bab viii peran guru dlm pembelajaran

19
http://blog.tp.ac.id/pengertian-cbsa BAB VIII JENIS–JENIS PENDEKATAN DAN PERANAN GURU DALAM BELAJAR DAN PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Pendekatan dan peranan guru dalam pembelajaran penting dipahami oleh guru atau mahasiswa calon guru karena melalui pendekatan pembelajaran inilah kurikulum dari suatu lembaga pendidikan dapat diaplikasikan. Proses belajar mengajar melibatkan guru dan sekelompok siswa yang jumlahnya sampai empat puluhan atau lebih. Keadaan demikian menuntut keterampilan guru dalam mengorganisir agar seluruh siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu guru juga harus mengorganisir bahan atau materi pelajaran yang berasal dari berbagai sumber. Hal ini membutuhkan keterampilan khusus dalam mengolah pesan. Pembelajaran juga berarti meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor dari siswa. Kemampuan–kemampuan tersebut dikembangkan bersamaan dengan pemerolehan pengalaman–pengalaman belajar tertentu. Dengan menghadapi sejumlah pelajar, berbagai bahan yang terkandung dalam bahan ajar, peningkatan kemampuan belajar, dan proses pemerolehan pengalaman, maka setiap guru memerlukan pengeta-huan tentang pendekatan pembelajaran. Setelah mempelajari isi dan menyelesaikan tugas–tugas dalam bab ini Anda diharapkan mampu : 1. Mengenal pengertian pendekatan dalam pembelajaran dengan pengorganisasian siswa secara individual, kelompok, dan klasifikasi. 2. Menganalisis posisi guru dan siswa dalam pengolahan pesan, baik secara ekpsositori maupun secara inkuiri. 1

Upload: agus-sgg

Post on 06-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Peran Guru Dlm Pembelajaran

TRANSCRIPT

Page 1: Bab Viii Peran Guru Dlm Pembelajaran

http://blog.tp.ac.id/pengertian-cbsa

BAB VIII

JENIS–JENIS PENDEKATAN DAN PERANAN GURUDALAM BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

A. PendahuluanPendekatan dan peranan guru dalam pembelajaran penting dipahami oleh guru atau mahasiswa calon guru karena melalui pendekatan pembelajaran inilah kurikulum dari suatu lembaga pendidikan dapat diaplikasikan.Proses belajar mengajar melibatkan guru dan sekelompok siswa yang jumlahnya sampai empat puluhan atau lebih. Keadaan demikian menuntut keterampilan guru dalam mengorganisir agar seluruh siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu guru juga harus mengorganisir bahan atau materi pelajaran yang berasal dari berbagai sumber.Hal ini membutuhkan keterampilan khusus dalam mengolah pesan. Pembelajaran juga berarti meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor dari siswa. Kemampuan–kemampuan tersebut dikembangkan bersamaan dengan pemerolehan pengalaman–pengalaman belajar tertentu. Dengan menghadapi sejumlah pelajar, berbagai bahan yang terkandung dalam bahan ajar, peningkatan kemampuan belajar, dan proses pemerolehan pengalaman, maka setiap guru memerlukan pengeta-huan tentang pendekatan pembelajaran.Setelah mempelajari isi dan menyelesaikan tugas–tugas dalam bab ini Anda diharapkan mampu :1. Mengenal pengertian pendekatan dalam pembelajaran dengan pengorganisasian siswa secara individual, kelompok, dan klasifikasi.2. Menganalisis posisi guru dan siswa dalam pengolahan pesan, baik secara ekpsositori maupun secara inkuiri.3. Menerapkan proses pembelajaran secara induktif dan deduktif.4. Mengenal pengertian keterampilan proses dalam kaitannya dengan CBSA5. Menjelaskan pentingnya penerapan keterampilan proses dalam pembelajaran.6. Mengenal keterampilan dasar yang perlu dilatihkan dalam penerapan pendekatan keterampilan proses.7. Merancang penerapan pendekatan keterampilan proses dalam kegiatan pembelajaran8. Merancang kegiatan pembelajaran berdasarkan modal mengajar

