bab 2 gambaran umum objek 2.1. gambaran umun pt telkom...

42
ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM 2.1.1. Sekilas PT TELKOM PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., yang selanjutnya disebut TELKOM, merupakan perusahaan informasi dan komunikasi (InfoCom) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data & internet serta jasa multimedia lainnya, dan network & interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi. Pada akhir September 2005, Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas di 9 (sembilan) anak perusahaan, termasuk di PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), yang memiliki pangsa pasar terbesar dalam industri selular di Indonesia. Kepemilikan saham TELKOM saat ini dimiliki oleh pemerintah RI sebesar 51,19% dan oleh publik 48,81%. Sebagian dimiliki oleh investor asing sebesar 45,58% dan sisanya oleh investor lokal sebesar 3,23% dengan kapitalisasi pasar untuk saham TELKOM saat ini berkisar 15 % dari total kapitalisasi pasar di BEJ. TELKOM mencatatkan sahamnya di bursa efek dalam dan luar negeri yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Tokyo Stock Exchange (TSE) (Public Offering Without Listing, POWL).

Upload: buidang

Post on 06-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

BAB 2

GAMBARAN UMUM OBJEK

2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

2.1.1. Sekilas PT TELKOM

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., yang selanjutnya disebut TELKOM,

merupakan perusahaan informasi dan komunikasi (InfoCom) serta penyedia jasa dan

jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang

terbesar di Indonesia.

TELKOM menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon

tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data & internet

serta jasa multimedia lainnya, dan network & interkoneksi, baik secara langsung

maupun melalui perusahaan asosiasi.

Pada akhir September 2005, Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas di 9

(sembilan) anak perusahaan, termasuk di PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), yang

memiliki pangsa pasar terbesar dalam industri selular di Indonesia. Kepemilikan saham

TELKOM saat ini dimiliki oleh pemerintah RI sebesar 51,19% dan oleh publik 48,81%.

Sebagian dimiliki oleh investor asing sebesar 45,58% dan sisanya oleh investor lokal

sebesar 3,23% dengan kapitalisasi pasar untuk saham TELKOM saat ini berkisar 15 %

dari total kapitalisasi pasar di BEJ.

TELKOM mencatatkan sahamnya di bursa efek dalam dan luar negeri yaitu Bursa

Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE),

London Stock Exchange (LSE) dan Tokyo Stock Exchange (TSE) (Public Offering

Without Listing, POWL).

Page 2: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

Pada tahun 2005, TELKOM baru saja memperingati 10 tahun sebagai perusahaan

publik di BEJ dan closing bell ceremony di New York Stock Exchange dan sekaligus

sebagai wujud komitmen perseroan untuk tetap listing di NYSE. Pada akhir September

2005, TELKOM memiliki jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 12,4 juta, sementara

pelanggan selular Telkomsel berjumlah 23,5 juta.

2.1.2. Misi dan Visi

Visi, To become a leading InfoCom player in the region. Menjadi Infocom Player

mengandung arti bahwa TELKOM bergerak dalam bisnis informasi dan komunikasi

yang secara konkret diwujudkan dalam bentuk keragaman produk jasa. Semula layanan

yang disajikan hanya POTS (Plain Ordinary Telephone Services); kini menjadi PMM

(Phone, Mobile, & Multimedia).

Leading Infocom Player in the Region mengandung pengertian bahwa TELKOM

berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan Infocom berpengaruh di kawasan

Asia Tenggara, yang kemudian akan berlanjut ke kawasan Asia, dan Asia- Pasifik.

Menjadi perusahaan yang berpengaruh tersebut mengandung arti: apabila dibandingkan

dengan perusahaan terkemuka pada area bisnis yang sama, di kawasan regional, dengan

menggunakan indikator-indikator tertentu, diharapkan kinerja bisnis dan finansialnya

akan seimbang, atau bahkan lebih baik.

Misi TELKOM adalah sebagai berikut:

To Provide One Stop Services with Excellent Quality and Competitive Price

Managing Business Through Best Practices, Optimizing Superior Human

Resource, Competitive technology, and Synergizing Business Partners

Page 3: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

To provide one stop services with excellent quality and competitive price, artinya

TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa

kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan, dengan harga yang kompetitif.

Managing business through best practice, optimizing superior human resource,

competitive technology, and synergizing business partners artinya adalah TELKOM

akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalkan SDM

yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang

menguntungkan secara timbal balik dan saling mendukung secara sinergis

Telkom mempunyai misi memberikan layanan " One Stop InfoCom " dengan

jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan,

produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.

Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan

mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang

kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling

mendukung secara sinergis

Untuk mewujudkan visi “menjadi perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan

regional”, TELKOM tengah melakukan proses transformasi menjadi organisasi yang

berorientasi pada pelanggan dan mampu bersaing di pasar. TELKOM memahami bahwa

diperlukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan usaha, serta kemampuan

memberikan layanan terbaik pada pelanggan untuk memenangkan persaingan. Tujuan

untuk tetap menjadi pelopor di bidangnya tidak hanya untuk kepentingan TELKOM,

tetapi juga untuk kepentingan nasional. TELKOM merupakan National Flag Carrier di

bidang InfoCom. Karenanya TELKOM akan mengerahkan segenap potensi yang

Page 4: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

dimiliki termasuk bersinergi dengan perusahaan di lingkungan kelompok usaha

TELKOM untuk menjadi yang terbaik di setiap lini usahanya.

2.1.3. Organisasi dan Struktur

Visi TELKOM untuk menjadi perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia

Tenggara dikembangkan melalui TELKOMGoal 135-3010. Untuk mencapai tujuan

tersebut seluruh sumber daya perusahaan akan dikerahkan, dan SDM memiliki posisi

strategis, baik sebagai sumber daya itu sendiri, maupun sebagai pengelola sumber daya

secara keseluruhan.

Sejalan dengan visi, misi, dan proses reposisi bisnis yang cenderung berkembang

dari layanan telekomunikasi dasar menuju layanan InfoCom, serta perkembangan

regulasi yang cenderung bergerak dari monopoli menuju persaingan bebas, maka strategi

perusahaan ditindaklanjuti dengan penataan struktur organisasi yang mendukung strategi

dimaksud. Model organisasi yang diharapkan mampu merespon kebutuhan pelanggan

secara cepat dan tepat dengan kualitas yang memuaskan serta unggul dalam persaingan.

Organisasi TELKOM akan terus dikembangkan menjadi customer centric dengan

penekanan pada efisiensi, sentralisasi, dan optimalisasi fungsi-fungsi pendukung.

Penataan organisasi dibuat berdasarkan fase transisi dari komposisi Direksi

sebelumnya yang terdiri dari lima Direktur menjadi tujuh Direktur. Dengan komposisi

baru ini, kinerja keuangan disupervisi oleh Chief Financial Officer (CFO), infrastruktur

dikelola oleh Direktorat Network & Solution, sedangkan strategi dan positioning produk

dikendalikan oleh Direktorat Konsumer dan Direktorat Enterprise & Wholesale yang

menyediakan solusi total bagi pelanggan perusahaan.

