang usaha
kegiatan bisnis perusahaan yang terbagi menjadi 3 (tiga) area utama, yaitu:
1. Primary businesses (Bisnis Utama).
2. Related businesses (Bisnis Sampingan).
3. Overhead perusahaan (Jasa Pendukung Bisnis).
Bisnis utama perusahaan adalah menyediakan jasa sambungan lokal dan
sambungan lokal jarak jauh dalam negeri. Bisnis yang berhubungan termasuk
jasa selular bergerak, saluran sewa, telex, penyewaan satelit transponder,
VSAT (Very Small Aperture Terminal) dan berbagai jasa tambahan lainnya
yang diselenggarakan dengan membentuk perusahaan patungan.
Bisnis sampingan terebut, tidak dioperasikan oleh TELKOM secara
langsung seluruhnya melalui kerja sama Joint Venture dimana TELKOM
mempunyai keuntungan langsung dan tidak langsung. Kemudian bisnis selular
analog dioperasikan oleh TELKOM dengan perjanjian pembagian keuntungan
bersama Investor. Hal ini menjadikan perhatian lebih lagi perusahaan untuk
mengubah penambahan bisnis sampingan (related businesses) kearah kerja
sama Joint Venture. Perusahaan juga merencanakan untuk mendelegasikan
perusahaan luar (outsource) untuk jasa pendukung bisnis sebagai bagian dari
restrukturisasi.
Juga sebagai bagian dari restrukturisasi, TELKOM menghilangkan
struktur Witel dan membuat delapan Divisi Operasi pada tanggal 1 Juli 1995,
15
termasuk tujuh Divisi Regional (DIVRE) dimana penyediaan jasa telepon
tidak berdasarkan wilayahnya dan divisi jasa jaringan dimana menyediakan
jasa sambungan lokal jarak jauh melalui operasi secara nasional infrastruktur
jaringan transmisi dan satu Divisi Network yang keduanya mengelola bidang
usaha utama. Divisi regional ini menjadi pengganti struktur WITEL yang
memiliki daerah teritorial tertentu, namun halnya menyelenggarkan jasa
telepon lokal dan mendapat bagian dari jasa telepon Sambungan Langsung
Jarak Jauh (SLJJ), Sambungan Langsung Internasional (SLI) melalui
perhitungan interkoneksi. Fungsi tiap divisi adalah terpisah, team bergerak
dalam desentralisasi (tidak terpusat) manajemen dan aspek biaya dan
keuntungan dibagi terpisah dengan menjaga internal aspek keuangan masing–
masing.
PT.TELKOM sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara mempunyai tugas
pokok membangun, mengembangkan dan mengusahakan telekomunikasi
untuk nasional dalam rangka meningkatkan hubungan nasional dan juga
internasional untuk menunjang pembangunan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas PT TELKOM
mempunyai fungsi sebagai penyelenggara layanan informasi dan komunikasi
secara selektif dan agresif dalam lingkup masyarakat informasi global agar
mampu memberikan nilai yang maksimal bagi pelanggan.perusahaan dan
pemegang saham terlebih bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
16
1. Struktur Organisasi PT. TELKOM
Struktur manajemen PT. TELKOM secara garis besar hanya meliputi
kantor perusahaan besar dan divisi–divisi kantor perusahaan yang mempunyai
struktur sederhana, hanya terdiri dari Dewan Direksi yang dibantu oleh
Kelompok Pengembang Bisnis, Sekretaris Perusahaan, Kepala Audit Internal
dan beberapa Vice Presiden. Dalam kaitannya dengan divisi, Kantor
Perusahaan hanyalah menetapkan hal–hal yang strategis sedangkan
penjabaran operasional dilakukan oleh masing–masing divisi.
Sebagai hasil dari restrukturisasi pada bulan Juli 1995, organisasi PT.
TELKOM terbagi dalam 7 (tujuh) Divisi Regional dan 1 (satu) Divisi Network
yang keduanya mengelola bidang usaha utama. Divisi Regional
menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayah masing-masing, sedangkan
Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi dalam negeri melalui
pengoperasian jasa transmisi jalur utama nasional.
