thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2doc/2012-1-00922-ar bab2002.doc · web viewwisma...

35
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Pengertian Hotel Menurut H. Kodhyat, ketua Lembaga Studi Pariwisata Indonesia, hotel merupakan suatu sarana akomodasi yang disediakan untuk setiap orang atau tamu yang ingin menginap untuk sementara dan bersedia membayar biaya penginapan sesuai dengan tarif yang telah ditentukan atau disepakati bersama antara pihak pengelola hotel dan tamu yang bersangkutan. Dalam surat Keputusan Menteri Perhubungan No. 10/PW301/Phb-77 hotel diartikan sebagai berikut: “ Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil dan disediakan bagi orang yang membutukan penginapan sekaligus memberikan pelayanan dalam bentuk makanan dan minuman.” Hotel merupakan bangunan komersil yang harus berbentuk badan hukum dan tunduk kepada Hukum Indonesia, serta maksud dan tujuannya semata-mata di bidang usaha hotel. 2.1.2 Sistem Pengelolaan Hotel

Upload: hoangtruc

Post on 28-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Pengertian Hotel

Menurut H. Kodhyat, ketua Lembaga Studi Pariwisata Indonesia,

hotel merupakan suatu sarana akomodasi yang disediakan untuk setiap orang

atau tamu yang ingin menginap untuk sementara dan bersedia membayar

biaya penginapan sesuai dengan tarif yang telah ditentukan atau disepakati

bersama antara pihak pengelola hotel dan tamu yang bersangkutan.

Dalam surat Keputusan Menteri Perhubungan No. 10/PW301/Phb-77

hotel diartikan sebagai berikut:

“ Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil

dan disediakan bagi orang yang membutukan penginapan sekaligus

memberikan pelayanan dalam bentuk makanan dan minuman.”

Hotel merupakan bangunan komersil yang harus berbentuk badan

hukum dan tunduk kepada Hukum Indonesia, serta maksud dan tujuannya

semata-mata di bidang usaha hotel.

2.1.2 Sistem Pengelolaan Hotel

Struktur organisasi hotel secara umum yang telah di buat oleh P & J Manson,

kordinasi antara bagian dalam hotel dapat dibedakan menjadi:

- Front of The House ( Sektor Depan Hotel)

- Back of The House (Sektor Belakang Hotel)

Dalam pengelolaan hotel yang berorientasi pada penjualan jasa maka untuk

keberhasilannya ditentukan oleh ilmu faktor, yaitu:

Lokasi : Tempat Hotel yang dihubungkan dengan jarak pencapayan,

sarana tranportasi, lingkungan sekeliling lokasi.

Page 2: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

10

Fasilitas : Segala sarana yang dimanfaatkan oleh para pengunjung yang

meliputi kamar tidur, restoran dan bar, kolam renang dan sebagainya.

Pelayanan : Sistem layanan yang diberikan seperti kecepatan, keramahan,

dan lamanya pelayaan yang diberikan (24 jam).

Kesan : Bagaimana suatu hotel menampilkan wajahnya kepada

masyarakat dan bagaimana masyarakat menangkap gambaran tersebut. Hal ini

dibentuk antara lain dengan kesan bangunan, suasana ruang dan sebagainya.

Tarif : Kepuasan dari pengunjung hotel atas keempat unsur diatas

harus diimbangi dengan harga yangharus dibayarnya, dimana pihak

pengusaha mendapatkan keuntungan yang wajar dengan modal yang

ditanamkan.

2.1.3 Pengklasifikasian Hotel Berdasarkan Ukuran

a. Small Hotel : Hotel kecil dengan jumlah kamar dibawah 150 orang.

b. Medium Hotel : Hotel ini dibagi dengan 2 kategori antara lain:

- Average hotel : 150-299 kamar

- Above Avarage hotel : 300-600 kamar

c. Large Hotel : Hotel skala besar dengan jumlah kamar 600 unit.

2.1.4 Pengklasifikasian Hotel Berdasarkan Tujuan Pemakaian

2.1.4A Hotel Bisnis

Hotel bisnis merupakan pengelompokkan hotel berdasarkan faktor

kegiatan tamu selama menginap, yaitu berbisnis. Mayoritas pengunjung hotel

ini adalah businessman, maka hotel ini dikatakan sebagai hotel bisnis. Hotel

bisnis identik dengan pemilihan letak di tengah kota yang berdekatan dengan

pusat-pusat aktivitas ekonomi.

Hotel bisnis dikenal juga dengan nama Commercial Hotel atau City

Hotel. Sesuai dengan namanya, pangsa pasar dari hotel ini adalah mereka

yang sedang dalam perjalanan dinas kerja/bisnis. Lokasi yang dipilih selalu

dekat dengan area kegiatan perdagangan, kegiatan seperti itu relative berada

pada pusat kegiatan. Ditinjau dari lamanya tamu yang menginap di hotel ini,

Page 3: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

11

relative sangat singkat yang berkisar 1-3 malam per-kunjungan. Hotel bisnis

yang ada di Jakarta misalnya Hotel Indonesia, Hotel City, Hotel Dusit

Mangga Dua.

