art gallery dlm perspektif kewirausahaan
TRANSCRIPT
DiSuSuN OlEh :
Nyoman Rudanawww.museumrudana.comwww.senatorrudana.com
www.id.wikipedia.org/wiki/Nyoman_Rudana
Disampaikan pada Seminar Bisnis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN 'IMNI' JakartaDi Gedung YTKI, Jl Gatot Subroto 44, Jakarta
19 Agustus 2007
DAFtAr ISI halaman
BaB I Pendahuluan
2
BaB II Membangun Budaya Wirausaha
1. Pengertian Kewirausahaan
3
2. Asas Pokok kewirausahaan
3 - 4
3. Dimensi Kewirausahaan
4
4. Sukses Memulai Usaha Sendiri
4 - 5
5. Sumber Ide Bisnis
5
6. Membangun Bisnis
5 - 6
BaB III Wirausaha Dalam Bidang Art Gallery
7
BaB IV Perjalanan Membangun dan Mengembangkan Art Gallery
1. Perjalanan Membangun Rudana Fine Art Gallery dan
Museum Rudana
8 - 11
2. Menaklukkan Dunia Dengan Seni
11 - 12
3. Genta Fine Art Gallery dan The Candi Fine Art Gallery
13
BaB V Pendirian HIMUSBA,Penerbitan Buku TREASURES OF Bali:
A GUIDE TO MUSEUMS IN BALI dan Buletin MUSEA
14
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 1 **
BaB VI Tantangan Bisnis Art Gallery di Era Globalisasi
15 - 16
BaB VII Kesimpulan dan Penutup
17
Pustaka
18
Lampiran 1 Foto – Foto
19 - 20
Lampiran 2 Pameran Lukisan Yang Diselenggarakan/Diikuti oleh
21 - 23
Museum Rudana dan Rudana Fine Art Gallery 1981 – 2007
Curriculum Vitae
24 - 26
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 2 **
--BAB I--PENDAHULUAN
Era globalisasi ekonomi adalah realitas baru yang mau tidak mau harus
dihadapi masyarakat oleh karena itu seluruh pelaku ekonomi dan seluruh
lapisan masyarakat harus dipersiapkan diri dengan sebaiknya-baiknya
menghadapi realitas tersebut. Ada kecenderungan masyarakat melihat
kewirausahaan atau entrepreneurship sebagai alternatif terakhir dalam
melihat suatu peluang kerja. Budaya menjadi seorang karyawan atau
pegawai di instansi pemerintah atau swasta masih erat melekat, dan
ketidak mampuan menciptakan lapangan kerja sendiri inilah yang sekarang
memicu terjadinya pengangguran di Indonesia.
Sebagai negara sedang berkembang, Indonesia termasuk masih kekurangan
wirausahawan. mengingat hampir seluruh sekolah masih didominasi oleh
pelaksanaan pendidikan yang konvensional. Di satu sisi institusi pendidikan
dan masyarakat kurang mendukung pertumbuhan wirausahawan. Di sisi
lain, banyak kebijakan pemerintah yang tidak dapat mendorong semangat
kerja masyarakat.Khusus untuk kewirausahaan dalam bidang seni,
diperlukan kriteria khusus bagi para usahawannya, selain harus memiliki
karakteristik umum dari seorang wirausaha, mereka harus mempunyai
sense of art dan passion of art untuk bisa berhasil.
Makalah ini membahas kewirausahaan dalam bidang galeri seni, yang
merupakan bidang yang tidak mudah digeluti namun cukup menjanjikan di
era globalisasi sekarang ini.
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 3 **
--BAB II--
MEMBANGUN BUDAYA WIRAUSAHA
1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan / entrepreneurship adalah semangat, perilaku dan
kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap
peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan
yang lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih
bermanfaat dan menerapkan cara kerja efisien, melalui keberanian
mengambil resiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.
Wirausaha yang perilaku dan kemampuannya yang lebih menonjol dalam
memobilisasi sumber daya dan dana, serta mentransformasikannya
menjadi output dan memasarkannya secara efisien lazim disebut
Administrative Entrepreneur. Sebaliknya wirausaha yaitu perilaku
dan kemampuannya menonjol dalam kreativitas, inovasi serta
mengantisipasi dan menghadapi resiko lazim disebut Innovative
Entrepreneur.
Untuk menjadi pengusaha yang sukses seorang dituntut untuk,
memenuhi kualifikasi sebagai seorang wirausahawan. Pada umumnya
yang dimaksud dengan wirausaha sama dengan wiraswasta atau
pengusaha yaitu semua orang yang memiliki usaha atau melakukan
kegiatan usaha untuk memperoleh keuntungan atau komisi.
2. Asas Pokok Kewirausahaan
1) Mampu dan berani membuat keputusan dan mengambil resiko yang
paling
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 4 **
minimal.
2) Tekun, teliti dan produktif
3) Kreatif dan inovatif
4) Kebersamaan dan etika bisnis
5) Kemauan kuat untuk berkarya dengan semangat mandiri serta siap
bekerja keras.
6) Pantang menyerah
3. Dimensi Kewirausahaan
Kewirausahaan menyangkut tiga dimensi penting, yakni
a. Inovasi :
mengacu pada pengembangan produk, jasa atau proses yang unik.
memfokuskan perubahan pada dimensi sosial ekonomi perusahaan
berdasarkan pada kreativitas dan intuisi. Orang yang kreatif dan
intuitif dikenal menyukai lingkungan kerja yang memberikan
independensi dan otonomi yang tinggi.
b. Pengambilan resiko : mengacu pada kemauan aktif untuk mengejar
peluang.
c. Proaktif :
Kewirausahaan sebagai pengambil risiko dan melakukannya,
ketimbang sekedar bereaksi terhadap lingkungannya.
