peran peronil sekolah dlm plynan bk

24
A. Latar Belakang Dalam keseluruhan pendidikan, guru merupakan faktor utama. Dalam tugasnya sebagai pendidik, guru banyak sekali memegang berbagai jenis peranan yang mau tidak mau harus dilaksankan sebagai seorang guru. Yang dimaksud sebagai peranan adalah suatu pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri khas semua petugas dari suatu pekerjaan atau jabatan tertentu. Setiap jabatan atau tugas tertentu akan menuntut pola tingkah laku tertentu pula dan tingkah laku mana yang akan merupakan ciri khas dari tugas atau jabatan tadi. Pada era globalisasi yang penuh dengan transparansi, kita melihat dan mendengar bahwa masih ada guru yang belum atau tidak mengetahui bagaimana peranannya didalam pekerjaannya, terutama dalam dunia pendidikan. Kita melihat begitu banyak guru-guru saat ini terkadang tidak menjalankan tugas dan peranannya yang telah diberikan kepadanya secara optimal dan profesional. Ada bagi sebagian guru saat ini, untuk mengetahui peranan dan fungsinya didalam dunia pendidikan dan disekolah merupakan suatu hal yang tabuh, hal ini dikarenakan oleh kurangnya pemahaman guru terhadap profesi yang dijalaninya tersebut dan kurangnya keinginan dalam diri untuk menjadi sosok guru yang profesional dalam bidangnya. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang penulis angkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah peranan kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling? 2. Bagaimanakah peranan wakil kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling? 3. Bagaimanakah peranan koordinator bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling? 4. Bagaimanakah peranan guru pembimbing dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling? 5. Bagaimanakah peranan guru mata pelajaran dan guru praktik dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling?

Upload: suci-bilqis

Post on 23-Feb-2017

412 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

A.    Latar BelakangDalam keseluruhan pendidikan, guru merupakan faktor utama. Dalam tugasnya

sebagai pendidik, guru banyak sekali memegang berbagai jenis peranan yang mau tidak mau harus dilaksankan sebagai seorang guru. Yang dimaksud sebagai peranan adalah suatu pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri khas semua petugas dari suatu pekerjaan atau jabatan tertentu. Setiap jabatan atau tugas tertentu akan menuntut pola tingkah laku tertentu pula dan tingkah laku mana yang akan merupakan ciri khas dari tugas atau jabatan tadi.

Pada era globalisasi yang penuh dengan transparansi, kita melihat dan mendengar bahwa masih ada guru yang belum atau tidak mengetahui bagaimana peranannya didalam pekerjaannya, terutama dalam dunia pendidikan. Kita melihat begitu banyak guru-guru saat ini terkadang tidak menjalankan tugas dan peranannya yang telah diberikan kepadanya secara optimal dan profesional.

Ada bagi sebagian guru saat ini, untuk mengetahui peranan dan fungsinya didalam dunia pendidikan dan disekolah merupakan suatu hal yang tabuh, hal ini dikarenakan oleh kurangnya pemahaman guru terhadap profesi yang dijalaninya tersebut dan kurangnya keinginan dalam diri untuk menjadi sosok guru yang profesional dalam bidangnya.

B.     Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang penulis angkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:1.      Bagaimanakah peranan kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling?2.      Bagaimanakah peranan wakil kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling?3.      Bagaimanakah peranan koordinator bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan

bimbingan dan konseling?4.      Bagaimanakah peranan guru pembimbing dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling?5.      Bagaimanakah peranan guru mata pelajaran dan guru praktik dalam pelaksanaan bimbingan

dan konseling?6.      Bagaimanakah peranan wali kelas dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling?7.      Bagaimanakah peranan pengawas bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan bimbingan

dan konseling?8.      Bagaimana bentuk pembagian siswa asuh diantara guru pembimbing?

C.    Tujuan PenulisanAdapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:1.      Untuk mengetahui peranan kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.2.      Untuk mengetahui peranan wakil kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan

konseling.3.      Untuk mengetahui peranan koordinator BK dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.

Page 2: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

4.      Untuk mengetahui peranan guru pembimbing dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.5.      Untuk mengetahui peranan guru mata pelajaran dan guru praktik dalam pelaksanaan

bimbingan dan konseling.6.      Untuk mengetahui peranan wali kelas dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.7.      Untuk mengetahui peranan pengawas BK dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.8.      Untuk mengetahui bentuk pembagian siswa asuh diantara guru pembimbing.

D.    Manfaat PenulisanAdapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:1.      Sebagai penambahan wawasan mengenai bagaimanakah peranan masing-masing personil

sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.2.      Sebagai syarat pemenuhan tugas dari mata kuliah profesi pendidikan bimbingan dan

konseling.