Hotel bisnis menyediakan ruang-ruang untuk disewakan. Fungsi

ruang-ruang tersebut sebagai akomodasi penginapan untuk menginap

sementara waktu. Beberapa penjabaran singkat mengenai karakter hotel bisnis

dan pengunjung/tamunya antara lain:

a. Karakteristik Tamu Hotel Bisnis

Usaha di bidang perhotelan mempunyai sasaran pelayanan jasa

akomodasi bagi parapebisnis baik dari dalam maupun luar kota yang terdiri

dari:

1. Peserta konvensi/ konferensi 

2. Pejabat pemerintah, dll.Karakteristik tamu hotel bisnis yaitu:

Berpergian seorang diri atau berkelompok 

Menginap dalam jangka waktu relatif singkat

Ingin cepat menyelesaikan tugasnya, sehingga pertimbangan terhadap jarak

pencapaian ke objek tujuan harus sedekat mungkin

Karakter Kaum Pebisnis/Bussinessman

Secara umum, kaum pebisnis mempunyai karakter yang sangat

efisien. Kualitas interaksibisnis merupakan perhatian utama. Mereka berusaha

menjalin interaksi sesingkat mungkindan mencapai relasi seerat mungkin.

Interaksi bisnis dapat dilakukan di dalam dan luar hotel.Interaksi yang

dilakukan di luar hotel menuntut tamu beraktivitas di luar dan memanfaatkan

fasilitas hotel dalam waktu yang singkat, misalnya beristirahat. Interaksi yang

dilakukan dalam lingkungan hotel menuntut disediakannya ruang yang

nyaman, mempunyai privatisasi tinggi dan dapat mendukung proses relasi

bisnis yang diinginkan.Kegiatan bisnis juga dapat dilakukan sambil makan,

minum kopi, olahraga dan kegiatan santai lainnya. Hotel bisnis memerlukan

fasilitas olahraga, bersantai, makan,minum, dan tentunya fasilitas standar

ruang pertemuan juga diperlukan.

b. Golongan Tamu Hotel Bisnis

Page 4: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

12

Tamu hotel adalah setiap orang yang menginap dan atau

mempergunakan jasa-jasa lainnya yang disediakan oleh hotel.Tamu hotel

bisnis, baik orang asing maupun lokal, pada umumnya terdiri atas pedagang,

pengusaha, pejabat pemerintahan dan pegawai negeri swasta.Sedangkan

berdasarkan kegiatan dan tujuannya tamu hotel dapat diklasifikasikan atas:

Tamu/wisatawan pesiar, mempunyai kegiatan dan tujuan rekreasi,

berlibur, pemulihan kesehatan, atau olah raga.

Tamu/wisatawan bisnis, mempunyai kegiatan dan tujuan berdagang,

mengurus tugas/urusan perusahaan atas instansi.

Tamu/wisatawan konvensi, biasanya mempunyai kegiatan dan tujuan

mengikuti konperensi, kegiatan konperensi ini bisa menyangkut materi

bisnis ataupun perkembangan perekonomian.

Studi diatas mengarahkan pada hotel bisnis dengan standar

pengklasifikasian hotel yang berdasarkan ukuran dengan mengambil Large

Hotel dengan jumlah kamar 600 unit. Didukung oleh kawasan bisnis dengan

standar mewah maka hotel ini menggunakan fasilitas hotel bintang 5.

2.1.5 Kriteria fasilitas hotel bintang 5

Hotel kelas ini mempunyai kondisi sebagai berikut:

Umum

Lokasi mudah dicapai, dalam arti akses ke lokasi tersebut mudah

Bebas polusi

Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby

Bangunan terawat rapi dan bersih

Sirkulasi di dalam bangunan mudah

a)Bedroom

Mempunyai minimum 100 kamar standar dengan luasan 26 m2/kamar

Mempunyai minimum 4 kamar suite dengan luasan 52 m2/kamar

Tinggi minimum 2.6 m tiap lantai

Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam kamar

b)Dining room

Page 5: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

13

Mempunyai minimum 3 buah dinning room, salah satunya dengan

spesialisasi masakan (Japanese/ Chinese/ European food).

c)Bar

Minimum seperti pada hotel berbintang 4

d)Ruang fungsional

Minimum seperti pada hotel berbintang 4

e)Lobby

Minimum seperti pada hotel berbintang 4

f)Drug store

Minimum seperti pada hotel berbintang 4

g)Sarana rekreasi dan olah raga

Seperti pada hotel berbintang 4 ditambah dengan area bermain anak

minimum ayunan atau ungkit (children playground).

h)Utilitas penunjang

Minimum seperti hotel bintang 4 dengan tambahan:

Transportasi vertikal mekanis.