Page 5: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

Struktur organisasi TELKOM awalnya terdiri dari empat Direktorat: Direktorat

Bisnis Jaringan Telekomunikasi, Direktorat Bisnis Jasa Telekomunikasi, Direktorat

Keuangan, dan Direktorat SDM & Bisnis Pendukung. Struktur organisasi baru yang

lebih customer centric (ditetapkan pada bulan Januari 2006) yang ada pada gambar 4.1

menekankan secara spesifik fungsi dan akuntabilitas setiap Direktorat, interaksi antara

Kantor Pusat dengan Lini Bisnis, serta interaksi di antara Lini Bisnis tersebut. Struktur

organisasi yang baru menempatkan Direktorat berdasarkan fungsi Kantor Pusat atau Lini

Bisnis. Direktorat Keuangan dan Direktorat SDM berfungsi sebagai Kantor Pusat,

sementara Direktorat Network & Solution, Direktorat Konsumer, dan Direktorat

Enterprise & Wholesale berfungsi sebagai Lini Bisnis.

Direktorat yang bersifat Lini Bisnis secara khusus dirancang untuk melakukan

sinergi sebagai unit usaha dan menjalankan bisnis organik. Direktorat-direktorat yang

tergabung dalam Lini Bisnis dipimpin oleh masing-masing Direktur dengan koordinasi

dari Chief Operating Officer (COO).

Dengan perubahan pada struktur baru ini, Divisi Regional (Divre) dan Kerjasama

Operasi (KSO) pada dasarnya berfungsi sebagai Delivery Channel di bawah koordinasi

Direktorat Konsumer. Sementara Kantor Pusat lebih tersentralisasi sebagai Finance

Center dan HR Center yang berperan penting dalam merumuskan standarisasi sistem.

Page 6: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT TELKOM

2.1.4. Lima Pilar Bisnis

1. Fixed Phone (TELKOM Phone)

Jaringan telepon tetap kabel TELKOM melayani pelanggan rumah tangga, bisnis,

dan lembaga. Telepon tetap kabel mencakup sambungan telepon untuk lokal dan

sambungan langsung jarak jauh, serta sambungan langsung internasional melalui

TELKOMSLI 007. TELKOM juga telah mengembangkan jaringan serat optik

regional bersama beberapa operator telekomunikasi di Malaysia, Singapura,

Thailand, dan negara lainnya.

2. Mobile Phone (TELKOMSEL)

TELKOM memberikan layanan seluler melalui 65% kepemilikan saham di

Page 7: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

anak perusahaan, Telkomsel, yang saat ini memiliki jaringan seluler mencakup

90% dari 240 juta lebih penduduk Indonesia. Layanan Telkomsel telah

menjangkau lebih dari 650 kota di Indonesia. Khusus untuk Jawa dan Bali, layanan

Telkomsel telah menjangkau seluruh kecamatan. Telkomsel menawarkan layanan

pascabayar: kartuHALO dan dua layanan kartu prabayar: simPATI dan kartuAs.

Telkomsel juga memiliki layanan roaming internasional yang dilakukan melalui

kerjasama dengan 244 mitra internasional di 148 negara sesuai data terakhir.

3. Network & Interconnection (TELKOM Intercarier)

Network dan interkoneksi TELKOM dan Telkomsel menyediakan layanan

penyewaan transponder satelit, siaran melalui satelit, VSAT, distribusi audio,

layanan sirkit sewa berbasis satelit dan pemancar; serta melayani operator

telekomunikasi berlisensi lainnya yang menyediakan layanan telepon tetap maupun

seluler yang mengandalkan layanan jaringan TELKOM dan Telkomsel.

4. Data & Internet

TELKOM menyediakan fitur SMS (short-message-service) pada layanan telepon

tetap nirkabel dan seluler. Selain itu TELKOM juga menyediakan layanan internet

dial-up (TELKOMNet Instan) dan akses internet broadband, layanan jaringan

data, VoIP untuk panggilan internasional (TELKOMGlobal- 017, TELKOMSave),

ISDN (jaringan layanan digital terpadu), dan layanan multimedia lainnya.

TELKOMNet Instan menyediakan akses internet dial-up tanpa berlangganan dan

dirancang agar mudah digunakan. Untuk mengoptimalkan penggunaan jaringan

dan memberi nilai tambah, TELKOM telah mengembangkan akses internet pita

lebar (broadband) dengan nama TELKOMSpeedy.

Page 8: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

5. Fixed Wireless Access (TELKOM Flexi)

Jaringan telepon tetap nirkabel melengkapi jaringan telepon tetap kabel, dan

tersedia melalui layanan TELKOMFlexi yang terdiri dari layanan pascabayar

(Classy) dan prabayar (Trendy). Pelanggan dapat memanfaatkan FLEXIHome

untuk layanan telepon tetap yang dapat diakses dengan menggunakan terminal

telepon tetap nirkabel (fixed wireless terminal-FWT). Pelanggan juga dapat

memilih FLEXICombo yang memungkinkan pelanggan memiliki dua sampai tiga

nomor Flexi dalam satu kartu. TELKOMFlexi saat ini dapat diakses di 231 kota di

Indonesia.

2.2. Analisis Lingkungan Industri

Analisis Porter mengamati lima faktor yang merupakan kekuatan bersaing suatu

perusahaan.

Kelima faktor yang digambarkan pada diagram model pada gambar 2.2, akan

dilakukan pembahasan satu per satu untuk menganalisis tekanan yang dirasakan oleh

TELKOM terhadap masing-masing faktor tersebut. Data yang diperlukan untuk

melakukan analisis diperoleh dari wawancara yang dilakukan kepada pihak-pihak yang

berkompeten di lingkungan internal TELKOM.

1. Ancaman Pendatang Baru

Secara umum masuknya pemain baru dalam industri merupakan ancaman terhadap

pemain yang sudah ada (incumbent) karena pemain baru akan menambah intensitas

persaingan yang ada. Seberapa besar ancaman dari masuknya pemain baru

tergantung dari dua faktor yaitu hambatan masuk (barriers to entry) dan reaksi

yang muncul dari incumbent terhadap masuknya pemain baru. Hambatan masuk ke

Page 9: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

dalam suatu industri dapat berasal dari skala ekonomi, learning and experience

curve effect, ketidakmampuan menyesuaikan dengan teknologi dan specialized

knowhow yang diperlukan dalam suatu industri, modal, akses terhadap saluran

distribusi, peraturan pemerintah, serta hambatan tarif dan peraturan perdagangan

internasional.

Gambar 2.2 Diagram Analisis Porter untuk PT TELKOM

Pesaing Industri:

STT, Singtel, Telecom Malaysia,, Indosat, Exelcomm

Pemasok: Supplier ATK, vendor content & application,

vendor network,

vendor CPE hardware, Konsultan

system integrator &

project management

Barang pengganti: Telepon seluler, fix wireless, Jaringan serat optik, WIFI,

VOIP, jaringan PLN

Pembeli: pelanggan residensial, pelanggan

korporat, OLO

Ancaman Pendatang baru: Bakrie Telecom, Lippotel, Mobile-8 dan Sampurna

Telecom

Page 10: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

Sejak dikeluarkannya Undang-Undang No.36 tahun 1999, persaingan industri

telekomunikasi di Indonesia menjadi lebih ketat, dengan diperbolehkannya

BUMN, perusahaan swasta nasional, dan koperasi untuk berpartisipasi secara

penuh dalam bisnis jasa telekomunikasi. Industri jasa telekomunikasi pada awalnya

didominasi oleh TELKOM untuk layanan fixed wireline dan Telkomsel, Indosat

untuk jaringan seluler. Dilanjutkan dengan masuknya Exelcom, Bakrie Telecom,

Lippotel, Mobile-8 dan Sampurna Telecom. Lebih jauh, dengan masuknya

pendatang baru dengan kualitas global ke pasar telekomunikasi/InfoCom domestik,

seperti STT (dengan holding Temasek) memiliki Indosat, Telekom Malaysia

(dengan holding Khasanah bhd) memiliki Exelcomm, Singtel (juga bagian dari

Temasek) memiliki Telkomsel.