Page 3: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

BAB IIPEMBAHASAN

Bimbingan dan konseling disekolah merupakan suatu kegiatan bersama. Semua personil sekolah (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru pembimbing, guru mata pelajaran dan wali kelas) mempunyai peranan masing-masing dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling. Dalam hal ini, guru pembimbing berperan sebagai koordinator dan pelaksana utama. Berikut akan diuraikan tugas masing-masing personil tersebut, khususnya dalam kaitannya dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling, antara lain:

A.    Peran Kepala SekolahKepala sekolah selaku penanggung jawab seluruh penyelenggaraan pendidikan di sekolah

memegang peranan strategis dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Secara garis besarnya, Prayitno (2004) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dalam bimbingan dan konseling, sebagai berikut :

1.         Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah, sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis, dan dinamis.

2.         Menyediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.

3.         Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tidak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling.

4.         Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.5.         Memfasilitasi guru pembimbing/konselor untuk dapat mengembangkan kemampuan

profesionalnya, melalui berbagai kegiatan pengembangan profesi.6.         Menyediakan fasilitas, kesempatan, dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan yang

dilakukan oleh Pengawas Sekolah Bidang BK.B.     Peran Wakil Kepala SekolahSebagai pembantu Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam

melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah.

C.    Peran Koordinator Bimbingan dan KonselingKoordinator bimbingan dan konseling bertugas sebagai berikut:1.         Mengkoordinasikan para guru pembimbing dalam:a.       Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada segenap warga sekolah

(peserta didik, guru dan personil sekolah lainnya), orangtua peserta didik dan masyarakat.b.      Menyusun program kegiatan bimbingan dan konseling (program satuan layanan dan

kegiatan pendukung, program mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan).

Page 4: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

c.       Melaksanakan program bimbingan dan konseling.d.      Mengadministrasikan program kegiatan bimbingan dan konseling.e.       Menilai hasil pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling.f.       Menganalisis hasil penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling.g.      Memberikan tindak lanjut terhadap analisis penilaian bimbingan dan konseling.2.         Mengusulkan kepada Kepala Sekolah dan mengusahakan bagi terpenuhinya tenaga,

prasarana, sarana alat serta perlengkapan pelayanan bimbingan dan konseling.

D.    Peran Guru Pembimbing dan Standarisasi KerjanyaSebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli, guru pembimbing bertugas sebagai berikut:1.      Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling.2.      Merencanakan program bimbingan dan konseling (terutama program-program satuan

layanan dan satuan kegiatan pendukung. Dan untuk satuan-satuan waktu tertentu, program-program tersebut dikemas dalam program mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan.

3.      Melaksanakan segenap program satuan layanan bimbingan dan konseling.4.      Melaksanakan segenap program satuan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.5.      Menilai proses dan hasil pelaksanaan satuan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan

dan konseling.6.      Menganalisis hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.7.      Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung

bimbingan dan konseling.8.      Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan yang

dilaksanakannya.9.      Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan bimbingan dan

konseling secara menyeluruh kepada Koordinator Bimbingan dan Konseling serta Kepala Sekolah.

Ahmadi dan Uhbiyanti (1991) mengemukakan peran guru sebagai pembimbing dalam melaksanakan proses belajar-mengajar, sebagai berikut:

1.         Menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan setiap peserta didik merasa aman, dan berkeyakinan bahwa kecakapan dan prestasi yang dicapainya mendapat penghargaan dan perhatian. Suasana yang demikian dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dan dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya.

2.         Mengusahakan agar peserta didik dapat memahami diri, kecakapan-kecakapan, sikap, minat, dan pembawaanya.

3.         Mengembangkan sikap-sikap dasar bagi tingkah laku sosial yang baik. Tingkah laku peserta didik yang tidak matang dalam perkembangan sosialnya dapat merugikan dirinya sendiri maupun teman-temannya.

Page 5: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

4.         Menyediakan kondisi dan kesempatan bagi setiap peserta didik untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Guru dapat memberikan fasilitas waktu, alat atau tempat bagi peserta didik  untuk mengembangkan kemampuannya.

5.         Membantu memilih jabatan yang cocok, sesuai dengan bakat, kemampuan, dan minatnya. Berhubung guru relatif lama bergaul  dengan peserta didik, maka kesempatan tersebut dapat dimanfaatkannya untuk memahami potensi peserta didik. Guru dapat menunjukkan arah minat yang cocok dengan bakat dan kemampuannya. Melalui penyajian materi pelajaran, usaha bimbingan tersebut dapat dilaksanakan.

E.     Peran Guru Mata Pelajaran dan Guru PraktikDi sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran

siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya.

Wina Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing yang baik, guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling,

Sofyan S. Willis (2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat.

