bab v pengumpulan pengolahan bla
DESCRIPTION
ASDTRANSCRIPT
BAB V
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data terbagi dua bagian yaitu bagian pertama berisi
pengumpulan data kondisi termal dan kondisi pekerja. Bagian kedua berisikan
pengumpulan data desain produk.
5.1.1 Pengumpulan Data Kondisi Termal
Pengumpulan data kondisi termal yang dimaksud antara lain
pemgumpulan data temperatur udara, temperatur radian, kelembapan udara dan
kecepatan angin.
5.1.1.1 Pengumpulan Data Temperatur Udara (Ta)
Pengumpulan data temperatur udara dilakukan selama 6 hari. Hasil rata-
rata pengumpulan data temperatur udara tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1
.
V-1
V-2
Tabel 5.1 Data Rata-Rata Temperatur Udara
Waktu Titik
Temperatur Udara (0C)Ketinggian (m) Rata-rata per
titik pengukuran
0.1 0.6 1.2 1.5
23.01-01.00
1
-19.81 -19.21 -19.66 -20.43
-20.0501.00-03.00 -21.12 -21.76 -22.88 -22.3703.01-05.00 -19.03 -21.17 -20.36 -21.0605.01-07.00 -17.25 -18.29 -18.58 -17.80
Rata-rata -19.30 -20.11 -20.37 -20.4123.01-01.00
2
-18.27 -19.17 -19.73 -20.90
-19.6301.00-03.00 -20.40 -22.25 -21.77 -21.6903.01-05.00 -19.02 -20.53 -21.04 -21.4705.01-07.00 -16.00 -16.66 -17.64 -17.56
Rata-rata -18.42 -19.65 -20.05 -20.4123.01-01.00
3
-19.36 -19.67 -19.39 -21.02
-20.1101.00-03.00 -20.80 -21.14 -21.81 -21.8903.01-05.00 -20.94 -21.17 -20.88 -22.0105.01-07.00 -16.30 -17.87 -18.68 -18.86
Rata-rata -19.35 -19.96 -20.19 -20.9523.01-01.00
4
-19.07 -19.80 -19.94 -20.32
-20.0901.00-03.00 -21.80 -20.85 -22.02 -23.1303.01-05.00 -19.22 -21.20 -20.92 -22.2705.01-07.00 -16.92 -17.45 -17.38 -19.13
Rata-rata -19.25 -19.83 -20.06 -21.2123.01-01.00
5
-17.98 -18.02 -19.27 -18.81
-18.3801.00-03.00 -17.24 -18.18 -18.44 -20.0403.01-05.00 -17.01 -17.53 -18.16 -18.9905.01-07.00 -17.74 -18.69 -18.81 -19.11
Rata-rata -17.49 -18.11 -18.67 -19.24Rata-rata per
ketinggian-18.76 -19.53 -19.87 -20.44
Rata-rata Total -19.65
Perbedaan hasil pengukuran rata-rata pada masing-masing interval
ketinggian dapat dilihat pada Tabel 5.2
V-3
Tabel 5.2 Data Rata-rata Gradien Ketinggian Pengukuran Temperatur Udara
Waktu Pukul
Temperatur Udara (0C)Ketinggian (m)
0.1 0.6 1.2 1.523.01-01.00 -18.90 -19.17 -19.60 -20.3001.00-03.00 -20.27 -20.84 -21.38 -21.8203.01-05.00 -19.04 -20.32 -20.27 -21.1605.01-07.00 -16.84 -17.79 -18.22 -18.49
Adapun grafik temperatur udara terhadap waktu dan ketinggian dapat
dilihat pada Gambar 5.1
Gambar 5.1 Grafik Temperatur Udara terhadap Waktu dan Ketinggian
5.1.1.2 Pengumpulan Data Temperatur Radian (Tr)
Pengumpulan data temperatur radian dianggap sama dengan temperatur
udara dikarenakan sumber panas dari cold storage hampir tidak ada dan cold
storage termasuk indoor cold environment. Hasil pengambilan data tersebut dapat
dilihat pada Tabel 5.3
Tabel 5.3 Data Rata-Rata Temperatur Radian
V-4
Waktu Titik Temperatur Radian (0C)
Ketinggian (m) Rata-rata per titik pengukuran0.1 0.6 1.2 1.5
23.01-01.00
1
-19.81 -19.21 -19.66 -20.43
-20.0501.00-03.00 -21.12 -21.76 -22.88 -22.3703.01-05.00 -19.03 -21.17 -20.36 -21.0605.01-07.00 -17.25 -18.29 -18.58 -17.80
Rata-rata -19.30 -20.11 -20.37 -20.4123.01-01.00
2
-18.27 -19.17 -19.73 -20.90
-19.6301.00-03.00 -20.40 -22.25 -21.77 -21.6903.01-05.00 -19.02 -20.53 -21.04 -21.4705.01-07.00 -16.00 -16.66 -17.64 -17.56
Rata-rata -18.42 -19.65 -20.05 -20.4123.01-01.00
3
-19.36 -19.67 -19.39 -21.02
-20.1101.00-03.00 -20.80 -21.14 -21.81 -21.8903.01-05.00 -20.94 -21.17 -20.88 -22.0105.01-07.00 -16.30 -17.87 -18.68 -18.86
Rata-rata -19.35 -19.96 -20.19 -20.9523.01-01.00
4
-19.07 -19.80 -19.94 -20.32
-20.0901.00-03.00 -21.80 -20.85 -22.02 -23.1303.01-05.00 -19.22 -21.20 -20.92 -22.2705.01-07.00 -16.92 -17.45 -17.38 -19.13
Rata-rata -19.25 -19.83 -20.06 -21.2123.01-01.00
5
-17.98 -18.02 -19.27 -18.81
-18.3801.00-03.00 -17.24 -18.18 -18.44 -20.0403.01-05.00 -17.01 -17.53 -18.16 -18.9905.01-07.00 -17.74 -18.69 -18.81 -19.11
Rata-rata -17.49 -18.11 -18.67 -19.24Rata-rata per
ketinggian-18.76 -19.53 -19.87 -20.44
Rata-rata Total -19.65
Perbedaan hasil pengukuran rata-rata pada masing-masing interval
ketinggian dapat dilihat pada Tabel 5.4
V-5
Tabel 5.4. Data Rata-rata Gradien Ketinggian Pengukuran Temperatur Radian
Waktu Pukul
Temperatur Radian (0C)Ketinggian (m)
0.1 0.6 1.2 1.523.01-01.00 -18.90 -19.17 -19.60 -20.3001.00-03.00 -20.27 -20.84 -21.38 -21.8203.01-05.00 -19.04 -20.32 -20.27 -21.1605.01-07.00 -16.84 -17.79 -18.22 -18.49
Adapun grafik temperatur radian terhadap waktu dan ketinggian dapat
dilihat pada Gambar 5.2
Gambar 5.2 Grafik Temperatur Radian terhadap Waktu dan Ketinggian
5.1.1.3 Pengumpulan Data Kecepatan Angin
Kecepatan angin juga diukur pada 5 titik yang telah ditentukan
sebelumnya dan pada 4 titik ketinggian pada cold storage. Data kecepatan angin
yang ditampilkan adalah data rata-rata kecepatan angin selama 6 hari di cold
storage dan dapat dilihat pada Tabel 5.5
V-6
Tabel 5.5 Data Rata-Rata Kecepatan Angin
Waktu Titik Kecepatan Angin (m/s)
Ketinggian (m) Rata-rata per titik pengukuran0.1 0.6 1.2 1.5
23.01-01.00
1
0.20 0.58 0.56 0.97
0.5301.00-03.00 0.27 0.36 0.48 0.9503.01-05.00 0.30 0.69 0.67 1.0505.01-07.00 0.10 0.24 0.88 0.25
Rata-rata 0.22 0.47 0.65 0.8123.01-01.00
2
0.29 0.17 1.11 1.06
0.6901.00-03.00 0.29 0.76 0.91 1.0203.01-05.00 0.31 0.48 1.01 0.6705.01-07.00 0.07 0.61 0.87 1.43
Rata-rata 0.24 0.50 0.97 1.0423.01-01.00
3
0.27 0.52 0.99 0.88
0.5101.00-03.00 0.29 0.62 0.37 0.2803.01-05.00 0.28 0.26 0.56 0.9205.01-07.00 0.21 0.73 0.21 0.81
Rata-rata 0.26 0.54 0.53 0.7223.01-01.00
4
0.13 0.30 1.15 1.47
0.6301.00-03.00 0.17 0.48 0.96 1.0003.01-05.00 0.07 0.63 1.07 0.4805.01-07.00 0.14 0.61 0.97 0.48
Rata-rata 0.13 0.51 1.04 0.8623.01-01.00
5
0.23 0.71 1.01 0.93
0.6701.00-03.00 0.31 0.26 1.07 1.0803.01-05.00 0.18 0.79 0.96 1.5105.01-07.00 0.21 0.10 0.27 1.14
Rata-rata 0.23 0.46 0.83 1.17Rata-rata per
ketinggian0.22 0.50 0.80 0.92
Rata-rata Total 0.61
Perbedaan hasil pengukuran rata-rata pada masing-masing interval
ketinggian dapat dilihat pada Tabel 5.6
V-7
Tabel 5.6 Data Rata-rata Gradien Ketinggian Pengukuran Kecepatan Angin
Waktu PukulKecepatan Angin (m/s)
Ketinggian0.1 0.6 1.2 1.5
23.01-01.00 0.23 0.46 0.96 1.0601.00-03.00 0.26 0.50 0.76 0.8603.01-05.00 0.23 0.57 0.86 0.9205.01-07.00 0.14 0.46 0.64 0.82
Adapun grafik kecepatan angin terhadap waktu dan ketinggian dapat
dilihat pada Gambar 5.3
Gambar 5.3 Grafik Kecepatan Angin terhadap Waktu dan Ketinggian
5.1.1.4 Pengumpulan Data Kelembapan Udara
Kelembapan udara juga diukur pada 5 titik yang telah ditentukan
sebelumnya dan pada 4 titik ketinggian pada cold storage. Data kelembapan udara
yang ditampilkan adalah data rata-rata kelembapan udara selama 6 hari di cold
storage dan dapat dilihat pada Tabel 5.7
V-8
Tabel 5.7 Data Rata-Rata Kelembapan Udara
Waktu Titik Kelembapan Udara (%)
Ketinggian (m) Rata-rata per titik pengukuran0.1 0.6 1.2 1.5
23.01-01.00
1
87.61 81.73 88.21 87.03
86.9401.00-03.00 84.56 89.22 88.36 88.8303.01-05.00 81.44 91.00 90.49 89.6405.01-07.00 85.62 89.15 80.92 87.19
Rata-rata 84.81 87.77 87.00 88.1723.01-01.00
2
82.99 90.09 87.23 81.29
85.9101.00-03.00 92.43 86.72 82.54 91.9603.01-05.00 82.08 86.13 85.82 91.0305.01-07.00 86.30 86.19 78.80 82.97
Rata-rata 85.95 87.28 83.60 86.8123.01-01.00
3
87.21 84.47 80.58 90.17
84.8301.00-03.00 81.65 89.88 83.91 92.3803.01-05.00 89.60 81.59 84.66 85.3505.01-07.00 79.32 79.23 80.96 86.39
Rata-rata 84.45 83.79 82.53 88.5723.01-01.00
4
89.86 81.38 80.43 80.04
85.4101.00-03.00 87.10 86.22 90.98 87.9203.01-05.00 89.11 87.86 80.71 81.3905.01-07.00 89.17 85.94 86.31 82.04
Rata-rata 88.81 85.35 84.61 82.8523.01-01.00
5
82.77 87.62 84.98 87.39
85.0201.00-03.00 90.95 86.26 88.20 82.5003.01-05.00 86.61 81.69 89.40 84.6205.01-07.00 80.20 81.34 84.51 81.25
Rata-rata 85.13 84.23 86.77 83.94Rata-rata per
ketinggian85.83 85.69 84.90 86.07
Rata-rata Total 85.62
Perbedaan hasil pengukuran rata-rata pada masing-masing interval
ketinggian dapat dilihat pada Tabel 5.8
V-9
Tabel 5.8 Data Rata-rata Gradien Ketinggian Pengukuran Kelembapan Udara
Waktu Pukul
Kelembapan Udara (%)Ketinggian
0.1 0.6 1.2 1.523.01-01.00 86.09 85.06 84.29 85.1801.00-03.00 87.34 87.66 86.80 88.7203.01-05.00 85.77 85.65 86.22 86.4005.01-07.00 84.12 84.37 82.30 83.97
Adapun grafik kelembapan udara terhadap waktu dan ketinggian dapat
dilihat pada Gambar 5.4
Gambar 5.4 Grafik Kelembapan Udara terhadap Waktu dan Ketinggian
5.1.1.5 Pengumpulan Data Pribadi Pekerja
Data pribadi pekerja yang bekerja di cold storage dapat dilihat pada Tabel
5.9
Tabel 5.9 Data Pribadi Pekerja
No. PekerjaJenis
KelaminUmur
(Tahun)Berat
Badan (kg)Tinggi
Badan (cm)1 Pekerja 1 Laki-Laki 29 72 163
2 Pekerja 2 Laki-Laki 37 60 177
3 Pekerja 3 Laki-Laki 29 72 176
4 Pekerja 4 Laki-Laki 36 74 170
5 Pekerja 5 Laki-Laki 35 76 168
6 Pekerja 6 Laki-Laki 32 75 178
7 Pekerja 7 Laki-Laki 36 63 174
Tabel 5.9 Data Pribadi Pekerja (Lanjutan)
V-10
No. PekerjaJenis
KelaminUmur
(Tahun)Berat
Badan (kg)Tinggi
Badan (cm)8 Pekerja 8 Laki-Laki 28 79 168
9 Pekerja 9 Laki-Laki 37 59 178
10 Pekerja 10 Laki-Laki 36 70 170
11 Pekerja 11 Laki-Laki 28 72 163
12 Pekerja 12 Laki-Laki 27 67 176
13 Pekerja 13 Laki-Laki 32 59 164
14 Pekerja 14 Laki-Laki 37 62 165
15 Pekerja 15 Laki-Laki 35 78 172
5.1.1.6 Pengumpulan Data Psikologi Pekerja
Psikologi pekerja diperoleh dari kuesioner penilaian dampak kondisi
termal yang digunakan untuk mendapatkan informasi pribadi mengenai pekerja
dan psikologi kenyamanan termal serta pakaian pelindung dingin pekerja.
Jawaban kuesioner diberikan dalam bentuk skala 1-5 dimana masing-masing
pertanyaan dalam kuesioner diberikan kategori masing-masing. Grafik data
persepsi sensasi termal dan kenyamanan pekerja dapat dilihat pada Gambar 5.5.
Gambar 5.5 Grafik Persepsi Sensasi Termal dan Kenyamanan Termal Pekerja
Berdasarkan hasil grafik di atas, maka sebagian besar pekerja merasakan
sensasi termal sangat dingin dan merasa sangat tidak nyaman ketika bekerja.
Sementara grafik data respon preferensi termal akseptabilitas pribadi Pekerja
V-11
dapat dilihat pada Gambar 5.6
Gambar 5.6 Grafik Respon Preferensi Termal dan Akseptabilitas Termal Pekerja
Berdasarkan hasil grafik di atas, maka sebagian besar pekerja
mengharapkan untuk kondisi lebih hangat dan tidak dapat menerima kondisi
termal di cold storage. Untuk data respon pekerja tentang kapabilitas dan
kenyamanan pakaian pelindung dingin aktual dapat dilihat pada Gambar 5.7
Gambar 5.7 Grafik Data Respon Pekerja tentang Kapabilitas dan Kenyamanan Pakaian Pelindung Dingin Aktual
Berdasarkan hasil grafik di atas, maka sebagian besar pekerja menganggap
pakaian pelindung dingin aktual tidak memadai dan tidak nyaman.