Ada hambatan masuk yang tinggi untuk operator telekomunikasi, karena

memerlukan capital intensive dan adanya regulasi yang ketat. Tetapi, akan mudah

bagi para pendatang baru untuk masuk ke dalam industri telekomunikasi karena

mereka dapat memanfaatkan infrastruktur incumbent operator. Model Mobile

Virtual Network Operator (MVNO) adalah salah satu contoh. Hal ini

menyebabkan berkurangnya margin, terjadinya perang harga dan membuat industri

telekomunikasi menjadi industri komoditas.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ancaman pendatang baru terhadap

TELKOM dapat dikatakan moderat.

2. Daya Tawar Menawar Pemasok

Dalam suatu industri pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan

mereka menaikan harga atau pengurangan kualitas produk atau layanan. Pemasok

Page 11: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

menjadi kuat apabila jumlah pemasok sedikit dan produk yang ada adalah unik dan

mampu menciptakan switching cost yang besar.

Di samping ekspansi agresif yang dilakukan oleh sejumlah operator, perusahaan

pabrikan telekomunikasi pun semakin agresif. Perusahaan-perusahaan dari Cina,

Jepang dan Korea menawarkan produk dengan harga rendah, yang tidak kalah

dibandingkan dengan produk yang dihasilkan oleh pesaingnya dari Eropa seperti

Siemens, Alcatel, Ericson. Dengan semakin beragamnya supplier, jelas

menguntungkan bagi TELKOM. Karena dengan semakin banyak pilihan,

mekanisme pasar akan berfungsi dengan sempurna, dan daya tawar TELKOM

menjadi semakin kuat.

Untuk CPE hardware yang digunakan di suplai oleh antara lain: Graha fatta,

Pramindo, Gratika, NetwaveMM, Aliansi, Inov, Polycomindo, Huawei, Adhisakti,

Suria , Dian Graha, Iril, Parastar, Pyramid. Untuk alat-alat network disuplai oleh

antara lain SCMedia, PSN, IRIL, IPStar, Infocom. Sedangkan untuk konsultan

system integrator & project management disuplai oleh antara lain: Datacraft,

Comnet, Tri Indonusa, Datacom, Master System, Multipolar, Pratesis, Intikom, SP

Telnus.

Selain itu, kecendrungan yang berkembang saat ini, para operator telekomunikasi

memberikan peluang bisnis kepada penyedia jasa layanan konten dan aplikasi

untuk bisa mengisi infrastrukturnya untuk meningkatkan layanan kepada

konsumennya. Layanan konten tersebut adalah antara lain, ring back tone pada

telepon seluler, quiz SMS, horoscope SMS, SMS untuk kurs mata uang asing, dll.

Menengok perkembangan konten di kawasan regional Asia Pacific seperti Jepang,

Page 12: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

Korea Selatan, Singapore dll, maka bisnis layanan konten akan terus berkembang

di Indonesia dan memicu tingkat kompetisi yang lebih tinggi.

Pemasok TELKOM tidak didominasi oleh pihak-pihak tertentu sehingga

TELKOM dapat menentukan pilihan diantara beberapa pemasok yang tersedia dan

ini membuat daya tawar-menawar pemasok lemah.

3. Daya Tawar Menawar Pembeli

Industri telekomunikasi saat ini tengah memasuki era baru yang ditandai

dengan konvergensi teknologi, deregulasi dan kompetisi. Dibukanya kompetisi

otomatis akan memperkuat daya tawar konsumen. Sebab kini konsumen memiliki

pilihan, jika penyedia jasa telekomunikasi tidak mampu memberikan layanan yang

terbaik menurut mereka, dengan mudah mereka dapat pindah ke penyedia jasa

telekomunikasi yang lain. Pilihan konsumen dalam memilih penyedia jasa

bergantung pada banyak hal, khususnya kenyamanan dan terutama penawaran

harga yang murah.

Pelanggan TELKOM digolongkan kedalam tiga segmen yakni pelanggan korporat,

residensial dan other licence operators (OLO). Perbedaan dari ketiga pelanggan ini

ada pada kontribusi pendapatan kepada TELKOM. Pada umumnya, di lingkungan

TELKOM, pelanggan korporat dan OLO merupakan pelanggan yang memberikan

kontribusi terbesar bagi pendapatan perusahaan. Hal ini menyebabkan TELKOM

akan mengalami kerugian besar jika kehilangan satu pelanggan korporat atau OLO

dibanding dengan kehilangan satu nasabah residensial.

Daya tawar menawar pembeli yang dihadapi TELKOM cukup kuat. Hal ini

didasari oleh banyaknya kesamaan produk yang ditawarkan oleh para pesaing.

Tersedianya produk pesaing membuat pembeli memiliki banyak pilihan untuk

Page 13: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

menggunakan jasa jasa telekomunikasi dan ini membuat daya tawar-menawar

pembeli bagi TELKOM cukup kuat. Hal ini memberikan tekanan yang cukup besar

kepada TELKOM.

4. Pesaing Industri

Secara umum, seperti yang tergambar pada gambar 2.3, dalam industri

telekomunikasi Indonesia persaingan antar pemain dalam industri begitu ketat,

yang didominasi oleh peran dua incumbent operator telekomunikasi di Indonesia,

yaitu TELKOM dan Indosat. Sampai dengan akhir tahun 2005, TELKOM

memiliki sekitar 37 juta pelanggan (phone, mobile & multimedia) atau 69 persen

pasar, sedangkan Indosat memiliki sekitar 14 juta atau 22 persen pasar. Exelcomm

memiliki 5,4 juta pelanggan seluler atau 5,7 persen dan sisanya dibagi antara

operator-operator lain seperti Mobile8, ESia, dan Natrindo.

Gambar 2.3 Ukuran Pasar Telekomunikasi di Indonesia

Phone Mobile Mm

TLKM Rev Share : 90% (17.3 T)

ISAT Group (STLD & IM3) Rev Share : 30% (7.4 T)

TLKM (TSEL) Rev Share : 58% (14.9 T)

0

0

20

40

60

80

100

Per

cent

of r

even

ue s

hare

of p

laye

rs

20 40 60 80 100

Percent of revenue share of business

XL Rev Share :10% (2.7 T)

ISAT; Rev share : 8% (1.7 T)

ISAT Rev Share : 34% (1.5T)

OTHERS Rev Share: 27% (1.2T)

TTLLKKMM GGrroouupp RRpp.. 3333..99 TT

((6699%%))

IISSAATT GGrroouupp RRpp.. 1100..66 TT

((2222%%))

XXLL RRpp.. 22..77 TT

((55..77%%))

LLaaiinn22 RRpp.. 11..77 TT

((33..55%%))

TLKM Rev Share : 40% (1.7T)

Indonesia’s Telecommunication market size + 48.9 Trillions Rupiah

Page 14: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

( Sumber: Estimasi TLKM Group & Industry)

Dari survey yang pernah dilakukan oleh Mars untuk TELKOM, persepsi terhadap

manfaat dan harga, dari sisi kesetaraan antara harga dan manfaat (customer

perceived value), layanan yang diberikan oleh TELKOM sebagian besar

menyatakan bahwa manfaat yang diberikan oleh TELKOM sudah sebanding

dengan harga yang bersedia ditanggung oleh pelanggan.

