bab v pendekatan program perencanaan dan...

40
[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018 64 BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Pendekatan program dasar perencanaan dan perancangan arsitektur merupakan sebuah usaha untuk melakukan pendekatan pada acuan merencanakan dan merancang sehingga diharapkan dalam perancangan “Gallery dan Workshop Batik” ini dapat mendekati kelayakan untuk memenuhi persyaratan pembangunan sebuah Galeri dan fasilitasnya serta kegiatan tambahan lainnya di Kota Semarang hingga sepuluh tahun mendatang. Adapun beberapa dasar pendekatan yang harus diperhatikan adalah: 1. Pendekatan Aspek Fungsional Pendekatan dalam aspek fungsional merupakan perincian apa dan siapa saja pelaku di dalam ruangan dan bermanfaat untuk menentukan kapasitas sehingga dapat ditemui besaran ruang yang dibutuhkan. 2. Pendekatan Aspek Kontekstual Dasar pendekatan aspek kontekstual adalah untuk memahami lokasi tapak yang dibutuhkan serta menganalisa tata ruang luar bangunan dan ruang terbuka hijau sehingga bangunan tersebut dapat dibangun pada lokasi yang sesuai dan strategis. 3. Pendekatan Aspek Kinerja Pendekatan dalam aspek kinerja menganalisis tentang utilitas bangunan yang akanmenunjang kinerja dari sebuah bangunan dalam memenuhi kebutuhan fungsi ruangnya. Aspek ini memiliki tujuan untuk mencapai unsur kenyamanan, kemudahan dan mobilitas dari bangunan tersebut. 4. Pendekatan Aspek Teknis Pendekatan aspek teknik berkaitan dengan teknis pembangunan gedung seperti menganalisis struktur dan bahan bangunan yang akan digunakan sehingga akan dibahas masalah struktur serta modul pembuatan ruangan. 5. Pendekatan Aspek Arsitektural Pendekatan aspek arsitektural memiliki kaitan dengan konsep bangunan, karakter bangunan dan penekanan desain yang digunakan. 5.1 Aspek Fungsional 5.1.1 Pendekatan Pelaku Pelaku kegiatan dalam gallery dan workshop dijabarkan sebagai berikut: a) Pengunjung Pengunjung adalah tamu yang datang untuk menikmati fasilitas-fasilitas. Pengunjung melakukan kegiatan touring batik, belanja batik dan untuk menikmati fasilitas yang ada.

Upload: vudat

Post on 18-Aug-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

64

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pendekatan program dasar perencanaan dan perancangan arsitektur merupakan sebuah usaha

untuk melakukan pendekatan pada acuan merencanakan dan merancang sehingga diharapkan dalam

perancangan “Gallery dan Workshop Batik” ini dapat mendekati kelayakan untuk memenuhi

persyaratan pembangunan sebuah Galeri dan fasilitasnya serta kegiatan tambahan lainnya di Kota

Semarang hingga sepuluh tahun mendatang. Adapun beberapa dasar pendekatan yang harus

diperhatikan adalah:

1. Pendekatan Aspek Fungsional

Pendekatan dalam aspek fungsional merupakan perincian apa dan siapa saja pelaku di dalam

ruangan dan bermanfaat untuk menentukan kapasitas sehingga dapat ditemui besaran ruang

yang dibutuhkan.

2. Pendekatan Aspek Kontekstual

Dasar pendekatan aspek kontekstual adalah untuk memahami lokasi tapak yang dibutuhkan

serta menganalisa tata ruang luar bangunan dan ruang terbuka hijau sehingga bangunan

tersebut dapat dibangun pada lokasi yang sesuai dan strategis.

3. Pendekatan Aspek Kinerja

Pendekatan dalam aspek kinerja menganalisis tentang utilitas bangunan yang akanmenunjang

kinerja dari sebuah bangunan dalam memenuhi kebutuhan fungsi ruangnya. Aspek ini memiliki

tujuan untuk mencapai unsur kenyamanan, kemudahan dan mobilitas dari bangunan tersebut.

4. Pendekatan Aspek Teknis

Pendekatan aspek teknik berkaitan dengan teknis pembangunan gedung seperti menganalisis

struktur dan bahan bangunan yang akan digunakan sehingga akan dibahas masalah struktur

serta modul pembuatan ruangan.

5. Pendekatan Aspek Arsitektural

Pendekatan aspek arsitektural memiliki kaitan dengan konsep bangunan, karakter bangunan

dan penekanan desain yang digunakan.

5.1 Aspek Fungsional

5.1.1 Pendekatan Pelaku

Pelaku kegiatan dalam gallery dan workshop dijabarkan sebagai berikut:

a) Pengunjung

Pengunjung adalah tamu yang datang untuk menikmati fasilitas-fasilitas. Pengunjung

melakukan kegiatan touring batik, belanja batik dan untuk menikmati fasilitas yang ada.

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

65

b) Pengelola

Pengelola adalah pihat yang memiliki kekuasaan untuk mengatur dan mengelola gallery dan

workshop batik. Rincian pengelola dapat dijabarkan :

Kelompok Direksi

Direktur Utama : 1 Orang

Wakil Direktur : 1 Orang

Sekertaris : 1 Orang

Kelompok Administrasi, logistic, dan Pemasaran

Staff Administrsi dan Keuangan : 1 Orang

Staff Logistik : 1 Orang

Staff Penjualan dan Promosi : 1 Orang

Kelompok Produksi, Pengawasan, dan Pengembangan

Manager produksi, pengawasan dan pengembangan : 1 Orang

Staff produksi : 2 Orang

Staff Pengemasan : 1 Orang

Staff desai : 1 Orang

Staff quality control : 1 Orang

Staff Pelatihan dan Pembinaan : 2 Orang

Kelompok Umum

Manager : 1 Orang

Staff Personalia : 1 Orang

Staff Pemeliharaan Bangunan dan Limbah : 2 Orang

Staff Inventaris : 2 Orang

Datang

Wisata

Melihat kegiatan

menbatik

Melihat koleksi batik

Membeli kain/baju batik

Istirahat

Makan/minum

BAK/BAB

Memarkirkan

kendaraan

Pendidikan

Pelatihan membatik

Mencari informasi

Seminar/workshop

Pulang

Mengambil

kendaraan

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

66

Rekapitulasi Tenaga Pengelola

- Kelompok Direksi : 3 Orang

- Kelompok Administrasi, log, dan Pemasaran : 3 Orang

- Kelompok Produksi dan pengembangan : 8 Orang

- Kelompok umum : 6 Orang

Total Pengelola 20 Orang

Gambar 4. 1 truktur organisasi pengelola Sumber : Analisa penulis

c) Karyawan

Merupakan orang-orang yang bertugas dalam operasional bangunan secara keseluruhan, terdiri

dari :

1. Workshop Batik

Pengrajin batik bertugas pada proses produksi batik di workshop batik serta mengajari

peserta pelatihan dan workshop membatik.

Jenis Pekerjaan Volume tenaga kerja/hari

Kebutuhan jumlah tenaga kerja Mendesain pola 1 lbr/4 hari x 20 lbr 20 orang

Memola 1 lbr/ 2 hari x 20 lbr 40 orang

Nembok 1 lbr/ 2hari x 20 lbr 40 orang

Ekstrasi warna 10 lbr/hari x 20 lbr 2 orang

Merendam 10 lbr/hari x 20 lbr 2 orang

Menjemur 10 lbr/hari x 20 lbr 2 orang

Fiksasi 10 lbr/hari x 20 lbr 2 orang

Melorod 10 lbr/hari x 20 lbr 2 orang

Membilas/mencuci

10 lbr/hari x 20 lbr 2 orang

Penyortir 10 lbr/hari x 20 lbr 2 orang

Melipat 10 lbr/hari x 20 lbr 2 orang

Pengepakan 10 lbr/hari x 20 lbr 2 orang

Total karyawan Workshop : 118 Orang

Direktur Utama

Wakil Direktur

Produksi Pengawalan Pengembangan

Sekertaris

Umum Administrasi Logisitik

Pemasaran

Staff Staff Staff

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

67

2. Karyawan Galeri

3. Karyawan Foodcourt

4. Karyawan Retail

Merupakan karyawan yang bekerja di retail, dengan asumsi terdapat 1 karyawan pada

tiap kios.

5. Petugas Lapangan

Terdiri dari petugas bagian resepsionis, petugas parkir, petugas keamanan, serta teknisi.

Tabel 5. 1 Tabel Jumlah Karyawan

Sumber : Asumsi Penulis , 2018

a. Pengrajin batik

Adalah sekelompok orang yang alhi dalam bidang perbatikan dari berbagai daerah.

No. Karyawan Jumlah

1. Workshop 118

2. Karyawan Gallery

Pemandu

Petugas Maintenance

6

2

3. Foodcourt 52

4. Retail

Retai Kecil

Retai besar

150

12

5. Petugas Lapangan

Staff Reseptionis

Petugas pakir

Petugas keamanan

Petugas kebersihan

Teknisi

4

4

4

15

2

Total 370

Nglorod

Menyoga

Mbironi

Ngerok

Memola

Ngemplong

Mbathik

Nembok

Membatik

BAB/BAK

Istirahat

Membatik

Mendata

Bahan dan

Hasil

Pulang

Mengambil

kendaraan

Bekerja

Memarkirkan

kendaraan

Persiapan Datang

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

68

b. Karyawan gallery

Adalah pegawai yang bekerja di showroom batik. Diasumsikan terdapat … karyawan

c. Karyawan foodcourt

Adalah pegawai yang bekerta di foodcourt. Di asumsikan karyawan foodcourt berjumlah …..