Sebagai tenaga ahli pengajaran dan praktik dalam bidang studi atau program latihan tertentu dan sebagai personil yang sehari-hari langsung berhubungan dengan siswa, maka Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dan guru praktik dalam bimbingan dan konseling adalah :

1.         Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa2.         Membantu guru pembimbing mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan

bimbingan dan konseling serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.3.         Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada

guru pembimbing.4.         Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing, yaitu siswa yang menuntut guru

pembimbing memerlukan pelayanan pengajar atau latihan khusus (seperti pengajaran atau latihan perbaikan, program pengayaan).

5.         Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.

Page 6: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

6.         Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.

7.         Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa seperti konferensi kasus.8.         Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan

bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.F.     Peran Wali KelasSebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan konseling, Wali Kelas berperan

:1.         Membantu guru pembimbing melaksanakan tugas-tugasnya, khususnya di kelas yang

menjadi tanggung jawabnya.2.         Membantu guru mata pelajaran melaksanakan peranannya dalam pelayanan bimbingan

dan konseling, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.3.         Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya dikelas yang

menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti/menjalani layanan dan/atau kegiatan bimbingan dan konseling.

4.         Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling, seperti konferensi kasus.

5.         Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing.

G.    Peran Pengawasan Bimbingan dan KonselingSupervisi dan monitoring merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan kegiatan

bimbingan dan konseling di sekolah. Hal ini dipahami karena perencanaan dan pelaksanaan yang baik belum tentu dapat diwujudkan pada setiap sekolah. Secara organisatoris pengawasan melekat dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dan wakilnya, namun secara fungsional pengawasan di luar dilakukan oleh Pengawas Sekolah.

Melalui kedua macam pengawasan ini diharapkan dapat mendorong dan mengangkat guru-guru pembimbing tersebut selalu meningkatkan wawasan dan kemampuan fungsional profesi keahliannya, khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling.

Ekuivalensi kegiatan kerja pengawas bimbingan dan konseling terhadap 24 (dua puluh empat) jam tatap muka menggunakan pendekatan jumlah guru yang dibina di satu atau beberapa sekolah pada jenjang pendidikan yang sama atau jenjang pendidikan yang berbeda. Jumlah guru yang harus dibina untuk pengawas bimbingan dan konseling paling sedikit 40 (empat puluh) dan paling banyak 60 guru BK.

Berikut akan dijelaskan peranan pengawas Bimbingan dan Konseling antara lain:1.      Penyusunan Program Pengawasan Bimbingan dan Konselinga.       Setiap pengawas baik secara berkelompok maupun secara perorangan wajib menyusun

rencana program pengawasan. Program pengawasan terdiri atas:

Page 7: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

1)      Program pengawasan tahunan2)      Program pengawasan semester3)      Rencana kepengawasan akademik (RKA)b.      Program pengawasan tahunan pengawas disusun oleh kelompok pengawas di

kabupaten/kota melalui diskusi terprogram. Kegiatan penyusunan program tahunan ini diperkirakan berlangsung selama 1 (satu) minggu.

c.       Program pengawasan semester adalah perencanaan teknis operasional kegiatan yang dilakukan oleh setiap pengawas pada setiap sekolah tempat guru binaannya berada. Program tersebut disusun sebagai penjabaran atas program pengawasan tahunan di tingkat kabupaten/kota. Kegiatan penyusunan program semester oleh setiap pengawas ini diperkirakan berlangsung selama 1 (satu) minggu.

d.      Rencana Kepengawasan Bimbingan dan Konseling (RKBK) merupakan penjabaran dari program semester yang lebih rinci dan sistematis sesuai dengan aspek/masalah prioritas yang harus segera dilakukan kegiatan supervisi. Penyusunan RKBK ini diperkirakan berlangsung 1 (satu) minggu.

e.       Program tahunan, program semester, dan RKBK sekurang-kurangnya memuat aspek/masalah, tujuan, indikator keberhasilan, strategi/metode kerja (teknik supervisi), skenario kegiatan, sumberdaya yang diperlukan, penilaian dan instrumen penilaian.

2.      Melaksanakan Pembinaan, Pemantauan dan Penilaiana.       Kegiatan supervisi bimbingan dan konseling meliputi pembinaan dan pemantauan

pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan kegiatan dimana terjadi interaksi langsung antara pengawas dengan guru binaanya,

b.      Melaksanakan penilaian adalah menilai kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai proses pembimbingan.

c.       Kegiatan ini dilakukan di sekolah binaan, sesuai dengan uraian kegiatan dan jadwal yang tercantum dalam RKBK yang telah disusun.