Lebih jauh untuk persepsi kompetisi TELKOM, Sebagian besar pelanggan

menganggap bahwa Telkom tidak mempunyai kompetitor. Dari beberapa atribut,

TELKOM dipersepsikan (corporate image) sebagai perusahaan pelopor layanan

telekomunikasi yang memiliki hubungan baik dengan pelanggan.

• Telkom : Atribut yang berkaitan dengan atribut reputasi, SDM dan pelayanan

• Telkomsel : Atribut yang berkaitan dengan persepsi inovative dan selalu

Memberikan informasi baru

• Indosat : Atribut yang mengarah pada teknologi tinggi

Page 15: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

Gambar 2.4. Hasil Survey oleh Mars untuk TELKOM

5. Barang Substitusi

Konvergensi teknologi informasi dan telekomunikasi sangat mempengaruhi

tatanan bisnis telekomunikasi yang kemudian mengakibatkan pergeseran

paradigma bisnis telekomunikasi. Melalui konvergensi perkembangan teknologi

informasi dan telekomunikasi, jasa telekomunikasi tak lagi identik dengan saluran

telepon yang menggunakan kabel tembaga atau fix telephone namun sudah

berkembang dalam berbagai bentuk.

Barang substitusi yang paling besar pengaruhnya antara lain: (1) Telepon seluler,

yang tak lagi dianggap sebagai sarana komunikasi bertarif mahal namun sudah

menjadi sarana kebutuhan mendasar berkomunikasi, ditambah dengan hadirnya

fasilitas SMS (Short Message Service) yang mampu memberikan fasilitas

komunikasi dengan ringkas, cepat dan murah. (2) Perangkat fix wireless yang

semakin murah dengan biaya 200 US Dollar sambungan dibandingkan biaya fix

-0.6 0

0.4

0

-0.2

Pelopor di Bidang Telekomunikasi

SDM Handal

Perush memiliki reputasi bagus

Mengupdate plg dgn Infos Baru

Produk-Produknya Inovatif

Menggunakan Tek Tinggi

Indosat

0.2

Iklannya mendorong untuk menggunakan layanannya

Telkomsel Satelindo

Excellcomindo

Telkom

-0.2-0.4 0.40.2 0.6

Pelayanan memuaskan

Membina Hub Baik dgn Plg

Tagihan Akurat

Tanggap thd Kebutuhan Plgn

-0.6 0

0.4

0

-0.2

Pelopor di Bidang Telekomunikasi

SDM Handal

Perush memiliki reputasi bagus

Mengupdate plg dgn Infos Baru

Produk-Produknya Inovatif

Menggunakan Tek Tinggi

Indosat

0.2

Iklannya mendorong untuk menggunakan layanannya

Telkomsel Satelindo

Excellcomindo

Telkom

-0.2-0.4 0.40.2 0.6

Pelayanan memuaskan

Membina Hub Baik dgn Plg

Tagihan Akurat

Tanggap thd Kebutuhan Plgn

Page 16: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

telephone per satuan sambungan yang mencapai 800 US Dollar. Keunggulan

lainnya dapat mencatu masyarakat di lokasi yang tak terjangkau jaringan kabel; (3)

Jaringan serat optik, selain menyalurkan suara, sekaligus dapat menyalurkan

gambar dan data (multimedia) (4) Hadirnya sentral telepon berkapasitas kecil-

menengah atau menggunakan sentral PABX (Private Automatic Branch Exchange)

yang tentu akan semakin murah dan dapat dijangkau oleh konsumen. (6)

berkembangnya sarana WIFI yang semakin canggih. (7) sarana komunikasi yang

menggunakan jaringan internet yang disebut sebagai teknologi VOIP (Voice Over

Internet Protocol) untuk sambungan komunikasi seperti telepon baik lokal,

interlokal maupun internasional, dengan biaya sangat murah. (8) Hadirnya

jaringan PLN, selain menjadi saluran arus kuat listrik, juga dapat menjadi saluran

komunikasi yang akan menjadi subtitusi telekomunikasi yang prospektif.

Walaupun pelanggan dihadapkan dengan tersedianya barang substitusi, namun

TELKOM mengantisipasinya dengan mengembangkan produk-produk dengan

kualitas dan harga yang kompetitif. Tujuannya agar pelanggan tidak beralih kepada

operator lain.

Dengan mempertimbangkan faktor–faktor di atas, maka diambil kesimpulan

bahwa ancaman dari produk substitusi kepada produk-produk TELKOM masih

dianggap lemah.

2.3. Gambaran Umum Sistem Billing SBF-20

Operasional Billing pelanggan NON POTS untuk corporate Customer, saat ini

telah dilakukan di Sistem Billing SBF-20. Pada tahap awal, ESC telah dilakukan migrasi

pelanggan NON POTS dari Divisi Multimedia dan Divisi Long Distance. Tahap

Page 17: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

selanjutnya adalah migrasi pelanggan NON POTS yang berada di masing-masing

DIVRE untuk ditagihkan melalui SBF-20. Migrasi ini dilakukan dengan tujuan sebagai

persiapan menuju one bill corporate Customer. Tabel 2.1 dibawah ini menunjukkan

produk NON POTS yang sudah masuk ke dalam Sistem Billing SBF-20, yaitu:

Tabel 2.1. Produk NON POTS di Sistem Billing SBF-20

NAMA PRODUK DESKRIPSI

LC Leased Channel DINAccess DINAccess VPN Gold VPN Gold VPN Dial VPN Dial ASTINet ASTINet Wholesaling Wholesaling Telex Telex CPE Customer Premises Equipments VPN IP VPN IP Plasatron Hosting facilities IPLC International Private Leased Channel VSAT Very SmAll Apperture Transmission Transponder Transponder ADN Tele Education (ADN) TV Uplink TV Uplink Kiostron Kiostron - Hosting Services JAMUS Leased Line Div LD Telecast Telecast (teleprogram) VSAT IP VSAT IP Sirkit Langganan Sirkit Langganan Sarpen Sarana Pengguna

Secara garis besar, tools yang digunakan untuk pengelolaan Billing NON POTS di

dalam Sistem Billing SBF-20 terdiri dari dua, yaitu :

1. CAM (Customer Account Management), yaitu salah satu modul dari SBF-20 yang

digunakan untuk setup produk (penambahan, mutasi atau up-grade dan down-

grade produk) NON POTS.

Page 18: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

2. Aplikasi BILL PRINT, digunakan untuk mencetak tagihan, faktur pajak dan rincian

tagihan dari pelanggan NON POTS.

2.3.1. Petunjuk Umum CAM

Dalam pengelolaan Customer di SBF-20, tabel 2.5, terdiri dari beberapa tingkat,

yaitu :

1. Customer, berisi informasi mengenai pelanggan corporate Customer

2. Account, berisi informasi yang berhubungan dengan pembayaran

(pengelompokkan payment)

3. Package, merupakan kumpulan produk yang dijual secara bundling

4. Product, merupakan layanan yang dimiliki TELKOM yang dijual secara bundling

melalui Package kepada pelanggan corporate Customer.

CUSTOMER

ACCOUNT ACCOUNT

PACKAGE PACKAGE PACKAGE

PRODUCT PRODUCT

Gambar 2.5 Hierarki Customer

Dalam pengelolaan pelanggan corporate Customer, satu korporasi hanya memiliki

satu Customer, yang ditandai dengan kepemilikan Customer reference atau CID NAS.

