bab v pengumpulan pengolahan bla

133
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 5.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data terbagi dua bagian yaitu bagian pertama berisi pengumpulan data kondisi termal dan kondisi pekerja. Bagian kedua berisikan pengumpulan data desain produk. 5.1.1 Pengumpulan Data Kondisi Termal Pengumpulan data kondisi termal yang dimaksud antara lain pemgumpulan data temperatur udara, temperatur radian, kelembapan udara dan kecepatan angin. 5.1.1.1 Pengumpulan Data Temperatur Udara (T a ) Pengumpulan data temperatur udara dilakukan selama 6 hari. Hasil rata-rata pengumpulan data temperatur udara tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1 V-1

Upload: willy-ramos-pakpahan

Post on 10-Dec-2015

234 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ASD

TRANSCRIPT

Page 1: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data terbagi dua bagian yaitu bagian pertama berisi

pengumpulan data kondisi termal dan kondisi pekerja. Bagian kedua berisikan

pengumpulan data desain produk.

5.1.1 Pengumpulan Data Kondisi Termal

Pengumpulan data kondisi termal yang dimaksud antara lain

pemgumpulan data temperatur udara, temperatur radian, kelembapan udara dan

kecepatan angin.

5.1.1.1 Pengumpulan Data Temperatur Udara (Ta)

Pengumpulan data temperatur udara dilakukan selama 6 hari. Hasil rata-

rata pengumpulan data temperatur udara tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1

.

V-1

Page 2: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-2

Tabel 5.1 Data Rata-Rata Temperatur Udara

Waktu Titik

Temperatur Udara (0C)Ketinggian (m) Rata-rata per

titik pengukuran

0.1 0.6 1.2 1.5

23.01-01.00

1

-19.81 -19.21 -19.66 -20.43

-20.0501.00-03.00 -21.12 -21.76 -22.88 -22.3703.01-05.00 -19.03 -21.17 -20.36 -21.0605.01-07.00 -17.25 -18.29 -18.58 -17.80

Rata-rata -19.30 -20.11 -20.37 -20.4123.01-01.00

2

-18.27 -19.17 -19.73 -20.90

-19.6301.00-03.00 -20.40 -22.25 -21.77 -21.6903.01-05.00 -19.02 -20.53 -21.04 -21.4705.01-07.00 -16.00 -16.66 -17.64 -17.56

Rata-rata -18.42 -19.65 -20.05 -20.4123.01-01.00

3

-19.36 -19.67 -19.39 -21.02

-20.1101.00-03.00 -20.80 -21.14 -21.81 -21.8903.01-05.00 -20.94 -21.17 -20.88 -22.0105.01-07.00 -16.30 -17.87 -18.68 -18.86

Rata-rata -19.35 -19.96 -20.19 -20.9523.01-01.00

4

-19.07 -19.80 -19.94 -20.32

-20.0901.00-03.00 -21.80 -20.85 -22.02 -23.1303.01-05.00 -19.22 -21.20 -20.92 -22.2705.01-07.00 -16.92 -17.45 -17.38 -19.13

Rata-rata -19.25 -19.83 -20.06 -21.2123.01-01.00

5

-17.98 -18.02 -19.27 -18.81

-18.3801.00-03.00 -17.24 -18.18 -18.44 -20.0403.01-05.00 -17.01 -17.53 -18.16 -18.9905.01-07.00 -17.74 -18.69 -18.81 -19.11

Rata-rata -17.49 -18.11 -18.67 -19.24Rata-rata per

ketinggian-18.76 -19.53 -19.87 -20.44  

Rata-rata Total -19.65

Perbedaan hasil pengukuran rata-rata pada masing-masing interval

ketinggian dapat dilihat pada Tabel 5.2

Page 3: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-3

Tabel 5.2 Data Rata-rata Gradien Ketinggian Pengukuran Temperatur Udara

Waktu Pukul

Temperatur Udara (0C)Ketinggian (m)

0.1 0.6 1.2 1.523.01-01.00 -18.90 -19.17 -19.60 -20.3001.00-03.00 -20.27 -20.84 -21.38 -21.8203.01-05.00 -19.04 -20.32 -20.27 -21.1605.01-07.00 -16.84 -17.79 -18.22 -18.49

Adapun grafik temperatur udara terhadap waktu dan ketinggian dapat

dilihat pada Gambar 5.1

Gambar 5.1 Grafik Temperatur Udara terhadap Waktu dan Ketinggian

5.1.1.2 Pengumpulan Data Temperatur Radian (Tr)

Pengumpulan data temperatur radian dianggap sama dengan temperatur

udara dikarenakan sumber panas dari cold storage hampir tidak ada dan cold

storage termasuk indoor cold environment. Hasil pengambilan data tersebut dapat

dilihat pada Tabel 5.3

Tabel 5.3 Data Rata-Rata Temperatur Radian

Page 4: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-4

Waktu Titik Temperatur Radian (0C)

Ketinggian (m) Rata-rata per titik pengukuran0.1 0.6 1.2 1.5

23.01-01.00

1

-19.81 -19.21 -19.66 -20.43

-20.0501.00-03.00 -21.12 -21.76 -22.88 -22.3703.01-05.00 -19.03 -21.17 -20.36 -21.0605.01-07.00 -17.25 -18.29 -18.58 -17.80

Rata-rata -19.30 -20.11 -20.37 -20.4123.01-01.00

2

-18.27 -19.17 -19.73 -20.90

-19.6301.00-03.00 -20.40 -22.25 -21.77 -21.6903.01-05.00 -19.02 -20.53 -21.04 -21.4705.01-07.00 -16.00 -16.66 -17.64 -17.56

Rata-rata -18.42 -19.65 -20.05 -20.4123.01-01.00

3

-19.36 -19.67 -19.39 -21.02

-20.1101.00-03.00 -20.80 -21.14 -21.81 -21.8903.01-05.00 -20.94 -21.17 -20.88 -22.0105.01-07.00 -16.30 -17.87 -18.68 -18.86

Rata-rata -19.35 -19.96 -20.19 -20.9523.01-01.00

4

-19.07 -19.80 -19.94 -20.32

-20.0901.00-03.00 -21.80 -20.85 -22.02 -23.1303.01-05.00 -19.22 -21.20 -20.92 -22.2705.01-07.00 -16.92 -17.45 -17.38 -19.13

Rata-rata -19.25 -19.83 -20.06 -21.2123.01-01.00

5

-17.98 -18.02 -19.27 -18.81

-18.3801.00-03.00 -17.24 -18.18 -18.44 -20.0403.01-05.00 -17.01 -17.53 -18.16 -18.9905.01-07.00 -17.74 -18.69 -18.81 -19.11

Rata-rata -17.49 -18.11 -18.67 -19.24Rata-rata per

ketinggian-18.76 -19.53 -19.87 -20.44  

Rata-rata Total -19.65

Perbedaan hasil pengukuran rata-rata pada masing-masing interval

ketinggian dapat dilihat pada Tabel 5.4

Page 5: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-5

Tabel 5.4. Data Rata-rata Gradien Ketinggian Pengukuran Temperatur Radian

Waktu Pukul

Temperatur Radian (0C)Ketinggian (m)

0.1 0.6 1.2 1.523.01-01.00 -18.90 -19.17 -19.60 -20.3001.00-03.00 -20.27 -20.84 -21.38 -21.8203.01-05.00 -19.04 -20.32 -20.27 -21.1605.01-07.00 -16.84 -17.79 -18.22 -18.49

Adapun grafik temperatur radian terhadap waktu dan ketinggian dapat

dilihat pada Gambar 5.2

Gambar 5.2 Grafik Temperatur Radian terhadap Waktu dan Ketinggian

5.1.1.3 Pengumpulan Data Kecepatan Angin

Kecepatan angin juga diukur pada 5 titik yang telah ditentukan

sebelumnya dan pada 4 titik ketinggian pada cold storage. Data kecepatan angin

yang ditampilkan adalah data rata-rata kecepatan angin selama 6 hari di cold

storage dan dapat dilihat pada Tabel 5.5

Page 6: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-6

Tabel 5.5 Data Rata-Rata Kecepatan Angin

Waktu Titik Kecepatan Angin (m/s)

Ketinggian (m) Rata-rata per titik pengukuran0.1 0.6 1.2 1.5

23.01-01.00

1

0.20 0.58 0.56 0.97

0.5301.00-03.00 0.27 0.36 0.48 0.9503.01-05.00 0.30 0.69 0.67 1.0505.01-07.00 0.10 0.24 0.88 0.25

Rata-rata 0.22 0.47 0.65 0.8123.01-01.00

2

0.29 0.17 1.11 1.06

0.6901.00-03.00 0.29 0.76 0.91 1.0203.01-05.00 0.31 0.48 1.01 0.6705.01-07.00 0.07 0.61 0.87 1.43

Rata-rata 0.24 0.50 0.97 1.0423.01-01.00

3

0.27 0.52 0.99 0.88

0.5101.00-03.00 0.29 0.62 0.37 0.2803.01-05.00 0.28 0.26 0.56 0.9205.01-07.00 0.21 0.73 0.21 0.81

Rata-rata 0.26 0.54 0.53 0.7223.01-01.00

4

0.13 0.30 1.15 1.47

0.6301.00-03.00 0.17 0.48 0.96 1.0003.01-05.00 0.07 0.63 1.07 0.4805.01-07.00 0.14 0.61 0.97 0.48

Rata-rata 0.13 0.51 1.04 0.8623.01-01.00

5

0.23 0.71 1.01 0.93

0.6701.00-03.00 0.31 0.26 1.07 1.0803.01-05.00 0.18 0.79 0.96 1.5105.01-07.00 0.21 0.10 0.27 1.14

Rata-rata 0.23 0.46 0.83 1.17Rata-rata per

ketinggian0.22 0.50 0.80 0.92

Rata-rata Total 0.61

Perbedaan hasil pengukuran rata-rata pada masing-masing interval

ketinggian dapat dilihat pada Tabel 5.6

Page 7: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-7

Tabel 5.6 Data Rata-rata Gradien Ketinggian Pengukuran Kecepatan Angin

Waktu PukulKecepatan Angin (m/s)

Ketinggian0.1 0.6 1.2 1.5

23.01-01.00 0.23 0.46 0.96 1.0601.00-03.00 0.26 0.50 0.76 0.8603.01-05.00 0.23 0.57 0.86 0.9205.01-07.00 0.14 0.46 0.64 0.82

Adapun grafik kecepatan angin terhadap waktu dan ketinggian dapat

dilihat pada Gambar 5.3

Gambar 5.3 Grafik Kecepatan Angin terhadap Waktu dan Ketinggian

5.1.1.4 Pengumpulan Data Kelembapan Udara

Kelembapan udara juga diukur pada 5 titik yang telah ditentukan

sebelumnya dan pada 4 titik ketinggian pada cold storage. Data kelembapan udara

yang ditampilkan adalah data rata-rata kelembapan udara selama 6 hari di cold

storage dan dapat dilihat pada Tabel 5.7

Page 8: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-8

Tabel 5.7 Data Rata-Rata Kelembapan Udara

Waktu Titik Kelembapan Udara (%)

Ketinggian (m) Rata-rata per titik pengukuran0.1 0.6 1.2 1.5

23.01-01.00

1

87.61 81.73 88.21 87.03

86.9401.00-03.00 84.56 89.22 88.36 88.8303.01-05.00 81.44 91.00 90.49 89.6405.01-07.00 85.62 89.15 80.92 87.19

Rata-rata 84.81 87.77 87.00 88.1723.01-01.00

2

82.99 90.09 87.23 81.29

85.9101.00-03.00 92.43 86.72 82.54 91.9603.01-05.00 82.08 86.13 85.82 91.0305.01-07.00 86.30 86.19 78.80 82.97

Rata-rata 85.95 87.28 83.60 86.8123.01-01.00

3

87.21 84.47 80.58 90.17

84.8301.00-03.00 81.65 89.88 83.91 92.3803.01-05.00 89.60 81.59 84.66 85.3505.01-07.00 79.32 79.23 80.96 86.39

Rata-rata 84.45 83.79 82.53 88.5723.01-01.00

4

89.86 81.38 80.43 80.04

85.4101.00-03.00 87.10 86.22 90.98 87.9203.01-05.00 89.11 87.86 80.71 81.3905.01-07.00 89.17 85.94 86.31 82.04

Rata-rata 88.81 85.35 84.61 82.8523.01-01.00

5

82.77 87.62 84.98 87.39

85.0201.00-03.00 90.95 86.26 88.20 82.5003.01-05.00 86.61 81.69 89.40 84.6205.01-07.00 80.20 81.34 84.51 81.25

Rata-rata 85.13 84.23 86.77 83.94Rata-rata per

ketinggian85.83 85.69 84.90 86.07  

Rata-rata Total 85.62

Perbedaan hasil pengukuran rata-rata pada masing-masing interval

ketinggian dapat dilihat pada Tabel 5.8

Page 9: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-9

Tabel 5.8 Data Rata-rata Gradien Ketinggian Pengukuran Kelembapan Udara

Waktu Pukul

Kelembapan Udara (%)Ketinggian

0.1 0.6 1.2 1.523.01-01.00 86.09 85.06 84.29 85.1801.00-03.00 87.34 87.66 86.80 88.7203.01-05.00 85.77 85.65 86.22 86.4005.01-07.00 84.12 84.37 82.30 83.97

Adapun grafik kelembapan udara terhadap waktu dan ketinggian dapat

dilihat pada Gambar 5.4

Gambar 5.4 Grafik Kelembapan Udara terhadap Waktu dan Ketinggian

5.1.1.5 Pengumpulan Data Pribadi Pekerja

Data pribadi pekerja yang bekerja di cold storage dapat dilihat pada Tabel

5.9

Tabel 5.9 Data Pribadi Pekerja

No. PekerjaJenis

KelaminUmur

(Tahun)Berat

Badan (kg)Tinggi

Badan (cm)1 Pekerja 1 Laki-Laki 29 72 163

2 Pekerja 2 Laki-Laki 37 60 177

3 Pekerja 3 Laki-Laki 29 72 176

4 Pekerja 4 Laki-Laki 36 74 170

5 Pekerja 5 Laki-Laki 35 76 168

6 Pekerja 6 Laki-Laki 32 75 178

7 Pekerja 7 Laki-Laki 36 63 174

Tabel 5.9 Data Pribadi Pekerja (Lanjutan)

Page 10: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-10

No. PekerjaJenis

KelaminUmur

(Tahun)Berat

Badan (kg)Tinggi

Badan (cm)8 Pekerja 8 Laki-Laki 28 79 168

9 Pekerja 9 Laki-Laki 37 59 178

10 Pekerja 10 Laki-Laki 36 70 170

11 Pekerja 11 Laki-Laki 28 72 163

12 Pekerja 12 Laki-Laki 27 67 176

13 Pekerja 13 Laki-Laki 32 59 164

14 Pekerja 14 Laki-Laki 37 62 165

15 Pekerja 15 Laki-Laki 35 78 172

5.1.1.6 Pengumpulan Data Psikologi Pekerja

Psikologi pekerja diperoleh dari kuesioner penilaian dampak kondisi

termal yang digunakan untuk mendapatkan informasi pribadi mengenai pekerja

dan psikologi kenyamanan termal serta pakaian pelindung dingin pekerja.

Jawaban kuesioner diberikan dalam bentuk skala 1-5 dimana masing-masing

pertanyaan dalam kuesioner diberikan kategori masing-masing. Grafik data

persepsi sensasi termal dan kenyamanan pekerja dapat dilihat pada Gambar 5.5.

Gambar 5.5 Grafik Persepsi Sensasi Termal dan Kenyamanan Termal Pekerja

Berdasarkan hasil grafik di atas, maka sebagian besar pekerja merasakan

sensasi termal sangat dingin dan merasa sangat tidak nyaman ketika bekerja.

Sementara grafik data respon preferensi termal akseptabilitas pribadi Pekerja

Page 11: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-11

dapat dilihat pada Gambar 5.6

Gambar 5.6 Grafik Respon Preferensi Termal dan Akseptabilitas Termal Pekerja

Berdasarkan hasil grafik di atas, maka sebagian besar pekerja

mengharapkan untuk kondisi lebih hangat dan tidak dapat menerima kondisi

termal di cold storage. Untuk data respon pekerja tentang kapabilitas dan

kenyamanan pakaian pelindung dingin aktual dapat dilihat pada Gambar 5.7

Gambar 5.7 Grafik Data Respon Pekerja tentang Kapabilitas dan Kenyamanan Pakaian Pelindung Dingin Aktual

Berdasarkan hasil grafik di atas, maka sebagian besar pekerja menganggap

pakaian pelindung dingin aktual tidak memadai dan tidak nyaman.