Datang Persiapan

Memarkirkan

kendaraan

Bekerja

Mengambil

kendaraan

Pulang

Istirahat

BAB/BAK

Menata Barang

Melayani Pengunjung

Rapat/Briefing

Menata Barang

Bongkar Muat

Datang Persiapan

Memarkirkan

kendaraan

Bekerja

Mengambil

kendaraan

Pulang

Istirahat

BAB/BAK

Mencuci

Membersihkan meja

cafe

Rapat/Briefing

Memasak

Melayani pembeli

Mendata bahan baku

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

69

d. Pelatih batik

Pelatih batik merupakan pengrajin batik yang melaksanakan kegiatan pelatihan / khusus

membatik serta mengisi seminar atau workshop mengenai proses pembuatan batik, khususnya

batik tulis. Pelatih batik diasumsikan 4 orang untuk melatih 30 peserta pelatihan secara

bergantian.

e. petugas keamanan

f. Petugas kebersihan

Datang Persiapan

Memarkirkan

kendaraan

Bekerja

Mengambil

kendaraan

Pulang

Istirahat

BAB/BAK

Melakukan pelatihan

Mengisi seminar

Rapat/Briefing

Mendata bahan baku

Datang Persiapan

Memarkirkan

kendaraan

Bekerja

Mengambil

kendaraan

Pulang

Istirahat

BAB/BAK

Mengawasi lingkungan

sekitar bangunan

Mengamankan dalam

dan luar bangunan

Datang Persiapan

Memarkirkan

kendaraan

Bekerja

Mengambil

kendaraan

Pulang

Istirahat

BAB/BAK

Membersihkan seluruh

fasilitas bangunan

Membersihkan dalam

dan luar bangunan

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

70

5.1.2 Pendekatan Aktivitas

Pendekatan jenis kegiatan berdasarkan studi pustaka dan studi banding dikelompokkan

sebagai berikut :

5.1.2.1 Kegiatan Utama

Kegiatan utama merupakan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan dengan fungsi

wisata, edukasi, produksi dan komersial.

Kegiatan produksi, merupakan kegiatan memproduksi batik tulis di pusat

batik.

- Penyediaan bahan baku untuk proses produksi : Kain mori /sutera , lilin

dan pewarna alami

- Penyediaan peralatan untuk membatik

- Mendesain atau membuat pola

- Kegiatan membatik

Menggambar pada kain, mencuci kain, merebus kain, mengerinngkan

kain, menyortir, menghaluskan kain.

- Menyimpan bahan dan peralatan produksi

- Kegitatan finishing

Mengukur panjang kain, memberi lebel dan mengemas produk batik

Kegiatan wisata:

Kegiatan pameran pada galeri batik dimana pengunjung mampu melihat batik-

batik yang dipajang dan mengetahui informasi seputar batik tersebut.

Kegiatan edukasi, berupa kegiatan workshop dan pelatihan membatik kepada

pengunjung yang berminat.

Kegiatan komersial, merupakan kegiatan penjualan batik pada showroom dan

retail.

5.1.2.2 Kegiatan Sekunder

Kegiatan pengelolaan, adalah kegiatan inti yang dilakukan oleh jajaran

pengelola.

5.1.2.3 Kegiatan Penunjang

Kegiatan parkir kendaraan, adalah kegiatan memarkirkan kendaraan di area

parkir oleh pengelola, karyawan maupun pengunjung.

Kegiatan ibadah, kegiatan ibadah bagi pengelola dan pengunjung yang muslim.

Kegiatan Seminar atau Peragaan Busana. Kegiatan yang bertujuan untuk

memperkaya dan meningkatkan pengetahuan tentang membatik serta

kegiatan untuk menarik minat dan mengapresiasi desain batik.

Kegiatan foodcourt , kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

konsumsi baik untuk pengunjung, pengelola, maupun karyawan.

5.1.2.4 Kegiatan Servis

Kegiatan keamanan, merupakan kegiatan yang bertujuan menjaga keamanan

dan ketertiban di lingkungan pusat batik.

Kegiatan kebersihan, merupakan kegiatan yang bertujuan menjaga kebersihan

dan kerapian di lingkungan pusat batik.

Kegiatan mekanikal dan elektrikal, merupakan kegiatan yang berkaitan dengan

pengelolaan dan pengawasan operasi mekanikal dan elektrikal.

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

71

A. Kategori

Aktivitas pengguna dan pengelola serta kebutuhan ruang yang terdapat pada Gallery

dan Workshop Batik yaitu :

Tabel 5. 2 Pendekatan Aktivitas dan kebutuhan ruang

NO PELAKU AKTIVITAS/KEGIATAN POLA

KEGIATAN

FASILITAS/

KEGIATAN RUANG

1 Pengunjung

Datang

Parkir

Kegiatan komersil: - Memesan produk - Tawar menawar - Transaksi pembayaran

Pelatihan membatik

Tour batik

Mengikuti seminar

Beli souvenir

Makan/Minum

BAK/BAB

Pulang

Rutin

Rutin

Rutin - Rutin - Rutin - Rutin

Rutin

Berkala

Rutin

Rutin

Rutin

Berkala

Rutin

Enterance

Area parkir

Retai - Retail - Retail - Kasir

Studio batik

Gallery

Ruang serbaguna

Giftshop

Foodcourt

Lavatory

Area parkir

2 Pengrajin

Batik

Datang

Parkir

Menyiapkan peralatan

Membatik: - Ngemplong - Nyorek/Memola - Mbathik - Nembok - Medel - Ngerok dan Mbirah - Mbironi - Menyoga - Ngelorod

Memberikan pelatihan

Wawancara

Makan/Minum

BAK/BAB

Pulang

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin - Rutin - Rutin - Rutin - Rutin - Rutin - Rutin - Rutin - Rutin - Rutin

Rutin

Berkala

Rutin

Berkala

Rutin

Enterance

Area parkir

Gudang penyimpanan

Ruang Workshop - Ruang cuci dan jemur - Ruang Workshop - Ruang Workhsop - Ruang Workshop - Ruang Workshop - Ruang cuci dan jemur - Ruang Workshop - Ruang Workshop - Ruang Workshop

Ruang Workhsop

Ruang workshop

Foodcourt

Lavatory

Area parkir

3 Kepala

Divisi

Datang

Parkir

Mengontrol kerja desainer

Membuat laporan

Makan/Minum

Rapat

BAK/BAB

Pulang

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Berkala

Berkala

Rutin

Enterance

Area parkir

Ruang Workshop

Ruang kantor / arsip

Minipantry

Ruang rapat

Lavatory

Area parkir

4 Karyawan

retail

Datang

Parkir

Persiapan

Melayani pembeli

Menata toko

Bongkar muat

Makan/Minum

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Enterance

Area parkir

Loker

Retail

Retail

Loading dock/gudang

foodcourt

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

72

BAK/BAB

Pulang

Berkala

Rutin

Lavatory

Area parkir

5 Karyawan

galeri

Datang

Parkir

Persiapan

Melayani pengunjung tour

Menata gallery

Makan/minum

BAK/BAB

Pulang

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Berkala

rutin

Enterence

Area parkir

Loker

Gallery

Gallery

Foodcourt

Lavatory

Area parkir

6 Karyawan

foodcourt

Datang

Parkir

Persiapan

Melayani pembeli

Membuat makanan

Mengecek bahan

Mencuci piring gelas

Menyimpan bahan

Makan/Minum

BAK/BAB

Pulang

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Berkala

Rutin

Enterance

Area parkir

Loker

Foodcourt

Dapur

Gudang penyimpanan

Ruang cuci

Ruang pendingin

foodcourt

Lavatory

Area parkir

7 Petugas

Keamanan

Datang

Persiapan

Mengawasi kegiatan

Menjaga pengunjung

Menjaga kendaraan

Makan/Minum

BAK/BAB

Pulang

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Berkala

Rutin

Enterance

Loker

Pos jaga

Seluruh ruangan

Area parkir

foodcourt

Lavatory

Area parkir

8 Petugas

Kebersihan

Datang

Parkir

Persiapan

Mengontrol kebersihan

Pemeliharaan

Makan/Minum

BAK/BAB

Pulang

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

Berkala

Rutin

Enterance

Area parkir

Loker

Seluruh ruangan

R. Pengolah limbah

Foodcourt

Lavatory

Area parkir

Sumber : analisa penulis, 2018

5.1.3 Pendekatan Kapasitas

5.1.3.1 Kapasitas Keseluruhan

Untuk menentukan kapasitas kunjungan keseluruhan fasilitas di Gallery dan Workhop

Batik ini digunakan variabel jumlah kunjungan wisatawan. Data yang dijadikan bahan proyeksi

adalah data kunjungan wisata di Kabupaten Semarang dalam rentang tahun 2013-2017, sebagai

berikut:

Tabel 5. 3 Data pengunjung wisata Kota Semarang tahun 2013-2017

TAHUN WISATAWAN (JIWA) JUMLAH

(JIWA)

Rata-rata

NUSANTARA MANCANEGARA

2013 3.357.658 35.241 3.392.899 678579.8

2014 3.958.114 49.078 4.007.192 801438.4

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

73

2015 4.324.479 51.880 4.376.359 875307.8

2016 4.705.570 55.252 4.760.822 952164.4

2017 4.964.804 59.672 5.024.476 1004895

Sumber : Bapan Pusat statistik Kota Semarang

Berdasarkan data di atas terjadi kenaikan kunjungan yang berbeda tiap tahunnya, maka

untuk memprediksi jumlah kunjungan ke Gallery dan Workshop Batik untuk 10 tahun

mendatang digunakan digunakan rumus proyeksi Polinomial Garis Regresi.