1

Page 2: Bab Viii Peran Guru Dlm Pembelajaran

B. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Pada kegiatan belajar–mengajar di kelas adakalanya guru memberikan bahan belajar kepada siswa untuk dikerjakan secara individu di kelas. Siswa mengerjakan tugas–tugas secara individu sesuai dengan petunjuk yang ada dalam bahan ajar. Guru bertugas mengontrol masing–masing siswa dan memberikan bimbingan kepada siswa yang membutuhkan.Dalam kesempatan lain guru membentuk kelompok–kelompok siswa yang bertugas mendiskusikan materi dan tugas tertentu yang kemudian harus disampaikan di depan kelas. Guru menyediakan bahan yang diperlukan oleh masing–masing kelompok dan memberikan bimbingan yang dibutuhkan.Sering pula guru menyampaikan materi pelajaran dengan cara menjelaskan di depan kelas sementara murid mendengar dan mencatat bagian–bagian yang penting. Kemudian murid diberi kesempatan untuk menanyakan bagian yang belum jelas, dan pada bagian akhir murid diberi tugas tertentu sesuai dengan materi yang telah dibahas.Ketiga bentuk perlakuan guru yang dilukiskan di atas menggambarkan cara yang dipilih oleh guru dalam upaya membelajarkan siswa. Ketiga pendekatan yang dilakukan tersebut mempunyai tujuan, prinsip, dan tekanan yang berbeda.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendekatan atau strategi pembelajaran merupakan penterjemahan filsafat atau teori mengajar menjadi rumusan tentang cara mengajar yang harus ditempuh dalam situasi-situasi khusus atau dalam keadaan tertentu yang spesifik.

C. Pendekatan ditinjau dari segi Pengolahan PesanAda dua cara pandangan yang sangat berbeda mengenai pendekatan dalam proses belajar mengajar yaitu belajar penerimaan (reception learning) dan belajar penemuan (discovery laerning).Pendekatan proses pembelajaran penerimaan dikembangkan menjadi strategi ekspositif, dengan langkah – langkah sebagai berikut.1. Penyajian informasi, yang diberikan dalam bentuk penjelasan simbolik atau demonstrasi praktis.2. Tes terhadap resepsi, ungkapan, dan pemahaman. Ulangi pesan/ informasi bila diperlukan.3. Menyediakan kesempatan untuk menerapkan prinsip umum sebagai latihan dengan suatu contoh tertentu.4. Menyediakan kesempatan untuk penerapan ke dalam situasi nyata sesuai dengan informasi yang baru dipelajari.Pendekatan proses belajar pengalaman dikembangkan menjadi strategi diskoveri dengan langkah – langkah sebagai berikut :1. Menyajikan kesempatan untuk bertindak atau berbuat dan mengamati konsekuensi – konsekuensi tindakan tersebut.2. Tes terhadap pemahaman tentang hubungan sebab akbat.

2

Page 3: Bab Viii Peran Guru Dlm Pembelajaran

Caranya dengan mempertanyakan atau mengamati reaksi – reaksi siswa. Sajikan kesempatan – kesempatan berikutmya bila diperlukan.3. Mempertanyakan atau mengamati kegiatan selanjutnya, tes susunan prinsip umum yang mendasari kasus yang disajikan itu. Bila diperlukan, sajian kasus – kasus lainnya sampai prinsip – prinsip umum itu benar – benar dipahami.4. Penyajian kesempatan – kesempatan guna penerapan hal yang baru saja dipelajari ke dalam situasi atau masalah – masalah yang nyata.Langkah-langkah dalam melaksanakan metode inquiry1. Identifikasi kebutuhan siswa2. Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian (konsep) dan generalisasi yang akan dipelajari dan peranan masing-masing siswa.3. Guru membantu memperjelas tugas atau problema yang akan dipelajari dan peranan masing-masing siswa.4. Seleksi bahan dan problema atau tugas-tugas5. Mempersiapkan setting kelas dan alat-alat yang diperlukan6. Mencek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan dan tugas-tugas siswa7. Memberi kesempatan bagi siswa untuk melakukan penemuan8. Membantu siswa dengan informasi atau data jika diperlukan9. Guru memimpin analisis sendiri (self analisis) dengan pertanyaan yang mengarah dan mengidentifikasi proses.10. Merangsang terjadinya interaksi antar siswa11. Memotivasi siswa yang giat dalam proses penerimaan12. Membantu siswa merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas hasil penemuan.