5.1.1.7 Pengumpulan Data Tingkat Metabolisme Pekerja

Page 12: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-12

Data denyut nadi pekerja sebelum dan sesudah bekerja dapat dilihat pada

Tabel 5.11

Tabel 5.11 Data Denyut Nadi Pekerja

No. PekerjaUmur

(tahun)DNI DNK

DN Maks

1 Pekerja 1 29 92 154 191

2 Pekerja 2 37 87 168 183

3 Pekerja 3 29 91 152 191

4 Pekerja 4 36 88 140 184

5 Pekerja 5 35 74 176 185

6 Pekerja 6 32 77 156 188

7 Pekerja 7 36 100 143 184

8 Pekerja 8 28 76 140 192

9 Pekerja 9 37 100 141 183

10 Pekerja 10 36 73 146 184

11 Pekerja 11 28 99 179 192

12 Pekerja 12 27 83 181 193

13 Pekerja 13 32 72 157 188

14 Pekerja 14 37 76 173 183

15 Pekerja 15 35 72 177 185

5.1.1.8 Pengumpulan Data Insulasi Pakaian Pekerja

Data insulasi pakaian pekerja diperoleh melalui pemberian kuesioner

pribadi terhadap pekerja. Data insulasi pakaian pekerja ketika bekerja dilihat pada

Tabel 5.12

Page 13: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

Tabel 5.12 Data Insulasi Pakaian Pekerja

No PekerjaPakaian Dalam - Celana

Pakaian Dalam -

BajuKaos

Celana Pelindung

Baju Pelindung

Penutup Kepala

Sepatu Boots

Kaos Kaki

Sarung Tangan

Nilai Clo

1 Pekerja 1 0.03 0.06 0.09 0.28 0.70 - 0.05 0.05 0.05 1.31

2 Pekerja 2 0.03 0.06 0.15 0.28 0.70 0.04 0.05 0.05 0.05 1.41

3 Pekerja 3 0.09 0.09 0.09 0.28 0.70 0.04 0.05 - 0.05 1.39

4 Pekerja 4 0.03 0.06 0.09 0.28 0.70 - 0.05 0.05 0.05 1.31

5 Pekerja 5 0.03 0.06 0.15 0.28 0.70 0.04 0.05 0.05 0.05 1.41

6 Pekerja 6 0.03 0.06 0.15 0.28 0.70 - 0.05 0.05 0.05 1.37

7 Pekerja 7 0.03 0.06 0.15 0.28 0.70 0.04 0.05 0.05 0.05 1.41

8 Pekerja 8 0.09 0.06 0.09 0.28 0.70 0.04 0.05 0.05 0.05 1.41

9 Pekerja 9 0.03 0.09 0.09 0.28 0.70 0.04 0.05 0.05 0.05 1.38

10 Pekerja 10 0.03 0.06 0.09 0.28 0.70 0.04 0.05 0.05 0.05 1.35

11 Pekerja 11 0.09 0.06 0.09 0.28 0.70 0.04 0.05 - 0.05 1.36

12 Pekerja 12 0.03 0.06 0.09 0.28 0.70 0.04 0.05 0.05 0.05 1.35

13 Pekerja 13 0.03 0.09 0.09 0.28 0.70 - 0.05 0.05 0.05 1.34

14 Pekerja 14 0.09 0.09 0.09 0.28 0.70 0.04 0.05 0.05 0.05 1.44

15 Pekerja 15 0.09 0.06 0.09 0.28 0.70 0.04 0.05 0.05 0.05 1.41

Nilai Insulation Clo Rata-rata 1.34

Page 14: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

5.2 Pengolahan Data

Adapun perhitungan pengolahan data yang dilakukan terdiri dari 2 bagian.

Bagian pertama berisi pengolahan beban kerja pekerja dan pengolahan data

termal. Pengolahan data termal terdiri atas perhitungan indeks cold stress dengan

metode wind chill index, perhitungan IREQ (Insulation required) yang terbagi

atas IREQmin dan IREQneutral serta perhitungan DLE (duration limit exposure).

Sementara bagian kedua pengolahan data desain pakaian pelindung dingin dengan

metode perancangan produk quality function deployment (QFD) dan value

engineering.

5.2.1 Perhitungan Beban Kerja Pekerja

5.2.1.1 Metode Penilaian secara Langsung

Metode penilaian secara langsung digunakan untuk menentukan jumlah

kebutuhan energi yang dikonsumsi untuk suatu pekerjaan. Persamaan perhitungan

jumlah energinya yaitu:

E = 1,80411 0,0229038 X + 4,71711 × 10-4 X2

Di mana:

E = Energi (kkal/menit)

X = Kecepatan DNK (denyut/menit)

Adapun klasifikasi dari perhitungan konsumsi energi ini dapat dilihat pada

Tabel 5.13

Page 15: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-15

Tabel 5.13 Klasifikasi Beban KerjaKateogori

Beban Kerja

Konsumsi Energi (E)

Kkal/menit Kkal/8 jam

Unduly Heavy >12,5 >6000

Very Heavy 10-12,5 4800-6000

Heavy 7,5-10 3600-4800

Moderate 5-7,5 2400-3600

Light 2,5-5 1200-2400

Very Light <2,5 <1200

Sumber : Christensen (1991)

Sebagai contoh, perhitungan konsumsi energi untuk pekerja 1 dimana

DNK adalah 154 adalah sebagai

E = 1,80411 – 0,0229038 X + 4,71711. 10-4.X2

E = 1,80411 – 0,0229038 (160) + 4,71711.10-4 (154)2

E = 9,464 kkal per menit

Kategori beban kerja untuk pekerja tersbut termasuk dalam beban kerja

berat (heavy) karena energi yang dikonsumsi berada di antara 7,5- 10 kkal/menit.

Data konsumsi energi tiap pekerja cold storage dapat dilihat pada Tabel 5.14

Tabel 5.14 Perhitungan Konsumsi Energi Pekerja Cold Storage

No. PekerjaUmur

(tahun)DNK

E

(Kkal/menit)

Kategori Beban

Kerja

1 Pekerja 1 29 154 9.464 Heavy

2 Pekerja 2 37 168 11.270 Very Heavy

3 Pekerja 3 29 152 9.221 Heavy

4 Pekerja 4 36 140 7.843 Heavy

5 Pekerja 5 35 176 12.385 Very Heavy

6 Pekerja 6 32 156 9.711 Heavy

7 Pekerja 7 36 143 8.175 Heavy

Page 16: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-16

Tabel 5.14 Perhitungan Konsumsi Energi Pekerja Cold Storage (Lanjutan)

No. PekerjaUmur

(tahun)DNK

E

(Kkal/menit)

Kategori Beban

Kerja

8 Pekerja 8 28 140 7.843 Heavy

9 Pekerja 9 37 141 7.953 Heavy

10 Pekerja 10 36 146 8.515 Heavy

11 Pekerja 11 28 160 10.215 Very Heavy

12 Pekerja 12 27 181 13.112 Very Heavy

13 Pekerja 13 32 157 9.835 Heavy

14 Pekerja 14 37 173 11.960 Very Heavy

15 Pekerja 15 35 171 11.681 Very Heavy

Dari hasil perhitungan dengan metode langsung diperoleh bahwa

sebagian besar beban kerja pekerja dikategorikan ke dalam beban kerja yang

berat.

5.2.1.2 Metode Penilaian secara Tidak Langsung

Metode penilaian secara tidak langsung dilakukan dengan metode CVL

(Cardiovascular Load) yang mempertimbangkan denyut nadi kerja dengan denyut

nadi maksimum. Perhitungan cardiovascular Load (%CVL) dapat dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai

Dengan denyut nadi maksimum untuk laki-laki adalah 220 – umur dan

untuk wanita adalah 200 – umur. Kemudian perhitungan % CVL tersebut

diklasifikasi dengan ketetapan

1. < 30% = Tidak terjadi kelelahan

Page 17: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-17

2. 30-60% = Diperlukan perbaikan

3. 60-80% = Kerja dalam waktu singkat

4. 80-100% = Diperlukan tindakan segera

5. >100% = Tidak diperbolehkan beraktivitas

Sebagai contoh perhitungan %CVL untuk Pekerja 1 sebagai

%CVL =62,63%

Berdasarkan perhitungan di atas maka klasifikasi % CVL dari pekerja 1

adalah diperlukan perbaikan. Hasil perhitungan % CVL pekerja cold storage

dilihat pada Tabel 5.15

Tabel 5.15 Perhitungan %CVL

No. PekerjaUmur

(tahun)DNK DNI

DN

Maks%CVL Klasifikasi

1 Pekerja 1 29 154 92 191 62.63 Diperlukan Perbaikan

2 Pekerja 2 37 168 87 183 84.38 Diperlukan Tindakan Segera

3 Pekerja 3 29 152 91 191 61.00 Kerja dalam Waktu Singkat

4 Pekerja 4 36 140 88 184 54.17 Diperlukan Perbaikan

5 Pekerja 5 35 176 74 185 91.89 Diperlukan Tindakan Segera

6 Pekerja 6 32 156 77 188 71.17 Kerja dalam Waktu Singkat

7 Pekerja 7 36 143 100 184 51.19 Diperlukan Perbaikan

8 Pekerja 8 28 140 76 192 55.17 Diperlukan Perbaikan

9 Pekerja 9 37 141 100 183 49.40 Diperlukan Perbaikan

10 Pekerja 10 36 146 73 184 65.77 Kerja dalam Waktu Singkat

11 Pekerja 11 28 160 99 192 65.59 Kerja dalam Waktu Singkat

12 Pekerja 12 27 181 83 193 89.09 Diperlukan Tindakan Segera

13 Pekerja 13 32 157 72 188 73.28 Kerja dalam Waktu Singkat

Page 18: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-18

Tabel 5.15 Perhitungan %CVL (Lanjutan)

No. PekerjaUmur

(tahun)DNK DNI

DN

Maks%CVL Klasifikasi

14 Pekerja 14 37 173 76 183 90.65 Diperlukan Tindakan Segera

15 Pekerja 15 35 171 72 185 87.61 Diperlukan Tindakan Segera

5.2.2 Perhitungan Indeks Cold Stress

Perhitungan indeks cold stress ini bertujuan untuk mengetahui tingkat cold

stress yang dialami pekerja cold storage. Perhitungan indeks cold stress ini

menggunakan metode Wind Chill Index. Adapun rumus yang digunakan adalah

……...………………………..(1)

Adapun klasifikasi dari perhitungan WCI yang diperoleh sebagai berikut:

1. 101-200 = Netral

2. 201-400 = Sejuk

3. 401-600 = Sangat sejuk

4. 601-800 = Cukup dingin

5. 801-1000 = Dingin

6. > 1000 = Sangat dingin

Berikut contoh perhitungan untuk data pukul 23.01 sampai 01.00

Temperatur udara (Tair) = -19.49

Kecepatan udara (V) = 1.06

Maka, wind chill index yang diperoleh adalah

Page 19: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-19

Adapun rekapitulas perhitungan wind chill index untuk tiap waktu

pengukuran dapat dilihat pada Tabel 5.16

Tabel 5.16 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Wind Chill Index

No. PukulTempetatur Udara (0C )

Kecepatan Udara (m/s)

WCI

1 23.01-01.00 -19.49 1.06 1033.732 01.00-03.00 -21.08 0.86 1021.113 03.01-05.00 -20.20 0.92 1018.364 05.01-07.00 -17.84 0.82 950.69

Rata-rata 1005.97

Grafik indeks wind chill dapat dilihat pada Gambar 5.8

Gambar 5.8 Grafik Indeks Wind Chill

Dari hasil perhitungan wind chill index yang dilakukan diperoleh bahwa

rata-rat nilai wind chill index sebesar 1005.79 dimana dikategorikan pada level

sangat dingin.

5.2.3 Perhitungan Insulation Required Index (IREQmin dan IREQneutral)

Perhitungan Insulation Required Index ini bertujuan untuk mengetahui

tingkat insulasi pakaian yang disyaratkan. Perhitungan insulation required index

Page 20: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-20

terdiri atas dua perhitungan yaitu IREQmin dan IREQneutral. Perhitungan keduanya

dibantu dengan sebuah program Java Applet yang sudah didesain khusus untuk

menghitung IREQmin dan IREQneutral. Program ini bisa didapatkan pada situs

http://wwwold.eat.tlh.se/Research/Thermal/TEL_ToolEn.htm yang diadaptasi

berdasarkan standar ISO 11079.

Berikut contoh perhitungan untuk data pukul 23.01 sampai 01.00

Temperatur udara (Tair) = -19.49 0C

Temperatur radiam (Tr) = -19.49 0C

Kecepatan angin (v) = 1.06 m/s

Kelembapan udara (RH) = 85.15%

Tingkat metabolism (M) = 180 Met

Insulasi pakaian resultan (Icl,r) = 1.38 clo

Ditambah dengan data-data yang diasumsikan menurut Ken Parsons :

Permeabilitas udara = 5 l/m2.s

Rate of mechanical work = 0 W/m2

Maka diperoleh hasil IREQmin dan IREQneutral masing-masing 1.7 dan 2.

Tampilan program perhitungan IREQ dapat dilihat pada Gambar 5.9

Page 21: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-21

Sumber : Pengolahan Java Applet ISO 11079 Gambar 5.9 Tampilan Program Perhitungan IREQ

Adapun rekapitulas perhitungan IREQ untuk keseluruhan dapat dilihat

pada Tabel 5.17

Tabel 5.17 Hasil Rekapitulasi Perhitungan IREQ

No Pukul Ta(0C) Tr(0C) %RHv

(m/s)

W/m2 Icl,r IREQneutral IREQmin

123.01-01.00

-19.49 -19.49 85.15 1.06 180 1.34 2 1.7

201.00-03.00

-21.08 -21.08 87.63 0.86 180 1.34 2 1.7

303.01-05.00

-20.20 -20.20 86.01 0.92 180 1.35 2 1.7

405.01-07.00

-17.84 -17.84 83.69 0.82 180 1.33 1.9 1.6

Setelah dilakukan perhitungan IREQmin dan IREQneutral kemudian nilai

IREQ tersebut dibandingkan dengan insulasi pakaian resultan (Icl,r). adapun hasil

perbandingan tersebut dikategorikan sebagai berikut:

1. Jika Icl,r < IREQmin, maka pakaian tidak memadai dan perlu dilakukan

perhitungan batas rekomendasi pemaparan (Dlim).

2. Jika IREQmin < Icl,r < IREQneutral, maka pakaian memadai untuk mencegah

Page 22: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-22

pendinginan dan sensasi cukup dingin menuju netral tetapi masih perlu

dilakukan perhitungan batas rekomendasi pemaparan (Dlim).

3. Jika Icl,r > IREQneutral maka pakaian telah memadai.

Adapun hasil perbandingan antara IREQ dengan Icl,r yang diperoleh dapat

dilihat pada Tabel 5.18

Tabel 5.18 Perbandingan antara IREQ dan Icl,r

No. Icl,r IREQneutral IREQmin Keterangan

1 1.34 2 1.7 Pakaian Tidak Memadai2 1.34 2 1.7 Pakaian Tidak Memadai3 1.34 2 1.7 Pakaian Tidak Memadai4 1.34 1.9 1.6 Pakaian Tidak MemadaiBerdasarkan hasil perbandingan antara nilai insulasi aktual dengan hasil

perhitungan tingkat insulasi minimum yang disyaratkan (IREQ) diperoleh bahwa

pakaian pelindung tidak memadai terhadap kondisi termal cold storage. Oleh

karena itu, perlu dilakukan penentuan batas waktu paparan kondisi termal

terhadap pekerja.

5.2.4 Perhitungan Duration Limit Exposure (DLE)

Perhitungan Duration Limit Exposure dihitung setelah diperoleh

perbandingan antara nilai IREQ dengan Icl,r. Perhitungan Duration Limit Exposure

ini bertujuan untuk mengetahui batas pemaparan yang direkomendasikan terhadap

pekerja. Perhitungan ini juga dibantu dengan sebuah program yang didapatkan

pada situs http://wwwold.eat.tlh.se/Research/Thermal/TEL_ToolEn.htm.

Berdasarkan hasil perbandingan antara IREQ dan Icl,r diperoleh bahwa

pakaian belum memadai. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan DLE

Page 23: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-23

(Duration Limit Exposure) yang direkomendasikan. Dengan menggunakan nilai

dari tiap variabel yang sama, akan dilakukan perhitungan DLE yang

direkomendasikan.