Ketujuh Divisi Regional (DIVRE) tersebut adalah :
a. DIVRE I meliputi wilayah Sumatera.
b. DIVRE II meliputi wilayah Jakarta Raya (JABOTABEK) ditambah
Serang, Bogor, Karawang dan Purwokerto.
c. DIVRE III meliputi wilayah Jawa Barat kecuali Serang, Bogor, Karawang,
Purwokerto.
d. DIVRE IV meliputi wilayah Jawa Tengah dan DIY.
e. DIVRE V meliputi wilayah Jawa Timur.
f. DIVRE VI meliputi wilayah Kalimantan.
17
g. DIVRE VII meliputi wilayah kawasan timur Indonesia (Sulawesi, Bali,
Nusa Tenggara, Maluku dan Papua).
Sedangkan yang termasuk dalam Divisi Penunjang :
a. Divisi Riset dan Teknologi Informasi (RISTI).
b. Divisi Atelir.
c. Divisi Properti.
d. Divisi Pelatihan.
e. Divisi Sistem Informasi (SISFO).
f. Divisi Pembangunan.
g. Divisi Network
h. Divisi Multimedia
Berdasarkan keputusan Direksi PT. TELKOM, mulai tanggal 31
Desember 1996, PT. TELKOM menambah 2 Divisi, yaitu Divisi Multimedia
dan Divisi Pembangunan. Divisi Multimedia mengelola jasa Multimedia dan
Network Provider dimasukkan sebagai Pengelola Bisnis Utama, sedangkan
Divisi Pembangunan termasuk Divisi Penunjang.
Sejak tahun 1966, dua dari tujuh DIVRE perusahaan yaitu DIVRE II
Jakarta dan DIVRE V Jatim dikelola langsung oleh PT. TELKOM. Sedangkan
lima lainnya dikelola oleh mitra KSO sebagai unit-unit yang terpisah (dikenal
dengan unit KSO). Setiap DIVRE membawahi Kantor Cabang
Telekomunikasi (KANCATEL).
18
2. Ruang Lingkup Divisi-Divisi PT. TELKOM
Adapun ruang lingkup usaha dari masing-masing divisi dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Divisi Network
Menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri
melalui pengoperasian Jaringan Transmisi Jalur Utama Nasional.
Divisi yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam
negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional.
Pelanggan divisi network utamanya adalah untuk kepentingan internal
PT. TELKOM, namun bila memungkinkan dapat juga untuk melayani
eksternal.
b. Divisi Atelir
Berfungsi sebagai Repair Center (Pusat Perbekalan) bagi
kepentingan PT. TELKOM, meliputi Pengetesan dan Modul Repair,
menyediakan suku cadang perangkat dan konsultasi teknis.
c. Divisi Properti
Mengelola properti (tanah, gedung dan lain-lain) milik PT.
TELKOM yang tidak berkaitan dengan alat produksi. Pengelolaan
properti ini diutamakan bagi kepentingan PT. TELKOM.
d. Divisi Pelatihan
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai PT.
TELKOM untuk menunjang terbentuknya Sumber Daya Manusia yang
berkualitas, profesional dan berintegrasi.
19
e. Divisi Sistem Informasi
Divisi yang menyediakan sistem informasi, baik untuk
kepentingan PT. TELKOM maupun pihak lain. Produk-produk
layanan yang dihasilkan software, management information system,
interkoneksi billing, dan proses telepon selular.
f. Divisi Pembangunan
Melaksanakan pembangunan, konstruksi jaringan, desain proyek
dan pengadaan untuk kepentingan karyawan. Divisi yang
melaksanakan pembangunan, konstruksi jaringan, konsultasi
pembangunan, desain proyek, dan pengadaan untuk kepentingan PT.
TELKOM. Divisi pembangunan ini tidak menangani pembangunan
yang menjadi tanggung jawab mitra KSO yang harus diselesaikan
sampai akhir Repelita VI.
g. Divisi Multimedia
Divisi PT. TELKOM yang mengelola jasa multimedia dan
network provider untuk melayani masyarakat, langganan dan internal
PT. TELKOM, internet provider, corporate customer.