D. Pendekatan ditinjau dari Pengorganisasian Siswa1. Pembelajaran Secara IndividualPembelajaran secara individual adalah kegiatan belajar – mengajar yang menitik beratkan bantuan dan bimbingan belajar kepada masing – masing individu. Ciri – ciri utama pada pembelajaran individual dapat dilihat dari beberapa hal.a. Pencapaian tujuan pengajaranPencapaian tujuan pengajaran pada pengajaran individual tergantung kepada kemampuan individual siswa. Awal pelajaran dimulai dari kemampuan yang sudah ada pada individu. Kemampuan tersebut dikembangkan secara optimal.b. Paranan siswa dan guruDalam pembelajaran individual siswa merupakan titik sentral dalam pelayanan pembelajaran. Siswa memiliki keleluasaan dalam beberapa hal seperti menggunakan waktu belajar, mengontrol kecepatan dan intensitas belajar, dan menyusun jadwal belajar sendiri.Peranan guru pada pembelajaran individual adalah memfasilitasi siswa dalam beberapa hal antara lain membantu merencanakan kegiatan

3

Page 4: Bab Viii Peran Guru Dlm Pembelajaran

belajar, mengorganisasikan kegiatan belajar, memberikan fasilitas dan mempermudah cara belajar. Di samping itu guru juga berperan sebagai pembimbing dalam memecahkan kesulitan dalam belajar.c. Program pembelajaranProgram pembelajaran individual adalah program yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat digunakan secara mandiri dengan bantuan yang sangat minim dari guru. Bentuknya antara lain berupa modul, paket belajar, pengajaran berprogram, dan pengajaran berbatuan komputer (Computerized Assisted Intructior, CAI).Program pembelajaran individual beroriantasi pada pemberian fasilitas pada setiap siswa agar siswa dapat belajar secara mandiri. Kemandirian dalam belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan individu.

2. Pembelajaran Secara KelompokDalam kegiatan belajar mengajar di kelas adakalanya guru membentuk kelompok–kelompok kecil dengan amggota antara 4-8 orang siswa. Dalam pembelajaran kelompok guru dapat memberikan bimbingan yang lebih intensif kepada setiap anggota kelompok. Dalam pembelajaran kelompok hubungan guru dengan siswa lebih akrab, kelompok memperoleh bantuan sesuai dengan kebutuhan dan keamanan, sementara siswa terlibat secara aktif dalam kelompok rangka pencapaian tujuan balajar. Ciri–ciri yang nampak dari pembelajaran kelompok ini dapat dilihat dari beberapa aspek.a. Pencapaian tujuan pengajaranPencapaian tujuan pengajaran pada pembelajaran kelompok dapat dicapai melalui proses kerja kelompok. Pembagian kerja untuk masing – masing anggota memupuk rasa tanggung jawab dari siswa. Siswa dilatih agar mampu memecahkan masalah secara rasional dalam kelompok yang dinamis.

b. Peranan guru dan siswaSiswa dalam pembelajaran kelompok adalah anggota kelompok belajar yang kompak dan solid dalam memecahkan masalah kelompok. Ciri – ciri yang menonjol dari kelompok adalah adanya kesadaran bersama untuk mewujudkan tujuan kelompok, adanya rasa saling tergantung dan saling membutuhkan, interaksi antar anggota dan tindakan bersama sebagai perwujudan tanggung jawab kelompok.Peranan guru dalam pembelajaran kelompok terutama sekali adalah memberikan perhatian kepada semangat kerja kelompok dalam memecahkan masalah kelompok. Oleh sebab itu guru perlu memperhatikan tentang bagaimana membentuk kelompok, perencanaan tugas masing – masing kelompok, mengawasi pelaksanaan, dan mengevaluasi hasil belajar kelompok.

4

Page 5: Bab Viii Peran Guru Dlm Pembelajaran

3. Pembelajaran Secara KlasikalPengajaran klasikal merupakan pengajaran yang paling praktis dimana seorang guru menghadapi siswa yang jumlahnya mencapai empat puluhan. Walaupun demikian, pembelajaran klasikal menuntut kemampuan guru sekaligus dalam dua hal yaitu mengelola kelas dan mengelola pembelajaran.Pengelolaan kelas adalah penciptaan kondisi yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan belajar dengan baik. Dalam hal ini mencakup kondisi fisik kelas dan kondisi emosional siswa yang akan belajar. Pengelolaan kelas yang baik oleh guru dapat mengatasi gangguan yang muncul dalam proses belajar dengan menggunakan teknik – teknik tertentu.Pengelolaan pembelajaran bertujuan untuk mencapai tujuan belajar. Tekanan utama dalam pembelajaran klasikal adalah seluruh anggota kelas. Oleh sebab itu guru perlu menyusun disain intruksional yang lengkap, sehingga pelajaran dapat berjalan lancar,. Sebelum penyajian pelajaran, guru sudah menetapkan tugas yang harus dilakukan oleh siswa. Dengan demikian, siswa memahami apa yang harus dilakukan dan bagian mana yang mendapat penekanan untu dicatat dan dipahami. Di samping itu guru perlu menciptakan suasana tertib sehingga perhatian dapat tercurah pada meteri pelajaran dan siswa terlibat secara aktif.