Tampilan program perhitungan DLE dapat dilihat pada Gambar 5.10

Sumber : Pengolahan Java Applet ISO 11079

Gambar 5.10 Tampilan Perhitungan DLE (Duration Limit Exposure)

Adapun rekapitulasi perhitungan DLE (Duration Limit Exposure) untuk

keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 5.19

Tabel 5.19 Rekapitulasi Perhitungan Duration Limit Exposure (DLE)

No.Insulasi Pakaian Resultan

IREQneutral IREQmin

DLE (Jam)

Maksimal Minimal

1 1.38 2 1.7 0.8 0.5

2 1.38 2 1.7 0.7 0.5

3 1.38 2 1.7 0.8 0.5

4 1.38 1.9 1.6 1 0.6

Page 24: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-24

Rata-rata 1.975 1.675 0.825 0.525

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa rata- rata untuk

nilai DLE minimal sebesar 0.525 jam atau sekitar 31.5 menit sedangkan untuk

rata-rata nilai DLE maksimal sebesar 0.825 jam atau sekitar 49.5 menit. Dengan

demikian batas rekomendasi pekerja terpapar oleh kondisi termal di cold storage

ketika bekerja antara 31.5 menit sampai 49.5 menit.

5.2.5 Korelasi dan Regresi Kondisi Termal Terhadap IREQneutral dan DLE

Pengaruh dari tiap variabel kondisi termal terhadap IREQneutral dan DLE

dapat dilakukan dengan menggunakan uji regresi dan korelasi. Berdasarkan hasil

pengolahan regresi dan korelasi yang terdapat pada lembar lampiran diperoleh

bahwa persamaan regresi kecepatan angin terhadap IREQneutral adalah Y = 2.0377 -

0.103X dan nilai korelasinya adalah r2 = 0.4263 dan r = -0.6529. Selanjutnya

perhitungan regresi dan korelasi dilakukan pada semua variabel kondisi termal

terhadap nilai IREQneutral. Adapun hasil rekapitulasi perhitungan regresi dan

korelasi terhadap IREQneutral dapat dilihat pada Tabel

Tabel Regresi dan Korelasi Kondisi Termal Terhadap IREQneutral

No. Variabel Regresi Korelasi Grafik

1Kecepatan

AnginY= 2.0377 - 0.103X r = -0.6529

2Temperatur

UdaraY= 3.0291 + 0.0536X r = 0.7525

Page 25: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-25

3Temperatur

RadianY= 3.0291 + 0.0536X r = 0.7525

4Kelembapan

UdaraY = 6.9741 - 0.0584X r = -0.5903

Tabel Regresi dan Korelasi Kondisi Termal Terhadap IREQneutral

(Lanjutan)No. Variabel Regresi Korelasi Grafik

5Insulasi Pakain

Y= -6.2399 + 6.1389X r = 0.9076

6Tingkat

MetabolismeY = -5.6382 + 0.0405X r = 0.8381

Selanjutnya perhitungan regresi dan korelasi dilakukan pada semua

variabel kondisi termal terhadap nilai DLE. Adapun hasil rekapitulasi perhitungan

regresi dan korelasi terhadap DLE dapat dilihat pada Tabel

Tabel Regresi dan Korelasi Kondisi Termal Terhadap DLENo. Variabel Regresi Korelasi Grafik

1Kecepatan

AnginY= 0.4623 + 0.103 X r = 0.6529

2Temperatur

UdaraY= -0.5291 - 0.0536 X r = -0.7525

Page 26: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-26

3Temperatur

RadianY= -0.5291 - 0.0536 X r = -0.7525

4Kelembapan

UdaraY= -4.4741 - 0.0584 X r = 0.5903

Tabel Regresi dan Korelasi Kondisi Termal Terhadap DLE (Lanjutan)No. Variabel Regresi Korelasi Grafik

5Insulasi Pakain

Y= 8.7399 – 6.1389 X r = -0.9076

6Tingkat

MetabolismeY= 7.8382 - 0.0405 X r = -0.8381

Berdasarkan hasil perhitungan regresi dan korelasi terhadap nilai

IREQneutral dan DLE diperoleh bahwa variabel insulasi pakaian memiliki pengaruh

paling kuat dengan nilai korelasi sebesar 0.9076. Oleh karena itu, variabel insulasi

pakaian perlu menjadi varibel prioritas dalam usulan perbaikan.

5.2.5 Pengolahan Data Desain Produk

5.2.5.1 Kuesioner Keluhan

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Kuesioner

terbagi atas dua bagian yaitu kuesioner keluhan yang merupakan kuesioner yang

Page 27: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-27

bersifat terbuka berisi keluhan pekerja terhadap pakaian pelindung dingin aktual

dan kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang berisi derajat kepentingan. Kuesioner

keluhan disebarkan kepada pekerja cold storage sebanyak 15 orang untuk

mendapatkan keluhan terhadap penggunaan pakaian pelindung dingin aktual.

Hasil dari kuesioner keluhan dijadikan dasar dalam menentukan atribut

perbaikan atau customer needs pada pakaian pelindung aktual. Rekapitulasi

keluhan pekerja berdasarkan hasil kuesioner keluhan dapat dilihat pada Tabel 5.20

Tabel 5.20 Keluhan Pekerja Terhadap Pakaian Pelindung Dingin AktualNo Keluhan

1 Pakaian kurang menghangatkan tubuh atau tingkat insulasi rendah

2 Ukuran yang tidak pas atau tidak ergonomis

3 Terlalu berat atau kurang nyaman dipakai

4 Ketahanan kurang dikarenakan pakaian mudah basah

5 Pemakaian pakaian pelindung dingin yang kurang efisien

Sumber : Hasil Pengumpulan data

Keluhan kemudian dijadikan atribut atau customer needs pakaian

pelindung dingin yang dihubungkan dengan literatur yang telah dikumpulkan

sebelumnya Atribut pakaian pelindung dingin yang akan diperbaiki dapat dilihat

pada Tabel 5.21

Tabel 5.21 Atribut ProdukNo Atribut

1 Bahan Inner Layer Cloth

2 Bahan Outer Layer Cloth

3 Dimensi Shoulder Upper Cloth

4 Dimensi Front Upper Cloth

5 Dimensi Sleeve Upper Cloth

6 Dimensi Waist Lower Cloth

Page 28: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-28

7 Dimensi Outseam Lower Cloth

8 Bentuk Upper Cloth

Sumber : Pengolahan Data

Spesifikasi atribut-atribut tersebut kemudian ditentukan melalui studi

literatur tentang peralatan pakaian pelindung cold storage, cold stress dan produk

desain. Sementara itu untuk atribut dimensi ditentukan dengan cara pengolahan

data antropometri yang diperoleh dari pengukuran secara langsung terhadap

pekerja cold storage PT Charoen Phokpand Indonesia Food Division kota Medan

maupun pengumpulan data sekunder.

5.2.5.2 Data Pengukuran Antropometri

Pada perancangan produk antropometri diperlukan data dimensi tubuh

yang diperoleh dengan melakukan pengukuran antropometri terhadap seluruh

pekerja di cold storage sebanyak 15 orang dan tambahan data sekunder dari

Laboratorium Ergonomi Departemen TI USU sebanyak 26 orang yang sudah

dikategorikan berdasarkan umur dan jenis kelamin. Terdapat 7 dimensi tubuh

yang digunakan untuk merancang produk. Dimensi tubuh tersebut yaitu:

1. Lebar Bahu (LB), digunakan sebagai ukuran shoulder upper cloth.

2. Jangkauan Tangan (JT), untuk ukuran sleeve upper cloth.

3. Tinggi Bahu Duduk (TBD), untuk ukuran front upper cloth.

4. Tinggi Siku Berdiri (TSB), untuk ukuran outseam lower cloth yang akan

dikurangi dengan dimensi tinggi mata kaki.

Page 29: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-29

5. Tinggi Mata Kaki (TMK), untuk ukuran outseam lower cloth yang akan

mengurangi dimensi tinggi siku berdiri.

6. Lebar Pinggul (LP), untuk ukuran waist lower cloth.

Data yang diperoleh dari hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel 5.22

Page 30: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

Tabel 5.22 Data Antropometri Untuk Merancang Pakaian Pelindung Dingin

NoData Ke-

TBD LP LB JT TSB TMKTSB-TMK

NoData Ke-

TBD LP LB JT TSB TMKTSB-TMK

1 1 59.1 33.8 40.5 83 101.4 7.2 94.2 22 22 63 31.5 42.2 87 104 8 962 2 55.5 29.9 42 78 102.1 7 95.1 23 23 61 33.3 41.2 79 105 7.65 97.353 3 64 30.2 41 88 102.3 6.5 95.8 24 24 60 31.4 27 78 98.2 5.3 92.94 4 61 29 40.9 72 106.5 7.2 99.3 25 25 58.5 31 42.5 72 95.1 7.5 87.65 5 63.6 31.4 42.3 77 108.4 8.9 99.5 26 26 64 25 37.9 77 104.3 8 96.36 6 59 28 41.3 74.2 105.2 9.3 95.9 27 27 65.2 32 40 77 105 7.5 97.57 7 61.5 32.3 38.1 77 111 8 103 28 28 60.2 31.3 41.3 70 96.2 7.2 898 8 60 31.6 43 74 104 7.7 96.3 29 29 61.9 30.2 39.4 72 102.4 7.5 94.99 9 60.8 28.3 39.3 81 112 9 103 30 30 65 22.7 41 78 97 7 9010 10 59.5 26.1 37 81 100.5 4.55 95.95 31 31 61 33.7 40.6 81.5 104 7 9711 11 60.6 31.6 37.6 79 103.6 6.5 97.1 32 32 57.9 38.1 42.6 80 99.4 7.5 91.912 12 62.4 35 43 89 107.5 8 99.5 33 33 57.3 34.3 41.6 70.7 102.4 7.5 94.913 13 59 28.5 38.7 84 100 8 92 34 34 63 38.2 45.2 76 102 8 9414 14 66 38 44 82 105 5.5 99.5 35 35 69 32.5 40.5 82 109.4 9.4 10015 15 62.5 33.5 42 86 101 6.6 94.4 36 36 59.1 33.3 47.1 81 104.3 7.9 96.416 16 55.6 29 36 73 92 6.7 85.3 37 37 61 33 44.6 80 102.2 8.2 9417 17 63.6 27.7 40.2 84 98 7.6 90.4 38 38 63.2 29.8 43.7 84.5 105.3 7.2 98.118 18 63.8 35.6 40.5 76.5 108.2 8.38 99.82 39 39 62 27.3 39.6 76 109.7 6.5 103.219 19 59 28.3 33.6 71 98.4 6.13 92.27 40 40 60 36.4 36.4 81 100 6 9420 20 64 28 38.3 78.8 108.7 6.84 101.86 41 41 63.5 36.5 36.5 83 103 6 97

21 21 65 35.3 43 84 108 4.6 103.4

Page 31: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-31

Adapun penggunaan tiap dimensi pada pakaian pelindung dingin yang akan

dirancang terdiri dari pakaian pelindung dingin bagian atas atau upper protective

cloth dan pakaian pelindung dingin bagian bawah atau lower protective cloth.

Gambar 5.11 Dimensi Untuk Upper Protective Cloth

Gambar 5.12 Dimensi Untuk Lower Protective Cloth

5.2.5.3 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, Nilai Maksimum dan

Minimum

Data antropometri yang diperoleh kemudian diolah dengan menghitung

rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum untuk tiap dimensi

Page 32: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-32

tubuh yang diperlukan dalam perancangan produk. Berikut cara melakukan

perhitungan misalnya pada dimensi TBD:

1. Nilai rata-rata

Dimana:

n = Banyaknya pengamatan

ΣXn = Jumlah pengamatan ke-n

= X rata-rata

2. Nilai standar deviasi

Untuk menentukan nilai standar deviasi dapat ditentukan dengan rumus:

3. Nilai maksimum dan minimum

Nilai maksimum adalah nilai terbesar dari data hasil pengukuran setelah data

diurutkan, sedangkan nilai minimum adalah nilai terkecil dari data hasil

pengukuran setelah data diurutkan. Nilai maksimum dan nilai minimum pada

dimensi TBD adalah:

Xmaks = 69

Xmin = 55,5

Page 33: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-33

Hasil perhitungan nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai

minimum untuk dimensi yang diperlukan dapat dilihat pada Tabel 5.23

Tabel 5.23 Nilai Rata-rata, Standar Deviasi, Nilai Maksimum dan Nilai Minimum Tiap Dimensi Tubuh

No Dimensi   S Xmax Xmin

1 TBD 61,57 2,81 69 55,5

2 LP 31,53 3,58 38,2 22,7

3 LB 40,32 3,44 47,1 27

4 JT 78,73 4,69 88 70

5 TSB-TMK 95,99 4,21 103,4 85,3

5.2.5.4 Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman data dilakukan apabila dalam satu pengukuran terdapat

satu atau lebih data tidak seragam sehingga data tersebut tidak dapat digunakan

dan dilakukan revisi. Revisi dilakukan dengan membuang data yang di luar batas

kontrol, kemudian melakukan perhitungan kembali. Revisi ini dilakukan hingga

diperoleh keseragaman terhadap data yang ingin digunakan. Untuk menguji

keseragaman data digunakan peta kontrol dengan persamaan

Dimana

k merupakan tingkat kepercayaan, dan tingkat kepercayaan yang dipakai adalah

95%, sehingga k = 1,96. Dan s merupakan standar devasi dari data.

Jika X min> BKB dan Xmaks< BKA maka Data Seragam

Jika X min< BKB dan Xmaks> BKA maka Data Tidak Seragam

Page 34: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-34

Adapun perhitungan batas kontrol untuk uji keseragaman data pada

dimensi tubuh TBD adalah:

Tabel 5.24 Tabel Uji Keseragaman Dimensi Tinggi Bahu Duduk (TBD)

NoData Ke-

TBD BKA BKB Keterangan NoData Ke-

TBD BKA BKB Keterangan

1 1 59.1 67.07 56.07 Seragam 22 22 63 67.07 56.07 Seragam

2 2 55.5 67.07 56.07 Tidak Seragam 23 23 61 67.07 56.07 Seragam

3 3 64 67.07 56.07 Seragam 24 24 60 67.07 56.07 Seragam

4 4 61 67.07 56.07 Seragam 25 25 58.5 67.07 56.07 Seragam

5 5 63.6 67.07 56.07 Seragam 26 26 64 67.07 56.07 Seragam

6 6 59 67.07 56.07 Seragam 27 27 65.2 67.07 56.07 Seragam

7 7 61.5 67.07 56.07 Seragam 28 28 60.2 67.07 56.07 Seragam

8 8 60 67.07 56.07 Seragam 29 29 61.9 67.07 56.07 Seragam

9 9 60.8 67.07 56.07 Seragam 30 30 65 67.07 56.07 Seragam

10 10 59.5 67.07 56.07 Seragam 31 31 61 67.07 56.07 Seragam

11 11 60.6 67.07 56.07 Seragam 32 32 57.9 67.07 56.07 Seragam

12 12 62.4 67.07 56.07 Seragam 33 33 57.3 67.07 56.07 Seragam

13 13 59 67.07 56.07 Seragam 34 34 63 67.07 56.07 Seragam

14 14 66 67.07 56.07 Seragam 35 35 69 67.07 56.07 Tidak Seragam

15 15 62.5 67.07 56.07 Seragam 36 36 59.1 67.07 56.07 Seragam

16 16 55.6 67.07 56.07 Tidak Seragam 37 37 61 67.07 56.07 Seragam

17 17 63.6 67.07 56.07 Seragam 38 38 63.2 67.07 56.07 Seragam

18 18 63.8 67.07 56.07 Seragam 39 39 62 67.07 56.07 Seragam

19 19 59 67.07 56.07 Seragam 40 40 60 67.07 56.07 Seragam

20 20 64 67.07 56.07 Seragam 41 41 63.5 67.07 56.07 Seragam

21 21 65 67.07 56.07 Seragam

Rata-rata 61.50

Stdev 2.81

BKA 67.01

BKB 55.98

Grafik uji keseragaman data tinggi bahu duduk dapat dilihat pada Gambar

5.13

Page 35: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-35

Gambar 5.13 Grafik Uji Keseragaman Dimensi Tinggi Bahu Duduk

Dari grafik di atas, maka data yang tidak seragam adalah data ke-2, 16 dan

35. Maka data tersebut harus dibuang dan dilakukan revisi uji keseragaman data.

Untuk dimensi TBD dilakukan revisi sebanyak 3 kali hingga seluruh data telah

seragam. Hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi TBD dapat dilihat pada