Proaktif juga berkaitan dengan implementasi, melakukan apapun
yang dilakukan untuk membawa konsep kewirausahaan pada
pelaksanaan.
Seorang wirausaha harus memiliki karakter dasar yaitu visi yang jauh ke
depan yang menjadi dasar pendorong perubahan dan kemampuan
mengkombinasikan berbagai sumberdaya untuk mewujudkan visinya
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 5 **
menjadi sesuatu karya nyata. Seorang penulis membuat analogi bahwa
mencari ciri seorang wirausahawan sama dengan mencari binatang
mitos. Orang merasa mengetahui bentuknya, tetapi kalau dicari tidak
bisa ditemukan di manapun.
4. Sukses Memulai Usaha Sendiri
Ada empat hal yang perlu diperhatikan :
1) Start. Memulai usaha apa pun bentuknya selalu berisiko gagal,
kesulitan dana,
dan sebagainya. Agar sukses diperlukan waktu, kesabaran, dan
kesiapan.
2) Simple. ' Untuk memulai usaha tidak perlu sampai semuanya ada.
Manfaatkan yang ada dan lengkapi sambil berjalan.
3) Self. Memulai usaha sering kali perlu bantuan orang lain, seperti
dari keluarga, teman, atau bank. Sebelum mendapat dukungan
orang lain, kita harus mulai dari diri sendiri.
Bila sudah yakin dengan diri sendiri, kita akan mudah meyakinkan
orang lain.
4) Satisfy. Modal utama dari sebuah usaha adalah rasa senang
terhadap bidang bisnis yang dijalankan. Tanpa rasa cinta, kita akan
mudah menyerah ketika harus menghadapi beragam persoalan.
5. Sumber Ide Bisnis
Beberapa sumber ide untuk memulai usaha sendiri seperti berikut.
1) Dari pekerjaan dan keterampilan
Pekerjaan yang sudah lama ditekuni dan keterampilan yang sudah
lama
dikembangkan akan membentuk naluri atau insting bisnis.
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 6 **
2) Dari minat dan hobi
Orang tidak merasa terbebani bila melakukan kegiatan yang ia
sukai, terutama
yang berkaitan dengan minat dan hobi.
3) Dari pengalaman
Pengalaman diri atau orang lain bisa menjadi guru yang baik dan
sumber ide
bisnis.
4) Dari pengamatan
Mengamati sesuatu yang terjadi di sekitar kita bisa menjadi peluang
bisnis.
6. Membangun Bisnis
Dalam berbisnis, kadang kala rugi, kadang pula untung. Beberapa tips
yang perlu diketahui dalam merintis jalan menuju sukses.
1. Buat persiapan dengan benar. Caranya, tuliskan tujuan yang hendak
Anda capai
dan rencana yang ingin Anda lakukan.
2. Jangan menunggu segala sesuatu menjadi siap benar ketika akan
memulai bisnis.
3. Lakukan bisnis secara serius. Kesuksesan dalam berbisnis
memerlukan waktu.
4. Rancang rencana mingguan.
5. Jangan berhenti berusaha. Think big agar mendapatkan
kesuksesan yang besar pula.
6. Jangan melimpahkan kesalahan kepada orang lain. Apabila memiliki
masalah besar, tuangkan dalam tulisan sebagai bentuk aksi positif.
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 7 **
7. Jangan biarkan setiap perubahan mengecewakan Anda, namun
beradaptasilah dengan segala perubahan dan rintangan yang selalu
menghadang jalan menuju sukses.
8. Jangan berpikir negatif, jangan pula bertingkah laku negatif terhadap
orang lain.
9. Selain itu, lakukan pekerjaan Anda sebaik mungkin. Dan Anda mesti
selalu memiliki keinginan untuk belajar dan maju.
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 8 **
--BAB III--
WIRAUSAHA DALAM BIDANG ART GALLERY
Selain ciri – ciri wirausaha yang sudah disebutkan di atas, seorang
wirausaha dalam bidang seni, khususnya dalam bidang art gallery / galeri
seni memerlukan kriteria khusus dimana seorang pemilik galeri seni
haruslah memiliki :
1. Visi yang jelas.
2. passion yang besar terhadap seni
3. selera seni yang baik
4. membaca trend seni dan menangkap momentum yang ada. Kemampuan
ini penting mengingat bahwa seni merupakan bisnis yang abstrak,
dengan arah perkembangan yang seringkali tidak terduga.
5. kemampuan mendidik dan mengarahkan pasar / konsumen mengingat
karya seni, dalam hal ini lukisan, merupakan benda yang sulit diprediksi
harganya di kemudian hari.
6. wawasan yang luas, baik dalam hal terkait seni yang digeluti maupun
secara umum.
7. outgoing personality, seorang seorang people person, mengingat
mereka banyak berinteraksi dengan seniman yang seringkali mempunyai
karakter yang tidak biasa.
8. ketrampilan berkomunikasi yang baik.
9. network yang luas, dalam hal ini, ketrampilan berkomunikasi serta
wawasan yang luas merupakan penunjang suksesnya menjalin jaringan.
Banyak di antara mereka juga merupakan seorang seniman, yang kemudian
merambah dunia bisnis dengan memanfaatkan bakat seninya. Berada
dalam lingkungan yang sarat nuansa seni seperti di Bali serta keluarga yang
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 9 **
berbakat seni merupakan salah satu keuntungan, dimana lingkungan tanpa
disadari membentuk dan mengasah bakat dan naluri seni yang sudah ada.
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 10 **
--BAB IV--
PERJALANAN MEMBANGUN & MENGEMBANGKAN ART
GALLERY
1. Perjalanan Membangun Rudana Fine Art Gallery dan
Museum Rudana
Rudana Fine Art Gallery ( gambar 1 ) diawali melalui berdirinya studio
lukis The Rudana Painter Community di tahun 1974, untuk membina dan
mengembangkan kreatifitas seni lukis di daerah Sanur, untuk membantu
para seniman dalam memasarkan hasil karyanya, mengingat saat itu
pariwisata Bali masih baru berkembang. Hal ini dilakukan di luar jam
kerja sebagai karyawan Hyatt Hotel di Sanur antara tahun 1974 -1975.