Page 19: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

Untuk pengelompokkan pembayaran dilakukan berdasarkan Account, sehingga

bila sebuah koporasi ingin melakukan pembayaran secara distribusi, maka harus dibuat

Account sesuai pengelompokan pembayaran yang diinginkan oleh pelanggan. Satu

Customer dimungkinkan memiliki lebih dari satu Account, tetapi satu Account tidak

boleh dimiliki oleh lebih dari satu Customer.

Dalam manajemen layanan pada produk NON POTS, produk yang dijual kepada

pelanggan adalah dalam bentuk Package, dimana Package tersebut merupakan

gabungan dari beberapa produk yang dijual secara bundling. Sehingga dalam

pengelolaan NON POTS, istilah yang digunakan untuk menunjukkan layanan yang

digunakan oleh pelanggan adalah Package .

Pada bagian ini akan diterangkan secara umum mengenai pengoperasian aplikasi

CAM.

Pengoperasian CAM adalah sebagai berikut :

1. LOGIN

Untuk membuka Aplikasi CAM (Customer Account Maintenance ) , dapat

dilakukan sebagai berikut :

Klik Start

Pilih Program

Pilih Geneva

Pilih Geneva 5.1

Pilih Customer Account Maintenance v5.1

Seperti terlihat pada Gambar 2.6 berikut :

Page 20: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

Gambar 2.6 Tampilan Layar Dekstop Windows

Setelah melakukan langkah-langkah di atas, maka akan tampil menu login CAM

(Customer Account Maintenance) seperti terlihat pada Gambar 2.7 di bawah ini:

Gambar 2.7 Tampilan Menu Login CAM

Setelah muncul tampilan Gambar 2.7 di atas, kemudian lakukan langkah berikut :

CAM

Kolom UserName

Kolom

Kolom

Tombol Tombol

Page 21: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

Masukan Username

Masukan Password

Masukan Database ( Database yang akan di Access )

Atau klik tombol Login

Klik tombol Cancel , Bila akan melakukan pembatalan Login

Item Keterangan

Kolom Username Nama user yang sudah di daftarkan Kolom Password Password yang merupakan pasangan dari username Kolom Database Data Base yang akan di Akses Tombol Log On Tombol untuk masuk Tombol Cancel Tombol membatalkan

Tabel 2.2 Keterangan Kolom pada Tampilan Menu CAM

Setiap username dan password terlebih dahulu didaftarkan oleh admin dan

disesuaikan dengan Database yang akan diakses, karena database sendiri memiliki

beberapa macam diantaranya database Produksi, Database Lab, Database Live dan

lain sebagainya.

2. Cari Customer

Setelah Login kita akan masuk halaman utama dari CAM yaitu sebagai berikut :

Gambar 2.8 Tampilan Menu Utama CAM

Tombol Find Customer

Kolom Acount Number

Kolom Initial

Kolom Last Name

Tombol Fnd Now

Page 22: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

Untuk mencari Customer dapat menggunakan beberapa cara, diantaranya kita

dapat mencari berdasarkan :

o Account Number:

o CID(Circuit Identity)

o NIP NAS

Masukan salah satu dari informasi di atas kemudian tekan tombol find Now atau

tekan enter atau klik tombol Find Customer.

Misalkan kita akan mencari Account Number 079594120001 , maka yang kita

lakukan adalah :

o Masukan Account Number 079594120001 di kolom Account Number

o Tekan Enter atau Tekan Tombol Find Now atau Tombol Find Customer

Apabila Account Number yang kita cari tidak ada maka akan diberikan informasi

No Customer, dan apabila nomor yang kita cari ada maka akan di tampilkan

sebagai berikut:

Gambar 2.9 Tampilan Customer dalam CAM

Custome

Account

Product

Page 23: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

Item Keterangan

Customer Memiliki identitas Nama Pelanggan dan Customer Reverence

Account Merupakan No Account Customer

Product Product yang ada / yang dimiliki

Tabel 2.3 Keterangan Toolbar Tampilan Customer dalam CAM

3. Tambah Package

Untuk tambah Package , bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :

o Arahkan Kursor Pada mengKlik kanan pada Account

o Klik Kanan

o Pilih add Package

Gambar 2.10 Tampilan Customer Account & Product

Setelah melakukan langkah-langkah di atas, maka akan muncul tampilan sebagai

berikut :

Add

Page 24: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

Gambar 2.11 Tampilan Form Isian Add Package

Item Keterangan

Account Sudah Otomatis ada / jangan diisi Package Name Pilih berdasarkan Package yang

tersedia Package Description Deskripsi dari Paket / keterangan dari

dibuatnya paket baru Star Date Time Tanggal di tambah Paket baru Terminate Date Time Tanggal Terminate Paket, Kalau

punya jangka waktu tertentu dibuatnya paket tersebut

Contact Reference Tidak usah diisi Contracted Point of Supply Pilih PT Telkom Taxable

Tabel 2.4 Keterangan Tampilan Form Isian Add Package

Bila sudah terisi, kemudian klik Ok kalau akan dilanjutkan dan klik Cancel untuk

menggagalkan. Setelah itu maka akan terbentuk Package baru.

Package Name

Page 25: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

2.3.2. Aplikasi Bill Print SBF-20

Aplikasi Bill Print merupakan tools Bantu untuk mencetak invoice, faktur pajak

(OR) dan rincian tagihan. Arsitektur yang digunakan saat ini adalah client server, pada

pengembangan selanjutnya diharapkan sudah dapat menggunakan web base.

Saat ini perlakuan untuk corporate Customer tidak seragam, untuk sebagian

pelanggan penagihan dilakukan di awal bulan, sedangkan ada pelanggan-pelanggan

tertentu, penagihan dilakukan di akhir bulan. Sehubungan dengan hal tersebut, aplikasi

Bill Print memiliki tiga macam cara pencetakan, yaitu :

a. Pencetakan untuk seluruh Account

b. Pencetakan per Account per bulan

c. Pencetakan per Account per bulan untuk periode tagihan dan periode trafik yang

berbeda.

Pada pencetakan dengan menggunakan Software Bill Print, dokumen yang

dikeluarkan terdiri dari tiga jenis, yaitu :

a. Pencetakan Invoice Lembar 1 : Summary, Summary invoice berisi mengenai rekap

tagihan yang harus dibayarkan oleh pelanggan.

b. Pencetakan Invoice Lembar 2 : Rincian, Rincian tagihan berisi rincian biaya detail

yang harus dibayar oleh pelanggan

c. Pencetakan Invoice Lembar 3 : Faktur pajak, Faktur pajak merupakan bukti bayar

yang diberikan kepada pelanggan bila pembayaran sudah dilakukan

Secara umum pengoperasian dari aplikasi Bill Print adalah sebagai berikut :

a. Klik aplikasi Bill Print

b. Masukkan login dan password. Perhatikan Gambar 2.12

Page 26: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

Gambar 2.12 Tampilan Window Login

c. Setelah itu akan masuk ke aplikasi Bill Print seperti yang terlihat pada gambar 2.13

Gambar 2.13 Tampilan aplikasi Bill Print

Pencetakan Semua

Pencetakan Berdasarkan accout Pencetakan

Berdasarkan accout dengan periode berbeda

Page 27: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

d. Untuk melakukan pencetakan Faktur pajak, pilihlah , menu SBF-20 Print Invoice >

Off. Receipt, kemudian pilih bulan tagihan yang dikehendaki. Gambar 2.14

Tampilan Pencetakan Faktur pajak

Gambar 2.14 Tampilan Pencetakan Faktur pajak

e. Untuk melakukan pencetakan Rincian, pilihlah , menu SBF-20 Print Invoice >All,

kemudian pilih bulan tagihan yang dikehendaki. Gambar 2.15 Tampilan

Pencetakan Rincian Tagihan

Page 28: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

Gambar 2.15 Tampilan Pencetakan Rincian Tagihan

f. Untuk melakukan pencetakan invoice, menu SBF-20 Print Invoice >Invoice,

pilihlah bulan tagihan dan Account pelanggan.Gambar 2.16 Tampilan Pencetakan

Invoice per Account

Page 29: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

Gambar 2.16 Tampilan Pencetakan Invoice per Account

2.4. Pembobotan Koorporat TELKOM untuk Proyek TI

Pembobotan korporat untuk proyek TI adalah identifikasi keterkaitan antara

tingkat kesehatan TELKOM dengan dukungan teknologi informasi yang dimiliki.