Divisi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan bisnis masa
depan yang ditandai dengan adanya konvergensi telepon, televisi
kabel (video communication) dan internet (computer communication).
h. Divisi Riset Tekhnologi Informasi ( RiSTi )
Divisi yang melaksanakan riset dan pembangunan teknologi
telekomunikasi dan informasi untuk kepentingan internal
20
PT.TELKOM, baik riset pengembangan produk baru, standarisasi
perangkat, grand scenario technology uji kaji laboratorium.
Masing-masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang
terpisah berdasarkan desentralisasi serta bertindak sebagai pusat
investasi ( Divisi Regional ) dan pusat kentungan ( Divisi Network dan
Divisi Lain). Serta mempunyai laporan keuntungan internal yang
terpisah.
Untuk mewujudkan percepatan pembangunan dan sekaligus
mengatasi pendanaan maka PT. TELKOM mengikutsertakan
perusahaan swasta dalam pembangunan jaringan, penyediaan jasa-jasa
khusus dan pelaksanaan operasinya partisipasi swasta sampai saat ini
dikenal dalam bentuk pola bagi hasil (PBH), perusahaan patungan dan
kerjasama operasional (KSO), KSO merupakan suatu organisasi
kemitraan yang tidak membentuk suatu badan hukum, namun tetap
sebagai suatu organisasi kemitraan yang tidak termasuk divisi dari PT.
TELKOM. Divisi dari KSO meliputi Divre I, III, IV, VI, dan VII.
Divisi KSO dikelola oleh mitra KSO yang merupakan konsosium dari
beberapa perusahaan dalam dan luar negeri. Masa berlakunya KSO
ditetapkan selama 15 tahun dan pada akhir masa KSO seluruh hak
kepemilikan dan kepentingan mitra KSO yang berkaitan dengan
sarana atau jaringan baru dan semua pekerjaan yang sedang berjalan
dialihkan pada PT. TELKOM.
21
B. Sekilas Tentang KANDATEL Malang
Kandatel Malang terletak di Jalan Achmad Yani Nomor 11 Malang,
sebelum beralamat di Jalan Achmad Yani Nomor 11 Malang Kandatel Malang
terletak di Jalan Basuki Rachmad. Gedung Kandatel Malang terdiri dari 9
lantai, masing-masing lantai ditempati oleh bagian-bagian yang berbeda-beda,
antara lain :
1. Lantai dasar yaitu baseman (parkir).
2. Lantai 1 meliputi bagian pelayanan, kantin, toko
koperasi dan foto copy.
3. Lantai 2 meliputi bagian UPCC, CS, ruang Deputy
General Manager dan ruang General Manager.
4. Lantai 3 meliputi bagian Marketing, Jarakses,
UPMB, UPIM, dan OSCC.
5. Lantai 4 meliputi bagian Pranjar, KUG, Support dan
SDM.
6. Lantai 5 meliputi bagian SISFO.
7. Lantai 6 meliputi bagian UPPR.
8. Lantai 7 meliputi bagian ruang musholla,
perpustakaan, fitnes dan budaya.
9. Lantai 8 meliputi aula atau ruang rapat.
10. Lantai 9 yaitu HELLI PAD.
Wilayah Kandatel Malang meliputi :
1. Area Pelayanan Malang.
22
2. Kancatel pasuruan.
3. Kancatel Blitar.
4. Kancatel Kepanjen.
5. Kancatel Batu.
6. Kancatel Pandaan.
Area pelayanan Malang mempunyai dua sektor Ophar Jarakses untuk
meningkatkan kualitas pekerjaan yang dipimpin oleh seorang Asisten
Manager Sektor dan dibantu oleh beberapa staf dan karyawan serta beberapa
pegawai lainnya. Sektor tersebut terdiri dari :
1. Sektor Malang I meliputi :
a. STO Malang Kota.
b. STO Sawojajar.
c. STO Klojen
d. STO Buring.
e. STO Gadang.