3.      Menyusun Laporan Pelaksanaan Program Pengawasana.       Setiap pengawas membuat laporan dalam bentuk laporan per sekolah dari seluruh sekolah

binaan. Laporan ini lebih ditekankan kepada pencapaian tujuan dari setiap butir kegiatan pengawasan sekolah yang telah dilaksanakan pada setiap sekolah binaan,

b.      Penyusunan laporan oleh pengawas merupakan upaya untuk mengkomunikasikan hasil kegiatan atau keterlaksanaan program yang telah direncanakan,

c.       Menyusun laporan pelaksanaan program pengawasan dilakukan oleh setiap pengawas sekolah dengan segera setelah melaksanakan pembinaan, pemantauan atau penilaian.

4.      Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalitas guru BKa.       Kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesionalitas guru BK dilaksanakan paling sedikit

3 (tiga) kali dalam satu semester secara berkelompok di Musyawarah Guru Pembimbing (MGP).

Page 8: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

b.      Kegiatan dilaksanakan terjadwal baik waktu maupun jumlah jam yang diperlukan untuk setiap kegiatan sesuai dengan tema atau jenis keterampilan dan kompetensi yang akan ditingkatkan.

c.       Dalam pelatihan diperkenalkan kepada guru cara-cara baru yang lebih sesuai dalam melaksanakan suatu proses pembimbingan. Kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesionalitas guru BK ini dapat dilakukan melalui workshop, seminar, observasi, individual dan group conference.

H.    Pembagian Siswa Asuh Diantara Guru PembimbingPada dasarnya, seluruh siswa yang ada di sekolah menjadi siswa asuh guru pembimbing. Namun

perlu penetapan jumlah siswa asuh masing-masing guru pembimbing. Tentang pembagian jumlah siswa asuh masing-masing guru pembimbing telah diatur dalam SKB mendikbud kepala BAKN No. 0433/P/1993 dan No. 25 tahun 1992 poin 3, 4, 7, 9 bunyi pasal ini sebagai berikut :

1.      Point (3) Jumlah peserta didik yang harus dibimbing oleh seorang guru pembimbing adalah 150 orang.

2.      Point  (4) Kelebihan peserta didik bagi guru pembimbing yang dapat diberi angka kredit adalah 75 orang, berasal dari pelaksanaan program bimbingan dan konseling.

3.      Point  (7) Guru pembimbing yang menjadi kepala sekolah, wajib melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap 40 orang peserta didik.

4.      Point  (9) Guru sebagaimana tersebut ayat (7) yang menjadi wakil kepala sekolah wajib melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap 75 orang peserta didik.

Page 9: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

BAB IIIPENUTUP

A.    KesimpulanPeranan adalah suatu pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri khas semua petugas dari

suatu pekerjaan atau jabatan tertentu. Setiap jabatan atau tugas tertentu akan menuntut pola tingkah laku tertentu pula dan tingkah laku mana yang akan merupakan ciri khas dari tugas atau jabatan tadi.

Jadi, peranan guru adalah setiap pola tingkah laku yang merupakan ciri-ciri jabatan guru yang harus dilakukan guru dalam tugasnya. Peranan ini meliputi berbagai jenis pola tingkah laku, baik dalam kegiatannya didalam sekolah maupun diluar sekolah. Guru yang dianggap baik adalah mereka yang berhasil dalam memerankan peranan dengan sebaik-baiknya, artinya dapat menunjukkan suatu pola tingkah laku yang sesuai dengan jabatannya dan dapat diterima oleh lingkungan  dan masyaraktnya.

B.     SaranSebagaimana yang telah dipaparkan pada materi dias, bahwa begitu banyak tugas dan peranan

seorang guru pembimbing dan personil laninnya dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling, maka diharapkan setiap guru untuk dapat memahami dan melaksanakan peranannya dengan optimal sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Selain itu, sebagai calon guru pembimbing masa depan yang akan mengayomi dan mendidik serta membimbing peserta didiknya, maka calon guru pembimbing juga harus benar-benar memahami bagaimana tugas dan peranannya, sehingga mampu mengaplikasikan peranan-peranan yang telah ditetapkan dengan optimal.

Page 10: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

PEMBAHASAN KELOMPOKMenurut kelompok kami berdasarkan pengertian dari peranan yaitu suatu pola tingkah laku

tertentu yang merupakan ciri khas semua petugas dari suatu pekerjaan atau jabatan tertentu, maka dapat diketahui bahwa setiap pekerjaan apapun yang ada memiliki peran dan fungsinya masing-masing, yang mana peranan-peranan tersebut saling keterkaitan antara yang satu dengan yang lain.

Begitupun juga dengan peranan personil sekolah dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling, masing-masing personil sekolah memiliki peranan penting demi tercapainya kesuksesan pelaksanaan layanan BK. Semua peranan yang telah ditetapkan kepada masing-masing personil sekolah akan memperlihatkan bagaimana kinerja dan kerjasama antara satu personil dengan personil sekolah yang lain sehingga ketika peranan tersebut dilaksanakan dengan semaksimal mungkin oleh masing-masing personil sekolah, maka disanalah tujuan pendidikan terwujud dan tercapai secara optimal.