Pembobotan ini akan dilakukan pada dua domain, yaitu domain bisnis dan teknologi.

Hal ini penting untuk dilakukan karena bobot domain bisnis dan teknologi sangat

berbeda dari organisasi satu dengan organisasi yang lainnya. Pembobotan korporat ini

akan memberikan gambaran tentang pandangan TELKOM terhadap manfaat dan risiko

dari proyek TI keseluruhan yang ada. Bobot maksimum untuk manfaat adalah +5

sedangkan bobot minimumnya adalah 0. Untuk risiko, bobot maksimumnya adalah 0

sedangkan bobot minimumnya adalah -5.

Page 30: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

2.4.1. Domain Bisnis

1. Financial Value

Tingkat persentase pengembalian atas investasi TI yang disyaratkan oleh

TELKOM cukup tinggi. TELKOM menganggap penting penilaian ROI dalam

pengambilan keputusan untuk investasi suatu proyek TI. Penilaian ROI ini memberikan

gambaran tentang kemampuan proyek TI dalam mengembalikan nilai investasi yang

dikeluarkan TELKOM. Bobot yang diberikan adalah +4.

2. Strategic Values

Beberapa nilai berikut ini merupakan nilai yang diperhitungkan oleh TELKOM

dalam hubungannya dengan strategi bisnis perusahaan. Strategic values terdiri dari 4

faktor yaitu:

a. Strategic Match

Strategic match berfokus pada derajat dimana sebuah proyek TI atau Sistem

informasi manajemen mendukung atau selaras dengan pernyataan tujuan strategis lini

bisnis atau keseluruhan perusahaan.

TELKOM memiliki serangkaian strategi bisnis tertentu yang diterapkan dalam

operasional bisnisnya. Pemilihan proyek TI yang diperlukan dalam mendukung kegiatan

operasional perusahaan harus memiliki kesesuaian dengan strategi bisnis yang ada.

Karena itu, nilai strategic match mendapat bobot +5.

b. Competitive Advantage

Competitive advantage fokus pada derajat dimana proyek TI mendukung

perusahaan untuk mempertahankan atau meningkatkan keunggulan kompetitifnya.

Proyek TI dengan kemampuan yang bagus untuk operasional perusahaan saja tidak

Page 31: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

cukup untuk diterapkan. Proyek TI yang dipilih diharapkan memilliki cukup banyak

akses atau pertukaran data keluar sehingga implementasinya dapat memberikan

keunggulan bersaing bagi TELKOM melalui penyediaan tingkat layanan yang terdepan

diantara pesaingnya. Bagi TELKOM, nilai ini sangat cukup besar artinya dan mendapat

bobot +4.

c. Competitive Response

Competitive response ini berhubungan dengan kerugian yang akan diterima oleh

perusahaan karena adanya penundaan dalam mengimplementasikan proyek TI. Hal ini

penting bagi TELKOM dalam mempertimbangkan pemilihan proyek TI yang akan

diimplementasikan. TELKOM lebih mengutamakan proyek-proyek TI yang memiliki

competitive response tinggi, yang berarti bila proyek TI tersebut ditunda penerapannya

dapat menyebabkan ketidakunggulan bersaing bagi perusahaan dimasa mendatang atau

kehilangan kesempatan bersaing, atau aktivitas-aktivitas sukses perusahaan yang sedang

berjalan saat ini mungkin menjadi terbatas karena kurangnya sistem ini. Dengan

pertimbangan hal ini sebagai suatu hal yang penting, TELKOM dapat mencegah

pengalokasian sumber daya pada proyek TI yang kurang bermanfaat. Bobot yang

diberikan adalah +4.

d. Management Information For Critical Success Factors (MICSF)

Management Information for Critical Success Factors (CSFs) derajat di mana

proyek TI menyediakan management information yang memungkinkan pengambil

keputusan untuk mengukur operasi dan membuat operasi tersebut menjadi lebih efektif,

yang secara material menguntungkan perusahaan

Pemilihan proyek TI harus disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang

mendukung CSF perusahaan. CSF merupakan faktor yang yang menurut TELKOM

Page 32: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

penting untuk mencapai keberhasilan bisnis perusahaan. Karena itu proyek TI juga harus

memberikan kontribusi yang besar untuk hal ini. Bobot yang diberikan untuk MICSF

adalah +5.

3. Stakeholder Values

Stakeholders values adalah nilai-nilai yang diperhatikan oleh pihak-pihak yang

berkepentingan dengan TELKOM. Nilai ini penting bagi TELKOM karena proses bisnis

yang dilakukan melibatkan banyak pihak eksternal. Stakeholders values memiliki 4

faktor, yaitu:

a. Service And Quality

Proyek TI berhubungan langsung dengan peningkatan faktor pelayanan dan

kualitas perusahaan dimasa mendatang, dan akan menyebabkan beberapa perbaikan

untuk masa sekarang, dan akan segera meningkatkan image pelanggan. Penundaan

sistem ini akan berdampak negatif cukup besar terhadap keunggulan bersaing

perusahaan. Bobot yang diberikan adalah +4.

b. Environmental Quality

Proyek TI penting untuk meningkatkan kualitas stakeholder perusahaan di masa

mendatang dan mungkin mengkontribusikan beberapa perbaikan di masa sekarang.

Sistem ini mungkin merupakan manfaat di masa mendatang karena dampak nyata.

Bobot yang diberikan adalah +4

c. Agility, Learning, And Empowerment

TELKOM lebih mengarah pada proyek TI yang memiliki kemampuan adaptasi

tinggi pada saat diterapkan dalam perusahaan. Kemampuan proyek TI untuk digunakan

tanpa persyaratan kemampuan tertentu dari karyawannya akan memudahkan saat proses

implementasi. Proyek TI yang dipilih juga harus memperkuat TELKOM dengan

Page 33: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

menyediakan informasi yang diperlukan. Dengan adanya proyek TI; kecerdasan,

kemampuan belajar, dan pemberian wewenang yang tinggi, menyebabkan perusahaan

mampu menghadapi perubahan dalam lingkungan yang kompetitif Bobot yang diberikan

adalah +4.

d. Cycle Time

Cycle time adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu proses bisnis.

Proyek TI menyebabkan peningkatan yang besar dalam hal waktu pada proses bisnis

yang ada. Peningkatan proses ini mampu melampaui dari beberapa pesaing utama yang

ada. Penundaan sistem ini menyebabkan hilangnya kemampuan bersaing perusahaan,

sehingga bobot yang diberikan adalah +5.

e. Mass Customization

Kebutuhan pelanggan yang terus berubah dan berkembang membuat TELKOM

harus mampu menciptakan produk yang mampu mengikuti kebutuhan tersebut.