2. Sektor Malang II meliputi :
a. STO Blimbing.
b. STO Pakis.
c. STO Tumpang.
d. STO Singosari.
e. STO Lawang.
Sedangkan untuk luar daerah kawasan Malang, tetapi masih dalam kawasan
Malang Raya terdiri dari:
23
1. STO Batu
2. UP Ngantang.
3. UP Karangploso.
4. UP Turen.
5. UP Ampelgading.
6. UP Dampit.
7. UP Gondanglegi.
8. UP Bantur.
9. UP Donomulyo.
10. UP Sumberpucung.
11. UPGunung Kawi.
12. UP Kepanjen.
13. UP Pagak.
14. UP Sumbermanjing Wetan.
Kandatel Malang dipimpin oleh seorang General Manager dan dibantu
Deputy General Manager beserta beberapa Manager dan Junior Manager.
Adapun pembagian tugasnya adalah sebagai berikut:
1. General Manager DATEL
General Manager bertanggung jawab atas tercapainya tujuan bisnis
yang diselenggarakan melalui operasi Kandatel di wilayah geografisnya,
yaitu mencakup:
a. Tercapainya target revenue.
b. Tertagihnya piutang usaha dari revenue yang dihasilkan.
24
c. Efesiensi biaya penyelenggaraan fungsi delivery channel dan layanan
konsumen, dengan tetap menjaga efektivitas dalam upaya pemenangan
kompetisi perebutan customer.
d. Kesiapan dan kehandalan infrastruktur access.
e. Terselenggaranya aktivitas operasi layanan customer, sales, customer
care, serta operasi dan pemeliharaan infrastruktur access, yang
diselenggarakan di wilayah geografisnya.
f. Terpenuhinya alokasi sumber daya operasional di Divisi Regional.
g. Memastikan bahwa semua resiko pada proses bisnis di dalam lingkup
Kandatel yang bersangkutan diidentifikasi, dievaluasi, dan dikontrol
dengan semestinya.
Untuk kelancaran penyelenggaraan operasinya, General Manager
dibantu oleh Deputy General Manager Kandatel, dengan pembagian tugas
diselaraskan dan disesuaikan dengan kondisi di masing-masing Kandatel.
Selain di bantu oleh Deputy General Manager, General Manager
Kandatel juga dibantu oleh Kandatel Secretary yang bertanggung jawab
atas kelancaran dan dukungan bagi kegiatan-kegiatan perkantoran dan
protokoler pada Kandatel. Adapun tugas yang dilakukan oleh Kandatel
Secretary adalah sebagai berikut:
a. Melakukan peran sebagai koordinator penyiapan materi yang akan
disampaikan General Manager dalam berbagai pertemuan.
25
b. Mengelola jadwal aktivitas-aktivitas General Manager Kandatel dan
Deputy General Manager Kandatel yang bersifat strategis, khusus
terkait komitmen pada pihak ketiga.
c. Menyelenggarakan peran sekretariat dan dukungan administrasi
perkantoran pada Kandatel, termasuk pengelolaan korespondensi
dengan pihak luar.
d. Mengkoordinasikan kegiatan protokoler Kandatel.
e. Menyusun laporan manajemen Kandatel.
2. Manager Business Performance
Seorang Manager Business Performance memiliki tugas untuk
melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Mengelola manajemen performansi Kandatel.
b. Mengelola, menyiapkan, melengkapi, dan memelihara berbagai
panduan dan prosedur operasi.
c. Mengelola upaya pencegahan fraud.
d. Mengelola upaya pengendalian kualitas.
e. Melakukan supervisi dan monitoring pelaksanaan kerjasama
kemitraan.
3. Manager Access Network Maintenance
Manager Access Network Maintenance bertanggung jawab atas
terjaganya kondisi kesiapan operasi access network. Untuk melakukan
perannya, Manager Access Network Maintenance ditugaskan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
26
a. Menyusun rencana pemeliharaan access network.
b. Memelihara, meng-up date, dan entry data access network.
c. Melakukan pengetesan, pengukuran dan pengecekan fisik access
network.
d. Melakukan penjagaan kesiapan operasi, dengan perbaikan atau
penggantian fisik yang rusak serta pemeliharaan rutin.