5.1.1.7 Pengumpulan Data Tingkat Metabolisme Pekerja
V-12
Data denyut nadi pekerja sebelum dan sesudah bekerja dapat dilihat pada
Tabel 5.11
Tabel 5.11 Data Denyut Nadi Pekerja
No. PekerjaUmur
(tahun)DNI DNK
DN Maks
1 Pekerja 1 29 92 154 191
2 Pekerja 2 37 87 168 183
3 Pekerja 3 29 91 152 191
4 Pekerja 4 36 88 140 184
5 Pekerja 5 35 74 176 185
6 Pekerja 6 32 77 156 188
7 Pekerja 7 36 100 143 184
8 Pekerja 8 28 76 140 192
9 Pekerja 9 37 100 141 183
10 Pekerja 10 36 73 146 184
11 Pekerja 11 28 99 179 192
12 Pekerja 12 27 83 181 193
13 Pekerja 13 32 72 157 188
14 Pekerja 14 37 76 173 183
15 Pekerja 15 35 72 177 185
5.1.1.8 Pengumpulan Data Insulasi Pakaian Pekerja
Data insulasi pakaian pekerja diperoleh melalui pemberian kuesioner
pribadi terhadap pekerja. Data insulasi pakaian pekerja ketika bekerja dilihat pada
Tabel 5.12
Tabel 5.12 Data Insulasi Pakaian Pekerja
No PekerjaPakaian Dalam - Celana
Pakaian Dalam -
BajuKaos
Celana Pelindung
Baju Pelindung
Penutup Kepala
Sepatu Boots
Kaos Kaki
Sarung Tangan
Nilai Clo
1 Pekerja 1 0.03 0.06 0.09 0.28 0.70 - 0.05 0.05 0.05 1.31
2 Pekerja 2 0.03 0.06 0.15 0.28 0.70 0.04 0.05 0.05 0.05 1.41
3 Pekerja 3 0.09 0.09 0.09 0.28 0.70 0.04 0.05 - 0.05 1.39
4 Pekerja 4 0.03 0.06 0.09 0.28 0.70 - 0.05 0.05 0.05 1.31
5 Pekerja 5 0.03 0.06 0.15 0.28 0.70 0.04 0.05 0.05 0.05 1.41
6 Pekerja 6 0.03 0.06 0.15 0.28 0.70 - 0.05 0.05 0.05 1.37
7 Pekerja 7 0.03 0.06 0.15 0.28 0.70 0.04 0.05 0.05 0.05 1.41
8 Pekerja 8 0.09 0.06 0.09 0.28 0.70 0.04 0.05 0.05 0.05 1.41
9 Pekerja 9 0.03 0.09 0.09 0.28 0.70 0.04 0.05 0.05 0.05 1.38
10 Pekerja 10 0.03 0.06 0.09 0.28 0.70 0.04 0.05 0.05 0.05 1.35
11 Pekerja 11 0.09 0.06 0.09 0.28 0.70 0.04 0.05 - 0.05 1.36
12 Pekerja 12 0.03 0.06 0.09 0.28 0.70 0.04 0.05 0.05 0.05 1.35
13 Pekerja 13 0.03 0.09 0.09 0.28 0.70 - 0.05 0.05 0.05 1.34
14 Pekerja 14 0.09 0.09 0.09 0.28 0.70 0.04 0.05 0.05 0.05 1.44
15 Pekerja 15 0.09 0.06 0.09 0.28 0.70 0.04 0.05 0.05 0.05 1.41
Nilai Insulation Clo Rata-rata 1.34
5.2 Pengolahan Data
Adapun perhitungan pengolahan data yang dilakukan terdiri dari 2 bagian.
Bagian pertama berisi pengolahan beban kerja pekerja dan pengolahan data
termal. Pengolahan data termal terdiri atas perhitungan indeks cold stress dengan
metode wind chill index, perhitungan IREQ (Insulation required) yang terbagi
atas IREQmin dan IREQneutral serta perhitungan DLE (duration limit exposure).
Sementara bagian kedua pengolahan data desain pakaian pelindung dingin dengan
metode perancangan produk quality function deployment (QFD) dan value
engineering.
5.2.1 Perhitungan Beban Kerja Pekerja
5.2.1.1 Metode Penilaian secara Langsung
Metode penilaian secara langsung digunakan untuk menentukan jumlah
kebutuhan energi yang dikonsumsi untuk suatu pekerjaan. Persamaan perhitungan
jumlah energinya yaitu:
E = 1,80411 0,0229038 X + 4,71711 × 10-4 X2
Di mana:
E = Energi (kkal/menit)
X = Kecepatan DNK (denyut/menit)
Adapun klasifikasi dari perhitungan konsumsi energi ini dapat dilihat pada
Tabel 5.13
V-15
Tabel 5.13 Klasifikasi Beban KerjaKateogori
Beban Kerja
Konsumsi Energi (E)
Kkal/menit Kkal/8 jam
Unduly Heavy >12,5 >6000
Very Heavy 10-12,5 4800-6000
Heavy 7,5-10 3600-4800
Moderate 5-7,5 2400-3600
Light 2,5-5 1200-2400
Very Light <2,5 <1200
Sumber : Christensen (1991)
Sebagai contoh, perhitungan konsumsi energi untuk pekerja 1 dimana
DNK adalah 154 adalah sebagai
E = 1,80411 – 0,0229038 X + 4,71711. 10-4.X2
E = 1,80411 – 0,0229038 (160) + 4,71711.10-4 (154)2
E = 9,464 kkal per menit
Kategori beban kerja untuk pekerja tersbut termasuk dalam beban kerja
berat (heavy) karena energi yang dikonsumsi berada di antara 7,5- 10 kkal/menit.
Data konsumsi energi tiap pekerja cold storage dapat dilihat pada Tabel 5.14
Tabel 5.14 Perhitungan Konsumsi Energi Pekerja Cold Storage
No. PekerjaUmur
(tahun)DNK
E
(Kkal/menit)
Kategori Beban
Kerja
1 Pekerja 1 29 154 9.464 Heavy
2 Pekerja 2 37 168 11.270 Very Heavy
3 Pekerja 3 29 152 9.221 Heavy
4 Pekerja 4 36 140 7.843 Heavy
5 Pekerja 5 35 176 12.385 Very Heavy
6 Pekerja 6 32 156 9.711 Heavy
7 Pekerja 7 36 143 8.175 Heavy
V-16
Tabel 5.14 Perhitungan Konsumsi Energi Pekerja Cold Storage (Lanjutan)
No. PekerjaUmur
(tahun)DNK
E
(Kkal/menit)
Kategori Beban
Kerja
8 Pekerja 8 28 140 7.843 Heavy
9 Pekerja 9 37 141 7.953 Heavy
10 Pekerja 10 36 146 8.515 Heavy
11 Pekerja 11 28 160 10.215 Very Heavy
12 Pekerja 12 27 181 13.112 Very Heavy
13 Pekerja 13 32 157 9.835 Heavy
14 Pekerja 14 37 173 11.960 Very Heavy
15 Pekerja 15 35 171 11.681 Very Heavy
Dari hasil perhitungan dengan metode langsung diperoleh bahwa
sebagian besar beban kerja pekerja dikategorikan ke dalam beban kerja yang
berat.
5.2.1.2 Metode Penilaian secara Tidak Langsung
Metode penilaian secara tidak langsung dilakukan dengan metode CVL
(Cardiovascular Load) yang mempertimbangkan denyut nadi kerja dengan denyut
nadi maksimum. Perhitungan cardiovascular Load (%CVL) dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai
Dengan denyut nadi maksimum untuk laki-laki adalah 220 – umur dan
untuk wanita adalah 200 – umur. Kemudian perhitungan % CVL tersebut
diklasifikasi dengan ketetapan
1. < 30% = Tidak terjadi kelelahan
V-17
2. 30-60% = Diperlukan perbaikan
3. 60-80% = Kerja dalam waktu singkat
4. 80-100% = Diperlukan tindakan segera
5. >100% = Tidak diperbolehkan beraktivitas
Sebagai contoh perhitungan %CVL untuk Pekerja 1 sebagai
%CVL =62,63%
Berdasarkan perhitungan di atas maka klasifikasi % CVL dari pekerja 1
adalah diperlukan perbaikan. Hasil perhitungan % CVL pekerja cold storage
dilihat pada Tabel 5.15
Tabel 5.15 Perhitungan %CVL
No. PekerjaUmur
(tahun)DNK DNI
DN
Maks%CVL Klasifikasi
1 Pekerja 1 29 154 92 191 62.63 Diperlukan Perbaikan
2 Pekerja 2 37 168 87 183 84.38 Diperlukan Tindakan Segera
3 Pekerja 3 29 152 91 191 61.00 Kerja dalam Waktu Singkat
4 Pekerja 4 36 140 88 184 54.17 Diperlukan Perbaikan
5 Pekerja 5 35 176 74 185 91.89 Diperlukan Tindakan Segera
6 Pekerja 6 32 156 77 188 71.17 Kerja dalam Waktu Singkat
7 Pekerja 7 36 143 100 184 51.19 Diperlukan Perbaikan
8 Pekerja 8 28 140 76 192 55.17 Diperlukan Perbaikan
9 Pekerja 9 37 141 100 183 49.40 Diperlukan Perbaikan
10 Pekerja 10 36 146 73 184 65.77 Kerja dalam Waktu Singkat
11 Pekerja 11 28 160 99 192 65.59 Kerja dalam Waktu Singkat
12 Pekerja 12 27 181 83 193 89.09 Diperlukan Tindakan Segera
13 Pekerja 13 32 157 72 188 73.28 Kerja dalam Waktu Singkat
V-18
Tabel 5.15 Perhitungan %CVL (Lanjutan)
No. PekerjaUmur
(tahun)DNK DNI
DN
Maks%CVL Klasifikasi
14 Pekerja 14 37 173 76 183 90.65 Diperlukan Tindakan Segera
15 Pekerja 15 35 171 72 185 87.61 Diperlukan Tindakan Segera
5.2.2 Perhitungan Indeks Cold Stress
Perhitungan indeks cold stress ini bertujuan untuk mengetahui tingkat cold
stress yang dialami pekerja cold storage. Perhitungan indeks cold stress ini
menggunakan metode Wind Chill Index. Adapun rumus yang digunakan adalah
……...………………………..(1)
Adapun klasifikasi dari perhitungan WCI yang diperoleh sebagai berikut:
1. 101-200 = Netral
2. 201-400 = Sejuk
3. 401-600 = Sangat sejuk
4. 601-800 = Cukup dingin
5. 801-1000 = Dingin
6. > 1000 = Sangat dingin
Berikut contoh perhitungan untuk data pukul 23.01 sampai 01.00
Temperatur udara (Tair) = -19.49
Kecepatan udara (V) = 1.06
Maka, wind chill index yang diperoleh adalah
V-19
Adapun rekapitulas perhitungan wind chill index untuk tiap waktu
pengukuran dapat dilihat pada Tabel 5.16
Tabel 5.16 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Wind Chill Index
No. PukulTempetatur Udara (0C )
Kecepatan Udara (m/s)
WCI
1 23.01-01.00 -19.49 1.06 1033.732 01.00-03.00 -21.08 0.86 1021.113 03.01-05.00 -20.20 0.92 1018.364 05.01-07.00 -17.84 0.82 950.69
Rata-rata 1005.97
Grafik indeks wind chill dapat dilihat pada Gambar 5.8
Gambar 5.8 Grafik Indeks Wind Chill
Dari hasil perhitungan wind chill index yang dilakukan diperoleh bahwa
rata-rat nilai wind chill index sebesar 1005.79 dimana dikategorikan pada level
sangat dingin.
5.2.3 Perhitungan Insulation Required Index (IREQmin dan IREQneutral)
Perhitungan Insulation Required Index ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat insulasi pakaian yang disyaratkan. Perhitungan insulation required index
V-20
terdiri atas dua perhitungan yaitu IREQmin dan IREQneutral. Perhitungan keduanya
dibantu dengan sebuah program Java Applet yang sudah didesain khusus untuk
menghitung IREQmin dan IREQneutral. Program ini bisa didapatkan pada situs
http://wwwold.eat.tlh.se/Research/Thermal/TEL_ToolEn.htm yang diadaptasi
berdasarkan standar ISO 11079.
Berikut contoh perhitungan untuk data pukul 23.01 sampai 01.00
Temperatur udara (Tair) = -19.49 0C
Temperatur radiam (Tr) = -19.49 0C
Kecepatan angin (v) = 1.06 m/s
Kelembapan udara (RH) = 85.15%
Tingkat metabolism (M) = 180 Met
Insulasi pakaian resultan (Icl,r) = 1.38 clo
Ditambah dengan data-data yang diasumsikan menurut Ken Parsons :
Permeabilitas udara = 5 l/m2.s
Rate of mechanical work = 0 W/m2
Maka diperoleh hasil IREQmin dan IREQneutral masing-masing 1.7 dan 2.
Tampilan program perhitungan IREQ dapat dilihat pada Gambar 5.9
V-21
Sumber : Pengolahan Java Applet ISO 11079 Gambar 5.9 Tampilan Program Perhitungan IREQ
Adapun rekapitulas perhitungan IREQ untuk keseluruhan dapat dilihat
pada Tabel 5.17
Tabel 5.17 Hasil Rekapitulasi Perhitungan IREQ
No Pukul Ta(0C) Tr(0C) %RHv
(m/s)
W/m2 Icl,r IREQneutral IREQmin
123.01-01.00
-19.49 -19.49 85.15 1.06 180 1.34 2 1.7
201.00-03.00
-21.08 -21.08 87.63 0.86 180 1.34 2 1.7
303.01-05.00
-20.20 -20.20 86.01 0.92 180 1.35 2 1.7
405.01-07.00
-17.84 -17.84 83.69 0.82 180 1.33 1.9 1.6
Setelah dilakukan perhitungan IREQmin dan IREQneutral kemudian nilai
IREQ tersebut dibandingkan dengan insulasi pakaian resultan (Icl,r). adapun hasil
perbandingan tersebut dikategorikan sebagai berikut:
1. Jika Icl,r < IREQmin, maka pakaian tidak memadai dan perlu dilakukan
perhitungan batas rekomendasi pemaparan (Dlim).
2. Jika IREQmin < Icl,r < IREQneutral, maka pakaian memadai untuk mencegah
V-22
pendinginan dan sensasi cukup dingin menuju netral tetapi masih perlu
dilakukan perhitungan batas rekomendasi pemaparan (Dlim).
3. Jika Icl,r > IREQneutral maka pakaian telah memadai.
Adapun hasil perbandingan antara IREQ dengan Icl,r yang diperoleh dapat
dilihat pada Tabel 5.18
Tabel 5.18 Perbandingan antara IREQ dan Icl,r
No. Icl,r IREQneutral IREQmin Keterangan
1 1.34 2 1.7 Pakaian Tidak Memadai2 1.34 2 1.7 Pakaian Tidak Memadai3 1.34 2 1.7 Pakaian Tidak Memadai4 1.34 1.9 1.6 Pakaian Tidak MemadaiBerdasarkan hasil perbandingan antara nilai insulasi aktual dengan hasil
perhitungan tingkat insulasi minimum yang disyaratkan (IREQ) diperoleh bahwa
pakaian pelindung tidak memadai terhadap kondisi termal cold storage. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penentuan batas waktu paparan kondisi termal
terhadap pekerja.
5.2.4 Perhitungan Duration Limit Exposure (DLE)
Perhitungan Duration Limit Exposure dihitung setelah diperoleh
perbandingan antara nilai IREQ dengan Icl,r. Perhitungan Duration Limit Exposure
ini bertujuan untuk mengetahui batas pemaparan yang direkomendasikan terhadap
pekerja. Perhitungan ini juga dibantu dengan sebuah program yang didapatkan
pada situs http://wwwold.eat.tlh.se/Research/Thermal/TEL_ToolEn.htm.
Berdasarkan hasil perbandingan antara IREQ dan Icl,r diperoleh bahwa
pakaian belum memadai. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan DLE
V-23
(Duration Limit Exposure) yang direkomendasikan. Dengan menggunakan nilai
dari tiap variabel yang sama, akan dilakukan perhitungan DLE yang
direkomendasikan.
Tampilan program perhitungan DLE dapat dilihat pada Gambar 5.10
Sumber : Pengolahan Java Applet ISO 11079
Gambar 5.10 Tampilan Perhitungan DLE (Duration Limit Exposure)
Adapun rekapitulasi perhitungan DLE (Duration Limit Exposure) untuk
keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 5.19
Tabel 5.19 Rekapitulasi Perhitungan Duration Limit Exposure (DLE)
No.Insulasi Pakaian Resultan
IREQneutral IREQmin
DLE (Jam)
Maksimal Minimal
1 1.38 2 1.7 0.8 0.5
2 1.38 2 1.7 0.7 0.5
3 1.38 2 1.7 0.8 0.5
4 1.38 1.9 1.6 1 0.6
V-24
Rata-rata 1.975 1.675 0.825 0.525
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa rata- rata untuk
nilai DLE minimal sebesar 0.525 jam atau sekitar 31.5 menit sedangkan untuk
rata-rata nilai DLE maksimal sebesar 0.825 jam atau sekitar 49.5 menit. Dengan
demikian batas rekomendasi pekerja terpapar oleh kondisi termal di cold storage
ketika bekerja antara 31.5 menit sampai 49.5 menit.