𝑃𝑡 = 𝑎 + 𝑏𝑋

Dimana:

Pt = Jumlah penduduk daerah yang diselidiki pada tahun (t)

X = Nilai yang diambil dari variable bebas

a,b = Konstanta

No Tahun Jumlah x x2 Px

1 2017 1004895 2 4 2009790

2 2016 952164 1 1 952164.4

3 2015 875308 0 0 0

4 2014 801438 -1 1 -801438

5 2013 678580 -2 4 -1357160

Jumlah 4312386 0 10 803357

Mencari konstanta (a):

𝑎 =𝛴𝑃 × 𝛴𝑥2 − 𝛴𝑥 × 𝛴𝑃𝑥

𝑛 × 𝛴𝑥2 − 𝛴𝑥

𝑎 =4.312.386 × 10 − 0 × 803.357

5 × 10 − 0

𝑎 =43.123.860

50

𝑎 = 862477.12

𝑎 = 862477

Mencari konstanta (b):

𝑏 =𝑛 × 𝛴𝑃𝑥 − 𝛴𝑥 × 𝛴𝑃

𝑛 × 𝛴𝑥2 − 𝛴𝑥

𝑏 =5 × 803.357 − 0 × 4.312.386

5 × 10 − 0

𝑏 =4.016.785

50

𝑏 = 80.335.68

𝑏 = 80.336

Maka

𝑃𝑡 = 𝑎 + 𝑏𝑋

𝑃(2027) = 862477 + (80336 × 10)

𝑃(2027) = 314.317 + (35.080.600)

𝑃(2027) = 1.665.834 pengunjung per tahun

Dari total 1.665.834 pengunjung per tahun, diasumsikan 20% dari jumlah tersebut

mengunjungi Gallery dan Workshop Batik , maka total Gallery dan Workshop Batik pada tahun

2027 diperkirakan 20% x 1.665.834 = 333.167 pengunjung per tahun.

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

74

Menurut Seymour M. Gold (Recreation Planning and Design, 1980):

Pengunjung potensial = 100%

Populasi pengunjung pada hari sabtu minggu

[(96

240 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑎) × 100%] × 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙

= 40% 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔

Populasi pengunjung pada hari libur atau hari besar

[(62

240 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑎) × 100%] × 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙

= 25% 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔

Sehingga:

Pengunjung potensial = 100%

100% 𝑥 333.167 = 333.167 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 249.875

240= 1388 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖

Populasi pengunjung pada hari sabtu minggu

40% 𝑥 333.167 = 133.267 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 133.267

240= 555 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖

Populasi pengunjung pada hari libur atau hari besar

25% 𝑥 249.875 = 62.469 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 333.167

240= 347 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖

Total pengunjung = P hari biasa + P hari sabtu minggu

+ P hari libur / besar

= 1388 + 555 + 347

= 2.291 pengunjung

Pengunjung per jam

Waktu berkunjung pada pusat batik direncanakan waktu efektif kunjungan tiap

harinya adalah 8 jam dari jam 09.00 -17.00, maka rata-rata pengunjung per

jamnya adalah:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔

𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓=

2291

8

= 286 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑎𝑚

Peak hour

Diasumsikan jumlah pengunjung saat peak hour adalah 3 kali lipat jumlah rata-

rata pengunjung per jam = 3 x 215 = 858 orang

Pengunjung akan diarahkan pada fasilitas-fasilitas yang tersedia dengan kapasitas

sebagai berikut:

Galeri : 100 pengunjung

Foodcourt : 200 pengunjung

Retail : 400 pengunjung

Workshop : 40 peserta

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

75

Pelatihan membatik : 40 peserta

Kapasitas Retail

Pusat batik akan menyediakan kios sejumlah dengan umkm batik yang ada di

kampung batik ditambah dengan asumsi 10 tahun ke depan, retail akan

berkapasitas 160 kios.

5.1.3.2 Kapasitas Parkir

A. Parkir Pengunjung/Peserta

1. Pengunjung

Jumlah pengunjung saat peak hour terhitung 858 orang. Asumsi 75%

membawa kendaraan pribadi sedangkan 25% persen menggunakan

kendaraan umum.

Maka pengunjung yang membawa kendaraan pribadi :

75% x 858 = 644.2 ~ 644 orang

No Jenis

Kendaraan

Asumsi

pengguna

Jumlah

Pengunjung

Kapasitas per

kendaraan

Jumlah kendaraan

1 Mobil 30% 30% x 858 = 193.3 ~

193

6 orang/unit 193:6 = 32 32

2 Bus 20% 20% x 858 = 128.8 ~

129

48 orang/unit 129:48= 2.7~3 3

3 Motor 50% 50% x 858 = 322.1~

322

2 orang/unit 322:2= 161 161

B. Parkir Pengelola

Jumlah total seluruh pengelola adalah 20 orang. Diasumsikan 10 % membawa

mobil, maka kebutuhan parkir pengelola adalah :

10% x 20 = ~ 2 orang, maka jumlah kapasitas parkir mobil adalah 2 mobil

ditambah 2 mobil untuk tamu. Maka total kebutuhan parkir mobil adalah 4

mobil.

Sisanya ada 18 orang, diasumsikan 75% menggunakan motor dan 25% sisanya

menggunakan kendaraan umum. Maka kebutuhan parkir motor adalah :

75% x 18 =13.5 ~ 14 maka kapasitas parkir motor yang dibutuhkan berjumlah

14 motor.

C. Parkir Karyawan

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

76

Parkir karyawan digunakan oleh karyawan dengan jumlah total 370 orang.

Diasumsikan 50% menggunakan motor sedangkan sisanya naik kendaraan

umum, maka parkir karyawan yang dibutuhkan ;

50% x 370 = 185 motor

No Pelaku Jenis Kendaraan Jumlah

1 Pengunjung Mobil 32

Bus 3

Motor 161

2 Pengelola Mobil 4

Motor 14

3 Karyawan Motor 185

Total 399

5.1.4 Pendekatan Kebutuhan Ruang

Untuk menentukan besaran total ruang yang dibutuhkan dalam perencanaan dan

perancangan apartemen digunakan standar dari literatur, yaitu:

AN : Analisa

SB : Studi Banding

DA : Data Arsitek

DM : Dimensi Manusia & Ruang Interior

MH : Metric Handbook Planning and Design Data

TS : Time Saver Standart for Architectural Design Data

Sedangkan standar sirkulasi/flow area yang digunakan yaitu :

5%-10% : Standar minimum sirkulasi

20% : Standar kebutuhan keleluasaan sirkulasi

30% : Tuntutan kenyaman fisik

40% : Tuntutan kenyamanan psikologis

50% : Tuntutan spesifik kegiatan

60%-100% : Terkait dengan banyak kegiatan

5.1.4.1 BESARAN RUANG KEGIATAN UTAMA

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

77

Ruang Standar

Besaran Ruang Kapasitas Jumlah Luas Sumber

Entrance Hall – Lobby

Drop off Radius putar 8

m

1 unit 8 m2 DA

Entrance hall 0.8 m2/org 100 1 unit 80 m2 TS

Subtotal 88 m2

Sirkulasi 50% 44 m2

Total 132 m2

Lobby 0.4 m2 100 1 unit 40 m2 MH

Resepsionis + loket 2.5 m2 4 1 unit 10 m2 DM

Subtotal 50 m2

Sirkulasi 30% 15 m2

Total 65 m2

Gallery 1 (Batik Keraton)

Dak vitrin objek 4 m x 1 m 1 unit 4 m2 SB

AN Dak vitrin kain 6.6 m x 1 m 1 unit 6.6 m2

Display gantung 1.2 m x 0.5 m 20 unit 12 m2

Subtotal 22.6 m2

Sirkulasi 150% 33.9 m2

Total 56.5 m2

Gallery 2 (Batik Belanda)

Dak vitrin objek 4 m x 1 m 1 unit 4 m2 SB

AN Dak vitrin kain 6.6 m x 1 m 1 unit 6.6 m2

Display gantung 1.2 m x 0.5 m 20 unit 12 m2

Subtotal 22.6 m2

Sirkulasi 150% 33.9 m2

Total 56.5 m2

Gallery 3 (Batik Pesisir)

Dak vitrin objek 4 m x 1 m 1 unit 4 m2 SB

AN Dak vitrin kain 6.6 m x 1 m 1 unit 6.6 m2

Display gantung 1.2 m x 0.5 m 20 unit 12 m2

Subtotal 22.6 m2

Sirkulasi 150% 33.9 m2

Total 56.5 m2

Gallery 4 (Batik Semarang)