4. Manager Access Network Operation
Manager Access Network Operation bertanggung jawab dalam memenuhi
layanan jasa kepada customer. Untuk itu maka Manager Access Network
Operation ditugaskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Melaksanakan Operasi Access (pasang baru, mutasi, penanganan
gangguan) untuk melayani pelanggan corporate, OLO (Other License
Operator), dan personal.
b. Melaksanakan Operasi Public Service Access.
5. Manager Customer Care
Manager Customer Care bertanggung jawab atas pelaksanaan
aktivitas layanan kepada customer. Adapun tugas-tugasnya adalah sebagai
berikut:
a. Melakukan problem handling, monitoring, kontrol, dan evaluasi
kualitas pelayanan untuk Personal Customer.
b. Melakuakan aktivitas dukungan pelayanan dan kemitraan chanel
distribution (Plasa, Flexi Centre, Wartel, dan Outlet).
6. Manager Fixed Phone Sales
27
Manager Fixed Phone Sales bertanggung jawab atas pelaksanaan
aktivitas sales untuk produk fixed phone (wireless dan wireline). Untuk
melakukan perannya, Manager Fixed Phone Sales ditugaskan melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Melakukan program promosi.
b. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka penjualan produk fixed
phone.
c. Melakukan kegiatan spreading dan canvassing outlet.
d. Melakukan pembuatan mikro demand, dan customer profiling.
e. Melakukan pengelolaan distribusi kartu.
f. Memonitor, memfasilitasi, dan membina sales force.
g. Mengelola data pelanggan.
7. Manager Data and VAS Sales
Manager Data and VAS Sales bertanggung jawab atas pelaksanaan
aktivitas sales untuk produk Data dan VAS (Value Added Services).
Adapun tugas-tugas yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Melakukan program promosi.
b. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka penjualan produk Data dan
VAS.
c. Melakukan pembuatan mikro demand, dan customer profiling.
d. Memonitor, memfasilitasi, dan membina sales force.
8. Manager General Support
28
Manager General Support bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas penyelenggaraan operasional Kandatel. Untuk melakukan
perannya, maka Manager General Support ditugaskan untuk melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Mengelola proses manajemen logistik, dalam rangka pemenuhan
kebutuhan logistik dan sarana umum yang diperlukan untuk
penyelenggaraan aktivitas operasional Kandatel.
b. Mengelola, mengatur pendayagunaan, mengadministrasikan, serta
memenuhi aspek-aspek perlindungan yang diperlukan atas seluruh aset
yang berada di lingkungan wilayah operasi Kandatel.
c. Mengelola aktivitas pengamanan aset, personil, informasi, dan data
operasional perusahaan.
d. Mengelola aktivitas yang terkait dengan pembinaan hubungan dengan
lingkungan, termasuk community development, serta dukungan
penyelenggaraan tanggung jawab perusahaan dalam hal penyaluran
dana bina kemitraan.
9. Junior Manager Kancatel
Junior Manager Kandatel adalah pimpinan Kantor Cabang TELKOM
yang membawahi Seksi Operation dan Maintenance Access,
Administration Support, dan Seksi Pelayanan. Dalam menjalankan
perannya Junior Manager Kancatel bertanggung jawab langsung kepada
General Manager Kandatel.
29
C. VISI, MISI dan Budaya Korporasi
1. Visi
To become a dominant Infocom player in the region.
Menjadi Infocom Player mengandung arti bahwa PT. TELKOM
bergerak dalam bisnis informasi dan komunikasi yang secara nyata
diwujudkan dalam bentuk keragaman produk jasa. Semula layanan yang
disajikan hanya POTS (Plain Ordinary Telephone Service), dan kini
menjadi PMVIS (Phone, Mobile, View, Internet, Service).
Dominant Infocom Player in the Region mengandung pengertian
bahwa PT. TELKOM berupaya untuk menempatkan diri sebagai
perusahaan Infocom terkemuka dan berpengaruh di kawasan Asia
Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.
2. Misi
Telkom mempunyai misi memberikan layanan “one stop Infocom”
dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik,
berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas dengan harga yang
kompetitif.