REFERENSI 

Prayitno. 2000. Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Padang : FIP UNP.Surya, Muh. 1975. Bimbingan dan Penyusunan. Bandung : Penerbit CV. Ilmu._________ & Rochman Natawidjaya. 1996. Pengantar Bimbingan dan Penyukuhan.Jakarta :

Depdikbud.Winkel. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia

Widiasarana.

PERANAN DAN KERJASAMA PERSONIL SEKOLAH DALAM PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH

            Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, tidak lepas dari peranan berbagai pihak di sekolah. Selain Guru Pembimbing atau Konselor sebagai pelaksana utama, penyelenggaraan Bimbingan dan konseling di sekolah, juga perlu melibatkan kepala sekolah, guru mata pelajaran dan wali kelas. Tugas masing masing personil tersebut khususnya dalam kaitannya dengan pelayanan bimbingan konseling adalah sebagai berikut :

A.    PERANAN KEPALA/WAKIL KEPALA SEKOLAH

Page 11: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

            Keberhasilan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak hanya ditentukan oleh keahlian dan keterampilan para petugas bimbingan dan konseling itu sendiri, namun juga sangat ditentukan oleh komitmen dan keterampilan seluruh staf sekolah, terutama dari kepala sekolah sebagai administrator dan supervisor. Sebagai administrator, kepala sekolah bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan seluruh program sekolah, khususnya program layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang dipimpinnya. Karena posisinya yang sentral, kepala sekolah adalah orang yang paling berpengaruh dalam pengembangan atau peningkatan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolahnya. Sebagai supervisor, kepala sekolah bertanggung jawab dalam melaksanakan program-program penilaian, penelitian dan perbaikan atau peningkatan layanan bimbingan dan konseling.

            Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah, tugas Kepala Sekolah ialah:

1.       Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan, yang meliputi kegiatan pengajaran, pelatihan, serta bimbingan dan konseling di sekolah

2.       Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan bimbingan dan konseling

3.       Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan konseling di sekolah4.       Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah5.       Menetapkan koordinator guru bimbingan dan konseling yang bertanggungjawab atas

koordinasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama guru bimbingan dan konseling

6.       Membuat surat tugas guru bimbingan dan konseling dalam proses bimbingan dan konseling pada setiap awal catur wulan

7.       Menyiapkan surat pernyataan melakukan bimbingan dan konseling sebagai bahan usulan angka kredit bagi guru pembimbing. Surat pernyataan ini di lampiri bukti fisik pelaksanaan tugas

8.      Mengadakan kerja sama dengan instansi lain yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling

9.      Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah kepada dinas pendidikan yang menjadi atasannya

10.  Mengadakan kerja sama dengan instansi lain (seperti Perusahaan/Industri, Dinas Kesehatan, kepolisian, Depag), atau para pakar yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling (seperti psikolog, dan dokter)

            Prayitno (2004) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dalam bimbingan dan konseling, sebagai berikut :

1.      Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah, sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis, dan dinamis.

Page 12: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

2. Menyediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.3. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tidak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling.4. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.5. Memfasilitasi guru pembimbing/konselor untuk dapat mengembangkan kemampuan profesionalnya, melalui berbagai kegiatan pengembangan profesi.6. Menyediakan fasilitas, kesempatan, dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah Bidang BK.

            Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas, 2006), terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai :

1.      Kepala sekolah sebagai educator (pendidik)2.      Kepala sekolah sebagai manajer3.      Kepala sekolah sebagai administrator4.      Kepala sekolah sebagai supervisor5.      Kepala sekolah sebagai leader (pemimpin)6.      Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja7.      Kepala sekolah sebagai wirausahawan8.      Peran wakil kepala sekolah sebagai pembantu kepala sekolah, wakil kepala sekolah

membantu kepala sekolah melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah.

            Dinmeyer dan Caldwell (dalam Kusmintardjo, 1992) menguraikan peranan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, sebagai berikut:

1.      Memberikan support, dorongan dan pimpinan untuk seluruh program bimbingan dan konseling

2.      Menentukan staf yang memadai, baik segi profesinya maupun jumlahnya menurut keperluannya

3.      Ikut serta dalam menetapkan dan menjelaskan peranan anggota-anggota stafnya;4.      Mendelegasikan tanggung jawab kepada konselor dalam hal pengembangan program

bimbingan dan konseling5.      Memperkenalkan peranan para konselor kepada guru-guru, murid-murid, orang tua murid,

dan masyarakat melalui rapat guru, rapat sekolah, rapat orang tua murid atau dalam bulletin-buletin bimbingan dan konseling

6.      Berusaha membentuk dan menjalin hubungan kerja yang kooperatif dan saling membantu antara para konselor, guru dan pihak lain yang berkepentingan dengan layanan bimbingan dan konseling