Ketersediaan air bersih minimum 700 liter/ orang/ hari.

Dilengkapi dengan instalasi air panas/ dingin.

Dilengkapi dengan sentral video, musik, teleks, radio, carcall.

i)Business center

Di business center ini tersedia beberapa staf yang dapat membantu

dengan bertindak sebagai co-secretary para tamu yang ingin

berkomunikasi dengan kantor pusatnyamaupun relasi bisnisnya. Selain

itu, ada pula fasilitas lain seperti faksimili, teleks,mecanograf. Para tamu

dapat memanfaatkan pelayanan dengan akses internet

melaluikamarnya untuk reservasi dan promosi usahanya, di samping

juga dapat melakukan telekonferensi.

j) Restoran

Subbagian restoran di hotel yang besar dapat dibagi menjadi:

Main dining room

atau ruang makan utama yang menyediakan makanan Peraneisatau

internasional.

Page 6: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

14

Coffee shop

restoran yang menyediakan dan menyajikan makan pagi dengan menu

dan jenis pelayanannya lebih sederhana atau biasa disebut

ready on plate.

Restoran yang spesilik seperti grill-room, pizzarea, japanesse, oriental.

Room service

restoran yang melayani dan menyediakan hidangan makanan dan

minuman kepada tamu hotel yang enggan keluar kamar. Atas dasar

pesanan tamu, makanan dan minuman diantar langsung ke kamar tamu.

Take out service dan out side catering

untuk lebih meningkatkan pendapatan penjualan produk yang

dihasilkan oleh dapur hotel, ada beberapa hotel yang melayani

pesanan makanan dan minuman dan penyelenggaraan

perjamuan di luar. Hotel seperti misalnya untuk perjamuan

instansi-instansi pemerintah, perjamuan kenegaraan dan instansi-

instansi swasta. Di samping itu, toko makanan berupa kue-kue

yang dijual oleh pastry shop yang ada di hotel juga melayani

penjualan kue-kue dan ice cream untuk keperluan umum.

2.1.6 Hotel Bisnis - Hotel Bisnis Bintang Lima

Pengertian hotel bisnis bintang lima adalah hotel yang menyediakan

akomodasi penginapan dan fasilitas lainnya dalam waktu yang relatif

singkat untuk tujuan niaga/ bisnis, kedinasan, atau konferensi. Lokasi

pengembangannya di pusat kota atau perkantoran. Hotel bintang lima

mempunyai standar fasilitas-fasilitas tertentu yang hsrus dipenuhi. Hotel

bisnis ini akan mengikuti standar hotel dan peraturan yang sudah ada

sebelumnya yang sudah disepakati.

Untuk beberapa jumlah kamar ada beberapa standar yang telah

ditetapkan lama oleh Dirjen Pariwisata mengenai banyaknya kamar yang

disediakan hotel. Pembagian tersebut dibedakan berdasarkan kelas yang

telah ditetapkan. Berikut adalah penjelasan standar jumlah kamar yang ada

di hotel.

Page 7: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

15

Tabel 2.1 : Standar kelas hotel berdasarkan kelas hotel

KELAS HOTEL STANDARDHotel Bintang 5 Mempunyai minimal 100 kamar tamu

yang terdiri dari 86 double dan 10 single dan 4 suite dengan luas minimal 26-30 m2.

Sumber: Data Dirjen Pariwsata, Google Search

2.2 Tinjauan Khusus

2.2.1 Pengertian Sustainable Design

Pengertian pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa

Inggris, sustainable development. Istilah pembangunan berkelanjutan

diperkenalkan dalam World Conservation Strategy (Strategi Konservasi

Dunia) yang diterbitkan oleh United Nations Environment Programme

(UNEP), International Union for Conservation of Nature and Natural

Resources (IUCN), dan World Wide Fund for Nature (WWF) pada 1980.

Pada 1982, UNEP menyelenggarakan sidang istimewa memperingati 10

tahun gerakan lingkungan dunia (1972-1982) di Nairobi, Kenya, sebagai

reaksi ketidakpuasan atas penanganan lingkungan selama ini. Dalam

sidang istimewa tersebut disepakati pembentukan Komisi Dunia untuk

Lingkungan dan Pembangunan (World Commission on Environment and

Development - WCED). PBB memilih PM Norwegia Nyonya Harlem

Brundtland dan mantan Menlu Sudan Mansyur Khaled, masing-masing

menjadi Ketua dan Wakil Ketua WCED. Menurut Brundtland Report dari

PBB (1987), pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan

(lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip “memenuhi

kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi

masa depan”. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai

pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran

lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan

keadilan sosial. Konsep Pembangunan Berkelanjutan ini kemudian

dipopulerkan melalui laporan WCED berjudul “Our Common Future”

(Hari Depan Kita Bersama) yang diterbitkan pada 1987. Laporan ini

Page 8: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

16

mendefinisikan Pembangunan Berkelanjutan sebagai pembangunan yang

memenuhi kebutuhan kebutuhan mereka sendiri.