Dak vitrin objek 4 m x 1 m 1 unit 4 m2 SB

AN Dak vitrin kain 6.6 m x 1 m 1 unit 6.6 m2

Display gantung 1.2 m x 0.5 m 20 unit 12 m2

Subtotal 22.6 m2

Sirkulasi 150% 33.9 m2

Total 56.5 m2

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

78

Gallery 5 (Batik Nusantara)

Dak vitrin objek 4 m x 1 m 1 unit 4 m2 SB

AN Dak vitrin kain 6,6 m x 1 m 1 unit 6.6 m2

Display gantung 1.2 m x 0.5 m 40 unit 24 m2

Subtotal 34.6 m2

Sirkulasi 150% 51.9 m2

Total 86.5 m2

Ruang Persiapan 2.8 m2 / orang 10 1 unit 28 m2 MH

Subtotal 28 m2

Sirkulasi 30% 8.4 m2

Total 36.4 m2

Lavatory Pria

Toilet Pria 1.7 m2/org 2 2 ruang 3.4 m2 DA

Urinoir 0.7 m2/ unit 2 2 unit 1.4 m2 DA

Wastafel 1.3 m2/unit 2 2 unit 2.6 m2 DA

Janitor 2 m2/unit 1 1 unit 2 m2 AA

Subtotal 9.4 m2

Sirkulasi 30% 2.82 m2

Total ± 13 m2

Lavatory Wanita

Toilet Wanita 1,7 m2/org 2 2 ruang 3.4 m2 DA

Wastafel 1.3 m2/unit 2 2 unit 2.6 m2 DA

Janitor 2 m2/unit 1 1 Ruang 2 m2 AA

Subtotal 8 m2

Sirkulasi 30% 2.4 m2

Total ± 10 m2

Ruang Workshop ( produksi )