4. Posisi Guru dan Siswa dalam pengelolaan pesanDalam kegiatan belajar – mengajar guru berusaha agar pesan atau meteri pelajaran yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan dapat dikuasai oleh siswa dengan baik. Cara yang ditempuh dapat bertumpu pada kegiatan apa yang dilakukan oleh murid (diskoveri dan inkuiri).

E. Pendekatan Keterampilan ProsesDalam pencapaian hasil belajar, sering kita jumpai beberapa masalah. Contohnya adalah adanya siswa meskipun mendapat nilai yang tinggi dalam beberapa mata pelajaran di sekolah tetapi mereka tidak mampu menerapkan apa yang diperolehnya dalam kehidupan sehari – hari.Para siswa memang memperoleh sejumlah pengetahuan, namun pengetahuan itu diterima sebagai informasi saja. Sementara siswa kurang mempunyai inisiatif dan tidak dibiasakan atau dilatih untuk mendapatkan pengetahuan melalui usaha dan pengalaman siswa itu sendiri. Peran siswa lebih banyak hanya menerima informasi dari guru yang kemudian dihapalkan untuk ujuan atau mendapatkan nilai.Guru sebagai orang yang menggerakan terlaksanannya proses belajar mengajar tidak menggunakan strategi yang meransang keaktifan siswa. Sebagai sebuah ilustrasi, guru mengajarkan pokok bahasan tentang kebutuhan oksigen makhluk hidup, antara lain ikan. Dalam air yang tenang jumlah oksigen yang tersedia sedikit sedangkan dalam air yang

5

Page 6: Bab Viii Peran Guru Dlm Pembelajaran

bergerak jumlah oksigen lebih banyak. Kebutuhan akan oksigen dalam air yang tenag tidak cukup sementara dalam air yang bergerak lebih mencukupi. Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan ikan di kolam. Tetapi siswa yang mengukiti pelajaran tersebut tidak mampu memberikan saran kepada orang tuanya yang memelihara ikan dan kolam yang airnya tenang. Ia tidak bisa mengaplikasikan pengetahuannya dalam kehidupan nyata.

1. RasionalBeberapa alasan yang mendasari perlunya diterapkan pendekatan keterampilan proses.a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat.Perkembangan ilmu berlangsung sangat cepat, sehingga tidak mungkin bagi guru untuk menjadi satu–satunya sumber belajar dengan menuangkan semua informasi dan konsep yang diperlukan. Guru dituntut untuk membimbing siswa dalam menemukan informasi dan konsep yang selanjutnya mengolah perolehan tersebut. Pendekatan “menjajalkan ikan” dicoba mengalihkan pada pendekatan “memberikan kail” kepada siswa.b. Anak didik mudah memahami konsep – konsep yang rumit dan abstrak jika anak dilibatkan secara fisik dan mental melalui percobaan dan praktek langsung.c. Anak didik perlu dilatih untuk berfikir secara aktif, kreatif dan inovatif melalui latihan bertanya, diskusi, mengamati mengklasifikasi, menginterprestasi, mempredikasi, menerapkan, menilai berpikir, kritis dan mengupayakan berbagai kemingkinan jawaban.d. Pendekatan keterampilan proses memberikan keluwesan dalam belajar dan perbedaan individual anak dapat dilayani dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Pengertian Pendekatan Keterampilan ProsesPendekatan keterampilan proses adalah pendekatan belajar mengajar yang mengarah pada pengembangan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.Keterampilan proses terdiri dari tujuh ketermapilan yang masing – masing terbuna melalui beberapa kemampuan. Penjabarannya dapat dilihat pada tabel berikut.