Tabel 5.25

Tabel 5.25 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi TBD

NoData Ke-

TBD BKA BKB Keterangan NoData Ke-

TBD BKA BKB Keterangan

1 1 59.1 65.69 57.70 Seragam 19 22 63 65.69 57.70 Seragam

2 3 64 65.69 57.70 Seragam 20 23 61 65.69 57.70 Seragam

3 4 61 65.69 57.70 Seragam 21 24 60 65.69 57.70 Seragam

4 5 63.6 65.69 57.70 Seragam 22 26 64 65.69 57.70 Seragam

5 6 59 65.69 57.70 Seragam 23 27 65.2 65.69 57.70 Seragam

6 7 61.5 65.69 57.70 Seragam 24 28 60.2 65.69 57.70 Seragam

7 8 60 65.69 57.70 Seragam 25 29 61.9 65.69 57.70 Seragam

8 9 60.8 65.69 57.70 Seragam 26 30 65 65.69 57.70 Seragam

9 10 59.5 65.69 57.70 Seragam 27 31 61 65.69 57.70 Seragam

10 11 60.6 65.69 57.70 Seragam 28 32 57.9 65.69 57.70 Seragam

11 12 62.4 65.69 57.70 Seragam 29 34 63 65.69 57.70 Seragam

12 13 59 65.69 57.70 Seragam 30 36 59.1 65.69 57.70 Seragam

13 15 62.5 65.69 57.70 Seragam 31 37 61 65.69 57.70 Seragam

14 17 63.6 65.69 57.70 Seragam 32 38 63.2 65.69 57.70 Seragam

15 18 63.8 65.69 57.70 Seragam 33 39 62 65.69 57.70 Seragam

Tabel 5.25 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi TBD (Lanjutan)

Page 36: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-36

NoData Ke-

TBD BKA BKB Keterangan NoData Ke-

TBD BKA BKB Keterangan

16 19 59 65.69 57.70 Seragam 34 40 60 65.69 57.70 Seragam

17 20 64 65.69 57.70 Seragam 35 41 63.5 65.69 57.70 Seragam

18 21 65 65.69 57.70 Seragam

Rata-rata 61.70

Stdev 2.04

BKA 65.69

BKB 57.70

Grafik hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi TBD dapat dilihat

pada Gambar 5.14

Gambar 5.14 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi TBD

Sedangkan perhitungan batas kontrol untuk uji keseragaman data pada

dimensi tubuh lebar pinggul (LP) adalah:

Tabel 5.26 Tabel Uji Keseragaman Dimensi Lebar Pinggul

Page 37: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-37

NoData Ke-

LP BKA BKB Keterangan NoData Ke-

LP BKA BKB Keterangan

Page 38: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-38

1 1 33.8 38.54 24.51 Seragam 22 22 31.5 38.54 24.51 Seragam

2 2 29.9 38.54 24.51 Seragam 23 23 33.3 38.54 24.51 Seragam

3 3 30.2 38.54 24.51 Seragam 24 24 31.4 38.54 24.51 Seragam

4 4 29 38.54 24.51 Seragam 25 25 31 38.54 24.51 Seragam

5 5 31.4 38.54 24.51 Seragam 26 26 25 38.54 24.51 Seragam

6 6 28 38.54 24.51 Seragam 27 27 32 38.54 24.51 Seragam

7 7 32.3 38.54 24.51 Seragam 28 28 31.3 38.54 24.51 Seragam

8 8 31.6 38.54 24.51 Seragam 29 29 30.2 38.54 24.51 Seragam

9 9 28.3 38.54 24.51 Seragam 30 30 22.7 38.54 24.51Tidak

Seragam

10 10 26.1 38.54 24.51 Seragam 31 31 33.7 38.54 24.51 Seragam

11 11 31.6 38.54 24.51 Seragam 32 32 38.1 38.54 24.51 Seragam

12 12 35 38.54 24.51 Seragam 33 33 34.3 38.54 24.51 Seragam

13 13 28.5 38.54 24.51 Seragam 34 34 38.2 38.54 24.51 Seragam

14 14 38 38.54 24.51 Seragam 35 35 32.5 38.54 24.51 Seragam

15 15 33.5 38.54 24.51 Seragam 36 36 33.3 38.54 24.51 Seragam

16 16 29 38.54 24.51 Seragam 37 37 33 38.54 24.51 Seragam

17 17 27.7 38.54 24.51 Seragam 38 38 29.8 38.54 24.51 Seragam

18 18 35.6 38.54 24.51 Seragam 39 39 27.3 38.54 24.51 Seragam

19 19 28.3 38.54 24.51 Seragam 40 40 36.4 38.54 24.51 Seragam

20 20 28 38.54 24.51 Seragam 41 41 36.5 38.54 24.51 Seragam

21 21 35.3 38.54 24.51 Seragam

Rata-rata 31.53

Stdev 3.58

BKA 38.54

BKB 24.51

Grafik uji keseragaman data lebar pinggul dapat dilihat pada Gambar 5.15

Gambar 5.15 Grafik Uji Keseragaman Dimensi Lebar Pinggul (LP)Dari grafik di atas, maka data yang tidak seragam adalah data ke-30. Maka

data tersebut harus dibuang dan dilakukan revisi uji keseragaman data. Untuk

Page 39: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-39

dimensi LP dilakukan revisi sebanyak 3 kali hingga seluruh data telah seragam.

Hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi lebar pinggul (LP) dapat dilihat

pada Tabel 5.27

Tabel 5.27 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi LP

NoData Ke-

LP BKA BKB Keterangan NoData Ke-

LP BKA BKB Keterangan

1 1 33.8 36.70 25.75 Seragam 17 18 35.6 36.70 25.75 Seragam

2 2 29.9 36.70 25.75 Seragam 18 19 28.3 36.70 25.75 Seragam

3 3 30.2 36.70 25.75 Seragam 19 20 28 36.70 25.75 Seragam

4 4 29 36.70 25.75 Seragam 20 25 31 36.70 25.75 Seragam

5 5 31.4 36.70 25.75 Seragam 21 27 32 36.70 25.75 Seragam

6 6 28 36.70 25.75 Seragam 22 28 31.3 36.70 25.75 Seragam

7 7 32.3 36.70 25.75 Seragam 23 29 30.2 36.70 25.75 Seragam

8 8 31.6 36.70 25.75 Seragam 24 31 33.7 36.70 25.75 Seragam

9 9 28.3 36.70 25.75 Seragam 25 33 34.3 36.70 25.75 Seragam

10 10 26.1 36.70 25.75 Seragam 26 35 32.5 36.70 25.75 Seragam

11 11 31.6 36.70 25.75 Seragam 27 36 33.3 36.70 25.75 Seragam

12 12 35 36.70 25.75 Seragam 28 37 33 36.70 25.75 Seragam

13 13 28.5 36.70 25.75 Seragam 29 38 29.8 36.70 25.75 Seragam

14 15 33.5 36.70 25.75 Seragam 30 39 27.3 36.70 25.75 Seragam

15 16 29 36.70 25.75 Seragam 31 40 36.4 36.70 25.75 Seragam

16 17 27.7 36.70 25.75 Seragam 32 41 36.5 36.70 25.75 Seragam

Rata-rata 31.22

Stdev 2.79

BKA 36.70

BKB 25.75

Grafik hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi LP dapat dilihat

pada Gambar 5.16

Page 40: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-40

Gambar 5.16 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi Lebar Pinggul

Sedangkan perhitungan batas kontrol untuk uji keseragaman data pada

dimensi tubuh lebar bahu (LB) adalah:

Tabel 5.28. Tabel Uji Keseragaman Dimensi Lebar Bahu

NoData Ke-

LB BKA BKB Keterangan NoData Ke-

LB BKA BKB Keterangan

1 1 40.5 47.06 33.58 Seragam 22 22 42.2 47.06 33.58 Seragam

2 2 42 47.06 33.58 Seragam 23 23 41.2 47.06 33.58 Seragam

3 3 41 47.06 33.58 Seragam 24 24 27 47.06 33.58 Tidak Seragam

4 4 40.9 47.06 33.58 Seragam 25 25 42.5 47.06 33.58 Seragam

5 5 42.3 47.06 33.58 Seragam 26 26 37.9 47.06 33.58 Seragam

6 6 41.3 47.06 33.58 Seragam 27 27 40 47.06 33.58 Seragam

7 7 38.1 47.06 33.58 Seragam 28 28 41.3 47.06 33.58 Seragam

8 8 43 47.06 33.58 Seragam 29 29 39.4 47.06 33.58 Seragam

9 9 39.3 47.06 33.58 Seragam 30 30 41 47.06 33.58 Seragam

10 10 37 47.06 33.58 Seragam 31 31 40.6 47.06 33.58 Seragam

11 11 37.6 47.06 33.58 Seragam 32 32 42.6 47.06 33.58 Seragam

12 12 43 47.06 33.58 Seragam 33 33 41.6 47.06 33.58 Seragam

13 13 38.7 47.06 33.58 Seragam 34 34 45.2 47.06 33.58 Seragam

14 14 44 47.06 33.58 Seragam 35 35 40.5 47.06 33.58 Seragam

15 15 42 47.06 33.58 Seragam 36 36 47.1 47.06 33.58 Tidak Seragam

16 16 36 47.06 33.58 Seragam 37 37 44.6 47.06 33.58 Seragam

Tabel 5.28. Tabel Uji Keseragaman Dimensi Lebar Bahu (Lanjutan)

Page 41: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-41

NoData Ke-

LB BKA BKB Keterangan NoData Ke-

LB BKA BKB Keterangan

17 17 40.2 47.06 33.58 Seragam 38 38 43.7 47.06 33.58 Seragam

18 18 40.5 47.06 33.58 Seragam 39 39 39.6 47.06 33.58 Seragam

19 19 33.6 47.06 33.58 Seragam 40 40 36.4 47.06 33.58 Seragam

20 20 38.3 47.06 33.58 Seragam 41 41 36.5 47.06 33.58 Seragam

21 21 43 47.06 33.58 Seragam

Rata-rata 40.32

Stdev 3.44

BKA 47.06

BKB 33.58

Grafik uji keseragaman data lebar bahu (LB) dapat dilihat pada Gambar

5.17

Gambar 5.17 Grafik Uji Keseragaman Dimensi Lebar Bahu

Dari grafik di atas, maka data yang tidak seragam adalah data ke-24 dan

36. Maka data tersebut harus dibuang dan dilakukan revisi uji keseragaman data.

Untuk dimensi LB dilakukan revisi sebanyak 2 kali hingga seluruh data telah

seragam. Hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi lebar bahu dapat dilihat

pada Tabel 5.29

Tabel 5.29 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhi Dimensi Lebar Bahu

Page 42: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-42

NoData Ke-

LB BKA BKB Keterangan NoData Ke-

LB BKA BKB Keterangan

1 1 40.5 44.89 35.96 Seragam 18 18 40.5 44.89 35.96 Seragam

2 2 42 44.89 35.96 Seragam 19 20 38.3 44.89 35.96 Seragam

3 3 41 44.89 35.96 Seragam 20 21 43 44.89 35.96 Seragam

4 4 40.9 44.89 35.96 Seragam 21 26 37.9 44.89 35.96 Seragam

5 5 42.3 44.89 35.96 Seragam 22 27 40 44.89 35.96 Seragam

6 6 41.3 44.89 35.96 Seragam 23 28 41.3 44.89 35.96 Seragam

7 7 38.1 44.89 35.96 Seragam 24 29 39.4 44.89 35.96 Seragam

8 8 43 44.89 35.96 Seragam 25 30 41 44.89 35.96 Seragam

9 9 39.3 44.89 35.96 Seragam 26 31 40.6 44.89 35.96 Seragam

10 10 37 44.89 35.96 Seragam 27 32 42.6 44.89 35.96 Seragam

11 11 37.6 44.89 35.96 Seragam 28 33 41.6 44.89 35.96 Seragam

12 12 43 44.89 35.96 Seragam 29 35 40.5 44.89 35.96 Seragam

13 13 38.7 44.89 35.96 Seragam 30 37 44.6 44.89 35.96 Seragam

14 14 44 44.89 35.96 Seragam 31 38 43.7 44.89 35.96 Seragam

15 15 42 44.89 35.96 Seragam 32 39 39.6 44.89 35.96 Seragam

16 16 36 44.89 35.96 Seragam 33 40 36.4 44.89 35.96 Seragam

17 17 40.2 44.89 35.96 Seragam 34 41 36.5 44.89 35.96 Seragam

Stdev 2.28

BKA 44.89

BKB 35.96

Stdev 2.28

Grafik hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi LB dapat dilihat

pada Gambar 5.18

Gambar 5.18 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi Lebar Bahu

Page 43: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-43

Sedangkan perhitungan batas kontrol untuk uji keseragaman data pada

dimensi tubuh jangkauan tangan (JT) adalah:

Tabel 5.30 Tabel Uji Keseragaman Dimensi Jangkauan Tangan

NoData Ke-

JT BKA BKB Keterangan NoData Ke-

JT BKA BKB Keterangan

1 1 83 88.59 69.37 Seragam 22 22 87 88.59 69.37 Seragam

2 2 78 88.59 69.37 Seragam 23 23 79 88.59 69.37 Seragam

3 3 88 88.59 69.37 Seragam 24 24 78 88.59 69.37 Seragam

4 4 72 88.59 69.37 Seragam 25 25 72 88.59 69.37 Seragam

5 5 77 88.59 69.37 Seragam 26 26 77 88.59 69.37 Seragam

6 6 74.2 88.59 69.37 Seragam 27 27 77 88.59 69.37 Seragam

7 7 77 88.59 69.37 Seragam 28 28 70 88.59 69.37 Seragam

8 8 74 88.59 69.37 Seragam 29 29 72 88.59 69.37 Seragam

9 9 81 88.59 69.37 Seragam 30 30 78 88.59 69.37 Seragam

10 10 81 88.59 69.37 Seragam 31 31 81.5 88.59 69.37 Seragam

11 11 79 88.59 69.37 Seragam 32 32 80 88.59 69.37 Seragam

12 12 89 88.59 69.37 Tidak Seragam 33 33 70.7 88.59 69.37 Seragam

13 13 84 88.59 69.37 Seragam 34 34 76 88.59 69.37 Seragam

14 14 82 88.59 69.37 Seragam 35 35 82 88.59 69.37 Seragam

15 15 86 88.59 69.37 Seragam 36 36 81 88.59 69.37 Seragam

16 16 73 88.59 69.37 Seragam 37 37 80 88.59 69.37 Seragam

17 17 84 88.59 69.37 Seragam 38 38 84.5 88.59 69.37 Seragam

18 18 76.5 88.59 69.37 Seragam 39 39 76 88.59 69.37 Seragam

19 19 71 88.59 69.37 Seragam 40 40 81 88.59 69.37 Seragam

20 20 78.8 88.59 69.37 Seragam 41 41 83 88.59 69.37 Seragam

21 21 84 88.59 69.37 Seragam

Rata-rata 78.98

Stdev 4.90

BKA 88.59

BKB 69.37

Grafik uji keseragaman data jangkauan tangan dapat dilihat pada Gambar

5.19

Page 44: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-44

Gambar 5.19 Grafik Uji Keseragaman Dimensi Jangkauan Tangan

Dari grafik di atas, maka data yang tidak seragam adalah data ke-12. Maka

data tersebut harus dibuang dan dilakukan revisi uji keseragaman data. Untuk

dimensi JT dilakukan revisi sebanyak 2 kali hingga seluruh data telah seragam.

Hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi JT dapat dilihat pada Tabel 5.31

Tabel 5.31 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi Jangkauan Tangan

NoData Ke-

JT BKA BKB Keterangan NoData Ke-

JT BKA BKB Keterangan

1 1 83 87.32 69.67 Seragam 21 23 79 87.32 69.67 Seragam

2 2 78 87.32 69.67 Seragam 22 24 78 87.32 69.67 Seragam

3 4 72 87.32 69.67 Seragam 23 25 72 87.32 69.67 Seragam

4 5 77 87.32 69.67 Seragam 24 26 77 87.32 69.67 Seragam

5 6 74.2 87.32 69.67 Seragam 25 27 77 87.32 69.67 Seragam

6 7 77 87.32 69.67 Seragam 26 28 70 87.32 69.67 Seragam

7 8 74 87.32 69.67 Seragam 27 29 72 87.32 69.67 Seragam

8 9 81 87.32 69.67 Seragam 28 30 78 87.32 69.67 Seragam

9 10 81 87.32 69.67 Seragam 29 31 81.5 87.32 69.67 Seragam

10 11 79 87.32 69.67 Seragam 30 32 80 87.32 69.67 Seragam

11 13 84 87.32 69.67 Seragam 31 33 70.7 87.32 69.67 Seragam

12 14 82 87.32 69.67 Seragam 32 34 76 87.32 69.67 Seragam

13 15 86 87.32 69.67 Seragam 33 35 82 87.32 69.67 Seragam

14 16 73 87.32 69.67 Seragam 34 36 81 87.32 69.67 Seragam

15 17 84 87.32 69.67 Seragam 35 37 80 87.32 69.67 Seragam

16 18 76.5 87.32 69.67 Seragam 36 38 84.5 87.32 69.67 Seragam

Tabel 5.31 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi Jangkauan Tangan (Lanjutan)

Page 45: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-45

NoData Ke-

JT BKA BKB Keterangan NoData Ke-

JT BKA BKB Keterangan

17 19 71 87.32 69.67 Seragam 37 39 76 87.32 69.67 Seragam

18 20 78.8 87.32 69.67 Seragam 38 40 81 87.32 69.67 Seragam

19 21 84 87.32 69.67 Seragam 39 41 83 87.32 69.67 Seragam

20 22 87 87.32 69.67 Seragam 24 26 77 87.32 69.67 Seragam

Rata-rata 78.49

Stdev 4.50

BKA 87.32

BKB 69.67

Grafik hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi jangkauan tangan

dapat dilihat pada Gambar 5.20

Gambar 5.20 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi JT

Sedangkan perhitungan batas kontrol untuk uji keseragaman data pada

dimensi tubuh tinggi siku berdiri (TSB) – tinggi mata kaki (TMK) adalah:

Tabel 5.32 Tabel Uji Keseragaman Dimensi TSB-TMK

Page 46: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-46

No

Data Ke-

TSB-TMK

BKA BKB Keterangan NoData Ke-

TSB-TMK

BKA BKB Keterangan

Page 47: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-47

1 1 94.2 104.24 87.75 Seragam 22 22 96 104.24 87.75 Seragam

2 2 95.1 104.24 87.75 Seragam 23 23 97.35 104.24 87.75 Seragam

3 3 95.8 104.24 87.75 Seragam 24 24 92.9 104.24 87.75 Seragam

4 4 99.3 104.24 87.75 Seragam 25 25 87.6 104.24 87.75 Tidak Seragam

5 5 99.5 104.24 87.75 Seragam 26 26 96.3 104.24 87.75 Seragam

6 6 95.9 104.24 87.75 Seragam 27 27 97.5 104.24 87.75 Seragam

7 7 103 104.24 87.75 Seragam 28 28 89 104.24 87.75 Seragam

8 8 96.3 104.24 87.75 Seragam 29 29 94.9 104.24 87.75 Seragam

9 9 103 104.24 87.75 Seragam 30 30 90 104.24 87.75 Seragam

10 10 95.95 104.24 87.75 Seragam 31 31 97 104.24 87.75 Seragam

11 11 97.1 104.24 87.75 Seragam 32 32 91.9 104.24 87.75 Seragam

12 12 99.5 104.24 87.75 Seragam 33 33 94.9 104.24 87.75 Seragam

13 13 92 104.24 87.75 Seragam 34 34 94 104.24 87.75 Seragam

14 14 99.5 104.24 87.75 Seragam 35 35 100 104.24 87.75 Seragam

15 15 94.4 104.24 87.75 Seragam 36 36 96.4 104.24 87.75 Seragam

16 16 85.3 104.24 87.75 Tidak Seragam 37 37 94 104.24 87.75 Seragam

17 17 90.4 104.24 87.75 Seragam 38 38 98.1 104.24 87.75 Seragam

18 18 99.82 104.24 87.75 Seragam 39 39 103.2 104.24 87.75 Seragam

19 19 92.27 104.24 87.75 Seragam 40 40 94 104.24 87.75 Seragam

20 20 101.86 104.24 87.75 Seragam 41 41 97 104.24 87.75 Seragam

21 21 103.4 104.24 87.75 Seragam

Rata-rata 95.99

Stdev 4.21

BKA 104.24

BKB 87.75

Grafik uji keseragaman data TSB-TMK dapat dilihat pada Gambar 5.21

Gambar 5.21 Grafik Uji Keseragaman Dimensi TSB-TMK

Page 48: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-48

Dari grafik di atas, maka data yang tidak seragam adalah data ke-16 dan

25. Maka data tersebut harus dibuang dan dilakukan revisi uji keseragaman data.

Untuk dimensi TSB-TMK dilakukan revisi sebanyak 2 kali hingga seluruh data

telah seragam. Hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi TSB-TMK dapat

dilihat pada Tabel 5.33

Tabel 5.33 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi TSB-TMK

No

Data Ke-

TSB-TMK

BKA BKB Keterangan NoData Ke-

TSB-TMK

BKA BKB Keterangan

1 1 94.2 103.56 89.79 Seragam 20 21 103.4 103.56 89.79 Seragam

2 2 95.1 103.56 89.79 Seragam 21 22 96 103.56 89.79 Seragam

3 3 95.8 103.56 89.79 Seragam 22 23 97.35 103.56 89.79 Seragam

4 4 99.3 103.56 89.79 Seragam 23 24 92.9 103.56 89.79 Seragam

5 5 99.5 103.56 89.79 Seragam 24 26 96.3 103.56 89.79 Seragam

6 6 95.9 103.56 89.79 Seragam 25 27 97.5 103.56 89.79 Seragam

7 7 103 103.56 89.79 Seragam 26 29 94.9 103.56 89.79 Seragam

8 8 96.3 103.56 89.79 Seragam 27 30 90 103.56 89.79 Seragam

9 9 103 103.56 89.79 Seragam 28 31 97 103.56 89.79 Seragam

10 10 95.95 103.56 89.79 Seragam 29 32 91.9 103.56 89.79 Seragam

11 11 97.1 103.56 89.79 Seragam 30 33 94.9 103.56 89.79 Seragam

12 12 99.5 103.56 89.79 Seragam 31 34 94 103.56 89.79 Seragam

13 13 92 103.56 89.79 Seragam 32 35 100 103.56 89.79 Seragam

Tabel 5.33 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi TSB-TMK (Lanjutan)

No

Data Ke-

TSB-TMK

BKA BKB Keterangan NoData Ke-

TSB-TMK

BKA BKB Keterangan

14 14 99.5 103.56 89.79 Seragam 33 36 96.4 103.56 89.79 Seragam

15 15 94.4 103.56 89.79 Seragam 34 37 94 103.56 89.79 Seragam

16 17 90.4 103.56 89.79 Seragam 35 38 98.1 103.56 89.79 Seragam

17 18 99.82 103.56 89.79 Seragam 36 39 103.2 103.56 89.79 Seragam

18 19 92.27 103.56 89.79 Seragam 37 40 94 103.56 89.79 Seragam

19 20 101.86 103.56 89.79 Seragam 38 41 97 103.56 89.79 Seragam

Rata-rata 96.68

Stdev 3.51

BKA 103.56

Page 49: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-49

BKB 89.79

Grafik hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi TSB-TMK dapat

dilihat pada Gambar 5.22

Gambar 5.22 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi TSB-TMK

5.2.5.5 Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data digunakan untuk menganalisa jumlah pengukuran

apakah sudah representatif, untuk membuktikan bahwa data sampel yang diambil

sudah mewakili populasi.

Uji kecukupan data yang dilakukan pada data antropometri menggunakan

rumus sebagai berikut:

Dimana k merupakan tingkat kepercayaan dan tingkat kepercayaan yang

dipakai adalah 95%, sehingga k = 1,96. Sementara itu s merupakan derajat

Page 50: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-50

ketelitian, dan tingkat ketelitian yang dipakai adalah 5% atau 0,05. Dan apabila

N’ < N, maka data dinyatakan cukup.

Berikut ini merupakan perhitungan uji kecukupan dimensi TBD.

Tabel 5.34 Perhitungan Uji Kecukupan Dimensi Tinggi Bahu Duduk

NoData Ke-

TBD X2 NoData Ke-

TBD X2

1 1 59.1 3492.81 19 22 63 3969

2 3 64 4096 20 23 61 3721

3 4 61 3721 21 24 60 36004 5 63.6 4044.96 22 26 64 40965 6 59 3481 23 27 65.2 4251.04

6 7 61.5 3782.25 24 28 60.2 3624.04

7 8 60 3600 25 29 61.9 3831.61

8 9 60.8 3696.64 26 30 65 4225

9 10 59.5 3540.25 27 31 61 3721

10 11 60.6 3672.36 28 32 57.9 3352.41

11 12 62.4 3893.76 29 34 63 3969

12 13 59 3481 30 36 59.1 3492.81

13 15 62.5 3906.25 31 37 61 3721

14 17 63.6 4044.96 32 38 63.2 3994.24

15 18 63.8 4070.44 33 39 62 3844

16 19 59 3481 34 40 60 3600

17 20 64 4096 35 41 63.5 4032.25

18 21 65 4225

Total 2159.4 133370.08

Dari perhitungan di atas didapatkan N’ > N yaitu 1,697 < 35, maka data

yang diambil dinyatakan cukup. Adapun hasil dari uji kecukupan data seluruh

dimensi dapat dilihat pada Tabel 5.35

Tabel 5.35 Uji Kecukupan DataNo Dimensi N N' Keterangan

1 TBD 35 1,697 Cukup

Page 51: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-51

2 LP 32 12,403 Cukup

3 LB 34 4,933 Cukup

4 JT 39 5,132 Cukup

5 TSB-TMK 38 2,057 Cukup

Dari hasil perhitungan uji kecukupan semua dimensi didapatkan bahwa

data semua dimensi dinyatakan telah cukup.

5.2.5.6 Uji Kenormalan Data

Pengolahan uji kenormalan data dilakukan dengan bantuan dari software

SPSS 17. Adapun langkah-langkah di dalam pengujian kenormalan data dengan

SPP 17 sebagai

1. Masukan semua data nilai dimensi pada data view.

Gambar 5.23 Tampilan Data View

2. Masuk ke tampilan variable view, kemudian kolom name di ganti dengan nama

dimensi.

Page 52: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-52

Gambar 5.24 Tampilan Variable View

3. Pengolahan data :

a. Klik analyze, pilih descriptive statistics, kemudian explore.

b. Masukkan semua variabel sebagai dependent variables.

c. Checklist both pada toolbox display.

d. Pilih statistic: checklist descriptive, percentiles, kemudian continue.

e. Pilih plots: checklist none pada boxplots, stem dan leaf pada descriptive.

f. Checklist normality plots with test, kemudian continue.

g. Pilih options: checklist exclude cases listwise, kemudian continue.

h. Klik continue. Hasil pengolahan data ditampilkan pada output.

Gambar 5.25 Tampilan Output Uji Kenormalan Data dengan Software SPSS 17.0

SPSS menyajikan dua tabel sekaligus. Analisis Shapiro-Wilk digunakan

jika subjek atau kasus kurang dari 50. Uji Shapiro-Wilk dianggap lebih akurat

Page 53: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-53

ketika jumlah subjek atau data yang dimiliki kurang dari 50. Karena pada kasus

ini data yang dimiliki melebihi 50 maka yang digunakan adalah analisis

Kormogorov-Smirnov. Dimana penentuan hipotesisnya adalah sebagai

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Dimana tingkat signifikansi α = 5%

Jika Sig. ≤ α : tolak H0, maka data tidak berdistribusi normal. Adapun output

dari uji kenormalan data yang dilakukan diperoleh sebagai

Sig. TBD = 0.195 > α = 0.05

Sig. LP = 0.200 > α = 0.05

Sig. LB = 0.200 > α = 0.05

Sig. JT = 0.200 > α = 0.05

Sig. TSB-TMK = 0.200 > α = 0.05

Karena nilai Sig. semua dimensi lebih besar dari α maka keputusannya

adalah terima H0, yang artinya semua data dimensi berdistribusi normal.

5.2.5.7 Penetapan Data Antropometri

Dimensi yang dipakai dalam perancangan pakaian pelindung dingin adalah

TBD, LP, LB, JT, TSB-TMK. Semua dimensi ini akan ditentukan data

antropometri berdasarkan prinsip antropometri yaitu dengan prinsip ekstrim untuk

dimensi TBD dan prinsip rata-rata untuk dimensi LP,LB,JT dan TSB-TMK

5.2.5.8 Penetapan Data Antropometri dengan Prinsip Ekstrim

Page 54: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-54

Di antara dimensi-dimensi yang digunakan untuk desain pakaian

pelindung dingin, dimensi yang ditetapkan berdasarkan prinsip ekstrim atas

(persentil 95%) adalah dimensi TBD. Perhitungan persentil untuk tiap dimensi

yang menggunakan prinsip ekstrim atas untuk desain pakaian pelindung dingin

adalah sebagai

1. Persentil dimensi Tinggi Bahu Duduk (TBD)

Data dimensi tinggi bahu duduk yang telah melalui uji keseragaman, uji

kecukupan dan uji kenormalan data disajikan dalam Tabel 5.36. berikut ini.

Tabel 5.36 Dimensi Tinggi Bahu Duduk

NoData Ke-

TBD NoData Ke-

TBD

1 1 59.1 19 22 632 3 64 20 23 613 4 61 21 24 604 5 63.6 22 26 645 6 59 23 27 65.26 7 61.5 24 28 60.2

Tabel 5.36 Dimensi Tinggi Bahu Duduk (Lanjutan)

NoData Ke-

TBD NoData Ke-

TBD

7 8 60 25 29 61.98 9 60.8 26 30 659 10 59.5 27 31 6110 11 60.6 28 32 57.911 12 62.4 29 34 6312 13 59 30 36 59.113 15 62.5 31 37 6114 17 63.6 32 38 63.215 18 63.8 33 39 6216 19 59 34 40 6017 20 64 35 41 63.518 21 65

Rata-rata 61.70Stdev 2.04

Page 55: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-55

Perhitungan persentil TBD, yaitu:

5.2.5.9 Penetapan Data Antropometri dengan Prinsip Rata-rata

Dimensi-dimensi yang digunakan untuk desain pakaian pelindung dingin,

dimensi yang ditetapkan berdasarkan prinsip rata-rata (persentil 50%) adalah

dimensi LP, LB, JT dan TSB-TMK. Perhitungan persentil untuk tiap dimensi

yang menggunakan prinsip ratta-rata untuk desain pakaian pelindung dingin

adalah sebagai

1. Persentil dimensi lebar pinggul (LP)

Data dimensi lebar pinggul yang telah melalui uji keseragaman, uji kecukupan

dan uji kenormalan data disajikan dalam Tabel 5.37

Tabel 5.37 Dimensi Lebar Pinggul (LP)

NoData Ke-

LP NoData Ke-

LP

1 1 33.8 31 40 36.42 2 29.9 32 41 36.53 3 30.2 17 18 35.64 4 29 18 19 28.35 5 31.4 19 20 286 6 28 20 25 317 7 32.3 21 27 328 8 31.6 22 28 31.39 9 28.3 23 29 30.210 10 26.1 24 31 33.711 11 31.6 25 33 34.312 12 35 26 35 32.513 13 28.5 27 36 33.3

Page 56: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-56

14 15 33.5 28 37 3315 16 29 29 38 29.816 17 27.7 30 39 27.3

Rata-rata 31.22Stdev 2.79

Perhitungan persentil LP, yaitu:

2. Persentil dimensi lebar bahu (LB)

Data dimensi LB yang telah melalui uji keseragaman, uji kecukupan dan uji

kenormalan data disajikan dalam Tabel 5.38

Tabel 5.38 Dimensi Lebar Bahu

NoData Ke-

LB NoData Ke-

LB

1 1 40.5 18 18 40.52 2 42 19 20 38.33 3 41 20 21 434 4 40.9 21 26 37.95 5 42.3 22 27 406 6 41.3 23 28 41.37 7 38.1 24 29 39.48 8 43 25 30 419 9 39.3 26 31 40.610 10 37 27 32 42.611 11 37.6 28 33 41.612 12 43 29 35 40.513 13 38.7 30 37 44.614 14 44 31 38 43.715 15 42 32 39 39.616 16 36 33 40 36.417 17 40.2 34 41 36.5

Rata-rata 40.42

Page 57: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-57

Stdev 2.28

Perhitungan persentil LB, yaitu:

3. Persentil dimensi jangkauan tangan (JT)

Data dimensi JT yang telah melalui uji keseragaman, uji kecukupan dan uji

kenormalan data disajikan dalam Tabel 5.39

Tabel 5.39 Dimensi Jangkauan Tangan

NoData Ke-

JT NoData Ke-

JT

1 1 83 21 23 792 2 78 22 24 78Tabel 5.39 Dimensi JT (Lanjutan)

NoData Ke-

JT NoData Ke-

JT

3 4 72 23 25 724 5 77 24 26 775 6 74.2 25 27 776 7 77 26 28 707 8 74 27 29 728 9 81 28 30 789 10 81 29 31 81.510 11 79 30 32 8011 13 84 31 33 70.712 14 82 32 34 7613 15 86 33 35 8214 16 73 34 36 8115 17 84 35 37 8016 18 76.5 36 38 84.517 19 71 37 39 7618 20 78.8 38 40 8119 21 84 39 41 8320 22 87

Rata-rata 78.49

Page 58: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-58

Stdev 4.50

Perhitungan persentil JT, yaitu:

4. Persentil dimensi tinggi siku berdiri (TSB) – tinggi mata kaki (TMK)

Data dimensi TSB-TMK yang telah melalui uji keseragaman, uji kecukupan

dan uji kenormalan data disajikan dalam Tabel 5.40

Tabel 5.40 Dimensi TSB-TMK

NoData Ke-

TSB-TMK NoData Ke-

TSB-TMK

1 1 94.2 20 21 103.42 2 95.1 21 22 96

Tabel 5.40 Dimensi TSB-TMK (Lanjutan)

NoData Ke-

TSB-TMK NoData Ke-

TSB-TMK

3 3 95.8 22 23 97.354 4 99.3 23 24 92.95 5 99.5 24 26 96.36 6 95.9 25 27 97.57 7 103 26 29 94.98 8 96.3 27 30 909 9 103 28 31 9710 10 95.95 29 32 91.911 11 97.1 30 33 94.912 12 99.5 31 34 9413 13 92 32 35 10014 14 99.5 33 36 96.415 15 94.4 34 37 9416 17 90.4 35 38 98.117 18 99.82 36 39 103.218 19 92.27 37 40 9419 20 101.86 38 41 97

Rata-rata 96.68Stdev 3.51

Page 59: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-59

Perhitungan persentil TSB-TMK, yaitu:

Hasil rekapitulasi penetapan data antropometri berdasarkan persentil

masing-masing dimensi untuk desain pakaian pelindung dingin telah diperoleh.