2.2.2 Prinsip-prinsip sustainable design

Menurut Sustainable Design Ecology, Architecture, and Planning

(Daniel E. Williams, 2007, 18-19) prinsip-prinsip dalam mendesain

bangunan agar berkelanjutan antara lain:

Connectivity: Design to reinforce the relationship between the project, the

site, the community, and the ecology. Make minimal changes to the natural

system functioning. Reinforce and steward those natural characteristics

specific to the place.

Indigenous: Design with and for what has been resident and sustainable on

the site for centuries.

Long life, loose fit: Design for future generations while reflecting past

generations.

2.2.5 Fasade & Double Fasade (Secondary Skin and Sun Shading)

Konsep Fasade

Konsep secondary skin adalah seperti pakaian pada manusia

yang berfungsi untuk melindungi kulit manusia untuk melindungi

dari radiasi matahari, kotoran, air hujan ataupun ancaman-

ancaman dari luar, pakaian dapat berfungsi juga sebagai cara

seseorang untuk mengekspresian dirinya, hal ini sama dengan

penggunaan secondary skin pada bangunan, secondary skin

berguna untuk melindungi kulit atau dinding dibaliknya dengan

fungsi yang mirip dengan pakaian pada manusia namun dengan

pengaplikasian yang berbeda. Pemilihan tipe fasade berdasarkan

basis lokasi suatu bangunan dan juga persyaratan ruangan didalam

ruangan bangunan. Peranan ditentukan oleh fraki glazur dan

derajat dari bagian transparan bangunan. Rongga pada fasade

digunakan untuk karakter fasade tertentu untuk menghindari

kondisi overheat atau terlalu panas pada fasade bangunan. Faktor

Page 9: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

17

lain yang menentukan Pemilihan fasade adalah polusi suara dan

bau.

Berikut adalah beberapa tipe fasade yang sekarang ini telah

digunakan di bangunan-bangunan; Windowed facade, Element

facade, baffle panel, Alternating Façade, Box window facade,

Corridor facade, Unsegmented double skin facade, Controllable

double skin facade.

Penggunaan konsep fasade tersebut adalah berdasarkan

pertimbangan dari lokasi tapak, orientasi bangunan terhadap

matahari, keuntungan penggunaan suatu tipe fasade, karena setiap

tipe memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Pada bangunan secondary skin berguna tidak hanya panas

saja tetapi secondary skin juga dapat berguna untuk mengurangi

kebisingan dari luar bangunan, lalu dapat juga berfungsi sebagai

elemen estetis untuk bangunan.

Menurut Harrison and Boake, (2003) in the Tectonics of the

Environmental Skin, menggambarkan sistem Kulit Facade ganda

sebagai "dasarnya sepasang kaca "Kulit" dipisahkan oleh koridor

udara. Lapisan utama kaca biasanya lapisan untuk isolasi. Ruang

udara antara lapisan kaca bertindak sebagai isolasi terhadap suhu

ekstrem, angin, dan suara. Sun-shading perangkat sering terletak

antara dua kulit. Semua elemen dapat diatur secara berbeda menjadi

angka permutasi dan kombinasi dari membran padat dan kaku "

Sebelum memulai sebaiknya kita memperhatikan fakta

bahwa: “Global koefisien perpindahan panas, seperti koefisien

perpindahan panas keseluruhan (U-nilai) dan keuntungan koefisien

panas matahari (G-nilai) biasanya dipelajari untuk menentukan

perilaku termal dari bagian depang gedung koefisien standar

mengasumsikan mantap negara dan satu aliran panas terarah dan ini

tidak dapat langsung diterapkan berventilasi fasade.” (Faggembau,

dkk., 2003).

Page 10: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

18

2.2.6 Pembayangan Pada Bangunan

Sinar Matahari selain memberikan terang untuk kita dapat

melakukan aktivitas juga akan mengantarkan panas bersamaan

dengan cahayanya. Untuk memanfaatkan maksimal cahaya harus

dicari sebuah cara untuk memanfaatkan sinar itu sendiri,

mendapatkan sinar untuk menerangi ruangan sambil menolak atau

mengurangi panasnya. Ada beberapa cara untuk melakukan hal

tersebut diantaranya dengan menggunakan lapisan film pada kaca

jendela atau dengan jendela thermal yang dibuat double kaca yang

ditengahnya merupakan ruang hampa untuk menjebak panas di

ruang hampa tersebut dan tidak masuk kedalam ruangan bangunan.