7.      Menyediakan fasilitas dan material yang cukup untuk pelaksanaan bimbingan dan konseling8.      Memberikan dorongan untuk pengembangan lingkungan yang dapat meningkatkan hubungan

antar manusia untuk menggalang proses bimbingan dan konseling yang efektif (dalam hal ini

Page 13: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

berarti kepala sekolah hendaknya menyadari bahwa bimbingan dan konseling terjadi dalam lingkungan secara global, termasuk hubungan antara staf dan suasana dalam kelas)

9.      Memberikan penjelasan tentang program bimbingan dan konseling bagi seluruh staf sekolah10.  Memberikan dorongan dan semangat dalam hal pengembangan dan penggunaan waktu

belajar untuk pengalaman-pengalaman bimbingan dan konseling, baik klasikal, kelompok maupun individual

11.  Penanggung jawab dan pemegang disiplin di sekolah dengan memberdayakan para konselor dalam mengembangkan tingkah laku siswa, namun bukan sebagai penegak disiplin.

            Sementara itu, Allen dan Christensen (dalam Kusmintardjo, 1992), mengemukakan peranan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah sebagai berikut:

1.      Menyediakan fasilitas untuk keperluan penyelenggaraan bimbingan dan konseling2.      Memilih dan menentukan para konselor3.      Mengadakan pembagian tugas untuk keperluan bimbingan dan konseling, misalnya para

petugas untuk membina perpustakaan bimbingan, para petugas penyelenggara testing, dan sebagainya

4.      Menyusun rencana untuk mengumpulkan dan menyebarluaskan infomasi tentang pekerjaan/jabatan

5.      Merencanakan waktu (jadwal) untuk kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling6.      Merencanakan program untuk mewawancarai murid dengan tidak mengganggu jalannya

jadwal pelajaran sehari-sehari.

            Dari uraian di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa tugas kepala sekolah dalam pengembangan program bimbingan dan konseling di sekolah ádalah sebagai berikut:

1.      Staff selection. Memilih staf yang mempunyai kepribadian dan pendidikan yang cocok untuk melaksanakan tugasnya. Termasuk disini mengadakan analisa untuk mengetahui apakah diantara staf yang ada terdapat orang yang sanggup melakukan tugas yang lebih spesialis.

2.      Description of staff roles. Menentukan tugas dan peranan dari anggota staf, dan membagi tanggung jawab. Untuk menentukan tugas-tugas ini kepala sekolah dapat meminta bantuan kepada anggota staf yang lain.

3.      Time and facilities. Mengusahakan dan mengalokasikan dana, waktu dan fasilitas untuk kepentingan program bimbingan dan konseling di sekolahnya.

4.      Interpretation of program. Menginterpretasikan program bimbingan dan konseling kepada murid-murid yang diberi pelayanan, kepada masyarakat yang membantu program bimbingan dan konseling.

Wakil Kepala Sekolah            Wakil kepala sekolah sebagi pembantu kepala sekolah, membantu kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah dalam hal:

Page 14: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

1.      Mengkoordinasikan pelaksanaan  layanan bimbingan dan konseling kepada semua personil sekolah

2.      Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah sekolah terutama dalam pelaksanaan layanan bimbungan dan konseling           

B.     PERANAN GURU PEMBIMBING            Konselor atau guru pembimbing adalah pelaksana utama yang mengkoordinasi semua kegiatan yang terkait dalam pelaksana bimbingan dan koseling di sekolah. Konselor dituntut untuk bertindak secara bijaksana, ramah, bisa menghargai, dan memeriksa keadaan orang lain, serta berkepribadian baik, karena konselor itu nantinya akan berhubungan dengan siswa khususnya dan juga pihak lain yang sekiranya bermasalah. Konselor juga mengadakan kerja sama dengan guru-guru lain, sehingga guru-guru dapat meningkatkan mutu pelayanan dan pengetahuannya demi suksesnya program bimbingan dan konseling.            Sebagai pelaksana utama, tenaga inti, dan ahli, guru pembimbing bertugas:

1.      Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling.2.      Merencanakan program bimbingan dan konseling.3.      Melaksanakan segenap program satuan layanan bimbingan dan konseling.4.      Melaksanakan segenap program satuan kegiatan pendukung bimbingan konseling.5.      Menilai program dan hasil pelaksanaan satuan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan

konseling.6.      Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung

bimbingan dan konseling.7.      Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan yang

dilaksanakan nya.8.      Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan bimbingan konseling

secara menyeluruh kepala coordinator BK serta Kepala Sekolah

            Tugas guru pembimbing yaitu membantu peserta didik dalam:1.      Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik

dalam memahami, menilai bakat dan minat.2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri.4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

C.    PERANAN GURU MATA PELAJARAN

Page 15: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

            Dalam kedudukanya sebagai personil pelaksana proes pembelajaran di sekolah, guru memiliki posisi yang strategis. Dibandingkan dengan guru pembimbing atau konselor, misalnya guru lebih sering berinteraksi dengan siswa secara langsung. Guru dapat mengamati secara rutin tentang perkembangan kepribadian siswa, kemajuan belajarnya, dan bukan tidak mungkin akanlangsung berhadapan dengan permasalahan siswa. Oleh karena itu tidak salah jika dalam pelayanan bimbingan dan konseling  guru ditempatkan sebagai mitra kerja utama, di smping sebagai wali kelas.            Wina Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing baik guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling.