Saat itulah bisnis jual beli lukisan serta kegiatan mengoleksi lukisan dan
karya seni patung dll dimulai. Ini adalah tahun – tahun dimana para
pelukis ternama seperti Nyoman Gunarsa, Made Wianta baru memulai
karirnya.
Berbekal pengalaman dan modal yang didapat dari jual beli lukisan tsb,
maka di tahun 1978 dilakukan ekspansi bisnis dengan didirikannya
Rudana Fine Art Gallery di Ubud di atas tanah seluas 900 meter persegi
dengan misi agar karya seni Bali makin dikenal oleh dunia. Untuk
mengantisipasi permintaan pasar terutama dari manca negara seperti
Jerman, Jepang, Italy, Amerika, pada tahun 1980 dirintislah pembinaan
anak-anak, remaja dan pemuda yang berbakat untuk berkarya dan hasil
karya mereka dipamerkan serta dipasarkan di dalam dan luar negeri
melalui Rudana Fine Art Gallery. Dengan cara demikian, keberadaan
galeri ini dapat membantu pemerintah dalam mendorong peningkatan
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 11 **
devisa ekspor non migas. Dekade 1980 an ini merupakan era keemasan
dalam perkembangan pariwisata Indonesia pada umumnya dan
perkembangan dunia seni lukis pada khususnya.
Tahun 1985 penghargaan Lempad Prize diperoleh dari Sanggar Dewata
Indonesia sebagai penghargaan atas komitmen dan upaya saya dalam
mempromosikan seni.
Karena menyaksikan bahwa begitu banyak hasil karya seni kuno
Indonesia diboyong ke luar negeri, timbul ideqalisme untuk
melestarikan karya seni yang berharga ini, yang akhirnya melahirkan
Museum Rudana ( gambar 2 ) di Peliatan, Ubud yang peletakan batu
pertamanya dilakukan pada tanggal 22 Desember 1990 di atas lahan
seluas 2.500 meter persegi di Kawasan Seni Rudana Ubud, satu
kompleks dengan Rudana Fine Art Gallery. Museum Rudana merupakan
jiwa sedangkan Rudana Fine Art Gallery merupakan tubuh dari Kawasan
Seni ini.
Museum Rudana menyimpan berbagai koleksi karya seni terutama seni
lukis hasil karya pada seniman lukis ternama Indonesia dan seniman
asing yang berkarya dan tinggal di Bali khususnya, dan koleksi ini tidak
untuk diperjual-belikan. Terdiri dari tiga lantai dengan tampak luar
didominasi warna batu bata merah dan batu paras putih, museum ini
melambangkan nasionalisme Indonesia. Arsitekturnya sarat dengan
serta filosofi Bali dengan konsep Tri Angga, menggambarkan tiga bagian
dari tubuh manusia, yaitu kepala , badan serta anggota gerak; Tri
Mandalla , pembagian Museum menjadi tiga bagian, yaitu dalam, tengah
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 12 **
dan bagian luar ; Tri Loka, konsep alam semesta yang terbagi atas dunia
bawah, menengah dan atas. Ia juga menganut konsep Tri Hita Karana,
yang memberi panduan terhadap hubungan antara manusia dengan
keTuhanan ( parahyangan ), dengan manusia ( pawongan ), serta dengan
alam sekitar ( palemahan ), yang harus selalu dalam keseimbangan dan
keharmonisan agar tercapai kesejahteraan hidup.
Acara pembukaan Museum Rudana dilakukan pada tanggal 11 Agustus
1995 sebagai bagian dari peringatan 50 Tahun Indonesia Merdeka.
Presiden Soeharto meresmikannya dengan penandatanganan prasasti
pada tanggal 26 Desember 1995 ( gambar 3 ).
Pada tanggal 14 Desember 1994, Nyoman Rudana menerima
penghargaan Upakarti ( gambar 4 ) dari pemerintah Indonesia sebagai
penghargaan atas upaya Pembinaan dan Pengembangan Industri Kecil
dan Kerajinan dalam rangka Pengembangan Industri Nasional.
Penghargaan Upakarti diserahkan langsung oleh Presiden Republik
Indonesia, Bapak Soeharto di Istana Negara.
Di tahun 1995, sejalan dengan berdirinya Museum Rudana, Yayasan Seni
Rudana didirikan dengan tujuan mendorong proses regenerasi Bali
dalam berkesenian, dimana yayasan ini mensponsori anak – anak serta
pemuda di Bali dalam menempuh pendidikan di bidang seni, tari menari
serta musik .
Pada tahun 2000 Ksatria Seni Award ( gambar 5 ) diluncurkan, yang
merupakan penghargaan seni yang diberikan setiap empat tahun sekali
kepada individu maupun organiasi yang mendedikasikan hidupnya untuk
memajukan seni di tanah air. Award ini merupakan perlambang
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 13 **
kontribusi dan penghargaan terhadap masyarakat seni yang telah
membesarkan seorang Rudana selama ini.