5.2.5 Korelasi dan Regresi Kondisi Termal Terhadap IREQneutral dan DLE
Pengaruh dari tiap variabel kondisi termal terhadap IREQneutral dan DLE
dapat dilakukan dengan menggunakan uji regresi dan korelasi. Berdasarkan hasil
pengolahan regresi dan korelasi yang terdapat pada lembar lampiran diperoleh
bahwa persamaan regresi kecepatan angin terhadap IREQneutral adalah Y = 2.0377 -
0.103X dan nilai korelasinya adalah r2 = 0.4263 dan r = -0.6529. Selanjutnya
perhitungan regresi dan korelasi dilakukan pada semua variabel kondisi termal
terhadap nilai IREQneutral. Adapun hasil rekapitulasi perhitungan regresi dan
korelasi terhadap IREQneutral dapat dilihat pada Tabel
Tabel Regresi dan Korelasi Kondisi Termal Terhadap IREQneutral
No. Variabel Regresi Korelasi Grafik
1Kecepatan
AnginY= 2.0377 - 0.103X r = -0.6529
2Temperatur
UdaraY= 3.0291 + 0.0536X r = 0.7525
V-25
3Temperatur
RadianY= 3.0291 + 0.0536X r = 0.7525
4Kelembapan
UdaraY = 6.9741 - 0.0584X r = -0.5903
Tabel Regresi dan Korelasi Kondisi Termal Terhadap IREQneutral
(Lanjutan)No. Variabel Regresi Korelasi Grafik
5Insulasi Pakain
Y= -6.2399 + 6.1389X r = 0.9076
6Tingkat
MetabolismeY = -5.6382 + 0.0405X r = 0.8381
Selanjutnya perhitungan regresi dan korelasi dilakukan pada semua
variabel kondisi termal terhadap nilai DLE. Adapun hasil rekapitulasi perhitungan
regresi dan korelasi terhadap DLE dapat dilihat pada Tabel
Tabel Regresi dan Korelasi Kondisi Termal Terhadap DLENo. Variabel Regresi Korelasi Grafik
1Kecepatan
AnginY= 0.4623 + 0.103 X r = 0.6529
2Temperatur
UdaraY= -0.5291 - 0.0536 X r = -0.7525
V-26
3Temperatur
RadianY= -0.5291 - 0.0536 X r = -0.7525
4Kelembapan
UdaraY= -4.4741 - 0.0584 X r = 0.5903
Tabel Regresi dan Korelasi Kondisi Termal Terhadap DLE (Lanjutan)No. Variabel Regresi Korelasi Grafik
5Insulasi Pakain
Y= 8.7399 – 6.1389 X r = -0.9076
6Tingkat
MetabolismeY= 7.8382 - 0.0405 X r = -0.8381
Berdasarkan hasil perhitungan regresi dan korelasi terhadap nilai
IREQneutral dan DLE diperoleh bahwa variabel insulasi pakaian memiliki pengaruh
paling kuat dengan nilai korelasi sebesar 0.9076. Oleh karena itu, variabel insulasi
pakaian perlu menjadi varibel prioritas dalam usulan perbaikan.
5.2.5 Pengolahan Data Desain Produk
5.2.5.1 Kuesioner Keluhan
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Kuesioner
terbagi atas dua bagian yaitu kuesioner keluhan yang merupakan kuesioner yang
V-27
bersifat terbuka berisi keluhan pekerja terhadap pakaian pelindung dingin aktual
dan kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang berisi derajat kepentingan. Kuesioner
keluhan disebarkan kepada pekerja cold storage sebanyak 15 orang untuk
mendapatkan keluhan terhadap penggunaan pakaian pelindung dingin aktual.
Hasil dari kuesioner keluhan dijadikan dasar dalam menentukan atribut
perbaikan atau customer needs pada pakaian pelindung aktual. Rekapitulasi
keluhan pekerja berdasarkan hasil kuesioner keluhan dapat dilihat pada Tabel 5.20
Tabel 5.20 Keluhan Pekerja Terhadap Pakaian Pelindung Dingin AktualNo Keluhan
1 Pakaian kurang menghangatkan tubuh atau tingkat insulasi rendah
2 Ukuran yang tidak pas atau tidak ergonomis
3 Terlalu berat atau kurang nyaman dipakai
4 Ketahanan kurang dikarenakan pakaian mudah basah
5 Pemakaian pakaian pelindung dingin yang kurang efisien
Sumber : Hasil Pengumpulan data
Keluhan kemudian dijadikan atribut atau customer needs pakaian
pelindung dingin yang dihubungkan dengan literatur yang telah dikumpulkan
sebelumnya Atribut pakaian pelindung dingin yang akan diperbaiki dapat dilihat
pada Tabel 5.21
Tabel 5.21 Atribut ProdukNo Atribut
1 Bahan Inner Layer Cloth
2 Bahan Outer Layer Cloth
3 Dimensi Shoulder Upper Cloth
4 Dimensi Front Upper Cloth
5 Dimensi Sleeve Upper Cloth
6 Dimensi Waist Lower Cloth
V-28
7 Dimensi Outseam Lower Cloth
8 Bentuk Upper Cloth
Sumber : Pengolahan Data
Spesifikasi atribut-atribut tersebut kemudian ditentukan melalui studi
literatur tentang peralatan pakaian pelindung cold storage, cold stress dan produk
desain. Sementara itu untuk atribut dimensi ditentukan dengan cara pengolahan
data antropometri yang diperoleh dari pengukuran secara langsung terhadap
pekerja cold storage PT Charoen Phokpand Indonesia Food Division kota Medan
maupun pengumpulan data sekunder.
5.2.5.2 Data Pengukuran Antropometri
Pada perancangan produk antropometri diperlukan data dimensi tubuh
yang diperoleh dengan melakukan pengukuran antropometri terhadap seluruh
pekerja di cold storage sebanyak 15 orang dan tambahan data sekunder dari
Laboratorium Ergonomi Departemen TI USU sebanyak 26 orang yang sudah
dikategorikan berdasarkan umur dan jenis kelamin. Terdapat 7 dimensi tubuh
yang digunakan untuk merancang produk. Dimensi tubuh tersebut yaitu:
1. Lebar Bahu (LB), digunakan sebagai ukuran shoulder upper cloth.
2. Jangkauan Tangan (JT), untuk ukuran sleeve upper cloth.
3. Tinggi Bahu Duduk (TBD), untuk ukuran front upper cloth.
4. Tinggi Siku Berdiri (TSB), untuk ukuran outseam lower cloth yang akan
dikurangi dengan dimensi tinggi mata kaki.
V-29
5. Tinggi Mata Kaki (TMK), untuk ukuran outseam lower cloth yang akan
mengurangi dimensi tinggi siku berdiri.
6. Lebar Pinggul (LP), untuk ukuran waist lower cloth.
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel 5.22
Tabel 5.22 Data Antropometri Untuk Merancang Pakaian Pelindung Dingin
NoData Ke-
TBD LP LB JT TSB TMKTSB-TMK
NoData Ke-
TBD LP LB JT TSB TMKTSB-TMK
1 1 59.1 33.8 40.5 83 101.4 7.2 94.2 22 22 63 31.5 42.2 87 104 8 962 2 55.5 29.9 42 78 102.1 7 95.1 23 23 61 33.3 41.2 79 105 7.65 97.353 3 64 30.2 41 88 102.3 6.5 95.8 24 24 60 31.4 27 78 98.2 5.3 92.94 4 61 29 40.9 72 106.5 7.2 99.3 25 25 58.5 31 42.5 72 95.1 7.5 87.65 5 63.6 31.4 42.3 77 108.4 8.9 99.5 26 26 64 25 37.9 77 104.3 8 96.36 6 59 28 41.3 74.2 105.2 9.3 95.9 27 27 65.2 32 40 77 105 7.5 97.57 7 61.5 32.3 38.1 77 111 8 103 28 28 60.2 31.3 41.3 70 96.2 7.2 898 8 60 31.6 43 74 104 7.7 96.3 29 29 61.9 30.2 39.4 72 102.4 7.5 94.99 9 60.8 28.3 39.3 81 112 9 103 30 30 65 22.7 41 78 97 7 9010 10 59.5 26.1 37 81 100.5 4.55 95.95 31 31 61 33.7 40.6 81.5 104 7 9711 11 60.6 31.6 37.6 79 103.6 6.5 97.1 32 32 57.9 38.1 42.6 80 99.4 7.5 91.912 12 62.4 35 43 89 107.5 8 99.5 33 33 57.3 34.3 41.6 70.7 102.4 7.5 94.913 13 59 28.5 38.7 84 100 8 92 34 34 63 38.2 45.2 76 102 8 9414 14 66 38 44 82 105 5.5 99.5 35 35 69 32.5 40.5 82 109.4 9.4 10015 15 62.5 33.5 42 86 101 6.6 94.4 36 36 59.1 33.3 47.1 81 104.3 7.9 96.416 16 55.6 29 36 73 92 6.7 85.3 37 37 61 33 44.6 80 102.2 8.2 9417 17 63.6 27.7 40.2 84 98 7.6 90.4 38 38 63.2 29.8 43.7 84.5 105.3 7.2 98.118 18 63.8 35.6 40.5 76.5 108.2 8.38 99.82 39 39 62 27.3 39.6 76 109.7 6.5 103.219 19 59 28.3 33.6 71 98.4 6.13 92.27 40 40 60 36.4 36.4 81 100 6 9420 20 64 28 38.3 78.8 108.7 6.84 101.86 41 41 63.5 36.5 36.5 83 103 6 97
21 21 65 35.3 43 84 108 4.6 103.4
V-31
Adapun penggunaan tiap dimensi pada pakaian pelindung dingin yang akan
dirancang terdiri dari pakaian pelindung dingin bagian atas atau upper protective
cloth dan pakaian pelindung dingin bagian bawah atau lower protective cloth.
Gambar 5.11 Dimensi Untuk Upper Protective Cloth
Gambar 5.12 Dimensi Untuk Lower Protective Cloth
5.2.5.3 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, Nilai Maksimum dan
Minimum
Data antropometri yang diperoleh kemudian diolah dengan menghitung
rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum untuk tiap dimensi
V-32
tubuh yang diperlukan dalam perancangan produk. Berikut cara melakukan
perhitungan misalnya pada dimensi TBD:
1. Nilai rata-rata
Dimana:
n = Banyaknya pengamatan
ΣXn = Jumlah pengamatan ke-n
= X rata-rata
2. Nilai standar deviasi
Untuk menentukan nilai standar deviasi dapat ditentukan dengan rumus:
3. Nilai maksimum dan minimum
Nilai maksimum adalah nilai terbesar dari data hasil pengukuran setelah data
diurutkan, sedangkan nilai minimum adalah nilai terkecil dari data hasil
pengukuran setelah data diurutkan. Nilai maksimum dan nilai minimum pada
dimensi TBD adalah:
Xmaks = 69
Xmin = 55,5
V-33
Hasil perhitungan nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai
minimum untuk dimensi yang diperlukan dapat dilihat pada Tabel 5.23
Tabel 5.23 Nilai Rata-rata, Standar Deviasi, Nilai Maksimum dan Nilai Minimum Tiap Dimensi Tubuh
No Dimensi S Xmax Xmin
1 TBD 61,57 2,81 69 55,5
2 LP 31,53 3,58 38,2 22,7
3 LB 40,32 3,44 47,1 27
4 JT 78,73 4,69 88 70
5 TSB-TMK 95,99 4,21 103,4 85,3
5.2.5.4 Uji Keseragaman Data
Uji keseragaman data dilakukan apabila dalam satu pengukuran terdapat
satu atau lebih data tidak seragam sehingga data tersebut tidak dapat digunakan
dan dilakukan revisi. Revisi dilakukan dengan membuang data yang di luar batas
kontrol, kemudian melakukan perhitungan kembali. Revisi ini dilakukan hingga
diperoleh keseragaman terhadap data yang ingin digunakan. Untuk menguji
keseragaman data digunakan peta kontrol dengan persamaan
Dimana
k merupakan tingkat kepercayaan, dan tingkat kepercayaan yang dipakai adalah
95%, sehingga k = 1,96. Dan s merupakan standar devasi dari data.
Jika X min> BKB dan Xmaks< BKA maka Data Seragam
Jika X min< BKB dan Xmaks> BKA maka Data Tidak Seragam
V-34
Adapun perhitungan batas kontrol untuk uji keseragaman data pada
dimensi tubuh TBD adalah:
Tabel 5.24 Tabel Uji Keseragaman Dimensi Tinggi Bahu Duduk (TBD)