Sofyan S. Willis (2004) mengemukakan tingkatan masalah siswa yang mungkin bisa dibimbing oleh guru yaitu masalah yang termasuk kategori ringan, seperti: membolos, malas, kesulitan belajar pada bidang tertentu, berkelahi dengan teman sekolah, bertengkar, minum minuman keras tahap awal, berpacaran, mencuri kelas ringan.

 Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah:

1.    Membantu konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.

2.    Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.3.    Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada

konselor.4.    Menerima siswa alih tangan dari konselor, yaitu siswa yang menuntut konselor memerlukan

pelayanan khusus, seperti pengajaran/latihan perbaikan, dan program pengayaan.5.    Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru siswa dan hubungan siswa-siswa

yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.6.    Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan

bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.7.    Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus.8.    Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan

bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya

Peran   guru mata pelajaran antara lain adalah sebagai berikut :1.      Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa2.      Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan

layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.3.      Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada

guru pembimbing/konselor4.      Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menuntut guru

pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).

Page 16: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

5.      Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling

6.      Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.

7.      Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus.8.      Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan

bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.9.      Ikut berpartisipasi dalam pengumpulan data dan penyampaian informasi10.  Ikut berpartisipasi dalam menolong siswa, terutama terhadap masalah yang ada hubungannya

dengan mata pelajaran yang diasuhnya dan strategi mengajarnya.

            Apabila dirinci ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh seorang guru ketika ia diminta mengambil bagian dalam penyelenggaraan program bimbingan dan konseling di sekolah.

1.      Guru sebagai informator            Seorang guru dalam kinerjanya dapat berperan sebagai informator terutama berkaitan dengan tugasnya membantu guru pembimbing atau konselor dalam memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa pada umumnya. Melalui peranan ini guru dapat menginformasikan berbagai  hal tentang layanan  bimbingan dan konseling, tujuan, fungsi, dan manfaatnya bagi siswa.

2.      Guru sebagai fasilitator            Guru dapat berperan sebagai fasilitator terutama ketika dilangsungkan layanan pembelajaran baik itu yang bersifat preventif ataupun kuratif. Dibandingkan guru pembimbing, guru lebih memahami tentang keterampilan belajar yang perlu dikuasai siswa pada mata pelajaran yang diajarnya. Maka pada saat siswa mengalami kesulitan belajar, guru dapat merancang program perbaikan dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan yang dialami dan menyesuaikan dengan gaya belajar siswa. Sebaliknya, bagi siswa yang pandai guru dapat memprogramkan tindak lanjut berupa kegiatan pengayaan

3.      Guru sebagai mediator            Dalam kedudukanya  yang strategis, yakni berhadapan langsung dengan siswa, guru dapat berperan sebagai mediator antara siswa dengan guru pembimbing. Hal itu tampak misalnya  pada saat seorang guru diminta untuk melakukan kegiatan identifikasi siswa yang memerlukan bimbingan dan pengalihtanganan siswa yang memerlukan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing atau konselor sekolah.

4.      Guru sebagai motivator            Dalam peranan ini guru dapat berperan sebagai pemberi motivasi siswa dalam memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah skaligus memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan konseling, misalnya pada saat siswa seharusnya mengikuti pelajaran di kelas. Tanpa kerelaan guru dalam memberi kesempatan

Page 17: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

kepada  siswa menerima layanan, layanan konseling perorangan akan sulit terlaksanan mengingat terbatasnya jam khusus bimbingan pada sekolah – sekolah.