Secara rutin Museum Rudana menggelar pameran lukisan untuk
memperingati hari jadinya di bulan Agustus sembari memperingati HUT
Kemerdekaan RI. Secara berkala, Museum Rudana juga menggelar
pameran bekerjasama dengan seniman dalam dan luar negeri. Selain itu
Museum Rudana juga menerima kunjungan tamu penting dari berbagai
negara, antara lain kunjungan mantan Presiden Amerika Jimmy Carter,
Ibu Mahathir Mohammad Desember 2003 Presiden Cina Jiang Zemin
tahun 1995, perwakilan Dewan Rakyat Cina pada tahun 2005 ( gambar
6 ), mantan Presiden Philipina Fidel Ramos pada tahun 2006. Pada acara
Exhibition Pahlawan Seni Rupa di tahun 2006, yang diselenggarakan di
Museum Rudana untuk mengenang para pelukis maestro yang sudah
meninggal, hadir pula kerabat yang juga merupakan arsitek istana Emir
Kuwait, Abdullah Qabazard beserta keluarganya. ( gambar 7 ). Museum
Rudana
juga terus menjalin hubungan baik dengan para pelukis, terutama para
pelukis senior seperti Srihadi Soedarsono ( gambar 8 ), Sunaryo,
Nyoman Gunarsa dan lain – lain, agar terjadi kesinambungan dalam
hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara pihak Museum
Rudana / Rudana Fine Art Gallery dengan para pelukis tsb.
2. Menaklukkan Dunia Dengan Seni
Dengan maksud untuk lebih memperkenalkan seni lukis Indonesia di luar
negeri, Rudana Fine Art Galleries untuk pertama kalinya menggelar
pameran lukisan besar di Jerman Barat ( Dusseldorf, Sigbourg ) serta di
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 14 **
Berlin Barat dan Italia ( Roma, Milano, Bergamo ) pada bulan Agustus
sampai Oktober 1981. Pada tahun 1991, bergabung di dalam road show
The Great Indonesian Exhibition yang diselenggarakan oleh KIAS
( Kesenian Indonesia – Amerika Serikat ) secara marathon di enam
Negara Bagian yang berbeda. Setelah pembukaan pameran, Nyoman
Rudana dan istri melakukan perjalanan keliling dunia dimulai dari kota
Berkeley, California, di wilayah Pantai Barat Amerika Serikat menuju ke
New York di wilayah Pantai Timur dan kembali ke Indonesia melalui
benua Eropah ( Belanda, Perancis, Jerman, dan Italia ) sambil
mengunjungi berbagai galeri dan museum seni kelas dunia, sambil
memperluas wawasan dan apresiasi terhadap seni budaya negara lain,
yang pada akhirnya menginspirasi pembangunan Museum Rudana.
Pebruari 1997, Museum Rudana menggelar pameran lukisan di Kuwait
City ( gambar 9 ), ibukota Kuwait dan Nyoman Rudana berkesempatan
memenuhi undangan Emir Kuwait untuk berkunjung ke istana barunya
yang saat itu sedang dibangun. Lukisan dengan objek manusia dan alam
yang dipamerkan akhirnya menjadi trend setter dalam dunia seni lukis di
Kuwait, mengingat kala itu, hanya lukisan kaligrafilah yang mendominasi
dunia seni lukis di kawasan Timur Tengah.
14 Nopember – 18 Desember 1998, setelah Tragedi Kerusuhan Mei 1998,
selama sebulan penuh Museum Rudana kembali berpameran di Kuwait,
untuk membuktikan bahwa keamanan Indonesia sudah pulih kembali.
Saat tsb krisis moneter sedang berlangsung, dan pameran ini penting
untuk mendorong wisatawan kembali ke Bali mengingat Bali ikut
terpuruk akibat krisis tsb. Sekali lagi, Nyoman Rudana diundang oleh
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 15 **
Emir Kuwait untuk mengunjungi istana barunya yang sangat megah yang
kini telah selesai pembangunannya.
Italia menjadi tujuan selanjutnya tahun 2000, dimana Museum Rudana
kembali berpameran di sana sekalipun perekonomian Indonesia belum
pulih sekaligus mempromosikan kembali pariwisata Bali di masa krisis
moneter tersebut. Nyoman Rudana menyampaikan kata sambutan yang
berpangkal pada persaudaraan umat manusia dan perdamaian dunia
pada acara pembukaan pameran di Roma tersebut, beberapa bulan
kemudian,pemerintah Italia mengundangnya untuk menerima
penghargaan L’albero dell’umanita Award atau Pohon Perdamaian
( gambar 10 ).
Daftar lengkap pameran yang diikuti / diselenggarakan oleh Museum
Rudana dan Rudana Fine Art Gallery di dalam dan di luar negeri dapat
dilihat pada Lampiran 2.
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 16 **
3. Genta Fine Art Gallery dan The Candi Fine Art
Gallery
Genta Fine Art Gallery ( gambar 11 ) didirikan tahun 1997, di saat
Indonesia masih berada dalam kondisi krisis moneter, untuk
menumbuhkan kembali roda ekonomi di tanah air. Hal ini tercermin dari
nama Genta itu sendiri yang artinya Gerakan Cinta Tanah air. Karya seni
lukis di galeri ini bervariasi mulai dari tradisional sampai ke seni lukis
kontemporer dan modern. Segmen pasarnya lebih ditujukan untuk
penggemar seni yang usianya lebih muda, termasuk kolektor pemula.
Untuk mengakomodasi perkembangan bisnis, maka di tahun 2000
didirikan holding company bernama GRP ( Group Rudana dan Putra )
yang berlokasi kantor di Sanur. Terdiri dari empat divisi dengan GRP
Art Incorporated, yang didirikan tanggal 1 Januari 2001, sebagai bisnis
intinya, menaungi Museum Rudana, Rudana Fine Art Galleriy, Genta Fine
Art, Rudana Art Foundation, The Kristina House of Jewelry dan The Candi
Fine Art Gallery.
The Candi Fine Art Gallery didirikan pada tahun 2006, dengan fokus
hanya pada karya modern art dari para maestro seni lukis Indonesia saja,
seperti Srihadi Soedarsono dan hanya lukisan yang berukuran besar saja
( di atas 1,50 x 1,50 m ) yang dipasarkan pada galeri ini. Galeri ini
merupakan ekspansi dari galeri yang sudah ada dan grand opening akan
dilakukan tahun 2008 dan sejalan dengan dicanangkannya World Cultural
Forum oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono yang kegiatannya akan
dipusatkan di Bali.