Studio Gambar

Meja gambar 1 m x 0.75 m 20 unit 15 m2 DA

SB Kursi 0.5 m x 0.5 m 20 unit 5 m2

Lemari Penyimpanan 1.5 m x 0.6 m 2 unit 1.8 m2

Subtotal 21.8 m2

Sirkulasi 30% 8.72 m2

Total ± 31 m2

Ruang Mencanting

Ruang mencanting 1.8 m2 / orang 40 40 unit 72 m2 DA, 6SB

Subtotal 72 m2

Sirkulasi 50% 36 m2

Total ± 108 m2

Ruang Pewarnaan

Bak pewarnaan 1.5 m x 0.6 m 1 20 unit 18 m2 DA,SB

Subtotal 18 m2

Sirkulasi 100% 18 m2

Total ± 36 m2

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

79

Ruang Perebusan

Perabot perebusan 1.2 m x 1 m 10 unit 12 m2 DA,SB

Subtotal 12 m2

Sirkulasi 150% 18 m2

Total ± 30 m2

Ruang Pencucian

Perabot Pencucian 1.5 m x 1.5 m 10 unit 22.5 m2 DA,SB

Subtotal 22.5 m2

Sirkulasi 100% 22.5 m2

Total ± 45 m2

Ruang Jemur

Gawagan 0.4 m x 1.5 m 80 unit 48 m2 DA

Subtotal 48 m2

Sirkulasi 50% 24 m2

Total ± 72 m2

Ruang konveksi

Mesin Jahit 1 m x 1.2 m 5 unit 6 m2 DA

SB Mesin Obras 1 m x 1.2 m 5 unit 6 m2

Mesin Cutting 1 m x 4 m 1 unit 4 m2

Almari 0.8 m x 3 m 1 unit 2.4 m2

Subtotal 18.4 m2

Sirkulasi 50% 18.4 m2

Total ± 37 m2

Loker Peserta

Loker 1,95 m x1 m 4 4 unit 7.8 m2 DA

Subtotal 7.8 m2

Sirkulasi 30% 2.34 m2

Total ± 10 m2

Ruang Pelatiahan Membatik

Ruang pelatihan 3,00 m x 3,00 5 8 unit 72 m2 DA

Subtotal 72 m2

Sirkulasi 100% 72 m2

Total ± 144 m2

Gudang alat dan bahan

Almari 1,95 m x 1 m 6 unit 11.7 m2 DA

Rak 0.6 m x 1 m 8 unit 4.8 m2 DA

Subtotal 16.5 m2

Sirkulasi 200% 33 m2

Total ± 50 m2

Lavatory umum

Lavatory Pria

Toilet Pria 1.7 m2/org 2 3 ruang 5.1 m2 DA

Urinoir 0.7 m2/ unit 3 unit 2.1 m2 DA

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

80

Wastafel 1.3 m2/unit 3 unit 3.9 m2 DA

Janitor 2 m2/unit 1 1 unit 2 m2 AA

Subtotal 13.1 m2

Sirkulasi 30% 3.93 m2

Total ± 17 m2

Lavatory Wanita

Toilet Wanita 1,7 m2/org 4 3 ruang 5.1 m2 DA

Wastafel 1.3 m2/unit 3 3 unit 3.9 m2 DA

Janitor 2 m2/unit 1 1 Ruang 2 m2 AA

Subtotal 11 m2

Sirkulasi 40% 4.4 m2

Total ± 16 m2

Retail

Retail Kecil

Display Gantung 0.6 m x 1 m 5 unit 3 m2 DA

SB Rak 0.6 m x 1 m 2 unit 1.8 m2

Meja kasir 1 m x 0.75 m 1 unit 0.75 m2

Boks barang 0.6 m x 1.2 m 1 unit 0.72 m2

Subtotal 6.72 m2

Sirkulasi 30% 2.5 m2

Total ± 9 m2

Retail Sedang

Display Gantung 0.6 m x 1 m 15 unit 9 m2 DA

SB Rak 0.6 m x 1 m 5 unit 3 m2

Meja kasir 1 m x 0.75 m 1 unit 0.75 m2

Boks barang 0.6 m x 1.2 m 2 unit 1.44 m2

Subtotal 13.9 m2

Sirkulasi 40% 5.5 m2

Total ± 20 m2

Retail besar

Display gantung 0.6 m x 1 m 50 unit 30 m2 DA

SB Rak 0.6 m x 3 m 20 unit 36 m2

Meja kasir 1 m x 0.75 m 2 unit 1.5 m2

Boks barang 0.6 m x 1.2 m 2 unit 0.72 m2

Ruang fitting 1.5 m x 1.5 m 2 2 unit 4.5 m2

Subtotal 72.72 m2

Sirkulasi 30% 21.6 m2

Total ± 95 m2

Retail kecil 9 m2 / ruang 4 100ruang 900 m2 AA

Retail sedang 20 m2 / ruang 8 50 ruang 1,000 m2

Retail Besar 95 m2/ ruang 50 10 ruang 950 m2

subotal 2,850 m2

Sirkulasi 855

Total ± 3705

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

81

Lavatory umum

Lavatory Pria

Toilet Pria 1.7 m2/org 5 5 ruang 8.5 m2 DA

Urinoir 0.7 m2/ unit 5 unit 3.5 m2 DA

Wastafel 1.3 m2/unit 3 unit 3.9 m2 DA

Janitor 2 m2/unit 1 1 unit 2 m2 AA

Subtotal 17.9 m2

Sirkulasi 30% 5.37 m2

Total ± 23.5 m2

Lavatory Wanita

Toilet Wanita 1,7 m2/org 5 5 ruang 8.5 m2 DA

Wastafel 1.3 m2/unit 3 3 unit 3.9 m2 DA

Janitor 2 m2/unit 1 1 Ruang 2 m2 AA

Subtotal 14.4m2

Sirkulasi 40% 5.76m2

Total ± 20.5 m2

JUMLAH 4,914 m2

SIRKULASI 30% 1,474 m2

TOTAL AREA KEGIATAN UTAMA + 6,388 m2

5.1.4.2 BESARAN RUANG KEGIATAN SEKUNDER

Ruang Standar

Besaran Ruang Kapasitas Jumlah Luas Sumber

Kantor pengelola

Ruang Direktur Utama 15 m2/ orang 1 1 ruang 15 m2 DA

R. Wakil Direktur 15 m2/ orang 1 1 ruang 15 m2 DA

R. Sekertaris 6.7 m2/ orang 1 1 ruang 6.7 m2 DA

R. Manager 6.7 m2/orang 1 3 ruang 20.1 m2 DA

R. Staff 4 m2 / orang 1 14 ruang 56 m2 DA

R. Rapat 2 m2 / orang 25 1 ruang 50 m2 DA

R. Arsip 4 m2 1 1 ruang 4 m2 AN

R. Tamu 2 m2 / orang 5 orang 1 ruang 10 m2 DA

Subtotal 176.8 m2

Sirkulasi 30% 53.04 m2

Total ±230 m2

Loker karyawan

Loker 1.95 m x 1 m 2 unit 4 m2 MH

rak 0.6 m x 1.5 m 2 unit 1.8 m2 DM

Subtotal 5.8 m2

Sirkulasi 30% 1.74 m2

Total ±7.5 m2

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

82

Mushola Karyawan

Ruang Sholat 0.96 m2/ orang 15 1 ruang 14.4 m2 SB

AN Ruang wudhu pria 1.2 m2/ orang 2 1 ruang 2.4 m2

Ruang Wushu Wanita 1.2 m2/ orang 2 1 ruang 2.4 m2

Subtotal 19.2 m2

Sirkulasi 50% 9.6 m2

Total ±29 m2

Lavatory Pria

Toilet Pria 1.7 m2/org 2 2 ruang 3.4 m2 DA

Urinoir 0.7 m2/ unit 2 2 unit 1.4 m2 DA

Wastafel 1.3 m2/unit 2 2 unit 2.6 m2 DA

Janitor 2 m2/unit 1 1 unit 2 m2 AA

Subtotal 9.4 m2

Sirkulasi 30% 2.82 m2

Total ± 13 m2

Lavatory Wanita

Toilet Wanita 1,7 m2/org 2 2 ruang 3.4 m2 DA

Wastafel 1.3 m2/unit 2 2 unit 2.6 m2 DA

Janitor 2 m2/unit 1 1 Ruang 2 m2 AA

Subtotal 8 m2

Sirkulasi 50% 4 m2

Total ± 12 m2

JUMLAH 291.5 m2

SIRKULASI 30% 87.45 m2

TOTAL AREA KEGIATAN SEKUNDER + 379 m2

5.1.4.3 BESARAN RUANG KEGIATAN PENUNJANG

Ruang Standar

Besaran Ruang Kapasitas Jumlah Luas Sumber

Foodcourt

Area makan

Tempat makan bidang empat 2.6 m2/4 orang 4 50 130 m2 DA

Subtotal 130 m2

Sirkulasi 30% 39 m2

Total ± 170 m2

Gerai makan

Kasir 2.5 m2 / unit 2 2 unit 5 m2 DA

AN Dapur 10 m2 / unit 25 25 unit 250 m2

Subtotal 255 m2

Sirkulasi 50% 127.5 m2

Total ± 332 m2

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

83

Lavatory

Lavatory Pria

Toilet Pria 1.7 m2/org 3 3 ruang 5.1 m2 DA

Urinoir 0.7 m2/ unit 3 unit 2.1 m2 DA

Wastafel 1.3 m2/unit 3 unit 3.9 m2 DA

Janitor 2 m2/unit 1 1 unit 2 m2 AA

Subtotal 13.1 m2

Sirkulasi 30% 3.93 m2

Total ± 17 m2

Lavatory Wanita

Toilet Wanita 1,7 m2/org 4 3 ruang 5.1 m2 DA

Wastafel 1.3 m2/unit 3 3 unit 3.9 m2 DA

Janitor 2 m2/unit 1 1 Ruang 2 m2 AA

Subtotal 11 m2

Sirkulasi 40% 4.4 m2

Total ± 16 m2

Ruang Serbaguna

Hall 0.6 m2/ orang 500 1 ruang 300 m2 AA

Subtotal 300 m2

Sirkulasi 100% 300 m2

Total ± 600 m2

Lavatory

Lavatory Pria

Toilet Pria 1.7 m2/org 2 3 ruang 5.1 m2 DA

Urinoir 0.7 m2/ unit 3 unit 2.1 m2 DA

Wastafel 1.3 m2/unit 3 unit 3.9 m2 DA

Janitor 2 m2/unit 1 1 unit 2 m2 AA

Subtotal 13.1 m2

Sirkulasi 30% 3.93 m2

Total ± 17 m2

Lavatory Wanita

Toilet Wanita 1.7 m2/org 4 3 ruang 5.1 m2 DA

Wastafel 1.3 m2/unit 3 3 unit 3.9 m2 DA

Janitor 2 m2/unit 1 1 Ruang 2 m2 AA

Subtotal 11 m2

Sirkulasi 40% 4.4 m2

Total ± 16 m2

ATM CENTRE

Box ATM 1.44 m2 3 unit 4.32 m2 SB

Tempat Sampah 0.16 m2 3 unit 0.48 m2 SB

Subtotal 4.8 m2

Sirkulasi 200% 9.6 m2

Total ± 15 m2

JUMLAH 1,183 m2

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

84

SIRKULASI 30% 355 m2

TOTAL AREA KEGIATAN PENUNJANG + 1,538 m2

5.1.4.3 BESARAN RUANG KEGIATAN SERVICE

Ruang Standar

Besaran Ruang Kapasitas Jumlah Luas Sumber

Mushola Umum

Ruang Sholat 0.96 m2/ orang 50 1 ruang 48 m2 SB

AN Ruang wudhu pria 1.2 m2/ orang 2 1 ruang 2.4 m2

Ruang Wushu Wanita 1.2 m2/ orang 2 1 ruang 2.4 m2

Subtotal 52.8m2

Sirkulasi 50% 26.4 m2

Total ± 80 m2

Lavatory Umum

Lavatory Pria

Toilet Pria 1.7 m2/org 2 2 ruang 3.4 m2 DA

Urinoir ‘0.7 m2/ unit 2 2 unit 1.4 m2 DA

Wastafel 1.3 m2/unit 2 2 unit 2.6 m2 DA

Janitor 2 m2/unit 1 1 unit 2 m2 AA

Subtotal 9.4 m2

Sirkulasi 30% 2.82 m2

Total ± 13 m2

Lavatory Wanita

Toilet Wanita 1,7 m2/org 2 2 ruang 3.4 m2 DA

Wastafel 1.3 m2/unit 2 2 unit 2.6 m2 DA

Janitor 2 m2/unit 1 1 Ruang 2 m2 AA

Subtotal 8 m2

Sirkulasi 50% 4 m2

Total ± 12 m2

Pos Jaga

Pos jaga 3 m2/ orang 3 2 ruang 18 m2 DA

Subtotal 18 m2

Sirkulasi 30% 5.4 m2

Total ±23.5 m2

Ruang Utilitas

Ruang generator 3 m x 5 m 1 ruang 15 m 2 SB

Ruang panel 3 m x 3 m 1 ruang 9 m 2 SB

Ruang pompa 3 m x 3 m 1 ruang 9 m 2 SB

Subtotal 33 m2

Sirkulasi 50% 9.9 m2

Total ± 43 m2

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

85

JUMLAH 171.5 m2

SIRKULASI 30% 51.5 m2

TOTAL AREA KEGIATAN PENUNJANG + 223 m2

5.1.4.3 BESARAN RUANG PARKIR

Ruang Standar

Besaran Ruang Kapasitas Jumlah Luas Sumber

Area Parkir

pengunjung

Mobil 2.5 m x 5 m 32 400 m2 DA

Bus 3.8 m x 12 m 3 136.8 m2 DA

Motor 2 m2 / unit 161 322 m2 DA

Pengola

Mobil 2.5 m x 5 m 5 62.5 m2 DA

Motor 2 m2 / unit 14 28 m2 DA

Truck 3,4 m x 12,5 m 2 85 m2 DA

Karyawan Motor 2 m2 / unit 185 370 m2 DA

Subtotal 1,404 m2

Sirkulasi 100 % 1,404 m2

Subtotal 2,808

Sirkulasi 20% 561.6

Total ± 3,370 m2

LUAS TOTAL BESARAN RUANG

NO. JENIS KELOMPOK KEGIATAN LUASAN (m2)

1 Kegiatan Utama 6,388

2 Kegiatan Sekunder 379

3 Kegiatan Penunjang 1,538

4 Kegiatan Service 223

5 Parkir 3,370

TOTAL 11,898

5.1.5 Pendekatan Hubungan Ruang

Pola Hubungan Ruang Makro

Antara kelompok ruang satu dengan yang lain terdapat

keterkaitan yang saling mendukung aktivitas dalam kelompok ruang

tersebut.

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

86

Pola Hubungan Ruang Mikro

-Area Produksi

- Pengelola

- Gallery, retail dan Penunjang

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

87

5.1.6 pendekatan Persyaratan ruang

Bagian – bagian dalam industri batik dituntut untuk dapat membentuk sirkulasi

yang lancar dan effisiensi ruang, baik dalam unit pengelola maupun unit produksi.

Untuk itu diadakan pendekatan persyaratan ruang,diantaranya adalah :

a. Kelompok ruang pengelola

i. Ruang Direktur dan Ruang dewan Direksi

Kemudahan pencapaian

Privasi tinggi, hubungan ruang terutama dekat dengan ruang sekretaris dan ruang rapat.

Ventilasi, penerangan dan kenyamanan diutamakan untuk ruang Direktur dan ruang Dewan Direksi.

b. Kelompok Produksi

i. Ruang untuk membatik Tulis dan Batik cap

Perletakan strategi, memudahkan untuk kelanjutan proses produksi selanjutnya, yaitu proses pewarnaan, dan mudah untuk dicapai dari ruang lin yang terkait, seperti ruang pengeringan , runag sanggan, ruang sortir, ruang penyimpanan bahan.

Flow of traffic cukup, memudahkan sirkulasi bagi buruh demi kelancaran proses produksi.

Perletakan peralatan untuk membatik secara berkelompok dan memudahkan pengawasan.

Ventilasi dan penerangan cukup, menunjang proses produksi.

ii. Ruang Mewarna

Perletakan dekat dengan ruang pembagian warna / sanggan warna.

Dekat dengan ruang lain yang berhubungan, misalnya ruang membatik tulis/ cap/ kombinasi, ruang mencuci, ruang persiapan/ percobaan pewarnaan, dan ruang pengeringan.

Ventilasi dan penerangan cukup.