5.      Guru sebagai kolabolator            Sebagai   mitra seprofesi yakni sama sama sebagai tenaga pendidik  di sekolah , guru dapat berperanan sebagai kolabolator konselor di sekolah, misalnya dalam penyelenggaraan berbagai jenis layanan orientasi informasi, layanan pembelajaran atau dalam pelaksanaan kegiatan pendukung seperti konferensi kasus, himpunan data dan kegiatan lainya yang relevan

D.    PERANAN WALI KELAS            Wali kelas sebagai mitra kerja konselor, juga memiliki tugas-tugas bimbingan dan konseling, yaitu:

1.      Membantu guru bimbingan dan konseling melaksanakan layanan bimbingan dan konseling yang menjadi tanggung jawabnya

2.      Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi peserta didik, khususnya dikelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti layanan bimbingan dan konseling

3.      Memberikan informasi tentang peserta didik di kelasnya untuk memperoleh layanan bimbingan dan konseling dari guru bimbingan dan konseling

4.      Menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang peserta dididk yang perlu diperhatikan khusus

5.      Ikut serta dalam konferensi kasus6.      Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru

pembimbing/konselor

E.     PERANAN PENGAWAS BK            Untuk menjamin terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling secara tepat diperlukan kegiatan pengawasan bimbingan dan konseling baik secara teknik maupun secara administrasi. Fungsi kepengawasan layangan bimbingan dan konseling antara lain memantau, menilai, memperbaiki, meningkatkan dan mengembangkan kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Selain mengawasi perkembangan dan pelaksanaan pendidikan di sekolah, pengawas juga melihat perkembangan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah tersebut.            Pengawas BK mempunyai peranan :

1.      Mengkoordinasikan guru pembimbing dalam :a.       Memasyarakatkan pelayanan BK kepada segenap warga sekolah (siswa, guru, dan personil

sekolah lainnya), orang tua siswa dan masyarakat.b.      Menyusun program kegiatan BK (program satuan layanan dan kegiatan pendukung, program

mingguan, bulanan, caturwulan, dan tahunan).c.       Melaksanakan program BKd.      Mengadministrasikan program kegiatan BKe.       Menilai hasil pelaksanaan program BK

Page 18: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

f.       Menganalisis hasil penilaian pelaksanaan BKg.      Memberikan tindak lanjut terhadap analisis penilaian BK2.      Mengusulkan kepada kepala sekolah dan mengusahakan bagi kepentingan tenaga, prasarana,

dan sarana alat dan perlengkapan pelayanan BK.

            Adapun manfaatnya dalam program bimbingan dan konseling adalah:1.      Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para personel bimbingan dan konseling, yaitu bagaimana

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing.2.      Mengontrol adanya kemungkinan hambatan-hambatan yang ditemui oleh para personel

bimbingan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.3.      Memungkinkan dicarinya jalan keluar terhadap hambatan-hambatan yang ditemui.4.      Memungkinkan terlaksananya program bimbingan secara lancar kearah pencapaian tujuan

sebagai mana yang telah ditetapkan.                                                                                        

F.     PERANAN STAF TATA USAHA / ADMINISTRASI            Staf tata Usaha atau administrasi adalah personil yang bertugas :

1.      Membantu guru pembimbing dan koordinator dalam mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah

2.      Membantu mempersiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling3.      Membantu menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan seluruh kegiatan bimbingan

dan konseling4.      Membantu melengkapi dokumen tentang siswa seperti catatan kumulatif siswa

                            G.    KERJASAMA ANTAR PERSONIL SEKOLAH DAN PELAYANAN BK

            Pelaksanaan tugas pokok guru dalam proses belajar pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari proses bimbingan. Ada beberapa pendapat mengenai hal ini yaitu :

1.      Proses belajar menjadi sangat efektif apabila bahan yang dipelajari dikaitkan langsung dengan tujuan pribadi siswa.2. Guru memahami siswa dan masalah-masalah yang dihadapinya lebih peka terhadapa hal-hal yang dapat memperlancar dan mengganggu kelancaran kegiatan kelas.3. Guru dapat memperhatikan perkembangan masalah/kesulitan secara lebih nyata.

Guru pembimbing mempunyai keterbatasan dalam hal yang berkaitan dengan:1.      Kurangnya waktu untuk bertatap muka dengan siswa dalam hal ini karena tenaga

pembimbing masih sangat terbatas, sehingga pelayanan siswa dalam jumlah yang cukup banyak tidak bisa dilakukan secara intensif.2. Keterlibatan guru pembimbing sehingga tidak mungkin dapat memberikan semua bentuk pelayanan seperti memberikann pengajaran perbaikan untuk bidang studi tertentu

            Di lain pihak, guru juga mempunyai beberapa ketentuan menurut Koestoer Pratowisastro (1982). Keterbatasan-keterbatasan guru tersebut antara lain :

Page 19: Peran peronil sekolah dlm plynan bk

1.      Guru tidak mungkin lagi menangani masalah siswa yang bermacam-macam, karena guru tidak terlatih untuk melakukan semua tugas.2. Guru sendiri sudah berat tugas mengajarnya, sehingga tidak mungkin lagi ditambah tugas yang lebih banyak untuk memecahkan berbagai macam masalah.

DAFTAR PUSTAKAMuhammad, Arni. 2005. Profesi Kependidikan. Padang: UNP PressMugiarso, Heru.2011. Bimbingan dan Konseling. Semarang: Unnes Press

Prayitno dan Erman amu. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rhineka Cipta