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 17 **
Sejak tahun 2004, sejalan dengan kesibukannya menjadi anggota DPD
( Dewan Perwakilan Daerah ) dari Propinsi Bali, manajemen GRP
diserahkan kepada putra pertama Putu Supadma Rudana sedangkan
Nyoman Rudana hanya duduk sebagai komisaris.
--BAB V--
PEnDirIaN HIMUSBA, PeNeRbItAn BuKu TREASURES OF BALI :
A Guide to Museums in Bali dan BuLetin MUSEA
Di tahun 2000 Nyoman Rudana ikut mendirikan HIMUSBA ( Himpunan
Museum Bali ) dengan pelukis maestro Nyoman Gunarsa sebagai Ketua dan
Rudana sebagai Bendahara dari tahun 2000 sampai 2005, serta sebagai
Dewan Pembina untuk kepengurusan periode 2006 – 2011. HIMUSBA
didirikan dengan tujuan agar museum pemerintah dan swasta di Bali dapat
saling berbagi pengalaman dan informasi mengenai cara – cara mengelola
museum serta merawat koleksi yang ada secara professional sehingga
mampu menarik minat pengunjung. Selain itu, museum merupakan sarana
untuk mewariskan peninggalan budaya Indonesia kepada generasi penerus.
Tahun 2006, dengan dukungan HIMUSBA, sebuah buku berjudul Treasures
of Bali : a Guide to Museums in Bali, karangan Richard Mann diterbitkan
(gambar 12 ). Putu Supadma Rudana bertindak sebagai Project
Coordinator dari proyek ini. Buku ini berisi informasi mengenai 20 museum
utama di Bali serta beberapa galeri ternama, dan dipasarkan tidak hanya di
Indonesia, namun juga di luar negeri. Dengan adanya buku ini, diharapkan
para turis khususnya peminat seni yang akan berkunjung ke Bali,
mempunyai gambaran yang cukup lengkap mengenai berbagai museum
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 18 **
yang ada di Bali. Selain itu, dengan dipasarkannya buku ini ke luar negeri
oleh jaringan penerbit Inggris, Gateway Books International, akan lebih
memperkenalkan Bali dengan lebih spesifik dari segi keberadaan museum-
museumnya.
Pada bulan Juli 2007, HIMUSBA menerbitkan Buletin Seni dan Budaya
MUSEA, sebagai sarana pemberi informasi mengenai aktivitas museum yang
ada di Bali sehingga para pecinta seni dapat mengetahui informasi aktual
dari berbagai aktivitas museum serta tokoh – tokoh senirupa Indonesia.
--BAB VI--
TANTANGAN BISNIS ART GALLERY DI ERA GLOBALISASI
Seperti halnya dalam bisnis lain, bisnis art gallery sarat dengan berbagai
tantangan. Apa yang merupakan pencapaian saat ini merupakan hasil kerja
keras yang berkesinambungan dengan terus menajamkan kemampuan
melihat trend dan peluang. Tantangan yang dihadapi tak lepas dari karakter
kolektor karya seni di Indonesia yang dapat dipetakan menjadi 3 kelompok :
1. Kolektor murni, yang melakukan kegiatan mengkoleksi karena suka, dan
jual beli karya seni dilakukan lebih ke arah pengembangan kualitas
portfolio koleksi mereka. Kolektor jenis ini jumlahnya sangat sedikit.
2. Kolektor yang mengoleksi karya seni karena suka, sekaligus investasi
jangka panjang.Untuk itu mereka belajar seluk beluk dunia seni rupa.
3. Kolektor yang melakukan kegiatan mengoleksi sebagai sarana spekulasi
untuk investasi jangka pendek,dengan mengejar keuntungan cepat.
Mereka tidak mau repot untuk belajar seluk beluk seni rupa dan hanya
mengikuti sentimen pasar. Kolektor inilah yang banyak mendominasi
peta kolektor di Indonesia.
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 19 **
Pada masa sekarang ini, sejalan dengan arus globalisasi, banyak karya
pelukis asing khususnya Cina masuk ke Indonesia, dan dengan cepat
mendapatkan tempat di Indonesia, khususnya untuk lukisan-2 kontemporer
dan avant garde. Karya – karya mereka dipasarkan melalui berbagai galeri
dan balai lelang seni di Indonesia. Di sisi lain, belum banyak pelukis
Indonesia yang mampu menembus pasar internasional. Hal itu disebabkan
oleh :
1. Mayoritas kolektor di Indonesia adalah kolektor aji mumpung, tanpa
membekali dirinya dengan pengetahuan yang memadai mengenai
dunia seni rupa, sehingga dengan mudah mengubah portfolio
koleksinya sejalan dengan sentiment pasar, mirip dengan investor
jangka pendek di pasar modal.
2. Banyak perupa di Indonesia yang menggantungkan nasib hanya pada
galeri untuk memperkenalkan mereka, dan enggan berinvestasi untuk
mempromosikan diri mereka ke luar negeri. Mereka merasa tugasnya
hanya melukis saja, sedangkan tugas memasarkan adalah semata – mata
tugas galeri seni saja.
3. Banyak dari mereka sempat dimanjakan oleh kolektor aji mumpung pada
booming
seni lukis tahun 1990 – 2000 an, sehingga mereka cenderung kurang
konsisten menjaga kualitas hasil karyanya dan memproduksi lukisan
yang cepat jadi.
4. Belum kondusifnya kegiatan berkesenian di Indonesia,
mengingat perkonomian Indonesia yang belum pulih pasca krismon
sehingga kegiatan perkenomonian dipusatkan lebih kepada pemenuhan
kebutuhan primer dan sekunder saja.