NoData Ke-
TBD BKA BKB Keterangan NoData Ke-
TBD BKA BKB Keterangan
1 1 59.1 67.07 56.07 Seragam 22 22 63 67.07 56.07 Seragam
2 2 55.5 67.07 56.07 Tidak Seragam 23 23 61 67.07 56.07 Seragam
3 3 64 67.07 56.07 Seragam 24 24 60 67.07 56.07 Seragam
4 4 61 67.07 56.07 Seragam 25 25 58.5 67.07 56.07 Seragam
5 5 63.6 67.07 56.07 Seragam 26 26 64 67.07 56.07 Seragam
6 6 59 67.07 56.07 Seragam 27 27 65.2 67.07 56.07 Seragam
7 7 61.5 67.07 56.07 Seragam 28 28 60.2 67.07 56.07 Seragam
8 8 60 67.07 56.07 Seragam 29 29 61.9 67.07 56.07 Seragam
9 9 60.8 67.07 56.07 Seragam 30 30 65 67.07 56.07 Seragam
10 10 59.5 67.07 56.07 Seragam 31 31 61 67.07 56.07 Seragam
11 11 60.6 67.07 56.07 Seragam 32 32 57.9 67.07 56.07 Seragam
12 12 62.4 67.07 56.07 Seragam 33 33 57.3 67.07 56.07 Seragam
13 13 59 67.07 56.07 Seragam 34 34 63 67.07 56.07 Seragam
14 14 66 67.07 56.07 Seragam 35 35 69 67.07 56.07 Tidak Seragam
15 15 62.5 67.07 56.07 Seragam 36 36 59.1 67.07 56.07 Seragam
16 16 55.6 67.07 56.07 Tidak Seragam 37 37 61 67.07 56.07 Seragam
17 17 63.6 67.07 56.07 Seragam 38 38 63.2 67.07 56.07 Seragam
18 18 63.8 67.07 56.07 Seragam 39 39 62 67.07 56.07 Seragam
19 19 59 67.07 56.07 Seragam 40 40 60 67.07 56.07 Seragam
20 20 64 67.07 56.07 Seragam 41 41 63.5 67.07 56.07 Seragam
21 21 65 67.07 56.07 Seragam
Rata-rata 61.50
Stdev 2.81
BKA 67.01
BKB 55.98
Grafik uji keseragaman data tinggi bahu duduk dapat dilihat pada Gambar
5.13
V-35
Gambar 5.13 Grafik Uji Keseragaman Dimensi Tinggi Bahu Duduk
Dari grafik di atas, maka data yang tidak seragam adalah data ke-2, 16 dan
35. Maka data tersebut harus dibuang dan dilakukan revisi uji keseragaman data.
Untuk dimensi TBD dilakukan revisi sebanyak 3 kali hingga seluruh data telah
seragam. Hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi TBD dapat dilihat pada
Tabel 5.25
Tabel 5.25 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi TBD
NoData Ke-
TBD BKA BKB Keterangan NoData Ke-
TBD BKA BKB Keterangan
1 1 59.1 65.69 57.70 Seragam 19 22 63 65.69 57.70 Seragam
2 3 64 65.69 57.70 Seragam 20 23 61 65.69 57.70 Seragam
3 4 61 65.69 57.70 Seragam 21 24 60 65.69 57.70 Seragam
4 5 63.6 65.69 57.70 Seragam 22 26 64 65.69 57.70 Seragam
5 6 59 65.69 57.70 Seragam 23 27 65.2 65.69 57.70 Seragam
6 7 61.5 65.69 57.70 Seragam 24 28 60.2 65.69 57.70 Seragam
7 8 60 65.69 57.70 Seragam 25 29 61.9 65.69 57.70 Seragam
8 9 60.8 65.69 57.70 Seragam 26 30 65 65.69 57.70 Seragam
9 10 59.5 65.69 57.70 Seragam 27 31 61 65.69 57.70 Seragam
10 11 60.6 65.69 57.70 Seragam 28 32 57.9 65.69 57.70 Seragam
11 12 62.4 65.69 57.70 Seragam 29 34 63 65.69 57.70 Seragam
12 13 59 65.69 57.70 Seragam 30 36 59.1 65.69 57.70 Seragam
13 15 62.5 65.69 57.70 Seragam 31 37 61 65.69 57.70 Seragam
14 17 63.6 65.69 57.70 Seragam 32 38 63.2 65.69 57.70 Seragam
15 18 63.8 65.69 57.70 Seragam 33 39 62 65.69 57.70 Seragam
Tabel 5.25 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi TBD (Lanjutan)
V-36
NoData Ke-
TBD BKA BKB Keterangan NoData Ke-
TBD BKA BKB Keterangan
16 19 59 65.69 57.70 Seragam 34 40 60 65.69 57.70 Seragam
17 20 64 65.69 57.70 Seragam 35 41 63.5 65.69 57.70 Seragam
18 21 65 65.69 57.70 Seragam
Rata-rata 61.70
Stdev 2.04
BKA 65.69
BKB 57.70
Grafik hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi TBD dapat dilihat
pada Gambar 5.14
Gambar 5.14 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi TBD
Sedangkan perhitungan batas kontrol untuk uji keseragaman data pada
dimensi tubuh lebar pinggul (LP) adalah:
Tabel 5.26 Tabel Uji Keseragaman Dimensi Lebar Pinggul
V-37
NoData Ke-
LP BKA BKB Keterangan NoData Ke-
LP BKA BKB Keterangan
V-38
1 1 33.8 38.54 24.51 Seragam 22 22 31.5 38.54 24.51 Seragam
2 2 29.9 38.54 24.51 Seragam 23 23 33.3 38.54 24.51 Seragam
3 3 30.2 38.54 24.51 Seragam 24 24 31.4 38.54 24.51 Seragam
4 4 29 38.54 24.51 Seragam 25 25 31 38.54 24.51 Seragam
5 5 31.4 38.54 24.51 Seragam 26 26 25 38.54 24.51 Seragam
6 6 28 38.54 24.51 Seragam 27 27 32 38.54 24.51 Seragam
7 7 32.3 38.54 24.51 Seragam 28 28 31.3 38.54 24.51 Seragam
8 8 31.6 38.54 24.51 Seragam 29 29 30.2 38.54 24.51 Seragam
9 9 28.3 38.54 24.51 Seragam 30 30 22.7 38.54 24.51Tidak
Seragam
10 10 26.1 38.54 24.51 Seragam 31 31 33.7 38.54 24.51 Seragam
11 11 31.6 38.54 24.51 Seragam 32 32 38.1 38.54 24.51 Seragam
12 12 35 38.54 24.51 Seragam 33 33 34.3 38.54 24.51 Seragam
13 13 28.5 38.54 24.51 Seragam 34 34 38.2 38.54 24.51 Seragam
14 14 38 38.54 24.51 Seragam 35 35 32.5 38.54 24.51 Seragam
15 15 33.5 38.54 24.51 Seragam 36 36 33.3 38.54 24.51 Seragam
16 16 29 38.54 24.51 Seragam 37 37 33 38.54 24.51 Seragam
17 17 27.7 38.54 24.51 Seragam 38 38 29.8 38.54 24.51 Seragam
18 18 35.6 38.54 24.51 Seragam 39 39 27.3 38.54 24.51 Seragam
19 19 28.3 38.54 24.51 Seragam 40 40 36.4 38.54 24.51 Seragam
20 20 28 38.54 24.51 Seragam 41 41 36.5 38.54 24.51 Seragam
21 21 35.3 38.54 24.51 Seragam
Rata-rata 31.53
Stdev 3.58
BKA 38.54
BKB 24.51
Grafik uji keseragaman data lebar pinggul dapat dilihat pada Gambar 5.15
Gambar 5.15 Grafik Uji Keseragaman Dimensi Lebar Pinggul (LP)Dari grafik di atas, maka data yang tidak seragam adalah data ke-30. Maka
data tersebut harus dibuang dan dilakukan revisi uji keseragaman data. Untuk
V-39
dimensi LP dilakukan revisi sebanyak 3 kali hingga seluruh data telah seragam.
Hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi lebar pinggul (LP) dapat dilihat
pada Tabel 5.27
Tabel 5.27 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi LP
NoData Ke-
LP BKA BKB Keterangan NoData Ke-
LP BKA BKB Keterangan
1 1 33.8 36.70 25.75 Seragam 17 18 35.6 36.70 25.75 Seragam
2 2 29.9 36.70 25.75 Seragam 18 19 28.3 36.70 25.75 Seragam
3 3 30.2 36.70 25.75 Seragam 19 20 28 36.70 25.75 Seragam
4 4 29 36.70 25.75 Seragam 20 25 31 36.70 25.75 Seragam
5 5 31.4 36.70 25.75 Seragam 21 27 32 36.70 25.75 Seragam
6 6 28 36.70 25.75 Seragam 22 28 31.3 36.70 25.75 Seragam
7 7 32.3 36.70 25.75 Seragam 23 29 30.2 36.70 25.75 Seragam
8 8 31.6 36.70 25.75 Seragam 24 31 33.7 36.70 25.75 Seragam
9 9 28.3 36.70 25.75 Seragam 25 33 34.3 36.70 25.75 Seragam
10 10 26.1 36.70 25.75 Seragam 26 35 32.5 36.70 25.75 Seragam
11 11 31.6 36.70 25.75 Seragam 27 36 33.3 36.70 25.75 Seragam
12 12 35 36.70 25.75 Seragam 28 37 33 36.70 25.75 Seragam
13 13 28.5 36.70 25.75 Seragam 29 38 29.8 36.70 25.75 Seragam
14 15 33.5 36.70 25.75 Seragam 30 39 27.3 36.70 25.75 Seragam
15 16 29 36.70 25.75 Seragam 31 40 36.4 36.70 25.75 Seragam
16 17 27.7 36.70 25.75 Seragam 32 41 36.5 36.70 25.75 Seragam
Rata-rata 31.22
Stdev 2.79
BKA 36.70
BKB 25.75
Grafik hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi LP dapat dilihat
pada Gambar 5.16
V-40
Gambar 5.16 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi Lebar Pinggul
Sedangkan perhitungan batas kontrol untuk uji keseragaman data pada
dimensi tubuh lebar bahu (LB) adalah:
Tabel 5.28. Tabel Uji Keseragaman Dimensi Lebar Bahu
NoData Ke-
LB BKA BKB Keterangan NoData Ke-
LB BKA BKB Keterangan
1 1 40.5 47.06 33.58 Seragam 22 22 42.2 47.06 33.58 Seragam
2 2 42 47.06 33.58 Seragam 23 23 41.2 47.06 33.58 Seragam
3 3 41 47.06 33.58 Seragam 24 24 27 47.06 33.58 Tidak Seragam
4 4 40.9 47.06 33.58 Seragam 25 25 42.5 47.06 33.58 Seragam
5 5 42.3 47.06 33.58 Seragam 26 26 37.9 47.06 33.58 Seragam
6 6 41.3 47.06 33.58 Seragam 27 27 40 47.06 33.58 Seragam
7 7 38.1 47.06 33.58 Seragam 28 28 41.3 47.06 33.58 Seragam
8 8 43 47.06 33.58 Seragam 29 29 39.4 47.06 33.58 Seragam
9 9 39.3 47.06 33.58 Seragam 30 30 41 47.06 33.58 Seragam
10 10 37 47.06 33.58 Seragam 31 31 40.6 47.06 33.58 Seragam
11 11 37.6 47.06 33.58 Seragam 32 32 42.6 47.06 33.58 Seragam
12 12 43 47.06 33.58 Seragam 33 33 41.6 47.06 33.58 Seragam
13 13 38.7 47.06 33.58 Seragam 34 34 45.2 47.06 33.58 Seragam
14 14 44 47.06 33.58 Seragam 35 35 40.5 47.06 33.58 Seragam
15 15 42 47.06 33.58 Seragam 36 36 47.1 47.06 33.58 Tidak Seragam
16 16 36 47.06 33.58 Seragam 37 37 44.6 47.06 33.58 Seragam
Tabel 5.28. Tabel Uji Keseragaman Dimensi Lebar Bahu (Lanjutan)
V-41
NoData Ke-
LB BKA BKB Keterangan NoData Ke-
LB BKA BKB Keterangan
17 17 40.2 47.06 33.58 Seragam 38 38 43.7 47.06 33.58 Seragam
18 18 40.5 47.06 33.58 Seragam 39 39 39.6 47.06 33.58 Seragam
19 19 33.6 47.06 33.58 Seragam 40 40 36.4 47.06 33.58 Seragam
20 20 38.3 47.06 33.58 Seragam 41 41 36.5 47.06 33.58 Seragam
21 21 43 47.06 33.58 Seragam
Rata-rata 40.32
Stdev 3.44
BKA 47.06
BKB 33.58
Grafik uji keseragaman data lebar bahu (LB) dapat dilihat pada Gambar
5.17
Gambar 5.17 Grafik Uji Keseragaman Dimensi Lebar Bahu
Dari grafik di atas, maka data yang tidak seragam adalah data ke-24 dan
36. Maka data tersebut harus dibuang dan dilakukan revisi uji keseragaman data.
Untuk dimensi LB dilakukan revisi sebanyak 2 kali hingga seluruh data telah
seragam. Hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi lebar bahu dapat dilihat
pada Tabel 5.29
Tabel 5.29 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhi Dimensi Lebar Bahu
V-42
NoData Ke-
LB BKA BKB Keterangan NoData Ke-
LB BKA BKB Keterangan
1 1 40.5 44.89 35.96 Seragam 18 18 40.5 44.89 35.96 Seragam
2 2 42 44.89 35.96 Seragam 19 20 38.3 44.89 35.96 Seragam
3 3 41 44.89 35.96 Seragam 20 21 43 44.89 35.96 Seragam
4 4 40.9 44.89 35.96 Seragam 21 26 37.9 44.89 35.96 Seragam
5 5 42.3 44.89 35.96 Seragam 22 27 40 44.89 35.96 Seragam
6 6 41.3 44.89 35.96 Seragam 23 28 41.3 44.89 35.96 Seragam
7 7 38.1 44.89 35.96 Seragam 24 29 39.4 44.89 35.96 Seragam
8 8 43 44.89 35.96 Seragam 25 30 41 44.89 35.96 Seragam
9 9 39.3 44.89 35.96 Seragam 26 31 40.6 44.89 35.96 Seragam
10 10 37 44.89 35.96 Seragam 27 32 42.6 44.89 35.96 Seragam
11 11 37.6 44.89 35.96 Seragam 28 33 41.6 44.89 35.96 Seragam
12 12 43 44.89 35.96 Seragam 29 35 40.5 44.89 35.96 Seragam
13 13 38.7 44.89 35.96 Seragam 30 37 44.6 44.89 35.96 Seragam
14 14 44 44.89 35.96 Seragam 31 38 43.7 44.89 35.96 Seragam
15 15 42 44.89 35.96 Seragam 32 39 39.6 44.89 35.96 Seragam
16 16 36 44.89 35.96 Seragam 33 40 36.4 44.89 35.96 Seragam
17 17 40.2 44.89 35.96 Seragam 34 41 36.5 44.89 35.96 Seragam
Stdev 2.28
BKA 44.89
BKB 35.96
Stdev 2.28
Grafik hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi LB dapat dilihat
pada Gambar 5.18
Gambar 5.18 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi Lebar Bahu
V-43
Sedangkan perhitungan batas kontrol untuk uji keseragaman data pada
dimensi tubuh jangkauan tangan (JT) adalah:
Tabel 5.30 Tabel Uji Keseragaman Dimensi Jangkauan Tangan
NoData Ke-
JT BKA BKB Keterangan NoData Ke-
JT BKA BKB Keterangan
1 1 83 88.59 69.37 Seragam 22 22 87 88.59 69.37 Seragam
2 2 78 88.59 69.37 Seragam 23 23 79 88.59 69.37 Seragam
3 3 88 88.59 69.37 Seragam 24 24 78 88.59 69.37 Seragam
4 4 72 88.59 69.37 Seragam 25 25 72 88.59 69.37 Seragam
5 5 77 88.59 69.37 Seragam 26 26 77 88.59 69.37 Seragam
6 6 74.2 88.59 69.37 Seragam 27 27 77 88.59 69.37 Seragam
7 7 77 88.59 69.37 Seragam 28 28 70 88.59 69.37 Seragam
8 8 74 88.59 69.37 Seragam 29 29 72 88.59 69.37 Seragam
9 9 81 88.59 69.37 Seragam 30 30 78 88.59 69.37 Seragam
10 10 81 88.59 69.37 Seragam 31 31 81.5 88.59 69.37 Seragam
11 11 79 88.59 69.37 Seragam 32 32 80 88.59 69.37 Seragam
12 12 89 88.59 69.37 Tidak Seragam 33 33 70.7 88.59 69.37 Seragam
13 13 84 88.59 69.37 Seragam 34 34 76 88.59 69.37 Seragam
14 14 82 88.59 69.37 Seragam 35 35 82 88.59 69.37 Seragam
15 15 86 88.59 69.37 Seragam 36 36 81 88.59 69.37 Seragam
16 16 73 88.59 69.37 Seragam 37 37 80 88.59 69.37 Seragam
17 17 84 88.59 69.37 Seragam 38 38 84.5 88.59 69.37 Seragam
18 18 76.5 88.59 69.37 Seragam 39 39 76 88.59 69.37 Seragam
19 19 71 88.59 69.37 Seragam 40 40 81 88.59 69.37 Seragam
20 20 78.8 88.59 69.37 Seragam 41 41 83 88.59 69.37 Seragam
21 21 84 88.59 69.37 Seragam
Rata-rata 78.98
Stdev 4.90
BKA 88.59
BKB 69.37
Grafik uji keseragaman data jangkauan tangan dapat dilihat pada Gambar
5.19
V-44
Gambar 5.19 Grafik Uji Keseragaman Dimensi Jangkauan Tangan
Dari grafik di atas, maka data yang tidak seragam adalah data ke-12. Maka
data tersebut harus dibuang dan dilakukan revisi uji keseragaman data. Untuk
dimensi JT dilakukan revisi sebanyak 2 kali hingga seluruh data telah seragam.
Hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi JT dapat dilihat pada Tabel 5.31
Tabel 5.31 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi Jangkauan Tangan
NoData Ke-
JT BKA BKB Keterangan NoData Ke-
JT BKA BKB Keterangan
1 1 83 87.32 69.67 Seragam 21 23 79 87.32 69.67 Seragam
2 2 78 87.32 69.67 Seragam 22 24 78 87.32 69.67 Seragam
3 4 72 87.32 69.67 Seragam 23 25 72 87.32 69.67 Seragam
4 5 77 87.32 69.67 Seragam 24 26 77 87.32 69.67 Seragam
5 6 74.2 87.32 69.67 Seragam 25 27 77 87.32 69.67 Seragam
6 7 77 87.32 69.67 Seragam 26 28 70 87.32 69.67 Seragam
7 8 74 87.32 69.67 Seragam 27 29 72 87.32 69.67 Seragam
8 9 81 87.32 69.67 Seragam 28 30 78 87.32 69.67 Seragam
9 10 81 87.32 69.67 Seragam 29 31 81.5 87.32 69.67 Seragam
10 11 79 87.32 69.67 Seragam 30 32 80 87.32 69.67 Seragam
11 13 84 87.32 69.67 Seragam 31 33 70.7 87.32 69.67 Seragam
12 14 82 87.32 69.67 Seragam 32 34 76 87.32 69.67 Seragam
13 15 86 87.32 69.67 Seragam 33 35 82 87.32 69.67 Seragam
14 16 73 87.32 69.67 Seragam 34 36 81 87.32 69.67 Seragam
15 17 84 87.32 69.67 Seragam 35 37 80 87.32 69.67 Seragam
16 18 76.5 87.32 69.67 Seragam 36 38 84.5 87.32 69.67 Seragam
Tabel 5.31 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi Jangkauan Tangan (Lanjutan)
V-45
NoData Ke-
JT BKA BKB Keterangan NoData Ke-
JT BKA BKB Keterangan
17 19 71 87.32 69.67 Seragam 37 39 76 87.32 69.67 Seragam
18 20 78.8 87.32 69.67 Seragam 38 40 81 87.32 69.67 Seragam
19 21 84 87.32 69.67 Seragam 39 41 83 87.32 69.67 Seragam
20 22 87 87.32 69.67 Seragam 24 26 77 87.32 69.67 Seragam
Rata-rata 78.49
Stdev 4.50
BKA 87.32
BKB 69.67
Grafik hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi jangkauan tangan
dapat dilihat pada Gambar 5.20
Gambar 5.20 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi JT
Sedangkan perhitungan batas kontrol untuk uji keseragaman data pada
dimensi tubuh tinggi siku berdiri (TSB) – tinggi mata kaki (TMK) adalah:
Tabel 5.32 Tabel Uji Keseragaman Dimensi TSB-TMK
V-46
No
Data Ke-
TSB-TMK
BKA BKB Keterangan NoData Ke-
TSB-TMK
BKA BKB Keterangan
V-47
1 1 94.2 104.24 87.75 Seragam 22 22 96 104.24 87.75 Seragam
2 2 95.1 104.24 87.75 Seragam 23 23 97.35 104.24 87.75 Seragam
3 3 95.8 104.24 87.75 Seragam 24 24 92.9 104.24 87.75 Seragam
4 4 99.3 104.24 87.75 Seragam 25 25 87.6 104.24 87.75 Tidak Seragam
5 5 99.5 104.24 87.75 Seragam 26 26 96.3 104.24 87.75 Seragam
6 6 95.9 104.24 87.75 Seragam 27 27 97.5 104.24 87.75 Seragam
7 7 103 104.24 87.75 Seragam 28 28 89 104.24 87.75 Seragam
8 8 96.3 104.24 87.75 Seragam 29 29 94.9 104.24 87.75 Seragam
9 9 103 104.24 87.75 Seragam 30 30 90 104.24 87.75 Seragam
10 10 95.95 104.24 87.75 Seragam 31 31 97 104.24 87.75 Seragam
11 11 97.1 104.24 87.75 Seragam 32 32 91.9 104.24 87.75 Seragam
12 12 99.5 104.24 87.75 Seragam 33 33 94.9 104.24 87.75 Seragam
13 13 92 104.24 87.75 Seragam 34 34 94 104.24 87.75 Seragam
14 14 99.5 104.24 87.75 Seragam 35 35 100 104.24 87.75 Seragam
15 15 94.4 104.24 87.75 Seragam 36 36 96.4 104.24 87.75 Seragam
16 16 85.3 104.24 87.75 Tidak Seragam 37 37 94 104.24 87.75 Seragam
17 17 90.4 104.24 87.75 Seragam 38 38 98.1 104.24 87.75 Seragam
18 18 99.82 104.24 87.75 Seragam 39 39 103.2 104.24 87.75 Seragam
19 19 92.27 104.24 87.75 Seragam 40 40 94 104.24 87.75 Seragam
20 20 101.86 104.24 87.75 Seragam 41 41 97 104.24 87.75 Seragam
21 21 103.4 104.24 87.75 Seragam
Rata-rata 95.99
Stdev 4.21
BKA 104.24
BKB 87.75
Grafik uji keseragaman data TSB-TMK dapat dilihat pada Gambar 5.21
Gambar 5.21 Grafik Uji Keseragaman Dimensi TSB-TMK
V-48
Dari grafik di atas, maka data yang tidak seragam adalah data ke-16 dan
25. Maka data tersebut harus dibuang dan dilakukan revisi uji keseragaman data.
Untuk dimensi TSB-TMK dilakukan revisi sebanyak 2 kali hingga seluruh data
telah seragam. Hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi TSB-TMK dapat
dilihat pada Tabel 5.33
Tabel 5.33 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi TSB-TMK
No
Data Ke-
TSB-TMK
BKA BKB Keterangan NoData Ke-
TSB-TMK
BKA BKB Keterangan
1 1 94.2 103.56 89.79 Seragam 20 21 103.4 103.56 89.79 Seragam
2 2 95.1 103.56 89.79 Seragam 21 22 96 103.56 89.79 Seragam
3 3 95.8 103.56 89.79 Seragam 22 23 97.35 103.56 89.79 Seragam
4 4 99.3 103.56 89.79 Seragam 23 24 92.9 103.56 89.79 Seragam
5 5 99.5 103.56 89.79 Seragam 24 26 96.3 103.56 89.79 Seragam
6 6 95.9 103.56 89.79 Seragam 25 27 97.5 103.56 89.79 Seragam
7 7 103 103.56 89.79 Seragam 26 29 94.9 103.56 89.79 Seragam
8 8 96.3 103.56 89.79 Seragam 27 30 90 103.56 89.79 Seragam
9 9 103 103.56 89.79 Seragam 28 31 97 103.56 89.79 Seragam
10 10 95.95 103.56 89.79 Seragam 29 32 91.9 103.56 89.79 Seragam
11 11 97.1 103.56 89.79 Seragam 30 33 94.9 103.56 89.79 Seragam
12 12 99.5 103.56 89.79 Seragam 31 34 94 103.56 89.79 Seragam
13 13 92 103.56 89.79 Seragam 32 35 100 103.56 89.79 Seragam
Tabel 5.33 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi TSB-TMK (Lanjutan)
No
Data Ke-
TSB-TMK
BKA BKB Keterangan NoData Ke-
TSB-TMK
BKA BKB Keterangan
14 14 99.5 103.56 89.79 Seragam 33 36 96.4 103.56 89.79 Seragam
15 15 94.4 103.56 89.79 Seragam 34 37 94 103.56 89.79 Seragam
16 17 90.4 103.56 89.79 Seragam 35 38 98.1 103.56 89.79 Seragam
17 18 99.82 103.56 89.79 Seragam 36 39 103.2 103.56 89.79 Seragam
18 19 92.27 103.56 89.79 Seragam 37 40 94 103.56 89.79 Seragam
19 20 101.86 103.56 89.79 Seragam 38 41 97 103.56 89.79 Seragam
Rata-rata 96.68
Stdev 3.51
BKA 103.56
V-49
BKB 89.79
Grafik hasil revisi akhir uji keseragaman data dimensi TSB-TMK dapat
dilihat pada Gambar 5.22
Gambar 5.22 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi TSB-TMK
5.2.5.5 Uji Kecukupan Data
Uji kecukupan data digunakan untuk menganalisa jumlah pengukuran
apakah sudah representatif, untuk membuktikan bahwa data sampel yang diambil
sudah mewakili populasi.
Uji kecukupan data yang dilakukan pada data antropometri menggunakan
rumus sebagai berikut:
Dimana k merupakan tingkat kepercayaan dan tingkat kepercayaan yang
dipakai adalah 95%, sehingga k = 1,96. Sementara itu s merupakan derajat
V-50
ketelitian, dan tingkat ketelitian yang dipakai adalah 5% atau 0,05. Dan apabila
N’ < N, maka data dinyatakan cukup.
Berikut ini merupakan perhitungan uji kecukupan dimensi TBD.
Tabel 5.34 Perhitungan Uji Kecukupan Dimensi Tinggi Bahu Duduk
NoData Ke-
TBD X2 NoData Ke-
TBD X2
1 1 59.1 3492.81 19 22 63 3969
2 3 64 4096 20 23 61 3721
3 4 61 3721 21 24 60 36004 5 63.6 4044.96 22 26 64 40965 6 59 3481 23 27 65.2 4251.04
6 7 61.5 3782.25 24 28 60.2 3624.04
7 8 60 3600 25 29 61.9 3831.61
8 9 60.8 3696.64 26 30 65 4225
9 10 59.5 3540.25 27 31 61 3721
10 11 60.6 3672.36 28 32 57.9 3352.41
11 12 62.4 3893.76 29 34 63 3969
12 13 59 3481 30 36 59.1 3492.81
13 15 62.5 3906.25 31 37 61 3721
14 17 63.6 4044.96 32 38 63.2 3994.24
15 18 63.8 4070.44 33 39 62 3844
16 19 59 3481 34 40 60 3600
17 20 64 4096 35 41 63.5 4032.25
18 21 65 4225
Total 2159.4 133370.08
Dari perhitungan di atas didapatkan N’ > N yaitu 1,697 < 35, maka data
yang diambil dinyatakan cukup. Adapun hasil dari uji kecukupan data seluruh
dimensi dapat dilihat pada Tabel 5.35
Tabel 5.35 Uji Kecukupan DataNo Dimensi N N' Keterangan
1 TBD 35 1,697 Cukup
V-51
2 LP 32 12,403 Cukup
3 LB 34 4,933 Cukup
4 JT 39 5,132 Cukup
5 TSB-TMK 38 2,057 Cukup
Dari hasil perhitungan uji kecukupan semua dimensi didapatkan bahwa
data semua dimensi dinyatakan telah cukup.
5.2.5.6 Uji Kenormalan Data
Pengolahan uji kenormalan data dilakukan dengan bantuan dari software
SPSS 17. Adapun langkah-langkah di dalam pengujian kenormalan data dengan
SPP 17 sebagai
1. Masukan semua data nilai dimensi pada data view.
Gambar 5.23 Tampilan Data View
2. Masuk ke tampilan variable view, kemudian kolom name di ganti dengan nama
dimensi.
V-52
Gambar 5.24 Tampilan Variable View
3. Pengolahan data :
a. Klik analyze, pilih descriptive statistics, kemudian explore.
b. Masukkan semua variabel sebagai dependent variables.
c. Checklist both pada toolbox display.
d. Pilih statistic: checklist descriptive, percentiles, kemudian continue.
e. Pilih plots: checklist none pada boxplots, stem dan leaf pada descriptive.
f. Checklist normality plots with test, kemudian continue.
g. Pilih options: checklist exclude cases listwise, kemudian continue.
h. Klik continue. Hasil pengolahan data ditampilkan pada output.
Gambar 5.25 Tampilan Output Uji Kenormalan Data dengan Software SPSS 17.0
SPSS menyajikan dua tabel sekaligus. Analisis Shapiro-Wilk digunakan
jika subjek atau kasus kurang dari 50. Uji Shapiro-Wilk dianggap lebih akurat
V-53
ketika jumlah subjek atau data yang dimiliki kurang dari 50. Karena pada kasus
ini data yang dimiliki melebihi 50 maka yang digunakan adalah analisis
Kormogorov-Smirnov. Dimana penentuan hipotesisnya adalah sebagai
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Dimana tingkat signifikansi α = 5%
Jika Sig. ≤ α : tolak H0, maka data tidak berdistribusi normal. Adapun output
dari uji kenormalan data yang dilakukan diperoleh sebagai
Sig. TBD = 0.195 > α = 0.05
Sig. LP = 0.200 > α = 0.05
Sig. LB = 0.200 > α = 0.05
Sig. JT = 0.200 > α = 0.05
Sig. TSB-TMK = 0.200 > α = 0.05
Karena nilai Sig. semua dimensi lebih besar dari α maka keputusannya
adalah terima H0, yang artinya semua data dimensi berdistribusi normal.
5.2.5.7 Penetapan Data Antropometri
Dimensi yang dipakai dalam perancangan pakaian pelindung dingin adalah
TBD, LP, LB, JT, TSB-TMK. Semua dimensi ini akan ditentukan data
antropometri berdasarkan prinsip antropometri yaitu dengan prinsip ekstrim untuk
dimensi TBD dan prinsip rata-rata untuk dimensi LP,LB,JT dan TSB-TMK
5.2.5.8 Penetapan Data Antropometri dengan Prinsip Ekstrim
V-54
Di antara dimensi-dimensi yang digunakan untuk desain pakaian
pelindung dingin, dimensi yang ditetapkan berdasarkan prinsip ekstrim atas
(persentil 95%) adalah dimensi TBD. Perhitungan persentil untuk tiap dimensi
yang menggunakan prinsip ekstrim atas untuk desain pakaian pelindung dingin
adalah sebagai
1. Persentil dimensi Tinggi Bahu Duduk (TBD)
Data dimensi tinggi bahu duduk yang telah melalui uji keseragaman, uji
kecukupan dan uji kenormalan data disajikan dalam Tabel 5.36. berikut ini.
Tabel 5.36 Dimensi Tinggi Bahu Duduk
NoData Ke-
TBD NoData Ke-
TBD
1 1 59.1 19 22 632 3 64 20 23 613 4 61 21 24 604 5 63.6 22 26 645 6 59 23 27 65.26 7 61.5 24 28 60.2
Tabel 5.36 Dimensi Tinggi Bahu Duduk (Lanjutan)
NoData Ke-
TBD NoData Ke-
TBD
7 8 60 25 29 61.98 9 60.8 26 30 659 10 59.5 27 31 6110 11 60.6 28 32 57.911 12 62.4 29 34 6312 13 59 30 36 59.113 15 62.5 31 37 6114 17 63.6 32 38 63.215 18 63.8 33 39 6216 19 59 34 40 6017 20 64 35 41 63.518 21 65
Rata-rata 61.70Stdev 2.04
V-55
Perhitungan persentil TBD, yaitu:
5.2.5.9 Penetapan Data Antropometri dengan Prinsip Rata-rata
Dimensi-dimensi yang digunakan untuk desain pakaian pelindung dingin,
dimensi yang ditetapkan berdasarkan prinsip rata-rata (persentil 50%) adalah
dimensi LP, LB, JT dan TSB-TMK. Perhitungan persentil untuk tiap dimensi
yang menggunakan prinsip ratta-rata untuk desain pakaian pelindung dingin
adalah sebagai
1. Persentil dimensi lebar pinggul (LP)
Data dimensi lebar pinggul yang telah melalui uji keseragaman, uji kecukupan
dan uji kenormalan data disajikan dalam Tabel 5.37
Tabel 5.37 Dimensi Lebar Pinggul (LP)
NoData Ke-
LP NoData Ke-
LP
1 1 33.8 31 40 36.42 2 29.9 32 41 36.53 3 30.2 17 18 35.64 4 29 18 19 28.35 5 31.4 19 20 286 6 28 20 25 317 7 32.3 21 27 328 8 31.6 22 28 31.39 9 28.3 23 29 30.210 10 26.1 24 31 33.711 11 31.6 25 33 34.312 12 35 26 35 32.513 13 28.5 27 36 33.3
V-56
14 15 33.5 28 37 3315 16 29 29 38 29.816 17 27.7 30 39 27.3
Rata-rata 31.22Stdev 2.79
Perhitungan persentil LP, yaitu:
2. Persentil dimensi lebar bahu (LB)
Data dimensi LB yang telah melalui uji keseragaman, uji kecukupan dan uji
kenormalan data disajikan dalam Tabel 5.38
Tabel 5.38 Dimensi Lebar Bahu
NoData Ke-
LB NoData Ke-
LB
1 1 40.5 18 18 40.52 2 42 19 20 38.33 3 41 20 21 434 4 40.9 21 26 37.95 5 42.3 22 27 406 6 41.3 23 28 41.37 7 38.1 24 29 39.48 8 43 25 30 419 9 39.3 26 31 40.610 10 37 27 32 42.611 11 37.6 28 33 41.612 12 43 29 35 40.513 13 38.7 30 37 44.614 14 44 31 38 43.715 15 42 32 39 39.616 16 36 33 40 36.417 17 40.2 34 41 36.5
Rata-rata 40.42
V-57
Stdev 2.28
Perhitungan persentil LB, yaitu:
3. Persentil dimensi jangkauan tangan (JT)
Data dimensi JT yang telah melalui uji keseragaman, uji kecukupan dan uji
kenormalan data disajikan dalam Tabel 5.39
Tabel 5.39 Dimensi Jangkauan Tangan
NoData Ke-
JT NoData Ke-
JT
1 1 83 21 23 792 2 78 22 24 78Tabel 5.39 Dimensi JT (Lanjutan)
NoData Ke-
JT NoData Ke-
JT
3 4 72 23 25 724 5 77 24 26 775 6 74.2 25 27 776 7 77 26 28 707 8 74 27 29 728 9 81 28 30 789 10 81 29 31 81.510 11 79 30 32 8011 13 84 31 33 70.712 14 82 32 34 7613 15 86 33 35 8214 16 73 34 36 8115 17 84 35 37 8016 18 76.5 36 38 84.517 19 71 37 39 7618 20 78.8 38 40 8119 21 84 39 41 8320 22 87
Rata-rata 78.49
V-58
Stdev 4.50
Perhitungan persentil JT, yaitu:
4. Persentil dimensi tinggi siku berdiri (TSB) – tinggi mata kaki (TMK)
Data dimensi TSB-TMK yang telah melalui uji keseragaman, uji kecukupan
dan uji kenormalan data disajikan dalam Tabel 5.40
Tabel 5.40 Dimensi TSB-TMK
NoData Ke-
TSB-TMK NoData Ke-
TSB-TMK
1 1 94.2 20 21 103.42 2 95.1 21 22 96
Tabel 5.40 Dimensi TSB-TMK (Lanjutan)
NoData Ke-
TSB-TMK NoData Ke-
TSB-TMK
3 3 95.8 22 23 97.354 4 99.3 23 24 92.95 5 99.5 24 26 96.36 6 95.9 25 27 97.57 7 103 26 29 94.98 8 96.3 27 30 909 9 103 28 31 9710 10 95.95 29 32 91.911 11 97.1 30 33 94.912 12 99.5 31 34 9413 13 92 32 35 10014 14 99.5 33 36 96.415 15 94.4 34 37 9416 17 90.4 35 38 98.117 18 99.82 36 39 103.218 19 92.27 37 40 9419 20 101.86 38 41 97
Rata-rata 96.68Stdev 3.51
V-59
Perhitungan persentil TSB-TMK, yaitu:
Hasil rekapitulasi penetapan data antropometri berdasarkan persentil
masing-masing dimensi untuk desain pakaian pelindung dingin telah diperoleh.
