bab vii

12
BAB VII LIPATAN 7.1. Dasar Teori Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan. Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas, sedangkan lipatan antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas. Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan bentuknya, lipatan dapat dikelompokkan menjadi : Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap. Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama. Lipatan Harmonik atau disharmonik adalah lipatan berdasarkan menerus atau tidaknya sumbu utama. Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya Lipatan Chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar.

Upload: ishen-simamora

Post on 03-Oct-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bjxs

TRANSCRIPT

BAB VII

LIPATAN7.1. Dasar Teori

Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan. Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas, sedangkan lipatan antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas.

Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan bentuknya, lipatan dapat dikelompokkan menjadi :

Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap.

Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama.

Lipatan Harmonik atau disharmonik adalah lipatan berdasarkan menerus atau tidaknya sumbu utama.

Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya

Lipatan Chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar

Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar

Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar.

Disamping lipatan tersebut diatas, dijumpai juga berbagai jenis lipatan, seperti Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar.

Lipatan secara intensif terjadi pada satuan batupasir dan satuan batulempung. Berdasarkan rekontruksi pola jurus perlapisan batuan memperlihatkan kecendrungan arah umum dari sumbu lipatan relatif Barat-Timur. didaerah penelitian terdapat 9 jalur lipatan. Dilihat dari unsur geometri setiap jalur lipatan terhadap lipatan lainya maka antara jalur lipatan satu terhadap lipatan lainya dianggap memiliki suatu kesamaan karakter, yang membentuk suatu sistem lipatan didaerah penelitian, jalur jalur lipatan di bagian utara mempunyai hubungan lipatan yang lebih rapat dibandingkan di bagian tengah daerah penelitian. Berdasarkan kesamaan karakter geometri dan jalur lipatan, maka dapat disimpulakan lipatanlipatan didaerah penelitian berasal dari suatu generasi deformasi dan periode tektonik yang sama. Berdasarkan arah jalur lipatan yang relatif Barat - Timur dapat disimpulkan bahwa, tegasan yang membentuk lipatan di daerah penelitian bersifat kompersi dengan orientasi relatif Utara - Selatan tepatnya N x E - N x E.

Gambar 7.1.Lipatan7.2. Bagian-bagian Lipatan Salah satu bagian dari lipatan adalah axial plane atau axial surface. Axial plane merupakan bidang yang memotong puncak sehingga bagian samping dari lipatan menjadi kurang simetris. Bagian dari lipatan yang lain adalah limbs atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai sayap lipatan. Limbs adalah bidang miring yang membangun struktur sinklin atau antiklin. Limbs memanjang dari axial plane pada lipatan satu ke axial plane pada lipatan lainnya. Inflection point adalah titik dimana terdapat perubahan pada lengkungan yang mana lengkungan ini masih termasuk bagian dari limbs itu sendiri.

Selain itu masih ada lagi bagian-bagian lipatan lainnya. Diantaranya adalah crest dan through. Crest adalah garis sepanjang bagian atau daerah tertinggi dari suatu lipatan. Atau lebih tepatnya garis yang menghubungkan titik-titik tertinggi dari suatu lipatan pada bidang yang sama. Crest dapat pula disebut sebagai hinge line. Adapun bidang pada lipatan tempat terbentuknya crest disebut sebagai crestal plane. Sedangkan through sendiri adalah kebalikan dari crest. Through merupakan garis yang menempati bagian paling rendah dari suatu lipatan. Dengan kata lain, garis ini menghubungkan titik-titik paling rendah dari bidang yang sama. Dan bidang tempat terbentuknya through dinamakan dengan trough line.

Gambar 7.2. Bagian-bagian Lipatan

7.3. Klasifikasi Lipatan

Struktur lipatan diklasifikasikan oleh beberapa pemuka teori. Antara lain adalah :A. Berdasarkan bentuk penampang tegak : Lipatan simetri : lipatan dimana axial plane-nya vertikal. Lipatan asimetri : lipatan dimana axial plane-nya condong. Overturned fold: lipatan dimana axial plane-nya condong dan kedua sayapnya miring ke arah yang sama dan biasanya pada sudut yang berbeda. Recumbent fold: lipatan dimana axial plane-nya horizontal. Vertical isoclinal fold: lipatan dimana axial plane-nya vertical. Isoclined isoclinal fold: lipatan dimana axial plane-nya condong. Recumbent isoclinal fold: lipatan dimana axial plane-nya horizontal. Chevron fold: lipatan dimana hinge-nya tajam dan menyudut. Box fold: lipatan dimana crest-nya luas dan datar. Fan fold: lipatan dimana sayapnya membalik. Monocline: lipatan dimana kemiringan lapisan secara lokal terjal. Structure terrace: lipatan dimana kemiringan lapisan secara lokal dianggap horizontal. Homocline: lapisan yang miring dalam satu arah pada sudut yang relatif samaB. Berdasarkan intensitas lipatan : Open fold: lipatan yang lapisannya tidak mengalami penebalan atau penipisan karena deformasi yang lemah. Closed fold: lipatan yang lapisannya mengalami penebalan atau penipisan karena deformasi yang kuat. Drag fold: lipatan-lipatan kecil yang terbentuk pada sayap-sayap lipatan yang besar akibat terjadinya pergeseran antara lapisan kompeten dengan lapisan tak kompeten. En enchelon fold: beberapa lipatan yang sifatnya lokal dan saling overlap satu dengan yang lain. Culmination dan depression: lipatan-lipatan yang menunjam pada arah yang berbeda, sehingga terjadi pembubungan dan penurunan. Anticlinorium: yaitu antiklin mayor yang tersusun oleh beberapa lipatan yang lebih kecil. Synclinorium:yaitu sinklin mayor yang tersusun oleh beberapa lipatan yang lebih kecil.C. Berdasarkan sifat lipatan dan kedalaman : Similar fold: lipatan yang tiap lapisannya lebih tipis pada sayapnya dan lebih tebal pada hinge-nya. Paralel atau concentric fold: lipatan dengan anggapan bahwa ketebalan lapisan tidak berubah selama perlipatan. Pierching atau diaphiric fold:lipatan dimana intinya yang aktif telah menerobos melalui batuan diatasnya yang lebih rapuh. Supratenuous fold: lipatan yang terbentuk karena adanya perbedaan kompaksi sedimen pada saat pengendapan terjadi di punggung bukit. Disharmonic fold: lipatan yang bentuknya tak seragam dari lapisan ke lapisan.