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

88

iii. Ruang Mencuci dan Ruang Merebus

Dekat/ mudah dicapai dari ruang yang berhubungan erat, yaitu ruang mewarna, ruang pengeringan dan ruang membatik.

Perlu penanganan limbah uap hasil dari proses merebus, misalnya dengan memberi cerobong asap diatas bak untuk merebus, atau memberi alat bantu exhous fan.

Menjaga kebersihan ruangan di ruang cuci dan perebusan agar air tidak mengotori ruang – ruang lainnya.

iv. Ruang Sortir Perletakan strategis, dekat dengan proses pembatikan, maupun ruang

penyimpanan/ gudang. Penerangan cukup, terutama diusahakan untuk mendapat penerangan alami,

sehingga tidak memberikan efek warna yang berbeda pada kain/ motif warna.

V . ruang Simpan / Gudang Perlu pembedaan gudang sesuai dengan jenis isi dari bahan yang disimpan,

misalnya gudang bahan mentah/mori, gudang bahan setengah jadi, dan gudang jadi. Isi tersebut disesuaikan pula dengan harga/derajat dari bahan misalnya untuk menyimpan sutera perlu sistem pengamanan yang lebih dibanding dengan gudang untuk mori. Sistem keamanan diutamakan untuk gudang, dapat dengan pengamanan dengan bantuan manusia ataupun alat (CCTV)

Perletakan sterategis, dan memudahkan untuk diangkut keluar dengan bantuan alat maupun tenaga manusia. Perletakan gudang disesuaikan dengan isi dan kebutuhan, misalnya gudang mori terletak dekat/mudah dicapai dari ruang membatik, gudang warna mudah dicapai dari ruang pewarnaan.

Ruangan dijaga agar terhindar dari kelembaban, sehingga tidak merusak bahan yang disimpan di dalamnya.

vi. Ruang Pengeringan

Perlu sirkualsi udara cukup/banyak angin untuk membantu proses pengeringan secara alami. (batik tradisional tidak dapat menggunakan pengeringan dengan alat/mesin pengering, karena berpengaruh pada bahan dasar/malam)

Sistem pengamanan pada ruang pengeringan diperlukan, mengingat proses tersebut cukup lama dan terutama pengeringan untuk kain yang telah selesai maupun kain dari sutera perlu penanganan pengamanan istimewa

Perlu adanya flow of traffic yang cukup untuk alat bantu pengangkutan ke ruang pengeringan.

c. Kelompok Penunjang

i. Retail

Kemudahan hubungan dengan kelompok ruang lain yang erat kaitannya, misalnya gudang bahan jadi/gudang penyimpanan untuk retail

Ventilasi, penerangan dan kenyamanan diutamakan, mengingat kebutuhan ruang retail bagi pelayanan langsung kepada konsumen

Perlu penataan dekorasi yang menarik sehingga tidak membosankan dan menarik minat konsumen untuk membeli

Sirkualsi dalam ruang mendukung perletakan/penyajian barang dagangan

ii. Foodcourt

Bagi karyawan perusahaan

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

89

Pencapaian mudah dan penerangan serta ventilasi cukup, mengingat

kebutuhan foodcourt juga sebagai ruang istirahat

iii. Mushola

Perletakan dapat dicapai oleh karyawan dan pengunjung

Ventilasi dan penerangan cukup Ruangan untuk ibadah, butuh ketenangan dan kekhusukan

iv. Area parkir

Dapat dicapai dari luar deengan pengamanan khusus untuk mengontrol personal pemakai bangunan bila masuk/keluar lokasi industri batik

Dibedakan sesuai dengan jenis kendaraan/personal pemakai kendaraan, misalnya, parkir untuk tamu, parkir untuk karyawan dan parkir untuk buruh perusahaan

5.1.7 Pendekatan Studi Ruang Khusus

a. Ruang Mendesain

Ruang yang digunakan para pengrajin untuk membuat motif

batik/mendesain motif batik. Ruangan ini mebutuhkan privasi tinggi dan

ketenangan yang cukup tinggi. Pada ruangan ini terdapat 3 perabot yaitu

meja gambar dan kursi yang memiliki kapasitas 20 orang.

b. Ruang Memola dan Menembok

Ruang memola digunakan untuk menutup kain yang sudah

digambar dengan menggunakan malam agar bagian yang ditutupi

malam tidak terkena warna saat proses pencelupan. Perabot yang

terdapat pada ruang memola adalah canting, gawangan, wajan, kompor

(anglo).

0.675

12.500

12.500

1.2 1.3

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

90

c. Ruang Celup

Ruang celup/ruang pewarnaan digunakan untuk proses pemberian

warna pada kain yang sudah di pola/ditembok dengan malam. Perabot yang

terdapat pada ruang pewarnaan hanya panci tradisional yang igunakan

khusus untuk peroses pewarnaan yang berukuran cukup besar.

d. ruang Melorod

Ruang melorod digunakan untuk merebus kain dengan tujuan melepaskan malam

dari kain. Pada ruang melorod ini terdapat panci/dandang besar yang bawahnya diberi

kompor

e. Ruang Cuci

Ruang yang digunakan untuk membilas kain. Kain yang sudah selesai

dibatik. Perabot yang terdapat pada ruangan ini hanya bak cuci.

f. Ruang Jemur

Ruang jemur adalah ruang yang digunakan untuk menjemur kain setelah

proses pewarnaan dan pencucian. Perabot yang terdapat pada ruang jemur hanya

gawangan dan alat jemur kain.

1.50

1.50

1.50 0.4

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

91

5.2 Aspek Kontekstual

5.2.1 Analisa Pemilihan Tapak

Terdapat beberapa kriteria dalam pemilihan lokasi mengingat fungsi bangunan yang dirancang

merupakan bangunan industri sekaligus bangunan komersial yang bersifat publik. Berikut ini tabel

kriteria pemilihan lokasi tapak : Tabel 5. 4 Kriteria dalam Pemilihan Lokasi

No. Kriteria Lokasi tapak

1 Tinjauan terhadap struktur

kota

Berada di kawasan komersial, perdagangan

dan jasa

Berada di dekat jalan besar

2

Pencapaian

Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik angkutan

umum maupun pribadi

lalu lintas tidak terlalu padat

3

Kondisi lingkungan

Lingkungan sekitar merupakan fungsi - fungsi yang dapat

saling mendukung dengan bangunan yang akan

direncanakan maupun bangunan eksisting

Dekat dengan fasilitas umum

4

Sarana dan Prasarana

Terdapat sarana dan prasarana yang memadai yaitu :

Saluran air (kota)

Instalasi listrik

Pedestrian

Instalasi telepon

Saluran air (kota)

5

Peraturan

Tanah milik pemerintah atau pribadi. Nilai lahan cukup

tingi untuk wilayah komersil.

berada pada wilayah dengan tata guna lahan untuk kegiatan

industri, perdagangan dan jasa

6 Luas Tapak Luas tapak sesuai dengan kebutuhan proyek

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

92

A. Alternatif 1 = Jalan Patimura

Gambar 5. 1 Alternatif tapak 1

Sumber : google earth

gambar alternatif tapak 1

skala 1: 10000

sumber : peta digital semarang, PEMKOT Semarang

Lokasi terletak di Jalan M.T Haryono, kecamatan Semarang Timur.

Merupakan kawasan dan sentral bisnis di Kota Semarang. Jarak cukup dekat

dengan pusat kota. Terletak di jalan penghubung kea rah kota Demak –

Surabaya. Selain itu lokasi juga sangat dekat dengan kampung batik Semarang.

Karena lokasi yang cukup dekat kampung batik menjadi salah satu kelebihan

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

93

dalam tapak ini. Karena diharapkan dengan adanya sentra Industri Batik Warna

Alam di Kota Semarang ini mampu mengangkat citra kampung batik Semarang.

1. Batas – batas site :

Utara : Jalan Pattimura, Bank BRI, Kampung Batik

Timur : Ruko 3 lantai, Jln Dr. Cipto

Selatan : Jln. Kampung Utri, Pemukiman warga

Barat : Jalan MT. Haryono

Potensi site :

Arus kendaraan 2 arah (jln Pattimura)

Akses jalan lebar

Jaringan listrik, telepon dan air bersih memadai

Berada di kawasan perdagangan dan jasa

Jalan utama baik

Dekat dengan wisata kampung batik

Kendala site :

Memiliki lalu lintas yang cukup padat pada jam tertentu

Daerah potensi banjir/rob

Luas site : ± 7.200 m2

Regulasi site :

KDB: 60%

KLB : Maksimal 4 lantai, dengan KLB 2,4

GSB: 23 meter

B. Alternatif 2 = Jalan Dr. Cipto

Gambar 5. 2 Alternatif tapak 2 Sumber : google earth

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

94

gambar alternatif tapak 1

skala 1: 10000

sumber : peta digital semarang, PEMKOT Semarang

Lokasi teretak di jalan Dr. Cipto, kecamatan Semarang Timur. Terletak cukup dekat

dengan pusat kota . Arus lalu lintas tidak begitu padat karena memiliki jalan utama yang

lebar dan hanya di lalui oleh satu arus kendaraan dari jalan Pattimura atau jalan Widoharjo.

Fungsi awal site merupakan bangunan yang berfungsi sebagai mall yaitu Semarang Expo

Center yang saat ini kosong dan mulai terbengkalai tidak digunakan. Salah satu kelebihan pada

site ini adalah tidak cukup jauh dengan kampung batik dan bersebelahan dengan gedung

kesenian yaitu Sobokarti.