5. Belum pulihnya kegiatan pariwisata pasca bom Bali ke 2, serta
diberlakukannya travel ban dan travel warming oleh manca negara
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 20 **
sehubungan dengan isu keseamatan penerbangan maupun karena
berbagai sebab. Hal ini berdampak langsung terhadap penurunan tingkat
kunjungan wisatawan manca negara.
6. Diperlukan kehati – hatian yang lebih dalam menilai keaslian lukisan
mengingat makin canggihnya pemalsuan lukisan sehingga kadang sulit
dibedakan dengan aslinya.
7. Sulitnya memperkenalkan karya pelukis Indonesia ke manca negara, baik
akibat ketidak konsistenan karya – karya mereka, maupun karena image
Indonesia yang kurang baik di manca Negara, terkait isu politik dll.
Oleh sebab itu, sekalipun kebijakan dan upaya nyata dari pemerintah untuk
pemberdayaan ekonomi dan meningkatkan stabilitas keamanan dan politik
dalam negeri diperlukan upaya yang terus menerus dari pihak pemilik galeri
untuk mampu membaca trend dan melakukan terobosan dengan lebih
menggiatkan kegiatan pameran di dalam negeri untuk mendidik para calon
kolektor pemula dan mengedukasi para pemilik modal yang buta seni, agar
menginvestasikan dana di bidang karya seni sebagai bagian dari portfolio
investasi mereka.
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 21 **
--BAB VII--
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Jiwa kewirausahaan hendaknya dibudayakan di berbagai lingkungan
masyarakat Indonesia, karena dengan berwirausaha, kita tidak lagi
tergantung pada ketersediaan lapangan kerja yang ada, bahkan mampu
menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Dengan kata lain, dalam
skala kecil kita sudah membantu pemerintah dalam pengentasan
pengangguran di Indonesia. Selain visi, berani berpikir besar ( think big ),
rasa percaya diri dan semangat juang tinggi serta pantang menyerah
merupakan hal yang sangat penting dalam menjadi wirausaha, karena ini
merupakan modal awal untuk melangkah. Lebih baik melakukan bisnis di
bidang yang sudah dikuasai atau bidang kita sukai, sehingga kita bisa
bekerja dengan hati dan tidak terbeban untuk melakukannya, mengingat
resiko kegagalan selalu ada, terutama pada 3 tahun pertama. Uang
tentunya menjadi orientasi penting dalam berbisnis tetapi hendaknya tetap
memperhatikan etika bisnis dan mendengarkan hati nurani kita, agar bisnis
dapat tetap berjalan sesuai visi semula.
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 22 **
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 23 **
--PUSTAKA—
1. Bygrave, Enterpreneurship (terjemahan). Jakarta : Binarupa Aksara,
1996.
2. Crowther, Frank dan Brian Caldwell, The Entrepreneurial School.
London : Ashton
Scholastic.
3. Drucker, Peter F, Inovasi dan Kewiraswastaan :Praktek dan Dasar-Dasar
(terjemahan). Jakarta : Erlangga, 1996.
4. Todaro, Michael P, 1999. Ekonomi Pembangunan di Dunia ketiga.
Jakarta: Erlangga.
5. Mann, Richard, 2006. Treasures of Bali – A Guide to Museums in Bali.
Hongkong :
Gateway Books International, United Kingdom.
6. Majalah Seni Rupa Visual Art no 17, edisi Pebruari /Maret 2007
7. Buletin Seni dan Budaya Musea, edisi I tahun 2007.
8. Company Profile GRP ( Grup Rudana dan Putra ), 2006.
9. Website : www.senatorrudana.com
10. Website : www.museumrudana.com
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 24 **Innovate ………….. or Die ( Michael Porter )Innovate ………….. or Die ( Michael Porter )
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 25 **
--LAMPIRAN 1--
F0TO – FOTO
Gambar 1 : Rudana Fine Art Gallery Gambar 2 : Museum Rudana – Ubud, Bali
Gambar 3 : Tanda Tangan Presiden Gambar 6 : Menerima Upakarti dari Presiden Suharto Suharto pada Prasasti Museum Rudana Desember 1994
Gambar 5 : Ksatria Seni Award Gambar 6 : Kunjungan Dewan Rakyat Cina Ke Museum Rudana tahun 2005
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 26 **
Gambar 7 : Abdullah Qabazard dari Gambar 8 : Bersama pelukis Srihadi i Kuwait & keluarga, th 2006 Soedarsono ( 2007 )
Gambar 9 : Pameran di Kuwait.1997 Gambar 10 : Dg Pemerintah Italia setelah Penyerahan award
I
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 27 **
Gambar 11 : Genta Fine Art Gallery –Ubud,Bali Gambar 12 : Peluncuran The TREASURES OF BALI
--LAMPIRAN 2--
PAMERAN LUKISAN YANG DISELENGGARAKAN / DIIKUTI
OLEH MUSEUM RUDANA & RUDANA FINE ART GALLERY
TAHUN 1981 – 2007
No
Nama Event Tempat Artis Tanggal
1 Fine Arts Exhibition from Bali
West Germany 1981
2 Indonesian Fine Art Exhibition
Rudana Fine Art Gallery, Ubud
Bali & National artists 17Agt1989
3 Kebudayaan Indonesia Dalam Interior (KIDI) II
Senayan Jakarta
1990
4 Kebudayaan Indonesia Dalam Interior (KIDI) III
Senayan Jakarta
1991
5 Exhibition of Paintings Celebrating the Start of Visit Indonesia Year 1991
Rudana Fine Art Gallery, Ubud
Faculty and Alumni of the Fine Arts and Design Study Program of Udayana University Denpasar
22Des1990 –10 Jan.1991
6 Exhibition of Three Artists Spanning Two Ages of Balinese Artists
Rudana Fine Art Gallery, Ubud