Penetapan data antropometri ini digunakan sebagai dasar spesifikasi ukuran pada

desain pakaian pelindung dingin pekerja cold storage dan akan menjadi atribut

produk dalam pengolahan desain produk dengan metode quality function

deployment. Adapun spesifikasi ukuran desain pakaian pelindung dingin

berdasarkan pengolahan antropometri yang telah dilakukan dapat dilihat pada

Tabel 5.41

Tabel 5.41 Rekapitulasi Ukuran Desain Pakaian Pelindung Dingin

Bagian Dimensi PersentilUkuran

(cm)

Front Upper Cloth Tinggi Bahu Duduk (TBD) 95 th 65

Waist Lower Cloth Lebar Pinggul (LP) 50 th 32Shoulder Upper Cloth Lebar Bahu (LB) 50 th 41Sleeve Upper Cloth Jangkauan Tangan (JT) 50 th 79Outseam Lower Cloth Tinggi Siku Berdiri – Tinggi Mata Kaki 50 th 97

5.2.5.10Penentuan Spesifikasi Atribut Produk

Atribut-atribut bahan inner layer cloth, outer layer cloth dan bentuk upper

cloth diperoleh berdasarkan studi literatur mengenai personal protective

equipment (PEE) cold storage dan jurnal mengenai cold stress berjudul “What is

the Best Clothing to Prevent Heat and Cold Stress? Experiences withThermal

Manikin” oleh Z. Magyar dan R. Tamas (2013).

Page 60: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-60

Menurut studi literatur yang diperoleh lapisan pakaian terbaik yang paling

dekat dengan tubuh atau inner layer dibuat dari bahan silk atau sutra sehingga

tubuh akan terhindar dari keringat dan menjaga tubuh tetap kering dan hangat.

Selain itu, lapisan ini memiliki tingkat insulasi yang tinggi. Lapisan terluar atau

outer layer harus memiliki daya tahan air dan harus melindungi tubuh terhadap

angin dan kelembaban tetapi pada saat yang sama baik panas maupun kelembaban

keluar dari tubuh untuk mencegah baik overheating maupun kedinginan. Bahan

terbaik untuk lapisan luar atau outer layer adalah nylon dikarenakan bahan ini

juga memiliki tingkat insulasi yang cukup tinggi. Sedangkan bentuk upper cloth

yang paling direkomendasikan untuk pekerja yang bekerja di cold storage atau

cold store adalah bentuk full jacket with parka. Hal ini dikarenakan bentuk upper

cloth ini yang paling aman dan memiliki desain yang dapat melindungi sebagian

besar tubuh bagian atas.

Maka berdasarkan hasil studi literatur terkait dan pengolahan antropometri

diperoleh spesifikasi atribut produk atau customer needs yang dapat memenuhi

keluhan pekerja cold storage. Adapun atribut-atribut produk yang diperoleh dapat

dilihat pada Tabel 5.42

Tabel 5.42 Atribut ProdukNo Atribut1 Bahan inner layer cloth adalah silk2 Bahan outer layer cloth adalah nylon3 Dimensi shoulder upper cloth adalah 41 cm4 Dimensi front upper cloth adalah 65 cm5 Dimensi sleeve upper cloth adalah 79 cm 6 Dimensi waist lower cloth adalah 32 cm7 Dimensi outseam lower cloth adalah 97 cm8 Bentuk upper cloth adalah full jacket with parka

Sumber : Pengolahan Data

Page 61: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-61

5.2.5.11 Kuesioner Tertutup

Atribut-atribut pakaian pelindung dingin yang diperoleh sebelumnya

akan menjadi butir pertanyaan pada kuesioner tahap kedua, yaitu kuesioner

tertutup. Responden pada kuesioner ini berjumlah 15 orang yaitu semua pekerja

cold storage. Rekapitulasi kuesioner tertutup ditunjukan pada Tabel 5.43

Tabel 5.43. Rekapitulasi Kuisioner TertutupResponde

nPertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 81 4 5 1 2 1 5 2 12 4 5 3 3 4 2 3 33 4 2 4 3 3 1 5 34 4 5 2 5 2 2 5 25 5 4 2 2 4 3 1 4

Tabel 5.43. Rekapitulasi Kuisioner Tertutup (Lanjutan)Responde

nPertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 86 5 5 2 3 4 3 1 37 5 5 2 1 1 4 2 38 4 5 2 4 5 2 1 29 5 5 3 5 4 5 4 410 5 5 5 3 4 2 3 311 2 1 1 3 3 1 1 312 5 5 5 3 4 5 4 413 4 5 2 5 4 3 3 514 4 5 5 5 5 4 5 315 5 4 3 5 4 5 2 5

Sumber: Pengumpulan Data

5.2.5.12 Uji Validitas Data Hasil Kuesioner Tertutup

Data kuesioner tertutup dilakukan uji validitas dengan cara dimana

variabel independen (X) adalah nilai yang diberikan responden untuk setiap

masing-masing pertanyaan, sedangkan variabel dependen adalah total nilai

jawaban responden untuk semua pertanyaan. Nilai X dan Y untuk pertanyaan I

dapat diliha pada Tabel 5.44

Page 62: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-62

Tabel 5.44. Rekapitulasi Nilai X dan Y

No X Y XY ∑x2 ∑y2

1 4 21 84 16 4412 4 27 108 16 7293 4 25 100 16 6254 4 27 108 16 7295 5 25 125 25 6256 5 26 130 25 6767 5 23 115 25 5298 4 25 100 16 6259 5 35 175 25 122510 5 30 150 25 90011 2 15 30 4 22512 5 35 175 25 122513 4 31 124 16 961Tabel 5.44. Rekapitulasi Nilai X dan Y (Lanjutan)

No X Y XY ∑x2 ∑y2

14 4 36 144 16 129615 5 33 165 25 1089∑ 65 414 1833 291 11900

Sumber: Pengolahan Data

Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas adalah rumus korelasi:

Nilai r yang dihasilkan adalah 0,587 sedangkan nilai r tabel dengan n = 15

dan derajat bebas 2 untuk taraf signifikan 5% adalah 0,514 (terlampir) sehingga

nilai r hitung > r tabel, maka data untuk pertanyaan atribut 1 dinyatakan valid.

Cara yang sama dilakukan untuk setiap pertanyaan. Rekapitulasi validitas untuk

setiap pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 5.45

Page 63: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-63

Tabel 5.45. Rekapitulasi Validitas Setiap Pertanyaan Kuesioner TertutupPertanyaan r hitung r kritis Kesimpulan

I 0.587 0.514 validII 0.548 0.514 validI 0.723 0.514 validII 0.602 0.514 validIII 0.550 0.514 validIV 0.529 0.514 validV 0.563 0.514 validVI 0.524 0.514 validVII 0.587 0.514 validVIII 0.548 0.514 valid

Sumber: Pengolahan Data

5.2.5.13 Uji Reliabilitas Data Hasil Kuesioner Tertutup

Pengujian reliabilitas untuk data kuesioner tertutup dihitung untuk

mengetahui apakah kuesioner yang telah dibuat reliabel atau tidak. Rumus yang

digunakan untuk perhitungan adalah alpha cronbach yaitu:

σ menunjukkan varians variabel. Contoh perhitungan untuk pertanyaan I

pada kuesioner tertutup dimana nilai x dan x2 dapat dilihat pada Tabel 5.19. yaitu

sebagai

Pertanyaan berikutnya juga dilakukan hal yang sama. Setalah itu dicari

varians total dengan rumus sebagai

Page 64: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-64

Contoh perhitungan varians total untuk semua pertanyaan pada kuesioner

tertutup dimana nilai Y dapat dilihat pada Tabel 5.19. yaitu sebagai

Rekapitulasi perhitungan varians untuk setiap pertanyaan dapat dilihat

pada Tabel 5.46

Tabel 5.46. Varians Untuk Setiap PertanyaanPertanyaan Varians Varians Total

I 0.622

31.573

II 1.440III 1.449IV 1.582V 1.449VI 1.982VII 2.160VIII 1.093Total 11.778

Sumber: Pengolahan Data

Setelah didapat jumlah varians untuk semua pertanyaan dan varian total,

selanjutnya adalah menghitung nilai koefisien reliabilitas menggunakan rumus

alpha cronbach yaitu:

Contoh perhitungan nilai r yaitu:

Page 65: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-65

Nilai r yang dihasilkan adalah 0,717, sedangkan nilai r tabel dengan n =

15 dan derajat bebas 2 untuk taraf signifikan 5% adalah 0,514. Nilai r yang

diperoleh lebih besar dari nilai r pada tabel sehingga kuesioner dinyatakan

reliabel.

5.2.6 Membangun Matriks Quality Function Deployment (QFD) Fase I

5.2.6.1 Identifikasi Kebutuhan Pekerja

Kebutuhan pekerja diidentifikasi melalui penyebaran kuesioner sehingga

diperoleh 8 variabel kebutuhan pekerja terhadap pakaian pelindung dingin. Hasil

identifikasi kebutuhan pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.47

Tabel 5.47. Hasil Identifikasi Kebutuhan PekerjaNo Atribut1 Bahan inner layer cloth silk2 Bahan outer layer cloth nylon3 Dimensi shoulder upper cloth 41 cm4 Dimensi front upper cloth 65 cm5 Dimensi sleeve upper cloth 79 cm 6 Dimensi waist lower cloth 32 cm7 Dimensi outseam lower cloth 97 cm8 Bentuk upper cloth full jacket with parka

Sumber : Hasil Pengolahan Data

5.2.6.2 Menyusun Matriks Perencanaan

Penyusunan matriks perencanaan untuk mendapatkan urutan atau prioritas

variabel kebutuhan pekerja. Matriks perencanaan merupakan hasil kalkulasi dari

beberapa jenis data. Tahapan matriks perencanaan, yaitu:

Page 66: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-66

1. Menetapkan Tingkat Kepentingan Pekerja (Importance to Customer)

Penentuan tingkat kepentingan pekerja digunakan untuk mengetahui sejauh

mana Pekerja memberikan penilaian atau harapan dari kebutuhan pekerja

yang ada. Penilaian tingkat kepentingan terhadap variabel kebutuhan pekerja

diperoleh berdasarkan nilai modus pada kuesioner tertutup.Nilai modus yang

menjadi tingkat kepentingan diperoleh berdasarkan frekuensi jawaban

responden yang paling banyak terhadap setiap variabel. Tingkat kepentingan

variabel kebutuhan pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.48

Tabel 5.48. Customer Importance (CI)

No

Kebutuhan Pekerja

Hasil Kuesioner Tingkat

Kepentingan

Skala Pengukuran

1 2 3 4 51 Bahan inner layer cloth silk 0 1 0 7 7 4

2Bahan outer layer cloth nylon 1 1 0 2

11

5

3Dimensi shoulder upper cloth 41 cm

2 6 3 1 3 2

4 Dimensi front upper cloth 65 cm 1 2 6 1 5 35 Dimensi sleeve upper cloth 79 cm 2 1 2 8 2 46 Dimensi waist lower cloth 32 cm 2 4 3 2 4 57 Dimensi outseam lower cloth 97 cm 4 3 3 2 3 1

8Bentuk upper cloth full jacket with parka

1 2 7 3 2 3

Jumlah 27Sumber: Pengolahan Data

Langkah berikutnya adalah menentukan tingkat kepuasan pekerja untuk

setiap variabel dengan rumus:

Tingkat kepuasan =

Contoh perhitungan untuk variabel bahan inner layer cloth silk:

Page 67: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-67

= 4,333

Rekapitulasi tingkat kepuasan pekerja untuk setiap variabel dapat dilihat

pada Tabel 5.49

Tabel 5.49. Tingkat Kepuasan Pekerja untuk Setiap Variabel

No Kebutuhan PekerjaTingkat

Kepuasan Pekerja

1 Bahan inner layer cloth silk 4,3332 Bahan outer layer cloth nylon 4,4003 Dimensi shoulder upper cloth 41 cm 2,8004 Dimensi front upper cloth 65 cm 3,4675 Dimensi sleeve upper cloth 79 cm 3,4676 Dimensi waist lower cloth 32 cm 3,1337 Dimensi outseam lower cloth 97 cm 2,800

8Bentuk upper cloth full jacket with parka

3,200

Sumber: Pengolahan Data

Langkah selanjutnya adalah menentukan sales point yaitu nilai yang

diharapkan pada masa yang akan datang dapat meningkatkan kepuasan pekerja

dan menjadi faktor persaingan. Skala prioritas yang biasanya digunakan dapat

dilihat pada Tabel 5.50

Tabel 5.50 Keterangan Nilai Sales PointNilai Pengertian

1,0diberikan pada suatu variabel kebutuhan jika variabel tersebut dianggap tidak terlalu berpengaruh bagi peningkatan keuntungan sehingga kurang mendapat perhatian.

1,2diberikan pada suatu variabel kebutuhan apabila pihak manajemen beranggapan bahwa apabila variabel tersebut bisa diperoleh maka akan berpengaruh bagi peningkatan keuntungan

1,5

diberikan pada suatu variabel kebutuhan apabila pihak manajemen beranggapan bahwa apabila variabel tersebut bisa dipenuhi maka akan sangat berpengaruh bagi peningkatan keuntungan.