1. Batas – batas site :

Utara : Gedung kesenian Sobokarti

Timur : jl. Dr. Cipto

Selatan : Bangunan komersial

Barat : Permukiman warga

Potensi site :

Jalan utama lebar

Jaringan listrik, telepon, dan air bersih memadahi

Berada di kawasan perdagangan dan jasa

Kendala site :

Arus kendaraan satu arah

Vegetasi kurang

Luas site : ± 6.577 m2

Regulasi site

KDB: 60%

KLB : Maksimal 4 lantai, dengan KLB 2,4

GSB: 23 meter

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

95

C. Alternatif 3 Jalan Imam bonjol

Gambar 5. 3 Alternatif tapak 3 Sumber : google earth

gambar alternatif tapak 1

skala 1: 10000

sumber : peta digital semarang, PEMKOT Semarang

Lokasi terletak di jalan Imam bonjol, kecamatan semaang tengah. Letak

tapak berada dekat dengan stasiun poncol. Jaraknya cukup dekat dengan pusat

kota. Lokasinya yang dekat dengan stasiun mempunyai kelebihan yaitu

memudahkan pengunjung yang datang dengan transportasi umum.

1. Batas – batas site :

Utara : Jalan Imam Bonjol

Timur : SMK Pika

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

96

Selatan : Jalan Pandan Sari

Barat : jalan tanjung

Potensi site :

Arus kendaraan 2 arah ( jalan Imam Bonjol )

Akses jalan lebar

Jaringan listrik, telepon dan air bersih memadai

Berada di kawasan perdagangan dan jasa

Jalan utama baik

Dekat dengan stasiun poncol

Kendala site :

Memiliki lalu lintas yang cukup padat pada jam tertentu

Daerah potensi banjir/rob

Luas site : 14.780 m2

Regulasi site :

KDB: 60%

KLB : Maksimal 4 lantai, dengan KLB 2,4

GSB: 23 meter

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

97

Penilaian Lokasi Tapak

Tabel 5. 5 Penilaian Lokasi Tapak

Keterangan tabel : 1 =

Kurang memenuhi 2 = Cukup memenuhi

3 = Sangat

memenuhi

Berdasarkan tabel penilaian lokasi tapak maka tapak yang memenuhi kriteria dan juga

memiliki nilai terbesar yaitu di Jl. Patimura , Kecamatan Semarang Timur.

No. Kriteria Bobot Alt.1 Alt. 2 Alt. 3

NIlai Total Nilai Total Nilai Total

1. Tinjuan

terhadap

struktur

kota

30 3 90 3 90 3 90

2. Pencapaian 20 3 60 2 40 3 60

3. Area

Pelayanan

30 3 90 3 90 3 90

4. Sarana dan

prasarana

20 3 60 2 40 2 40

5. Peraturan 20 2 40 2 40 2 40

6. Luas Tapak 30 3 90 3 90 2 60

Total 430 390 380

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

98

5.3 Aspek Kinerja 5.3.1. Sistem Pencahayaan

Sistem pencahayaan yang digunakan pada Galeri dan Workshop Batik di Semarang

ini ada dua macam sistem, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.

a. Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami didapatkan melalui bukaan yaitu berupa jendela yang lebar.

Ruangan yang dapat memaksimalkan pencahayaan alami yaitu workshop, food

court, dan ruang pengelola. Sedangkan pada area yang terkena silau matahari

dapat menggunakan sun shading, sebuah material yang dipasang di sisi luar

jendela yang bertujuan dapat menangkal sinap matahari yang masuk berlebihan

ke dalam ruangan.

b. Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan digunakan pada ruang-ruang yang tidak mendapatkan

pencahayaan alami. Ruangan tersebut diantaranya yaitu ruang serba guna, dan

galeri.

Untuk penghematan energi, terdapat sensor gerak yang mampu mengontol

lampu. Jika ruangan tersebut kosong, tidak ada pergerakan maka lampu akan

mati, namun jika sensor mendapati adanya gerakan, maka lampu akan otomatis

menyala. Sistem tersebut akan diterapkan pada beberapa ruangan yang minim

mendapatkan cahaya alami. Pencahayaan buatan juga menggunakan lampu

hemat energi, yaitu lampu LED (Light Emitting Diode) yang dapat menghemat

energy hingga 85% jika dibandingkan bola lampu tradisional.

5.3.2. Sistem Penghawaan

Sistem penghawaan yang digunakan pada Galeri dan Workshop Batik di Semarang

ini ada dua macam, yaitu sistem penghawaan alami dan penghawaan buatan.

a. Penghawaan Alami

Sistem penghawaan alami dengan menggunakan sistem silang (Cross

Ventilation). Sistem ini digunakan pada workshop, ruang serba guna, dan food

cort.

b. Penghawaan Buatan

Penghawaan buatan dapat dengan mengunakan AC (Air Conditioner) dan

exhaust fan serta blower pada ruang tertentu.

AC (Air Conditioner)

Penggunaan AC dibagi menjadi tiga jenis yaitu AC split, AC sentral dan AC

standing. AC split biasanya juga disebut dengan AC setempat karena udara

dikondisikan hanya pada salah satu ruangan, seperti pada ruangan

pengelola. Sedangkan AC sentral merupakan sistem yang memerlukan

menara pendingin (water cooling tower) yang ditempatkan di luar

bangunan. Pada bangunan ini, AC sentral diletakkan di ruang-ruang publik

seperti gallery, ruang serba guna, dll. Untuk mengalirkan udara, sistem ini

menggunakan sistem ducting.

Exhaust Fan

Digunakan pada lavatory, pantry, dapur dan ruang-ruang servis untuk

mekanikal elektrikal.

Blower

Blower digunakan pada ruang generator.

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

99

5.3.3. System Jaringan Air Bersih

Penyediaan air bersih dapat diperoleh dari PAM atau sumur artetis dengan

kedalaman 100 meter. Dalam sistem pendistribusian air bersih terdapat dua macam,

yaitu:

a. Down Feed System

Air bersih yang berasal dari PAM masuk ke dalam distribusi bangunan dan

ditampung pada ground reservoir, lalu dengan menggunakan pompa dialirkan

dan ditampung di water tank, yang terletak di atap bangunan. Selanjutnya,

distribusi air menurun ke bawah menggunakan hukum gravitasi. Dalam

penyaluran ke bawah, sistem ini tidak bergantung pada listrik dan menghasilkan

kukuatan air tiap lantai relatif sama.

b. Up Feed System

Air bersih yang berasala dari PAM masuk ke dalam distribusi bangunan dan

ditampung pada ground reservoir, lalu menggunakan pompa didistribusikan ke

tiap lantai. Sistem ini efektif untuk bangunan bertingkat rendah, namun

memiliki ketergantungan pada aliran listrik dan kekuatan air menjadi kecil, bila

terbatas (pada bangunan tingkat tinggi).

5.3.4. System Jaringan Air Limbah

Sistem pembuangan air kotor dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Sistem Pembuangan Air Kotor

Air kotor merupakan air buangan yang berasal dari kloset, urnal, bidet, dan alat

buangan lainnya, diteruskan menuju shaft air kotor padat, disalurkan ke STP

(Sewage Treatment Plant) dengan bahan kimia yang bersifat mengencerkan

limbah. Selanjutnya, limbah dianggap layak di buang di roil kawasan.

b. Sistem Pembuangan Air Bekas

Air bekas ialah air wastafel, shower, air bekas cuci piring atau peralatan masak.

Air bekas ini dapat dibuang setelah treatment atau diolah kembali untuk

dimanfaatkan kembali. Terdapat upaya penghematan air jika melakukan

pengolahan kembali. Adapun beberapa cara untuk mengolah air bekas, yaitu:

Penyaringan oleh tanaman

Limbah ini dialirkan ke bak tanam, adapaun tanaman yang dapat menyerap

zat kimia, diantaranya yaitu; Jaringoa, Lily Air, Pontederia, Melati air.

kemudian tanaman akan menyerap nitrogen dan fosfor. Sehingga air yang

tersisa adalah air limbah yang relatif aman untuk di salurkan ke selokan

lingkungan.

Pengolah an khusus

Membuat instalasi pengolahan yang disebut Sistem Pengolahan Air Limbah

(SPAL), dimana air bekas dialirkan ke bak penampungan inlet, lalu diolah ke

sand filter dan water treatment. Setelah itu dialirkan ke bak penampungan

outlet. Setelah itu dapat digunakan kembali untuk untuk menyiram

tanaman dan mengguyur kloset.

5.3.5. System Pembuangan Sampah

Karyawan kebersihan melakukan pemilihan sampah antara sampah basah dan sampah kering untuk mempermudah pengolahan smapah, Selanjutnya karyawan kebersihan mengambil sampah dari tiap lantai dan memasukkan ke tempat

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

100

penampungan sampah sementara (TPS) , setelah itu sampah-sampah tersebut dialihkan ke luar tapak oleh Dinas Kebersihan Kota yang selanjutnya dibuang ke TPA.