Kebutuhan ini perlu didukung dengan pemilihan proyek TI yang mampu menciptakan

variasi produk yang lebih cepat yang tidak dapat disaingi oleh pesaing. Bobot yang

diberikan oleh TELKOM untuk mass costumization adalah +5.

4. Competitive Strategy Risk

Setiap investasi pasti mengandung risiko. Begitu juga dengan investasi TI. Karena

itu manajemen organisasi mendefinisikan respon terhadap risiko dan ketidakpastian dari

suatu proyek TI.

a. Business Strategy Risk

Risiko dari proyek TI bisa mempengaruhi pelaksanaan strategi bisnis perusahaan.

TELKOM menyadari hal ini dan menetapkan suatu bobot yang sesuai dari proyek TI

untuk risiko strategi bisnis. Bobot yang diberikan bernilai menengah. Hal ini didasarkan

Page 34: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

pada kenyataan bahwa proyek TI memiliki risiko yang moderat. Proyek ini

menyebabkan perubahan yang moderat dalam hubungannya dengan pelanggan tetapi

hubungan tersebut kuat. Adanya tekanan dari pihak luar yang mungkin menghilangkan

manfaat jangka panjang bagi pelanggan tetapi manfaat jangka pendek bagi perusahaan

masih dapat dipertahankan. Bobot yang diberikan untuk risiko ini adalah -3.

5. Organizational Risk and Uncertainty

a. Business Organizational Risk

Proyek TI berfokus pada derajat dimana sebuah organisasi mampu membawa

perubahan yang dibutuhkan. Kemampuan organisasi itu meliputi keahlian yang dimiliki

dalam organisasi, kemampuan manajerial, atau pengalaman. Evaluasi faktor ini

memperhatikan dari pengguna dan organisasi area bisnis, bukan orang teknis.memiliki

kondisi tertentu berupa risiko terhadap organisasi perusahaan. Organisasi domain bisnis

TELKOM memiliki rencana untuk mengimplementasi proyek TI, manajemen tahu pasti

mengenai tanggung jawab, proses-proses dan prosedur-prosedur sudah terkodumentasi

,ada contingency plan yang memadai, produk atau nilai tambah kompetitif terdefinisi

dengan baik dan ada pasar yang dipahami dengan. Bobot yang diberikan adalah -1.

2.4.2. Domain Teknologi

1. Stakeholder values

Nilai yang penting dari sisi domain teknologi bagi para pemegang kepentingan

TELKOM adalah Strategic I/T Architechture.

a. Strategic I/T Architecture

Arsitektur TI yang strategis akan memudahkan proyek TI untuk

diimplementasikan dalam perusahaan. Selain itu arsitektur TI yang strategis akan

memudahkan perusahaan menyesuaikan diri bila ada pengembangan teknlogi baru.

Page 35: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

TELKOM memahami pentingnya hal ini. Apalagi dengan skala ekonomi TELKOM

yang cukup besar, teknologi yang dibangun juga memiliki lingkungan yang luas. Bagi

TELKOM proyek TI merupakan bagian keseluruhan dari blueprint dan mempunyai

pengembalian yang tinggi; proyek ini bukan prasyarat untuk proyek blueprint lainnya,

tetapi berkaitan erat dengan proyek prasyarat lainnya. Hal ini dipandang penting oleh

TELKOM dan diberi bobot +4.

2. Competitive Strategy Risk

Competitive strategy risk merupakan risiko dan ketidakpastian yang dapat

mempengaruhi derajat keberhasilan strategi sukses TELKOM.

a. I/T Strategy Risk

TELKOM mengutamakan proyek TI yang memiliki arsitektur dan platform yang

fleksibel dan sesuai dengan rencana jangka panjang perusahaan. Dengan memilih

arsitektur dan platform yang fleksibel akan meminimalkan risiko strategi yang akan

dihadapi perusahaan dari implementasi suatu proyek TI. Akan tetapi TELKOM

mengetahui terdapat ketergantungan dan ketidaksesuaian, tetapi hanya pada beberapa

dari rencana masa depan. Kemampuan dasar yang ada sekarang akan memperkuat dalam

menangani kebutuhan-kebutuhan baru. Bobot yang diberikan bernilai -2.

3. Organization Risk and Uncertainty

Pada domain teknologi, risiko organisasi dan ketidakpastian yang muncul akibat

diterapkannya suatu proyek TI difokuskan pada I/T definitional uncertainty, I/T

technical and implementation risk dan I/T service delivery risk.

a. I/T Definitional Uncertainty

TELKOM menganggap bahwa I/T definitional uncertainty pasti ada dalam setiap

proyek TI. Hal ini menggambarkan sejauh mana kebutuhan dan spesifikasi sitem telah

Page 36: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

diketahui. Kebutuhan-kebutuhan cukup jelas, spesifikasi-spesifikasi cukup jelas, area

yang ditelaah jelas dan perubahan-perubahan hampir pasti dan hampir mendesak Bobot

yang diberikan adalah -3.

b. I/T Technical and Implementation Risk

Seperti halnya I/T definitional uncertainty, TELKOM juga menyadari bahwa I/T

technical and implementation risk atau risiko teknis yang muncul dari implementasi

proyek TI tidak dapat dihindarkan. Risiko yang timbul dari segi teknikal pada saat

implementasi dapat berakibat buruk pada proyek TI yang lain. Bila risiko kegagalan

suatu proyek TI cukup besar, maka TELKOM memiliki potensi untuk mengalami

kerugian juga. Pertimbangan ini membuat TELKOM memberi bobot yang cukup untuk

I/T technical and implementation risk, yaitu -3.

c. I/T Services Delivery Risk

I/T Services Delivery Risk menggambarkan penilaian TELKOM pada risiko

jangka pendek yang muncul dari implementasi proyek TI yang dilakukan. Dibutuhkan

sedikit perubahan yang cukup pada beberapa elemen Sistem layanan komputer.

Beberapa investasi awal dibutuhkan untuk mengakomodasikan proyek TI, kemungkinan

diperlukan beberapa investasi berikutnya untuk integrasi lebih lanjut implementasi TI ke

dalam mainstream dari lingkungan Sistem informasi. Risiko jangka pendek yang muncul

dipandang sebagai sesuatu hal yang masih dalam tahap kewajaran karena semua proyek

TI pasti memiliki risiko jangka pendek. Pandangan ini membuat bobot yang diberikan -

3.

Ringkasan dari bobot korporat TELKOM untuk proyek TI disajikan pada tabel 2.5

berikut ini. Berdasarkan matriks yang dikembangkan oleh Parker et al. (1988, pp187-

Page 37: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

190) kesimpulan dari pembobotan korporat tersebut diatas TELKOM berada di

kuadran B: strategis.

Kuadran ini mengindikasikan bahwa lini bisnis dan dukungan komputer sama

kuatnya. Baik sistem infrastruktur maupun sistem backbone sangat bagus. Hal yang

paling utama adalah kontribusi sistem informasi di masa depan terhadap kesehatan

perusahaan. Kontributor terhadap ROI juga penting. Pada kuadran ini, perusahaan

memiliki kesempatan untuk berinvestasi dalam keunggulan kompetitif dan sistem

aplikasi yang besar. Tujuan investasi adalah untuk meningkatkan kekuatan perusahaan

di masa yang akan datang.