Keterampilan KemampuanMengamati

Mengklasifikasikan(menggolongkan)

6

Page 7: Bab Viii Peran Guru Dlm Pembelajaran

Menginterprestasikan(menafsirkan)

Meramalkan(memprediksi)

Menerapkan

Merencanakan penelitian

Mengkomunikasikan

- Melihat- Mendapat- Merasa (kulit), meraba- Membaui- Mencicipi, mengecap- Menyimak- Mengukur membaca

- Mencari persamaan, menyamakan- Mencari perbedaan, membedakan- Membandingkan- Mengkontraskan- Mencari dasar penggolongan

- Menaksir- Memberi arti, mengartikan- Mempromosikan- Mencari hubungan ruang/waktu- Menemukan pola- Menarik kesimpulan- Menggeneralisasi

- Mengantisipasi (berdasarkan kencendrungan, pola atau hubungan antar data atau informasi).

- Menggunakan (informasi, kesimpulan, konsep, hukum, teori, sikap, nilai atau keterampilan dalam situasi lain.- Menghitung.- Menentukan variabel- Mengendalikan variabel- Menghubungkan konsep- Menyusun hipotesis- Membuat model

7

Page 8: Bab Viii Peran Guru Dlm Pembelajaran

- Menentukan masalah/objek yang akaan diteliti.- Menentukan tujuan penelitian- Menentukan ruang lingkup penelitian- Menentukan sumber data- Menentukan langkah–langkah pengumpulan data.- Menentukan alat, bahan dan sumber kepustakaan.- Menentukan cara melakukan penelitian.

- Berdiskusi- Mendeklamasikan- Mendramakan- Bertanya- mengarang- meragakan- mengungkapkan/melaporkan (dalam bentuk lisan, tulisan, gambar, gerak, penampilan).

Keterampilan dan kemampuan yang dijabarkan dalam daftar ini tidak berurutan secara hirarkhis, karena keterampilan bukanlah merupakan urutan langkah, tetapi merupakan sejumlah keterampilan yang perlu dibina dan dikembangkan sejak dari kanak – kanak.

3. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam penerapan PKPa. Sebelum pelaksanaan PKP, guru haruslah membuat program yang direncanakan sedemikian rupa sehingga menunjang CBSA dengan kadar tinggi.b. Perlunya pengorganisasian kelas yang memungkinkan terciptanya suasana interaksi belajar mengajar yang mendorong siswa untuk aktif. Misalnya pengaturan siswa, pengaturan tempat duduk, pengaturan bahan – bahan dan alat – alat yang digunakan dalam pembelajaran.c. Memilih metoda dan media yang dapat menunjang aktifitas siswa dalam belajar.d. Evaluasi yang dilakukan hendaknya mencakup evaluasi proses dan hasil belajar siswa secara komprehensif.4. Peranan Guru dalam penerapan PKPa. Guru membimbing dan mendidik siswa untuk labih trampil dalam mengemukakan pengalaman, pendapat, dan hasil temuannya.b. Guru menghidupkan suasana balajar yang kondusif sehingga mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif.c. Guru mengajulan pertanyaan – pertanyaan yang mentang sehingga siswa dapat meneliti, mencari jawaban atas pertanyaan tersebut.d. Guru harus memancing keterlibatan siswa dalam belajar, misalnya dengan cara memberikan semangat yang tinggi kepada siswa dalam mengajar.

8

Page 9: Bab Viii Peran Guru Dlm Pembelajaran

e. Guru harus memberikan semangat yang tinggi kepada siswa dalam mengajar.f. Guru melakukan komunikasi yang efektif dan informasi yang jelas, tepat dan tidak samar – samar pada siswa.g. Guru mendorong siswa untuk dapat menyimpulkan suatu masalah / peristiwa berdasarkan fakta, konsep, dan prinsip yang diketahui.

F. Model-model MengajarYakni Model-model mengajar yang dimaksud adalah dimana proses dan prosedur KBM yang dapat mengoptimalkan kegiatan belajar siswa. Model tersebut didasarkan kepada teori-teori intruksional yang digabung dengan pengalaman lapangan di sekolah.Nana Sudjana mengemukakan model-model tersebut sebagai berikut:Model Delikan, Model Pemas, Model Mengajar Induktif, Model Mengajar Deduktif, dan Model Mengajar Deduktif-Induktif.