I Gusti Nyoman Lempad, I Wayan Bendi and I Ketut Budiana
1991
7 Painting Exhibition 1991
Rudana Fine Art Gallery, Ubud
Abas Alibasyah & R. Roedyat Martadiradja
28 April – 13 Mei 1991
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 28 **
8 Painting Exhibition Rudana Fine Art Gallery, Ubud
Geoff Todd, Sen Pao, Wayan Lotra Sn and Soeroso
29 June – 14July1991
9 Fashionarta 1991 Fine Art Exhibition
Nusa Indah Hotel, Nusa Dua
Rudana Fine Art Gallery Collection
1991-1992
10 Kebudayaan Indonesia Dalam Interior (KIDI) IV
Senayan Jakarta
Rudana Fine Art Gallery Collection
1992
11 Kebudayaan Indonesia Dalam Interior (KIDI) V
Senayan Jakarta
Rudana Fine Art Gallery Collection
1993
12 Kebudayaan Indonesia Dalam Interior (KIDI) VI
Senayan Jakarta
Rudana Fine Art Gallery Collection
1994
13 Jakarta International Fine Art Exhibition
Shangri-la Hotel, Jakarta
Rudana Fine Art Gallery Collection
1994
No
Nama Event Tempat Artis Tanggal
14
Painting Exhibition Bali Cliff Resort, Bali
Rudana Fine Art Gallery Collection
1994
13
Painting Exhibition President Palace, Tampaksiring
Rudana Fine Art Gallery Collection
1994
16
Painting Exhibition Bali Intercontinental, Bali
Rudana Fine Art Gallery Collection
1994
17
Painting Exhibition Bali Hyatt Resort, Sanur Bali
Rudana Fine Art Gallery Collection
1994
18
Painting Exhibition Museum Rudana, Ubud
Staff of the Departement of Plastic Art, Indonesian Institute of Art Denpasar
26 Des. 1995–Jan1996
19
Exhibition Indonesian Arts in Bali
Kuwait National Council for Culture, Arts & Letters
Museum Rudana Collection 14 – 24 Feb 1997
20
Exhibition of “Fine Art Appreciation 1997” Six Contemporary Artists
Museum Rudana, Ubud
Abas Alibasyah, N. A. Arnawa, Made Budhiana, Jafar Islah, Srihadi Soedarsono and Widayat
19–31 Agt1997
21
Genta Seni Indonesia Exhibition
Museum Rudana, Ubud
Collaboration Artists1998
22
Millennium Art Exhibition
Museum Rudana, Ubud
Sanggar Dewata Indonesia 20 Des. 1999 – 15 Jan. 2000
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 29 **
23
Bali Welcomes the Third Millennium
Museum Rudana, Ubud
Bali, Indonesia and abroad 1999 – 2000
24
Painting Exhibition by Children
Museum Rudana, Ubud
Balinese Children 23 Mei – 6 Juni 2000
25
Wianta Restrospective Exhibition
Museum Rudana, Ubud
Wianta Collection 23 Des. 2000–31Jan2001
26
The Chalenggers Exhibition
Museum Rudana, Ubud
Ottorino Mancioli 21 April– 8 Mei2001
27
Human Spirit Exhibition
Museum Rudana, Ubud
Van Wieringen, Balinese Artists 4 – 31 Agt 2001
28
Pameran Pertukaran Seni Indonesia – Japan 2002
Museum Rudana, Ubud
Eiji Sawada, Yasuko Kita, Takako Maeda, Taeko Ogawa, Shigemi Sakakiraba, Maria Tjui, Ida Bagus Alit, Djaja Tjandra Kirana, Dandung B. Kahono, Agnes Yulinawati, Reni Anggraeni, Iriantine Karnaya
31 Sept. – 13Okt2002
No
Nama Event Tempat Artis Tanggal
29 Seven Indonesian Figurative Artists
Annual Qurain Festival, Kuwait
Widayat, Sudarso, Mohammed Harahap, Erica Hestu Wahyuni,I Wayan Darmika, I Wayan Bendi, Abas Alibasyah
14 Nop – 10Des.1998
30 Fine Art from Bali, Indonesia
Vetralla Culture Town Hall and AquilaniBrothers Company
Rudana Fine Art Gallery Collection May 27, 2000 - …
31 Pengider Buana Museum Rudana, Ubud
Lecture of Faculty of the Fine Arts Program STSI Denpasar
9 – 31 Agt 2002
32 Kelompok Sebelas SDI Exhibition
Museum Rudana, Ubud
Wayan Sunadi, Nyoman Sukari, Made Wiradana, Ketut Tenang, Teguh Ritme Iman, IB Krishna Santhi Baskara, Made Sumadiyasa, Pande Ketut Taman, Putu Sutawijaya, Dewa Kompyang, Made Mahendra Mangku
13 April – 12 Mei2003
33 8 th Anniversary of Museum Rudana
Museum Rudana, Ubud
Srihadi Soedarsono, Nyoman Gunarsa, Made Wianta, Kumari Nahappan
8 Agt 2004 -1Okt 2004
34 Rediscovering Indonesia
Museum Rudana,
Agostino de Romanis 15 Jan – 5 Peb 2005
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 30 **
Ubud35 A Decade of
Museum Rudana Museum Rudana, Ubud
Srihadi Soedarsono, Sunaryo Sutono, Nyoman Gunarsa, Made Wianta
20 Agt – 1 Okt 2005
36 Pahlawan Seni Museum Rudana, Ubud
Kerjasama dengan Museum Affandi (Yogya), Museum Dullah ( Solo), & Museum Blanco ( Bali)
Agt 2006
37 Modern Indone-sian Masters
Museum Rudana, Ubud
Srihadi soedarsono, Nyoman Gunarsa, Nyoman Erawan, Made Budhiana, Sunaryo Sutono, Made Wianta, Made Djirna, Wayan Darmika
16 Agt -1 Okt 2007
38 Photography Exhibition 'KEDAMAIAN'
Museum Rudana, Ubud
M.Bundhowi ( Indonesia ),Anna Niblic Heggie ( Australia ),Sandra Phillips ( Canada )
16 – 31 Agt 2007
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 31 **
--CURRICULUM VITAE—
Website / Email / HP :
Website : www.senatorrudana.comwww.museumrudana.comwww.id.wikipedia.org/wiki/Nyoman_Rudana
Email : [email protected] : 0811-380770
Pekerjaan / Jabatan Saat Ini :
Oktober 2004 – sekarang Anggota DPD – RI mewakili Propinsi Bali, bertugas di : Panitia Ad Hoc / PAH IV. membidangi RAPBN, Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah, pemilihan anggota BPK serta pajak. Badan Kehormatan DPD - RI . Panitia Kerjasama Antar Lembaga Perwakilan / PKALP DPD-RI. Kelompok DPD –RI di MPR –RI.