Page 38: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

Tabel 2.5. Ringkasan Pembobotan Korporat PT TELKOM

Domain Bisnis Faktor-Faktor Bobot

Financial Values ROI +4

Strategic Match +5

Competitive Advantage +4

Competitive Response +4

Strategic Value

Management Information for Critical Success +5

Service and Quality +4

Environmental Quality +4

Agility Learning and Empowerment +4

Cycle Time +5

Stakeholder Values

Mass Customization +5

Competitive Strategy Risk Business Strategy Risk -3 Organizational Strategy Risks and Uncertainties

Business Organization Risk -1

Domain Teknologi Faktor-Faktor Bobot

Stakeholder Values Strategic I/T Architecture +4 Competitive Strategy Risk I/T Strategy Risk -2

I/T Defitional Uncertainty -3 I/T Technical and Implementation Risk -3

Organizational Strategy Risks and Uncertainties

I/T Services Delivery Risk -3 Total Bobot Korporasi Untuk Manfaat +48 Total Bobot Korporasi Untuk Resiko -15

2.5. Manfaat Sistem Billing SBF-20

Manfaat yang didapat dari Sistem Billing SBF-20 diklasifikasikan ke dalam tiga

kelompok, yakni manfaat berwujud, manfaat setengah berwujud, dan manfaat tidak

berwujud. Manfaat berwujud akan diperlakukan sebagai pengurangan biaya operasional

Page 39: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

secara langsung pada lembar kerja dampak ekonomis pada bab berikut. Manfaat

setengah berwujud akan dihitung dengan konsep value linking, value acceleration, value

restructuring, dan innovation valuation. Manfaat tidak berwujud yang tidak dapat

dihitung menjadi angka Rupiah akan tercakup dalam penilaian terhadap domain bisnis

dan teknologi.

2.5.1. Manfaat Berwujud

Sebelum adanya Sistem Billing SBF-20, pengumpulan data untuk pembuatan

sebuah tagihan dilakukan secara manual. Dimana seorang staff billing harus

mengumpulkan dasar sebuah penagihan berupa hardcopy, dan kemudian diinput secara

manual untuk menjadi sebuah tagihan, tentunya ini akan memakan waktu panjang dalam

menyelesaikan sebuah tagihan. Setelah diimplementasikannya Sistem Billing SBF-20,

pertukaran data tidak perlu lagi dilakukan secara manual, tetapi langsung secara otamatis

dan online antar sistem billing dengan sistem penjualan sehingga penyelesaian

tagihanpun akan menjadi lebih singkat. Dengan adanya pertukaran data secara sistem,

salah satu manfaat yang akan diperoleh oleh TELKOM adalah penghematan sumber

daya manusia dikarenakan kemampuan 1 orang staff menyelesaikan tagihan akan jauh

lebih banyak dibandingkan sebelum adanya sistem.

Manfaat berwujud kedua dengan adanya sistem ini adalah pendokumentasian fisik

tagihan telah digantikan dengan pendokumentasian secara online dan real time.

Perubahan ini mengakibatkan penghematan terhadap alat-alat tulis kantor seperti kertas,

isi staples, tinta printer, bantex. Hal ini juga menyebabkan timbulnya penghematan

lemari dan ruangan penyimpanan dokumentasi.

Page 40: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

Manfaat selanjutnya adalah penghematan materai. Sebelum sistem ini

diimplementasikan, setiap tagihan yang dikirimkan ke pelanggan akan dibubuhi materai

sebagai tanda sahnya pembayaran. Hal ini tidak diperlu dilakukan lagi karena setelah

adanya sistem, materai dibubuhi secara otomatis.

2.5.2. Manfaat Setengah Berwujud

Adanya pertukaran data antara Sistem Billing SBF-20 dengan sistem penjualan

secara otomatis, manfaat pertama yang dinilai adalah penghematan penggunaan telepon.

Sebelum adanya sistem, bagian billing harus berkoordinasi dengan bagian sales setiap

akan membuat tagihan. Manfaat kedua yang dirasakan adalah penghematan dokumentasi

dasar penagihan berbentuk fisik. Sebelum adanya sistem, bagian billing harus

mengumpulkan dasar penagihan berupa nota kesepakatan dan berita acara operasi dari

bagian sales dalam bentuk hardcopy, yang kemudian dasar penagihan tersebut disimpan

didalam bantex setiap bulannya. Dengan adanya sistem, dasar penagihan berupa nota

kesepakatan dan berita acara operasi tidak perlu lagi diterima secara hardcopy,

dikarenakan sudah tersimpan di dalam database sistem penjualan.

Manfaat selanjutnya dari otomatisasi ini adalah berkurangnya tingkat human

error. Dengan hilangnya serangkaian proses manual yang dikerjakan untuk

menyelesaikan tagihan, hal ini menyebabkan berkurangnya tingkat ketidaktelitian staff

dalam memasukkan nilai tagihan yang dipengaruhi oleh tingkat stress ataupun

ketidakterampilannya seorang staff.

Semakin tinggi tingkat human error, maka semakin rendah tingkat kecepatan

pembayaran Disini kemudian timbul yang dinamakan biaya kesempatan. Biaya

kesempatan adalah adanya keuntungan yang hilang jikalau pendapatan tersebut dapat

Page 41: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

dicairkan dengan tepat waktu, maka kas dapat diinvestasikan salah satunya ke dalam

bentuk deposito.

Sistem ternyata juga mampu meningkatkan nilai produktivitas Manajer OM Billing

& Collection, Asisten Manager dan para staff. Berkat Sistem Billing SBF-20, pekerjaan

mereka menjadi lebih produktif dan terlaksana sesuai dengan porsi waktu mereka

terhadap atasan dan bawahan masing-masing. Beberapa pekerjaan yang tidak produktif

kini berkurang. Akibatnya, Manajer OM Billing & Collection bisa mencurahkan waktu

mereka untuk pekerjaan yang lebih bersifat manajerial daripada operasional, seperti

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan perencanaan, dan pengendalian di

lapangan.

2.5.2. Manfaat Tidak Berwujud

Manfaat tidak berwujud merupakan manfaat yang sulit diukur dan dampaknya

tidak secara langsung mempengaruhi profitabilitas perusahaan akan tetapi mempunyai

keuntungan jangka panjang. Manfaat tidak berwujud dari implementasi SBF-20 yang

pertama adalah meningkatnya kepuasan dan loyalitas pelanggan TELKOM.

Kepuasan pelanggan TELKOM berkaitan dengan sejauh mana anggapan kinerja

produk TELKOM memenuhi harapan pelanggan. Bila kinerja produk lebih rendah dari

harapan, pelanggan akan tidak puas, dan sebaliknya bila kinerja produk sesuai atau

melebihi harapan, pelanggan akan merasa puas. Tingkat kepuasan pelanggan maksimal

akan menciptakan pelanggan yang loyal.

Berdasarkan hasil survey kepuasan dan loyalitas pelanggan yang telah

dilaksanakan oleh konsultan independent MARS pada 2006, diperoleh hasil bahwa

faktor atribut billing (proses penagihan, pembayaran dan restitusi) berkontribusi 11,1

Page 42: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00430 Bab2.pdf · ix BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umun PT TELKOM

ix

persen terhadap kepuasan pelanggan. Hasil ini menunjukkan SBF-20, sebagai backbone

sistem billing memiliki peran signifikan dalam menentukan kepuasan pelanggan dan

menciptakan loyalitas pelanggan.

Manfaat selanjutnya adalah memudahkan pihak manajemen untuk memonitoring

pendapatan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan dan membuat laporan yang akan

diserahkan kepada pihak top manajemen dalam menentukan target pendapatan di masa

yang akan datang.