1. Model Dengar-Lihat-Kerjakan (delikan)Model ini dapat digunakan untuk mengajar bahan pengajaran yang sifatnya fakta dan konsep. Aktivitas mental siswa dalam penggunaan model mengajar ini adalah: mengingat, mengenal, menjelaskan, membedakan, menyimpulkan, dan menerapkan. Model ini menekankan informasi partisipasi. Penyusunan satuan pelajaran: Sama dengan sistematika satpel biasa ——> perbedaannya hanya pada urutan kegiatan belajar siswa dikembangkan menjadi tiga kegiatan yakni: (a) kegiatan dengar, (b) kegiatan lihat, (c) kegiatan kerja.Untuk jelasnya lihat prosedur menggunakan model delikan ini yang dilakukan dalam diagram berikut ini:

Diagram: Model Mengajar Delikan

2. Model Mengajar Pemecahan Masalah (Pemas)a. Pola B-M yang mengandung aktivitas belajar siswa cukup tinggi, tepat digunakan untuk mengajarkan konsep dan prinsip. Aktivitas mental yang dapat dijangkau melalui model ini antara lain adalah: mengaingat, mengenal, menjelaskan, membedakan, menyimpulkan, menerapkan, menganalisis, mensitesis, menilai dan meramal. Menggunakan pendekatan interaksi sosial. Mengutamakan aktivitas belajar siswa dalam memecahkan masalah baik individual maupun kelompok.b. Penyusunan satuan pelajaran hampir sama dengan model lain. Yang perlu diperhatikan adalah menyusun dan mengorganisasikan bahan ajar. Urutan kegiatan belajar dimu;ai dari klasikal (memperhatikan informasi) kemudian kegiatan individu (mencari jawaban), dilanjutkan dengan kegiatan diskusi dan diakhiri dengan kegiatan klasikal kembali.c. Prosedur menggunakan model mengajar dilukiskan dalam diagram

9

Page 10: Bab Viii Peran Guru Dlm Pembelajaran

berikut:Diagram: Model Mengajar Pemas

3. Model Mengajar Induktifa. Pola interaksi B-M yang dikembangkan cara berfikir induktif yakni menarik kesimpulan dari fakta khusus menuju kepada hal yang umum. Model ini menekankan pentingnya pengalaman lapangan seperti mengamati gejala dan mencoba suatu proses, kemudian baru mengambil kesimpulan atau generalisasi sesuai dengan prinsip dan konsep dalam keilmuan.b. Petunjuk pembuatan satuan pelajaran- Waktu paling sedikit 2 jam pelajaran- Rumusan tujuan mencakup penyusunan bahan ajar dan keterampilan proses- Bahan pengajaran terdiri dari konsep materi (garis besarnya), fakta, peristiwa, gejala yang akan diamati oleh siswa dan topik atau masalah yang akan didiskusikan.- kunjungan lapangan atauUrutan belajar siswa, menerima informasi melaporkan hasil diskusi oleh setiap diskusi kelompoklaboratorium kelompok dan merangkumnya sebagai kesimpulan diskusi kelas- Penialaian; penilaian proses selama kegiatan berlangsung dan penilaian hasil belajar setelah pelajaran selesai.

c. Prosedur menggunakan model terlihat dalam bahan berikut:.

Berikut uraian lebih lanjut untuk setiap tahap.Tahap Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan SiswaPra instruksional 1. Menumbuhkan motivasi belajar siswa2. Informasi TIK . 1. Merespon guru

2. Mencatat dan bertanya.Instruksional 1. Menjelaskan konsep dan prinsip bahan pengajaran serta tugas tugas belajar siswa2. Mengidentifikasi gejala dan fakta yang harus diamati oleh siswa di lapangan atau laboratorium, atau sumber-sumber belajar lainnya3. Membentuk kelompok belajar siswa untuk berdiskusi, menilai proses diskusi, dan menilai laporan hasil diskusi-diskusi kelompok

4. Menyimpulkan bahan pengajaran berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi kelompok. 1. Memperhatikan, men-catat bahan dan tugas yang akan dikerjakan2. Mengamati gejala/fakta, mencatatnya secara individual