Bisa juga dengan penggunaan sirip-sirip bangunan atau kantilever,

penggunaan kantilever atau sirip-sirip bangunan bertujuan untuk

menghalangi sinar matahari langusng masuk melalui jendela

sehingga tidak terjadi pemanasan pada ruangan dalam bangunan.

Dari beberapa cara yang telah disebutkan dapat mengurangi cahaya

Sumber :Faggembau, dkk., 2003

Gambar 2.1 Secondary Facade

Page 11: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

19

yang masuk melalui jendela atau bukaan-bukaan lain, tetapi tidak

pada dinding-dinding bangunan yang tetap terkena cahaya matahari

langsung sehingga terjadi pemanasan pada permukaannya dan

setelah selang beberapa waktu panas tersebut akan masuk ke dalam

bangunan tergantung bangunan tergantung koefisien time lag tiap

material yang menentukan waktu perambatan panas tersebut masuk

ke dalam bangunan. Untuk itu sekarang ini ridak sedikit bangunan

yang menerapkan konsep kulit bangunan untuk melindungi panas

cahaya matahari langusng dengan teknik pembayangan.

Berikut adalah bebrapa kondisi yang terjadi pada cahaya matahari

langsung:

a. Sinar matahari yang jatuh di permukaan bidang kaca akan

mengurangi masuknya rambatan panas sebesar 80%-90%. Dengan

demikian, selain mendapatkan terangnya tetapi panasnya juga ikut

masuk ke dalam ruangan.

b. Penggunaan Tirai dibalik jendela akan mengurangi masuknya

rambatan panas sinar matahari sehingga tinggal 30%-40% saja.

c. Pemasangan jalusi atau kisi-kisi sebagai pelapis bangunan

merupakan elemen yang sangat mendukung ushasa untuk menolak

atau mereduksi panas matahari secara hampir sempurna. Dengan

cara demikian, maka panas matahari akan memanasi kisi-kisi

bangunan dan bukan dinding atau jendela bangunan dan sementara

cahaya dapat masuk melalui pemantulan cahaya melalui kisi-kisi

tersebut dengan kata lain cahaya yang masuk adalah cahaya tidak

langsung,

2.2.9 Keuntungan Penggunaan Secondary skin façade

- Biaya lebih murah, dibandingkan dengan solusi yang ditawarkan

dengan penggunaan electrochromic, panelThermochromicatau

photochromic. Walaupun penggunaan panel-panel tersebut sangat

Page 12: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

20

menjanjikan namum panel-panel tersebut sangat mahal. Sebaliknya

penggunaan double skin façade dapat memperoleh kualitas yang

bervariasi tergantung dari koordinat dan komponen-komponen

lainnya.

- Insulasi Akustik, berdasarkan jurnal-jurnal dari berbagai penulis,

insulasi akustik adalah salah satu alas an penting mengapa konsep

double skin façade digunakan. Penggunaan selubung bangunan atau

secondary skin ini, dapat mengurangi kebisingan didalam bangunan

dengan dan juga dari luar bangunan ke dalam bangunan sebagai

contoh kebisingan yang dihasilkan dari kemacetan jalanan. Jager,

(2003) menyatakan untuk insulasi suara dengan penggunaan jarak

minimal 100 mm.

- Insulasi Thermal: banyak penulis mengklaim bahwa sistem selubung

bangunan menawarkan insulasi thermal yang baik untuk musim dingin

dan musim panas.

o Selama Musim Dingin, kulit luar tambahan memberikan

kenaikan kualitas insulasi dengan mengurangi pelepasan panas

pada bangunan.

Stec and Paassen “Controlled Double Façades and HVAC”

pada tahun 2000, menuliskan tentang kemampuan aspek

prehating pada double skin façade. “Angka paling tinggi dari

effiseiensi pemulihan panas ditemukan pada rongga yang lebih

tipis. Rongga yang tipis memiliki kepadatan udara yang lebih

tinggi di dalamnya oleh karena itu pada rongga yang tipis

terdapat koefisien transfer panas yang lebih tinggi”. Thus,

“saat musim dingin, rongga yang tipis lebuh berguna karena

rongga yang tipis tersebut dapat mengatur aliran udara di

dalamnya lebuh baik untuk effiensi pemanasan melalui

ventilasi udara”.

o Saat Musim Panas, udara panas didalam rongga dapat di

buang bila rongga tersebut berventilasi (secara natural ataupun

mekanik). Untuk ventilasi yang tepat dari rongga udara, sangat

Page 13: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

21

penting untuk mengkombinasikan antara tipe panel denhan tipe

shading sehingga tidak tercipta panas pada rongga dan bagian

dalam bangunan.