Sumber: Pengumpulan Data

Page 68: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-68

Besar nilai sales point ditentukan berdasarkan hasil wawancara dan

kuesioner dengan pihak produsen pakaian pelindung dingin. Penentuam hasil

sales point untuk setiap variabel customer needs dapat dilihat pada Tabel 5.51

Tabel 5.51 Nilai Sales Point Variabel Kebutuhan PekerjaNo

Variabel Kebutuhan Sales Point

1 Bahan inner layer cloth silk 1,5

2 Bahan outer layer cloth nylon 1,5

3 Dimensi shoulder upper cloth 41 cm 1,0

4 Dimensi front upper cloth 65 cm 1,0

5 Dimensi sleeve upper cloth 79 cm 1,06 Dimensi waist lower cloth 32 cm 1,07 Dimensi outseam lower cloth 97 cm 1,08 Bentuk upper cloth full jacket with parka 1,2

Sumber: Pengumpulan Data

Langkah berikutnya adalah menentukan rasio perbaikan setiap atribut

dengan rumus:

Contoh perhitungan rasio perbaikan variabel bahan inner layer cloth silk:

Rasio perbaikan = = 0,923

Rekapitulasi rasio perbaikan setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 5.52

Tabel 5.52 Rasio Perbaikan setiap Variabel KebutuhanNo

Variabel KebutuhanRasio Perbaikan

1 Bahan inner layer cloth silk 0,923

2 Bahan outer layer cloth nylon 1,136

Page 69: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-69

3 Dimensi shoulder upper cloth 41 cm 0,714

4 Dimensi front upper cloth 65 cm 0,865

5 Dimensi sleeve upper cloth 79 cm 1,1546 Dimensi waist lower cloth 32 cm 1,5967 Dimensi outseam lower cloth 97 cm 0,357

8Bentuk upper cloth full jacket with parka

0,938

Sumber: Pengolahan Data

Langkah berikutnya adalah menentukan bobot absolut dari setiap

kebutuhan pekerja dengan rumus:

Bobot absolut = tingkat kepentingan x rasio perbaikan x sales point

Contoh perhitungan rasio perbaikan atribut bahan inner layer cloth silk:

Bobot absolut = 4 x 0,923 x 1,5 = 5,538

Rekapitulasi bobot absolut setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 5.53

Tabel 5.53 Bobot Absolut setiap Variabel KebutuhanNo

Variabel Kebutuhan Bobot Absolut

1 Bahan inner layer cloth silk 5,538

2 Bahan outer layer cloth nylon 8,523

3 Dimensi shoulder upper cloth 41 cm 1,429

4 Dimensi front upper cloth 65 cm 2,596

5 Dimensi sleeve upper cloth 79 cm 4,6156 Dimensi waist lower cloth 32 cm 7,9797 Dimensi outseam lower cloth 97 cm 0,357

8Bentuk upper cloth full jacket with parka

4,219

Sumber: Pengolahan Data

Setelah bobot absolut didapat, maka selanjutnya adalah menentukan bobot

perencanaan relatif setiap variabel dengan rumus:

Bobot relatif

Contoh perhitungan rasio perbaikan atribut bahan inner layer cloth silk:

Page 70: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-70

Bobot relatif = 15,71%

Hasil perhitungan nilai bobot perencanaan relatif untuk setiap variabel dapat

dilihat pada Tabel 5.54

Tabel 5.54 Bobot Relatif untuk Setiap VariabelNo

Variabel Kebutuhan Bobot Relatif

1 Bahan inner layer cloth silk 15,71%

2 Bahan outer layer cloth nylon 24,17%

3 Dimensi shoulder upper cloth 41 cm 4,05%

4 Dimensi front upper cloth 65 cm 7,36%

5 Dimensi sleeve upper cloth 79 cm 13,09%6 Dimensi waist lower cloth 32 cm 22,63%7 Dimensi outseam lower cloth 97 cm 1,01%

8Bentuk upper cloth full jacket with parka

11,97%

Sumber: Pengolahan Data

5.2.6.3 Menetapkan Karakteristik Teknik terhadap Kebutuhan Pekerja

Langkah berikutnya dalam membangun house of quality (HOQ) adalah

menetapkan karakteristik-karakteristik teknik yang dibutuhkan oleh produsen

dalam memenuhi variabel-variabel kebutuhan pekerja terhadap desain pakaian

pelindung dingin. Karakteristik teknik yang yang diperlukan oleh pihak produsen

untuk memenuhi kebutuhan pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.55

Tabel 5.55 Karakteristik Teknis yang Dibutuhan untuk Memenuhi Kebutuhan Pekerja

No Karakteristik Teknis1 Akurasi Dimensi2 Standarisasi Bahan Penyusun

Page 71: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-71

3 Durability Product4 Stabilitas Desain Produk5 Biaya Pembuatan

Sumber : Hasil Pengumpulan Data

Deskripsi dari masing-masing karakteristik teknis yaitu:

1. Akurasi Dimensi

Akurasi dimensi yaitu berhubungan dengan ukuran dari spesifikasi pakaian

pelindung dingin.

2. Standarisasi Bahan Penyusun

Kesesuaian dan konsistensi dari bahan penyusun pakaian pelindung dingin.

3. Durability Product

Durability product menjelaskan ketahanan produk pakaian pelindung dingin.

4. Stabilitas Desain Produk

Stabilitas desain produk menjelaskan kesamarataan desain pada.pakaian

pelindung dingin.

5. Biaya Pembuatan

Biaya pembuatan menjelaskan biaya produksi dari pakaian pelindung dingin

5.2.6.4 Menetapkan Hubungan Antara Karakteristik Teknis

Pada tahap ini ditentukan hubungan antara masing-masing karakteristik

teknis yang ada untuk dianalisis. Penggambarkan tingkat hubungan antara

masing-masing karakteristik teknis yang ada berdasarkan pada simbol

V : tingkat hubungan positif kuat = 4

√ : tingkat hubungan positif sedang = 3

x : tingkat hubungan negatif sedang = 2

Page 72: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-72

X : tingkat hubungan negatif kuat = 1

- : tidak ada hubungan = 0

Tingkat hubungan antara masing-masing karakteristik teknis ditentukan

berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dengan pihak produsen pakaian

pelindung dingin dapat dilihat pada Gambar 5.26

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 5.26 Hubungan Antar Karakteristik Teknik Desain Pakaian Pelindung Dingin

5.2.6.5 Menetapkan Tingkat Hubungan Antara Karakteristik Teknis

Produk Dengan Keinginan Pekerja

Penentuan Relation Matrix didapat dari hasil wawancara dengan pihak

produsen yang dilakukan untuk menentukan tingkat hubungan antara keinginan

pekerja dan karakteristik teknis produk. Tingkat hubungan yang dimaksud dimulai

dari skala kuat, sedang, lemah, dan tidak berhubungan sama sekali. Penilaian yang

diberikan akan berdasarkan aturan :

Nilai 9 : menunjukkan hubungan yang kuat

Nilai 3 : menunjukkan hubungan yang sedang

Page 73: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-73

Nilai 1 : menunjukkan hubungan yang lemah

Nilai 0 : menunjukkan tidak adahubungan sama sekali

Skor hubungan antara keinginan pekerja dan karakteristik teknis juga

diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner dengan pihak produsen pakaian

pelindung dingin pendukuung. Skor hubungan antara keinginan pekerja dan

karakteristik teknis dapat dilihat pada Gambar 5.27

Aku

rasi

Dim

ensi

Sta

ndar

isas

i B

ahan

Pen

yusu

nD

urab

ilit

y P

rodu

ctS

tabi

lita

s D

esai

n P

rodu

kB

iaya

Pem

buat

an

Bahan inner layer cloth silk 3 9 9 9 9Bahan outer layer cloth nylon 3 9 9 9 9Dimensi shoulder upper cloth 41 cm 9 3 1 1 1Dimensi front upper cloth 65 cm 9 3 1 1 1Dimensi sleeve upper cloth 79 cm 9 3 1 1 1Dimensi waist lower cloth 32 cm 9 3 1 1 1Dimensi outseam lower cloth 97 cm 9 3 1 1 1Bentuk upper cloth full jacket with parka 3 3 1 3 9

Gambar 5.27 Matriks Antara CR dengan Karakteristik Teknis Desain Pakaian Pelindung Dingin

5.2.6.6 Membangun Matriks House of Quality (HOQ) Desain Pakaian Pelindung

Dingin

Sebelum membangun house of quality (HOQ) perlu dihitung ukuran

kinerja dari HoQ yang terdiri dari tiga aspek yaitu tingkat kesulitan, tingkat

kepentingan dan perkiraan biaya.

1. Penentuan tingkat kesulitan

Tingkat kesulitan ditentukan dari hubungan karakteristik teknis. Perhitungan

dilakukan dengan menterjemahkan semua bobot nilai hubungan kemudian

membagi bobot dari tiap-tiap karaktertistik teknik dengan jumlah bobot tadi.

Page 74: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-74

Kemudian, tingkat kesulitan diberikan berdasarkan rentang persentase yang

diperoleh. Tingkat kesulitan diberikan berdasarkan rentang persentase pada

Tabel 5.56

Tabel 5.56 Kategori Tingkat Kesulitan

Persentase KategoriBobot Tingkat

Kesulitan0 – 5 % mudah 16 – 11 % cukup mudah 212 – 17 % sulit 318 – 23 % sangat sulit 4

> 24 % mutlak sulit 5Sumber: Lou Couhen (1997)

Besar nilai tingkat kesulitan dapat dihitung dengan cara menghitung terlebih

dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara sesama karakteristik

teknis. Sebagai contoh perhitungan tingkat kesulitan karakteristik teknis akurasi

dimensi yaitu:

Bobot untuk akurasi dimensi = 3 +0+4+3 = 10

Tingkat Kesulitan %100xtikTeknisKarakterisBobotTotal

TeknistikKarakterisTiapBobot

Tingkat Kesulitan untuk akurasi dimensi =

Tingkat kesulitan yang didapat adalah 20% yang berarti unsur akurasi

dimensi sangat sulit dilakukan, maka bobotnya adalah 4. Lakukan hal yang sama

untuk semua karakteristik teknis.

2. Penentuan derajat kepentingan

Page 75: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-75

Besar nilai derajat kepentingan dapat dihitung dengan cara menghitung

terlebih dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara atribut

produk dengan karakteristik teknis.

Perhitungan derajat kepentingan untuk atribut produk dengan karakteristik

teknis menggunakan rumus :

Derajat kepentingan untuk akurasi dimensi =

3. Perkiraan biaya

Faktor tingkat kesulitan dijadikan sebagai dasar perkiraan biaya karena

semakin sulit suatu karakteristik teknik dibuat, akan semakin mahal pula

alokasi biayanya. Perkiraan biaya dinyatakan dalam persen dan dipengaruhi

berbagai pertimbangan dari si perancang sendiri.

Total bobot tingkat kesulitan dari karakteristik teknis produk yaitu, sebagai

berikut :

= 4 + 5 + 3 + 3 + 4

= 19

Perkiraan biaya untuk akurasi dimensi =

Penentuan tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya dapat

dilihat pada Tabel 5.57.

Tabel 5.57 Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan Perkiraan Biaya

Tingkat Kesulitan 4 5 3 3 4

Page 76: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-76

Perkiraan Biaya (%) 21 26 16 16 21

Derajat Kepentingan (%) 31 21 14 15 19

Berdasarkan data-data yang telah didapatkan pada langkah-langkah

sebelumnya, selanjutnya dibuat matriks house of quality (HOQ). Adapun QFD

fase I desain pakaian pelindung dingin dapat dilihat pada Gambar 5.28

Sumber: Hasil pengolahan data

Gambar 5.28 QFD Fase I Desain Pakaian Pelindung Dingin

Hasil menunjukkan bahwa karakteristik teknis yang terpenting adalah

akurasi dimensi dan standarisasi material penyusun dengan tingkat kesulitan

Page 77: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-77

masing-masing 4 dan 5, derajat kepentingan masing-masing 31 dan 21, dan

perkiraan biaya masing-masing 21 dan 26. Atribut tersebut akan digunakan

sebagai input QFD fase II. (Lou Cohen, 1995).

5.2.7 Membangun Quality Function Deployment (QFD) Fase II

5.2.7.1 Menetapkan Karakteristik Teknis Prioritas Berdasarkan QFD Fase I

Karakteristik teknis yang diperoleh dari QFD Fase I dijadikan sebagai

input untuk melaksanakan pengolahan pada QFD Fase II. Karakteristik teknis

prioritas ditentukan dengan menentukan rangking berdasarkan bobot yang

terbesar dari tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya. Bobot

terbesar terdapat pada atribut akurasi dimensi dan standarisasi bahan penyusun.

Karakteristik teknik desain pakaian pelindung dingin dapat dilihat pada Tabel

5.58

Tabel 5.58. Karakteristik Teknis Pakaian Pelindung Dingin

No Karakteristik Teknis

1 Akurasi Dimensi

2 Standarisasi Bahan Penyusun

3 Biaya Pembuatan

4 Durability Product

5 Stabilitas Desain ProdukSumber: Hasil pengolahan data

5.2.7.2 Menetapkan Part Kritis

Part kritis adalah karakteristik part atau komponen yang paling utama

yang terdapat pada. Part kritis diperoleh dari literatur tentang pakaian pelindung

dingin wawancara dengan manager perusahaan. Part kritis pakaian pelindung

dingin dapat dilihat pada Tabel 5.59

Tabel 5.59 Part Kritis Desain Pakaian Pelindung Dingin

Page 78: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-78

No Part Kritis

1 Daya serap bahan inner layer

2 Komposisi layer

3 Dimensi parka4 Daya tahan air outer layer5 Desain kantong

Sumber: Hasil Pengumpulan Data5.2.7.3 Menetapkan Hubungan antara Part Kritis

Langkah selanjutnya dalam penyusunan matriks design deployment adalah

menentukan hubungan antara masing-masing part kritis. Hubungan antara part

kritis dapat berupa hubungan positif kuat, positif sedang, negatif kuat, negatif

sedang ataupun tidak ada hubungan antara masing-masing part kritis. Hubungan

antara part kritis dapat dilihat pada simbol sebagai

V : tingkat hubungan positif kuat = 4

√ : tingkat hubungan positif sedang = 3

x : tingkat hubungan negatif sedang = 2

X : tingkat hubungan negatif kuat = 1

- : tidak ada hubungan = 0

Tingkat hubungan antara masing-masing part kritis diperoleh dari hasil

wawancara dan kuesioner dengan pihak produsen pakaian pelindung dingin

pendukuung Tingkat hubungan antara masing-masing part kritis dapat dilihat

pada Gambar 5.29

Page 79: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-79

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 5.29 Hubungan Antar Part Kritis Desain Pakaian Pelindung Dingin

5.2.7.4 Menetapkan Hubungan antara Karakteristik Teknis dengan Part

Kritis

Langkah selanjutnya dalam penyusunan matriks design deployment adalah

membandingkan hubungan antara part kritis dengan karakteristik teknis.

Penentuan hubungan antara part kritis dan karakteristik teknis ini menggunakan

matriks hubungan. Tingkat hubungan antara masing-masing part kritis yang ada

menggunakan simbol sebagai

Nilai 9 : menunjukkan hubungan yang kuat

Nilai 3 : menunjukkan hubungan yang sedang

Nilai 1 : menunjukkan hubungan yang lemah

Nilai 0 : menunjukkan tidak ada hubungan sama sekali

Penetapan nilai yang menyatakan tingkat hubungandiperoleh dari hasil

wawancara dan kuesioner dengan pihak produsen pakaian pelindung dingin

pendukuung Penetapan nilai yang menyatakan tingkat hubungan dapat dilihat

pada Gambar 5.30

Page 80: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-80

  Day

a se

rap

baha

n in

ner

laye

rK

ompo

sisi

Lay

er

Dim

ensi

par

ka

Day

a ta

han

air

oute

r la

yer

Des

ain

kant

ong

Akurasi Dimensi 1 1 9 0 3Standarisasi Bahan Penyusun 9 9 1 9 1Durability Product 3 3 1 9 1Stabilitas Desain Produk 9 9 1 9 3Biaya Pembuatan 9 3 1 9 3

Sumber: Pengolahan data

Gambar 5.30 Hubungan Antar Karakteristik Teknis dan Part Kritis Pakaian Pelindung Dingin

5.2.7.5 Membangun Matriks House of Quality (HOQ) Pakaian Pelindung

Dingin Fase II

Sebelum membangun house of quality (HOQ) perlu dihitung ukuran

kinerja dari HoQ yang terdiri dari tiga aspek yaitu tingkat kesulitan, tingkat

kepentingan dan perkiraan biaya.

a. Penentuan tingkat kesulitan

Tingkat kesulitan ditentukan dari hubungan karakteristik teknis. Perhitungan

dilakukan dengan menterjemahkan semua bobot nilai hubungan kemudian

membagi bobot dari tiap-tiap karaktertistik teknik dengan jumlah bobot tadi.

Kemudian, tingkat kesulitan diberikan berdasarkan rentang persentase yang

diperoleh.

Besar nilai tingkat kesulitan dapat dihitung dengan cara menghitung terlebih

dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara sesama part kritis.

Sebagai contoh perhitungan tingkat kesulitan part kritis daya serap bahan

inner layer:

Page 81: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-81

Bobot untuk daya serap bahan inner layer = 4 + 0 + 0 + 3 = 7

Tingkat Kesulitan

Tingkat Kesulitan untuk daya serap bahan inner layer =

c. Penentuan derajat kepentingan

Besar nilai derajat kepentingan dapat dihitung dengan cara menghitung

terlebih dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara

karakteristik teknik dengan part kritis.

Perhitungan derajat kepentingan untuk karakteristik teknis dengan part kritis

menggunakan rumus :

Derajat Kepentingan untuk daya serap bahan inner layer =

d. Perkiraan biaya

Faktor tingkat kesulitan dijadikan sebagai dasar perkiraan biaya karena

semakin sulit suatu part kritis dibuat, akan semakin mahal pula alokasi

biayanya. Perkiraan biaya dinyatakan dalam persen dan dipengaruhi berbagai

pertimbangan dari si perancang sendiri.