3. Diskusi kelompok mem bahas dan merumuskan hasil pengamatannya secara tertulis, setiap kelompok melaporkan hasil

10

Page 11: Bab Viii Peran Guru Dlm Pembelajaran

4. Mencatat kesimpulan hasil pengamatan dan diskusi.Evaluasi 1. Menilai hasil perumusan kelompok yang dilaporkan oleh setiap kelompok2. Mengajukan pertanyaan kepada kelas, lisan atau tertulis dan menyimpulkan bahan pelajaran. Menjawab/merespon guru dan mencatat kesimpulan pelajaranTindak lanjut Memberikan tugas pekerjaan ruman untuk pendalaman dan pengayaan konsep/prinsip yang telah dipelajarinya Mencatat pekerjaan rumah atau tugas yang diberikan oleh guru

4. Model Mengajar Deduktifa. Pola B-M yang didasarkan atas cara berfikir deduktif, yakni menarik kesimpulan dari pernyataan umum menjadi pernyataan khusus, dari konsep teori menjadi fakta.Proses pembelajaran dimulai dengan pembahasan teori, konsep dan prinsip oleh para siswa, kemudian setiap siswa mencoba mempraktekkan atau menggunakan konsep dan prinsip itu dalam memecahkan masalah atau membuktikan kebenaran konsep itu melalui percobaan (lebih tepat untuk pengajaran IPA dan Matematika).b. Petunjuk pembuatan satuan pelajaran. Satuan pelajaran model pembelajaran deduktif tidak berbeda dari prinsip dengan satuan pelajaran model pembelajaran induktif. Perbedaan hanya terletak dalam menentukan urutan KBM-nya. mulai dari kegiatan empiris melaluiModel Pembelajaran Induktif pengamatan gejala peristiwa atau proses di lapangan atau dilaboratorium dan diakhiri dengan generalisasi/penemuan, sedangkan model pembelajaran deduktif dimulai dari pembahasan konsep dan prinsip menuju pembuktian empiris di lapangan atau di laboratorium.Prosedur menggunakan model:Prosedur menggunakan model pembelajaran deduktif dapat dilukiskan dalam diagram berikut:

Diagram: Model Mengajar Deduktif

5. Model Mengajar Gabungan Deduktif Induktifa. Pola BM yang menggabungkan penggunaan kedua model ini dalam satu proses pembelajaran. Tahap pertama menggunakan pendekatan deduktif, kemudian dilanjutkan dengan pendekatan induktif- Pendekatan deduktif menekankan kajian konsep dan prinsip bahan pengajaran secara teoritis, berdasarkan prinsip-prinsip pengetahuan ilmiah.- Pendekatan induktif menekankan kajian bukti-bukti empiris dari konsep dan prinsip di laporatorium atau dengan alat sederhana atau dalam bentuk pemecahan masalah.Melalui kedua pendekatan tersebut, siswa memahami prinsip-prinsip

11

Page 12: Bab Viii Peran Guru Dlm Pembelajaran

suatu ilmu serta pembuktian kebnaran prinsip tersebut secara faktual (teori didukung oleh fakta).b. Petunjuk pembuatan satuan pelajaranKBM yang ada dalam satuan pelajaran harus mengandung:- Penjelasan masalah dan gejala oleh guru, supaya siswa memahami ruang lingkupnya.- Penelaahan buku sumber/informasi untuk mendukung pemecahan masalah- Pembahasan atau penelaahan masalah dan gejala berdasarkan pengetahuan ilmiah (dari bahan bacaan)- Mencari jawaban dan pembuktian masalah dan gejala berdasarkan konsep dan prinsip pengetahuan ilmiah dengan melalui diskusi, pratikum atau pengamatan lapangan.- Klasifikasi TIK-nya mengandung unsur kognitif tingkat tinggi seperti aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.c. Prosedur menggunakan model gabungan ini dilukiskan dalam diagram berikut ini:

Catatan :Kelima model pengajaran CBSA yang telah dibahas di atas semuanya dapat digunakan untuk mengarahkan pengajaran terutama konsep, prinsip, generalisasi dan keterampilan. Hasil uji coba dari kelima model mengajar di atas untuk bidang studi IPA di SD menunjukkan bahwa proses belajar dan hasil belajar yang diperoleh cukup optimal (di atas 90% dan ada yang mencapai 100%). Kelima model mengajar ini cukup efektif.- Model mengajar dengar-lihat-kerjakan sangat optimal pada kegiatan belajar individual- Model mengajar pemecahan masalah sangat optimal dalam kegiatan klasikal dan kegiatan belajar kelompok- Model mengajar induktif dan deduktif sangat optimal dalam kegiatan belajar kelompok dan individual- Model mengajar gabungan deduktif-induktif sangat optimal dalam kegiatan belajar klasikal, kelompok dan individual.