Telkom akan mengelola bisnis melalui prakik–praktik terbaik dengan
mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan
teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling
menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.
3. Budaya
“ The TELKOM Way “
30
Budaya korporasi yang dikembangkan TELKOM mencakup tiga
unsur sebagai berikut :
a. Asumsi Dasar, yakni tanggapan atau pandangan dasar yang
menentukan bagaimana insan TELKOM mempersepsi, berpikir, dan
merasakan sesuatu. Anggapan atau pandangan ini diterima tanpa perlu
mempertanyakan lagi kebenarannya. Esensi budaya TELKOM terletak
pada asumsi dasar ini.
b. Nilai-nilai, yakni apa yang dianggap penting, apa yang sebaiknya, atau
apa yang berharga.
c. Artefak, perilaku, mencakup benda-benda, symbol, upacara, serenomi,
tingkah laku.
Asumsi dasar adalah komponen yang terdalam dari budaya. Sedangkan
nilai dan perilaku merupakan manivestasi yang lebih konkret dari asumsi
dasar, bahkan artefak bisa dilihat dan dirasakan.
Dengan demikian dalam model budaya TELKOM ada kaitan yang
tidak terpisahkan. Ketiganya harus dilihat dan dilakukan sebagai satu
kesatuan yang utuh dan terpadu.
D. Arti Logo, Kredo dan Maskot PT TELKOM
1. Arti Logo TELKOM
31
Gambar 2.1 Logo TELKOM
a. Bentuk bulatan dari Logo melambangkan : Keutuhan Wawasan
Nusantara, Ruang gerak TELKOM secara Nasional dan International.
b. TELKOM yang mantap, modern, luwes, dan sederhana.
c. Warna biru tua dan biru muda bergradasi : Melambangkan teknologi
telekomunikasi tinggi / canggih yang terus berkembang dalam suasana
masa depan yang gemilang.
d. Garis-garis tebal dan tipis yang mengesankan gerak pertemuan yang
beraturan : Menggambarkan sifat komunikasi dan kerjasama yang
selaras secara berkesinambungan dan dinamis.
e. Tulisan INDONESIA dengan huruf Future Bold Italic :
Menggambarkan kedudukan perusahaan, TELKOM sebagai Pandu
Bendera Telekomunikasi Indonesia (Indonesia Telecomunication Flag
Carrier).
2. Arti Kredo TELKOM
Gambar 2.2 Kredo TELKOM
32
a. Kami selalu fokus kepada pelanggan.
b. Kami selalu memberikan pelayanan yang prima dan mutu produk yang
tinggi serta harga yang kompetitif.
c. Kami selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang
terbaik (Best Practices).
d. Kami selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inovatif, dalam
penigkatan produktivitas dan kontrabusi kerja.
e. Kami selalu berusaha menjadi yang terbaik.
3. Maskot TELKOM (Be Bee)
Gambar 2.3 Maskot TELKOM
a. Antena lebih sensitif terhadap segala keadaan dan perubahan
b. Mahkota kemenangan
c. Mata yang tajam dan cerdas
d. Sayap lincah dan praktis
e. Tangan kuning memberikan karya yang terbaik
Filosofi Dibalik Sifat dan Perilaku Be Bee :
33
Lebah tergolong makhluk sosial yang senang bekerja sama, pekerja
keras yang mempunyai sistem berupa pembagian peran operasional dan
fungsional untuk menghasilkan yang terbaik berupa madu yang
bermanfaat bagi berbagai pihak. Di habitatnya lebah mempunyai dengung
sebagai tanda keberadaan dan loyal terhadap kelompok berupa
perlindungan bagi koloninya dan menyerang bersama bila diganggu.
Lebah memiliki potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat dan kuat
sehingga bisa bergerak cepat, gesit dan efektif dalam menghadapi
tantangan alam. Lebah berpandangan jauh ke depan dengan merancang
pembangunan sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang
biak, dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup
koloninya. Lebah berwarna biru merupakan penggambaran insan
TELKOM Indonesia.
34