-Ventilasi pada malam hari, pada saat hari-hari di musim panas, saat

panas dilar bangunan lebih dari 26o C ada kemungkinan untuk

suhuruang di dalam bangunan menjadi berlebihan. Pada kasus ini,

selubung bangunan dapat menyimpan suhu yang lebih rendah dengan

menggunakan ventilasi alami. Dikutip dari Lee, dkk (2002) “Selubung

bangunan di desiain untuk memungkinkan ventilasi pada malam hari,

dengan alas an keamanan dan proteksi dari hujan sebagai keuntungan

utama”

-Penghematan Energi dan mengurangi dampak pada lingkungan,

Prinsipnya selubung bangunan dapat menghemat energy juga di

desain dengan tepat. Dikutip dari Oesterle, dkk.,(2001) “sebuah angka

yang signifikan bisa diperoleh hanya bila selubung bangunan

mengadakan ventilasi pada jendela atau dimana penggunaan natural

dimanfaatkan. Dengan menghindarkan penggunaan system udara

mekanik pasokan listrik untuk udara dapat dikurangi.

-Proteksi yang lebih baik untuk pembayangann dan Perlengkapan

Penerangan, oleh karena pembayangan dan perlengkapan penerangan

diletakan di bagian dalam dari rongga selubung bangunan, sehingga

tehindar dari angin dan juga hujan.

-Reduksi dari tekanan angin, pada high rise bulding selubung

bangunan bisa berfungsi untuk mereduksi tekanan angin.

-Transparancy – Desain arstiektural, Lee, dkk., (2002) menyatakan

“ double skin façade adalah sebuah phenomena yang terjadi di

arsitektur Eropa didorong oleh gairah dari estetika untuk kaca sebagai

keseluruhan fasade”

-Ventilasi Natural, salah satu keuntungan dari penggunaan selubung

bangunan adalah dengan pengaplikasian selubung bangunan

memungkinkan ventilasi alami terjadi.

Page 14: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

22

-Kenyaman thermal, Pada saat musim dingin udara dalam bangunan

akan terasa lebih hangat karena udara hangat terisolasi didalam

bangunan, sedangkan pada musim panas selubung berfungsi sebagai

pengahalan sinar matahari langusng sehingga bangunan tidak

menyerap panas sinar matahari.

2.2.10 Kerugian Penggunaan Secondary skin facade

- Harga Konstruksi lebih mahal, dibandingkan dengan penggunaan

fasade yang konvensional. Dikutip dari Oesterle, dkk,. (2001) “ Tak

seorangpun yang dapat membantah bahwa penggunaan kulit kedua

pada bangunan akan lebih murah dari pada penggunaan kulit

bangunan singel: konstruksi dari lapisan erluar dan jarak antara kedua

kulit akan membuat bentuk awal menjadi lebih baik.

- Mengurangi area bangunan, pada bangunan kantor dimana tataguna

lahan harus dimaksimalkan, penggunaan selubung bangunan akan

mengurangi space tersebut untuk instalasi kulit bangunan itu sendiri,

sehingga luasan area di dalamnya menjadi berkurang.

Tabel 2.2 keuntungan penerapan secondary skin

Sumber: Climate Design

Page 15: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

23

- Maintenance dan biaya operasional, jika dibandingkan dengan

bangunan yang hanya menggunakan lapisan singel pada bangunan,

mudah di lihat bahwa penggunaan selubung bangunan lebih

membutuhkan uang lebih banyak dalam hal konstruksi, pembersihan,

operasi, inspeksi servis dan juga maintenance.

- Permasalahan Overheat, seperti telah dijelaskan diatas, jika kulit

bangunan tidak di desain secara tepat maka sangat memungkinkan

udara pada rongga akan memanaskan ruangan dalam bangunan. Jager

(2003) menyatakan bahwa, untuk menghindari overheat panel harus

paling sedikit berjarak 200 mm.

- Kenaikan kepadatan aliran udara di dalam rongga, seringkali pada

bangunan bertingkat tinggi. Berbagai kemungkinan tekanan udara

alami terjadi melalui rongga bangunan.

- Peningkatan Berat Struktur, Penambahan kulit bangunan tentu saja

akan menambah berat pada struktur bangunan sehingga

mempengaruhi biaya struktur.

2.3.2 Studi Banding - Sistem Sun Shading

2.3.2A Jumlah Kontrol

sumber Climate Design

Tabel 2.3 kerugian penerapan secondary skin

Page 16: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

24

Sebuah sistem shading yang terkendali dengan baik dapat mengatasi masalah

ini. Pelacakan panas mengikuti jalan matahari, memastikan sistem shading

surya selalu mengoptimalkan perlindungan terhadap panas matahari.

Pada hari-hari dengan kondisi normal atau mendung kisi dikendalikan

sedemikian rupa bahwa jika awan melewati gedung, kisi-kisi jendela otomatis

akan terbuka untuk memaksimalkan masuknya siang hari dan kemudian

kembali ke posisi semula. Diagram matahari (kiri) untuk lintang 52 N

menunjukkan posisi matahari sepanjang hari selama bulan Juni, Maret,

September dan Desember.