Penetapan data antropometri ini digunakan sebagai dasar spesifikasi ukuran pada
desain pakaian pelindung dingin pekerja cold storage dan akan menjadi atribut
produk dalam pengolahan desain produk dengan metode quality function
deployment. Adapun spesifikasi ukuran desain pakaian pelindung dingin
berdasarkan pengolahan antropometri yang telah dilakukan dapat dilihat pada
Tabel 5.41
Tabel 5.41 Rekapitulasi Ukuran Desain Pakaian Pelindung Dingin
Bagian Dimensi PersentilUkuran
(cm)
Front Upper Cloth Tinggi Bahu Duduk (TBD) 95 th 65
Waist Lower Cloth Lebar Pinggul (LP) 50 th 32Shoulder Upper Cloth Lebar Bahu (LB) 50 th 41Sleeve Upper Cloth Jangkauan Tangan (JT) 50 th 79Outseam Lower Cloth Tinggi Siku Berdiri – Tinggi Mata Kaki 50 th 97
5.2.5.10Penentuan Spesifikasi Atribut Produk
Atribut-atribut bahan inner layer cloth, outer layer cloth dan bentuk upper
cloth diperoleh berdasarkan studi literatur mengenai personal protective
equipment (PEE) cold storage dan jurnal mengenai cold stress berjudul “What is
the Best Clothing to Prevent Heat and Cold Stress? Experiences withThermal
Manikin” oleh Z. Magyar dan R. Tamas (2013).
V-60
Menurut studi literatur yang diperoleh lapisan pakaian terbaik yang paling
dekat dengan tubuh atau inner layer dibuat dari bahan silk atau sutra sehingga
tubuh akan terhindar dari keringat dan menjaga tubuh tetap kering dan hangat.
Selain itu, lapisan ini memiliki tingkat insulasi yang tinggi. Lapisan terluar atau
outer layer harus memiliki daya tahan air dan harus melindungi tubuh terhadap
angin dan kelembaban tetapi pada saat yang sama baik panas maupun kelembaban
keluar dari tubuh untuk mencegah baik overheating maupun kedinginan. Bahan
terbaik untuk lapisan luar atau outer layer adalah nylon dikarenakan bahan ini
juga memiliki tingkat insulasi yang cukup tinggi. Sedangkan bentuk upper cloth
yang paling direkomendasikan untuk pekerja yang bekerja di cold storage atau
cold store adalah bentuk full jacket with parka. Hal ini dikarenakan bentuk upper
cloth ini yang paling aman dan memiliki desain yang dapat melindungi sebagian
besar tubuh bagian atas.
Maka berdasarkan hasil studi literatur terkait dan pengolahan antropometri
diperoleh spesifikasi atribut produk atau customer needs yang dapat memenuhi
keluhan pekerja cold storage. Adapun atribut-atribut produk yang diperoleh dapat
dilihat pada Tabel 5.42
Tabel 5.42 Atribut ProdukNo Atribut1 Bahan inner layer cloth adalah silk2 Bahan outer layer cloth adalah nylon3 Dimensi shoulder upper cloth adalah 41 cm4 Dimensi front upper cloth adalah 65 cm5 Dimensi sleeve upper cloth adalah 79 cm 6 Dimensi waist lower cloth adalah 32 cm7 Dimensi outseam lower cloth adalah 97 cm8 Bentuk upper cloth adalah full jacket with parka
Sumber : Pengolahan Data
V-61
5.2.5.11 Kuesioner Tertutup
Atribut-atribut pakaian pelindung dingin yang diperoleh sebelumnya
akan menjadi butir pertanyaan pada kuesioner tahap kedua, yaitu kuesioner
tertutup. Responden pada kuesioner ini berjumlah 15 orang yaitu semua pekerja
cold storage. Rekapitulasi kuesioner tertutup ditunjukan pada Tabel 5.43
Tabel 5.43. Rekapitulasi Kuisioner TertutupResponde
nPertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 81 4 5 1 2 1 5 2 12 4 5 3 3 4 2 3 33 4 2 4 3 3 1 5 34 4 5 2 5 2 2 5 25 5 4 2 2 4 3 1 4
Tabel 5.43. Rekapitulasi Kuisioner Tertutup (Lanjutan)Responde
nPertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 86 5 5 2 3 4 3 1 37 5 5 2 1 1 4 2 38 4 5 2 4 5 2 1 29 5 5 3 5 4 5 4 410 5 5 5 3 4 2 3 311 2 1 1 3 3 1 1 312 5 5 5 3 4 5 4 413 4 5 2 5 4 3 3 514 4 5 5 5 5 4 5 315 5 4 3 5 4 5 2 5
Sumber: Pengumpulan Data
5.2.5.12 Uji Validitas Data Hasil Kuesioner Tertutup
Data kuesioner tertutup dilakukan uji validitas dengan cara dimana
variabel independen (X) adalah nilai yang diberikan responden untuk setiap
masing-masing pertanyaan, sedangkan variabel dependen adalah total nilai
jawaban responden untuk semua pertanyaan. Nilai X dan Y untuk pertanyaan I
dapat diliha pada Tabel 5.44
V-62
Tabel 5.44. Rekapitulasi Nilai X dan Y
No X Y XY ∑x2 ∑y2
1 4 21 84 16 4412 4 27 108 16 7293 4 25 100 16 6254 4 27 108 16 7295 5 25 125 25 6256 5 26 130 25 6767 5 23 115 25 5298 4 25 100 16 6259 5 35 175 25 122510 5 30 150 25 90011 2 15 30 4 22512 5 35 175 25 122513 4 31 124 16 961Tabel 5.44. Rekapitulasi Nilai X dan Y (Lanjutan)
No X Y XY ∑x2 ∑y2
14 4 36 144 16 129615 5 33 165 25 1089∑ 65 414 1833 291 11900
Sumber: Pengolahan Data
Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas adalah rumus korelasi:
Nilai r yang dihasilkan adalah 0,587 sedangkan nilai r tabel dengan n = 15
dan derajat bebas 2 untuk taraf signifikan 5% adalah 0,514 (terlampir) sehingga
nilai r hitung > r tabel, maka data untuk pertanyaan atribut 1 dinyatakan valid.
Cara yang sama dilakukan untuk setiap pertanyaan. Rekapitulasi validitas untuk
setiap pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 5.45
V-63
Tabel 5.45. Rekapitulasi Validitas Setiap Pertanyaan Kuesioner TertutupPertanyaan r hitung r kritis Kesimpulan
I 0.587 0.514 validII 0.548 0.514 validI 0.723 0.514 validII 0.602 0.514 validIII 0.550 0.514 validIV 0.529 0.514 validV 0.563 0.514 validVI 0.524 0.514 validVII 0.587 0.514 validVIII 0.548 0.514 valid
Sumber: Pengolahan Data
5.2.5.13 Uji Reliabilitas Data Hasil Kuesioner Tertutup
Pengujian reliabilitas untuk data kuesioner tertutup dihitung untuk
mengetahui apakah kuesioner yang telah dibuat reliabel atau tidak. Rumus yang
digunakan untuk perhitungan adalah alpha cronbach yaitu:
σ menunjukkan varians variabel. Contoh perhitungan untuk pertanyaan I
pada kuesioner tertutup dimana nilai x dan x2 dapat dilihat pada Tabel 5.19. yaitu
sebagai
Pertanyaan berikutnya juga dilakukan hal yang sama. Setalah itu dicari
varians total dengan rumus sebagai
V-64
Contoh perhitungan varians total untuk semua pertanyaan pada kuesioner
tertutup dimana nilai Y dapat dilihat pada Tabel 5.19. yaitu sebagai
Rekapitulasi perhitungan varians untuk setiap pertanyaan dapat dilihat
pada Tabel 5.46
Tabel 5.46. Varians Untuk Setiap PertanyaanPertanyaan Varians Varians Total
I 0.622
31.573
II 1.440III 1.449IV 1.582V 1.449VI 1.982VII 2.160VIII 1.093Total 11.778
Sumber: Pengolahan Data
Setelah didapat jumlah varians untuk semua pertanyaan dan varian total,
selanjutnya adalah menghitung nilai koefisien reliabilitas menggunakan rumus
alpha cronbach yaitu:
Contoh perhitungan nilai r yaitu:
V-65
Nilai r yang dihasilkan adalah 0,717, sedangkan nilai r tabel dengan n =
15 dan derajat bebas 2 untuk taraf signifikan 5% adalah 0,514. Nilai r yang
diperoleh lebih besar dari nilai r pada tabel sehingga kuesioner dinyatakan
reliabel.
5.2.6 Membangun Matriks Quality Function Deployment (QFD) Fase I
5.2.6.1 Identifikasi Kebutuhan Pekerja
Kebutuhan pekerja diidentifikasi melalui penyebaran kuesioner sehingga
diperoleh 8 variabel kebutuhan pekerja terhadap pakaian pelindung dingin. Hasil
identifikasi kebutuhan pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.47
Tabel 5.47. Hasil Identifikasi Kebutuhan PekerjaNo Atribut1 Bahan inner layer cloth silk2 Bahan outer layer cloth nylon3 Dimensi shoulder upper cloth 41 cm4 Dimensi front upper cloth 65 cm5 Dimensi sleeve upper cloth 79 cm 6 Dimensi waist lower cloth 32 cm7 Dimensi outseam lower cloth 97 cm8 Bentuk upper cloth full jacket with parka
Sumber : Hasil Pengolahan Data
5.2.6.2 Menyusun Matriks Perencanaan
Penyusunan matriks perencanaan untuk mendapatkan urutan atau prioritas
variabel kebutuhan pekerja. Matriks perencanaan merupakan hasil kalkulasi dari
beberapa jenis data. Tahapan matriks perencanaan, yaitu:
V-66
1. Menetapkan Tingkat Kepentingan Pekerja (Importance to Customer)
Penentuan tingkat kepentingan pekerja digunakan untuk mengetahui sejauh
mana Pekerja memberikan penilaian atau harapan dari kebutuhan pekerja
yang ada. Penilaian tingkat kepentingan terhadap variabel kebutuhan pekerja
diperoleh berdasarkan nilai modus pada kuesioner tertutup.Nilai modus yang
menjadi tingkat kepentingan diperoleh berdasarkan frekuensi jawaban
responden yang paling banyak terhadap setiap variabel. Tingkat kepentingan
variabel kebutuhan pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.48
Tabel 5.48. Customer Importance (CI)
No
Kebutuhan Pekerja
Hasil Kuesioner Tingkat
Kepentingan
Skala Pengukuran
1 2 3 4 51 Bahan inner layer cloth silk 0 1 0 7 7 4
2Bahan outer layer cloth nylon 1 1 0 2
11
5
3Dimensi shoulder upper cloth 41 cm
2 6 3 1 3 2
4 Dimensi front upper cloth 65 cm 1 2 6 1 5 35 Dimensi sleeve upper cloth 79 cm 2 1 2 8 2 46 Dimensi waist lower cloth 32 cm 2 4 3 2 4 57 Dimensi outseam lower cloth 97 cm 4 3 3 2 3 1
8Bentuk upper cloth full jacket with parka
1 2 7 3 2 3
Jumlah 27Sumber: Pengolahan Data
Langkah berikutnya adalah menentukan tingkat kepuasan pekerja untuk
setiap variabel dengan rumus:
Tingkat kepuasan =
Contoh perhitungan untuk variabel bahan inner layer cloth silk:
V-67
= 4,333
Rekapitulasi tingkat kepuasan pekerja untuk setiap variabel dapat dilihat
pada Tabel 5.49
Tabel 5.49. Tingkat Kepuasan Pekerja untuk Setiap Variabel
No Kebutuhan PekerjaTingkat
Kepuasan Pekerja
1 Bahan inner layer cloth silk 4,3332 Bahan outer layer cloth nylon 4,4003 Dimensi shoulder upper cloth 41 cm 2,8004 Dimensi front upper cloth 65 cm 3,4675 Dimensi sleeve upper cloth 79 cm 3,4676 Dimensi waist lower cloth 32 cm 3,1337 Dimensi outseam lower cloth 97 cm 2,800
8Bentuk upper cloth full jacket with parka
3,200
Sumber: Pengolahan Data
Langkah selanjutnya adalah menentukan sales point yaitu nilai yang
diharapkan pada masa yang akan datang dapat meningkatkan kepuasan pekerja
dan menjadi faktor persaingan. Skala prioritas yang biasanya digunakan dapat
dilihat pada Tabel 5.50
Tabel 5.50 Keterangan Nilai Sales PointNilai Pengertian
1,0diberikan pada suatu variabel kebutuhan jika variabel tersebut dianggap tidak terlalu berpengaruh bagi peningkatan keuntungan sehingga kurang mendapat perhatian.
1,2diberikan pada suatu variabel kebutuhan apabila pihak manajemen beranggapan bahwa apabila variabel tersebut bisa diperoleh maka akan berpengaruh bagi peningkatan keuntungan
1,5
diberikan pada suatu variabel kebutuhan apabila pihak manajemen beranggapan bahwa apabila variabel tersebut bisa dipenuhi maka akan sangat berpengaruh bagi peningkatan keuntungan.