Anggota MPR – R I
2005 – sekarang Komisaris GRP ( Group Rudana & Putra ) Holding Company.
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 32 **
Alamat Rumah : Bali : Cok Rai Pudak 44, Peliatan, Ubud, Bali 80571 Ph : 0361-975779
Alamat Kantor :
Gedung Dewan Perwakilan Daerah ( DPD ) lantai 3, Ruang 302 ( Propinsi Bali ). Kompleks Gedung DPR – MPR, Jend Gatot Subroto 6, Jakarta 12071Ph : 021- 57897242, Fax : 021 - 57897244
Kantor Pusat GRP Jl. By Pass Ngurah Rai 88A, Sanur, Bali 80227Ph : 0361 – 281 669, Fax : 0361 – 283 593
Pencapaian sebagai Wirausaha :
Awal 2007 Mendirikan The Kristina House of Jewelry Design di Ubud
Akhir 2006 Mendirikan The Candi Fine Art Gallery di Ubud, ditangani oleh anak kedua, Kadek Ari Putra Rudana, sebagai Direktur.
2000 Menciptakan Ksatria Seni Award, diberikan setiap empat tahun sekali kepada individu maupun organiasi yang mendedikasikan hidupnya untuk memajukan seni di tanah air.
2000 Mendirikan GRP ( Group Rudana dan Putra ) Holding Company, dengan empat divisi : GRP Art Incorporated, berdiri : 1 Januari 2001, dan menaungi Museum Rudana,
Rudana Fine Art Galleriy, Genta Fine Art, Rudana Art Foundation, The Kristina House of Jewelry dan The Candi Fine Art Gallery.
GRP Trading Company, berdiri : akhir 2001, menangani freight forwarding serta ekspor.
GRP Investment Enterprises, berdiri : pertengahan tahun 2002, menaungi PT. Villa
Citra Padma ( Waka Namya Resort and Spa ) dan SPBU ( Stasiun Pengisian Bahan Bakar ).
GRP Consulting, berdiri : akhir tahun 2004, menangani berbagai bidang jasa seperti investasi benda seni, pengembangan sumber daya manusia, konsultasi hukum, perpajakan serta notariat.
1997 Mendirikan Genta Fine Art Gallery di Ubud, Bali. www.museumrudana.com/gentagallery. 1995 Mendirikan Yayasan Seni Rudana, mensponsori anak – anak serta pemuda di Bali dalam menempuh pendidikan di bidang seni, tari menari serta musik 1991 Mendirikan Padma Indah Cottage di Ubud ( berubah menjadi Wakanamya Resort and Spa di tahun 2003). Website : www.wakanamya.com 22 Desember 1990 Peletakan batu pertama didirikannya Museum Rudana di Kawasan Seni Rudana Ubud. Diresmikan Presiden Soeharto 26 Desember 1995. www.museumrudana.com.
1980 Mendirikan Yayasan Pendidikan Udaya Ukir, in Ubud Bali, berfokus pada pendidikan dasar.
1978 Mendirikan Rudana Fine Art Gallery di Ubud, Bali. Website : www.museumrudana.com.
1974 – 1975 Karyawan Bali Hyatt, Sanur
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 33 **
1974 Mendirikan The Rudana Painter Community di Sanur, Bali, untuk membina dan mengem- bangkan para seniman lokal dalam memasarkan hasil karyanya,
1970 - 1973 Pemandu wisata di Bali.
1970 Guru SMP honorer di Ubud, Bali.
Penghargaan :
2000 Penghargaan L’albero dell’umanita ( Pohon Perdamaian ) dari pemerintah Italia 14 Desember 1994 Penghargaan Upakarti, diserahkan oleh Presiden Soeharto.
1985 Lempad Prize Award, diberikan okeh Sanggar Dewata Indonesia, sebagai penghargaan terhadap komitmen dan upaya dalam mempromosikan seni budaya Indonesia.
Organisasi :
2002 – 2006 Ketua PABBSI ( Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia ) cabang Bali.
2000 Pendiri HIMUSBA ( Himpunan Museum Bali ).2002 – 2005 Treasurer HIMUSBA
2005 – at present Anggota Dewan Pembina HIMUSBA
2001 Pendiri dan Chartered President Rotary Club of Bali - Ubud 2002 Past President Rotary Club of Bali – Ubud.
2000 – 2003 Stakeholder dari Bali Tourism Board ( BTB )
1997 – 2003 Ketua Persatuan Tourist Attractions “PUTRI” Bali
1983 – 1987 Ketua PERCASI ( Persatuan Catur Seluruh Indonesia )
1980 – 1985 Ketua Bali Art Shops Association (BAA)
Data Pribadi :
Tempat /Tgl Lahir Gianyar, 17 SeptemberAgama Hindu Bali Menikah 1973, dengan 4 anak, 2 putra dan 2 putri.
document.docdocument.doc Nyoman Rudana 2007 Nyoman Rudana 2007 ** 34 **
Everybody in the world is of one principle brotherhood. TAT WAM ASI - You are Me and I am You