1. WISMA DHARMALA SURABAYAWisma Dharmala

Surabaya dirancang oleh

seorang arsitek yang selalu

menerapkan konsep

'bangunan sehat' sebagai

konsep dasar desain nya.

Arsitektur memberikan

suasana yang luas bahkan

jika kantor Anda kecil.

Dimana anda dapat menemukan ruang kantor di Surabaya dengan jaminan

cahaya alami dan kesegaran yang sangat penting untuk kesehatan. Teras-teras

di setiap lantai memberikan gerak bebas dan suasana alam yang luas, bukan

yang tertahan. Wisma Dharmala Surabaya menyediakan ruang kantor di

jantung kota Surabaya "Golden Triangle", di tengah-tengah Central Business

District. Dilengkapi dengan layanan internet dan modern berkecepatan tinggi

telekomunikasi, dua belas lantai gedung.

Penghilang Panas

Gambar 2.4 WISMA DHARMALA

SURABAYA

Gambar 2.2 WISMA DHARMALA

SURABAYA

Page 17: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

25

- Bentang yang pendek Ramping . bentuk bangunan simple hanya

mengolah fasade yang berulang-ulang. Bukaan : untuk bukaan sama seperti

bangunan lainnya hanya lebih tertutup dengan shading bangunan jadi akan

terasa sejuk. Vegetasi : vegetasi tidak terlalu banyak pada bangunan ini dan

hanya memiliki beberapa pohon yang tinggi sekitar 3-4M.

Pengendalian Radiasi Matahari

- Orientasi : menghindari pemanasan global dengan

tidak memakai glass wall. Berfasade putih yang

menyejukan. Shading : sosoran pada bentuk fasade

memberi shading ke lainya. Property surface: hanya

pada vegetasi site

Arsitek: Paul Rudolph

2. Bristol Harbourside, UK

Daerah bagian pengembangan dari Bristol, Colt Shadoglass yang

tujuannya mengurangi panas matahari yang memasuki gedung.

2. Grünewald, Germany.

Gambar 2.6 Grünewald, Germany

Sumber: Architectural Solution

Gambar 2.5 Bristol Harbourside, UK

Gambar 2.4.1 WISMA DHARMALA

SURABAYA

Page 18: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

26

Colt Shadoglass

louvres dipasang

pada kerangka

baja struktural

dengan bahan

stainless sebagai

pendukung facade

Grünewald di

Bocholt, Jerman.

Memakai sebuah

Colt ICS 4-Link yaitu sistem kontrol yang menghitung

perkembangan matahari dan mengirimkan sinyal untuk

secara otomatis mengubah posisi kisi-kisi jendela.

2.3.2B Sun Shading System-Shadoglass

Gambar 2.7 Proses Penerapan Shadoglass

Shadoglass merupakan sistem shading eksternal yang mengendalikan dan

menggabungkan vahaya dan panas ke kaca khusus. Keuntungan sebuah sistem

shading Shadoglass dapat mengurangi mendapatkan panas matahari, biaya

Sumber: Architectural Solution

Sumber: Architectural Solution

Page 19: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

27

rendah walaupun pendingin ruangan berjalan, dan mengurangi silau. Cara

memaksimalkan penggunaan shadoglass dengan kaca daylight. Material kaca

tersebut tersedia dalam berbagai warna, permukaan yang rata dan coating untuk

memenuhi persyaratan desain tertentu. Hal ini memungkinkan desainer untuk

mengontrol kualitas cahaya yang masuk sel building.Photovoltaic dapat

diintegrasikan ke dalam kaca sehingga untuk memperoleh manfaat energi lebih

lanjut.

Tersedia ukuran dengan standar lebar sampai dengan 600mm.

Tersedia dalam rentang yang hingga 2m-4m (tergantung pada windloads dan

kriteria lainnya).

Tersedia berbagai warna, permukaan dan coating.

Semua komponen pendukung utama dibuat dari bahan tahan korosi paduan

aluminium ekstrusi dengan bahan-bahan perhiasan stainless steel.

Sumber: Architectural Solution

Ukuran ditujukan untuk bentang kecil atau di mana memiliki titik

jangkar, operator sistem menyediakan 2 obstruksi minimum untuk daerah kaca,

sehingga memaksimalkan siang hari dan meningkatkan pandangan ke luar.

Untuk kaca, operator sistem 2 tersedia dengan salib lebar louvre sectional

hingga maksimal 500mm. Sistem operator juga cocok untuk digunakan dengan

kayu, besi, terracotta clay, dan translucent acrylic louvres.