Rangkuman

Pendekatan pembelajaran dapar berarti acuan pembelajaran yang berusaha meningkatkan kemampuan – kemampuan kognitif, efektif, dan psikomotoril siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar. Pendekatan pembelajaran tersebut dapat dilihat dari segi (a) pengoperasian siswa, (b) posisi guru dan siswa dalam pengolahan pesan, (c) pemerolehan kemampuan dalam pendekatan pembelajaran.Pendekatan pembelajaran dengan pengoperasian siswa dapat dilakukan dengan (a) pembelajaran secara individual, (b) pembelajaran dengan kelompok, dan (c) pembelajaran secara klasikal. Ketiga pengorganisasian

12

Page 13: Bab Viii Peran Guru Dlm Pembelajaran

siswa tersebut; tujuan pengajaran, peran guru dan siswa, program pembelajaran, dan sisiplin belajar berbeda – beda. Ketiga pengorganisasian siswa tersebut hendaknya digunakan untuk melayani perbedaan individual siswa dalam memperoleh informasi.Pendekatan dalam pengolahan pesan guru dan siswa dapat menggunakan strategi. Strategi ekspositori masih terpusat pada guru, oleh sebab itu hendaknya dikurangi. Strategi diskoveri dan inkuiri terpusat pada siswa, hendaknya inilah yang lebih banyak dikembangkan dalam pembelajaran, di mana siswa dirancang untuk efektif belajar sehingga ia dapat menemukan, bekaerja secara ilmuah, dan merasa senang melakukannya.Untuk mengaktifkan siswa dalam belajar guru dapat menggunakan pendekatan keterampilan proses (PKP) sebagai acuan untuk pengembangan keterampilan–keterampilan intelektual, sosial dan fgisik yang bersumber dari kemampuan–kemampuan dasar yang telah ada dalam diri siswa. Dengan menggunakan PKP siswa akan (a) memperoleh pengertian yang tepat tentang hakekat pengetahuan, (b) memperoleh kesempatan belajar dengan ilmu pengetahuan, (c) memperoleh kesempatan melakukan proses dan memperoleh hasil belakar melalui pengalaman langsung.

Tugas1. Lakukanlah observasi ke sekolah menengah untuk melihat pendekatan–pendekatan yang dilakukan oleh guru dalam mengajar dari segi pengolahan pesan, pengelompokan siswa dan pengorganisasian materi !2. Buatlah sebuah perencanaan mengajar dalam bidang studi anda masing – masing yang mencerminkan kadar CBSA tinggi !

Daftar PustakaA. Tabrani Rusyin, dkk. (1989). Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung, CV. Remaja Karya.Cony Seniawan, dkk, 1986, Pendekatan Keterampilan Proses : Bagaimana mengaktifkan Siswa dalam Belajar, Jakarta : PT GramediaDarmo Mulyoatmojo, dkk. (1982). Strategi dan Pengembangan Kegiatan Belajar Mengajar, Jakarta: Depdikbud.Depdikbud. (1989). Pedoman Proses Belajar Mengajar di Sekolah Dasar, Jakarta: Direktur Pendidikan Dasar.Moedjiono. (1986). Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja KaryaMoedjiono dan Moh. Dumiyati. (1991-1993). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Depdikbud.Nana Sudjana dan Wari Suwaryah. (1991). Model-model Mengajar CBSA, Bandung: Sinar Baru.T. Raka Joni, 1992, Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Strategi Pembelajaran Aktif (Cara Belajar Siswa Aktif) dan

13

Page 14: Bab Viii Peran Guru Dlm Pembelajaran

Pembinaan Profesional Guru, Kepala Sekolah, Penilik dan Pengawas Sekolah serta Pembina Lainnya, Jakarta : Depdikbud.———–, 1984, Strategi Belajar Mengajar, Suatu Tinjauan Pengantar, Jakarta : P2LPTKOemar Hamalik,…., Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta.Tangyong A.F. (1988). Belajar Aktif dan Pembinaan Profesional Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar Melalui Bantuan Profesional Bagi Guru, Jakarta : DepdikbudTjipto Utomo, dkk, 1991, Peningkatan dan Pengebangan Pendidikan, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

14