Sumber: Pengumpulan Data
V-68
Besar nilai sales point ditentukan berdasarkan hasil wawancara dan
kuesioner dengan pihak produsen pakaian pelindung dingin. Penentuam hasil
sales point untuk setiap variabel customer needs dapat dilihat pada Tabel 5.51
Tabel 5.51 Nilai Sales Point Variabel Kebutuhan PekerjaNo
Variabel Kebutuhan Sales Point
1 Bahan inner layer cloth silk 1,5
2 Bahan outer layer cloth nylon 1,5
3 Dimensi shoulder upper cloth 41 cm 1,0
4 Dimensi front upper cloth 65 cm 1,0
5 Dimensi sleeve upper cloth 79 cm 1,06 Dimensi waist lower cloth 32 cm 1,07 Dimensi outseam lower cloth 97 cm 1,08 Bentuk upper cloth full jacket with parka 1,2
Sumber: Pengumpulan Data
Langkah berikutnya adalah menentukan rasio perbaikan setiap atribut
dengan rumus:
Contoh perhitungan rasio perbaikan variabel bahan inner layer cloth silk:
Rasio perbaikan = = 0,923
Rekapitulasi rasio perbaikan setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 5.52
Tabel 5.52 Rasio Perbaikan setiap Variabel KebutuhanNo
Variabel KebutuhanRasio Perbaikan
1 Bahan inner layer cloth silk 0,923
2 Bahan outer layer cloth nylon 1,136
V-69
3 Dimensi shoulder upper cloth 41 cm 0,714
4 Dimensi front upper cloth 65 cm 0,865
5 Dimensi sleeve upper cloth 79 cm 1,1546 Dimensi waist lower cloth 32 cm 1,5967 Dimensi outseam lower cloth 97 cm 0,357
8Bentuk upper cloth full jacket with parka
0,938
Sumber: Pengolahan Data
Langkah berikutnya adalah menentukan bobot absolut dari setiap
kebutuhan pekerja dengan rumus:
Bobot absolut = tingkat kepentingan x rasio perbaikan x sales point
Contoh perhitungan rasio perbaikan atribut bahan inner layer cloth silk:
Bobot absolut = 4 x 0,923 x 1,5 = 5,538
Rekapitulasi bobot absolut setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 5.53
Tabel 5.53 Bobot Absolut setiap Variabel KebutuhanNo
Variabel Kebutuhan Bobot Absolut
1 Bahan inner layer cloth silk 5,538
2 Bahan outer layer cloth nylon 8,523
3 Dimensi shoulder upper cloth 41 cm 1,429
4 Dimensi front upper cloth 65 cm 2,596
5 Dimensi sleeve upper cloth 79 cm 4,6156 Dimensi waist lower cloth 32 cm 7,9797 Dimensi outseam lower cloth 97 cm 0,357
8Bentuk upper cloth full jacket with parka
4,219
Sumber: Pengolahan Data
Setelah bobot absolut didapat, maka selanjutnya adalah menentukan bobot
perencanaan relatif setiap variabel dengan rumus:
Bobot relatif
Contoh perhitungan rasio perbaikan atribut bahan inner layer cloth silk:
V-70
Bobot relatif = 15,71%
Hasil perhitungan nilai bobot perencanaan relatif untuk setiap variabel dapat
dilihat pada Tabel 5.54
Tabel 5.54 Bobot Relatif untuk Setiap VariabelNo
Variabel Kebutuhan Bobot Relatif
1 Bahan inner layer cloth silk 15,71%
2 Bahan outer layer cloth nylon 24,17%
3 Dimensi shoulder upper cloth 41 cm 4,05%
4 Dimensi front upper cloth 65 cm 7,36%
5 Dimensi sleeve upper cloth 79 cm 13,09%6 Dimensi waist lower cloth 32 cm 22,63%7 Dimensi outseam lower cloth 97 cm 1,01%
8Bentuk upper cloth full jacket with parka
11,97%
Sumber: Pengolahan Data
5.2.6.3 Menetapkan Karakteristik Teknik terhadap Kebutuhan Pekerja
Langkah berikutnya dalam membangun house of quality (HOQ) adalah
menetapkan karakteristik-karakteristik teknik yang dibutuhkan oleh produsen
dalam memenuhi variabel-variabel kebutuhan pekerja terhadap desain pakaian
pelindung dingin. Karakteristik teknik yang yang diperlukan oleh pihak produsen
untuk memenuhi kebutuhan pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.55
Tabel 5.55 Karakteristik Teknis yang Dibutuhan untuk Memenuhi Kebutuhan Pekerja
No Karakteristik Teknis1 Akurasi Dimensi2 Standarisasi Bahan Penyusun
V-71
3 Durability Product4 Stabilitas Desain Produk5 Biaya Pembuatan
Sumber : Hasil Pengumpulan Data
Deskripsi dari masing-masing karakteristik teknis yaitu:
1. Akurasi Dimensi
Akurasi dimensi yaitu berhubungan dengan ukuran dari spesifikasi pakaian
pelindung dingin.
2. Standarisasi Bahan Penyusun
Kesesuaian dan konsistensi dari bahan penyusun pakaian pelindung dingin.
3. Durability Product
Durability product menjelaskan ketahanan produk pakaian pelindung dingin.
4. Stabilitas Desain Produk
Stabilitas desain produk menjelaskan kesamarataan desain pada.pakaian
pelindung dingin.
5. Biaya Pembuatan
Biaya pembuatan menjelaskan biaya produksi dari pakaian pelindung dingin
5.2.6.4 Menetapkan Hubungan Antara Karakteristik Teknis
Pada tahap ini ditentukan hubungan antara masing-masing karakteristik
teknis yang ada untuk dianalisis. Penggambarkan tingkat hubungan antara
masing-masing karakteristik teknis yang ada berdasarkan pada simbol
V : tingkat hubungan positif kuat = 4
√ : tingkat hubungan positif sedang = 3
x : tingkat hubungan negatif sedang = 2
V-72
X : tingkat hubungan negatif kuat = 1
- : tidak ada hubungan = 0
Tingkat hubungan antara masing-masing karakteristik teknis ditentukan
berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dengan pihak produsen pakaian
pelindung dingin dapat dilihat pada Gambar 5.26
Sumber: Pengumpulan Data
Gambar 5.26 Hubungan Antar Karakteristik Teknik Desain Pakaian Pelindung Dingin
5.2.6.5 Menetapkan Tingkat Hubungan Antara Karakteristik Teknis
Produk Dengan Keinginan Pekerja
Penentuan Relation Matrix didapat dari hasil wawancara dengan pihak
produsen yang dilakukan untuk menentukan tingkat hubungan antara keinginan
pekerja dan karakteristik teknis produk. Tingkat hubungan yang dimaksud dimulai
dari skala kuat, sedang, lemah, dan tidak berhubungan sama sekali. Penilaian yang
diberikan akan berdasarkan aturan :
Nilai 9 : menunjukkan hubungan yang kuat
Nilai 3 : menunjukkan hubungan yang sedang
V-73
Nilai 1 : menunjukkan hubungan yang lemah
Nilai 0 : menunjukkan tidak adahubungan sama sekali
Skor hubungan antara keinginan pekerja dan karakteristik teknis juga
diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner dengan pihak produsen pakaian
pelindung dingin pendukuung. Skor hubungan antara keinginan pekerja dan
karakteristik teknis dapat dilihat pada Gambar 5.27
Aku
rasi
Dim
ensi
Sta
ndar
isas
i B
ahan
Pen
yusu
nD
urab
ilit
y P
rodu
ctS
tabi
lita
s D
esai
n P
rodu
kB
iaya
Pem
buat
an
Bahan inner layer cloth silk 3 9 9 9 9Bahan outer layer cloth nylon 3 9 9 9 9Dimensi shoulder upper cloth 41 cm 9 3 1 1 1Dimensi front upper cloth 65 cm 9 3 1 1 1Dimensi sleeve upper cloth 79 cm 9 3 1 1 1Dimensi waist lower cloth 32 cm 9 3 1 1 1Dimensi outseam lower cloth 97 cm 9 3 1 1 1Bentuk upper cloth full jacket with parka 3 3 1 3 9
Gambar 5.27 Matriks Antara CR dengan Karakteristik Teknis Desain Pakaian Pelindung Dingin
5.2.6.6 Membangun Matriks House of Quality (HOQ) Desain Pakaian Pelindung
Dingin
Sebelum membangun house of quality (HOQ) perlu dihitung ukuran
kinerja dari HoQ yang terdiri dari tiga aspek yaitu tingkat kesulitan, tingkat
kepentingan dan perkiraan biaya.
1. Penentuan tingkat kesulitan
Tingkat kesulitan ditentukan dari hubungan karakteristik teknis. Perhitungan
dilakukan dengan menterjemahkan semua bobot nilai hubungan kemudian
membagi bobot dari tiap-tiap karaktertistik teknik dengan jumlah bobot tadi.
V-74
Kemudian, tingkat kesulitan diberikan berdasarkan rentang persentase yang
diperoleh. Tingkat kesulitan diberikan berdasarkan rentang persentase pada
Tabel 5.56
Tabel 5.56 Kategori Tingkat Kesulitan
Persentase KategoriBobot Tingkat
Kesulitan0 – 5 % mudah 16 – 11 % cukup mudah 212 – 17 % sulit 318 – 23 % sangat sulit 4
> 24 % mutlak sulit 5Sumber: Lou Couhen (1997)
Besar nilai tingkat kesulitan dapat dihitung dengan cara menghitung terlebih
dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara sesama karakteristik
teknis. Sebagai contoh perhitungan tingkat kesulitan karakteristik teknis akurasi
dimensi yaitu:
Bobot untuk akurasi dimensi = 3 +0+4+3 = 10
Tingkat Kesulitan %100xtikTeknisKarakterisBobotTotal
TeknistikKarakterisTiapBobot
Tingkat Kesulitan untuk akurasi dimensi =
Tingkat kesulitan yang didapat adalah 20% yang berarti unsur akurasi
dimensi sangat sulit dilakukan, maka bobotnya adalah 4. Lakukan hal yang sama
untuk semua karakteristik teknis.
2. Penentuan derajat kepentingan
V-75
Besar nilai derajat kepentingan dapat dihitung dengan cara menghitung
terlebih dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara atribut
produk dengan karakteristik teknis.
Perhitungan derajat kepentingan untuk atribut produk dengan karakteristik
teknis menggunakan rumus :
Derajat kepentingan untuk akurasi dimensi =
3. Perkiraan biaya
Faktor tingkat kesulitan dijadikan sebagai dasar perkiraan biaya karena
semakin sulit suatu karakteristik teknik dibuat, akan semakin mahal pula
alokasi biayanya. Perkiraan biaya dinyatakan dalam persen dan dipengaruhi
berbagai pertimbangan dari si perancang sendiri.
Total bobot tingkat kesulitan dari karakteristik teknis produk yaitu, sebagai
berikut :
= 4 + 5 + 3 + 3 + 4
= 19
Perkiraan biaya untuk akurasi dimensi =
Penentuan tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya dapat
dilihat pada Tabel 5.57.
Tabel 5.57 Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan Perkiraan Biaya
Tingkat Kesulitan 4 5 3 3 4
V-76
Perkiraan Biaya (%) 21 26 16 16 21
Derajat Kepentingan (%) 31 21 14 15 19
Berdasarkan data-data yang telah didapatkan pada langkah-langkah
sebelumnya, selanjutnya dibuat matriks house of quality (HOQ). Adapun QFD
fase I desain pakaian pelindung dingin dapat dilihat pada Gambar 5.28
Sumber: Hasil pengolahan data
Gambar 5.28 QFD Fase I Desain Pakaian Pelindung Dingin
Hasil menunjukkan bahwa karakteristik teknis yang terpenting adalah
akurasi dimensi dan standarisasi material penyusun dengan tingkat kesulitan
V-77
masing-masing 4 dan 5, derajat kepentingan masing-masing 31 dan 21, dan
perkiraan biaya masing-masing 21 dan 26. Atribut tersebut akan digunakan
sebagai input QFD fase II. (Lou Cohen, 1995).
5.2.7 Membangun Quality Function Deployment (QFD) Fase II
5.2.7.1 Menetapkan Karakteristik Teknis Prioritas Berdasarkan QFD Fase I
Karakteristik teknis yang diperoleh dari QFD Fase I dijadikan sebagai
input untuk melaksanakan pengolahan pada QFD Fase II. Karakteristik teknis
prioritas ditentukan dengan menentukan rangking berdasarkan bobot yang
terbesar dari tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya. Bobot
terbesar terdapat pada atribut akurasi dimensi dan standarisasi bahan penyusun.
Karakteristik teknik desain pakaian pelindung dingin dapat dilihat pada Tabel
5.58
Tabel 5.58. Karakteristik Teknis Pakaian Pelindung Dingin
No Karakteristik Teknis
1 Akurasi Dimensi
2 Standarisasi Bahan Penyusun
3 Biaya Pembuatan
4 Durability Product
5 Stabilitas Desain ProdukSumber: Hasil pengolahan data
5.2.7.2 Menetapkan Part Kritis
Part kritis adalah karakteristik part atau komponen yang paling utama
yang terdapat pada. Part kritis diperoleh dari literatur tentang pakaian pelindung
dingin wawancara dengan manager perusahaan. Part kritis pakaian pelindung
dingin dapat dilihat pada Tabel 5.59
Tabel 5.59 Part Kritis Desain Pakaian Pelindung Dingin
V-78
No Part Kritis
1 Daya serap bahan inner layer
2 Komposisi layer
3 Dimensi parka4 Daya tahan air outer layer5 Desain kantong
Sumber: Hasil Pengumpulan Data5.2.7.3 Menetapkan Hubungan antara Part Kritis
Langkah selanjutnya dalam penyusunan matriks design deployment adalah
menentukan hubungan antara masing-masing part kritis. Hubungan antara part
kritis dapat berupa hubungan positif kuat, positif sedang, negatif kuat, negatif
sedang ataupun tidak ada hubungan antara masing-masing part kritis. Hubungan
antara part kritis dapat dilihat pada simbol sebagai
V : tingkat hubungan positif kuat = 4
√ : tingkat hubungan positif sedang = 3
x : tingkat hubungan negatif sedang = 2
X : tingkat hubungan negatif kuat = 1
- : tidak ada hubungan = 0
Tingkat hubungan antara masing-masing part kritis diperoleh dari hasil
wawancara dan kuesioner dengan pihak produsen pakaian pelindung dingin
pendukuung Tingkat hubungan antara masing-masing part kritis dapat dilihat
pada Gambar 5.29
V-79
Sumber: Pengumpulan Data
Gambar 5.29 Hubungan Antar Part Kritis Desain Pakaian Pelindung Dingin
5.2.7.4 Menetapkan Hubungan antara Karakteristik Teknis dengan Part
Kritis
Langkah selanjutnya dalam penyusunan matriks design deployment adalah
membandingkan hubungan antara part kritis dengan karakteristik teknis.
Penentuan hubungan antara part kritis dan karakteristik teknis ini menggunakan
matriks hubungan. Tingkat hubungan antara masing-masing part kritis yang ada
menggunakan simbol sebagai
Nilai 9 : menunjukkan hubungan yang kuat
Nilai 3 : menunjukkan hubungan yang sedang
Nilai 1 : menunjukkan hubungan yang lemah
Nilai 0 : menunjukkan tidak ada hubungan sama sekali
Penetapan nilai yang menyatakan tingkat hubungandiperoleh dari hasil
wawancara dan kuesioner dengan pihak produsen pakaian pelindung dingin
pendukuung Penetapan nilai yang menyatakan tingkat hubungan dapat dilihat
pada Gambar 5.30
V-80
Day
a se
rap
baha
n in
ner
laye
rK
ompo
sisi
Lay
er
Dim
ensi
par
ka
Day
a ta
han
air
oute
r la
yer
Des
ain
kant
ong
Akurasi Dimensi 1 1 9 0 3Standarisasi Bahan Penyusun 9 9 1 9 1Durability Product 3 3 1 9 1Stabilitas Desain Produk 9 9 1 9 3Biaya Pembuatan 9 3 1 9 3
Sumber: Pengolahan data
Gambar 5.30 Hubungan Antar Karakteristik Teknis dan Part Kritis Pakaian Pelindung Dingin
5.2.7.5 Membangun Matriks House of Quality (HOQ) Pakaian Pelindung
Dingin Fase II
Sebelum membangun house of quality (HOQ) perlu dihitung ukuran
kinerja dari HoQ yang terdiri dari tiga aspek yaitu tingkat kesulitan, tingkat
kepentingan dan perkiraan biaya.
a. Penentuan tingkat kesulitan
Tingkat kesulitan ditentukan dari hubungan karakteristik teknis. Perhitungan
dilakukan dengan menterjemahkan semua bobot nilai hubungan kemudian
membagi bobot dari tiap-tiap karaktertistik teknik dengan jumlah bobot tadi.
Kemudian, tingkat kesulitan diberikan berdasarkan rentang persentase yang
diperoleh.
Besar nilai tingkat kesulitan dapat dihitung dengan cara menghitung terlebih
dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara sesama part kritis.
Sebagai contoh perhitungan tingkat kesulitan part kritis daya serap bahan
inner layer:
V-81
Bobot untuk daya serap bahan inner layer = 4 + 0 + 0 + 3 = 7
Tingkat Kesulitan
Tingkat Kesulitan untuk daya serap bahan inner layer =
c. Penentuan derajat kepentingan
Besar nilai derajat kepentingan dapat dihitung dengan cara menghitung
terlebih dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara
karakteristik teknik dengan part kritis.
Perhitungan derajat kepentingan untuk karakteristik teknis dengan part kritis
menggunakan rumus :
Derajat Kepentingan untuk daya serap bahan inner layer =
d. Perkiraan biaya
Faktor tingkat kesulitan dijadikan sebagai dasar perkiraan biaya karena
semakin sulit suatu part kritis dibuat, akan semakin mahal pula alokasi
biayanya. Perkiraan biaya dinyatakan dalam persen dan dipengaruhi berbagai
pertimbangan dari si perancang sendiri.