Total bobot tingkat kesulitan dari part kritis alat yaitu, sebagai berikut :

= 4 + 5 + 2 + 4 + 4

= 19

Perkiraan biaya untuk daya serap bahan inner layer

Page 82: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-82

=

Penentuan tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya dapat

dilihat pada Tabel 5.60

Tabel 5.60 Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan Perkiraan Biaya QFD Fase II

Tingkat Kesulitan 4 5 2 4 4Perkiraan Biaya (%) 21 26 11 21 21Derajat Kepentingan (%) 27 22 11 31 9

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan data-data yang telah didapatkan pada langkah-langkah

sebelumnya, selanjutnya dibuat matriks house of quality (HOQ). Adapun QFD

fase II desain pakaian pelindung dingin dilihat pada Gambar 5.31

Page 83: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-83

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Gambar 5.31 QFD Fase II Desain Pakaian Pelindung Dingin

Hasil tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya pada QFD

fase II menunjukan bahwa tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan

biaya tertinggi terdapat pada part kritis daya tahan air outer layer, daya serap

bahan inner layer dan komposisi layer. Part kritis daya tahan air outer layer, daya

serap bahan inner layer dan komposisi layer merupakan informasi mengenai

Page 84: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-84

masalah yang akan dilakukan perbaikan nilai dengan menggunakan metode value

engineering.

5.2.8 Menentukan Peningkatan Mutu Desain Pakaian Pelindung Dingin

Pekerja Cold Storage

Peningkatan mutu desain pakaian pelindung dingin pekerja cold storage

ditentukan berdasarkan bobot terbesar dari tingkat kesulitan, derajat kepentingan

dan perkiraan biaya. Perbaikan yang dilakukan pada bagian:

1. Daya tahan air outer layer

2. Daya serap bahan inner layer

3. Komposisi layer

5.2.9. Meningkatkan Nilai Desain dengan Menggunakan Metode Value

Engineering

5.2.9.1 Tahap Informasi

Tahap ini berisi tentang informasi mengenai data dari rancangan awal alat,

dimana melalui data tersebut nantinya akan diperoleh informasi mengenai bahan-

bahan penyusun alat mana yang memungkinkan untuk dilaksanakan rekayasa

nilai. Pada QFD Fase II sebelumnya sudah diperoleh informasi bahwa bagian

yang harus direkayasa adalah pada bagian daya tahan air outer layer dan daya

serap bahan inner layer. Informasi dan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan

rekayasa pada desain pakaian pelindung dingin pekerja colds storage mengenai

Page 85: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-85

bagian tersebut diperoleh dari pihak perusahaan. Data biaya dan kuantitas dapat

dilihat pada Tabel 5.61 dan Tabel 5.62

Tabel 5.61 Data Jenis Bahan, Harga dan Kuantitas Bahan Penyusun Upper Protective Cloth Pekerja Cold Storage

No Komponen Satuan Jumlah Harga/unit Total1 Outer fabric nylon meter 1.5 45,000 67,5002 Inner fabric silk meter 1.5 61,500 92,2503 Lining polyester meter 1.5 30,000 45,0004 Retsleting baju Unit 1 10,000 10,0005 Benang katun Roll 0.17 22,000 3,7406 Velcro Roll 0.03 30,000 9007 Kancing Unit 5 2,500 12,5008 Draw cord Unit 1 4,261 4,261

Total 236,151Sumber http://www.fabrics.net/Fabric-Man-Made-s/44.htm

Tabel 5.62 Data Jenis Bahan, Harga dan Kuantitas Bahan Penyusun Lower Protective Cloth Pekerja Cold Storage

No Komponen Satuan Jumlah Harga/unit (Rp) Total1 Outer fabric nylon meter 2 45,000 90,000 2 Inner fabric silk meter 2 61,500 123,000 3 Lining polyester meter 2 30,000 60,000 4 Retsleting celana unit 1 12,500 12,500 5 Benang katun roll 0.5 22,000 11,000 6 Velcro roll 0.1 30,000 3,000

Total 299,500Sumber http://www.fabrics.net/Fabric-Man-Made-s/44.htm

5.2.9.2 Tahap Analisis Fungsi

Diagram FAST (Function Analysis System Technique) digunakan pada

tahap ini. Diagram FAST merupakan diagram yang digunakan untuk menganalisa

fungsi dengan menguraikan tiap elemen menjadi komponen pembentuk sesuai

fungsinya untuk meneliti bagian mana yang mempunyai fungsi utama dan fungsi

Page 86: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-86

sekunder. Diagram FAST desain pakaian pelindung dingin dapat dilihat pada

Gambar 5.32

Sumber: Hasil pengolahan data

Gambar 5.32 Diagram FAST Pakaian Pelindung Dingin

5.2.9.3 Tahap Kreatif

Tahap ini memberikan beberapa alternatif pengganti dari bahan-bahan

penyusun dari pakaian pelindung dingin yang akan memberikan penghematan

biaya. Tahap kreatif ini menggunakan metode brainstorming dan studi literatur

untuk menemukan ide-ide yang digunakan sebagai acuan dalam pemilihan

alternatif bahan penyususun pakaian pelindung dingin. Metode brainstorming ini

dilakukan dengan beberapa pihak produsen pakaian pelindung dingin.

Kesimpulan dari metode brainstorming ini adalah sebagai

1. Kesimpulan metode

brainstorming untuk daya tahan air outer layer adalah sebagai

Page 87: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-87

a. Daya tahan

air yang tinggi

b. Tingkat

insulasi yang tinggi

c. Harga bahan

outer layer yaitu bahan nylon yang lebih rendah

d. Kualitas

bahan yang baik dan tidak mudah rusak

2. Kesimpulan metode

brainstorming untuk daya serap bahan inner layer adalah sebagai

a. Daya serap

bahan yang baik

b. Tingkat

insulasi yang tinggi

c. Kemampuan

memberikan kenyamanan yang baik

d. Harga bahan

inner layer yaitu bahan silk yang lebih rendah

e. Kualitas

bahan yang baik dan tidak mudah rusak

3. Kesimpulan metode

brainstorming untuk komposisi layer adalah sebagai

Page 88: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-88

a. Desain

memiliki multi layer atau lebih dari satu layer

b. Penentuan

bahan untuk tiap layer yang tepat

c. Kualitas layer

yang sesuai standar

Berdasarkan QFD fase II diketahui bobot terbesar yang menunjukkan

komponen yang perlu untuk direkayasa adalah pada outer layer dan inner layer

dimana bahan terbaik yang dipilih untuk outer layer adalah nylon sedangkan

bahan terbaik yang dipilih untuk inner layer adalah silk. Untuk memudahkan

perhitungan value enginnering dalam memilih alternatif terbaik dimunculkan

kriteria-kriteria dari bahan-bahan penyusun produk. Alternatif mengenai bahan

garmen diambil dari buku, jurnal dan penelurusan melaui internet tentang industri

garmen. Adapun alternative yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 5.33.

Gambar 5.33 Rekapitulasi Sub Alternatif Jenis Bahan

Page 89: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-89

Berdasarkan penentuan sub alternatif jenis bahan diatas diperoleh 9

alternatif yang akan dipilih alternatif terbaik. Adapun penjelasan 9 alternatif

tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.63.

No Alternatif Layer Jenis Bahan

1. Jenis Bahan AwalInner Layer Nylon Mesh Tie DyeOuter Layer Silk Crepe de Chine

2. Alternatif 1Inner Layer Nylon Mesh FoilOuter Layer Silk Crepe de Chine

3. Alternatif 2Inner Layer Nylon Mesh FoilOuter Layer Silk Satin Organza

4. Alternatif 3Inner Layer Nylon Mesh FoilOuter Layer Silk Chine Crinkle

5. Alternatif 4Inner Layer Nylon Mesh Tie DyeOuter Layer Silk Satin Organza

6. Alternatif 5Inner Layer Nylon Mesh Tie DyeOuter Layer Silk Chine Crinkle

7. Alternatif 6Inner Layer Nylon Mesh Outer Layer Silk Crepe de Chine

8. Alternatif 7Inner Layer Nylon Mesh Outer Layer Silk Satin Organza

9. Alternatif 8Inner Layer Nylon MeshOuter Layer Silk China Crinkle

Daftar harga bahan yang digunakan sebagai alternatif pada tahap kreatif

dapat dilihat pada Tabel 5.64

Tabel 5.64. Daftar Harga Alternatif Material No Material Alternatif Harga (Rp)

1.Bahan Nylon Outer Layer

Nylon Mesh Foil 60.000/meterNylon Mesh Tie Dye 45.000/meter

Nylon Mesh 41.500/lembar

2.Bahan Silk Inner Layer

Silk Crepe de Chine 61.500/meterSilk Satin Organza 80.000/meterSilk China Crinkle 57.500/meter

Sumber : http://www.fabrics.net/category-s/240.htmhttps://sites.google.com/site/kainmubahanbatiku/

5.2.9.4 Tahap Penentuan / Keputusan

Page 90: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-90

Tahap ini bertujuan memilih alternatif terbaik dari keseluruhan alternatif-

alternatif yang dihasilkan pada tahap kreatif. Tahap ini mempertimbangkan

keuntungan dan kerugian dari alternatif-alternatif yang tersedia untuk menentukan

beberapa kriteria penilaian.

Kriteria-kriteria yang digunakan untuk menentukan alternatif terbaik

adalah sebagai

1. Harga bahan

2. Tingkat insulasi

3. Kualitas bahan

4. Daya tahan bahan

5. Kemudahan mendapatkan bahan

Pembobotan ditentukan dengan pemberian rangking pada setiap kriteria.

Contoh perhitungan pembobotan untuk kriteria harga bahan adalah sebagai

Bobot rangking kriteria penghematan biaya =

= %333,33%10015

5

Urutan rangking dan pembobotan untuk setiap kriteria tersebut dapat

dilihat pada Tabel 5.65

Tabel 5.65 Urutan Rangking dan Pembobotan Kriteria

No KriteriaAngka

RangkingBobot Keterangan

1 Harga Bahan 5 33.33 Prioritas tertinggi2 Tingkat Insulasi 4 26.67 Prioritas tinggi3 Kualitas Bahan 3 20.00 Prioritas sedang4 Daya Tahan Bahan 2 13.33 Prioritas rendah

Page 91: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-91

5 Kemudahan Mendapatkan Bahan 1 6.67 Prioritas terendah

Jumlah 15 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Keuntungan dan kerugian alternatif bahan penyusun dari desain pakaian

pelindung dingin dapat dilihat pada Tabel 5.63

Tabel 5.63 Kelebihan dan Kelemahan Alernatif Bahan Penyusun Desain Pakaian Pelindung Dingin

No Bahan Alternatif Kelebihan Kelemahan

1.Nylon

Nylon Mesh Foil

a. Komposisi Nilon 90%b. Insulasi baikc. Elastitisitas sangat

tinggid. Kualitas sangat baik

a. Daya serap lembab sangat rendah

b. Ketahanan cuci kurang baik

c. Harga mahal

Nylon Mesh Tie

Dye

a. Daya serap lembab cukup baik

b. Insulasi cukup baikc. Elastitisitas tinggid. Kualitas cukup baik

a. Komposisi Nilon 80%

b. Ketahanan cuci kurang baik

c. Harga cukup mahal

Nylon Mesh

a. Insulasi baikb. Harga murahc. Kualitas bahan baik

a. Daya serap lembab rendah

b. Ketahanan cuci kurang baik

2 SilkSilk Crepe de Chine

a. Kualitas baikb. Berat mediumc. Insulasi baikd. Daya serap tinggi

a. Handling sulitb. Harga mahalc. Cukup mudah kusut

Tabel 5.63 Kelebihan dan Kelemahan Alernatif Bahan Penyusun Desain Pakaian Pelindung Dingin (Lanjutan)

No Bahan Alternatif Kelebihan Kelemahan

2Silk

Silk Satin Organza

a. Kualitas sangat tinggi b. Berat ringanc. Insulasi sangat baikd. Daya serap sangat

tinggi

a. Handling sulitb. Mudah kusutc. Harga sangat mahal

Silk China Crinkle

a. Kualitas cukup baikb. Sangat kuatc. Insulasi baikd. Daya serap tinggi

a. Handling cukup sulit

b. Mudah kusut

Page 92: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-92

e. Harga murahSumber : http://www.suteraterengganu.com.my/jenis-kain-sutera.html

http://www.fabrics.net/category-s/240.htm

Berdasarkan alternatif yang telah ditentukan dilakukan perhitungan

performansi dari setiap kriteria oleh pakar atau pihak yang sudah berpengalaman

dalam bidang garmen yaitu pihak produsen pakaian pelindung dingin. Dengan

skala penilaian 1-10, maka diperoleh hasil penilaian dari masing-masing alternatif.

Adapun hasil penilaian dari masing-masing alternatif dapat dilihat pada Tabel

Tabel Hasil Penilaian Masing-masing Alternatif Berdasarkan Kriteria

AlternatifBobot

Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4 Kriteria 533.33 26.67 20 13.33 6.67

Awal 6 4 4 5 5Alternatif 1 7 6 5 5 6Alternatif 2 5 7 7 7 8Alternatif 3 5 7 6 7 8Alternatif 4 7 5 5 5 6Alternatif 5 7 7 6 7 6Alternatif 6 8 8 7 7 5Alternatif 7 4 7 6 6 8Alternatif 8 9 9 8 8 4

Selanjutnya hasil penilaian dikalikan dengan bobot masing-masing kriteria

yang sudah diperoleh sebelumnya sehingga diperoleh nilai performansi dari setiap

alternatif.

Tabel Hasil Rekapitulasi Performansi Tiap Alternatif

AlternatifKriteria

Pn Ranking1 2 3 4 5

Awal 199.98 106.68 80.00 66.65 33.35 486.66 9Alternatif 1 233.31 160.02 100.00 66.65 40.02 600.00 6Alternatif 2 166.65 186.69 140.00 93.31 53.36 640.01 4Alternatif 3 166.65 186.69 120.00 93.31 53.36 620.01 5Alternatif 4 233.31 133.35 100.00 66.65 40.02 573.33 8Alternatif 5 233.31 186.69 120.00 93.31 40.02 673.33 3

Page 93: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-93

Alternatif 6 266.64 213.36 140.00 93.31 33.35 746.66 2Alternatif 7 133.32 186.69 120.00 79.98 53.36 573.35 7Alternatif 8 299.97 240.03 160.00 106.64 26.68 833.32 1

Grafik performansi untuk tiap alternatif dapat dilihat pada Gambar

Gambar Performansi Setiap Alternatif

Berdasarkan hasil grafik diatas diperoleh bahwa nilai performansi terbaik

terdapat pada alternatif 8 dengan nilai 833.32. Selanjutnya dilakukan perhitungan

nilai (value) untuk setiap alternatif. Nilai (value) diperoleh dengan rumus sebagai

berikut:

Dimana C’ = konstanta performansi alternatif

Adapun hasil rekapitulasi nilai (value) untuk masing-masing alternatif

dapat dilihat pada Tabel

Tabel Rekapitulasi Nilai (Value) Masing-masing AlternatifNo. Alternatif Pn Cn Pn/Cn Value Ranking Konstanta

1. Jenis Bahan Awal 486.66 106500 0.00457 1 9218.838614

2. Alternatif 1 600.00 121500 0.004938 1.0807 5

Page 94: Bab v Pengumpulan Pengolahan Bla

V-94

3. Alternatif 2 640.01 140000 0.004572 1.0004 8

4. Alternatif 3 620.01 117500 0.005277 1.1547 4

5. Alternatif 4 573.33 125000 0.004587 1.0037 7

6. Alternatif 5 673.33 102500 0.006569 1.4376 3

7. Alternatif 6 746.66 103000 0.007249 1.5864 2

8. Alternatif 7 573.35 121500 0.004719 1.0327 6

9. Alternatif 8 833.32 99000 0.008417 1.8420 1

Grafik nilai (value) untuk tiap alternatif dapat dilihat pada Gambar

Gambar Nilai (Value) Setiap Alternatif

Berdasarkan hasil grafik diatas diperoleh bahwa nilai (value) tertinggi

terdapat pada alternatif ke-8 dengan nilai sebesar 1.8420. oleh karena itu dipilih

alternatif terbaik yaitu alternatif ke-8 yang terdiri atas alternatif jenis bahan inner

layer nylon mesh dan jenis bahan outer layer silk china crinkle. Peningkatan nilai

terjadi sebesar 84.2% dari desain awal.