Gambar 2.8 Bristol Harbourside, UK

Page 20: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

28

2.3.2C Turning Torso

Turning Torso merupakan

sebuah pencakar langit di Malmö,

Swedia, terletak di selat Öresund. Menara

ini dirancang oleh arsitek Spanyol,

Santiago Calatrava dan secara resmi

dibuka pada 27 Agustus 2005. Menara

ini mencapai tinggi 190 meter (623 kaki)

dengan 54 tingkat. Setelah selesai, menara

ini menjadi bangunan tertinggi di

Skandinavia, dan bangunan apartemen

tertinggi kedua di Eropa, setelah

Triumph-Palace setinggi 264meter di

Moskow. Kronprinsen setinggi 84

meter dulunya merupakan bangunan

tertinggi di Malmö sebelum Turning

Torso.Lukisan putaran menara

Rancangan gedung ini didasarkan

kepada sebuah pahatan oleh Santiago

Calatrava yang disebut Twisting

Torso. Menara ini menggunakan kotak bertingkat lima yang berputar apabila

dipasang; bagian paling atar berputar 90 derajat searah jarum jam dengan lantai

dasar. Setiap lantai secara dasar berisi sebuah ujung persegi yang mengitari

pusat gedung, bersama dengan ujung segitiga, yang didukung oleh sebuah

tangga-tangga besi.

2.4 Tinjauan Kondisi Tapak

Gambar 2.9 Tuning turso

Page 21: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

29

2.4.1 Deskripsi Proyek

Jenis Proyek : Non Fiktif

Pemilik Proyek : Perusahaan Swasta

Proyek ini ditujukan bagi para kaum pebisnis yang membutuhkan tempat

singgah sementara waktu untuk sekedar beristirahat.

2.4.2 Besaran Proyek

Area : 18556,6060 m2

KDB : 50%

Luas lantai dasar yang boleh dibangun

: 50% x 18.556,6060 m2

: 9278,303 m2

KLB :

Luas total bangunan yang boleh dibangun

: 5 x 18556,6060

: 92783,03 m2

2.4.3 Lahan Tapak

Dalam peta Rencana Tata Lingkungan Bangunan (RTLB), tertera

notasi peruntukan, KDB, KLB, dan ketinggian bangunan yang diizinkan

sebagai berikut:

KDB (Koefisien Dasar Bangunan) = 50%

KLB (Koefisien Lantai Bangunan) = 5

GSB (Garis Sempadan Bangunan) =10 meter

Jumlah lantai yang diizinkan = maksimal 32 lantai

2.4.4 Letak Proyek

Proyek berlokasi di Lingkar Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Lokasi ini

terletak di sisi Timur Hotel Ritz Carlton

T 32

50 5

Wsn

Page 22: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

30

Gambar 2.10 Letak Tapak

Sumber: Google Search

2.4.5 Batas-batas tapak:

Sisi Utara Sisi Timur

The Bellagio Mansion Perumahan

Sisi Selatan Sisi Barat

Menara Prima, Menara Anugrah Hotel Ritz Carlton

Gambar 2.7 Batas-batas Tapak

Page 23: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

31

2.4.6 Status Kepemilikan Lahan

Tapak dan bangunan ini dimiliki oleh tanah milik swasta.

2.4.7 Fungsi Sekitar Tapak

Tapak ini lumayan dekat dengan berbagai macam fasilitas seperti

pusat perbelanjaan seperti Oakwood Premier Cozmo Jakarta, Bellagio

Mansion. Tapak ini juga dekat dengan berbagai bangunan perkantoran yang

pada hari kerja selalu ramai. Ditunjang dengan letaknya yang dekat dengan

pusat bisnis memudahkan untuk akses pengunjung keluar dan kedalam tapak.

2.4.8 Kondisi Sosial

Daerah ini termasuk dalam kawasan elit Mega Kuningan, yang

terkenal dengan kepadatan aktivitas perkantoran dan bisnisnya. Letaknya di

pusat kota menjadi letak yang ekonomis dan strategis untuk hotel bisnis

mewah di Jakarta. Diharapkan hotel ini dapat meningkatkan taraf hidup dan

menunjang kegiatan bisnis yang ada disekitar kawasan.

2.4.9 Potensi dan Kendala Tapak

Potensi Tapak

Dekat dengan bangunan perkantoran

Dekat dengan berbagai fasilitas penunjang seperti pusat perbelanjaan

Dekat dengan RTH

Dapat diakses melalui jalan besar dan jalan lingkungan

Memiliki 4 view

Dekat dengan perumahan elit

Kendala Tapak

Padat karena pusat lalu lintas arah pergi-pulang kerja

Penghijauan di tapak kurang

Page 24: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-1-00922-AR Bab2002.doc · Web viewWisma Dharmala Surabaya dirancang oleh seorang arsitek yang selalu menerapkan konsep 'bangunan

32