Total bobot tingkat kesulitan dari part kritis alat yaitu, sebagai berikut :
= 4 + 5 + 2 + 4 + 4
= 19
Perkiraan biaya untuk daya serap bahan inner layer
V-82
=
Penentuan tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya dapat
dilihat pada Tabel 5.60
Tabel 5.60 Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan Perkiraan Biaya QFD Fase II
Tingkat Kesulitan 4 5 2 4 4Perkiraan Biaya (%) 21 26 11 21 21Derajat Kepentingan (%) 27 22 11 31 9
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan data-data yang telah didapatkan pada langkah-langkah
sebelumnya, selanjutnya dibuat matriks house of quality (HOQ). Adapun QFD
fase II desain pakaian pelindung dingin dilihat pada Gambar 5.31
V-83
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Gambar 5.31 QFD Fase II Desain Pakaian Pelindung Dingin
Hasil tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya pada QFD
fase II menunjukan bahwa tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan
biaya tertinggi terdapat pada part kritis daya tahan air outer layer, daya serap
bahan inner layer dan komposisi layer. Part kritis daya tahan air outer layer, daya
serap bahan inner layer dan komposisi layer merupakan informasi mengenai
V-84
masalah yang akan dilakukan perbaikan nilai dengan menggunakan metode value
engineering.
5.2.8 Menentukan Peningkatan Mutu Desain Pakaian Pelindung Dingin
Pekerja Cold Storage
Peningkatan mutu desain pakaian pelindung dingin pekerja cold storage
ditentukan berdasarkan bobot terbesar dari tingkat kesulitan, derajat kepentingan
dan perkiraan biaya. Perbaikan yang dilakukan pada bagian:
1. Daya tahan air outer layer
2. Daya serap bahan inner layer
3. Komposisi layer
5.2.9. Meningkatkan Nilai Desain dengan Menggunakan Metode Value
Engineering
5.2.9.1 Tahap Informasi
Tahap ini berisi tentang informasi mengenai data dari rancangan awal alat,
dimana melalui data tersebut nantinya akan diperoleh informasi mengenai bahan-
bahan penyusun alat mana yang memungkinkan untuk dilaksanakan rekayasa
nilai. Pada QFD Fase II sebelumnya sudah diperoleh informasi bahwa bagian
yang harus direkayasa adalah pada bagian daya tahan air outer layer dan daya
serap bahan inner layer. Informasi dan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan
rekayasa pada desain pakaian pelindung dingin pekerja colds storage mengenai
V-85
bagian tersebut diperoleh dari pihak perusahaan. Data biaya dan kuantitas dapat
dilihat pada Tabel 5.61 dan Tabel 5.62
Tabel 5.61 Data Jenis Bahan, Harga dan Kuantitas Bahan Penyusun Upper Protective Cloth Pekerja Cold Storage
No Komponen Satuan Jumlah Harga/unit Total1 Outer fabric nylon meter 1.5 45,000 67,5002 Inner fabric silk meter 1.5 61,500 92,2503 Lining polyester meter 1.5 30,000 45,0004 Retsleting baju Unit 1 10,000 10,0005 Benang katun Roll 0.17 22,000 3,7406 Velcro Roll 0.03 30,000 9007 Kancing Unit 5 2,500 12,5008 Draw cord Unit 1 4,261 4,261
Total 236,151Sumber http://www.fabrics.net/Fabric-Man-Made-s/44.htm
Tabel 5.62 Data Jenis Bahan, Harga dan Kuantitas Bahan Penyusun Lower Protective Cloth Pekerja Cold Storage
No Komponen Satuan Jumlah Harga/unit (Rp) Total1 Outer fabric nylon meter 2 45,000 90,000 2 Inner fabric silk meter 2 61,500 123,000 3 Lining polyester meter 2 30,000 60,000 4 Retsleting celana unit 1 12,500 12,500 5 Benang katun roll 0.5 22,000 11,000 6 Velcro roll 0.1 30,000 3,000
Total 299,500Sumber http://www.fabrics.net/Fabric-Man-Made-s/44.htm
5.2.9.2 Tahap Analisis Fungsi
Diagram FAST (Function Analysis System Technique) digunakan pada
tahap ini. Diagram FAST merupakan diagram yang digunakan untuk menganalisa
fungsi dengan menguraikan tiap elemen menjadi komponen pembentuk sesuai
fungsinya untuk meneliti bagian mana yang mempunyai fungsi utama dan fungsi
V-86
sekunder. Diagram FAST desain pakaian pelindung dingin dapat dilihat pada
Gambar 5.32
Sumber: Hasil pengolahan data
Gambar 5.32 Diagram FAST Pakaian Pelindung Dingin
5.2.9.3 Tahap Kreatif
Tahap ini memberikan beberapa alternatif pengganti dari bahan-bahan
penyusun dari pakaian pelindung dingin yang akan memberikan penghematan
biaya. Tahap kreatif ini menggunakan metode brainstorming dan studi literatur
untuk menemukan ide-ide yang digunakan sebagai acuan dalam pemilihan
alternatif bahan penyususun pakaian pelindung dingin. Metode brainstorming ini
dilakukan dengan beberapa pihak produsen pakaian pelindung dingin.
Kesimpulan dari metode brainstorming ini adalah sebagai
1. Kesimpulan metode
brainstorming untuk daya tahan air outer layer adalah sebagai
V-87
a. Daya tahan
air yang tinggi
b. Tingkat
insulasi yang tinggi
c. Harga bahan
outer layer yaitu bahan nylon yang lebih rendah
d. Kualitas
bahan yang baik dan tidak mudah rusak
2. Kesimpulan metode
brainstorming untuk daya serap bahan inner layer adalah sebagai
a. Daya serap
bahan yang baik
b. Tingkat
insulasi yang tinggi
c. Kemampuan
memberikan kenyamanan yang baik
d. Harga bahan
inner layer yaitu bahan silk yang lebih rendah
e. Kualitas
bahan yang baik dan tidak mudah rusak
3. Kesimpulan metode
brainstorming untuk komposisi layer adalah sebagai
V-88
a. Desain
memiliki multi layer atau lebih dari satu layer
b. Penentuan
bahan untuk tiap layer yang tepat
c. Kualitas layer
yang sesuai standar
Berdasarkan QFD fase II diketahui bobot terbesar yang menunjukkan
komponen yang perlu untuk direkayasa adalah pada outer layer dan inner layer
dimana bahan terbaik yang dipilih untuk outer layer adalah nylon sedangkan
bahan terbaik yang dipilih untuk inner layer adalah silk. Untuk memudahkan
perhitungan value enginnering dalam memilih alternatif terbaik dimunculkan
kriteria-kriteria dari bahan-bahan penyusun produk. Alternatif mengenai bahan
garmen diambil dari buku, jurnal dan penelurusan melaui internet tentang industri
garmen. Adapun alternative yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 5.33.
Gambar 5.33 Rekapitulasi Sub Alternatif Jenis Bahan
V-89
Berdasarkan penentuan sub alternatif jenis bahan diatas diperoleh 9
alternatif yang akan dipilih alternatif terbaik. Adapun penjelasan 9 alternatif
tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.63.
No Alternatif Layer Jenis Bahan
1. Jenis Bahan AwalInner Layer Nylon Mesh Tie DyeOuter Layer Silk Crepe de Chine
2. Alternatif 1Inner Layer Nylon Mesh FoilOuter Layer Silk Crepe de Chine
3. Alternatif 2Inner Layer Nylon Mesh FoilOuter Layer Silk Satin Organza
4. Alternatif 3Inner Layer Nylon Mesh FoilOuter Layer Silk Chine Crinkle
5. Alternatif 4Inner Layer Nylon Mesh Tie DyeOuter Layer Silk Satin Organza
6. Alternatif 5Inner Layer Nylon Mesh Tie DyeOuter Layer Silk Chine Crinkle
7. Alternatif 6Inner Layer Nylon Mesh Outer Layer Silk Crepe de Chine
8. Alternatif 7Inner Layer Nylon Mesh Outer Layer Silk Satin Organza
9. Alternatif 8Inner Layer Nylon MeshOuter Layer Silk China Crinkle
Daftar harga bahan yang digunakan sebagai alternatif pada tahap kreatif
dapat dilihat pada Tabel 5.64
Tabel 5.64. Daftar Harga Alternatif Material No Material Alternatif Harga (Rp)
1.Bahan Nylon Outer Layer
Nylon Mesh Foil 60.000/meterNylon Mesh Tie Dye 45.000/meter
Nylon Mesh 41.500/lembar
2.Bahan Silk Inner Layer
Silk Crepe de Chine 61.500/meterSilk Satin Organza 80.000/meterSilk China Crinkle 57.500/meter
Sumber : http://www.fabrics.net/category-s/240.htmhttps://sites.google.com/site/kainmubahanbatiku/
5.2.9.4 Tahap Penentuan / Keputusan
V-90
Tahap ini bertujuan memilih alternatif terbaik dari keseluruhan alternatif-
alternatif yang dihasilkan pada tahap kreatif. Tahap ini mempertimbangkan
keuntungan dan kerugian dari alternatif-alternatif yang tersedia untuk menentukan
beberapa kriteria penilaian.
Kriteria-kriteria yang digunakan untuk menentukan alternatif terbaik
adalah sebagai
1. Harga bahan
2. Tingkat insulasi
3. Kualitas bahan
4. Daya tahan bahan
5. Kemudahan mendapatkan bahan
Pembobotan ditentukan dengan pemberian rangking pada setiap kriteria.
Contoh perhitungan pembobotan untuk kriteria harga bahan adalah sebagai
Bobot rangking kriteria penghematan biaya =
= %333,33%10015
5
Urutan rangking dan pembobotan untuk setiap kriteria tersebut dapat
dilihat pada Tabel 5.65
Tabel 5.65 Urutan Rangking dan Pembobotan Kriteria
No KriteriaAngka
RangkingBobot Keterangan
1 Harga Bahan 5 33.33 Prioritas tertinggi2 Tingkat Insulasi 4 26.67 Prioritas tinggi3 Kualitas Bahan 3 20.00 Prioritas sedang4 Daya Tahan Bahan 2 13.33 Prioritas rendah
V-91
5 Kemudahan Mendapatkan Bahan 1 6.67 Prioritas terendah
Jumlah 15 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Keuntungan dan kerugian alternatif bahan penyusun dari desain pakaian
pelindung dingin dapat dilihat pada Tabel 5.63
Tabel 5.63 Kelebihan dan Kelemahan Alernatif Bahan Penyusun Desain Pakaian Pelindung Dingin
No Bahan Alternatif Kelebihan Kelemahan
1.Nylon
Nylon Mesh Foil
a. Komposisi Nilon 90%b. Insulasi baikc. Elastitisitas sangat
tinggid. Kualitas sangat baik
a. Daya serap lembab sangat rendah
b. Ketahanan cuci kurang baik
c. Harga mahal
Nylon Mesh Tie
Dye
a. Daya serap lembab cukup baik
b. Insulasi cukup baikc. Elastitisitas tinggid. Kualitas cukup baik
a. Komposisi Nilon 80%
b. Ketahanan cuci kurang baik
c. Harga cukup mahal
Nylon Mesh
a. Insulasi baikb. Harga murahc. Kualitas bahan baik
a. Daya serap lembab rendah
b. Ketahanan cuci kurang baik
2 SilkSilk Crepe de Chine
a. Kualitas baikb. Berat mediumc. Insulasi baikd. Daya serap tinggi
a. Handling sulitb. Harga mahalc. Cukup mudah kusut
Tabel 5.63 Kelebihan dan Kelemahan Alernatif Bahan Penyusun Desain Pakaian Pelindung Dingin (Lanjutan)
No Bahan Alternatif Kelebihan Kelemahan
2Silk
Silk Satin Organza
a. Kualitas sangat tinggi b. Berat ringanc. Insulasi sangat baikd. Daya serap sangat
tinggi
a. Handling sulitb. Mudah kusutc. Harga sangat mahal
Silk China Crinkle
a. Kualitas cukup baikb. Sangat kuatc. Insulasi baikd. Daya serap tinggi
a. Handling cukup sulit
b. Mudah kusut
V-92
e. Harga murahSumber : http://www.suteraterengganu.com.my/jenis-kain-sutera.html
http://www.fabrics.net/category-s/240.htm
Berdasarkan alternatif yang telah ditentukan dilakukan perhitungan
performansi dari setiap kriteria oleh pakar atau pihak yang sudah berpengalaman
dalam bidang garmen yaitu pihak produsen pakaian pelindung dingin. Dengan
skala penilaian 1-10, maka diperoleh hasil penilaian dari masing-masing alternatif.
Adapun hasil penilaian dari masing-masing alternatif dapat dilihat pada Tabel
Tabel Hasil Penilaian Masing-masing Alternatif Berdasarkan Kriteria
AlternatifBobot
Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4 Kriteria 533.33 26.67 20 13.33 6.67
Awal 6 4 4 5 5Alternatif 1 7 6 5 5 6Alternatif 2 5 7 7 7 8Alternatif 3 5 7 6 7 8Alternatif 4 7 5 5 5 6Alternatif 5 7 7 6 7 6Alternatif 6 8 8 7 7 5Alternatif 7 4 7 6 6 8Alternatif 8 9 9 8 8 4
Selanjutnya hasil penilaian dikalikan dengan bobot masing-masing kriteria
yang sudah diperoleh sebelumnya sehingga diperoleh nilai performansi dari setiap
alternatif.
Tabel Hasil Rekapitulasi Performansi Tiap Alternatif
AlternatifKriteria
Pn Ranking1 2 3 4 5
Awal 199.98 106.68 80.00 66.65 33.35 486.66 9Alternatif 1 233.31 160.02 100.00 66.65 40.02 600.00 6Alternatif 2 166.65 186.69 140.00 93.31 53.36 640.01 4Alternatif 3 166.65 186.69 120.00 93.31 53.36 620.01 5Alternatif 4 233.31 133.35 100.00 66.65 40.02 573.33 8Alternatif 5 233.31 186.69 120.00 93.31 40.02 673.33 3
V-93
Alternatif 6 266.64 213.36 140.00 93.31 33.35 746.66 2Alternatif 7 133.32 186.69 120.00 79.98 53.36 573.35 7Alternatif 8 299.97 240.03 160.00 106.64 26.68 833.32 1
Grafik performansi untuk tiap alternatif dapat dilihat pada Gambar
Gambar Performansi Setiap Alternatif
Berdasarkan hasil grafik diatas diperoleh bahwa nilai performansi terbaik
terdapat pada alternatif 8 dengan nilai 833.32. Selanjutnya dilakukan perhitungan
nilai (value) untuk setiap alternatif. Nilai (value) diperoleh dengan rumus sebagai
berikut:
Dimana C’ = konstanta performansi alternatif
Adapun hasil rekapitulasi nilai (value) untuk masing-masing alternatif
dapat dilihat pada Tabel
Tabel Rekapitulasi Nilai (Value) Masing-masing AlternatifNo. Alternatif Pn Cn Pn/Cn Value Ranking Konstanta
1. Jenis Bahan Awal 486.66 106500 0.00457 1 9218.838614
2. Alternatif 1 600.00 121500 0.004938 1.0807 5
V-94
3. Alternatif 2 640.01 140000 0.004572 1.0004 8
4. Alternatif 3 620.01 117500 0.005277 1.1547 4
5. Alternatif 4 573.33 125000 0.004587 1.0037 7
6. Alternatif 5 673.33 102500 0.006569 1.4376 3
7. Alternatif 6 746.66 103000 0.007249 1.5864 2
8. Alternatif 7 573.35 121500 0.004719 1.0327 6
9. Alternatif 8 833.32 99000 0.008417 1.8420 1
Grafik nilai (value) untuk tiap alternatif dapat dilihat pada Gambar
Gambar Nilai (Value) Setiap Alternatif
Berdasarkan hasil grafik diatas diperoleh bahwa nilai (value) tertinggi
terdapat pada alternatif ke-8 dengan nilai sebesar 1.8420. oleh karena itu dipilih
alternatif terbaik yaitu alternatif ke-8 yang terdiri atas alternatif jenis bahan inner
layer nylon mesh dan jenis bahan outer layer silk china crinkle. Peningkatan nilai
terjadi sebesar 84.2% dari desain awal.