5.3.6. System Jaringan Listrik Distribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama. Setelah melalui

transformator (trafo), aliran tersebut didistribusikan ke ruang genset lalu ke tiap-tiap lantai. Untuk keadaan darurat disediakan generator set yang dilengkapi dengan automatic switch sistem yang secara otomatis (dalam waktu kurang dari 5 detik) akan langsung menggantikan daya listrik dari sumber utama PLN yang terputus.

Generator set mempunyai kekuatan 70% dari keadaan normal. Hal yang harus diperhatikan bahwa generator set membutuhkan persyaratan ruang tersendiri, untuk meredam suara dan getaran yang ditimbulkan. Biasanya untuk mereduksi getaran dan suara ini dengan menggunakan double slab, dan dilapisi rockwall.

Dan pada kamar tidur tamu terdapat energy saving switch, berupa saklar yang digunakan untuk mengontrol aliran listrik dengan mendeteksi frekuensi dan juga identitas kartu. Sehingga, pada saat penghuni kamar pergi dan meninggalkan kamar dengan membawa kartu akses hotel, aliran listrik mati keseluruhan pada ruang kamar tersebut.

5.3.7. System Kebakaran Pada hotel diperlukan jaringan pelindung seperti sistem pendeteksian, perlawanan,

dan penyelamatan terhadap bahaya kebakaran. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam sistem proteksi bahaya kebakaran di hotel adalah:

a. Pencegahan Kebakaran (aktif) Pendeteksi kebabaran, yang berguna untuk mengetahui timbulnya api sedini mungkin. Yang termasuk dalam pendeteksi kebakaran ialah: - Smoke detector - Gas detector Pendeteksi tersebut berhubungan dengan sistem yang secara otomatis bekerja bila detector bereaksi. Sistem otomatis tersebut menyalakan sistem alarm dan pemadam otomatis, seperti sprinkler

b. Penyediaan Alat Pemadam Kebakaran

Hydrant Merupakan alat untuk memadamkan api saat terjadi kebakaran dengan air. Hydrant ini dibagi menjadi 2, yaitu: - Hydrant bangunan (kotak hydrant) Ditempatkan pada tiap jarak 35

meter karena panjang selang dalam kotak hidran adalah 30 meter, ditambah 5 meter jarak semprotan air. Hidran harus diletakkan di tempat yang mudah terjangkau, relative aman, dan pada umumnya dilietakkan di dekat pintu darurat.

- Hydrant pillar Ditempatkan di halaman yang mudah dicapai oleh mobil kebakaran dan memiliki jarak maksimum 100 m.

Fire Extinguisher Ditempatkan setiap 20-25 meter dengan jarak jangkauan seluas 200-250 m². ditempatkan pada daerah umum atau ruangan yang kecil seperti dapur, ruang panel. Di dalamnya terdapat zat kimia.

Sprinkler Ditempatkan di dalam unit hunian kamar tamu dan koridor. Memiliki kemampuan jangkau dengan luas area 10-20 m² dengan ketinggian 3 meter. Jarak antara dua sprinkler head adalah 4 meter di dalam ruangan dan 6 meter di koridor. Alat ini akan bekerja jika mendeteksi suhu udara ruangan sebesar 60-70°C, maka penutup kaca pada sprinkler akan pecah dan menyemburkan air.

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

101

5.3.8. System Penangkal Petir Sistem penangkal petir yang digunakan adalah sistem elektrostatis, yang

merupakan penangkal petir modern dengan menggunakan sistem E.S.E (Early Streamer Emision) yaitu sistem yang bekerja secara aktif dengan cara melepaskan ion dalam jumlah besar ke lapisan udara sebelum terjadi sambaran petir. Dengan sistem E.S.E ini akan meningkatkan area perlindungan yang lebih luas dari pada sistem penangkal petir konvensional.

5.3.9. System Komunikasi Terdapat dua sistem komunikasi yang digunakan, yaitu sistem internal dan sistem

eksternal. Selain itu .terdapat wifi (jaringan komunikasi tanpa tabel) yang digunakan sebagai fasilitas para tamu dan oleh pengelola hotel sebagai koneksi pemesanan kamar melalui media internet.

a. Komunikasi Internal Penggunaan telepon untuk berkomunikasi antar ruang di dalam bangunan yaitu dengan sistem PABX (Private Automatic Branch Exchange). Digunakan pada ruang hunian kamar tamu yang terhubung dengan front office, dan untuk menunjang komunikasi antar divisi. Selain itu terdapat, LAN (Local Area Network) yaitu sistem komunikasi data, berupa pertukaran informasi dan data anatr komputer dalam satu bangunan untuk kepentingan pengelola administrasi.

b. Komunikasi Eksternal Komunikasi dari dan keluar bangunan. Alat komunikasi ini dapat berupa telepon maupun faksimili. Hal ini digunakan untuk komunikasi keluar oleh pengelola maupun para tamu.

5.3.10. System Keamanan Bangunan Sistem keamanan bangunan yaitu berupa penggunaan CCTV pada beberapa titik

yang ditentukan. Hal ini memudahkan dalam pemantauan secara menyeluruh tanpa kehadiran petugas keamanan yang berkeliling. CCTV ini akan terhubung dengan sistem BMS (Building Management System) dan BAS (Building Automatic System).

Sedangkan keamanan pada kamar huni tamu dengan sistem hotel lock, dimana kunci kamar merupakan kartu akses yang dipegang oleh penghuni kamar.

5.3.11. System Transportasi Sistem transportasi vertical yang digunakan pada Galeri dan Workshop Batik yaitu

eskalator. Sedangkan sirkulasi horizontal dalam lantai bangunan menggunakan koridor.

5.4 Aspek Teknis A. Pola Lanskap

Penataan lanskap pada Galeri dan Workshop Batik di Semarang memiliki perencanaan sebagai berikut, yaitu:

Vegetasi harus dapat menghasilkan O2, indah, tidak berbahaya, berumur panjang, dan tidak memiliki akar besar di permukaan tanah dan kuat.

Vegetasi sebagai penaung, penghias, dan peneduh.

Tidak mengganggu sirkulasi pengguna serta kendaraan di sekitarnya.

Diberikan lampu taman di area lanskap.

Diberikan fasilitas tempat sampah di sekitar area lanskap. B. Sistem Struktur

Perencanaan sistem struktur pada Galeri dan Workshop Batik di Semarang yaitu sebagai berikut:

Karena bangunan galeri dan workshop merupakan bangunan massa banyak dengan jumlah lantai maksimal 4 lantai, maka pondasi yang akan digunakan adalah pondasi setempat atau yang biasa disebut sebagai pondasi foot plat.

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

102

Bangunan galeri dan workshop direncanakan menggunakan atap limasan maupun atap modern dengan bentuk tidak monoton. Selain itu atap dapat mengalirkan air hujan, mengingat Indonesia yang beriklim tropis dan bercurah hujan tinggi.

Struktur jalan sirkulasi pada galeri dan workshop yaitu akan menggunakan material paving blok untuk pejalan kaki dan sebagian area lanskap, serta penggunaan aspal atau beton pada area sirkulasi kendaraan.

C. Bahan Bangunan Perencanaan bahan bangunan pada Galeri dan Workshop Batik di Semarang yaitu sebagai berikut:

Bahan bangunan untuk struktur antara lain beton dan baja konvensional untuk mendapatkan kekuatan yang baik.

Bahan bangunan untuk bukaan pada fasad akan menggunakan kaca tempered, yaitu kaca yang memiliki kekuatan 5 kali lebih kuat dibandingkan kaca biasa dengan ketebalan yang sama. Selain itu kaca tempered memiliki tingkat keamanan yang baik karena pecahan kaca tidak akan menyebabkan cedera yang serius dan tidak tajam.

Bahan bangunan yang akan digunakan untuk dinding yaitu bata ringan, yang merupakan beton pengganti bata agar lebih ringan. Dengan ketebalan 8-10 cm dan dimensi 60x20 cm, sehingga memungkinkan pengerjaan dinding lebih cepat disbanding batu-bata dan dapat memperkecil beban struktur. Finishing untuk dinding akan menggunakan panel fiber semen dengan corak atau warna tertentu dan cat di beberapa bagian.

Bahan bangunan untuk lantai akan menggunakan lantai dengan berberapa ukuran sesuai dengan fungsi ruang.

5.5 Aspek Visual Arsitektural Pada perencanaan perancangan Galeri dan Workshop Batik di Semarang memiliki fokus

pada penekanan desain arsitektur Post Modern bila diartikan secara harfiah kata-katanya terdiri atas ‘Post’ yang artinya masa sesudah dan ‘Modern’ yang artinya era modern maka dapat disimpulkan bahwa Post Modern adalah masa sesudah era Modern (era diatas tahun 1960 an).

arsitektur Post Modern adalah pencampuran antara Arsitektur tradisional dengan non-tradisional, gabungan dengan setengah modern dengan setengah non-modern, perpaduan antara lama dan baru. Arsitektur Post Modern mempunyai style yang hybrid (perpaduan dua unsur) dan bermuka ganda atau sering disebut sebagai double coding.

Perencanaan visual pada bangunan galeri dan workshop batik yaitu tampilan modern dengan penambahan unsur-unsur tradisional. Tampilan modern ditandai dengan bentuk yang tidak biasa dijumpai sehingga tidak monoton namun unsur-unsur tradisional ditonjolkan melalui penggunaan ornament tradisional.

[GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DISEMARANG] 2018

62