Gambar 7.3. Klasifikasi Lipatan

D. Berdasarkan kedudukan axial surface dan hinge line : Horizontal normal: lipatan dimana kedudukan axial surface vertikal dan hinge line horizontal. Plunging normal: lipatan dimana kedudukan axial surface vertikal dan hinge line menunjam. Horizontal inclined: lipatan dimana kedudukan axial surface miring dan hinge line horizontal. Plunging inclined: lipatan dimana kedudukan axial surface miring dan hinge line menunjam, tetapi jurus axial plane miring terhadap sumbu lipatan. Reclined: lipatan dimana kedudukan axial surface miring dan hinge line menunjam, tetapi jurus axial plane tegak lurus terhadap sumbu lipatan. Vertical: lipatan dimana kedudukan axial surface dan hinge line vertical. Recumbent: lipatan dimana kedudukan axial surface dan hinge line horizontal.7.4. Rekrontruksi Lipatan Gerakan yang berasal dari bumi yang menyebabkan atau menimbulkan bentuk-bentuk tertentu disebabkan karena adanya gaya tegangan yang terdapat di kerak bumi disebut gaya endogen. Gejala tektonik merupakan bagian dari gaya endogen. Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal. Sedangkan, tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi. Gerak itu meliputi gerak orogenetik dan gerak epirogenetik (orogenesa dan epiro genesa). Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan dan patahan serta retakan disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat, dan gerak epirogenetik adalah gerak yang menyebabkan muka bumi naik dan turun karena gerak bumi yang sangat lambat serta meliputi daerah yang luas.

Lipatan atau fold adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan pindah dari kedudukannya semula membentuk lengkungan. Selain itu, lipatan adalah lapisan kulit bumi yang mendapat tekanan yang arahnya mendatar. Lipatan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan bentuk lengkungan, yaitu antiklin dan sinklin.

Antiklin merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya ke arah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan cembung ke atas). Bagian tengah dari antiklin disebut inti antiklin.

Gambar 7.4.Bentuk Antiklin Siklin merupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu arah dan saling mendekat bentuk concav dengan cekungnya mengarah ke atas. Bagian tengah dari sinklin disebut inti sinklin.

Gambar 7.5. Bentuk Sinklin Pada lipatan ada yang dinamakan bidang porosan dan porosan lipatan. Bidang porosan adalah bidang yang membelah antara sayap lipatan menjadi dua. Porosan lipatan adalah garis potong antara bidang porosan dengan permukaan lapisan atau bisa dikatakan bahwa porosan lipatan adalah garis sumbu pada lipatan.

7.5 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalm praktikum ini adalah sebagi berikut : 7.5.1. Alat

Alat-alat yang digunakan adalah :

Pensil.

Penghapus.

Penggaris.

Pensil Warna.

Busur.

7.5.2. Bahan

Bahan-bahan yang di gunakan adalah :

-Kertas form yang telah ditentukan dan berukuran A4.

7.6. Prosedur Kerja

Adapun prosedur atau cara kerja dalam proses pembuatan lipatan ini adalah sebagai berikut :

Buat garis perporongan tegak lurus.

Buat beberapa garis vertikal dengan ukuran yang telah di tentukan sebelum nya.

Dari garis vertikal yang kita buat, tentukan kemiringan nya dengan derajat yang telah di tentukan.

Setelah selesai membuat garis kemiringan, gunakan busur untuk menggambar sehingga membentuk satu lipatan yang sempurna.

7.7. Kesimpulan

Yang dapat praktikum tarik dalam melaksanakan praktikum ini adalah :

Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas, sedangkan lipatan antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas.

Selain itu masih ada lagi bagian-bagian lipatan lainnya. Diantaranya adalah crest dan through. Crest adalah garis sepanjang bagian atau daerah tertinggi dari suatu lipatan. Atau lebih tepatnya garis yang menghubungkan titik-titik tertinggi dari suatu lipatan pada bidang yang sama.